ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR MANUSIA PADA MATAKULIAH GAMBAR PAPAN TULIS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENIRUPA UNIMED SEMESTER II T.A 2011/2012 ABSTRAK
Musa Wahdini, NIM 061222610012, Analisis Kemampuan Menggambar Ilustrasi Manusia Pada Matakuliah Gambar DiPapan Tulis Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED Semester II T.A 2011/2012 . Hasil karya dalam menggambar ilustrasi menunjukkan tingkat kemampuan mahasiswa dalam peroses penciptaan karya tersebut. Kemampuan dalam menggambar ilustrasi tergambar dari bagaimana gambar ilustrasi dilihat sebagai gambar yang bercerita. Untuk memperoleh bagaimana karya mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis,maka dilakukan penelitian terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED Semester II T.A 2011/2012 yang jumlah populasi 65 orang. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan data pengamatan yang berisikan indikator proporsi, perspektif, gelap terang dan ketepatan bentuk. Hasil dari pengamatan dinyatakan dalam nilai penilaian. Hasil penilaian menunjukkan bahwa, kemampuan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis secara umum dapat dikategorikan cukupdengan nilai rata-rata total= 78.18 (R Total =78.18) namun memiliki aspek kelemahan pada proporsi dengan nilai rata-rata total = 74.12 (R Total = 74.12) dan memiliki keunggulan secara umum pada aspek terang gelap dengan nilai rata-rata = 80.41 (R Total = 80.41). Dari penggambaran perolehan nilai rata-rata total penerapan pada aspek indikator tersebut mengidentifikasikan bahwa dari sejumlah 65 orang hanya 9 orang yang dapat dikategorikan sangat baik, 32 orang yang dapat dikategorikan baik, 22 orang dapt dikategorikan cukup,2 orang dikategorikan tidak kompeten. Hasil temuan pada penelitian menujukan bahwa tidak terdapat perkembangan dari kemampuan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis , hal ini mengidentifikasikan bahwa secara umum mahasiswa kurang memiliki kemampuan dalam menggambar manusia dan memahami tentang proporsi manusia. PENDAHULUAN Menggambar di papan tulis adalah salah satu mata kuliah yang pokok yang harus diikuti oleh mahasiswa seni rupa selama masik kuliah di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan. Oleh sebab itu sebagai mata kuliah wajib, mahasiswa diharapkan dapat mendalami isi materi perkuliahan mulai dari objek-objek yang sederhana
berupa objek alam benda, tumbuhan, hewan, pemandangan, dengan menggunakan media kapur. Pada mata kuliah Menggambar Di Papan Tulis mahasiswa lebih ditekankan untuk lebih mengusai media (kapur) dalam melahirkan bentuk dengan elemen-elemen garis. Penguasaan elemen garis sebagai dasar kemampuan mahasiswa dalam menciptakan suatu bentuk tentu saja harus didukung dengan keterampilan dalam pengusaan garis. Pengusaan media bila secara teknis cukup memadai maka dapat dipastikan pola goresan-goresan (garis-garis) yang dihasilkan dalam menggambar kelihatan lebih ekspresif. Garis sebagai elemen dasar pembentukan karya dilatar belakangi oleh pribadi, dikarenakan goresan seseorang berbeda dan memilki karakter atau ciri khas yang speksifik. Tentu saja dalam penampilan goresan yang mewakili pribadi dalam menggambar tidak lepas dari kemampuan ekspresi dan kekayaan ide sehingga dapat melahirkan berbagai variasi tema. Mahasiswa yang menggambar ilustrasi manusia sebagai objek tentunya didukung oleh faktor keterampilan pengamatan dan keterampilan secara teknis dalam pengungkapannya karena satu tema (objek) dapat menghasilkan berbagai variasi gambar sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri setiap orang. Setiap mahasiswa diharapkan memiliki ketajaman pengamatan dan pengembangan ide yang berbeda-beda hal ini karena adanya pengalaman belajar sebelumnya. Faktor bakat dan pengalaman akan membentuk kemampuan dasar bagi mahasiswa dalam melalui studinya di Jurusan Seni Rupa. Keterampilan atau kemampuan dapat dikembangkan melalui pengalaman atau latihan di samping ada bakat dalam diri sendiri. Dalam berolah seni khususnya aktifitas menggambar, sejumlah mahasiswa yangmemiliki perbedaan latar belakang dapat dipastikan pula akan melahirkan perbedaan-perbedaan dalam hasil karya menggambarnya. Mengikuti perkuliahan gambar di papan tulis dengan keterampilan awal yang berbeda menurut hemat penulis perlu mendapat perhatian yang lebih serius, agar pada perjalanan awal kemampuan belajarnya kedepan lebih terarah dalam mencapai tujuan dari mata kuliah tersebut. Peranan dosen sebagai pengajar mata kuliah sangatlah dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan proses pembelajaran dengan strategi metode yang di anggap mampu meningkatkan mutu kualitas lulusan Pendidikan Seni Rupa khususnya dalam menggambar ilustrasi manusia, disamping itu pula Jurusan serta staffnya sebagai pengelola dapat mengadakan langkah-langkah yang tepat
dalam mengambil strategi untuk mempersiapkan mutu lulusan jurusan untuk ke arah yang lebih baik. Pengalaman belajar menggambar dipapan tulis di Jurusan Pendidikan Seni Rupa khususnya dalam menggambar ilustrasi menunjukan adanya kesulitan untuk menghasilkan karya yang baik terutama pada penempatan proporsi dan anatomi yang terlihat masih kaku atau tidak proposional, di samping belum dapat mewujudkan ekspresi khususnya pada gambar manusia, hal ini dirasakan sebagai salah satu faktor kesulitan bagi mahasiswa dalam membuat karya ilustrasi manusia didapan tulis. Kelebihan dalam gaya pribadi atau goresangoresan spesfik setiap mahasiswa menampilkan nuansa untuk memberikan ciri yang khas pada tiap karya. Hal lain yang menjadi kelemahan dari hasil karya menggambar ilustrasi dipapan tulis adalah mahasiswa masih banyak yang menguasi bahan kapur, mahasiswa kurang menguasai perspektif, mahasiswa minim konsep dan karakter kapur yang mudah luntur. Mencermati kondisi yang demikian, maka penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian tentang kemampaun mahasiswa semester II T.A 2011/2012 yang ada di jurusan Pendidkan Seni Rupa dengan melakukan pengamatan terhadap proporsi manusia pada gambar dipapan tulis yang meliputi proporsi, perspektif, teranggelap ,ketepatan bentuk. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap kemampuaan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi sekaligus mengetahui di mana keunggulan dan kekurangan dari gambar-gambar ilustrasi tersebut ke depan dapat di antisispasi dengan metode-metode pembelajaran yang lebih baik. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unimed semester II T.A 2011/2012 dalam menggambar ilustrasi manusia di papan tulis? 2. Apakah mahasiswa Seni Rupa Unimed Semester II T.A 2011/2012 dalam menggambar ilustrasi manusia telah menerapkan proporsi dengan baik dan benar? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan secara rinci bagaimana kemampuan mahasiswa pada menggambar ilustasi manusia dipapan tulis di Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Unimed semester II T.A 2011/2012. 2. Mengetahui apakah pada semua karya menggambar di papan tulis Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unimed
semester II T/A telah meterapkan teori proporsi pada gambar ilustrasi manusia Kajian Pustaka
Ilustrasi Ilustrasi secara umum dapat dikatakan gambargambar yang bercerita, menyampaikan sesuatu pesan atau makna dengan bahasa gambar.Penyampaian maksud atau pesan dengan gambar bertujuan agar mudah memahaminya. Memahami sesuatu dalam komunikasi bahasa gambar menciptakan suasana segar dan cepat berekreasi dengan sipengamat. Kejelasan atau pesan yang disampaikan adalah tujuan utama daripada gambar tersebut. “secara etimologis : istilah ilustrasi berasal dari bahasa latin” illustrare “yang berarti membuat terang”. Penjelasan ini dipertegas lagi dengan menyebutkan: “ kata ilustrasi mengandung arti alat pemantau untuk memperjelas suatu uraian atau bahasa yang disampaikan seseorang kepada orang lain. Jelasnya gambar-gambar ilustrasi berfungsi sebagai alat peraga, baik berupa uraian bahasa khias maupun tulisan “(Wartono, 1984 : 43). Demikian pula dikatakan “ilustrasi ilustrasi merupakan gambar yang bersifat menuturkan cerita” (Raharjo, 1986 : 58). Dalam kajian dini pendidikan seni dijelaskan “pengertian ilustrasi pada seni pada seni rupa yang utama adalah sebagai penjelasan dari sesuatu cerita ataupun pengetahuan. Umpamanya pada terbitan buku-buku, Majalah, Koran dan sebagainya yang memuat beberapa kejadian dan disitulah peranan gambar ilustrasi sebagai penjelasnya” (Sulistyo, 2005 : 104-104). Pengertian lain dengan pendapat “Sumarna (2007 : 56), tentang ilustrasi apakah untuk pengetahuan umum, cerita fiktif, atau brosur dan tulisan lain. Coretan gambarnya dibuat untuk memperjelas dan merangsang daya tarik si pembaca serta memvisualkan isi pada bagian tertentu. Ilustrasi merupakan coretan yang menampilkan gambaran suatu objek atau beberapa objek.Bisa gambar itu dalam bentuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda alam lainnya.Objek satu dengan lainnya membentuk susunan yang terpadu dalam suatu suasana.Objek yang ditampilkan sudah pasti harus lebih menonjol dari objek lainnya Menggambar Manusia Definisi menggambar sedikit berbeda dengan kegiatan melukis. Melukis bisa disebut sebagai tahap penyelesaian sebuah gambar dengan pigmen yang diberi
medium cair dan diaplikasi dengan kuas. Sedangkan menggambar lebih menitik beratkan pengguna garis dan komposisi. Subjek utama kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah refresentasi dari ingatan atau imajinasi seseorang juru gambar. Subjek ini bisa berupa tampilan realitas dalam kehidupan sehari-hari seperti potret. Setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang benar-benar mementingkan gaya gambar seperti karton, karikatur atau gambar abstrak. Menurut Sutan (1:2010) menggambar adalah memadukan rasa, pikiran, keterampilan ide, dan teknik. Menggambar juga kegiatan menyenangkan. Menggambar merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan seorang anak manusia. Dijelaskan juga oleh Sumarna (7:2007) menggambar pada hakikatnya menuangkan bayangan yang dimunculkan benak kita, bisa sebagai pengungkapan kembali apa yang pernah dikenal sebelumnya. Menggambar adalah kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar. Pelakunya populer dengan sebutan penggambar/juru gambar yang merupakan salah satu pekerjaan dari perupa(http://alvione.blogspot.com). Dapat disimpulkan pengertian teknik menggambar adalah cara membuat sesuatu dengan tanda-tanda tertentu diatas permukaan kertas dengan mengelola goresan dari alat gambar. Pelakunya populer disebut dengan sebutan penggambar/ilustrator yang merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa MenggambarTubuh Manusia Menggambar tubuh manusia, baik secara utuh ataupun hanya bagian-bagian tertentu saja, sebaiknya mengenal terlebih dahulu anatomi manusia secara umum,seperti rangka tubuh manusia secara umum, seperti rangka tubuh, proporsi tubuh, dan karakter fisik.Anatomi tubuh manusia secara detail dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu: a. Kepala yang terdiri dari mata, hidung, telinga, mulut, rambut. b. Tubuh yang terdiri dari postur keseluruhan, leher, dada/payudara, perut, pinggul, bahu, punggung. c. Tangan yang terdiri dari pangkal lengan,siku, pergelangan tangan, persendian,jari tangan, dan kaki yang terdiri dari paha, lutut, betis, pergelangan kaki, tumit, dan jari kaki.
a.
Proporsi Tubuh Manusia. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, proporsi adalah keseimbangan. Adapun prinsi-prinsip menggambar proporsi dalam menggambar (manusia) adalah perbandingan bagian perbagian tubuh atau tubuh tertentu dengan seluruh tubuh .Tinggi tubuh manusia sangat beragam, tergantung suku, rasa, ataupun bangsanya. Tubuh orang Eropa cenderung lebih tinggi dan lebih besar di bandingkan tubuh orang Asia, namun bukan berarti tidak ada tubuh orang asiayang setinggi dan sebesar orang eropa. Proporsi tubuh manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tubuh pria dan wanita
Gambar 11 : contoh gambar perbandingan proporsi pria dan wanita Sumber : Rohman.2010.Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media Pensil.Yogyakarta.Penerbit Andi. a. Proporsi tubuh pria dengan perbandingan 1:8 adalah tinggi ideal kurang lebih sama dengan 8 kali ukuran pajang kepala.Berikut contohnya:
Gambar 12 : Contoh gambar perbandingan proporsi tubuh pria Sumber : Rohman.2010.Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media Pensil.Yogyakarta.Penerbit Andi.
c.
Proporsi perbandingan dewasa, remaja, anak-anak umur 6-9 tahun dan 3-5 tahun
Gambar 13 : contoh gambar perbandingan proporsi tubuh dewasa, remaja, anakanakumur 6-9 tahun dan 3-5 tahun Sumber : Rohman.2010.Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media Pensil.Yogyakarta.Penerbit Andi.
Gambar 14 : contoh gambar karakter dan mimik wajah dewasa, remaja, anak-anak Sumber : Rohman.2010.Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media Pensil.Yogyakarta.Penerbit Andi. Papan tulis Papan tulis adalah salah satu media dalam berkarya dua dimensi. Dalamkamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1996 : 728) mengatakan,”Papan tulis adalah papan untuk menulis didepan kelas sedangkan papan adalah kepingan kayu dengan panjang dan lebar”. Dari kutipan tersebut jelaslah bahwa papan tulis adalah kepingan kayu yang mempunyai panjang dan lebar yang dibuat sedemikian rupa sehingga permukaannya licin dan biasanya berwarna hitam dan hijau sehingga berfungsi sarana pengajaran dalam
menyampaikan materi lewat tulisan atau gambar dan gambar biasanya diletakkan di depan kelas. Selanjutnya Garha (1980 : 46) berpendapat bahwa menggambar dipapan tulis bagi seorang calon guru merupakan bagian akhir setelah mempelajari pelajaran menggambar terdahulu yang menghasilkan gambargambar yang memadai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertin menggambar dipapan tulis bagi mahasiswa adalah menggoreskan kapur tulis dipapan tulis dalam bentuk garis sesuai dengan pola pikir (daya imajinasi) melalui suatu pengamatan dilingkungannya yang menghasilkan suatu karya seni dalam membekali mahasiswa sebagai calon guru. Langkah-langkah menggambr dipapan tulis adalah menggambar berdasarkan daya ingat (daya imajinasi) melalui suatu pengamatan dilingkungan terhadap benda sehingga menghasilkan suatu gambar yang sesuai dengan benda yang sebenarnya walupun tanpa melihat objek tersebut. Untuk mencapai syarat tersebut harus latihan dengan teratur mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Menyiapkan alat dan bahan yaitu : kapur tulis, penghapus papan tulis dan papan tulis yang sudah bersih. Menyiapakan kesungguhan untuk melakukan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya yaitu meltih daya ingat (daya imajinasi) tentang objek yang akan digambar. Mengatur sikap tubuh yang tegak agar tidak kaku agar menghasilakn gerakan yang wajar untuk menghasilkan goresan yang wajar pula. Jika sudah sampai pada gambar yang agak rendah dan papan tulis tidak dapat dinaikan sebaiknya lutut ditekuk agar tetap dalam keadaan tegak. Menggunakan kapur tulis perlu diketahui dan dikuasai agar menghasilkan garis atau arsiran yang terang (tipis) maupun arsiran yang lebih tebal. Dalam menggunakan kapur tulis dapat dilihat seperti dibawah ini : - Menggunakan dengan sisi kapur : menghasilkan arsiran yang tebal - Memegang kapur tulis dekat dengan ujungnya :mmenghasilkan garis yang kuat. - Memegang kapur pada pangkalnya : menghasilkan garis yang halus Ketika mulai menggambar digunakan garis yang halus
Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini tentang kemampuan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis ditinjau dariproporsinya maka metode yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif- kualitatif. Kualitatif lebih menekankan pada proses mengidentifikasi secara langsung terhadap gambar yang diteliti. Deskriptif menguraikan sesuatu gejala fakta, peristiwa yang sedang atau yang sudah terjadi, kemudian dijabarkan sesuai dengan apa yang adi temukan didalamnya. Teknik Pengumpulan Data Mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka teknik dokumentasi diterapkan dengan mengumpulkan sejumlah karya yang akan dibutuhkan,kemudian difoto (direkam) beberapa karya untuk dapat mewakili sampel penelitian. “Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya mengunakan observasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan kemungkinan penggunaan sumber-sumber non manusia seperti dokumen dokumen dan rekaman (record) yang tersedia”. (Faisal, 1990:53) Pengamatan terhadap karya ilustrasi ilustrasi dengan menggunakan lembaran pengamatan yang berisi datadata.Indikator yang diamati yaitu 1. (proporsi) 2. (perspektif) 3. (teranggelap) 4. (ketepatn bentuk). Langkah Analisis data Setelah data hasil pengamatan dalam bentuk nilai (kuantitatif), maka dilakukan kategorisasi untuk kualitatif hal ini dilakukan dengan langkah-langkah : 1. Data dibuat dalam bentuk satu tabel 2. Data hasil tiap penilai dihitung kembali untuk menentukan kategorisasi setiap kemampuan mahasiswa, dengan memperhitungkan terlebih dahulu : nilai rata-rata tiap aspek pada gabungan karya tiap mahasiswa. 3. Menghitung kembali atau mengambil kembali nilai dari tiap pengamat untuk mandapatkan nilai rata-rata dari tim penilai. 4. Membuat kategorisasi setiap kemampuan mahasiswa sesuai dengan perolehan nilai. 5. Menentukan nilai terendah dan nilai tertinggi pada setiap unsur . 6. Menentukan jumlah mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi dan terendah. 7. Menghitung persentase perolehan dengan rumus : Jn (Jumlah Mahasiswa yang memperolehan nilai) X 100 % N (Jumlah keseluruhan mahasiwa)
8.
Menentukan persantase pencapaian mahasiswa dalam penerapan tiap-tiap unsure, penerapan unsursecara umum (keseluruhan) 9. Hasil perhitungan persentase ditafsirkan dan mendeskripsikan langsung karya untuk memperoleh kesimpulan tentang kemampuan mahasiswa dalam penerapan unsure 10. Ditemukan kelemahan dan kekuatan dalam penerapan unsur Temuan Penelitian Setelah data-data yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini dianalisis dalam pembahasan hasil penelitian maka dapat dijelaskan ada beberapa hal yang perlu diungkapkan sebagai penemuan dalam penelitian antara lain: 1. Dari 65 mahasiswa yang masing-masing 1 karya yang diteliti, diamati dan di nilai, terlihat bahwa 9 orang atau 9 buah karya (13,84%) dapat di kategorikan sangat baik,32orang atau 32 buah karya (49,23) dapt dikategorikan baik, 21 orang atau 21 buah karya (32,30%) dapat dikategorikan cukup, kemudian dua orang atau 2 buah karya (3,07%) dapat di kategorikan kurang atau tidak kompeten. 2. Kemampuan menggambar illustrasi manusia dipapan tulis memerlukan latihan yang terus– menerus dan progresif. Tanpa latihan yang terencana, pada umumnya mahasiswa mengalami kesulitan. 3. Keunikan yang dimiliki oleh mahasiswa berkaitan dengan kemampuan menggambar illustrasi manusia dipapan tulis adalah kemampuan menggambar tersebut cenderung konstan. Artinya mereka yang sudah memiliki kemampuan dasar menggambar proporsi manusia akan terus berada pada posisi prestasi yang baik. Sementara itu, mereka yang memiliki kemampuan dasar yang kurang akan berada pada prestasi terbawah. 4. Tiap individu mahasiswa memiliki gaya ungkapan gambar dan penguasaan teknik yang berbeda. Ada yang halus, ragu, dan juga yang tegas, berani dalam mengolah garis dan cara mengarsir gambarnya. Diskusi Hasil Temuan Berdasarkan apa yang telah ditemukan dalam penelitian ini maka dapatlah diinformasikan sebagai bahan diskusi untuk memperoleh pemahaman yang lebih
jelas agar dapat menghasilkan titik temu dalam persepsi. Adanya karya-karya yang tidak menunjukkan ke arah perkembangan kemampuan dari penciptanya mengindikasikan bahwa kurangnya faktor latihan dalam rangka untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dapat menambah/mengasah kemampuan dalam berkarya. Semakin banyak dia berlatih semakin diharapkan semakin mampu untuk lebih berkreasi. Kurangnya dalam penerapan proporsi pada proses penciptaan gambar manusia mengidentifikasikan bahwa minimnya dalam mengorganisir aspek-aspek yang menyebabkan sebuah gambar dapat hadir sebagai satukesatuan yang utuh. Minimnya objek-objek yang ditampilkan dalam gambar yang ditampilkan berdasarkan tema-tema garapanya mengidentifikasikan bahwa mahasiswa memiliki daya imajinasi dalam memvisualisasikan gambar sangat kurang. Seharusnya dalam menggarap sebuah tema dapat divisualisasikan beraneka ragam objek yang dapat ditonjolkan dalam sebuah gambar, imajinasi tidak sebatas dalam mengungkapkan baik dari segi pengalaman, lingkungan serta aktifitas kehidupan dalam berbagai aspek. Minimnya penguasaan anatomi dan proporsi dalam menggambar manusia mengidentifikasikan bahwa perlu pemahaman dan latihan secara lebih intensif. Penguasaan teknik-teknik menggambar manusia secara berskala, maupun global, shiluet, serta potongan-potongan perlu dilatih sehingga penguasaan anatomi dan proporsi secara lambat laun dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kurangnya penghayatan terhadap gambar manusia hal ini mengidentifikasikan bahwa mahasiswa kurang menghayati apa yang ditampilkan pada gambar.penghayatan pada objek merupakan perasaan seolah-olah kita mengalami apa yang diungkapkan pada gambar. Penghayatan sebagai pernyataan jiwa dalam gambar seakan lebih dapat memberikan makna dan memenuhi fungsi ilustrasi sebagai gambar yang sifatnya cerita atau menggambarkan suasana tertentu. Kesimpulan 1. Dari 65 mahasiswa terdapat 9 orang mahasiswa yang mempunyai tingkat penguasaan sangat baik, 32 orang yang mempunyai tingkat penguasaan baik, 21 orang yang mempunyai tingkat penguasaan cukup , dan 2 orang yang mempunyai tingkat penguasaan tidak kompeten. 2. Secara keseluruhan mahasiswa dianggap cukup berkompeten dalam mata kuliah gambar illustrasi manusia di papan tulis. 3. Kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam menggambar illustrasi manusia di papan tulis adalah:
a. Masih ditemukan kebiasaan mahasiswa yang kurang memperhatikan unsur komposisi. Sebagai akibatnya, objek yang digambarkan bisa terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan bidang gambar. b. Penempatan komposisi gambar tidak seimbang dengan bidang gambar. c. Kesulitan dalam menggambarkan anggota tubuh secara proporsional sebagai contoh penggambaran tangan, ukuran kaki, perbandingan kepala, atau ukuran tubuh secara keseluruhan. d. Adanya distorsi ukuran dan bentuk tubuh dari model yang digambar, misalnya ukuran anggota tubuh dibuat lebih panjang atau lebih pendek Saran Untuk keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Gambar papan tulis (Menggambar illustrasi manusia), maka disarankan: 1. Bagi mahasiswa: Perlu latihan yang intensif melalui kegiatan mengolah unsurvisual dalam menggambar illustrasi manusia di papan tulis. 2. Bagi pendidik: Perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang mampumembangkitkan dan mendorong semangat mahasiswa untuk giat belajar danberlatih dalam menggambar illustrasi manusia di papan tulis. 3. BagiJurusan/ProgramStudi:Perludikembangkankurikulu mdanpembelajaran yang dapat memberikan layanan pembelajaran secara optimal. Daftar Pustaka Aziz, Abdulhakim, Dkk. 2003. Wacana Seni Rupa, Bandung, P3M-STISI. Faisal Sanafiah, 1990: Penelitian Kualitatif. Malang. YA 3. McCloud, Scoott. 2001. Memahami Komik,Jakarta, Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Munandar, SC, Utami, 1982: Pemanduan Anak Berbakat. Jakarta : Rajawali. Pramoedjo, R. Pramono. 2008. Kiat Mudah Membuat Karikatur Panduan Ringan Dan Praktis Menjadi Karikaturis Handal,Jakarta. Creativ Media Jakarta. Raharjo, Budky, 1986: Himpunan Materi Pendidikan Seni. Bandung : CV Yrama.
Rahman Irfan Abdul , 2010: Panduan Menggambar Manusia Menggunakan Media Pinsil.Yogyakara : Pemerbit Andi. Sumarna, Karmas. 2007. Kiat Mengomersilkan Hobi Menggambar, Semarang. Penerbit Effhar . Sutan, Firmanawati, dan Hartono, Setiyo. 2010. 3 Langkah Mudah Menggambar Dengan Pensil,Jakarta. Sulistyo, Tri Edy H, 2005: Kaji Dini Pendidikan Seni. Surakarta : LPPUNS dan UNS Perss.. Wartono Teguh, 1984: Pengantar Pendidikan Seni Rupa. Yogyakarta : Kanisius. Zahri Jas, 1990: Warta Scientia. Malang : FPBS IKIP Malang. http: //bang rahman.blogspot.com. http://www.scribd.com. http: //nida fadlan.wapress. http ://guru muda.com. http: //alvione.blogspot.com.
ARTIKEL
ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR MANUSIA PADA MATAKULIAH GAMBAR PAPAN TULIS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENIRUPA UNIMED SEMESTER II T.A 2011/2012
Disusun dan diajukan oleh Musa Wahdini Nim : 061222610012
Telah Diverifikasi Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diunggah Pada Jurnal Online
Medan, Maret 2013
Menyetujui Pembimbing Skripsi, Editor,
Drs. Anam Ibrahim, M.Pd NIP: 196006181989031001
Raden Burhan SDN, S.Pd, M.Ds NIP:1970020620031210012
ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR MANUSIA PADA MATAKULIAH GAMBAR PAPAN TULIS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENIRUPA UNIMED SEMESTER II T.A 2011/2012
Oleh : MUSA WAHDINI
NIM 061222610012
JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013