ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN (Studi Kasus pada KPRI “Rejeki” Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2013)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna MencapaiGelar Sarjana Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh : AYU TRI SUHARTANTI B100100078
PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2014
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa kinerja keuangan koperasi KPRI “Rejeki” di Mulur Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan untuk pertimbangan dalam membuat kebijakan dan strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangannya. Sumber data Sekunder yang penulis gunakan ini berasal dari koperasi KPRI “Rejeki” yang berupa laporan keuangan selama periode tahun 2011 sampai 2013. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas. Maka dapat diambil kesimpulan menurut historisnya KPRI Rejeki pada analisis Likuiditas mengalami penurunan kurang baik atau kurang likuid dari tahun 2011-2013 yaitu pada analisis Cast Ratio , analisis Loan to Total Deposit Ratio, analisis Loan to Asset menunjukkan hasil yang kurang baik atau Illikuid karena masih jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Pada analisis Rasio Rentabilitas hasil kriterianya tidak efisien dari tahun 2011-2013 yaitu pada analisis Net Profit Margin, Return On Equity dan Net Income On Total Assets menunjukkan hasil yang kurang baik karena masih jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Pada analisis Solvabilitas menunjukkan angka yang baik atau termasuk kriteria solvabel dari tahun 2011-2013 yaitu pada analisis Time Interest Earned sedangkan pada analisis Liabilities to Total Assets menunjukkan hasil yang kurang baik karena termasuk kriteria isovable . Kata kunci : Kinerja keuangan, Rasio Keuangan, KPRI
1
PENDAHULUAN Tiga pelaku ekonomi Indonesia di antaranya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta dan koperasi, dimana masing-masing telah memberikan kontribusinya terhadap perkembangan perekonomian terjadi
pada
usaha skala besar baik
Indonesia. Hal tersebut
BUMN maupun swasta yang dapat
menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Koperasi merupakan istilah yang dalam perekonomian di anggap unik karena mempunyai bentuk dan semangat yang berbeda dengan usaha bisnis yang lain seperti perseroan terbatas (PT), Commanditaire Vennoottschap (CV), firma dan berbagai bentuk usaha dagang yang lain. Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting didalam sistem perekonomian nasional Indonesia, karena koperasi merupakan guru perekonomian Indonesia, hal tersebut sebagaimana yang tercantumkan dalam UUD 145 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai pelaku ekonomi harus mampu memperoleh hasil atau laba dari kegiatan usahanya. Sebuah koperasi itu dikatakan sehat apabila perkembangan hasil usahanya semakin meningkat. Dalam kegiatan usaha koperasi agar berkembang dengan baik di tuntut untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan rugi laba, untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan koperasi tersebut mengalami perkembangan dan diadakan analisa mengenai faktor-faktor yang mendukun pencapaian usaha. Salah satu faktor tersebut dapat dilihat interpretasi analisa laporan keuangannya, yang terdiri dari analisis rasio likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas. Dengan diketahuinya
tersebut maka
dapat diketahui dan memenuhi kinerja keuangan koperasi tersebut mengalami rugi atau laba yang nantinya bagi koperasi digunakan sebagai pedoman dalam memberikan besar kecilnya pinjaman kepada anggota dan memenuhi kebutuhan anggotanya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisa kinerja keuangan koperasi KPRI “Rejeki” di Mulur Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tahun 2011-2013.
2
TINJAUAN PUSTAKA Analisa laporan keuangan ialah suatu dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan Perusahaan / Koperasi dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan. Bentukbentuk laporan keuangan dalam koperasi dibuat sesuai dengan keinginan pihak manajemen koperasi tanpa menyalahi aturan yang berlaku, yang meliputi : 1. Laporan Keuangan Neraca a. Bentuk Skontro atau horizontal ( Account From) Neraca dalam bentuk ini seperti huruf “ T “ dimana sisi aktiva disebelah kiri dan passiva ( kewajiban dan ekuitas ) disebelah kanan. b. Bentuk laporan atau vertikal Neraca dalam bentuk ini tersusun dari keatas kebawah secara berurutan dimulai dari berurutan mulai aktiva diikuti dengan kewajiban terakhir ekuitas. c. Bentuk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan. 2. Bentuk Laporan Rugi/Laba a. Bentuk Tunggal ( Singgle Step System) Dalam bentuk ini Laporan Rugi/Laba tidak terinci dan ditentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi total biaya. Dalam bentuk ini Laporan Rugi/Laba disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha. b. Bentuk Majemuk (Multiple step System) Merupakan bentuk yang dihitung secara terinci dan bertahap yaitu dengan membedakan antara pendapatan maupun biaya dari usaha dengan diluar usaha ( Kasmir,2004). Laporan Keuangan terdiri dari tiga komponen dalam perusahaan yaitu Neraca, Laporan Rugi/Laba, dan Laporan Arus Kas. Namun dalam laporan ini hanya menggunakan laporan Rugi/Laba dan Neraca. Menurut PSAK No. 1 ( 2007 : 12 ) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
3
bermanfaat bagi sejumlah besar penggunaan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan suatu laporan tentang keadaan financial perusahaan / koperasi dimana: a. Neraca ( Balance Shoot ) Mencerminkan nilai harta, hutang dan modal pada saat tertentu. b. Perhitungan rugi / laba ( income statement ) Mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta yang telah dicatat (Recorded Fact), prinsip-prinsip
dan
kebiasaan-kebiasaan
didalam
akuntansi
(Accounting
Convention and Postulate), dan pendapat pribadi (Personal Judgement). Hal tersebut dikemukakan dalam buku Analisa Laporan Keuangan (Nainggolan, 2004). Analisis rasio kinerja keuangan adalah suatu metoda untuk mengetahui kemampuan kinerja perusahaan atau badan usaha dalam menganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu badan koperasi. Dalam penelitian ini rasio kinerja keuangan untuk koperasi “REJEKI”, (KPRI,2010) adalah : 1. Rasio Likuiditas Likuiditas, adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. (Munawir: 2004) Rasio ini merupakan parameter sebagai tolak ukur kemampuan suatu badan atau perusahaan dalam melunasi suatu kewajiban finansial jangka pendek.Bentuk rasio ini adalah mengukur tingkat likuiditas dengan metode kuantitatif, yang meliputi : a) Cash Ratio Cash Ratio yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk membayar kembali simpanan nasabah (deposan) bila ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini semakin
4
rendah kemampuan likuiditasnya dan semakin rendah rasio ini semakin rendah profitabilitasnya. b) Rasio total pinjaman yang diberikan dengan total dana pihak ketiga (Loan To Total Deposit Ratio) Rasio ini untuk mengukur kemampuan koperasi membayar kembali penarikan simpanan oleh deposan dengan mengandalkan sumber dana yang berasal dari pinjaman yang diberikan. c) Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan total aktiva (Loan To Total Asset) Rasio ini mengukur kemampuan koperasi membayar kewajiban dengan menggunakan sumber dana dari pinjaman yang diberikan. 2. Rasio Solvabilitas ( Leverage) Munawir (2004), Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. Adapun macam bentuknya adalah: a) Rasio antara jumlah kewajiban terhadap total asset (Liabilities To Total Assets), Rasio ini mengukur sampai berapa jauh koperasi dibiayai dengan kewajiban. b) Rasio antara hasil usaha operasional dengan biaya bunga (Time Interest Earned), Rasio ini mengukur kemampuan koperasi untuk membayar beban bunga pinjaman dan lain-lain. 3. Rasio Rentabilitas Menurut S. Munawir (2004 : 33), Rentabilitas atau probabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Adapun rasio Rentabilitas yang digunakan yaitu : a) Net Profit Margin Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memperoleh SHU dari pendapatan operasionalnya.
5
b) Return On Equity Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memperoleh SHU guna memberi jasa terhadap modal sendiri yang di investasikan anggota pada koperasi. c) Net Income On Total Asset Rasio ini merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari total asset yang di investasikan.
METODE PENELITIAN Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Laporan Keuangan
Rugi/ Laba
Neraca
Rasio Kinerja Keuangan Koperasi: a.
Rasio Likuiditas a) Cash Ratio b) Loan to Total Deposit Ratio c) Loan to Total Asset b. Rasio Solvabilitas ( Leverage ) a) Liabilities to Total Assets b) Time Interest Earned c. Rasio Rentabilitas a) Net Profit Margin b) Return On Equity c) Net Income On Total Asset
Kinerja Keuangan
6
Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu proposisi yaitu dengan menganalisis laporan keuangan pada Koperasi KPRI “Rejeki” yang berupa Laporan Laba Rugi dan Neraca maka dapat diketahui hasil analisis kinerja keuangannya berdasarkan rasio-rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas yang mencakup kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenui, Rasio Rentabilitas yaitu kemampuan untuk mengahasilkan laba selama periode tertentu atau dikatakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, Rasio Solvabilitas dalam memenuhi kewajibannya yang tidak hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang. Dengan penelitian tersebut akan dapat menentukan apakah KPRI “ Rejeki” Mulur Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dalam keadaan baik atau tidak baik atau efisien atau tidak efisienya kinerja keuangan pada KPRI “Rejeki”. Berdasarkan pengamalan laporan keuangan laba rugi menunjukan bahwa laba perusahaan pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut : ”Diduga Kinerja keuangan pada koperasi KPRI ”Rejeki” selama periode tahun 2011 sampai tahun 2013 adalah tidak efisien”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah diolah dan tersedia dalam koperasi. Sumber data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini berasal dari Koperasi KPRI “Rejeki” mulur kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tahun 2011-2013.
HASIL PENELITIAN Analisa perkembangan pada KPRI “Rejeki” di ukur dengan menggunakan rasio keuangan, Adapun hasil penilaian pada KPRI “Rejeki” Periode Tahun 20112013 sebagai berikut:
7
Rasio
Tahun 2011
2012
2013
a.Cast Ratio
129%
25,9%
10,97%
b.LDR
632%
557%
416%
c.LTA
80,7%
92,2%
94,3%
a.NPM
5,49%
6,13%
8,07%
b.ROE
1,67%
1,46%
1,34%
c.NITA
1,08%
1,19%
1,02%
a.LTA
34,2%
16,5%
22,6%
b.TIE
11,67 x
18,16 x
23,65 x
1.Likuiditas
2.Rentabilitas
3.Solvabilitas
Pembahasan dari tabel di atas adalah: 1. Rasio Likuiditas Analisis Cast Ratio selama 3 tahun mempunyain kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai CR < 10% dan > 20%.Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 129%, tahun 2012 sebesar 25,9% dan tahun 2013 sebesar 10,97%. Karena didalam neraca pada penyertaan aktiva lancar tahun 2012- 2013 tidak ada pemasukan bank dalam Cimb Niaga .Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi tidak Efisien atau kriterianya Illikuid. Analisis Loan to Total Deposit Ratio selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai LTDR >110%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 632%, tahun 2012 sebesar 557% dan tahun 2013 sebesar 416%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi tidak Efisien atau kriterianya Illikuid Analisis Loan to Assets selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai LTA >80% . Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 80,7%, tahun 2012 sebesar 92,2 % dan
8
tahun 2013 sebesar 94,3 %. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi tidak Efisien atau kriterianya Illikuid. 2. Rentabilitas Analisis Net Profit Margin selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai NPM > 5%. Terjadi peningkatan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 5,49%, tahun 2012 sebesar 6,13% dan tahun 2013 sebesar 8,07%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi kriterianya tidak Efisien. Analisis Return On Equity selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai ROE < 15%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 1,67%, tahun 2012 sebesar 1,46% dan tahun 2013 sebesar 1,34%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi kriterianya tidak Efisien. Analisis Net Income On Total Assets selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai NITA < 5%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 1,08%, tahun 2012 sebesar 1,19% dan tahun 2013 sebesar 1,02%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi kriterianya tidak Efisien. 3. Solvabilitas Analisis Liabilities to Total Assets selama 3 tahun mempunyai kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan karena nilai LtTA < 70%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 34,2%, tahun 2012 sebesar 16,5% dan tahun 2013 sebesar 22,6%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi tidak Efisien atau kriterianya isovable. Analisis Time Interest Earned selama 3 tahun mempunyai kinerja yang baik hal ini disebabkan karena nilai TIE > 0,4 kali. Terjadi kenaikan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 11,67 x, tahun 2012 sebesar 18,16 x dan tahun 2013 sebesar 23,65 x. Hal ini menunjukan bahwa kinerja koperasi Efisien atau kriterianya solvable .
9
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas, yaitu kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancarnya, meliputi: a. Cash
Rasio
KPRI
Rejeki
mulur
termasuk
kriteria
illikuid,
hal ini disebabkan karena nilai CR < 10% dan > 20%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 129%, tahun 2012 sebesar 25,9% dan tahun 2013 sebesar 10,97%. Maka hasilnya tidak efisien. b. Loan to Total Deposit Ratio KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria likuid, hal ini disebabkan karena nilai LTDR 100% - 110%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 145%, tahun 2012 sebesar 110% dan tahun 2013 sebesar 51,5%. Maka hasilnya tidak efisien. c. Loan to Assets KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria illikuid, hal ini disebabkan karena nilai LTA < 70% . Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 1,86 %, tahun 2012 sebesar 18,3% dan tahun 2013 sebesar 11,6 %. Maka hasilnya tidak efisien. 2. Rasio Rentabilitas yaitu kemampuan koperasi untuk dapat menghasilkan laba selama periode tertentu dari modal yang digunakan, meliputi: a. Net Profit Margin KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria tidak efisien, hal ini disebabkan karena nilai NPM > 5%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 5,49%, tahun 2012 sebesar 6,13% dan tahun 2013 sebesar 8,07%. Maka hasilnya tidak efisien. b. Return On Equity KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria tidak efisien, hal ini disebabkan karena nilai ROE < 15%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 1,67%, tahun 2012 sebesar 1,46% dan tahun 2013 sebesar 1,34%. Maka hasilnya tidak efisien. c. Net Income On Total Assets KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria tidak efisien, hal ini disebabkan karena nilai NITA < 5%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 1,08%, tahun 2012 sebesar 1,19% dan tahun 2013 sebesar 1,02%. Maka hasilnya tidak efisien.
10
3. Rasio Solvabilitas yaitu kemampuan koperasi untuk membayar hutang– hutangnya (baik jangka panjang maupun jangka pendek), meliputi: a. Liabilities to Total Assets KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria isovable, hal ini disebabkan karena nilai LtTA < 70%. Terjadi penurunan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 34,2%, tahun 2012 sebesar 16,5% dan tahun 2013 sebesar 22,6%. Maka hasilnya Isovable b. Time Interest Earned KPRI Rejeki mulur termasuk kriteria solvable, hal ini disebabkan karena nilai TIE > 0,4 kali. Terjadi kenaikan pada tiap tahunnya yaitu tahun 2011 sebesar 11,67 x, tahun 2012 sebesar 18,16 x dan tahun 2013 sebesar 23,65 x. Maka hasilnya Solvable. 4. Dari hasil kinerja koperasi secara keseluruhan menunjukan hasil kinerja yang tidak efisien, sehingga hasil hipotesis dalam penelitian tersebut terbukti tidak efisien.
SARAN 1.
Koperasi KPRI Rejeki Mulur agar lebih memperhatikan kondisi
keuangan
koperasi terutama pada permodalan, aktiva lancar, dan SHU. Dan cara penulisan neraca akuntansinya. 2. Meningkatkan peran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam koperasi, mengingat jumlah anggota yang aktif berpartispasi dalam kegiatan koperasi sedikit jumlahnya. 3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi anggota karyawan, dan masyarakat pada tahun mendatang diharapkan mampu dipertahankan atau lebih ditingkatkan dari pada tahun – tahun sebelumnya. Mengingat penyelenggaraan
pendidikan
sangat
berperan
dalam
meningkatkan
kemampuan anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi mengelola koperasi. 4. Disarankan koperasi menyediakan sebagian kas untuk di titipkan kepada lembaga keuangan bank yang lainnya agar Cash Ratio meningkat.
11
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2001. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisikedelapan. Erlangga, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Hudiyanto, 2001. “Sistem koperasi ideologi dan Pengelolaan”. Yogyakarta : UII Press. IKAPI.1997. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Semarang CV. Aneka Ilmu. Indriantoro dan Bambang Supomo,2002. Metodelogi Penilaian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Kasmir, 2004. Manajemen Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo. Keown, et al,. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Kusumaningrum, Diyan. 2009 . Analisis Kinerja Keuangan Simpan Pinjam pada KPRI MASA di Boyolali. Martono dan Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonosia. Yogyakarta. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty Yogyakarta.
12