ANALISIS KEEFEKTIFAN PENULISAN JUDUL NASKAH BERITA WARTA KALSEL TVRI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010
Rusma Noortyani Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat email:
[email protected] Abstract The research report entitled Analysis of Effectiveness of Writing Script Title of News. News South Kalimantan, South Kalimantan TVRI in this 2010 aims to describe the effectiveness of the writing of the manuscript title news. News TVRI South Kalimantan in 2010. The method used is descriptive method with data collection techniques in accordance with the prinsiples of descriptive. Then, the data is analyzed and given an explanation of news effectiveness data and then carried out repairs in accordance with the rules of correct Indonesian. News text data that existed for one year in headings 2496 and 1242 was identified as the script news in TVRI news South Kalimantan from January until Desember in 2010. The result obtained by the effectiveness of the writing of the script title news is in terms of a) The title should be concise with the emphasis on writing shorter pieces there are 167, b) Title of article should be made attractive as many as 24, and c) The title is recommended to follow the rules of the official Indonesian there are 36. The result of this study are expected as the material development of language skills to the news script writer. So writing titles can be effective and for subsequent researchers expected that the result of this study can be used as input material and for subsequent comparison. Keywords: effective title, news script
PENDAHULUAN Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan melalui usaha-usaha pembakuan agar tercapai pemakaian bahasa yang cermat, tepat, dan efisien dalam berkomunikasi. Sehubungan dengan itu, perlu diciptakan kaidah (aturan) dalam bidang ejaan, kosakata atau istilah, dan tata bahasa. Dalam usaha pembinaan
bahasa Indonesia, perlu
didahulukan bahasa Indonesia ragam tulis karena corak lebih tepat dan batas cakupnya lebih jelas. Salah satu ragam bahasa yang banyak dan paling sering kita temui adalah ragam bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik merupakan salah satu varian bahasa Indonesia. Bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa yang digunakan oleh wartawan dalam surat kabar,
majalah, atau tabloid. Dengan demikian, bahasa jurnalistik harus jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat (pembaca) dengan ukuran intelektual minimal, sehingga mereka yang dapat membaca mampu melihat isinya. Bahasa jurnalistik juga harus sesuai dengan norma-norma. Dengan kata lain, bahasa jumalistik lebih mengutamakan daya komunikasinya. Hal yang menarik untuk diteliti yakni pembentukan judul dalam naskah berita harus sesingkat mungkin. Jadi, yang harus diperhatikan adalah bahwa sebuah judul mencerminkan isi tulisan. Mungkin karena ketentuan itu, banyak penulis membuat judul tulisan justru setelah tulisannya selesai dituangkan. Salah satu sebabnya adalah pemahaman yang utuh terhadap apa yang ditulis lebih lengkap setelah semua idenya terekam dalam tulisannya.
KONSEP DASAR KEEFEKTIFAN PENULISAN JUDUL BERITA Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna, biasanya dilengkapi dengan suara. Fungsi televisi, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD yang menyatakan bahawa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Pemirsa pada umumnya merasa terpenuhi keingintahuannya bila setiap berita televisi dilengkapi dengan film berita. Terlebih lagi bila kualitas rekamannya baik, serta moment pengambilan tepat, seolah-olah pemirsa melihat langsung peristiwa tersebut. Pihak yang bertanggungjawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia dapat menyampaikan keinginannya kepada pengarah acara tentang penggambaran atau visualisasi dari acara tersebut.
Jenis informasi pada siaran TV antara lain berita, hiburan, entertainment, iklan. Salah satunya adalah berita. Beberapa stasiun TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masingmasing. Misalnya, dengan menamakannya program liputan. Berdasarkan waktu siarnya lalu dikenal dengan nama liputan pagi, liputan siang, liputan petang, dan liputan malam. Sama halnya dengan siaran berita di TVRI Kalimantan Selatan menamakan program liputan beritanya adalah Warta Kalsel. Berkaitan dengan penulisan naskah berita. Hal yang pertama yang perlu diperhatikan adalah penulisan judul. Judul identik dengan kandungan isi tulisan. Judul sering diartikan sebagai pintu masuk. Dari penyataan tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa, peranan judul amat penting. Dalam memilih judul dari beberapa opsi yang telah dibuat, pertimbangkanlah hal-hal berikut dan cocokkan dengan judul, apakah sudah sesuai atau belum. Menurut Pewarta Indonesia (http://www.infoskripsi.com) Pertama, judul tulisan harus singkat, dengan penekanan lebih pendek lebih bagus. Kedua, sebuah judul tulisan hendaknya dibuat menarik. Perlu disadari bahwa sebuah judul berfungsi sebagai pintu gerbang bagi sebuah tulisan untuk pembaca yang sedang lewat di antara deretan tulisan yang terpampang di depannya, baik di koran offline, koran online, buku, majalah, dan lain-lain. Ketiga, penulis amat dianjurkan untuk mengikuti aturanaturan resmi Bahasa Indonesia dalam pembuatan judul karangan. Beberapa di antara kaidah umum yang lazim digunakan adalah sebagai berikut: 1) Penulisan judul artikel atau tulisan/berita harus menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata yang digunakan, kecuali kata sambung (dan, oleh, yang, dsb.) dan kata penunjuk tempat (di, ke). 2) Untuk judul tulisan yang menggunakan subjudul (terdiri lebih dari 1 frasa/kalimat), berlaku ketentuan: judul pokok menggunakan huruf kapital semua, diikuti tanda titik dua, dan kemudian sub judul menggunakan huruf kapital di awal kata-katanya saja.
METODE Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan prinsip deskriptif. Data naskah berita yang ada selama 1 tahun sejumlah 2496 buah kemudian judul tersebut diidentifikasi sebanyak 1242 buah naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan mulai bulan Januari sampai Desember tahun 2010. Dari data judul
yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dari segi judul tulisan singkat dengan penekanan lebih pendek; judul tulisan dibuat menarik; dan judul mengikuti aturan-aturan resmi bahasa Indonesia. Selanjutnya data tersebut dianalisis dan diberikan penjelasan data keefektifan judul berita kemudian dilakukan perbaikan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dianalisis ialah 1242 buah naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan mulai bulan Januari sampai Desember tahun 2010. Hasil penelitian yang diperoleh keefektifan penulisan judul naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan tahun 2010 dari segi: a) judul tulisan harus singkat dengan penekanan lebih pendek ada 167 buah; b) judul tulisan hendaknya dibuat menarik 24 buah; dan c) judul dianjurkan untuk mengikuti aturanaturan resmi bahasa Indonesia 36 buah. Berikut paparan Analisis Keefektifan Penulisan Judul Naskah Berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan Tahun 2010. A. Keefektifan penulisan judul naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan tahun 2010 dari segi judul tulisan harus singkat dengan penekanan lebih pendek 1) JANUARI 2010 Ada kata depan dari judul ini bisa dihilangkan, yakni “di”. Kata “baru” dari judul ini bisa dihilangkan karena kata cipta berarti kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru. menghilangkan kata “terpilih sebagai” diganti dengan “jadi”; menghilangkan afiksasi mem- pada kata “membantu” diganti dengan “bantu”; menghilangkan nama dibelakang kata walikota; menghilangkan keterangan tujuan pada kata “kepada korban kebakaran”; menghilangkan kata “tahun” karena 2011 sudah menunjukkan tahun. menghilangkan keterangan waktu pada kata “hari ini”; menghilangkan konfiksasi pe-an pada kata “pemahaman” diganti dengan “pahami”; menghilangkan afiksasi men- pada kata “menjadi” diganti dengan “jadi” dan kata “yang” dihilangkan; menghilangkan aspek pada kata “akan”; menghilangkan afiksasi mepada kata “memiliki” diganti dengan “miliki” dan kata “yang” dihilangkan. Kata “ludes” dari judul ini bisa dihilangkan karena kata ludes berarti habis sama sekali; menghilangkan kata “kepastian”; menghilangkan afiksasi me- pada kata “menunggu” diganti dengan “tunggu”; dan menghilangkan afiksasi me- pada kata “menjadi” diganti dengan “jadi”. Ada judul yang
harusnya berdasarkan urutan yang tepat. Ada kata perbandingan harusnya bisa tidak digunakan. peletakkan keterangan waktu di awal judul. 2) FEBRUARI 2010 Ada judul tidak jelas apakah harga kebutuhan bahan pokok naik atau turun. Setelah dibaca isinya ternyata harga kebutuhan bahan pokok naik; judul ini tidak jelas HUT PDAM keberapa dan apa kegiatannya. Ada judul yang harusnya meletakkan keterangan waktu di awal judul. Ada kata dalam judul yang dihilangkan, yakni menghilangkan kata “penyelenggara”; menghilangkan nama desa yakni “Desa Simpang Tiga” karena desa itu bagian dari kabupaten; menghilangkan afiksasi
me- pada kata
“mengalahkan” diganti
dengan
“kalahkan”;
menghilangkan afiksasi me- pada kata “mengalihkan” diganti dengan “alihkan”. 3) MARET 2010 Ada kata dalam judul yang dihilangkan yakni menghilangkan afiksasi pe-an pada kata “peningkatan” diganti dengan “tingkatkan”; menghilangkan afiksasi mem- pada kata “membuka” diganti dengan “buka” dan nama wakil walikota tidak disebutkan; menghilangkan afiksasi ber- pada kata “berswadaya” diganti dengan “swadaya”; menghilangkan afiksasi mengpada kata “menghadapi” diganti dengan “hadapi”; menghilangkan konfiksasi di-kan pada kata “disembuhkan” diganti dengan “sembuh”; menghilangkan kata “telah”; menghilangkan kata “harus” dan “jadi”; menghilangkan afiksasi mem- pada kata “membangun” diganti dengan “bangun”; menghilangkan afiksasi meng- pada kata “mengikuti” diganti dengan “ikuti”; menghilangkan afiksasi mem- pada kata “memberi” diganti dengan “beri”; menghilangkan afiksasi mem- pada kata “menerima” diganti dengan “terima”; menghilangkan kata “keluar, sebagai, dan dalam”; menghilangkan afiksasi me- pada kata “mewujudkan” diganti dengan “wujudkan”. Kata keterangan “dari peredaran” dari judul ini bisa dihilangkan karena kata ditarik berarti proses menghela; meletakkan subjek di awal judul dan menghilangkan konfiksasi pe-an pada kata “penyampaian” diganti dengan “sampaikan”. Ada judul yang tidak jelas dimana tabliq akbar dilaksanakan. Jadi, sebaiknya judul tulisan ini menjadi: TABLIG AKBAR DI ....; ada juga judul yang harusnya menerima atau mendapat SMS gelap. Judul ini tidak jelas siapa dan dimana menemukan selebaran; judul tidak jelas dimana peringatan maulid.
4)
APRIL 2010 Ada kata dalam judul yang dihilangkan, yakni menghilangkan afiksasi me- pada kata
“menggelar” diganti dengan “gelar” dan menghilangkan kalimat “tiap tahun tutup buku”; menghilangkan konfiksasi di-kan pada kata “dijadikan” diganti dengan “jadi”; menghilangkan kata “dapat”; menghilangkan afiksasi men- pada kata “mendukung” diganti dengan “dukung” dan menghilangkan kata “selalu”; menghilangkan kata “antara”, “yang lama, yang baru” dan seharusnya ketua pengadilan hanya satu kali saja digunakan; menghilangkan kata keterangan tujuan, yakni “bagi”. 5)
MEI 2010 Ada kata dalam judul yang dihilangkan, yakni menghilangkan afiksasi me- pada kata
“memerlukan” diganti dengan “perlukan”; menghilangkan konjungsi “dalam”; menghilangkan afiksasi me- pada kata “memerlukan” diganti dengan “perlukan”; menghilangkan afiksasi mengpada kata “menggunakan” diganti dengan “gunakan”; menghilangkan kalimat “dan makan siang bersama warga”; menghilangkan afiksasi me- pada kata “memantapkan” diganti dengan “mantapkan”; menghilangkan afiksasi di- pada kata “dimulai” diganti dengan “mulai”; menghilangkan kata “alat musik pukul” karena tarbang sudah merupakan salah satu jenis alat musik dan kata “semakin”; menghilangkan kata keterangan “untuk” dan afiks meng- pada kata “melaporkan”. Selain itu, hilangkan juga kalimat “jangan malu dan takut”; menghilangkan kata keterangan “dalam dua hari kedepan” diganti dengan akan; konfiks per-an pada kata “permasalahan” diganti dengan “masalah”; menghilangkan konfiks di-kan pada kata “digratiskan” diganti dengan “gratis”; menghilangkan keterangan pada kata “kedepan” karena kata dua hingga 3 bulan sudah menunjukkan waktu akan datang; menghilangkan keterangan pada kalimat “sebagai kelengkapan dewan”; menghilangkan keterangan pada kata “harus mengena pada”; menghilangkan keterangan pada kata “bagi korban bencana”; menghilangkan keterangan pada kata “untuk selalu dapat”. Selain itu, penggantian konfiks meng-kan pada kata “mengaplikasikan” diubah menjadi sufiks -kan “aplikasikan”; menghilangkan keterangan pada kata “senin mendatang” karena kata “akan” sudah menunjukkan aspek; menghilangkan keterangan pada kata “pada 26 Nov mendatang” karena kata tersebut sudah ada dalam isi berita; menghilangkan kata “jadikan” karena kata tersebut sudah ada kata “menjadi”; menghilangkan kata “merupakan”; menghilangkan predikat “mulai lakukan” karena sudah ada predikat
“pembenahan”; menghilangkan kata “masih” dan kata inventarisir tidak baku seharusnya diganti menjadi inventarisasi; menghilangkan kata “pedagang” karena kepanjangan PKL adalah Pedagang Kaki Lima. Selain itu, menghilangkan konfiks meng-kan pada kata “membersihkan” menjadi sufiks -kan “bersihkan”; menghilangkan kata “akan” dan “mendatang” karena kata keterangan 15 Oktober sudah tersirat mendatang seharusnya dihilangkan. Selain itu, menghilangkan konfiks meng-kan pada kata “membersihkan” menjadi sufiks –kan “bersihkan; menghilangkan kata “juga” dan “ikut” karena keterangan; menghilangkan kata keterangan “kloter enam”; menghilangkan kata “dapat” dan prefiks mem- pada kata “mempertahankan”; menghilangkan kalimat “yang akan berangkat” karena secara implisit sudah ditunjukkan dengan kata ke-; menghilangkan kata keterangan “sebagai PTS tertua dan terbesar”; menghilangkan kata keterangan “lahirnya kemandirian”. menghilangkan kata “lomba mewarna dan melukis tong sampah”; menghilangkan kalimat “harus dilaksanakan dengan” dan kata kesungguhan dapat diletakkan di awal kalimat; menghilangkan kata keterangan “untuk”; menghilangkan kata “harus yang”; menghilangkan nama walikota “Yudhi Wahyuni” dan keterangan tempat “di SD Muhammadiyah 8”; menghilangkan kata “Banjarmasin siap berlaga” dan keterangan tempat “di MTQ Marabahan” karena kalimat tersebut akan dijelaskan di dalam isi berita. Ada juga judul yang seharusnya mengganti kalimat “jangan gunakan” menjadi kata “bukan”. 6)
JUNI 2010 Ada kata dalam judul yang dihilangkan, yakni menghilangkan kata “yang kekurangan”;
menghilangkan kata “bertambah”; menghilangkan kata “jauh”; menghilangkan kata “aliran”; menghilangkan kalimat “pasca banjir” dan kata milyar tidak baku seharusnya miliar; menghilangkan kata keterangan “sudah” dan “ke Banjarbaru”; menghilangkan kata “dengan” dan kata cara sederhana diletakkan di depan kata kemudian dilanjutkan kata “entaskan kemiskinan”; menghilangkan aspek “akan”; menghilangkan kata “terhadap”; menghilangkan kata “gubernur”; menghilangkan kalimat “diumumkan 5 Juni”; menghilangkan nama “HG. Khairul Saleh”; menghilangkan kata “pengembangan kapasitas untuk perbaikan kinerja pelayanan publik”; menghilangkan kata “bertambah”.
7) JULI 2010 Supaya judul bisa lebih efektif dengan menghilangkan kata “jumlah” dan “diperkirakan”; menghilangkan kata “yang lebih baik”; menghilangkan kata “bak kacang goreng di awal tahun pelajaran”; menghilangkan kalimat “di kota Banjarmasin terus”; menghilangkan kata “pada”; menghilangkan kata “bagi”; menghilangkan kata “menuju” dan “bergilir”; menghilangkan kalimat “merupakan wadah menyalurkan” Kata hobi diletakkan di depan kalimat; menghilangkan kalimat “dilaksanakan di Tala”; menghilangkan kata “terhadap”; menghilangkan kata “bisa”; menghilangkan kata “masih”; menghilangkan kata “dipersiapkan”; menghilangkan kata “untuk”; menghilangkan kata “belum ditemui dan berarti”. Ada judul ini terlalu panjang dan bisa lebih efektif dengan mengganti kata “setiap, harus menggunakan” menjadi “pakai” dan menghilangkan keterangan “Desember 2011”. 8) AGUSTUS 2010 Agar judul bisa lebih efektif dengan menghilangkan kata “di” pada kata diminati diganti menjadi “minat” dan diletakkan di awal kalimat. Kata keterangan warga Banjarmasin juga seharusnya dihilangkan; menghilangkan kalimat “kembali penuhi SPBU” dan kata keterangan “di Banjarmasin”; menghilangkan kalimat “tidak dapat berjualan di pasar wadai”; menghilangkan kata keterangan “untuk karyawan”; menghilangkan aspek “akan” dan kata keterangan “di lingkungan”; menghilangkan kata keterangan “17 Juli” dan aspek “akan”; menghilangkan kata “tergiur upah” dan “menjadi”; menghilangkan afiks “meng-“ pada kata “mengetahui” menjadi “tahu” dan kata keterangan “di Kalsel”; menghilangkan aspek “akan”; menghilangkan kata keterangan “HST”; menghilangkan konfiks “ke-an” pada kata “kepedulian” menjadi “peduli”. Ada judul yang harus menanggalkan nama H.Muhiddin dan H.M Irwan seharusnya jabatannya saja yang disebutkan. 9) SEPTEMBER 2010 Supaya judul bisa lebih efektif, dengan menghilangkan kalimat “demi kelancaran pelayanan publik”; menghilangkan kata “dilakukan” dan kata keterangan “pekan depan” diletakkan di awal kalimat; menghilangkan kata “tentang”; menghilangkan prefiks “meng-“ pada kata “menghambat” menjadi “hambat”; menghilangkan kata “bagi”; menghilangkan prefiks “men-“ pada kata “mendapat” menjadi “dapat”; menghilangkan kata “yang”; menghilangkan
prefiks “men-“ pada kata “menjadi” menjadi “jadi”; menghilangkan kalimat “dimanfaatkan untuk” dan kata rekreasi diletakkan di awal kalimat; menghilangkan konfiks “ke-an“ pada kata “keuntungan” menjadi “untung”; menghilangkan kata keterangan “untuk”; menghilangkan keterangan nama SDN, yakni “SDN Melayu 2 dan SDN Melayu 12”. Ada juga judul agar efektif dengan mengganti kalimat “tidak layak makan” dengan “berbahaya”. Kata keterangan 50% diletakkan di awal kalimat; mengganti kata “tinggi” dengan “mahal”. 10) OKTOBER 2010 Judul lebih efektif dengan mengganti kalimat “layak untuk” menjadi “jadi”. Agar judul efektif dengan menghilangkan kalimat permintaan uang tunai; menghilangkan kata “pentingnya” dan “dalam”; menghilangkan prefiks “men-“ pada kata “menjadi” diganti menjadi “jadi”; menghilangkan konfiks “ke-an” pada kata “kedatangan” menjadi “datang” kemudian kata tersebut diletakkan di belakang kalimat. 11) NOVEMBER 2010 Ada judul terlalu panjang dan bisa lebih efektif dengan menghilangkan keterangan “dari Desa Awang Bangkal menuju Desa Tiwangan”; menghilangkan kata “puncak” dan keterangan “tahun 2010”; menghilangkan sufiks “-i” pada kata “maknai” menjadi “makna”; menghilangkan kalimat “bila ditunjang”. Subjek kalimat akan lebih tampak jika kata “penyuluh berkualitas” diletakkan di awal kalimat; menghilangkan kalimat “melakukan delay penerbangan selama 3 jam lebih” dan kata “delay” bukan kata baku seharusnya diganti dengan kata tunda; menghilangkan kata “untuk” dan mengganti kata tidak baku “milyar” dan “mesjid” dengan “miliar” dan “masjid” kemudian kalimat “rehap pagar mesjid sabilal” diletakkan di awal kalimat. Ada juga judul agar efektif dengan mengganti kalimat “yang melanda merupakan” menjadi “sebagai” dan menghilangkan keterangan “bagi seluruh rakyat Indonesia”. 12) DESEMBER 2010 Judul bisa lebih efektif dengan menghilangkan kata “untuk” dan mengganti kata tidak baku “berqurban” dan “berkurban”; menghilangkan kata “perkantoran dan kembali” serta mengganti kata tidak baku “aktifitas” menjadi “aktivitas”. Kata aktivitas diletakkan di awal kalimat; menghilangkan prefiks “men-“ pada kata “menciptakan” menjadi “ciptakan”;
menghilangkan prefiks “ber-“ pada kata “bersilaturahmi” menjadi “silaturahmi” dan mengganti kata tidak baku “silaturrahmi” menjadi “silaturahmi”. Kemudian kata silaturahmi diletakkan di awal kalimat; menghilangkan prefiks “men-“ pada kata “mendapat” menjadi “dapat” dan menghilangkan kalimat “warga kehormatan Brimob Polri”; menghilangkan kalimat “jika ada laporan istri”; menghilangkan keterangan “sekitar hutan cempaka dan karang intan”; menghilangkan
prefiks
“meng-“
pada
kata
“mengutamakan”
menjadi
“utamakan”;
menghilangkan kata “tentang”; menghilangkan prefiks “mem-“ pada kata “memperluas” menjadi “perluas”. Ada juga agar judul efektif dengan mengganti kata “perlu dilaksanakan dengan” menjadi “terlaksana”. B. Keefektifan penulisan judul naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan tahun 2010 dari segi judul tulisan hendaknya dibuat menarik Judul menarik antara lain KPU BERSOLEK JELANG PENCOBLOSAN; BISNIS ALAT MUSIK PUKUL TARBANG SEMAKIN MENGGELIAT; GULA RAFINASI MENGHILANG DI PASARAN; GULA RAFINASI MENGHILANG UKM MENJERIT; ROSEHAN BANJIR TAWARAN JADI KETUA PARTAI; MENEROBOS KETERISOLIRAN; PLN HARUS BUKA DIRI; BISNIS PAKAIAN SERAGAM BAK KACANG GORENG
DI AWAL TAHUN
PELAJARAN; TERGIUR UPAH MAU MENJADI KURIR NARKOBA; PLURALISME VERSUS
ISLAM; ACIS HARUS MAMPU MELAHIRKAN BUAH PIKIRAN UNTUK
KALSEL;
PASCA
LIBUR
PANJANG
AKTIVITAS
PERKANTORAN
KEMBALI
MENGGELIAT; SMS GELAP; WATER BOM DI SERBU PENGUNJUNG; UPAYA MEMPERCANTIK KOTA BJM; BERBURU SEPEDA MAHAL; JIKA BISA DIPERMUDAH KENAPA HARUS DIPERSULIT; TEKAN ANGKA KEMISKINAN; PEKAN KEMILAU SERIBU SUNGAI; YANG TERPILIH ITU PILIHAN MASYARAKAT; PASANGAN MAMING DEPRI MENANG TELAK; HARGA BAWANG & CABE MELONJAK NAIK.
C. Keefektifan penulisan judul naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan tahun 2010 dari segi judul dianjurkan untuk mengikuti aturan-aturan resmi bahasa Indonesia Judul sesuai kaidah bahasa Indonesia antara lain DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN GELAR RAZIA PENANGKAPAN IKAN TIDAK RESMI; 3 JCH KALTENG KLOTER
ENAM
BELUM
DIVAKSIN;
2011
JEMBATAN
KELAYAN
AKAN
DISELESAIKAN; MAFIA HUKUM HARUS DIBERANTAS; TOKO PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH DISERBU PEMBELI; WARGA PERLU DIBANTU; MASUK PENGARAHAN BUPATI; PASANGAN DUA RUDY TINGGAL TUNGGU DILANTIK; VETERAN MINTA HAKNYA DIKEMBALIKAN; PENGUNGSI DIKAWAL POLISI; JANJI PLN HARUS DITEPATI; PEMKO BJM BUKA STAN TOKO BINATANG DI PAMERAN KALSEL; TEMPAT HIBURAN MALAM TUTUP SELAMA RAMADAN; GUBERNUR DITUNTUT BENAHI MASALAH KELANGKAAN BBM; TES KESEHATAN JCH TERAKHIR DIEMBARKASI HAJI; HALIM MAMPU BELAJAR DI SEKOLAH UMUM; MAGISTER DISESUAIKAN DENGAN ILMU S-1; PEMPROV MASIH INVENTARISASI MOBIL DINAS DAN RUMAH DINAS; BERJALAN DAN BERSEPEDA RAMAIKAN HARI TATA RUANG 2010; BIMBEL DIMINTA UNTUK PATUHI PERIZINAN; WATER BOM DISERBU PENGUNJUNG; TV SWASTA BELUM REALISASIKAN ISI LOKAL; UPACARA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL DAN HARI ULANG TAHUN PGRI KE-65; HARI BAKTI PU KE-65; HARI KESEHATAN NASIONAL KE-46; AKTIVITAS PASCA LIBUR PANJANG; HARI JADI KE-45 TAPIN; RIBUAN GURU HADIRI HUT PGRI KE-65;
PROGRAM
DESA
BINAAN
2010
BERAKHIR
DI
SUNGAI
PINANG;
PERINGATAN HARI DI KAB. BATOLA; HARI GERAKAN PKK KE-38; PERINGATAN HARI IBU KE-82; DANA REHABILITASI JALAN DI KALSEL 50 MILIAR; PESAWAT LION AIR TERTUNDA; REHAB PAGAR MASJID SABILAL 6 MILIAR; POLIGAMI PNS BISA DITINDAK JIKA ADA LAPORAN ISTRI.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa keefektifan penulisan judul naskah berita Warta Kalsel TVRI Kalimantan Selatan tahun 2010 dari segi: a) judul tulisan harus singkat dengan penekanan lebih pendek ada 167 buah; b) judul tulisan hendaknya dibuat menarik 24 buah; dan c) judul dianjurkan untuk mengikuti aturan-aturan resmi bahasa Indonesia 36 buah. Dari segi tulisan harus singkat dalam judul berita yang ada terdapat kata yang dihilangkan adalah kata depan “di”, keterangan waktu “hari ini”, afiksasi mem- pada kata “membantu”, nama
dibelakang kata walikota, keterangan tujuan pada kata “kepada korban kebakaran”, kata “tahun” karena 2011 sudah menunjukkan tahun, konfiksasi pe-an pada kata “pemahaman” diganti dengan “pahami”, afiksasi men- pada kata “menjadi” diganti dengan “jadi” dan kata “yang” dihilangkan, aspek pada kata “akan”. afiksasi me- pada kata “memiliki” diganti dengan “miliki” dan kata “yang” dihilangkan. Kata “ludes” dari judul ini bisa dihilangkan karena kata ludes berarti habis sama sekali, menghilangkan kata “kepastian”, afiksasi me- pada kata “menunggu” diganti dengan “tunggu”, afiksasi me- pada kata “menjadi” diganti dengan “jadi”. Dari segi judul dibuat menarik,
yakni
MENGHILANG,
KPU UKM
BERSOLEK,
BISNIS
MENJERIT,
SEMAKIN
BANJIR
MENGGELIAT,
TAWARAN,
GULA
MENEROBOS
KETERISOLIRAN, PLN BUKA DIRI, BISNIS PAKAIAN BAK KACANG GORENG, TERGIUR UPAH. Judul yang tidak sesuai dengan aturan resmi bahasa Indonesia karena kata Ilegal Fishing sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, yakni penangkapan ikan tidak resmi, kata di serbu berarti di- sebagai imbuhan seharusnya ditulis serangkai, yakni diserbu, kata diembarkasi berarti di sebagai kata depan seharusnya ditulis terpisah, yakni di embarkasi, kata perijinan seharusnya perizinan. penulisan ke 65 harus menggunakan tanda penghubung, yakni ke-65. Saran Saran yang dikemukakan dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pengembangan keterampilan berbahasa penulis naskah berita, sehingga penulisan judul dapat efektif. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan perbandingan.
DAFTAR RUJUKAN Pewarta-Indonesia. Tip-Trik/Tips-Membuat-Judul-dan-Abstrak-Skripsi.html. (http://www.infoskripsi.com diakses12 Desember 2010).
(online)