Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 64~77 ISSN: 2089-3884
ANALISIS KALIMAT INTI DAN KALIMAT TRANSFORMASI DALAM CERPEN THE VELDT KARYA RAY BRADBURY Istinganatun ‘Aliyah e-mail:
[email protected] ABSTRACT This paper is aimed to analyze kernel sentence and transformation sentence in the some conversations of short story “The Veldt” by ray Bradbury. We use transformation generative theory. This analysis is also aimed to find surface structure and deep structure, so we can understand what is the meaning of the conversations. After we understand what the surface and deep structure, we find the kernel and transformation sentence. Kernel sentence is sentence which does not have changed grammatical whereas transformational sentence is sentence which has changed grammatical. We should know three transformational norms before analyze language; they are syntax norm, process norm, and transformation meaning projection. The method used in this analysis is deletion of distributional because the analysis is focused on one language. For example, dialog between George and Peter. George said “Open up!” to Peter. “Open up! is transformation sentence (imperative) which created by George. It has kernel sentence “you will open the door”. That sentence does not change the deep structure as imperative. Key words: transformational sentences, surface structure, deep structure, creation of speech. ABSTRAK Paper ini bertujuan untuk menganalisis kalimat inti dan kalimat transformasi dalam beberapa percakapan yang terdapat dalam cerpen “The Veldt” karya Ray Bradbury dengan teori transformasi generatif. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui struktur lahir dan batin, sehingga kita paham apa maksud percakapan dalam cerpen tersebut. Setelah mengetahui struktur lahir dan batin barulah diketahui kalimat inti dan kalimat transformasi. Kalimat inti adalah kalimat yang belum mengalami perubahan gramatika sedangkan kalimat transformasi adalah kalimat yang sudah mengalami perubahan gramatika. Ada tiga prinsip kaidah transformasi yang harus diketahui sebelum menganalisis suatu bahasa dengan teori transformasi generatif. Tiga prinsip tersebut adalah kaidah-kaidah sintaksis, kaidah proses, dan proyeksi makna transformasi. Metode yang digunakan adalah metode distribusional delisi karena analisisnya difokuskan pada satu bahasa. Sebagai contoh kalimat yang digunakan dalam percakapan antara George dan peter, “Open up!” said George. “Open up!” adalah kalimat
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
65
transformasi dari kalimat inti “You will open the door.” Kalimat tersebut merupakan kalimat hasil kreasi ucapan George dengan tidak merubah struktur batin sebagai kalimat perintah. Kata kunci: kalimat transformasi, struktur lahir, struktur batin, kreasi ucapan.
A. PENDAHULUAN Manusia mempunyai daya kreatif yang sangat mengagumkan.Tidak menjadi persoalan berapa banyaknya kata dalam kalimat terakhir yang telah kita ciptakan, namun kita selalu dapat menciptakan kalimat baru yang lebih panjang.Para penutur sesuatu bahasa mengetahui struktur tatabahasa mereka, yang merupakan inti sistem ekspresif mereka terhadap hal ini kita akan melihat penambahan prinsip-prinsip lain yang penting bagi penggunaan produktif bahasa sebagai bagian daripada pikiran kita dan kebudayaan kita. Generasi muda memperoleh bahasa bukan saja dengan peniruan (imitasi) tetapi justru lebih banyak dengan cara rekreasi, dan oleh karena itu bahsa berubah-ubah dari satu generasi ke generasi lainnya, dari satu daerah geografis ke daerah geografis lainnya, atau dari satu strata sosial ke strata sosial lainnya. Gagasan atau pikiran utama untuk memahami struktur penggunaan, perubahan atau variasi sesuatu bahasa ialah kreativitas (yang dimungkinkan) oleh kaidah. Kita manusia tidak pernah menunjukkan reaksi terhadap sesuatu cara yang bersifat mekanis ataupun benar-benar menentukan (deterministik) tetapi justru dengan imajinasi dan inspirasi, yang juga tak rasional dan tak wajar (shopen & Williams, 1981: 24-25). (Tarigan 1993: 148-149) Speech is human activity that varies without assignable limit as we pass from social group to social group, because it is a purely historical heritage of the group, the product of long-continued social usage. It varies as all creative effort varies-not as consciously, perhaps, but none the less truly as do the religious, the beliefs, the customs, and the arts of different peoples, walking is an organic, an instinctive, function (not, of course, itself and instinct): speech is a non-instinctive, acquired, “cultural” function (Sapir, 1921:4). A set (finite or infinite)of sentences, each finite in length and constructed out of a finite set of elements (Chomsky 1957:13). Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
66
(= Seperangkat kalimat (terbatas atau tidak terbatas), masingmasing terbatas panjangnya dan tersusun dari seperngkat unsurunsur yang terbatas) (Alwasilah 1993: 3-4). one reason for studying language – and for me personally the most compelling reason – is that is tempting to regard language, in the traditional phrase, as “a mirror of mind.... Thus language is a mirror of mind in a deep and significant sense. It is a product of human intelligence, created a new in each individual by operations that lie for beyond the reach of will on consciousness. (Chomsky 1975:4) (Alwasilah 1993: 7)
Melihat beberapa keterangan di atas, diketahui bahwa bahasa merupakan intelegen manusia. Manusia bebas berkreasi bahasa. Pada penelitian ini, penulis meneliti tentang kreasi-kreasi bahasa dalam percakapan di sebuah cerpen yang berjudul “The Veldt” karya Ray Bradbury. Cerpen tersebut terdapat beberapa kalimat yang merupakan kreasi dari penutur bahasa. Penulis memfokuskan untuk mengkaji struktur kalimat (kalimat inti dan kalimat transformasi) dalam percakapan yang terdapat dalam cerpen tersebut dengan menggunakan teori transformasi generatif yaitu singular transformation. Karena penelitian ini adalah penelitian percakapan dalam teks yang didalamnya terdapat kalimat yang truktur lahir dan batinnya berbeda, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode distribusional delisi. B. LANDASAN TEORI A transformation is a statement of the structural relation of a pair of constructions which treats that relations as though it were a process. Hence, it is normally stated in the form of rules which may be applied to one of the pair - an input - altering it to produce the other – an output. Note that transformations are directional. Some can be described in either direction, though practically we must choose one. Others can be described effectively only in one way. This is obviously a sample form a very much larger number (Gleasan 1961: 173). The car runs well Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
The car doesn’t run well
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
67
Dari keterangan di atas diketahui bahwa aliran transformasi merupakan teori yang menentang aliran strukturalisme. Struktur batin dengan struktur lahir terkadang berbeda. Terkadang gramatika bahasa yang ada di dalam otak akan berubah ketika di ucapkan/dikeluarkan. dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat The car runs well dapat dijadikan kalimat lain seperti The car does not run well. Hal ini dibahas dalam teori transformasi generatif. Dapat dikatakan tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pada tahun 1957, yang kemudian diperkembangkan karena adanya kritk dan saran dari berbagai pihak, di dalam buku Chomsky yang kedua yang berjudul Aspect of the Theory of Syntax pada tahun 1965. Nama yang yang dikembangkan oleh Chomsky ini adalah Transformational Generative Grammar; tetapi dalam bahasa Indonesia lazim disebut tata bahasa transformasi atau tata bahasa generatif. Menurut Setiap tata bahasa dari suatu bahasa, menurut Chomsky adalah merupakan teori dari bahasa itu sendiri; dan tatabahasa itu harus memenuhi syarat, yaitu : Pertama, kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat. Kedua, tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistik tertentu. Menurut aliran ini sebuah tata bahasa hendaknya terdiri dari sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya, tetapi dapat menghasilkan kalimat yang tidak terbats jumlahnya. “Kaidah transformasi adalah suatu kaidah yang menetapkan bagaimana caranya suatu (keseluruhan) kalimat dapat ditulis kembali sebagai suatu kalimat yang berbeda, misalnya suatu kalimat pasif menjadi kalimat pasif pertanyaan” (Epstein & Shontx, 1971: 140 danTarigan 1993: 146). Kaidah transformasi mengubah struktur batin yang dihasilkan oleh kaidah-kaidah kategori menjadi struktur lahir. Karena struktur batin ini telah memiliki semua unsur yang diperlukan untuk interpretasi semantik dan fonologis, maka kalimat yang berbeda artinya, biasanya tercermin didalam perbedaan Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
68
morfem, urutan morfem, dan jumlah morfem yang digunakan. (Abdul Chaer 1994: 364-365) Hubungan antara Struktur Batin dan Struktur Lahir itu ialah dengan mekanisme yang disebut Transformasi, sehingga dapat digambarkan proses itu sebagai berikut: STRUKTUR BATIN
Transformasi
STRUKTUR LAHIR
(Samsuri 1987: 285) Transformasi adalah pengembangan satu kalimat menjadi kalimat lain. Kalimat yang dikembangkan itu disebut kalimat inti atau kernel sentence. menurut para transformationalis, semua kalimat bahasa inggris berasal dari jenis-jenis kalimat inti dengan berbagai perubahan dan kombinasinya. konsep kernel sentence inilah yang pertama menarik perhatian para ahli psikologi (Green: 1972) di dalam bukunya Syntactic Structures, Chomsky memberi batasan kernel sentence (adapula yang menyebutnya source sentence) sebagai seperangkat kalimat-kalimat yang dihasilkan dengan menerapkan hanya transformasi-transformasi wajib kepada rangkaian-rangkaian yang dihasilkan oleh struktur frase dari grammar. (Chomsky 1957: 46, 61). Ada dua macam transformasi, yaitu obligatori transformation dan optional transformation. Obligatori transformation mengacu pada ciri-ciri sintaksis yang wajib dalam kalimat seperti : 1. concord (agreement) atau kesesuaian antara verb dengan noun dalam jumlah. 2. pendayagunaan kata bantu do dalam pembentukan kalimat negatif dan interogatif. Jelaslah bahwa semua rangkaian ini (kernel string) harus mengikuti transformasi ini supaya kalimatnya gramatik dan diterima (acceptable grammatical sentences). Optional transformation mengacu kepada tranformasi yang boleh dilakukan dan bisa juga tidak, seperti: 1. transformasi aktif menjadi pasif. 2. transformasi kalimat deklaratif menjadi negatif dan interogatif. Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
69
Optional transformation tidak diperlukan untuk pembentukan kalimat, tetapi tergantung pada pilihan si penutur. Transformasi ini terbagi dua yaitu : (a) singular transformation, yaitu transformasi dari suatu rangkaian. Singular transformation dibedakan sesuai dengan proyeksi makna dalam struktur-luar atas : (1) transformais pasif, Tpas ; (2) transformasi imperatif, Timp; (3) transformasi negatif, Tneg; (4) transformasi tanya, Ttanya; (5) transformasi kausatif, Tkaus; (6) transformasi refleksif, Tref, dan (7) transformasi fokus, Tfok (Parera 1991:96). Singular transformation dapat mengalami prosesproses : (1) penambahan (addition) ; (2) proses penghilangan (deletion) ; (3) proses permutasi (permutation) ; (4) proses penggantian. (Parera 1991: 83) (b) generalized transformation, yaitu yang dipakai untuk menghubungkan rangkaian-rangkaian yang mendasari dua atau lebih dari dua kalimat untuk membentuk kalimat majemuk setara atau bertingkat. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis beberapa kalimat dengan membedakan kalimat inti dan kalimat transformasidalam cerpen “The veldt” karya Ray Bradbury dengan optional transformation yaitu singular transformation. C. ANALISIS Penulis menemukan beberapa kalimat kalimat inti dan kalimat transformasi : No 1
2
Kalimat inti you will open the door -You will come to room quickly -you will go away -you darn my sock -you sweep the
Kaidah Imperatif, pelesapan
Kalimat Transformasi -Open the door!, open up! -Come on!, quick-quick!
Tanya, Pelesapan
come
- Go away! -And you darn my sock? -And you sweep the
Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
70
3 4
5
6
house --you set it
house? -set it?
- you Promise -you remember
-Promise? -Remember?
-are you (my)father? -It is Africa - It is happened Parents make them feel persecuted Mr. McClean’ll be here in a minute Parents make them feel persecuted
-father? Negatif/pengingkaran Pasif
-It is not Africa -nothing happened They feel persecuted by parents
Fokus/pementing
Mr. McClean’ll be here in a minute
Kausatif
They feel persecuted by parents
Analisis singular transformation: SD NP V Aux M Neg
: Struktur Dalam : Noun Phrase : Verb : Auxiliary : Modal : Negative
SL Vd Neg imp Q Emp
: Struktur Luar : Verb dasar : Negative : Imperative : Question : Tpementing/fokus
T: Transformasi (per.(permutasi), sub. (substitusi), del. (delesi), tam.(penambahan), ub. (perubahan bentuk), gab. (penggabungan), pros. (pensuprasegementalan). (Parera 1991: 95) 1. Transformasi Imperatif (1) Open the door! open up! Kaidah : SD : imp + you + M + X (adjective ; Vd) ( you will open the door) Tproses : Tdel. SL : open the door!, open up! Kalimat perintah “open the door!” kita temukan dalam percakapan antara George Hadley dan Peter.
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
71
“Open the door!” cried George Hadley, tryng the knob. “Why, they’ve locked it from the outside! peter!” He beat at the door “open up!” He heard Peter’s voice outside, against the door. George Hadley menyuruh anaknya, peter untuk membuka pintu. peter tidak menghiraukannya. Kemudian George menyuruh lagi dengan kalimat open up! Open the door! dan open up! merupakan kalimat transformasi dari kalimat you will open the doordengan menghilangkan subjek youtanpa menghilangkan makna batin. (2) Come on! Come quick-quick! SD : imp + you + present + M + X (adjective ; vd) (you will come to room quickly) Tproses : Tdel SL : come on, room!, come quick-quick! Kalimat perintah come, on! merupakan kalimat perintah george kepada Aladdin. “come on, room! I demand Aladdin!” he said. Kalimat perintah tersebut merupakan kalimat transformasi perintah dari kalimat you will come to room quickly dengan melesapkan subjek youdan merubah come to menjadi come ontanpa menghilangkan makna. Kalimat tersebut mempunyai struktur batin yang sama meskipun megalami pelesapan subjek. kalimat perintah come quick-quick! merupakan kalimat perintah peter dan wendy. Mereka menyuruh orang tuanya untuk segera mendatanginya di kamar. Just then they heard the children calling, “Daddy, Mommy, come quick-quick!” Kalimat perintah come quick-quick! merupakan kalimat transformasi dengan melesapkan subjek you dan objek room. Kalimat tersebut mempunyai struktur gramatika yang berbeda tetapi mempunyai struktur batin yang sama yaitu, kalimat perintah. Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
72
(3) Go away! SD : imp + you + present + M + X (adjective ; Vd) (you will go away) Tproses : Tdel SL : Go away! kalimar perintah “Go away!” merupakan kalimat perintah ketika george menyuruh the lions supaya pergi dari nursery. “go away!”, he said to the lions. They did not go. Kalimat perintah go away! merupakan kalimat transformasi tanya dari kalimat inti you will go. kalimat ini melesapkan subjek tanpa merubah struktur batin. 2. Transformasi tanya, Ttanya Kalimat pertanyaan adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban (cook, 1971 : 38; 49 danTarigan 1993: 22). Adapun Transformasi tanya adalah kalimat yang mengalami proses transformasi bisa penambahan atau pun penghilangan/ pelesan. Transformasi tanya mengenal banyak alternatif. Orang dapat bertanya dengan pelbagai tujuan, maksud, dan harapan. Orang pun bertanya tentang tempat, waktu, orang, benda, dan sifat. Orang juga dapat bertanya secara umum dan khusus. Orang juga bertanya untuk meminta persetujuan. (parera 1991: 98) (1) And you darn my sock?, and you sweep the house? SD : QNP + tense + (be) + X (Q you + tense + my sock) (you darn my sock) (you sweep the house) (you set it) Tproses : Tper. = Tpros SL : Q tense + NP + X (do you darn my sock?) ( do you sweep the house?) (do you set it?) (do/ does merupakan ciri prosodi pertanyaan bahasa inggris (present)) Diketahui bahwa kalimat inti you darn my sock, kalimat tanya do you darn my sock? Kalimat tersebut mengalami pelesapan Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
73
dodan diganti dengan conjunction anddengan tidak merubah struktur batin sebagai kalimat tanya kalimat transformasi and you darn my sock?. Kalimat inti you sweep the house,kalimat tanya do you sweep the house? selanjutnya mengalami pelesapan dodan diganti dengan conjunction anddengan tidak merubah struktur batin sebagai kalimat tanya.Kita bisa saja melihat kalimat and you darn my sock dan and you sweep the house sebagai kalimat pernyataan, jika tidak mengetahui proses transformasinya. Kalimat ini ditemukan dalam percakapan antara George dan Lydia. “And darn my sock?” “yes,” A frantic, watery-eyed nodding. “And sweep the house?” “Yes, yes-oh, yes!” Diketahui bahwa Kalimat inti you set it, kalimat tanya do you set it dan kalimat transformasi set it? Kalimat tersebut mengalami pelesapan subjek you dan penanda kalimat tanya (present) do. Jelas terlihat struktur gramatika kalimat tanya dengan kalimat transformasi tanya adalah berbeda tetapi struktur batin tetap sama sebagai kalimat tanya. Kalimat ini kami temukan dalam percakapan antara George dan Lydia. “Could be.” “Or Peter’s set it to remain that way.” “Set it?” “He may have got into the machinery and fixed something.” (2) Promise?, remember? SD: QNP + tense + (be) + X (Q you + tense + promise) (you promise) Tproses : Tper. = Tpros SL: Q tense + NP + X (do you promise?) Diketahui bahwa kalimat inti you promise, kalimat tanya do you promise? Kalimat tersebut mengalami pelesapan do dan subjek youdengan tidak merubah struktur batin sabagai kalimat Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
74
tanya. Dan, kalimat transformasi tanyanya adalah promise? Jika di lihat struktur gramatikanya berbeda tetapi struktur batinnya sama. Kalimat ini ditemukan dalam percakapan antara George dan Lydia. “promise?” “sure.”
(3) “Father?” SD : QNP + tense + be + X (Q you + tense + father) (you are (my)father) Tproses : Tper. = Tpros SL : Q tense + be + NP + X (are you my father?) (is/am/are merupakan ciri prosodi pertanyaan bahasa inggris (present)) Diketahui bahwa kalimat inti you are my father, kalimat tanya are you my father? Kalimat tersebut mengalami pelesapan are, subjek you dan posesive pronoun my dengan tidak merubah struktur batin sabagai kalimat tanya dan kalimat transformasinya adalah father?. Struktur gramatikanya sangatlah berbeda tetapi struktur batinnya sama, tidak merubah makna sebenarnya. Kalimat ini detemukan dalam percakapan antara Peter dan his father, George. “Father?” said Peter. “Yes.” 3. Kalimat Transformasi Negatif, Tneg. Edward S. Klima (linguis yang mendalami Tneg. ini) berpendapat bahwa posisi negatif dalam SD terletak di depan. Kita lihat dalam perwujudan kaidah transformasi negatif dalam analisis bahasa. (1) It’s not Africa SD : Neg. X + tense +Aux + Y (It is Africa) Tproses : Ttam. SL : X + Aux + not + Y (It is not Africa)
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
75
It is not Africa merupakan kalimat transformasi negatif dari It is africa. Di dalam cerita “the Veldt” ini, diketahui bahwa pada waktu itu Wendy barkata kepada George bahwa Africa telah berubah menjadi Rima, dia berkata It is not Africa. “I’m not, Peter.” come along now.” But Wendy was back. “It’s not Africa,” She said breathlessly. (2) Nothing happened SD : Neg. X + tense +Aux + Y (It is happened) Tproses : Ttam. SL : X + Aux + not + Y (It is not happened)
(nothing happened)
Kalimat nothing happened sama maknanya dengan It is not happenedmerupakankalimat transformasi negatifdari it is happened. Walaupun mengalami transformasi tetapi kalimat tersebut mempunyai struktur batin yang sama. Kalimat tersebut merupakan kalimat negatif Lydia kepada George. “Come on, room! I demand Aladdin!,” he said. Nothing happened. The lions mumbled. 4. Transformasi Pasif, Tpas. Kalimat pasif adalah kalimat transformasi atas kalimat jadian dari kalimat aktif.(Alwasilah 1993: 101) They feel persecuted by parents. SD : NPI + Aux + V + NP2 (parents make them feel persecuted) Tproses : Tper. = Tub = Ttam SL : NP2 + Aux + be – en + by + NPI (They feel persecuted by parents) Baik Parents make them feel persecuted maupun They feel persecuted by parents struktur batinnya sama. Kalimat tersebut terdapat dalam kalimat jawaban dari McClean kepada George. “Can’t say I did; the usual violences, a tendency toward a slight paranoia here or there, usual in children because they fell persecuted by parents constantly, but, oh, really nothing.” Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)
76
5. Transformasi Fokus atau Pementing, Tfok. Seorang penutur hendak memberikan penekanan dan pementingan tertentu kepada salah satu bagian tutur. Kehendak itu pasti diwujudkan pula dalam struktur-luar bahasa (Parera 1991: 99). Mr. McClean’ll be here in a minute. SD : Emp. X + tense + Aux1 + Y (Mr. McClean’ll be here in a minute) Tproses : Tpros. SL : Emp. X + tense + tense + Aux1 (suprasegemental tekanan) + Y (Mr. McClean’ll be here in a minute) 6. Transformasi Kausatif, Tkaus. Transformasi kausatif menunjukkan hubungan antara peran pelaku dan peran penderita bersifat kausal/penyebab. (Parera 1991: 100) SD : Kaus: NP1 + make/cause + NP2 (parents make them feel persecuted) Tproses : Tub. Adjective + -en Tper. SL : NP1 + Adjectiv-en + NP2 (They feel persecuted by parents) Kalimat ini terdapat dalam : “Can’t say I did; the usual violences, a tendency toward a slight paranoia here or there, usual in children because they fell persecuted by parents constantly, but, oh, really nothing.” D. KESIMPULAN Dari analisis di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa beberapa kalimat percakapan dalam cerpen “The Veldt” mengandung struktur luar yang berbeda tetapi struktur batinnya sama. Penutur berkreasi bahasa. Perbedaaan tersebut dikarenakan mengalami proses transformasi. Didalam proses transformasi tersebut ada yang menghilngkan subjek, kata bantu, juga keterangan. Meskipun mengalami beberapa transformasi, beberapa kalimat percakapan tersebut dapat dipahami apa maksud dari kalimat yang di utarakan oleh penutur.
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 64 – 77
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
77
E. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Beberapa madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Penerbit Angkasa. Lyons. John. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga. H.A Gleasan, Jr. 1961. An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt, Rinehart and Winston. Parera, Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi struktural. Jakarta: Penerbit Erlangga. Parera, Jos Daniel. 1991. Sintaksis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa. Ubaidillah. 2013. Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Ray Bradbury. 2001.The Illustrated Man. http://greenhumanities.edublogs.org/files/2012/og/Bradbury-IllustratedMan-1wytglb.pdf Di akses pada hari Senin tanggal 11 november 2013 pukul 14.09.
Analisis Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi dalam Cerpen The Veldt karya Ray Bradbury (Istinganatun ‘Aliyah)