ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SINETRON PARA PENCARI TUHAN JILID DELAPAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Di susun oleh: FAIZ MUBARROK NIM (1111011000023)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
..ANALISIS NIILAI.NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SINETRON PARA PENCARI TI]IIAN JILID DELAPAN" Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sa{a-na Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh
FAIZ MUBARROK
NIM 1111011000023 Dibawah Bimbingan Pembimbing
@r",6 Drs. fI. Achrnad Gholib.lVI.Ae NrP 19s41015 197902
I
001
JURUSAN PENDIDIKAII AGAMA ISLAM
FAI(ULTAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN UII-IVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF' IIIDAYATULLAII
JAKARTA 20t6
.,
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan disusun oleh Faiz Mubarrok, NIM, 1111011000023, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang diterapkan oleh fakultas.
Jakarta, 12
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Drs. H. Achmad Gholib, M.Ag NIP. 195,11015 197902 r 001
luli 2016
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH Skripsi berjudul Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para pencari Tuhan Jilid Delapan disusun oleh Faiz Mubarrok, NIM, 1111011000023, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 16 Mei 2016 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam
bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakafta, 16 Mei 2016 Panitia Ujian Munaqasah Ketua panitia (Kajur PAI)
Tanggal
Dr. H. Abdul Majid Khon. M.Ag NIP: 19580707 198703 1 005 Sekretaris Jurusan
Marhamah Saleh. Lc. MA NrP. 19720313 200801 2 0t0 Penguji I
Dr. Muhammad Dahlan. M.Hum NrP. 19680313 199903 I 006 Penguji II
Dr. Sapiudin Shidik. M.Ag NrP. 19670328 200003 I 001 Mengetahui
198203 1 007
KEfvIENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl
lr.
H Juenda No 95 Ciputa!
Tgl.
Terbit
: :
No-
Revisi:
:
No.
FORi\'i (FR)
15412 lndooesia
Dckumen
Ha
FITK-FR-AKD-08S 01
1 Maret 2010 111
SURAT PERNYATAAN KARYA SET'{DIRI Saya yang bertantla tangan di bawah ini,
Nama
.FaizMubarrok
Tempat/Tgl.Lahir : Cirebon,2l September 1992
NIM
:1111011000023
Prodi Judul Skripsi
: Pendidikan Agama Islam
Jurusan /
: Analisis
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para
Pencari Tuhan Jilid Delapan. Dosen Pembirubing
: [. Drs. H. Achmad Gholib, M.Ag
NIP
:
19541015 197902
|
001
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 13 Juli 2016
NrM. 1111011000023
ABSTRAK FAIZ MUBARROK (1111011000023), “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan” Kata Kunci: Nilai-nilai, Pendidikan Islam, Sinetron, Para Pencari Tuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan. Para Pencari Tuhan merupakan salah satu sinetron yang diproduksi oleh PT.Gisella Citra Sinema dan tayang di SCTV semenjak Tahun 2007. Sinetron Para Pencari Tuhan termasuk salah satu jenis sinetron yang sarat akan nilai-nilai Pendidikan Islam dalam rangkaian episode-episodenya. Berdasarkan latar belakang ini maka penulis ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul “Analiss Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan”. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian analisis isi (content analysis)dan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penulis akan memulai analisisnya dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebutdengan kriteria-kriteria serta melakukan prediksi dengan tekhnik analisis tertentu pula. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara yang digunakan untuk membahas objek penelitian secara apa adanya berdasarkan data yang diperoleh. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa nilainilai pendidikan Islam dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan meliputi nilai Ibadah, nilai Aqidah dan nilai Ahklak. Nilai Ibadah terdiri dari Sholat berjamaah, berdoa, berdzikir dan menutup aurat, lalu nilai Aqidah terdiri dari tauhid nubuwat dan mengesakan Allah, dan nilai ahklak bersyukur, bersedekah, tawakal dan ikhlas.
i
ABSTRACT FAIZ MUBARROK (1111011000023), “Analysis of The Values of Islamic Education in the Serial Para Pencari Tuhan Volume Eight ”
Keyword: Values, Islamic Education, Serial, Para Pencari Tuhan. The purpose of this study to describe the values of Islamic education in the telenovela Para Pencari Tuhan Volume Eigh Para Pencari Tuhan produced by PT.Gisella Citra Sinema and aired on SCTV since 2007. Para Pencari Tuhan is including one type of soap is laden with values of Islamic Education in the episode-episode series. Based on this background, the author would like to discuss it in the paper and take the title Analysis of The Values of Islamic Education in the Serial Para Pencari Tuhan Volume Eight
This thesis uses this type of research content analysis (content analysis) and using a qualitative descriptive approach. The author will begin its analysis with the use of certain symbols, classifying the data tersebutdengan criteria and make predictions with specific analysis techniques as well. In analyzing the data the researchers used a qualitative descriptive method is a method that is used to discuss the research object as it is based on data obtained. From the results of the study conducted by researchers can be concluded that the values of Islamic education in the soap opera The God Seeker Volume Eight includes the value of Worship, Aqidah value and the value Ahklak. Value Worship consists of congregational prayer, pray, dhikr and close the genitals, then the value of the monotheistic creed consists nubuwat and Oneness of Allah, and the value ahklak gratitude, charity, trust and sincerity.
ii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرّحمن الرّحيم Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia, hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga Allah senantiasa melimpahkannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan tuntunan bagi kita semua (umat Islam) kejalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. H. Abdul Madjid Khon. M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Marhamah Shaleh, Lc. MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam. Serta staf administrasi Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibu Istinganah 4. Dosen Pembimbing Skripsi, Drs. H. Achmad Gholib, M.Ag, selaku pembimbing skripsi yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulisan skripsi ini dapat selesei dengan baik.
iii
5. Dosen Penasehat Akademi, Dr. Faridal Arkam,. M.Pd yang banyak memberi bimbingan dan terobosan kepada penulis selama studi. Seluruh dosen di Jurusan Pendidikan Agama Islam yang pernah memberikan ilmu kepada penulis, dan seluruh dosen yang ada di naungan UIN Syarif Hidayatullah. 6. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Syatori dan Ibunda Ernaria tersayang yang selalu memberikan limpahan kasih dan sayang yang tak terhingga, yang tidak bisa dibalas dengan apapun, dan selalu mendo’akan serta memberi dukungan dengan segala pengorbanan dan keihklasan. (semoga Allah membalas segala pengorbanan mereka). Adikku Muhammad Fajar Shidiq dan Muhammad Fauzan terima kasih selalu mendoakan kakakmu dari jauh kalian luar biasa. 7. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan dalam peminjaman buku-buku yang dibutuhkan. 9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Nasional, perpustakaan Freedom Institute Jakarta, Perpustakaan CSIS Jakarta, perpustakaan pusat PBNU yang telah memberikan keleluasaan kepada penulis dalam peminjaman buku-buku yang dibutuhkan. 10. Terima kasih juga untuk pimpinan PT. Mukti Setiya Karya Bapak Didik Setiyawan, S.Kom.I yang sudah mau menerima penulis untuk bekerja di perusahaan percetakan ini, dan sudah mau membimbing penulis untuk bergerak lebih jauh dalam wirausaha. 11. Sahabat-sahabati
Pengurus
Rayon
PMII
PAI,
Pengurus
PMII
KOMFAKTAR, Prabowo, Fatah Yasin, Siti Khadijah, dan Faisal Husen
iv
serta serta sahabat dari pengurus PMII KOMFAKDA, Alung, Siro, Ta’mir, Didi dan Said. Kawan kawan HMI, Dayat, Hasan dll. 12. Rekan-rekan Guru SDN 05 Ulujami Pagi dan SDN Petukangan Utara 06 Pagi, khusunya H. Maswan,. M.Pd.I yang selalu membimbing karir keguruan penulis sampai hari ini terima kasih atas bantuannya. 13. Saudara sekaligus sahabat hidup Ibnu Fitriyanto, Eko Setyono, Nova Teguh, Firmansyah dan Riky Jaenudin semoga persaudaraan kita tetap selalu kompak sampai kapanpun. 14. Teman-teman PAI angkatan 2011 kelas A, Alim, AA Reza, Yusuf Hamzah, Nabila, Faris, Isna, Anto, Fajar, Aan serta seluruh sahabat PAI Kelas A lainnya, yang selalu menjaga komitmen untuk terus bersama dan saling membantu dalam proses belajar dikampus UIN Jakarta tercinta. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan doa kehadirat Allah SWT. Semoga amal baik semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan, memperhatikan dan membantu penulis dicatat oleh Allah sebagai amal shaleh dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Dan mudah-mudahan apa yang penulis usahakan dapat bermanfaat. Amiin… Jakarta, 05 Mei 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT .......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
5
C. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................
5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................
6
LANDASAN TEORI ......................................................................
7
A. Deskripsi Teoritik......................................................................
7
1. Nilai-Nilai Pendidikan Islam...............................................
7
2. Sinetron .............................................................................. 19 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 23 C. Definisi Konsep ......................................................................... 24 D. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 25 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 26 A. Model dan Langkah-langkah Penelitian.................................... 26 B. Waktu Penelitian ....................................................................... 27 C. Satuan Analisis .......................................................................... 27
vi
D. Prosedur Analisis ...................................................................... 28 E. Tekhnik Analisis....................................................................... 28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 30 A. Deskripsi Sinetron .................................................................... 30 1.
Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan ............................... 30
2.
Unsur-unsur Sinetron ......................................................... 33
3.
Tema sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan .............. 38
4.
Kelemahan Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan.... 38
5.
Pendapat Masyarakat Tentang Sinetron Para Pencari Tuhan.................................................................................. 39
B. Temuan Hasil Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan ............................................................................ 40 C. Pembahasan Temuan Hasil Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan ............................................. 50 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................. 64 A. Kesimpulan ............................................................................... 64 B. Implikasi .................................................................................... 65 C. Saran ......................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
vii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Paparan data Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Tayangan Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 ................................................... 40
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Bimbingan Skripsi 2. Uji Referensi
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat cepat yang mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi perkembangan IPTEK tersebut pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi setiap warganya. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan kekuatan sentral dalam pembangunan, sehingga mutu dan sistem pendidikan akan dapat ditentukan keberhasilannya melalui peningkatan motivasi belajar siswa. Seiring berkembangnya arus globalisasi kemudahan mendapatkan informasi dirasa sangat mudah, kita bisa mendapatkan informasi di mana sa ja dan kapanpun kita mau. Salah satu dari bentuk kemudahan itu adalah dengan menggunakan televisi. Sebagai salah satu komponen yang telah masuk prioritas utama di banyak rumah tangga, televisi dengan jangkauan siaran nasionalnya memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat.1 Pada saat ini televisi adalah media yang paling mendapat tempat di hati publik karena memiliki kelebihan yaitu fasilitas audio visual yang dapat mempermudah tersampaikannya pesan kepada audiens. Dengan kata lain, media televisi relatif mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan media massa lain yang disebabkan sifat audio visualnya yang mampu mengatasi hambatan literasi khalayaknya.2 Betapa dahsyatnya kekuatan dari terpaan televisi dengan berbagai program-program yang ditayangkannya ini sesuai dengan hasil penelitian, seorang pakar dan peneliti pertelevisian, Dwyer, yang menyimpulkan bahwa sebagai media audio-visual, televisi mampu merebut 94 persen saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata 1 2
Heru Effendy, Industri Pertelevisian Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 4. Sam Abede, Media Massa Antara Realitas dan Mimpi (Surabaya:Papyrus, 2005), hal.65
1
2
dan telinga. Televisi mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50 persen dari apa yang mereka lihat di layar, walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan mengingat 85 persen dari apa yang mereka lihat di televisi setelah tiga jam kemudian dan bahkan orang akan mengingat 65 persen tayangan televisi yang mereka saksikan setelah tiga hari ditayangkan.3 Tapi dalam kenyataannya akhir-akhir ini banyak sekali programprogram atau acara-acara televisi mulai dari berita, talk show, reality show, sinetron, dan berbagai macam tayangan hiburan lainnya yang di mana semua tayangan itu lebih banyak mengandung unsur kekerasaan, kriminal, politis, percintaan bahkan pornografi jarang ada tayangan televisi yang menampilkan tayangan edukatif, religius dan enak ditonton seluruh usia mulai dari anakanak, remaja, hingga dewasa. Kenyataan ini sangat memperihatinkan karena menurut hasil riset di Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak menonton televisi rata-rata 35 jam seminggu dan anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk menonton televisi daripada untuk kegiatan apapun lainnya kecuali tidur.4 Sebagai insan pendidikan kita harusnya bisa melihat fenomena seperti ini sebagai suatu fenomena yang sangat membahayakan bagi anak didik kita umumnya untuk setiap elemen masyarakat karena apabila dibiarkan berlarutlarut, seharusnya kehadiran media komunikasi seperti televisi bisa dimanfaatkan lebih baik lagi guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita melalui program-programnya. Salah satunya dengan menambahkan nilainilai pendidikan Islam ke dalamnya. Oleh sebab itu praktisi pendidikan dituntut untuk bisa berinovasi lebih baik lagi dalam mengembangkan pendidikan di dunia pertelevisian. Siaran televisi bukanlah sekedar tontonan, tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang sering diuji secara ideologis dan normatif. Oleh karenanya, pengelola televisi tidak hanya melayani motif-motif psikologis 3
Alkhajar, Eka Nada Shofa, Journal Televisi dan Energi Pembangunan, (Surakarta: UNS Press, 2007), hal.3 4 Sunarto, Televisi, Kekerasan dan Perempuan (Jakarta:Kompas,2009), hal.7.
3
yang lazim bagi dunia tontonan.5 Tetapi juga memperhatikan ideologi dan norma yang dianut oleh sebagian besar masyarakat salah satunya adalah nilainilai pendidikan Islam. Salah
satu
program
televisi
yang
bisa
dihadirkan
dengan
menambahkan nilai-nilai pendidikan Islam adalah melalui tayangan sinetron. Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini kurang sekali atau mungkin jarang ada sinetron yang menghadirkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam rangkaian episode-episodenya mungkin ada yang mulai sedikit menambahkan nilai-nilai pendidikan Islam tapi itupun kurang mendominasi atau bahkan menjadi tema utama adalah tayangan sinetron tersebut. Sinetron dapat memiliki pengaruh positif dan negatif, salah satu pengaruh positif yaitu pesan yang bisa disampaikan melalui tayangan sinetron adalah menanamkan nilai pendidikan, kebudayaan, budi pekerti, dan sebagainya. Di sisi lain sinetron juga dapat memiliki
pengaruh
negatif
terhadap
penikmatnya
tanpa
adanya
penyeleksian yang baik untuk diperlihatkan. Seperti yang banyak terjadi belakangan ini terjadi kemerosotan moral pada masyarakat dikarenakan banyak beredar sinetron yang tidak mempunyai manfaat dan cenderung hanya mengejar rating. Kebanyakan sinetron yang hadir saat ini lebih banyak menampilkan sisi percintaan dan kekerasaan untuk menarik simpati penonton daripada makna isi cerita yang ingin disampaikan. Sehingga banyak terjadi efek negatif di kalangan masyarakat khususnya di kalangan remaja. Akibat terlalu banyak disuguhkan tayangan-tayangan sinetron yang kurang mengedepankan nilainilai pendidikan Islam banyak remaja yang terjerat kasus pelecehan seksual, tawuran, pembegalan, dan berbagai macam masalah kemerosotan moral lainnya. Ini adalah penyakit mental bagi kalangan remaja jika terlalu lama dibiarkan atau bahkan tidak diperbaiki sebaik mungkin akan berakibat buruk bagi kalangan anak-anak penerus bangsa kita, harusnya generasi remaja kita
5
hal, 173.
Fatmawati, Journal Dakwah Dan Komunikasi, (Purwokerto: Komunika Press, 2009),
4
mampu menjadi sosok pembangunan sekaligus harapan perubahan bagi kebaikan bangsa Indonesia ke depan. Semua ini bisa diminimalisir dengan cara menghadirkan tayangan sinetron yang mengedepankan ajaran agama Islam dan sesuai dengan kondisi realitas masyarakat Indonesia. Memang, banyak sinetron yang bertema religi tapi dihadirkan terlalu monoton sehingga kurang menarik untuk dilihat oleh masyarakat apalagi di kalangan remaja dan anak-anak. Ada juga tayangan religi yang menarik untuk ditonton tapi cenderung menampilkan isi ejekan terhadap sesama pemainnya, menambahkan bumbu-bumbu percintaan, dan menampilkan efek kekerasan. Contoh seperti sinetron Emak Ijah Ingin Naik Haji, Islam KTP, Gue Juga Islam, Tukang Bubur Naik Haji, dan terbaru Jilbab In Love. Kesemua sinetron ini memang bertema religi tapi jika dilihat secara keseluruhan sisi religiusnya tidak terlalu mendominasi. Jarang sekali di Indonesia hadir sinetron bertema religi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan Islam. Lalu hadirlah sebuah tayangan sinetron yang berjudul Para Pencari Tuhan sebuah sinetron yang diproduksi oleh PT. Demi Gisella Citra, Sinetron ini tayang setiap Ramadhan tiba dan sekaligus menemani waktu sahur dan waktu berbuka tiba, mulai dari jilid pertama tahun 2007 dan yang terakhir jilid ke delapan tahun 2014 di statsiun televisi nasional Surya Citra Televisi atau biasa kita dengar SCTV. Sinetron ini mengisahkan tentang kehidupan para mantan narapidana yaitu Chelsea (Melky Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Juki (Isa Bajaj) yang ditolak di kehidupan lamanya, setelah hidup menggantung akhirnya mereka bertemu dengan seorang penjaga mushala bernama Bang Jack (Dedy Mizwar) dan kemudian mengangkat semua mantan napi itu menjadi muridnya. Sinetron ini menarik untuk diteliti karena sinetron ini mendapatkan rating yang tinggi dengan isi pesan yang bermutu di bidang pendidikan agama serta sosial dalam masyarakat. Yang lebih menariknya lagi bagi peneliti, sinetron ini berbeda dari sinetron yang lainnya yang hanya memperlihatkan kemewahan, ketampanan, kecantikan, dan memang benar-benar dibuat sesuai
5
dengan kondisi kebanyakan masyarakat Indonesia juga banyak memiliki nilainilai pendidikan Islam. Atas dasar inilah, penelitian ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid delapan. Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
di
atas,
maka
peneliti
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Banyaknya kemerosotan pendidikan Islam yang terjadi di tengah masyarakat, mulai dari segala kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa. 2. Pendidikan Islam belum mampu menggunakan media sebagai sarana yang efektif. 3. Nilai-nilai pendidikan Islam belum bisa dijadikan pedoman maupun inspirasi dalam kehidupan masyarakat Islam.
C. Batasan Dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Untuk menghindari area pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada sinetron yang berjudul Para Pencari Tuhan jilid Delapan yang diproduksi oleh PT. Demi Gisella Citra dan tayang selama tahun 2014 sebanyak kurang lebih dua puluh enam episode. 2. Rumusan masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakakan di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu:
6
1. Bagaimana nilai-nilai ibadah dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan? 2. Bagaimana nilai-nilai akidah dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan? 3. Bagaimana nilai-nilai ahklak dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan mampu menambah wawasan pengetahuan mengenai nilainilai pendidikan Islam yang terdapat di dalam tayangan sinetron “Para Pencari Tuhan Jilid Delapan”. b. Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi peneliti mengenai nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat pada tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid Delapan. 2. Manfaat praktis a. Diharapkan mampu menjadi acuan bagi masyarakat khususnya penikmat sinetron untuk memilih tontonan yang baik di kehidupan sehari-hari. b. Diharapkan dapat menjadi suatu bahan refleksi yang mengena tanpa menggurui sehingga masyarakat khususnya umat muslim dapat mengamalkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam kehidupan seharihari.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik 1. Nilai-Nilai Pendidikan Islam a. Pengertian Nilai Pendidikan Islam “Nilai atau value (bahasa Inggris) atau valare (bahasa Latin) berarti berguna, mampu, berdaya berlaku dan kuat. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai dan dapat menjadi objek kepentingan.6 Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Jadi nilai adalah sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan dan tingkah laku.7 Bagi manusia nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam menetapkan perbuatannya. Dalam realita, nilai-nilai itu dijabarkan dalam bentuk kaidah atau norma atau ukuran sehingga merupakan suatu perintah, ajaran, himbauan, kebenaran, kebaikan, keindahan, dan nilai kegunaan merupakan nilai-nilai yang diperintahkan, dianjurkan atau diharuskan.8 Pendidikan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan education menurut Frederick J. MC Donald Pendidikan adalah: “Education in the sense used here, is a Process or an activity which is directed at producing desirable changes in the behavior of human being”9
(pendidikan
adalah
proses
yang
berlangsung
untuk
menghasilkan perubahan yang diperlukan dalam tingkah laku manusia).
6
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak;Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hal.29. 7 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2003), hal.9 8 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak;Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hal.31. 9 Frederick J. MC. Donald, Journal Educational Psychology, (Tokyo: Overseas Publications LTD, 1959), hal. 4.
7
8
Istilah pendidikan sesungguhnya berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogy yang dimaknai dengan seseorang yang tugasnya membimbing anak pada masa pertumbuhannya sehingga menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.10 Berdasarkan beberapa definisi yang diberikan oleh para tokoh pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan disengaja dari orang dewasa untuk membantu dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak/peserta didik secara teratur dan sistematis ke arah kedewasaan. Definisi tersebut sejalan dengan GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) dan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Menurut GBHN (Ketetapan MPR RI No. IV / MPR / 1973) dikatakan bahwa: “Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup”. Dalam Ketentuan umum Bab I Pasal I Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 meyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Sedangkan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pada Bab I, Pasal I, Ayat 1, menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.11 10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hal.112 11 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Indonesia
9
Adapun menurut hasil rumusan pendidikan Islam seIndonesia tahun 1960, memberikan pengertian pendidikan Islam: “Sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Istilah membimbing, mengarahkan, mengasuh, mengajarkan, atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan taqwa dan ahklak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam”.12 Penjelasan mengenai pengertian pendidikan Islam sebagaimana dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, pendidikan Islam dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai hamba Allah di muka bumi ini, yang berdasarkan ajaran Al-Quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan berakhir. Menurut undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ahklak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.13 Adapun nilai-nilai dalam Islam mengandung dua katagori dilihat dari segi normatif, yaitu baik dan buruk serta benar dan salah.14 12
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal.15. Mundzir Suparta, Perubahan Orientasi Pondok Pesantren Salafiyah Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat, (Jakarta: Asta Buana Sejahtera, 2009), hal.24 14 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 12 13
10
Dalam pendidikan Islam terdapat bermacam-macam nilai Islam yang mendukung dalam pelaksanaan pendidikan bahkan menjadi sesuatu rangkaian atau sistem di dalamnya. Nilai tersebut menjadi dasar pengembangan jiwa seseorang sehingga bisa memberi hasil yang baik baginya dan masyarakat luas. Dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan keimanan, ibadah, ahklak mulia, diharapkan setiap orang kehidupannya menjadi terarah baik di dunia maupun di akhirat. Dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan Islam adalah sifat atau hal-hal yang melekat pada pendidikan Islam yang digunakan sebagai dasar kehidupan manusia untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT.
b. Dasar-dasar Nilai Pendidikan Islam Dasar pendidikan Islam adalah pandangan hidup yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif, serta tidak mudah berubah. Hal ini karena telah diyakini memiliki kebenaran yang diuji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan dasar pendidikan bersifat relatif dan temporal maka pendidikan akan mudah terombang ambing oleh kepentingan dan tuntutan yang bersifat teknis dan pragmatis.15 Adapun dasar-dasar nilai pendidikan Islam secara garis besar ada dua yaitu Al Qur‟an dan Sunnah. 1) Al Qur‟an Al Qur‟an adalah kalam Allah (perkataan Allah) yang diturunkan sebagai wahyu dan merupakan mukjizat agung kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al Qur‟an ini juga dipandang sebagai keagungan (majid) dan penjelasan (mubin). Kemudian seringkali disebut petunjuk (hidayah) dan buku
15
Abudin Nata, Filsafat Pendikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hal .4
11
(kitab).16 Kedudukan Al-Qur‟an sebagai sumber dapat dilihat dari kandungan surat Al-Baqarah ayat 2:
٢ ٍَِِّٛۛ ُْدٖٗ نِهًُۡتَقِٛۡةَۛ فَٚك ٱنۡكِتَٰةُ نَا ز َ ذَِٰن Ialah Kitab (Al Qur‟an) yang tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS.Al-Baqorah:2)17. Al-Qur‟an memberikan pandangan yang mengacu kepada kehidupan di dunia ini, maka asas-asas dasarnya harus memberi petunjuk kepada pendidikan Islam. Seseorang tidak mungkin dapat berbicara tentang pendidikan Islam apabila mengambil Al-Qur‟an terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu.18 Al-Qur‟an adalah petunjuk-Nya yang apabila dipelajari akan membantu menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman berbagai permasalahan hidup. Apabila dihayati dan diamalkan menjadi pikiran rasa dan karsa mengarah pada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat. 19
2) Al Sunnah Selain Al-Qur‟an yang berfungsi sebagai dasar pijakan dan prinsip pendidikan Islam, Sunnah sebagai tuntutan hidup Rasulullah SAW merupakan sumber kedua yang sama-sama memiliki peranan vital dalam membangun dasar-dasar dan prinsip pendidikan Islam. Sunnah Rasul adalah setiap perkataan Rasulullah
16
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 17 17 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang CV Diponegoro, 2005), hal. 2 18 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara dan Dirjen Lembaga Islam DEPAG RI, 1992), hal. 25 19 M. Quraish Shihab, Wawasan Ilmu Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 17
12
dan perbuatannya yang dicontohkan kepada para sahabat dan umatnya melalui sikap, sifat, dan akhlaknya.20 Sebagaimana al-Qur‟an dan Sunnah berisi petunjukpetunjuk untuk kemashalatan manusia dalam segala aspeknya yang membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Dalam dunia pendidikan, al-Sunnah memiliki dua faedah yang sangat besar yaitu: a. Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam alQu‟an atau menerangkan hal-hal yang tidak terdapat di dalamnya. b. Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah SAW bersama anak-anaknya dan penanaman keimanan ke dalam jiwa yang dilakukannya.21 c. Tujuan Pendidikan Islam Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah kegiatan selesai dan memerlukan usaha dalam meraih tujuan tersebut. Pengertian tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku
individu
dan
kehidupan
pribadinya
maupun
kehidupan
masyarakat dan alam sekitarnya di mana individu hidup.22 Adapun tujuan pendidikan Islam ini tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan para ahli, menurut Hamdani Ihsan tujuan pendidikan Islam adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.23 Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut Ibnu Khaldun terbagi menjadi dua, yaitu: 20
Zulkarnain, Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2008), hal.24 21 Abdurrohman An Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam (Bandung: Diponegoro, 1992), hal. 47 22 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1995), hal.161. 23 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka setia, 2007), hal.68
13
1) Tujuan keagamaan, maksudnya adalah beramal untuk akhirat, sehingga ia menemui Tuhannya dan telah menunaikan hak-hak Allah yang diwajibkan ke atasnya. 2) Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan
oleh
pendidikan
modern
dengan
tujuan
kemanfaatan atau persiapan untuk hidup. 24 Pada dimensi pertama pendidikan hendaknya mengembangkan pemahaman tentang kehidupan konkret dalam konteks dirinya, sesama manusia, dan alam semesta. Akumulasi berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap mental merupakan bekal utama pemahaman terhadap kehidupan. Sementara pada dimensi kedua memberikan arti bahwa pendidikan sains dan teknologi selain menjadi alat untuk memanfaatkan, memelihara dan melestarikan sumber daya alami, juga menjadi jembatan dalam mencapai hubungan yang abadi dengan sang pencipta. Untuk itu pelaksanaan ibadah dalam arti seluas-luasnya merupakan sarana yang dapat menghantarkan manusia ke arah ketundukan kepada khaliknya. Rois Mahfud dalam bukunya “Al-Islam Pendidikan Agama Islam” menjelaskan bahwa Tujuan pendidikan Islam harus mengarah pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya yaitu tujuan dan tugas hidup manusia, memperhatikan sifat-sifat dasar manusia, tuntutan masyarakat, dan dimensi-dimensi ideal Islam25. Dari beberapa pemaparan dari para ahli tentang tujuan pendidikan Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah bagian dari perjalanan hidup dan tujuan diciptakannya manusia yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Selain itu pendidikan Islam juga bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang paripurna (insan kamil), sesuai dengan ajaran
24 25
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.71 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,2011), hal. 145
14
dan pribadi Rasulullah SAW guna mendekatkan diri kepada Allah SWT demi pencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat kelak. d. Macam–macam Nilai Pendidikan Islam Setelah mengetahui arti, dari nilai pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam, maka peneliti mencoba memaparkan nilai-nilai pendidikan Islam yang diambil dari beberapa referensi yang nantinya akan dikaitkan dengan tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid ke tujuh dan delapan pada pembahasan selanjutnya. Nilai-nilai tersebut mencakup nilai akidah, nilai ibadah, nilai ahklak. 1) Nilai Ibadah Ibadah merupakan suatu nilai atau aspek yang sangat penting di dalam agama, karena di dalam beribadah kita bisa secara perlahan mengumpulkan pahala dan lambat laun menjadi seorang yang shalih. Ibadah mengubah wujud “kemungkinan” dan “hasrat” pada diri manusia; kemungkinan untuk melepaskan diri dari dunia materi yang terbatas, dan hasrat untuk mencapai realitas yang tertinggi dan tanpa batas. Manusia tak bisa hidup tanpa ibadah. Bagaimanapun bentuk dan caranya, semua orang pasti pernah melakukan praktik ibadah karena naluri
untuk
beribadah
merupakan fitrah manusia. Kata ibadah biasanya mengacu pada suatu keadaan ketika manusia secara batiniah menghadap kepada Sang Hakikat yang menciptakan dirinya. Ia melihat dirinya berada di bawah kekuasaan cinta-Nya. Ibadah mengandaikan sebuah perjalanan manusia dari dirinya sendiri sebagai mahkluk menuju Khalik.26 Secara bahasa ibadah dapat diartikan sebagai rasa tunduk (thaat), melakukan pengabdian (tanassuk), merendahkan diri (khudlu), dan istikharah. Sedangkan menurut Abu „Ala Al Maududi
26
hal. 35
Syekh Tosun Bayrak & Murtadha Muthari, Energi Ibadah, (Jakarta: Serambi, 2007),
15
menyatakan bahwa ibadah dari akar “Abd yang artinya pelayan dan budak. Jadi hakikat ibadah adalah penghambaan dan perbudakan. Ibadah secara umum dapat dipahami sebagai wujud penghambaan diri seseorang kepada sang khaliq. Penghambaan itu lebih didasari pada perasaan syukur atas semua nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah padanya serta untuk memperoleh keridhaan-Nya dengan menjalankan perintah-Nya sebagai Rabbul‟alamin.27 Ibadah
yang
dimaksud
adalah
pengabdian
ritual
sebagaimana diperintahkan dan diatur di dalam al-Qur‟an dan Sunnah. Aspek ibadah ini di samping bermanfaat bagi kehidupan duniawi, tetapi yang paling utama adalah sebagai bukti dari kepatuhan manusia memenuhi perintah-perintah Allah.28 Seorang dikatakan beriman bila dibarengi dengan perbuatan ibadah sebagai manifestasi manusia bersyukur kepada Allah dan sebagai realisasi serta konsekuensi manusia atas kepercayaannya. Melaksanakan perintah Allah SWT. Itu saja telah bernilai ibadah, sebab tidak satupun anjuran dan perintah-Nya yang tidak bernilai Ibadah. Demikian juga dengan larangan-laranganNya; jika manusia mematuhinya maka semuanya mempunyai nilai ibadah. Bahkan menurut Islam, setiap aktivitas manusia yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT bernilai ibadah. 29 Ditinjau dari jenisnya ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang berbeda antara yang satu dan lainnya: a) Ibadah Mahdah Ibadah mahdah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara dan
27
Sahriansyah, Ibadah dan Ahklak, (Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2014), hal. 1 Zulkarnain, Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal.28. 29 Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hal.141 28
16
perincian-perinciannya. Jenis-jenis ibadah yang termasuk mahdhah adalah: wudhu, tayamum, shalat, puasa, haji, dan umrah. 30
b) Ibadah Ghairu Mahdhah Ibadah Ghairu Mahdah atau ibadah umum ialah semua perbuatan yang diizinkan oleh Allah, semua perbuatannya pun bisa mendatangkan kebaikan asal dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Misalnya ibadah ghairu mahdah ialah belajar, dzikir, dakwah tolong-menolong dan lain sebagainya.31
2) Nilai Akidah Secara etimologis, aqidah berakar dari kata „aqadaya‟qidu- „aqdan- „aqidatan. „Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi „aqidah berarti keyakinan. Relevansinya antara arti kata „aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
32
Secara terminologis
aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan “Dia mempunyai aqidah yang benar,” berarti aqidahnya bebas dari keraguan. Aqidah merupakan suatu perbuatan hati,
yaitu
kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. 33 Ada beberapa istilah yang semakna atau hampir semakna dengan istilah aqidah, yaitu: Iman dan Tauhid, dan yang semakna dengan ilmu aqidah yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih Akbar. Dalam hal ini penulis cenderung kepada pendapat
30
Sahriansyah, Ibadah dan Ahklak, (Banjarmasin: IAIN Antasari press, 2014), hal. 1 Ibid, hal. 2 32 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalah Islam (LPPI), 1995), hal.1 33 Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia (UII), 2001), hal. 3 31
17
“Yunahar Ilyas yang mengidentikkan antara tauhid, iman dan aqidah. Tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman.”34 Di antara pengertian tauhid tersebut, ruang lingkup pembagian tauhidnya adalah sebagai berikut: a) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af‟al Allah dan lain-lain. b) Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul, termasuk pembahsan tentang kitab-kitab Allah, ajaran Islam, mu‟jizat karamat dan lain sebagainya. c) Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, iblis, syaitan, roh dan lain sebagainya. d) Sam‟iyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam‟i (dalil naqli berupa Al-Qur‟an dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.35 Para ulama sependapat bahwasanya mempelajari tauhid (aqidah) hukumnya wajib bagi setiap muslim. Kewajiban itu bukan saja didasarkan pada alasan rasio bahwa akidah merupakan dasar utama dan pertama dalam Islam, tetapi juga didasarkan pada dalildalil naqli, al-Quran dan hadis. 36 Aqidah adalah suatu dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan semakin tinggi bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh bangunan yang dibuat. Kalau fondasinya lemah bangunan itu akan cepat ambruk, tidak ada bangunan tanpa 34
Yunahar Ilyas, op. cit, hal.5 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalah Islam (LPPI), 1995). hal.6 36 Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, (Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), 1996), hal. 3 35
18
fondasi. Begitu juga dalam Islam seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermuamalat dengan baik.37 3) Nilai Akhlak Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung bagaiman akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir dan batinnya, apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya. Oleh karena itu nilai akhlak penulis masukan di dalam aspek nilai-nilai pendidikan Islam. Menurut bahasa akhlak secara etimologi berasal dari kata khuluq (khuluqun) yang berarati budi pekerti, peringai, atau tabi‟at. akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun.38 Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ahmad Amin yang dikutip oleh Asmaran As dalam buku pengantar studi akhlak, menjelaskan bahwa akhlak ialah kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya disebut akhlak. Contohnya, bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasan itu ialah akhlak dermawan.39 Ada dua jenis akhlak dalam Islam, yaitu Akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah akhlak yang baik dan benar menurut syariat Islam, dan Akhlaqul majmumah (akhlak tercela) ialah akhlak yang tidak baik dan tidak benar menurut Islam.
37
Yunahar Ilyas, op. cit, hal.10 M. Yatimin Abdullah, Studi Ahklak dalam Perspektif Al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2007) hal. 2 39 Asmaran As, Pengantar Studi Ahklak, (Jakarta: Lembaga Studi Islam Kemasyarakatan, 1994) hal. 2 38
19
a) Akhlaqul Karimah Akhlaqul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah.40 orang yang mempunyai akhlaqul karimah atau akhlak yang baik dapat bergaul dengan masyarakat secara luwes, karena dapat melahirkan sifat-sifat saling mencintai dan saling menolong, akhlak yan g baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya. Suatu perbuatan yang dilihat merupakan gambaran dari sifat-sifatnya tertanam dalam jiwa baik atau jahatnya.41 Adapun contoh akhalqul karimah di antaranya yaitu: Ikhlas, memberi sedekah, dan bersyukur. b) Akhlaqul Majmumah Akhlaqul Majmumah ialah perangai atau tingkah laku pada tutur kata yang tercermin pada diri manusia, cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.42 Akhlaqul Majmumah atau akhlak buruk, yaitu suatu sifat yang tercela dan dilarang oleh norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila
seseorang
melaksanakannya
niscaya
mendapat dosa dari Allah karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tercela di hadapan Allah.43
2. Sinetron a. Pengertian sinetron Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video, melalui proses elektronik lalu
40
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2007) hal. 2 41 Ibid, hal. 41 42 Ibid, hal. 56 43 Ibid, hal. 57
20
ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi sebagai media komunikasi massa. Sinetron memiliki ciri-ciri, di antaranya bersifat satu arah serta terbuka untuk publik secara luas dan tidak terbatas.44 Sinema elektronik atau lebih populer kita kenal dengan istilah sinetron yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.45 Sinetron dibuat menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan hanya karena tujuan komersial semata-mata sehingga sangat dikhawatirkan menurunkan kualitas isi cerita dan akhirnya membuat sinetron itu hanya menyajikan hal-hal yang bersifat menghibur. Hal ini banyak terjadi di dalam sineas sinetron di Indonesia kebanyakan sinetron hanya menampilkan adegan yang isi ceritanya seputar cinta segitiga di kalangan remaja, kehidupan keluarga yang penuh kekerasan, atau mungkin tema yang akhir-akhir ini sangat digemari yaitu cinta diselingi dengan kehidupan jalanan. b. Jenis-Jenis Sinetron Sebetulnya tidak ada jenis tertentu yang tampil utuh dalam sinetron televisi. Hampir semuanya merupakan pencampuran antara dua jenis yang berbeda bahkan tak jarang lebih dari satu. Ada beberapa jenis sinetron yang cukup dominan yang dapat dilihat dalam layar pertelevisian di Indonesia.46 44
Asep Muhyiddin, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: CV Pustaka Setia 2002),
hal.204. 45
Fred Wibowo, Tekhnik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), hal. 226 46 JB. Wahyudi, Tekhnologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992), hal 16
21
1) Laga Klasik Pihak broadcast dan para pembuat sinetron menyebutnya, bahwa yang dimaksud dengan laga klasik adalah sinetron laga dengan setting jaman kerajaan dahulu
(Jawa, Sunda dan lain-lain).
Misalnya Tutur Tinular, Pedang Naga Puspa, Misteri Gunung Merapi. 2) Drama Rumah Tangga Jenis ini berpola kehidupan rumah tangga yang diselingi dengan bumbu-bumbu pertengkaran dan konflik, temanya seputar warisan, kekerasan suami terhadap istri, perselingkuhan, percintaan yang dramatis. Misalnya Tersanjung, tersayang, dll. 3) Komedi Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari oleh penonton. Komedi menyajikan cerita lucu. Semua konflik diserahkan untuk menimbulkan kesan lucu. Misalnya Tuyul dan Mbak Yul. 4) Religius Sinetron jenis ini berorientasi pada tema-tema keagamaan dan tidak melulu berpihak pada agama mayoritas saja konflik-konflik dalam plot banyak disisipi pemikiran-pemikiran keagamaan, demikian pula dengan tokoh-tokohnya. Misalnya seperti sinetron yang peneliti teliti Para Pencari Tuhan. 5) Drama Remaja Pada saat ini drama remaja adalah jenis sinetron yang sedang populer di kancah pertelevisian Indonesia. Didominasi tokoh-tokoh remaja mulai dari percintaan, persahabatan, konflik di sekolah, dan lain-lain. Seperti Anak Jalanan dan Cintaku Bersemi di Putih Abuabu. 6) Misteri (Horor) Jenis ini menampilkan cerita dan pengadegan dengan tujuan menimbulkan rasa takut melalui hal-hal yang menyeramkan, misalnya sinetron Di Sini Ada Setan dan Jail.
22
c. Unsur-unsur Sinetron Sinetron juga memiliki unsur sama seperti film, dokumenter dan berbagai macam contoh drama lainnya adapun unsurnya sebagai berikut:47 1) Produser Yaitu seseorang yang membiayai produksi sebuah sinetron dan orang yang bertanggung jawab atas pembuatan sinetron secara keseluruhan. 2)
Sutradara Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukan pementasan dalam sebuah sinetron. Atau bisa juga dibilang orang yang mengarahkan teks skenario menjadi alur cerita dalam peraga sinetron.
3) Naskah Naskah adalah penjelas serta pengembangan sebuah ide cerita atau konsep yang secara operasional dapat dibuat visualnya, oleh karena itu penulis naskah dituntut untuk berimajinasi secara kreatif dengan didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat dijabarkan dalam bahasa yang jelas. 4) Artis/Aktor Yaitu orang yang memainkan peran sesuai naskah yang telah dibuat. 5) Tenaga Pendukung/Enginering Yaitu orang yang harus menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan alat-alat produksi, seperti kamera, tripot, mika, dan sebagainya. 6) Kostum Kostum sering dianggap sesuatu hal yang paling penting dalam pembuatan sinetron, kostum juga harus diperhatikan, maka kostum ditentukan agar sesuai dengan cerita sinetron tersebut. 47
Ibid, hal.17
23
7) Make-up atau Tata Rias Adalah sesuatu hal yang bisa mendukung kecantikan dan ketampanan para artis di depan kamera sewaktu syuting sinetron. Hal ini harus diperhatikan karena me-make-up para pemain harus disesuaikan dengan karakter yang harus dimainkannya.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sudah ada hasil penelitian skripsi yang mengangkat Sinetron Para Pencari Tuhan dan membahas nilai-nilai pendidikan, baik yang di dalam kampus maupun di luar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beberapa penelitiannya antara lain : 1.
“Analisa Nilai-nilai Pendidikan dan ciri-ciri Pribadi sukses dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata”. Skripsi ini disusun oleh Bambang Sidik Priyanto, Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat lima nilai pendidikan yang terkandung dalam novel tersebut yaitu: (1) Integritas guru (2) tujuan pendidikan (3) fasilitas dan sumber belajar (4) giat belajar dan (5) pendidikan pribadi sukses. Dalam penelitian tersebut relevan dengan judul yang akan peneliti kaji dalam bidang nilai-nilai pendidikan, namun dalam peneliti yang akan dikaji oleh peneliti sangat spesifik yakni dalam bidang nilai-nilai pendidikan Islam.
2. ”Pesan Dakwah di Media Elektronik Analisis Isi Terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Jilid III Di SCTV”. Skripsi ini disusun oleh Neneng Mulyaningsih mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010. Persamaan dengan penelitian Neneng Mulyaningsih adalah terletak pada sinetron yang diteliti yaitu Para Pencari Tuhan. Sedangkan perbedaanya terletak pada aspek kajian, yaitu mengkaji aspek pesan dakwah sedangkan dalam penelitian ini penulis mengkaji nilai-nilai pendidikan Islam.
24
Dari hasil penelitian ini dapat terlihat di mana kesamaan dan perbedaan dalam pengkajiannya, serta skripsi yang akan disusun ini dapat relevan dan menjadi sumber bacaan yang menarik sekaligus menjadi tambahan bagi ilmu pengetahuan.
C. Definisi Konsep Pendidikan Islam tentunya memiliki peranan yang cukup penting sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dalam menanamkan nilai-nilai luhur Islam. Penanaman nilai-nilai Islam ini juga membutuhkan peran tenaga pengajar atau guru sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengajarkan sekaligus menanamkan nilai-nilai ajaran pokok Islam yang meliputi tiga kerangka dasar, yaitu: Aqidah, Syariah dan Akhlak. Kemudian membina peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., serta memiliki ahklak mulia. Nilai-nilai pendidikan Islam berarti sifat-sifat objektif Islam yang melekat pada sebuah sistem, model, metode maupun aktivitas pendidikan yang bersumber dari ajaran agama Islam. Penanaman nilai-nilai Islam pada peserta didik inilah yang disebut sebagai pendidikan nilai. Dan implementasi pendidikan nilai ini dapat mewujudkan suatu pengembangan pendidikan Islam khususnya dalam pengembangan moral, karakter, sikap peserta didik yang mencontohkan nilai-nilai luhur Islam. Dari paparan penjelasan di atas dapat ditarik suatu definisi bahwa pengembangan pendidikan Islam merupakan suatu proses, cara atau mengembangkan pendidikan Islam melalui penanaman nilai-nilai Islami dengan tujuan untuk mewujudkan perubahan tingkah laku seseorang yang mencontohkan nilai-nilai Islam. Sebuah sinetron sejatinya bukan hanya merupakan sekedar tontonan melainkan harus bisa menjadi tuntunan bagi orang yang melihatnya jika ini dilakukan maka sinetron bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Di dalam sinetron terdapat adegan-adegan yang menggambarkan lingkungan kemasyarakatan serta tokoh
25
yang hidup di suatu masa atau tempat. Secara sosiologis, manusia dan peristiwa dalam sinetron merupakan suatu pantulan realitas yang ditampilkan pihak produksi dari suatu keadaan tertentu. Gambaran-gambaran kehidupan tersebutlah yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pembaca. Salah satu sinetron yang cukup menjaga keeksistensiannya di kancah pertelevisian nasional adalah sinetron Para Pencari Tuhan yang diproduksi oleh PT. Gisella Citra Sinema.
D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berfikir tersebut, maka rumusan hipotesisnya adalah terdapat nilai-nilai pendidikan Islam dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid delapan atau tidak terdapat nilai-nilai pendidikan Islam dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid delapan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Dan Langkah-Langkah Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berupaya untuk menjelaskan masalahmasalah yang aktual, yakni masalah yang sedang terjadi atau masalah yang muncul pada saat sekarang. Dengan kata lain pada penelitian deskriptif, peneliti hendak menggambarkan suatu gejala (fenomena), atau sifat tertentu; tidak untuk mencari atau menerangkan keterkaitan antarvariabel. Pendekatan deskriptif kualitatif hanya melukiskan atau menggambarkan apa adanya.48 Dengan demikian, laporan penelitian akan berisis kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data yang disajikan dalam penelitian ini ditegaskan dalam bentuk tabel, pemaparan data yang diperoleh dari pemahaman makna yang terdapat pada setiap kata dan kalimat dalam dialog dan juga unsur pengembangan karya sastra seperti: alur, tokoh, setting, dan tema. Dari pemahaman makna secara keseluruhan, dilakukan penafsiran dan pengkategorian data yang terkandung dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisis sesuai pengkategoriannya. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri, yaitu; latar ilmiah, manusia sebagai alat instrumen, metode kualitatif, analisis data secara induktif, gronded theory, dan deskriptif.49 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua ciri yaitu manusia sebagai instrumen, maksudnya peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama dan ciri kedua yakni deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau dialog para pemeran. Berdasarkan kedua ciri tersebut analisis nilai-nilai pendidikan Islam 48
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), hal. 59-60 49 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hal.8
26
27
yang terkandung dalam sinetron Para Pencari Tuhan jild ke delapan dilakukan dengan penampilan tayangan, pembacaan dan telaah secara mendalam tentang makna kata-kata yang terdapat dalam adegan, dialog dan narasi cerita sinetron. Peneliti terlibat secara penuh dan aktif mengapresiasi isi sinetron dan menemukan data-data utama yang menunjukkan pada permasalahan sesuai dengan rumusan masalah.
B. Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan” ini dilaksanakan sejak tanggal 5 Juni 2015 digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sumbersumber tertulis yang diperoleh dari teks books yang ada di perpustakaan dan internet. Terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Skripsi ini
dilaksanakan
di
Perpustakaan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
Perpustakaan Freedom dan Rumah Peneliti.
C. Satuan Analisis Satuan analisis dalam penelitian ini adalah Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid ke Delapan Produksi PT. Demi Gisella Citra. Sinetron ini memiliki tema religius yang mulai tayang pada tahun 2007, namun dalam penelitian kali ini peneliti hanya mengkaji jilid ke delapan saja yang terdiri dari kurang lebih 26 episode dan berdurasi masing-masing episode empat puluh lima menit. Adapun data yang diperoleh berupa dialog dan narasi yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam sinetron tersebut.
Perolehan
data
tersebut
dilakukan
peneliti
dengan
cara
mengidetifikasikan data sesuai dengan arah permasalahan yang terurai dalam pemaparan data.
28
D. Prosedur Analisis Prosedur yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peneliti menyaksikan tayangan sinetron secara seksama dan kritis yang dilanjutkan dengan mengamati nilai-nilai pendidikan Islam (nilai ibadah, aqidah dan akhlak) yang terdapat dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan. 2. Peneliti mencatat paparan bahasa yang terdapat dalam dialog-dialog pemain, perilakunya, tuturan ekspresif maupun deskriptif dari peristiwa yang tersaji dalam sinetron. 3. Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis tayangan sinetron sesuai dengan rumusan masalah. Dari prosedur tersebut diperoleh data verbal sebagai berikut; data berupa paparan bahasa yang mengemban nilai-nilai pendidikan Islam dan data berupa paparan bahasa yang mengemban nilai-nilai pendidikan Islam. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrumen, artinya dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang melakukan penafsiran makna dan menemukan nilai-nilai tersebut. Peneliti juga merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.50 Kegiatan ini dilakukan peneliti sehubungan dengan pengambilan data yaitu menyaksikan tayangan sinetron Para Pencari Tuhan dan peneliti bertindak sebagai pengamat aktif, melihat, mendengar, membaca, mengenali, mengidentifikasi satuan-satuan tutur yang merupakan penanda dalam satuansatuan peristiwa yang di dalamnya terdapat gagasan-gagasan dan pokok pikiran sehingga menjadi keutuhan makna.
50
Ibid, hal.121.
29
E. Teknik Analisis 1. Analisis Isi (content analysis) Teknik ini adalah teknik yang paling abstrak untuk menganlisis data-data kualitatif. Content analysist berangkat dari anggapan dasar dari ilmu-ilmu sosial, content analysis sering digunakan dalam analisis-analisis verifikasi. Peneliti memulai analisisnya dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebut dengan kriteria-kriteria tertentu serta melakukan prediksi dengan tekhnik analisis yang tertentu pula.51 Jadi analisis yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mengungkap, memahami dan menangkap isi tayangan sinetron. Dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan, isi yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan produser melalui sinetronnya. Analisis isi didasarkan pada asumsi bahwa tayangan yang bermutu adalah tayangan yang mampu memberikan pesan atau makna positif kepada para penontonnya, dan sekaligus menjadikan tontonan sebagai tuntunan. 2. Pengamatan Pengamatan peneliti gunakan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan juga berfungsi untuk membentuk suatu pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek.52 Pengamatan peneliti gunakan sebagai tekhnik tambahan guna untuk menyajikan data yang sesuai dengan fenomena yang terjadi saat ini di mana tontonan sinetron sangat jarang menampilkan nilai-nilai pendidikan Islam. 3. Metode Deskriptif Yaitu suatu cara yang digunakan untuk membahas objek penelitian secara apa adanya berdasarkan data-data yang diperoleh. Adapun tekhnik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif.53 51
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hal 85 52 Ibid. hal 175 53 Ibid. hal 11
30
Dengan analisis kualitatif akan diperoleh gambaran sistematik mengenai isi suatu data. Data tersebut diteliti isinya kemudian diklasifikasikan menurut kriteria atau pola tertentu. Yang hendak dicapai dalam analisis ini adalah menjelaskan pokok-pokok dalam sebuah manuskrip atau dokumen.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sinetron 1.
Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan Awal mula kisah sinetron Para Pencari Tuhan bercerita tentang kehidupan seorang marbot (penjaga mushala) bernama Bang Jack (Deddy Mizwar) dan ketiga muridnya yang mantan narapidana, yaitu Chelsea (Melky Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Juki (Isa Bajaj). Setelah keluar dari penjara, Barong diusir dari komplotan curanmor lantaran sering menyanyi di pengadilan. Setali tiga uang, Juki yang mantan copet, ditolak mentah-mentah saat kembali ke rumah ibunya. Nasib Chelsea agak berbeda. Ketika akan mengajak rujuk kembali dengan mantan istrinya, Marni (Anggia Jelita). Ternyata sang istri sudah menikah dengan Sumarno, polisi yang menjebloskannya ke penjara.54 Akhirnya mereka bertiga secara tak sengaja bertemu dan luntanglantung menyusuri Jakarta yang tak lagi ramah. Seharian mereka menjumpai warung tutup. Hati mereka makin sakit, merasa dunia sudah benar-benar menutup diri bagi mereka. Mereka baru tersadar saat ada yang memberitahu bahwa hari ini adalah hari pertama bulan puasa, sehingga tak ada orang makan di warung.55 Ketiganya kemudian terdampar di sebuah mushala bernama AtTaufiq. Di sana ada Bang Jack, penjaga mushala yang fanatik dengan bedug. Dia tak mau adzan jika belum menabuh bedug. Mantan tukang jagal ini akhirnya tak hanya menerima ketiga narapidana tersebut tapi sekaligus sudi membimbing mereka ke jalan yang benar. Sebenarnya ilmu agama Bang Jack sendiri pas-pasan sehingga dalam penerapan agama sering keliru. Untunglah ada Aya (Zaskia Adya Mecca) yang 54
Wahyu HS, Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan, (Jakarta, PT Gissela Citra Sinema, 2007), hal. 1 55 Wahyu HS, Loc.Cit
31
32
membantunya. Gadis cantik penjual kolak dan pengelola perpustakaan gratis ini paham soal agama. Ayya adalah adik ipar Ustad Ferry (Akri Patrio), sang ketua pengurus mushala, yang pamornya tengah menanjak setelah
menjadi
komentator
di
sebuah
televisi.
Belakangan
pupolaritasnya tersaingi oleh istrinya sendiri, Haifa (Annisa Suci Wulandari).56 Dalam sinetron ini juga ditampilkan hubungan yang unik antara Bang Udin (Udin Nganga), seorang hansip, dan sahabatnya Asrul (Asrul Dahlan), seorang pria beristri satu beranak empat, dengan Pak Jalal (Jarwo Kuat).57 Bang Udin dan Asrul sering merasa kesal dengan Pak Jalal yang merupakan orang paling kaya di kampungnya. Sekesal apapun mereka tetap mendatangi Pak Jalal untuk diberikan pekerjaan pada saat mereka kekurangan uang untuk biaya hidup. Selain itu, sinetron ini juga diwarnai dengan kisah cinta Ayya dengan Azzam (Agus Kuncoro), teman masa kecil Ayya, yang berliku-liku. Walau lamarannya sudah tiga kali ditolak, Azzam tetap pantang menyerah mengejar cinta Aya.58 Namun di dalam Para Pencari Tuhan jilid delapan semuanya sudah mulai berubah kehidupannya, mulai dari Bang Jack dan ketiga muridnya yang sudah pergi berhaji, Ayya dan Azzam yang sudah menikah Bang Asrul dan Bang Udin yang mulai memiliki taraf hidup yang lebih baik dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang ada di dalam sinetron Para Pencari Tuhan jilid delapan. Berikut sekilas sinopsinya: Bang Jack ternyata masih hidup. Dia bahkan kecewa karena impiannya adalah meninggal dalam posisi bersujud. Alih-alih mendapat akhir hayat yang khusnul khotimah, Bang Jack malah pusing kepalanya karena terlalu lama bersujud. Suatu hari, Bang Jack kedatangan saudara kandungnya Uwa Yongki, yang mengabarkan tentang anaknya, Domino ingin berpindah agama. Maka dia meminta Bang Jack untuk 56
Ibid, hal. 2 Ibid, hal. 3 58 Wahyu HS, Loc.Cit 57
33
mendampingi
dan
membimbing
keponakannya
tersebut.
Misi
penyelamatan iman pun dimulai, Bang Jack akhirnya pergi ke kota menemui keponakannya yang tinggal di kontrakan sebuah pemukiman urban. Tempat tinggal Bang Jack yang baru adalah pemukiman urban “para pencari uang”. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras dari berbagai profesi mulai dari: satpam, pegawai mall, figuran sinetron, pegawai negeri dll. Suatu waktu, Bang Jack salat di musala kecil yang diketuai oleh seorang uztadz gaul dan sangat sibuk begitu sibuknya hingga sang uztadz nyaris tidak pernah salat berjamaah di musala. Tugas mengimami salat-salat wajib diserahkan kepada tiga orang pengurus musala. Betapa kagetnya Bang Jack ketika mendengar ketiga orang itu mengimami salat dengan bacaan yang tidak fasih. Bang Jack kemudian diminta membimbing ketiga pengurus musholah itu. Sejak saat itu, Bang Jack kembali bertugas sebagai kepala marbot (pengurus rumah ibadah) sekaligus imam pengganti. Dia bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Kadang dia menjadi pembimbing, tempat curhat, menyelesaikan masalah, atau malah memperumit masalah. Dengan gayanya yang sedikit urakan, Bang Jack menjadi cepat populer di sekelilingnya, yang kadang bikin cemburu sang ketua musala atau si uztadz gaul tadi. Kini, Bang Jack menjadi orang yang paling dihindari oleh warga pemukiman urban itu, tapi mereka pun tidak sanggup lepas dari keresahan spiritual yang ditularkan Bang Jack. Hidup mereka menjadi tidak nyaman dan penuh was-was, karena semua terkena serangan spritual Bang Jack.59
59
Wahyu HS, Naskah Pemain Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8, (Jakarta, PT Gissela Citra Sinema, 2007), hal. 1
34
2.
Unsur-unsur Sinetron a. Latar sinetron Para Pencari Tuhan Awal mula diproduksinya sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) adalah kesadaran dari pihak produser PT Gisella Citra Sinema (pada saat itu masih dijabat oleh Dedy Mizwar) bahwa masyarakat sangat membutuhkan tayangan sinetron yang baik, sehat dan menghibur. Tayangan yang dimaksud adalah tayangan yang dapat menginspirasi masyarakat akan nilai-nilai hidup yang dekat kepada ketuhanan, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga umat agama lain. Tayangan jenis ini bisa dibilang menjadi minoritas di stasiun-stasiun televisi, yang lebih banyak menayangkan program-program sinetron yang berbasis hiburan semata tanpa mengedepankan isi yang terkandung di dalamnya.60 Sinetron ini diberi judul “Para Pencari Tuhan” karena berkisah tentang manusia yang jauh dari Tuhan, baik disadari maupun tidak. Kasus macam ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari termasuk di kalangan masyarakat beriman. Dalam pandangan agama Islam, bencana adalah sesungguhnya ketika manusia kehilangan keimanannya atau mengalami kerusakkan iman. Hal itulah yang menjadi perhatian serius para koseptor “Para Pencari Tuhan” untuk menempatkan tema “ketuhanan” sebagai koridor alur cerita. Judul sinetron sempat mengalami pergantian judul berkali-kali sebelum akhirnya menjadi “Para Pencari Tuhan”, misalnya Dibawa Langit-Mu dan Latihan Insyaf.61 Berbeda dengan sinetron religius lainnya, sinetron Para Pencari Tuhan, tidak bersandar pada elemen-elemen dari dunia ghaib, dalam hal ini yang dimaksud adalah hantu atau syaitan, ini karena cerita sinetron Para Pencari Tuhan disandarkan semata-mata pada kehidupan manusia, bukan kehidupan hantu. Sinetron ini pun 60
Wahyu HS, Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan, (Jakarta, PT Gissela Citra Sinema, 2007), hal. 5 61 Wahyu HS, Loc.Cit
35
ditayangkan untuk ditonton oleh manusia, bukan oleh hantu, sedangkan bermain-main dengan hantu lebih dekat dengan perbuatan syirik dan musyrik. Visi sinetron Para Pencari Tuhan adalah sinetron religius yang baik dan sehat bisa menjadi salah satu sumber inspirasi masyarakat (pemirsa)
untuk
memikirkan
kembali
kualitas
spiritualnya.
Sedangkan misi sinetron Para Pencari Tuhan adalah mengajak masyarakat (pemirsa) untuk mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang lebih Islami/religius.62 b. Profil Pemain Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan Para Pencari Tuhan adalah sinetron yang menceritakan kehidupan seorang marbot dan ketiga muridnya di sebuah musala yang dikelilingi oleh suasana perkotaan yang sangat urban mereka adalah: 1)
Bang Jack (pemeran Dedy Mizwar) seorang penjaga mushola, berusia setengah baya cenderung kasar tapi memiliki hati yang tulus, Bang Jack juga seorang mantan tukang jagal di suatu rumah pemotongan hewan, mudah gelisah terhadap hal-hal kecil. Ilmu agamanya pas-pasan, tapi sungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Bang Jack mengalami trauma serius dengan hewan kerbau, karena pernah menyembelih kerbau tanpa membaca doa. Sejak saat itu sang kerbau selalu menjadi mimpi buruk baginya.
2)
Chelsea (pemeran Meky Bajaj) pemuda ini berusia sekitar 2530 an, mantan pengedar narkoba, agak sentimentil dan labil. Gila bola, fanatik klub Chelsea dari liga Inggris. Patah hati karena istrinya tidak mau rujuk kembali dan malah menikah dengan polisi yang dulu menangkapnya. Namun dalam jilid kedelapan Chelsea sudah berhasil membujuk istrinya rujuk dan memiliki seorang anak laki-laki.
62
Wahyu HS, Loc.Cit
36
3)
Barong (pemeran Aden Bajaj) pemuda ini berusia sekitar 25-30 an, mantan pencuri kendaraan bermotor, bujangan, dan merupakan adik dari seorang bos preman. Tampak lebih dewasa dibanding teman-temannya. Sebetulnya karena Barong adalah orang yang berpikir dan cenderung bersikap seenaknya. Dalam jilid ke delapan Barong sudah mempunyai istri dan memiliki seorang anak sama seperti Chelsea.
4)
Juki (pemeran Isa Bajaj) usianya juga sama sekitar 25-30 an mantan pencopet, tapi sosok yang sangat sayang kepada sang ibu, awalnya tidak diterima oleh sang ibu karena malu sang anak merupakan mantan residivis tapi dalam jilid ke delapan Juki sudah sangat diterima oleh sang ibu, Juki pun berubah dari sosok yang kurang pendidikan menjadi sosok yang terkadang mengerti masalah agama. Namun dalam jilid ke delapan Juki belum memiliki istri dan anak.
5)
Ayya (pemeran Zaskia A. Mecca) gadis cantik berusia sekitar 22-27 an, lembut, penuh perhatian, sekaligus sumber inspirasi psikologis bagi orang-orang di sekitarnya. Di dalam sinetron Para Pencari Tuhan jilid awal, Ayya bekerja menjadi penjual kolak dan pengelola perpustakaan mini di halaman musala atTaufiq bersama dengan Bang Jack. Di dalam sinetron Para Pencari Tuhan jilid delapan Ayya sudah menjadi istri azzam dan memiliki anak.
6)
Azzam (pemeran Agus Kuncoro) seorang pemuda gagah berusia sekitar 25-30an, sosok yang cerdas dan bijak dalam beragama dalam Para Pencari Tuhan jilid delapan Azzam adalah suami dari Ayya. Azzam bekerja sebagai wirausahawan sebuah penerbitan buku.
7)
Ustadz Ferry (pemeran Akrie Patrio) berusia sekitar 30an tipikal uztadz-uztadz
muda jaman sekarang, lulusan pesantren,
pemahaman agamanya sangat baik, dihormati umat namun ia
37
sendiri segan dengan marbotnya yaitu Bang Jack. Ia tak berani terus terang menegur Bang Jack ketika melakukan kesalahan. 8)
Pak Jalal (pemeran Jarwo Kuwat) seorang lelaki yang berusia sekitar 40an, dalam sinetron Para Pencari Tuhan jilid awal Pak Jalal merupakan orang yang sangat sombong karena kekayaan yang dia miliki. Namun pada sinetron Para Pencari Tuhan jilid delapan Pak Jalal berangsur mulai sadar dan mulai mengubah kebiasaan
sombongnya
menjadi
dermawan,
sering
mengeluarkan petuah-petuah dakwah, sosok yang sangat kritis menanggapi
permasalahan-permasalahan
di
sekeliling
masyarakat. 9)
Kalila (pemeran Atta Ivano) seorang gadis periang berusia sekitar 28an, dalam sinetron Para Pencari Tuhan Kalila merupakan anak angkat Pak Jalal, Kalila juga merupakan pesaing Aya dalam mendapatkan cinta Azam.
10) Domino (pemeran Alfie Affandy) seorang pemuda berusia sekirat 28an, keponakan Bang Jack, tokoh Domino baru di dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8, Domino memiliki masalah terhadap keinginannya berpindah agama oleh karena itu Bang Jack langsung datang mengawasi setiap tingkah lakunya sekaligus menjadi lawan debat. 11) Asrul (pemeran Asrul Dahlan) usianya sekitar 40an sahabat baik sang hansip Udin dan Pak Jalal meskipun di antara mereka sering timbul perdebatan-perdebatan kecil. Tokoh Asrul juga digambarkan cukup memiliki ilmu agama yang cukup. 12) Udin (pemeran Udin Nganga) usinya sekitar 40an, seorang duda sekaligus sahabat Asrul dan Pak Jalal. Ilmu agamanya sangat minim namun sosok Udin digambarkan sebagai sosok yang periang dan penyabar. 13) Mas Roy (pemeran Roy Turaekhan) usianya sekitar 40an, bekerja sebagai mandor kebun sekaligus mengurus musala bersama Bang Jack, sosoknya ramah dan murah senyum kepada
38
orang lain meskipun ketika berbicara sering mengeluarkan nadanada Jawa (medok).63
3.
Tema sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan Tema adalah dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah sinetron. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan oleh pihak produksi dan digunakan untuk mengembangkan cerita. Tema dalam sebuah cerita dapat dipahami sebagai sebuah makna yang mengikat keseluruhan unsur cerita sehingga cerita itu hadir sebagai alur, penokohan, sudut pandang, latar, dan lain-lain sehingga akan berkaitan dan bersinergi mendukung eksistensi suatu tema. Adapun tema yang terdapat dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan adalah pembinaan pendidikan agama Islam yang merangkul semua elemen masyarakat. 64
4. Kelemahan Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan Sebaik-baiknya proses produksi sampai penayangan suatu sinetron pasti terdapat suatu sisi kelemahan dalam setiap tahapan itu, begitu pula dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan ada beberapa kekurangan yang peneliti amati terutama dari segi materi penayangan sinetron. Pertama, masih banyak materi lawak yang kurang lucu atau terkesan garing. Materi lawak dimasukan dengan tujuan agar sedikit meredam konflik yang terjadi dalam sinetron, tapi dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan masih ada beberapa lawakan yang kurang dimengerti untuk kalangan remaja dan anak-anak. Kedua, ada beberapa tayangan adegan maksudnya kurang jelas ditampilkan dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan. Seperti dalam episode tiga mungkin maksud sutradara hendak menampilkan 63
Wahyu HS, Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan, (Jakarta: PT Gissela Citra Sinema, 2007), hal. 6 64 Wahyu HS, Loc.Cit
39
pesan pluralisme namun malah jadi terkesan salah karena penempatannya kurang tepat. 5. Pendapat Masyarakat Tentang Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan a. Mirzha Faishol (25 Tahun, Karyawan Swasta) “Dulu saat bangun sahur susah banget, sambil ngantuk lihat televisi acaranya itu melulu, tidak pernah ganti dari tahun ke tahun. Semenjak ada sinetron Para Pencari Tuhan tayangan sahur saat bulan ramadan jadi agak berbeda. Sinetron ini cerdas humorhumornya pas, sayang saya tau sinetron ini mulai tahun 2010, jadi mulai nonton sinetron ini dari tahun 2010 sampe sekarang 2016 yang uda sampe Jilid 10. Harusnya layar pertelevisisan Indonesia lebih banyak tayangan sinetron seperti ini mendidik, cerdas dan humornya pas.” b. Fajar Shidiq (23 Tahun, Mahasiswa) “Saya sangat senang dengan hadirnya sinetron Para Pencari Tuhan. Sinetron ini mengajarkan nilai-nilai keislaman dengan cara yang pas, maksudnya pas tidak condong ke kanan dan tidak condong ke kiri. Sayangnya sinetron ini hanya ditayangkan di bulan ramadan.” c. Norma Dwi K (25 Tahun, Guru Olahraga) “Sinetron Para Pencari Tuhan merupakan sinetron yang menarik, humoris, pintar dan pemainnya juga enak diliat. Sinetron religi ini agak sedikit berbeda dari sinetron religi yang lainnya saya suka sekali sinetron ini.” d. Sugiono (29 Tahun, Karyawan) “Sinetron Para Pencari Tuhan memiliki kekuatan yang terletak pada kesederhanaanya berbeda dengan sinetron-sinetron lain yang terbiasa mengangkat kehidupan keluarga kaya kota besar, berisi kisah melodramatis atau mistik yang tidak realistis. Para Pencari Tuhan cenderung mengangkat dinamika kehidupan keseharian
40
masyarakat pinggir kota. Itu yang saya suka dari sinetron ini sederhana.”
B. Temuan Hasil Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan Pada bab empat kali ini, peneliti akan memaparkan nilai-nilai pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam tayangan Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan. Paparan nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid Delapan adalah hasil analisis dari setiap adegan, kata-kata dan dialog dari tokoh yang terdapat dalam 26 episode sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Untuk melihat pesan di balik deskripsi adegan-adegan dan dialog maka dalam skripsi ini peneliti akan menyampaikannya dalam bentuk potongan dialog yang disampaikan oleh para tokoh sinetron tersebut. Adapun penjabaran nilai-nilai pendidikan Islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Paparan data Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Tayangan Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan No Dialog Keterangan 01
Nilai Ibadah; Ibadah Mahdah (Salat Sunnah Tahajjud dan berdoa)
(Episode 1 menit ke 02:42) Bang Jack: “Hamba kembali menghadap-Mu Ya
41
Allah, Bersama dengan ribuan ayat suci-Mu di atas lembaran sajadah panjang ini, lidah hamba terbatabata tapi mata dan lamun ini terus menuju-Mu, jangan palingkan wajah-Mu dariku Ya Rabb, Engkaulah satu-satunya arahku saat ini wahai sang penguasa hari akhir, Allahu Akbar. Wahai Rabbku janganlah berjarak denganku Engkau yang tak terhingga, kuasa-Mu yang membuatku berputus asa, kecuali Engkau yang menuntunku melewati huruf demi huruf firman-Mu. Tabir tujuh lembar langit tak mampu ku tembus, kecuali doa-doa penuh harap yang
diterbangkan
oleh
malaikat-malaikat-Mu,
sampaikah doa-doaku pada-Mu, seandainya ada puncak yang lebih tinggi dari sujud ini tentu hamba naiki tapi Engkau hanya menempatkan sujud ini sebagai puncak penghambaanku, maka jangan Engkau minta lebih dari ku untung menghamba, tak berani ku tanyakan menangkah hamba? Kalahkah hamba? Hamba yang terus mencari-Mu mencari ridha-Mu dalam gelapnya harapan. Ku tinggalkan dunia yang menjadi karunia-Mu, Ku tinggalkan kekhalifah-an yang engkau amanahkan, Ku lupakan nama dunia yang menjadi beban selama ini. Ku ingat hanya nama-Mu, nama rasul-Mu, dan nama ibu ku. Mana kaki-Mu ya Allah, mana kaki-Mu Laa ila ha illallahu Muhammadarasulullah, Laa ila ha illallahu Muhammadarasulullah, Muhammadarasulullah ”
Laa
ila
ha
illallahu
42
02
Nilai Ibadah; Ibadah Ghoiru Mahdoh (Berdzikir)
(Episode 2 menit 02.10) Bang Jack : “lu semua pada bisa diem gak sih? Gue pengen setiap tarikan nafas gue ini menyebut nama Allah Allah...” 03
Nilai Ibadah; Ibadah Ghairu Mahdah (Berdoa)
(Episode 4 menit 02.19) Juki : (Sambil menampar wajah Chelsea dan Barong) “Lu masuk tadi gue bukan lagi berdoa untuk minta hujan, tapi untuk keselamatan dan kesehatan istriistri dan anak-anak lu, gak usah lu minta gue uda punya inisiatif sendiri (Sambil menampar wajah Chelsea dan Barong) Melahirkan itu memang menyakitkan, tapi bukan berarti perjuangan antara hidup dan mati, mati itu ada kalo jatah umur lu uda pada habis, entah itu saat melahirkan atau gak? Itu Allah yang ngatur. (Sambil menampar wajah Chelsea
43
dan Barong) gue kudu harus gimana untuk ngebuktiin perhatian gue sama lu apa perlu gue tontonin bini lu yang lagi pada ngelahirin itu? Daripada lu jumpalitan terus ngebantuin isri lu yang lagi nglahirin juga gak, mending lu pada salat gih iringin kelahiran itu dengan salat dan doa”. 04
Nilai Ibadah; Ibadah Ghairu mahdah (Berdoa setiap memulai aktivitas)
(Episode 4 menit 23.04) Bang Jack : “orang beriman itu setiap melakukan pekerjaan apapun baca basmallah, jadi supaya apa yang dikerjain itu punya nilai ibadah, apapun hasilnya keberkahan selalu mendampinginya ” 05
Nilai
akhlak
(Akhlaqul Karimah); bersyukur ketika mendapat rezeki
(Episode 6 menit ke 19:47) Mas Roy : Bang Jery kalau orang muslim menerima rezeki itu bilangnya apa?
44
Bang Jery : (tertunduk) Alhamdulillah Mas Roy : Barrakallahu 06
Nilai Akidah (Illahiyat); Mengesakan Allah
(Episode 6 menit ke 28:16) Bang Jack : seorang muslim harus tetap baik dalam segala situasi, jadi agama yang bener selalu membimbing umatnye, di waktu dia sehat maupun sakit, di masa dia muda maupun tua, di kala kaya maupun miskin, di masa perang maupun damai, di waktu senang maupun sedih, bahkan di kala hidup maupun di kala matinye. Nah jadi lu gak bakalan hidup atau mati begitu aje 07
Nilai Ibadah (Mahdah); Salat waktu.
(Episode 9 menit ke 06.11) Domino : Mas Roy gak pengen cari kerjaan lain? Mas Roy : Kerja apa? Aku dulu pernah kerja di kantor gajiku besar dan sibuk tapi salatku bolong-
tepat
45
bolong. Nah di sini alhamdulillah selalu tepat waktu masa aku harus ganti kerjaan. 08
Nilai Akhlaq (Akhlaqul qarimah); Bersedekah
(Episode 9 menit ke 13:49) Mang Epy : silahkan dinikmati buburnya Noah : makasih mang Mang Epy : sama-sama, koq gak dimakan? Noah : nanti aja mang saya istirahat dulu, Mang Epy uda mau pulang? Malika : Pulang aja bang nanti mangkoknya aku yang simpen Mang Epy : khusus yang semangkok ini saya pengen liat pake mata kepala saya sendiri bubur saya ini dimakan oleh orang yang berhak. Noah : istimewanya apa bubur yang satu ini mang? Mang Epy : ini tradisi saya bubur yang terakhir saya sedekahkan kepada orang yang gak mampu, dari tadi sore saya liat gak ada yang gak mampu semuanya mampu semua, saya tunggu sampe maghrib baru menjelang isya Alhamdulillah ada juga.
46
09
Nilai Akidah (Illahiyat); Tawakal
(Episode 11 menit ke 01.20) Noah : Saya gak mau akhir hidup saya seperti mbah Desi. Mbah Desi : Kalo gak mau ya berhentilah jadi gelandangan. Noah : Saya mau jadi musisi mbah Mbah Desi : Ndak Penting jadilah manusia yang tunduk dan patuh. Nanti Allah akan menjadikanmu sesuai dengan bakat yang diberi. 10
Nilai Akidah (Nubuwat); meyakini ajaran Islam
(Episode 11 menit ke 39.50) Domino : Pasukan kita cuma tiga ncang Bang Jack : Dom, biarpun di muka bumi ini tinggal lu sendirian sebagai muslim, lu gak perlu berkecil hati sebab lu ini berada di agama yang benar.
47
11
Nilai Akhlak (Akhlaqul qarimah); ikhlas dalam beribadah.
(Episode 15 menit ke 14:47) Mas Roy : kalo dipaksa berarti mereka salatnya gak ikhlas dong bang? Bang Jack : dalam rangka pembelajaran soal ikhlas itu nomor sekian yang penting belajar patuh dan tunduk dulu. Mas Roy : iya bang 12
Nilai Ibadah (Ghairu Mahdah); membaca AlQur‟an
(Episode 15 menit ke 31.56) Pak Jalal : Bangun, bangun uda malam Mas Roy : Pak Jalal Pak Jalal : Wudhu sono! Mas Roy : (Membangunkan Domino) huss bangun, kita uda sholat pak. Pak Jalal : Ngaji Mas Roy : Sudah tadi
48
Pak Jalal : Gue pengen dengerin Domino : Pak Jalal ini kenapa sih gangguin orang tidur aja Pak Jalal : Orang seumur gue ini lagi pengen dekat sama Allah tolong temenin gue dong dengan pengajian lu. Selembar dua lembar ke biar batin gue tenang Domino : Gimana? Ladenin ga? Mas Roy : Ayat Allah itu untuk dibaca dan dibacakan mumpung masih ada yang mendengarkan. Ya sudah ayo ayo wudhu cepat. 13
Nilai Ibadah (Ghairu Mahdoh); Memperhatik an aurat )
(Episode 16 menit ke 09.11) Bang Jack : Batal Sholat lu. Pemuda : Hah Bang Jack : Ini (Sambil menunjuk ke arah aurat si pemuda) aurat lu keliatan. Dah sana pake sarung ! jangan sampe bokong lu keliatan, Si pemuda lalu mengambil sarung dan memakainya. Bang Jack : Coba ruku‟, sujud, nah begitu. Ulang sholat lu! Pemuda : Terus sholat saya selama ini gimana bang? Saya sering sholat pake kaos model begini? Bang Jack : Ya batal, mangkenye kalo sholat pake pakaian yang bener. Allah berhak atas rasa malu lu,
49
mangkennye lu tinggalin pakaian model begini. 14
Nilai Ibadah (Ghairu Mahdah); Berdoa
(Episode 16 menit ke 10.55) Bang Jack : Eh eh mau kemane? Pria : Ya jalan dulu pak mau kerja. Bang Jack : Lu rugi, kalo abis sholat langsung cabut ada waktu-waktu di mana insya Allah, Allah mengijabah doa kite, di waktu malam dan sehabis sholat. 15
Nilai Akidah (Ilahiat) Mengesakan Allah
(Episode 25 menit ke 01.51) Pak RT : Catat kim, Kita butuh Tuhan, kumpulkan orang-orang yang punya akses ke langit ke tujuh !
;
50
C. Pembahasan Temuan Hasil Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Ke Delapan Pada pembahasan kali ini peneliti akan mendeskripsikan temuan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terdapat dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid ke Delapan, selanjutnya mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam teori pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan menjelaskan semua temuan tersebut ke konteks yang lebih luas. Adapun nilai-nilai pendidikan agama Islam yang telah peneliti deskripsikan pada bab empat, secara umum memuat nilai-nilai sebagai berikut, 1) Nilai Ibadah 2) Nilai Aqidah 3) Nilai Akhlaq. Pertama, Nilai Ibadah yang peneliti temukan dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid ke Delapan adalah sebagai berikut: 1. Ibadah Mahdah (Salat) Di era kehidupan yang modern seperti sekarang seringkali kita jumpai banyak masid-masjid dan musala-musala yang cukup megah namun terlihat sepi pada jam-jam salat lima waktu, hal ini mungkin disebabkan oleh rasa malas dan berbagai macam tuntutan keduniawian yang bisa membuat terlalu terbuai kesibukan dari rutinitas yang kita jalani sepanjang hari tanpa mau memasukkan agenda salat berjamaah di dalam jadwal keseharian kita. Dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid Delapan ini terdapat rangkaian dialog yang mengajarkan kepada kita untuk tidak meninggalkan salat lima waktu bahkan seharusnya selalu ikut berjamaah juga meramaikan masjid dan musala. Berikut rangkaian dialognya : Kerja apa? Aku dulu pernah kerja di kantor gajiku besar dan sibuk tapi salatku bolong-bolong. Nah di sini alhamdulillah selalu tepat waktu masa aku harus ganti kerjaan.65 Dari dialog di atas dapat kita pelajari pentingnya salat berjamaah tepat waktu. Sesibuk apapun kegiatan atau aktivitas kita alangkah baiknya sebagai umat muslim kita tidak lupa atau bahkan meninggalkan salat wajib. Salah satu keutamaan sholat lima waktu adalah menambah pahala 65
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 9 menit ke 06.11
51
kita sejumlah dua puluh tujuh derajat. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim :
Artinya : Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian (HR Bukhori dan Muslim)66 Selanjutnya salah satu manfaat dari salat berjamaah antara lain adalah tumbuhnya rasa persaudaraan, kasih sayang dan persamaan. Bayangkan apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh rasa kepedulian, rasa kasih sayang di antara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjamaah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, tentulah kita akan bertanya-tanya, ada apa, mengapa ia tidak berjamaah? Seandainya jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan mendo‟akannya. Salat berjamah juga mengajarkan persamaan, tidak dibedakan antara yang kaya dan yang miskin, seorang pejabat dan rakyat jelata, atasan atau bawahan, semua dalam koridor yang sama dalam satu barisan yaitu untuk taat dan tunduk kepada Allah SWT. 2. Ibadah Ghairu Mahdhah (Berdoa) Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah yang harus kita lakukan di setiap keadaan, berdoa juga merupakan sarana yang tepat untuk berkomunikasi dengan sang Maha Pencipta Allah SWT.
Allah SWT
berfirman dalam Surat Al Baqoroh ayat 186.
ْثُٕاَِٛسۡتَجٛۡةُ دَعَٕۡجَ ٱندَاعِ إِذَا دَعَاٌِۖ فَهِٛةٌۖ أُجِٚ قَسَِِٙ فَئََُِٙٔإِذَا سَأَنَكَ عِثَادِ٘ ع ٦٨١ ٌََُٔسۡشُدٚ ۡ نَعَهَُٓىُِٙؤۡيُُِٕاْ تٛۡ َٔنِٙن Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah66
Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami seluk-beluk ibadah dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hal.51
52
Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran67 Dari ayat Al-Qur‟an di atas kita dapat mengetahui bahwasanya Allah sendiri menyuruh kita untuk selalu berdoa dan niscaya Allah-lah yang akan mengabulkan doa kita. Berikut dialog Sinetron Para Pencari Tuhan jilid 8 yang kembali menampilkan tentang pentingnya berdoa adalah: Lu masuk tadi gue bukan lagi berdoa untuk minta hujan, tapi untuk keselamatan dan kesehatan istri-istri dan anak-anak lu, gak usah lu minta gue uda punya inisiatif sendiri68. Kemudian juga diperkuat melalui dialog lain yaitu : Mending lu pada sholat gih, iringi kelahiran itu dengan sholat dan doa69 dan dialog yang lain yang menunjukkan ibadah berdoa yaitu : Hamba kembali menhadap-Mu Ya Allah, Bersama dengan ribuan ayat suci-Mu di atas lembaran sajadah Panjang ini, lidah hamba terbatabata tapi mata dan lamun ini terus menujumu, jangan palingkan wajah-Mu dariku Ya Rabb, Engkaulah Satu-satunya arahku saat ini wahai sang penguasa hari akhir, Allahu Akbar. Wahai Rabbku janganlah berjarak denganku Engkau yang tak terhingga, kuasa-Mu yang membuatku berputus asa, kecuali engkau yang menuntunku melewati huruf demi huruf Firman-Mu. Tabir tujuh lembar langit tak mampu ku tembus, kecuali doa-doa penuh harap yang diterbangkan oleh malaikat-malaikat-Mu, sampaikah doa-doaku pada-Mu, seandainya ada puncak yang lebih tinggi dari sujud ini tentu hamba naiki tapi Engkau hanya menempatkan sujud ini sebagai puncak penghambaanku, maka jangan Engkau minta lebih dari ku untung menghamba, tak berani ku tanyakan menangkah hamba? Kalahkah hamba? Hamba yang terus mencari-Mu mencari Ridha-Mu dalam gelapnya harapan. Ku tinggalkan dunia yang menjadi karunia-Mu, Ku tinggalkan ke-khalifah-an yang engkau amanahkan, Ku lupakan nama dunia yang menjadi beban selama ini. Ku ingat hanya namaMu, nama Rasul-Mu, dan nama ibu ku. Mana kaki-Mu ya Allah, mana kaki-Mu Laa ila ha illallohu Muhammadarasulullah, Laa ila ha illallohu Muhammadarasulullah, Laa ila ha illallohu 70 Muhammadarasulullah ” . 67
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 67 68 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 4 menit ke 02.19 69 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 4 menit ke 02.19 70 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 1 menit ke 02.42
53
Dan kembali diperkuat dengan dialog: orang beriman itu setiap melakukan pekerjaan apapun baca basmallah, jadi supaya apa yang dikerjain itu punya nilai ibadah, apapun hasilnya keberkahan selalu mendampinginya71. Dan diperkuat dengan dialog yang lain yaitu: kalo abis sholat langsung cabut ada waktu-waktu dimana insya Allah, Allah meng-ijabah doa kite, di waktu malam dan sehabis sholat.72 3. Ibadah Ghairu mahdah (Berdzikir) Dzikir berarti mengingat Allah atau menyebut asma Allah misalnya dengan membaca kalimat tasbih, tahmid, takbir, istighfar, selawat dan juga tahlil. Dzikir juga bisa diartikan sebagai kegiatan ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dialog dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan yaitu: lu semua pada bisa diem gak sih? Gue pengen setiap tarikan nafas gue ini menyebut nama Allah Allah73. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Araf ayat 205 yang bunyinya sebagai berikut:
ل ِ َٕۡجٓۡ ِس يٍَِ ٱنۡق َ ۡفَحٗ َٔدٌَُٔ ٱنِٛضسُعٗا َٔخ َ َسكَ ت ِ ۡ َفَِٙٔٱذۡكُس زَ َتكَ ف ٢٠٢ ٍَِِٛتٲنۡغُدُِٔ َٔٱنۡٓأصَالِ َٔنَا تَكٍُ يٍَِ ٱنۡغَٰفِه Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.74 Ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa Allah memang menganjurkan kita untuk selalu menyebut asma-Nya atau menyebut namaNya baik pagi siang ataupun malam, daripada kita melakukan kegiatan yang kurang baik seperti meng-ghibah (bergosip) membicarakan keburukan atau aib orang lain alangkah baiknya kita gunakan waktu senggang kita untuk berdzikir mengingat Allah. 71
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 4 menit ke 23.04 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 16 menit ke 10.55 73 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 2 menit ke 02.10 74 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 150 72
54
4. Ibadah Ghairu Mahdhah (Membaca Al-Qur’an) Membaca Al-Quran juga merupakan suatu interaksi umat Islam kepada Allah. Orang yang meluangkan waktu sejenak untuk membaca AlQur‟an dengan niat semata-mata untuk beribadah kepada-Nya pastilah tidak akan merugi dan menyesal, bahkan Allah akan memberinya ganjaran setimpal pada hari akhir kelak. Membaca Al-Qur‟an merupakan ibadah ghairu mahdah yang mungkin jarang dilakukan oleh umat muslim kebanyakan. Adapun dialog dari sinetron Para Pencari Tuhan jilid 8 yang menunjukkan ajakan membaca Al-Quran adalah: Orang seumur gue ini lagi pengen dekat sama Allah tolong temenin gue dong dengan pengajian lu. Selembar dua lembar ke biar batin gue tenang. Diperkuat dengan dialog ayat Allah itu untuk dibaca dan dibacakan mumpung masih ada yang mendengarkan. Ya sudah ayo ayo wudhu cepat.75 Dari dialog di atas menganjurkan kepada kita untuk senantiasa membaca al-Qur‟an baik secara pribadi maupun bersama-sama. Karena dengan membaca Al-Qur‟an kita bisa mendapatkan pahala sekaligus petunjuk dan hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam surat Al-Isra ayat 9 yang berbunyi :
ٍٍََِٚ ٱنَرُِِّٛشسُ ٱنًُۡؤۡي ِ َُثَٚٔ َُ َأقَٕۡوِْٙ ِٙٓۡدِ٘ نِهَتَٚ ٌَإٌَِ َْٰرَا ٱنۡ ُقسۡءَا ٩ سٗاِٛت أٌََ َنُٓىۡ َأجۡسٗا كَث ِ َٰعًَۡهٌَُٕ ٱنّصَٰهِحَٚ Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orangorang mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.76
75
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 15 menit ke 31.56 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 256 76
55
5. Ibadah Ghairu Mahdah (Menutup aurat) Pakaian memang salah satu kebutuhan primer kita sehari-hari. Seringkali kita temui atau bahkan kita sendiri pernah mengalaminya bahwa dalam beribadah atau setiap kegiatan ibadah kita lupa memperhatikan pakaian yang kita gunakan untuk beribadah, bersihkah pakaian kita, layak-kah pakaian kita, dan yang paling utama apakah pakaian yang kita gunakan sudah bersih dari najis dan hadas juga sudahkah menutup aurat kita atau belum. Allah SWT menyuruh kita untuk selalu memperhatikan pakaian kita ketika hendak memasuki masjid atau beribadah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat ke 31
َُ َتكُىۡ عُِدَ كُمِ يَسۡجِدٗ َٔكُهُٕاْ َٔٱشۡسَتُٕاْ َٔنَاِٚٓ ءَادَوَ خُرُٔاْ شََُِٰٙثٚ۞ ١٦ ٍَُِٛحِةُ ٱنًُۡسۡ ِسفٚ تُسۡ ِسفُٕٓاْۚ إَُِّۥ نَا Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. 77 Di dalam sinetron Para Pencari Tuhan jilid Delapan ada dialog yang mengajarkan kepada kita untuk menjaga aurat kita dalam beribadah terutama salat. Sebagus apapun pakaian yang kita gunakan apabila memang tidak bisa menjaga aurat kita lalu kita gunakan untuk salat maka tetap saja pahala salat kita tidak sah berikut dialognya : Ini (Sambil menunjuk ke arah aurat si pemuda) aurat lu keliatan. Dah sana pake sarung ! jangan sampe bokong lu keliatan78, lalu diperkuat oleh dialog lainnya : mangkennye kalo sholat pake pakaian yang bener. Allah berhak atas rasa malu lu, mangkennye lu tinggalin pakaian model begini79. Kedua, Nilai akidah yang ditemukan peneliti dalam tayangan sinetron Para pencari Tuhan Jilid 8 adalah : 77
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang, CV Asy-Syifa, 1998), hal. 125 78 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 16 menit ke 09.11 79 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 16 menit ke 09.11
56
1. Nilai Akidah (Tawakal) Tawakal adalah suatu sikap usaha berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan usaha secara maksimal kemudian dapat menerima dengan ikhlas segala ketentuan Allah SWT terhadap dirinya. Seseorang yang senantiasa bertawakal kepada Allah akan selalu bersyukur apabila mendapat kesuksesan atau keberhasilan, begitu pula sebaliknya jika menerima kegagalan orang yang memiliki sikap tawakal akan senantiasa ikhlas dan ridho apabila menerima keadaan tersebut. Berikut potongan dialog sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 yang mengajarkan kepada kita untuk selalu bertawakal : Ndak penting jadilah manusia yang tunduk dan patuh. Nanti Allah akan menjadikanmu sesuai dengan bakat yang diberi. 80 Allah SWT menyuruh kita untuk senantiasa bertawakal, hal ini sesuai dengan Firman Allah surat At-talaq ayat 3 :
َََّتََٕ َكمۡ عَهَٗ ٱنهَِّ فََُٕٓ حَسۡثُُّۥٓۚ إٌَِ ٱنهٚ ٍََحۡتَسِةُۚ َٔيٚ ث نَا ُ ََۡٛسۡشُقۡ ُّ يٍِۡ حَٚٔ ١ ۡءٗ قَدۡزٗاٙش َ ِتَٰهِغُ أَيۡسِ ِۦۚ قَدۡ جَ َعمَ ٱنهَُّ نِ ُكم Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangkasangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu81
Beberapa
keutamaan
tawakal
yaitu,
tawakal
menyebabkan
tercukupinya apa yang diinginkan, karena Allah sendiri yang menjadi penjaminya seperti yang diterangkan pada ayat Al-Quran di atas. Lalu Allah melindungi orang yang bertawakal kepada-Nya dari apa yang ditakuti, sebagaimana mencukupi apa yang diinginkan. Artinya orang yang bertawakal kepada Allah tidak perlu takut kepada gangguan orang yang 80
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 11 menit ke 01.20 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 324 81
57
mengganggunya. Karena kalau Allah melindunginya, tidak ada yang berbahaya baginya, dan kalau Allah menakdirkan ujian baginya, maka pahala yang besar, dan surga serta derajat syahid telah menantinya.82 2. Nilai Akidah (Meyakini Ajaran Islam) Sesuai dengan apa yang peneliti tulis pada bab dua nubuwat merupakan nilai akidah yang pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitabkitab Allah, ajaran Islam, mu‟jizat, karamat dan lain sebagainya. Di dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan terdapat potongan dialog yang dimaksud yaitu: Dom, biarpun di muka bumi ini tinggal lu sendirian sebagai muslim, lu gak perlu berkecil hati sebab lu ini berada di agama yang benar.83 Dialog tersebut mengajarkan kepada kita untuk tetap meyakini agama Islam sebagai agama yang benar. Allah SWT berfirman dalam surat Al Imran ayat 19 yang berbunyi:
ة إِنَا يٍِۢ َتعۡ ِد يَا َ ٍََٰ أُٔتُٕاْ ٱنۡكِتٍَِٚ عُِدَ ٱنهَ ِّ ٱنۡئِسۡهَٰىُۗ َٔيَا ٱخۡتَهَفَ ٱَنرِٚإٌَِ ٱند ٦٩ ِعُ ٱنۡحِسَابِٚسس َ ََّت ٱنهَِّ فَئٌَِ ٱنه ِ َٰٚبا َِٔ ۡكۡ ُفسَٚ ٍَۡ َُ ُٓىۡۗ َٔيََٛۢا تٛۡجَآ َء ُْىُ ٱنۡعِهۡ ُى َتغ Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.84 Seorang muslim harus menerima dan meyakini agama Islam dengan sepenuh hati. Artinya ia dengan penuh kesadaran dan keyakinan menerima apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan mengamalkan setiap ajarannya guna menjadi manusia yang ideal (Insan kamil). Lihatlah Kondisi sebagian umat Islam yang kita lihat sekarang ini cukup menyedihkan. Mereka mengaku Islam, KTP (Kartu Tanda Penduduk) 82
Muhammad Mu‟inudinillah Basri, Indahnya Tawakal, (Solo: Indiva Media Kreasi, 2008) Hal.60. 83 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 11 menit ke 39.50 84 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 47
58
mereka Islam, mereka semua mengaku sebagai Muslim, tetapi ironinya mereka
tidak
mengetahui
tentang
Islam,
tidak
berusaha
untuk
mengamalkan Islam mengamalkan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Penilaian baik dan tidaknya seseorang sebagai Muslim bukan dengan pengakuan dan KTP, tetapi berdasarkan ilmu dan amal. Allah SWT tidak memberikan penilaian berdasarkan keaslian KTP yang dikeluarkan pemerintah, juga tidak kepada rupa dan bentuk tubuh, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal. 3. Nilai Akidah (Mengesakan Allah) Tauhid adalah konsep akidah Islam yang menyatakan keesaaan Allah. Baik keesaan dalam perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan Allah dan mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan, jadi dari berbagai macam ibadah yang kita lakukan hanya ditunjukan untuk Allah semata. Dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 adalah : seorang muslim harus tetap baik dalam segala situasi, jadi agama yang bener selalu membimbing umatnye, di waktu dia sehat maupun sakit, di masa dia muda maupun tua, di kala kaya maupun miskin, di masa perang maupun damai, di waktu senang maupun sedih, bahkan di kala hidup maupun di kala matinye. Nah jadi lu gak bakalan hidup atau mati begitu aje.85 Diperkuat dengan dialog : Catat kim, Kita butuh Tuhan, kumpulkan orang-orang yang punya akses ke langit ke tujuh Allah SWT menjadikan agama Islam agama yang rahmatan lil „alamin mulai dari bangun tidur sampai mau tidur kembali, dalam kondisi apapun Islam selalu punya ajaran-ajaran yang tepat. Ini semua menunjukkan bahwa memang hanya Allah-lah yang patut kita sembah bukan yang lain atau agama lain. Hal ini pun sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat Al-Anbiya ayat 25
85
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 6 menit ke 28.16
59
٢٢ ٌُِٔۡ ِّ أَ َُّۥ نَآ ِإنَٰ َّ إِنَآ أَ َا۠ َفٲعۡثُدَٛٓ إِنٙح ِ َُٕ َٔيَآ أَزۡسَهَُۡا يٍِ قَثۡهِكَ يٍِ زَسُٕلٍ إِنَا Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"86
Ketiga, Nilai akhlak yang ditemukan peneliti dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 adalah: 1. Nilai Akhlak (Bersyukur) Bersyukur adalah suatu keadaan yang menggambarkan atau mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada Allah SWT atas rezeki yang kita terima. Dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan terdapat potongan dialog yang mengajak kita untuk senantiasa bersyukur ketika mendapat rezeki yaitu Bang Jery kalau orang muslim menerima rezeki itu bilangnya apa? Allhamdulillah.87 Dialog tersebut jelas mengajarkan sekaligus mengajak kita untuk senantiasa bersyukur dalam menerima setiap rezeki yang Allah berikan kepada kita. Hal ini sesuai dengan Firman Allah di dalam surat AlBaqoroh ayat 152 yang berbunyi :
٦٢٢ ٌُِٔ َٔنَا تَكۡفُسِٙٓ أَذۡكُسۡكُىۡ َٔٱشۡكُسُٔاْ نَِٙ َُٔفٲذۡكُس Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.88 Seiring perkembangan zaman dan mungkin karena perkembangan ekonomi yang tidak kurun membaik ditambah lagi tuntutan gaya hidup yang beragam menyebabkan manusia terkadang menghalalkan segala cara untuk memenuhi nafsu duniawinya. Lalu perbuatan kurang baik 86
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 696 87 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 6 menit ke 19.47 88 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 22
60
tersebut tentu bisa diperbaiki salah satunya dengan sifat bersyukur, banyak pengaruh positif yang bisa diambil dari sifat ini salah satunya bisa meminimalisir setiap egoisme kita terhadap nafsu duniawi, dengan bersyukur hidup kita begitu indah juga begitu tenang kita jalani, kita tidak mudah iri dengan kelebihan orang lain. Niscaya apabila rasa syukur ini menjadi pedoman bahkan landasan hidup bagi setiap unsur elemen masyarakat maka akan menciptakan kondisi lingkungan yang tentram, damai, dan sejahtera. 2. Nilai Akhlak (Bersedekah) Islam senantiasa mengajarkan para penganutnya untuk berlombalomba dalam bersedekah dan membelanjakan harta untuk amal-amal sosial. Bersedekah juga bisa membantu menanamkan rasa solidaritas, persaudaraan, dan gotong royong karena dengan bersedekah kita secara tidak langsung mampu memahami kekurangan dari saudara-saudara kita yang membutuhkan. Berikut potongan dialog dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 yang mengajak kita untuk senantiasa bersedekah : khusus yang semangkok ini saya pengen liat pake mata kepala saya sendiri bubur saya ini dimakan oleh orang yang berhak.89 Diperkuat dengan dialog lainnya : ini tradisi saya bubur yang terakhir saya sedekahkan kepada orang yang gak mampu, dari tadi sore saya liat gak ada yang gak mampu semuanya mampu semua, saya tunggu sampe maghrib baru menjelang isya Alhamdulillah ada juga.90 Rangkaian dialog di atas jelas mengajarkan kepada kita bahwasanya bersedekah itu suatu cerminan akhlakul karimah yang baik, bersedekah tidak harus selamanya tentang uang tapi bisa berupa barang, pakaian dan sebagainya. Allah akan memberikan pahala yang berlimpah kepada orang yang mau mensedekahkan sebagian hartanya hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqoroh ayat 245:
89 90
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 9 menit ke 13.49 Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 9 menit ke 13.49
61
ضَٰ ِع َفُّۥ َنُّٓۥ َأضۡعَافٗاَُٛحسٍَٗا ف َ قۡسِضُ ٱنَهَّ قَسۡضًاُٚ ِ٘يٍَ ذَا ٱنَر ٢٤٢ ٌَُٕۡ ِّ تُسۡجَعََٛثّۡصُۜطُ َِٔإنَٚٔ ُقۡثِضَٚ ُّٗ َٔٱنَه ۚ سَجَِٛكث Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan91 Sedekah adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari hidup manusia, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah di muka bumi. Sedekah juga tentunya memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang, dalam keadaan apapun dapat melakukannya, karena sedekah tidak selalu materi saja, melainkan bisa dengan perbuatan baik terhadap sesama. Ucapan yang menyejukkan hati atau memberikan senyuman yang simpatik kepada orang lain, juga merupakan sedekah. Sedekah merupakan sumber kebaikan yang berfungsi untuk menjalin hubungan dengan sesama manusia berdasarkan rasa empati, kasih sayang dan persaudaraan. Bersedekah merupakan sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Dan inilah letak nilai hidup yang sejati bagi seorang muslim yakni bermanfaat bagi sesama. 92 3. Nilai Ahklak (Ikhlas) Ikhlas adalah suatu sikap atau perbuatan yang timbul karena adanya keinginan sendiri, bukan karena paksaan atau perintah orang lain. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan apalagi hal tersebut diharapkan dari manusia atau orang yang diberi kebaikan oleh kita. Namun ikhlas yang hendak peneliti tampilkan di dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk pembelajaran 91
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Asy-Syifa, 1998), hal. 37 92 Tim Penyususn Khutbah Kemenag Kota Palembang, Cuplikan Materi Khutbah Jumat Palembang, (Palembang, 2003) hal. 2.
62
bahwa untuk bisa ikhlas terkadang kita harus melatih diri kita dengan paksaan karena kembali lagi niat awalnya untuk pembelajaran. Berikut dialog Para Pencari Tuhan Jilid 8 yang mengajak kita untuk senantiasa ikhlas dalam beribadah: kalo dipaksa berarti mereka sholatnya gak ikhlas dong bang? dalam rangka pembelajaran soal ikhlas itu nomor sekian yang penting belajar patuh dan tunduk dulu.93 Dialog di atas memberi pesan kepada kita bahwasanya terkadang dalam beribadah memang sulit dan membutuhkan rasa keikhlasan yang sangat tinggi oleh sebab itu untuk melatih keikhlasan di dalam diri kita alangkah baiknya agar kita mulai sedikit memaksakan badan kita untuk beribadah kepada Allah SWT, contoh seperti dalam menunaikan salat lima waktu, jika tidak ada paksaan dari dalam diri kita mungkin kita semakin menyepelekan perintah salat tapi sebaliknya jikalau kita mau memaksakan diri kita Insya Allah rasa ikhlas akan datang dengan sendirinya. Demikianlah hasil analisis yang peneliti temukan dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan, yang di dalamnya terdapat sejumlah nilai-nilai Pendidikan Agama Islam, yang amat sangat membantu peneliti dalam memahami Islam jauh lebih baik dari sebelumnya dan berguna umat Islam pada umumnya.
93
Tayangan Para Pencari Tuhan Jilid 8 Episode 15 menit ke 14.47
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil kajian yang dilakukan peneliti mengenai nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, nilai-nilai pendidikan Islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8 digambarkan melalui perilaku dan dialog dari para tokoh yang berperan dalam tayangan sinetron tersebut. Dilihat dari ruang lingkupnya, nilai-nilai pendidikan Islam tersebut meliputi nilai Ibadah, Aqidah dan Akhlak. Dalam lingkup nilai Ibadah terdapat perilaku yang ditampilkan oleh tokoh yang mengandung unsur nilai Ibadah di antaranya yang termasuk Ibadah Mahdah seperti salat dan Ibadah Ghairu Mahdah seperti berdoa, berdzikir dan menutup aurat. Dalam lingkup nilai Akidah tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid 8 memperlihatkan dalam bentuk dialog-dialog yang menunjukkan nilai Akidah di antaranya yaitu Tawakal, Meyakini ajaran Islam (Nubuwat) dan mengesakan Allah. Lalu dalam lingkup nilai ahklak, bentuk perilaku yang ditampilkan adalah bersyukur, bersedekah, dan ikhlas. Adapun nilai-nilai yang dominan ditampilkan dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid 8 adalah nilai Ibadah dan ahklak. Kedua, tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid 8 merupakan jenis tayangan sinetron yang cukup populer di kancah pertelevisian nasional hal ini dibuktikan dengan keeksistensian tersebut yang hingga ramadan tahun ini sudah mencapai jilid 10. Sinetron ini awalnya menceritakan tentang keseharian marbot musala dan tiga muridnya mantan narapidana yang hidup di tengah kondisi masyarakat yang sangat-sangat jauh dari agama namun seiring berjalannya waktu alur ceritanya pun semakin meluas pada sinetron Para Pencari Tuhan Jilid Delapan ini sang marbot musala Bang Jack sudah mempunyai gelar haji dan ditemani keponakannya Domino untuk mengurus musala sementara ketiga murid Bang Jack yaitu Chelsea, Barong dan Juki
63
64
sudah mempunyai pekerjaan tetap dan mempunyai keluarga. Melalui kisah yang disampaikan sinetron ini, penonton secara langsung bisa mengambil pelajaran mengenai penerapan keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
B. Implikasi Penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan dan memiliki hubungan positif. Implikasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Implikasi teoritis a. Membuka wawasan akan beragamnya tayangan-tayangan sinetron yang bisa digunakan sebagai bahan media pembelajaran. b. Membuka peluang dilakukannya penelitian-penelitian tentang nilai pendidikan Islam. 2. Implikasi paedagogis Tayangan sinetron Para Pencari Tuhan dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang isinya mudah dimengerti dan banyak mengandung nilai-nilai pendidikan Islam. 3. Implikasi praktis a. Memperkaya khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian pendidikan, sehingga peneliti lain juga termotivasi untuk melakukan penelitian yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih mencermati media pembelajaran yang tepat bagi siswa. C. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi salah satu upaya konstruktif dalam mengembangkan konsep pendidikan Islam di Indonesia. Pertama, hendaknya nilai-nilai pendidikan Islam dalam tayangan sinetron Para Pencari Tuhan jilid Delapan dapat diaplikasikan dalam keseharian, baik dalam kegiatan belajar-mengajar peserta didik di sekolah maupun dalam pergaulan di rumah dan lingkungan pergaulan tentunya.
65
Kedua, hendaknya para pendidik agama Islam di sekolah bisa lebih menambah bahan ajar mereka dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya dengan menambahkan cuplikan-cuplikan sinetron Para Pencari Tuhan yang berkaitan dengan KI dan KD untuk diajarkan kepada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Al-Fauzan, Shalih, Kitab Tauhid. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia (UII), 2001. Abdullah, Yatimin M, Studi Ahklak dalam Perspektif Al-Quran. Jakarta: Amzah, 2007. Abede, Sam. Media Massa Antara Realitas dan Mimpi. Surabaya: Papyrus, 2005. Ali, Mohammad. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa, 1982. Arifin, Muzayin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Lembaga Studi Islam Kemasyarakatan, 1994. Asmuni, Yusril. Ilmu Tauhid. Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), 1996. Bayrak, Syekh Tosun dan Muthari, Murtadha. Energi Ibadah. Jakarta: Serambi, 2007 Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara dan Dirjen Lembaga Islam DEPAG RI, 1992. Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Semarang: CV Diponegoro, 2005 Draft Naskah Akademis Rancangan Revisi UU Perfilman, Dept. Kebudayaan Pariwisata. Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film, 2006. Effendy, Heru. Industri Pertelevisian Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2008. Fatmawati. Journal Dakwah Dan Komunikasi, Purwokerto: Komunika Press, 2009. Hamdani Ihsan dan A. Fuad Hasan. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2007 Ilyas, Yunahar. Kuliah Ahklak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1999.
66
67
J. MC, Frederick. 1959. Journal Educational Psychology. Tokyo: Overseas Publications LTD Mahfud, Rois. Al-Islam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga, 2011. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002. Muhyiddin, Asep, Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2002. Nada Shofa, Alkhajar. Journal Televisi dan Energi Pembangunan. Surakarta: UNS press, 2007 Nahlawi, An Abdurohman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung : Diponegoro, 1992. Nata, Abudin. Filsafat Pendikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005. Nata, Abudin. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2003. Quraisy, M Shihab. Wawasan Ilmu Al-Qur‟an. Bandung: Mizan, 1996. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak. Banjarmasin: IAIN Antasari press, 2014. Saleh, Abdurrahman.Abdullah. Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al Qur‟an. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Prenada Media Group, 2014. Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Sunarto. Televisi, Kekerasan dan Perempuan. Jakarta:Kompas, 2009 Suparta, Mundzir. Perubahan Orientasi Pondok Pesantren Salafiyah Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat. Jakarta: Asta Buana Sejahtera, 2009. Thib Raya, Ahmad dan Mulia, Siti Musdah, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam. Jakarta: Prenada Media, 2003. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
68
Wahyu, HS, Draft Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan, Jakarta: PT Gissela Citra Sinema, 2007. Wahyu, HS. Naskah Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8, PT Gisela Citra Sinema, 2014. Wahyudi, JB, Tekhnologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992. Wibowo, Fred, Tekhnik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007. Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1995. Zulkarnain. Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
,,@,
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA
L-{fl
l,',!f,**"
r"
FORM (FR)
ss ciputat ts4t2 tndonesia
No Dokumen FITK-FR-AKD-081 Tgl Terbit : 1 Maret 20lO No.
Revisi: :
Ha
01
1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0l/F. t/KM.0l .lt )l.$tZOtS Lamp. :Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 05-06-201
5
Kepada Yth.
Drs. Achmad Gholib,. MA Pernbirnbir.rg Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As
s
alantu' alaikum wr tyb.
Dengan
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pembimbing IIII
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
FAIZ MUBARROK
NIM
11110il000023
Jurusan
Pendidikan Agarna Islanr
Semester
Delapan
Judul Skripsi
"Analisis Nilai-nilai Pendidika, Islam dalam Tayangan Sinetron
(VlIl)
Para Pencari Tuhan Jilid Delapan,,
oleh Jurusan yang be Saudara dapat melaku substansial dianggap p
i
Mei 2015 , pada judul enghubungi
B_imbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanj angan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
alamu' alaikum wr.wb.
dikan Agama Islam
Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa ybs.
1. 2.
UJI REFERENSI Narna
:FaizMubanok
NIM
:1111011000023
Fak./Jtu.
: Fakultas Iknu Tarbiyah
dant
NO
PARAF'
JUDUL BUKU
PEMBIMBING
I
2
Abdullah Al-Fauzan, Shalit\ Kitab Tauhikt.
I
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia (UII), 2001. Abdullah, Yatimin M Quran. Jakarta: Amzah, 2007 .
Abede, J
-?
t /
4
5
Abuddin Nata. Manajemen pendidikan Jalorta: Kencan4 2003.
Ali, Mohammaa. Strategi. Bandung: Angkasa, I 9g2.
AnNahlawi,Abduro@ 6
me
tode P endi dikan Islam. Bandung : Diponegoro,
1992. 7
Arifin, Muzayin. Fitsafat pendidikan Islam. lu\arta: Bumi
/
8
As, Asmaran, Pengort
!
Studi Islam Kemasyarak atan, 1994.
9
Asmuni, Yusril Islam dan Kemasyarakatan
Bayrab 10
(,SIK), tgg6.
/
SyekhTosunau@
Ibadah. Jakarta: Serambi, 2007
1l
t2
,r
Bungin, Burhan. A Jakarta: Raja Grafindo persada, 2003.
Departemen egam Semarang: CV Diponego ro, 2005
Draft Naskah Ak 13
t4
Perfilman, Dept. Kebudayaan pariwisata Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film, 2006.
tl*u p
Drajat, Zakiyah.
Aksara dan Dirjen Lembaga Islam DEpAG
15
Rl
.a
1992.
Etfendy, H
/ t6
Fatmawati.
lorr*
/ t7
Hamdani mtun a Islam. Bandung: Pustaka setia, 2007
l8
Ilyas, Yunahar.
/
K
!
Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1999.
t9
20
J. MC, Frederick.
To$o:
l9S
Overseas Publications LTD.
Mahfud,
.
/
*or".rrrt,
V
2l
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.
22
j
Muhyiddin, Asep, Metode Pengembungan Dakwah Bandung: CV Pustaka Setia,2002.
23
24
25
0
Nada Shofa, Alkhajar. Journal Televisi dan Energi
o
Pembogunaz. Surakarta: UNS press, 2007 4Naskah Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8, pT Gisela
Cita Sinema520l4.
/
Nata, Abudn. Filsafat Pendikan Islam. Jakarh: Gaya Media Pratama, 2005.
26
27
Quraisy,
Mizaq
M
/ Shihab. Wattasan Ilmu
Al-ew'az.
Bandung:
/)
1996.
J
Ramayulis. IImu Pendidikan Islam.Iakarta: Kalam Mulia, 2002.
28
Sahriansyalr, Ibadah dan
Ahklak Banjamrasin: IAIN
Antasari press, 2014.
29
/
Saleh, Abdurrahman.Abdullah. Teori-teori pmdidikan
!
Berdasarkan Al Qur'an Jakarta: Rineka Cipta,2007.
30
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan Jenis, Metacli
dt
Prosedur. Jakarta: Prenada Media Group, 2014. Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anok
InteleHual, Emosional, 31
dan
/) _-/,
; pera Morat
Sosial Sebagai Wujud
_fr
Integritas Membwrgm Jati Diri. Jakarta: PT. Bumi.Aksara, 2008.
32
Sunarto. Televisi, Kekerasan Jakarta:Kornpas, 2009
don
perwpuan.
/
Suparta, Vtund, JJ
Salafiyah Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat.
/
Jakarta: Asta buana sejahtera, 2009.
Thib Ray4 Ahmad dan Mulia,
34
S@
0
seluk-beluk ibadah dalam Islam. Jakarta: prenada Media,
2003.
Tim Penyusun Karnus Pusat pembinaan dan 35
!
Pengembangan Bahas a, Departemen pendidikan dan
Kebudaya6n. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi
II, Jakarta: Balai Pustaka,1994. 36
Wahyu, HS, Drafi Sinopsis Sinetro"
p*oFr"*M,
Jakarta: PT Gissela Citra Sinema,2007.
Wahyudi, 37
38
IB,
Tekluologi Informatika dan produksi Citra
Wibowo, Ered TeffinikProdudt
pro@. )
Zuhairini. Filsafat Pendidikon Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1995.
40
o
Bergerak. Jakarta: PT. Gramedia pustaka lJtama,1992.
Yoryakarta: Pinus Book Publisher, 2007 .
39
-t
Zulkarnain. Transformast
/
wrtai-M
.0
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Mengetahui, Pembimbing
Drs. H. Achmad Gholib., M.Ag
NrP 19s41015 197902 I 00t