Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
ISSN 2088-3943
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL SEGITIGA SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA SMP SWASTA SUTOMO 2 MEDAN May Fitriana Hasibuan Program Study Manajemen Informatika POLITEKNIK Trijaya Krama Medan, Jl. Iskandar Muda No 1 Medan-Sumatera Utara
[email protected]
Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : mendapatkan gambaran kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 309 orang. Dalam penentuan sampel penulis melakukan dengan cara random kelas, sampel sebanyak 50 orang yang diambil dari siswa kelas VII-3. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Test yaitu memberikan soal matematika mengenai segi tiga sebanyak 10 butir soal bentuk tes adalah “essay test”. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diujicobakan kepada yang bukan sampel, untuk mengetahui validasi tes, reabilitas daya pembeda dan tingkat kesukaran tes. Dari hasil pembahasan maka diperoleh kesimpulan penelitian bahwa sebelum pemberian pembelajaran kooperatif ada 18 siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal segitiga dan setelah pemberian pembelajaran kooperatif kesulitan-kesulitan siswa mengerjakan soal-soal segitiga sudah dapat diatasi. Adapun kesulitan yang dialami siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah siswa : kurang mampu membedakan bentukbentuk segitiga, tidak mampu menggunakan rumus, tidak tahu rumus mencari keliling segitiga, dan tidak mempergunakan busur.
Katak kunci : Analisis kesulitan siswa, Segitiga, Pembelajaran Kooperatif, SMP Swasta Sutomo 2 Medan
A.
Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu bidang studi disekolah yang kurang mendapat minat/perhatian dari siswa. Para siswa cenderung menganggap matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun demikian mereka harus mempelajari matematika karena matematika salah satu bidang studi yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai sekolah menengah umum bahkan perguruan Tinggi. Kondisi ini merupakan tantangan dalam sistim pendidikan saat ini. Khusunya para guru matematika sebab matematika salah satu ilmu pengetahuan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ada banyak alasan tentangg perlunya siswa mempelajari matematika. Cornelius dalam Mulyono Abdulrahman (1999 :253) mengemukakan bahwa :
“Ada lima alasan perlunya belajar matematika, karena atematika merupakan : (1) sarana berpikir logis dan jelas. (2) sarana untuk memecahkan masalah seharihari, (3) sarana untuk mengenal pola-pola huungan-hubungan dan generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreatiitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkemangan budaya. Pelajaran matematika masih terkesan sebagai pelajaran yang kuran diminati para siswa dan mutu pendidikannya secara umum masih rendah ditandai oleh rendahnya nilai ujian Nasional (UN) secara merata. Ada banyak faktor penyebab rendahnya atau kurangnya kemampuan matematika, salah satu diantaranya adalah strategi pembelajaran yang digunakan guru. Usman H.B. (2001 : 306) mengemukakan bahwa.
100 Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
“Yang menjadi faktor penyebab rendah atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan pengajr dalam pembelajaran yang ng teroritasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar. Dalam belajar, guru hendaknya mengupayakan agar siswa aktif berbuat atu menyediakan mata pelajaran yang menuntut siswa menjadi aktif. Pemahaman konsep matematika siswa akan berkembang bila mereka terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar matematika. Sehingga dalam belajar matematika siswa tidak hanya menerima apa yang disampaikan uru saat berlangsung proses belajar mengajar. Dubinsky dalam Usman H.B. (2001 : 306) mengatakan bahwa : “Pengetahuan matemaika bukanlah suatu yang dimiliki melainkan suatu aktifitas yang dilakukan. Proses pembelajaran matematika perlu lebih menekankan pada keterlibatan secara optimal para peserta didik. Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar harus mampu memiliki strategi belajar yang dapat memotifasi dan melibatkan siswa aktif belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan kooperatif adalah salah satu strategi belajar yang dapat membuat siswa aktif secara fisik dan mental. Seperti dikemukakan oleh Usman H.B. (2001 :307) bahwa : “Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan pemmbelajaran kooperatif dalam matematika. Yaitu belajar kooperatf dapat memperkuat pengetahuan matematika. Dapat memperkuat penalaran dan pemecahan masalah dan dapat memperkuat kepercayaan diri. Keterampilan sosial dan komunikasinya. Implikasi positif penerapan pemelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika dikemukakan oleh Prichad dan Bingaman (dalam Usman H.B. 2001 : 302). “Metode belajar kooperatif adalah metode pembelajaran yang efektif terhadap pemelajaran siswa pada semua tingkat kemampuan dan dalam semua bidang matemmatika. Segi iga salah satu ateri matematika yang sulit di kuasai oleh siswa. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa siswa. Seperti yang dikemukakan oleh
Volume 17 No 1 Juni 2015
ISSN 2088-3943
beberapa siswa di SMP Swasta Sutomo 2 Medan dimana materi segi tiga kurang dipahami oleh siswa karena kosep segi tiga tersebut tidak dikuasai oleh siswa. Karena siswa kurang memahami konsep segi tiga dan siswa tidak dapat mengerjakan soal-soalnya untuk membantu dan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika maka peneliti menganggap perlu diadakan suatu penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Segi Tiga Setelah Pembelajaran Kooperaif Pada Siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat disimpulkan yang menjadi permasalahan adalah kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal . adapun faktor mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat pada dua faktor: 1. Faktor internal Faktor yang timul dari dalam diri anak itu sendiri. Misalnya kurannya mminat. 2. Faktor ekstenal Yaitu faktor yang datang dari luar diri anak. Misalnya faktor guru antara lain “penggunaan metode yang kurang tepat”. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa. C. Pematasan Masalah Masalah dalam penelitian ini dibatasi khususnya menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal segi tiga pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah : bagaimana gambaran kesulitan siswa mengerjakan soalsoal segi tiga setelah pemberian pembelajaran koperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kesulitan siswa untuk mengerjakan soal-soal segitiga setelah pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian 101
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah secara langsung maupun tidak langsung untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi guru-guru yang mengerjakan matematika. Sesuai dengan judul skripsi ini maka penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Sebagai bahan masukan bagi para guru yang mengajarkan pelajaran matematika, untuk dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif. 2. Bahan masukan bagi dinas dan instasi terkait yang bergerak di bidang pendidikan untuk dijadikan sebagai pertimbangan maupun perbandingan dalam mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pendidikan di masa yang akan datang. 3. Untuk menambah dan memperdalam pengalaman penulis dalam penelitian ilmiah G. Kerangka Teori Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaan siswa terhadap konsep matematika salah satunya adalah metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan guru. Pendekatan pembelajaran Kooperatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam matematika di dalam pembelajaran kooperatif siswa terlibat konflik-konflik verbal disebabkan oleh perbedaan pendapat antar anggota kelompok, mereka akan menyadari hal itu dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep materi yang dihdapi dan didiskusikan. Dengan penggunaan pembelajaran kooperatif siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Pembelajaran kooperatif yang keanggotannya heterogen juga dapat menumbuhkan motivasi dan sikap positif terhadap matematika sehingga yang berkemampuan tinggi dapat membantu temannya yang berkemapuan rendah akan merasa dihargai disukai dan diterima oleh siswa lainnya. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dalam penulisan penelitian ini akan dijabatkan pada diagram berikut : Materi Segitiga
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
ISSN 2088-3943
Aktivitas Guru
Kelas Pengajaran dengan Pembelajaran
Kooperatif Diskusi
Tanya jawab
Kelompok Test
Kesimpulan
H. Defenisi Operasional Untuk menghindari persepsi yang berbeda-beda dalam memahami tulisan ini maka penulis akan jelaskan pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang mencakup satu kelompok kecil siswa yang bekerjasama untuk menyelesaikan masalah menyelesaikan tugas untuk mencpai tujuan bersama. I.
Lokasi Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini maka lokasi penelitian ini di sekolah SMP Swasta Sutomo 2 Medan Jalan Deli Indah IV No. 6. J. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut Nana Sudjana (1984) yang disebut dengan populasi adalah sebagai berikut : “Totalitas semua nilai yang memungkinkan hasil menghitng ataupun pengukuran, kwalitatif maupun kwalitatif dari pada karakteristik terentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin sifat-sifatnya dinamakan populasi”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VII-3 SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada Tahun Pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 309 orang. Untuk lebih jelasnya jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tael dibawah ini : 102
Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
Tabel 1. Daftar Siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Nomor Kelas Jumlah 1 2 3
VII VIII IX Jumlah
309 286 250 845 Orang
2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara random. Alasan peneliti menggunakan random Sampling : 1. Peneliti hanya menganalisis kesulitan belajar siswa 2. Karena penyebaran populasi sudah berbentuk kelas dan pelaksanan penelitian langsung dilakukan perlakuan pada subjek penelitian Sampel penelitian penulis tentukan yaitu kelas VII yang berjumlah 50 orang. Adapun penentuan sampel ini penulis lakukan dengan cara acak kelas (Random Sampling). K. Alat Pengumpulan Data 1. Test Yaitu memberikan soal matematika mengenai segitiga sebanyak 10 butir soal bentuk tes adalah “essay test”. Sebelum tes ini ditetapkan sebagai instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diujicobakan kepada yang bukan sampel, untuk mengetahui validitas tes. Reabilitas daya pembeda dan tingkat kesukaran tes. i. Validitas Test Untuk menguji validitas tes ini digunakan rumus korelasi Product Moment atau rumus Perason ()suharsimi Arikunto 2002:72) yaitu : rxy=
rxy N X
N XY X Y
N X
2
X 2 N Y 2 Y 2
= Korelasi Product Moment = Banyaknya siswa yang mengikuti Coba tes = Jumlah siswa yang benar dalam menjawa setiap butir soal
ISSN 2088-3943
Y
= Jumlah skor setiap siswa Haraga rxy dikonsultasikan ke harga kritis tabel Product Moment untuk N siswa dan pada taraf nyata = 0,05. kriteria yang digunakan jika rxy > rtabel . Maka tes ini dikatakan valid. ii. Reliabilitas Tes Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus alpha sebagai berikut: n i2 r11 = 1 n 1 i2 (Suharsimi Arikunto, 2002 : 109) Dimana : r11 K X
= = =
N
=
Y soal 12
= =
Reliabilitas yang dicari Banyakanya item Jumlah skor butir soal ke 1 Banyaknya perserta (sampel) Jumlah skor total butir Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
dengan :
t2 =
atau
t2 =
Y 2
Y 2
N
;
N
X i2
Y 2 N
N
Harga r11 dikonsultasikan dengan rtabel product Moment dengan N adalah banyaknya siswa pada taraf nyata = 0,05 dengan kriteria r11 > rtabel maka tes tersebut dikatakan reliabel. iii. Daya Pembeda dan Derajat Kesukaran Tes Untuk mengeahui apakah tes yang digunakan signifikan maka perlu diselidiki daya pembeda tes dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Data diurutkan dari skor tertinggi sampai skor terendah 2. Diambil 27% dari kelompok skor tertinggi dan 27% dari kelompok skor terendah 103
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
3. Dan untuk mementukan Daya pembeda (D) digunakan rumus : B DB = A - BB JA JB (Suharsimi Arikunto, 2002 :213) Dimana : DB = Daya pembeda BA = Jumlah benar kelompok atas (tinggi) BB = Jumlah benar kelompok bawaz (terendah) N = 27% dari semua pengikut tes Daya pembeda tes dikatakan signifikan jika D. 020. iv. Derajat Kesukaran Tes Untuk mengetahui derajat kesukaran tes cara kerjanya sama dengan Daya Pembeda Tes, rumus yang digunakan adalah : P=
B (Suharsimi Arikunto, 2002 :208) JS
Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JB = Jumlah seluruh siswa peserta test Kriteria penafsiran : Soal P 0,10 sampai 0,30 adalah sukar Soal P 3.00 sampai 0.70 adalah sedang Soal P 0.70 sampai 1.00 adalah mudah L. Teknik Analisa Data Analisis yang digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil test siswa akan dianalisa dengan menggunakan “Analisis kualitatif”. Data yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa mengenai soal-soal test Pokok bahasan Segitiga siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 akan dianalisis dengan cara hasil test siswa dikumpulkan dan dilakukan pentabulasian jawaban yang benar dan salah. Untuk langkah selanjutnya setiap jawaban siswa yang salah akan dianalisis dimana letak kesulitannya. 1. Mean fi X i X = fi
Volume 17 No 1 Juni 2015
2.
ISSN 2088-3943
Varians dan Simpangan Baku Untuk mencari varians dan simpangan baku digunakan dengan rumus:
n f i X i2 f i X i n (n 1)
2
S2 =
(Sudjana, 2002 :96) Uji Normalitas Untuk menguji kenormalan data digunakan Uji liliefors. Sudjana (2002) menyatakan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengamatan X 1, X2, X3, ……, Xn disajikan angka buku z1, z2, z3, ….Zn dengan menggunakan rumus : Zi = X i X S Dengan: X = Rata-rata S = Simpangan baku sampel b. Untuk tiap angka baku ini menggunakan distribusi normal dihitung peluang F (Z1) = P (Z Z1). c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z3 ….Zn yang lebih tinggi atau sama dengan Z1 jika proporsi itu dinyatakan dengan S (Z1) maka: S(Z)= 3.
Banyaknya z1 , z2 , ..........., zn yang zi n
d. Menghitung (F)Z - S (Z1) kemudian ditentukan harga mutlaknya e. Ambillah harga mutlak yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut (Lo) dengan nilai kritis Ltabel yang diambil dari daftar untuk taraf nyata = 0,0 dengan kriteria : Jika Lo < Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistriusi normal dan jika Lo > Ltabel maka sampel tidak berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Hipotesis yang akan diuji : Ho : 12 = 22 Ho : 12 22 Uji homogenitas ini digunakan uji F dengan rumus : F = Varian Terbesar (Sudjana, 1992 : Varians Terkecil 250) Kriteria pengujian : 104
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
Terima
Volume 17 No 1 Juni 2015
hipotesis
Ho
jika
F(1 ) ( n1 1, n2 1) F F1 / 2 ( n1 1, n2 1) M. Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho = 1 2 H1 = 1 2 N. Deksripsi Hasil Penelitian Tes yang akan dijadikan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan kepada 35 orang di luar sampel penelitian. Dari uji coba dilanjutkan dengan mencari reliabilitas setiap item, validitas, daya beda test dan tingkat kesukaran test. Setelah dilakukan pembelajaran kooperatif maka diperoleh hasil belajar siswa. Data ditabulasikan ke dalam tabel. Tabel 2. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Siswa Sebelum Pembelajaran Kooperatif No Xi Fi Xi2 fi Xi Fi Xi2 1 4 3 9 12 27 2 5 5 25 25 125 3
6
10
100
60
1000
4
7
12
144
84
1728
5
8
13
169
104
2197
6
9
7 50
49
63 348
343 5420
Jumlah a.
Rata-rata ( X ) X = fi X i fi 348 = 50 = 6,96
b. Simpangan Baku (S) 2 2 S2 = n f i X i f i X i n (n 1)
S2 S
2 = 50.5420 (348) 50 (49) = 271000 121100 2450 = 61,18 = 7,821
Tabel 3.
ISSN 2088-3943
Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Siswa Setelah Pemberian Pembelajaran Kooperatif No Xi Fi Xi2 fi Xi Fi Xi2 1
6
2
36
12
72
2
7
7
49
49
343
3
8
15
64
120
960
4
9
17
81
153
1377
5
10
9
100
90
900
424
3652
Jumlah
c.
50
Rata-rata ( X )
X
=
fi X i fi
= 424 50 = 8,48 d. Simpangan Baku (S) 2 2 S2 = n f i X i f i X i n (n 1) 2 = 50 x3652 (424) 50 (49)
= S2 S
182600 179776 2450
= 1,152 = 1,073
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata sesudah pemberian pembelajaran kooperatif adalah 8,46 dan simpangan baku 1,07 dan nilai rata-rata siswa sebelum pemberian pembelajaran kooperatif adalah 6,96 dan simpangan baku 7,821. Sebelum pemberian pembelajaran kooperatif terdapat 18 orang siswa yang mempunyai nilai rendah dan setelah diberikan pembelajaran kooperatif siswa yang mempunyai nilai rendah hanya 2 orang. O. Uji Analisis Data 1. Uji Normalitas Tabel 4. 105
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
Uji Normalitas Data Sebelum Pemberian Pembelajaran Kooperatif N o
X
F1
Zi
Luas F(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi )-S(Zi) |
1
4
3
-0,38
0,148
0,352
0,0600
0,2920
2
5
5
-0,25
0,0948
0,4052
0,1600
0,2452
3
6
10
-0,12
0,0478
0,4522
0,3600
0,0922
4
7
12
0,01
0,004
0,496
0,6000
0,1040
5
8
13
0,13
0,0517
0,4483
0,86
0,4117
6
9
7
0,26
0,1026
0,3974
1
0,6026
1
ISSN 2088-3943
(50 1) 1,071 (50 1) 7,821 50 50 2
= =
383,23 52,43 98
= S2
330,799 88
=
3,375
S
=
1,84
t
=
x1 x 2
1 1 n1 n 2 8,46 6,96 = 1 1 1,84 50 50 1 , 5 = 0,3675 s
Dari baris ke-6 dalam daftar didapat L o = 0,6026 dengan n = 50 dan taraf nyata = 0,05 dari tabel di dapat Lo = 0,125 yang lebih kecil dari Lo hitung. Karena Lo hit > Lo tabel yang diperoleh adalah tidak berdistribusi normal. Tabel 5. Uji Normalitas Data Setelah Pemberian Pembelajaran Kooperatif N o
X1
F1
Zi
Luas F(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi )-S(Zi) |
1
6
2
-2,30
0,4898
0,0102
0,040 0
0,0298
0,0931
t
= 4,0822
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika -t(1-1/2 ) < t < t (1-1.2 ) t hit = 4,0822 dan t(0,95) (50) = 1,670 Maka Ho ditolak.
2
7
7
-1,36
0,4131
0,0869
0,180 0
3
8
15
-0,43
0,4236
0,0764
0,480 0
0,4036
4
9
17
0,50
0,1915
0,3085
0,820 0
0,5115
5
10
9
1,44
0,4251
0,0749
1
0,9251
Dari baris ke-5 dalam daftar didapat Lo = 0,9251 dengan n = 50 dan taraf nyata = 0,05 dari tabel di dapat Lo = 0,125 yang lebih kecil dari Lo hitung. Karena Lo hit > Ltabel maka data yang diperoleh adalah tidak berdistribusi normal.
Q. Analisis Kesulitan Siswa Dari soal-soal test yang penulis ajukan untuk setiap item pertanyaan akan penulis analisa kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para siswa dalam mengerjakan soalsoal segitiga, seperi yang tertera pada tabel 6. Tabel 6 Hasil Jawaban Siswa dan Bentuk Kesulitan Siswa N o 1 1
S2
=
(n1 1) S12 (n2 1) S 22 n1 n2 2
2
C
C
A B Lan
P. Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : 1 = 2 H 1 : 1 2 Karena 1 2 maka rumus statistik t yang digunakan adalah :
Banyak Siswa Yang Menjawab 3
Jawaban Siswa Yang Salah
0 orang
Tu mpu
B
l A
cip
2
Dik : A = 2Xo B = 400 C = 3Xo
1 orang
Ketera ngan 4 Siswa kurang mampu membeda kan bentukbentuk segitiga
Siswa kurang mampu 106
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
dit. Nilai X dan C Jawab : A+C+B =180o 2X0+ 3Xo + 400 = 1800 5Xo + 0o = 180o – 5X+ 40 X = 180o – 35X X = 155o Besar C = 1800 – 155 = 25o
3
Dik
:
AC = 10 BD = 4 Dit L: AD = ……? Jawab : AD = Panjang AC - BD = 10 – 4 = 6
1 orang
1 orang
4 cm
Siswa tidak tahu rumus mencari sudut
Siawa tidak tahu jumlah keseluruh an sudut segitiga Siwa tidak mengerti apa yang ditanya dalam soal Siswa tidak memperg unakan ukuran sebenarn ya sehingga jawabann ya salah
B
1 orang
C 1 Orang
5 cm
cm
2 orang
0 orang
= 12 cm Dit : keliling Jawab : K = axbxc = 8 x 10 x 12 = 960 cm
1 orang
Dik
: k = 49 cm P.S1 = 12 cm P.S2 = 20 cm Dit : Pjg sisi segitiga ? Jawab : 49 = 12 + 20 = 49 – 32 = 17 cm
1 orang
Dik
1 orang
:
AB = 8 cm BC = 10
cm
5
5
7
8
cm
A
: Mis A = 8 cm
C
C
3
Dik
B
1 Orang
A
6
= 10 cm
2 orang
4
menguas ai rumus
B
ISSN 2088-3943
Siswa tidak tahu memperg unakan busur Siswa tidak tahu memperg unakan ukuran sebenarn
Dit L x AC
1 orang 0 orang
1 orang AC = 6 cm : 1 ABC? = ½ AB x BC 3 orang = ½ . 8 x 10 x
6 = 4 x 10 x 6 = 240 cm
ya Siswa tidak dapat menulis rumus mencari keliling Siswa tidak membuat satuan dari keliling Siswa salah dalam menjuml ahkan Siswa tidak dapat menulisk an rumus mencari keliling Siswa tidak dapat memperg unakan rumus Siswa tidak membuat satuan dari jawaban soal Siswa tidak menulisk an rumus mencari luas Siswa tidak dapat menulisk an yang mana tinggi dan alas suatu segitiga 107
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
9
Dik
= L = 48 cm2 Alas = 16
cm Dit : t …..? Jawab : L = ½ at = ½ 16 am = 16 t t = 16
1 0
Dik : A = 500 CBD = 1200 CBD = A + C C = 120o + o 50 C = 170o
Volume 17 No 1 Juni 2015
3 orang 3 orang 1 orang
2 orang 2 orang
Siwa tidak dapat memperg unakan rumus dengan baik Siswa tidak dapat menulisk an rumus Siswa tidak dapat memperg unakan rumus Siswa tidak dapat membuat satuanny a Siswa tidak dapat menulis rumus Siwa tidak dapat memperg unakan rumus
R. Pembahasan Penelitian 1. Kesulitan yang dialami siswa : Dari hasil jawaban siswa maka bentuk ini akan dibahas kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal segitiga. Soal No. 1 Penyelesaikan
ISSN 2088-3943
dan tidak mendapat kesulitan yaitu : sebanyak 50 orang (100%). Soal No.2 Penyelesaian : Dik : A x 2Xo C = 3 Xo B = 40o Dit : Nilai X dan C 2Xo + 3Xo + 40o = 180o 5X + 40o = 180o 5X = 180o – 4oo X=
140 = 28 5
b. C = 3Xo C = 3. 28o = 84o Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 2 diperoleh bahwa siswa yang dapat menjawab benar adalah 47 orang (94%), siswa yang tidak mengetahui rumus 0 orang (0%) dan siswa yang tidak dapat mempergunakan rumus 1 orang (23%) dan siswa yang salah total mengerjakan sebanyak 1 orang (2%). Soal No. 3 Dik : Panjang
AD AB
= BD = 4 = AD + BD = 4 cm + 4
cm = 8 cm Dari analisis jawaaban siswa untuk soal no. 3 diperoleh bahwa siswa dapat menjawab dengan benar adalah 48 orang (96%) dan siswa yang tidak dapat menjawab dengan terurai sebanyak 2 orang (4%). Soal No. 4 : 4
3 Dari analisis jawaban siswa Lancip
Tumpul
Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 1 diperoleh persentase siswa yang dapat menyelesaikan soal
untuk soal No. 4 diperoleh bahwa sebanyak 49 orang (98%) siswa dapat menjawab dengan benar.
108
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
Volume 17 No 1 Juni 2015
Soal No. 5
BC = 10 cm AC = 6 cm
C 5 cm
A
5 cm
B
Dari analisis jawaban siswa untuk soal No. 5 diperoleh bahwa sebanyak 49 orang (98%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, dan 1 orang (2%) tidak tahu mempergunakan rumus. Soal No. 6: Dik : A = 8 cm B = 10 cm C = 12 cm Dit : k = …. ? Jawab : k = a+b+c = 8 cm + 10 cm + 12 cm = 30 cm Dari analisis jawaban siswa untuk soal no.6 diperoleh bahwa sebanyak 30 orang (100%) siswa dapat menjawab dengan benar.
Soal No.7 Dik : k = 49 cm b = 20 cm a = 12 cm Dit : c = …… ? Jawab : K=a+b+c 49 cm = 12 cm = 20 cm + c 49 cm = 32 cm + c c = 49 cm – 32 cm = 17 cm Dari analisis jawaban siswa untuk soal nomor 7 diperoleh bahwa sebanyak 47 orang (94%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, 1 orang (2%) siswa tidak dapat menuliskan rumus dan 2 orang siswa (4%) tahu menuliskan rumus tapi tidak dapat mempergunakannya/ menyelesaikannya.
Soal No 8 : Dik
: Panjang
ISSN 2088-3943
AB = 8 cm
Dit : L ABC ? Jawab : L = ½ .AB. AC = ½ . 8 cm . 6 cm = 4 cm x 6 cm = 24 cm
Dari analisis jawaban siswa untuk soal no. 8 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 47 orang (94%) siswa dapat menjawab dengan baik dan benar, 1 orang (2%) siswa tidak dapat menuliskan rumus mencari luas segitiga, 1 orang (2%) siswa tidak dapat membedakan alas dan tinggi segitiga dan 1 orang (2%) siswa tidak dapat mempergunakan rumus dengan baik. Soal No.9 Dik : L = 48 cm2 Alas = 16 cm Dit : t …. ? Jawab : L = ½ at 48 = ½ 16 t t = 48 = 6 cm 8 Dari analisis jawaban siswa untuk soal No.9 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 43 orang (86%) siswa dapat menjawab dengan benar, 3 orang siswa (6%) siswa tidak dapat menuliskan rumusnya, 4 orang lain (8%) siswa tidak dapat mempergunakan rumus. Soal No.10 : Dik : A = 500 CBD = 120o CBD = A – C C = 120o – 50o = 70o Dari analisis jawaban siswa untuk soal No. 10 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 46 orang (92%) siswa menjawab dengan baik dan benar, 2 orang (4%) siswa dapat menuliskan rumus tetapi penyelesaiannya salah dan 2 orang (4%) siswa tidak dapat mempergunakan rumus dengan baik. Dari hasil pembahasan di atas maka didapat rata-rata kemampuan 109
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara
Jurnal Mantik Penusa
1. 2. 3. 4.
siswa secara menyeluruh sebelum pemberian pembelajaran kooperatif mencapai 6,96, skor terndah 4 dan skor maksimal 8 sedangkan bentuk kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal segitiga yang paling banyak ditemukan adalah : Siswa kurang teliti dalam mempergunakan rumus Siwa tidak mempergunakan ukuran sebenarnya Siswa tidak tahu rumus yang akan dipergunakan Siswa tidak tahu mempergunakan busur
S. Kesimpulan Dari hasil pembahasan hasil penelitian maka pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari pelaksanaan penelitian, yaitu : Hasil dari pemberian pembelajaran kooperatif pada siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dalam mengerjakan soal-soal segitiga adalah: - Nilai rata-rata kemampuan siswa secara menyeluruh setelah pemberian pembelajaran kooperatif mencapai 7,73 - Nilai tertinggi mencapai angka 9 - Siswa sudah mampu membedakan bentuk-bentuk segitiga - Siswa sudah mampu mempergunakan rumus - Siswa sudah tahu rumus mencari keliling segitiga - Siswa sudah mampu mempergunakan rumus - Siswa sudah tahu mempergunakan busur T. Saran 1. Disarankan kepada guru-guru matematika secara umum dan khususnya guru matematika yang mengajar di SMP Swasta Sutomo 2 Medan yang terdaftar aktif pada Tahun Pembelajaran 2012/2013 agar menggunakan metode pembelajaran kooperatif. 2. Disarankan kepada pihak sekolah maupun guru-guru untuk melaksanakan kokurikuler di luar sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif.
Volume 17 No 1 Juni 2015
ISSN 2088-3943
3. Disarankan kepada siswa-siswa SMP Swasta Sutomo 2 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 khususnya dan kepada seluruh siswa-siswa SMP umumnya agar dalam proses belajar mengajar dengan mempergunakan metode pembelajaran kooperatif agar lebih menghidupkan dan bersungguhsungguh dalam kelompok dan mau bertanya kepada guru maupun kelompok lain bila ada suatu permasalahan yang tidak dapat dipecahkan. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1999. Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksra, Jakarta, 2002. H.B. Usman. Meningkatkan Pemahaman Mahasisa Tentang Konsep Limit Melalui Pembelajaran Kooperatif, Journal Pendidikan Malang, Universitas Malang. Hudojo Herman, Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta, 1988 Natawijaya Rohman, ed. Psikologi Pendidikan Jakarta, Dep P dan K RI, 1978. Nur Kancana Wayan PPN evaluasi Pendidikan Surabaya Usaha Nasional, 1983. Sembiring Suah Penuntun Pembelajaran Matematika, Bandung, Ganesha, 2003. Sihite, L.E. Media Pendidikan Untuk calon guru Diktat Kuliah PBM IPA 4017 Medan FMIPA, IKIP Medan, 1994. Sitorus, J. Metodologi Penelitian Pendidikan , Medan, 1990 Surakhmad Winarno, Penganar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Bandung Tarsito, 1992. Sudjana, Metode Statistika Tarsito, Bandung, 2002.
110
Junal Manajemen dan Informatika Pelita Nusantara