ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU ALBUM “INGAT SHOLAWAT” GROUP BAND WALI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi pernyataan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Kom. I)
Universitas Islam negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh: Zulfikar 106051001904
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432. / 2010 M.
ABSTAK Sebagai salah satu karya sastra lagu relatif bagi setiap orang. Kekuatan dan keharmonisan dari lirik lagu dapat mempengaruhi pendengar secara emosional karena lirik lagu biasanya musisi menyampaikan pesan yang akan disampikan. Menikmati sebuah lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan keterampilan agar mampu menikmatinya lebih mendalam. Banyak lagu-lagu yang sedang tenar dijaman sekarang ini tetapi tidak semua lagu memberikan pesan yang baik bagi sipendengarnya. Lagu yang bisa di dengar dan pesan yang disampaikkannya mengandung arti yang bermakna bagi kehidupan kita. Wali adalah salah satu group band yang sedang naik daun di media televisi. Lagu-lagu yang dibawakan oleh group band wali mengandung pesan yang bermanfaat untuk setiap orang yang mendengarnya. Dalam album realigi wali ia membawakan lirik-lirik lagu yang mengandung arti yang mendalam dan dapat menyentuh setiap hati orang yang mendengakan lagunya sehingga sangat menarik jika diteliti untuk mengetahui apa saja pesan dakwah yang terkandung didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan dituangkan dalam penulisan skipsi ini. Dengan subjek penelitian adalah para personil group band wali yang terlibat dan objeknya adalah pada lirik lagu yang terdapat di dalam album Ingat Sholawat group band Wali. Peneliti dapat mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam album ingat sholawat. Yang mengandung pesan dakwah yang berupa akhlak, aqidah dan ibadah seerta pesan yang paling dominan muncul. Dengan mengetahui pesan-pesan yang ada dalam lirik lagu tersebut setiap orang akan mengetahui isi pesan yang disampikannya.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT Sang Pemilik Kekuasaan, Tuhan semesta alam, Pencipta ada sekaligus ketiadaan, siang dan malam, terang dan gelap, kebaikan dan keburukan, tangisan dan tawa. Sang pemberi kehidupan dan kematian yang tak akan mati. Dengan segenap kerendahan hati, penulis sadari bahwa hanya dengan limpahan rahmat kebaikan dan kemurahan-nya-lah skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner dan mujahid sejati, pembawa kedamaian. Semoga kebaikan, rasa cinta kasih dan hakikat kehidupan yang disampaikan beliau akan terus memberi kesegaran pada kehidupan manusia dan bagi bangsa Indonesia yang kini sering diliputi dengan segalan problema yang ada. Merupakan suatu kebahagian yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata namun sangat berharga yang penulis rasakan. Penulis tidak dapat membayangkan betapa banyak kesulitan dan hambatan yang terus-menerus yang menghalangi baik dalam penyelesaian studi maupun dalam penyelesaian skripsi ini, awalnya merupakan beban namun berkat doa, keyakinan dan ketekunan serta usaha yang pada akhirnya Alhamdulillah segala halangan dan rintangan tersebut teratasi. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Skripsi ini juga bukanlah suatu upaya
ii
hasil penulis seorang, tetapi hal itu merupakan upaya dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin sampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah mencurahkan segala perhatian dan bantuan selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Papa (M. Yunus) dan Mama (Lilis Suryani) Ku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan perhatian mu yang tak terkira, sepanjang waktu, pengorbanan mu yang tak terkira, dan terima kasih atas pendidikan yang papa dan mama berikan dari kecil hingga dewasa, tersusunnya skripsi ini berkat Do’a papa dan mama terima kasih atas semuanya. 2. Bapak Dr. Arief, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. M. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Study Rizal LK, M.A, selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 3. Bapak Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam beserta Ibu Umi Musyarofah, M.Ag, selaku Sekretaris Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iii
Jurusan
5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah memberikan kontribusi ilmunya kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan selalu bermanfaat disetiap kehidupan yang di arungi oleh penulis. 6. Pimpinan dan para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang memberikan kemudahan dalam mendorong terselesainya skripsi ini. 7. Para abang-abang di WALI band : Bang Adzee (manager), Bang Faank (vocal), Bang Apoy (gitar), Bang Tomi (drum), Bang Ovie (keyboard), serta keluarga besar WALI yang telah membantu penulis dalam melakukan observasi dan riset album Ingat Sholawat. 8. Adik-adikku tersayang Zulfikri, Zilfani Aprillia dan Fatah Falufi yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungannya. 9. Terima kasih buat Minarsih Fitriasari yang selalu senantiasa memberikan motivasi dan dukungannya. 10. Teman-teman Ku seperjuangan khususnya KPI C angkatan 2006-2007. Teman-teman di VOC, teman-teman di kostan. Yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. 11. Teman-teman di LOUIS band yang senantiasa mendukung dan memberikan pengertiannya buat penulis. Semoga di LOUIS kita semua di berikan kesabaran dan diberikan keberkahan untuk bisa tetap bersama-sama selalu dalam berkarya untuk menggapai mimpi kita bersama. Semoga mimpi kita bersama di kabulkan Allah SWT. Amin.
iv
12. Dan semua pihak yang telah terlibat dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan menjadi amal soleh disisinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, guna kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa di dalamnya masih banyak kekurangan-kekurangan. Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat. Amin. Jakarta, 29 Desember 2010
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6 F. Metodologi Penelitian ................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB II
TINJAUAN TEORI A. Pengertian Analisis Isi .................................................................. 13 B. Pengertian Dakwah ...................................................................... 15 C. Subyek dan Objek Dakwah .......................................................... 17 D. Tujuan Dakwah ............................................................................. 18 E. Materi Dakwah .............................................................................. 20 F. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah .................................................. 22 G. Sumber Metode Dakwah ............................................................... 29 H. Aplikasi Metode Dakwah ............................................................. 31 I. Media Dakwah .............................................................................. 33 J. Pesan Dakwah ............................................................................... 35
K. Pengertian Lirik Lagu ................................................................... 36 L. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu ................................................. 37 M. Pngertian Musik ............................................................................ 38 BAB III
GAMBARAN UMUM BAND WALI A. Profil Wali ..................................................................................... 40 1. Sejarah Wali Band...................................................................... 40 2. Logo Wali Band ......................................................................... 42 3. Biodata Personil Wali Band ....................................................... 43
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Mari Sholawat ............................................................. 46 B. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tobat Maksiat ...................................................................... 49 C. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tuhan ........ 58 D. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Ya Allah .... 63 E. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Aku Cinta Allah .......................................................... 66
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 73 B. Saran-saran ................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Belakang Masalah Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dan tingkah laku dan dipandang hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apabila pada sekarng ini, harus lebih efektif menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.1 Di dalam Al-Quran sendiri telah menggambarkan
bahwa
bagaimana cara berdakwah dengan metode, termaktub dalam surat An-Nahl ayat 125.2
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang paling baik.” Dengan selalu berkemabangnya teknologi yang ada maka dakwah bisa kita lakukan dengan berbagai cara yang ada. Dakwah pada zaman sekarang ini tidak hanya harus disampaikan dalam setiap pengajian ataupun acara-acara 1
Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7 2 Moh.Munir, Metode Dakwah,(Jakarta: Prenada Media,2003),cet.ke-1 h.8
1
2
peringatan hari islam. Dan tidak selalu bertempat pada masjid, majlis ta’lim maupun temapat ibadah yang lainnya. Dakwah yang disampaikan pada masakini dapat disampaikan melalui musik yang didalam setiap lagu yang liriknya mengandung unsur dakwah (ajakan). Musik adalah bagian dari seni sebagai alat komunikasi yang cukup efektif melalui seluruh aspek kehidupan dan musik dapat mempengaruhi emosi orang yang menikmatinya. Ketika sebuah lagu atau musik memilki tujuan atau pesan moral yang terkaandung dalam syair-syair lagu tersebut, maka pesan yang disampaikan biasanya menjadi lebih komunikatif, karena selain pesan dapat diterima juga dapat menghibur sipenerima pesan (pendengar), oleh karena itu lagu lebih mudah dihafaklkan dan dipahami. Pesan-pesan yang dapat disampaikan tidak hanya pesan-pesan umum seperti percintaan dan sosial kemasyarakatan, tapi pesan-pesan yang bersifat religi pun dapat disampaikan melalui musik atau lagu. Musik merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diterima oleh khalayak. Sifatnya yang menghibur dapat dimanfaatkan penyanyi atau seniman untuk memasukan pesan-pesan dakwah didalamnya, sehingga secara tidak langsung khalayak telah menerimanya dengan suka hati dan tidak membosankan untuk didengar berulang-ulang kali bahkan menirukannya, karena musik merupakan kesenian yang amat menarik untuk manusia dan sudah naluri manusia untuk menyukai hal-hal yang bersifat estetika dan keindahan.3
3
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998), hal. 186.
3
Berdakwah pada zaman sekarang tidak bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid saja, tetapi banyak juga dilakukan dengan berbagai cara dan banyak tempat media yang bisa digunakan pada zaman sekarang. Medianya bermacam-macam seperti televisi, radio, koran, majalah, internet dan lagu. Seperti oleh beberapa group band, nasyid, dangdut, marawis dan kasidah. Mereka berdakwah melalui musik sebagai media berdakwah. Group band Wali adalah salah satu group band yang mengusung lagu pop melayu, band ini terdiri dari empat personil yang digawangi oleh Faank (vocal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomy (drum). Group band ini berdiri pada tanggal 31 Oktober 1999 di Jakarta dengan nama Fiera. Karena memiliki hoby yang sama di musik, akhirnya mereka berkomitmen untuk berjuang didunia musik. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang sekitar sembilan tahun, akhirnya band ini berhasil mengeluarkan albumnya yang pertama pada tahun 2008 yang berjudul “Orang Bilang” dan dengan nama band barunya yaitu Wali. Seluruh personil group band Wali adalah mahasiswa Universitas Islam Negri Jakarta. Setelah sukses dengan album pertamanya, akhirnya group band ini mengeluarkan album keduanya yang berjudul “Cari Jodoh” dan album religinya yang berjudul “Ingat Sholawat” di tahun 2009. Dalam albul realigi Wali Band yang berjudul Ingat Sholawat ini mempunyai keistimewaan yang terdapat dalam setiap lirik didalam setiap judul lagu yang ada. Kata-kata dalam setiap liriknya banyak mengandung arti
4
yang dakwah dan dapat dimengerti bagi setiap orang yang mendengarkan lagu-lagu dalam Album Ingat Sholat ini. Dari uraian diatas menjadikan wacana bagi penulis untuk meneliti tentang group band yang meluncurkan album religi khususnya group band Wali yang melakukan misi dakwah melalui media musik dan syair lagu yang dijadikan sebagai media alternatif dan suatu pendekatan dalam misi dakwahnya. Hanya saja masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menyusun atau mengemas sebuah syair lagu serta menyampaikannya secara baik serta dapat diterima tanpa harus memaksanya secara ekstrim, sehingga misi dakwah tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik lagu yang terdapat dala album “Ingat Sholawat” group band Wali. Dari latar belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Album Ingat Sholawat Group Band Wali”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari Alqur’an dan As-sunah atau sumber lain yang merupakan interpretasi dari kedua sumber tersebut, untuk mengajak seluruh umat manusia agar mengikuti ajaran Islam
dan mampu merealisasikan dalam
kehidupan dengan tujuan
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Dalam konteks penelitian ini, pesan dakwah yang dimaksud adalah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam lirik lagu album ingat sholawat group band Wali, yang mengandung
5
ajaran islam yang bersumber dari Al-qur’an dan As-sunah yang bertema aqidah, akhlak dan syari’ah. Dalam skripsi ini, penulis merumuskan isi pesan dakwah kedalam beberapa poin saja, diantaranya pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah, Ibadah dan Syariah. Agar skripsi ini mendapatkan hasil yang baik, penulis juga membatasi penelitian ini hanya pada album Ingat Sholawat group band Wali, yang didalamnya terdapat lima lagu yaitu, Mari Sholawat, Aku Cinta Allah, Tuhan, Tobat Maksiat (Tomat), Ya Allah. Dengan demikian maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam album “Ingat Sholawat” group Band Wali? 2. Apa pesan paling dominan dalam album “Ingat Sholawat” group Band Wali? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam album Ingat Sholawat group band Wali. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis apa pesan yang paling dominan dalam album Ingat Sholawat group band Wali. D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teori Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian analisis isi dan teori-teori seerta metodologi (prosedur penelitian) yang berkaitan dengan
6
isi pesan dakwah yang disampaikan melalui media kaset, yang berfokus pada lirik lagu yang tercantum pada isi cover album tersebut. 2. Segi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah wawasan bagi para praktisi dan juga element masyarakat, mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan nilai-nilai Islam agar menjadi bahasan dan kajian yang menarik dan untuk memberikan motivasi bagi pelaksana dakwah. 3. Segi Wali Band Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, gambaran dan motivasi kepada para personil Wali band untuk menciptakan karya lagulagu yang lebih baik lagi, sehingga semakin bisa diterima di masyarakat. E. Tinjauan Pustaka Judul yang diambil oleh penulis ini memang memiliki kemiripan dengan judul-judul skripsi lain yang ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mencoba menganalisis isi pesan dakwah yang terkandung dalam media seni yaitu melalui lirik lagu, seperti skripsi(1). Andi Harsayudi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Album Cahaya Hati Opick”. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan aqidah, karena lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang keagungan dan kekuasaan tuhan.(2). “Analisis Isi Lirik Lagu Dalam Album Laskar Cinta Group Band Dewa”, yang ditulis oleh Lisnawati. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan Akhlak, karena dari lirik yang tertuliskan pun lebih
7
banyak menceritakan tentang moral. (3). “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Syair Lagu Sakha Dalam Album Allah Yang Kucintai”, yang ditulis oleh Siti Fadhilah. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan Akhlak, karena dari lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang etika. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, seluruhnya mengatakan bahwa di dalam lirik lagu yang mereka teliti mengandung tiga pesan dakwah, yaitu mengandung unsur dakwah Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Meskipun mengandung tiga unsur penting dakwah, tetapi cara penyampaian dari para musisi tidak membuat para pendengar merasa di gurui ataupun diperintah untuk melakukan sesuai dengan lirik yang disampaikannya, seperti beribadah, bertaubat dan sedekah dan sebagainya, melainkan karena kesadaran mereka sendiri. Karena musisi yang membawakan lagu tersebut tidak melaksanakan kehidupannya sesuai dengan lagu yang diciptakannya dan dibawakannya. Dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti belum menemukan skripsi mahasiswa yang menganalisis isi sebuah lagu yang dibawakan oleh group band yang berasal dari perguruan tinggi islam. Meskipun pendidkan mereka berasal dari perguruan tinggi islam, group band ini tidak hanya mampu menciptakan lagu-lagu tentang islami, tetapi lagu-lagu seperti percintaan pun mereka mampu memciptakannya bahkan pada saat ini sangat merajai di industri musik Indonesia bahkan dunia. Dan yang sangat tidak disangka sekali group band ini terlahir dari sebuah perguruan tinggi yang
8
terletak didaerah Ciputat yang bernama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan nama Wali.
F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ini adalah menggunakan metode kulitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistic, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk katakata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.4 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah para personil Group Band Wali, yang terdiri dari, gitaris Apoy, vokalis Faank, dramer Tomi, dan keyboardis Ovie. b. Objek Penelitian Sedangkan objek penelitian bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam album “Ingat Sholawat”. 3.
Teknik dan Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: a. Wawancara
4
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2007), h.6.
9
Mengumpulakan data yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung antara peneliti dengan narasumber yang menggunakan alat yang dinamakan interview guide. Dalam hal ini yang di wawancarai yaitu: Apoy Wali. Pada tanggal 26 Juni 2010 pukul 16.00 sampai dengan selesai. b. Observasi Yaitu pengamatan dan pencatatan yang digunakan dalam penelitian dengan
5
sistematis terhadap Fenomena-fenomena yang diteliti.
Observasi ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan skripsi ini yaitu album “Ingat Sholawat”. Pada saat itu Wali manggung di lapangan parkir Student Center dalam acara ulang tahunnya yang ke-11. Selain membawakan lagu-lagu hits dan religi, mereka juga sekaligus menggalang dana untuk korban bencana alam Merapi, Wasior dan Mentawai. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan yang tidak langsung ditujukan kepada subjek yang bersangkutan. Dalam hal ini dokumentaasi mendukung penelitian ini adalah cd album “Ingat Sholawat” group band Wali.
5
Ibid, h.5
10
4.
Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif ( Bogdan & Biklen, 1982) adalah uapaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi
satuan
yang
dapat
dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.6 Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada bukti “Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
G. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang ha-hal yang iuraikan dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan dalam lima bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan penulisan sebagai beriku: BAB I
PENDAHULUAN membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORI membahas pengertian analisi isi, pengertian dakwah, subyek dan objek dakwah, tujuan dakwah, materi dakwah, bentuk-bentuk metode dakwah, sumber metode dakwah, aplikasi
6
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2007).h. 248
11
metode dakwah, media dakwah, pesan dakwah, pengertian lirik lagu, pesan dakwah dalam lirik lagu, pengertian musik. BAB III
GAMBARAN UMUM GROUP BAND WALI
membahas
sejarah group band wali, tujuan, visi misi, lagu-lagu yang telah di ciptakan, latar belakang album “Ingat Sholawat”. BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS membahas pesan-pesan yang terkandung dalam lirik lagu Album Ingat Sholawat, pesan yang paling dominan. BAB V
PENUTUP membahas kesimpulan dan saran-saran.
13
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi Content Analysis menurut Bakus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi.1 Sedangkan menurut R. Holsti, analisis isi adalah suatu metode analisis pesan dalam satu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator.2 Metode analisis isi merupakan suatu teknik sisitematik untuk menganailisi isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang tebuaka dari komunikator yang dipilih.3 Analisis isi digunakan juga untuk studi-studi yang bersifat eksplorasi dan deskriptif. Hardjana menjelaskan teknik analisis isi umumnya memberikan manfaat untuk ketiga kegiatan yaitu: 1. Membuat paparan tentang apa, bagaimana, dan kepada siapa suatu komunikasi ditayangkan. 2. Membuat inferensi tentang anteseden mengenai sebab musabab mengapa suatu komunikasi dinyatakan.
1
Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 68. 2 R. Holsti.et.al, “Content Analisis, Dalam Hand Book Of Sosial Psykologi”, (edited by Garner Lindzey&Elliot Aronson, Cambrige, Massachussets). 3 Burhan Bugin, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134.
13
14
3. Membuat inferensi tentang apa dampak dari komunikasi yang dinyatakan itu. Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undangundang, musik dan lain-lain.4 Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analisis isi dengan mengemukakan
dua
pendekatan,
yaitu
pendekatan
kuantitatif
yang
didalamnnya adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasi isi dari pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari kata tertentu. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat tema sebagai suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada di dalamnya yang tidak mencangkup jumlah. George dan Kraucer menyatakan, bahwa Content Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan prediksinya lebih baik.5
4
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Prss, 2006), h. 68. 5 Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000), h. 69.
15
B. Pengertian Dakwah Dakwah secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da‟a-yad‟u-da‟watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson Munawir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).6 Dakwah secara terminologi, didefinisikan menurut beberapa ahli diantaranya: a. Menurut M. Natsir Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al-ma‟raf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan bemasyarakat dan perikehidupan bernegara. b. Menurut Dr. M. Quraish Shihab Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun msayarakat. Terwujudnya dakwah bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini,
6
Warson Munawwir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pusataka Progresif, 1994), h. 439.
16
ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.7 c. Menurut Ibnu Taimiyah Dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh rasul serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah seakan-akan melihatnya. Dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu. Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lainnya yang baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajar manusia kejalan Allah yaitu, Al-Islam. Proses tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang terdiri dari: 1. Subjek dakwah (Da‟i) 2. Materi Dakwah 3. Metode Dakwah 4. Media Dakwah 5. Objek Dakwah 7
Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001)cet.22,h. 194
17
Dengan diketahui pengertian-pengertian tersebut, maka “ Ilmu Dakwah” adalah sejumlah pengetahuan tentag proses upaya mengajak kejalan Allah atau Al-Islam yang tersusun secara sistematis, logis, hasil pemikiran manusia dan objektif. Tersususn secara sistematis artinya urutan-urutannya tersusun dari tingkat paling bawah hingga tingkat paling atas, atau sebaliknya. Logis artinya sesuai dengan jalan pikiran manusia ahli pikir atau ahli logika atau ahli mantiq. Hasil pemikiran manusia maksudnya memang semata-mata hasil memeras pikiran-pikiran manusia bukan hasil pemikiran yang bukan manusia.
C. Subyek dan Objek Dakwah a. Subyek Dakwah Subyek dakwah adalah pelaku dakwah. Faktor subyek dakwah sanagat menentukan keberhasilan aktivitas dakawah. Maka, subyek dakwah dalam hal ini da‟i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang professional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan individual maupun kolektif. Disamping itu, kesiapan subyek dakwah baik penguasaan terhadap materi maupun metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasialan.8 b.
Obyek Dakwah Objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Sebagai objek dakwah, masyarakat baik idividu maupun kelompok memiliki strata
8
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarata:Amzah,2009,h.13.
18
dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hai ini seorang da‟i hendaklah memahami karakter siapapun yang menjadi objek dakwahnya agar pesanpesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh mad‟u.9
D. Tujuan Dakwah Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhoi oleh Allah SWT. Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua macam : a. Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective) Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya. Tujuan utama adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan aktivitas dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusunan rencana dan tindakan dakwah harus mengarah kesana.10
Tujuan dakwah diatas masih bersifat umum atau global, oleh
karena itu masih juga memerlukan perumusan-perumusan secara terperinci pada bagian lain. Sebab menurut anggapan sementara tujuan dakwah yang utama itu menunjukan pengertian bahwa dakwah kepada seluruh umat baik yang sudah memeluk agama maupun yang masih dalam keadaan kafir atau 9
Ibid h.19 Drs, Samsul Munir Amin, MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzar, 2009)cet.1, h. 60
10
19
musyrik. Arti umat disini menunjukan pengertian seluruh alam. Sedangkan yang berkewajiban berdakwah ke seluruh umat adalah Rasulullah SAW dan utusan-utusannya yang lain. Firman Allah :
Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang tidak diperintahkan itu, berarti)kamu tidak menyampikan amanatnya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk bagi orang yang kafir.(QS. AlMaidah (5) :67). a. Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective) Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran, dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui ke mana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, bagaimana, dan sebagainya secara terperinci. Sehingga tidak terjadi overlapping antar juru dakwah yang satu dengan yang lainya hanya karena masih umumnya tujuan yang hendak tercapai. Tujuan khusus dakwah sebagai terjemah dari tujuan umumnya Dakwah dapat disebutkan antara lain sebagai berikut : 1. Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwaan kepada Allah SWT. 2. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf.
20
3. Mengajak manusia agar beriman kepada Allah (memeluk agama Islam). 4. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
E. Materi Dakwah Pada dasarnya materi dakwah adalah mencakup agama Islam yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits sedangkan dalam pengembangannya kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari
kedua
sumber
pokok
yang berkaitan
dengan
masalah
sosial
kemasyarakatan, pendidiakan maupun masalah lainnya. Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr(103):1-3).11 Berkaitan dengan materi dakwah ini, Barmawai Umari menjelaskan bahwa materi dakwah ada 10 bagian: a. Aqidah, yaitu: menyebarkan dan menanamkan pengertian Aqidah Islamiyah yang berpangkal dari rukun Iman yang prinsipil dengan berbagai perinciannya. b. Akhlak, yaitu: menerangkan Akhlakul Karimah ( Akhlak yang mulia) dan Akhlakul Madzmumah ( akhlak yang tercela) dengan segala dasarnya,
11
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah, 2009),cet.1, h. 89.
21
hasilnya, dan akibatnya, kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku adalam sejarah. c. Ahkam, yaitu: menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-soal Ibadah, Muamalat, Ahwalus sahsyiah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dan masalah lainnya. d. Ukhuwah, yaitu: menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antara penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan lain( Non Islam) e. Pendidikan, yaitu: melukiskan sistem pendidikan ala Islami yang telah dipraktekkan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam yang dimasa sekarang dimasa yang akan datang. f. Sosial, yaitu: mengemukakan bagimana solidaritas menurut hukum agama, tolong-menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran AL-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi. g. Kebudayaan, yaitu: memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak bertentangan-bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan kebudayaan dengan sikap asimilasi dan akulturasi, sesuai dengan ruang dan waktu. h. Kemasyarakatan, yaitu: menguraikan konstruksi masyarakakat yang penuh berisi ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama. i. Amar Ma‟ruf, yaitu: mengajak manusia untuk berbuat baik guna memperoleh kebahagiaan Dunia dan Akhirat
22
j. Nahi Munkar, yaitu: melarang manusia dari berbuat jahat agar terhindar dari malapetaka yang akan datang.12 F. Bentuk – Bentuk Metode Dakwah Dalam segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).13 Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata metodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq.14 Jadi, metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien,15 atau metode berarti cara yang telah diatur dan melaui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuan adalah sbagai berikut: 1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain.16
12
Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987), cet. Ke-2, h.57-58. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Cet. I. H.61.s 14 Drs. H. Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Cet. Ke-I, h. 13
35. 15
Drs. H. Masdar Helmy, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha Putra,1973)h.21. 16 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga SDN. BHD, 1996, Cet. I, h. 5.
23
2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat17. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali18 bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam. Dari pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da‟i (komunikator) kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.19 hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia. Dalam rangka dakwah Islamiyah agar masyarakat dapat menerima dakwah dengan lapang dada, tulus, dan ikhlas. Maka penyampaian dakwah harus melihat situasi dan kondisi masyarakat objek dakwah. Kalau tidak, maka dakwah tidak dapat berhasil dan tidak tepat guna. Di sini diperlukan metode yang efektif dan efisien untuk diterapkan dalam tugas dakwah. Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-quran Surah An-Nahl ayat 125 yang disebutkan sebagai berikut:
17
Abdul Kadir Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar ElTiba‟ahal al-Mahmadiyah, 1987, Cet. I, h. 10. 18 Beliau adalah seorang ulama besar, pemikir muslim zaman klasik, hidup sampai awal abad ke-12, pendapatnya dituangkan dalam kitabnya yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin. 19 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet, 1997 h. 43.
24
Artinya: Telah pasti datangnya ketetapan Allah Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. Pada ayat tersebut terdapat metode dakwah yang akurat. Kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut adalah : 1.
Metode Al-Hikmah Kata „Hikmah” dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 20 kali baik dalam bentuk nakiroh maupun ma‟rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kezaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah. Al-Hikmah juga berarti tali kekang pada binatang, seperti istilah hikmatul Lijam, karena Lijam (cambuk atau kekang kuda) itu digunakan untuk mencegah tindakan hewan.20 Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., menyatakan bahwa Hikmah berarti meletakan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.21
20 21
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, 12/141. Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 35.
25
Kata hikmah sering diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa hingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemaunnya sendiri, tidak merasa ada paksaan, konflik, maupun terasa tertekan. Dalam bahasa komunikasi disebut sebagai frame of reference, field of reference, dan field of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap pihak komunikan(objek
dakwah).22
Hikmah
merupakan
suatu
metode
pendekatan komunikasi yang dilaksanakan atas dasar persuasive. Karena dakwah bertumpu pada human oriented maka konsekuensi logisnya adalah pengakuan dan penghargaan pada hak-hak yang bersifat demokratis, agar fungsi dakwah yang utama (bersifat informatif), sebagaimana ketentuan Al-quran:
Artinya: Bahwasannya engkau itu adalah yang member peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.(QS. Al-Ghasyiyah (88):2122). Metode bi-al-Hikmah mengandung pengertian yang luas. Kata alHikmah sendiri di dalam Al-Qur‟an dalam berbagai bentuk derivasinya ditemukan sebanyak 280 kali. Secara harfiah kata tersebut mengandung makna kebijaksanaan. Bila dilihat dari sudut pemakaiannya, kata tersebut mengandung arti yang bermacam-macam, seperti:
22
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:Media Pratama,1987)h.37.
26
1. Kenabian (Nubuwwah) 2. Pengetahuan tentang Al-Qur‟an 3. Kebijaksanaan pembicaraan dan perbuatan. 4. Pengetahuan tentang hakikat kebenaran dan perwujudannya dalam kehidupan. 5. Ilmu yang bermanfaat, ilmu amaliyah dan aktivitas yang membawa kepada kemaslahatan ummat. 6. Meletakan suatu urusan pada tempatnya yang benar. 7. Sunnah Nabi. 8. Sikap adil sehingga pemikiran dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya.23 Syekh Muhammad Abduh memberikan definisi hikmah tersebut sebagai berikut: Hikmah adalah ilmu yang sahih (benar dan sehat) yang menggerakan kamauan untuk melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat / berguna.24 Dalam kegiatan dakwah metode hikmah muncul dalam berbagai bentuk, yakni : a). Mengenal starata mad‟u, b). Kapan harus bicara, kapan harus diam,c). Mencari titik temu, d). Toleran tanpa kehilangan sibghah, e). Memiliki kata yang tepat,f). Cara berpisah,g). Uswatun hasanah dan,h). Lisanul hal.
23
Said Ali bin Wahaf al-Qahatahani, Al-Hikmah fi al-Dawa ila Allah Ta‟ala, (Beirut: Muassasah, t. Th.) h. 27. 24 Mohammad Natsir, Fiqhud Da‟wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak‟wah, (Jakarta, Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X.h. 164
27
Metode Mau‟izah Hasanah
2.
Terminologi mau‟izhah hasanah dalam perspektif dakwah sangat populer, bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan (baca dakwah atau tabligh) seperti Maulid Nabi dan Isra‟ Mi‟raj, istilah mau‟izhah hasanah mendapat porsi khusus dengan sebutan “acara yang ditunggutunggu” yang merupakan inti acara dan biasanya menjadi salah satu target keberhasilan sebuah acara. Namun demikian agar tidak menjadi kesalahpahaman, maka akan di jelaskan pengertian mau‟izhah hasanah. Secara bahasa, mau‟izhah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau‟izhah dan hasanah. Kata Mau‟izhah berasal dari kata wa‟adzaya‟idzu-wa‟dzan-„izatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan25, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi‟ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan. Mau‟izah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk kearah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenaan dihati, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, menghindari sikap kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan audiens sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajarannya yang disampaikan oleh pihak objek dakwah. Jadi, dakwah bukan propaganda.
25
Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996) h. 37.
28
Jadi kalau kita telusuri kesimpulan dari mau‟idzatul hasanah, akan mengandung arti kata-kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau mem-beberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman. 3.
Metode Mujadalah Dari segi etimologi (bahasa) lafadz mujadalah terambil dari kata “jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan Faala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan “mujaadalah” perdebatan.26 Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan.27 Menurut Ali al-Jarisyah, dalam kitabnya Adab al-Hiwar waalmunadzarah, mengartikan bahwa “al-Jidal” secara bahasa dapat bermakna pula “Datang untuk memilih kebenaran” dan apabila berbentuk isim “al-Jadlu” maka berarti “pertentangan atau perseteruan yang
26
Ahmad Warson al-Munawwir, al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet. Ke14, h. 175 hal ini juga dapat dilihat pada kamus al-Bisri, karangan K.H Adib Bisri dan K.H Munawwir AF, Pustaka Progresif, 2000,h.67 dan ini berarti sama pula dengan lafadz al-Khiwaar yang berarti jawaban, al-Mukhaawaroh; Tanya Jawab, perdebatan. Lebih jelas lihat kamus al-Bisri, h. 140. 27 Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Lentera Hati, 2000, Cet. Ke-1, h. 553.
29
tajam”28. Al-Jazirah menambahkan bahwa, lafadz “al-Jadlu” Musytaq dari lafadzh “al-Qotlu” yang berarti sama-sama terjadi pertentangan, seperti halnya terjadinya perseteruan antara dua orang yang saling melawan / menyerang dan salah satu menjadi kalah. Dari segi istilah (terminologi) terdapat beberapa pengertian alMujadalah (al-Hiwar). Al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya.29
G. Sumber Metode Dakwah 1.
Al-Qur‟an Di dalam Al-Qur‟an banyak sekali ayat yang membahas tentang
masalah dakwah. Diantara ayat-ayat tersebut ada yang berhubungan dengan kisah para rasul dalam menghadapi umatnya. Selain itu, ada ayat-ayat yang ditujukan pada Nabi Muhammad ketika beliau melancarkan dakwahnya. Semua ayat-ayat tesebut menunjukkan metode yang harus dipahami dan di pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah tidak akan menceritakan melainkan agar dijadikan suri tauladan dan dapat membantu dalam rangka menjalankan dakwah berdasarkan metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam AlQur‟an, Allah SWT berfirman
28
Ali al-Jarisyah, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), Cet. Ke-1, h. 19. 29 World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushulil Hiwar, Maktabah Wahbah Cairo, Mesir, diterjemahkan oleh Abdus Salam M, dan Muhil Dhafir, dengan judul Terjemahan “Etika Diskusi”, Era Inter Media, 2001, Cet. Ket-2, h.21.
30
Artinya: dan semua kisah-kisah dari rasul-rasul yang kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya dapat kamu teguhkan hatimu, dan dalam surat ini datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman (QS. Hud 120). 2.
Sunnah Rasul Di dalam sunnah rasul banyak kita temui hadits-hadits yang berkaitan
dengan dakwah. Begitu juga dalam sejarah hidup dan perjuangannya dan caracara yang beliau pakai dalam menyiarkan dakwahnya baik ketika beliau berjuang di Makkah maupun di Madinah. Senua ini memberikan contoh dalam metode dakwahnya. Karena setidaknya kondisi yang dihadapi Rasulullah ketika itu dialami juga oleh juru dakwah sekarang ini. 3.
Sejarah Hidup Para Sahabat dan Fuqaha Dalam sejarah hidup para sahabat-sahabat besar dan para fuqaha cukuplah
memberikan contoh baik yang sangat berguna bagi juru dakwah. Karena mereka adalah orang yang expert dalam bidang agama. Muadz bin Jabal dan para sahabat lainnya merupakan figur yang patut dicontoh sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan misi dakwah. 4.
Pengalaman Experience Is The Best Teacher, itu adalah motto yang punya pengaruh
besar bagi orang-orang yang suka bergaul dengan orang banyak. Pengalaman juru dakwah merupakan hasil pergaulannya dengan orang banyak yang kadang dijadikan reference ketika berdakwah.
31
H. Aplikasi Metode Dakwah 1. Pendekatan Personal Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu antara da‟i dan mad‟u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung diterima dan biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh mad‟u akan langsung di ketahui. Pendekatan dakwah seperti ini pernah dilakukan pada zaman Rasulullah ketika berdakwah secara rahasia.30 Meskipun tidak menutup kemungkinan di zaman era modern seperti sekarang ini pendekatan personal harus tetap dilakukan karena mad‟u terdiri dari berbagai karakteristik. Disinilah letak elastisitas pendekatan dakwah. 2. Pendekatan Pendidikan Pada masa Nabi, dakwah lewat pendidikan dilakukan beriringan dengan masuknya Islam kepada para kalangan sahabat.31 Begitu juga pada masa sekarang ini, kita dapat melihat pendekatan pendidikan teraplikasi dalam lembaga-lembaga pendidikan pesantren, yayasan yang bercorak Islam ataupun perguruan tinggi yang didalamnya terdapat materi-materi keislaman.
30
Pendekatan personal dilakukan Nabi sejak turunnya wahyu pertama kepada orangorang terdekatnya secara rahasia. Pendekatan model ini dilakukan agar tidak menimbulkan guncangan reaksioner dikalangan masyarakat Quraisy mengingat saat itu mereka masih berpegang teguh pada kepercayaan animisme warisan leluhur mereka. Dakwah dengan cara ini berlangsung selama 3 tahun. Dan diantara yang beriman pada saat itu ialah : Khadijah bt. Khuwailid, Ali bn Abi Thalib, zaid bn. Haritsah, Abu Bakar as-Shiddiq, Uttsman bn Affan, Zubair bn. al-Arqam dan sebagainya.hal ini tercantum dalam ibnu Sa‟ad, Al-Thabaqat al-Kubra, Beirut; Dar el-Fikr, 1980, h. 199. 31 Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah, maka rumah sahabat al-Arqam bn Abi Arqam dijadikan sebagai tempat pertama penyampaian dakwah Islam secara berkelompok, selain itu ada tempat lainnya, yaitu diantaranya as-Shuffah, Dar al-Qurra dan Kuffah.
32
3. Pendekatan Diskusi Pendekatan diskusi pada era sekarang sering dilakukan lewat berbagai diskusi keagamaan, da‟i berperan sebagai nara sumber, sedangkan mad‟u berperan sebagai audience. Tujuan dari diskusi ini adalah membahas dan menemukan pemecahan semua problematika yang ada kaitannya dengan dakwah sehingga apa yang menjadi permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya. 4. Pendekatan Penawaran Salah satu falsafah pendekatan penawaran yang dilakukan Nabi adalah ajakan untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Cara ini dilakukan Nabi dengan memakai metode yang tepat tanpa paksaan sehingga mad‟u ketika meresponinya tidak dalam keadaan tertekan bahkan ia melakukannya dengan niat yang timbul dari hati yang paling dalam. Cara ini pula yang harus dilakukan oleh da‟i dalam mengajak mad‟unya. 5. Pendekatan Misi Maksud dari pendekatan misi adalah pengiriman tenaga para da‟i ke daerah-daerah di luar tempat domisili.32 Kita bisa mencermati pada masa sekatang ini, ada banyak organisasi yang bergerak di bidang dakwah mengirimkan da‟i mereka untk disebarluaskan ke daerah-daerah yang minim para da‟inya, dan disamping 32
Pendekatan misi ini pernah dirintis Nabi di Makkah, tapi belum berhasil, kemudian dikembangkan di Madinah dengan hasil yang maksimal. Pendekatan serupa pula dilakukan secara besar-besaran pada zaman sahabat khususnya pemerintahan Umar bn, Khattab ra. Contoh-contoh dakwah melalui pendekatan misi ini antara lain misi dakwah ke Yatsrib, Najed, Najran, Makkah dan sebagainya.
33
itu daerah yang menjadi tujuan adalah biasanya kurang memahami ajaranajaran Islam yang prinsipil. Pendekatan-pendekatan di atas adalah sebagian kecil dari seluruh pendekatan yang ada, dan semua itu bisa dijadikan acuan oleh para da‟i dalam melakukan kegiatan dakwahnya. I. Media Dakwah Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi berarti alat perantara. 33 Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alatalat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, sepserti buku, film, video, kaset, slide, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah dan surat kabar.34 Secara umum media-media benda yang dapat digunakan sebagai media dakwah dikelompokan pada: a. Media Visual Media visual yang dimaksud adalah bahan-bahan atau alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah indera penglihatan perangkat media visual yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah adalah
33 34
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986),h.17 Dr. Wardi Bachtiar, Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos,1997),h.35
34
film slide, transparansi, overhead proyektor (OHP), gambar, foto dan lain sebagainya. b. Media Audio Media audio dalam dakwah adalah alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana pertunjukan kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan orang untuk berbagai kegiatan secara efektif. Media audio ini cukup tinggi efektifitasnya dalam penyebaran informasi, terlebih lagi untuk media audio yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dua arah seperti, telepon atau handphone, radio, tape recorder. Dengan media audio komunikasi dapat berlangsung tanpa batas dan jarak. c. Media Audio Visual Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsur gambar(visual)dan suara(audio) secara bersamaan. Pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Adapun yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi, film dan sinetron, video. d. Media Cetak Media cetak adalah media untuk menyampikan informasi melalui tulisan yang tercetak. Media cetak merupakan media yang sudah lama dikensal dan mudah dijumpai di mana-mana. Adapu yang termasuk dalam
35
media cetak antara lain buku, majalah, surat kabar, bulletin, brosur, dan lain-lain.35
J. Pesan Dakwah Pesan dakwah dalam Kamus Besar Indonesia mengandung arti perintah, nasihat permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.36 Menurut Onong Uchayana Effendi, pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.37 Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya bahasalah yang mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Pesan dalam Islam ialah perintah,nasihat, permintaan, amanah yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedankan pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah baik secara tertulis maupun bentuk pesan-pesan (risalah).38 Menurut Mustofa Bisri, pesan dakwah dapat dibedakan dalam dua kerangka besar, yaitu: a. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khalik (Hablum Minallah) yang berorientasi kepada kesalehan individu. 35
Drs. Samsul Munir Amin,MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009)h. 116-125. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1997), cet. Ke-9, h. 761. 37 Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), cet, ke-8. 38 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet, 1 h. 43. 36
36
b. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia (Hablum Minannas) yang menciptakan kesalehan sosial.39
K. Pengertian Lirik Lagu Lirik adalah kata dalam lagu. Lirik dapat tertulis sebagai musik yang menemani atau ditambahkan setelah musik itu sendiri. Makna dalam lirik dapat bersifat implisit atau eksplist, atau kadang beberapa lirik bermakna abstrak atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan pada umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam menginterpretasikan pesan bermakna didalamnya. Tentunya tidak sederhana ketika orang mendengar dan suka pada sebuah lagu, tidak dapat langsung disimpulkan orang tersebut mengerti pesan lirik lagunya. Sebagai salah satu karya sastra, lagu memiliki nilai seni yang cenderung memiliki banyak makna dan bersifat relatif bagi setiap orang. Kekuatan dan keharmonisan dari sebuah lirik lagu dapat mempengaruhi pendengar
secara
emosional,
karena
dilirik
lagu,
biasanya
musisi
menyampaikan pesan yang akan disampaikannya. Menikmati sebuah lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan keterampilan agar mampu menikmatinya lebih mendalam.
39
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), cet, 1 h. 28.
37
L. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Lagu dari segi bahasa bearrti lagam yang berirama baik dalam bercakap, bernyanyi dan membaca.40 Namun lagu juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses kreatifitas seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi dan pemaknaan yang di lihat dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi. Sama halnya dengan musik, lagu dalam Islam bukan merupakan suatu hal yang baru. Namun banyak pandangan Ulama-Ulama Islam yang berbeda dalam memberi hukum tentang lagu atau musik itu sendiri. Menurut Quraish Shihab (salah seorang Ulama besar di Indonesia), tidak ada larangan menyanyikan lagu di dalam Islam. Bukankah ketika Nabi SAW pertama kali tiba di Madinah, beliau disambut dengan nyanyian. Ketika ada perkawinan, Nabi juga merestui nyanyian yang menggambarkan kegembiraan. Yang terlarang adalah mengucapkan kalimat-kalimat, baik yang ketika bernyanyi ataupun berbicara yang mengandung makna-makna yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.41 Efektifitas sebuah lagu sebagai media dakwah terobosan yang sanggat tepat pada saat ini, karena sudah naluri manusia menyukai hal-hal yang bersifat keindahan dan kesenangan, dan dengan lirik teologis tersebut diiringi oleh sebuah alat musik yang enak didengar membuat lirik tersebut masuk dalam relung hati nurani teramat dalam atau psikologis sehingga dapat
40
Departement Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1998). 41 M.Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan, 1999)h.8
38
menimbulkan suatu tindakan umat baik tindakan berfikir maupun tindakan sikap. Berdakwah melalui lagu, dapat dijadikan oleh siapa saja tanpa harus berpijak pada profesionalime. Sedangkan untuk menciptakan seni secara hikmah, menurut adanya spesialisasi atau kesungguhan, pendalaman dan pengetahuan serta prodedur-prosedur yang melingkupi. Disamping itu praktek-praktek lagu sebagai media dakwah dan sosialisasinya di ruang publik, telah memperlihatkan kearah kecendrungan budaya yang bersifat praktis, rekreatif, dan lebih menonjol bentuk budaya luar.
M. Pengertian Musik Menurut Adjie Esa Putra musik adalah kesenian yang bersumber dari bunyi. Musik di bangun oleh empat unsur, yaitu nada atau bunyi yang teratur, amplitudo atau kuat lemahnya bunyi yang dalam bahasa musiknya disebut “dinamik” unsur waktu yang terdiri atas panjang pendeknya bunyi (hitungan panjang pendeknya atau ketukan nada), serta timbre atau warna suara (sound).42 Musik juga merupakan satu sarana dakwah, musik yang membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhartian manusia, maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.
42
Adjie Esa Poetra, 1001 Jurus Menyanyi Mudah, Mizan. h.28
39
Musik yang dijadikan salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kelangsungan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang terasa lembut, menyentuh, romantis, persuasive dan ia tetap dengan hati penggemarnya. Seni musik dan lagu sudah ada sejak zaman klasik sampai zaman modern mempunyai peranan menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral seperti yang terdapat dalam album Ingat Sholawat.
40
BAB III GAMBARAN UMUM BAND WALI
A. Profil Wali Band 1. Sejarah Wali Band Musik adalah secercah harapan dan impian bagi para personil band Wali. Sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi ditelinga, sebuah kata yang mungkin sudah menjadi keseharian baik itu mendengar atau menyebutkan kata musik dan tidak sedikit yang mengerti tentang musik, bahkan musik terkadang menjadi sebuah sumber inspirasi bagi kita disaat sedang senang, sedih, gembira dan jatuh cinta sekalipun, bahkan dengan alunan-alunan musik itu sendiri juga bisa menjadi sebuah motivator buat kita. Beranjak dari pola fikir seperti itulah maka kami memiliki sebuah impian untuk dapat eksis berkarya di blantika musik Indonesia dan mancanegara. Walaupun kami semua sadar bahwasanya proses yang akan kami lalui tidaklah mudah dan serta banyak sekali rintangan yang akan kami lalui diperjalanan karir kami, tetapi semua itu tidak menyurutkan motivasi dan semangat kami untuk terus berjuang demi menghasilkan karya-karya yang terbaik di blantika musik. Berdasarkan semangat itulah pada tanggal 31 oktober 1999 terbentuklah sebuah grup musik W A L I yang sebelumnya bernama FIERA, dengan personel Faank (Vocal), Tomi (Drum), Endang (Bass), Raden (Guitar
40
41
II), dan, Apoy (Guitar I). FIERA menjadi sebuah komunitas yang kerap kali menghadirkan nafas tak hanya untuk berkesenian tapi perlahan dan pasti untuk terus dan terus memahami kehidupan. Sebab kesenian hanya bagian kecil dari kehidupan. Tapi tanpa kesenian sepertinya ada yang tidak hidup dalam kehidupan tersebut. FIERA terus melewati berbagai perubahan pemahaman dan keinginan baik secara institusi maupun personal. Ada yang pergi dan ada yang datang. Pada tahun 2007
awal, Endang dan Raden
akhirnya tak dapat bergabung lagi bersama FIERA karena kesibukan masingmasing. Sebuah pukulan telak adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi FIERA saat itu. Entah apa yang harus Fiera lakukan, tapi kami percaya semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya, Fiera harus tetap tegak berdiri, karena FIERA adalah pohon kehidupan yang harus tetap tegak tumbuh dan merindangi lainnya. Ada sedikit perdebatan tentang posisi gitar 2, akankah harus tetap mencari pemain gitar lainnya atau dengan pergantian instrument…? dengan segala efesiensi, perdebatan itu diakhir dengan opsi pergantian instrument, yaitu tidak ada gitar 2 melainkan keyboard synthetizer untuk mempertebal harmonisasi lagu. Pilihan Fiera jatuh pada Ovie yang tak lain adalah keyboardist pengiring untuk sebuah paduan suara yang ada di kampus UIN Jakarta. Layaknya pengantin baru… kami mencoba saling memahami dan mengerti satu sama lain. Dan pada kesempatan yang sama juga kami mencoba meng-upgrade bersama daya juang kami. Tak tanggung-tanggung nama band inipun akhirnya kami sepakati untuk dirubah menjadi WALI band
42
yang digawangi oleh Faank (Vocal), Apoy (Guitar/songs Writer), Tomi (Drum), & Ovie (Keyboard & Synt). Gayung bersambut, pada pertengahan tahun 2007 bersama manajer kami (Adzee) dan Positif Art management, kami mendapatkan kesempatan memasuki realita dunia rekaman bersama salah satu Major Label NAGASWARA. Semoga karya-karya kami dapat diterima oleh semua kalangan, itupun menjadi sebuah harapan besar bagi kami agar karya-karya kami dapat dinikmati oleh khalayak ramai. 2. Logo Wali Band
WALI adalah berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti wakil. Mengapa dinamakan WALI? karena salah satunya selain nama tersebut sangat mudah diucapkan oleh semua orang, sisi lainnya adalah kami (group WALI) dengan segala keterbatasan yang ada, berharap bisa mewakili segenap perasaan dan curahan hati manusia…tapi bila ada yang mengaitkan kami dengan WALI SONGO anggap saja BUY ONE GET ONE
43
FREE…siapa yang tidak menginginkan hidup ini lebih dan lebih baik….semoga WALI band dan kita semua…!!! 3.
Biodata Personil Wali Band 1. Vocalist Nama lengkap Farhan ZM. Biasa dipanggil Faank. Posisi dalam band Wali ini sebagai Lead Vocal. Dilahirkan di Sukabumi, 23 Mei 1983. Agama Islam. Alamat rumah Jl. Sosial Rt. 02/ 006 No.20 Jatiwaringin Pondok Gede – Bekasi. Anak ke 2 dari 6 bersaudara. Tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg. Golongan darah O. Hobby saya adalah singing, reading, breathing. Hal-hal yang tidak disukai adalah menunggu dan makanan favorit adalah ikan asin. Instrument yang disukai dan dikuasai adalah gitar. Influence U2, Deep Purple, GIGI dan musisi idola adalah David Coverdale. Pahlawan idola Nabi Muhammad saw. Kegiatan sekarang bermusik bersama Wali band. Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Prestasi yang pernah diraih 3rd Winner The Best Vocal IAIN se-Indonesia, 2002. 2. Guitar Nama lengkap Aan Kurnia. Orang-orang memanggilku dengan sebutan Apoy. Posisi di Wali band sebagai Guitarist. Dilahirkan di-Jakarta, 08 Maret 1983. Agama Islam. Tinggal di Jl. Swadarma I Rt/Rw 001/08 No. 07 Ulujami, Jakarta-Selatan. Anak Ke-9 dari 9 bersaudara. Tinggi badan 167 Cm dan berat badan 55 Kg. Hobby membaca koran,
44
ngerjain Orang dan ceng-cengan. Hal yang tidak disukai adalah BT, ga mood, dan diboongin. Makanan favorit adalah mie ayam, cumie saostiram, jengkol dan pete. Instrument yang dikuasai adalah gitar. Music influence adalah Offening, Green Day dan Fire Hous. Musisi idola adalah Steve Vai, Joe Satriani dan Andy Tummons. Pahlawan idola adalah Nabi Muhammad SAW. Kegiatan sekarang adalah bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 3. Drummer Nama lengkap adalah Ihsan Bustomi. Biasa di panggil Tomi. Posisi di Wali band sebagai drummer. Lahir di Jakarta, 30 Januari 1984. Agama Islam. Tinggal di Jl. Trigasi Taman 3 Blok B3 No.01 Rt/Rw 04/11. Bekasi Timur. Anak Ke-4 dari 5 bersaudara. Tinggi badan 169 Cm. Berat badan 60 Kg Golongan darah B. Hobby dengerin musik, nonton film dan olah raga. Hal yang paling tidak disukai adalah di khianatin, di tolak wanita. Makanan favorit adalah telor dan tempe. Instrument yang disukai adalah drumm. Musik influence saya Nirvana, Green Day dan RATM. Musisi idola Dave Grow, Virgie Donati, Benyamin. S dan Tre Cool. Pahlawan idola saya Ir. Soekarno. Kegiatan sekarang adalah bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1. UIN Jakarta 4. Keyboardist Nama lengkap Hamzah Shopi. Temen-temen biasa manggil saya Ovie. Posisi di Wali band sebagai Keyboardist. Tempat tanggal lahir Bogor,
45
03 November 1985. Agama Islam. Alamat rumah Jl. Cilebut Raya Rt/Rw 01/001 No.41 Kec. Sukaraja, Bogor. Anak Ke-4 Dari 5 Bersaudara. Tinggi badan 175 Cm dan berat badan 55 Kg. Golongan darah B. Hobby bermusik, melukis. Hal yang tidak disukai adalah nunggu dan nganggur. Makanan favorit saya udang dan sayur-sayuran. Instrument yang dikuasai adalah guitar dan keyboard. Music influence saya GNR, Dani dan DEWA 19, POTRET, Bon Jovi dan SLANK. Musisi idola Richard Clayderman, Anto Hoed, Mely Goeslaw, Daniel Sahuleka dan Maxim. Pahlawan idola adalah Super Man. Kegiatan sekarang adalah Kuliah dan Wali Band. Pendidikan terakhir saya SMA.
46
BAB IV HASIL PENEITIAN
A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Mari Sholawat 1. Mari sholawat Lyric : Apoy Wali Reef : Sholatullah salamullah „ala toha rosulilah. Sholatullah salamullah „ala yasin habibilah. Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah. Wakulimuja hidilillah biahlilbadriya Allah Song I Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan Song II Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta‟arufan Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan
46
47
MARI SHOLAWAT
Reef : Sholatullah salamullah ‘ala toha rosulilah Sholatullah salamullah ‘ala yasin habibilah Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah Wakulimuja hidilillah biahlilbadriya Allah Sholawat di atas adalah sholawat badar. Sholawat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena sholawat ini sering sekali di lantunkan di setiap kali ada pengajian di majlis ta‟lim. Sholawat juga salah satu cara umat islam untuk memuliakan Allah dan Rasulnya. Dimana ketika kita bersholawat, kita slalu mengharapkan pahala dari Allah dan syafa‟at dari Rasulullah. Dengan seringnya bersholawat menjadikan diri kita dan hati kita semakin tenang, semakin tentram bahkan seakan dekat dengan Rasulullah.
Song I Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan Cinta adalah sebuah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada setiap hambanya yang harus di jaga kesuciannya. Lirik lagu di atas juga mengandung pesan bahwasannya dalam agama islam tidak dikenal dengan kata
48
pacaran, yang ada hanya ta‟aruf (saling mengenal). Memang tak salah lagi, karena adanya cinta seseorang cenderung mempunyai perasaan suka kepada lawan jenisnya, maka dari itu jika sudah saling mengenal dan saling mencinta alangkah baiknya menikah saja. Karena selain sunnah Rasul menikah juga menghindari diri dari fitnah. Dengan adanya proses ini jugalah yang menjadikan kehidupan di dunia ini terus berlangsung hingga memiliki generasi dan berabad-abad hingga sampai waktu yang Allah tentukan nanti tiba. Lirik di atas mengandung pesan Ibadah.
Song II Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta’arufan Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan Namun demikian islam tidaklah melepaskan kecenderungan perasaan suka kepada lawan jenisnya dan cara berhubungan diantara mereka begitu saja sekehendak mereka. Islam memberikan batasan dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah terjadinya fitnah dan kemudharatan diantara mereka. Islam tidak membolehkan menumpahkan perasaan suka diantara lakilaki dan perempuan yang bukan mahramnya atau sebaliknya dengan cara berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk
49
membisikkan kalimat-kalimat kotornya kedalam diri mereka yang kemudian bisa membuka pintu-pintu perzinahan. Firman Allah swt :
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa : 32) Pintu-pintu zina yang tidak jarang muncul dari perbuatan ini adalah memandang lawan jenis yang bukan mahramnya dan tidak jarang disertai dengan syahwat diantara mereka berdua, saling bersentuhan kulit bahkan tidak jarang berakhir dengan perzinahan. Tepatlah apa yang dikatakan oleh Syauki tentang memandang yang dilarang ini yaitu : “Memandang (berpandangan) lalu tersenyum, lantas mengucapkan salam, lalu bercakap-cakap, kemudian berjanji dan akhirnya bertemu.” Lirik lagu di atas mengandung pesan dakwah terutama pada Ibadah kita sebagai seorang muslim yang berpengang teguh kepada Al-Qur‟an dan Hadits, sudah cukup jelas bahwsannya kita tidak boleh melakukan hal yang bersifat maksiat yang dapat menimbulkan dosa bagi kita.
B. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tobat Maksiat 2. Tobat Maksiat (TOMAT) Lyric : Apoy Wali Song I Dengarlah hai sobat saat kau maksiat. Dan kau bayangkan ajal mendekat Apa kan kau buat kau takkan selamat. Pasti dirimu habis dan tamat Bukan ku sok taat sebelum terlambat. Ayo sama-sama kita toubat
50
Dunia sesaat awas kau tersesat. Ingatlah masih ada akhirat Astaghfirullahal‟adzim Reff: Ingat mati ingat sakit. Ingatlah saat kau sulit Ingat-ingat hidup cuma satu kali Berapa dosa kau buat. Berapa kali maksiat Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat Cepat ucap Astaghfirullahal‟adzim Song II Pandanglah kesana lihat yang disana. Mereka yang terbaring di tanah Bukankah mereka pernah hidup juga. Kitapun kan menyusul mereka Astaghfirullahal‟adzim
TOBAT MAKSIAT
Taubat atau tobat adalah salah satu masalah yang dibicarakan oleh AlQuran. Taubat atau tobat berakar dari kata bahasa Arab Taba, yang berarti Raja‟a (Kembali).1 Yang artinya sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan (277), yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka itulah yang di terima Allah taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (277) pengertinya adalah 1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak 11
Dr. Burhan, Djamalidin, “Konsepsi Tobat Pintu Pengampunan Dosa Besar, Dosa Syirik Masih Terbuka,” (Dunia Ilmu, Surabaya, 1996)h. 1
51
mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu. Kata maksiat dalam judul tersebut diartikan sebagai tidak melakukan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang. Maksiat diartikan juga sebagai pelanggaran hukum agama yang bersifat individual hukum yang sedikit sekali dampak sosialnya. Menurut ulama salaf “Dosa dan maksiat sangat berbahaya bagi hati kita seperti racun berbahya pada jasad kita dan kesehatan hati bagi orang mukmin tentu lebih berbahya dari pada kesehatan kita.2 Maka kata “Taubat Maksiat” dalam judul ini diartikan sebagai kembali kejalan yang benar atau menyesali dosa yang telah kita lakukan. Ini adalah bentuk Akhlak kita kepada Allah SWT.
Song I Ingatlah hai sobat saat kau maksiat. Dan kau bayangkan ajal mendekat Apa kan kau buat kau tak kan selamat. Pasti dirimu habis dan tamat Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, oleh karena itu manusia seringkali melakukan kesalahan. Dan sering kali melupakan Allah SWT pada saat mereka senang. Terkadang lupa dengan apa yang mereka lakukan belum tentu benar di sisi Allah SWT. Dan bahwasannya kita sebagai manusia di
22
Pitaxxx.Wordpress.com/2009/05/25
52
anjurkan untuk saling mengingatkan dan mengajarkan manusia untuk selalu berprilaku dan bersikap di jalan yang benar, menurut apoy pencipta lagu ini, dengan keadaan zaman yang semakin maju dan dengan segala problema yang ada, maka jangan sampai kita terjerumus ke dalam kemaksiatan. Apabila kita akan melakukan kemaksiatan alangkah baiknya kita mengingat mati. Karena dengan mengingat mati orang akan semakin merasa takut untuk melakukan kemaksiat. Na‟udzubillah Min Dzalik jika ada diantara kita meninggal dalam keadaan melakukan kemaksiatan. Seperti yang sedang marak terjadi, banyak orang yang mati karena menenggak minuman keras (khamar). Kita sebagai manusia harus bisa memilih dan mengerti apa yang sedang kita lakukan, karena tidak semua perbutan yang kita lakukan selalu benar di sisi Allah SWT. Dan setiap manusia yang hidup tidak mengetahui kapan ajal kita akan datang. Rezeki, jodoh dan maut kita tak ada yang tau hanya Allah SWT yang mengetahui ini semua. Lirik di atas mengandung pesan Aqidah. Ini merupakan bentuk Akhlak kita atau sikap kita yang sering kita lakukan di saat kita senang, biasanya kita sering kali melupakan Allah. Surat An-Nahal ayat 119.
Artinya : kemudian sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang.
53
Song I Bukan ku sok taat sebelum terlambat. Ayo sama-sama kita toubat Dunia sesaat awas kau tersesat. Ingatlah masih ada akhirat Syair lagu diatas mengajak kita untuk saling menasehati dan mengingatkan antara sesama manusia. Dan mengandung arti mengajak untuk menuju jalan kebenaran. Di antara ciri manusia yang tidak akan merugi adalah sebagaimana yang diungkap dalam surat Al-Ashr, yaitu senantiasa saling menasihati dengan kebenaran (saling menasihati untuk melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah) dan saling menasihati dengan kesabaran (maksudnya saling menasihati untuk bersabar menanggung musibah atau ujian). Surat ini amat penting sehingga ada riwayat dari Imam At-Thabrani dari Ubaidillah bin Hafsh yang menyatakan bahwa ada dua orang sahabat nabi yang bila bertemu maka mereka berdua tidak ingin berpisah kecuali membaca surat Al-Ashr, kemudian mengucapkan salam untuk perpisahan. Imam As-Syafi‟i pernah mengatakan: “Seandainya manusia mau merenungi kandungan surat Al-Ashr, pasti cukuplah itu bagi kehidupan mereka.” (lihat Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, Juz III hal 674) Di antara hak seorang muslim dengan muslim lainnya adalah, apa bila dimintai nasihat oleh saudaranya tentang sesuatu hal maka ia harus memberikannya, dalam artian ia harus menjelaskan kepada saudaranya itu apaapa yang baik dan benar. Dalam sebuah hadits disebutkan:
إِذَا اسْتَنْصَحَ أَحَ ُدكُمْ أَخَاهُ فَلْيَنْصَحْ لَو
54
“Bila salah seorang dari kamu meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaknya (yang diminta) memberi nasihat.” (HR Bukhari) Dalam hadits lain disebutkan:
ْن وَعَاّمَتِهِم َ ن النَصِيحَ ُة لِلَ ِو وَلِرَسُىلِ ِو وَلِأَئِّمَ ِة الّْمُسْلِّمِي ُ الدِي “Agama adalah nasihat bagi Allah, bagi Rasul-Nya, untuk para pemimpin umat Islam dan untuk para orang awamnya.” ( H.R Bukhari) Maksud hadits di atas adalah: Agama adalah nasihat, maksudnya bahwa sendi dan tiang tegaknya agama adalah nasihat. Tanpa saling menasihati antara umat Islam maka agama tidak akan tegak. Saling menasihati di antara manusia
adalah kewajiban.
Karena di satu sisi bangkit dengan kebenaran adalah sangat sulit sementara di sisi lain hambatan-hambatan untuk menegakkannya sangat banyak, misalnya: Hawa nafsu, logika kepentingan, tirani thaghut, dan tekanan kezhaliman. Pemberian
nasihat
merupakan
pengingatan,
dorongan
dan
pemberitahuan bahwa kita satu sasaran dan satu tujuan akhir. Semua manusia senantiasa bersama-sama dalam menanggung beban dan mengusung amanat. Bila saling menasihati ini kita lakukan bersama-sama, di mana berbagai kecenderungan individu bertemu dan saling berinteraksi, maka akan menjadi berlipat gandalah kekuatan kita untuk menegakkan kebenaran. Masyarakat Islam tidak akan tegak kecuali dijaga oleh sekelompok manusia yang saling tolong menolong, saling menasihati dan memiliki solidaritas yang tinggi. Bait syair di atas pun tidak hanya membahas tentang menasehati sesama manusia, namun mengingatkan manusia bahwasanya kita sebagai seorang muslim percaya akan adanya hari akhirat. Karena kita hidup didunia
55
ini hanyalah sementara, semua perbuatan yang kita lakukan didunia akan ada pertanggung jawabannya dan perhitunganya di akhirat nanti. Lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah.
Astagfirullahal’adzim Zikir menurut pengertian bahasa adalah ingat, pengertian zikir menurut istilah berarti menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid atau membaca lafaz yang lain. Pengertian zikir secara khusus adalah ucapanucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat tuhan dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang mensucikan tuhan dan membersihkanya dari sifatsifat yang tidak layak untuknya. Selanjutnya dengan pujian-pujian dan sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukan kebesaran, kemuliaan dan kemurnian. Kata Astaghfirullahal‟adzim merupakan kalimat istigfar kalimat tersebut merupakan pernyataan seorang hamba untuk memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang dilakukan. Sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun yang terlepas dari dosa dalam perjalanan kehidupannya sehari-hari, walaupun demikian Allah masih memberikan kesempatan kepada hambanya untuk bertaubat. Di antara caracara yang harus dilakukan oleh seseorang dalam bertaubat disamping meninggalkan perbuatan buruknya selama ini yang ia lakukan, serta berjanji tidak
akan
mengulanginya
lagi
adalah
dengan
selalu
membaca
56
istigfar….astagfirullah hal‟azim. Lirik lagu di atas mengandung pesan Syariah.
Reef : Ingat mati ingat sakit. Ingatlah saat kau sulit Ingat-ingat hidup cuma satu kali Dalam syair lagu ini mengandung makna bahwasanya manusia tidak akan hidup kekal melainkan hidup hanya satu kali, ketika kita hidup di dunia ingatlah apa yang telah kita lakukan di dunia baik disaat keadaan kita sesulit apapun, kita harus slalu ingat akan kematian yang akan datang setiap saat menjemput kita, dan itu akan slalu menjaga dan mengingatkan kita untuk selalu berbuat kebaikan, karena setiap perbuatan yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Lirik lagu di atas mengandung pesan Syariah.
Berapa dosa kau buat. Berapa kali maksiat Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat Cepat ucap Astaghfirullahal’adzim Syair ini mengingatkan kita bahwasanya janganlah kita hanya mengingat perbuatan-perbuatan baik saja yang telah kita lakukan. Tetapi cobalah mulai dengan mengingat dosa-dosa kita, sudah berapa banyak kemaksiatan dan dosa yang telah kita lakukan, sudah sebesar apakah pengabdian kita kepada Allah dengan melaksanakan semua perintahnya dan
57
menjauhi larangannya. Jika semua sudah seperti itu lebih baik kita mengucap istighfar dan kembali kepada jalan yang benar dengan melakukan segala kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Lirik lagu di atas mengandung pesan Ibadah.
Song II Pandanglah kesana lihat yang disana. Mereka yang terbaring di tanah Bukankah mereka pernah hidup juga. Kitapun kan menyusul mereka Astaghfirullahal’adzim Syair berikut ini adalah syair yang terakhir, namun syair ini benar-benar sakral, karena sair ini mengandung makna kalau kita harus merenung sejenak dan memandang sejenak kepada orang-orang yang telah mendahului kita ( meninggal dunia ) yang akhirnya pun kita akan menyusul mereka semua. Tetapi hal yang terpenting adalah bukan kematinya atau bagaimana matinya, yang terpenting adalah sudah cukup siapkah kita mempersiapkan segala kebutuhan untuk diakhirat nanti jika suatu saat nanti ajal menjemput kita secara tiba-tiba. Dalam lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah kita kepada Allah Sebagai manusia yang di ciptakannya. Hidup dan mati adalah ujian, setiap yg hidup pasti akan merasakan kematian. Allah jalla jalaaluh menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik amalannya yang menjadikan mati dan hidup agar Dia menguji kamu siapa di
58
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
C. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu TUHAN 3. TUHAN Lyric : Apoy Wali Song I Tuhan dengarkan aku. Ku memohon kepada mu Ku angkat tanganku ku lafazkan lidahku. Menyebut namamu tuhan Song II Tuhan lihatlah aku. Ku berserah kepadamu Ku letakan keningku bersujud kepadamu. Ampuni dosa-dosaku Reef Tuhanku jangan ambil nyawaku. Sebelum ku dekat dengan mu Tuhan siapkan duniaku. Tuk nanti tiba akhiratku Bridge Berapa nikmat yang telah kau beri. Berapa yang telah aku ingkari Masih pantaskah sujudku padamu. Aku malu aku malu
TUHAN Song I Tuhan dengarkan aku. Ku memohon kepada mu Ku angkat tanganku ku lafazkan lidahku. Menyebut namamu tuhan
59
Bahwasannya dalam lirik lagu yang ada di atas menjelaskan tentang permohonan seorang hamba kepada penciptanya yaitu Allah SWT. Dalam setiap sholat kita berulang kali terucap perjanjian dan tekad yang kuat untuk menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dalam beribadah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Setiap kita membaca Al-Fatihah, pada saat itu pula kita mengucapkan:
Artinya : “Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”(Q.S. Al-Fatiahah:5) Hal ini juga sesuai dengan perintah Allah dalam ayat yang lain :
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, hidup dan matiku untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, karena itulah aku diperintahkan dan aku adalah muslim yang paling awal”.(Q.S. AlAn’aam:123-124). Dengan etika mengangkatkan kedua tangan serta melafadzkan segala do‟a-do‟a yang kita panjatkan, memohon apunan atas segala dosa yang kita
60
perbuat, memohon keselamatan dunia akhirat, memohon hajat di kabulkan, memohon segala kebaikan selalu menyertai kita, semua kita panjatkan dan kita serahkan kepada Allah dan memohon di kabulkan. Lirik lagu di atas mengandung pesan Ibadah.
Song II Tuhan lihatlah aku. Ku berserah kepadamu Ku letakan keningku bersujud kepadamu. Ampuni dosa-dosaku “Bersujud” itu dapat diartikan kita sedang menyembah Allah, disaat kita bersujudlah itulah, betapa rendahnya dan betapa hinanya diri kita dihadapan Allah. Betapa besar kuasa Allah, betapa mulianya Allah, raja dari segala raja, semua itu terwujudkan atas semua ciptaannya yang ada di dunia ini. Dengan menyerahkan seluruh hidup dan mati kita hanya kepadanya adalah suatu pilihan yang tepat dan bijak, karena itu adalah suatu bentuk kepasrahan dan penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya. Penyerahan diri seorang hamba kepada tuhannya ini merupakan bentuk aqidah kita kepada Allah SWT. Bersujud dapat juga diartikan bahwa kita menyembah Allah seperti kita melakukan sholat. Sholat adalah salah satu dari Rukun Islam yang ketiga, dan Rukun Islam itu bagian dari Syariah. Dan hanya dihadapan Allah lah kita bersujud, dan menjalankan semua perintahnya serta kita harus menjauhi larangannya. Dan apabila kita telah melakukan kesalahan (dosa-dosa), sebaiknya kita segera memohon ampunannya, karena hanya kepada Allah lah yang dapat mengampuni semua dosa-dosa yang telah
61
kita lakukan. Dan dalam bait di atas juga menggambarkan bentuk dari Ibadah seorang hamba kepada tuhannya. Lirik lagu di atas mengandung pesan Ibadah.
Reef Tuhanku jangan ambil nyawaku. Sebelum ku dekat dengan mu Tuhan siapkan duniaku. Tuk nanti tiba akhiratku Seluruh makhluk hidup yang bernyawa di dunia pasti akan merasakan mati, karena kematian adalah pintu gerbang kita untuk menuju kehidupan yang selanjutnya. Kehidupan yang sesungguhnya yang dimana kita akan ditentukan oleh amal perbuatan baik kita selam hidup didunia, apakah nanti akan masuk kedalam surga ataukah akan masuk kedalam api neraka. Lirik diatas adalah sebuah do‟a dimana seorang hamba bahkan do‟a seluruh makhluk hidup yang tak ingin menemui kematian sebelum ia dekat dengan tuhannya (Allah). Karena itulah sebagai muslim kita harus selalu ingat pada kematia karena dengan mengingat kematian, insya Allah kita akan selalu takut untuk berbuat maksiat sehingga ketika kita dipanggil oleh malaikat Izroil tuk menghadap Allah kita telah mempersiapkan semua kebutuhan kita di akhirat nanti. Lirik lagu di atas menganduung pesan Aqidah.
62
Bridge Berapa nikmat yang telah kau beri. Berapa yang telah aku ingkari Masih pantaskah sujudku padamu. Aku malu aku malu Makna dalam lirik di atas ini menyatakan bahwa betapa sangat banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita hambanya, sampai-sampai dengan alat hitung secanggih apapun yang ada pada saat ini tidak ada yang mampu untuk menghitungnya, namun berapa banyak pula yang telah di ingkarinya, itu semua karena manusianya yang tidak pandai bersukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Ketika menyadari akan semua kesalahan barulah kita merasa apakah masih pantas kita bersujud dihadapannya. Apakah tidak merasa malu bersujud kepadanya dengan keadaan diri yang penuh dengan kesalahan dan dosa. Tapi dengan sifat Allah yang maha pengampun, kita tidak usah merasa khawatir, memohonlah ampunan dengan sungguh-sungguh kepadanya. Dalam lagu “Tuhan” berceritakan tentang bentuk ketaqwaan, keyakinan yang masuk dalam aqidah seoarang hamba kepada Tuhannya, yang mana hamba itu telah menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya kepada Allah SWT serta mensyukuri dan mengagungi akan kebesaran Allah. Lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah.
63
D. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Ya Allah 4. Ya Allah Lyric : Apoy Wali Reef Ya Allah hu ya rabbi ya Allahu ya rabbi Ya Allahu ya rabbi hu ya Allah Song I Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku Song II Ya Allah lindungilah diriku. Dari yang menjahati dan menzolimiku Ya Allah kau lah maha segala. Engkaulah pelindung hidup dan matiku Reef Ya Allahu ya rabbi hu ya Allahu ya rabbi hu Ya allahu ya rabbi ya Allah Ya Allahu ya rabbi hu ya allahu ya rabbi hu Ya Allahu ya rabbi hu ya Allah Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku
64
YA ALLAH Reef Ya Allahu ya rabbi hu ya Allahu ya rabbi hu Ya allahu ya rabbi ya Allah Teruslah puji tuhanmu dengan sebaik-baiknya pujian, karena memang ialah yang pantas kita puji. Dan dengan seringnya kita memuji Allah semakin kita dekat dengan Allah dan semakin di cintai oleh Allah. Dan barang siapa yang dirinya sudah disayangi dan dicintai oleh Allah, maka tidak akan menemukan kesulitan yang berarti selama hidup didunia, karena Seluruh ciptaannya sudah pasti ikut mencintainya. Lirik lagu di atas mengandung pesan Ibadah.
Song I Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku Ketika kita dihadapkan oleh suatu masalah, banyak-banyaklah berdo‟a agar dipermudah semuanya dan janganlah pernah berfikir Allah itu tak adil, jika ada orang berkata demikian, niscaya orang itu adalah salah satu orang yang tidak beriman dan tersesat. Setiap masalah yang datang menghampiri umat muslim sesungguhnya itu adalah suatu cobaan keimanan baginya. Tetapi ketika suatu masalah datang menghampiri orang non muslim sesungguhnya itu adalah sebuah musibah baginya. Dan harus kita percaya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi
65
batas kemampuan hambanya, karena setiap cobaan yang di berikan kepada hambanya itu dikarenakan Allah sayang kepada hambanya, dan dengan seringnya mendapatkan cobaan semakin tinggi tingkat keimanan kita semakin banyak juga dosa yang diampuni Allah. Lirik lagu di atas mengandung pesan Ibadah.
Song II Ya Allah lindungilah diriku. Dari yang menjahati dan menzolimiku Ya Allah kau lah maha segala. Engkaulah pelindung hidup dan matiku Allah adalah satu-satunya tempat yang tepat untuk kita jadikan tempat perlindungan dari semua yang kita takutkan dan kita khawatirkan, karena cara menjaga Allah sangat berbeda dengan cara makhluk ciptaannya. Dengan segala kesempurnaannyalah Allah mampu melindungi kita didunia bahkan sampai akhirat. Hanya saja kita sebagai manusia tidak mengerti dan tidak menyadari betapa sampai detik ini pun sesungguhnya Allah melindungi diri kita dari musuh-musuh-Nya. Di dalam lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah dimana bahwasnnya kita harus meyakini adanya kekuasan Allah SWT sebagai pencipta kita. Karena itu semua yang akan terjadi dan yang belum terjadi kita tak mengtahuinya semuanya kita serahkan kepada Allah SWT sebagai Pencipta alam semesta ini.
66
E. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Aku Cinta Allah 5. Aku Cinta Allah Lyric : Apoy Wali Song Andaikan diriku bisa seperti yang lain Yang kau sayang yang kau rindukan yang kau cintai Aku lemah tanpamu aku lelah Aku sungguh tak berdaya Tolongku…tolongku ya Allah Reef Setiap air mata ku mengalir. Allah aku lemah dan tak berarti Setiap derai tangis membasahi. Allah jangan tinggalkan aku lagi Aku sayang Allah. Aku Rindu Allah. Aku Cinta Allah
AKU CINTA ALLAH Kalimat Tauhid “..Ya Allah Engkau Tuhanku.. Tiada tuhan melainkan Engkau.. Engkau cinta agungku.. Nabi Muhammad utusanMu..” Inilah cinta yang sesungguhnya dan sebenar-benarnya cinta, cinta yang didasarkan atas keimanan dan ketaqwaan manusia, cinta seorang hamba kepada sang maha pencipta, cinta tanda syukur dan tiada kuasa selain kuasaNya, cinta Allah adalah cinta yang tidak pernah luntur dan abadi. Cinta selainnya adalah cinta yang luntur dan berakhir. Janganlah mencintai akan
67
sesuatu terlalu berlebih lebihan sehingga mengurangi cintamu kepada Allah. Mencintailah kamu kepadanya dengan makna kecintaanmu kepada Allah Yang Maha Esa dapat diartikan memandang segala sesuatu karena Allah SWT semata sehingga apabila kamu mencintai seseorang, cintailah dia dengan sebenar-benarnya karena Allah. Islam memandang tinggi persoalan cinta yang tentunya merupakan perasaan dan fitrah yang menjiwai naluri setiap manusia. Namun, cinta di dalam Islam perlulah melalui berbagai peringkat keutamaannya yang terdiri : 1. Cinta kepada Allah Islam meletakkan cinta yang tertinggi dalam kehiudupan manusia ialah cinta kepada Allah. Ketinggian nilai taqarrub Al-Abid kepada Khaliq dapat dikesan melalui cinta murni mereka kepada Pencipta. Tanpa cinta kepada Allah perlakuan hamba tidak memberi pulangan yang berarti sedangkan apa yang menjadi tunjang kepada Islam ialah mengenali dan menyintai Allah. Sinaran cinta itu jua akan mendorong hamba bertindak ikhlas di mihrab pengabdian diri kepada Allah serta menghasilkan cahaya iman yang mantap. Firman Allah SWT :
“..(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya,
68
(memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah…” (Surah AlBaqarah ayat : 165) Memiliki cinta Allah seharusnya menjadi kebanggaan individu mukmin lantaran keagungan nilai dan ketulusan ihsan-Nya. Namun menjadi suatu kesukaran untuk meraih cinta Allah tanpa pengabdian yang menjurus tepat kepada-Nya. Cinta Allah umpama satu anugerah yang tertinggi dan tidak mungkin dapat memilikinya kecuali didahulukan dengan pengorbanan yang sungguh-sunguh dan mahal. Cinta Allah adalah syarat yang utama untuk meletakkan diri di dalam barisan pejuang-pejuang kalimah Allah SWT. Firman Allah SWT (yang bermaksud) :
“..Wahai orang-orang yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari ugamanya (jadi murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir…” (Surah Al-Maidah, ayat 54) 2. Cinta Kepada Rasulullah SAW dan Para Anbiya‟ Apabila manusia berada di dalam kegelapan yang begitu kelam,maka diutuskan pembawa obor yang begitu terang untuk disuluhkan kepada manusia ke arah jalan kebenaran. Sayang, pembawa obor tersebut terpaksa begelumang dengan lumpur yang begitu tebal dan menahan cacian yang tidak sedikit untuk melaksanakan tugas yang begitu mulia.
69
Pembawa obor tersebut ialah Rasulullah SAW. Maka adalah menjadi satu kewajipan kepada kepada setiap yang mengaku dirinya sebagai muslim memberikan cintanya kepada Rasulullah dan para ambiya‟. Kerana kecintaan inilah, para sahabat sanggup bergadai nyawa menjadikan tubuh masingmasing sebagai perisai demi mempertahankan Rasulullah SAW. Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan yang artinya: Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperolehi kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, mencintai seorang hanya kerana Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam Neraka. (Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasaie)3 Namun, dalam suasana kita sekarang yang begitu jauh dengan Rasulullah SAW dari segi masa, adakah tidak berpeluang lagi untuk kita memberikan cinta kepada Rasulullah SAW? Sekalipun Rasulullah SAW telah meninggalkan kita jauh di belakang, sesungguhnya cinta terhadap baginda boleh dbuktikan melalui kepatuhan serta kecintaan terhadap sunnahnya. Oleh yang demikian, orang yang memandang hina malah mengejek-ngejek sunnah Rasulullah SAW tentunya tidak boleh dianggap sebagai orang yang menyintai Rasulullah SAW
. 3
islam/
http://rifafreedom.wordpress.com/2008/09/22/cinta-menurut-pandangan-
70
3. Cinta Sesama Mukmin Interaksi kasih sayang sesama mukmin adalah merupakan pembuluh utama untuk menyalurkan konsep persaudaraan yang begitu utuh. Cinta sesama mukmin inilah yang mengajar manusia supaya menyintai ibubapanya. Malah mengherdik ibubapa yang bererti merungkaikan talian cinta kepada keduana adalah merupakan dosa besar sebagaimana yang disebut di dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah r.a yang artinya : “Ketika kami bersama Rasulullah s.a.w, baginda telah bersabda: Mahukah aku ceritakan kepada kamu sebesar-besar dosa besar: Ianya tiga perkara, iaitu mensyirikkan Allah, mengherdik kedua ibu bapa dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu..”(Hadis riwayat Bukhari, Muslim). Alangkah indahnya sebuah agama yang mengajar penganutnya agar menghormati dan menyintai kedua ibu bapanya yang telah melalui susah payah untuk membesarkan anak-anak mereka. Di manakah lagi keindahan yang lebih menyerlah selain daripada yang terdapat di dalam Islam yang mengajar umatnya dengan pesanan :
Artinya : “..Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.”.(Surah Israa, ayat 24) Selain daripada cinta kepada kedua ibubapa ini, Islam juga meletakkan cinta sesama mukmin yang berimana sebagai syarat kepada sebuah perkumpulan atau jemaah yang layak bersama Rasulullah SAW. Hayatilah betapa dalamnya maksud firman Allah SWT :
71
“..Nabi Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam). (Surah Al-Fath, ayat 29) Al-Quran sendiri menukilkan betapa pujian melangit yang diberikan oleh Allah SWT kepada golongan Ansar yang ternyata menyintai golongan Muhajirin dengan cinta suci yang berasaskan wahyu Ilahi. Malah dalam keadaan mereka berhajat sekalipun, keutamaan tetap diberikan kepada saudara-saudara mereka dari golongn Muhajirin. Firman Allah SWT
Artinya: “..Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri (Madinah) serta beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke negeri mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat. .(Surah Al-Hasyr, ayat 9)
72
Bukankah ini yang telah diajar oleh Islam. Maka di tengah-tengah kecaman keganasan yang dilemparkan kepada Islam pada hari ini, kenapa tidak masyarakat antarabangsa malah umat Islam sendiri melihat bahawa betapa agungnya unsur kasih sayang dan cinta yang terdapat di dalam Islam. Namun, betapa agungnya cinta di dalam Islam, begitu jualah agungnya penjagaan Islam sendiri terhadap umatnya agar sama sekali tidak mencemarkan kesucian cinta dengan kekotoran nafsu. Itulah cinta di dalam Islam. Ia tidak dapat tidak haruslah diasaskan di atas dasar keimanan kepada Allah. Alangkah ruginya cinta yang lari dari landasan iman. Akan hanyutlah jiwa-jiwa yang menyedekahkan dirinya untuk diperlakukan oleh „syaitan cinta‟ sewenangnya-wenangnya. Dari lirik lgu di atas mengnadung pesan akhlak dimana kita meyakini akan adanya Allah SWT. Yang telah menciptakan kita, dan menghendaki segala yang ada di dunia ini. Maka dari itu kita harus mencintai Allah SWT karena semua yang ada di dunia ini atas kehendaknya.
F. Pesan Yang Paling Dominan Pada Album Ingat Sholawat Di dalam album Ingat Sholawat ini Pesan yang paling Dominan Adalah Pesan Aqidah. Dimana Aqidah Itu adalah bahwasanya seseorang hamba meyakini akan adanya penciptaan, kekuasan yang ada di muka bumi ini cipataan Allah SWT. Dan didalam album Ingat Sholawat ini sangat mendominasi pada pesan yang mengingatkn kita kepada adanya Tuhan sebagai pencipta yang harus kita sembah dan tidak ada seorang pun di dunia
73
ini yang dapat memungkiri akan adanya Allah SWT zat yang maha kuasa pemilik alam semesta. Lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dan menguraikan hasil penelitian terhadap isi lagu dalam album Ingat Sholawat group band Wali, semua pesan di dalam album Ingat sholawat group band Wali baik aqidah, ibadah maupun syariah. Pesan yang paling dominan muncul adalah pesan aqidah. Kini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pesan yang mengandung Aqidah ada dalam judul lagu Tuhan. Pesan dakwah
yang mengandung Ibadah ada dalam judul lagu Mari Sholawat dan pesan yang mengandung Syariah ada dalam judul lagu Tobat Maksiat pada lirik Astagfirullah. 2. Pesan yang ada dalam album Ingat Sholawat ini mengandung pesan Aqidah, Ibadah dan Syariah. Pesan yang paling dominan muncul di dalam album Ingat Sholawat group band Wali adalah pesan Aqidah dan Ibadah. Pesan Ibadah adalah pesan yang bahwasannya menginatkan kita kepada Allah SWT sebagai pencipta alam semesta ini. Pesan Aqidah adalah pesan yang bahwasanya selalu menyangkut pada keyakinan kita kepada Allah SWT.
B. Saran-saran Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saransaran, antara lain: 1. Kepada praktisi kepada praktisi atau aktivis dakwah diharapkan agar dapat memilih dan mengoptimalkan lagu sebagai salah satu sarana dalam berdakwah.
73
74
Karena selain didalam diri seseorang sudah memiliki jiwa seni, lagu pun pada saat ini sudah tidak asing lagi didengar di tengah-tengah berbagai lapisan masyatrakat dan pesan yang disampaikan melalui lagu pun sangat cepat diterima oleh masyarakat. 2. Kepada seluruh personil Wali band agar senantiasa slalu semangat dalam menciptakan karya-karya yang terbaik, baik lagu-lagu bernuansa umum ataupun bernuansa religi, yang terpenting adalah menciptakan karya yang mudah dipahami dan dinikmati oleh semua masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Dan kalau bisa jangan menciptakan lagu religi di saat suasana Ramadhan saja. Semoga Wali band sukses selalu.
75
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Tuti, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat. Al-Jarisyah Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), cet. Ke-1. Arifin M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991 Bachtiar, Wardi, Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos,1997) Bisri, Mustofa, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995) Bugin, Burhan, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) Darussalam, Ghazali, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga SDN. BHD, 1996 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1999). Djamalidin, Burhan, , “Konsepsi Tobat Pintu Pengampunan Dosa Besar, Dosa Syirik Masih Terbuka,” (Dunia Ilmu, Surabaya, 1996) Effendi, Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), cet.ke 8. Gazalba, Sidi, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998). Hafidudin, Didin Dakwah Aktual, (Jakarta:Gema Insani, 1991). Haryono, Rudy, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris (Jakarta: Pustaka Indonesia) Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996 Hasimy A. Dusur, Dakwah Menurut Al-qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994) Hefni, Harjani, Metode Dakwah, (Jakarta : Rahmat Semesta, 2009), Cet. Ke-3. Helmy, Masdar, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha Putra,1973) 75
76
Jarisyah, Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989), cet. Ke-1. Muhadjir, Noeng, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta, Rake Sarasin, 2000) Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet. Ke-14. Munawwir, Warson Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pusataka Progresif, 1994) Munir, Amin Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009) Natsir, Mohammad, Fiqhud Da’wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak’wah, (Jakarta, Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X. Sayid Abd. Rauf Abdul Kadir, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar El-Tiba’ahal al-Mahmadiyah, 1987 Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001) Shihab, M.Quraish, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan, 1999) Shihab, Quraisy, Tafsir al-Misbah, (Lentera Hati, 2000), cet. Ke-1. Suhaimi, Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Prss, 2006) Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986) Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) Umary, Barmawi Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987)