ANALISIS KINERJA BANK DENGAN DEA Juliza Hidayati Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik USU Abstrak: Ukuran produktivitas merupakan suatu indikator dalam menilai kemampuan bersaing dari suatu perusahaan. Besaran ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas (input) untuk mencapai hasil (output). Peningkatan kinerja dari suatu periode ke periode berikutnya merupakan tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan pengukuran kinerja. Umumnya, pengukuran kinerja suatu bank dengan menggunakan rasio finansial. Namun belum dapat menunjukkan kondisi operasional bank tersebut. Sehingga diperlukan suatu penemuan metode yang lebih baik. Salah satu teknik yang digunakan yaitu teknik pemrograman matematika, Data Envelopment Analysis (DEA), sebuah model program matematis nonparametrik yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas relatif dari sebuah grup yang terdiri dari unit-unit pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) di dalam menggunakan input dan output yang beragam dan relatif sama, yang dalam hal ini bentuk fungsi produksinya tidak diketahui atau tidak ditentukan. Kata kunci: Kinerja Bank, model, Data Envelopment Analysis (DEA), produktivitas relatif, operasional.
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang panjang mengharuskan perusahaan untuk memiliki kemampuan bertahan di segala bidang. Hal ini menuntut perusahaan untuk mampu menilai kemampuan bersaingnya dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi. Salah satu indikator utama dalam menilai kemampuan bersaing suatu perusahaan adalah ukuran produktivitas. Ukuran ini nantinya akan menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input) terhadap hasil (output) yang akan diperoleh. Secara umum, sebelumnya ukuran rasio finansial selalu menjadi titik tolak untuk mengukur kinerja suatu bank. Namun, jika hanya memperhatikan ukuran rasio finansial tentunya hasil yang diperoleh hanya akan menggambarkan posisi keuangan saja serta tidak mampu untuk menunjukkan seberapa besar sumberdaya bank tersebut yang digunakan dalam upaya untuk mendapatkan hasil kerja yang bermanfaat. 1.2. Rumusan Masalah Dalam dunia perbankan kita mengetahui bahwa begitu cepatnya perubahan dan cukup kuatnya pengaruh lingkungan, sehingga sangat penting untuk mengetahui, menilai, memantau, dan memperbaiki kinerja perusahaan berdasarkan nilai terhadap produktivitasnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengetahui tingkat produktivitas yang dihasilkan oleh bank tersebut relatif terhadap tingkat produktivitas bank lainnya dalam melakukan kegiatannya pada bidang pelayanan jasa perbankan. Berdasarkan laporan keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu bank, maka hal tersebut tentunya belum menunjukkan sejauh
17
mana perusahaan tersebut telah menggunakan sumberdayanya (input) dengan baik untuk memperoleh hasil (output) yang diinginkan. Sehingga diperlukan suatu analisis untuk memperlihatkan kemampuan perusahaan menggunakan sumberdaya tersebut. Untuk itu digunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Sehingga akan diperoleh suatu target yang harus dicapai dalam upaya peningkatan kinerja berdasarkan nilai produktivitas tersebut. Hal ini akan membantu pihak manajemen bank untuk dapat melakukan perbaikan serta menata kembali kondisi operasional agar dapat mencapai produktivitas relatif yang lebih baik dengan merujuk kepada bank lainnya yang menghasilkan kinerja terbaik pada ruang lingkup kegiatan pelayanan jasa yang sama. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran terhadap nilai produktivitas relatif serta target yang harus dicapai sebagai dasar perbaikan kinerja bank. 1.4. Batasan Masalah Ruang lingkup permasalahan sebagai berikut: bertujuan untuk Pengukuran kinerja membandingkan berdasarkan produktivitas relatif dan bukan untuk mendapatkan nilai produktivitas yang sebenarnya (absolut). Identifikasi dilakukan terhadap beberapa variabel input dan output yang menjadi mendapatkan nilai parameter untuk produktivitas relatif. Variabel-variabel input dan output yang akan dianalisis berhubungan dengan kegiatan pelayanan jasa perbankan. Pendekatan pemecahan masalah menggunakan
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
metode DEA dengan model CCR. Penelitian dilakukan berdasarkan data beberapa kantor unit salah satu kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) pada tahun 2003. 1.5. Asumsi Perubahan perbandingan terhadap input maupun output dalam suatu kantor unit bank tidak mempengaruhi produktivitas yang mungkin dicapai, yaitu CRS (Constant Return to Scale). Produktivitas relatif yang dimiliki oleh kantor unit pada suatu kantor cabang bank bernilai antara 0 sampai dengan 1. Masing-masing kantor unit pada suatu kantor cabang bank melakukan kegiatan pelayanan jasa perbankan yang sama. 2. Dasar Teori 2.1. Pengukuran Kinerja Keberhasilan setiap organisasi bisnis tergantung pada keberhasilan proses bisnis yang diselaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perusahaan haruslah meningkatkan kinerja dari periode ke periode berikutnya. Dalam suatu organisasi, kinerja merupakan kemampuan yang dimiliki dalam menerapkan strategi secara efektif untuk memastikan semua tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses evaluasi terhadap kumpulan indikator kinerja yang merupakan informasi yang penting dan berguna bagi perusahaan. Kinerja suatu program dapat dinyatakan dalam persentase, indeks, rating, atau perbandingan lain yang dipantau pada kurun waktu tetap dan dibandingkan terhadap satu atau lebih kriteria. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) ini merupakan penggunaan program matematis dalam konteks manajemen. Biasanya program matematis digunakan untuk mengevaluasi suatu kumpulan alternatif tindakan yang mungkin untuk mendapatkan yang terbaik. Dengan kata lain, program matematis berfungsi sebagai perencana untuk membantu manajemen. Sehingga dalam hal ini, program matematis digunakan sebagai alat kontrol dan evaluasi dari hasil yang telah dicapai sebelumnya, serta sebagai alat bantu dalam merencanakan aktivitas masa depan. Dalam proses perhitungan dilakukan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil pengukuran kinerja yang kita dapat nantinya adalah berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data observasi atau data rencana yang kita masukkan. Pengukuran kinerja berdasarkan produktivitas
18
relatif ini digunakan karena lebih praktis. Suatu perusahaan akan lebih tertarik untuk mengetahui produktivitas yang dicapainya jika dibandingkan dengan produktivitas dari perusahaan sejenis dalam kondisi yang sama dan menghasilkan kinerja lebih baik. Namun perlu diingat bahwa hasil dari pengukuran kinerja ini hanya menggambarkan tingkat kinerja dari kantor unit bank yang diamati, bukan menjelaskan bagaimana kantor unit dapat mencapai tingkat kinerja tersebut. 2.2. Produktivitas Relatif Peningkatan kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dicapai antara lain dengan ukuran produktivitas. Produktivitas merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input) terhadap hasil (output) yang akan diperoleh. Ada berbagai jenis pengukuran produktivitas yang dikenal yaitu berdasarkan ruang lingkup, dikenal sebagai pengukuran produktivitas antarnegara, nasional, industri, dan perusahaan. Demikian juga dari segi pendekatan , kita mengenal pendekatan indeks, pendekatan fungsi, pendekatan input-output, pendekatan utilitas, pendekatan servosystem, pendekatan rasio keuangan, dan lain-lain. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja. Istilah produktivitas dalam bidang teknik menunjukkan rasio antara keluaran (output) suatu sistem dan masukan (input) sistem tersebut. Pengukuran-pengukuran dalam bidang teknik dan fisika selalu mengasumsikan bahwa ada suatu situasi ideal yang menyatakan kuantitas output yang dihasilkan persis sama dengan kuantitas input yang diberikan, sehingga rasio antara output dan input sama dengan satu (=1). Produktivitas dalam situasi yang ideal akan memiliki nilai sebesar 100% (full efficient), sedangkan produktivitas pada keadaan tidak ideal bisa lebih kecil dari 100% (in efficient). Berdasarkan sekumpulan data yang diperoleh, maka dapat dilakukan perbandingan tingkat kinerja antarperusahaan. Pengukuran terhadap kinerja ini cara menghitung nilai dilakukan dengan produktivitas relatif masing-masing kantor unit. Dalam proses penghitungan dilakukan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil yang didapat berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data observasi atau data rencana yang kita masukkan. Adapun hubungan antarvariabel harus didasarkan pada sifat exclusivity and exhaustiveness yang berarti bahwa hanya variabel input yang dapat mempengaruhi variabel output dan hanya variabel output yang digunakan dalam pengukuran saja yang dipengaruhi.
Analisis Kinerja Bank dengan DEA
2.3. Data Envelopment Analysis (DEA) Salah satu metode yang dikembangkan dalam upaya pengukuran produktivitas perusahaan atau unit kerja tertentu adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Charnes, merupakan metode pengukuran produktivitas dengan pendekatan fungsi produksi secara nonparametrik. Sejak awal diperkenalkan, pendekatan ini telah menjadi metode yang digunakan dalam mengevaluasi produktivitas berbagai unit kerja pada berbagai bidang kerja seperti perbankan, rumah sakit, sektor industri, dan perguruan tinggi. Metode ini juga menggunakan perbandingan yang menggunakan data-data yang berada dalam batas-batas terluar dari kemungkinan produksi yang merupakan bagian dari selubung (envelopment) dari kemungkinan produksi. Dalam pengukuran produktivitas dengan pendekatan DEA digunakan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yang direncanakan sehingga nilai produktivitas yang akan diperoleh adalah relatif sesuai dengan data observasi atau data yang direncanakan. Berdasarkan konsep pengukuran produktivitas relatif, Farell (1957) memperkenalkan istilah produktivitas relatif-produktivitas suatu organisasi diukur relatif terhadap produktivitas organisasiorganisasi yang sejenis. Alasan utamanya adalah kesulitan dalam menentukan hubungan antarvariabel secara pasti. Sehingga dengan cara ini profil ideal itu tidak ditentukan sendiri oleh organisasi yang bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasiorganisasi yang menghasilkan kinerja terbaik (the best practice organisation). Dalam metode ini produk atau organisasi yang akan diukur produktivitasnya ini disebut sebagai DMU (Decision Making Unit). Metode ini berdasar pada rumus produktivitas yaitu perbandingan antara output dan input yang masing-masing input dan output tersebut memiliki bobot. Produktivitas dari setiap unit diukur dengan membandingkan input dan output yang digunakan dengan sebuah titik yang terdapat pada garis yang disebut dengan garis frontir efisien (efficient frontier). Garis tersebut akan mengelilingi atau menutupi (envelop) data dari organisasi yang bersangkutan. Garis frontir efisien ini diperoleh dari unit yang full efficient. Beberapa unit yang berbeda pada garis ini dianggap memiliki nilai produktivitas sama dengan satu (=1), sedangkan unit yang berada di bawah garis frontir efisien memiliki nilai produktivitas lebih kecil dari satu (<1) dan merupakan unit yang in efficient. Berdasarkan konsep program linier, metode ini juga terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi pembatas sebagai berikut: a. Fungsi tujuan Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan, yaitu rasio antara output dan input
dari unit yang akan diukur produktivitas relatifnya. b. Fungsi pembatas Fungsi pembatas merupakan kendala yang dihadapi, yaitu rasio antara output dan input dari semua unit yang ada serta jumlah input dari unit yang akan diukur produktivitas relatifnya. Beberapa model yang sering digunakan yaitu: 1. Model CCR (Charnes, Cooper, and Rhodes) , Model ini digunakan jika berasumsi bahwa perbandingan terhadap input maupun output suatu perusahaan tidak mempengaruhi produktivitas yang mungkin dicapai, yaitu Constant Return to Scala (CRS). Model ini terdiri dari fungsi tujuan yang berupa maksimisasi jumlah output dari unit yang akan diukur produktivitas relatifnya dan selisih dari jumlah output dan input dari semua unit yang akan diukur produktivitas relatifnya. Formulasi matematis sebagai berikut: s
Maksimisas ih 0 =
∑
r =1 m
y r u rj 0
∑xv i
i =1
Subject to :
ij 0
s
∑
y r u rj
∑
x i v ij
r =1 m
i =1
≤ 1
j = 1, 2 ,..., n
y r ≥ 0 ; r = 1, 2,..., s xi ≥ 0 ; r = 1, 2,..., m Untuk menyelesaikan model di atas, maka model tersebut harus diubah ke bentuk linier agar metode tersebut dapat diterapkan. Bentuk linier dari model di atas adalah:
Maksimisasi h0 =
Subject to :
s
∑yu r =1
m
∑x v i =1
s
m
r =1
i =1
i ij 0
r rj 0
=1
∑ yrurj − ∑ xivij ≤ 0
j = 1, 2,..., n
y r ≥ 0 ; xi ≥ 0 Keterangan: jo = unit yang sedang diuji = unit lainnya yang diperbandingkan j n = jumlah unit yang dianalisis m = jumlah masukan yang digunakan s = jumlah keluaran yang dihasilkan vi = jumlah masukan i yang digunakan unit
19
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
ur yr xi ho
yang dianalisis = jumlah keluaran r yang dihasilkan unit yang dianalisis = bobot dari keluaran r yang dihasilkan unit yang dianalisis = bobot dari masukan yang digunakan unit yang dianalisis = nilai yang dioptimalkan sebagai indikator produktivitas relatif
2.
Model BCC (Banker, Charnes, and Cooper) Model ini digunakan jika kita berasumsi bahwa perbandingan terhadap input maupun output suatu perusahaan akan mempengaruhi produktivitas yang mungkin dicapai, yaitu VRS (Variable Returns to Scale). Formulasi model sebagai berikut: Minimisasi W0 = w0 Subject to :
w0 v i 0 ≥ n
∑λ j =1
j
n
∑λ j =1
j
v ij
,
i = 1, 2,..., m
= 1 ; λ j ≥ 0 , j = 1,..., n
Berdasarkan rumus di atas, wo adalah suatu nilai yang jika dikalikan dengan input v, maka akan menghasilkan nilai maksimum pengurangan input untuk menghasilkan nilai output yang sama. Sedangkan λj merupakan suatu variabel yang memfokuskan seberapa besar kemungkinan untuk membuat suatu DMU baru (virtual DMU) dari DMU yang sedang dihitung produktivitas relatifnya sebagai kombinasi dari DMU yang lainnya. Dalam hal ini, selain menetapkan garis frontir efisien metode DEA juga menetapkan suatu target sesuai dengan garis frontir efisien (efficient frontier) untuk setiap DMU yang in efficient serta menetapkan satu atau beberapa unit yang dapat digunakan sebagai acuan untuk unit yang in efficient yang dalam hal ini disebut sebagai peer unit. 2.4. Program LINDO LINDO merupakan singkatan dari Linear, Interactive, and Discrete Optimizer, yaitu sebuah paket program komputer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus linear programming. Selama variabel-variabel dalam model goal programming juga memiliki sifat linier maka LINDO juga dapat menyelesaikan kasus-kasus goal programming. Hal ini disebabkan karena model linear programming ternyata memiliki keterbatasan untuk menyelesaikan kasus-kasus yang memiliki lebih dari satu sasaran yang hendak dicapai. Penggunaan program mudah dibaca dan diikuti serta cara pengoperasian yang sederhana karena memiliki format hasil olahan. Program LINDO pada dasarnya menghasilkan olahan yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Bagian pertama, berisi informasi mengenai
20
penyelesaian optimal, yaitu nilai fungsi tujuan, nilai optimal variabel keputusan, nilai variabel slack dan surplus, dan nilai dual price. 2. Bagian kedua, berisi informasi mengenai analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala dan parameter fungsi tujuan. Untuk menyelesaikan program linier yang ada pada metode DEA, hasil olahan yang digunakan adalah hasil olahan yang terdapat pada bagian pertama. Adapun uraian terperinci tentang hasil olahan program LINDO untuk bagian pertama adalah sebagai berikut: 1. Nilai Fungsi Tujuan Nilai ini menunjukkan nilai ekstrim fungsi tujuan berupa nilai maksimum atau minimum. 2. Nilai Optimal Variabel Keputusan Nilai ini pada hasil olahan LINDO berada di bawah kolom value, dan menunjukkan nilai variabel keputusan yang akan memberikan nilai ekstrim terhadap fungsi tujuan. 3. Nilai Variabel Slack atau Surplus yaitu: a. Variabel slack digunakan jika nilai ruas kiri lebih kecil dari nilai ruas kanan persamaan yang terdapat pada kendala. Kehadiran variabel slack akan membuat seluruh pertidaksamaan kendala berubah menjadi persamaan sehingga nilai ruas kiri pasti akan selalu sama dengan nilai ruas kanannya. Apabila terjadi perbedaan maka perbedaan tersebut akan ditampung oleh variabel slack. Oleh karena itu variabel slack akan selalu bernilai positif atau 0 (nol). b. Variabel surplus digunakan jika nilai ruas kiri lebih besar dari nilai ruas kanan persamaan yang terdapat pada kendala. Sama seperti variabel slack, variabel surplus juga akan menyebabkan seluruh pertidaksamaan kendala berubah menjadi persamaan sehingga nilai ruas kiri sama dengan nilai ruas kanannya. Variabel surplus akan selalu bernilai negatif atau 0 (nol). Untuk nilai variabel slack atau surplus pada hasil olahan LINDO akan berada di bawah kolom slack or surplus. 4. Nilai Dual Price Dual price akan memperlihatkan seberapa besar kemungkinan untuk membuat suatu DMU baru (virtual DMU) dari DMU yang sedang dihitung produktivitas relatifnya sebagai kombinasi dari DMU lainnya. Dan untuk nilai dual price pada hasil olahan LINDO berada di bawah kolom dual prices. Berdasarkan penggunaan metode DEA, perumusan secara terpisah untuk tiap DMU dengan perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah yang berskala besar. Sehingga hal tersebut dapat ditentukan melalui hasil olahan dengan program LINDO. Untuk mengetahui peer unit dari unit (DMU) yang in efficient maka dapat dilihat dari nilai variabel slack atau surplus dari masing-masing fungsi pembatas (unit lainnya). Sesuai dengan ketentuan di atas, apabila suatu fungsi pembatas memiliki variabel
Analisis Kinerja Bank dengan DEA
slack atau surplus sebesar 0,0000 maka unit tersebut merupakan peer unit dari DMU. Namun jika target untuk unit yang in efficient dapat dihasilkan dari jumlah dari hasil kali harga dual (dual prices) dengan nilai input dan output masing-masing peer group/peer unit untuk DMU yang in efficient. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat diperoleh suatu hasil olahan yang akurat dengan penggunaan program komputer berdasarkan data-data output dan input yang diperoleh. 3. Metodologi Penelitian 3.1. Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan Masalah yang akan dibahas adalah pengukuran kinerja berdasarkan produktivitas relatif antarkantor unit bank pada suatu kantor cabang dalam upaya mengetahui sejauh mana perusahaan telah memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki (input) serta hasil (output) yang dihasilkannya. Setelah adanya identifikasi terhadap masalah yang akan diteliti, diperlukan penetapan tujuannya agar dapat diperoleh gambaran produktivitas relatif antarkantor unit pada suatu kantor cabang bank untuk perbaikan kinerja bank tersebut.
data sekunder, antara lain mengenai kegiatan bank tersebut dalam melakukan kegiatan pelayanan jasa dan bagaimana perusahaan mengetahui tingkat kinerja dari masing-masing kantor unit pada suatu kantor cabang bank. Selain itu juga digunakan data input maupun data output. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh akan diolah serta dianalisis berdasarkan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan software LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) sehingga diperoleh target yang harus dicapai sebagai upaya peningkatan produktivitas terhadap kinerja. 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Data Input Data input merupakan sumberdaya yang digunakan oleh masing-masing kantor unit pada suatu kantor cabang bank untuk melakukan kegiatannya dalam pelayanan jasa perbankan. Data input ini terdiri dari: Jumlah pegawai Jumlah simpanan (deposits) dalam Rp juta Jumlah biaya (expenses) dalam Rp juta b. Data Output Data output merupakan hasil yang diperoleh dari dengan masing-masing kantor unit bank menggunakan input yang mereka miliki. Data output ini terdiri dari: Jumlah nasabah Jumlah kredit yang diberikan (loans) dalam Rp juta Jumlah pendapatan (income) dalam Rp juta
3.2. Studi Pustaka dan Studi Orientasi Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan metodemetode yang mendukung penyelesaian masalah. Serta dengan studi orientasi ini juga sebagai pemahaman tentang kegiatan pelayanan jasa dalam bidang perbankan dan hal-hal lain yang terkait pengukuran kinerja berdasarkan dengan produktivitas relatif. 3.3. Identifikasi Data yang Digunakan Data yang digunakan terdiri dari data primer dan Tabel 1. Jumlah Input dan Output Pada Masing-Masing Kantor Unit di Salah Satu Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Selama Tahun 2003 Kantor Unit (DMU) DMU 1 DMU 2 DMU 3 DMU 4 DMU 5 DMU 6 DMU 7 DMU 8 DMU 9 DMU 10 DMU 11 DMU 12 DMU 13 DMU 14 DMU 15 DMU 16 DMU 17 DMU 18
Jumlah Pegawai
7 6 5 6 7 5 7 8 6 7 8 6 5 7 8 7 6 5
Data Input Jumlah Jumlah Biaya Simpanan (Expenses) (Rp Juta) (Deposits) (Rp Juta) 13.218,4 3.111,4 27.329,3 2.129,5 8.075,2 1.130,1 7.865,7 1.006,2 21.632,8 3.346,5 12.148,5 1.363,3 14.507,0 928,4 27.147,4 1.871,9 23.648,5 1.658,6 19.477,7 2.726,2 29.277,4 2.863,4 9.579,6 926,5 11.520,6 813,1 20.921,6 826,7 26.673,3 3.239,3 23.690,5 894,3 28.603,8 2.779,2 17.409,6 1.569,4
Jumlah Nasabah 13.879 21.108 11.434 9.742 16.694 12.242 15.120 21.730 24.708 18.363 19.568 11.332 10.527 19.661 26.522 23.113 21.915 20.742
Data Output Jumlah Kredit yang Diberikan (Loans) (Rp Juta) 9.982,5 6.355,8 5.701,6 4.776,4 8.175,6 5.311,5 4.524,3 5.369,1 5.270,0 10.597,8 7.203,1 5.814,6 4.237,9 3.059,3 9.738,5 4.988,1 6.374,1 6.608.2
Jumlah Pendapatan (Income) (Rp Juta) 3.861,2 2.670,1 1.255,7 1.141,3 3.608,6 1.568,3 1.073,2 2.096,1 1.849,1 3.926,4 3.623,0 1.172,5 963,8 941,2 4.283,7 1.092,6 2.921,1 1.916,4
21
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
Pada penelitian ini, salah satu kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) ini memiliki 18 buah kantor unit dan tiap kantor unit dinyatakan dalam DMU (Decision making Unit). Dan berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai produktivitas relatif tiap DMU tersebut. Tabel 2. Nilai Produktivitas Relatif Tiap DMU
DMU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nilai Produktivitas Relatif 1,0000 1,0000 1,0000 0,9562 0,9190 0,8868 0,8769 0,8177 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,9191 0,9557 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
5. Analisis dan Evaluasi Merupakan salah satu kelebihan dari metode Data Envelopment Analysis (DEA) adalah ditetapkannya suatu peer group/peer unit untuk masing-masing kantor unit yang relatif in efficient. Seperti yang telah diketahui bahwa metode DEA menerapkan program linier untuk memudahkan penyelesaiannya. Dengan demikian untuk menentukan peer unit atau peer group tersebut, maka kita juga dapat menggunakan program linier tersebut. Untuk menyelesaikan program linier dari masingmasing DMU, proses penyelesaiannya akan berusaha untuk menghasilkan nilai fungsi objektif yang terbaik (bobot yang dihasilkan adalah bobot yang akan mengoptimalkan fungsi objektif) untuk DMU yang akan diukur berdasarkan nilai produktivitas relatifnya. Proses penyelesaian ini akan berhenti jika nilai produktivitas dari fungsi objektif atau nilai produktivitas dari satu atau beberapa DMU lainnya adalah 1 (satu). Sehingga untuk setiap unit yang relatif in efficient setidaknya ada satu unit yang akan full efficient dengan menggunakan bobot dari DMU tersebut. Unit yang full efficient tersebut akan dikatakan sebagai
22
peer unit atau peer group. Tabel 3. Peer Group DMU DMU 4 5 6 7 8 13 14
Peer Group DMU 3, DMU 10, DMU 12 DMU 10 DMU 3, DMU 10, DMU 12, DMU 18 DMU 10, DMU 12 DMU 10, DMU 16 DMU 10, DMU 12, DMU 16 DMU 3, DMU 16
Untuk mengetahui peer unit/peer group dari masing-masing DMU atau kantor unit yang relatif in efficient maka dapat dilihat dari nilai variabel slack atau surplus dari masing-masing fungsi pembatas, yang dalam hal ini nilai dari variabel slack atau surplus dari peer unit adalah 0,0000. Dikatakan demikian sebab dengan nilai variabel slack atau surplus yang sama dengan 0,0000 maka DMU tersebut telah mampu menghasilkan output sebesar nilai input yang digunakannya. Berdasarkan analisis kinerja kantor unit tersebut dengan menggunakan metode DEA, maka diperoleh beberapa DMU yang full efficient (nilai produktivitas relatif=1) sebanyak 11 (sebelas) DMU. Sedangkan beberapa DMU yang in efficient (nilai produktivitas relatif < 1) sebanyak 7 (tujuh) DMU. Untuk memperbaiki kinerjanya dalam upaya peningkatan produktivitasnya, dalam hal ini kantor unit bank, maka metode Data Envelopment Analysis (DEA) memberikan suatu target yang harus dicapai oleh kantor unit sehingga dapat memiliki produktivitas yang lebih baik. Target yang akan ditetapkan itu diperoleh dari kinerja peer group/peer unit untuk masing-masing kantor unit bank. Adapun target yang dimaksud dapat berupa penambahan jumlah output yang dihasilkan atau penurunan pada jumlah input yang digunakan saja, atau kedua-duanya. Jumlah target yang ditetapkan bagi DMU atau kantor unit diperoleh dari perhitungan antara actual output atau actual input dengan virtual output atau virtual input. Yang dimaksud dengan actual output dan actual input adalah output dan input kantor unit saat ini. Sedangkan virtual output dan virtual input adalah output dan input yang diharapkan dapat dicapai oleh kantor unit untuk meningkatkan produktivitasnya. Virtual output dan virtual input merupakan jumlah dari hasil kali harga dual (dual prices) dengan nilai output dan input masing-masing peer group/peer unit untuk DMU yang relatif in efficient. Target input adalah actual input dikurangi virtual input dan target output adalah virtual output dikurangi actual output.
Analisis Kinerja Bank dengan DEA
Tabel 4. Target Produktivitas Tiap DMU Target Produktivitas DMU 1 2 3 4 5 6 7
Input Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits) Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits) Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits) Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits) Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits) Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan (deposits)
6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Penelitian ini memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Metode DEA dapat digunakan untuk berbagai pengukuran produktivitas relatif suatu DMU, yang memiliki karakter operasional (input dan output) yang relatif sama, termasuk di dalamnya untuk membandingkan produktivitas relatif seluruh kantor unit suatu kantor cabang bank. Metode DEA dapat memberikan gambaran berdasarkan nilai produktivitas relatif suatu kantor unit bank dibandingkan dengan kantor unit lainnya atau keseluruhan unit bank sehingga pihak manajemen dapat menata kembali kondisi operasional bank agar dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi. Dapat memberikan gambaran target-target untuk perbaikan sehingga pihak manajemen dapat menghemat tenaga dan waktu dengan hanya memantau kantor unit bank yang in efficient saja. 6.2. Saran Kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) sebaiknya menggunakan ukuran produktivitas relatif untuk menilai kinerja dari masing-masing kantor unit bank yang dimilikinya sebab dengan nilai produktivitas relatif dapat diketahui perbandingan kinerja setiap kantor unit relatif terhadap kantor unit bank lainnya. Dalam menetapkan target yang full efficient untuk kantor unit bank, kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) sebaiknya tidak langsung menggunakan hasil analisis yang telah dilakukan, tetapi sebaiknya dilakukan evaluasi terlebih dahulu untuk melihat apakah hasil tersebut dapat diterapkan pada kantor unit yang bersangkutan sesuai dengan kondisi yang ada di kantor unit
Output Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) Peningkatan jumlah nasabah Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) -----------Peningkatan jumlah nasabah Peningkatan jumlah nasabah Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) -----------Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) Peningkatan jumlah pendapatan (income)
tersebut. Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bowlin,
W F. Measuring Performance: An Introduction to Data Envelopment Analysis (DEA). University of Northern Iowa, Cedar Falls, Ia. 50614-0127.
Fethi, Meryem D., Jackson Peter M., Jones, and Weymann, Thomas G. An Empirical Study of Stocastic DEA and Financial Perfomance: The Case of the Turkish Commercial Banking Industry. United Kingdom: Management Centre, University of Leicester. Nugroho, Purwantoro R. Penerapan Data Envelopment Analysis (DEA) Dalam Kasus Pemilihan Produk Inkjet Personal Printer. Dalam Manajemen Usahawan Indonesia No. 10/TH.XXXII edisi Oktober/2003. Jakarta: LPMFE-UI. Siswanto. 1993. Goal Programming Dengan Menggunakan LINDO. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sumanth, D.J. 1984. Productivity Engineering and Management. USA: McGraw-Hill. D.Y.A. 2001. Pengukuran Temenggung, Performansi Operasi Industri Kecil Manufaktur Dengan Metoda Data Envelopment Analysis (DEA). Dalam Proceedings Seminar Sistem Produksi V, Institut Teknologi Bandung.
23