Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu Analysis of Contributions Component Technology In SME Fruit Chips In Batu City Sigit Prayitno1)*, Imam Santoso2), Usman Effendi2) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Univ. Brawijaya *email_korespondensi:
[email protected] 1)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kontribusi komponen-komponen teknologi pengolahan pada UKM keripik buah di Kota Batu dan mengetahui hasil perbandingan kontribusi komponen-komponen teknologi pada UKM keripik buah di Kota Batu. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Technometric dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Technometric digunakan untuk menilai kontribusi komponen teknologi (Technoware, Humanware Infoware, dan Orgaware) di UKM Keripik Buah, sedangkan untuk penilaian intensitas komponen teknologi tersebut dengan metode AHP. Penilaian kontribusi komponen teknologi ini dilakukan di 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu yaitu UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM Ramayana Agromandiri. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai Technology Contribution Coefficient (TCC) yang terbesar diantara 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu adalah pada UKM Ramayana Agromandiri dengan nilai TCC sebesar 0,53. Sedangkan untuk nilai TCC pada UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo yaitu 0,482 dan 0,428. Meskipun berbeda nilai TCC-nya, tingkat kontribusi komponen teknologi pada ketiga UKM tersebut berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kualitatif termasuk dalam klasifikasi cukup. Kata Kunci: AHP, Technometric, Teknologi, UKM Keripik Buah
Abstarct This research aims to analyze the results of the contribution of the components of the processing technology SMEs fruit chips in Batu and know the results of the contribution ratio of technology components in SMEs fruit chips in Batu. In this study Technometric approach and Analytical Hierarchy Process (AHP). Technometric methods used to assess the contribution of technological components (Technoware, Humanware Infoware, and orgaware) in SMEs Fruit Chips, whereas for the assessment of the intensity of the technological component with AHP. Assessment contribution of technology components is done in three SMEs Fruit Chips in Batu namely Palm Ijo SMEs, Arjuna 999 SMEs and SME Agromandiri Ramayana. Based on the analysis of data obtained values Technology Contribution Coefficient (TCC) which is the largest among the three SMEs Fruit Chips in Batu is on SMEs Ramayana Agromandiri the TCC value of 0.53. As for the value of TCC on Arjuna 999 SMEs and SME Palm Ijo namely 0.482 and 0.428. Despite its different TCC value, the level of contribution of technology to the third component of the SMEs are at the level of semi-modern technology and if considered in a qualitative assessment included in the classification enough. Keyword: AHP, SMEs Fruit Chips, Technology, Technometric
1. Pendahuluan Kemajuan teknologi telah menjadikan dunia lebih dinamis. Teknologi telah memungkinkan berbagai negara maupun perusahaan termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) mampu meningkatkan daya saing mereka, baik berupa efisiensi produksi maupun dalam bentuk kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis
dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Jika UKM mendapat perhatian khusus dengan pola pengembangan dan kebijakan yang terarah maka akan menjadi tulang punggung (backbone) bangkitnya sektor riil di Daerah (Djamhari, 2006). Usaha Kecil dan Menengah semakin diakui sebagai kendaraan utama untuk pembangunan ekonomi di negara maju dan berkembang. Hal ini adalah sumber utama
bagi tenaga kerja, pendapatan, inovasi dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, UKM telah menjadi aset utama dalam perekonomian. Di sebagian besar negara di dunia, tingkat ketergantungan ekonomi pada usaha kecil dan menengah telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. (Pushpakumari dan Watanabe, 2008). UKM Keripik Buah merupakan salah satu dari jenis UKM yang memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan khususnya di wilayah Kota Batu. Kota Batu merupakan daerah pariwisata yang berada di daerah pegunungan sehingga mempunyai potensi pertanian yang cukup baik khususnya pertanian hortikultura seperti buah-buahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kelangsungan hidup UKM Keripik Buah adalah teknologi yang diterapkan oleh UKM. Son (2014), mendefinisikan teknologi sebagai proses yang digunakan setiap perusahaan untuk mengkonversi input tenaga kerja, bahan, modal, energi dan informasi menjadi output dari nilai yang lebih besar. Teknologi merupakan salah satu pendukung perkembangan suatu industri yang sangat penting dan perlu untuk diperhatikan. Upaya untuk melakukan pengembangan industri yaitu dengan mengembangkan inovasi teknologi yang dapat dinyatakan dalam empat basis komponen teknologi pada proses operasi yaitu komponen fasilitas (technoware), kemampuan sumber daya (humanware), dokumen dan informasi (infoware), dan kerangka kerja (orgaware) (Yerusalem, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar kontribusi komponen teknologi dalam proses transformasi Keripik buah dengan menggunakan pendekatan Teknometrik dan pembobotan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan kontribusi komponen teknologi di masing-masing UKM tersebut, selanjutnya dilakukan perbandingan dari hasil masing-masing UKM. Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui komponen teknologi yang perlu
dikembangkan, sehingga komponen teknologi yang lemah di UKM tersebut dapat segera diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hasil kontribusi komponenkomponen teknologi pengolahan pada UKM Keripik Buah di Kota Batu dan mengetahui hasil perbandingan kontribusi komponen-komponen teknologi pada UKM Keripik Buah di Kota Batu. 2. Bahan dan Metode Penelitian ini dilakukan di 3 UKM keripik buah yang ada di Kota Batu yaitu UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM Ramayana Agromandiri. Penelitian menggunakan pendekatan Technometric dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode technometric yang digunakan untuk menilai kontribusi komponen teknologi (Technoware, Humaware Infoware, dan Orgaware) di UKM Keripik Buah, sedangkan untuk penilaian intensitas komponen teknologi tersebut dengan metode AHP. Berikut ini adalah langkahlangkah metode technometric (Nazarudin, 2008): 1. Estimasi Tingkat Sofistikasi Untuk menentukan tingkat sofistikasi komponen teknologi, dapat menggunakan suatu prosedur penentuan skor terhadap kriteria penilaian masingmasing komponen teknologi. 2. Penilaian Kecanggihan Mutakhir Rating state of the art dapat ditunjukkan dengan rumus (Nazaruddin, 2008) : STi =
| .........................(1)
SI =
| ..........................(2)
SHj =
| ..........................(3)
SO =
| ...........................(4)
Keterangan : Tik : skor kriteria ke-k untuk technoware item i Hji : skor kriteria ke-i untuk humanware kategori j Fm : skor kriteria ke-m untuk inforware On : skor kriteria ke-n untuk orgaware
3. Penentuan Kontribusi Komponen Kontribusi komponen kemudian dihitung dengan menggunakan rumus-rumus (Nazaruddin, 2008) :
Ti = 1/9 [LTi + STi (UTi-LTi)] .............(5)
Tabel 2. Tingkat Teknologi TCC
Hj = 1/9 [LHj + SHj (UHj-LHj)] ...........(6)
Harga TCC 0 < TCC ≤ 0.3 0.3 < TCC ≤ 0.7 0.7 < TCC ≤ 1.0
I = 1/9 [LI + SI (UI-LI)] ......................(7) O = 1/9 [LO + SO (UO-LO)] ................(8) Keterangan: Ti: kontribusi masing-masing technoware Hj: kontribusi masing-masing humanware I : kontribusi masing-masing infoware O : kontribusi masing-masing orgaware U : batas atas L : batas bawah
Sumber: Wiraatmaja dan Ma’ruf, 2004 item
i
dari
item
j
dari
item
i
dari
item
o
dari
4. Penilaian Intensitas Kontribusi Komponen Estimasi untuk intensitas kontribusi komponen, dapat dilakukan dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan. Hal ini bisa dilakukan dengan metode AHP. 5. Perhitungan Koefisien Kontribusi Teknologi Dalam suatu fasilitas transformasi, koefisien kontribusi teknologi (technolgy contribution coeffisient, TCC) didefinisikan sebagai berikut (Nazaruddin, 2008): TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo ......... (10) Dimana : T : Kontribusi fasilitas rekayasa terhadap koefisien kontribusi teknologi H : Kontribusi kemampuan insan dari manusia I : Kontribusi akses dan kemampuan teknologi O : Kontribusi pemanfaatan atas perangkat organisasi β : Kepentingan relatif kriteria fasilitas rekayasa
Kemudian nilai TCC akan dibandingkan dengan syarat nilai sebagai berikut: Tabel 1. Penilaian Kualitatif Berdasarkan Selang Nilai Harga TCC 0 < TCC ≤ 0.1 0.1 < TCC ≤ 0.3 0.3 < TCC ≤ 0.5 0.5 < TCC ≤ 0.7 0.7 < TCC ≤ 0.9 0.9 < TCC ≤ 1.0
Tingkat Klasifikasi Sangat rendah Rendah Cukup Baik Sangat baik Kecanggihan modern
Sumber : Nazarudin, 2008
Tingkat Teknologi Tradisonal Semi modern Modern
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Analisis Perhitungan Kontribusi Teknologi Penilaian tingkat teknologi pada UKM Ramayana Agromandiri, UKM Palem Ijo dan UKM Arjuna 999 dilakukan menggunakan model teknometrik. Model teknometrik mendefinisikan koefisien kontribusi teknologi Technology Contribution Coeffisien (TCC) dalam suatu fasilitas transformasi di ketiga UKM tersebut. Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan penilaian subyektif terhadap kriteria komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. 3.2.1 Penilaian Kontribusi Komponen Teknologi Penilaian kontribusi setiap komponen diperoleh dengan menggunakan nilai batasan derajat kecanggihan dan rating state of the art. Nilai tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus (5), (6), (7), dan (8). Nilai kontribusi komponen teknologi untuk masing-masing komponen terlihat dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Perhitungan Kontribusi Komponen Teknologi Komponen
Technoware Humanware Infoware Orgaware
Nilai Kontribusi UKM UKM UKM Ramayana Palem Ijo Arjuna 999 Agromandiri
0.597 0.427 0.522 0.272
0.606 0.409 0.511 0.389
0.604 0.591 0.544 0.391
Pada UKM Palem Ijo, komponen teknologi yang memiliki tingkat kontribusi terendah adalah orgaware dengan nilai sebesar 0.272. Rendahnya tingkat kontribusi komponen orgaware tersebut dikarenakan UKM Palem Ijo masih dalam bentuk organisasi bisnis kecil yang dipimpin sendiri, modal kecil dan tenaga kerja yang masih sedikit. Komponen teknologi yang memiliki nilai kontribusi tertinggi adalah komponen technoware
dengan nilai 0.597. Tingginya nilai kontribusi technoware tersebut dikarenakan komponen technoware pada UKM Palem Ijo sudah menggunakan fasilitas otomatis seperti mesin vaccum frying dan spinner sehingga sangat membantu dalam proses produksi. Pada UKM Arjuna 999, komponen yang memiliki nilai kontribusi terendah adalah komponen orgaware dengan nilai 0.389. Hal tersebut dikarenakan UKM masih dalam bentuk organisasi bisnis kecil namun sudah dapat meningkatkan kapabilitas UKM. Komponen technoware memiliki nilai kontribusi tertinggi dengan nilai 0.606. Komponen technoware telah memberikan banyak kontribusi pada proses transformasi khususnya dalam hal kompleksitas operasional dan tingkat pengawasan proses produksi. Pada UKM Ramayana Agromandiri, nilai kontribusi komponen orgaware sebesar 0.391 menjadi nilai kontribusi komponen terkecil jika dilihat dari pentingnya komponen orgaware dalam proses transformasi pada UKM Ramayana Agromandiri. Penyebab kecilnya nilai tersebut adalah UKM masih merupakan organisasi bisnis yang kecil, tapi sudah mampu untuk meningkatkan kapabilitas. Nilai kontribusi komponen technoware sebesar 0.604 menjadi nilai kontribusi komponen tertinggi daripada komponen teknologi yang lainnya. Komponen technoware banyak memberikan kontribusi pada proses transformasi di UKM Ramayana Agromandiri. 3.2.2 Penentuan Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi Pengkajian intensitas kontribusi komponen teknologi didapatkan dari pemberian bobot/nilai dari tingkat intensitas kontribusi komponen teknologi pada kuesioner yang diberikan pada responden ahli. Dari hasil kuesioner tersebut kemudian dilakukan perbandingan berpasangan dengan metode Pairwise Comparison AHP (Analytical Hierarchy Process) yang dapat dilihat pada Lampiran 10. Hasil dari intensitas kontribusi komponen teknologi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Nilai Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi
UKM Palem Ijo
UKM UKM Arjuna Ramayana 999 Agromandiri
Technoware Humanware Infoware Orgaware Consistency Ratio (CR)
0.061 0.475 0.292 0.172 0.084
0.352 0.460 0.126 0.062 0.042
0.114 0.577 0.052 0.257 0.096
Pada UKM Palem Ijo, komponen humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.475 dan nilai intensitas terendah pada komponen technoware sebesar 0.061. Adapun intensitas komponen humanware dan infoware masing-masing sebesar 0.475 dan 0.172. Bila diurutkan, maka nilai intensitas masing-masing komponen tersebut sebagai berikut: βh > βi > β0 > βt. Nilai Consistency ratio sebesar 0.084 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1. Pada UKM Arjuna 999, komponen humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.460 dan nilai intensitas terendah pada komponen orgaware sebesar 0.062. Adapun intensitas komponen technoware dan infoware masing-masing sebesar 0,352 dan 0.126. Bila diurutkan, maka nilai intensitas masing-masing komponen tersebut sebagai berikut: βh > βt > βi > βo. Nilai Consistency ratio sebesar 0.042 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1. Pada UKM Ramayana Agromandiri, komponen humanware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.577 dan nilai intensitas terendah pada komponen infoware sebesar 0.052. Adapun intensitas komponen technoware dan orgaware masing-masing sebesar 0.114 dan 0.257. Bila diurutkan, maka nilai intensitas masing-masing komponen tersebut sebagai berikut: βh > βo > βt > βi. Nilai Consistency ratio sebesar 0.096 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0.1.
3.2.3 Penentuan Nilai TCC (Technology Coefficient Contribution) Berdasarkan hasil perhitungan estimasi derajat kecanggihan, state of the art (SOTA), kontribusi komponen dan intensitas kontribusi komponen diperoleh nilai koefisien kontribusi teknologi (technology contribution coefficient) yang disebut TCC, disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Hasil Perhitungan Nilai TCC UKM Palem Ijo, UKM Arjuna 999 dan UKM Ramayana Agromandiri. UKM
Komponen
Technoware Palem Humanware Ijo Infoware Orgaware Technoware Humanware Arjuna 999 Infoware Orgaware Technoware Ramayana Humanware Agromandiri Infoware Orgaware
Limit Lower Upper
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
7 5 6 3 7 5 6 4 4 5 6 3
Nilai TCC yang didapatkan di UKM Palem Ijo yaitu sebesar 0.428. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kontribusi komponen teknologi pada UKM Palem Ijo berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Palem Ijo masih termasuk cukup. Nilai TCC yang didapatkan di UKM Arjuna 999 yaitu sebesar 0.482. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kontribusi komponen teknologi pada UKM Arjuna 999 berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Arjuna 999 masih termasuk cukup. Nilai TCC yang didapatkan di UKM Ramayana Agromandiri yaitu sebesar 0.53. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kontribusi komponen teknologi pada UKM Ramayana Agromandiri berada pada tingkat eknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kulaitatif, maka tingkat kontribusi teknologi di UKM Ramayana Agromandiri masih termasuk cukup yang mendekati baik.
SOTA
Kontribusi
Intensitas
0.729 0.711 0.740 0.725 0.743 0.670 0.720 0.750 0.74 0.72 0.78 0.76
0.597 0.427 0.522 0.272 0.606 0.409 0.511 0.389 0.604 0.591 0.544 0.391
0.061 0.475 0.292 0.172 0.352 0.460 0.126 0.062 0.114 0.577 0.052 0.257
TCC
0.428
0.482
0.53
3.2 Perbandingan Kontribusi Teknologi UKM Ramayana Agromandiri, UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo Perbandingan kontribusi teknologi (technoware, humanware, infoware, dan orgaware) dalam penelitian ini digunakan untuk membandingkan komponen teknologi yang ada pada masing-masing UKM (UKM Ramayan Agromandiri, UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo) sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan komponen teknologi pada masing-masing UKM. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Perbandingan Kontribusi Komponen Teknologi Technoware 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 Orgaware
Humanware 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
0,2 0,3 Keterangan :
0,4
UKM Ramayana Agromandiri
0,5
UKM Arjuna 999
0,6
UKM Palem Ijo
0,7 Infoware
Gambar 1. Perbandingan Komponen Teknologi
Kontribusi
Dari Gambar 1 dapat diketahui garis biru menunjukkan nilai kontribusi komponen teknologi di UKM Ramayana Agromandiri, garis abu-abu menunjukkan nilai kontribusi komponen teknlogi pada UKM Arjuna 999 dan garis berwarna orange menunjukkan nilai kontribusi komponen teknologi pada UKM Palem Ijo. Garis berwarna biru menempati posisi pada posisi paling luar diantara 2 garis lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai kontribusi komponen teknologi (technoware, humanware, infoware, orgaware) di UKM Ramayana Agromandiri paling besar diantara UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo. Perbedaan kontribusi teknologi akan berdampak juga pada Nilai TCC pada masing-masing UKM. Semakin tinggi nilai kontribusi komponen teknologi maka akan semakin tinggi pula nilai TCC pada UKM. Nilai TCC yang tertinggi yaitu pada UKM Ramayana Agromandiri dengan nilai sebesar 0,53 dan selanjutnya yaitu UKM Arjuna 999 dengan nilai 0,482 kemudian UKM Palem Ijo dengan nilai 0,428. Besar kecilnya nilai TCC juga tergantung dari kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, dan jangkauan pemasaran. Korelasi nilai TCC pada masing-masing UKM dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 4.11 Korelasi Nilai TCC
Dari Tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa pada UKM Ramayana Agromandiri memiliki kapasitas produksi yang paling besar yaitu 15 ton/bulan dengan jangkauan pemasaran sudah mencakup wilayah nasional dan 21 tenaga kerja. Semakin besar kapastias produksi dan semakin luas wilayah pemasaran akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Dalam hal ini tenaga kerja termasuk dalam komponen humanware. Komponen humanware dalam UKM harus dalam keadaan baik untuk
menunjang kapasitas produksi yang besar. Selain komponen humanware, untuk menunjang kapasitas produksi yang besar juga harus didukung dengan komponen technoware, infoware dan orgaware dengan kondisi yang baik pula. 4. Kesimpulan dan Saran Dari pemaparan, pengolahan data dan perhitungan data pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Technology Contribution Coefficient (TCC) yang terbesar diantara 3 UKM Keripik Buah di Kota Batu adalah pada UKM Ramayana Agromandiri dengan nilai TCC sebesar 0.53. Sedangkan untuk nilai TCC pada UKM Arjuna 999 dan UKM Palem Ijo yaitu 0.482 dan 0.428. Meskipun berbeda nilai TCCnya, tingkat kontribusi komponen teknologi pada ketiga UKM tersebut berada pada tingkat teknologi semi modern dan jika dikategorikan dalam penilaian kualitatif termasuk dalam klasifikasi cukup. Penelitian mengenai analisis komponen teknologi masih dapat dikembangkan lebih lanjut. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengukuran komponen teknologi dengan sampel yang lebih akurat sehingga dapat mewakili kondisi komponen teknologi UKM Keripik Buah di Kota Batu. Pada penelitian selanjutnya masih terbuka peluang untuk dilakukan pengukuran kandungan teknologi dengan menambahkan elemen teknologi yang lain sesuai dengan konsep manajemen teknologi untuk pengembangan wilayah. DAFTAR PUSTAKA Djamhari, D. R. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sentra UKM Menjadi Klaster Dinamis. Jurnal Infokop. 2(29): 8391 Nazarudin. 2008. Manajemen Teknologi Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta Pushpakumari, M. D. and Watanabe, T. 2008. Do Strategies Improve SME Performance? An Empirical Analysis of Japan and Sri Lanka. Meijo Asian Research Journal, 1 (1), 61-75.
Son, Le Ngoc. 2014. A Proposed Model for Firm’s Technological Capability Assessment under Uncertain Environment. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE) ISSN: 22783075, Volume-3, Issue-11, April 2014 Wiraatmaja, I. W. dan Ma’ruf A. 2004. The Assesment of Technology in Supporting Industry Located at
Tegal Industrial Park. Proceddings of Marine Transportation Engineering Seminar. Hal: 1-10. Yerusalem, A. 2007. Implementasi Metode Technometric Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMK Kelompok Pariwisata. Jurnal Pendidikan. 3(1): 344-353