THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS DALAM IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RS.X MOJOKERTO
Yuyun Suhartiyas* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK Pada era Jaminan Kesehatan Nasional RS.X Mojokerto melaksanakan kerjasama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dalam rangka melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional, maka dilakukan pengendalian keuangan diseluruh sektor rumah sakit. Jika pada 4 periode laporan keuangan dan rasio keuangan tahunan mengalami penurunan, maka akan menjadi kecemasan dengan berlakunya era Jaminan Kesehatan Nasional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesehatan keuangan pada empat bulan pra implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dan pasca implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dengan menggunakan rasio likuiditas dan profitabilitas. Sehingga dapat diketahui kemampuan rumah sakit dalam memenuhi hutang lancar dan kemampuan dalam memperoleh laba pada sebelum dan sesudah Jaminan Kesehatan Nasional. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional, penelitian dilakukan di unit keuangan RS.X Mojokerto. Data penelitian bersumber dari data sekunder (Laporan keuangan) periode tahunan dan bulanan. Hasil penelitian ini berupa gambaran kondisi keuangan pada pra implementasi JKN dimana rumah sakit tidak mempunyai profitabilitas dan kemapuan likuiditas yang menurun serta sebaliknya pada saat implementasi mempunyai profitabilitas dan naiknnya kemampuan likuiditasnya sehingga diketahui bahwa kesehatan keuangan lebih baik ketika implementasi Jaminan Kesehatan Nasional. Kata kunci: kesehatan keuangan, rasio likuiditas, rasio profitabilitas PENDAHULUAN Kesehatan keuangan dalam sebuah organisasi merupakan gambaran kemampuan sebuah kondisi orgaanisasi secara keseluruhan dalam satuan ukuran nilai uang. Meskipun kondisi keuangan tidak berperan secara langsung pada implementasi Jaminan Kesehatan Nasional, akan tetapi
menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:1981/MENKES/SK/XII/2010 rumah sakit sebagai penyedia sarana dan prasarana, tenaga serta dana yang dibutuhkan harus selalu siap dalam rangka mendukung pelayanan, sehingga diperlukan manajemen keuangan yang baik di dalam rumah sakit. Manajemen keuangan baik
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
dalam organisasi secara umum maupun di rumah sakit berfungsi dalam mengendalikan kemampuan keuangan untuk menghasilkan kinerja keuangan (kesehatan keuangan) yang baik. RS.X Mojokerto adalah rumah sakit swasta Tipe C yang telah bekerja sama dengan ASKES, Jamsostek dan asuransi lainnya sebelum implementasi JKN dimulai, sehingga secara otomatis menjadi fasilitas kesehatan tingkat II pada saat implementasi JKN dimulai. Dengan berbagai paradigma akan kendali mutu dan kendali biaya yang harus dilakukan dalam implementasi JKN, maka dilakukan analisis kesehatan keuangan rumah sakit pada sebelum dan sesudah implementasi JKN. Analisis kesehatan keuangan harus dilakukan untuk mengetahui kemampuan keuangan yang dimiliki rumah sakit dibandingkan pada saat sebelum dimana tarif pelayanan menggunakan tarif umum rumah sakit dan sesudah implementasi JKN dimana rumah sakit harus menggunakan program khusus dari pemerintah yang disebut dengan Indonesia Case Base Groups (INACBG’s) sebagai dasar pengajuan klaim atas pelayanan yang diberikan. Bagi rumah sakit swasta seperti RS.X Mojokerto merupakan hal yang berisiko ketika tariff rumah sakit diperbandingkan dengan tarif INA-CBG’s yang dikeluarkan oleh pemerintah karena secara perbedaan yang ada, oleh karena itu dilakukan analisis untuk mengetahui dampak keuangan bagi rumah sakit dan kemampuan keuangan pada implementasi JKN periode selanjutnya. Analisis kesehatan
keuangan dilakukan menggunakan rasio keuangan primer yaitu rasio likuiditas untuk melihat kemampuan dalam memenuhi hutang jangka pendek dan rasio profitabilitas sebagai alat untuk melihat kemampuan menghasilkan laba pada implementasi JKN. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan perhitungan rasio keuangan yaitu likuiditas dan profitabilitas, guna mengetahui kesehatan keuangan untuk menilai kemampuan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada implementasi JKN berikutnya di RS.X Mojokerto. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja keuangan dinilai berdasarkan kemampuan keuangan yang dimiliki oleh suatu organisasi, dimana kemampuan keuangan dihitung dengan menggunakan rasio keuangan, yang diperoleh dari memperbandingkan pos dalam laporan keuangan dengan pos laporan keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap,2009). Sehingga hasil perhitungan rasio keuangan dapat digunakan sebagai: 1) alat untuk menilai kinerja dan prestasi yang dicapai oleh organisasi; 2) sebagai rujukan dalam membuat perencanaan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen organisasi; 3) alat untuk mengevaluasi kondisi atau perspektif keuangan dalam organisasi; 4) memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman bagi kreditor dan 5) penilaian bagi stakeholder organisasi (Fahmi,2012).
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Secara garis besar banyak penulis mengemukakan pengelompokkan jenis rasio keuangan yang pada dasarnya adalah sama, akan tetapi dengan istilah yang berbeda. Secara umum, penggunaan rasio keuangan banyak mengacu pada literature dari (Ross et.al.,2008) yang mengelompokkan rasio keuangan menjadi 5 jenis yaitu short-term solvency ratio atau liquidity ratios, long-term solvency ratio atau financial leverage ratios, asset management ratio atau turnover ratios, profitability ratios dan market value ratios. Dimana setiap rasio menunjukkan kemampuan keuangan yang dimiliki oleh organisasi dari kinerja yang dilakukan Short-term solvency ratio atau yang dikenal dengan rasio likuiditas merupakan rasio yang menilai kemampuan organisasi dalam membayar hutang jangka pendek (kurang dari 1 tahun) termasuk didalamnya adalah hutang gaji, hutang jasa medik, listrik dll, long-term solvency ratio atau financial leverage ratios atau biasa disebut dengan rasio solvabilitas adalah rasio yang menilai kemampuan organisasi dalam membayar hutang jangka (mempunyai umur hutang lebih dari 1 tahun), asset management ratio atau turnover ratios adalah rasio keuangan yang menilai kemampuan organisasi apakah dalam mengelola asset atau sumber daya yang dimiliki telah dilakukan secara efisien, profitability ratios tau rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang menilai kemampuan organisasi dalam menghasilkan laba, serta market value ratios atau rasio nilai pasar yang menilai
kemampuan organisasi dalam bersaing dengan pasar yang ditunjukkan dengan harga saham yang dimiliki di pasar modal rasio ini digunakan pada organisasi yang telah go public. RS.X Mojokerto dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), merupakan rumah sakit yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sehingga dalam melakukan pelayanan kesehatan diperlukan kendali mutu dan kendali biaya. Berdasarkan jenis rasio keuangan tersebut jika dikelompokkan kembali pada tingkat keutamaan kepentingan rasio yang berhubungan dengan kesehatan keuangan organisasi, maka dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu rasio primer dan rasio sekunder, rasio primer terdiri dari rasio likuiditas dan rasio profitabilitas sedangkan rasio sekunder terdiri dari rasio solvabilitas dan rasio turnover. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio, Net Working Capital to Total Assets dan interval measure, sedangkan profitability ratio terdiri dari profit margin, profit marginReturn on total assets dan Return on total equity (Ross et.al.,2008). RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah kesehatan keuangan RS.X Mojokerto berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada implementasi Jaminan Kesehatan Nasional? a. Berapakah rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio,
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
net working capital to total assets dan interval measure pada RS.X Mojokerto? b. Berapakah rasio profitabilitas yang terdiri dari profit margin, profit marginReturn on total assets dan Return on total equity pada RS.X Mojokerto? 2. Bagaimanakah analisis kesehatan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas RS.X Mojokerto pada implementasi Jaminan Kesehatan Nasional? TUJUAN PENELITIAN 1. Menghitung kesehatan keuangan RS.X Mojokerto berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada implementasi Jaminan Kesehatan Nasional a. Menghitung rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio, Net Working Capital to Total Assets dan interval measure pada RS.X Mojokerto b. Menghitung rasio profitabilitas yang terdiri dari profit margin, profit marginReturn on total assets dan Return on total equity pada RS.X Mojokerto 2. Melakukan analisis kesehatan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas RS.X Mojokerto pada implementasi Jaminan Kesehatan Nasional
dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas dan rasio profitabilitas berdasarkan laporan keuangan per bulan pada RS.X Mojokerto. Perhitungan akan dilakukan pada 4 (empat) bulan sebelum dan sesudah implementasi JKN. Perhitungan ini berdasarkan rumus dalam rasio likuiditas dan profitabilitas, yang diperoleh dari perbandingan pos rekening dalam laporan keuangan. Setiap hasil hasil perhitungan rasio likuditas dan rasio profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan dari perhitungan laporan keuangan pada periode tersebut. Rumus perhitungan kesehatan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas (Ross et.al.,2008) adalah sebagai berikut: 1. Menghitung rasio likuiditas, yang terdiri dari: a. Menghitung Current Ratio b. Menghitung Quick Ratio
c. Menghitung Cash ratio
d. Menghitung Net Working Capital To Total Assets
e. Menghitung Interval Measure METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancang bangun cross sectional. Kesehatan keuangan
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
2. Menghitung rasio profitabilitas, yang terdiri dari: a. Menghitung Profit margin
b. Menghitung Return on Assets (ROA)
c. Menghitung Return Equity (ROE)
On
Dalam analisis kesehatan keuangan di RS.X Mojokerto dilakukan dengan membandingkan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada kwartal ketiga sebelum dan kwartal I sesudah implementasi JKN. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui perbandingan kesehatan keuangan RS.X Mojokerto pada sebelum dan sesudah implementasi JKN serta diperbandingkan dengan standar rasio yang berlaku dengan setiap periode yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesehatan keuangan adalah kondisi keuangan organisasi yang dinilai dari aspek kemampuan keuangan organisasi baik dari besar kemampuan dalam memenuhi hutang jangka pendek dan jangka panjang, kemampuan menghasilkan laba dan kemampuan mengelola asset yang dimiliki secara efisien. Rasio keuangan merupakan bentuk indikasi risiko keuangan yang terjadi dinilai dari aspek kemampuan keuangan. Dengan berlakunya JKN, menjadi awal dari transisi disegala
proses dalam pelayanan rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan tingkat II, dimana kepatuhan proses pelayanan kesehatan maupun administrasi harus dilakukan untuk mencapai kendali mutu dan biaya. Keberhasilan kendali mutu dan biaya yang dilakukan oleh rumah sakit juga dapat dilihat dari kemampuan keuangan rumah sakit dalam melakukan operasional kegiatannya. Kelancaran kegiatan operasional sebuah organisasi termasuk rumah sakit dari sisi keuangan bergantung pada kemampuan menjalankan transaksi keuangan terutama dalam memenuhi hutang lancar yang dimiliki dari asset lancar yang dimiliki secara likuid (mudah untuk ditransaksikan). Likuiditas sangat penting karena mempunyai hubungan dengan modal kerja, karena rasio likuiditas menjadi ukuran dari modal kerja yang menjadi dasar untuk perputaran operasional organisasi, oleh karena itu likuiditas menjadi ukuran analisis yang paling penting dibandingkan ukuran analisis yang lain (Subrayaman,2009). Analisis likuiditas menjadi sangat penting untuk analisis sebuah organisasi, karena menjadi ukuran kelancaran kegiatan operasional yang akan dilakukan. Akan tetapi sangat penting pula untuk melihat kemampuan sebuah organisasi untuk mendapatkan profit (laba), karena ukuran kesuksesan sebuah organisasi (perusahaan) adalah menggunakan pendanaan untuk menghasilkan profit (Subrayaman,2009).
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Sehingga bagi sebuah organisasi atau bisnis adalah hal yang mutlak jika menginginkan kelancaran dalam kegiatan operasional dan mendapatkan profit dari dana yang ditanamkan. Oleh karena itu rasio likuiditas dan rasio profitabilitas menjadi rasio primer dalam melakukan analisis sebuah organisasi, termasuk rumah sakit. Dengan berpartisipasi dalam implementasi JKN, analisis keuangan harus dilakukan agar mengetahui perubahan dari sisi keuangannya. Rasio Likuiditas Analisis likuiditas suatu organisasi dapat dilakukan melalui rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio, Net Working Capital to Total Assets dan interval measure (Ross.,et.al,2008). Current ratio adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan organisasi dalam hal ini rumah sakit dalam memenuhi hutang lancer yang dimiliki dengan menggunakan aktiva lancar. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, current ratio sebesar 1,77 kali, turun menjadi 1,75 kali, turun kembali menjadi 1,51 kali dan mengalami nilai rasio terendah 1,41 kali, sedangkan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 nilai current ratio adalah naik signifikan menjadi 3,39 kali, turun menjadi 2,60 kali, turun menjadi 2,58 kali dan kembali turun menjadi 2,46 kali pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi hutang lancar
menggunakan aktiva lancar mengalami penurunan hingga mencapai 1,41 kali, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan menjadi 3,39 kali pada Januari 2014 dan mengalami penurunan secara terus menerus hingga 2,46 kali pada April (i bagi perusahaan diharapkan minimal 1 (Ross et al,2008). Dalam artian ratarata rasio adalah sebesar 1,61 pada sebelum dan 2,76 kali pada sesudah JKN (lihat Tabel 2) atau kemampuan memenuhi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai lebih baik dibanding sebelumnya, meskipun pada setiap periode nilai rasio >1. Quick ratio adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan organisasi dalam hal ini rumah sakit dalam memenuhi hutang lancar yang dimiliki dengan menggunakan aktiva lancar yang paling cepat dapat dicairkan, dalam hal imi tidak termasuk persediaan. Dengan asumsi bahwa persediaan merupakan jenis aktiva lancar akan tetapi dari tingkat liquid, persediaan memerlukan waktu untuk siap digunakan karena harus dilakukan konversi menjadi kas dan mempunyai kemungkinan memiliki penurunan nilai saat dijual. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, quick ratio sebesar 1,31 kali, naik menjadi 1,39 kali, turun kembali menjadi 1,23 kali dan turun mencapai rasio terendah menjadi 1,14 kali dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 nilai quick ratio adalah naik menjadi 2,85 kali,
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
turun menjadi 2,27 kali, turun kembali menjadi 2,24 kali dan turun menjadi 2,20 kali pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi hutang lancar menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan yang dimiliki, mengalami penurunan hingga mencapai 1,14 kali, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan menjadi 2,85 kali pada Januari 2014 dan mengalami penurunan hingga 2,20 kali pada April (quick ratio bagi perusahaan diharapkan minimal 1 (Ross et al,2008). Dalam artian rata-rata rasio pada sebelum adalah sebesar 1,27 dan sesudah JKN sebesar 2,39 kali (lihat Tabel 2) atau kemampuan memenuhi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar dengan tidak termasuk persediaan yang dimiliki RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai lebih baik dibanding sebelumnya,
meskipun pada setiap periode nilai rasio >1. Cash ratio adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan organisasi dalam hal ini rumah sakit dalam memenuhi hutang lancar yang dimiliki dengan menggunakan aktiva lancar yang paling liquid. Likuiditas yang diukur dengan cash ratio menjadi ukuran yang paling tepat karena kemampuan dihitung menggunakan asset yang paling siap digunakan untuk membayar hutang lancar. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, cash ratio sebesar 0,22 kali, naik menjadi 0,23 kali, turun menjadi 0,18 kali dan turun kembali menjadi 0,10 kali pada Desember 2013 dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 nilai cash ratio adalah naik menjadi 0,31 kali, naik menjadi 0,35 kali, turun menjadi 0,31 kali dan naik kembali menjadi 0,43 kali pada April 2014 (Lihat Tabel 1).
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Tabel 1 : Rekapitulasi hasil perhitungan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada RS.X Mojokerto No
Rasio
Sept ‘13
Okt
Nov
Des
Jan ‘14
Feb
Maret April
1,77 kali 1,31 kali 0,22 kali
1,75 kali 1,39 kali 0,23 kali
1,51 kali 1,23 kali 0,17 kali
1,41 kali 1,14 kali 0,10 kali
3,39 kali 2,85 kali 0,31 kali
2,60 kali 2,27 kali 0,35 kali
2,58 kali 2,24 kali 0,31 kali
Rasio Likuiditas 1
Current Ratio
2
Quick ratio
3
Cash Ratio
4 5
2,46 kali 2,20 kali 0,43 kali
Net Working Capital 3,45% 3,50% 2,63% 2,06% 6,05% 6,62% 6,86% 6,78% to Total Assets Interval Measure
87 hari 92 hari
105 hari
94 hari
126 hari
147 hari
179 hari
150 hari
Rasio Profitabilitas 6 7 8
Profit Margin Return On Total Assets Return on Total Equity
-3,31% -4,09% -5,38% -3,41% 16,72% 21,32% 28,40% 12,25% -0,11% -0,12% -0,16% -0,11% 0,59% 0,78% 1,08% 0,43% -0,44% -0,50% -0,67% -0,44% 2,36% 3,10% 4,14% 1,62%
Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi hutang lancar menggunakan aktiva yang paling lancar atau cash, mengalami penurunan hingga mencapai 0,10 kali, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan menjadi 0,31 kali pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga mencapai 0,43 kali pada April (cash ratio bagi perusahaan diharapkan minimal 0,50 (Sawir,2005)). Akan tetapi cash ratio jika analisis dilakukan secara ideal, berdasarkan rumus perbandingan cash dengan hutang lancar adalah 1:1, sehingga
hutang lancar dapat dibayar dengan 100% cash yang dimiliki. Oleh karena rata-rata rasio adalah sebesar 0,18 pada sebelum dan 0,35 kali (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN atau kemampuan memenuhi hutang lancar denganmmenggunakan cash yang dimiliki RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai lebih baik dibanding sebelumnya, meskipun masih dibawah standar 0,50 kali dan atau 1. Net Working Capital to Total Assets adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan organisasi dalam hal ini rumah sakit dalam memenuhi hutang lancar yang dimiliki dengan menggunakan aktiva lancar bersih yang dimiliki.
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Likuiditas yang diukur dengan Net Working Capital to Total Assets menjadi ukuran yang aman bagi rumah sakit karena kemampuan membayar hutang jangka pendek dihitung dari aset lancar yang dimiliki setelah dikurangi dengan hutang lancar. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, Net Working Capital to Total Assets sebesar 3,45%, turun menjadi 3,50%, turun kembali menjadi 2,63% dan turun menjadi 2,06% pada Desember 2013, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 nilai net working capital to total assets adalah naik signifikan menjadi sebesar 6,05%, naik kembali menjadi 6,62%, naik kembali menjadi 6,86% dan turun menjadi 6,78% pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi hutang lancar menggunakan aktiva bersih Net Working Capital to Total Assets, mengalami penurunan hingga mencapai 2,06%, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan menjadi 6,05% pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga mencapai 6,78% pada April. Oleh karena rata-rata rasio adalah sebesar 2,91% pada sebelum dan 6,58 % (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN atau kemampuan memenuhi hutang lancar dengan menggunakan aktiva bersih yang dimiliki RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai lebih baik dibanding sebelumnya.
Interval measure adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan organisasi dalam hal ini rumah sakit dalam memenuhi rata-rata biaya operasional organisasi dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas yang diukur dengan interval measure menghasilkan nilai yang diperkirakan untuk kemampuan organisasi atau perusahaan bertahan jika dilikuidasi . Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, Interval measure sebesar 87 hari, naik menjadi 92 hari, naik menjadi 105 hari dan turun kembali 94 hari pada Desember 2013 dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 naik signifikan menjadi sebesar 126 hari, naik kembali menjadi 147 hari, naik kembali menjadi 179 hari dan turun kembali menjadi 150 hari pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi rata-rata biaya operasional menggunakan aktiva lancar atau interval measure, mengalami fluktuasi hingga mencapai nilai terendah 87 hari, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan menjadi 126 hari pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga mencapai 150 hari kali pada April. Interval measure jika analisis dilakukan secara ideal, berdasarkan perbandingan rata-rata biaya operasional dengan aktiva lancar dan sumber pendanaan yang akan diterima rumah sakit minimal adalah 60 hari karena jangka waktu
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
pelunasan piutang diatas 55 hari sehingga untuk dapat membiayai operasional kembali saat asset lancar habis maka harus mendapatkan dana dari pelunasan piutang. Oleh karena rata- rata rasio adalah sebesar 95 hari pada sebelum dan 151 hari (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN atau kemampuan memenuhi biaya operasional dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai lebih baik dibanding sebelumnya. Rasio Profitabilitas Untuk analisis keuangan selanjutnya dilakukan analisis pada kemampuan memperoleh laba dari aktivitas rumah sakit yang dilakukan adalah menghitung rasio profitabilitas yang terdiri dari profit margin, profit marginReturn on total assets dan return on total equity. Profit margin merupakan rasio yang memperhitungan kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan laba dari kegiatannya, dengan memperbandingkan laba dengan tingkat pendapatan yang diperoleh. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, profit margin adalah sebesar -3,31%, turun menjadi -4,09%, turun kembali menjadi -5,38% dan naik menjadi -3,41% pada Desember 2013 dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 adalah secara signifikan naik menjadi sebesar 16,72%, naik menjadi 21,32%, naik kembali menjadi 28,40% dan turun menjadi 12,25% pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada
September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto untuk menghasilkan laba adalah kurang baik ditandai dari nilai profit margin yang minus artinya rumah sakit dalam kondisi rugi, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan menjadi 16,72% pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga mencapai 12,25% pada April. Profit margin jika analisis dilakukan secara ideal maka nilai harus positif (>0), oleh karena rata-rata rasio adalah sebesar -0,45% pada sebelum JKN dan 19,67% (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN dapat diperoleh kesimpulan bahwa RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai mempunyai kemampuan memperoleh laba yang lebih baik dibanding sebelumnya ditandai dengan berubahnya nilai profit margin dari negative menjadi positif. Return on total assets merupakan rasio yang memperhitungan kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan laba dari asset yang digunakan, dengan memperbandingkan laba dengan jumlah asset yang dimiliki. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, Return on total assets adalah sebesar - 0,11%, turun menjadi -0,12%, turun kembali menjadi -0,16% dan naik kembali menjadi -0,11% pada Desember 2013 dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 adalah naik menjadi sebesar 0,59%, naik kembali menjadi 0,78%, naik menjadi 1,08% dan turun kembali menjadi 0,43% pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto untuk menghasilkan laba dengan menggunakan asset yang dimiliki adalah kurang karena nilai return on total assets adalah minus yang artinya dalam kondisi rugi, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan dengan memperoleh keuntungan menjadi 0,59% pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga mencapai 0,43% pada April. Return on total assets jika analisis dilakukan secara ideal maka nilai harus positif (>0), oleh karena rata-rata rasio adalah sebesar -0,13% pada sebelum JKN dan 0,72% (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN dapat diperoleh kesimpulan bahwa RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai mempunyai kemampuan memperoleh laba yang lebih baik dibanding sebelumnya ditandai dengan berubahnya nilai return on total assets dari negatif menjadi positif. Return on total equity merupakan rasio yang memperhitungan kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan laba dari modal yang digunakan, dengan memperbandingkan laba dengan jumlah modal yang dimiliki. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN atau periode September hingga Desember 2013, Return on total equity adalah sebesar -0,44%, turun menjadi -0,50%, turun kembali -
0,67% dan naik menjadi -0,44% pada Desember 2013 dan saat implementasi JKN dimulai pada Januari-April 2014 adalah mengalami kenaikan signifikan menjadi sebesar 2,36%, naik kembali menjadi 3,10%, naik menjadi 4,14% dan turun kembali menjadi 1,62% pada April 2014 (Lihat Tabel 1). Berdasarkan rasio tersebut dapat diketahui bahwa pada September – Desember 2013 kemampuan RS.X Mojokerto untuk menghasilkan laba dengan berdasarkan modal yang dimiliki adalah kurang karena nilai return on total equity adalah minus yang artinya dalam kondisi rugi, sedangkan pada saat implementasi JKN dimulai mengalami kenaikan signifikan dengan memperoleh keuntungan menjadi 2,36% pada Januari 2014 dan mengalami fluktuasi hingga dan menjadi 1,62% pada April. Nilai Return on total equity jika analisis dilakukan secara ideal maka nilai harus positif (>0), oleh karena ratarata rasio adalah sebesar -0,53% pada sebelum JKN dan 2,8% (lihat Tabel 2) pada sesudah implementasi JKN dapat diperoleh kesimpulan bahwa RS.X Mojokerto pada saat implementasi JKN dimulai mempunyai kemampuan memperoleh laba yang lebih baik dibanding sebelumnya ditandai dengan berubahnya nilai Return on total equity dari negative menjadi positif.
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Tabel 2 : Rekapitulasi rata-rata rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada RS.X Mojokerto sebelum dan sesudah implementasi JKN No Rasio Standar Sebelum Sesudah Rasio Likuiditas 1
Current Ratio
>1 atau >4
1,61 kali
2,76 kali
2
Quick ratio
>1
1,27 kali
2,39 kali
3
Cash Ratio Net Working Capital to Total Assets Interval Measure
1:1
0,18 kali
0,35 kali
>1
2,91%
6,58%
60 Hari
95 hari
151 hari
4 5
Rasio Profitabilitas 6
Profit Margin
>0
-4,05%
19,67%
7
Return On Total Assets
>0
-0,13%
0,72%
8
Return on Total Equity
>0
-0,53%
2,8%
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara menyeluruh nilai rata-rata rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada Kwartal III sebelum implementasi dana Kwartal I sesudah implementasi JKN adalah lebih tinggi pada sesudah implementasi JKN. Dengan demikian rumah sakit dapat melanjutkan untuk bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan kendali mutu dan kendali biaya yang efektif dan efisien, agar rumah sakit dapat mempertahankan kemampuan memenuhi hutang lancar (likuiditas) dan kemampuan menghasilkan laba (profitabilitas) yang lebih baik, artinya kesehatan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan profitabilitas pada implementasi JKN di RS.X Mojokerto lebih baik dibandingkan sebelum era JKN. Dengan prinsip bahwa proses yang dilakukan dalam pelayanan untuk pasien dengan
kendali yang baik, karena terdapat kecenderungan menurun pada seluruh rasio likuiditas dan profitabilitas pada bulan keempat di implementasi JKN dan jika rumah sakit tidak dapat mengendalikan dan dengan evaluasi yang baik akan memungkinkan mengalami penurunan kembali. KESIMPULAN Analisis kesehatan keuangan berdasarkan rasio likuiditas dan profitabilitas pada RS.X Mojokerto yang dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Ross.,et.al (2008), maka diperoleh gambaran bahwa pada Kwartal I implementasi JKN likuiditas rumah sakit yang dihitung berdasarkan current ratio, quick ratio, cash ratio, net working capital to total assets dan interval measure seluruhnya menunjukkan bahwa lebih tinggi dari Kwartal III sebelum JKN. Artinya
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
kemampuan RS.X Mojokerto dalam memenuhi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki lebih bagus dari sebelumnya, bahkan dengan menggunakan asset yang paling liquid yakni kas juga menunjukkan hal yang sama. Sedangkan pada rasio profitabilitas juga menunjukkan peningkatan yang sama, yakni pada kwartal I implementasi JKN lebih tinggi dibandingkan pada Kwartal III sebelum implementasi JKN dilaksanakan. Bahkan pada rasio profitabilitas saat implementasi JKN dilaksanakan, menunjukkan bahwa rumah sakit mampu menghasilkan laba dibandingkan sebelumnya yang mengalami kerugian ditandai dari nilai rasio yang negatif. Dengan penelitian pada kesehatan keuangan RS.X Mojokerto berdasarkan rasio primer yakni rasio likuiditas dan rasio profitabilitas maka diperoleh hasil bahwa pada kedua rasio tersebut mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan sebelum implementasi, artinya kelancaran kegiatan operasional berjalan lancar dengan likuiditas yang dihasilkan dengan baik dan kesuksesan bisnis yang dijalankan terbukti lebih baik ditunjukkan dengan nilai profitabilitas yang lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan keuangan pada implemntasi JKN di RS.X Mojokerto lebih sehat. SARAN Berdasarkan perhitungan rasio keuangan yakni rasio likuiditas dan rasio profitabilitas di RS.X Mojokerto pada Kwartal I
implementasi JKN jauh lebih sehat dibandingkan dengan sebelum implementasi JKN, sehingga manajemen harus melakukan evaluasi secara periodik di implementasi selanjutnya dengan memperbandingkan pada Kwartal I untuk mengetahui trend pada periode berikutnya. Pada bulan keempat di Kwartal I seleruh rasio baik pada rasio likuiditas maupun rasio profitabilitas mempunyai kecenderungan menurun, sehingga manajemen RS.X Mojokerto harus segera melakukan evaluasi dan analisis selanjutnya agar rasio pada periode berikutnya tidak terus menurun. Melakukan analisis pada proses pelayanan termasuk kunjungan pasien,BOR,ALOS dan trend biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. Pada Kwartal III sebelum implementasi JKN RS.X Mojokerto telah bekerja sama dengan asuransi yang melebur menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sehingga secara otomatis di awal implementasi JKN menjadi fasilitas kesehatan tingkat II, akan tetapi terdapat perubahan rasio keuangan yang signifikan, sehingga manajemen harus secara teliti melakukan analisis disetiap komponen di rumah sakit yang membentuk transaksi keuangan agar diketahui dengan rinci komponen yang signifikan mengalami perubahan dan berpengaruh pada naiknya kesehatan keuangan pada Kwartal I implementasi JKN. DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Panduan bagi
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol...........................
Akademisi, Manager, dan Investor Untuk Menilai Dan Menganalisis Bisnis Dari Aspek Keuangan. Alfabeta,CV; Bandung Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. RajaGrafindo Persada; Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1981/MENKES/SK/XII/2010 Ross et.al. 2008. Fundamentals of Corporate Finance. Sixth Edition, Alternate Edition. by The McGraw−Hill Companies; United States of America Subramanyam,K.R. 2009. Financial Statement Analysis. McGraw Hill; Avenue of the Americas, New York, NY, 10020 Sawir,Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka; Jakarta