ANALISIS KINERJA WAKTU DAN PEMODELAN 3D PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIKUJANG DI KABUPATEN TASIKMALAYA
RAFDI AZRA
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D Pada Proyek Pembangunan Jembatan Cikujang di Kabupaten Tasikmalaya adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2013 Rafdi Azra NIM F44090011
ABSTRAK RAFDI AZRA. Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D Pada Proyek Pembangunan Jembatan Cikujang di Kabupaten Tasikmalaya. Dibimbing oleh MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA. Manajemen proyek merupakan salah satu bagian penting dalam suatu kegiatan konstruksi. Melalui manajemen proyek kontraktor dapat mengatur sumber daya yang ada secara tepat. Salah satu bagian dalam manejemen proyek adalah manajemen kinerja waktu, manajemen waktu dapat dilakukan dengan menggunakan barchart, kurva S dan sebagainya. Dalam manajemen waktu terdapat beberapa metode yang sangat membantu salah satunya yaitu Metode Jalur Kritis (CPM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja waktu proyek pembangunan jembatan menggunakan metode jalur kritis serta melakukan pemodelan 3D. Penelitian ini dilaksanakan di proyek pembangunan Jembatan Cikujang Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hasil perbandingan jadwal rencana dan jadwal realisasi, secara umum proyek ini berjalan lancar dan selesai lebih awal dari yang direncanakan. Namun pada minggu ke-26 terjadi sedikit keterlambatan, hal ini disebabkan adanya gangguan saat mobilisasi material. Keterlambatan ini dapat ditanggulangi melalui tindakan penambahan jam kerja. Kata kunci: kinerja waktu, manajemen proyek, metode jalur kritis, pemodelan 3D
ABSTRACT RAFDI AZRA. Analysis of Time Performance and 3D Modeling in Construction of Cikujang Bridge in Tasikmalaya District. Supervised by MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA. Project management is one of important part of the construction activities. By project management, contractor can manage existing resources appropriately. One part of the project management is time performance management, time management can be done using barchart, S-curve, and so on. There are several methods that really help in time management, one of them is the Critical Path Method (CPM). This study was to determine the time performance of a bridge construction project using the critical path method and perform 3D modeling. This research was conducted in the Cikujang bridge construction project in Tasikmalaya District. Based on the comparison of realization schedules and plans schedule, in general the project was running smoothly and completed earlier than planned. However, at week 26th there was a slight delay, this is due to a disturbance at mobilizing material. This delay was solved by additional actions working hours. Keywords: 3D modeling, critical path method, project management, time performance
ANALISIS KINERJA WAKTU DAN PEMODELAN 3D PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN CIKUJANG DI KABUPATEN TASIKMALAYA
RAFDI AZRA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D Pada Proyek Pembangunan Jembatan Cikujang di Kabupaten Tasikmalaya Nama : Rafdi Azra NIM : F44090011
Disetujui oleh
Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc. Pembimbing
Diketahui oleh
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr. Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret-Mei 2013 ini ialah manajemen konstruksi, dengan judul Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D pada Proyek Pembangunan Jembatan Cikujang di Kabupaten Tasikmalaya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc. selaku pembimbing. Penghargaan juga disampaikan kepada Dinas Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya, yang telah membantu dalam pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga dan teman-teman, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2013 Rafdi Azra
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
1
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Manajemen Proyek
2
Manajemen dan Kinerja Waktu Proyek
3
Metode Jalur Kritis
3
METODE
4
Waktu dan Tempat
4
Bahan
4
Alat
5
Prosedur Analisis Data
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2010
7
Pemodelan 3D Menggunakan Tekla Structures 17
8
Analisis Kinerja Waktu Pembangunan Jembatan Cikujang SIMPULAN DAN SARAN
17 23
Simpulan
23
Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
RIWAYAT HIDUP
29
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7
Perkembangan pembangunan bulan I Perkembangan pembangunan bulan II Perkembangan pembangunan bulan III Perkembangan pembangunan bulan IV Perkembangan pembangunan bulan V Perkembangan pembangunan bulan VI Perkembangan pembangunan bulan VII
18 18 19 20 21 22 23
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Prinsip fungsional dari manajemen proyek Diagram jaringan metode jalur kritis (NetMBA.com) Diagram alir pelaksanaan penelitian Jaringan kegiatan pembangunan pada jalur kritis Login program Tekla Structures 17 Pengaturan grid pada penelitian ini Hasil pengaturan grid Pengaturan bentuk penampang abutment Pemodelan pondasi Jembatan Cikujang Pengaturan bentuk penampang pier head Pemodelan pier dan pier head Jembatan Cikujang Pengaturan bentuk penampang gelagar Pemodelan unit gelagar Jembatan Cikujang Pemodelan pelat lantai dan trotoar Jembatan Cikujang Pengaturan penulangan pada Tekla Structures 17 Hasil penulangan Jembatan Cikujang Model Organizer pemodelan Jembatan Cikujang Task Manager pemodelan Jembatan Cikujang Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer dan Task Manager
3 4 6 8 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 17
DAFTAR LAMPIRAN 1 Jadwal pekerjaan pembangunan Jembatan Cikujang 2 Hasil pemodelan 3D dari Jembatan Cikujang 3 Hasil pengolahan jadwal rencana menggunakan Ms. Project 2010
25 26 27
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Bidang konstruksi merupakan bidang yang sangat vital dalam pembangunan sebuah peradaban, karena bidang konstruksi menyediakan sarana dan prasarana bagi suatu negara untuk berkembang dan menjalankan kehidupan bernegara. Pesatnya pembangunan menuntut pihak pelaksana pembangunan untuk meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan proyek, agar proyek dapat ditangani secara efektif dan efisien. Pada suatu kegiatan pembangunan terdapat beberapa aspek penting antara lain yaitu waktu, biaya, dan mutu serta keselamatan dan kesehatan kerja. Beberapa aspek tersebut diatur dalam suatu manajemen proyek yang baik dan handal. Beberapa kegiatan yang menjadi bagian dari suatu manajemen proyek adalah perencanaan (palnning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling). Menurut Kerzner (1995) manajemen proyek merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber-sumber daya perusahaan untuk tujuan, relatif jangka pendek, yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Terdapat beberapa metode yang sangat membantu merencanakan proyek dalam bentuk jaringan, salah satunya yaitu Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM). Metode Jalur Kritis adalah suatu mode perencanaan dan pengendalian proyek untuk meningkatan efisiensi waktu dalam hal perencanaan dan penjadwalan suatu proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Melalui metode ini dapat diketahui pekerjaan-pekerjaan yang rawan dan dapat berpengaruh pada seluruh proses kerja. Apabila terjadi keterlambatan dan dengan mengetahui letak keterlambatan, maka dalam pelaksanaannya dapat dilakukan tindakan antisipasi atas ketidakefisienan waktu yang terjadi sebelumnya, sehingga keterlambatan di satu bagian tidak merambat ke pekerjaan lainnya.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang merupakan objek dari penelitian ini, yaitu: a. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan pada suatu proyek pembangunan. b. Apa saja tindakan perbaikan yang diberikan terhadap keterlambatan yang terjadi. c. Kapan tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur dan bagaimana bentuk dari komponen struktur tersebut tanpa perhitungan analisis pembebenan.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
2 1.
2.
3.
Mengetahui kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan dengan menggunakan Metode Jalur Kritis melalui program Microsoft Project 2010. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dan tindakan perbaikan yang diberikan terhadap keterlambatan yang tersebut. Melakukan pemodelan 3D menggunakan Program Tekla Structures17 untuk menampilkan tahapan pelaksanaan dan bentuk dari komponen struktur.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan jembatan, dan bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dalam hal manajemen proyek khususnya dalam hal kinerja waktu pelaksanaan suatu proyek pembangunan serta bagaimana memodelkan struktur bangunan dalam bentuk tiga dimensi.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup atau batasan masalah penelitian ini yaitu: a. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap manajemen kinerja waktu dan pemodelan 3D pada proyek pembangunan Jembatan Cikujang Ruas Jalan Ciawi-Singaparna Kabupaten Tasikmlaya. b. Kinerja waktu dianalisis menggunakan Metode Jalur Kritis melalui program Microsoft Project 2010. c. Pemodelan 3D dilakukan menggunakan program Tekla Structures 17.
TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat dialokasikan secara tepat melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling). Pengelompokan sumber daya ini antara lain adalah sumber daya manusia (manpower), sumber daya material (material), sumber daya peralatan (machines), sumber daya modal (money) dan metode yang digunakan. Manajemen proyek didesain untuk mengelola atau mengawasi sumbersumber daya perusahaan pada aktivitas yang telah ditentukan, dalam waktu tertentu, dalam biaya tertentu dan dalam tingkat kualitas tertentu pula. Waktu, biaya dan kualitas merupakan batasan-batasan dalam suatu. Berikut bagian-bagian dan aspek-aspek yang diatur oleh manajemen proyek.
3
Manajemen Proyek
Planning Organizing Actuating Controlling
Waktu Biaya Sumber Daya Mutu
Gambar 1 Prinsip fungsional dari manajemen proyek Manajemen proyek terbagi menjadi bagian-bagian yaitu project scope management, project time management, project cost managment, project quality management, project human resources management, project communications management, project risk management, project procurement management dan project integration management (Project Management Institute, 1996).
Manajemen dan Kinerja Waktu Proyek Manajemen waktu pada proyek konstruksi merupakan proses merencanakan, menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk ke dalam proses yang akan diperlukan dalam memastikan waktu penyeleseian suatu proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan Scars, 1991). Manajemen waktu dapat dilakukan dengan menggunakan barchart, kurva S, network planning, dan kurva earned value. Hasil dari menggunakan metodemetode diatas perlu dievaluasi dan dikoreksi agar kinerja waktu tercapai sesuai rencana. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan (Husen 2010). Seorang manajer proyek mengontrol berbagai macam kegiatan pada lokasi proyek, salah satu aspek penting yang diawasi adalah kinerja waktu. Kinerja waktu adalah proses dari membandingkan kerja dilapangan (actual work) dengan jadwal yang direncanakan (Dipuhusodo, 1996).
Metode Jalur Kritis Pada proses perencanaan dan pengendalian proyek tidak hanya dilakukan pembuatan jaringan kerja saja tapi juga dilakukan perhitungan mengenai waktu penyeleseian proyek dan analisis lainnya. Terdapat beberapa metode yang sangat membantu merencanakan proyek dalam bentuk jaringan, salah satunya yaitu Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM). Metode Jalur Kritis (CPM) adalah suatu mode perencanaan dan pengendalian proyek untuk meningkatan efisiensi waktu dalam hal perencanaan dan penjadwalan suatu proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Metode jalur kritis ini dikembangkan pada tahun 1957 oleh J.E. Kelly dari Remington Rand dan M.R. Walker dari E.T Du Pont de Nemours and CO sebagai suatu cara untuk menjadwalkan dan memberhentikan pabrik-pabrik utama. Karena
4 kegiatan ini sering diulang-ulang dan waktunya cukup diketahui dengan baik. Menurut Tubagus (1992), metode jalur kritis adalah lintasan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan kritis, peristiwa-peristiwa kritis dan dummy. Lintasan kritis ini dimulai dari peristiwa awal network diagram yang mungkin saja terdapat lebih dari satu lintasan kritis dan bahkan mungkin saja semua lintasan yang ada dalam sebuah network diagram merupakan lintasan kritis. Secara umum metode jalur kritis merupakan penggambaran dari kegiatan dan peristiwa suatu proyek dalam bentuk diagram. Kegiatan-kegiatan tersebut digambarkan sebagai lingkaran dalam suatu jaringan dan peristiwa ditandai dengan waktu mulai dan berakhirnya peristiwa yang ditandai dengan garis dan tanda panah diantara lingkaran-lingkaran. Berikut contoh dari diagram jaringan metode jalur kritis.
Gambar 2 Diagram jaringan metode jalur kritis (NetMBA.com)
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2013 yang bertempat di proyek pembangunan Jembatan Cikujang Ruas Jalan Ciawi-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Pengolahan dan analisis data dilakukan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor.
Bahan Bahan penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari proyek pembangunan Jembatan Cikujang oleh PT. Purna Graha Abadi yaitu berupa data jadwal perencanaan dan jadwal realisasi kegiatanproyek pembangunan serta data Detail Engineering Design.
5 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Laptop dengan spesifikasi prosesor Intel ® Core™ 2 Duo CPU T5670, 1.80 GHz dengan kapasitas RAM sebesar 3.00 GB (Windows XP Service Pack 3) 2. Program Microsoft Project 2010 3. Program Microsoft Excel 2007 4. Program Tekla Structures 17
Prosedur Analisis Data Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain: 1. Persiapan Penelitian Pada tahap ini dilakukan penentuan lokasi penelitian dan data-data yang dibutuhkan agar mempermudah dalam pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan penginstalan software Microsoft Project 2010 dan Tekla Structures 17. 2. Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa jadwal kegiatan proyek pembangunan dandata Detail Engineering Design. Data ini diperoleh dari Dinas Bina Marga Kabupaten Tasikmlaya 3. Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Project 2010 Pengolahan data dilakukan dengan menginput jadwal rencana menggunakan Microsoft Project 2010 dan menentukan pekerjaan yang berada pada jalur kritis. 4. Pemodelan 3D Komponen Struktur Pada tahap ini dilakukan pemodelan 3D menggunakan Program Tekla Structures 17 untuk menampilkan tahapan pelaksanaan dan bentuk dari komponen struktur. 5. Membandingkan Jadwal Rencana dan Realisasi Proyek Untuk kesesuaian kegiatan pembangunan yang dilakukan, jadwal rencana hasil pengolahan data menggunakan Ms. Project 2010dibandingkan dengan jadwal realisasi proyek pembangunan yang dilakukan selama proyek berlangsung. 6. Menganalisis Kinerja Waktu Analisis yang dilakukan yaitu menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian tahapan kegiatan proyek yang dilakukan dilapangan dengan tahapan kegiatan proyek berdasarkan jalur kritis, serta menentukan apakah terjadi keterlambatan dalam kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan.
6 7. Menentukan Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Kinerja Waktu Pada tahapan ini, penelitian difokuskan untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek pembangunan serta tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menanggulangi keterlambatan yang terjadi. 8. Penyusunan Laporan Akhir Ini merupakan tahapan terkahir, pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan akhir yang berisi keseluruhan proses yang sudah dikerjakan. Diagram alir tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Diagram alir pelaksanaan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis kinerja waktu dan pemodelan 3D pada proyek konstruksi Jembatan Cikujang, Tasikmalaya. Proyek ini melibatkan Dinas Bina
7 Marga, Departemen Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya (owner) dan PT. Purna Graha Abadi (kontraktor pelaksana). Jadwal pekerjaan pembangunan dari proyek Jembatan Cikujang ini berupa jadwal rencana dan jadwal realisasi kegiatan pembangunan. Jadwal perencanaan ditampilkan dalam bentuk barchart dan kurva S, sedangkan jadwal realisasi kegiatan pembangunan ditampilkan dalam bentuk kurva S. Jadwal pekerjaan menjelaskan beberapa informasi yaitu pekerjaan yang dilakukan, durasi pekerjaan, bobot total pekerjaan, rencana bobot pekerjaan mingguan, realisasi bobot pekerjaan mingguan dan deviasi bobot pekerjaan mingguan. Jadwal pekerjaan pembangunan Jembatan Cikujang dapat dilihat pada Lampiran 1. Pemodelan 3D dilakukan menggunakan data Detail Engineering Design dari proyek konstruksi Jembatan Cikujang. Fungsi pemodelan 3D proyek ini adalah untuk menampilkan bentuk dari komponen struktur jembatan. Pemodelan ini dilakukan tanpa menampilkan spesifikasi teknis secara detil dan analisis pembebanan pada komponen-komponen tersebut. Hasil pemodelan 3D dari Jembatan Cikujang dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2010 Analisis kenerja waktu pada pembangunan Jembatan Cikujang menggunakan metode jalur kritis dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project 2010. Microsoft Project 2010 merupakan perangkat lunak kembangan Microsoft untuk keperluan administrasi proyek yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data-data dari suatu proyek. Program ini dapat menampilkan pekerjaan-pekerjaan yang berada pada jalur kritis. Pada penelitian ini data jadwal rencana pembangunan diolah dalam beberapa tahapan. Tahap pertama adalah melakukan pengaturan tanggal mulai pembangunan dan kalender kerja. Proyek pembangunan Jembatan Cikujang dimulai pada 29 Juni 2012. Pengaturan kalender kerja dilakukan untuk mengatur hari kerja, hari libur, dan lama waktu bekerja. Pada pembangunan Jembatan Cikujang, kegiatan pembangunan dilakukan setiap hari tanpa hari libur selama 210 hari, dengan waktu kerja selama 8 jam per hari, 08.00-12.00 WIB dan 13.0017.00 WIB. Pada tahapan kedua, data yang digunakan adalah data nama pekerjaan, durasi pekerjaan, tanggal mulai pekerjaan, dan tanggal selesai pekrjaan. Tahap terakhir menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis. Pekerjaan kritis merupakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap tanggal selesai proyek. Jika pekerjaan ini terlambat maka akan mempengaruhi pekerjaan lainnya yang saling berhubungan dan tanggal selesai proyek secara keseluruhan. Tahapan menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pembangunan yang bersifat kritis sehingga mempermudah dalam melakukan analisis kinerja waktu. Hasil pengolahan jadwal rencana proyek pembangunan Jembatan Cikujang dengan menggunakan Microsoft Project 2010 dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut daftar kegiatan yang berada pada jalur kritis: 1. Kegiatan mobilisasi peralatan 2. Pengadaan fasilitas kantor kontraktor
8 3. Pengadaan fasilitas gudang peralatan dan material 4. Ultzet pekerjaan 5. Kegiatan pemasangan papan proyek 6. Pekerjaan galian biasa 7. Pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 2000-4000 mm 8. Pekerjaan bore pile atau tiang bor beton (D 800 mm) 9. Kegiatan mobilisasi material 10. Pekerjaan beton K-350 untuk pier 11. Pemasangan unit gelagar bentang 25000 mm 12. Perakitan baja tulangan U39 ulir 13. Pemasangan expansion joint tipe rubber I 14. Pemasangan sandaran railing 15. Pekerjaan pengecetan 16. Pekerjaan As Built Drawing Berikut jaringan yang menunjukan hubungnan antar kegiatan yang berada pada jalur kritis:
Gambar 4 Jaringan kegiatan pembangunan pada jalur kritis
Pemodelan 3D Menggunakan Tekla Structures 17 Tekla Structures 17 merupakan perangakat lunak yang dikembangkan oleh Tekla Corporation di Finlandia pada tahun 1966 dengan kantor pusat di Espoo, Finlandia. Program ini dapat menjadi solusi untuk informasi-model pada manajemen konstruksi. Tekla dapat digunakan oleh kontraktor, sub-kontraktor, dan para profesional manajemen proyek yang membantu dalam pelaksanaan dan pemeriksaan data proyek. Perangkat lunak ini mampu memproses sejumlah besar data model dan non-model terlepas dari sumber (Febriana 2012). Kelebihan dari program ini antara lain yaitu dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan model struktur serta dapat memperbaiki
9 secara akurat semua pekerjaan struktur. Semua perubahan dapat diperbarui secara otomatis jika sewaktu-waktu dilakukan revisi (Erlina, 2011). ProgramTekla Structures 17 digunakan untuk melakukan pemodelan 3D dari Jembatan Cikujang dengan beberapa tambahan informasi-informasi yang diperlukan. Pemodelan dilakukan berdasarkan data Detail Engineering Design dari proyek pembangunan ini. Pada bagian ini akan dijelaskan rincian tahapan pemodelan jembatan dengan menggunakan program Tekla Structures 17. Hal pertama yang dilakukan setelah menjalankan program Tekla Structures 17 adalah mengisi pilihan yang tersedia pada halaman Log In. Pada halaman ini tersedia pilihan Environment, Role dan License seperti pada Gambar 5. Pada penelitian ini digunakan pilihan default pada Environment, pilihan all pada Role dan Full pada License.
Gambar 5 Login program Tekla Structures 17 Setelah proses Login berhasil maka program Tekla dapat digunakan untuk melakukan pemodelan. Sebelum melakukan pemodelan hal yang terlebih dahuludilakukan adalah membuat file baru melalui pilihan “create a new file” dan klik “OK”. Selanjutnya dilakukan pengaturan grid untuk mempermudah proses pembuatan model. Pengaturan grid dilakukan berdasarkan koordinat x, y danz melalui menu Modeling Create Grid dan masukan ukuran koordinat yang diinginkan. Pengaturan grid yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. Hasil pengaturan grid dapat dilihat pada Gambar 7.
10
Gambar 6 Pengaturan grid pada penelitian ini
Gambar 7 Hasil pengaturan grid Setelah pembuatan grid selesai maka dilakukan pemodelan selanjutnya, yaitu pembuatan pondasi dari Jembatan Cikujang ini. Pembangunan jembatan ini dilakukan menggunakan pondasi bore pile dengan diameter tiap pile 800 mm dan kedalaman yang bervariasi. Bagian dari pondasi ini antara lain bore pile, lantai kerja, pile cap dan abutment. Pembuatan dari dari bagian-bagian tersebut dilakukan secara terpisah, untuk pembuatan bore pile dilakukan malalui bantuan pilihan pembuatan kolom dengan penampang lingkaran bediameter 800 mm dan panjang 18000 mm dan 7000 mm. Selanjutnya untuk pembuatan lantai kerja dilakukan melalui bantuan pilihan pembuatan footing dengan ukuran 10000 x 4400 x 150 mm. untuk pembuatan pile cap juga dilakukan melalui bantuan pilihan pembuatan footing dengan ukuran 10000 x 7200 x 1500 mm, pile cap merupakan pondasi bagian tengah jembatan yang akan menerima gaya dari pier. Bagian
11 terakhir dari pondasi yaitu abutment juga dibuat melalui bantuan pilihan pembuatan footing. Namun dilakukan pengubahan bentuk penampangnya melalui properties dari footing tersebut dengan bantuna pilihan pada klik kanan seperti pada Gambar 8. Abutment merupakan pondasi bagian ujuang dari jembatan. Hasil pemodelan pondasi dari Jembatan Cikujang dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 8 Pengaturan bentuk penampang abutment
Gambar 9 Pemodelan pondasi Jembatan Cikujang Pemodelan selanjutnya yaitu pembuatan pier atau kolom dan pier head pada bagian tengah jembatan yang berada diatas pile cap. Pier dari Jembatan Cikujang memiliki bentuk penampang lingkaran dengan diameter 1500 mm dan panjang 9700 mm. Pembuatan pier dilakukan melalui bantuan pilihan pembuatan kolom
12 dengan mengubah bentuk penampang menjadi lingkaran. Selanjutnya dilakukan pembuatan pier head melalui bantuan pilihan pembuatan beam atau balok. Bentuk penampang disesuiakan dengan data Detail Engineering Design dengan cara mengubahnya melalui properties komponen seperti pada Gambar 10. Hasil pemodelan pier dan per head dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 10 Pengaturan bentuk penampang pier head
Gambar 11 Pemodelan pier dan pier head Jembatan Cikujang Selanjutnya dilakukan pemodelan dari unit gelagar atau box girder yang merupakan balok yang membentang sepanjang jembatan sebagai penahan lantai jembatan. Jembatan Cikujang dibagi menjadi dua segmen dari panjang keseluruhan 50000 mm, sehingga diperlukan unit gelagar dengan bentang 25000 mm. Pembuatan unit gelagar dilakukan malelui bantuan pilihan pembuatan balok
13 dengan ukuran tinggi 1600 mm dan panjang 25000 mm. Untuk mengubah penampang balok biasa menjadi penampang unit gelagar PCI dilakukan melalui pilihan pada properties komponen seperti pada gambar 12. Hasil pemodelan unit gelagar dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 12 Pengaturan bentuk penampang gelagar
Gambar 13 Pemodelan unit gelagar Jembatan Cikujang Pemodelan terakhir yaitu pembuatan pelat lantai jembatan dan pelat injak dengan ketebalan 300 mm dan 200 mm. Pembuatan pelat lantai dan pelat injak dilakukan melalui bantuan pilihan pembuatan slab. Selanjutnya dilakukan pembuatan trotoar melalui bantuan pilihan pembuatan footing dengan ukuran 50000 x 600 x 200 mm. Hasil pemodelan pelat lantai dan trotoar dapat dilihat pada Gambar 14.
14
Gambar 14 Pemodelan pelat lantai dan trotoar Jembatan Cikujang Setelah pemodelan 3D dari Jembatan Cikujang selesai, selanjutnya dilakukan penulangan dari tiap-tiap komponen malalui pilihan pada Component Catalog pada menu Detailing Component atau menekan tombol Ctrl+F pada keyboard dan memilih Reinforcement and Strands seperti pada Gambar 15. Untuk melihat penulangan dari tiap komponen dapat dilakukan dengan menekan tombol Ctrl+2 pada keyboard. Hasil penulangan Jembatan Cikujang dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 15 Pengaturan penulangan pada Tekla Structures 17
15
Gambar 16 Hasil penulangan Jembatan Cikujang Setelah dilakukan pemodelan 3D dan penulangan dari Jembatan Cikujang, selanjutnya dilakukan pengelolaan pemodelan dan melihat jenis objek dalam model. Pengelolaan ini dilakukan melalui Model Organizer pada program Tekla Structures 17 untuk membagi model besar menjadi bagian-bagian kecil yang dikategorikan berdasarkan jenis objek. Langkah pembuatan Model Organizer yaitu: 1. Klik Tools dan pilih Model Organizer. 2. Klik kanan pada Object Types dan pilih New Object Types. 3. Kelompokkan semua objek berdasarkan kategori yang sama seperti komponen pile pada satu kategori yang sama. 4. Model Organizer pada Jembatan Cikujang dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17 Model Organizer pemodelan Jembatan Cikujang
16 Langkah terkahir setelah semua pemodelan 3D Jembatan Cikujang selesai dilaksanakan adalah menampilkan jadwal kegiatan pembangunan dalam bentuk barchart. Penjadwalan ini dilakukan untuk keperluan manajemen proyek, khususnya manajemen kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan struktur. Jadwal kegiatan ini akan dihubungkan langsung dengan pemodelan 3D yang telah dibuat sehingga dapat menampilkan bentuk komponen struktur yang dikerjakan dan jadwal pelakasanaannya. Penjadwalan ini dilakukakan dengan bantuan Task Manager pada menu Tools. Data yang dibutuhkan ada bagian Task Manager ini hanya jadwal kegiatan pekerjaan struktur yang terdiri dari nama pekerjaan, waktu mulai pekerjaan dan waktu berkahir pekerjaan seperti pada Gambar 18. Setelah semua data jadwal kegiatan dimasukan, selanjutnya menghubungkan jadwal kegitan tersebut dengan objek model masing-masing.
Gambar 18 Task Manager pemodelan Jembatan Cikujang Berikut merupakan langkah-langkah menghubungkan jadwal kegiatan dengan objek model masing-masing: 1. Buka Model Organizer pada menu Tools. 2. Pilih salah satu objek atau komponen seperti pile dan ubah tampilan objek dengan menekan tombol Ctrl+5. 3. Klik kanan dan tekan shift pada objek tersebut dan pilih “Show Only Selected” maka yang ditampilkan hanya komponen pile. 4. Selanjutnya pada Task Manager klik kanan pada pile dan pilih “Add Selected Object”. Jadwal kegiatan dan objek model terhubung. 5. Tampilan hubungan antara pemodelan, Model Oganizer dan Task Manager dapat dilihat pada Gambar 19.
17
Gambar 19 Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer dan Task Manager
Analisis Kinerja Waktu Pembangunan Jembatan Cikujang Kinerja waktu pada pembangunan Jembatan Cikujang dianalisis berdasarkan data jadwal kegiatan bulanan. Analalisis ini dilakukan dengan membandingkan jadwal rencana kegiatan dan jadwal realisasi kegiatan serta perhatian terhadap pelaksanaan kegiatan pada jalur kritis. Berikut analisis kinerja waktu selama 7 bulan pelaksanaan pembangunan. Kinerja Waktu Bulan I Pada bulan I, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi umum dan divisi tanah. Pekerjaanpekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Mobilisasi peralatan (kritis) 2. Pengadaan fasilitas kantor 3. Pengadaan fasilitas gudang (kritis) 4. Pengadaan fasilitas pengujian 5. Ultzet pekerjaan (kritis) 6. Pemasangan papan proyek (kritis) 7. Pekerjaan galian biasa dan galian struktur (0-2000 mm) Berdasarkan jadwal realisasi bulan I, semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal rencana termasuk pekerjaan pada jalur kritis. Semua pekerjaan kritis telah mendapatkan perhatian khusus dan terlaksana dengan baik. Pada bulan I juga dilaksanakan pekerjaan yang direncanakan pada bulan II yaitu pekerjaan galian struktur (2000-6000 mm), pekerjaan timbunan dan penyiapan badan jalan. Hal ini menunjukan pada bulan I pembangunan berjalan lancar dan terjadi percepatan pelaksanaan pembangunan. Perkembangan pembangunan pada bulan I dapat dilihat pada Tabel 1.
18 Tabel 1 Perkembangan pembangunan bulan I
Dari Tabel 1 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalami kemajuan sebesar 1.99 % dari perencanaan. Kemajuan ini menunjukan kegiatan pembangunan Jembatan Cikujang pada bulan I telah berjalan dengan baik. Hingga bulan I ini bobot realisasi kumulatif yang berhasil dicapai sebesar 3.18 %. Kinerja Waktu Bulan II Pada bulan II, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi umum, divisi tanah dan divisi struktur. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Mobilisasi (kritis) 2. Pekerjaan galian biasa (kritis) 3. Pekerjaan galian struktur (2000-6000 mm) 4. Pekerjaan bore pile (D 800 mm) (kritis) Berdasarkan jadwal realisasi bulan II, semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai jadwal rencana. Dan untuk pekerjaan kritis telah dilaksanakan dengan perhatian khusus sehingga dapat berjalan dengan baik. Pada bulan II juga dilaksanakan pekerjaan yang direncanakan pada bulan III yaitu pekerjaan timbunan biasa, pekerjaan abutment, pekerjaan lantai kerja dan perakitan baja tulangan U39. Hal ini menunjukan pada bulan II kegiatan pembangunan berjalan lancar dan terjadi percepatan pelaksanaan pembangunan. Perkembangan pembangunan pada bulan II dapat dilihat pada Tebel 2. Tabel 2 Perkembangan pembangunan bulan II
19 Dari Tabel 2 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalami kemajuan sebesar 23.28 % dari perencanaan. Kemajuan ini menunjukan kegiatan pembangunan pada bulan II telah berjalan dengan baik. Bobot realisasi kumulatif yang dicapai pada bulan II adalah sebesar 35.63 %. Kinerja Waktu Bulan III Pada bulan III, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi umum, divisi tanah dan divisi struktur. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Mobilisasi 2. Pekerjaan timbunan pilihan 3. Penyiapan badan jalan 4. Pekerjaan abutment 5. Pekerjaan lantai kerja 6. Perakitan baja tulangan U39 (kritis) 7. Pekerjaan bore pile (D 800 mm) (kritis) Berdasarkan jadwal realisasi bulan III, semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai jadwal rencana dan setiap pekerjaan kritis dilaksanakan dengan perhatian khusus sehingga dapat berjalan dengan baik. Pada bulan III juga dilaksanakan pekerjaan yang direncanakan pada bulan IV yaitu pekerjaan footing dan pekerjaan pier serta pekerjaan timbunan biasa yang direncanakan pada bulan VI. Hal ini menunjukan kegiatan pembangunan pada bulan III berjalan lancar dan terjadi percepatan pelaksanaan pembangunan dari perencanaan. Perkembangan pembangunan pada bulan III dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Perkembangan pembangunan bulan III
Dari Tabel 3 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalamai kemajuan sebesar 16.88 % dari perencanaan. Kemajuan ini menunjukan kegiatan pembangunan pada bulan III telah berjalan dengan baik. Bobot realisasi kumulatif yang berhasil dicapai pada bulan III adalah sebesar 53.11 %.
20 Kinerja Waktu Bulan IV Pada bulan IV, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi umum, divisi tanah dan divisi struktur. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Mobilisasi (kritis) 2. Pekerjaan timbunan pilihan 3. Pekerjaan pier (kritis) 4. Pekerjaan footing 5. Pekerjaan abutment 6. Pemasangan unit gelagar (kritis) 7. Perakitan baja tulangan U39 (kritis) 8. Pekerjaan pasangan batu 9. Perletakan elastomerik Berdasarkan jadwal realisasi bulan IV, semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai jadwal rencana. Untuk pekerjaan kritis telah dilaksanakan dengan perhatian khusus sehingga berjalan dengan baik. Pada bulan IV juga dilaksanakan beberapa pekerjaan yang direncanakan pada bulan VI yaitu pekerjaan RC-plate. Perkembangan pembangunan pada bulan IV dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Perkembangan pembangunan bulan IV
Dari Tabel 4 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalami kemajuan sebesar 10.54 % dari perencanaan. Kemajuan ini menunjukan kegiatan pembangunan pada bulan IV telah berjalan dengan baik. Hingga bulan IV ini bobot realisasi kumulatif yang berhasil dicapai sebesar 68.65 %. Kinerja Waktu Bulan V Pada bulan V, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan hanya pekerjaan pada divisi struktur. Pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Pemasangan unit gelagar (kritis) 2. Pekerjaan pasangan batu.
21 Berdasarkan jadwal realisasi bulan V, kedua pekerjaan ini telah dilaksanakan sesuai jadwal rencana dengan memperhatikan pekerjaan kritis sehingga dapat berjalan dengan baik. Pada bulan V juga dilaksanakan pekerjaan yang direncanakan pada bulan VI yaitu pekerjaan RC-plate dan pekerjaan pada bulan IV yang mengalami keterlambatan yaitu perakitan baja tulangan U39 (kritis). Keterlambatan ini disebabkan adanya gangguan pada saat mobilsasi material dan dapat ditanggulangi dengan penambahan pekerja pada saat pemasangan di lokasi pembangunan. Perkembangan pembangunan pada bulan V dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perkembangan pembangunan bulan V
Dari Tabel 5 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalami kemajuan sebesar 3.65 % dari perencanaan. Kemajuan ini menunjukan kegiatan pembangunan pada bulan V telah berjalan dengan baik. Bobot realisasi kumulatif yang berhasil dicapai hingga bulan V adalah sebesar 74.64 %. Kinerja Waktu Bulan VI Pada bulan VI, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi tanah, divisi drainase dan divisi struktur. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. Pekerjaan pipa air hujan 2. Pekerjaan timbunan biasa (telah selesai pada bulan III) 3. Pekerjaan RC-plate 4. Pemasangan unit gelagar (kritis) 5. Perakitan baja tulangan U39 tahap 2 (kritis) Berdasarkan jadwal realisasi pada bulan VI, hampir semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai jadwal rencana dengan memperhatikan pekerjaan kritis sehingga berjalan dengan baik. Namun, terdapat satu pekerjaan yang tidak dilaksanakan sesuai jadwal rencana yaitu pekerjaan pipa air hujan. Pekerjaan ini mengalami keterlambatan selama dua minggu dan baru dapat dikerjakan pada minggu ke-28 atau pada bulan VII. Keterlambatan ini tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan kegiatan pembangunan karena tidak termasuk kedalam
22 pekerjaan kritis. Keterlambatan ini disebabkan karena belum selesainya pemasangan unit gelagar. Perkembangan pembangunan pada bulan VI dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Perkembangan pembangunan bulan VI
Dari Tabel 6 dapat dilihat perkembangan pembangunan mengalami kemunduran sebesar 2.59 % dari perencanaan. Keadaan ini menunjukan adanya keterlambatan yang terjadi, yaitu pada minggu ke-25 hingga minggu ke-26. Keterlambatan ini mengakibatkan pekerjaan pada bulan VI tidak berjalan dengan baik. Keterlambatan ini dapat ditanggulangi dengan penambahan jam kerja pada minggu berikutnya. Kinerja Waktu Bulan VII Pada bulan VII, berdasarkan jadwal rencana pembangunan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan pada divisi umum, divisi struktur dan divisi finishing. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain yaitu: 1. As built drawing (kritis) 2. Demobilisasi 3. Pekerjaan RC-plate 4. Pekerjaan slab 5. Perakitan baja tulangan U39 tahap 2 (kritis) 6. Pekerjaan expansion joint (kritis) 7. Pekerjaan sandaran railing (kritis) 8. Pemasangan papan nama jembatan 9. Pengecatan (kritis) 10. Kerb pracetak Berdasarkan jadwal realisasi pada bulan VII, semua pekerjaan diatas telah dilaksanakan sesuai jawdal rencana dengan memperhatikan pekerjaan kritis. Perkembangan pembangunan pada bulan VII dapat dilihat pada Tabel 7.
23 Tabel 7 Perkembangan pembangunan bulan VII
Dari Tabel 7 dapat dilihat kegiatan pembangunan Jembatan Cikujang dapat diselesaikan dua minggu lebih awal dari perencenaan yaitu 29 minggu dari 31 minggu. Hal ini menunjukan kegiatan pembangunan secara keseluruhan telah berjalan dengan baik tanpa gangguan yang berarti. Semua keterlambatan yang terjadi dapat dideteksi dan ditanggulangi dengan cepat dan tepat.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dari hasil analisis menggunakan metode jalur kritis melalui program Microsoft project 2010 didapatkan beberapa kegiatan pembangunan yang berada pada jalur kritis yaitu kegiatan mobilisasi peralatan, pengadaan fasilitas kantor kontraktor, pengadaan fasilitas gudang peralatan dan material, ultzet pekerjaan, kegiatan pemasangan papan proyek, pekerjaan galian biasa, pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 2000-4000 mm, pekerjaan bore pile atau tiang bor beton (D 800 mm), kegiatan mobilisasi material, pekerjaan beton K-350 untuk pier, pemasangan unit gelagar bentang 25000 mm, perakitan baja tulangan U39 ulir, pemasangan expansion joint tipe rubber I, pemasangan sandaran railing, kegiatan mobilisasi material, pekerjaan pengecetan, pekerjaan As Built Drawing. Secara keseluruhan kegiatan pembangunan Jembatan Cikujang ini berjalan lancar dan telah memperhatikan kegiatan-kegiatan yang berada pada jalur kritis. Dapat disimpulkan kinerja waktu pada proyek pembangunan Jembatan Cikujang telah berjalan dengan baik.
24 2. Terjadinya keterlambatan pada minggu ke-26 yang ditunjukan dengan menurunnya bobot pekerjaan sebesar 2.59 %. Keterlambatan ini disebabkan adanya gangguan akses menuju proyek pada kegiatan mobilisasi baja tulangan U39 ulir yang merupakan kegiatan pada jalur kritis. Keterlambatan ini dapat ditanggulangi dengan melakukan penambahan jam kerja dan peralatan yang dibutuhkan sehingga tidak merambat ke minggu-minggu sesudahnya. 3. Dari pemodelan 3D menggunakan program Tekla Structures 17 telah dapat ditampilkan bentuk komponen struktur dan waktu pelaksanaannya. Pemodelan dilakukan tanpa memperhitungkan analisis pembebenan pada struktur tersebut.
Saran 1. Untuk mencegah keterlambatan yang disebabkan gangguan pada kegiatan mobilisasi sebaiknya pihak pelaksana melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang melaksanakan perbaikan akses menuju lokasi proyek. 2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat melakukan analisis waktu dan biaya melalui program Microsoft Project 2010 sehingga dapat dilihat hubungan kinerja waktu dan biaya dalam suatu proyek konstruksi. 3. Untuk pemodelan menggunakan program Tekla Structures 17 agar dapat dilakukan juga analisis pembebenananya.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Tubagus Header. 1992. Prinsip-prinsip Network Planning. PT Gramedia Pustaka Umum. Jakara. Clough, Richard H. And Sears, Glenn A. 1991. Construction Project Management. Canada: John Willey & Sons Inc. 1991. Dipohusodo, Istimawan. 2006. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Husen, Abrar. 2010. Manajemen Proyek. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kerzner, Harold. 1995. Project Management: A System Approach to Planning, Schedulling and Controlling. Van Nostrand Reinhold. New York. Project Management Institute. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). United States: PMI Publications, 1996. Saputri, Febriana. 2012. Penerapan Building Information Modeling (BIM) Pada Pembangunan Struktur Gedung Perpustakaan IPB Menggunakan Software Tekla Structures 17 [skripsi]. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yanuarini Erlina. 2011. Aplikasi Program Bantu Tekla Stuctures 15 Untuk Perancangan Gedung Graha Nusantara Menggunakan Sistem Pracetak [skripsi]. Surabaya: Program Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh November.
25 Lampiran 1 Jadwal pekerjaan pembangunan Jembatan Cikujang
25
26 Lampiran 2 Hasil pemodelan 3D dari Jembatan Cikujang
27 Lampiran 3 Hasil pengolahan jadwal rencana menggunakan Ms. Project 2010
29
RIWAYAT HIDUP Rafdi Azra. Lahir di Batusangkar, Sumatera Barat, pada tanggal 19 Januari 1991. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. Azwar Rabain dan Dra. Busmayuldestri. Penulis menyeleseikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Batusangkar, Sumatera Barat pada tahun 2006. Pendidikan menengah atas diselesaikan penulis pada tahun 2009 di SMA Negeri 1 Batusangkar, dan pada tahun yang sama diterima di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (HIMATESIL) periode 2011/2012, sebagai staf Divisi Komunikasi dan Informasi. Pada bulan Juni-Agustus 2012, penulis melaksanakan praktik lapang di proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Tasikmalaya dengan judul laporan “Manajemen Proyek dan Tahapan Pelaksanaan Pada Pembangunan Jembatan Cikujang Jalan Ciawi-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya”. Pada tahun berikutnya, penulis menyeleseikan tugas akhir dengan judul “Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D Pada Proyek Pembangunan Jembatan Cikujang di Kabupaten Tasikmalaya” dibawah bimbingan Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc.