ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
ISSN : 2337 - 5221
ANALISIS MODEL E-LEARNING DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Irwan Christanto Edy
[email protected] Dosen Prodi :Manajemen Informatika STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta
ABSTRACT In the world of education , the problems faced are the quality of human resources. Qualified human resources will give a great influence to the progress and prosperity of a nation . The Resource constraints often be a contributing faktor to the low quality of human resources in Indonesia . Therefore, researcher is interested in studying the correlational relationship education, quality of human resources and Internet technologies .The purpose of this study are to 1 ) determine the prototype model of e-learning software which is good for presenting information quality learning, 2 ) knowing a good model that describes the implementation of elearning in educational institutions, 3 ) determine the theoretical models that describe the relationship of adoption internet-based information technology, namely e-learning on the quality of iterative learning systems and quality impact on improving the quality of Human Resources ( HR ). To achieve the research objectives , this study uses the approach 1 ) model of information system design e-learning , 2 ) Qualitative and 3 ) quantitative , with a sample size of 100 respondents obtained from students throughout the province of Central Java , and instruments which is used to pull the questionnaire . The pattern of the questionnaires using a Likert scale with five alternative answers . The data analysis technique used is the index number to describe each study variable and SEM analysis to determine causal relationships between variables. Before SEM analysis instrument used to test the assumption is valid and reliable .The results showed that : 1 ) Model Internet-based learning system that e-learning provides significant effect on improving the quality of learning and the impact on the quality of human resource , 2 ) model is Internet based learning system is an e-learning system has more value than any other study is in create interaction between teachers and learners more effectively. Communication that occurs can occur without being limited geographic area and time . Learners can be discussions, tasks , answer questions , access learning materials at any time without limited time and regions, 3 ) model based learning system that internet e-learning provides significant effect on improving the quality of human resources, where the quality of the learning part that can not be separated from the quality of human resources. Keywords : learning, quality, human resources A. PENDAHULUAN Penggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewa atau khusus untuk kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan sudah akrab dengan internet. Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi, internet menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain menjadi tuntutan profesi, pengembangan ilmu pengetahuan, berita, dan hiburan, berinternet juga menjadi cara alternatif seseorang untuk bergaul sebagai makhluk sosial. Hanya dengan bermodal sebuah komputer dengan sambungan kabel LAN atau bandwidth, seseorang dapat mengakses internet dengan mudah dan bebas
selama 24 jam setiap harinya (non-stop) di sebagian besar penjuru dunia ini. Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan data yang belum tentu bisa ditemukan secara langsung dalam media cetak yang bisa dijumpai sehari-hari. Masalah utama yang seringkali dihadapi oleh dunia pendidikan adalah keterbatasan sumber daya yang ada, baik sumber daya fisik, sumber daya manusia maupun sumber belajar berbasis teknologi informasi. Data Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menunjukkan bahwa sebanyak 95% SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah terhubungan dengan Internet (Mohandas, 2003). Berdasarkan latar belakang tersebut 1
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
maka peneliti mengambil judul “Analisis Model E-learning dan Dampaknya terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)” B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di muka, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah model prototip perangkat lunak e-learning yang baik untuk menyajikan informasi pembelajaran yang berkualitas ? 2. Bagaimanakah model yang baik yang menggambarkan penerapan e-learning di institusi pendidikan ? 3. Bagaimanakah model teoritik yang menggambarkan hubungan e-learning terhadap kualitas pembelajaran dan berdampak pada kualitas SDM ?
C. TINJAUAN PUSTAKA Sistem pembelajaran tradisional memiliki ciri yaitu adanya pertemuan antara pelajar/ peserta didik dan tenaga pengajar untuk melakukan proses belajar mengajar (Ali,2006:167) Metode ini sudah berlangsung sejak dahulu hingga saat ini untuk memenuhi tujuan utama pengajaran dan pembelajaran, namun konsep ini mengha-dapi kendala yang berkaitan dengan keter-batasan tempat, lokasi dan waktu penyelenggaraan dengan semakin meningkatnya aktifitas pelajar dan pengajar. Pergeseran paradigma sistem pembelajaran mulai nampak pada proses transfer pengetahuan. Proses pembelajaran yang ada sekarang ini cebderung lebih menekankan pada proses mengajar (teaching), berbasis pada isi (content base), bersifat abstrak dan hanya untuk golongan tertentu (pada proses ini pengajaran cenderung pasif). Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, proses pembelajaran mulai bergeser pada proses belajar (learning), berbasis pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak terbatas hanya untuk golongan tertentu. Pada proses pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk lebih aktif dengan mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada The ILRT of Bristol University (Surjono,2007:116) mendefinisikan elearning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen (Surjono, 2007) menyebutkan bahwa e-learning adalah bagian dari pembe-
ISSN : 2337 - 5221
lajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran online adalah bagian dari e-learning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi berbagai apli-kasi dan proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran on-line adalah bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya Internet, intranet, dan extranet. Lebih khusus lagi Rosenberg (Surjono,2007) mendefinisikan elearning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja. Pada pertengahan tahun 1980, teknologi pembelajaran jarak jauh mulai bergeser ke pemakaian jaringan komputer untuk menyelenggaran pengajaran dan pembelajaran (Farhad, 2001:118) D. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Mengetahui model prototip perangkat lunak e-learning yang baik untuk menyajikan informasi pembelajaran yang berkualitas 2. Mengetahui model yang baik yang menggambarkan penerapan e-learning di institusi pendidikan 3. Mengetahui model teoritik yang menggambarkan hubungan adopsi teknologi informasi berbasis internet yaitu e-learning terhadap kualitas sistem pembelajaran yang iteratif dan berkualitas yang berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) E. METODE PENELITIAN 1. Rancangan penelitian Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kausalitas yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antar variabel model e-learning, proses pembelajaran, kualitas pembelajaran terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Klasifikasi Variabel Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah model e-learning (X), adapun yang termasuk variabel endogen adalah proses pembelajaran (Y1), kualitas pembelajaran (Y2), dan Kualitas SDM (Y3). Dalam penelitian ini variabel proses pembelajaran, kualitas pembelajaran merupakan variabel yang intervening/ mediasi hubungan antara model e-learning dan kualitas SDM. 2
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
3. Populasi, Sampel , Ukuran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP dan SMA serta mahasiswa perguruan tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Penetapan populasi diambil dengan pertimbangan bahwa 1) siswa dan mahasiswa adalah pengguna TI terbesar, 2) Tujuan penelitian ini menyangkut pendidikan dan proses pembelajaran sehingga obyek yang terbaik adalah peserta didik yaitu mahasiswa dan siswa yang banyak menggunakan aplikasi teknologi informasi. 4. Instrumen penelitian a. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah indikator-indikator sebagai penyusun konsep itu dapat meng-ukur apa yang seharusnya diukur. Di dalam penelitian ini digunakan convergent validity yang dapat dinilai dan measurement model yang dikembangkan, yakni dengan menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara sahih (valid) mengukur dimensi dan konsep yang diuji. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah construct reliability yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi internal dari indikatorindikator sebuah konstruk. Jadi, reliabilitas menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator mampu mengidentifikasi fenomena sebuah konstruk (latent faktor). Reliabilitas konstruk dinilai dengan menghitung
ISSN : 2337 - 5221
indeks reliabilitas instrument yang digunakan (composite reliability) dari model SEM 5. Teknik Analisis Data a. Teknik Analisis Statistik Deskriptif Analisis data dengan analisis statistik deskriptif yaitu Distribusi Frekuensi. Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik responden yang telah member jawab pada pertanyaan kuesioner misalkan respoden berdasarkan jenis kelamin. Statistik deskriptif juga yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik jawaban kuesionen dari responden, misalkan ratarata jumlah res-ponden yang menjawab setuju pada kuesioner. b. Analisa Perancangan sistem Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedurprosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistm informasi (Jogiyanto:2005) Tahapan yang akan digunakan oleh penyusun untuk mengembangkan suatu sistem yang ada model waterfall c. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penyusunan layanan produk teknologi informasi, penyusunan Software e-learning sebagai media pembelajaran yang iteratif dan komentar secara tertulis berdasarkan daftar pertanyaan yang disediaan dalam kuesioner. Hasil jawaban responden dianalisis dengan analisa kualitatif. 3
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
ISSN : 2337 - 5221
d. Analisis Kuantitatif struktur hubungan kausalitas antar Analisis data selanjutnya, menggunakan variabel secara simultan dan efisien Structural Equation Modeling (SEM) (Hair,1998: 167). Uji Kesesuaian Model dengan pertimbangan bahwa pengujian didasarkan kriteria sebagai berikut : Indeks Kesesuaian dalam SEM (Goodness of Fit Index) Goodness of fit index Cut-off-Value Keterangan Chi-Square Diharapkan kecil Diterima bila Probability ≥ 0.05 keseluruhan nilai Cut CMIN/DF ≤ 2.00 off value terpenuhi GFI ≥ 0.90 AGFI ≥ 0.90 TLI ≥ 0.95 CFI ≥ 0.95 RMSEA ≤ 0.08 Sumber : Hair et al., (1995:182), Ferdinand (2006:134) F. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin maka diketahui bahwa 67% adalah responden laki laki, hal ini me-nunjukan bahwa karakteristik responden dapat diandalkan tingkat obyektifitasnya untuk memahami setiap pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan tepat dan benar. Deskripsi responden berdasarkan umur maka diketahui bahwa 100% adalah responden adalah responden yang usia produktif diatas 17 tahun, responden dengan usia seperti itu akan mampu memahami dan memberikan apresiasi jawab yang sangat nalar dan logika. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa 45% adalah responden dengan pendidikan SMA/SMK, selebihnya adalah responden dengan pendidikan jenjang D3 keatas, hal ini menunjukan bahwa responden adalah individu yang secara intelektual memiliki kemampuan yang memberikan apresiasi jawaban nalar dan logis
Deskripsi responden berdasarkan penerapan website sekolah/kampus diketahui bahwa 99% sekolah/kampus sudah memiliki website sekolah/ kampus, namun % belum memiliki web e-learning, hal ini menunjukan bahwa sebagian besar sekolah/ kampus belum memaksimalkan penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran bagi peserta didik. 2. Model Prototip perangkat lunak elearning yang baik untuk men-yajikan informasi pembelajaran yang berkualitas (menjawab permasalahan pertama). Model Prototip perangkat lunak elearning yang baik tergantung pada contens/isi dari informasi yang disajikan pada perangkat lunak e-learning. Model prototip dapat dilakukan dengan baik dengan 3 kriteria yaitu 1) software pendukung, 2) contens/isi informasi yang dikemas, 3) manusia dan budaya. Hasil riset peneliti, peneliti menemukan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam rangka pengembangan sistem elearning adalah :
4
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
1. Aktifitas Pemilihan Jurusan/program studi 2. Aktifitas pemilihan matakuliah 3. Aktifitas pemilihan tatap muka 4. Pembuatan Kontrak Perkuliahan, GBPP dan SAP 5. Pengaturan aplikasi e-learning
ISSN : 2337 - 5221
web hosting melekat pada provider yang terpilih dekat dengan keberadaan peneliti yaitu solonet. Peneliti me-nyewa server hosting di provider tersebut untuk meletakan file program web e-learning. Web e-learning yang dapat diakses adalah http:\\ aubsolo.mdl2.com. 6. Persiapan perkuliahan online
Pengaturan aplikasi e-learning meli-puti penyiapan 3 hal yaitu 1)Perangkat keras (Hardware), Perangkat lunak (Software) dan Brainware (Operator). Karena perancangan sistem informasi e-learning ini berbasis web maka infrastruktur jaringan internet dan
Pada tahap ini yang peneliti perlu menetapkan 1) Tim e-learning yang terdiri dari tim peneliti itu sendiri, 2) Personil kunci yaitu salah satu staf di lingkungan STIE AUB Surakarta. Hasil pengembangan sistem elearning tampak sebagai berikut :
Modul pengelolaan materi perkuliahan meliputi : 1. Menyusun dan publikasi silabus
8. Interaksi mahasiswa dan dosen melalui forum diskusi atau chat Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari web elearning ini adalah
2. Mengunggah (upload) dan mengambil (download) materi perkuliahan
9. Mahasiswa dapat mengakses informasi materi pembelajaran
3. Memberi dan menerima jawaban tugas secara on line
10. Mahasiswa dapat interaksi dengan dosen
4. Membuat test atau kuis kepada mahasiswa
11. Mahasiswa dapat interaksi dengan mahasiswa
5. Memberikan nilai
12.Melakukan transaksi tugas perkuliahan
6. Memonitor keaktiftan siswa
13. Mengerjakan tes atau kuis
7. Mengolah nilai
14. Melihat pencapaian hasil belajar 5
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
Hasil pengamatan peneliti, ternyata ada beberapa faktor utama yang menjadi penghambat aplikasi e-learning ini di sekolah ataupun di kampus yaitu : 1) Kualitas SDM yang ditinjau dari aspek pengetahuan, kemampuan dan ke-trampilan. Secara keseluruhan kualitas SDM di sekolah/ kampus masih rendah khususnya dalam penguasaan teknologi informasi. Guru atau dosen diluar bidang ilmu yang dipelajari cenderung tidak termotivasi untuk belajar teknologi informasi dengan berbagai alasan, hal ini tampak ketika diadakan pelatihan mereka enggan untuk hadir. Kesadaran para guru dosen akan peran teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih rendah. Ketrampilan SDM di bidang teknologi informasi juga masih rendah, hal ini dapat terlihat dari masih sedikit dan terbatasnya guru dan dosen yang mau membuat modul, bahan ajar, soal soal dan menggunakan program e-learning yang sudah disediakan sekolah, banyak tampilan web elearning yang tidak diedit dan minim pengunjungnya. 2) Infrastruktur jaringan teknologi informasi khususnya internet, tampaknya geografis masih menjadi faktor yang besar, masih banyak wilayah kabupaten, desa yang belum terhubung dengan jaringan internet. Pemerataan akses pendidikan di kota besar dan di wilayah pedesaan memang masih menjadi persoalan yang mendasar dalam pengembangan kualitas pendidikan. 3) Biaya perangkat keras, perangkat lunak yang masih relatif mahal. Persiapan
ISSN : 2337 - 5221
jaringan internet membutuh-kan biaya yang tidak sedikit, belum lagi perancangan perangkat lunak e-learning di sekolah atau kampus juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga beberapa sekolah atau kampus belum termotivasi untuk pengembangan sistem pembelajaran yang berbasis internet.
3. Model yang baik menggambarkan penerapan e-learning di institusi pendidikan
No Pernyataan 1 Semangat untuk berprestasi (achievement orientation, ACH) 2 Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (concern for order, CO) 3 Proaktif (initiative, INT) 4 Berorientasi kepada kepuasan pelanggan yaitu siswa atau mahasiswa (customer service orientation, CSO) 5 Membangun hubungan (relationship building, RB) 6 Mengembangkan orang lain (developing others,DEV) 7 Kemampuan mengarahkan (directiveness, DIR) 8 Kerjasama kelompok (teamwork, TW) 9 Memimpin kelompok (team leadership, TL)
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif juga mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dan Spradley. Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktifitas dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus- menerus pada setiap tahapan penelitian. Focus penelitian kualitatif ini adalah situasi sosial yang ditetapkan di sekolah dan perguruan tinggi. Pada situasi sosial ini terdapat aspek yag diamati yaitu aspek tempat (place), aspek orang orang (actor) yang disebut mahasiswa atau siswa, yang mengerjakan aktifitas (Activitiy) pembelajaran. Profil model yang baik dari suatu penerapan e-learning disebut sebagai soft competency, yang meliputi aspek indi-vidu sebagai berikut :
STS
TS 6
N 18
S 26
SS 55
8
9
53
35
18 7
9 18
38 54
40 26
0 0
9 15
70 55
26 35
6 18 26
26 20 18
38 47 38
35 20 23 6
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
10 11 12
ISSN : 2337 - 5221
Berpikir analitis (analitical thingking, AT) Berpikir konseptual (conceptual thingking, CT) Keahlian teknikal/profesional/manajerial (expertise, EXP)
Secara kuantitatif, kesimpulan menunjukan bahwa pembelajaran berbasis elearning memberi pengaruh yang besar terhadap individu dalam membangun hubungan atau relationship. Namun, secara kualitatif terdapat beberapa alasan yang dikemukan responden yang berkait penerapan e-learning dan pengaruhnya terhadap kualitas individu yaitu :
6 27
44 58 55
32 32 23
e) E-learning f) g) h)
a) E-learning menyediakan berbagai materi yang variatif yang diperlukan siswa dalam belajar dan berprestasi b) E-leaning mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran dan memicu sikap yang proaktif c) mendukung pembelajaran yang mandiri d) Kualitas dan kuantitas manfaat pene-rapan e-learning tergantung pada karak-ter individu
23 15 15
i) j)
menyediakan keleluasaan informasi yang diperlukan sekali dalam pembelajaran E-learning menyediakan pelaksaanaan tugas dalam proses perkuliahan menjadi lebih mudah dan baik E-learning menyediakan akses infor-masi pembelajaran tanpa batas waktu, wilayah E-learning menyediakan kemudahan dalam pembentukan komunitas atau kelompok belajar E-learning menyediakan fasilitas yang mengatasi keterbatasan pembelajaran konvensional di dalam kelas. E-learning menyediakan fasilitas sharing edukasi untuk orang lain.
4. Model teoritik hubungan aplikasi e-learning terhadap kualitas SDM sesuai dengan penelitian ini adalah :
7
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
Evaluasi model persamaan struktural untuk variabel endogen merujuk pada pandangan Hair (2006) dan Arbuckle dan Wothke (1995) yang menyatakan bahwa model dinyatakan baik apabila satu atau dua kriteria Goodness of Fit statistik memenuhi nilai cut-off yang
Persamaan struktural dari model penelitian sebagai berikut :
1.
Proses Pembelajaran = 0,814 (aplikasi e-learning) 2. Kualitas Pembelajaran = 0,791(proses Pembelajaran) 3. Kualitas SDM = 1,009 (aplikasi elearning) + 0,414 (Kualitas PBM) * Kesimpulan : 1. Aplikasi e-learning berpengaruh positif terhadap kualitas SDM
ISSN : 2337 - 5221
disyaratkan. Dengan demikian model persamaan untuk variabel endogen dapat dinyatakan telah membentuk unidimensionalitas endogen (exogenous unidimensionality) dengan baik.
2.
Aplikasi e-learning berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran dan proses pembelajaran berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran 3. Pengaruh langsung dan tidak langsung Hubungan kausalitas antar penelitian baik hubunngan eksogenus, endogenus maupun mediasi mempunyai dampak langsung dan tak langsung maupun secara total.
variabel variabel variabel secara dampak
8
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
Hasil perbandingan angka-angka yang menunjukkan pengaruh langsung, tak langsung dan pengaruh total nampak pada gambar diatas. Pada gambar di atas menunjukkan hasil pengaruh langsung sebesar 1,009 dan tidak langsung sebesar 0,714* 0,791* 0,414 = 0,234. Hasil ini menyatakan bahwa pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung, berarti bahwa proses dan kualitas pembelajaran kurang efektif sebagai faktor penguat dalam hubungan aplikasi e-learning terhadap peningkatan kualitas SDM 4. Pembahasan 1. Hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan peneliti terhadap perancangan dan implementasi adopsi teknologi informasi di bidang pendidikan yaitu dengan aplikasi e-learning pada lingkungan instansi pendidikan, menunjukan bahwa aplikasi e-learning di instansi pendidikan ternyata masih sangat rendah baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagian besar sekolah dan kampus yang diamati oleh peneliti masih belum mengaplikasikan e-learning, namun hampir semua sekolah dan kampus yang diteliti menunjukan bahwa mereka sudah memiliki website, sebatas untuk menyajikan informasi sekolah dan kampus kepada publik. Hal ini menunjukan bahwa instansi pendidikan belum mengoptimalkan peran tekno-logi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hasil pengamatan peneliti, ter-nyata ada beberapa faktor utama yang menjadi penghambat aplikasi program e-learning ini di sekolah ataupun kampus yaitu : a. Kualitas SDM yang ditinjau dari aspek pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan. Secara kese-luruhan kualitas SDM di sekolah/ kampus masih
ISSN : 2337 - 5221
rendah, khususnya dalam penguasaan teknologi informasi. Guru atau dosen diluar bidang ilmu yang dipelajari cenderung tidak termotivasi untuk belajar teknologi informasi dengan berbagai alasan, hal ini tampak ketika diadakan pelatihan mereka enggan untuk hadir. Kesadaran para guru atau dosen akan peran teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih rendah. Ketrampilan SDM di bidang teknologi informasi juga masih rendah, hal ini dapat terlihat dari masih sedikit dan terbatasnya guru dan dosen yang mau membuat modul, bahan ajar, soal soal dan menggunakan program elearning yang sudah disediakan sekolah, banyak tampilan web e-learning yang tidak diedit dan minim pengunjungnya. b. Infrastruktur jaringan teknologi informasi khususnya internet, tampaknya geografis masih menjadi faktor yang besar, masih banyak wilayah kabupaten, desa yang belum terhubung dengan jaringan internet. Pemerataan akses pendidikan di kota besar dan di wilayah pedesaan memang masih menjadi persoalan yang mendasar dalam pengembangan kualitas pendidikan. c. Biaya perangkat keras, perangkat lunak yang masih relatif mahal. Persiapan jaringan internet membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum perancangan perangkat lunak e-learning di sekolah kampus membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga beberapa sekolah belum termotivasi untuk pengembangan sistem pembelajaran yang berbasis internet. 9
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
2. Penelitian ini telah membuktikan bahwa adopsi teknologi informasi berbasis internet yaitu aplikasi e-learning memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kualitas SDM melalui proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Hasil secara deskriptif kualitatif menunjukan bahwa aplikasi elearning memiliki nilai keunggulan dibanding metode pembelajaran lain yaitu dengan e-learning dapat mengoptimalkan interaksi peserta didik dengan guru atau dosen secara berkelanjutan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Peserta didik memiliki keleluasan untuk berinteraksi pembelajaran seperti mendapatkan materi kuliah, mengirim tugas, mengerjakan tes tanpa dibatasi geografis dan waktu, artinya sewaktu waktu peserta didik dapat mengakses dan berinteraksi pembelajaran dengan guru atau dosen. Inilah dimensi keunggulan sistem pembelajaran berbasis teknologi internet. 3. Model yang dibangun hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa model pembelajaran yang mengadopsi teknologi informasi berbasis internet yaitu aplikasi elearning memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas SDM. Model menunjukan pengaruh langsung model pembelajaran yang menggunakan teknologi internet ber-pengaruh lebih kuat dibanding pengaruh tidak langsung melalui pro-ses dan kualitas pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa model e-learning ada sisi manfaat lain yang diperoleh disamping manfaatnya dalam pening-katan kualitas pembelajaran, dan hal ini bisa menjadi penelitian selanjutnya. 5.
Implikasi Manajerial a. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran maka perlu adanya penerapan Teknologi Informasi khususnya elearning, karena e-learning terbukti memiliki keunggulan dalam peningka-tan kualitas pembelajaran b. Dalam rangka peningkatan kualitas SDM perlu adanya peningkatan kua-litas pembelajaran, sehingga proses pembelajaran harus ditingkatkan untuk
ISSN : 2337 - 5221
mendapatkan kualitas SDM yang optimal dan sesuai apa yang kita harapkan
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan. a) Model sistem
pembelajaran berbasis internet yaitu e-learning memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kualitas SDM, kualitas pembelajaran tidak dapat dipisahkan dengan kualitas SDM b) Model sistem pembelajaran berbasis internet yaitu e-learning memiliki nilai lebih dibanding sistem pembelajaran lain yaitu dalam menciptakan interaksi antara guru dengan peserta didik yang lebih efektif. Komunikasi yang terjadi dapat terjadi tanpa dibatasi wilayah geografis dan waktu. Peserta didik dapat diskusi, mengerjakan tugas, menjawab soal, mengakses materi ajar kapanpun tanpa dibatasi waktu dan wilayah. c) Permasalahan mendasar dalam implementasi model system, sistem pembelajaran berbasis internet yaitu elearning adalah kualitas SDM, pemerataan infrastruktur jaringan internet. Perlu ada komitmen SDM untuk menguasai teknologi informasi supaya tercapai peningkatan kualitas pembelajaran yang efektif dan inovatif 2. Saran-Saran a) Aplikasi sistem pembelajaran berbasis internet yaitu e-learning berpengaruh nyata terhadap kualitas pembelajaran dan berdampak nyata terhadap kualitas SDM. Oleh karena itu semua pihak yang terlihat dalam proses pendidikan yaitu sekolah, kampus, pemerintah (dinas pendidikan) hendaknya me-nyiapkan SDM, infrastruktur teknologi, sarana prasarana untuk ter-capainya suatu kualitas pendidikan yang baik. b) Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang melibatkan semua pihak yang terkait dan bisa digunakan sebagai pembanding, sehingga generalisasi hasil penelitian lebih bisa mewakili kondisi insitusi pendidikan. c) Perlu mempertimbangkan variabelvariabel lain dalam membentuk kua10
ADVANCE Edisi Peburuari 2014. Vol.1 No.2
ISSN : 2337 - 5221
litas individu selain indikator-indikator dalam penelitian ini. H. DAFTAR PUSTAKA Ali, M, dkk, 2006. “Pengembangan E-Learning Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY”,Yogyakarta: Laporan Penelitian Research Grant PHK A2 Diknik Elektro FT UNY. Chu, Alan G; Thompson, Melody M; Hancock, Burton W, 1998, “The Mc Graw-Hill Handbook of Distance Learning”, New York : McGraw-Hill Eileen T. Bender, 2001 : Introduction to Distance Learning;http://www.indiana.edu/ ~scs/dl prime.html. diambil pada Mei 2006. Farhad S, 2001, “Distance Education : An Introduction”. Saba & Associates. http:// www.distance-educator.com/portals /research_deintro.html diambil pada Mei 2004. Gibson, James L.,et.al., “Organization : Behavior , Structure”, Process, BPI, Plano. Hair et al., (1998), “Multivariate Data Analysis”. New Jersey: Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River. Int, 1996 Chapter 1 : “Introduction to Distance Learning”;http://www.indiana.edu/~scs/dl prime.html. Jogiyanto Hartono, 1995, “Pengenalan Komputer”,Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1994). “Qualitative data analysis: An expanded sourcebook”.New York: SAGE Publications Mohandas, R. (2003). “ICT and e-learning in Indonesia. Presentasi di Taiwan”, Taiwan, 25-27 Maret. Robbins, Stephen P., 2001, “Perilaku Organisasi”, Jilid 1, Alih Bahasa oleh Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Penyunting Tanty Tarigan, Edisi Kedelapan. Jakarta: PT. Prehallindo. Sugiyono, 2006, “Statitika untuk Penelitian”,Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Surjono, H. (2007). “Pengantar e-learning dan implementasinya di UNY”, http://elearning. uny.ac.id Timpe, A. 1999a. “Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Memotivasi Pegawai”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
11