ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JAMKESDA PADA PUSKESMAS RENGASDENGKLOK KARAWANG Linda Purnama Sari, Asep Muslihat, Nelly Martini ABSTRAK Kualitas suatu tingkat yang diharapkan oleh pelanggan sesuai dengan keinginan apabila pelanggan mengkonsumsi barang maupun jasa, sedangkan pelayanan suatu kegiatan atau aktivitas yang tidak terlihat secara langsung oleh pelanggan namun bisa dirasakan baik tidaknya pelayanan yang diberikan tersebut, Puskesmas Rengasdengklok ini sangat berusaha membantu kegiatan pemerintah untuk memberikan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu namun bisa mendapatkan pelayanan yang baik dengan menggunakan kartu jamkesda dan puskesmas selalu berusaha untuk memenuhi keinginan pasien. Dalam penelitian ini kegiatan yang diteliti adalah kualitas pelayanan jamkesda. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel (n) sebanyak 345 responden dari seluruh desa kecamatan rengasdengklok dengan menggunakan kuisioner kepada pasien yang berobat menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang. Dan penelitian ini menggunakan analisis rentang skala, analisis rentang deskriptif dan analisis Importance – Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil analisis kulaitas pelayanan, menunjukan bahwa : 1. Tingkat kepentingan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang umumnya responden menyatakan pentingdengan nilai ratarata 3,86. 2. Tingkat kualitas pelayanan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang umumnya responden menyatakan baik dengan nilai rata-rata 3,70. 3. Indikator-indikator yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang yaitu Kebersihan,Kecepatan petugas, Ketepatan analisis penyakit, Kecepatan petugas, Kemampuan petugas, Pengetahuan petugas, Kesopanan petugas, Sifat dokter, Tanggung jawab petugas, Komunikasi petugas, Kemampuan dokter memberikan perhatian, Pemahaman petugas terhadap kebutuhan pasien. A. Pendahuluan Sebagai salah satu lembaga kesehatan, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) memiliki tujuan untuk meningkatkan bahkan menyejahterakan masyarakat di desa-desa, Kualitas pelayananpuskesmasmerupakansuatu proses yang sangatperlu di perhatikanolehsetiapkaryawanpuskesmaspadaakhirnyaakanmenyangkutkemanajemenpuskesmas keseluruhan, konsep yang sudahada di puskesmasseharusnya di perbaharuiterusmenerussehinggadapatterwujudpelayanankesehatan yang bermutu, terjangkau, efekif, efisien, danberkualitas. Selain pelayananan masyarakat juga membutukan kualitas yang baik dari puskesmas Rengasdengklok dengan kualitas pelayanan yang diberikan puskesmas cukup baik maka masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan dan kualitas yang di berikan puskesmas. Puskesmas atau para karyawannya juga harus melayani dengan baik masyarakat yang meggunakan kartu jamkesda dengan cara seperti itu maka puskesmas dapat membantu masyarakat miskin yang membutuhkan pengobatan. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian kualitas Menurut Lovelock dalam Fajar Laksana (2008:88) “Quality is degree of excellent intended, and the control of variability in achieving that excellent, in meeting the customersrequirements”. Dikatakan bahwa kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
1452
2. Pengertian pelayanan Menurut Gronroos dalam Ratminto & Atik Septi Winarsih (2012:2) “Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba ) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan. Menurut kotler (1996:578) dalam Fajar Laksana (2008:85) “A service any Act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything, its production may or may no be to a physical product”.( Maksudnya yaitu bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. 3. Pengertian jasa Menurut Gronroosdalam Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra (2011:17) Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Sedangkan Menurut American Marketing Assosiation dalam J. Supranto (2011:227) Services are those separately identifiable, assential intangible activities which provide want satisfaction and that is not necessarily tied to the sales of a product or another service. To produce a service may or may not require the use of tangible goods. However when such use required, there is no transfer of title (permanent ownership) to these tangible goods. Jasa/ pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja (penampilan) yang ditawarkan oleh pihak produsen. Selanjutnya Menurut Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner dalam Buchari Alma (2011:243) jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud. Dalam riset selanjutnya, Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) menemukan adanya overlapping diantara beberapa dimensi di atas. Oleh sebab itu, mereka menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan diintegrasikan menjadi (empathy). Dengan demikian terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut: a.
b.
c.
Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka,serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan
1453
menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutukan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. d. Empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. e. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. 4. Jamkesda Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Tahun 2011 jamkesda adalah sebagai berikut: Jaminan Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat Jamkesda adalah upaya Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi di Jawa Barat dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin di Provinsi Jawa Barat yang sudah memiliki kartu peserta atau yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, diluar peserta Jamkesmas; Peserta Jamkesda adalah mereka yang memiliki kartu peserta Jaminan Kesehatan Daerah dan bayi yang baru lahir dari peserta yang tercatat dalam kartu keluarga. Wilayah cakupan rujukan (Wilayah Rujukan Regional) adalah pengaturan wilayah berdasarkan kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan yang terstuktur untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang dimilikinya dengan efektif dan efisien. C. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada, dengan ini menggunakan beberapa desain penelitian sebagai berikut: 1) Berdasarkan Tujuan penelitian Berdasarkan tujuan penelitiannya, Memfokuskan pada penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan jamkesda yang di berikan oleh puskesmas Rengasdengklok 2) Berdasarkan Metode Penelitian Berdasarkan Metode Penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survey dalam penelitian ini terjun langsung kelapangan. 3) Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang di kuantitatifkan, untuk mendapatkan gambaran dan kesimpulan didasarkan pada data primer diambil dari objek penelitian. 4) Berdasarkan Metode Analisis dan Jenis Datanya Berdasarkan metode analisis dan jenis datanya, penelitian ini mengunakan analisis data kuantitatif karena muncul angka-angka untuk di analisis atau sama dengan data kualitatif yang berupa angka atau diangkakan. 2.
Variabel Penelitian Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2012:38) Dalam penelitian ini variabel sangat diperlukan bagi peneliti. Variabel penelitian diperlukan agar pengambilan data dan pembahasan data lebih terarah. Dalam penelitian ini faktor internal dan faktor eksternal ditentukan sebagai variabel penelitian.
1454
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel
Kualitas pelayanan
Subvariabel
Indikator
1.
Tangibles (Bukti Fisik)
1. 2. 3. 4. 5.
2.
Reliability (Keandalan)
3.
Responsiveness (Daya Tanggap)
4.
Assurance (Jaminan)
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
5.
Empathy (Empati)
Bukti fasilitas fisik Kelengkapan petugas Penampilan petugas Kerapihan, kenyamanan, dan kebersihan ruangan. Ketersediaan tempat parkir
Kecepatan dalam pelayanan jamkesda Ketepatan analisis penyakit yang diderita Kemampuan memberikan pelayanan Keramahan petugas dalam melayani pasien Penanganan keluhan Ketanggapan petugas terhadap keluhan pasien Pengetahuan tentang kesehatan Kesopanan & sifat petugas Tanggung jawab petugas Komunikasi dengan pasien Pasien dijamin untuk mendapatkan layanan kesehatan 17. Perhatian yang diberikan petugas secara pribadi dengan pasien 18. Pemahaman terhadap kebutuhan pasien
Sumber : Fandy Tjiptono (2005:275) 3. Metode Pengumpulan data a. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi yang digunakan dalam penelitian analisis kualitas pelayanan adalah pasien yang menggunakan jamkesda sebanyak 38.884 orang Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sesuai dengan masalah penelitian, maka dijadikan sampel untuk analisis kualitas pelayanan adalah pasien jamkesda pada puskesmas Rengasdengklok Karawang. Dengan menggunakan rumus isaac dan michael adalah sebagai berikut: Formulasi: s=
λ2 . N. P. Q d2 (N − 1) + λ2 . N. P. Q
Keterangan : λ2 dengan tarafkesalahan 5% P = Q= 0,5. d = 0,05. s = jumlah sampel Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012:85).
1455
b. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, penelitian menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara: 1) Riset kepustakaan (Study Library) 2) Observasi 3) Wawancara 4) Kuisioner (angket) c.
Teknik Skala Teknik skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Tabel 3.3 Skala Likert Bobot nilai
Kualitas Pelayanan
Kepentingan
5
Sangat baik
Sangat penting
4
Baik
Penting
3 2
Cukup baik Tidak baik
Cukup penting Tidak penting
1
Sangat tidak baik
Sangat tidak penting
Sumber : Sugiyono (2012:93) 4. Metode Analisa Data Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah pengujian kontruksi dari para ahli dan berdasarkan pengalaman empiris dilapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut di cobakan pada sampel di mana populasi diambil. Setelah data ditabulasikan maka pengujian validitas kontruksi dilakukan dengan analisis faktor dan mengkorelasikan skor faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. (sumber: Sugiyono 2012:125-126) Pengujian reliabilitas dinyatakan dengan interval consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spear Brown (Split half), untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap, yang kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mendapatkan skor total setiap kelompok, selanjutnya skor total setiap kelompok tersebut dicarikan korelasinya yang kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman Brown. (Sumber: Sugiyono 2012:131)
1456
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Rekapitulasi kepentingan (Importance) Tabel 4.48 Rekapitulasi Kepentingan (Importance) NO
Indikator yang mempengaruhi Kualitas
Skor
Keterangan
Tangibles 1
Fasilitas fisik
1366
Penting
2
Kelengkapan peralatan petugas
1357
Penting
3
1386
Penting
4
Kenampilan petugas Kerapihan Ruangan
1341
Penting
5
Kenyamanan
1350
Penting
6
Kebersihan
1324
Penting
7
Ketersediaan tempat parkir
1343
Penting
Total
9467
Rata-rata
1352,428571
Reliability 8
Kemampuan memberikan pelayan
1312
Penting
9
Kecepatan petugas
1329
Penting
10
Ketepatan analisis penyakit
1324
Penting
11
Kesigapan petugas
1357
Penting
Total
5322
Rata-rata
1330,5
Resvonsiveness 12 13
Keinginan petugas Pelayanan yang diberikan petugas
1340 1360
Penting Penting
14
Keramahan petugas
1365
Penting
15
Penanganan dokter
1364
Penting
16
Kecepatan petugas
1329
Penting
17
Kemampuan petugas
1328
Penting
18
Kemampuan dokter
1342
Penting
Total
9428
Rata-rata
1346,857143
Assurance 19
Pengetahuan dokter
1328
Penting
20
Pengetahuan petugas
1323
Penting
21
Kesopanan petugas
1309
Penting
22
Kesopanan dokter
1312
Penting
23
Sifat petugas
1323
Penting
24
Sifat dokter
1309
Penting
25
Tanggung jawab petugas
1310
Penting
26
Tanggung jawab dokter
1330
Penting
27
Komunikasi petugas
1311
Penting
1457
28
Komunikasi dokter
1326
Penting
29
Jaminan memberikan pelayanan yang baik
1352
Penting
30
Jaminan memberikan kesehatan
1343
Penting
31
Jaminan untuk dilayani oleh petugas ahli
1347
Penting
32
Jaminan untuk memberikan obat
1335
Penting
Total
18558
Rata-rata
1325,571429
Emphaty 33
Kemampuan petugas secara pribadi
1346
Penting
34
Kemampuan dokter memberikan perhatian
1333
Penting
35
Pemahaman petugas terhadap kebutuhan pasien
1328
Penting
Total
4007
Rata-rata 1335,666667 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Dari 35 indikator tentang tingkat kepentingan umumnya semua responden menyatakan penting untuk diperhatikan oleh perusahaan agar pasien yang menggunakan jamkesda menjadi terpuaskan. 2.
Rekapitulasi Tingkat kualitas pelayanan (performance)
Tabel 4.84Tingkat Kualitas Pelayanan (Performance) NO
Indikator yang mempengaruhi Kualitas
Skor
Keterangan
Tangibles 1
Fasilitas fisik
1332
Baik
2
Kelengkapan peralatan petugas
1302
Baik
3
1329
Baik
4
Kenampilan petugas Kerapihan Ruangan
1310
Baik
5
Kenyamanan
1171
Cukup Baik
6
Kebersihan
1259
Baik
7
Ketersediaan tempat parkir
1307
Baik
Total
9010
Rata-rata
1287,142857
Reliability 8
Kemampuan memberikan pelayan
1304
Baik
9
Kecepatan petugas
1267
Baik
10
Ketepatan analisis penyakit
1277
Baik
11
Kesigapan petugas
1316
Baik
Total
5164
Rata-rata
1291
Resvonsiveness 12
1172
Cukup Baik
13
Keinginan petugas Pelayanan yang diberikan petugas
1327
Baik
14
Keramahan petugas
1167
Cukup Baik
1458
(Dilanjutkan) Tabel 4.84Tingkat Kualitas Pelayanan (Performance) 15
Penanganan dokter
1333
Baik
16
Kecepatan petugas
1274
Baik
17
Kemampuan petugas
1262
Baik
18
Kemampuan dokter
1170
Cukup Baik
Total
8705
Rata-rata
1243,571429
Assurance 19
Pengetahuan dokter
1306
Baik
20
Pengetahuan petugas
1277
Baik
21
Kesopanan petugas
1261
Baik
22
Kesopanan dokter
1309
Baik
23
Sifat petugas
1300
Baik
24
Sifat dokter
1279
Baik
25
Tanggung jawab petugas
1268
Baik
26
Tanggung jawab dokter
1302
Baik
15
Penanganan dokter
1333
Baik
16
Kecepatan petugas
1274
Baik
17
Kemampuan petugas
1262
Baik
18
Kemampuan dokter
1170
Cukup Baik
Total
8705
Rata-rata
1243,571429
Assurance 19
Pengetahuan dokter
1306
Baik
20
Pengetahuan petugas
1277
Baik
21
Kesopanan petugas
1261
Baik
22
Kesopanan dokter
1309
Baik
23
Sifat petugas
1300
Baik
24
Sifat dokter
1279
Baik
25
Tanggung jawab petugas
1268
Baik
26
Tanggung jawab dokter
1302
Baik
27
Komunikasi petugas
1255
Baik
28
Komunikasi dokter
1298
Baik
29
Jaminan memberikan pelayanan yang baik
1345
Baik
30
Jaminan memberikan kesehatan
1166
Cukup Baik
31
Jaminan untuk dilayani oleh petugas ahli Jaminan untuk memberikan obat
1325
Baik
1279
Baik
32 Total
Rata-rata
17970 1283,571429 (Dilanjutkan)
1459
Tabel 4.84Tingkat Kualitas Pelayanan (Performance) 33
Kemampuan petugas secara pribadi
1334
Baik
34
Kemampuan dokter memberikan perhatian
1280
Baik
35
Pemahaman petugas terhadap kebutuhan pasien
1268
Baik
Total
3882
Rata-rata 1294 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Dari 35 indikator tentang kualitas pelayanan umumnya responden menyatakan baik untuk di perhatikan oleh perusahaan agar pasien merasa dilayani dengan baik. Kualitas pelayanan sendiri dilihat dari hasil rekapitulasi antara kepentingan dan kualitas pelayanan dapat diketahui bahwa tingkat kualitas pelayanan Puskesmas Rengasdengklok keseluruhan pasien merasa dilayani dengan baik. 3. Analisis Importance – Performance Hasil Observasi Importance – Performance terhadap pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok sebagai berikut : NO
Indikator yang mempengaruhi Kualitas
Importance (Kepentingan)
Performance (Kualitas Pelayanan)
1
Fasilitas fisik
3,95
3,86
2
Kelengkapan peralatan petugas
3,93
3,77
3
Kenampilan petugas
4,01
3,85
4
Kerapihan Ruangan
3,88
3,79
5
Kenyamanan
3,91
3,39
6
Kebersihan
3,83
3,64
7
Ketersediaan tempat parkir
3,89
3,78
8
Kemampuan memberikan pelayan
3,8
3,77
9
Kecepatan petugas
3,85
3,67
10
Ketepatan analisis penyakit
3,83
3,7
11
Kesigapan petugas
3,93
3,81
12
Keinginan petugas
3,88
3,39
13
Pelayanan yang diberikan petugas
3,94
3,84
14
Keramahan petugas
3,95
3,38
15
Penanganan dokter
3,95 (Dilanjutkan)
3,86
Tabel 4.85Importance – Performance 16
Kecepatan petugas
3,85
3,69
17
Kemampuan petugas
3,84
3,65
18
Kemampuan dokter
3,88
3,39
19
Pengetahuan dokter
3,84
3,78
20
Pengetahuan petugas
3,83
3,7
21
Kesopanan petugas
3,79
3,65
22
Kesopanan dokter
3,8
3,79
23
Sifat petugas
3,83
3,76
1460
24
Sifat dokter
3,79
3,7
25
Tanggung jawab petugas
3,79
3,67
26
Tanggung jawab dokter
3,85
3,77
27
Komunikasi petugas
3,8
3,63
28
Komunikasi dokter
3,84
3,76
29
Jaminan memberikan pelayanan yang baik
3,91
3,89
30
Jaminan memberikan kesehatan
3,89
3,37
31
3,9
3,84
32
Jaminan untuk dilayani oleh petugas ahli Jaminan untuk memberikan obat
3,86
3,75
33
Kemampuan petugas secara pribadi
3,9
3,86
34
Kemampuan dokter memberikan perhatian
3,86
3,71
35
Pemahaman petugas terhadap kebutuhan pasien
Total Rata-rata Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
3,84
3,67
135,42
129,53
3,869142857
3,700857143
E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diteliti pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang, dari semua hasil yang telah diolah dan dibahas pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat kepentingan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang umumnya responden menyatakan penting dengan nilai rata- rata 3,86. 2. Tingkat kualitas pelayanan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang umumnya responden menyatakan baikdengan nilai ratarata 3,70. 3. Indikator-indikator yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien yang menggunakan kartu jamkesda pada Puskesmas Rengasdengklok Karawang yaitu Kebersihan ,Kecepatan petugas, Ketepatan analisis penyakit, Kecepatan petugas, Kemampuan petugas, Pengetahuan petugas, Kesopanan petugas, Sifat dokter, Tanggung jawab petugas, Komunikasi petugas, Kemampuan dokter memberikan perhatian, Pemahaman petugas terhadap kebutuhan pasien. 2. Saran 1) Saran Bagi Lembaga Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis akan memberikan saran, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan perusahaan itu di kualitas pelayananya. kualitas pelayanan pada tingkat kepentingan dipenelitian ini tidak ada indikator yang kurang penting dan puskesmas harus mempertahankan tingkat kepentingan ini karena semua pasien menyatakan penting, bahkan kalau bisa mendapatkan penilaian sangat penting. Pada tingkat kualitas pasien banyak menjawab cukup baik pada kenyamanan ruangan, kebersihan ruangan, keinginan petugas membantu pasien, keramahan petugas, kemampuan petugas menanggapi keluhan, komunikasi petugas. Harus diperhatikan agar lebih baik. 2) Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis faktor-faktor seperti : 1. Variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini misalnya pelayanan jamkesmas maupun pelyanan lainnya.
1461
2.
Gunakan alat analisis yang berbeda dari metode analisis maupun tempat yang berbeda pula yang lebih luas bisa meneliti di rumah sakit atau di beberapa puskesmas tidak hanya di Puskesmas Rengasdengklok saja.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Buchory, Herry Achmad & Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran Teori Aplikasi dan Tanya Jawab. Bandung: Cv Linda Karya Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Grahara Ilmu Manullang. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Notoatmodjo, Soekidjo.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta -------------------------------.2010.Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2012. Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono. 2012. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, dan Kasus. Yogyakarta: CAPS Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar.Jakarta: Rineka Cipta Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran jasa. Malang jawa timur: Bayumedia Publishing Tjiptono, Fandy , Ph.D & Gregorius Chandra. 2011. Service, quality & Satisfaction. Yogyakarta: Cv Andi Uus MD Fadli. 2012. Research Methodology. Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPN Aisyah, Nursari. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan Pasien Rawat Inap Kelas 1 pada Rumah Sakit Dewi Sri karawang: Karawang Indriaty, Dewi Retno. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Puskesmas terhadap Kepuasan Pasien (Studi pada Puskesmas Gunung Jati Semarang): Semarang http://www.pdfdownload.org/pdf2html/pdf2html.php?url=http%3A%2F%2Feprints.und ip.ac.id%2F23165%2F1%2FSKRIPSI_dewi.pdf&images=yes Permadi, Sambas. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan Puskesmas Plawad: Karawang Putri, Dwi Septian Widianto. 2011. Pelayanan Jamkesda Ditinjau dari Persepektif Transparansi dan Akuntabilitas (Studi Kasus di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Pemerintah Kota Mojokerto): Surabaya http://www.pdfdownload.org/pdf2html/pdf2html.php?url=http%3A%2F%2Feprints.upn jatim.ac.id%2F1480%2F1%2FfILE_1.pdf&images=yes http://www.depkes.go.id (Diaksestanggal 10 Oktober 2012) http://www.dinkeskarawang.com/definisi jamkesda (Diakses tanggal 10 November 2012) http//www.diskesjabarprov.go.idDRAFT_SISTEM_RUJUKAN_PELAYANAN_KESEHATAN .rar” (DiaksestanggalJanuari 2013)
1462