ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI 3111.106.005
Latar Belakang
Yogyakarta dan kota Solo merupakan dua daerah penting di Jawa Tengah. Letaknya yang berdekatan membuat pergerakan masyarakat dari Yogya menuju Solo maupun sebaliknya cukup tinggi.
kereta api menjadi moda transportasi yang diminati oleh masyarakat Solo dan Yogya. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta telah menyediakan kereta api komuter yang melayani daerah Solo dan Yogya yaitu Kereta Api Prambanan Ekspress dan Kereta Api Madiun Jaya
1
(lanjutan)
Pada Nopember 2012 terjadi pemangkasan rute perjalanan pada kereta api Prambanan Ekspress, sebagai alternatif PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta mengoperasikan Kereta Api Sriwedari Ekspress dengan rute perjalanan Yogya – Solo saja.
Menurut Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta, dibukanya rute baru Kereta Api Sriwedari Ekspress yang melayani 8 kali perjalanan hanya dengan rute Yogya – Solo saja diharapkan dapat memfasilitasi pergerakan penumpang antar dua daerah tersebut.
Untuk mengetahui kinerja dari kereta api ini sesuai dengan harapan, perlu dilakukan analisis mengenai kinerja kereta tersebut
2
Permasalahan 1.
2.
3.
4.
5.
Berapa waktu tempuh (travel time) aktual perjalanan kereta api Sriwedari Ekspress? Berapa waktu tunda (delay time) kereta api Sriwedari dan apakah waktu tunda masih dalam batas penerimaan? Berapa selisih waktu kedatangan dan keberangkatan aktual dengan waktu kedatangan dan keberangkatan terjadwal dan apakah selisih waktu masih dalam batas penerimaan ? Berapa ruang kenyamanan tempat duduk dan tempat berdiri yang tersedia? Berapa load factor dari kereta api Sriwedari?
Tujuan 1.
2.
3.
4.
5.
Menghitung waktu tempuh (travel time) perjalanan kereta api Sriwedari Ekspress Menghitung waktu tunda (delay time) kereta api Sriwedari Ekspress Menghitung selisih waktu kedatangan dan waktu keberangkatan aktual dengan terjadwal Menghitung ruang kenyamanan tempat duduk dan tempat berdiri yang tersedia Menghitung load factor dari kereta api Sriwedari
3
Batasan Masalah
Studi kasus hanya dilakukan di stasiun – stasiun yang dilalui kereta Api Sriwedari Ekspress Objek survei adalah Kereta Api Sriwedari Ekspress Lingkup pembahasan ini tidak memperhitungkan biaya tiket dan kepuasaan penumpang Kinerja operasional yang dihitung berupa ketepatan jadwal, kenyamanan fasilitas dan load factor Penelitian dilakukan pada hari kerja dan hari libur
4
Lokasi Studi
Lokasi studi berada pada rute layanan Kereta Api Sriwedari Ekspress. Adapun stasiun-stasiun yang dilalui adalah Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Klaten, Stasiun Purwosari, dan Stasiun Solo Balapan.
5
Kinerja Parameter Kinerja Operasi Angkutan Umum (menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2002) 1. Faktor Muat (Load Factor) 2. Jumlah Penumpang yang Diangkut 3. Waktu Antara (headway) 4. Waktu Tunggu Penumpang 5. Kecepatan Perjalanan 6. Sebab-sebab Keterlambatan 7. Ketersediaan Angkutan 8. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar
6
Uji Hipotesis 1 sample t-test
Pada perhitungan waktu tunda dan selisih waktu aktual dan terjadwal, perlu dilakukan pengujian diterima atau ditolaknya waktu keterlambatan yang terjadi. Menetukan Formulasi Hipotesis Nihil (Ho) Dan Hipotesis Alternatif (H1) Ho : μ = μo H1 : μ ≠ μo Keterangan : Ho : Hipotesis awal (tidak terjadi perubahan jadwal) H1 : Hipotesis Alternatif (terjadi perubahan jadwal) μ : Rata-rata sample selisih waktu aktual dan terjadwal dan waktu tunda μo : Konstanta yang sudah diketahui
Menentukan Daerah Penerimaan dan Penolakan
a/2=.025
-tα/2 Tolak H0
a/2=.025
0 Terima H0
tα/2
TolakH0
Daerah penerimaan Ho berada diantara – tα/2 dan tα/2. Apabila nilai t hitung nantinya lebih besar dari nilai t tα/2,v yang didapat dari nilai t tabel maka Ho ditolak dan menerima H1.
7
Metodologi
8
9
Waktu Tempuh
Waktu tempuh adalah waktu yang diperlukan kereta dalam menempuh satu siklus rute perjalanan
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta menetapkan waktu tempuh Kereta Api Sriwedari dalam satu kali perjalanan adalah 75 menit
10
Grafik Waktu Tempuh KA Sriwedari dari Solo ke Yogya 80 Terjadwal AC 211A
70
Weekday AC 211A Weekend AC 211A
60
Terjadwal AC 209
Waktu Tempuh (menit)
Weekday AC 209 50
Weekend AC 209 Terjadwal AC 217A Weekday AC 217A
40
Weekend AC 217A
Terjadwal AC 213
30
Weekday AC 213 Weekend AC 213
20
Terjadwal AC 219 Weekday AC 219 Weekend AC 219
10
Terjadwal AC 225 Weekday AC 225
0
Solo Balapan - Solo Purwosari
Solo Purwosari Klaten
Klaten - Maguwo
Maguwo Lempuyangan
Lempuyangan - Tugu
Weekend AC 225
Stasiun
untuk arah Yogya, waktu tempuh paling lama terjadi pada KA dengan No. Seri AC 213 pada hari libur dengan lama waktu tempuh 1 jam 16 menit.
Grafik Waktu Tempuh KA Sriwedari dari Yogya ke Solo 80
Terjadwal AC 208
70
Weekday AC 208 Weekend AC 208
60
Terjadwal AC 210A
Waktu Tempuh (menit)
Weekday AC 210A
50
Weekend AC 210A Weekday AC 212 Terjadwal AC 212
40
Weekend AC 212 Terjadwal AC 216A
30
Weekday AC 216A Weekend AC 216A
20
Terjadwal AC 218 Weekday AC 218 Weekend AC 218
10
Terjadwal AC 224
Weekday AC 224
0
Solo Balapan - Solo Purwosari
Solo Purwosari Klaten
Klaten - Maguwo
Maguwo Lempuyangan
Lempuyangan - Tugu
Weekend AC 224
Stasiun
untuk arah Solo, waktu tempuh paling lama terjadi pada KA dengan No. Seri AC 224 pada hari kerja
Waktu Tunda
Waktu tunda atau waktu tunggu merupakan selisih dari waktu kedatangan dengan waktu keberangkatan aktual tiap-tiap stasiun yang dilalui kereta api sriwedari
Dalam penelitian ini waktu tunda didapat dari hasil survey waktu aktual yang dilaksanakan sama dengan survey waktu tempuh.
Diterima atau tidaknya waktu tunda dengan waktu tunda yang dijadwalkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat ditentukan dari uji hipotesis
Hasil Survey Waktu Tunda arah Yogyakarta pada hari kerja dan hari libur SOLOBALAPAN
PURWOSARI
KLATEN
MAGUWO
LEMPUYANGAN
YOGYAKARTA
NOMOR KA Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
-
06.00
06.05
06.07
06.34
06.36
06.57
07.00
07.08
07.10
07.14
-
hari kerja
06.00
06.05
06.07
06.34
06.36
06.57
07.00
07.08
07.10
07.14
hari libur
06.01
06.06
06.08
06.35
06.37
06.58
07.01
07.09
07.12
07.16
07.05
07.10
07.12
07.39
07.41
08.02
08.05
08.13
08.15
08.19
07.06
07.11
07.13
07.39
07.41
08.02
08.05
08.12
08.15
08.19
07.05
07.10
07.12
07.38
07.40
08.01
08.04
08.12
08.14
08.19
10.10
10.15
10.17
10.44
10.46
11.07
11.10
11.18
11.20
11.24
10.10
10.16
10.18
10.45
10.47
11.08
11.11
11.19
11.21
11.25
10.10 11.10
10.15 11.15
10.17 11.17
10.45 11.44
10.47 11.47
11.08 12.08
11.10 12.10
11.18 12.18
11.20 12.20
11.24 12.24
hari kerja
11.10
11.15
11.17
11.44
11.47
12.08
12.10
12.18
12.20
12.24
hari libur
11.10
11.15
11.17
11.43
11.46
12.11
12.13
12.20
12.22
12.26
15.45
15.50
15.52
16.19
16.21
16.42
16.44
16.52
16.54
16.58
hari kerja
15.45
15.50
15.52
16.18
16.21
16.42
16.44
16.52
16.54
16.58
hari libur
15.45
15.50
15.52
16.18
16.21
16.41
16.43
16.51
16.53
16.58
20.05
20.10
20.12
20.39
20.41
21.02
21.04
21.12
21.14
21.18
hari kerja
20.06
20.11
20.13
20.39
20.41
21.02
21.04
21.12
21.14
21.18
hari libur
20.05
20.10
20.12
20.39
20.41
21.02
21.04
21.12
21.14
21.18
AC 211A
AC 209
-
hari kerja hari libur AC 217A
-
hari kerja hari libur AC 213
AC 219
AC 225
-
-
-
-
-
-
-
-
Contoh Perhitungan Selisih Waktu Tunda Terjadwal dan Aktual arah Yogyakarta pada hari libur dan hari kerja SRIWEDARI AC 211A STASIUN
Waktu Tunda
Waktu Tunda
terjadwal
aktual
Solo Purwosari
00.02
00.02
0
Klaten
00.02
00.02
0
Maguwo
00.03
00.03
0
Lempuyangan
00.02
00.02
0
Xi
Solo Balapan
Hari Libur
Yogyakarta SRIWEDARI AC 211A STASIUN
Waktu Tunda
Waktu Tunda
terjadwal
aktual
Solo Purwosari
00.02
00.02
0
Klaten
00.02
00.02
0
Maguwo
00.03
00.03
0
Lempuyangan
00.02
00.03
00.01
Xi
Solo Balapan
Hari Kerja
Yogyakarta
Waktu tunda total arah Yogya = 00.03 menit = 0,05 jam Waktu tunda total arah Solo= 00.05 menit = 0,083 jam Formulasi Hipotesis : Ho : μ = μo ; H1 : μ ≠ μo Ho H1 μ μo
: hipotesis awal : hipotesis alternatif : X rata-rata / waktu tunda rata-rata : waktu tunda terjadwal
Hasil Perhitungan t hitung
a/2=.025 Tolak H0
-tα/2 -2.012
a/2=.025 Terima H0 1.055 1.104
0
tα/2 2.012
TolakH0
Waktu tunda arah Yogya dan Solo masih dalam batas penerimaan, artinya menerima Ho atau tidak terjadi perubahan jadwal
Selisih Waktu Datang dan Berangkat Aktual dengan Terjadwal
Selisih waktu datang dan berangkat merupakan selisih waktu kedatangan aktual dan terjadwal dan selisih waktu berangkat aktual dan terjadwal
selisih waktu datang dan berangkat aktual didapat dari hasil survey waktu aktual yang dilaksanakan sama dengan survey waktu tempuh. Diterima atau tidaknya selisih waktu datang dan berangkat ditentukan dari uji hipotesis.
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan masing-masing untuk selisih kedatangan dan selisih keberangkatan.
Hasil Survey Waktu Aktual arah Solo pada hari kerja dan hari libur YOGYAKARTA
NOMOR KA
LEMPUYANGAN
MAGUWO
KLATEN
PURWOSARI
SOLOBALAPAN
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
Datang
-
05.25
05.29
05.31
05.39
05.41
06.02
06.04
06.31
06.33
06.37
hari kerja
05.25
05.29
05.31
05.39
05.41
06.02
06.04
06.31
06.33
06.37
hari libur
05.26
05.30
05.32
05.40
05.42
06.03
06.05
06.32
06.34
06.38
08.00
08.04
08.06
08.14
08.16
08.37
08.39
09.06
09.08
09.12
hari kerja
08.00
08.04
08.06
08.14
08.16
08.37
08.39
09.06
09.08
09.12
hari libur
08.01
08.05
08.07
08.15
08.17
08.38
08.40
09.07
09.09
09.12
09.15
09.19
09.21
09.29
09.31
09.52
09.54
10.21
10.23
10.28
09.17
09.21
09.23
09.31
09.32
09.54
09.57
10.23
10.25
10.30
AC 208
AC 210A
AC 212
-
-
hari kerja hari libur
09.15
09.19
09.21
09.29
09.31
09.52
09.54
10.21
10.23
10.28
AC 216A
12.00
12.04
12.06
12.14
12.16
12.37
12.39
13.01
13.03
13.07
hari kerja
12.00
12.04
12.06
12.14
12.16
12.36
12.38
13.01
13.03
13.07
12.00
12.04
12.06
12.14
12.16
12.37
12.39
13.02
13.04
13.08
13.00
13.04
13.06
13.14
13.16
13.37
13.39
14.06
14.08
14.13
13.00
13.04
13.07
13.15
13.17
13.37
13.40
14.07
14.09
14.14
13.00
13.04
13.07
13.14
13.16
13.37
13.39
14.06
14.08
14.13
17.45
17.49
17.52
18.00
18.02
18.23
18.25
18.52
18.54
18.59
17.45
17.49
17.52
18.00
18.02
18.23
18.25
18.52
18.54
18.59
17.48
17.52
17.55
18.03
18.06
18.25
18.27
18.53
18.55
19.00
hari libur AC 218
-
hari kerja hari libur
AC 224 hari kerja hari libur
-
ARAH YOGYA
Selisih kedatangan aktual dan terjadwal arah Yogya : 0,3667 jam atau 22 menit Selisih keberangkatan aktual dan terjadwal arah Yogya : 0,333 jam atau 20 menit
ARAH SOLO
Selisih kedatangan aktual dan terjadwal arah Solo : 0,567 jam atau 34 menit Selisih keberangkatan aktual dan terjadwal arah Solo : 0,65 jam atau 39 menit
Uji Hipotesis 1-sample t-test
ARAH YOGYA a/2=.025
Tolak H0
-tα/2 -2.001
ARAH SOLO
a/2=.025
Terima H0
0
a/2=.025
Tolak H0
-tα/2 -2.001
tα/2TolakH0 2.001
1.352 1.369
a/2=.025
Terima H0
0
TolakH0
tα/2 2.001
1.653 1.749
Nilai t untuk selisih waktu kedatangan dan keberangkatan aktual dan terjadwal masih dalam batas penerimaan sehingga tidak perlu dilakukan perubahan
jadwal.
Kenyamanan Ruang Duduk dan Berdiri 16.9100 0.6000
Pintu
0.6000
1.4000 Pintu
0.2050
0.4500
1.4000 Pintu
1.4500 WC
0.9000 2.7600
0.5500
Bordes / sambungan antar gerbong
1.4000
0.7800
0.8000 WC Pintu
Pintu
Pintu
Standar kenyamanan duduk :
r
Standar kenyamanan berdiri :
Ad m Ab m'
0,9 0,45 34 0,405 m2/space 34
16,9 0,55 1,4 2,76 1,4 2,76
0,68 m2/space
25
Nilai standar kenyamanan duduk masih dalam syarat antara 0,3-0,55 m2/space , sedangkan nilai kenyamanan berdiri melebihi syarat yaitu 0,15-0,25 m2/space.
Load Factor
Load factor atau faktor muat adalah perbandingan dari jumlah penumpang terangkut dengan kapasitas angkut kereta.
Load Factor yang diperhitungkan adalah load factor pada tiap kereta api Sriwedari Ekspress dan Load Factor per ruas stasiun yang dilalui kereta api Sriwedari Ekspress
Load Factor pada tiap Kereta Api Sriwedari Ekspress yang menuju Solo Data PT. Kereta Api Indonesia AC AC AC AC 208 212 218 224
Arah Solo
Volume rata-rata/hari
352
206
Kapasitas
173
AC 208
335
385
462 LF
0,76
0,45
Hasil Survey AC AC 212 218 250
230
AC 224 310
462 0,37
0,73
0,83
0,54
0,50
0,67
Load Factor KA Sriwedari dari Yogyakarta ke Solo 0,90 0,80 Load Factor
0,70
0,83 0,76
0,60
0,73 0,67 0,54
0,50
0,45
0,40 0,30
0,50 0,37
0,20 0,10 Load Factor berdasarkan hasil survey
Load factor berdasarkan data PT. Kereta Api Indonesia
Load Factor tertinggi pada kereta Sriwedari AC 208 dengan LF sebesar 0,83.
Load Factor pada tiap Kereta Api Sriwedari Ekspress yang menuju Yogya Data PT. Kereta Api Indonesia Arah Yogya
AC 209
Volume rata-rata/hari
AC 213
371
AC 219
208
Kapasitas
196
AC 225 377
Hasil Survey AC 209 350
AC 213 230
462 LF
0,80
0,45
AC 219
AC 225
210
360
462 0,42
0,82
0,76
0,50
0,45
0,78
Load Factor KA Sriwedari dari Solo ke Yogyakarta
0,90 0,80 Load Factor
0,70
0,82 0,78
0,80 0,76
0,60
0,50
0,50 0,45
0,40
0,45 0,42
0,30 0,20 0,10 Load Factor berdasarkan hasil survey
Load Factor berdasarkan data PT. Kereta Api Indonesia
Load Factor tertinggi pada kereta Sriwedari AC 225 dengan LF sebesar 0,82.
Load Factor tiap stasiun dihitung berdasarkan hasil survey naik dan turun penumpang pada salah satu gerbong Kereta Api Sriwedari. Perhitungan load factor tiap stasiun menggunakan Matriks Asal Tujuan dengan Metode Analogi Fluida. Turun AC 208
YK
Stasiun
Naik AC 208
Yogyakarta
170
Lempuyangan
125
Maguwo
35
30
PRW
Klaten
55
75
SLO Turun
YK
LPY 170
LPY
KLT 153
PRW 115
SLO 65
Naik
125
112
84
48
125
35
26
15
35
55
31
55
0
0
MGW KLT
Purwosari
120
Solo Balapan
160
170
0
0
Rasio
YK YK
30
75
120
160
170
295
300
280
160
0
0,10
0,25
0,43
1,00
LPY
MGW
KLT
PRW
SLO
Naik
0
17
38
49
65
170
13
28
36
48
125
9
11
15
35
24
31
55
0
0
LPY
MAT
MGW 170
MGW KLT PRW
-
SLO Turun
-
0
30
75
120
160
Perhitungan Vol. Penumpang pada tiap ruas stasiun
Perhitungan Tiap Ruas dilakukan pada semua nomor Kereta, kemudian volume tiap ruas dibagi dengan kapasitas kereta yaitu 462 penumpang, sehingga didapat load factor pada tiap ruas Load Factor per Ruas Stasiun KA Sriwedari (Dari Yogyakarta ke Solo Balapan) 0,70 0,64
0,60
0,30 0,20 0,10
0,61
0,53
0,50 0,40
0,65
0,44
0,37 0,29 0,24 0,19
0,38
0,49 0,44 0,39
0,49 0,42 0,39 0,35 0,27 0,26 0,21
AC 208 AC 212 AC 218 AC 224
0,00
load factor tertinggi terdapat pada KA AC 208 dengan LF 65% pada ruas Yogya hingga Klaten. Nilai ini masih dibawah syarat yang ditentukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu 70%.
Load Factor per Ruas Stasiun KA Sriwedari (Dari Solo Balapan ke Yogyakarta) 0,80
0,70
0,68
0,60
0,60
0,60
0,55 0,51 0,50
0,50
AC 209 0,40
0,30
0,20
0,40
0,41 0,38
0,39 0,37
0,30
AC 213
0,37
AC 219 0,28 0,27
0,24 0,22
AC 225
0,21 0,19
0,10
0,00 Solo Balapan - Purwosari
Purwosari-Klaten
Klaten-Maguwo
Maguwo-Lempuyangan Lempuyangan-Yogyakarta
load factor tertinggi pada KA AC 225 di ruas Solo Balapan hingga Klaten dengan load factor sebesar 68%, nilai ini masih dibawah syarat yang ditentukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu 70%.
Kesimpulan
Waktu Tempuh Waktu tempuh rata-rata menuju Yogya 1 jam 14 menit dan untuk arah Solo sebesar 1 jam 12 menit. Waktu tempuh tersebut masih dalam batas yang ditentukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu rata-rata 75 menit.
Waktu Tunda Waktu tunda total arah Yogya sebesar 3 menit dan untuk arah Solo sebesar 5 menit. Nilai ini kemudian dilakukan pengujian hipotesis stastistik 1-sample t-test, untuk mengetahui diterima atau tidaknya waktu tunda tersebut dan hasilnya waktu tunda masih diterima karena berada di dalam batas penerimaan uji hipotesis.
Selisih Waktu Datang dan Berangkat Selisih waktu datang total untuk arah Yogya sebesar 22 menit dan selisih waktu berangkat sebesar 20 menit. Sedangkan untuk arah Solo selisih waktu datang rata-rata sebesar 34 menit dan selisih waktu berangkat sebesar 39 menit. Nilai ini kemudian dilakuukan pengujian hipotesis statistik uji hipotesis 1-sample t-test dan didapatkan untuk semua selisih waktu kedatangan dan keberangkatan aktual dan terjadwal Kereta Api Sriwedari arah Solo dan Yogya masih dalam batas penerimaan sehingga tidak diperlukan pergantian jadwal.
Kenyamanan Ruang Duduk dan Berdiri Berdasarkan hasil survey pada dimensi Kereta Api Sriwedari didapat nilai untuk kenyamanan tempat duduk sebesar 0, 405 m2/space, nilai ini masih berada di dalam standar kenyamanan tempat duduk yaitu 0,3-0,55 m2/space. Kenyamanan tempat berdiri yang didapat berdasakan hasil survey adalah 0,68 m2/space, nilai ini lebih besar dari standar kenyamanan yang ditetapkan yaitu 0,15-0,25 m2/space.
Load factor nilai load factor tertinggi untuk arah Solo sebesar 83% pada Kereta dengan nomor seri AC 208 dan untuk arah Yogya sebesar 82% pada Kereta dengan nomor seri AC 225. Sedangkan untuk load factor pada tiap ruas antar stasiun didapat load factor tertinggi untuk arah Solo sebesar 65% pada ruas Yogya – Klaten. Untuk arah Yogya didapat load factor tertinggi sebesar 68% pada ruas Solo – Klaten.
Terima Kasih Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh