ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro)
Vicky Dwi Saputra Dr. Ahyar Yuniawan, SE., M.Si
ABSTRACT
This study aimed to determine factors that cause decline learning achievement by the students in Economic Faculty of Diponegoro University lately and analyzed factors including the influence of personality lecturers who are grouped into four such as Sanguine, Choleric, Melancholic and Phlegmatic. Decline in learning achievement demonstrated by many students who graduate with cumulative grade point (GPA) under 3,00, long term period of study, and the greatest concern, not least troubled students linked with retired, absent, and drop out. This is the essence of the issues raised in this study. These research data were collected from 100 students in the program of Accounting, Management, and IESP (Economics of Development Studies) that has minimal period of five semesters of study. The questions using a questionnaire administered through purposive sampling technique, that is the respondents were selected based on specific goals established by researchers, the type of sampling that used was quota sampling. Then analyzed using multiple regression and the value of the index run with SPSS 16. The analysis showed that all four personality types (sanguine, choleric, melancholic and phlegmatic) has a positive and significant impact on learning achievement. With the influence of 43.3% while 56.7% are influenced by other variables. Key words: Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic, Learning Achievement
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar (PBM) merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses inilah tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Menurut Makmun (2006), setidaknya ada tiga unsur yang harus ada dalam proses belajar mengajar
yaitu
(1)
peserta
didik
(siswa/mahasiswa)
dengan
segala
karakteristiknya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, (2) pengajar (dosen/guru) yang selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat untuk belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar. Hal ini mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi dosen dan mahasiswa yang didasari oleh hubungan yang bersifat mendidik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Surakhmad, 2006). Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU No. 14 tahun 2005). Artinya seorang dosen memiliki tanggung jawab sebagai fasilitator terhadap pencapaian belajar. Dosen tidak hanya dituntut menguasai ilmu yang akan diajarkannya, tetapi juga dituntut menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi mahasiswanya.
Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen (sifat), dan setiap komponen merupakan variabel. Setiap orang memiliki kepribadian yang susunan komponennya berbeda dengan orang lain. Namun demikian untuk memudahkan kepribadian itu dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu : (1) Sanguinis yang populer, (2) Melankolis yang sempurna, (3) Koleris yang kuat, (4) Phlegmatis yang damai (Littauer, 2008).
Seorang dosen seharusnya mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar mahasiswa. Namun semua ini tidak terlepas dari bagaimana seorang dosen menampilkan kepribadiannya dalam proses belajar mengajar, sehingga muncul pendapat bahwa dosen adalah motivator bagi peserta didik/mahasiswanya. Salah satu indikator keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam mendidik mahasiswanya tercermin dalam sertifikasi akreditasi yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro merupakan salah satu fakultas unggulan yang memiliki sertifikat akreditasi A. Dengan hasil akreditasi yang baik ini, Fakultas Ekonomi tampil sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan bagi para lulusan SLTA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang terdaftar dalam kurun waktu lima tahun belakangan, seperti yang tercermin dibawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 5 Tahun Terakhir Jurusan AKUNTANSI MANAJEMEN
IESP
Jumlah
Tahun Akademik 2006
285
269
128
682
2007
298
293
125
716
2008
237
261
99
597
2009
270
275
115
660
2010
386
363
133
882
Sumber : SIMAWEB, 2011 Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah mahasiswa baru terbanyak yaitu pada tahun 2010 dengan rata-rata penerimaan mahasiswa baru pertahun adalah 707 orang. Mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi pun beragam, tidak hanya dari daerah Jawa Tengah, melainkan banyak pula yang
berasal dari luar daerah bahkan luar pulau Jawa. Variasi ini menyebabkan prestasi belajar yang berbeda. Oleh sebab itu, harus diimbangi dengan dosen yang mampu menunjukan sifat atau kepribadian sebagai pengajar yang meliputi fleksibelitas kognitif dosen, keterbukaan psikologis dosen dan sifat-sifat pribadi dosen tersebut. Dosen yang masih aktif sampai dengan saat ini dapat dikelompokkan seperti pada gambar berikut: Gambar 1.1 Jumlah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro periode 1 Maret - 31 Agustus 2011
Sumber : SIMAWEB, 2011 Gambar 1.1
menunjukkan bahwa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Diponegoro memiliki total 153 dosen yang bervariasi dalam hal kemampuannya. Beberapa dosen sudah termasuk senior yang memiliki banyak pengalaman mengajar. Sementara beberapa diantaranya termasuk dosen baru, yang memiliki pengalaman mengajar yang masih kurang. Bervariasinya pengalaman mengajar dosen, tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar masing-masing mahasiswa, dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar. Namun dalam kenyataannya menunjukkan, seringkali kepribadian dosen dalam proses belajar mengajar kurang membangun semangat belajar mahasiswa untuk berprestasi. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang mengikuti kegiatan perkuliahan di ruangan kelas. Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang menggugah motivasi belajar mahasiswa.
Perilaku tersebut misalnya, sering terlambat masuk kelas, dosen tidak datang ke kampus sesuai jadwal, membatalkan kegiatan perkuliahan secara sepihak dan mendadak, saat memberikan pembelajaran tidak ramah, lekas marah, tidak melibatkan mahasiswa dalam PBM, tidak memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memberikan ide atau gagasan, sehingga mahasiswa menjadi tidak tertarik untuk mempelajari mata kuliah. Keadaan ini menyebabkan prestasi belajar mahaiswa turun secara drastis, yang bisa ditandai dengan indeks prestasi belajar yang menurun, perilaku kelesuan dan ketidakberdayaan; penghindaran atau pelarian diri; pertentangan dan kompensasi (Syaodih, 2006). Fenomena tersebut juga mulai tampak di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Sebagai salah satu fakultas unggulan, ternyata masih terdapat data yang menunjukkan penurunan prestasi belajar yang dialami mahasiswanya. Salah satunya tercermin dalam tabel 1.2: Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa yang Lulus dengan IPK ≤ 3,00 Dalam 4 Tahun Terakhir Tahun AKUNTANSI MANAJEMEN IESP
Jumlah
Akademik 2007
12
60
18
90
2008
21
37
16
74
2009
31
44
39
114
2010
29
56
35
120
Sumber : SIMAWEB, 2011 Dalam tabel 1.2 menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari harapan pasar tenaga kerja saat ini. Sedangkan saat ini banyak perusahaan yang mensyaratkan IPK yang tinggi yaitu antara 3,00-4,00. Bahkan pada tahun akademik 2010 terdapat jumlah lulusan terbanyak dengan IPK masih dibawah 3,00 dibanding tahun- tahun sebelumnya yaitu sebanyak 120 mahasiswa.
Selain itu, masa studi tiap mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi pun beragam. Hal ini juga dipengaruhi oleh kemauan untuk berprestasi mahasiswa itu sendiri. Semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai, maka semakin cepat mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan studinya. Demikian sebaliknya, semakin rendah prestasi belajar yang dimiliki, maka semakin lama masa studi mahasiswa yang bersangkutan. Penulis mengelompokkan jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang lulus berdasarkan masa studinya dalam tabel 1.3 dibawah ini : Tabel 1.3 Jumlah Lulusan dengan Masa Studinya di Fakultas Ekonomi 4 Tahun Terakhir Lama Studi Mahasiswa (Tahun)
3,1 – 4
4,1 - 5
5,1 - 6
≥6
Tahun
Bermasalah
Akademik 2007
125
135
26
19
71
2008
110
127
26
7
92
2009
150
181
58
29
86
2010
300
265
44
63
80
Sumber : SIMAWEB, 2011 Seorang mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang baik, dapat menyelesaikan pendidikan S1-nya antara 3-4 tahun. Berdasarkan data yang dihimpun SIMAWEB per 20 Juni 2011 ternyata masih banyak mahasiswa yang lulus diatas 4 tahun. Bahkan masih ada beberapa mahasiswa yang lulus diatas 6 tahun, dan yang paling memprihatinkan, tidak sedikit mahasiswa bermasalah terkait dengan undur diri, mangkir, dan Drop Out. Apabila keadaan tersebut diatas diabaikan, maka akan mempengaruhi penilaian terhadap kualitas pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sendiri. Sehingga tujuan pendidikan di Fakultas Ekonomi ini sulit untuk dicapai. Untuk itu, dipandang perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Kepribadian Dosen yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
1.2
Rumusan Permasalahan Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penurunan prestasi
belajar. Faktor internal meliputi kesehatan, minat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Perlu studi lebih lanjut tentang analisis kepribadian dosen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.“
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Untuk menganalisis pengaruh kepribadian sanguinis terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2.
Untuk menganalisis pengaruh kepribadian melankolis terhadap prestasi belajar mahasiswa.
3.
Untuk menganalisis pengaruh kepribadian koleris terhadap prestasi belajar mahasiswa.
4.
Untuk menganalisis pengaruh kepribadian phlegmatis terhadap prestasi belajar mahasiswa.
1.4
Manfaat Penelitian Kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tentang
analisis kepribadian dosen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis a)
Memperluas pengetahuan penulis dalam masalah manajemen sumber daya manusia, khususnya tentang kepribadian, dan prestasi.
b)
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukkan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dengan cara memberi tambahan data empiris yang sudah teruji secara ilmiah.
c)
Menjadi referensi bagi penelitian- penelitian berikutnya yang relevan.
2.
Manfaat Praktis a)
Informasi
yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh para mahasiswa agar menyesuaikan dengan perilaku mengajar dosen untuk prestasi belajar yang lebih baik di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. b)
Dari penelitian ini hendaknya dosen dipacu untuk menerapkan tugasnya sebagai pendidik sekaligus pembimbing agar masalahmasalah yang dihadapi mahasiswa dapat diatasi, dengan atau tanpa bantuan dosen sehingga hasil PBM akan menjadi optimal sesuai dengan kemampuan mahasiswa.
c)
Menjadi referensi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dalam peningkatan proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai.
II.
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Kepribadian Dosen Kepribadian menurut kamus adalah sikap hakiki individu yang tercermin
dalam perbuatan seseorang, yang membedakan dirinya dengan orang lain. Berdasarkan batasan-batasan tersebut maka yang dimaksud dengan sifat atau kepribadian dosen adalah ciri-ciri psikofisik atau rohani jasmani yang kompleks dari individu sehingga tampak khas dalam tingkah laku diri seorang dosen dan digunakan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, Florence Littauer (2008) membagi kepribadian dasar menjadi 4 kelompok besar, pembagiannya meliputi :
2.1.1
1.
Kepribadian Sanguinis Populer
2.
Kepribadian Melankolis Sempurna
3.
Kepribadian Koleris Kuat
4.
Kepribadian Phlegmatis Damai
Tipe Kepribadian Sanguinis Populer Menurut Littauer (2008), seseorang yang memiliki kepribadian sanguinis
mungkin tidak punya bakat atau kesempatan yang lebih banyak daripada orang dengan watak lainnya, tetapi mereka tampak seperti lebih banyak memiliki kesenangan. Kepribadian mereka meluap- luap dan karisma mereka yang alami sehingga punya keinginan bawaan untuk menjadi pusat perhatian. Cara yang paling nyata untuk menemukan seorang sanguinis yang populer adalah dengan mendengar-dengarkan di setiap kelompok dan menemukan satu orang yang paling keras bicara dan mengobrol hampir terus- menerus.
2.1.2
Tipe Kepribadian Melankolis Sempurna Tipe melankolis adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, paling sempurna dan dia memang seseorang yang mengerti estetika hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif, maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolis. Kelemahan orang
melankolis, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
2.1.3
Tipe Kepribadian Koleris Kuat Seseorang yang koleris adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia, dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri koleris adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
2.1.4
Tipe Kepribadian Phlegmatis Damai Tipe phlegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung
tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak tampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intospektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang
phlegmatik adalah ia cenderung mau ambil
mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
2.2
Prestasi Belajar Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.
Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar menurut Slameto (2009) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah
laku
yang baru secara
keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu (Depdikbud, 1994).
2.2
Kerangka Berfikir Gambar 2.1
Kerangka Berfikir Kepribadian Sanguinis (X1)
H1 Kepribadian Melankolis (X2)
H2 H3
Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)
Kepribadian Koleris (X3)
H4
Kepribadian Phlegmatis (X4)
Sumber : Konsep yang dikembangkan penulis dalam skripsi ini (2011)
III.
3.1
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a.
Variabel Terikat (dependen variable) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi data, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004). Variabel terikat sering disebut dengan variabel respons, output, kriteria, atau konsekuen yang dilambangkan dengan Y. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah Prestasi Belajar.
b.
Variabel Bebas (independent variable) Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2004). Variabel independen sering disebut predicator yang dilambangkan dengan X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah Kepribadian Dosen yang terdiri dari Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.
3.2
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi,
Manajemen, dan IESP (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan) yang memiliki masa studi minimal semester 5 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sampai dengan bulan Juni 2011.
3.3.
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
tersebut berupa data mentah dari hubungan antara variabel kepribadian dosen dengan sub variabel sanguinis, melankolis, koleris, dan phlegmatis yang sampai pada akhirnya apakah berpengaruh terhadap prestasi belajar.
3.4
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.
Sedangkan untuk pengukuran variabel yang ada dalam penelitian ini menggunakan skala likert 1–5 point yang menunjukkan sesuai atau tidak sesuai dengan statement tersebut. 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = ragu- ragu 4 = setuju 5 = sangat setuju
3.5.
Analisis Data Metode analisis yang dipilih untuk menganalisis data dalam penelitian ini
antara lain : a.
Analisis Deskriptif. Dalam penelitian ini teknik penilaian dimulai dari angka 1 sampai angka 5,
maka indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks :
((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5) /5)
Dimana
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 F2 adalah
:
frekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya F5 untuk yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan. b.
Analisis Kuantitatif
Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik. Dalam penelitian ini akan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.
IV.
4.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden Sebanyak 100 kuesioner dengan jawaban yang lengkap berhasil diperoleh
dalam penelitian ini yang didistribusikan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dari 3 program studi S1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan IESP. Penyajian data mengenai identitas responden berguna untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada responden, seperti pada tabel 1 berikut : Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Program Studi Angkatan
Akuntansi
Manajemen
IESP
Jumlah
2006
14
13
7
34
2007
15
15
6
36
2008
12
13
5
30
Jumlah
41
41
18
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Akuntansi dan manajemen memiliki jumlah yang terbanyak yaitu masing-masing sebanyak 41 orang sedangkan yang lainnya merupakan mahasiswa IESP.
4.2
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas No 1
Variabel Indikator R Sanguinis - Indikator 1 0,737 - Indikator 2 0,659 - Indikator 3 0,630 - Indikator 4 0,671 - Indikator 5 0,739 - Indikator 6 0,727 - Indikator 7 0,682 2 Melankolis - Indikator 1 0,577 - Indikator 2 0,538 - Indikator 3 0,681 - Indikator 4 0,586 - Indikator 5 0,610 - Indikator 6 0,563 3 Koleris - Indikator 1 0,710 - Indikator 2 0,729 - Indikator 3 0,670 - Indikator 4 0,771 - Indikator 5 0,692 - Indikator 6 0,737 4 Phlegmatis - Indikator 1 0,622 - Indikator 2 0,734 - Indikator 3 0,761 - Indikator 4 0,784 - Indikator 5 0,807 5 Prestasi Belajar - Indikator 1 0,728 - Indikator 2 0,748 - Indikator 3 0,761 - Indikator 4 0,750 - Indikator 5 0,728 - Indikator 6 0,781 Sumber : Data primer yang diolah, 2011
r tabel
Ket
0,199 0,199 0,199 0,199 0,199 0,199 0,199
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,199 0,199 0,199 0,199 0,199 0,199
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,199 0,199 0,199 0,199 0,199 0,199
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,199 0,199 0,199 0,199 0,199
Valid Valid Valid Valid Valid
0,199 0,199 0,199 0,199 0,199 0,199
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable untuk n = 100 yaitu = 0,199. Dengan
demikian hal ini menunjukkan bahwa semua indikator sebagai pengukur dari masing-masing konstruk variabel tersebut adalah valid. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat ukur (kuesioner) dalam mengukur suatu variabel. Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Ringkasan hasil pengujian reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sanguinis Melankolis Koleris Phlegmatis Prestasi Belajar Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Alpha 0,817 0,631 0,810 0,794 0,844
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Pengujian reliabilitas untuk menguji keandalan dari suatu alat ukur untuk masing-masing variabel menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hasil koefisien Cronbah Alpha yang lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel adalah reliabel.
4.3
Uji Asumsi Klasik Suatu model regresi yang baik harus tidak adanya masalah asumsi klasik
dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut masih memiliki bias. Sehingga harus dilakukan langkah revisi model untuk menghilangkan masalah tersebut.
4.3.1
Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian terhadap
nilai residual. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan P-P Plot. Pada pengujian normalitas ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual ketiga model regresi sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian statistik dengan menggunakan regresi dapat terpenuhi.
4.3.2 Pengujian Multikolinieritas Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi. Hasil pengujian VIF dari model regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Pengujian Multikolinieritas Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Sanguinis
.909
1.100
Melankolis
.774
1.292
Koleris
.869
1.151
Phlegmatis .963 1.039 Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada di bawah angka 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, yang berarti variabel bebas dapat digunakan sebagai variabel independen sebagai prediktor yang independen.
4.3.3 Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada Lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut ini: Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan berhubungan dengan nilai mutlak residual. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas.
4.4
Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian
hipotesis penelitian. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-3.788
3.218
Sanguinis
.179
.062
Melankolis
.278
Koleris
.419
Phlegmatis .232 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Beta
t
Sig.
-1.177
.242
.228
2.877
.005
.099
.242
2.811
.006
.083
.411
5.066
.000
.098
.182
2.364
.020
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut : Y = 0,228 X1 + 0,242 X2 + 0,411 X3 + 0,182 X4 Keempat variable tersebut menunjukkan memiliki arah koefisien positif. Namun demikian kemaknaan pengaruh prediktor sebagaimana pada model tersebut selanjutnya dibuktikan dengan pengujian hipotesis.
4.4.1
Uji Model Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji F Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
386.810
4
96.702
Residual
462.030
95
4.863
F 19.883
Sig. .000a
Total 848.840 99 a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai F sebesar 19,883 dengan tingkat signifikansi 0,000. Jika dilihat dari nilai signifikansi F tersebut diperoleh bahwa nilai sig F lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variable tipe kepribadian sanguinis, melankolis, koleris maupun phlegmatis dari dosen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan untuk membuktikan positif atau tidaknya suatu variabel penelitian dilakukan dengan Uji t berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Model 1
t hitung
t tabel
Sig.
(Constant)
-1.177
1.9853
.242
Sanguinis
2.877
1.9853
.005
Melankolis
2.811
1.9853
.006
Koleris
5.066
1.9853
.000
1.9853
.020
Phlegmatis 2.364 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel dengan masing-masing variabel independent memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa masing-masing variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Berikut ini dijelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel: 1.
Pengaruh Kepribadian Sanguinis terhadap Prestasi Belajar Hasil pengujian pengaruh kepribadian sanguinis dari dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,877 dengan signifikansi 0,005. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 1 diterima.
2.
Pengaruh Kepribadian Melankolis terhadap Prestasi Belajar Hasil pengujian pengaruh kepribadian Melankolis dari dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,811 dengan signifikansi 0,006. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 2 diterima.
3.
Pengaruh Kepribadian Koleris terhadap Prestasi Belajar Hasil pengujian pengaruh kepribadian Koleris dari dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 5,066 dengan signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 3 diterima.
4.
Pengaruh Kepribadian Phlegmatis terhadap Prestasi Belajar Hasil pengujian pengaruh kepribadian Phlegmatis dari dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,364 dengan signifikansi 0,020. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 4 diterima.
4.4.2
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square pada model sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.8: Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Adjusted R Model
R
1
.675a
R Square .456
Square
Std. Error of the Estimate
.433
2.20533
a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,433. Hal ini berarti 43,3% prestasi belajar mahasiswa dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian sanguinis, melankolis, koleris maupun phlegmatis dari dosen, dan 56,7% lainnya prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.5
Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Tipe Kepribadian Sanguinis Dosen Terhadap Prestasi Belajar Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa besar kesukaan mahasiswa terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian sanguinis. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya mahasiswa yang menginginkan dosen mereka memiliki semangat/ antusias yang besar dalam mengajar. Semangat yang diberikan oleh dosen akan merangasang dan memotivasi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi yang terbaik.
Dosen sanguinis juga ekspresif dan inovatif dalam memberikan materi kuliah serta memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap mahasiswanya. Dengan karakteristik demikian maka dosen sanguinis akan dapat mendorong dan mencari sumber-sumber pengetahuan dari berbagai referensi yang ada termasuk kemauan untuk bekerja sama dengan sesama dosen maupun mahasiswa. Upaya untuk berinovasi dalam berbagai metode perkuliahan sangat terkait dengan pencarian metode yang efektif dalam memberikan kuliah kepada mahasiswa. Tujuan utama dari hal ini adalah agar mahasiswa dapat menyerap materi perkuliahan dengan baik.
4.5.2 Pengaruh Tipe Kepribadian Melankolis Dosen Terhadap Prestasi Belajar Hasil ini menjelaskan bahwa dosen dengan tipe kepribadian melankolis yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Dosen dengan tipe melankolis diidentifikasikan sebagai dosen yang memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada mahasiswa. Dosen ini selalu serius dan tekun sehingga dinilai dapat menjadi kebanggaan dari mahasiswa yang berharap mendapatkan ilmu dan pengetahuan sebesar-besarnya selama kuliah.
4.5.3 Pengaruh Tipe Kepribadian Koleris Dosen Terhadap Prestasi Belajar Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian koleris. Berdasarkan indeks jawaban, kesukaan mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar dibanding tipe lainnya. Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, tegas dalam bersikap, optimis dan mandiri. Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi hal ini nampaknya menjadi salah satu dosen ideal. Tipe koleris juga selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam mengajar, selalu menguasai materi dengan baik. Dosen seperti ini dapat
mendelegasikan dan mengorganisaikan mahasiswanya dengan baik. Dengan kemampuan tersebut, mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah namun juga dari pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah.
4.5.4 Pengaruh Tipe Kepribadian Phlegmatis Dosen Terhadap Prestasi Belajar Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian phelgmatis. Dosen dengan tipe phlegmatis
diidentifikasikan
sebagai
dosen
yang
bijaksana
yaitu
bisa
memperhatikan, mendengarkan, dan memahami baik dan buruknya seseorang. Sehingga cenderung bisa menguasai diri. Selain itu dosen seperti ini juga sabar, tenang, dan bisa menjadi pendengar yang baik. Hal ini menjadikan mahasiswa tidak merasa tegang atau tertekan pada saat diajar oleh dosen. Tipe ini juga supel dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.
V.
5.1
PENUTUP
Kesimpulan Masalah Penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dosen
dengan tipe melankolis yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Dosen ini diidentifikasikan sebagai dosen yang memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada mahasiswa. Dosen dengan tipe koleris yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan indeks jawaban, kesukaan mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar dibanding tipe lainnya. Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam mengajar, dan selalu menguasai materi dengan baik. Dengan kemampuan tersebut, mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah namun juga dari pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah. Dosen dengan tipe phlegmatis yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Tipe ini diidentifikasikan sebagai dosen yang bijaksana yaitu bisa memperhatikan, mendengarkan, dan memahami baik dan buruknya seseorang, sehingga cenderung bisa menguasai diri. Tipe ini juga bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.
5.2
Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1.
Jumlah responden belum bisa menggambarkan kondisi riil yang sesungguhnya.
2.
Hasil pengisian kuesioner terutama untuk jenis pertanyaan terbuka masih terdapat beberapa yang berisi jawaban kosong, hal ini dikarenakan
aktivitas beberapa responden yang cukup padat sehingga kurang teliti dalam mengisi semua pertanyaan terbuka yang ada.
5.3
Agenda Penelitian Mendatang Untuk mengatasi keterbatasan dalam penelitian ini maka pada penelitian
mendatang perlu dilakukan : 1.
Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain kepribadian dosen, agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Seperti kepribadian mahasiswa, fasilitas kampus, regulasi perguruan tinggi, minat mahasiswa terhadap bidang studi, motivasi belajar, dan lingkungan disekitar mahasiswa.
2.
Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian lanjutan tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik.
5.4
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
diajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
Diharapkan setiap mahasiswa dapat mengenali kekuatan dan kelemahan tipe kepribadian koleris yang dimiliki dosen saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan begitu diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar.
2.
Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan prilaku mengajar dosen yang koleris, sebagai tipe kepribadian ideal dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z. 2009. Problematika Belajar mengajar. diperoleh dari: http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/problematika-proses belajarmeng-ajar/ didownload tanggal 30 Juli 2011. Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daradjat, Zakiah. 2006. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2008a. Naskah Akademik Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen Dikti. Depdiknas. 2008b. Penyusunan Portofolio Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen Dikti. Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajamen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip, Semarang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS edisi 4, BP UNDIP, Semarang. Gie, The liang. 2002.Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: UGM Press. Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hair, J. F, Anderson, R. E, Tathom, R. L and Black, W. L. 2002. Multivariate Data Analysis (Fourth Edition). New Jersey : Prentic Hall Inc. Hamalik, O.2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner : Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias, dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta : BPFE. Kurniawan, T.D. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kepribadian Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. diperoleh dari http://etd.eprints.ums.ac.id/741/, diunduh tanggal 5 Mei 2011. Littauer, Florence. 2008. Personality Plus : Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Anda Sendiri. Jakarta: Binarupa Aksara. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi. Maisaroh, Devi. 2009. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan pada
CV.
Zafatex
Surabaya.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah Malang. Makmun, Abidin Syamsudin. 2006. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Seri Manajemen No. 104 Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. McLeod, Raymond Jr. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo. Jakarta.
Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Munandar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Munawaroh, Siti. 2010. Hubungan Karakteristik Dosen Dengan Kepuasan Mahasiswa Dalam Proses Belajar Pembelajaran Pada Program Studi Ekonomi Angkatan 2009 di STKIP PGRI Jombang. Diperoleh dari http://muna88.files.wordpress.com/2010/10/skripsi-pdf-siti-munawarohekonomi-062-089.pdf, diunduh tanggal 5 Mei 2011. Natawijaya. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta:Firma Hasmar. Pedoman Penyusunan Skripsi dan Pelaksanaan Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi. 2008. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Ridwan.
2008.
Kegiatan
Belajar
Terhadap
Prestasi
Yang
Dicapai.
Ridwan202.wordpress.com. Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi (edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Satrio, Adi. 2005. Kamus Ilmiah Populer. Visi7. Sekaran, Uma. 2003. Research Method for Business. Forth Edition. Jakarta: Salemba Empat. Setiyoningsih, Retno, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Angkatan 2003 Di Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Slameto. 2009. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2008. Stastistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Surakhmad, Winarno. 2006. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito. Surya, Mohammad. (2006). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. Tulus, Tu'u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Grasindo. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Dosen dan Dosen, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301. www.ban-pt.depdiknas.go.id www.feundip.co.id www.simaweb.feundip.ac.id