IKHTISAR : BUDAYA POLITIK 1.
Pengertian Budaya Politik -
Kata politik oleh orang-orang Yunani Purba menyebutnya politike techne yaitu kemahiran dalam bidang kenegaraan.
-
Pengertian politik dibedakan menjadi dua, yaitu : - Politik teoritis meliputi keseluruhan dari asas dan ciri-ciriyang khas dari negara tanpa membahas aktivitas dan tujuan yang akan dicapai negara. - Politik praktis mempelajari negara sebagai suatu lembaga yang bergerak dengan fungsi-fungsi dan tujuan-tujuan tertentu yaitu negara sebagai lembaga yang dinamis.
-
Secara etimologis pengertian politik terbagi sebagai berikut : - Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (sistem pemerintahan / dasar pemerintahan). - Segala urusan atau tintiakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. - Cara bertindak dalam menghadapidan menangani suatu masalah
-
Istilah budaya politik merupakan alih bahasa dari istilah the political culture.
-
Budaya politik diartikan sebagai pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang yang mempengaruhi pola pengambilan keputusan-keputusan politik baik oleh masyarakat ataupun oleh pemerintah
-
Faktor-faktor budaya politik diantaranya adalah agama, suku bangsa, sejarah, dan status sosial
-
Pendapat para ahli : -
Almond dan Powell Budaya politik merupakan suatu konsep yang terdiri atas sikap, nilai-nilai dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat termasuk pola-pola kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelompok masyarakat.
-
Jack C. Plano Budaya politik merupakan kumpulan pengetahuan yang membentuk pola tingkah laku terhadap pemerintah dan sistem politik dari suatu masyarakat.
-
Samuel Beer Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emositentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan pemerintah.
-
Key Lawson Budaya politik adalah terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik, yang terdapat di seluruh bangsa.
-
Alan R.Ball Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
-
Austin Ranney Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi-orientasiterhadap obyek-obyek politik.
-
Menurut Rusadi Sumintapura Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
-
Unsur-unsur yang membangun pengertian budaya politik, yaitu: - Orientasi masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintah, yang mencakup: orientasi yang bersifat kognitif, orientasi yang bersifat afektif, dan orientasi yang bersifat evaluatif. - Menekankan pada dimensi psikologis dan bersifat subjektif - Akan membentuk sikap dan perilaku politik yang khas sesuai dengan budaya politik yang melekat
-
Orientasi yang bersifat kognitif. Orientasi ini menyangkut pemahaman dan keyakinan individu terhadap sistem politik dan atributnya, seperti tentang ibukota negara, lambang negara, kepala negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai dan sebagainya.
-
Orientasi yang bersifat afektif. Orientasi ini menyangkut ikatan emosional yang dimiliki oleh individu terhadap sistem politiknya.
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK -
2.
Ciri-ciri budaya politik -
3.
Orientasi yang bersifat evaluatif. Orientasi ini menyangkut kapasitas individu dalam rangka memberikan penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peranan individu di dalamnya.
Sebagai suatu sistem yang dinamis Terdapat tingkah laku sosial dialokasikan secara otoritatif Terdapat legitimasi pemerintah Accountability of system (pertanggungjawaban) Competition (persaingan) Partisipatif (peran serta
Klasifikasi Budaya Politik -
Morton Davies sebagaimana dikutip oleh Rusadi Kantaprawira membagi budaya politik ke dalam tiga tipe, yaitu budaya politik parokial, subjek (kaula) dan partisipan.
-
Budaya Politik Parokial (parochial political culture). Yang menonjol dalam budaya politik parokial adalah adanya kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kekuasaan politik di dalam masyarakat yang dipegang oleh kepala adat atau kepala suku. Selain sebagai pemimpin politik, kepala adat atau kepala suku berperan juga sebagai pemimpin agama, dan pemimpin sosial tingkat partisipasi politik masyarakatnya pun masih rendah.
-
Budaya Politik Subjek (subject political culture). Bercirikan individu atau masyarakat berkedudukan sebagai kaula atau dalam istilah masyarakat Jawa disebut kawula gusti, artinya sebagai abdi/pengikut setia pemerintah/raja yang posisinya cenderung pasif. Mereka menganggap bahwa dirinya tidak berdaya mempengaruhi atau merubah sistem politik. Oleh karena itu mereka menyerah dan turut saja kepada semua kebijaksanaan dan keputusan para pemegang kekuasaan dalam masyarakatnya.
-
Budaya Politik Partisipan (participant political culture). Dalam budaya politik partisipan ini, individu atau masyarakat telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran politik yang sangat luas. Ia mampu memainkan peran politik baik dalam proses input (yang berupa pemberian tuntutan dan dukungan terhadap sistem politik) maupun dalam proses output (pelaksana, penilai dan pengkritisi setiap kebijaksaanan dan keputusan politik pemerintah). Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang ideal.
-
Budaya politik campuran ini menurut Almond dan Verba, terdiri dari tiga bentuk yaitu : budaya politik subjek-parokial, budaya politik subjek-partisipan, dan budaya politik parokial-partisipan.
-
Budaya politik subjek-parokial. Dalam budaya politik ini sebagian besar penduduk menolak tuntutan-tuntutan masyarakat kesukuan atau feodal, dan telah mengembangkan kesetian terhadap sistem politik yang lebih kompleks dengan struktur-struktur pemerintahan pusat yang bersifat khusus.
-
Budaya politik subjek-partisipan. Dalam budaya politik ini, sebagian besar penduduk telah memperoleh orientasi-orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian orientasi pribadi sebagai seorang aktifis. Sementara sebagian penduduk lainnya terus berorientasi ke arah struktur pemerintah yang otoriter dan secara relatif memiliki serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
-
Budaya politik parokial-partisipan. Budaya politik ini berlaku di negaranegara berkembang yang pada umumnya masyarakat lebih berbudaya politik parokial, akan tetapi norma-norma dalam struktur pemerintahan yang diperkenalkan kepada masyarakat biasanya bersifat partisipan.
-
Menurut Powwel budaya politik dibagi menjadi : - Sistem primitif, dimana aparat bekerja dengan tidak sungguh-sungguh atau sebentar-sebentar istirahat. Sistem ini sulit untuk merubah kehidupan pemerintahan yang lebih khusus. - Sistem tradisional, dengan struktur pemerintahan yang berbeda satu dengan lainya. - Sistem modern, menunjuk struktur pblitik yang berbeda yang mencerminkan kegiatan budaya politik partisipan.
-
Menurut Alfian budaya politik diklasifikasikan menjadi empat, yaitu : - sistem budaya politik otoriter / tolaliter - sistem budaya politik anarki - sistem budaya politik demokratis - sistem budaya politik demokratis dalam transisi
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK
4.
-
Klasifikasi budaya politik yang lain, - Budaya politik radikal yaitu sikap politik seseorang yang menghendaki perubahan atau tindakan secara tepat, jika perlu dengan cara kekerasan. - Budaya folitik moderat yaitu sikap politik yang tidak menerima sepenuhnya perubahan, tetapi perubahan secara wajar, masih mau mendengarkan pendapat orang rain. - Budaya politik liberal yaitu sikap politik yang menghendaki adanya kebebasan individu secara mutlak dalam mencapai tujuan. - Budaya politik status quo yaitu sikap politik dari suatu rezim yang tidak menghendaki perubahan dalam masyarakat, dan berusaha mempertahankan semua tatanan kehidupan yang sudah ada. - Budaya politik konservatif yaitu sikap politik yang kolot atau sikap yang sudah puas dengan apa yang ada saat ini dan cenderung menentang adanya perubahan
-
Berdasarkan tinggi rendahnya kesadaran politik, Jeffry M. Paige mernbagi jenis partisipasi menjadi empat tipe : - Kecenderungan partisipasi potitik tinggi, dipunyai seseorang yang mernitiki kesadaran potitik dan kepercayaan terhadap pemerintah tinggi. - Kecenderungan partislpasi pasif tertekan (apatis), mereka yang kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah. - Kecenderungan bersikap militan radikal, mereka yang memiliki kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap pemerintah rendah. - Kecenderungan pasif (tidak aktif), mereka yang memiliki kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi
Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik -
Menurut Myron Weiner ada lima penyebab berkembangnya budaya politik sebagai berikut: -. Modernisasi Sejalan dengan berkembangnya industrialisasi, perbaikan pendidikan dan media komunikasi massa, maka pada sebagian pendudukyang merasakan terjadinya perubahan nasib akan menuntut berperan dalam politik.
5.
-
Perubahan-perubahan struktur kelas sosial Salah satu dampak modernisasiadalah munculnya kelas pekerja baru dan kelas menengah yang semakin meluas, sehingga mereka merasa berkepentingan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik.
-
Pengaruh kaum intelektualdan komunikasimassa modern. Kaum intelektual (sarjana, pengarang, wartawan dsb) melalui ide-idenya kepada masyarakat !mum dapat membangkitkan tuntutan akan partisipasi massa dalam pembuatan keputusan politik. Demikian juga berkembangnya sarana trasportasi dan komunikasi modern mampu mempercepat penyebaran ide-ide baru.
-
Konflik diantara kelompok-kelompok pemimpin politik. Para pemimpin politik bersaing memperebutkan kekuasaan. Sesungguhnya apa yang mereka lakukan adalah dalam rangka mencari dukungan rakyat. Berbagai upaya yang mereka lakukan untuk memperjuangkan ide-ide partisipasi massa dapat menimbulkan gerakln-gerakan yang menuntutagarhak-hakrakyatyangberpartisipasiituterpenuhi
-
Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Perluasan kegiatan pemerintah dalam berbagai bidang membawa akibat adanya tindakantindakan yang semakin menyusup ke segala segi kehidupan rakyat. Ruang lingkup kegiatan atau tindakan pemerintah yang semakin luas mendorong timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisir untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.
Hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan budaya politik -
Pendidikan Politik Pendidikan politik adalah usaha untuk memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat terhadap hak, kewajiban dan tanggungjawabnya terhadap bangsa dan negara.
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK Melalui pendidikan politik, kader-kader anggota partai politik tersebut diharapkan akan memperoleh manfaat atau kegunaan sebagai berikut: - Dapat memperluas pemahaman, pengahayatan dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis. - Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan. -
Kesadaran Politik Kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesadaran politik atau keinsafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan mengingat tugas{ugas negara bersifat menyeluruh dan kompleks, karena itu, tanpa dukungan positif dari seluruh warga masyarakat, akan banyak tugas-tugas negara yang terbengkalai.
-
Budaya Politik Budaya politik merupakan perurujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa atau negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Dengan berkembangnya budaya politik yang sudah relatif maju akan dapat mempercepat perkembangan partisipasiwarga negara pada urusan pemerintahan.
-
Sosialisasi Politik Sosialiasasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.
-
Partai politik. Salah satu fungsi dari partai politik adalah mencerminkan peran sebagaiagen sosialisasi politik. lni berarti, partai politiktersebut, setelah merekrut para anggota kaderdan sispatisannya, menanamkan mampu nilai-nilaidan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya, baik pada saat kempanye maupun secara periodik.
6.
7.
Karakteristik Budaya Politik Masyarakat Indonesia -
Menurut Rusadi Kantaprawira, karakteristik budaya politik masyarakat Indonesia adalah : budaya politik Indonesia di satu pihak masih bersifat parokial kaula, dan budaya politik partisipan di lain pihak; sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat Indonesia; Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih memegang kuat paternalisme.
-
Budaya politik Indonesia di satu pihak masih bersifat parokialkaula, dan budaya politik partisipan di lain pihak. Di satu sisi rakyat Indonesia masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan menjalankan tanggung jawab politiknya, hal ini mungkin disebabkan oleh ketertutupan dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme dan primordialisme. Sedangkan di sisi lain, para elit politik menunjukan partisipasi aktifnya dalam setiap kegiatan politik.
-
Sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui indikatornya berupa sikap mengutamakan kepentingan daerah, suku, dan agamanya. Misalnya, pada proses pemilihan kepala daerah, masyarakat cenderung memilih calon kepala daerah yang berasal dari daerahnya (putra asli daerah) daripada calon yang berasal dari luar daerahnya, tanpa melihat kualitas atau kemampuan yang dimilikinya.
-
Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih memegang kuat paternalisme. Salah satu indikatornya adalah munculnya sifat bapakisme atau sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi di tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan yang lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya dengan pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih.
Dampak perkembangan tipe budaya politik di lndonesia setelah adanya amandemen UUD 1945 -
Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan republik negara kesatuan Republik lndonesia terbagi dalam daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasiyang
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK luas, nyata, dan bertanggungjawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkesinambungan.
8.
-
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan Wakil Presrden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket. presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen, tetapi juga Presiden tidak dapat membubarkan parlemen. Masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya sekali dalam jabatan yang sama.
-
Sebagai kepala pemerintahan, Presiden membentuk kabinet (mentri) yang bertanggungjawab kepadanya. Mentri tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Kabinet dibawah pimpinan Presiden menjalankan pemerintahcn sehari-hari. Dengan demikian, sistemnya adalah presidensial.
-
Parlemen terdiri atas dua badan (bikameral), yaitu DPR dan DPD. DPR adalah perwakilan dari rakyatyang anggotanya dipilih melalui pemilu. DPD adalah perwakilan daridaerah provinsiyang anggotanya dipilih oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran dan perigawasan. Masa jabatan DPR dan DPD adalah lima tahun.
-
Di samping DPR dan DPD, terdapat juga MPR. Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD Masa jabatan Anggota MPR adalah lima tahun, MPR tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara. MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden.
-
Tidak ada sebutan lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara, yang ada adalah lembagalembaga negara, sepertiMPR, DPR, DPD, BPK, Presiden, MA, MK, dan KY.
Makna Kesadaran Politik -
Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness.
-
M.Taopan menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara.
-
Ali Syari'ah dan Ustman Abdul Mu'iz Ruslan mengemukakan bahwa kesadaran politik sebagai kondisi di mana individu memiliki pandangan iOiologis yang kritis, rasa keterikatan dengan masyarakat tertentu dan mengenal komunitas tersebut, individu yang memiliki rasa tanggungjawab, diformat karakternya oleh perasaan kolektif dan partisipatif dalam perjalanan dan pekerjaannya. Dengan kesadaran itu individu benar-benar mengertidan mampu menangkap situasi dan kondisi zaman.
-
Paulo Ferayeri mengemukakan kesadaran politik adalah pengetahuan yang kritis, pandangan yang benar terhadap realitas politik, dan pemahaman yang baik terhadap dunia di mana manusia hidup, kemudian berusaha mengubahnya.
-
Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan.
-
Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik (political socialization).
-
Sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik.
-
Michael Rush dan Phillip Althoff mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya terhadap gejala-gejala politik.
-
Jack Plano mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik.
-
Sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. -
9.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik yaitu : - Jenis budaya politik dimana individu tumbuh - Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat - Tingkat pendidikan serta kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu - Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang genius
Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik -
Mekanisme sosialisasi budaya politik mengandung pengertian berupa cara-cara atau teknik penanaman atau pembentukan nilai-nilai politik kepada individu atau anggota masyarakat untuk memperkuat dan mengarahkan orientasi politik yang telah ada dalam dirinya.
-
Robert Le Vine mengatakan terdapat tiga mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik, yaitu imitasi, instruksi dan motivasi. Imitasi, yaitu proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak. Instruksi mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran baik secara formal (di sekolah), informal (pendidikan di keluarga) maupun dalam bentuk nonformal (diskusi-diskusi kelompok, organisasi dan sebagainya). Sedangkan motivasi, merupakan mekanisme proses sosialisasi yang dikaitkan dengan pengalaman individu pada umumnya yang secara langsung mendorong dirinya untuk belajar dari pengalamanpengalamannya mengenai tindakan-tindakan yang sesuai dengan sikap-sikap dan pendapatnya sendiri.
-
Beberapa agen sosialisasi politik, yaitu : keluarga, sekolah, partai politik, dan media lainnya.
-
Pemahaman nilai-nilai politik siswa terus ditingkatkan terutama melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
-
Dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik disebutkan bahwa Partai Politik berfungsi sebagai sarana: 1) pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 2) penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; 3) penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; 4) partisipasi politik warga negara Indonesia; 5) rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
-
Sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui peristiwa sejarah yang telah berlangsung (perjuangan tokoh-tokoh politik pada masa lampau). Selain itu juga individu dapat memperoleh sosialisasi politik dari media massa, termasuk televisi, radio, majalah dan surat kabar, serta dapat mengikuti berbagai seminar, dialog dan debat politik yang pada hakikatnya merupakan sarana sosialisasi politik.
-
Dalam sebuah sistem politik yang ditandai dengan peranan negara yang begitu dominan dalam pembentukan nilai dan norma politik, maka keyakinan dan nilai yang ditanamkan adalah keyakinan dan nilai yang diyakini oleh penguasa negara, sehingga budaya politik yang berkembang dalam sistem politik tersebut adalah budaya politik parokial-kaula.
-
Dalam sebuah negara yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk mandiri dalam menemukan nilai dan keyakinan politiknya, maka di negara tersebut akan berkembang budaya politik yang partisipan atau demokratik.
-
Mekanisme sosialisasi dalam pengembangan budaya politik dalam masyarakat dewasa ini, sebagai berikut: -
Melalui supra struktur politik Cara masyarakat menyampaikan pendapat politik atau berpartisipasi politik dalam kehidupan bprnegara melalui lembaga-lembaga formalpemegang kekuasaan negara atau pemerintah, baik kekuasaan legeslatif, eksekutif maupun yudikatif. Di lndonesia lembaga tersebut adalah MPR, DPR, DPRD, presiden, Gubernur, Bupati, wititota, MA, BPR, MK, dan lain-lain.
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK -
Melalui infra struktur politik - Partai politik adalah organisasi yang dibentuk oleh kelompok warga negara secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-ciia untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya, masyarakat, bangsa dan negara. - Kelompok kepentingan adalah kelompok yang punya kepentingan terhadap kebijaksanaan politik negara. Misalnya elit politik, pembayar pajak, serikat dagang, LSM dan lain-lain. - Kelornpbk penekan (pressure group) adalah kelompok yang bertujuan mengupayakan bagaimana agar keputusan politik berupa undang-undang/ kebijakan )iang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan keinginan/kepentingan mereka. - Media komunikasi politik adalhh sebagai sarana atau alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara langsungu baik kepada pemerintah maupun pada publik
10. Budaya Politik Partisipan -
Pengertian partisipasi politik - Kevin R Hardwick : partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berintraksi dengan pemerintah, warga negara berupaya menyampaikan kepenting"n-t"p"ntingan mereka terhadap pejabat-pejabat pablik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut. - Miriam Budiardjo : partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politi[, dengan jalan memilih pemimpin negara, dan secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). - Ramlan Surbakti : partisipasi politik adalah keikut sertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. - Michael Rush dan Philip Althoff : partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. - Huntington dan Nelson : partisipasi politik adalah kegiatan warga negara sipil (private cetisen) yang, bertujuan mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh pemerintah. - Herbert Mc. closky : partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dariwarga masyarakat untuk mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum
-
Budaya politik partisipan yang diwujudkan melalui partisipasi politik dapat terwujud dalam berbagai bentuk, yaitu : Kegiatan pemilihan, Lobbying, Kegiatan organisasi, Mencari koneksi, dan Tindakan kekerasan.
-
Kegiatan pemilihan, yang mencakup memberikan suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau melakukan tindakan yang bertujuan mempengaruhi hasil proses pemilihan.
-
Lobbying, yaitu upaya-upaya perorangan atau kelompok untuk menghubungi pejabat-pejabat pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik dengan maksud untuk mempengaruhi keputusankeputusan mereka mengenai persoalanpersoalan yang menyangkut sejumlah besar orang.
-
Kegiatan organisasi, yang menyangkut partisipasi sebagai anggota atau pejabat dalam suatu organisasi dengan tujuan utamanya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh pemerintah.
-
Mencari koneksi, yaitu tindakan perorangan yang ditujukan terhadap pejabat-pejabat pemerintah dan biasanya dengan maksud memperoleh manfaat yang hanya dirasakan oleh satu orang atau beberapa orang saja.
-
Tindakan kekerasan, yaitu upaya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah dengan jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap pejabat pemerintahan atau harta benda. Kekerasan dapat ditujukan untuk mengubah pimpinan politik (dalam bentuk kudeta dan pembunuhan), mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah (dalam bentuk huruhara dan pemberontakan, atau mengubah seluruh sistem politik (dalam bentuk revolusi). Kekerasan hanya dilakukan setelah tertutupnya kesempatan berpartisipasi politik secara damai.
11. Komunikasi politik -
Sosialisasi budaya politik dapat juga dilakukan dengan komunikasi politik. Komunikasi politik diarahkan mencapai dukungan legitimasi yang meliputi pengetahuan, sikap sampai dengan
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK perilaku politik. Komunikasi politik mencakup juga kegiatan untuk mencari, mempertahankan dan maningkatkan dukungan politik. -
Bentuk-bentuk komunikasi politik antara lain : - Ritorika politik (pidato politik) Pada awalnya ritorika adalah komunikasi yang bersifat dua arah atau dialogis untuk saling mbmpengaruhi dengan cara persuasif dan timbal balik. Saat,ini, ritorika berkembang menjadi kegiatan komunikasi massa melalui pidato ke banyak orang. - Agitasi politik Agitasi politik adalah suatu upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsbng dan mempangkitkan emosi khalayak. Agitasi dimulai dengan cara membuat kontradikasi dalam masyarakat dan menggerakkan khalayak untuk menentang kenyataan hidup yaq$ dialami selama ini (penuh ketidak pastian dan penderita), dengan tujuan menimbulkan kegelisahan di kalangan massa. Kemudian rakyat digerakkan untuk mendukung gagasan baru atau idiologi baru dengan menciptakan keadaan baru. - Propaganda politik Kegiatan untuk mencari pengikut dalam jumlah banyak. Propagandis adalah politikus atau kader partai politik yang memiliki kemampuan dalam melakukan sugesti kepada khalayak dan menciptakan suasana yang mudah terkena sugesti. - Public relation politik Public relation politik merupakan bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan dengan masyarakat secara jujur, terbuka, rasional (tidak emosional) cian timbal balik. Tujuannya agar terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat yang dimulai dengan menciptakan rasa memiliki (sense of bilonging) bagi masyarakat memberikan dukungpn yang positif terhadap pemerintah. - Kampanye politik Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau organisai politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik rakyat. - Lobi politik Lobi politik merupakan forum komunikasi politik yang bersifat informal, sifatnya dialogis, tatap muka dan antarpersonal. Biasanya dilakukan untuk mencari konsensus / kompromi. Lobi politik bersifat informal, namun sangat penting karena nasit toni itu kemudian dapat diperbuat melalui pembicaraan formal dalam rapat politik, persidangan dan forum masyarakat baik di dalarn partai politik atau dalam parlemen dan di lembaga-lembaga politik lainya. - Pola tindakan politik Tindakan politik bertujuan untuk membentuk citra (image) politik di mata khalayak (masyarakat), dalam bentuk gambaran tentang realitas politik.
12. Aspek partisipasi politik -
Mencakup kegiatan-kegiatan (priraku poritik yang nyata), bukan sikap.
-
Yang menjadi perhatian adalah kegiatan politik warga negara preman (bukan orang profesional dalam bidang potitik)
-
Pokok perhatian hanyalah kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk memengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.
-
Mencakup semua kegiatan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pemerintah, tidak peduli apakah kegiatan ini benar-benar mempunyaiefek (tidak tergantung dan berhasilatau tidaknya kegiatan partisipasi politik).
-
Mencakup tidak hanya kegiatan yang oleh pelakunya sendiri dimaksudkan untut mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah (partisipasi otonom), akan tetapijuga kegiatan yang oleh orang lain diluar si pelaku dimaksudkan untuk mempengaruhi pengambitan keputusan pemerintah.
13. Bentuk-bentuk partisipasi politik -
Bentuk-bentuk partisipasi politik yang berkembang dalam masyarakat, antara lain sebagai beikut: - Komunikasi individual dengan pejabat politik formal atau administratif. - Pemberian suara. - Diskusi politik. - membentuk dan bergabung dengan partai politik. - Kegiatan kampanye.
IKHTISAR : BUDAYA POLITIK -
Menulis artikeldi media massa. Pengajuan petisi(usul, saran) atau melaluisurat.
Dapat pula bentuk partisipasi politik yang lain misalnya sebagai berikut: Secarakonvensional(prosedurwajar) 1. Memberikan suara dalam pemilu 2. Terlibat dalam kegiatan kampanye 3. Membuat atau bergabung dengan kelompok kepentingan 4. Menjalin komunikasidengan elit politik Secara non konvensional (prosedurtidak wajar) 1. Demonstrasi 2. Mogok (makan, kerja dan sebagainya) 3. Boikot 4. Pembangkangan sipil (perlawanan masyarakattanpa kekerasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan
14. Contoh budaya politik partisipasidalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara -
Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. perselisihan pendapat serta kepentingan dalam masyarakat demokrasi dianggap wajar untuk diperjuangkan. perselisihan harus dapat diselesaikan melatui perundingan dan dialog terbuka untuk mencapai kompromi, konsensus atau mufakat.
-
Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
-
Menyelenggarakan pergantian pemimpin/ pimpinan secara teratur. Pergantian pimpinan secara keturunan, mengangkat diri sendiri dan kudeta dianggap tidak wajar.
-
Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum. Golongan minoritas yang biasanya terkena paksaan, akan lebih menerima apabila diberi kesempatan untuk turui serta merumuskan kebijakan.
-
Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman. Keanekaragaman ini dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan, dan tingkah laku. Untuk hal terselenggaranya masyarakat yang terbuka dan kebebasan politik yang memungkinkan fleksibilitas dan tersedianya berbagai alternatif dalam tindakan politik. Namun keanekaragaman tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan negara.
-
Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis keadilan merupakan cita-cita bersama.
Penerapan budaya politik partisipan daiam kehidupan sehari-hari, misalnya : 1. Di lingkungan keluarga - Saling menghargaiantaranggotakeluarga. - Menyelesaikanpermasalahandengan musyawarah - Mengadakan pembagian tugas dalam keluarga 2. Di lingkungan sekolah - Pemilihan ketua kelas - Pemilihan ketua osis - Rapat-rapat sekolah - Siswa diberi kesempatan untuk bertanya 3. Di lingkungan masyarakat - Musyawarah desa - Pemilihan ketua RT/RW - Pemilihan kadus - Pemilihan Kades 4. Di lingkungan bernegara - Pemilu - Pemilihan bupati, gubernur - Proses pembuatan undang-undang
tercermin ini perlu timbulnya demikian