ABSTRAK Budi Haryanto Isi Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu Album SurgaMU Group Band Ungu Perkembangan teknologi komunikasi sangat begitu pesat dan sangat mempengaruhi konsumtif informasi pada saat ini. kemajuan teknologi baik secara langsung maupun tidak langsung telah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan segala bentuk informasi yang diperlukan yang mampu memenuhi kebutuhan komunikasi dan informasi masyarakat. Kemajuan dakwah di bidang media sarana dakwah yang telah megikuti perkembangan teknologi serta inovasi metode penyampaian dakwah yang benarbenar dapat diterima dan disukai oleh masyarakat. Dakwah melalui musik dan lagu yang dibantu penyampaiannya oleh media elektronik bukanlah hal yang baru, namun dengan inovasai gaya penyampaian serta tutur bahasa yang dapat disukai masyarakat membutuhkan kemampuan yang layak dihargai dalam penyampaiannya. Dari uraian di atas, tujuna penelitian ini untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu album SurgaMu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Deskriptif, suatu penelitian untuk membuat penjabaran dari obyek yang diteliti dengan mengidentifikasikan secara sistematis dan obyektif karakteristik dari lirillirik lagu yang ada. Dalam penelitian ini unit analisis penelitiannya adalah album SurgaMu group band Ungu sedangkan untuk pengamatannya empat lagu, diantaranya; Andai Ku Tahu, Surga Mu, Selamat Lebaran dan Do’a. Yang dianalisanya pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu yang terdapat dalam album tersebut. Keberadaan group band yang beraliran musik pop, rock dan dangdut memiliki peluang menyampaikan pesan moral dengan menyentuhkan unsur-unsur keagamaan “dakwah”, karena pengaruh kesukaan masyarakat akan jenis bentuk media serta aliran musik dalam setiap pergelarannya selalu disaksikan dan diterima oleh banyak orang dan apa yang dilantunkan mudah diingat oleh pendengarnya
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘alamin itulah kalimat yang pantas dan sangat melegakan saat penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai ungkapan rasa syukur pada Allah yang maha Penyayang, Pengasih atas segala hidayah dan rahmatNya. Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada sebaik-baik manusia yang memberi tauladan, membawa kedamaian dan ketentraman kepada seluruh umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabatsahabatnya dan umat yang selalu mengikuti ajaran-ajaran Beliau. Walau usaha dalam penyelesaian skripsi ini telah dilalui, namun sudah pasti terdapat kekurangan didalamnya. Sebagai salah satu karya ilmiah, skripsi ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak yang perduli dengan masalah ini tapi juga menerima saran dan kritik yang bertujuan untuk penyempurnaan. Selesainya penulisan skripsi ini sangat terkait dari bantuan partisipasi berbagai pihak. Untuk itu penulis haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mencurahkan segala bantuan, perhatian serta motivasinya selama penyusunan skripsi ini hingga diterima sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada : 1. Bapak Dr. Murodi, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag. dan Ibu Ummi Musyarofah M.A. selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Rubiyanah, M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sangat bersabar dapat meluangkan waktu dan perhatian untuk memberikan
bimbingan,
pengarahan,
dan
petunjuk
hingga
terselesaikannya skripsi ini. 4. Segenap Bapak Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak memberikan keilmuan serta berbagi wawasan dan pengalamannya selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islasm, tidak lupa pula segenap pimpinan, Staf dan Karyawan baik Akademik, Perpustakaan maupun Umum, yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Orang tua ku tercinta Hj. Sri Rejeki yang telah mencurahkan kasih sayangnya yang tak henti-hentinya bekerja keras, sabar, dan ikhlas dalam berdoa diperuntakkan kepada Penulis demi satu titik kemudahan hingga usainya study ini. Dan seluruh saudara ku I love you all 6. Bapak Rudi selaku Management Ungu yang telah banyak membantu dan mengizinkan penulis untuk mengangkat Band Ungu sebagai bahan penelitian. Juga kepada Abang Pasha dan Abang Enda yang telah bersedia diwawancarai sehingga tersusun menjadi sebuah Skripsi.
iii
7. Best Friends; Zarkasih, Ian Herlian S, Rama Julian, Lukman, Darmuji, Belgranau, Sukma P, Jaeni, Imam, Helmy, Suprihatin, Andayani, Supriyadi, dan teman-teman UKM RANITA yang telah banyak memberikan support untuk penyelesaian Skripsi ini. 8. Teman-teman regular KPI 2002 yang telah sama-sama berbagi rasa, khususnya KPI_C yang tidak dapat disebutkan satu persatunya. Mudah-mudahan persahabatan kita terus berlanjut. 9. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan Skripsi ini terselesaikan dengan baik. Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a semoga segala perbuatan dan bantuan mereka terbalaskan oleh Allah SWT ‘amin….’ Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Ciputat,
September 2008
Penulis
iv
DAFTAR ISI Abstrak Kata Pengantar ………………………………………………………............... ii Daftar Isi ……………………………………………………………………… v BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...... 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah……………………………………… 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………….. 5 D. Metodologi Penelitian…………………………………………………7 E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………….. 10 F. Sistematika Penulisan ……………………………………………….. 12 BAB II A. B. C.
KERANGKA TEORI………………………………………............. 13 Pengertian Lirik Lagu ………………………………………………. 13 Pengertian Dakwah …………………………………………………. 14 Unsur-unsur Dakwah ……………………………………………….. 17 1) Subyek Dakwah…………………………………………………. 17 2) Obyek Dakwah………………………………………………….. 18 3) Materi Dakwah …………………………………………………. 18 4) Media Dakwah ………………………………………………….. 22 D. Musik dan Lagu Menurut Islam…………………………………….... 24 E. Lagu Sebagai Media Dakwah………………………………………… 25
BAB III PROFIL GROUP BAND UNGU…………………………….......... 27 A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Ungu…………………… 27 B. Biografi Personil Group Band Ungu………………………………… 28 C. Karya - karya Group Band Ungu………………….………………… 29 D. Sinopsis Album SurgaMu…………………………………………… 32 BAB IV KANDUNGAN LAGU-LAGU DALAM ALBUM SURGAMU ... 33 A. Latar Belakang Pembuatan Lagu-lagu Dalam Album SurgaMu …… 33 B. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Ungu Album SurgaMu ……… 35 BAB V PENUTUP……………………………………………………………. 47 A. Kesimpulan………………………………………………………….. 47 B. Saran-Saran………………………………………………………….. 48 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 49 LAMPIRAN …………………………………………………………………..
v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dakwah hakekatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan
dan ketertarikan menyeru seseorang kepada ajaran agama Islam pada apa yang diserukan.1 Dakwah tidak hanya terbatas pada aktifitas lisan semata tetapi meliputi aktifitas manusia, dakwah tidak hanya dilakukan oleh seorang ustadz atau mubaligh tetapi dakwah dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat sebagai penghuni alam semesta. QS. Ali Imran 104
!"#$% ($ !*+&,$$- !&' 5 2!" 3☺$% 1 ./0 *; .689:"' 1@AB <=3">?3☺$% Artinya : Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dakwah dalam pengertian luas adalah penjabaran, penerjemahan dan pelaksanaan Islam dalam prikehidupan manusia termasuk didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan, dan sebagainya. 2 Kegiatan dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien bila menggunakan cara-cara yang tepat dalam penyampaian ajaran-ajaran Allah SWT.
1
Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), Cet. Ke-1, H.
13 2 Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000) Cet. Ke-I, H. 24.
vi
Salah satu aspek yang bisa ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal media dakwah, karena dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal yang menjangkau semua sisi kegiatan manusia. Dakwah dan seni pada hakekatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berprilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat mengubah kepribadian baik secara individu maupun kolektif. Dakwah dapat dilakukan Bil lisan, yang lebih banyak memfokuskan pada informatif persuasif, dan dakwah Bil hal yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat praktis yang mampu merangsang agar mad’unya lebih cepat melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-hari.3 Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai media dakwah, salah satu diantaranya adalah melalui kesenian yang mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri, tidak membosankan penikmatnya (pendengarnya) adalah dengan musik (lagu). Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dengan melalui seluruh aspek yang terdapat di dalam musik. Musik dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya, musik adalah ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya. Oleh karena itu menjadi hal yang wajar jika manusia menyukai musik sebagai suatu yang indah. Sidi Gazilba mengatakan kalau kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan untuk menarik sasarannya,
dan
pemanfaatannya
sendiri bertujuan
untuk menimbulkan
3 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. Ke-I, H. 45.
vii
kesenangan yang bersifat estetik (keindahan), juga merupakan naluri atau fitrah manusia.4 Seni merupakan fitrah insani yang telah dibawa manusia sejak ia terlahir dan menjadi kebutuhan bagi setiap emosional manusia. Allah SWT menciptakan khalifah manusia untuk bisa menilai dan mencintai keindahan, sedangkan salah satu keindahan yang sangat dinikmati dan dicintai oleh manusia adalah seni. Islam merupakan agama yang menanamkan rasa cinta dan rasa suka akan keindahan di lubuk hati setiap insan. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rosulullah SAW bersabda :
Artinya : “Sesungguhnya Allah Maha Indah, dan menyukai keindahan.. Al-Hadist” (HR. Muslim)5 Aliran musik yang memang lazim disukai oleh manusia pada umumnya, syair-syair yang dapat menyentuh jiwa merupakan senjata ampuh untuk bisa ngetop di belantika dunia musik maupun seni. Maka sudah sepantasnya kehidupan yang serba digital ini merupakan Tuhan kedua bagi manusia, pemanfaatan digital untuk berdakwah merupakan metode yang tepat pada zaman sekarang ini, pemanfaatan musik sebagai media memberikan pengaruh buat para pendengarnya baik itu pribadi maupun lingkungannya. Misalnya seorang pencipta lagu menciptakan lagu bertema kritikan terhadap elit politik, lagu tersebut dapat mempengaruhi masa untuk bertindak melakukan suatu hal, maka sudah sewajarnya fungsi media salah satunya dapat mempengaruhi khalayak. Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu,
4
Sidi Gazilba, Islam Dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) Cet. Ke-I, H. 186.
5
Yusuf Qardhawi, Islam Bicara Seni, (Solo: Era Intermedia, 2000), Cet. Ke-II, H. 39.
viii
biasanya musik atau lagu untuk berdakwah terdapat jenis aliran musik tersendiri, seperti; nasyid, gambus, qosidah, dll. Alternatif lain untuk berdakwah yaitu pemanfaatan aliran musik atau jenis lagu yang memang berasal dari Barat yang tujuannya tidak hanya untuk hiburan tetapi untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh jamaah yang berkerudung dan berpeci,6 tetapi berdakwah yang memiliki nuansa yang berbeda dengan para pendengar atau audien yang dengan gaya preman atau dengan gaya keremajaannya pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisikan religius (pesan agama). Syair-syair yang dibuat oleh pencipta lagu bukan sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam. Dari uraian di atas maka menjadikan wacana bagi penulis untuk meneliti, mengetahui lebih dalam lagi terhadap grup musik konvensional yang membuat album-album religi, khususnya pada grup musik Ungu yang mengeluarkan albumnya pada edisi Ramadhan 1427 H yang diberi tema “SurgaMu”. Album ini merupakan album yang dikeluarkan oleh group band Ungu dengan tampilan yang berbeda dari album-album sebelumnya. Khusus pada album SurgaMu ini group band Ungu mendapatkan penghargaan dalam bidang pemasaran (penjualan). Hanya dalam hitungan sepuluh hari sejak peluncurannya, mini album Ungu bertajuk SurgaMu telah terjual 150 ribu kopi.7 Dan dalam satu bulan, mini album SurgaMu terjual lebih dari 400 ribu kopi.8 Band Ungu merupakan group musik
6
Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKIS, 1994) Cet. Ke-3, H. 139.
7
http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm
8
http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm
ix
yang terdiri dari lima personil yaitu; Pasha (vokal), Enda (gitar), Rowman (drum), Makki (bass) dan Oncy (gitar). Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik lagu yang terdapat dalam album SurgaMu group band Ungu. Dari latar belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Album SurgaMu Group Band Ungu”.
B.
Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Grup musik merupakan organisasi utuh yang didalamnya terdapat banyak
hal yang dapat dibahas, misal: management grup musik, jenis aliran musik, kegiatan personil grup band, dst. Agar lebih terfokus ruang lingkup tentang penelitian ini maka pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang isi pesan lagu grup musik Ungu pada album SurgaMu. Dari album ini peneliti hanya meneliti sebanyak 4 (empat) lagu dari 5 (lima) lagu, yang terdiri dari; SurgaMu, Andai Ku Tahu, Do’a, dan Selamat Lebaran. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahannya pada: Apa saja pesan dakwah yang terkandung didalam lirik lagu yang terdapat dalam album Surga-Mu?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
x
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui pesan dakwah apa saja yang terkandung didalam lirik lagu pada album Surga-Mu
2. Kegunaan Penelitian Ada dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu: a. Akademis : Agar dapat memberikan kontribusi yang positif dalam berbagai analisis studi tentang dakwah dan komunikasi, khususnya analisis isi pesan pada lagu. Penelitian ini diharapkan pula dapat menarik minat peneliti yang
lain untuk melanjutkan atau
mengembangkan
penelitian tentang bahasan ini lebih lanjut, sehingga apabila dapat ditempuh maka akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perkembangan dakwah melalui musik dan lagu. b. Praktis : Untuk menambah wawasan para juru dakwah (baik yang sudah aktif maupun yang belum menjalani) tentang pentingnya pemanfaatan segala bentuk media atau aktifitas yang bisa digunakan sebagai alat atau media dakwah. Khususnya yang telah berkecimpung didunia seni musik untuk lebih mengapresiasikan bidangnya sebagai media dakwah.
xi
D.
Metodologi Penelitian 1) Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Analisis yang merupakan teknik penulisan yang mendeskripsikan secara obyektif, dan sistematik9 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. 2). Tehnik Pengumpulan Data Agar lebih memudahkan dalam pengumpulan data atau mencari isi materi obyek yang akan diteliti, Adapun subyek penelitian ini adalah album SurgaMu group band Ungu, sedangkan obyek penelitiannya adalah lirik lagu atau syair yang terdapat pada album SurgaMu. Berikut ini adalah judul lagu-lagu yang akan diteliti: Tabel Judul Lagu pada Album Surga Mu No. 1 2 3 4
Judul SurgaMu Andai Ku Tahu Do’a Selamat Lebaran
Pencipta Enda Pasha Enda Pasha
Syair lagu yang akan diteliti dapat di lihat pada lembar lampiran. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan
9
Farid Wajidi, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Terj), (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1993), H. 16
xii
organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris penelitian. Dari definisi tersebut terdapat 7 (tujuh) karakter observasi: Pemillihan (selection),
pengubahan
(Provocation),
pencatatan
(recording),
pengkodean (encoding), rangkaian perilaku dan suasana (test of behaviors and setting), in situ. Pemilihan menunjukkan bahwa pengamat ilmiah mengedit dan memfokuskan pengamatannya secara sengaja atau tidak sengaja. Pemilihan mempengaruhi apa yang diamati, apa yang dicatat, dan kesimpulan apa yang diambil. Pengubahan berarti observasi tidak hanya dilakukan secara pasif. Peneliti boleh mengubah perilaku atau suasana tanpa mengganggu kewajarannya (naturalles). Mengubah perilaku artinya dengan sengaja mengundang respon tertentu. Pencatatan
adalah
upaya
merekam
kejadian-kejadian
dengan
menggunakan catatan lapangan, sistem kategori, dan metode-metode lain. Pengkodean berarti proses menyederhanakan catatan-catatan melalui metode reduksi data. Rangkaian perilaku menunjukan bahwa observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai perilaku dan suasana. In Situ berarti pengamatan kejadian dalam situasi alamiah (naturalistic) walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental.10 Dalam buku lain dijelaskan, Observasi adalah suatu cara penelitian dalam
bentuk
pengamatan
langsung
terhadap
obyek
untuk
10 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-11, H. 83.
xiii
mendapatkan data yang jelas.11 Dalam hal ini peneliti mengobservasi lirik lagu yang terdapat dalam album SurgaMu group band Ungu, guna mengenal terlebih dahulu dari obyek yang akan diteleti. b. Interview / Wawancara Interview merupakan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian mendapatkan informasi.12 Peneliti melakukan wawancara dengan manajemen atau personil Ungu khususnya Enda dan Pasha yang merupakan pencipta lagu dari beberapa lagu yang terdapat dalam album SurgaMu. 3) Pengolahan Data atau Analisa Data Pengolahan atau analisa syair atau lirik lagu band Ungu pada album SurgaMu pada penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil dari pengamatan terhadap lirik-lirik lagu yang telah ditetapkan oleh peneliti sebagai obyek penelitiannya, yang terkait dengan kategori-kategori yang telah ditentukan sehingga nampak kecenderungan tema lagu dan isi pesan lagu yang disampaikan. Kemudian penulis mencoba mendeskripsikan kembali hasil dari interview dengan para pencipta lagu, pihak manajeman group band Ungu dan hasil dari pengamatan terhadap syair atau lirik lagu yang peneliti lakukan. Adapun tehnik penulisan Skripsi ini, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi yang dikeluarkan oleh Ceqda Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
11
Sutrino Hadi, Metodologi Reserch II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1990), H. 234. 12
Ibid.
xiv
E.
Tinjauan Pustaka Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan
kombinasi dan hubungan temporal untul menghasilkan komposisi suara yang tersusun sedemikian rupa hingga menyandang irama, lagu dan keharmonisan. 13 Sulaiman Al-Khattaby mengatakan setiap yang meninggikan suara dengan berkesinambungan menggunakan suatu alat musik dan menyusun temponya secara teratur, maka itulah yang disebut musik.14 Musik merupakan komunikasi simbolik pada satu tingkatan, musik ada dalam kerangka kesatuan kepercayaan, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai ada di dalam terminologi, dimana individu menegaskan dunianya mengekspresikan perasaan serta membuat keputusan mereka pada tingkatan lain, ada proses tingkah laku yang sedang berlangsung dalam suatu struktur sosial. Jelasnya ditengah masyarakat yang kelompok hubungan kedua tingkatan ini bersifat kritis dalam penelitian modern. Penciptaan sebuah lagu merupakan konteks sosial yang terjadi di dalam masyarakat, bagaimana seorang pencipta lagu menuangkan segala yang dialami, dirasakan, dilihatnya sehingga menjadi inspirasi bagi sebuah lagu yang dikarangnya, maka sebuah lagu merupakan gambaran dalam sebuah sistem sosial. Seni musik dapat disatukan dengan seni instrumental atau seni vokal, seni instrumentalia adalah seni suara yang diperbantukan oleh media alat-alat musik,
13
Departemen Pendidikan dan Kebuyaan RI, Kamus bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), H. 602 14
Yusuf Qardhawi, Fiqih Musik dan Lagu (Bandung: Mujahid, 2001), Cet.1, H. 24.
xv
sedangkan seni vokal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan perantara oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik. 15 Pemanfaatan musik sebagai media memberikan pengaruh buat para pendengarnya baik itu pribadi maupun lingkungannya, misalnya seorang pencipta lagu menciptakan lagu bertema kritikan terhadap elit politik, lagu tersebut dapat mempengaruhi masa untuk bertindak melakukan suatu hal, maka sudah sewajarnya fungsi media salah satunya dapat mempengaruhi khalayak. Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu, biasanya musik-musik untuk berdakwah terdapat aliran musik tersendiri, seperti; nasyid, gambus, qosidahan, dll. Alternatif lain dari yang lain yaitu pemanfaatan aliran musik yang memang berasal dari barat yang bertujuan untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh yang berkerudung dan berpeci, tetapi yang bertopi atau gaya preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisi religius. Syair-syair yang dibuat oleh pencipta lagu bukan sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam, mengingat kata-kata dalam lagu menyimpan bermacam arti.16 Pada karya tulis ilmiah ini berbeda dengan karya-karya tulis ilmiah lainnya yang sama subyek dan obyek penelitiannya. Perbedaan penulisan karya ilmiah ini dengan yang lainnya terdapat pada metode penelitian yang digunakan, contohnya seperti; Analisis isi pesan dakwah pada lagu - lagu Opik dalam album Astagfirulloh yang dituliskan oleh Muhammad Rifai, Analisis isi pesan dakwah
15
Abdurrahman Al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1993) Cet.4, H.13. 16
Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial (Yogyakarta; LKIS, 1994) Cet. 3, H. 139.
xvi
pada lagu - lagu Ust. Jefri Al Buchori dalam album Lahir Kembali yang dituliskan oleh Amrulloh, Musik sebagai media Dakwah (Study Kasus Group Musik Debu) yang dituliskan oleh Cecep Suherman. Dari perbedaan ini penulis menilai lirik lagu atau group musik tidak dapat dilakukan penelitian menggunakan analisis isi karena lagu atau group musiknya tidak dapat memenuhi kriteria sebagai media massa yang didalamnya terdapat structural lembaganya. Inilah yang menjadi perbedaan dengan karya ilmiah lainnya.
F.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri atas lima bab pembahasan dengan
perincian sebagai berikut: Bab pertama: Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Bab kedua: Membahas tentang kerangka teori berisikan pengertian lirik lagu, pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, musik dan lagu menurut Islam, dan lagu sebagai media dakwah. Bab ketiga: Memuat profil group band Ungu yang isinya berkisar tentang sejarah berdiri dan visi misi group band Ungu, biografi personil group band Ungu, karya-karya yang telah dihasilkan group band Ungu, dan sinopsis album SurgaMu.
xvii
Bab keempat: Menuliskan kandungan lagu-lagu dalam album SurgaMu yang berisikan latar belakang pembuatan lagu-lagu pada album SurgaMu, dan isi pesan dakwah dalam lirik lagu Ungu album SurgaMu. Bab kelima: Berisikan penutup atau menerangkan kesimpulan dan saran, yang penjabarannya ditujukan bagi semua pembaca Skripsi ini.
xviii
BAB II KERANGKA TEORI
A.
Pengertian Lirik Lagu Menurut kamus bahasa Indonesia, lirik lagu berarti karya sastra (puisi)
yang berisi curahan perasaan pribadi, atau juga susunan kata dari sebuah nyanyian.17 Dari pengertian di atas, lirik lagu berarti karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi yang diungkapkan dengan suara yang berirama, atau juga susunan kata sebuah nyanyian. Lirik lagu merupakan kata-kata yang diiringi oleh alat-alat musik (instrumental), sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut, bidang ini membahas cara menggunakan instrument musik, masingmasing alat musik memiliki nada tertentu. Disamping itu seni musik membahas cara membuat not, bermacam aliran musik, misalnya musik vocal, dan musik instrumental.18 Seni musik dapat disatukan dengan seni instrumental atau seni vocal, seni instrumental adalah seni suara yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik, sedangkan seni vocal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan perantara oral (suara saja) tanpa iringan instrument musik.19
17 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet-4, H. 528. 18
Abdurrahman Al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Pers, 1993), Cet-1, H. 13. 19
Ibid, H. 14
xix
Lirik merupakan sebuah kata-kata yang disusun oleh pengarang lagu, penciptaan sebuah lirik lagu merupakan curahan pengarang lagu yang berasal dari pemikirannya atau imajinasi perenungan, pembelajarannya baik yang dilihat atau yang dirasakan sehingga dapat dituangkan dalam sebuah kata yang diiringi oleh alat-alat musik, atau tanpa alat musik. Lirik merupakan ikon dari sebuah lagu, tanpa adanya lirik dalam sebuah lagu terasa kurang variasi kenikmatan sebuah lagu untuk dinikmatinya.
B.
Pengertian Dakwah. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus bahwa kata dakwah mempunyai dua
akar kata, yaitu: د, د, دةyang artinya menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu. Dan yang kedua yaitu: د, د, دyang artinya memanggil, mendo’a dan memohon.20 Dakwah dalam lintasan sejarah kehidupan di muka bumi ini merupakan suatu aktivitas yang berusia tua, seusia manusia di muka bumi. Dakwah dalam ajaran Islam memiliki peradaban suatu bangsa bahkan agama Islam sendiri. AlQur’an memposisikan dakwah sebagai Ahsanu qaulan yaitu sebaik-baik perkataan yang diucapkan manusia dan Islam adalah agama dakwah, agama yang selalu memotivasi pemeluknya untuk senantiasa aktif dalam melakukan dakwah. Pengertian dakwah menurut Al-Qur’an tersebut merupakan cara-cara berdakwah yang baik, sehingga manusia yang diajak akan mengikuti segala seruannya. Dari beberapa makna kata dakwah diatas dapat disimpulkan bahwa makna kata dakwah mengandung unsur panggilan, ajakan atau seruan. Sedangkan secara 20
Mahmud Yunus, Kamus Arab - Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1970), H. 127
xx
terminologi kata dakwah memiliki definisi-definisi yang
variatif
yang
dikemukakan oleh pakar ilmu dakwah. Perbedaan ini disebabkan sudut pandang mereka yang berbeda dalam mendefinisikan dakwah. Menurut Prof. Toha Yahya Umar M. A, dakwah dapat diartikan dari dua segi, yaitu: 1. Pengertian Dakwah Secara Umum Ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara atau tuntunantuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat, dan pekerjaan tertentu. 2. Pengertian Dakwah Menurut Ajaran Islam Ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.21 Muhammad Natsir dalam tulisannya mendefinisikan dakwah adalah usahausaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat. Konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan perseorangan,
prikehidupan
berumah-tangga,
prikemasyarakatan
dan
prikehidupan bernegara. 22
21
A.H. Hasanudin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. ke-2, H. 34. 22
Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), Cet.
ke-2, H. 8
xxi
Sementara itu Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada ke-Insyafan, atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi individu seseorang maupun masyarakat, dan dakwah seharusnya berperan dalam pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.23 Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas, Prof. H. Muzayyin Arifin mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan berupa ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam mempengaruhi usaha orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul didalam diri seseorang suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamalan terhadap agama sebagai message (pesan) yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.24 Lebih lanjut Amrullah Ahmad mendefinisikan dakwah sebagai aktualisasi nilai-nilai iman seseorang yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio-kultural, dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia, dengan menggunakan cara tertentu.25 Secara etimologi, dakwah memiliki makna yang beragam, diantaranya:
23 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. ke-17, H. 194 24
H. M. Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Askara, 1997), Cet.S ke-4, H. 6
25
Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yoyakarta: PLP2M, 1985), Cet. ke-2, H. 3
xxii
1. An-nida artinya memanggil 2. Menyeru atau mendorong 3. Menegaskan atau membelanya 4. Suatu usaha berupa perkataan, perbuatan untuk menarik manusia ke suatu madzhab atau agama 5. Memohon dan meminta kebaikan, ini yang sering disebut dengan istilah berdo’a.26 Dari berbagai definisi diatas meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak individu atau golongan agar mengikuti ajaran agama Islam dan merealisasikannya dalam kehidupan, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode-metode tertentu dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
C.
Unsur-unsur Dakwah. Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen yang selalu
ada dalam setiap kegiatan dakwah. Diantara unsur-unsur dakwah adalah: 1. Subyek Dakwah. Yang dimaksud dengan subyek dakwah adalah da’i. Dai adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga. Da’i sering
disebut
kebanyakan
orang
dengan
muballigh
(orang
yang
menyampaikan ajaran Islam). Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada 26 Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Citra Islami Press 1997), Cet. ke-I, H. 22-23
xxiii
pembahasan di muka, sebutan tersebut lebih sempit dari sebutan da’i yang sebenarnya. Apabila kita kembali kepada Al-Qur’an dapat disimpulkan pelaku dakwah pertama itu adalah Nabi Muhammad SAW.27 2. Obyek Dakwah. Obyek dakwah adalah mad’u atau jama’ah, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.28 3. Materi Dakwah. Unsur lain dalam proses dakwah adalah maddah atau materi dakwah. Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pesan mengandung arti perintah, nasehat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.29 Sementara itu Onong Uchjana E, mengatakan bahwa pesan
(message)
merupakan
seperangkat
lambang
bermakna
yang
disampaikan oleh komunikator.30 Materi dakwah atau isi pesan dakwah mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa lambang yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak atau mempengaruhi manusia (individu atau kelompok), agar mengikuti ajaran Islam dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan
27
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1, H. 75-77
28
Ibid, H. 90
29
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), H. 761. 30 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 1994), H. 18.
xxiv
dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang bahagia baik di dunia dan di akhirat. Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan, baik berupa informasi atau opini mengenai hal-hal yang kongkrit maupun yang abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan yang akan datang.31 Pesan dakwah atau materi dakwah adalah bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu materi dakwah tidaklah dapat terlepas dari kedua sumber tersebut, bahkan bila tidak bersumber dari keduanya seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia dan dilarang oleh syariat.32 Begitu juga menurut M. Quraish Shihab, materi dakwah adalah Al-Islam yang bersumber dari AlQur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi masalah tentang Aqidah, Syariat, dan Akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia, petunjuk mengenai syariat dan hukum yang berhubungan dengan tuhan dan sesama manusia, serta petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila-asusila.33 a. Pesan Keimanan (Aqidah). Secara etimologi Aqidah berasal dari kata al Aq-du yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan 31
Ibid,H. 11.
32
Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), Cet. Ke-1, H, 63. 33
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), H.40.
xxv
kuat, juga berarti yakin dan mantap. Sedangkan secara terminologi terdapat dua pengertian, yaitu; pengertian secara umum dan pengertian secara khusus. Pengertian secara umum, Aqidah adalah hukum yang benar, seperti keimanan dan mentauhidkan Allah, beriman kepada malaikat Allah, beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi dan RosulNya, beriman pada hari kiamat, beriman kepada qodho dan qodar, serta semua yang ghoib yang didasarkan pada dalil-dalil yang kuat, juga kewajibankewajiban agama dan hukum-hukum yang benar. Dengan demikian, aqidah meliputi iman dalam segi keyakinan.34 Aqidah dalam Islam bersifat keyakinan batiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman, seperti sabda Rosul dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Muslim. yang artinya: Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitabNya, rosul-rosulNya, hari kiamat dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik dan yang buruk. (H,R. Muslim). b. Pesan Ibadah Ibadah secara etimologi berarti mematuhi, tunduk dan berdo’a. sedangkan secara terminologi, ibadah adalah kepatuhan atau tunduk kepada Dzat yang memiliki puncak keagungan, yaitu Allah SWT. Ibadah mencakup segala bentuk kegiatan (aktifitas perbuatan dan
34 Tim Dirasat Islamiah Universitas Islam Jakarta, Akhlak Ijtimaiyyah, (Jakarta: PT. Pamator, 1998), H. 5.
xxvi
perkataan) yang dilakukan oleh setiap muslim dengan tujuan untuk mencapai keridhoan Allah SWT.35 Ibadah dalam Islam berhubungan erat dengan amalan lahiriyah (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia.36 Atau lebih familiarnya disebut sebagai rukun Islam (Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji). c. Pesan Akhlak (Budi Pekerti) Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata Khuluk yang berarti Budi Pekerti, Perangai, Tingkah Laku atau Tabiat.37 Secara terminologi Akhlak adalah budi pekerti yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karya dan tingkah laku manusia.38 Dalam Islam, Akhlak menempati tempat yang paling tinggi, Islam dengan bimbingan Ruhuddin menanamkan sifat-sifat mulia dan mengutamakan akhlak sebagai sendi-sendi kehidupan yang kokoh dan kuat untuk menjamin kerukunan hidup dan ketertiban masyarakat. Masalah akhlak yakni jalan merenungkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupan secara individual atau kolektif.
35 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), jilid 2, Cet. Ke-4, H. 143. 36
Asmuni Syukur, Op. Cit, H. 61.
37
Luis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al Maktabah Al-Katukiyyah, Tt), H. 194.
38
Rahmat Djatmika, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), H. 26.
xxvii
Materi kajian akhlak termasuk akhlak kepada Allah, kepada orang lain maupun terhadap diri pribadi adalah pesan yang mengandung unsur sabar, jujur, tepat janji, amanah, dan lain-lain. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang luas itu menjadi materi dakwah Islam. 4. Media Dakwah Media dakwah adalah segala yang membantu juru dakwah dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien. 39 Ia merupakan bentuk jamak dari Bahasa Latin yaitu “median” yang berarti alat perantara.40 Media dakwah berarti segala macam alat perantara yang dapat digunakan da’i (juru dakwah) dalam menyampaikan dakwah Islamnya kepada masyarakat atau mad’u. Menurut M. Bahri Ghazali, “kepentingan dakwah terhadap adanya media atau alat yang tepat dalam berdakwah sangat urgen sekali”, sehingga dapat dikatakan dengan media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikannya (mad’u).41 Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan
39
Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2, (Jakarta: Media Dakwah, 1984), Cet. ke-2, H. 225. 40
Onong Uchjana Efendi, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), Cet. ke-2, H. 65. 41 M. Bahri Ghazali, “Dakwah Komunikatif” Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), H. 12.
xxviii
sebagainya. Ada beberapa media dakwah yang dapat digolongkan menjadi 4 (empat) golongan besar, yaitu: 1-
Lisan: Yang termasuk dalam bentuk dakwah melalui lisan adalah; Khutbah, Pidato, Diskusi atau musyawarah, Nasehat, Ramahtamah, atau sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lisan atau suara.
2-
Tulisan atau Lukisan: Dakwah yang melalui media tulis atau gambar diantaranya; Buku-buku, Majalah, Surat kabar, famplet, buletin, Spanduk atau Stiker, foto, lukisan dan lain sebaginya.
3-
Audio-Visual (elektronik): Yaitu suatu cara penyampaiannya sekaligus merangsang indera penglihatan dan atau indera pendengaran. Cara ini dilaksanakan dalam bentuk televisi, filmfilm, radio atau tape, dan media-media elektronik lainnya.
4-
Akhlak: Yaitu cara menyampaikan langsung ditunjukkan dalam bentuk perbuatan (Amaliyah) langsung yang nyata, atau biasa dibahasakan dengan Uswatun Hasanah.42
Dalam literatur lain dikatakan bahwa dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagaman yang dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap itu semua, artinya dakwah dituntut agar dapat dikemas dengan terapan media komukasi sesuai dengan aneka mad’u yang dihadapi dan perkembangan zaman yang semakin canggih.43
42
Hamzah Ya’kub, Publisistik Islam: Tehnik Dakwah dan Ledership, (Bandung: Diponogoro, 1998), H. 17-18. 43
M. Bahri Ghazali, Op. Cit, H. 33.
xxix
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik keterangan bahwa musik atau lagu termasuk dalam kelompok dakwah yang dimediakan oleh media elektronik audiovisual.
D.
Musik Dan Lagu Menurut Islam Menurut M. Quraish Shihab, seni adalah keindahan. Ia merupakan
ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan, ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.44 Seni musik memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam pandangan para Ulama, ada yang memperbolehkan seni musik, ada juga yang mengharamkannya. Menurut Quraish Shihab, tidak ada larangan menyanyikan lagu dalam Islam. Bukankah ketika Nabi SAW pertama kali datang di Madinah, Beliau disambut dengan nyanyian “Thala’al Badru ‘Alainaa Mintsaniyatil Wada…”. Ketika ada perkawinan, Nabi merestui nyanyian yang menggambarkan kegembiraan. Yang dilarang adalah mengucapkan kalimat-kalimat (syair), baik ketika bernyanyi atau berbicara yang mengandung makna-makna yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.45 Jadi seni musik diperbolehkan selama tidak diikuti atau dikaitkan dengan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam. Seni musik dan lagu sudah sejak zaman klasik sampai zaman modern mempunyai peranan dalam menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral, seperti terlihat dalam syair-syair Fuqoha, ahli Sastra Arab, para Sufu, Pujangga,
44
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur an, (Bandung: Mizan, 1996), H. 385.
45
M. Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung: Mizan, 1999),
H.8.
xxx
dalam berbagai bahasa Arab Urdu, Melayu, Jawa, Sunda, dan sebagainya. Bahkan para Sufi menempatkan musik yang mengandung nilai-nilai dakwah, sebagai suatu yang sangat penting keberadaannya. Walaupun ada para Ulama yang memiliki dalil-dalil yang melarang musik. Tapi sejarah telah menjelaskan kepada kita bahwa musik yang dimaksud disini adalah sebagai alat atau media dakwah untuk mencapai tujuan yang mulia.
E.
Lagu Sebagai Media Dakwah Berdakwah merupakan bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat
beragama. Dalam ajaran agama Islam, ia merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama terhadap pemeluknya, dengan tujuan bukan hanya untuk memberikan
informasi
tentang
Islam
melainkan
juga
membujuk
dan
mempengaruhi orang lain agar bersedia menerima atau masuk kedalam agama Islam atau bersedia melakukan suatu tindakan berfikir, bersikap, atau bertingkahlaku yang mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam. Tujuan dakwah Islam bukan hanya informatif tetapi juga persuasif. Untuk mewujudkan tujuan tersebut kita harus bisa mengemas materimateri dakwah yang akan dikomunikasikan, diantaranya melalui jalur musik yang lagu-lagunya atau syair-syairnya memiliki muatan dakwah Islam yang dikemas dengan menarik dan aktual.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengemas materi dakwah agar selalu berada dalam kualitas menarik dan aktual, salah satunya dengan media musik (seni musik) atau lagu. Musik dan lagu merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan dakwah Islam yang sangat mengena
xxxi
bagi kelangsungan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas lewat lagu memiliki muatan pesan moral yang terasa lembut, menyentuh, romantis, persuasif dan ia tetap dekat dengan hati para pendengar dan penggemarnya. Tentunya berdakwah melalui jalur musik dan lagu ini bukanlah suatu pekerjaan
yang mudah, ia membutuhkan keahlian
yang tinggi untuk
menciptakannya. Dengan demikian berdakwah lewat lagu memerlukan keahlian khusus yang tidak semua orang bisa melakukannya, keahlian khusus yang dimaksud (yang harus dimiliki) bagi para pendakwah (da’i) adalah: 1. Pendakwah (da’i) harus mampu, paham dan cakap akan ajaran Islam secara utuh dan memiliki wawasan keIslaman yang luas. 2. Da’i menguasai (mampu, paham dan pandai memainkan) berbagai macam alat musik (setidaknya salah satu dari alat musik menguasai), serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan seni musik dan lagu. 3. Memiliki kemampuan dalam menuangkan ide kedalam totalitas bangunan yang membentuk sebuah lagu. Disini yang menjadi perhatian adalah pemilihan kata-kata yang kemudian membentuk kalimat yang indah menjadi sebuah lirik lagu. Oleh karenanya tidak semudah yang dikira untuk membuat musik dan lagu dalam sebuah album, apalagi jika lagu tersebut hadir bukan hanya untuk sekedar didengarkan atau sebuah karya saja, tetapi sebagai alternatif dakwah yang kontemporer dimasyarakat.46
46
Steward, L. Tubbs, Human Communication, Konteks-konteks Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), H. 198. Terjemah DR. Deddy Mulyana. MA.
xxxii
BAB III PROFIL GROUP BAND UNGU
A.
Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Ungu Berawal dari pertemanan, seringnya bertemu dan latihan bersama dalam
mengisi kekosongan waktu, para penghobi musik ini memulai suatu hubungan, masing-masing dari mereka adalah Makki, Pasha, Enda, dan Rowman mencoba untuk menggabungkan dari masing-masing keahliannya dalam bermain musik dengan latihan musik bersama. Seiring dengan konsep main band di studio latihan, pada akhirnya diterapkan sampai dibawa ke panggung-panggung pentas musik seperti pagelaran musik dan festival-festival musik sampai ke acara Pen-Si (Pentas Seni) sekolah-sekolah disekitar Tebet dan Jakarta pada umumnya. Group band Ungu terbentuk pada tahun 1996, yang diawali dengan pertemanan beberapa personil band berbeda yang kerap bertemu saat latihan di salah satu studio di kawasan Tebet-Jakarta. Nama UNGU sendiri lahir secara spontan tanpa rencana dan rekayasa, nama Ungu disebutkan secara tiba-tiba ketika ditanya oleh pembawa acara di sebuah event musik “Spontan kita bilang Ungu. Nama itu sederhana, mudah diingat, dan cepat menempel di otak.” komentar Makki. Jadilah kami memberi nama band ini UNGU.”47 Tahun 2000 Ungu mengukuhkan personil yaitu PASHA (vokal), ENDA (gitar), MAKKI (bass) dan ROWMAN (drum) karena ungu ingin mencoba untuk meraih keinginannya bermain musik dan menjadi legendaris dengan ikut mengisi dalam pembuatan album KLIK “Kumpulan Lagu Indonesia terKini” (kompilasi)
47
http://www.unguband.com
xxxiii
bersama group-group band lain, dan dari situ Ungu mengawali kariernya di dunia industri musik. Arlonsy Miraldi atau yang dikenal sebagai Oncy baru bergabung dengan Ungu di-tahun 2002. Awalnya Oncy adalah awak band Funky Kopral yang kemudian hijrah ke band Ungu, keterlibatan di Ungu mulanya hanya sebagai gitaris tambahan. Baru kemudian ia ditawari bergabung sebagai anggota penuh untuk melengkapi band Ungu, berbarengan dengan masuknya personil baru pada band Ungu, pada tahun itu juga Ungu merilis pembuatan album pertamanya yang diberi nama LAGU-KU dan selesai penggarapannya awal tahun 2003.48 Ungu memiliki visi dalam musiknya agar musik-musik atau lagu-lagu yang dinyanyikan atau diciptakannya dapat diterima oleh segala golongan, baik golongan usia (tua-muda), laki-laki, perempuan, maupun golongan Ras. Sedangkan misi dari group band Ungu ingin bermain musik selama mungkin dan menjadi legenda.49
B.
Biografi Personil Group Band UNGU Berikut ini adalah biodata para persaonil group band Ungu : I. Pasha (Vokalis) Nama Lengkap Tempat, Tanggal lahir II. Makki (Bassis) Nama Lengkap Tempat, Tanggal lahir
: Sigit Purnomo Syamsudin Said. : Donggala, 27 November 1979 : Makki Omar Parikesit : Jakarta, 23 Oktober 1971
48
Bookmagz Ungu, (Jakarta: Trinity Optima Production “Trinity Artist Management”, Maret 2007), Hot Spot. 49
Email jawaban dari pihak management Ungu yang dikutip dari pernyataan para personil Ungu.
xxxiv
III. Enda (Gitaris) Nama Lengkap Tempat, Tanggal lahir IV. Onci (Gitaris) Nama Lengkap Tempat, Tanggal lahir V. Rowman (Drummer) Nama Lengkap Tempat, Tanggal lahir
C.
: Franco Medjaja Wellyjat Kusumah : Kudus, 4 Maret 1978 : Arlonsy Miraldi : Palu, 2 Oktober 1982 : M. Nur Rohman : Jakarta, 9 Januari 1974
Karya - karya Group Band Ungu Karya Ungu yang pertama adalah lagunya yang berjudul Hasrat dan
Bunga yang ikut mengisi album kompilasi KLIK produksi Hemaswara bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Pada album kompilasi inilah awal karier Ungu di industri dunia musik pada tahun 2000. Pada tanggal 6 juli 2002, album pertama Ungu dirilis produksi Hemaswara dengan nama Laguku yang berisikan; Bayang Semu, Jika Itu Yang Terindah, Bebas, Embun Hati, Terang, Sepi Gelisah, Jangan, Maafkanlah, Sirna, Tiada Kata, Kisah, Laguku. Album ini beredar pada tahun 2003 Album ke-dua Ungu pada tahun 2003 dengan nama Tempat Terindah masih diproduksi oleh Hemaswara / Musica Group, Ungu resmi memiliki anggota baru, yakni Onci (gitaris) yang sebelumnya tergabung dalam Funky Kopral. Lagulagu yang terdapat dalam album Tempat Terindah diantaranya: Antara Kita, Karena Dia Kamu, Hanya Cinta, Rasa Sayang, Suara Hati, Dia dan Dirimu, Semoga, Coba Tuk- Temukan, Mengertilah, Dunia Menangis, Cinta; Cintaku, Tempat Terindah, Suara-Hati (accoustic Version). Album ini beredar pada tahun 2004. Video-klip single pertama Karena Dia Kamu cukup menarik perhatian. Sejak pembuatannya video ini sempat memacetkan kota Jakarta karena dengan
xxxv
kostum gothic-look serba hitam menggunakan mobil truk-trailer, tampil menyusuri jalan utama Thamrin, Sudirman, Senayan hingga terminal Blok M. Lagu lain yang populer dari album ini adalah Suara Hati, Rasa Sayang, dan Tempat Terindah. Kehadiran Ungu tidak bisa dipisahkan dari histeria dunia sinetron tanah air. Lagu Bayang Semu dari album Laguku menjadi original soundtrack (OST) sinetron populer ABG. Sedangkan lagu Jangan didaulat jadi OST sinetron remaja Tanpa Saksi Mata. Tak hanya itu Ungu juga mengisi OST film layar lebar Buruan Cium Gue yang sempat dicekal penayangannya. Sukses lagu Demi Waktu menambah deretan daftar OST Ungu lewat sinetron berjudul sama. Album ke-Tiga Ungu berjudul Melayang yang di buat pada tahun 2004 sedikit berbeda dari album terdahulunya, Ungu sudah berani memainkan karakter musik yang sedikit berat. Perbedaan ini terlihat pada segi lirik maupun aransemen musiknya. Lagu-lagu yang terdapat di dalam album ini: Melayang, Seperti Yang Dulu, Demi Waktu, Berikan Aku Cinta, Berjanjilah, Dari Satu Hati, Aku Bukan Pilihan Hatimu, Tak Perlu, Ungu (tak Terulang), Tercipta Untukku, Ciuman Pertama, Sejauh Mungkin. Meluncurkan single-nya yang berjudul Demi Waktu, Ungu mencoba untuk melakukan pembuktian diri dengan mencampurkan permainan musik mereka dengan aransemen musik orkestra dan piano, single lain yang dapat menjadi pilihan adalah lagu Dari Satu Hati. Album ini baru beredar pasaran pada tahun 2005. Pada tahun 2006 tepatnya di bulan suci Ramadhan 1427 H, Ungu mengeluarkan sebuah mini album atau dapat dinamakan album religius yang berisikan 10 track (lagu), terdiri dari 5 buah lagu versi audio dan 5 buah lagu versi
xxxvi
karaoke. Empat buah lagu yang ada di dalam album ini mereka (personil Ungu) ciptakan sendiri dan satu lagu Shalawat yang disenandungkan dengan versi Ungu. Dalam album religi ini mereka memberi nama SurgaMu, dari album ini Ungu memiliki lagu andalan yang berjudul SurgaMu, Ungu menaruh kepedulian tentang keadaan yang terjadi di sekitar kita, entah itu kekerasan, tawuran, kesibukan dan ketamakan manusia atau hal-hal yang penuh dengan prinsip keduniawian. Dengan lagu tersebut Ungu ingin mencoba mengingatkan kita untuk kembali menyebut Asma Allah SWT. Lagu-lagu yang terdapat dalam album SurgaMu : SurgaMu, Andai Ku Tahu, Selamat Lebaran, Do a, Shalawat, SurgaMu (Karaoke Version), Andai Ku Tahu (Karaoke Versioan), Selamat Lebaran (Karaoke Version), Do a (Karaoke Version), Shalawat (Karaoke Version). 50 Dalam pembuatan album SurgaMu awalnya Ungu mendapat tawaran dari Record Company untuk membuat album Rohani (Religi). Dari situ Ungu menerima tawaran pembuatan album religi karena dirasa oleh Ungu selama membidangi seni musik, Ungu belum pernah menengok untuk membuat lagu antara hubungan manusia dengan Tuhannya (Allah SWT), dan para personil Ungu merasa tertantang dengan jiwanya apakah bisa jujur dalam membuat lagu-lagu yang nantinya dimuat dalam album Religi tersebut, karena dalam proses pembuatan lagu, pemilik atau pencipta lagu harus benar-benar dapat jujur merasakan apa yang dialami oleh jiwanya maupun oleh perbuatannya.51 pada album SurgaMu ini group band Ungu mendapatkan penghargaan dalam bidang pemasaran (penjualan). Hanya dalam hitungan sepuluh hari sejak peluncurannya,
50
Bookmagz Ungu, Discography.
51
Wawancara pribadi dengan Enda “pencipta lagu”, tgl. 10 Mei 2007.
xxxvii
mini album Ungu bertajuk SurgaMu telah terjual 150 ribu kopi.52 Dan dalam satu bulan, mini album SurgaMu terjual lebih dari 400 ribu kopi.53
D.
Sinopsis Album SurgaMu Bulan Ramadhan membawa inspirasi tersendiri bagi musisi indonesia,
mulai dari pemusik sekuler sampai pemusik rohani merilis album religi bernafaskan nuansa Ramadhan. Entah latah atau tidak, group band Ungu pun ikutan merilis album ‘SurgaMu’. Album SurgaMu sebagai bentuk interpretasi musik religi Ungu yang Universal, SurgaMu adalah single pertama ciptaan Enda, gitaris Ungu. Melalui lagu ini Enda mengajak manusia untuk tetap mengingat Tuhan pada masa senang atau pun susah. Begitu juga dengan single ‘Doa’ Enda menawarkan pop Ungu dengan distorsi gitarnya bersama Oncy. Dua lagu berikutnya, giliran Pasha sang vokalis yang ambil kendali. Pasha menulis single ‘Selamat Lebaran’ karena terinspirasi dari suasana lebaran di kota salnya Poso. Berikutnya, ‘Andai Ku Tahu’ masih dari hasil garapan Pasha, lagu ini di daulat sebagai ‘universal song’. Pasha menggunakan sebutan Tuhan untuk menyentuh lebih banyak umat manusia yang berpasrah pada Tuhan, jikalau ajal menjemput. Sebelum ajal itu tiba, manusia hendaklah memperbaiki diri. Total dalam pembuatan mini album Ramadhan SurgaMu ada lima lagu, lagu kelima adalah Shalawat. Lima lagu berikutnya adalah dalam versi karaoke.
52
http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm
53
http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm
xxxviii
xxxix
BAB IV KANDUNGAN LAGU-LAGU DALAM ALBUM SURGA-MU
A.
Latar Belakang Pembuatan Lagu-lagu Dalam Album Surga Mu Pembuatan album Surga-Mu pada awalnya group band Ungu mendapat
tawaran dari record company untuk membuat album rohani (religi), karena dalam beberapa tahun bergelut di bidang musik belum pernah membuat lagu yang mengkisahkan atau mengekspresikan antara Hamba dan Tuhan (Allah). Oleh sebab itu Ungu merasa tertantang untuk menerima tawaran tersebut walaupun dengan membawa beban pertanyaan yang amat besar ”Apakah mampu membuat lagu-lagu yang akan mengisi nantinya dalam pembuatan album religius” Karena dalam pembuatan lagu membutuhkan kejujuran dalam menuangkan kalimatkalimat syair yang nantinya menjadi untaian lirik lagu.54 Setelah beberapa waktu menjalani proses pembuatan lagu-lagu yang nantinya dapat mengisi di album religi, pada akhirnya para personil Ungu mendapatkan inspirasi-inspirasi dalam pembuatan lagu tersebut. Group band Ungu berhasil menciptakan 5 (lima) buah lagu dalam mengisi album religi yang diberi nama SurgaMu. Lagu-lagu yang mengisi album tersebut diantaranya : 1. Andai ku tahu, 2. Surga Mu, 3. Do’a, 4. Selamat Lebaran dan 5. Shalawat. Lagu Andai ku tahu yang diciptakan oleh Pasha (Sigit Pramono S.S), di inspirasikan dari sebuah Qodrat manusia yang tidak pernah tahu dan tidak akan pernah tahu masa hidupnya. Menurutnya, lagu ini mewakili kepada perasaan manusia pada umumnya (tanpa melihat latar belakang agama) yang hidupnya
54
Wawancara dengan Pasha dan Enda (pencipta lagu), Jakarta, 27 Juli 2007.
xl
dihiasi oleh perbuatan dosa, dan tidak ada seorang pun yang tahu kapan kenikmatan hidup akan berakhir (mati). Sedangkan lagu Selamat Lebaran yang juga hasil dari ciptaannya, diinspirasikan dari pengalaman perjalanan hidup yang pernah dialaminya (sampai dengan sekarang) masih berstatus sebagai anak rantau yang rindu akan suasana lebaran (hari raya Idul Fitri) di kampung halamannya, juga merupakan ungkapan rasa syukur setelah menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.55 Lagu yang berjudul Surga-Mu yang diciptakan oleh Enda (Franco Medjaya), terinspirasi setelah dirinya melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang isinya mengingatkan bahwa tujuan hidup manusia mencari Ridlo sang Pencipta Alam (Allah SWT) dan pada intinya semua manusia membutuhkan Tuhan, sejalan dengan pengalaman hidup yang dulunya pernah merasa jauh dan merindukan Allah. “Sebenarnya yang kita cari di dunia (hidup) ini adalah Surga. (karena itu gue tulis lagu ini dengan judul Surga-Mu) semua manusia yang mengenal Tuhannya pasti menginginkan SurgaNya”. Sedangkan lagu yang berjudul Do’a dibuat karena pencipta lagu (Enda) merasa tidak dapat berdo’a layaknya Ustadz, Kiyai, Ulama, Pemimpin pondok pesantren atau imamimam shalat lakukan. Semua ini dibuat karena keahliannya menggeluti seni musik dan lagu maka dibuatlah cara berdo’anya melalui untaian lirik lagu.56 Dalam album Surga-MU, Ungu bermaksud mengingatkan kembali kepada semua manusia, khususnya para pendengar lagu-lagu album Surga-Mu untuk sama-sama berbenah membersihkan dan menyucikan diri, serta bersegera mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Lagu atau syair yang dibuat bukan 55 56
Wawancara Pribadi dengan Pasha (pencipta lagu), Jakarta, 27 Juli 2007. Wawancara Pribadi dengan Enda (pencipta lagu), Jakarta, 10 Agustus 2007.
xli
bermaksud untuk menggurui orang lain, namun ketika ada orang yang setelah mendengar lagu-lagu yang dinyanyikan itu tersentuh dan dapat merubah kebiasaan yang selalu menjauh dengan Tuhannya menjadi dekat kepada Tuhan merupakan nilai tersendiri bagi group Band Ungu. Dari uraian wawancara di atas dapat terlihat bahwa pembuatan album Surga-Mu oleh grup band Ungu, walaupun pada awalnya berupa tawaran dari sebuah produksi rekaman namun disamping itu yang terpenting dalam album Ungu ini menitik beratkan pada berbagai pengalaman spiritual yang ada pada jiwa setiap manusia untuk mendorong diri menjalani kehidupan yang lebih baik lagi, dalam hal ini pemaknaan hidup sebagai seorang manusia biasa yang rindu akan sebuah keabadian yakni cita-cita atau harapan kebahagiaan di dunia serta di akhirat. Album tersebut juga memberikan makna yang teramat dalam kepada semua manusia pada umumnya agar menjalankan kehidupan ini sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri, yaitu selalu melakukan perbuatan yang baik serta introspeksi diri, jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku untuk segera mengarahkan diri pada sebuah perbaikan-perbaikan.
B.
Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu-Lagu Ungu Album Surga-Mu Penulis menganalisa isi dari lagu-lagu yang terdapat dalam album Surga-
Mu group band Ungu dengan menggunakan kategori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu kategori isi pesan tentang Aqidah, Akhlak, dan Ibadah. Pesan Aqidah terbagi menjadi beberapa sub kategorisasi atau pokok bahasan, diantaranya ; Pokok Aqidah yang didalamnya Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-Kitab Allah, Iman kepada Rasul-
xlii
Rasul Allah, Iman kepada Hari akhir, serta Iman kepada Qadha dan Qadar. Pesan Ibadah terbagi atas Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Sedangkan pesan Akhlak terbagi menjadi dua bagian, Akhlak kepada Allah diantaranya : Tawakal, Tawadlu, Sabar, Ikhlas, Syukur dan Taubat. Dan Akhlak kepada sesama manusia : Dermawan, Sayang dan Maaf-memaafkan. Ketiga kategorisasi ini kiranya menjadi pesan yang disampaikan dalam album surga-Mu, dan pada dasarnya materi-materi dakwah pun tidak terlepas dari ke tiga hal tersebut.
1. Judul lagu Surga-Mu. Pada judul lagu surga-Mu dalam album ini, secara garis besar memiliki pemahaman konsepsi seorang hamba kepada sang pencipta, serta keinginan yang selalu diberikan petunjuk dan bimbingan-Nya, hal tersebut dilakukan dengan jalan memuji akan kebesarannya, memahami akan segala kesalahan-kesalahan sebagai manusia kemudian melakukan perbaikan-perbaikan dengan jalan bertaubat. Sebuah konsep dialogis pada lagu Surga-Mu terhadap makna ke Tuhanan serta makna penghambaan kepada sang pencipta. Isi pesan dakwah terkait dengan Aqidah Kata aqidah berdasarkan pada kata ‘aqada, ya’idu, ‘aqidatan yang berarti ikatan, penetapan pengukuhan, pemahaman Aqidah merupakan dasar atau landasan pokok dalam keyakinan setiap mausia, aqidah juga dapat juga disebut Tauhid, kata ini terambil dari kata wahada, yuwahidu, tauhiidan, yang berarti meng Esakan, satu, absolut. Hal ini juga merupakan hubungan bathiniyah kepada sang pencipta; seorang mahluk menggantung seluruh hidupnya untuk selalu
xliii
melakukan penghambaan kepada-Nya sebagaimana firmanNya QS. al-Dzaariyat ayat 56;
CD>.E $ F(/#$% B 36*L IJ GH+DG$% ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Ayat tersebut memberikan indikasi bahwasanya tujuan hidup di ciptakannya manusia adalah untuk selalu beribadah kepada-Nya dari seluruh aktifitas kehidupan di dunia. Menurut Sayyid Sabiq dalam al-‘Aqaid al-Islamiyah yang dimaksud dengan aqidah adalah membenarkan sesuatu dan meyakininya tanpa kebimbangan, dalam hal ini objek kajian aqidah ada pada enam prinsip keimanan yaitu ; iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, kepada takdir baik dan buruk-Nya, serta pada hari akhir.57 Sub Kategorisasi Muatan Isi Lagu : Bait Lagu Surga-Mu Segala yang ada dalam hidupku Ku sadari semua milikmu
Kuhanya hambaMu yang berlumur dosa
57
Unsur terkait Aqidah Konsepsi Tauhid (Iman kepada Allah) Yaitu mempercayai akan adanya Allah serta ke Esaan-Nya, tidak ada Tuhan selain daripada Dia. Konsepsi Taubat, Dalam pertaubatan langkah pertama adalah penyesalan; mengakui kesalahan-kesalahan di hadapan-Nya.
Pustaka Pengetahuan al-Qur’an, h.
xliv
Keterangan Bait lagu disini menjelaskan proses pemahaman akan kekuasaan-Nya yang meliputi seluruh alam serta isinya. Memberikan pemahaman bahwa manusia tidak terlepas dari salah dan dosa, hal tersebut supaya menjadi self control dalam menjalani kehidupan.
Dalam bait segala yang ada dalam hidupku kusadari semua milikMu; disini mengandung makna penghayatan bahwasanya segala yang diciptakan oleh Allah di alam ini adalah milik-Nya QS. Al-Baqarah ayat 115 dan 142:
O2!P+&,$% MN $.☺0 '"& 5 QR2!+&,$% I= 5 ZN$% XY H"W"& T%U*V _`a>b \\(]^ [N$% ”Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah [83]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”58
dN$./⌧?fg$% cCL.]
3/[ $ $0$% E lAm[$% iA☺> j k pN o*k 5 $./L>b T%+k⌧n QR2!.☺$% O q+&,$% 5 dN$Pst r i 5 w`aAxgy #u^ (v ”Orang-orang yang kurang akalnya [93] diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94].59 Sebuah proses penghambaan kepadaNya dengan melihat akan apa yang ada dalam realitas yang tampak dijadikan sebagai alat observasi atas kebesaranNya sebagaimana pengalaman spiritual yang di lakukan oleh Nabi Ibrahim AS,
58
[83] Disitulah wajah Allah. Maksudnya; Kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan dengan Allah. 59 [93] Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat. [94] di waktu nabi Muhammad s.a.w. berada di Makkah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. untuk persatuan umat islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
xlv
ketika pada masa pencariannya kepada Tuhan ini diabadikan dalam al-Qur’an pada QS, al-‘An’Am ayat 76-79 sebagai berikut:
oL[$% XL> F.Y $F☺>"& c$"k T $ j⌧n ⌧n %z |o"& N$F☺>"& T {z %⌧L:.; <~> &.$% f> X }J c$"k 1 B !.☺"$% %z $F☺>"& {z %⌧L:.; c$"k $0U$ [ B" c$"k |o"& N$F☺>"& T E I~"
CW {z i iNN$I_
%$, "$% 1B GH☺P$% %z $F☺>"& {z %⌧L:.; c$"k 0⌧U$N$F☺>"& T N%⌧L:.; s A, ": c$"k D>"& n q*o $F☺ ⌦r2!1B Gz/Y CD/HY s (W^:.☺gg$% !"Q"& r k[% N$ T $0?L 0.X <3 z$% <~ n q3☺$% < `$+ 1_B ”Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” (QS. al-an’am: 76). ”Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, Pastilah Aku termasuk orang yang sesat.” (QS. al-an’am: 77) ”Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, Ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. al-an’am: 78) ”Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. al-An’Am: 79) Hal terpenting disini adalah pencarian akan sesuatu yang benar-benar memiliki kekuasaan mutlak (absolut) yang menguasai seluruh yang ada termasuk
xlvi
dirinya, dengan menggunakan perbandingan dengan ciptaan seperti matahari, bulan, bintang yang mana ternyata itu semua tidak menghantarkannya pada sebuah kemutlakan. Dimana inti dari keimanan itu sendiri tertuangkan dalam makna syahadat “ashadualla ilalaha illallah” atau kalimat tauhid “la ilaha illah” dari rukun iman yang pertama. Iman di definisikan dengan mempercayai akan adanya wujud Allah swt sebagai pencipta. Syair lagu Kuhanya hambaMu yang berlumur dosa, memberikan makna bahwasanya manusia adalah tempatnya dosa dan lupa “al-Insan matsalul khata’ wa al-nisyaan”, setelah mengakui dengan sempurna ke Esaan Allah serta meyakini akan apa yang diciptakan oleh-Nya merupakan sebuah tanda akan kebesaranNya. Bait ini mengajak manusia agar selalu mengintrospeksi dirinya terhadap perbuatan yang telah di lakukannya (taubat) seperti terdapat dalam QS. Hud ayat 3:
T% ! ?]$% B
XL" T%-*V H*` --z $0g.X $*:x * x.☺
" zJgy o.Y % T "%_"& o_"& r on 3$k" s"& T% ["V c !j⌧n w, ER%⌧L -L>b 12B ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” Bait lagu Surga-Mu
Unsur terkait Ibadah Ibadah terbagi menjadi dua bagian besar; mahdah dan
xlvii
Keterangan Bait ini menunjuk pada sebuah permohonan atau
Tunjukkan aku jalan lurus Mu Untuk menggapai Surga Mu Terangi ku dalam setiap langkah hidupku
ghair mahdah. Ibadah yang pertama terkait dengan ritual-ritual ibadah pada umumnya, sedangkan yang ke dua yang disebut juga ibadah sosial yakni dengan berhubungan langsung dengan masyarakat seperti tolongmenolong serta mu’amalah
do’a ketika melakukan ibadah seorang hamba diharapkan selalu memohon agar selalu di tunjukan jalan yang lurus, yang di ridhoinya serta memohon agar hidup yang dijalani lebih bermakna ibadah.
Dalam bait ini Tunjukan aku jalan lurusmu, untuk menggapai surga-Mu, terangi aku dalam setiap langkah hidupku. Mengandung makna akan akhlak secara teoritis akhlak terbagi menjadi dua bagian; akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah (perangai yang baik dan perangai yang buruk). Dalam ilmu tasawuf akhlak pun diberlakukan antar mahkluk dan sang Khaliknya dalam artian wujud nyata seorang mahluk kepada sang Khaliknya ialah permohonan (do’a) yakni agar selalu ditunjukan jalan yang lurus seperti yang telah diberikan kepada para Nabi dan Rasul serta orang-orang shalih untuk menuju surga yang dijanjikan kepada mereka semua orang-orang yang mendapat petunjuk, kemudian terangiku dalam setiap langkah hidupku. Hal tersebut sesuai dengan apa yang terdapat dalam QS. al-Fatihah ayat 5-7:60
.$
36*+ ⌧$ 1B ~ *xg
“Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”[7]. Makna iyyakana’budu dalam tafsir Mizan di katakan bahwa adanya sebuah proses penghambaan terhadap sang pencipta yang mana hal tersebut 60
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. [7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah : mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
xlviii
dilakukan dengan melakukan penghadiran dirinya ketika menghadap Allah swt (dalam hatinya), jika ia melakukan penghadiran selain daripadanya maka ini dapat dikatakan sebuah kemusyrikan, inilah yang di namakan dengan perealisasian ‘ubudiyyah.61
makna
Setelah
menegaskan
makan
penghambaan
Allah
menegaskan kembali dengan iyyakanasta’in bermakna kami hanya menisbatkan ibadah ini kepada diri kami dan hanya kepada Engkau kami memohon dan tidak ada tempat lagi memohon selain Engkau dengan demikian makna keduanya adalah pemurnian ibadah.62
Bait lagu Surga-Mu Karena ku tahu Hanya Kau Tuhan ku Allahu Akbar Allah Maha Besar
Keterangan Proses penghambaan di atas membawa pada sebuah pengakuan, keyakinan bahwa Dia yang segala Maha, spontanitas akan penghambaan tersebut terwujud dengan kalimat dzikir atas pengAgungan.
Unsur terkait dengan Ibadah (dzikir,berdo’a). Dzikir adalah termasuk dari Ku memujaMu di setiap ibadah yang sangat penting, waktu dzikir terbagi menjadi dua Hanyalah pada Mu yaitu dzikir jahr dan khafi Tempat ku berteduh (keras dan pelan) dengan Ku mohon Ridho dan kalimat-kalimat yang di ampunan Mu ajarkan oleh nabi spt; Allahu Akbar, Subhanallah, dll. Kemudian do’a dapat di artikan dengan permohonan sang hamba kepada pencipta
Keterangan
Bait lagu Surga-Mu
Bait lagu Surga-Mu
Bait tersebut mengajak pada manusia agar tidak meninggalkan diri mengingat Allah serta memohon kepada Nya dalam kehidupan ini kemudian selalu meminta ampunan dan keridhaanNya.
Keterangan
61
Al -‘Alamah Thabathaba’i, Tafsir Mizan (mengupas surat al-Fatihah), CV. Firdaus, Jakarta, 1991, h. 31. 62 Tafsir Mizan, h. 32-33.
xlix
Tunjukkan aku jalan lurus Mu Untuk menggapai Surga Mu Terangi ku dalam setiap langkah hidup ku
Bait ini mengindikasikan kepada sebuah permohonan dari seorang hamba dalam menjalankan kehidupan di dunia yang penuh dengan tantangan, cobaan, untuk selalu dibimbing dan di tunjukan kepada jalan yang lurus.
Penjelasan ; Berdzikir, bertasbih, serta berdoa kepada Alah swt adalah merupakan bagian dari ibadah yang mempunyai kedudukan penting, untuk menghantarkan manusia pada keridhaan-Nya dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Islam mengajarkan agar selalu memaknai kehidupan ini dengan kata ibadah, dalam bahasa ibadah terambil dari kata ‘abd yang berarti hamba, sedangkan ibadah adalah penghambaan kepada Allah dengan jalan yang telah di ajarkan oleh nabiNya seperti terlihat dalam QS. al-Hajj ayat 77.
<~ k[N$% $./y '9: T%*| z$% T%0% T% 3j$% T% 3C]$% T%*>.*&$%
-z
Cj9>.*" !.$% 1B <=3">?*V ”Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” Kemudian dzkir juga merupakan bagian dari ibadah yang sangat penting, kata dzikir berasal dari dzakara yaitu ingat, dalam jaran Islam dzikir sangatlah dianjurkan karena dengan media dzikir akan menghasilkan ketenangan hati serta nilai ibadah yang sangat tinggi, hal tersebut sebagaimana terdapat dalam QS. Raad ayat 28 ;
T%0% k[N$% `3/-*>*k BQ"V 2!AL- |J ZN$% 2!nAL-
l
QR*>C
%$B.☺Q"V
ZN$% 1B
”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”
2. Judul lagu Andai ku Tahu Bait tersebut menggambarkan akan kematian, dimana seluruh yang berjiwa akan merasakannya; kullu nafsin dzaa iqatul maut, kematian juga tidak bisa untuk diterka kedatangannya sebagaimana firmannya fa idza ja’a ajaluhum la yasta’khiruna wa laa yastaqdimun kemudian ku akan memohon tuhan tolong panjangkan umurku; memberi pemahaman secara tak langsung bahwa setiap manusia tidak mengingginkan akan terlalu cepatnya waktu untuk kematian, ini dikarenakan persiapan untuk menghadap-Nya sangat minim dikhawatirkan akan menjadikannya celaka. Sebuah dialog yang ingin dikemukakan oleh seorang manusia ketika akan menghadapi sakaratul maut, dimana setiap manusia mempunyai rasa takut akan kematiannya. Bait lagu Andai ku Tahu Andai ku tahu Kapan tiba ajal ku Ku akan memohon Tuhan jangan panjangkan umur ku Andai ku tahu Kapan tiba masa ku Ku akan memohon Tuhan jangan Kau ambil nyawa ku Aku takut akan semua dosa-dosa ku Aku takut dosa yang
Unsur Terkait dengan Aqidah (kematian) Salah satu dari bagian aqidah adalah percaya kepada kematian yang pasti akan datang menghampiri setiap setiap yang berjiwa. Sedangkan ajal kematian terkait dengan ruh yang merupakan rahasia Allah swt. Hal ini terkait dengan sesuatu yang ghaib (ke Imanan). Dosa adalah sebuah pelanggaran akan apa-apa yang dilarang oleh syari’at
li
Keterangan Makna tersirat dari bait disini mengajak kepada manusia pada umumnya agar memahami bahwa sesungguhnya kematian itu tidak dapat diketahui kapan datang menghampirinya makna penyesalan jelas terlihat disini, sebagai akibat dari kesalahankesalahan yang dilakukan. Makna yang terdapat dalam bait ini sebagai gambaran perjalanan
terus membayangi ku
Bait lagu Andai ku Tahu Andai ku tahu Malaikat Mu kan menjemput ku Izinkan aku mengucap kata taubat pada Mu Aku takut akan semua dosa-dosa ku Aku takut dosa yang terus membayangi ku Ampuni aku dari segala dosa-dosa ku Ampuni aku menangis ku bertaubat pada Mu Bait lagu Andai ku Tahu
Allah swt. Sifat dosa itu spiritual manusia dalam sendiri dapat membayang- menjalani kehidupannya. bayangi si pendosa.
Keterangan Perumpamaan seorang manusia yang menghadapi sakaratul maut, dimana pada waktu itu terbukalah alam lain yang berbeda dengan alam yang pernah ditinggalinya (dunia), kemudian kata taubat yang terucap disini adalah persaksian atas penyesalan perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Penyesalan pada bait ini mengenai dosa-dosa yang telah dilakukan selalu terbayang dan membekas pada diri.
Aku manusia yang takut Neraka Namun aku juga tak pantas di Surga
Unsur terkait dengan Aqidah (Eskatologi) Neraka dan surga merupakan dua bagian yang ada dalam bahasan eskatologi. Yang mana dua kehidupan tersebut pasti akan terjadi, serta wajib di imani.
Andai ku tahu Kapan tiba ajal ku Izinkan aku mengucap kata taubat padaMu
Ajal atau kematian, pasti terjadi dan tidak ada satu pun manusia yang mengetahui kapan dan dimana ia manghampirinya.
Keterangan Bait ini terlihat ungkapan rasa yang mendalam akan kedudukan seorang manusia atas tingkah laku yang kadangkala tidak sesuai dengan anjaran agama serta pada pelaksanaan agama yang sangat minim; dalam artian pahala yang tidak sesuai dengan amal buruknya. Sebuah perumpamaan yang terilustrasikan akan kedatangan ajal, dan harapan semua manusia untuk mengucapkan kata taubat.
QS. Raad 35;
lAm[$% r2!/ T
.$% Cx3☺
%$lii
o" .
T !:i$% $ x 5 $./ > 3 _`MN%.a $./*>C <~ k[N$% l .6&> V Y T T%"V$% 12B dz$ $% ! ?:"$% ”Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka” QS. an-Nisa ayat 78:
nz T%+"V $.☺s m£0n
" ¢W .☺$% ¦s.HLPy ¤¥ !T%C 0g.X 3/ j(§*V T ZN$% 0 ¨AL:.; T%C .©a.] 3/ j(§*V oon o*k 5 ⌧¤ 0 ¨AL:.; Ac$.☺"& T ZN
%$0 3ak" |J , "$% }JC"9:.; 1B $0W 3/"? “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan[319], mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan[320] sedikitpun?”63 QS. Ali Imran 185:
+&,$% *"MN%" H?+ zon <= [&*V $.☺9+ ª
CzY ..2rXU .☺"& T .☺:aA$% |o(Ea z$ $% 1 $ .U$"& ""& " .$% IJ N$L+z$N$% s5a.$% 1@B z !$% 3\: 63
[319] kemenangan dalam peperangan atau rezki. [320] pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan.
liii
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” QS. Al-An’Am 162:
o*k (w¢g* c|⌧¬ ARz MN ®c$.☺ .r$L⌧ 1@ B ¯"R:.*$% ”Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
3. Judul
lagu Selamat Lebaran.
Lagu ini mengandung makna yang terdapat dalam sebuah perayaan Ummat Islam yaitu hari Raya Idul Fitri yang mana perayaan ini terkait dengan sebuah ibadah Puasa di bulan Ramadhan selama tiga puluh hari salah satu dari rukun Islam.
B °$% .6./Y ` k '"& ZN$% !Q & 5 $0?L 0.X G$0$% !"Q"& lAm[$% B&>.Q |o 6"V |J 5 $i >b ~ °$N$% <± ^" 5 ZN$% " ²(:" u`a"$% 12AB 3☺>* |J $0$% CV$% XL" jf |J s5>³§$% T%3☺a k ( q3☺$% < T%+"V 12@B T%*kH!"& <~ k[N$% E T $ *L [ T%+k| 3/0 a
i ." $.☺- ©Rr X zon 12B X2!"&
liv
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”[1168], “Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepadaNya serta Dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah” “Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”
Idul Fitri merupakan sebuah siklus yang dinanti setiap manusia, oleh karena itu hari raya Idul Fitri disebut juga hari raya ‘Id yang berarti sebuah pengulangan atau putaran. ‘Idul Fitri atau ‘Id yang berarti Fitrah, hal ini berkaitan dengan ajaran Islam yakni fitrah (suci dan bersih), sehingga seorang manusia dapat dikatakan sebagai hanif (secara alami merindukan dan mencari yang benar dan baik). Proses penyucian diri manusia yaitu dengan berpuasa di Bulan Ramadhan. Dengan demikian inti perayaan ini adalah bersihnya umat muslim dari dosa-dosa kepada Allah, kemudian dilengkapi dengan permohonan maaf kepada sesama manusia pada unggkapan ja’alanallaha minal ‘aaidiina wal-faidziin.64 Islam membangun ikatan diantara sesama komunitas muslim dengan landasan yang kuat, prinsip yang abadi dan moralitas akhlak yang luhur. Sehingga dengan cara ini dapat mewujudkan sebuah komunitas yang kokoh serta mandiri. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut; persaudaraan, persamaan, cinta karena Allah, saling menolong dan membantu, nasihat-menasihati, sikap mendahulukan orang lain. (pustaka ilmu pengetahuan al-Qur’an, ed. Utang Ranuwijaya, Mitra Media Printing, Jakarta, 2007, h. 53). Bait lagu selamat lebaran 64
Unsur terkait dengan Ibadah Puasa
Keterangan
Nurcholis Madjid, Pintu-pintu Menuju Tuhan, Paramadina, Jakarta, 1999, h. 6-7
lv
Sudah tiba hari kemenangan Setelah berpuasa di bulan Ramadhan
Puasa adalah merupakan salah satu dari rukun Islam berpuasa di bulan Ramadhan.
Mari kita saling bermaafan Di hari yang indah fitri nan bahagia
Silaturrahmi atau menyambung tali persaudaraan, saling memaaf-maafkan antara satu dan yang lain untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
setelah selesai melaksanakan ibadah puasa satu bulan lamanya, saatnya meraih kebahagian tercapainya suatu rangkaian ibadah yang cukup melatih jiwa dalam mengatur hawa nafsu.
Kata maaf yang sudah menjadi bahasa Indonesia, sebenarnya berasal dari bahasa Arab al-’afwu yang berarti sengaja untuk memperoleh sesuatu sehingga orang yang dimaafkan mendapatkan ampunan, kata ini juga dapat diartikan menghapus, menghilangkan. Asal kata ini berasal dari kata al-’afwu. (h.231-232, Tafsir Sosial). Hari raya ’Id berkaitan dengan satu ibadah yang teramat mulia yakni puasa Ramadhan sebagaimana FirmanNya dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 :
! i. r k[N$% $|_z % !C
%$Xa & c2r+ ¦D:s Af- $ > µ ´*; r.3/$% E .i. .☺"& 5 B$"k !C?$% T X☺¢§a&>"& ! i¶$% 5V $q_·"¸ $| ,$ sF *"& !⌧?.] Cj- ¹N$% 32! !.E Cj- 32! |J !ga$% T%*> ☺jx F*$% T% A⌧jx sF *
%${..; $ 5®V [N$% 1@B <= !Po Cj9>.*" ”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
lvi
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.
Bait lagu selamat lebaran Sebulan lamanya kita menahan nafsu Dan cobaan di bulan Ramadhan
Keterangan
Selamat Lebaran….. Selamat Lebaran Raihlah kemenangan Selamat Lebaran….. Selamat hari Lebaran Mari kita saling memaafkan
Penjelasan ; Makna halal bi halal, kata ini terambil dari kata halala, yang berarti menghalalkan M. Qurais Shihab mendeskripsikan halal bi halal ini dengan tiga pengertian; pertama halal adalah lawan kata dari haram, perkara halal merupakan sesuatu yang diperbolehkan sedangkan haram kebalikannya, hal tersebut diberlakukan pada perbuatan seorang mukallaf. Arti halal bi halal adalah merupakan refleksi dari perbuatan yang dilarang atau berdosa dari sisi hukum, akan tetapi ini bersifat lemah. Kedua dari segi linguistik (bahasa) asal kata hallala seakar dengan arti rangkaian kalimatnya, makna-makna yang terkandung diantaranya menyelasaikan problem atau kesulitan, meluruskan tali, mencairkan suatu yang telah membeku. Ini semua memberikan pemahaman bahwa adanya
lvii
keinginan untuk mengubah sesuatu agar lebih baik. Pengertian ketiga, singkatnya kata halal ini seperti yang terdapat dalam al-Qur’an yang di hubungkan dengan haram serta keterkaitan dengan kata Thayyib yang bermakna menyenangkan, jadi halal bi halal dalam al-Qur’an disini bukan hanya menuntut seorang agar memaafkan seorang tetapi juga berbuat baik kepada orang lain. (h. 318-320, M.Q)
4. Isi materi pesan lagu Doa. lY r a$j .6" '.] %" s.a Q>L(Y T >2!"k s"& T B$.a %" %$N$% T%jLAxga&>"&
3/9>.*" { T%0 "L 1@ B <= 3[ ! “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. Kata do’a berasal dari kata bahasa Arab kata ini berasal dari kata da’a yang mana seakar dengan kata dakwah dalam al-qur’an kata ini memiliki beberapa arti kata, diantaranya: 1. Ibadah yakni ibadah seorang mahluk kepada sang pencipta, 2. An-nidaa yang berarti memanggil yakni panggilan dari seorang hamba kepada Tuhannya Yang Maha Mendengar, 3. As-su’al, yakni permohonan dari mahluk kepada hambanya yang rendah kepada Allah yang Maha Tinggi, 4. At-Tahmid yang berarti memuji. (h.212, Tafsir Sosial)
lviii
secara terminologis do’a berarti melahirkan kehinaan dan kerendahan diri dalam keadaan tiada daya kekuatan dan menyatakan hajat keperluan kepada Allah.
Bait Lagu Do’a Tuhan jamahlah hati ku Yang kering dan hampa tanpa kasih
Unsur Terkait Dengan Akhlak Kepada Allah (Do’a) Ada beberapa persyaratan dalam mengajukan permohonan kepada Allah swt dalam berdo’a ada dua; melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan laranganNya, tadarru (merendahkan diri).
Keterangan Bait disini mencoba untuk memakai diri seorang yang sangat membutuhkan akan belaian kasih sayang Tuhannya.
Atas kuasa Mu aku terlahir Dan hanya pada Mu ku kembali
Penjelasan; Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada tata cara berdo’a yang mana nantinya akan terkait dengan terkabulnya do’a itu sendiri, pertama melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkan serta beriman kepadaNya, kedua tadarru’ dan hufyah yaitu rasa khusu’, cemas dan disertai rasa menyadari bahwa sebagai seorang yang fakir dihadapanNya sebagaimana terlihat dalam QS. Fathir ayat 35, selain daripada itu al-Ghazali memberikan etika berdoa; 1. Memilih waktu dan tempat yang mustajab. 2. Mengakhiri do’a dengan memuji Allah dan shalawat kepada Nabi. 3. Lebih utama menghadap kiblat. 4. Mengangkat tangan ketika berdo’a dan mengusapkan ke wajah setelah berdo’a.
lix
5. Melirihkan suara dalam berdo’a berusaha merasakan akan kebesaranNya. 6. Tegas dalam berdo’a (jangan main-main). 7. Tidak berdo’a seperti bersajak. 8. Mengulang-ulang do’a tersebut, karena merasa sangat butuh terhadapNya. 9. Susunan do’a sederhana, dan sopan serta tepat mengenai apa yang diinginkannya. (h. 216-217) Bait Lagu Do’a
Keterangan
Dalam Tangan Mu ku pasrahkan Jalan panjang hidup ku yang akan ku tempuh Hanya pada Mu ku memohon Dan hanya pada Mu ku bersujud ------(Ibadah) Tunjukkan aku menuju jalan lurus Mu Agar aku dapat wujudkan taubat ku Terangi aku dalam gelapnya dunia ku Agar aku bisa dapatkan Ridho Mu Ya Allah….. Ya Rabbi.. Ya Rahman….. Ya Rahim..
C.
Tema Pesan Yang Mendominasi Dalam Album Surga-Mu Album Surga-Mu yang memiliki unsur religi, yang isinya membawakan
pesan yang mengandung nilai dakwah, yaitu mengajak kepada pendengarnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya. Ini semua didapatkan dari hasil
lx
penganalisaan dari lagu-lagu tersebut. Dari keempat lagu Ungu pada album SurgaMu lebih dominan menyampaikan pesan mengenai materi ajaran Aqidah, yang dalam hal ini lebih banyak mengangkat tentang keAgungan Allah SWT. Sedangkan materi pesan ibadah dan akhlak lebih sedikit, dalam hal ini materi penyampaian tentang taubat dan puasa.
lxi
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bermusik (lagu)
dapat dijadikan media dakwah sebagai penyampai pesan-pesan ajaran Islamiyah, dari setiap syair lagu yang dilantunkan akan mudah dapat diterima dan lebih mudah diingat untuk selalu diulang-ulang atau dinikmati. Dalam album Ungu “SurgaMu” ini lagu-lagunya merupakan hasil perenungan panjang dari para pencipta lagunya dan merupakan pengalaman perjalanan masa lalunya yang gelap, yang mungkin juga pernah dialami oleh orang lain. Namun dari semua yang telah diciptakan oleh Ungu Band bukan bermaksud untuk mengajarkan atau menggurui, karena personil Ungu pun menyadari keadaan dirinya masih merasa kurang dalam pengetahuan agama. Pesan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang terdapat pada album SurgaMu terdiri dari pesan Aqidah, Ibadah, dan Akhlak. keTiga pesan ini sangat penting untuk disampaikan karena begitu mengena terhadap perjalanan kehidupan di dunia tidak hanya berkaitan dengan hubungan keTuhanan (Habluminallah) tetapi berhubungan juga dengan sesama manusia dan makhluk (Habluminannas) agar hidup manusia di dunia tidak membawakan beban pada kehidupan selanjutnya di akhirat.
lxii
Karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan untuk mempertanggung jawabkan kehidupan semasa hidup di dunia.
B.
Saran-Saran 1. Kepada pencipta lagu diharap dapat mengaplikasikan apa yang telah diciptakan dan disampaikan kepada penikmatnya dalam kesehariannya. 2. Kepada seluruh jajaran Ungu (management, crew dan personil) agar lebih aktif meningkatkan hasil-hasil karyanya. 3. Kepada para praktisi Dakwah ; Da’I, Penulis, Musisi Islam, Seniman, dan sebagainya untuk jangan ragu menampilkan atau menciptakan yang segar dalam menyampaikan pesan ajaran Islamiyah melalui karya-karyanya. 4. Kepada Mahasiswa/I UIN Jakarta khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
untuk
lebih
kreatif
dalam
mengemas
cara
penyampaian dan isi pesan dakwah yang akan disampaikan, agar masyarakat pada umumnya lebih menyukai dan tertarik kepada sesuatu yang baru dan menarik.
lxiii
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yoyakarta: PLP2M, 1985), Cet. ke-2. Ahmad, Mahmud. Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), Cet. Ke-1. Al-Baghdadi, Abdurrahman. Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Pers, 1993) Cet. Ke-1. Amin, Jum’ah & Abdul Azis, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Citra Islami Press 1997), Cet. ke-I. Arifin, H. M. Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Askara, 1997), Cet. ke-4. Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1. Bookmagz Ungu, Hot Spot, (Jakarta: Trinity Optima Production “Trinity Artist Management”, Maret 2007). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986). ………. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999). Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), Jilid 2, Cet. Ke-4. Djatmika, Rahmat. Ilmu Akhlak, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992). Efendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994). ………. Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), Cet. ke-2. Gazilba, Sidi. Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) Cet. Ke-I. Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. Ke-I. Hasanudin, A.H. Retorika Dakwah dan Publisistik Dalam Kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. ke-2. Hadi, Sutrino. Metodologi Reserch II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1990). Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarat Press, 2006).
lxiv
Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKIS, 1994) Cet. Ke-3. Ma’luf, Luis. Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al Maktabah Al-Katukiyyah, 1986). Muriah, Siti. Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000) Cet. Ke-I. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002). Qardhawi, Yusuf . Islam Bicara Seni, (Solo: Era Intermedia, 2000), Cet. Ke-II. …………. Fiqih Musik dan Lagu (Bandung: Mujahid, 2001), Cet.1. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-11. Saleh, Abdul Rosyad. Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), Cet. ke-2. Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. ke-17. ………… Wawasan Al-Qur an, (Bandung: Mizan, 1996). ………… Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung: Mizan, 1999). Soejono, dan H. Abdurrahman. Metode Penelitian Suatu Pengantar dan Penerapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet. Ke-1. Syukur, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), Cet. Ke-1. Tim Dirasat Islamiah Universitas Islam Jakarta, Akhlak Ijtimaiyyah, (Jakarta: PT. Pamator, 1998). Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-4. Tim Penulis, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis, dan Desertasi ), (Jakarta, Ceqda, 2007). Wajidi, Farid. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Terj), (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1993). Ya’kub, Hamzah. Publisistik Islam: Tehnik Dakwah dan Leadership, (Bandung: Diponegoro, 1998). Yunus, Mahmud. Kamus Arab - Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1970).
lxv
Zaidan, Abdul Karim. Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2, (Jakarta: Media Dakwah, 1984), Cet. ke-2.
Situs Internet : http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm
lxvi