THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN GURU IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Hindun Yafa Chotijah1, Suparman2 1 Universitas Ahmad Dahlan,
[email protected] 2 Universitas Ahmad Dahlan,
[email protected]
ABSTRACT One measure of the success of learning mathematics is a pedagogic competence of teacher, therefore pedagogic ability of teachers must be improved. One of pedagogic competence of teacher guiding and development is through Lesson Study. Result of interview that teachers have difficulty in applying Lesson Study the appropriate mathematical learning. This study aims to analyze the development needs of teachers guide books in applying Lesson Study in mathematics. The object of research include: (1) the response of teachers to Lesson Study, (2) the availability of appropriate learning resources demands of the curriculum, (3) the need for teachers on alternative teaching materials, and (4) the need for teachers in the implementation of character education and 21st century skills research data collected by interviews, questionnaires, and observation and analyzed descriptively. The findings showed that (1) 88% of respondents indicated a positive response to the lesson study, (2) 80% stated that the learning resources that exist have limited / not appropriate curriculum / characterize a particular approach, (3) 97% said it's necessary teaching material alternative in applying lesson study in mathematics, and (4) 87% showed the feasibility of character education and 21st century skills in mathematics. Keyword: pedagogic competence, Lesson Study, alternative teaching materials akademik dan kompetensi disebutkan antara lain: 1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, social, kultural, emosional dan intelektual. 2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu 4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendididk 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, dll Menurut Annisa Diniawati (2014) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan pedagogic seorang guru perlu adanya pembinaan dalam pembelajaran yang dilakukan selama ini. Selama ini, pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak terekam dengan baik dan refleksi proses pembelajarannya pun hanya bersumber dari guru seorang, tidak dari guru yang lain. Hal
1. PENDAHULUAN Fakta yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini sungguh sangat memprihatinkan diantaranya semakin rendahnya kesadaran dalam diri siswa untuk belajar khususnya mata pelajaran matematika. Dalam sebuah penelitian (Swaditya Rizky : 2014) hal ini disebabkan karena mereka tidak senang terhadap matematika yang dianggapap sulit, ada juga yang menyatakan bahwa proses pembelajarannya yang kurang menarik sehingga siswa yang tidak bisa semakin malas dengan matematika. Hal itu pun dibenarkan oleh beberapa guru di sekolah tersebut yang mengatakan bahwa siswa-siswa sangat takut terhadap matematika, namun bukan berarti siswa-siwa tersebut tidak bisa jika proses pembelajarannya terstruktur dengan perecanaan. Dan ini merupakan salah satu kemampuan pedagogic seorang guru. Kemampuan pedagogik seorang guru sesuai Permendiknas Republik Indonesia No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi THE 5TH URECOL
920
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
itu perlu adanya pembinaan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. pembinaan yang tepat tersebut adalah dengan menerapkan Lesson Study . Lesson Study merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. lesson study telah diperaktekan secara tekun dan terus menerus di Jepang sejak seabad lalu sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan. lesson study sudah menjadi budaya sekolah-sekolah Jepang terutama pada tingkat pendidikan dasar sehingga mutu pendidikan merata di Jepang, baik di kota maupun di desa. Peningkatan mutu pendidikan meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bermutu dan berakibat terhadap kemajuan bangsa Jepang walaupun mereka tidak memiliki SDA yang banyak. Pakar-pakar pendidikan di Amerika, Eropa, dan Australia belajar lesson study dari Jepang dan mengembangkannya di negara masing-masing (DIKTI:2008) Menurut Tatang Hermawan (2009) dalam penelitianya menyatakan bahwa Lesson Study dapat dilakukan di Sekolah Dasar untuk memperbaiki kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran matematika. Didukung juga oleh hasil penelitian Swaditya Rizki (2014) bahwa Lesson Study mengajarkan untuk lebih merancang pembelajaran, serta menjadikan seorang guru memiliki kompetensi yang baik. Namun berdasarkan hasil wawancara terhadap guru peserta Lesson Study, mereka mengalami kesulitan dalam menerapkan Lesson Study pada pembelajaran matematika dan sumber belajar yang ada belum sesuai Lesson Study. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan buku panduan guru matematika sesuai Lesson study pada Sekolah Dasar kelas IV semester genap.
THE 5TH URECOL
UAD, Yogyakarta
2. KAJIAN LITERATUR 2.1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Peran guru lebih ditekankan pada merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia agar dapat dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Karakteristik penting dari istilah pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2008: 79) adalah (1) pembelajaran berarti membelajarkan siswa, (2) proses pembelajaran berlangsung di mana saja, dan (3) pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan. 2.2. Pengertian Lesson Study Lesson Study dapat diartikan suatu model pembinaan profesi opendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjuatan berlandaskan prinsifprinsif kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning comunity. lesson study berasal dari jepang (dari kata jugyokenkyu) yaitu suatu proses sistematik yang digunakan oleh guru-guru jepang untuk menguji keefektifan pengajarannya dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran (Garfield, 2006). Proses sistematik yang di maksud adalah kerja guru-guru secara kolaboratif untuk mengembangkan rencana dan perangkat pembelajaran, melakukan observasi, refleksi dan revisi rencana pembelajaran secara siklus dan terus menerus. Menurut Lewis (2002) ide yang terkandung adalam lesson study sebenarnya singkat dan sederhana, yakni jika seorang guru ingin meningkatkan pembelajaran, salah satu cara yang paling jelas adalah melakukan kolaborasi dengan guru lain untuk merancang, mengamati dan mealkukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan Siklus pengkajian pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahapan, seperti diperlihatkan dalam gambar 1.
921
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
2.3. Buku Panduan Guru Model pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini mengacu pada jenis pengembangan model 4-D (four D model), yang terdiri dari 4 tahap.Keempat tahap 4-D adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate) (Yanidah N,. Hasil pengembangan pada penelitian ini dibatasi hingga tahap pengembangan saja, sehingga hanya menghasilkan naskah final dari pengembangan perangkat pembelajaran ATI. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan hanya meliputi RPP dan LKK saja. Mulyasa (2007: 213) menyatakan bahwa RPP adalah suatu rencana yang berisi prosedur atau langkah-langkah kegiatan guru dan peserta didik yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. RPP pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan dan memproyeksikan apa yang dilakukan dalam pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yakni, kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.
THE 5TH URECOL
UAD, Yogyakarta
LKK berisi masalah dan uraian singkat materi yang terkait. LKK yang baik akan dapat menuntun peserta didik dalam mengkonstruksi fakta, konsep, prinsip atau prosedur-prosedur matematika sesuai dengan materi yang dipelajari. Dalam LKK disediakan pula tempat bagi peserta didik untuk menyelesaikan masalah/ soal. LKK disusun untuk memberi kemudahan bagi guru dalam mengakomodasi tingkat kemampuan peserta didik yang berbedabeda. Melalui LKK, pembelajaran di kelas akan berpusat kepada peserta didik, dan memudahkan guru dan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan yang tertera di LKK. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan, yaitu suatu proses penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk yang efektif digunakan di dunia pendidikan, dan bukan digunakan untuk menguji teori. Produk yang dihasilkan buku panduan guru matematika sesuai Lesson Study pada Sekolah Dasar Kelas IV. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan komponenkomponennya yang bisa digambarkan pada gambar berikut:
922
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sebagai subyek penelitian, diambil perwakilan guru peserta Lesson Study baik dari SD Negeri maupun Swasta, dan perwakilan guru bukan peserta Lesson Study di Kota Yogyakarta. Dengan obyek penelitian: 1) Respon guru terhadap Lesson study, 2) ketersediaan sumber belajar sesuai kurikulum, 3) kebutuhan guru akan bahan ajar alternative, dan 4) kebutuhan guru akan penerapan pendidikan karakter dan skill abad 21. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian. a. Respon guru terhadap Lesson Study Lesson Study bermanfaat untuk peningkatan kompetensi pedagogic dan sebagian besar guru (60%) ingin menerapkan lesson Study dalam pembelajaran matematika
Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara, angket dan observasi dan Berdasarkan hasil angket sebagian besar guru (80 %) menyatakan sangat setuju bahwa kompetensi pedagogic guru perlu dibina dalam rangka peningkatan kualitas professional guru. Sebagian besar guru (80%) sangat setuju bahwa . b. Ketersediaan sumber belajar sesuai kurikulum Hasil survey (angket) menunjukkan sebagian besar (80%) buku teks/buku panduan/buku pegangan memiliki keterbatasan misal kesesuaian silabus, kelengkapan materi, teknik penjelasan, format dll c. Kebutuhan guru akan bahan ajar alternative Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa sebagian besar guru (97%) memerlukan media alternative misal video, buku teks, buku panduan guru, modul dan perangkat pembelajaran lainnya yang sesuai dengan silabus, KI/SK, KD, memuat penilaian yang terdiri aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, berorientasi student centre dan dikemas dalam bahasa yang lugas, mudah dipahami, disajikan dalam tampilan sesuai karakter siswa SD. Sebagian besar guru (80%) sangat setuju diadakan pengemabangan buku panduan guru matematika sesuai Lesson Study pada Sekolah Dasar Kelas IV semester genap.
THE 5TH URECOL
d. Kebutuhan guru akan penerapan pendidikan karakter dan skil abad 21 Berdasarkan angket sebagian besar guru (87%) menyatakan perlu menerapkan pendidikan karakter dan skil abad 21 dalam pembelajaran matematika contoh jujur, kreatif, rasa ingintau, bekerjasama, kolaborasi 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telas diuraikan sebelumnya, bahwa sebagian besar guru sangat setuju jika kemampuan pedagogic guru senantiasa dibina, lesson Study memberi manfaat bagi peningkatan kompetensi pedagogic guru, dan guru berkeinginan menerapkan pembelajaran matematika sesuai Lesson Study. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru menunjukkan respon positif terhadap Lesson Study. Jika dikaitkan dengan tahapan pada Lesson study yaitu Plan, Do, dan See. Dalam tahap perencanaan (plan), guru-guru membuat perangkat pembelajaran sesuai silabus, menentukan materi, rancangan pembelajaran dan lembar kerja atau lembar kerja kelompok. Yang membedakan tahap ini yaitu di LessonStudy guru berkumpul berbagi pengalaman dan saling belajar,
923
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
sehingga terbentuk mutual learning (saling keterampilan, memuat pendidikan karakter belajar) seperti yang dijelaskan Isoda dan skil abad 21, dan dikemas dalam bahasa dkk(2007) dan Lewis (2002). Dalam yang lugas, mudah dipahami, disajikan merencanakan rancangan pembelajaran dalam tampilan sesuai karakteristik siswa memungkinkan berbagai macam sekolah dasar. pendekatan, model, strategi dan metode Jika dikaitkan dengan kebutuhan mengajar diterpakan tentu saja disesuaikan penerapan pendidikan karakter dan skill dengan kondisi di kelas. Ini tentu saja sesuai abad 21, hasil angket menunjukkan sebagian dengan tuntutan Peraturan Pemerintah No.16 besar guru sangat setuju jika buku teks/buku Tahun 2004 yaitu guru menjadi lebih panduan/buku pegangan memuat pendidikan inovatif . Rancangan pembelajaran karakter dan skill abad 21. Dalam Lesson dilaksanakan berorientasi student centre Study siswa dibiasakan berdiskusi, belajar sehingga guru berperan sebagai fasilitator kelompok dan berkolaborasi dengan teman. (Amstrong Anthony,2011). Dalam tahap Sehingga memberi kesempatan kepada pelaksanaan (do) ini pengamat bisa belajar siswa untuk membangun pengetahuannya, (tidak mengamati guru) dari hasil membiasakan diskusi, berkolaborasi, terbuka pembelajaran dan jika dinilai bagus bisa dan sebagainya. Semua itu bagian dari diterapkan di kelasnya. Pada tahap refleksi pendidikan karakter dan skill abad 21. Hal tidak membahas kesalahan yang dilakukan ini sesuai dengan tuntutan Peraturan guru waktu pelaksanaan pembelajaran. Pemerintah RI No.103 tahun 2004. Pesan-pesan yang disampaikan adalah hasil pengamatan kegiatan yang dilakukan siswa, 5. SIMPULAN DAN SARAN dan cara menyampaikan pesan sebaiknya Berdasarkan hasil studi lapangan dengan menggunakan kata-kata yang dapat disimpulkan bahwa 1) sebagian besar santun.. Melalui pesan-pesan yang guru (88%) menunjukkan respon yang disampaikan pengamat, guru model akan positif terhadap Lesson Study 2) 80% dapat mengevaluai diri sendiri dan dari menyatakan bahwa sumber belajar yang ada kegiatan diskusi ini akan terbentuk sebuah memiliki keterbatasan/belum sesuai komunitas belajar dengan demikian kurikulum/mencirikan pendekatan profesionalitas guru akan meningkat. tertentu,3) 97% menyatakan perlu bahan Namun dalam pelaksanaannya guru ajar alternative dalam menerapkan Lesson mengalami kesulitan jika dikaitkan dengan Study pada pembelajaran matematika, 4) 87 ketersediaan sumber ajar yang ada ternyata % menunjukkan perlunya diterapkan sebagian besar buku teks/ buku pendidikan karakter dan skil abad 21 dalam panduan/buku pegangan memiliki pembelajaran matematika. keterbatasan misal kesesuaian silabus, Berdasarkan hasil studi lapangan kelengkapan materi, teknik penjelasan, dan hasil pembahasan disarankan untuk format dll. Hal ini diduga menjadi salah satu dilakukan pengembangan buku pedoman penyebab guru kesulitan menerapkan Lesson guru matematika sesuai Lesson Study pada Study dalam pembelajaran matematika. oleh pembelajaran matematika. hai ini perlu karena itu diperlukan bahan ajar alternative dilakukan agar guru tidak kesulitan dalam yang didalamnya berisi petunjuk guru dalam menerapkan pembelajaran matematika menerapkan pembelajaran matematika sesuai Lesson Study dengan demikian sesuai Lesson Study. Salah satu cara yang kompetensi pendidik juga meningkat bisa ditempuh agar guru dapat melaksanakn sehingga guru akan semakin professional pembelajaran matematika sesuai Lesson sesuai tuntutan Permendiknas RI No.16 Study adalah dengan pengembangan buku tahun 2007 tentang Undang-undang Guru panduan guru matematika sesuai Lesson dan dosen. study. Dimana buku panduan itu harus sesuai tuntutan kurikulum, memuat penilaian terdiri aspek pengetahuan, sikap dan
THE 5TH URECOL
924
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Wina Sanjaya (2008). Strategi Pembelajaran 6. DAFTAR PUSTAKA Amstrong Anthony (2011). Lesson Study Puts a berorientasi standar proses pendidikan. Collaboratine lens on student Learning. Vo. Jakarta: Kencana prenada Media Grup 14. N0.4 Annisa Diniawati (2014). Implementasi Lesson Study Menggunakan Pembelajaran Dengan Strategi REACT Yang Memanfaatkan Media Kemasan Kotak Minuman Dalyana. (2004). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan di Kelas II SLTP. Tesis Tidak Diterbitkan. Surabaya: Program Pasca Sarjana UNESA.Ermawati (2007:25) Grafield (2006). Exploring The impact of Lesson Study on Developing effective statisyics curriculum. Isoda dkk (2007).Japanesse Lesson Study in Mathematics-Its Impact Divercity and Potential for Education Improvement. Singapore; word Scintific publishing Co. pte.lcd Isoda , M. (2010). Lesson Study: Problem Solving Approachhes in Mathematics Education as a Japanese Experience. Procedia Sosial and Behavioral Sciences: ICMER 2010. Elsevier Lewis C (2002). Lesson Study:A handbook of Teacher – Ied Instrucional change. Phiadelphia, PA source Manoharawati (2009). Lesson Study: Salah Satu Alternatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika SMP. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2016 pukul.09.00 WIB Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Novi Yanidah dkk Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan pendekatan Aptitude Treatmen Interaction Pada efektifitas Pembelajaran matematika. diakses pada tanggal 19 Nopember 2016 pukul 01.34 Permendiknas RI No,16 tahun2007 Swaditya Rizki (2014). Efek Lesson Study terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Calon Guru Tatang Hermawan (2009). Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar melalui Lesson Study
THE 5TH URECOL
925
ISBN 978-979-3812-42-7