ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT MEGAH PUTRA SEJAHTERA MAKASSAR HELMY SYAMSURI (STIE-YPUP Makassar)
ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profitabilitas terhadap peningkatan kinerja keuangan pada PT. Megah Putra Sejahtera Di Makassar (Tahun 2009 sampai 2013). Dalam menganalisis data dengan menggunakan metode analisa Rasio Profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity. Kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis profitabilitasnya dari tahun 2009 2013 mengalami fluktuasi (naik/turun) dari tahun ke tahun sehingga belum sepenuhnya efisien. Ini disebabkan karena tingkat profitabilitasnya pada Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan pada ROI serta ROE berfluktuasi (tidak stabil) dari tahun ke tahun. Kata-Kata Kunci: Kinerja keuangan, Profitabilitas, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek non keuangan dan aspek keuangan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil individu dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan oprasional. Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur organisasinya, mengukur tingkat kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya, mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan serta dengan mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial. Namun penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan ini relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian tersebut tergantung dari pihak penilaian, dimana penilaian dari satu orang akan berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan menggunakan aspek keuangan, dan pada umumnya banyak yang beranggapan bahwa keadaan keuangan akan mencerminkan keadaan seutuhnya kinerja sebuah perusahaan. Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh pada balancesheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow
1
statement (laporan arus kas) serta hal - hal lain yang turut mendukung sebagai penguat penilaian financial performance tersebut. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disampaikan maka akan semakin meyakinkan terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut. Lebih jauh perusahaan di prediksikan akan mampu untuk tumbuh dan memperoleh profitabilitaas secara kontinuitas yang otomotis pula tentunya pihak - pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas tanpa ada yang mengalami masalah ataupun kemacetan urusan di masa mendatang. Penilaian kinerja keuangan perusahaan umumnya menggunakan anaslisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Kelebihan pengukuran dengan metode tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama data historis tersedia. Sedangkan kelemahannya adalah metode tersebut tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat. Hal ini disebabkan karena data yang digunakan adalah data akuntansi yang tidak terlepas dari penafsiran atau estimasi yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam distorsi sehingga kinerja keuangan perusahaan tidak terukur secara tepat dan akurat. Analisis terhadap laporan keuangan memerlukan suatu ukuran dan cara, di mana dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Perusahaan dapat menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan rasio-rasio keuangannya selama beberapa tahun untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk menilai efisiensi kinerja keuangan dari suatu usaha dalam manajemen keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas. Menurut Atmajaya (2004 : 415) menyebutkan bahwa rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis profitabilitas diperlukan untuk menilai besar kecilnya produktifitas usaha sebuah perusahaan. Penilaian profitabilitas ini menggunakan beberapa kriteria antara lain: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity. Penelitian ini hanya berfokus pada laporan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitasnya. Dari komponen - komponen laporan keuangan tersebut dapat dinilai prestasi yang telah dicapai perusahaan, efektifitas dan efesiensi kegiatan operasional yang telah dilaksanakan, kelemahan atau kekuatan perusahaan serta apa yang menyebabkan kinerja perusahaan naik atau turun dilihat dari rasio profitabilitasnya. Objek penelitian ini adalah PT. Megah Putra Sejahtera yang merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, dimana perusahaan ini sesuai dengan akte pendirian perusahaan bergerak di bidang penjualan mobil, selain itu juga bergerak di bidang penjualan bahan makanan. Pada tahun 2009 hingga tahun 2013, PT. Megah Putra Sejahtera terus mengalami peningkatan keuntungan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Laba / Rugi Bersih Perusahaan Tabel
Laba Bersih
2009
Rp. 4.588.545.223,27
2010
Rp. 8.897.864.670,12
2011
Rp. 10.049.894.490,85
2012
Rp. 12.240.591.040,10
2013 Rp. 14. 540.670.900,25 Sumber: Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. Megah Putra Sejahtera Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis salah satu rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas untuk menilai bagaimana kinerja keuangan PT. Megah Putra Sejahtera. Peneliti ingin menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dilihat dari rasio profitabilitasnya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut : Apakah profitabilitas dapat meningkatkan kinerja keuangan pada PT. Megah Putra Sejahtera Makassar?. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui profitabilitas terhadap peningkatan kinerja keuangan pada PT. Megah Putra Sejahtera Di Makassar”. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan pihak manajemen untuk membantu masalah kebijaksanaan perusahaan dalam mengelolah keuangan perusahaan secara efektif dan efisien dimasa yang akan datang. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi dalam menambah wacana pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan kinerja keuangan. 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam menyusun penelitian untuk mencapai hasil yang diharapkan.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Menurut pendapat Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia) yang dikutip oleh Irham Fahmi (2011 : 25) definisi laporan keuangan adalah sebagai berikut :“Laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya, laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang - kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai “.
Menurut PSAK No.1 paragraf 7 (IAI 2009), Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Menurut Kasmir (2011: 7) : “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (IAI Revisi 2009), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Menurut Arief Sugiono dan Edi Untung (2008 : 3), Tujuan penyajian laporan keuangan oleh sebuah entitas adalah sebagai berikut : 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan dan perubahaan sumber-sumber ekonomi perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha demi memperoleh laba. 2. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk mengantisipasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa depan dan ketika mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 3. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. Menurut Dwi Prastowo, Rifka Juliaty (2002 : 16)ada dua bentuk laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh perusahaan yaitu: 1. Neraca, adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. 2. Laporan Laba / Rugi, adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu. Analisis Laporan Keuangan
Menurut Soemarso (2010 :380) mengemukakan bahwa “ Analisis Laporan Keuangan (financial statement analysis) adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka - angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri - sendiri. Dengan analisis, pemakai laporan keuangan lebih mudah mengintreprestasikannya. Tekhnik Analisis Laporan Keuangan Harahap (2007 : 209) kegiatan yang selalu lazim dilakukan dalam analisis laporan keuangan dari berbagai teknik yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan, atau persentase. 2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkannya, membuat indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan periode sebelumnya, perusahaan sejenis, industrial norm. Menilai angka angka seperti kenaikan, perbedaan dengan lainnya, penurunan atau rasio lainnya. 3. Menganalisis hubungan satu sama lain atau mencari kemungkinan penyebab persoalan yang menyebabkan perbedaan penurunan/kenaikan. 4. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data kuantitatif dengan data kualitatif misalnya antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya. Antara data kuantitatif dengan kualitatif misalnya antara angka penjualan dengan kondisi ekonomi nasional. 5. Menggunakan model atau rumus - rumus tertentu dengan menggunakan metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi. Analisis Rasio Keuangan Menurut Sugiono (2009 : 64) yang dimaksud dengan analisis rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antar unsur-unsur dalam laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis. Selanjutnya, Menurut Sutrisno (2007 : 214) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan analisis rasio keuangan adalah menghubungkan elemen elemen yang ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterprestasikan lebih lanjut. Dengan demikian dipergunakannya analisis rasio keuangan dalam melihat suatu perusahaan akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai alat prediksi bagi perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Ini dikarenakan rasio keuangan juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditor dan investor dalam memperkirakan bagaimana memperoleh kebutuhan dana, serta beberapa besar dana sanggup diperoleh. Berdasarkan sumber datanya, maka rasio-rasio dapat dibedakan menjadi: 1. Rasio - rasio neraca(balance sheet ratio), yaitu rasio - rasio yang datanya berasal dari pos - pos yang ada di neraca. 2. Rasio - rasio laba/rugi (income statement ratio), yaitu rasio - rasio yang datanya berasal dari pos - pos laba/rugi.
3.
Rasio - rasio antarlaporan (inter statement ratio), yaitu gabungan dari pos pos yang terdapat di neraca dan laba/rugi. Menurut J. Fred Weston dalam buku Sugiono (2009 : 67 - 68), rasio-rasio keuangan dikelompokkan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Leverage, bertujuan mengukur seberapa jauh kebutuhan keuangan perusahaan dibiayai dengan dana pinjaman. 3. Rasio Aktivitas, bertujuan mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana. 4. Rasio Profitabilitas, bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. 5. Rasio Pertumbuhan, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri. 6. Rasio Penilaian, bertujuan mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan karena rasio ini merupakan pencerminan dari rasio risiko dan rasio imbalan hasil. Rasio Profitabilitas Menurut Martono dan Harjito (2005 : 60) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan efektifitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan. Menurut Munawir (2007 : 33) menyebutkan bahwa Profitabilitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian Profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu : 1. Gross Profit Margin Menurut Martono dan Harjito (2005 : 59) Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurang harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antar laba kotor dengan penjualan bersih. Sedangkan Menurut Darsono dan Ashari (2004 : 56) Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Penjualan – Harga Pokok Penjualan x 100 % Penjualan Bersih % 2. Net Profit Margin Menurut Martono dan Harjito (2005 : 59) Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Rumus :
Sedangkan Menurut Darsono dan Ashari (2004 : 56) Laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya lababersih yang diperoleh perusahaan setiap penjualan yang dilakukan. Rumus : Laba Setelah Pajak x 100 % Penjualan Bersih % 3. Return OnInvestment (ROI) Menurut Sutrisno (2007 : 223) Return On Investment merupakan kemampuan yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio adalah laba bersih setelah pajak. Rumus : Laba Setelah Pajak x 100 % Total Aktiva % 4. Return On Equity (ROE) Menurut Kasmir (2011 : 204) Return On Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rumus : Laba Setelah Pajak x 100 % Modal Sendiri %
Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Irham Fahmi (2011 : 2) mengemukakan bahwa : Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan - aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat digunakan berbagai macam alat analisis, antara lain : a. Anaslisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi keuangan. b. Analsisi kesehatan keuangan perusahaan digunakan untuk mengingatkan akan masalah keuangan yang mungkin membutuhkan perhatian yang serius dan menyediakan petunjuk untuk bertindak. c. Analisis Du Pontmerupakan pendekatan terpadu terhadap analisis rasio keuangan, sering digunakan untuk pengendalian divisi. d. Analisis Horizontal dan Vertikal digunakan sebagai perbandingan laporan keuangan. e. Analisis sumber dana dan penggunaan dana menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. f. Analisis kinerja dengan metode Economic Value Added (EVA). Eva merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi. Dari segi manajemen keuangan, perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan (Sugiono, 2009 : 65) : 1. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity). 2. Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage). 3. Kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan (profitability). 4. Kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth) dan 5. Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara maksimal (activity).
Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : diduga bahwa profitabilitas dapat meningkatkan kinerja keuangan pada PT Megah Putra Sejahtera Makassar. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Megah Putra Sejahtera yang berlokasi di Jalan Gunung Latimojong No. 131 Makassar. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2014. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data dan sumber data sebagai berikut : 1. Jenis Data a. Data Kuantitatif, merupakan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data yang penulis kumpulkan dalam bentuk angka - angka absolute dari laporan keuangan (Neraca/Laba Rugi) perusahan dari tahun 2009 - 2013. b. Data Kualitatif, merupakan data yang berbentuk kumpulan informasi seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dengan wewenang dan tanggung jawab. 2. Sumber Data a. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan jalan melakukan pengamatan langsung (observasi) dan wawancara (interview) dengan pimpinan perusahaan dan staf yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. b. Data sekunder yaitu Data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga atau melalui dokumen (Sugiyono, 2004:129). Sumber data penelitian ini diperoleh dari perusahaan, berupa neraca dan laporan laba/rugi perusahan PT. MegahPutra Sejahtera tahun 2009 - 2013. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisa Rasio Profitabilitas. Menurut Martono dan Harjito (2005 : 59) : a. Gross Profit Margin Rumus :
Penjualan – Harga Pokok Penjualan x 100 % %
Penjualan Bersih b.
Net Profit Margin Rumus :
Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih
c.
Return On Investment (ROI)
x 100 % %
Rumus :
Laba Setelah Pajak
x 100 % %
Total Aktiva d.
Return On Equity (ROE) Rumus :
Laba Setelah Pajak
x 100 % %
Modal Sendiri
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profitabilitas perusahaan PT. Megah Putra Sejahtera Di Makassar berdasarkan kinerja keuangan maka digunakan laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dengan menggunakan perbandingan 1 : 1000 dalam perhitungannya. Tabel 1 Neraca PT. MEGAHPUTRA SEJAHTERA tahun 2009 - 2013 URAIAN AKTIVA
2009 (Rp.)
2010
2011
2012
2013
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
Aset Lancar Kas dan Setara Kas
4.276.504
4.879.350
6.232.886
11.587.157
12.600.950
Piutang Usaha
19.828.858
20.165.772
26.106.961
24.930.214
23.360.190
Piutang Balance S.
483.862
142.834
Piutang Karyawan
5.151
203.817
168.358
263.496
320.750
Piutang Lain – Lain
1.170.950
1.573.173
948.236
1.245.926
1.005.500
Persediaan
45.682.825
55.848.724
58.261.144
77.760.033
90.860.940
Uang Muka Pembelian
3.746.220
1.655.361
548..937
5.000
1.500
Uang Muka Pajak
3.247.356
1.960.019
1.781.494
2.248.977
2.942.390
63.548
221.520
307.374
627.250
750.320
78.505.276
86.650.573
94.355.392
118.668.055
131.842.540
23.363.148
21.752.358
23.940.002
26.605.657
28.850.957
Beban Dibayar Dimuka Total Aktiva Lancar
-
-
-
ASET TIDAK LANCAR Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak Lancar
23.363.148
21.752.358
23.940.002
26.605.657
28.850.957
TOTAL AKTIVA / ASET
101.868.425
108.402.932
118.295.395
145.273.712
165.078.506
PASSIVA Liablilitas Lancar
32.857.230
Hutang Bank
13.789.955
22.591.463
25.104763
25.594.747
30.290.261
Hutang Usaha
32.403.075
33.827.302
34.374.858
28.913.299
421.270
-
-
361.152
15.760.150
Hutang Pajak
-
Hutang Lain - Lain
158.022
202.127
613.069
12.953.219
2.560.470
Uang Muka Penjualan
1.027.013
2.413.560
1.885.097
3.984.186
16.430.950
Beban yg Msh Hrs Dibayar
6.092.734
8.767.911
7.876.578
15.271.626
Jumlah Liabilitas Lancar
53.470.802
67.802.365
69.854.367
98.320.331
87.078.231
Liablilitas Tidak Lancar
-
Hutang Pemegang Saham Juml. Liabilitas Tdk Lancar
10.600.000 10.600.000
-
-
-
-
-
-
-
Modal
2.000.000
Modal Saham
2.000.000
Modal Hibah
345.303
Selisih Penilaian Kembali
6.891.182
2.000.000 345.303 6.891.182
2.000.000
2.000.000
345.303
345.303
345.303
6.891.182
6.891.182
6.891.182
Aset Tidak Lancar
57.521.690
Saldo Laba
28.561.137
31.364.081
39.204.543
48.958.995
Jumlah Ekuitas/Modal
37.797.622
40.600.566
48.441.028
58.195.480
TOTAL PASSIVA
101.868.425
108.402.932
118.295.395
145.273.712
66.758.175 165.078.506
Sumber :PT. MegahPutra Sejahtera Tahun 2009 - 2013 Tabel 2 Laporan Laba Rugi PT. MEGAHPUTRA SEJAHTERA Tahun 2009 -2013 URAIAN PENDAPATAN Penjualan Barang & Jasa Retur Penj. Barang & Jasa Pendapatan Bersih
2009 (Rp.)
2010 (Rp.)
2011
2012
2013
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
334.785.633
407.356.982
480.805.344
629.216.228
760.090.362
(585.071)
(295.363)
(56.766)
(2.620.929)
(2.230.000)
334.200.561
407.061.618
480.748.577
626.595.299
757.860.362
BEBAN POKOK PENJ. BPP Barang & Jasa
(306.663.564)
(371.631.428)
(443.742.487)
(571.345.399)
(640.760.395)
Beban Pokok Penjualan
(306.663.564)
(371.631.428)
(443.742.487)
(571.345.399)
(640.760.395)
27.536.996
35.430.189
37.006.090
55.249.899
68.099.967
14.597.130
(17.665.286)
(20.598.538)
(28.515.303)
(33.340.600)
9.507.502
(14.274.535)
(16.877.922)
(21.165.249)
(28.050.257)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Pemasaran Beban Adm. & Umum Jumlah Beban Operasi LABA USAHA
24.104.633 3.432.363
(31.939.822)
(37.476.460)
(49.680.553)
3.490.367
(470.370)
5.569.346
(61.390.857) 6.709.110
PEND. LAIN - LAIN Pendapatan Jasa Giro &
44.947
60.131
108.331
32.051
52.651
-
-
Bunga Tabungan Pendapatan Selisih Kurs
-
Pendapatan BBN
-
Pendapatan Lain - Lain Beban Bunga Rugi Penj. AsetTdkLancar
1.798 1.692.415
4.116.876
4.578.476
(2.074.038)
(774.154)
(12.500)
3.231.053 8.403.211 (1.007.498)
-
-
-
4.420.951
8.254.152
7.560.421
-
(1.550.721)
-
-
Beban Selisih Kurs
(797.497)
(30.009)
(48.358)
(12.289)
(550.257)
BebanProvisi&Adm.Bank
(121.606)
(119.365)
(166.479)
(1.602.670)
(2.391.095)
Jumlah Pend. Lain -Lain
1.156.181
5.407.497
10.520.264
Laba Thn Berjln Sblm Pajak
4.588.545
8.897.864
10.049.894
6.671.244
7.541.950
12.240.591
Sumber :PT. MegahPutra Sejahtera Tahun 2009 – 2013 Analisis Kinerja Keuangan berdasarkan Rasio Profitabilitas Untuk dapat menganalisis kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitasnya selama periode yang bersangkutan maka diperlukan data tentang neraca yang diperbandingkan antara lima periode yaitu neraca per 31 Desember 2009, per 31 Desember 2010, per 31 Desember 2011, per 31 Desember 2012 dan neraca 31 Desember 2013, serta informasi yang berhubungan dengan data keuangan, misalnya seperti besarnya laba yang dihasilkan dan lain sebagainya. Dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada masing - masing pos neraca,
14.251.060
maka dapat diketahui perubahan kinerja perusahaan ditinjau dari rasio profitabilitasnya. Adapun hasil perhitungan Rasio Profitabilitas atas laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 akan terlihat lebih jelas pada tabel berikut : Tabel 3 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas Selama 2009 – 2013 TAHUN Profitabilitas 2009
2010
2011
2012
2013
GPM (%)
8,23 %
8,70 %
7,69 %
8,82 %
8,89 %
NPM (%)
1,37 %
2,18 %
2,09 %
1,95 %
1,88 %
ROI (%)
4,50 %
8,20 %
8,49 %
8,42 %
8,87 %
ROE (%)
12,13 %
21,91 %
20,74 %
21,03 %
21,34 %
Pembahasan Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan selama lima tahun terakhir (2009 - 2013), maka berdasarkan analisis profitabilitas yang dicapai dengan menggunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin. Return On Investment,dan Return On Equity pada perusahaan dilakukan pembahasan sebagai berikut : 1.
Gross Profit Margin Gross Profit Margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan penjualan.Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan perusahaan. Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat bahwa Gross Profit Margin tahun 2009 sebesar 8,23 % naik pada tahun 2010 sebesar 8,70 %, pada tahun 2011 turun sebesar 7,69 %, dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 8,82 % dan 8,89 % . Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat Gross Profit Margin yang dicapai perusahaan selama lima tahun terakhir (2009 - 2013) cukup baik . Gross Profit Margin yang terjadi selama tahun 2009 - 2013 dapat dikatakan cukup baik karena hanya terjadi penurunan pada tahun 2011 saja. Ini berarti perusahaan cukup mampu dalam mengelolah manajemen keuangan perusahaan sehingga penurunan yang terjadi di tahun 2011 tidak terjadi lagi ditahun berikutnya karena pada tahun 2012 dan 2013 terjadi kenaikan berturut - turut terhadap peningkatan laba perusahaan.
2.
Net Profit Margin Net Profit Margin atau margin laba bersih adalah merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung biaya/beban bunga dan pajak
penghasilan.Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Net Profit Margin, maka dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2009 net profit margin sebesar 1,37 %. Ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- penjualan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,0137. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan yaitu dari 1,37 % pada tahun 2009 naik menjadi 2,18 % pada tahun 2010. Ini berarti bahwa setiap Rp. 1, - penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,0218. Sedangkan tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan yaitu dari 2,18 % pada tahun 2010 turun menjadi 2,09 % tahun 2011 dan 1,95 % pada tahun 2012 turun menjadi 1,88 % pada tahun 2013. Dari hasil perhitungan tersebut, tingkat net profit margin yang dicapai perusahaan selama lima tahun terakhir (2009 - 2013) mengalami penurunan. Ini disebabkan karena tingkat penjualan/pendapatan jasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Hal ini juga diimbangi dengan beban - beban yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang menyebabkan naik turunnya marjin laba. 3. Return On Investment (ROI) Return On Investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin baik keadaan perusahaan. Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat bahwa Return On Investment tahun 2009 sebesar 4,50 % naik sebesar 8,20 % pada tahun 2010 dan sebesar 8,49 % pada tahun 2011 sedangkan turun kembali sebesar 8,42% pada tahun 2012 kemudian mengalami kenaikan kembali sebesar 8,87 % pada tahun 2013. Hal ini berarti bahwa kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto mengalami fluktuasi (naik/turun) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dibandingkan total investasi berfluktuasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunanaan aktiva perusahaan belum cukup efisien dan naik turunnya tingkat laba yang dihasilkan oleh keseluruhaan penggunaan aktiva. 4. Return On Equity (ROE) Return On Equity merupakan suatu pengukuran dan penghasilan yang tersedia bagi para pemihak maupun perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan. Semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh, semakin baik keadaan perusahaan. Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat bahwa perusahaan dalam mengelolah modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan netto sebesar 12,13 % pada tahun 2009 naik sebesar 21,91% tahun 2010 kemudian mengalami penurunan sebesar 20,74 % tahun 2011 dan naik kembali pada tahun 2012 dan tahun 2013 masing-masing sebesar 21,03 % dan 21,34% .
Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat Return On Equity yang dicapai perusahaan selama lima tahun terakhir (2009 - 2013) cukup baik . Dengan demikian, jika dilihat rasio return on investment selama lima tahun terakhir perusahaan tersebut cukup mampu mengelolah modalnya secara efisien terhadap kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karenanya perusahaan harus tetap konsisten dalam meningkatkan volume penjualan/pendapatan jasa dengan memperluas pangsa pasar. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis profitabilitasnya dari tahun 2009 - 2013 mengalami fluktuasi (naik/turun) dari tahun ketahun. Dilihat dari Gross Profit Margin selama lima tahun terakhir, perusahaan cukup mampu dalam mengelolah manajemen keuangan perusahaan. Sedangkan dilihat dari Net Profit Margin mengalami penurunan dari tahun ke tahun ini, sehingga perusahaan harus lebih memperbaiki tingkat rasio ini ke depannya. Dilihat dari ROI selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami fluktuasi. Sedangkan ROE nya juga cukup baik. 2. Secara umum kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis rasio profitabilitasnya selama lima tahun (2009 - 2013) belum sepenuhnya efisien. Ini disebabkan karena tingkat profitabilitasnya pada Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan pada ROI serta ROE berfluktuasi (tidak stabil) dari tahun ke tahun. SARAN 1. Pihak manajemen diharapkan dapat membuat laporan keuangan berdasarkan rasio keuangannya terutama rasio profitabilitasnya disamping laporan keuangan lainnya, sebagai bahan informasi bukan hanya bagi pihak intern perusahaan tetapi juga berguna bagi pihak yang berkepentingan lainnya guna menilai kebijaksanaan manajemen. 2. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, perusahaan harus berusaha meningkatkan tingkat profitabilitasnya terutama pada Net Profit Margin, serta ROI dan juga ROE, yaitu dengan jalan menekan biaya usaha dan pengelolaan modal secara efisien. 3. Perusahaan sebaiknya memperhatikan tingkat profitabilitasnya pada Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan pada ROI serta ROE yang berfluktuasi dari tahun ke tahun agar tetap cermat dan efisien dalam menjalankan kegiatan perusahaan, sehingga perusahaan bisa meningkatkan tingkat profitabilitasnya kedepan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Syafi’i Syukur, 2009, Intermedite Accounting, Penerbit : CV. Publisher, Jakarta Ahmad Rodoni dan Herni Ali HT, 2010, Manajemen Keuangan, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta
Arief Sugiono dan Edi Untung, 2008, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan (Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankanasar-Dasar Akuntansi), Penerbit : PT. Grasindo, Jakarta Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. Horne, J.C.V. & Wachowicz, J.M. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12 (diterjemahkan oleh Fitriasari, D & Kwary, D.A ). Salemba Empat. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2009, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Irham Fahmi, 2011, Analisis Kinerja Keuangan, Penerbit : CV. Alfabeta, Jakarta Kasmir, 2011, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, Cetakan Kelima. Ekonisia. Yogyakarta. Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Slamet Sugiri, 2009, Akuntansi Manajemen Edisi 4, Penerbit : UPP STIM YKPN, Yogyakarta Soemarso, 2010, Revisi Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Sofyan Syafri Harahap, 2011, Analisa Kritis Laporan Keuangan Edisi 3 Cetakan 10, Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Grasindo. Jakarta. Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. EKPNISIA, Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta. Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Bayu Media Publishing. Malang