Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
Susi Romadhon Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kemudian mengetahui kemampuan komunikasi matematis tulis siswa kelas VIII SMP dalam materi Kubus dan Balok; dan (2) menganalisis kemudian mengetahui kemampuan komunikasi matematis lisan siswa kelas VIII SMP dalam materi Kubus dan Balok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain penelitian fenomologi dan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan komunikasi matematis subjek prestasi tinggi menempati kategori sedang karena mampu menyelesaikan soal dengan baik meskipun ada soal yang belum bisa dijawab dengan tepat terutama nomor 2. Untuk subjek prestasi sedang menempati kategori kurang karena dalam mengkomunikasikan pekerjaannya kurang lengkap. Sedangkan subjek prestasi rendah menempati kategori sedang karena belum mampu mengerjakan dengan maksimal dan hasil yang tepat terutama soal hitungan. (2) kemampuan komunikasi matematis lisan subjek prestasi tinggi menempati kategori sedang karena siswa pemalu, pendiam, dan grogi pada tes lisan. Sedangkan subjek prestasi sedang juga menempati kategori sedang karena masih kesulitan mengkomunikasikan pekerjaannya secara lisan terutama soal yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Untuk subjek prestasi rendah juga menempati kategori sedang karena belum bisa menjawab soal dengan tepat terutama nomor 4 tetapi soal nomor 1, 2 dan 3 mampu meskipun belum mencapai hasil maksimal. Kata kunci: Komunikasi matematis, tulis, lisan
PENDAHULUAN Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika ialah kemampuan mengkomunikasikan gagasan tentang objek-objek matematika yang dipelajari siswa. Menurut Suhaedi (2012) dalam komunikasi memegang peranan yang sangat penting, karena dengan komunikasi siswa dapat bertukar ide, baik diantara siswa sendiri maupun diantara siswa dengan guru dan lingkungannya. Dengan demikian perlu diketahui lebih dalam mengenai kemampuan komunikasi matematis tulis dan lisan siswa. Menurut Susanto (2013), komunikasi matematis diartikan sebagai suatu peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
167
terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihkan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa. Aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis menurut NCTM dalam Susanto (2013: 215) terdiri dari tiga, yaitu: a) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika
melalui
lisan,
tulisan,
dan
mendemonstrasikannya
serta
menggambarkannya secara visual; b) kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya; dan c) kemampuan menggunakan istilah, notasi matematika dan strukturstrukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan dan model situasi. Dari indikator tersebut peneliti mengembangkan lagi menjadi indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulis. Pada penelitian ini, peneliti mengacu kepada penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian yang dilaksanakan. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2010) menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian kemampuan komunikasi tulis siswa menempati tingkat 5 dengan kategori “lengkap dan benar” untuk soal nomor 1 dan tingkat 1 dengan kategori “informasi yang diberikan tidak rinci dan tidak menunjukkan proses solusi” untuk soal nomor 2, sedangkan kemampuan komunikasi lisan siswa menempati tingkat 5 dengan kategori “lengkap dan benar” pada soal nomor 1 dan menempati tingkat 4 dengan kategori “hampir lengkap dan benar” pada soal nomor 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemudian mengetahui kemampuan komunikasi matematis tulis siswa kelas VIII dalam materi Kubus dan Balok maupun menganalisis kemudian mengetahui kemampuan komunikasi matematis lisan siswa kelas VIII dalam materi Kubus dan Balok.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian Fenomologi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 di SMP N 1 Kertek Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian ini adalah 9 siswa kelas VIII. Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive dan teknik snowball Sugiyono (2012: 300). Instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen utama dan instrumen pendukung.
168
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
Instrumen utama adalah peneliti sedndiri sedangkan instrumen pendukung terdiri dari soal tes, analisis portofolio, dan analisis wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi, catatan lapangan, wawancara dan tes. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada model Miles dan Huberman yaitu (1) data reduction(reduksi data), data dirangkum dan dipilih yang penting; (2) data display (penyajian data), sebelum menyajikan data terlebih dahulu dilakukan pengujian keabsahan data dengan triangulasi sumber; dan (3) conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan komunikasi matematis tulis subjek prestasi tinggi yang terdiri dari subjek 1 (ST1), subjek 2 (ST2) dan subjek 3 (ST3) menempati kategori sedang. Subjek prestasi tinggi mampu menyelesaikan soal dengan baik meskipun ada soal yang belum bisa mereka jawab dengan tepat yaitu nomor 2. Hal itu diperkuat dengan wawancara guru yang intinya kemampuan subjek prestasi tinggi pada pelajaran matematika memang sedang dan biasanya mampu mendapatkan nilai melebihi KKM. Selain itu, pada hasil ulangan, PR, maupun tugas juga mampu mengkomunikasikan, mampu menjelaskan asal-usul jawabannya dan jawabannya juga lebih runtut. Kategori tersebut sama dengan kemampuan lisan kemungkinan karena siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal tes tertulis. Untuk kemampuan komunikasi matematis lisan subjek prestasi tinggi juga menempati kategori sedang. Dari hasil wawancara guru beliau menuturkan bahwa kategori tersebut dikarenakan ada faktor yang mempengaruhi kemampuan lisan siswa seperti pemalu, pendiam dan grogi saat tes lisan sehingga hasilnya belum maksimal. Kemampuan subjek prestasi sedang terdiri dari subjek 4 (SS1), subjek 5 (SS2) dan subjek 6 (SS3) menempati kategori kemampuan komunikasi matematis tulis kurang. Kategori tersebut diperkuat dengan wawancara guru bahwa kemampuan siswa dengan prestasi sedang pada pelajaran matematika kebanyakan mampu mengkomunikasikan tetapi belum bisa maksimal. Secara tertulis juga dalam mengkomunikasikan kurang mampu sebab proses-proses dalam menyelesaikan soal kurang (tidak sampai pada
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
169
hasil akhir). Sedangkan kemampuan lisan subjek prestasi sedang juga menempati kategori sedang karena masih kesulitan mengkomunikasikan pekerjaannya secara lisan terutama soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Selain itu, ada faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa prestasi sedang seperti takut jawabannya salah ataupun pemahamannya kurang dan mudah lupa pada materi pelajaran yang pernah diberikan. Untuk subjek prestasi rendah terdiri dari subjek 7 (SR1), subjek 8 (SR2) dan subjek 9 (SR3). Kemampuan komunikasi matematis tulis subjek prestasi sedang menempati kategori sedang. Subjek dengan prestasi rendah ketika kesulitan dalam mengerjakan soal masih bertanya kepada temannya mengenai petunjuk mengerjakan soal. Dalam menjawab soal kebanyakan untuk soal perhitungan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi mereka belum mampu mengerjakan dengan maksimal dan hasil yang tepat. Sedangkan kemampuan matematis lisan subjek prestasi rendah
juga
menempati kategori sedang. Dalam wawancara soal subjek belum bisa menjawab soal dengan tepat terutama nomor 4 tetapi untuk nomor 1, 2 dan 3 mampu meskipun belum maksimal. Hal tersebut juga diperkuat dengan wawancara guru, secara lisan kemampuan komunikasi subjek prestasi rendah mampu mengkomunikasikan pekerjaannya meskipun kadang kurang (tidak lengkap) dalam menjawab ataupun kesulitan pada soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Hal itu karena kemungkinan siswa dengan
prestasi
rendah
terhambat
beberapa
faktor
seperti
malu
dalam
mengungkapkan secara lisan, takut jawabannya salah serta masih kesulitan pada soal yang tingkat kesulitannya tinggi sehingga terkadang masih perlu bimbingan guru.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut. 1. Kemampuan komunikasi matematis tulis subjek prestasi tinggi menempati kategori sedang karena mampu menyelesaikan soal dengan baik meskipun ada soal yang belum bisa mereka jawab dengan tepat terutama nomor 2. Sedangkan subjek prestasi sedang menempati kategori kemampuan komunikasi matematis tulis
170
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
kurang dalam mengkomunikasikan pekerjaan secara tulis kurang lengkap yakni langkah-langkah pengerjaannya tidak sampai pada hasil akhir. Untuk subjek prestasi rendah menempati kategori sedang karena dalam menjawab soal kebanyakan untuk soal perhitungan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi belum mampu mengerjakan dengan maksimal dan hasil yang tepat. 2. Kemampuan komunikasi matematis lisan subjek prestasi tinggi menempati kategori sedang dikarenakan beberapa faktor seperti siswa pemalu, pendiam dan grogi pada saat tes lisan sehingga tidak mampu mencapai hasil maksimal. Sedangkan subjek prestasi sedang menempati kategori kemampuan komunikasi lisan sedang karena kesulitan dalam mengkomunikasikan secara lisan terutama soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Untuk subjek prestasi rendah juga menempati kategori sedang karena subjek belum bisa menjawab soal dengan tepat terutama nomor 4. Tetapi untuk soal nomor 1, 2 dan 3 mampu meskipun jawabannya belum mencapai hasil maksimal.
Saran Kemampuan matematika siswa memang bervariasi sehingga bagi guru dan calon guru agar lebih memperhatikan tingkat kemampuan matematika siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam melatih menyelesaikan soal dan lebih memperhatikan siswa berkemampuan rendah maupun sedang agar kemampuan mereka bisa lebih baik. Dikarenakan faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa bukan hanya pemahaman terhadap materi saja tetapi juga ada faktor lain seperti siswa pemalu, pendiam, dan grogi sehingga terkadang siswa kurang mampu mengkomunikasikan gagasan matematis secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006. Menteri Pendidikan Nasional. Tersedia di: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved =0ahUKEwi1u_XbufvKAhVHW44KHdMlAXMQFghHMAc&url=https%3A%2F%2F asefts63.files.wordpress.com%2F2011%2F01%2Fpermendiknas-no-22-tahun-
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok
171
2006-standar-isi.pdf&usg=AFQjCNF0Mxo-xi49xVAkV40YaiqJfynekw&sig2=B0IQaHumavW5W2FdMlDEQ&bvm=bv.114195076,d.c2E [Di Akses: 2 Mei 2015 Pukul 6:38 WIB] Hasanah, Awwalul. 2010. Kemampuan Komunikasi Tulis dan Lisan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Terbuka (Open Ended) Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Di Kelas VIII SMP Buana Waru. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Tersedia Di: http://digilib.uinsby.ac.id [Di Akses: 29 Juni 2015 Pukul 11:53 WIB] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suhaedi, Didi. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Universitas Islam Bandung. Tersedia Di: Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY [Di Akses 27 Februari 2016 Pukul 10:22 WIB] Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
172
Ekuivalen: Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok