1
ANALISIS INVESTASI OPTIMAL PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN LAYANG (Decapterus spp) DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
SUDARMIN PARENRENGI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
2
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Investasi Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo adalah benar karya saya sendiri dengan araha n dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Juli 2009
Sudarmin Parenrengi NRP C226010111
3
ABSTRACT SUDARMIN PARENRENGI. Optimal Investment Analysis on Scads Resources Utilization in Pohuwato Regency, Gorontalo Province. Under direction of TRIDOYO KUSUMASTANTO, DANIEL R. MONINTJA, KADARWAN SOEWARDI, and LUKY ADRIANTO. Fisheries sector in Gorontalo Province is expected to be as sources of fishermen income, protein and job opportunities. According to the expectations, therefore, Gorontalo Province should have strategic development objective to increase the welfare of coastal communities through development of fisheries sector. Generally the commercial fisheries in Gorontalo province are small scale fisheries using simple fishing gears. In this regards indentification of development input such as investment has to be undertaken in line with resources potentials in the region. The main objectives of this study are to (1) analyze utilization level of capture of fisheries resources ; (2) analyze the level of investment; and (3) analyze policy scenario regarding to optimalized the investment in resouces. It has been found that income in fisheries tends to be declining due to increase input cost and decreasing outputs benefits. Meanwhile, from bioeconomics analysis, it has been revealed also that the existing condition of fisheries effort it has been higher than maximum economic yield (MEY) level and maximum sustainable yield (MSY) level. This lead into conclusion that the status of fisheries in Pohuwato Regency is in both biological and economical overfishing. From this results, the strategic policies that can be proposed, are fishery divestation and arrange the total number of fishing units. Based on those strategies, it is expected improving the condition of fisheries resource and then increase income per capita of fishermen in the area.
Key words : optimal investment, fishermen income, Pohuwato Regency.
4
RINGKASAN SUDARMIN PARENRENGI. Analisis Investasi Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Dibimbing oleh TRIDOYO KUSUMASTANTO, DANIEL R. MONINTJA, KADARWAN SOEWARDI, dan LUKY ADRIANTO. Indonesia memiliki sektor-sektor ekonomi yang berbasis sumberdaya alam (SDA) seperti kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, mineral, dan industri bioteknologi. Namun SDA tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk memajukan perekonomian bangsa untuk kemakmuran rakyat. Potensi lestari (maximum sustainable yield, MSY) sumberdaya perikanan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun, yang terdiri dari ikan pelagis besar sebesar 1,65 juta ton, ikan pelagis kecil sebesar 3,6 juta ton, ikan demersal sebesar 1,36 juta ton, ikan karang sebesar 145 ribu ton, udang paneid sebesar 94,8 ribu ton, lobster sebesar 4,8 ribu ton dan cumi-cumi sebesar 28,25 ribu ton. Sementara jumlah tangkapan yang diperbolehkan (total allowable catch, TAC) adalah 80% dari potensi lestari atau sekitar 5,12 juta ton per tahun (Dahuri, 2003). Provinsi Gorontalo memiliki panjang pantai 590 km yang terbagi atas panjang pantai Utara 320 km dan panjang pantai Selatan 270 km dengan luas laut 50.500 km2 (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, 2002). Sementara perairan laut di Provinsi Gorontalo terbagi menjadi dua bagian, Laut Sulawesi disebelah Utara dan Teluk Tomini disebelah Selatan. Potensi perikanan di Provinsi Gorontalo terdiri dari potensi perikanan di kawasan perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi serta ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) yang diperkirakan sebesar 82.200 ton/tahun. Tingkat pemanfaatan keseluruhan diperkirakan baru mencapai 27% (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, 2002). Potensi sumberdaya ikan yang cukup besar akan mampu menjadikan sektor perikanan sebagai penggerak utama perekonomian dan merupakan sumber pendapatan negara dari sektor non migas. Kabupaten Pohuwato memiliki luas wilayah 4.491,03 km2 , dengan panjang garis pantai 160 km, terdapat 7 Kecamatan, 74 Desa dan 3 Pulau yaitu Pulau Lahe, Pulau Pomolia Kiki, dan Pulau Pomolia Daa. Kabupaten Pohuwato adalah Kabupaten terluas di Provinsi Gorontalo, yaitu 37% dari luas Provinsi Gorontalo dengan jumlah penduduk 105.593 jiwa (12% dari jumlah penduduk Provinsi Gorontalo), dan rata - rata penduduk per km2 adalah 24 jiwa. Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Pohuwato masih cukup besar, potensi lestari di perairan teritorial sebesar 10.200 ton per tahun, dengan jumlah produksi 6853 ton per tahun, dan tingkat pemanfaatan 67,19% (Pemerintah Kabupaten Pohuwato, 2004). Tujuan penelitian ini mengkaji tingkat investasi optimal pemanfaatan sumberdaya ikan layang (Decapterus spp) di Kabupaten Pohuwato. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir Selatan Provinsi Gorontalo yaitu di Kabupaten Pohuwato yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Paguat, Kecamatan Marisa, Kecamatan Randangan, Kecamatan Lemito, dan Kecamatan Popayato. Waktu penelitian dilakukan selama September 2005 – Maret 2006. Data yang dikumpulkan berup a data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan nelayan responden di Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Data sekunder berupa data time series diperoleh dari
5
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, serta instansi lain yang terkait. Data sekunder juga diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan data primer dan data sekunder dilakukan beberapa analisis seperti, analisis bioekonomi, investasi, pendapatan, dinamis, dan analisis multi criteria decision making (MCDM). Hasil analisis bioekonomi pada kondisi maximum sustainable yield (MSY) menunjukkan tangkapan atau tingkat produksi pada rejim MSY yaitu 12.398,66 ton, dengan biomassa sebesar 46.264,03 ton, dan upaya penangkapan 49 unit dengan rente yang diperoleh sebesar Rp 106.953.475,24. Pada kondisi maximum economic yield (MEY) menunjukkan tingkat biomassa (x) sebesar 47.935,86 ton pada tingkat upaya (effort) 48 unit, hasil tangkapan (harvest) 12.382,47 ton dengan rente sebesar Rp 107.104.022,11. sementara effort aktual sebesar 184 unit, dan hasil tangkapan aktual sebesar 13.084,73 ton. Kondisi open access (OA) menunjukkan effort sebesar 95 unit dengan hasil tangkapan yang rendah yaitu 1.727,42 ton pada tigkat biomassa 3.343,66 ton, dengan tidak ada keuntungan (p =0). Analisis investasi dilakukan untuk mencari nilai net present value (NPV), benefit cost ratio(BCR), dan internal rate of return (IRR). Berdasarkan hasil analisis bioekonomi dilakukan 3 (tiga) skenario investasi yaitu ; (1) skenario effort optimal – yield optimal, (2) skenario effort aktual – yield optimal, dan (3) skenario effort optimal – yield aktual. Hasil analisis investasi terhadap Skenario-1 (effort optimal – yield optimal) diperoleh nilai NPV sebesar Rp 17.375.162 juta, Skenario-2 (effort aktual – yield optimal) diperoleh nilai NPV sebesar Rp 848.277.947, dan Skenario-3 (effort optimal – yield aktual) diperoleh nilai NPV sebesar Rp 18.695.957 juta. Ketiga skenario tersebut memiliki nilai positif, yang berarti ketiganya merupakan skenario investasi yang layak untuk dilakukan. Tetapi Skenario-3 memiliki nilai NPV yang lebih besar jika dibandingkan dengan Skenario-1 dan Skenario-2. Benefit cost ratio (BCR) merupakan angka perbandingan antara benefit dengan cost ditambah dengan investment. Jika nilai BCR lebih besar dari 1 (satu), maka investasi layak untuk dilaksanakan, sebaliknya jika BCR lebih kecil dari 1 (satu) berarti investasi tidak layak. Hasil analisis investasi menunjukkan nilai BCR Skenario-1 sebesar 2,93, dan Skenario-2 sebesar 1,07, sedangkan Skenario-3 sebesar 2,98. Sehingga Skenario-3 merupakan skenario yang memiliki BCR lebih besar dari Skenario-1 dan Skenario-2. IRR merupakan tingkat suku bunga yang dapat memberikan nilai NPV sama dengan nol. Berdasarkan analisis investasi diperoleh IRR untuk Skenario-1 sebesar 35,99%, Skenario-2 sebesar 5,23%, dan Skenario-3 sebesar 36,00%. Dengan hasil IRR tersebut maka Skenario-1 dan Skenario-3 merupakan skenario yang layak, karena nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank 12%. Analisis selanjutnya adalah analisis pendapatan pada saat investasi belum dilakukan, dan diperoleh pendapatan rata-rata nelayan per tahun sebesar Rp 25.401.690, pengeluaran nelayan rata-rata sebesar Rp 23.951.304 per tahun, sehingga pendapatan bersih sebesar Rp 1.450.386 per tahun atau rata-rata Rp 120.865,50 per bulan. Pendapatan bersih yang diperoleh nelayan sebesar Rp 120.865,50 per bulan merupakan pendapatan yang sangat kecil dibawah upah minimum regional (UMR) Rp 500.000. Apabila dilakukan investasi, maka
6
berdasarkan analisis investasi Skenario-1 diperoleh pendapatan nelayan sebesar Rp 47.972.888 per tahun atau rata-rata Rp 3.997.740 per bulan, untuk Skenario-2 sebesar Rp 12.514.166 per tahun atau rata-rata Rp1.042.889 per bulan, dan Skenario-3 diperoleh pendapatan nelayan sebesar Rp 50.693.637 per tahun atau rata-rata Rp 4.224.470 per bulan. Analisis dinamis dimulai dengan menyederhanakan struktur kedalam causal loop yang terdiri dari tiga sub model yaitu sub model biomassa, sub model upaya tangkap (effort), dan sub model investasi. Kemudian dilakukan simulasi model Analisis Investasi Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Pohuwato dengan menggunakan 3 (tiga) skenario investasi untuk melihat dari ketiga skenario investasi tersebut, skenario investasi mana yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu apakah investasi tersebut dapat berkelanjutan secara ekologi, ekonomi, maupun sosial. Hasil dari analisis dinamis menunjukkan bahwa Skenario-1 lebih baik dari Skenario-2 dan Skenario-3. Analisis multi criteria decision making (MCDM) merupakan suatu teknik analisis untuk menentukan alternatif keputusan yang akan diambil dengan menentukan kriteria yang dapat digunakan dalam memilih alternatif tersebut dengan memasukkan kriteria ekologi, ekonomi, dan sosial. Hasil akhir analisis MCDM menunjukkan Skenario effort optimal-yield optimal (Skenario-1) merupakan skenario yang memiliki bobot yang lebih tinggi yaitu 7,8 sementara Skenario effort aktual-yield optimal (Skenario-2) adalah 7,3 dan Skenario effort optimal-yield aktual (Skenario-3) sebesar 6,6. Berdasarkan hasil analisis bioekonomi, menunjukkan effort aktual lebih besar dari effort optimal (effort act > effortopt), yang mengindikasikan telah terjadi overfishing (tingkat penangkapan ikan melampaui kemampuan pulihnya), sehingga diperlukan strategi kebijakan divestasi antara lain buy back.
Kata kunci : investasi optimal, ikan layang, Kabupaten Pohuwato.
7
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
8
ANALISIS INVESTASI OPTIMAL PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN LAYANG (Decapterus spp) DI KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO
SUDARMIN PARENRENGI
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
9
Judul Disertasi : Analisis Investasi Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Nama : Sudarmin Parenrengi NIM : C226010111
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir.Tridoyo Kusumastanto, M.S
Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja
K etua
Anggota
Prof. Dr. Ir. Kadarwan Soewardi
Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc
Anggota
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S
Tanggal Ujian: 25 Maret 2009
Tanggal Lulus: ........................
10
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya maka disertasi dengan judul “Investasi Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo” dapat diselesaikan. Disertasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada Komisi Pembimbing, yaitu : Bapak Prof. Dr. Ir. Tridoyo Kusumastanto, M.S (Ketua), Bapak Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja (Anggota), Bapak Prof. Dr. Ir. Kadarwan Soewardi (Anggota), Bapak Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc (Anggota) yang banyak meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh kesabaran terhadap penulis dalam penyempurnaan disertasi ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA selaku ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S sebagai mantan ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor atas sumbangan pemikirannya. Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan studi di IPB, masing- masing : 1. Bapak Prof. Drs. H. John Wumu
sebagai
dosen
pada
Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah
Fakultas membantu
penulis untuk melanjutkan pendidikan program Doktor di IPB Bogor. 2. Kepala
Dinas
Perikanan dan
Kelautan
Provinsi,
Kab/Kota di
Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara yang telah memberikan data-data untuk penelitian. 3. Ibu Dr. Tri Widyastuti, SE, MM, Ak beserta staf Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi di IPB. 4. Ibu Dr. Georgina Maria Tinungki dosen di Universitas Hasanudin Makassar yang selalu meluangkan waktu dan pikiran untuk berdiskusi.