Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
ANALISIS KONDISI GEOGRAFI DAN TOPOGRAFI PADA PRA-SURVEI DI PULAU BANGKA Bansyah Kironi dan Kurnia Anzhar Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) BATAN Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta 12710 Telp/Faks. (021) 5204243.
ABSTRAK ANALISIS KONDISI GEOGRAFI DAN TOPOGRAFI PADA PRA-SURVEI DI PULAU BANGKA. Aspek Studi Geografi dan Topografi merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam studi tapak PLTN. Data Topografi dan Geografi akan digunakan sebagai dasar dalam analisis struktur Geologi, Meteorologi, dispersi Radionuklida serta risiko terhadap penduduk, rencana tata letak PLTN untuk mengantisipasi kejadian eksternal yang ekstrim. Kegiatan dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder, melakukan peninjauan lapangan untuk mengumpulkan data tapak terkini dan interpretasi peta. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya informasi geografi dan topografi di wilayah studi berbasis sistem informasi geografi dengan peta skala regional. Daerah Teluk Mangris, Muntok, Kabupaten Bangka Barat dan Tanjung Berani, Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan adalah yang terbaik dari pertimbangan aspek geografi dan Topografi. Kata kunci : Tapak, Geografi, Topografi.
ABSTRACT ANALYSES OF TOPOGRAPHIC AND GEOGRAPHIC CONDITION IN PRE-SURVEY IN BANGKA ISLAND. Aspect of Topography and Geography is one of the aspects which is taken into consideration in NPP site study. Topography and Geography Data will be used as a basic data for Geology structure analyses, Meteorology, Radionuclide dispersion and risk for public, NPP lay out plan, to anticipate extreme external events. Activity is done by secondary data collection, field visit for the actual site data collection and map interpretation. The result of this activity is the availability of information data Topography and Geography in the study area in form of Geographical Information System (GIS) in regional scale. Mangrís Bay , Muntok, District of West Bangka and Berani Cape, Sebagin Village, South Bangka District, are the best locations from Topography and Geography consideration aspects. Keywords : Site, Topography and Geography.
1.
PENDAHULUAN
Pulau Bangka merupakan pulau yang sangat potensial untuk tapak PLTN, mengingat kondisi geologi yang cukup stabil dan jauh dari ancaman gunung berapi. Kendala yang ada saat ini adalah PLTN merupakan produsen listrik dengan kapasitas yang cukup besar, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan listrik di Provinsi Bangka Belitung. Namun pemikiran jangka panjang adalah Provinsi Bangka Belitung menjadi lumbung energi masa depan terutama untuk PLTN, dan listriknya dapat dialirkan ke Sumatera dan Jawa. Rencana pembangunan jembatan Selat Sunda yang telah dibahas dalam forum Gubernur seSumatera Bagian Selatan diharapkan dapat mendukung hal tersebut. Pada tahap awal dilakukan kegiatan pra survei tapak untuk mendapatkan daerah-daerah interes di Pulau Bangka, dengan melakukan pengumpulan data sekunder dan konfirmasi lapangan. Provinsi Bangka Belitung merupakan provinsi yang belum lama terbentuk namun perkembangan industrinya yang cukup pesat. Kegiatan industri tersebut sangat membutuhkan energi listrik.
ISSN 1979-1208
62
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Kegiatan penyiapan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) jangka panjang dilakukan melalui inventarisasi tapak-tapak PLTN di seluruh Indonesia. Kegiatan yang telah berjalan adalah di Wilayah Semenanjung Muria Jawa Tengah, Banten, dan Kalimantan Timur. Selanjutnya adalah tahap survei tapak yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu analisis regional, penapisan, dan pembandingan dan pemeringkatan. Dalam kegiatan penapisan mencakup kegiatan desk work, analisis peta (skala lebih rinci yaitu 1/100.000 s.d. 1/50.000, dan bila dianggap perlu dapat menggunakan peta yang lebih rinci), kegiatan lapangan, pengukuran, analisis data primer, pemetaan dan evaluasi berdasarkan parameter yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk mendapatkan kandidat tapak PLTN terseleksi. Tapak potensial yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikeluarkan (di reject) dari daftar kandidat tapak terseleksi. Oleh karena itu kegiatan Pra-Survei tapak PLTN untuk mencari lokasi calon tapak yang memenuhi syarat keamanan perlu dilaksanakan. Kondisi geografi dan topografi merupakan aspek penting untuk dipertimbangkandalam studi tapak, baik pada tahap pra-survei, maupun survei tapak (regional analyses, near regional, site vicinity dan site area). Secara spesifik, kondisi topografi erat kaitannya dengan aspek keselamtan. Belajar dari pengalaman kecelakan PLTN Fukushima Jepang (Maret 2011), kondisi topografi yang kurang memadai gagal mengantisipasi bahaya gelombang tsunami yang melebihi desain basisnya. Adanya permukaan yang tinggi di tepi pantai akan lebih menguntungkan dalam penempatan sistem-sistem yang terkait dengan keselamatan PLTN. Kondisi Geografi, antara lain penggunaan lahan, pola ruang dan sistem transportasi akan menjadi pertimbangan dalam pemilihan tapak PLTN, terutama dari kompatibilitas dalam rencana konstruksi dan operasi PLTN. Kondisi geografi lain yakni kependudukan merupakan aspek yang dipertimbangkan karena terkait dengan keselamatan radiologi. Maksud kegiatan ini adalah untuk penilaian awal kesesuaian topografi dan geografi daerah-daerah yang ditinjau untuk penentuan daerah interes PLTN. Tujuan umum dari kegiatan adalah untuk mendapatkan daerah-daerah interes khususnya di Pulau Bangka. Daerah-daerah interes ini secara umum sudah terbebas dari faktor eksklusi (faktor penolak sesuai kriteria yang ditetapkan). Hasil kegiatan ini akan menjadi bahan masukan untuk tahapan survei tapak selanjutnya. Ruang lingkup, Aspek Geografi dan Topografi, wilayah studi diprioritaskan daerah pantai pada zona mulai dari titik pantai menuju ke arah daratan dalam radius 3 – 5 Km. Lokasi kegiatan meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Bangka. Kegiatan mencakup koordinasi, pengumpulan data lapangan, studi pustaka, pengolahan data, analisis, konsultasi, interpretasi, pemetaan, dan evaluasi serta peninjauan lapangan untuk konfirmasi lapangan. Sumber informasi data sekunder berasal dari Bappeda Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Bakosurtanal dan sumber lainnya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Maret - Desember 2010 yang berlokasi di Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung. Lokasi dapat ditempuh dengan semua jenis kendaraan sehingga pengambilan data tidak mengalami kendala yang berarti.
2.
METODOLOGI
Metode Penelitian adalah mengkaji karakteristik geografi dan topografi terhadap daerah yang ditinjau. Data topografi dan geografi menggunakan data sekunder dan di kombinasi melalui tinjau lapangan. Kemudian daerah-daerah yang ditinjau di peringkatkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
ISSN 1979-1208
63
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional 2.1.
Kriteria umum Cakupan daerah interes akan dibatasi mulai garis pantai ke arah darat maksimum 3,0 km, dengan pertimbangan kebutuhan pasokan air pendingin yang berkesinambungan (menerus) sepanjang tahun. Selain itu tapak tidak berada dalam kawasan hutan lindung (terutama cagar alam, suaka margasatwa, dan cagar budaya). 2.2. 1.
2. 3.
3.
Kriteria Khusus Daerah interes yang memiliki ketinggian lebih dari 5 m di atas permukaan laut mempunyai nilai yang lebih tinggi, semakin dekat dengan garis pantai untuk kontur ketinggian 5 m, maka daerah yang ditinjau semakin baik. Daerah pantai yang semakin dekat dengan Pulau Sumatera untuk infrastruktur jaringan transmisi semakin baik. Daerah semakin jauh dengan lokasi pemukiman , semakin baik.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kegiatan dilakukan melalui pengumpulan data sekunder, pengolahan peta geografi dan topografi, dilanjutkan konfirmasi lapangan dan pemeringkatan. Bab ini membahas pelaksanaan, hasil analisis dan evaluasi data sekunder yang didapat dan dikonfirmasi/survei lapangan di daerah Pulau Bangka. 3.1.
Geografi dan Topografi Secara geografis, Bangka-Belitung terletak pada 104° 50’ - 109° 30’ Bujur Timur (BT) dan 0° 50’ - 4° 10’ L:intang Selatan (LS), dengan batas batas wilayah sebelah barat dengan selat Bangka, sebelah timur dengan selat karimata, sebelah utara dengan laut Natuna dan di sebelah selatan dengan laut Jawa. Wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah lautan yang totalnya ± 81,725,14 Km2. Luas daratan ± 16,424,14 Km2 atau 20,10 % dari total wilayah, dan luas laut ± 65,301 Km2 atau 79,9 % dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah daratan terbagi dari 6 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Bangka dengan luas wilayah 2,950,68 Km2, Bangka Barat dengan luas 2,820,61 Km2 , Bangka Tengah dengan luas 2,155,77 Km2, ,Bangka Selatan dengan luas wilayah 3,607,08 Km2, kabupaten Belitung luas wilayah 2,506 Km2, Belitung Timur 2,506,91 Km2dan Kota Pangkalpinang dengan luas wilayah 89,40 KM2, (Gambar 1).
Gambar 1. Peta Administrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ISSN 1979-1208
64
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Lokasi survei di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan gugusan dua pulau yaitu Pulau Bangka dan Belitung yang sekitarnya dikelilingi oleh pulau - pulau kecil, antara lain Pulau Nangka, Penyu, Burung, Lepar, Pongok, Gelasa, Panjang, dan Pulau Tujuh, sedangkan Pulau Belitung dikelilingi Pulau-pulau kecil antara lain Pulau Lima, Lengkuas, Selindung, Pelanduk, Seliu, Nadu, Mendanau, Batu, Dinding, Sumedang dan Pulau Kecil lainnya. Gambar 2, menunjukkan lokasi survei dan konfirmasi lapangan.
Sungai Gusung, Desa Rias, Toboali Sukadamai, Desa Rias, Toboali
Gambar 2. Lokasi Survei dan Konfirmasi Lapangan 3.2
Perangkingan berdasarkan Aspek Geografi dan Topografi Berdasarkan kajian semua aspek dilakukan pemeringkatan untuk mendapatkan urutan daerah interes. Pertimbangkan utama adalah aspek jarak dari daerah interes sampai Pulau Sumatera sehingga untuk faktor ini diberi bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan aspek yang lain serta rencana kawasan industri (Gambar 3, 4 dan 5). Hasil pemeringkatan daerah interes dapat dilihat pada Tabel 1, 2 dan 3. Hasil pemeringkatan diperoleh 2 (dua) daerah interes di bagian barat Pulau Bangka (Gambar 6). Daerah Interes I (pertama) berada di Teluk Mangris, Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat. Sedangkan Daerah Interes II (kedua) berada di Tanjung BeraniTanjung Krasak Desa Sebagin Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan. Pemilihan 2 (dua) lokasi daerah interes ini adalah agar kegiatan studi tapak selanjutnya manageable.
ISSN 1979-1208
65
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
Gambar 3. Peta Topografi dan Batimetri di Provinsi Bangka Belitung
Gambar 4. Peta Transportasi Darat
Gambar 5. Peta Tataguna Lahan
Tabel 1. Hasil Pemeringkatan Parameter
ISSN 1979-1208
30%
50%
20%
Jarak sampai P. Sumatera; (Km)
79,7
47,3
Jarak dari garis pantai sampai ketinggian 5 m
1
20
1
120
100%
Jarak sampai permukiman terdekat (km)
Nilai
2
Tanjung (Tj) Merun, Penutuk, Pulau Lepar, Bangka Selatan Sukadamai, Rias, Toboali, Bangka Selatan
Tataguna lahan
Nilai
1
Lokasi
Topografi
Nilai
No
Infrastruktur
TOTAL
3
10
3
2,40
1
0,08
1
1,00
66
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
5
6
7
8
9
10
30%
50%
20%
Jarak sampai P. Sumatera; (Km)
Jarak dari garis pantai sampai ketinggian 5 m
37,5
2
60
13,3
3
15,7
100%
Jarak sampai permukiman terdekat (km)
Nilai
4
Sungai Gusung, Rias, Toboali, Bangka Selatan Tj. Berani & Tj. Kerasak, Sebagin, Simpang Rimba, Bangka Selatan Tj. Berdaun, Radjik, Simpang Rimba, Bangka Selatan Teluk Mangris, Muntok, Muntok, Bangka Barat Pantai Penganak, Puput, Jebus, Bangka Barat Tj. Pala, Teluk Limo, Jebus, Bangka Barat Tj. Penyusuk, Belinyu, Belinyu, Bangka Tj. Tuing, Pugul, Belinyu, Bangka
Tataguna lahan
Nilai
3
Lokasi
Topografi
Nilai
No
Infrastruktur
TOTAL
2
7,3
3
2,20
100
2
2,8
3
2,50
2
80
2
2,1
3
2,20
24,7
2
25
3
4,9
3
2,70
78,8
1
120
1
2,3
3
1,40
96
1
20
3
0,13
1
2,00
96
1
300
1
0,3
1
1,00
95,5
1
30
3
0,2
1
2,00
Tabel 2. Lokasi daerah interes untuk dilakukan konfirmasi lapangan terbatas. No Lokasi Kecamatan Kabupaten 1 Tanjung Merun, Desa Penutuk Lepar Pongok Bangka Selatan 2
Sukadamai, Desa Rias
Toboali
Bangka Selatan
3
Sungai Gusung, Desa Rias
Toboali
Bangka Selatan
4
Tanjung Berani & Tanjung Kerasak, Desa. Sebagin
Simpang Rimba
Bangka Selatan
5 6 7
Tanjung Berdaun, Desa Radjik, Teluk Mangris, Desa Muntok Pantai Penganak, Desa Puput
Simpang Rimba Muntok Jebus
Bangka Selatan Bangka Barat Bangka Barat
8 9 10
Tanjung Pala, Teluk Limo, Tj. Penyusuk, Desa Belinyu Tj. Tuing, Desa Pugul
Jebus Belinyu Belinyu
Bangka Barat Bangka Bangka
ISSN 1979-1208
67
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
No 1 2 3
Tabel 3. Analisis Ketingginan daerah yang ditinjau Jarak kontur 5m dari Daerah yang ditinjau Keterangan garis pantai Tanjung Merun, Desa Penutuk Lepar Pongok Bangka 20 m Selatan Sukadamai, Desa Rias Toboali, Bangka Selatan 120 m Sungai Gusung, Desa Rias Toboali Bangka Selatan 60 m
4
Tanjung Berani & Tanjung Kerasak, Desa. Sebagin
Simpang Rimba Bangka Selatan
100 m
5
Tanjung Berdaun, Desa Radjik,
Simpang Rimba Bangka Selatan
80 m
6
Teluk Mangris, Desa Muntok
Muntok Bangka Barat
25 m
7
Pantai Penganak, Desa Puput
Jebus Bangka Barat
120 m
8
Tanjung Pala, Teluk Limo,
Jebus Bangka Barat
20 m
9 10
Tj. Penyusuk, Desa Belinyu Tj. Tuing, Desa Pugul
Belinyu Bangka Belinyu Bangka
300 m 30 m
Inter es Area 1
Inter es
Area Gambar 6. Daerah-daerah Interes di Pulau Bangka 2 Data dan peta tersebut digabung (overlay) untuk mendapatkan daerah yang diterima/daerah interes (Gambar 6). Berdasarkan analisis data sekunder telah diidentifikasi 10 daerah interes untuk dilakukan konfirmasi lapangan. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Barat dan Bangka (Tabel 1. 2 dan 3), yang telah memenuhi syarat kriteria keselamatan. Bukit-bukit atau gunung-gunung berada di pusat Pulau Bangka dengan ketinggian 675 m pada gunung di bagian utara Pulau Bangka. Secara Umum, kemiringan di tengah Pulau Bangka antara 5% sampai 40%, sementara di dekat pantai relatif datar.
ISSN 1979-1208
68
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011 Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis aspek Geografi dan Topografi, pemeringkatan daerah interes diperoleh daerah interes pertama yaitu Teluk Mangris, Desa Muntok, Muntok, Bangka Barat dan daerah interes kedua yaitu Tanjung Berani - Tanjung Kerasak, Desa. Sebagin, Simpang Rimba, Bangka Selatan. 4.2.
Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di kedua daerah interes ini, yang meliputi survei tapak skala regional, dan evaluasi tapak, guna mendapatkan data tapak-tapak potensial di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .
DAFTAR PUSTAKA [1]. IAEA, Code on The Safety of Nuclear Power Plants : Siting Safety Series No. 50-C-S (Rev.1), 1988 [2]. IAEA, Quality Assurance for Safety in Nuclear Power Plants, Safety Series No. 50C/SG-Q. IAEA Vienna, 1996 [3]. BAPPEDA, Prov. Kep Bangka Belitung, Rencana Tata Ruang Wilayah Prov.Bangka Belitung Tahun 2005 – 2020, Pangkal Pinang, 2006. [4]. BATAN,Glosarium Ilmu Dan Teknologi Nuklir, BATAN, Jakarta, 1998
ISSN 1979-1208
69