lSSN
Proseding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juli 1999
Buku
161
ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM SEKUNDER UNT AI un TERMOHmRAULIKA REAKTOR TERMODIFIKASI Anhar R. Antariksawan, Hendro Tjahjono, Sudarno, Nurhanan, Khairul Handono, Ism...H, Joko P. W. PPTKR -BATAN
Suradji Pl: Boma-Bisma-IndraSurabaya
ABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM SEKUNDER UNTAI UJI TERMOHIDRAULlKA REAKTOR TERMODIFlKASI. Uji fungsi untai uji termohidraul.iharea/doryang dimodifakasitelah mencapaidaya 1 MW Kondisi tunak telah diperoleh mulai daya 400 kW Dari data yang terkumpul dopat dihitung beberapaparameter penting. Kehilanganpanas ke lingkungan keseluruhansekitar 26,7 k~ debit air umpansebesar0,4 kg/detik, UApemanasandon penguapandi pembangkit uapsebesar1,16 kW/oC don 59,83 kW/oC serlo efe/divitasekonomisatorsebesar0,9. Dengan mengacupada beberapahasil tersebut dapat diharapkanbahwaparameteryang digunakandalamdisain dapattercapai.
ABSTRACT CHARACTERISTICANALYSIS OF MODIFIED SECONDARY SYSTEM OF REACTOR THERMOHYDRAULIC TEST LOOP. Commissioning of Modified Reactor TermohydraulicTest Loop has been conductedupto I MW. Steadystatecondition has beenachievedfrom 400 kW ofthermalpower. From the data obtainedduring commisioningseveralimportantparameterscould be calculateaand evaluated. Total heat loss to environtmentwas about 26.7 kU'; feed water flow rate was 0.4 kg/s, VA for heating and evaP!lt:atingin the stea!?!.Kenerator was about 1.16 kW/oC and 59.83kW~C respectively,and effectivity of economizer,was 0.9. Basedon theseresults,it could be expectedthat designparameterscould be obtained.
PENDAHULUAN U
ntai Uji Termohidraulika Reaktor (UUTR) adalah fasilitas uji integral (integral test
facility). yang dimiliki oleh Pusat Penelitian Teknologi KeselamatanReaktor (pPTKR) -Batan. Fasilitasuji ini merupakanmodel skala kecil suatu reaktorair tekan (PressurizedWaterReactor,PWR). Kegunaan fasilitas uji integral ini adalah untuk mempelajariwatak terasdaDsistempendinginsuatu reaktor air tekan pada berbagai kondisi transien ataupun kondisi kecelakaan, termasuk saat terjadinya kecelakaanyang dikategorikanpadakecelakaan dasar disain (design basis accident, DBA), yaitu kecelakaankehilanganair pendingin (Loss-ofCoolant Accident,LDCA). Untuk dapat memperolehbasil eksperimen yang mampu merepresentas.ikan situasi riil pada reaktor nuklir, kondisi termohidraulika fasilitas uji pun harns mendekatikondisi riil. Dari segitekanan dan temperatur sisi primer, UUTR telah didisain untuk itu. Namun, kondisi batas antara sistem primer daD sekunder,yaitu kondisi yang terdapat pada sisi shell di pembangkit uap belum dapat dipenuhiolehUUTR. Olehkarenaitu perlu adanya modifIkasi terhadapsisi sekunderUUTR.(I) Pacta 0216-312'6'
dasamyya modiflkasi itu dilaktIkan untlik merubah dari untai sekunder yang merupakan untai satu rasa air menjadi untai dua rasa air-uap. Modiflkasi sisi sekunder UUTR telah mulai dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Modiflkasi yang dimaksudkan untuk memperoleh sistem dengan kondisi barns termohidraulika yang mendekati kondisi riil tersebut mencakup perancangan dan pembuatan berbagai 'komponen, seperti pembangkit uap, ekonomisator dan kondenSOT, dan sistem perpipaan.(2,3,4) Setelah pemasangan semua komponen dan sistem, uji fungsi (commissioning) perlu dilaktIkan terlebih dahulu untuk memperoleh karakteristik sistem dankomponen dan memvalidasi perhitungan rancangan. Karya tulis ini akan memberikan hasil uji fungsi pada daya 1 MW dan analisis karakteristik berdasarkan data operasi selama uji fungsi tersebut.
TATA KERJA Deskripsi Fasilitas Uji UUTR adalah untai yang mensirnulasikan reaktor nuklir jenis air tekan (Pressurized Water Anhar R. Antariksawan,dkk.
162
Buklt I
Reactor,PWR). Dari segi tekanandaDtemperatur pendingin primer serta ketinggian komponen, UUTR menyerupai reaktor yang dimodelkan. Sedangkan,daya tennal dan volume sisi primer diskala 1/11505.Daya tennal maksimumyang dapat dibangkitkan adalah 3,2 MW. Sedangkansisi sekunderbasil modifIkasi dirancanguntuk mampu mensimulasikan tekanan daD temperatur reaktor nuklir, yaitu 64 bar daD280°C. Gambar I menunjukkan isometri UUTR. Gambar 2 memperlihatkan diagram alir sistem sekunderUUTR aktual. Gambartersebutsekaligus menunjukkanuntai pendinginanakhir yang disebut sistemtersier. Padasistemsekunder,air (temperatur 75 °c daDtekanan64 bar)dialirkan olehpompa air umpan (feedwaterpump) dengal.11aju alir berkisar2 kg/detik.(6)Air tersebutmenujuekonomisatoruntuk dipanaskanhinggl\.,temperatursekitar230 °C. Dari ekonomisatorair mengalirmenujupembangkituap. Di dalam pembangkit uap, air dipanaskandaD dididihkan padatemperatur280 °C. Uap tepatjenuh yang keluar daTi pembangkit uap mengalir ke ekonomisator. Padaekonomisator,panaslaten uap tersebut dimanfaatkan untuk memanaskan air umpan hingga kualitas uapnya turun menjadi 0,6. Selanjutnya,uap mengalir menuju katup penurun tekanan(pressurereducer valve)sehinggatekanannya turun daTi 64 bar ke 2 bar. Pada sisi keluar
ProsedingPertemuandanPresentasiIlmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14-15 Juli 1999
katup, temperaturuap turun menjadi sekitar 120 °<:;; dengankualitas uap naik sedikit menjadi 0,7. Uap tekanan rendah tersebut mengalir ke kondensor kontak langsungclanterkondensasipada temperatur 75 °c. Tekanan2 bar di sisikeluarankatup penurun tekanandijaga tetapoleh tangki ekspansi(expansion tank) melalui tekanan hidrostatis yang terbentuk. Air kondensat terkumpul dalam ho/we// clan selanjutnyadisirkulasikan kembali oleh pompa air umpan.
Metode Uji fungsidilakukanpadatekanansisi primer sekitar75 bar clanlaju alir pendinginprimer sekitar 9 kgidetik. Penaikan tekanan primer dilakukan dengan memanaskanair di pressurizer. Setelah tekanan primer.yang dikehendaki tercapai, daya mulai dinaikanperlahan,sebesar100kW setiapkali kenaikan. Interval penaikandaya adalah 30 menit, untuk mencapaikondisi tunak. Mulai daya 400kW, laju air pendingin sekunder (atau disebut pula sebagaiair umpan (feed water)), diatur sedemikian sehinggaketinggian permukaanair di pembangkit uap dipertahankantetap sekitar 8000 mm (tepat di atas tabung V). Pertambahan daya' dilakukan hingga 1 MW.
Gambar 1. Isometrik UUTR. Anhar R. Antariksawan,
dkk
ISSN 0216 -3128
~
ProsedingPertemuandon PresentasiI/miah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juti 1999
163
Buku I
Gambar 2. Diagram alir sisi sekunderUUTR.
Pencatatandata dilakukan setiap 10 menit. Data yang dicatat terutama adalah parameter termohidraulik di beberapa titik pengukuran di sistem sekunder, seperti temperatur masuk air umpan, temperatur di beberapa ketinggian dan tekanan di pembangkituap, ketinggianpermukaan air temperaturkeluaran pembangkituap, ekonomisator dan katup penurun tekanan serta temperatur dan tekanankondensor. Tingkat kesalahanrata-rata alat ukur sesuaikalibrasiadalahsekitarI %.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji fungsi yang dilakukan hingga saat ini telah mampumemperolehkondisi tunak pada daya hingga I MW. Diharapkanpadabeberapaoperasi uji fungsi selanjutnya akan dapat dicapai hingga daya maksimal3,2 MW. Namun demikiandengan datayang diperolehhingga kondisi stedi I MW ini sudah dapatdilakukan analisis karakteristik sistem dan komponennya untuk mengetahui kesesuaian antarakondisi lapangandenganangka-angkadisain. Hal ini penting sebelumdaya dinaikkan lebih tinggi lagi. Tabel I memperlihatkan data parameter penting yang tercatat selama uji fungsi tersebut.
SedangkanGambar3 sampaidengan 6 menunjukkan kurva beberapaparametersebagaifungsi waktu. Pencapaiankondisi stedi untuk daya tertentu ditandaidenganharga parameteryang sudah relatif tetap selama interval waktu tertentu. Dalam uji fungsi ini, interval waktu 30 menit di setiap daya telah cukup untuk mencapaikondisi stedi tersebut. Tekanan di pembangkit uap naik seiring dengan pemanasandaD pembentukanuap di pembangkit uap tersebut. Katup penurunantekanan tetap pada posisi terbuka penuh. Dengan kondisi tersebut, tekanan maksimum yang tercapai di pembangkit uap sekitar 16,3bar, sedangkantekanan di kondensor praktis tetap sekitar 1,8bar sesuaidenganrancangan sistem sekunder. Dari pengamatandi lapangandapatpula disimpulkanbahwa di kondensor uap yang masuk dari sisi keluaran katup penurun tekanan semakinbanyak mengisi ruang kondensor seirmg dengan kenaikan daya, sehingga menekan permukaanairnya. Hal ini sesuai pula dengan rancangankondensor ~ersebutdimana pada daya nominal 3,2 MW, dalam kondisi tunak, uap akan mengisikira-kira setengahvolume ruang kondensor. Perlu diketahui bahwa pada saat awal operasi seluruhsistemsekunderterisi penuhdenganair.
164
Buku I
Qambar 3 menunjukkan evolusi temperatur pendinginprimer pada titik masukdaDkeluar Kanal uji, yaitu bagian yang di dalamnya terdapat sejumlah batang pemanas listrik sebagai sumber panas untuk mensimulasikanteras reaktor. Temperatur pendingin meningkatsesuaipeningkatandaya termal. Terlihat bahwa kondisi tunak dapatdicapai mulai daya 400 kW, ditandaidenganharga temperatur yang tetapselama30 menit. Gambar4 memperlihatkan evolusi temperatur(temperaturmasuk, keluar daDtemperatursaturasi)daDketinggianair di PembangkitUap. Temperaturair keluar Pembangkit Uap pada awalnya jauh di bawah temperatur saturasi (yang dihitung berdasarkantekananyang tercatat di Pembangkit Uap), tetapi setelah daya mencapai400 kW, air keluar praktis pada temperatur saturasiataudengankatalain padakondisi uap (perbedaantemperaturyang terlihat padaGambar4 perlu dikoreksi dengan ketelitian alat ukur dan pembulatanperhitungantemperatursaturasi). Ketinggian air mulai terlihat menurunpada menit ke 100. Hal ini diakibatkan mulai terbentuknyauap. Padakondisi tunak di setiapharga daya tertentudapatditengaraidenganketinggian air
Tabell.
Anhar R. Antariksawan. dkk
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15Juli 1999
yang tetappula. Di dalam Gambar 4 masih terlihat fluktuasi pengukuransesuaidengan naik turunnya ketinggianpermukaanair akibat prosespendidihan. Namun demikian nilai reratanyakonstanpada satu harga, sehingga dapat dikatakan tetap. Pada Gambar 5 diperlihatkan evolusi temperaturkeluar dan masuk ekonomisator baik di sisi air dingin maupundi sisi air uap. Temperaturuapkeluar .lebih rendah dari temperaturmasuk akibat panas yang dilepasdan adanyarugi tekanan. Dalam hal ini, uap jenuh keluar sudahberadapada kondisi jenuh pada tekananyang lebih rendah (sekitar 2 sampai3 bar rugi tekanan). PadaGambar 6 ditunjukkan evolusi temperaturdi kondenser,baik temperaturmasukuap maupun temperatur air campuran dan temperatur saturasi basil perhitungan sesuai dengan tekanan yang tercatat di dalam kondenser. Perlu dicatat bahwa tekanan dikondenserdijaga konstan seRitar 1,8 bar berkat adanya tekanan hidrostatis air di tangki ekspansi. Sehingga terlihat bahwa setelah kondisi tunak tercapaitemperaturuap masuk kondensertetappada temperatursaturasinya. Sedangkan temperatur air campuran bervariasi sesuai dengantemperaturair pendinginyangdiinjeksikan.
Data beberapaparameterselamaujifungsi 1 MW.
ISSN 0216-3128
:... ~ 'D,tOJ ,e..~ ~.
ProsedingPertemuandan Presentasillmiah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku J
165
" ":" . ~"
"
f--
..""~
.I~
.,"..
,
A' ..'..,"
.
-
" ...
~
'..'
[
,.:. ,~. ','
~ ft
..a. E
..
e~-;- '"
c
t-f~*' r
~
.cn
.J'
XXI
D
%I
C)
81
8)
.x)
1%1
1«)
181
181
ZXI
m
2«)
281
~
~
m
3G
~
~
CD
wlktu,raMIII
Gambar 3. Eva/usidaya,temperaturpendinginprimer masukdan ke/uar kana/uji.
250
l' ,ZX) , 1!JAR
I~
200
.ICt,8:C
tc~ ISO
~
tc~I..
i
t
.1~\aXI
fOO. 801m
.
.
50
.D,irrJ
0
SI
III)
IS)
m
s
m
~
Gambar 4. Evo/usi temperaturdan ketinggianair di pembangkituap.
.co
ProsedingPertemuandon Presentasillmiah
166
BukuI
PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juli 1999
Gambar 5. Evolusitemperaturmasukdon keluarEkonomisator.
(;ambar 6. Evolusitemperaturdi Kondenser.
Dari datayang tercatatclanpengamatandi lapangan dapat dianalisisbeberapakarakteristik sistemyang pentingsebagaiberikut:
1. Kerugianpanas Perpipaan dan komponen sistem sekunder hingga saatini belum tertutupdenganisolaloryang Anhar R. Antariksawan,dkk
diperlukan untuk mengurangikerugian panas yang hilang kelingkungan. Hal ini karena diinginkan untuk mengamati kekuatan mekanik sambungan padaperpipaandan komponensistemsekunderpada kondisi operasipanas. Keadaanini berakibatpanas dari sistemyang hilang ke lingkungandiperkirakan cukup signiflkan. Terutama pada bagian yang bertemperaturtinggi Clanmempunyailuas permukaISSN 0216 -3128
ProsedingPertemuandan Presentasil/miah PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juli 1999
Buku [
an realtif besar, seperti pada pembangkit uap, ekonomisatordan perpipaan daTi pembangkit uap hingga
kondensor serta daTi ekonomisator ke
167
unluk silinder vertikal aliran turbulen. Sedangkan untuk silinder horisontalaliran laminerdan turbulen adalah:
pembangkitnap. Untuk mengetahui orde besaran kerugian panas tersebut pada subbab ini akan dilakukan perhitunganpada daya 1 MW untuk bagian yang telah disebut di atas. Asumsi yang dipergunakan adalah: (1) temperaturlingkungan konstansebesar 35 °c, (2) temperaturdinding komponenataupipa sarnadengantemperaturrata-ratafluida yangberada di dalamnya. Kehilanganpanaske lingkungandiakibatkan adanyakonveksialarndan radiasi. Kolelasiempiris koefisien konveksi alarn yang dipakai untuk menghitung kerugian panas~ada silinder vertikal dan silinder horisontaladalah( :
,32
( -AT d ).
'
h= dan h =
,24 (Ll1)l/3
Sedangkantransfer panas akibat radiasi diberikan oleh: qrad = co" A (Ts4
r4a
(7)
Jadi, qhil = qkolrv+ grad
-hL
NuL=T=
0,825+
0,387Ra~6
[1 + (O,429/Pr)9/16 ]-8/27
(1)
dan .hDNUD=T
0,6 +
0,387Ra~6
(2)
[1+ (0,559/Pr)9/16]-8/27
.(8)
Dengan mengacu pacta data geometri dan temperatursertatekananpactadaya 1 MW diperoleh basil perhitungankerugian panas akibat hilang ke lingkungansebagaiberikut: .di
pembangkituap
: 0,29 kW
.di
ekonomisator
: 8,69 kW
.perpipaan dari pembangkituapke ekonomisator : 3,76 kW .perpipaan dari ekonomisatorke pembangkituap : 3,96 kW
de~ganBilangan tak berdimensiRayleighdiberikan oleh: Rax = Grx Prx = g P(T.. -Ta)X3 va
(3)
x adalah dimensi karakteristik yang dapat sarna denganpanjang(indeksL)atau diameter(indeksD). Sifat tennodinamika udara dihitung berdasarkan temperatur lapisan tipis (film), yaitu temperatur rerata antara pennukaan dinding daD udara lingkungan. Sehingga,transferpanaske lingkungan akibatkonveksialamadalah: qkonv = hA(T.
-Ta)
(4)
Khusus untuk udara acuan 8 memberikankorelasi perhitungan koefisien perpindahanpanas konveksi alamiahyang lebih sederhana, yaitu :
h = 1,42( ¥
Debit pendingin sekunderdihitung dengan asumsibahwa penyeretan(entrainment)butiranair oleh uap clankondensasididinding pembangkituap diabaikan. Sehingga,debit air umpan (feed water) adalah: qej mOIl
(9)
Cp(Tsg,i -Tsat)+hfg
dengan q.j = qts -qhit
(10)
Dari data clan hasil perhitungankehilangan panas diperoleh harga debit air umpan sebesar 0,4 kg/detik.
1/4
(5a)
untllk silinder vertikal aliran laminerdan h = ,31 (il1)l/3 ISSN 0216 -3128
2. Debit air umpan
(5b)
3. Karakteristik termal pembangkit uap Dari data yang tercatat dapat diketahui bahwa air pendingin primer yang masuk adalah sekitar223 DC.Setelahmelalui tabung-tabungU dan memindahkanpanasnyake pendinginsekunder,ke
Anhar R. Antariksawan, dkk.
168
Buku I
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14-15Juli 1999
luarpembangkituappadatemperatursekitar199°C. Sedangkan air pendingin sekunder masuk ke pembangkituappadatemperatur176°c dan ke luar pembangkit uap pada kondisi uap jenuh pada .° 193 C. temperatursekltar
dinding ekonomisator. Sehingga wajar aPa.bila diperolehharga lebih besar. Melihat perbandingan resistantermal pengQtordan resitan global ekonomisator pada kondisi disain yang mendekati 0,25, makaharga0,9 dapatditerima.
Sebagianbesar panas air pendingin primer yang diberikan digunakanuntuk penguapan(sekitar 946 kW) sedangkan sisanya digunakan untuk pemanasan(44 kW) daDhilang ke lingkungan.
Sementaraitu, dari sisi yang lain, yaitu pembangkituap belum dapatdisimpulkan. Secara kualitatif, kemampuan pembangkit uap untuk inenghasilkan uap pada kondisi stedi dari mulai daya 400 kW (yang setaradengandebit minimum air umpan)dinilai sangatbaik.
Dari persamaan: q = UAFA.Tm
(11)
dengan ~T m adalah perbedaan temperatur rata-rata yang dihitung dengan beda temperatur rata-rata logaritmik, dan F dicari daTikurva pactaGambar 3-6 acuan 8, dapat dihitung harga VA. Basil perhitungan tersebut memberikan harga VA untlIk pemanasan sebesar 1,16 kwfc dan VA untlIkpenguapan sebesar59,83 kwfc.
4. Karaktcristiktcrmalekonomisator Dari data yang terkait denganekonomisator dapat dihitung efektivitas ekonomisator yang diberikan sebagai:
Dengan mengetahui panas dipindahkan aktual adalahsebesarsekitar205 kW clanyang maksimum dapat dipindahkan sebesar228,5 kW, maka efektivitas ekonomisatoradalahsekitar0,9.
5. Ekstrapolasike dayanominal Dengan data yang diperoleh daTiuji fungsi hingga daya I MW dapat dicoba memprediksi kondisi pada clara nominal atau membandingkan dengan parameterdisain. Untuk debit air umpan, dengan mengacupada perbandingandaya nominal clan clara aktual (I MW) sertaperbandinganperubahan entalpi pada kondisi nominal (rancangan) clankondisi aktual dapatdiprediksi debit air umpan sebesar1,83 kg/detik. Hal ini sangat mendekati hargadisainyang 1,8kg/detik. Efektivitas ekonomisatoryang dihitung pada kondisi 1 MW adalahsebesar0,9. Sedangkanpada disain, harga efektivitas hanya sekitar 0,75. Perbedaan ini terletak pada dipertimbangkannya faktor pengotor(fouling factor) pada disain. Padahal, pada kondisi saat ini sangatboleh jadi bahwa kerak atau pengotor belum banyak terbentukpada
Anhar R. Antariksawan,dkk
Belum diperolehnya data parameter .lain, sepertitekanan di beberapatitik menjadi kendala tersendiri. Sehingga saat ini tengah diupayakan untukmenambahbeberapaalatukur.
KESlMPULAN Uji fungsi UUTR dengan sistem sekunder yang telah dimodifIkasi mampu mencapaikondisi stedipadadaya I MW. Hasil ini merupakantahap awal sebelum dicapai kondisi maksimal sesuai rancangan. Karakteristikglobal sistemsudah dapat diketahui. Dari basil analisis karakteristikkompoDen dan sistem sekunder ~esuai kondisi yang diamatipadadaya 1 MW dapatdisimpulkanbahwa sistem sekundertelah menunjukkan kinerja yang baik daD dapat diharapkan memenuhi kondisi rancangannya. Penambahanbeberapa alat ukur pada uji fungsi selanjutnya diharapkan mampu mempeIjelasbasil.analisis.
UCAP AN TERIMAKASIH Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kantor Menteri Negara Riset daD Teknologi dari Dewan Riset Nasional melalui Prdyek Riset Unggulan TerpaduIII. Terimakasihditujukan pula untuk Edy S., Dedy R., Abtokhi, Kiswanta, Sagino, Paidjo, Sumijanto, Giarno daD Urip yang telah membantusepenuhtenagakegiatanuji fungsi ini.
DAFT AR SIMBOL DAN SINGKAT AN A : cp : D, d : g : Gr : h : hJg : k : L : mau: Nu :
luas permukaan,m2 panasspesifIk,J/kg.s diameter,m gayagravitasi;m/s2 bilanganGrashof koefisienkonveksi,W/m2DC. panaslatenspesifIk,J/kg konduktivitastermal,W/m.DC panjangpipa,m debit air umpan,kg/S bilanganNusselt
ISSN 0216-3128
Proseding Pertemuan don Presentasi Ilmiah PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juti 1999
Pr : bilanganPrandtl P : tekanan,bar q : dayatennal (panas),W Ra : bilanganRayleigh a : difusivitastennal, m2/s P : koefisienekspansitennal, K-1 & : emisivitas,efektivitas v : viskositaskinematik,m2/s 0" : konstantaStefan-Boltzmann a : lingkungan ef : efektif hi! : hilangirugi konv: konveksi rad : radiasi s : pennukaan sat: saturasi ts : kanaluji T : temperatur,°c AT : perbedaantemperatur,°c U : koefisientransferpanasglobal, W/m2°c Tts,i
: temperaturpendinginprimer masukkanal uji (= temperaturpendinginprimerkeluar pembangkituap) T ts,0 : temperaturpendinginprimerkeluar kanal uji (= temperaturp'endinginprimerma"' suk pembangkituap) Tsg,i : temperaturpendinginsekundermasuk pembangkituap (= temperaturair keluar ekonomisator) TSg,2..,7: temperaturdi pembangkituap Tek,u,i : temperaturuap masukekonomisator(= temperaturuapkeluar pembangkituap) Tek,u,0 : temperaturuapkeluar ekonomisator Tprv,0 : temperaturuapkeluar katuppenurun tekanan : temperaturair campurandi kondensor Tkon : tekanan di kondensor Pkon : tekanan di pembangkituap Psg
ACUAN I, ANHAR R. ANTARIKSA WAN, "Laporan Riset Unggulan Terpadu : Penelitian Kecelakaan TerparahPadaPembangkitListrik TenagaNuklir Jenis Air Tekan Melalui SimulasiEksperimental Menggunakan Untai Uji Termohidraulika Reaktor",1998. 2. A.R. ANTARIKSAWAN, SRIYONO daD BINTORO All, "Program PerhitunganNumerik Untuk PerancanganPembangkitUap", Risalah Lokakarya KomputasiDalam Sains daD Teknologi Nuklir VI, Jakarta16-17 Januari,1996. 3. HENDRO TJAHJONQ, A.R. ANTARIKSAWAN, ISMU H. dan EDY S., "RancangBangun daDRekayasaKondensotKontakLangsungUntai ISSN 0216 -3128
Buku I
169
Uji Tennohidraulika Reaktor", Sigma Epsilon (ISSN-0853-9103),No.6/Agustus,1997. 4. A.R. ANTARIKSAWAN dan ALIQ, "Rancang Tennal EkonomisatorUntai Uji Tennohidraulika Reaktor",Sigma Epsilon(ISSN-0853-9103);No. 3/November,1996. 5. A.R. ANTARIKSAWAN, NURHANAN,. A. ABTOKHI, ISMU H., JOKO P. dan URIP S., "FasilitasUji Tennohidraul*a Reaktor",PPTKRBATAN, 1993.
TANYAJAWAB Syarip -Berapa/bagaimana spesiflkasi teknis sistem sekunderUUTR : menurut design & menurut basil uji ? -Berapa kiia-kiia biaya operasionaluntuk operasi sistemUUTRsetiapjamnya? -Apakah acta kemungkinan sistem UUTR ini "dikopel" {dihubungkan) dengan HTR sebagai pembangkitpanasnya? A.R. Antariksawan -Sistem sekunderUUTR Mod-1 dirancang untuk menghasilkan uap pada .tekanan 64 bar dan temperatur280 °C. Hasil uji fungsi hingga saat ini baru dicapai kondisi tunak pada daya 1,5 MW; kondisi uap:s'aturasipada tekanansekitar 15 bar. -Biaya operasionaltergantungpada daya operasi dan lamapengoperasian. Pada pengoperasian daya 1 MW dibutuhkan paling tidak 8 jam .operasi. Mohon maaf saya tidak mengetahui secara pasti biaya per kWh, jadi tidak dapat memperkirakanbiaya untuk setiapoperasi. Yang pasti untuk biaya beban dasar diperlukan per bulannyapalingtidak sekitarRp 150juta. -Pada prinsipnya mungkin. BambangHerutomo -Usaha-usaha apa sajayang telah dilakukan untuk mereduksi vibrasi yang terjadi pacta sistem pemipaansistemtersebut. A.R. Antariksawan -Untuk mengurangi vibrasi yang terutqma dilakukanadalah memperbaikisupportyang ada, baik support di .)'istemperpipaannya ataupun supportdi komponen(sepertipada ekonomisator, tempatdimanavibrasi cukupbesar). Anhar R. Antariksawan,dkk.