ANALISIS KETERKAITAN BESARAN MONETER BEBAS BUNGA DAN MENGANDUNG BUNGA DENGAN BUSINESS CYCLE DAN INFLASI INDONESIA
OLEH RICO RICARDO H14103048
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN
RICO RICARDO. Analisis Keterkaitan Besaran Moneter Bebas Bunga dan Mengandung Bunga dengan Business Cycle dan Inflasi Indonesia (dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR). Uang dalam kehidupan sehari-hari memiliki fungsi yang sangat besar. Uang dapat dikatakan sebagai indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Dalam pengambilan kebijakan di bidang keuangan dan perbankan, bank sentral seringkali menggunakan instrumen uang untuk mengatasi kesenjangankesenjangan yang terjadi dalam perekonomian, misalnya kesenjangan output dan kesempatan kerja. Terdapat tiga jenis besaran moneter di Indonesia, yaitu base money (M0), narrow money (M1) dan broad money (M2). Diantara ketiga jenis besaran moneter tersebut terdapat jenis uang yang dapat dikatakan sebagai interest-free monetary aggregates atau Besaran Moneter Bebas Bunga (BMBB). Uang tersebut adalah currency dan demand deposit. Keduanya kemudian digolongkan dalam kategori M1. Sedangkan uang yang dikatakan sebagai interest monetary aggregates atau Besaran Moneter Mengandung Bunga (BMMB) adalah saving deposit dan time deposit. Keduanya kemudian dikelompokan sebagai quasy money. Penggunaan broad money dalam mengatasi fluktuasi output dan harga tidak terlepas dari dua komponen besar penyusun broad money tersebut. Yaitu BMBB dan BMMB. Hanya saja kemudian yang menjadi masalah adalah komponen manakah diantara BMBB dan BMMB yang memiliki stabilitas yang relatif tinggi sehingga kebijakan moneter pada akhirnya akan berjalan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi BMBB dan BMMB terhadap business cycle dan inflasi Indonesia sebelum dan setelah krisis ekonomi, menganalisis pengaruh BMBB dan BMMB terhadap business cycle dan inflasi Indonesia dan menganalisis dampak guncangan (shock) pada BMBB dan BMMB terhadap business cycle dan inflasi Indonesia. Metode yang digunakan untuk melihat pola siklikal dari business cycle adalah Hodrick-Prescott filter (HPF). Sementara untuk melihat korelasi dari BMBB dan BMMB terhadap business cycle dan inflasi sebelum dan sesudah krisis, digunakan cross correlation. Keterkaitan dan dampak guncangan dari BMBB dan BMMB terhadap business cycle dan inflasi dapat dianalisis dengan menggunakan metode Vector Autoregressive (VAR) yang kemudian dikombinasikan dengan Vector Error Correction Model (VECM). Ketiga metode yang digunakan dalam penelitian ini tersedia dalam software Eviews 4.1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series triwulan dari tahun 1990:1-2006:4. Untuk mengidentifikasi indikator business cycle Indonesia, variabel-variabel yang digunakan adalah M1, quasy money (rupiah dan valas), PDB riil (2000=100), IHK Indonesia (2000=100), IHK USA (2000=100), SBI 1 bulan, US prime, nominal exchange rate, kredit investasi (rupiah dan valas) dan kredit modal kerja (rupiah dan valas). Sementara variabel yang digunakan dalam menganalisis keterkaitan
BMBB dan BMMB dengan business cycle dan inflasi Indonesia adalah M1, quasy money, PDB riil (2000=100), IHK Indonesia (2000=100), SBI 1 bulan, dan nominal exchange rate. Sumber data berasal dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), situs Bank Indonesia, situs Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, situs Bureau of Labor Statistics (US Department of Labor), dan Bureau of Economic Analysis (US Department of Commerce) serta beberapa bahan pustaka lain dari jurnal dan buku-buku yang berasal dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode sebelum krisis, M1 (BMBB) dan QM (BMMB) merupakan co-incident indicator bagi PDB riil dan harga. Sedangkan pada periode setelah krisis, BMBB merupakan lagging indicator bagi siklikal PDB riil dan harga, sementara BMMB merupakan coincident indicator bagi siklikal PDB riil dan harga. Selain itu dari penelitian ini juga dapat dilihat bahwa shock BMMB relatif lebih mampu menjelaskan varians PDB riil dan harga dibanding shock BMBB. Hal ini mengindikasikan bahwa pada jangka panjang BMMB lebih besar keterkaitannya terhadap PDB riil dan harga, sehingga BMMB dapat digunakan sebagai alternatif instrumen moneter yang baik untuk mengatasi business cycle dan inflasi di Indonesia. Guncangan (shock) BMBB direspon secara negatif oleh PDB riil pada periode 2 yang kemudian menjadi positif pada periode 3 dan cenderung persistent sejak periode 20 hingga 60. Sementara shock BMMB direspon secara positif oleh PDB riil sejak periode 2 yang kemudian persistent pada periode 20 hingga akhir periode. Shock BMBB direspon positif oleh harga pada periode 2 yang kemudian pada dua periode selanjutnya harga merespon negatif terhadap shock dari BMBB. Respon harga kembali positif sejak periode 5 dimana pada akhirnya persistent pada periode 24 hingga 60. Sementara itu shock BMMB direspon secara negatif oleh harga sejak periode 2 yang kemudian cenderung persistent sejak periode 20. Melihat besarnya keterkaitan BMMB dengan business cycle dan harga, maka BMMB lebih mampu menjadi alat pengontrol output dan harga dalam kerangka output targeting dan inflation targeting dibandingkan dengan BMBB. Untuk itu pemerintah dapat menggunakan BMMB sebagai alternatif instrumen kebijakan moneter dalam mengatasi business cycle dan inflasi di Indonesia. Langkah yang dapat ditempuh Bank Indonesia adalah dengan menjaga pergerakan suku bunga berada dalam skala yang moderat bagi pemilik tabungan dan deposito. Tetapi bagaimanapun besarnya keterkaitan BMMB dengan business cycle dan inflasi, kebijakan moneter tidak dapat mengatasi fluktuasi makroekonomi Indonesia tanpa didukung oleh kebijakan fiskal. Pemerintah dapat ikut mengatasi fluktuasi makroekonomi Indonesia melalui spending balance guna mengatur nilai tukar rupiah yang pada penelitian ini terbukti memiliki peran yang besar dalam menjelaskan fluktuasi output dan harga di Indonesia. Penelitian ini hanya menganalisis keterkaitan jumlah uang beredar, dalam hal ini adalah BMBB dan BMMB, dengan business cycle dan inflasi Indonesia. Selanjutnya diperlukan penelitian lanjutan tentang besaran moneter lainnya, seperti suku bunga SBI. Dari penelitian itu diharapkan akan diketahui suku bunga SBI berjangka waktu berapakah yang lebih efektif dalam mengatasi business cycle dan inflasi di Indonesia.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Rico Ricardo lahir pada tanggal 20 Oktober 1984 di Jakarta. Penulis merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara, dari pasangan Asril Johan dan Elida. Penulis mampu menjalani proses pendidikan dengan baik tanpa adanya suatu rintangan. Sebelum menamatkan sekolah dasar pada SDN Bumi Bekasi Baru V pada tahun 1997, penulis juga sempat menempuh pendidikan di SDN Balekambang 01 Pagi Jakarta selama dua tahun. Setelah lulus sekolah dasar, penulis melanjutkan sekolah menengah pertama pada SLTP Negeri 8 Bekasi dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 1 Bekasi dan lulus pada tahun 2003. Selepas SMU, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penulis berhasil menjadi salah satu mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI. Selama melanjutkan kuliah di IPB penulis aktif dalam kelembagaan dan kepanitian yang ada di kampus. Pada tahun pertama di IPB, penulis diamanahi sebagai Ketua Komisi Minat dan Bakat (MB) DPM TPB. Pada tahun kedua, penulis aktif di BEM FEM sebagai Staf Departemen Sosial Lingkungan dan Kemasyarakatan (Soslingmas). Pada tahun berikutnya penulis menjadi Ketua Divisi Research and Development (d_ReD) HIPOTESA. Selain aktif di kelembagaan, penulis juga tercatat sebagai panitia acaraacara yang diadakan di tingkat kampus, fakultas maupun departemen, seperti Open House SUM’41, Economic Tour (BI-BEJ), Broadcasting Trip on September (Trans TV), Economic Contest se-Jawa, Bali dan Sumatera (The 3rd dan The 4th) dll. Kecintaan pada dunia pendidikan, penulis wujudkan dengan menjadi asisten praktikum mata kuliah Ekonomi Umum sejak semester lima hingga lulus dan tentor Ekonomi di lembaga pendidikan Primagama Kalimas Bekasi Timur sejak tahun 2006.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Judul skripsi ini adalah “Analisis Keterkaitan Besaran Moneter Bebas Bunga dan Mengandung Bunga dengan Business Cycle dan Inflasi Indonesia”. Uang beredar (M2) memiliki keterkaitan yang erat dengan business cycle dan inflasi Indonesia. Hanya saja belum diketahui komponen mana dari penyusun M2, yaitu M1 dan QM, yang paling besar keterkaitannya sehingga dapat dijadikan alternatif instrumen kebijakan moneter yang efektif guna mengatasi business cycle dan inflasi Indonesia. Karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik ini. Selain itu skripsi ini adalah salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec., yang telah memberikan bimbingan baik secara teknis maupun teoritis selama proses pembuatan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Dr. Ir. Noer Azam Achsani, M.S., yang telah bersedia menguji hasil karya ini. Seluruh saran dan kritik beliau merupakan hal yang sangat berharga dalam penyempurnaan skripsi ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Widyastutik, S.E., M.Si., terutama atas perbaikan tata cara penulisan skripsi ini. Meskipun demikian, segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Penulis juga ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Asril Johan dan Ibu Elida serta kakak-kakak penulis (Uni Elsy Fitrya, Mas Heri Susanto dan Uni Selfi Eka Sari), yang telah memberikan cinta, kasih sayang, perhatian dan pengertiannya pada penulis selama proses pembuatan skripsi ini. Juga teruntuk Nur Asyiah Jalil, yang telah dengan sabar menemani penulis sebelum dan ketika menyelesaikan skripsi
ii
ini. Kepada kakak sepupu penulis yaitu Dr. Ir. (Iwan) Khaswar Syamsu, M.Sc. dan Uni Merry yang telah banyak membantu penulis sejak hari pertama menginjakkan kaki di IPB hingga selesai penelitian. Juga teruntuk keponakan tercinta Muhammad Fathan Kamil dan Muhammad Fawaz Kamil. Kepada sahabat-sahabat IE’40 yang telah dengan setia memberi motivasi, dukungan dan saran-saran yang sangat bermanfaat bagi penulis selama empat tahun menempuh pendidikan di IPB. Terakhir, kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.
Bogor, Agustus 2007
Rico Ricardo H14103048
ANALISIS KETERKAITAN BESARAN MONETER BEBAS BUNGA DAN MENGANDUNG BUNGA DENGAN BUSINESS CYCLE DAN INFLASI INDONESIA
OLEH RICO RICARDO H14103048
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa
: Rico Ricardo
Nomor Registrasi Pokok : H14103048 Program Studi
: Ilmu Ekonomi
Judul Proposal
: Analisis Keterkaitan Besaran Moneter Bebas Bunga dan Mengandung Bunga dengan Business Cycle dan Inflasi Indonesia
dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing,
Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. NIP. 131 803 656
Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi
Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S. NIP. 131 846 872
Tanggal Kelulusan :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN
SEBAGAI
SKRIPSI
ATAU
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Agustus 2007
Rico Ricardo H14103048
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
ix
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................
x
I. PENDAHULUAN ....................................................................................
1
1.1. Latar Belakang .................................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................................
5
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................
6
1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
1.5. Ruang Lingkup .................................................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...................
8
2.1. Teori Penawaran Uang .....................................................................
8
2.1.1. Definisi Uang Beredar ..........................................................
8
2.1.2. Jenis-Jenis Uang Beredar .....................................................
9
2.1.3. Mekanisme Penciptaan Uang Beredar .................................
10
2.1.4. Hubungan Uang Primer dengan Uang Beredar ...................
11
2.2. Teori Inflasi ......................................................................................
12
2.2.1. Definisi Inflasi.......................................................................
12
2.2.2. Sumber Inflasi .......................................................................
13
2.2.2.1. Cost-Push Inflation ................................................
13
2.2.2.2. Demand-Pull Inflation ...........................................
14
2.3. Teori Business Cycle ........................................................................
15
2.3.1. Definisi Business Cycle.........................................................
15
2.3.2. Fluktuasi Ekonomi ................................................................
18
2.3.2.1. Teori Real Business Cycle......................................
18