Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport
Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng
Disusun oleh : Vicky Harseno (01-2014-093) Pito Fibriyanto (01-2014-097) Melissa Sutanto (01-2014-092) Sylvia Monica (01-2014-096)
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA KAMPUS III - JAKARTA 2015 1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................... i BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang PT Bina Karya Prima ...................................................... 1
1.2
Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... 2
1.3
Lokasi PT Bina Karya Prima ................................................................... 2
BAB 2 DASAR TEORI ......................................................................................... 3 2.1
5 Forces Model - Michael E. Porter ......................................................... 4
2.2
SWOT Analysis ......................................................................................... 6
2.3
4 Pilar Strategi ......................................................................................... 9
BAB 3 ANALISA STRATEGI MANAJEMEN ............................................... 11 3.1.
5 Forces Analysis ................................................................................... 11
3.2. SWOT Analysis ......................................................................................... 12 3.3.
4 Pilar Strategi ........................................................................................ 13
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
2
i
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Industri Consumer Goods (PT. Bina Karya Prina.) BKP telah mulai berbisnis di bidang ini sejak tahun 1981 dan sepanjang waktu telah terbukti berkomitmen, serius dengan kinerja kami untuk diakui sebagai salah satu perusahaan minyak sawit terintegrasi yang kuat di Indonesia.
Kami percaya bahwa kesuksesan harus dijaga dengan komitmen, tanggung jawab dan usaha yang tak kenal lelah dari diri kita agar dikenal sebagai salah satu pemimpin dan yang paling inovatif dalam bisnis ini. Hal ini menghasilkan hubungan yang baik dengan semua pemegang saham.
MANUFAKTUR Konsisten dengan produk-produk berkualitas tinggi adalah komitmen kami. Untuk memenuhi komitmen tersebut, BKP telah melengkapi dirinya dengan fasilitas manufaktur modern, yang terus menerus ditingkatkan. BKP selalu menjaga kesempurnaan produk mereka melalui kontrol dan jaminan kualitas yang sangat baik .
PENELITIAN & PENGEMBANGAN Departemen penelitian dan pengembangan (litbang) didukung oleh tim profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian yang luar biasa dalam bisnis ini maupun dalam melakukan analisa teknis. Kombinasi ini telah menciptakan: - Sistem fraksinasi ganda yang pertama untuk minyak goreng, dengan lemak tak jenuh tertinggi. - Minyak goreng pertama yang dikemas dalam kemasan isi ulang.
Kehati-hatian dalam memilih bahan baku dan evaluasi terus menerus terhadap setiap tahapan proses menghasilkanproduk akhir yang berkualitas tinggi. Sebuah jaminan dari BKP untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan akan kualitas produk yang baik. 4
JARINGAN DISTRIBUSI Di pasar internasional, kami menawarkan layanan eksklusif kepada mitra bisnis dan pelanggan di seluruh dunia. Ini telah memperluas jaringan ke negara-negara di seluruh dunia. Sejarah tentang kesuksesan bermitra dengan pelanggan untuk jangka waktu yang panjang telah terbukti. Kepercayaan dan kehandalan telah menghapus keraguan para mitra sehingga meningkatkan investasi pemasaran mereka.
1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi salah satu dari 5 perusahaan top dalam penjualan produk dan perusahaan marketing dalam FMCG sampai akhir 2020.
Misi Perusahaan kami adalah tim yang super yang berkotmitmen dalam hal nilai FOKUS Memudahkan costumer dalam mengakses produk yang mereka sukai dimanapun mereka berada penerapan Sistem Manajemen Pendistribusian Efisien dan Efektivitas Produksi
1.3 Lokasi PT Bina Karya Prima
5
6
BAB 2 DASAR TEORI
2.1 5 Forces Model - Michael E. Porter Pemodelan Porter’s 5 Forces dikembangkan pertama kali oleh Michael Porter. Porter’s 5
Forces
adalah
tool
yang
digunakan
untuk
menganalisis bagaimana
lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Terdapat lima kekuatan bersaing, yaitu : Masuknya pesaing baru Ancaman dari produk pengganti (subtitusi) Kekuatan penawaran dari pembeli Kekuatan penawaran dari pemasok Persaingan diantara perusahaan yang ada Jadi jelas bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menetukan kemampuan perusahaan di dalam suatu industri untuk memperoleh keuntungan. Masuknya Pesaing Baru Pendatang baru akan menambah tingkat kompetisi dalam suatu industri. Masuknya pendatang baru kedalam suatu industri tergantung pada hal-hal berikut: a.Loyalitas pelanggan Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap produk akan terus menggunakan produk dari industri. b. Diferensiasi produk Diferensiasi produk artinya perusahaan mempunyai identifikasi merek dan 7
kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh iklan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk atau karena merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri. c. Biaya investasi Kebutuhan investasi yang besar menciptakan penghalang untuk masuk ke suatu industri.
d. Biaya beralih pemasok (switching cost) Besarnya biaya yang harus dikeluarkan pendatang baru untuk beralih dari suatu pemasok ke pemasok yang lain akan menciptakan penghalang untuk masuk. e. Akses ke saluran distribusi Mendapatkan jalur distribusi pelanggan dan jalur pemasok yang tepat adalah tantangan bagi setiap pendatang baru. f. Kebijakan pemerintah Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan jaringan bisa merupakan salah satu hambatan untuk masuk.
Kekuatan Penawaran Pembeli Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga, serta memberikan penawaran dalam peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan menciptakan persaingan antar kompetitor. Pembeli memiliki daya tawar yang kuat apabila memenuhi beberapa hal sebagai berikut : a. Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar. b. Produk yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Sehingga pembeli yakin akan menemukan penjual alternatif yang memberikan penawaran lebih baik. Pembeli menghadapi switching cost yang kecil. Hal ini salah satunya Ancaman Produk Atau Jasa Pengganti Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang akan didapat dari suatu industri, diantaranya : a. Layanan produk pengganti. b. Produk pengganti mudah didapatkan. c. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, 8
semakin ketat pula pembatasan laba dari suatu industri. Kekuatan Penawaran Pemasok Pemasok
dapat
menggunakan
kekuatan
tawar-menawar
terhadap
pembeli
dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau
jasa
yang
dibeli.
Kondisi-kondisi
yang
membuat
posisi
pemasok
kuat
cenderung menyerupai kondisi yang membuat pembeli kuat. Pemasok memiliki posisi yang kuat apabila :
a. Pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terpusat pada industri dimana mereka menjual. b. Tidak terdapat produk pengganti lain yang dijual pada suatu industri. c. Industri bukan satu-satunya tempat pemasok menjual produknya. Apabila suatu industri bukan merupakan pelanggan utama dari suatu pemasok maka kecenderungan pemasok dapat memaksakan kekuatannya pada industri tersebut. d. Produk pemasok sangat penting demi keberhasilan proses pembuatan atau kualitas dari produk yang dihasilkan pembeli. e.
Switching cost yang dibutuhkan untuk beralih ke produk pemasok tidak besar.
f. Kelompok pemasok melakukan integrasi maju pada suatu industri. Persaingan Diantara Perusahaan yang Ada Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasillkan serta menjual produk sejenis, yang akan bersaing dalam memperebutkan marketshare. Intensitas persaingan akan tinggi apabila : a. Jumlah pesaing yang seimbang. Banyaknya pemain dengan kekuatan masingmasing tentu saja akan meningkatkan intensitas persaingan dalam kompetisi. b. Pesaing yang beragam. Pesaing mempunyai strategi beragam, asal-usul, karakteristik serta tujuan dan strategi bersaing yang berlainan. c. Pertumbuhan industri yang lamban, akan mengubah persaingan menjadi ajang perebutan pangsa pasar untuk perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. d. Kurangnya diferensiasi produk. Ketika suatu produk atau jasa dipandang sebagai komoditas, maka pilihan oleh pembeli banyak didasarkan atas harga dan pelayanan, 9
dan desakan untuk persaingan harga dan pelayanan yang tajam dapat terjadi. e. Biaya tetap. Biaya tetap yang tinggi menciptakan tekanan yang besar terhadap semua perusahaan untuk mengisi kapasitas yang sering kali menyebabkan penurunan harga yang cepat pada saat terjadi kapasitas berlebih.
2.2 SWOT Analysis Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan
(strengths),
kelemahan
(weaknesses),
peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat
faktor
itulah
yang
membentuk
akronim
SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Menurut Kotler (2009:51) Analisis SWOT (Strenghts,Weakness,Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal.Menurut Gitosudarmo (2001: 115) Kata SWOT merupakan pendekatan dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering disingkat menjadi “KEKEPAN”
10
Gambar 2.2 Swot Analysis Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah sebagai berikut : Strength faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dapat berupa sumber daya, keahlian, atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier.
Weakness Faktor
internal
yang
menghambat
perusahaan
dalam
mencapai
tujuannya.Dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan mengelola, keahlian pemasaran dan citra perusahaan. Opportunity Faktor
eksternal
yang
mendukung
perusahaan
dalam
mencapai
tujuannya.Dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi dan perkembangan hubungan supplier dan buyer. Threat faktor eksternal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama, perubahan teknologi serta kebijakan baru.
Pola pikir pendekatan analisa SWOT ini di bagi menjadi 3 aspek. Adapun ketiga aspek dalam analisa SWOT ini adalah terdiri dari : 11
Aspek Global Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT atau KEKEPAN kita yang berkaitan dengan aspek global, aspek yang bersifat garis besar, yang kadangkadang bersifat internasional serta tidak jarang bernuansa religius. Aspek Strategis Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana kerja
yang
lebih
bersifat
jangka
menengah (biasanya 5
tahunan)
guna
merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Aspek Operasional Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan, atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencana strategi.
2.3 4 Pilar Strategi 4 Keunggulan dari pilar strategi ini merupakan penyusun dari keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi perusahaan yang khusus/berbeda dari kompetitor dan kinerja yang superior untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Gambar 2.3 4 Pilar Strategi Gambar 2.4 (a) Dampak 4 Pilar Strategi Terhadap Unit Cost dan Price, 12
(b) Pengaruh Kualitas Terhadap Profit Efisiensi Efisiensi adalah ratio outputs/inputs. Efisiensi ditentukan terutama oleh produktivitas SDM yang biasanya diukur dari output per satuan pekerja. Produk bermutu adalah produk yang berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Inovasi Inovasi adalah menemukan sesuatu yang baru dalam operasi atau pembuatan produk, meliputi kemajuan dalam pembuatan produk, sistem manajemen, struktur organisasi, dll. Inovasi merupakan pilar keunggulan kompetitif paling penting, karena menciptakan keunikan perusahaan. Kualitas Kualitas suatu produk atau jasa harus menjadi suatu daya tarik bagi konsumen, selain semakin banyak konsumen yang akan datang, brand loyalty juga akan terbentuk apabila suatu perusahaan memiliki kualitas barang dan jasa yang baik dan dikenal banyak orang.
Respon terhadap pelanggan (Customer Responsiveness) Customer responsiveness
(CR) adalah kemampuan mengenali dan
memuaskan keinginan pelanggan. Superior quality dan inovasi adalah bagian integral dari superior customer responsiveness.Salah satu aspek penting dari CR ialah CR-time yaitu waktu yang diperlukan untuk menyediakan/mengantar barang atau melaksanakan servis. Aspek lain dari CR yang semakin berkembang ialah customization, yaitu memproduksi barang sesuai keinginan individual atau kelompok pelanggan.
13
BAB 3 ANALISA STRATEGI MANAJEMEN 3.1 Five Force Strategy Pada PT. Bina Karya Prima dilakukan analisa 5 forces yang menghasilkan : 1. Persaingan antar perusahaan sejenis persaingan dalam perusahaan termasuk cukup ketat dikarenakan untuk produk minyak wangi dengan segmen khusus olahraga di beberapa brand yang sudah memiliki brand baik ikut menjual produk tersebut sehingga untuk dapat brand BKP 14
di terima masyarakat. Dalam persaingan ini yang termasuk kompetitor seperti: Axe, Gatsby dan Bellagio. walaupun memiliki produk yang segmen sama tapi masing-masing produk memiliki keunggulan sendiri terutama di rasa atau wanginya. 2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Untuk masuknya pesaing baru di segmen minyak wangi olahraga termasuk sulit karena segmen yang terbatas yang mengarah ke segmen tertentu dan untuk masuknya brand baru termasuk sulit karena adanya brand yang sudah memiliki konsumennya masing dan brand yang kuat di masyarakat. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Pada persaingan ini untuk produk substitusi adalah produk cologne dan deodorant karena penggunaan produk tersebut yang simple dan mudah di bawa kemana saja. hanya untuk varian terbatas dan tidak memiliki wangi apapun. 4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli/Konsumen Kekuatan tawar menawar di produk ini tidak terlalu kuat dari segi konsumen karena penjualan produk yang fokus awal di minimarket dan hanya berdasarkan penentuan harga dari perusahaan akan masuk di segmen mana produk ini. untuk produk ini sendiri perusahaan menentukan harga di segmen menengah dan untuk produk ini sendiri penggunanya tidak semua kalangan di karenakan adanya segmen pengguna produk. 5. Kekuatan Tawar-Menawar Penjual/Pemasok Untuk kekuatan di Penjual atau pemasok untuk produk BKP tidak berpengaruh di karena untuk produk BKP Sport sendiri langsung di produksi sendiri dan perusahaan ini langsung memasarkannya ke supplier atau distributor.
3.2. SWOT Analysis •
Strong: -Banyak pilihan aroma -Price memangsa pasar middle low -Kemasan praktis karena mudah di bawa 15
-Varian di sesuaikan dengan aktivitas sport dengan wangi yang sangat maskulin -Wangi tahan lama, tidak berbekas di pakaian, tidak iritasi di kulit •
Weakness: -Kurang promosi dan iklan -Produk belum banyak tersedia di mini market & modern store -Karena pangsa pasar terbatas khusus untuk pria pecinta olahraga -Kurangnya peminat karena ketersediaan produk kurang tersedia -Tampilan produk yang kurang menarik -Kurang nya team sales untuk canvasing produk
•
Opportunity Eksternal: - masih banyak pasar yang dapat di jangkau karena belum semua pasar terdistribusi -Segmen pasar yang lebih spesifik karena varian yang khusus
•
Treath - Banyak produk sejenis -Produk pesaing yang juga memiliki harga varian sama -Banyaknya brand lain yang memiliki varian lebih beragam
3.3. 4 Pilar Strategi *Inovasi
16
- varian lebih banyak pilihan seperti aroma, sabun, shampoo - bentuk kemasan yang lebih efisien dan mudah di bawa *Kualitas - membuat kemasan yang lebih menarik - membuat harga yang lebih dapat bersaing - Aroma yang tidak mudah hilang *Efisiensi - Mencari distributor untuk wilayah yang tidak dapat kita jangkau untuk kerjasama dalam distribusi *Respon Terhadap pelanggan - Melakukan survei terhadap kepuasan pelanggan tentang produk *Strategi - Perekrutan team sales untuk canvasing ke pasar tradisional dan penjualan ke modern market - Mengadakan promosi penjualan seperti potongan harga, bundling dengan penjualan alat olahraga, iklan koran, billboard, dan media lain nya seperti radio - Sponsor untuk kegiatan olahraga
17
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN •
Kesimpulan: Produk BKP Sportz belum banyak di kenal oleh masyarakat
•
Saran: Distribusi produk ke semua pasar yang belum terjangkau dan meningkatkan promosi (Iklan, Brand ambassador, Sponsor dan pameran), kualitas, tampilan produkdan juga negara yang memiliki upah buruh yang cenderung tidak terlalu berbeda dengan Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA 1. Hill. Charles W. L., Jones. Gareth R. (2012). Essentials of Strategic Management. Mason: South-Western Cengage Learning 2. Gambar dan profil perusahaan dari http://www.bkpjkt.com/
19