ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP Yan, Bistari, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email :
[email protected] Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar di kelas IX SMP Negeri 1 Sungai Kunyit Kab. Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah 23 siswa. Berdasarkan hasil analisis data, hasil wawancara, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: siswa melakukan kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan kecerobohan. Yang menjadi faktor penyebab kesalahan siswa adalah kurangnya usaha yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal, siswa kurang menguasai materi, siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal, siswa kurang menguasai materi-materi prasyarat serta siswa tidak memahami langkah dalam menyelesaikan soal. Kata Kunci : analisis kesalahan, bangun ruang sisi datar Abstract : This study had purpose to determine the types of errors students did in solving problem of surface area and volume of the polyhedron in class IX SMP Negeri 1 Sungai Kunyit Kab. Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. The research method used is descriptive research with the form of case study research. Subjects for this researches were 23 students. Based on the results of data analysis, interviews, and discussion, it can be concluded: students make a mistake on concept, procedural errors, and errors because of carelessness. Factors that cause errors were the lack of effort done by students in the work on the problems, the students did not master the material, students are less meticulous in work on the problems, the students did not master the prerequisite materials and the students do not understand step in resolving a problem. keywords : error analysis, polyhedron
R
endahnya kemampuan matematika siswa dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi. Salah satunya adalah dengan memberikan tes atau soal tentang materi tersebut kepada siswa. Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tersebut dapat menjadi salah satu petunjuk untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. Oleh karena itu, adanya kesalahan-kesalahan tersebut perlu diidenfikasi dan dicari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya kemudian dicari solusi penyelesaiannya. 1
Dengan demikian, informasi tentang kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan merupakan akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Belajar matematika merupakan suatu proses yang berkesinambungan untuk memperoleh konsep, ide, dan pengetahuan baru yang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu, untuk setiap materi siswa diharapkan benar-benar menguasai konsep yang diberikan karena konsep tersebut akan digunakan untuk mempelajari materi berikutnya. Hasil survey dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2000/2001 menunjukkan siswa lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung,2008). Padahal, materi ini sangat penting untuk mempelajari materi berikutnya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dari hasil pra riset di SMP N 1 Sui Kunyit pada tanggal 29 November 2011 di kelas IX B di dapat hasil bahwa masih banyak siswa yang salah dalam menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi tegak Salah satu soal di dalam pra riset adalah: diketahui sebuah prisma tegak yang alasnya berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal 24 cm dan 10 cm. Jika tinggi prisma 15 cm, berapakah luas permukaan prisma tersebut. Dari soal tersebut hanya 5 dari 28 siswa yang menjawab benar. Sedangkan siswa lainnya masih salah dalam menyelesaikan soal tersebut, baik itu kesalahan konsep, kesalahan prosedur ataupun kesalahan perhitungan. Berdasarkan informasi dan pengalaman guru, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang, salah satunya adalah kesalahan dalam perhitungan. Selain itu, banyak juga siswa yang masih salah dalam menggunakan rumus. Hal ini dapat disebabkan karena siswa lebih cenderung hanya menghafalkan rumus, kurang memahami konsep secara benar. Selain kesalahan-kesalahan tersebut, tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan oleh siswa yang menyebabkan rendahnya nilai siswa. Belajar matematika adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antar konsep-konsep dan struktur yang terdapat dalam arti tersebut. Konsep menurut Gagne (dalam E.T Ruseffendi, 1991) adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan benda-benda (objek) ke dalam contoh dan non contoh. Seringkali siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan suatu soal. Salah dapat berarti berbeda dari seharusnya. Menurut Sukirman (dalam Fauziah Machmuni, 2006:13), “kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika merupakan penyimpangan dari jawaban yang benar”. Ade Mirza (1998) juga mengatakan bahwa jawaban yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dinyatakan sebagai jawaban yang salah.
2
Yang dimaksud dengan jenis-jenis kesalahan dalam penelitian ini adalah berbagai jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang luas permukan dan volume bangun ruang sisi datar. Jenis kesalahan yang dimaksud dikelompokkan dalam tiga jenis kesalahan sebagai berikut: 1) Kesalahan konsep adalah kesalahan dalam memahami konsep matematika yang menjadi prasyarat maupun konsep yang diajarkan; 2) Kesalahan prosedur adalah ketidaksesuaian langkah-langkah dalam menjawab masalah sehingga tidak ada kejelasan tata letaknya dalam proses menemukan jawaban; 3) Kesalahan perhitungan atau kecerobohan adalah pengetahuan keterampilan berhitung yang tidak tepat sehingga tidak dapat melakukan perhitungan dengan benar. Kesalahan perhitungan dalam penelitian ini meliputi ketidaktelitian perhitungan, salah tanda, salah operasi dan salah tulis. Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika perlu diketahui. Dengan tujuan, unuk mencari penyebab dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa sehingga dapat diperbaiki. Selain itu, jenis kesalahan juga dimanfaatkan sebagai sumber penyusunan tes diagnostik untuk mendeteksi kesulitan siswa dalam belajar matematika. Tes diagnostik belajar ini memungkinkan untuk dapat mengetahui mengapa siswa dapat menjawab pertanyaaan seperti itu, dan apabila ada jawaban yang salah, maka akan dicari faktor penyebab mengapa siswa tersebut menjawab salah. Soleh (2012) mengemukakan bahwa penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika antara lain: (1) Siswa tidak menangkap konsep dengan benar; (2) Siswa tidak menangkap arti dari lambing-lambang; (3) Siswa tidak memahami asal-usul suatu prinsip; (4) Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur; (5) ketidaklengkapan pengetahuan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berusaha untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar, sehingga kesalahan kesalahan yang serupa dapat diminimalisir dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa METODE Bentuk penelitian ini adalah bentuk penelitian studi kasus. Manurut Suharsimi Arikunto (2006:142) “Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Dalam penelitian ini yang diteliti secara mendalam adalah kesalahan siswa serta faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal-soal luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar di kelas IX SMP Negeri 1 Sungai Kunyit Menurut Suharsimi Arikunto (2006:145), subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Sungai Kunyit yang berjumlah 23 orang. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti berkoordinasi dengan guru bidang studi Matematika SMP Negeri 1 Sungai Kunyit.
3
Adapun teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis dan teknik komunikasi langsung dengan wawancara (interview). Teknik tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal matematika yang berkaitan dengan materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Wawancara (interview) adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan faktor penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal luas permukaan dan volume bangu ruang sisi datar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep yang berbentuk essay. Tes pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep prasyarat dan konsep inti dari materi luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar. Adapun langkah-langkah penyusunan tes adalah sebagai berikut: 1) Penentuan tujuan tes; 2) Penyusunan kisi-kisi soal tes; 3) Penulisan butir soal; 4) Validitas tes. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yakni ketepata suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid menurut isi bilamana materi tes tersebut betul-betul dapat mewakili secara menyeluruh (represntatif) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan (Aunurrahman, 2009:219) Jenis wawancara yang dilakukan yaitu wawancara tak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono (2009 : 207) mengatakan bahwa analisis data adalah: Proses mencari dan menyusun secara matematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini, analisis kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan siswa, maka analisis datanya bersifat kualitatif. Untuk menghitung persentase jawaban yang salah dan yang benar digunakan data kuantitatif. Proses kegiatan analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan fase-fase sebagai berikut: (1) Memerikasa hasil pekerjaan siswa satu per satu sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan; (2) Mendeskripsikan hasil jawaban salah dari setiap butir soal; (3) Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa untuk setiap butir soal; (4) Mengelompokkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; (5) Melakukan wawancara pada beberapa orang siswa yang dianggap dapat mewakili untuk mengetahui penyebab kesalahannya Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan. 3) tahap pembuatan laporan.
4
Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) mengadakan observasi dan melakukan wawancara kepada guru matematika di SMP Negeri 1 Sungai Kunyit; (2) Menyiapkan instrument penelitian berupa soal tes; (3) Memvalidasi isi instrument penelitian yaitu soal tes; (4) mengujicoba soal tes di kelas IX SMP Negeri 2 Sungai Kunyit. Tahap Pelaksanaan Terdiri atas : (1) Memberikan tes kepada siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Sungai Kunyit; (2) Mengoreksi hasil jawaban siswa; (3) Menentukan siswa yang akan diwawancarai; (4) Melakukan wawancara. Tahap Pembuatan Laporan Terdiri atas : (1) Mendeskripsikan hasil penelitian; (2) membuat simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian, di dapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel berikut: Tabel 1 Persentase Siswa yang Menjawab Benar dan Salah Nomor Siswa yang menjawab benar Siswa yang menjawab salah Soal Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1a 1b 2a 2b 3 4 5
4 6 13 13 4 14 3
17,39 26,09 56,52 56,52 17,39 60,87 13,04
19 17 10 10 19 9 20
82,61 73,91 43,48 43,48 82,61 39.13 86,96
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada soal no 1a, 1b, 3 dan 5 banyak siswa yang menjawab salah dari pada yang menjawab benar. Sedangkan pada soal no 2a, 2b dan 4 siswa lebih banyak yang menjawab benar. Jawaban salah di sini termasuk siswa yang tidak menuliskan jawaban sama sekali. Untuk mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar adalah dengan mengelompokkan hasil jawaban salah ke dalam jenis-jenis kesalahan pada setiap butir soal. Sedangkan siswa yang tidak menuliskan jawaban sama sekali tidak dapat dikelompokkan ke dalam jenis-jenis kesalahan tersebut.
5
Tabel 2 Jenis-jenis Keslahaan Pada setiap Butir Soal No. Soal Jenis Kesalahan Jumlah Siswa 1a Kesalahan Konsep 8 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 0 1b Kesalahan Konsep 6 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 0 2a Kesalahan Konsep 8 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 0 2b Kesalahan Konsep 8 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 1 3 Kesalahan Konsep 0 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 1 4 Kesalahan Konsep 1 Kesalahan Prosedur 1 Kesalahan Kecerobohan 0 5 Kesalahan Konsep 15 Kesalahan Prosedur 0 Kesalahan Kecerobohan 3 Pada tabel terlihat siswa banyak melakukan kesalahan konsep dibandingkan kesalahan-kesalahan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa tidak memahami konsep mengenai luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar maupun konsep-konsep yang menjadi prasyarat materi tersebut. Pembahasan Jika dilihat dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat diketahui bahwa semua siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Kesalahankesalahan tersebut meliputi kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan kecerobohan. Berikut akan dibahas jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan faktor penyebab dari kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaika soal luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 1a adalah kesalahan konsep yang dilakukan sebanyak 8 siswa atau 34,78%. Kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut adalah sebagai berikut: a. L = (2 x la) + (ka x t) Dilakukan sebanyak 7 siswa atau 30,43%
6
b. Lp = La + L sisi selimut = 16 + 240 = 256 Dilakukan sebanyak 1 siswa atau 4,35% Berdasarkan hasil wawancara, siswa salah menjawab soal nomor 1a di sebabkan siswa tidak mengerti dalam mencari luas alas serta keliling alas dari prisma yang alasnya berbentuk segitiga. Sedangkan siswa yang tidak menuliskan jawaban disebabkan siswa tidak mengerti dengan apa yang dimaksud dengan luas permukaan prisma. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, sebaiknya guru lebih detail dalam menjelaskan luas permukaan prisma dengan menggunakan prisma yang bentuk alasnya berbeda-beda. Selain itu juga sebaiknya guru menjelaskan kembali konsep-konsep yang menjadi prasyarat dalam mempelajari luas permukaan prisma seperti luas dan keliling segitiga. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 1b adalah kesalahan konsep yang dilakukan sebanyak 6 siswa atau 26,09%. Kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut adalah sebagai berikut: a. V = La x t = 25 x 7 = 175 Dilakukan oleh sebanyak 4 siswa atau 17,39% b. V = La x t = 8 x 6 = 48 Dilakukan oleh sebanyak 1 siswa atau 4,35% c. V = La x t Dilakukan oleh sebanyak 1 siswa atau 4,35% Berdasarkan hasil wawancara, siswa salah dalam menjawab soal tentang volume prisma disebabkan karena siswa tidak mengerti dalam menentukan luas alas suatu prisma segitiga serta tinggi segitiga. Sedangkan siswa yang tidak menuliskan jawaban di karenakan tidak tahu tentang apa yang di maksud dengan volume prisma. Untuk memperbaiki kesalahan tersbut sebaiknya guru lebih banyak memberikan siswa latihan soal tentang volume prisma serta menjelaskan kembali materi prasyarat yang berkaitan dengan prisma.. Jenis-jenis kesalahan yang di lakukan siswa pada soal nomor 2a adalah kesalahan konsep yang dilakukan oleh sebanyak 8 siswa atau 34,78%. Kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut adalah sebagai berikut: a. L = La + L selimut = 16 + 240 = 256 Dilakukan sebanyak 6 siswa atau 26,09% b. Lp = La + L selimut = 256 + 960 = 1216 Dilakukan sebanyak 2 siswa atau 8,70%
7
Berdasarkan hasil wawancara, siswa salah dalam menentukan luas alas serta luas selimut limas dikarenakan siswa tidak memahami konsep luas alas serta luas selimut limas, siswa tidak mengerti mana yang dimaksud alas maupun selimut limas. Sedangkan siswa yang tidak menuliskan jawaban dikarenakan siswa tidak tahu atau lupa dengan cara mencari luas permukaan suatu limas. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, sebaiknya guru lebih sering memberikan contoh-contoh soal tentang luas permukaan limas sehingga siswa lebih terbiasa dalam mengerjakan soal tentang luas permukaan limas dan dengan sendirinya siswa ingat bagaimana cara mencari luas permukaan limas. Di samping itu juga guru sebaiknya memberikan ulangan materi prasayarat seperti tentang luas bangun-bangun datar. Jenis-jenis kesalahan siswa yang dilakukan siswa pada soal nomor 2b adalah kesalahan konsep yang dilakukan oleh 8 siswa atau 34,78%, serta kesalahan kecerobohan yang dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35%. Kesalahan konsep yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: a. V = 16x16x15 = 3840 Dilakukan oleh 6 siswa atau 26,09% b. 1/3 Luas Dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35% c. 1/3 x La x t Dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35%. Sedangkan kesalahan kecerobohan yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: V = 1/3 x La x t = 16x16x15 = 3840 Dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35% Berdasarkan hasil wawancara, siswa salah dalam menuliskan rumus volume limas atau tidak melanjutkan perhitungan volume limas dikarenakan siswa tidak memahami konsep volume limas maupun konsep materi prasyaratnya. Sedangkan siswa yang melakukan kesalahan kecerobohan disebabkan siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, sebaiknya guru mengulang kembali materi prasyarat yang dibutuhkan dalam pengerjaan soal mengenai volume limas. Selain itu juga guru lebih sering memberikan soal kepada siswa yang dikerjakan secara individu, sehingga siswa terbiasa dalam mengerjakan soal tentang volume limas. Mengenai kesalahan kecerobohan, sebaiknya guru lebih sering menekankan siswa agar mengoreksi kembali pekerjaan mereka agar kesaalahan kecerobohan dapat diatasi Jenis-jenis kesalahan siswa yang dilakukan siswa pada soal nomor 3 adalah kesalahan kecerobohan yang dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35 %. Kesalahan kecerobohan yang dilakukan adalah siswa salah dalam melakukan perhitungan.
8
Kesalahan kecerobohan yang dilakukan adalah siswa salah dalam melakukan perhitungan. Berdasarkan hasil wawancara kesalahan kecerobohan yang terjadi disebabkan siswa terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soal dan tidak memeriksa kembali jawabannya. Siswa yang tidak menuliskan jawaban dikarenakan siswa tidak mengerti dengan maksud dari soal tersebut serta siswa juga tidak paham dengan konsep luas permukaan prisma. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya guru lebih menekankan kembali mengenai konsep luas permukaan prisma sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus saja. Kesalahan kecerobohan dapat diatasi dengan cara guru lebih sering mengingatkan siswa untuk memeriksa kembali jawaban mereka sebelum dikumpulkan. Jenis-jenis kesalahan siswa yang dilakukan siswa pada soal nomor 4 adalah kesalahan konsep yang dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35% dan kesalahan prosedur yang dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35%. Kesalahan konsep yang terjadi adalah sebagai berikut: V = La x tinggi La = 384/8 =48 a = √48
Sedangkan kesalahan prosedur yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: V = 1/3 x La x t 384 = 1/3 x La x t La = 384/3 = 128 Kesalahan konsep terjadi disebabkan siswa tidak memahami tentang konsep volume limas, sehingga siswa tidak dapat menuliskan rumus volume limas. Sedangkan kesalahan prosedur di sebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mencari luas alas suatu limas yang diketahui volume dan tingginya. Untuk mengatasi kesalahan tersebut, hendaknya guru lebih sering memberikan soal yang bukan hanya sekedar mencari volume limas saja, tetapi diberikan juga soal yang mencari alas atau tinggi suatu limas, sehingga siswa terbiasa dalam mengerjakan soal tersebut. Jenis-jenis kesalahan siswa yang dilakukan siswa pada soal nomor 5 adalah kesalahan konsep yang dilakukan oleh 15 siswa atau 65,22% serta kesalahan kecerobohan oleh 3 siswa atau 13,04%. Kesalahan konsep yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: a. 13 + 13 x 9 + 13 = 390 Dilakukan oleh 1 siswa atau 4,35% b. V = (13+13x9) + (13+13x6) = 234 + 156 = 390 Dilakukan oleh 8 siswa atau 34,78% c. V = (13+13)x6 + (13+13)x6 = 156 + 156 = 312 Dilakukan oleh 6 siswa atau 26,09% 9
Sedangkan kesalahan kecerobohan yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: V= (l x p x t)+(1/3 xLa x t) = (13x13x9)+(1/3x169x9) = 1531+507 Dilakukan sebanyak 3 siswa atau 13,04% Kesalahan konsep yang dilakukan siswa disebabkan siswa tidak memahami konsep tentang volume gabungan bangun ruang maupun konsep volume prisma dan limas. Sedangkan kesalahan kecerobohan terjadi karena siswa tergesa-gesa dalam menjawab soal, sehingga salah menentukan tinggi limas serta salah dalam melakukan pehitungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya guru memberikan porsi jam tambahan dalam mempelajari materi gabungan bangun ruang serta memberikan lebih banyak latihan soal kepada siswa sehingga siswa lebih mengerti konsep volume gabungan bangun ruang. Sedangkan kesalahan kecerobohan dapat diatasi dengan meminta siswa memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Dari hasil pembahasan, maka kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti hanya mengambil lima orang subjek yang diwawancarai, karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah, sehingga hasil dari wawancara belum mewakili setiap kelompok jenis kesalahan yang dilakukan siswa untuk menentukan penyebab kesalahan setiap siswa.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa Jenis Kesalahan yang dilakukan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungai Kunyit dalam menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar terdiri dari kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan perhitungan. Kesalahan siswa yang dominan muncul dalam menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar adalah kesalahan konsep. Kesalahan konsep tersebut pada soal no 5 yaitu sebanyak 15 orang (65,22%). Dari hasil wawancara diperoleh penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal,yaitu: (1) kurangnya usaha yang dilakukan dalam mengerjakan soal; (2) siswa kurang mampu memahami atau menguasai materi; (3) siswa kurang teliti dan tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal; (4) siswa kurang menguasai materi-materi prasyarat; dan (5) siswa tidak memahami langkah dalam menyelesaikan soal. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Guru sebaiknya lebih sering memberikan penjelasan mengenai konsep luas permukaan serta volume bangun ruang sisi datar, sehingga siswa tidak hanya cenderung
10
menghafal rumus saja; (2) Guru sebaiknya lebih sering memberikan latiha soal dalam bentuk yang bervariasi, sehingga siswa lebih cekatan dalam menyelesaikan soal; (3) Setelah memberikan tes sebaiknya guru memeriksa setiap jawaban siswa untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Kesalahan tersebut hendaknya disampaikan kepada siswa saat pertemuan berikutnya agar siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama; (4) Guru perlu memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa misalnya siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal-soal dan kemampuan prasyarat yang dibutuhkan dalam menyelesaikan soal-soal pada setiap pokok bahasan.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Machmuni, Fauziah. (2006). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pecahan di Kelas VII SMPN 1 Sungai Raya.Pontianak: FKIP UNTAN Mirza, Ade. (1998). Analisis Kesalahan Belajar Matematika. Pontianak: FKIP UNTAN Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Suwaji, Untung Trisna. (2008). Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang SMP dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. (Online). (http://p4tkmatematika.org.18-Permasalahan-pembelajaram-geometri-ruangsmp, diakses 9 Desember 2011)
11