ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR
DYAH ARUM ISTININGTYAS A14303046
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN DYAH ARUM ISTININGTYAS. Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pasar Tradisional di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ACENG HIDAYAT. Adanya kebijakan otonomi telah mengarahkan kebijakan pembangunan Kota Bogor pada upaya peningkatan taraf hidup masyarakat dengan potensinya pada sektor perdagangan dan jasa. Kebijakan yang dilakukan Pemda Kota Bogor untuk meningkatkan kontribusi sektor perdagangan adalah meningkatkan aktivitas pasar-pasar tradisional. Program khusus bagi pengembangan pasar tradisional, yaitu pemindahan Pasar Ramayana ke Pasar Jambu Dua, Pasar Induk Kemang dan Pasar Cimanggu dan pembangunan empat unit pasar tradisional yaitu Pasar Tanah Baru, Pasar Pamoyanan, Pasar Katulampa dan Pasar Bubulak. Namun hasil program tersebut ternyata hanya Pasar Kemang yang berfungsi sebagai pasar induk dan ketiga pasar yang telah dibangun (Pasar Tanah Baru, Pasar Bubulak dan Pasar Pamoyanan) tidak berfungsi sama sekali. Penelitian ini menggunakan tiga analisis. Analisis stakeholders dilakukan untuk mengetahui tingkat keterlibatan, kepentingan dan pengaruh dari seluruh stakeholders yang terkait dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penyebab kegagalan kebijakan, apakah proses penyusunannya yang tidak tepat atau penerapannya yang tidak berjalan dengan baik. Analisis PHA digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan pasar tradisional yang tepat di Kota Bogor sehingga dapat menjadi masukan bagi pemerintah. Berdasarkan hasil analisis stakeholders, stakeholders yang terkait dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional, yaitu Bapeda, Disperindagkop, masyarakat pedagang, UPTD, pengelola swasta, Dispenda, DLHK dan DTKP. Stakeholders yang memiliki pengaruh dan kepentingan tertinggi adalah Bapeda dan Disperindagkop sedangkan masyarakat pedagang dan UPTD memiliki kepentingan tinggi namun pengaruhnya rendah. Dispenda, DLHK dan DTKP memiliki kepentingan yang rendah dan pengaruh yang tinggi. Pengelola pasar swasta memiliki tingkat kepentingan dan pengaruh yang rendah. Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa kegagalan kebijakan disebabkan karena proses penyusunan dan perencanaan kebijakan yang kurang tepat sehingga menyebabkan penerapannya yang kurang tepat pula. Kriteria utama yang menyebabkan proses pembuatan kebijakan pengembangan pasar tradisional kurang tepat yaitu keterlibatan stakeholders dan proses penyusunan kebijakan pengembangan pasar tradisional yang benar. Kriteria utama yang menyebabkan penerapan kebijakan pengembangan pasar tradisional kurang tepat yaitu penerapan perencanaan pengembangan pasar tradisional secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil kajian, maka dapat ditarik kesimpulan secara khusus bahwa dari hasil analisis stakeholders menunjukkan bahwa tidak semua stakeholders yang berkepentingan dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional dilibatkan dalam proses perencanaan dan penerapan kebijakan. Sehingga adanya kegagalan dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional disebabkan karena tidak dilibatkannya seluruh stakeholders yang berkepentingan terhadap kebijakan ini.
Hasil analisis PHA menunjukkan bahwa aspek yang paling penting dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional secara berurutan yaitu aspek ekonomi, aspek manajemen, aspek sosial dan aspek teknis. Kriteria-kriteria yang penting dalam aspek ekonomi yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan pedagang dan masyarakat dan meningkatkan PAD. Kriteria-kriteria yang penting dalam aspek manajemen yaitu penataan dan pembinaan PKL, meningkatkan manajemen pengelolaan pasar tradisional secara profesional, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan membentuk pasar tradisional menjadi usaha yang efisien. Kriteria-kriteria yang penting dalam aspek sosial yaitu terciptanya kondisi pasar yang aman, nyaman dan bersih bagi konsumen, menciptakan pasar yang berdaya saing sehingga lebih kompetitif dan mengurangi potensi konflik dengan masyarakat. Kriteria-kriteria yang penting dalam aspek teknis yaitu peningkatan sarana dan prasarana pasar dan kondisi fisik pasar yang lebih bersih dan rapi. Prioritas alternatif strategi dalam pengembangan pasar tradisional di Kota Bogor yaitu pembentukan PD. Pasar, pemberdayaan pedagang dan pengelola pasar, pendistribusian PKL ke pasar-pasar yang telah dibangun, pembangunan pasar lingkungan, menjalin kemitraan dengan UKM dan koperasi, pemberian bantuan kredit dan pembentukan forum komunikasi.
ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR
Oleh : DYAH ARUM ISTININGYAS A14303046
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN pada FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi : Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pasar Tradisional di Kota Bogor Nama
: Dyah Arum Istiningtyas
NIM
: A14303046
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT. NIP. 132 007 149
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan: ________________________
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Januari 2008
Dyah Arum Istiningtyas A14303046
RIWAYAT PENULIS Penulis dilahirkan di Kota Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 3 November 1985 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, keluarga Bapak Totok Djoko Winarto dan Ibu Kisnani, SmPh. Penulis mengikuti pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri X Semarang pada tahun 1997 kemudian penulis melanjutkan pendidikan lanjutan di SLTP Negeri 21 Semarang pada tahun 1997-2000. Pendidikan Tingkat Atas diselesaikan penulis di SMU Negeri 3 Semarang pada tahun 2003. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada tahun 2003 pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif menjadi asisten mata kuliah Pengantar Ilmu Kependudukan (2005/2006). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM A) periode 2004 – 2005 dan berbagai kepanitiaan di IPB. Penulis juga menjadi Finalis dalam Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) Tahun 2007 dengan judul tulisan “Ketidakmampuan Kinerja Subsidi Pupuk Urea dalam Mewujudkan Kesejahteraan Petani di Provinsi Jawa Barat”.
KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan rizkiNya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pasar Tradisional di Kota Bogor” dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pihak yang terlibat dalam kebijakan dan penyebab dari belum berhasilnya kebijakan serta merumuskan strategi pengembangan yang tepat untuk pasar tradisional di Kota Bogor. Harapan penulis adalah agar karya ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak khususnya yang terkait dengan penulisan ini.
Bogor, Januari 2008
Dyah Arum Istiningtyas
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, berkah, hidayah, dan rizki yang telah membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan moril maupun materiil, doa, serta kerjasama yang telah diberikan selama ini kepada: 1. Kedua orangtua yaitu Bapak dan Mami tersayang atas cinta, motivasi, dorongan dan kesabaran yang telah diberikan selama membesarkan saya. 2. Kakak saya Mbak Wening atas ketegarannya menghadapi hidup dan mimpimimpinya yang telah membuka jalan untukku. We can do it sis... 3. Mas Daya dan Mbak Eni atas segala kasih sayang dan curahan doa yang terus mendukung saya selama ini. 4. Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, serta telah memberikan arahan, saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi. 5. Ir. Nindyantoro, Msp atas kesediaannya menjadi dosen penguji utama pada sidang ujian skripsi dengan arahan pada substansi penelitian. 6. A. Faroby Falatehan, SP. ME atas kesediaannya menjadi dosen penguji akademik pada sidang skripsi dengan kritik sarannya. 7. Mbak Pini atas kesabarannya membantu saya menyelesaikan semuanya. 8. Naufal Isnaeni, S.Si. dari Bapeda Kota Bogor, Irwan Riyanto dan Anwar Yuswadi dari Disperindagkop Kota Bogor. 9. Alan Tandiyar dari DTKP Kota Bogor, Rike Ratina dari Dispenda Kota Bogor. 10. Yayat Sukrina beserta staf dari UPTD Jambu Dua atas data-data dan informasi yang diberikan. 11. Mas Erwien atas kesabaran dan kebaikannya telah menemani hari-hari turun lapang. Terimakasih. It’s time for you to take the way. I Believe in you always. 12. Sahabat sejatiku ’Genk Gonjrenk’ : Adis, Ok, Dyah, Tuti, Dessy dan Fahma. Pada akhirnya kita akan menapaki jalan masing-masing, tapi kalian selalu menjadi teman terbaikku.
13. Teman-teman di ’Tri Regina’ : Ochie, Dattu, Iin, Wiwik, Ira, Faiq, Dewi, Silvi, Prista, INMTers, Mbak Dhona, Mbak Uwie, Mbak Aida, Mbak Lury. 14. Rekan-rekan EPS 40 atas pengalaman dan kekompakannya (Fitrina, Hanum, Ari, Puri, Angke, Andi, Dara, Hamna, Reni, Yudha dan Ainun). 15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.