ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN BPRS TANMIYA ARTHA KEDIRI UNTUK MENDAPATKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Oleh: Rafika Listiana Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi UNISKA
ABSTRAK Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya permintaan pasar yang semakin banyak sebagai dana lending namun belum bisa dipenuhi oleh BPRS Tanmiya Artha Kediri. Sehingga perlu untuk dilakukan analisis kelayakan pembiayaan BPRS Tanmiya artha dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari bank syariah lain yang ada di kota Kediri. Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah kelayakan pembiayaan BPRS Tanmiya Artha Kediri untuk mendapatkan pembiayaan Mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian,seperti sejarah perusahaan dan struktur organisasi. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang digunakan sebagai dasar pengukuran suatu obyek yang mana data diperoleh dari keterangan pihak bank, seperti laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif (prinsip penilaian 5 C dan 7P) dan teknik analisis kuantitatif (Rasio Likuiditas,Rasio Solvabilitas, Rasio Provitabilitas, Rasio Aktivitas). Dari hasil analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari segi analisis kualitatif (prinsip penilaian 5 C dan 7P) maupun dari segi analisis kuantitatif (Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Provitabilitas, Rasio Aktivitas), diketahui bahwa BPRS Tanmiya Artha Kediri sudah layak untuk mendapatkan pembiayaan Mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri. BPRS Tanmiya Artha Kediri hendaknya tetap mempertahankan dan terus berupaya untuk meningkatkan laba yang diperoleh dengan cara meningkatkan pemasaran produk BPRS Tanmiya Artha Kediri, sehingga dapat dikenal oleh seluruh pelosok masyarakat baik di desa maupun di kota. Kata kunci: Kelayakan, Pembiayaan Mudharabah ABSTRACT The background of this research is the growing market demand as lending funds but can not be met by the BPRS Artha Tanmiya Kediri. So it is necessary for the financial viability analysis SRB Tanmiya artha in order to obtain financing from other Islamic banks in the city of Kediri. Based on the description of the background, it can be made a formulation of the problem as follows: What is the feasibility of financing BPRS Artha Tanmiya Mudaraba Kediri to obtain financing from other Islamic banks in the city of Kediri. Data used in this study is qualitative data and quantitative data. Qualitative data is data obtained directly from research sites, such as the company's history and organizational structure. Quantitative data is data in the form of the figures used as the basis of
measurement of an object to which the data is obtained from the description of the bank, such as financial statements. Data analysis techniques used in this study is a qualitative analysis techniques (5 C assessment principles and 7P) and quantitative analysis techniques (Liquidity Ratio, Solvency Ratios, Ratio Provitabilitas, Activity Ratio). From the analysis it can be concluded that in terms of qualitative analysis (principle 5 C assessment and 7P) and in terms of quantitative analysis (liquidity ratio, solvency ratio, Provitabilitas ratio, activity ratio), it is known that the BPRS Artha Tanmiya Kediri is feasible to obtain financing mudaraba of other Islamic banks in the city of Kediri. Kediri Tanmiya BPRS Artha should maintain and continually strive to improve the profit earned by improving product marketing Tanmiya BPRS Artha Kediri, so it can be known by all corners of society in both rural and urban. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi sebuah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) termasuk Bank Syariah merupakan salah satu kegiatan yang harus mendapatkan perhatian khusus. Proses pembiayaan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menambah modal usaha agar asset dan pendapatannya meningkat. Untuk menciptakan kerja sama yang sinergi antara BPRS dengan perbankan syariah, maka perlu adanya terobosan dari bank yang mempunyai visi dan misi yang sama melalui program kemitraan antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah dengan Bank Umum Syariah. Untuk bisa menjalankan program kemitraan ini perlu adanya komitmen semua pihak tidak hanya BPRS ataupun BUS semata tapi juga pemerintah, lembaga permodalan lainnya seperti Permodalan Nasional Madani (PNM) serta Pusat Inkubasi Badan Usaha Kecil (PINBUK). Dalam hal ini peran pemerintah diharapkan ikut serta untuk mengawasi tertib administrasi dan proses pelaksanaannya. Penambahan modal atau pembiayaan ini dilakukan karena semakin banyaknya permintaan pasar sebagai dana lending (kredit). Keputusan manajemen BPRS untuk menambah permodalan dari Bank Syariah lain yang ada di Kota Kediri selain untuk meningkatkan asset dan pendapatannya, ada hal penting yang harus mendapatkan porsi perhatian khusus yaitu untuk menjaga tingkat kesehatan dari BPRS tersebut.
Kecukupan modal sangat berpengaruh terhadap proses berlanjutan operasional sebuah BPRS.Jika modal yang dikelola tidak mencukupi untuk dijadikan sebagai dana lending, maka kredibilitas sebagai sebuah lembaga keuangan mikro yang ingin berkembang dan bertambah assetnya perlu dipertanyakan. Disinilah pentingnya melakukan terobosan untuk melakukan kerja sama kemitraan antara BPRS dengan perbankan syariah. Sebelum pihak manajemen BPRS mengambil suatu keputusan untuk menambah pembiayaan dari bank syariahlain perlu memperhitungkan persyaratan dan kriteria-kriteria yang diterapkan oleh Bank Syariah tersebut. Terutama kriteria kesehatan dan kecukupan modal dari BPRS yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah manajemen keuangan, pencatatan akuntansi, manajemen sumber daya manusia, teknologi informasi dan laporan keuangannya. Kriteria-kriteria yang diterapkan oleh Bank Syariah juga proporsional dalam melihat perkembangan dari sebuah BPRS. Jika kerja sama yang sinergi ini terlaksana maka perkembangan dan opersional dari sebuah BPRS akan berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi perekonomian tingkat mikro. Jenis pembiayaan yang sesuai untuk menambah modal usaha adalah pembiayaan mudharabah. Pembiayaan Mudharabah adalah kerjasama antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana)
dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan dimuka. Jika usaha mengalami kerugian, maka seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengeloladana,seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Dari pembiayaan mudharabah diharapkan dapat memberikan keuntungan yang dapat dirasakan dua pihak yang menjalankan pembiayaan ini, baik pihak Bank Syariah maupun BPRS Tanmiya Artha Kediri. BPRS Tanmiya Artha Kediri merupakan salah satuBPRS yang ada di Kota Kediri yang menawarkan produk dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Pembiayaan dengan berlandaskan pada ketentuanSyariatIslam. BPRS Tanmiya Artha adalah salah satu komponen dalam penyaluran dana kepada masyarakat dalam menanggulangi kesulitan modal bagi pengusaha, terutama bagi UMKM. Namun dalam penyaluran dana tersebut BPRS Tanmiya Artha Kediri masih mempunyai kendala pada kecukupan modal. Untuk itulah diperlukan kerjasama antara BPRS Tanmiya Artha Kediri dengan Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri. 1.2 Batasan Penelitian Agar dalam pembahasan penelitian nantinya tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti, maka penulis memberikan batasan penelitian pada analisis kelayakan pemberian pembiayaan BPRS Tanmiya Artha Kediri tahun 2011 dan 2012. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kelayakan pembiayaan BPRS Tanmiya Artha Kediri untuk mendapatkan pembiayaan mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pembiayaan BPRS Tanmiya Artha Kediri dalam
mendapatkan pembiayaan mudharabah dari bank syariah lain yang ada di kota Kediri. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Operasional Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemikiran untuk menjalin kemitraan dengan perbankan syariah. Terutama dengan Bank Syariah lain. Berkaitan dengan permasalahan permodalan dan sebagai landasan keputusan manajemen untuk melakukan akses permodalan dengan perbankan syariah yang lain. 2. Manfaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berpikir mengenai dunia perbankan syariah dan mengetahui seluk beluk tentang pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah II. METODE PENELITIAN 2.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini penulis menganalisis kelayakan pembiayaan BPRS Tanmiya Artha Kediri untuk mendapatkan pembiayaan mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri tahun 2011 dan 2012 2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPRS Tanmiya Artha Kediri yang beralamat di Jl. Brawijaya 40 Kediri. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di BPRS Tanmiya Artha Kediri adalah sebagai berikut: 1. Manajemen perusahaan yang bersifat terbuka dalam membantu proses penelitian. 2. Pengambilan data mudah. 2.3 Data dan Teknik Pengumpulannya 1. Jenis data a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka yang merupakan landasan pemikiran teoritis dan berkaitan dengan penilitian yang di lakukan. Termasuk jenis data ini
adalah gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. b. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang digunakan sebagai dasar pengukuran suatu obyek yang mana data diperoleh dari keterangan pihak bank, seperti laporan keuangan antara lain neraca dan laporan laba rugi BPRS Tanmiya Artha Kediri tahun 2011 dan 2012. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada manager perusahaan untuk memberikan data perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dari hasil wawancara diperoleh data berupa data tentang sejarah perusahaan dan struktur organisasi BPRS Tanmiya Artha Kediri. b. Dokumentasi, yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menggunakan catatan atau dokumen yang ada di perusahaan.Data yang diperoleh berupa data laporan keuangan BPRS Tanmiya Artha Kediri tahun 2011 dan 2012 2.4 Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu: 1. Kelayakan BPRS 2. Pembiayaan Mudharabah 2.5 Definisi Operasional Variabel 1. Kelayakan BPRS adalah upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan pembiayaan dari BPRS dengan melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu suatu jenis usaha yang diajukan kepada Bank Syariah. 2. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan modal kerja yang sepenuhnya ditanggung oleh bank syariah, sedangkan nasabah hanya usaha dan manajemennya. Hasil
keuntungan akan dibagikan sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan hasil keuntungan. Dalam hal ini nasabah bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kelalaian nasabah itu sendiri. 2.6 Teknik Analisis Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. 1. Teknik Analisis Kualitatif, meliputi: a. Prinsip penilaian 5 C yaitu: 1) Character Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. 2) Capacity Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya dalam mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba 3) Capital Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank 4) Collateral Yang dimaksud dengan collateral disini yaitu jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. 5) Condition of economy Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai sektor masingmasing. b. Penilaian dengan prinsip 7 P adalah sebagai berikut: 1) Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa
lalunya.personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. 2) Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3) Perpose Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengajukan pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diajukan nasabah. 4) Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya 5) Payment Merupakan ukuran bagaimana nasabah mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan yang diperolehnya. 6) Profitability Adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. 7) Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang maupun jaminan asuransi. Sumber: Kasmir, Manajemen Perbankan (2002:91) 2. Teknik Analisis Kuantitatif a. Rasio Likuiditas 1) Current Ratio(rasio lancar) Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
2) Quick Ratio (rasio cepat)
Aktiva Lancar - Persediaan Kewajiban Lancar b. Rasio Solvabilitas 1) Debt to Equity Ratio =
Total Kewajiban Total Modal Sendiri 2) Debt to Asset Ratio =
Total Kewajiban Total Aktiva c. Rasio Profitabilitas 1) Net profit margin (rasio laba bersih) =
Laba Bersih ×100% Penjualan
2) Return on Asset (rasio laba atas aktiva) =
Laba Bersih ×100% Total Aktiva
3) Return on Equity (rasio laba atas modal) =
Laba Bersih ×100% Modal Sendiri
d. Rasio Aktivitas Account Receivable (rasio umur piutang) =
Turn
Over
Piutang × 365 Penjualan
Sumber: Yusak, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah (2009:119) III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian 3.1.1 SejarahSingkat Perusahaan BPRS Tanmiya Artha didirikan pada tanggal 24 April 2008. Pendirian BPRS Tanmiya Artha ini diprakarsai oleh KH Anwar Iskandar dan Bpk Rinto Harno. Kedua tokoh tersebut ingin memiliki sebuah BPR versi islam,gagasan tersebut kemudian disebarluaskan kepada beberapa keluarga dan rekan diantaranya masuk dalam daftar pemegang saham pendiri yaitu: Ibu Putri Hasibuan, Bpk Sulaiman Lubis, Bpk Djoko Subagyo, Bpk M.Zaky Rijaludin. Keempat orang tersebut menyambut baik gagasan tersebut dan
mengadakan rapat di bawah pimpinan KH Anwar Iskandar dan Bpk Rinto Harno bertempat di Jl. Pamenang No 12 Kediri. Dari rapat tersebut diperoleh keputusan yaitu menyusun rencana pendirian BPRS Tanmiya Artha dengan modal dasar sebesar Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) dan modal disetor sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Setelah semua kesepakatan diambil maka berdirilah BPRS yang diberi nama BPRS Tanmiya Artha oleh KH. Anwar Iskandar dengan akta Notaris Sudarti Budiono,SH No 35 tanggal 24 April 2008. Pada awal pendirian, kantor BPRS Tanmiya Artha berada di Jl.Hos Cokroaminoto No.19 Kediri. Dari tahun ke tahun perkembangan BPRS Tanmiya Artha semakin pesat seiring dengan kepercayaan masyarakat terhadap BPRS Tanmiya Artha. Selanjutnya pada tanggal 30 Maret 2013 BPRS Tanmiya Artha pindah di Jl.Brawijaya-Ruko Brawijaya No 40-A/17 Kediri. 3.1.2 Visi dan Misi BPRS Tanmiya Artha Kediri Visi dan misi diperlukan oleh setiap organisasi dalam perkembangannya sebagai pedoman untuk mencapai tujuannya. Seperti halnya organisasi pada umumnya, BPRS Tanmiya Artha Kediri sebagai salah satu lembaga keuangan syariah juga mempunyai visi dan misi BPRS Tanmiya Artha: 1. Visi Berusaha menjadi BPR Syariah yang dipercaya oleh masyarakatdalam kegiatan usaha. 2. Misi a. Meningkatkan manfaat dalam maslahat kegiatan ekonomi masyarakat. b. Memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan terbaik kepada seluruh nasabah sesuai prinsip kehati-hatian serta senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah
3.1.3 Lokasi Perusahaan Dalam memilih lokasi perusahaan, pemilik menentukan lokasi dengan pertimbangan yang matang. Hal ini dikarenakan lokasi perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya aktivitas perusahaaan dan mempunyai efek yang cukup besar untuk menentukan kelangsungan hidup perusahaan yang harus ditentukan atas dasar pertimbangan yang matang terhadap semua faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha. Oleh karena itu pemilik memilih tempat di Jl.Brawijaya-Ruko Brawijaya No 40-A/17 Kediri 3.1.4 Produk-produk BPRS Tanmiya Artha Kediri BPRS Tanmiya Artha Kediri mengelola produk-produk yang sesuai dengan fungsinya yaitu berupa penghimpunan dana (funding), penyaluran dana pembiayaan (landing)dan deposito syariah. Adapun penjelasan produk-produk BPRS Tanmiya Artha Kediri sebagai berikut: 1. Penghimpunan dana (funding) a. Tabungan Mudharabah adalah simpanan pihak ketiga secara umum PT. BPR Syariah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktuwaktusesuai perjanjian dengan memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan. b. Tabungan Pelajar adalah simpanan pihak ketiga PT. BPR Syariah yang dikhususkan bagi para pelajar maupun santri yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan perjanjian antara bank dan nasabah. c. Tabungan Haji dan Umrah adalah simpanan pihak ketiga PT. BPR Syariah yang hanya boleh diambil pada saat akan menunaikan ibadah haji dan umrah atau atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. d. Tabungan Qurban adalah simpanana pihak ketiga PT. BPR Syariah yang
dihimpun untuk ibadah qurban dengan penarikan dilakukan pada saat nasabah akan melakukan qurban atau atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. 2. Penyaluran dana pembiayaan (landing) a. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan modal kerja yang sepenuhnya ditanggung oleh Bank Syariah, sedangkan nasabah hanya usaha dan manajemennya. Hasil keuntungan akan dibagikan sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan ketentuan hasil. b. Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan berupa sebagian modal yang diberikan kepada nasabah di modal keseluruhan. Masing-masing pihak bekerja dan memiliki hak untuk turut serta mewakili atau menggugurkan haknya dalam manajemen usaha. Keuntungan dari usaha ini akan dibagi menurut proporsi penyertaan modal sesuai dengan kesepakatan bersama. c. Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan jual beli atau investasi yang cara pembayarannya tiap bulan hanya keuntungannya saja dan pada saat jatuh tempo pokok beserta keuntungannya sesuai dengan kesepakatan bersama. d. Pembiayaan Ba’i Bithaminal Ajil adalah pembiayaan jual beli yang pembayarannya dilakukan secara angsuran terhadap pembelian suatu barang. Jumlah harga barang yang keuntungannya telah disepakati bersama. 3. Deposito Syariah Deposito Syariah adalah simpanan pihak ketiga yang hanya dapat diambil sesuai dengan waktu yang telah ditentukan didepan. Deposito berjangka ini diperuntukkan bagi nasabah perorangan, Perusahaan Badan Maal, organisasi sosial dan koperasi, dan kepada deposan akan mendapatkan bagi hasil atas keuntungan setiap bulan, jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Berdasarkan Analisis Kualitatif Pembahasan berdasarkan Analisis Kualitatif adalah sebagai berikut : a. Prinsip Penilaian 5C 1. Character (Watak) Berdasarkan data-data yang didapat dari hasil wawancara pribadi dengan manager BPRS Tanmiya Artha Kediri, serta hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap BPRS Tanmiya Artha, maka ditarik kesimpulan bahwa BPRS Tanmiya Artha mempunyai reputasi usaha yang baik karena dengan melihat informasi dari BI Checking dapat diketahui bahwa BPRS Tanmiya Artha Kediri tidak mempunyai riwayat kredit/pembiayaan macet dengan Bank lain. Selain itu BPRS Tanmiya Artha Kediri tidak pernah bermasalah dengan pihak berwajib. 2. Capacity (Kemampuan) BPRS Taminya Artha Kediri dinilai cukup mampu untuk dapat memenuhi kewajibannya. Hal ini dapat diketahui dari perhitungan Current Ratio pada tahun 2011dan 2012 sebesar Rp. 1,4 atau 140% yang dikategorikan sehat sesuai ketentuan Bank Indonesia No 9/17/PBI/2007. Pada tahun 2011 BPRS memperoleh laba bersih sebesar 18,3 % dari penjualan produk bank dan meningkat di tahun 2012 sebesar 45% sehingga BPRS Tanmiya Artha mampu memberi keuntungan bagi hasil untuk pihak bank syariah yang memberikan pembiayaan mudharabah terhadap BPRS Tanmiya Artha Kediri. 3. Capital (Modal) Penilaian mengenai jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh BPRS Tanmiya Artha Kediri diketahui bahwa PT. BPRS Tanmiya Artha Kediri mempunyai modal disetor yaitu sebesar Rp.1.000.000.000,00 dan mampu untuk menjalankan usahanya. 4. Collateral (Jaminan) Untuk aspek jaminan BPRS Tanmiya Artha Kediri secara de facto dan de jure dalam aspek hukumnya sudah diakui oleh bank Indonesia yaitu dengan pemberian izin usaha dari gubernur Bank Indonesia
No : 10 / 64 / KEP.GBI / DpG / 2008 dengan TDP No : 13.11.1.65.00342 dan NPWP No : 02.665.952.4-622.000. BPRS Tanmiiya Artha mampu menyediakan jaminan yang layak apabila nantinya mengusulkan pembiayaan Mudharabah, misalnya BPRS Tanmiya Artha menginginkan pinjaman sebesar 100 juta dan alasan meminjam uang itu adalah untuk meningkatkan besarnya pinjaman yang disalurkan ke nasabah untuk pembiayaan usaha produktif dan pembiayaan kolektif, meningkatkan program promosi, menambah jumlah karyawan dan untuk biaya operasional lainnya. Dalam memenuhi besarnya nilai jaminan tersebut BPRS Tanmiya Artha dapat menyerahkan BPKB Daihatsu Grandmax tahun 2008 dengan harga pasarnya sekitar 90 juta, dan sertifikat tanah luasnya 200 m dengan harga 160 juta, sehingga total jaminan sebesar 250 juta. 5. Condition of Economy Jika dianalisis dari kondisi perekonomian di Indonesia yang saat ini mengalami kenaikan suku bunga yaitu sebesar 7% akan berpengaruh pada industri perbankan secara umum (Bank Konvensional) karena berpotensi terjadi kenaikan suku bunga pinjaman yang tidak terelakkan. Jika suku bunga pinjaman naik maka akan menghambat pertumbuhan kredit dan meningkatnya kredit bermasalah karena penurunan kemampuan nasabah dalam membayar angsuran. Dalam situasi seperti ini BPRS Tanmiya Artha Kediri mampu bertahan karena BPRS Tanmiya Artha tidak menggunakan suku bunga melainkan menggunakan prinsip bagi hasil yang berarti bahwa BPRS Tanmiya Artha akan memberikan bagi hasil tergantung dari kemampuan BPRS Tanmiya Artha mendapatkan pendapatan (terutama dari penyaluran pembiayaan). Dengan sistem bagi hasil ini dapat memperkecil resiko kredit/pembiyaan macet dari nasabah sehingga usaha bank dapat berjalan dengan baik.
b. Prinsip Penilaian 7P 1. Personality BPRS Tanmiya Artha mempunyai reputasi usaha yang baik karena dengan melihat informasi dari BI Checking dapat diketahui bahwa BPRS Tanmiya Artha Kediri tidak mempunyai riwayat kredit/pembiayaan macet dengan Bank lain. Selain itu BPRS Tanmiya Artha Kediri tidak pernah bermasalah dengan pihak berwajib. 2. Party Berdasarkan hasil penelitian BPRS Tanmiya Artha Kediri sudah dapat diklasfikasikan sebagai lembaga keuangan syariah tingkat menengah karena mempunyai modal dasar sebesar Rp.4.000.000.000,00 dan modal disetor sebesar Rp.1.000.000.000,00 3. Perpose Tujuan BPRS Tanmiya Artha Kediri mengajukan pembiayaan mudharabah adalah untuk menambah modal BPRS Tanmiya Artha Kediri sehingga dapat disalurkan kepada calon nasabah untuk pembiayaan usaha produktif dan pembiayaan kolektif, meningkatkan program promosi, menambah jumlah karyawan dan untuk biaya operasional lainnya. 4. Prospect BPRS Tanmiya Artha Kediri mempunyai prospek yang sangat bagus. Hal ini dapat diketahui dari laba BPRS Tanmiya Artha Kediri terus meningkat dari tahun 2011 sebesar Rp. 44.313.000,00 menjadi Rp. 179.175.000,00 di tahun 2012. 5. Payment . BPRS Tanmiya Artha Kediri mampu mengembalikan pembiayaan mudharabah dari perhitungan Current Ratio tahun 2011 dan tahun 2012 yaitu Rp 1,4 atau 140% yang dinyatakan sehat sesuai dengan standar Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Hal ini menunjukkan bahwa Aktiva Lancar BPRS Tanmiya Artha mampu menutupi semua kewajiban lancarnya. Selain dari kegiatan pokok BPRS yaitu simpan pinjam dengan prinsip syariah, sumber penghasilan BPRS berasal dari layanan
jasa berupa pembayaran listrik dan tagihan telepon.. 6. Profitability Berdasarkan perhitungan Rasio Net Profit Margin sebesar 18,3% pada tahun 2011 dan 45% pada tahun2012. Rasio ROA sebesar 1,4% pada tahun 2011 dan 4,4% tahun 2012. Rasio ROE sebesar 4,4% tahun 2011 dan meningkat sebesar 17,9% pada tahun 2012. Dari perhitungan rasio tersebut sudah dapat dikategorikan sehat sesuai standar Bank Indonesia tahun 2007 maka BPRS Tanmiya Artha Kediri mampu memperoleh laba yang cukup besar. 7. Protection Dalam mengajukan pembiayaan Mudharabah sebesar 100 juta pada Bank Syariah lain yang ada di kota Kediri, BPRS Tanmiya Artha memberikan jaminan berupa BPKB Daihatsu Grandmax tahun 2008 dengan harga pasarnya sekitar 90 juta, dan sertifikat tanah luasnya 200 m dengan harga 160 juta, sehingga total jaminan sebesar 250 juta 4.2.2 Berdasarkan Analisis Kuantitatif 1. Rasio Likuiditas Hasil analisis berdasarkan perhitungan current ratio tahun 2011 dan 2012 adalahRp. 1,4 atau 140% , ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban lancar dan tergolong sehat sesuai dengan standar Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Berdasarkan perhitungan quick ratiotahun 2011 dan 2012 sebesar Rp. 1,4 atau 140%, ini berarti kemampuan aktiva yang paling likuid mampu menutupi kewajiban lancar dan tergolong sangat sehat sesuai standar Bank Indonesia No: 9/17/PBI/2007. 2. Rasio Solvabilitas Berdasarkan perhitungan DER tahun 2011 sebesar Rp. 2,1 atau 210% dan tahun 2012 sebesar Rp. 2,9 atau 290% menunjukkan bahwa DER dinggap tinggi karena diatas 100% ini berarti bank lebih banyak dibiayai oleh utang dibandingkan dengan modal sendiri. Dalam beberapa kasus DER yang tinggi dapat dimaklumi
bila perusahaan itu begerak di sektor keuangan yang menjalankan simpanpinjam. Berdasarkan perhitungan DAR Tahun 2011 dan tahun 2012 sebesar Rp. 0,7 ini menunjukkan bahwa hutang dapat ditutupi oleh aktiva. 3. Rasio Provitabilitas Berdasarkan perhitungan Net Profit Margin Tahun 2011 sebesar 18,3% dan di tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 45% yang tergolong sehat sesuai dengan standar Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Berdasarkan perhitungan ROA tahun 2011 sebesar 1,4% tergolong sehat dan pada tahun 2012 terjadi peningkatkan sebesar 4,4% maka tergolong sangat sehat sesuai standar Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Berdasarkan perhitungan ROE tahun 2011 sebesar 4,4% tergolong tidak sehat dan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 17,9% maka tergolong sehat sesuai standar Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Hasil perhitungan ARTO tahun 2012 adalah 1 hari artinya bahwa piutang perusahaan akan terbayar dalam 1 hari. IV. 4.1
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan BPRS Tanmiya Artha Kediri merupakan lembaga keuangan syariah yang mengelola dana sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat dengan sistem bagi hasil sesuai syariat islam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Penelitian ini dilakukan di BPRS Tanmiya Artha Kediri dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis 5C dan 7P serta analisis rasiolikuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas tahun 2011 dan 2012. b. Berdasarkan hasil analisis 5C dan 7P menunjukkan bahwa pada tahun 2011 dan 2012 BPRS Tanmiya Artha Kediri
mempunyai manajemen yang baik serta tidak pernah bermasalah dengan pihak berwajib. Jika dilihat dari kondisi perekonomian di Indonesia yang saat ini mengalami kenaikan suku bunga yaitu sebesar 7% akan berpengaruh pada industri perbankan secara umum (Bank Konvensional) karena berpotensi terjadi kenaikan suku bunga pinjaman yang tidak terelakkan. Jika suku bunga pinjaman naik maka akan menghambat pertumbuhan kredit dan meningkatnya kredit bermasalah karena penurunan kemampuan nasabah dalam membayar angsuran. Dalam situasi seperti ini BPRS Tanmiya Artha Kediri mampu bertahan karena BPRS Tanmiya Artha tidak menggunakan suku bunga melainkan menggunakan prinsip bagi hasil yang berarti bahwa BPRS Tanmiya Artha akan memberikan bagi hasil tergantung dari kemampuan BPRS Tanmiya Artha mendapatkan pendapatan (terutama dari penyaluran pembiayaan). Dengan sistem bagi hasil ini dapat memperkecil resiko kredit/pembiyaan macet dari nasabah sehingga usaha bank dapat berjalan dengan baik. c. Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas, makasecara keseluruhan rasio-rasio BPRS Tanmiya Artha Kediri dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan dan termasuk dalam kategori sehat sesuai
ketentuan Bank Indonesia No:9/17/PBI/2007. Misalnya dalam perhitungan Net Profit Margin pada tahun 2011 sebesar 18,3% dan terjadi peningkatan sebesar 45% di tahun 2012 ini menunjukkan bahwa BPRS Tanmiya Artha mampu meningkatkan perolehan labanya dari hasil penjualan produknya sehingga BPRS Tanmiya Artha Kediri layak untuk mendapatkan Pembiayaan Mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di Kota Kediri. 4.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saransaran dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi BPRS Tanmiya Artha Kediri untuk mengetahui kelayakan BPRS Tanmiya Artha Kediri dalam mendapatkan Pembiayaan Mudharabah dari Bank Syariah lain yang ada di Kota Kediri. Saran-saran tersebut antara lain: a. Meningkatkan pemasaran produk BPRS Tanmiya Artha ke masyarakat dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat, supaya produk BPRS Tanmiya Artha Kediri lebih dapat dikenal oleh seluruh pelosok masyarakat baik di desa maupun di kota. b. Berdasarkan aspek keuangan, BPRS Tanmiya Artha Kediri hendaknya tetap mempertahankan dan terus berupaya meningkatkan laba yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i, (2001), Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani. Ascarya, (2008), Akad dan Produk Bank syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Efferin Sujoko, Darmadji S, Tan Yuliawati, (2004), Metode Penelitian Akuntantansi, Edisi Pertama, Malang: Bayumedia Publishing. Furywardhana, Firdaus, (2009), Akuntansi Syariah Mudah dan Sederhana, Yogyakarta: PPPS. Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 59. Kamus Besar bahasa Indonesia, (2001), Jakarta: Balai Pustaka. Kasmir, (2002), Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ______, (2009), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers. Muhammad, (2004), Manajemen Dana Bank Syariah, Edisi Pertama, Yogyakarta: Ekonisia. Peraturan Bank Indonesia, (2007), Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan BPR, Http://www.bi.go.id/Peraturan Bank Indonesia No 9/17/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan BPR. Resya, Olivia, (2011), Analisis Kelayakan usaha, Http://www.Olivia Resya.Blog spot.com/Analisis Kelayakan Usaha, Penulis : Olivia Resya (2011). Yusak, Laksmana, (2009), Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.