ANALISIS FUNDAMENTAL HARGA SAHAM INDEKS LQ 45 SEKTOR PROPERTI PERIODE 2008-2012 DI BURSA EFEK INDONESIA
VIVI LUTFIAH
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013 Vivi Lutfiah NIM H24114008
ABSTRAK Vivi Lutfiah, H24114008, Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi. Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dan kemacetan yang terjadi di kota besar membuat masyarakat lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 (2) Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental. (3) Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental. Selama periode 2008 hingga 2012 ASRI seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan BKSL dan juga BSDE yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan LPKR dan SSIA pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued. Selama periode 2008 hingga 2012 saham yang paling murah berdasarkan perhitungan PER adalah saham dari SSIA sedangkan saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham BKSL. Kata Kunci: Analisis Fundamental, Nilai Intrinsik, Harga Saham, Sektor Properti
ABSTRACT Vivi Lutfiah, H24114008, Fundamental Analysis Stock Price Index LQ 45 Property Sector Period 2008-2012 in Indonesia Stock Exchange. Supervised by Farida Ratna Dewi. Changes in people’s lifestyle and urban congestion that occurs in big cities, peoples prefer to live in apartments and condos. The purpose of this study was: (1) Analyze companies condition in property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. (2) Comparing the intrinsic value with a fair market value of property companies stock price during 2008-2012 with fundamental analysis. (3) Comparing low or high price of shares in the property sector during 2008-2012 according to Indonesia Stock Exchange with fundamental analysis. During 2008-2012, Alam Sutera Realty completely undervalued. Similarly, Bumi Serpong Damai and Sentul City well being undervalued position too. While Lippo Karawaci and Surya Semesta Internusa are more in overvalued position. The cheapest stocks in 2008-2012 based on calculation of Price Earning Ratio is Surya Semesta Internusa and the most expensive is Sentul City. Keywords: Fundamental Analysis, Intrinsic Value, Share Price, Property Sector
ANALISIS FUNDAMENTAL HARGA SAHAM INDEKS LQ 45 SEKTOR PROPERTI PERIODE 2008-2012 DI BURSA EFEK INDONESIA
VIVI LUTFIAH
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul
:
Nama NIM
: :
Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia Vivi Lutfiah H24114008
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Farida Ratna Dewi, SE, MM NIP. 19710307 200501 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir, Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
vii
PRAKATA Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sumber dari segala ilmu pengetahuan yang telah memberikan banyak Rahmat, Hidayat, serta Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia”. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM. Selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi pada penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya. Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi rekan pembaca.
Bogor, September 2013
Vivi Lutfiah
viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI VIII DAFTAR TABEL IX DAFTAR GAMBAR IX DAFTAR LAMPIRAN IX PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan 2 Ruang Lingkup Permasalahan 2 METODOLOGI PENELITIAN 2 Kerangka Pemikiran 2 Metode Penelitian 3 Pengumpulan data 3 Pengolahan dan Analisis Data 4 Analisis Fundamental 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Gambaran Umum Perusahaan 6 Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 6 Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL) 6 Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL) 7 Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 7 Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 8 Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 8 Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta I nternusa Tbk (SSIA) 9 Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) 9 Analisis Fundamental 10 Analisis Ekonomi (Pasar) 10 Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008 hingga 2012 10 Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012 11 Analisis Industri (Sektor) 11 Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk 12 Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk 13 Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk 14 Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk 14 Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk 15 Perbandingan Price Earning Ratio 15 SIMPULAN DAN SARAN 17 Simpulan 17 Saran 18 DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN 20 RIWAYAT HIDUP 39
ix
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode 20082012 Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 20082012 (dalam rupiah) Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 20082012 (dalam rupiah) Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012 (dalam rupiah) Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah) Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode 2008-2012 Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan PER
6 7 8 9 9 11 13 13 14 15 15 16 17
DAFTAR GAMBAR 1 2 3
Kerangka pemikiran Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012 Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012
3 10 12
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012 Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012 Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan periode 2008-2012 Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 Nilai intrinsik saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
21 22 24 25 26
x
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Harga penutupan saham PT Sentul City Tbk per bulan periode 20082012 Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode 20082012 Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per bulanperiode 2008-2012 Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 20082012 Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode 20082012 Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan periode 2008-2012 Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 20082012
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor properti dan real estate ikut berperan serta dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia khususnya sumbangan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Sebesar 9,4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) adalah sumbangan dari sektor properti. Selanjutnya Sektor Properti dan Real Estate juga turut serta menggerakan 175 industri hulu-hilir yang terkait. Rendahnya suku bunga yang yaitu 5,75% berpengaruh juga pada pergeseran bentuk investasi. Misalnya, masyarakat kaya yang tadinya menginvestasikan uangnya di deposito dengan bunga sekitar 6-7% (gross), ditambah adanya pajak yang cukup besar, yakni bisa mencapai 20%, bisa beralih untuk berinvestasi di sektor properti yang harganya mulai naik sekitar 15-20 % dalam satu tahun. Meningkatnya jumlah permintaan apartemen dan kondominium serta perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen dan kondominium. Secara langsung telah mendorong pasokan apartemen dan kondominium kota-kota besar di Indonesia. Selain itu kemacetan yang terjadi di kota besar juga mendorong masyarakat pinggiran kota untuk memilih apartemen sebagai alternatif hunian mereka. Harga properti di Indonesia masih termasuk yang termurah di kawasan Asia. Hal ini membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di industri properti Indonesia. Selain itu, kurangnya infrastruktur juga justru menarik investor untuk ikut menanamkan modalnya di sektor infrastruktur dan properti. Pendorong utamanya yaitu peningkatan daya beli konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 53 perusahaan bergerak dalam sektor properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, lima diantaranya masuk kedalam saham LQ 45. Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). (BEI). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Lima saham perusahaan properti yang termasuk dalam indeks LQ 45 adalah Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Selain saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), keempat saham diatas pada periode sebelumnya memang sudah terpilih kedalam indeks LQ 45. Sedangkan untuk saham Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru masuk dalam indeks LQ 45 untuk periode Februari-Juli 2013. Rumusan Masalah Kondisi persaingan usaha yang sangat ketat antar pengembang di sektor properti dan semakin maraknya perusahaan-perusahaan yang ikut bergabung dan
2
menjadi bagian dalam sektor properti ini, membuat investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.Investor perlu untuk memutuskan saham mana yang akan investor beli atau jual. Dasar investor untuk memutuskan praktik jual beli saham di bursa adalah dengan melakukan penilaian saham. Untuk memutuskan berapa nilai harga saham yang layak saat ini dapat dilakukan analisis harga saham. Analisis harga saham dapat dilakukan dengan analisis fundamental. Analisis fundamental dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham. Dari hal yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012? 2. Bagaimana perbandingan nilai intrinsik harga saham perusahaanperusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 20082012 melalui analisis fundamental? 3. Bagaimana perbandingan saham yang paling murah atau paling mahal dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental? Tujuan 1. Menganalisis kondisi perusahaan-perusahaan dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012. 2. Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan properti dengan harga pasarnya di BEI selama periode 2008-2012 melalui analisis fundamental. 3. Membandingkan murah atau mahalnya harga saham dalam sektor properti di BEI periode 2008-2012 menurut analisis fundamental. Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian ini dilakukan di BEI, dengan mengambil data saham, laporan keuangan serta kinerja keuangan tahun 2008-2012 pada sektor properti yang termasuk ke dalam Indeks LQ 45,yaitu Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Sentul City Tbk (BKSL), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Investor perlu untuk memutuskan harga saham yang layak pada perusahaan properti. Dasar investor untuk melakukan jual beli saham yaitu dengan penilaian harga saham. Penilaian harga saham dapat menggunakan beberapa metode salah satunya yaitu metode analisis fundamental. Objek yang dianalisa dalam analisis fundamental adalah Ekonomi (Pasar), Industri (Sektor) dan kondisi Spesifik Perusahaan. Analisis fundamental dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
3
model kelipatan laba atau Price Earning Ratio (PER) dan model present value. Informasi yang didapat dari analisis fundamental tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi investor untuk membuat keputusan investasi. Perusahaan Properti
Investor
Penilaian Harga Saham
Analisis Fundamental
1. Analisis Ekonomi (Pasar) 2. Analisis Industri (Sektor) 3. Analisis Kondisi Spesifikasi Perusahaan
PER
Model Present Value
Perbandingan Harga Saham
Nilai Intrinsik Saham
Rekomendasi Gambar 1.Kerangka pemikiran
Metode Penelitian Pengumpulan data Penelitian ini dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series bulanan serta data laporan keuangan emiten selama periode 2008-2012.
4
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis fundamental. Analisis Fundamental Analisis fundamental dilakukan dengan model kelipatan laba atau Price Earning Ratio (PER) dan model present value. 1.
Pendekatan PER ( Price Earning Ratio) Menurut Husnan (2001), untuk menentukan PER (Price Earning Ratio) dapat diketahui dengan perhitungan : PER =
........................................................................................(1)
Keterangan : P0 :Harga saat ini EPS : Harga per lembar saham Present Value atau Model Kelipatan Laba Menurut Husnan (2001), pendekatan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Perhitungan nilai intrinsik saham untuk satu periode dapat diketahui dengan rumus :
2.
P0 =
..........................................................................(2)
Keterangan : P0 : Nilai intrinsik saham P1 : Harga pasar FCF per share : Free cash flow per lembar saham Nilai r dapat ditaksir dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dijelaskan pada poin 4. 3.
Arus Kas Arus kas dapat diketahui dengan menggunakan rumus free cash flow (FCF), berikut ini adalah rumus FCF : FCF
= Laba bersih + Depresiasi/Amortisasi Perubahan Modal Kerja – Investasi Modal …….........................(3)
FCF per share =
...............................................................(4)
Keterangan : FCF per share : Nilai arus kas bebas per lembar saham
5
4.
CAPM (Capital Asset Pricing Model) Berikut ini tahapan dalam menghitung CAPM (Capital Asset Pricing Model) 1) Tingkat Pengembalian masing-masing saham Rit = ...................................................................................(5)
Keterangan : Rit : Tingkat pengembalian saham perusahaan bulan t Pit : Harga saham bulan t Pit-1 : Harga saham bulan t-1 Dt : Dividen pada bulan t 2) Tingkat pengembalian pasar bulanan dan tingkat pengembalian rata-rata pasar Rmt = .............................................................................(6) E (Rm)=
.......................................................................................(7)
Keterangan : Rmt : Tingkat pengembalian pasar bulan ke t IHSGt : IHSG bulan t IHSGt-1: IHSG bulan t-1 E (Rm) : Tingkat pengembalian rata-rata pasar yang diharapkan dalam satu bulan N : Jumlah pengamatan dalam satu kuartal 3) atau Risiko βι = .........................................................................................(8) σ im =
................................................................(9)
σ2 m = ...........................................................................(10) Keterangan : σ im : Kovarian tingkat pengembalian saham I dengan tingkat pengembalian pasar σ2m : Varian tingkat pengembalian pasar 4) Tingkat Risiko Bebas Bunga (Rf) memakai data SBI 5) Persamaan CAPM (Capital Asset Pricing Model) E (Rj) = Rf + β j [ E(Rm) - Rf ] ........................................................(11) Keterangan : E (Rj) : Expected return saham j Rf : Risk free rate Βj : Koefisien beta saham j E(Rm) : Expected return saham
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Pendirian dan Informasi Umum Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) PT Alam Sutera Realty Tbk telah berdiri sejak 3 November 1993 dengan nomor NPWP 01.302.653.9-054.000 PT Alam Sutera Realty terdaftar di Bursa Efek pada 18 Desember 2007 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO PT Alam Sutera Realty Tbk dijamin oleh PT Ciptadana Securities dengan harga perdana Rp100 per lembar saham dengan modal dasar Rp2.400.000.000.000. Kantor pusat PT Alam Sutera Realty Tbk terletak di Wisma Argo Manunggal Lt. 18 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta – 12930 dengan produk yang dihasilkan yaitu Residencial, Commercial dan Office Tower. Ringkasan Keuangan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) Keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2008 hingga 2012 terus mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan kondisi keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
Keterangan (dalam juta rupiah) Total Penerimaan Laba Operasi Laba Non Operasi Laba Bersih Dividend (Rp) ROA (%) ROE (%)
2008
2009
2010
435,325 55,284 79,486 58,815 0.69 2.60 4.53
403,627 110,641 117,811 94,021 1.05 3.31 6.11
765,213 343,079 330,182 290,484 4.03 7.20 14.95
2011
2012
1381,046 1718,740 693,620 914,796 671,143 837,671 602,737 750,575 6.13 11.17 8.17 24.08 20.06
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 1. memperlihatkan kenaikan total penerimaan, laba bersih serta dividen yang dibagikan setiap tahun. Kenaikan paling signifikan yaitu dari tahun 2010 ke 2011 dengan kenaikan total penerimaan sebesar 55%. Pendirian dan Informasi Umum Sentul City Tbk (BKSL) PT Sentul City Tbk didirikan pertama kali dengan nama PT Sentragriya Kharisma tanggal 16 April 1993. Pada tanggal 19 Juli 2006 terjadi perubahan nama menjadi PT Sentul City Tbk. Kemudian PT Sentul City Tbk mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP01.614.952.8-054.000. PT Sentul City Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juli 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Constructiondan subsektor Property And Real Estate. IPO dijaminkan oleh PT Trimega SecurindoLestari. Kantor pusat PT Sentul City Tbk yaitu di Gedung Menara Sudirman Lt. 25 Jalan Jend.
7
Sudirman Kav. 60 Jakarta – 12190.Terdapat empat jenis produk yang dihasilkan PT Sentul City Tbk yaitu Residential, Commercial, Hotel and Tourism serta Medical Care. Ringkasan Keuangan Sentul City Tbk (BKSL) Keuangan PT Sentul City Tbk tahun 2008 hingga 2012 menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Penerimaan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat tinggi begitu pula dengan laba bersih. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Ringkasan kondisi keuangan PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
Keterangan (dalam juta rupiah) Total Penerimaan Laba Operasi Laba Non Operasi Laba Bersih Dividend (Rp) ROA (%) ROE (%)
2008
2009
2010
2011
2012
80,110 -20,453 -12,449 -15,715 -0.49 -0.57
162,659 22,350 9,507 2,457 0.34 0.42
443,548 136,847 103,461 65,489 2.15 2.52
457,833 125,868 156,854 136,512 2.96 3.41
545,297 212,020 206,162 181,023 3.49 4.32
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 2. memperlihatkan kenaikan laba bersih yang pada tahun 2008 mengalami kerugian hingga mencapai 15,7 miliar, tetapi di tahun selanjutnya terus mengalami kenaikan hingga tidak ada lagi kerugian. Hanya saja untuk periode 2008 hingga 2012 PT Sentul City Tbk belum pernah membagikan dividen. Hal ini disebabkan oleh PT Sentul City Tbk yang masih memiliki saldo rugi anggaran di tahun 2010 sebesar 126 miliar. Masih adanya defisit anggaran sehingga laba bersih lebih diarahkan untuk menyehatkan kas perusahaan. Pada tahun 2011 saat RUPS diumumkan bahwa saldo defisit anggatan tersisa 70 miliar. Dengan makin berkurangnya saldo rugi diharapkan beberapa waktu mendatang posisi kas segera positif sehingga memungkinkan untuk membagi dividen. Pendirian dan Informasi Umum Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) PT Bumi Serpong Damai Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1984. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.374.249.9411.000 PT Bumi Serpong Damai Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 6 Juni 2008 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO PT Bumi Serpong Damai Tbk dijamin oleh tiga perusahaan sekuritas yaitu PT CLSA Indonesia, PT Nusadana Capital Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas. Pada tanggal 27 Mei 2008, perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham yang kemudian melakukan penawaran unum saham kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp550 per saham. Kantor PT Bumi Serpong Damai Tbk terletak di Sinar Mas Land Plaza Grand Boulevard, BSD Green Office Park Tangerang-15345. PT Bumi Serpong Damai Tbk menghasilkan
8
beberapa produk yaitu Residential, Commercial, Commercial Lots, Office Space serta beberapa Previous Product. Ringkasan Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa total penerimaan dan laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2008 hingga 2011 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Ringkasan kondisi keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012
Keterangan (dalam juta rupiah) Total Penerimaan Laba Operasi Laba Non Operasi Laba Bersih Dividend (Rp) ROA (%) ROE (%)
2008
2009
2010
2011
2012
1,386,111 412,015 304,127 223,462
1,270,592 456,458 376,169 308,738
2,477,203 870,475 662,111 394,403
2,806,339 960,555 1,170,231 1,012,301
2,631,082 1,004,573 1,061,327 907,152
4.00 6.94 14.66
6.00 8.19 16.07
6.00 5.66 10.80
9.15 14.17
6.64 10.61
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 3. memperlihatkan kenaikan penerimaan maupun laba bersih. Kenaikan paling signifikan terjadi pada pada tahun 2011 yaitu naik 156,7% dari tahun 2010. Untuk tahun 2012 baik total penerimaan maupun laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pendirian dan Informasi Umum Lippo Karawaci Tbk (LPKR) PT Lippo Karawaci Tbk didirikan dengan nama PT Tunggal Reksakencana pada tanggal 15 Oktober 1990. Kemudian mendaftarkan wajib pajaknya dengan nomor NPWP 01.346.574.5-054.000. PT Lippo Karawaci Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 28 Juni 1996 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Construction dan subsektor Property And Real Estate. IPO PT Lippo Karawaci Tbk dijamin oleh PT Pentasena Arthasentosa. Penawaran umum perdana perusahaan sejumlah 30.800.000 saham biasa kepada masyarakat sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 3 Juni 1996, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 1996. Kantor PT Lippo Karawaci Tbk terletak di Menara Matahari Lt. 22, 7 Boulevard Palem Raya Lippo Karawaci Central Tangerang-15811. Produk-produk yang dihasilkan adalah Hospital, Malls, Hotel serta Urban Development. Ringkasan Keuangan Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk selama periode 2008 hingga 2012 terus mengalami kenaikan laba bersih. Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 4.
9
Tabel 4. Ringkasan kondisi keuangan PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012
Keterangan (dalam juta rupiah) Total Penerimaan Laba Operasi Laba Non Operasi Laba Bersih Dividend (Rp) ROA (%) ROE (%)
2008
2009
2010
2011
2012
2,553,307 465,453 471,686 370,872
2,565,101 480,707 526,658 388,053
3,125,313 721,359 719,254 525,346
4,189,580 927,996 984,810 579,917
3,818,985 1,072,741 1,848,521
4.00 10.48
4.34 10.78
11.54 4.45 9.33
15.58 5.39 10.47
4.77 9.82
Sumber : BEI (2013)
Pada Tabel 4. terlihat bahwa kenaikan paling signifikan yaitu pada tahun 2012, dengan kenaikan sebesar 218,7%. PT Lippo Karawaci Tbk juga membagikan dividen di tahun 2010 dan 2011. Pendirian dan Informasi Umum Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) PT Surya Semesta Internusa Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1971. PT Surya Semesta Internusa Tbk terdaftar di Bursa Efek pada tanggal 27 Maret 1997 yang diklasifikasikan dalam sektor Property, Real Estate and Building Construction dan subsektor Building Construction. IPO PT Surya Semesta Internusa Tbk dijamin oleh PT Aspac Uppindo Sekuritas dan PT Usaha Bersama Sekuritas. Pada tanggal 5 Maret 1997, perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dar Ketua BAPEPAM unttuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp975 per saham. Kantor PT Surya Semesta Internusa Tbk terletak di Graha Surya Internusa Lt. 20 Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X - 0 Jakarta-12950. Produk-produk dari PT Surya Semesta Internusa Tbk adalah property, konstruksi dan perhotelan. Ringkasan Keuangan Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk selama periode 2008 hingga 2012 mengalami kenaikan. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Ringkasan kondisi keuangan PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012
Keterangan (dalam juta rupiah) Total Penerimaan Laba Operasi Laba Non Operasi Laba Bersih Dividend (Rp) ROA (%) ROE (%) Sumber : BEI (2013)
2008
2009
2010
2011
2012
1,753,280 120,669 13,406 -11,704
1484,102 86,178 112,830 17,599
1690,096 160,836 195,858 115,588
2,878,775 385,090 385,090 272,759
2,658,312 668,449 668,449 574,864
0.60 1.82
5.05 14.88
8.22 22.54
11.00 13.11 32.06
16.87 38.30
10
Pada Tabel 5. memperlihatkan kenaikan laba bersih, ROA dan ROE. Pada tahun 2008 PT Surya Semesta Internusa Tbk mengalami kerugian sebesar 11,7 miliar tetapi ditahun selanjutnya terus mengalami kenaikan laba yang cukup tinggi. Analisis Fundamental Analisis Ekonomi (Pasar) Perekonomian merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan negara. Begitu pula dengan analisis ekonomi yang merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari seluruh analisis fundamental. Gambaran Umum Kondisi Perekonomian Periode 2008 hingga 2012 Pada 2008 perlambatan ekonomi mulai terjadi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun dari 6,3% di tahun 2007 menjadi 6,1% di tahun 2008. Selain itu, NPI (Neraca Pembayaran Indonesia) mengalami defisit sebesar $1,95 miliar. Penyebab lain dari penurunan NPI adalah terjadinya capital outflow dari investasi asing di bursa saham khususnya pada pasar SUN (Surat Utang Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Nilai tukar rupiah secara umum bergerak stabil sampai september 2008, namun di bulan November 2008 terdepresiasi dari Rp10.048 menjadi Rp11.711. Inflasi berada pada 11,06%.
Gambar 2. Kondisi perekonomian Indonesia periode 2008 hingga 2012
Selanjutnya pada tahun 2009 kuatnya dampak krisis global masih dirasakan, karena puncak krisis global terjadi di triwulan IV 2008. Pertumbuhan ekonomi masih dalam tren menurun. Oleh karena itu pemerintah beserta Bank Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan. Serangkaian kebijakan tersebut dinilai berhasil meskipun menurun dari tahun sebelumnya tetapi diantara negara-negara lain pertumbuhan Indonesia termasuk dalam tiga tertinggi di dunia yaitu tumbuh sebesar 4,5%. Inflasi yang rendah di angka 2,78% serta surplus NPI $12,5 miliar. Di tengah pemulihan ekonomi global yang masih terus dilakukan di tahun 2010, kinerja perekonomian domestik terus mengalami perbaikan. Dapat dilihat
11
dari kinerja sektor keuangan yang semakin membaik, pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) yang semakin tinggi serta NPI yang mengalami surplus cukup besar yaitu $30,3 miliar. Dari sisi kebijakan suku bunga, Bank Indonesia menetapkan BI Rate pada tingkat 6,5%. Pertumbuhan ekonomi berada pada 6,1%. Perekonomian Indonesia di tahun 2011 cukup kuat tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yaitu tumbuh sebesar 6,5% inflasi yang rendah yaitu 3,79% serta surplus NPI sebesar $11,9 miliar. Selama tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia masih terus menguat ditengah perekonomian dunia yang melemah. Meskipun kecil tetapi Indonesia masih mencatat surplus $0,2 miliar, pertumbuhan ekonomi 6,2% serta inflasi yang dapat dikendalikan yaitu pada tingkat 4,3%. Walaupun kinerja ekspor menurun tetapi pertumbuhan ekonomi tetap baik karena didorong oleh permintaan domestik yang tinggi. Tingkat Pengembalian Pasar Periode 2008 hingga 2012 Penghitungan rata-rata return per kuartal dilakukan untuk menganalisis pasar. Data yang digunakan adalah data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di BEI untuk periode 2008 hingga 2012 (lihat pada Lampiran 1). IHSG dapat mencerminkan kondisi investasi di Indonesia. Tingkat pengembalian pasar yang dihitung dari IHSG dapat menjadi cerminan harapan investor terhadap pasar. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat pengembalian rata-rata pasar periode 2008-2012
Tahun Return Market (%)
2008 -5.1
2009 5.5
2010 3.3
2011 0.4
2012 1.1
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 6. terlihat bahwa selama periode 2008 hingga 2012 tingkat pengembalian saham mengalami fluktuasi. Pada tahun pertama yaitu tahun 2008, tingkat pengembalian saham menurun cukup besar hingga -5,1%. Hal ini terjadi karena krisis global yang dialami oleh negara adidaya Amerika Serikat yang kemudian mempengaruhi negara-negara lainnya. Pada tahun 2009 IHSG naik dari level 1355,41 ke level 2.534,36 dari tahun lalu. Di tahun 2010 tingkat pengembalian pasar kembali menurun 2,2 poin, begitu pula di tahun 2011 yang mengalami penurunan tingkat pengembalian pasar sebesar 2,9 poin. Pada tahun 2012 IHSG kembali naik di level 4.316,69 sehingga tingkat pengembalian pasarnya naik sebesar 1,1% (Iihat perhitungan pada Lampiran 2). Analisis Industri (Sektor) Menurut Husnan (2001), untuk menganalisis industri dimulai dengan mengidentifikasi tahap kehidupan produknya, kemudian menganalisis industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian, selanjutnya melakukan analisis kualitatif terhadap industri itu sendiri. Dari tahapan tersebut maka, analisis Sektor Properti adalah sebagai berikut: 1. Tahap kehidupan produk atau product life cycle di sektor properti ini berada pada tahap pertumbuhan (growth). Pada tahap ini permintaan semakin
12
meningkat sehingga profit yang didapat oleh perusahaan-perusahaan di sektor properti ini tumbuh tinggi. 2. Kondisi ekonomi yang terus membaik pada tahun 2010 menjadi pendorong pertumbuhan properti ditahun 2011 dan 2012.Pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 ini sedikit banyaknya merupakan sumbangan dari sektor properti. 3. Aspek kualitatif yang digunakan untuk melakukan analisis industri terdiri dari kinerja historis, persaingan, dan perubahan struktural a. Kinerja perusahaan-perusahaan pada sektor properti selama periode 20082012 mengalami peningkatan. Dari lima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti indeks LQ 45, empat diantaranya mengalami kenaikan penjualan dan laba bersih selama periode 2008-2012. Hanya PT Bumi Serpong Damai Tbk saja yang mengalami penurunan kinerja keuangannya di tahun 2012. Sedangkan, untuk harga saham hampir semua perusahaan dalam sektor properti indeks LQ 45 mengalami peningkatan harga saham. Kinerja perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012
Laba Bersih (dalam juta Rp)
2,000,000 1,500,000
ASRI BKSL
1,000,000
BSDE 500,000
LPKR SSIA
0 2008
2009
2010
2011
2012
-500,000 Gambar 3. Kinerja perusahan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012
b. Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan di sektor properti cukup ketat. Perusahaan-perusahaan properti berlomba-lomba menawarkan berbagai produk unggulan mereka. Hunian cluster, apartemen dan kondominium banyak ditawarkan oleh para para pengembang di sektor properti ini yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya. c. Tidak ada perubahan struktural pada sektor properti. Hanya saja terjadi perubahan dalam hal penyediaan produk. Sekarang ini, banyak produk perumahan jenis cluster yang dikerjakan oleh para pengembang. Analisis Fundamental PT Alam Sutera Realty Tbk Harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk berdasarkan analisis present value selama periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Pada tahun pertama yaitu 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp50 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp55. Pada tahun 2009 harga pasar saham berada pada level Rp105 dan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp112. Selanjutnya, pada tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp295 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp332. Pada tahun 2011 harga pasar saham berada pada level Rp460 dan
13
hasil perhitungan nilai intrinsik menunjukkan angka Rp685. Harga pasar saham ASRI dapat dilihat pada Lampiran 3 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Perbandingan harga saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Pasar (Rp) 50 105 295 460 600
Nilai Intrinsik (Rp) 55 112 332 550 685
Keterangan undervalued undervalued undervalued undervalued undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 7. memperlihatkan bahwa krisis finansial global 2008 ikut memberi dampak terhadap harga saham ASRI yang ditutup melemah di akhir 2008, yaitu ditutup pada harga Rp50. Pada awal 2009 dampak krisis finansial global masih terlihat dari harga saham yang ditutup melemah pada harga Rp55 di bulan april 2009 yang kemudian mulai naik di bulan selanjutnya seiring dengan makin membaiknya perekonomian Indonesia. Sehingga secara keseluruhan.ASRI berada pada posisi undervalued. Analisis Fundamental PT Sentul City Tbk Berdasarkan analisis present value pada periode 2008 hingga 2012, secara keseluruhan saham PT Sentul City Tbk berada pada posisi undervalued. Secara berturut-turut harga pasar dari tahun 2008 sampai 2012 lebih kecil dari hasil perhitungan nilai intrinsiknya. Harga pasar saham PT Sentul City dapat dilihat pada Lampiran 6. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 20082012 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan harga saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Pasar (Rp) 66 97 109 265 191
Nilai Intrinsik (Rp) 85 106 114 276 204
Keterangan undervalued undervalued undervalued undervalued undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 8. memperlihatkan bahwa krisis finansial yang terjadi di tahun 2008 memberi dampak terhadap harga saham BKSL. Harga saham BKSL ikut ditutup melemah pada harga Rp66 begitu pula di awal tahun 2009 pada bulan april 2009 saham BKSL ditutup pada harga Rp50 kemudian mulai naik di bulanbulan berikutnya sampai tahun 2012. Sehingga secara keseluruhan BKSL berada pada posisi undervalued dengan perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.
14
Analisis Fundamental PT Bumi Serpong Damai Tbk Pada tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp95 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsik berada pada angka Rp85. Di tahun 2008 harga pasar saham ditutup pada level Rp880 dan nilai intrinsik saham Rp896. Selanjutnya tahun 2010 harga pasar saham berada pada level Rp900 sedangkan perhitungan nilai intrinsik menghasilkan angka Rp926. Pada tahun 2010 dan 2012 harga pasar saham berturut-turut adalah Rp980 dan Rp1.100 sedangkan hasil perhitungan nilai intrinsiknya adalah Rp1.073 dan Rp1.141. Harga pasar saham dapat dilihat pada Lampiran 9 sedangkan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 11. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Perbandingan harga saham PT Bumi Serpong Damai periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Pasar (Rp) 95 880 900 980 1100
Nilai Intrinsik (Rp) 179 896 926 1073 1141
Keterangan undervalued undervalued undervalued undervalued undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 9. memperlihatkan bahwa krisis finansial 2008 memberi dampak terhadap harga saham BSD yang ditandai dengan ditutup melemahnya harga saham BSDE. Perekonomian yang membaik di tahun 2010-2012 tidak begitu berpengaruh terhadap harga saham BSDE Sedangkan harga saham BSDE cenderung turun di tahun 2010 sampai 2012. Hal ini terjadi karena kinerja BSDE di tahun tersebut juga cenderung menurun. Sehingga harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk pada periode 2008 hingga 2012 seluruhnya berada pada posisi undervalued. Harga pasar saham BSDE dapat dilihat pada lampiran 5 dan perhitungan nilai intrinsik dapat dilihat pada lampiran 18. Analisis Fundamental PT Lippo Karawaci Tbk Berdasarkan analisis present value pada lima periode dari tahun 2008 hingga 2012, harga pasar saham dari PT Lippo Karawaci Tbk ini lebih banyak berada pada posisi overvalued. Hanya pada tahun 2011 harga pasar saham PT Lippo Karawaci Tbk lebih kecil dari nilai intrinsiknya yaitu dengan harga pasar Rp660 dan nilai intrinsik Rp672. Harga pasar saham LPKR dapat dilihat pada Lampiran 12 sedangkan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 13 dan Lampiran 14. Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012 dapat dilihat Tabel 10.
15
Tabel 10. Perbandingan harga saham PT Lippo Karawaci periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Pasar (Rp) 800 510 680 660 1000
Nilai Intrinsik (Rp) 777 475 679 672 997
Keterangan overvalued overvalued overvalued undervalued overvalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 10. memperlihatkan bahwa krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 tidak begitu memberi dampak terhadap harga saham dari LPKR, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan kemudian harga saham naik setelah krisis berakhir.Sehingga PT Lippo Karawaci lebih banyak berada pada posisi overvalued. Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%. Analisis Fundamental PT Surya Semesta Internusa Tbk Pada krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 harga saham dari SSIA tidak begitu terkena dampak, harga saham dari SSIA dapat terus stabil meski krisis terjadi dan harga saham SSIA naik setelah krisis berakhir. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Perbandingan harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 (dalam rupiah)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Harga Pasar (Rp) 100 70 232.5 720 1060
Nilai Intrinsik (Rp) 69 62 210 856 1378
Keterangan overvalued overvalued overvalued undervalued undervalued
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 11. memperlihatkan hasil analisis present value lima periode yaitu pada tahun 2008 hingga 2012, saham dari PT Surya Semesta Internusa Tbk lebih banyak berada pada posisi overvalued yaitu pada tahun 2008, 2009, dan 2010 harga pasar lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Harga pasar saham SSIA dapat dilihat pada lampiran 15 dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan Lampiran 17. Perbandingan Price Earning Ratio Hasil perhitungan analisis price earning ratio menunjukkan bahwa PER ASRI naik di tahun 2009 dan kemudian terus turun hingga 9,81 di tahun 2012. Rekomendasi untuk investor adalah buy and hold alasannya adalah harga saham yang murah dengan nilai PER rendah dibawah 16 kali serta fundamental
16
perusahaan yang menunjukkan kenaikan dari 2008 sampai 2012. Fundamental perusahaan akan terus membaik jika pertumbuhan ekonomi masih terus stabil atau bahkan naik. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ 45 periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Price earning ratio 5 perusahaan sektor properti Indeks LQ45 periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
PER ASRI PER BKSL PER BSDE PER LPKR PER SSIA 14.58 -40.00 4.65 37.31 -9.09 19.27 388.00 31.17 22.74 4.67 18.14 41.76 26.20 22.44 9.30 13.66 57.86 20.40 20.91 13.09 9.81 27.13 14.97 21.51 7.07
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 12. terihat bahwa pada tahun 2009 PER BKSL mengalami lonjakan yang sangat tinggi yaitu dari -40 kali menjadi 388 kali, hal ini disebabkan oleh laba BKSL yang naik cukup tinggi dari tahun 2008. Selanjutnya tahun 2010-2012 laba BKSL terus mengalami kenaikan hanya saja di tahun-tahun tersebut saham beredar juga ikut mengalami kenaikan sehingga PER BKSL 2009 ke 2010 mengalami penurunan yang sangat besar. Walaupun laba BKSL terus naik tetapi pada tahun 2011 ke 2012 PER BKSL mengalami penurunan dari 57,86 kali menjadi 27,13 kali, hal ini disebabkan oleh turunnya harga saham BKSL di tahun 2012. Rekomendasi untuk investor adalah menunggu sampai waktu yang tepat untuk buy and hold alasannya adalah meskipun kinerja keuangan BKSL cukup baik dengan laba yang meningkat cukup signifikan di tahun 2012 tetapi dengan PER yang tinggi saham BKSL dinilai terlalu mahal. PER BSDE naik di tahun 2009 kemudian pada tahun selanjutnya mengalami penurunan PER menjadi 14,97 kali. Rekomendasi untuk investor adalah beli dan simpan karena harga saham BSDE yang murah serta PER dibawah 16 kali ditambah lagi proyek hotel and tourism yang terus dipasarkan oleh BSDE. BSDE memiliki potensi untuk menaikkan labanya lebih tinggi, sehingga investor berpeluang mendapatkan imbal hasil yang tinggi. PER LPKR terus turun dari tahun 2008 hingga 2012 dengan PER 2012 yaitu 21,51 kali. Rekomendasi untuk investor adalah buy and hold atau beli lalu simpan. Meskipun PER cukup tinggi diatas 16 kali tetapi kinerja keuangan BKSL terus mengalami kenaikan. Terlebih lagi pada krisis finansial globalyang terjadi di tahun 2008 harga saham dari LPKR tidak begitu terkena dampak, harga saham dari LPKR dapat terus stabil meski krisis terjadi dan naik setelah krisis berakhir.Kinerja BKSL dapat terus membaik jika kondisi perekonomian juga stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik dan inflasi rendah paling tidak di bawah 10%. Tahun 2009 PER SSIA mengalami kenaikan yang disebabkan oleh naiknya laba SSIA. Pada tahun 2012 PER SSIA mengalami penurunan dari 13,09 kali menjadi 7,07 kali karena saat itu terjadi kenaikan EPS (Earning Per Share) yang cukup tinggi diikuti dengan kenaikan harga saham yang tidak terlalu tinggi. Rekomendasi untuk investor adalah buy and hold alasannya adalah saham SSIA dinilai murah dengan PER dibawah 16 kali serta kinerja keuangan yang baik dengan pertumbuhan laba dan juga ROE. Semakin tinggi ROE menunjukkan
17
semakin tinggi penggunaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan dan semakin baik pula SSIA dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak sehingga semakin besar peluang investor untuk memperoleh return yang tinggi. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ 45 berdasarkan PER dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perbandingan harga saham sektor properti Indeks LQ45 berdasarkan PER
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Paling Murah SSIA SSIA SSIA SSIA SSIA
Paling Mahal BKSL BKSL BKSL BKSL BKSL
Sumber : Data diolah BEI (2013), Yahoo finance (2013)
Pada Tabel 13.memperlihatkan bahwa dari hasil perhitungan PER dapat ditentukan saham paling murah dan saham paling mahal dalam satu periode. Untuk membuat keputusan investasi selain melihat harga wajar saham hal penting lain yang harus diperhatikan adalah variabel fundamentalnya. Semakin baik variabel fundamentalnya semakin baik pula dampaknya bagi para pemegang saham.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kinerja keuangan 5 perusahaan yang termasuk ke dalam sektor properti indeks LQ 45 secara keseluruhan meningkat dari tahun 2008 hingga 2012, hanya BSDE yang mengalami penurunan laba bersih di tahun 2012. Inflasi dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasidan merupakan dampak dari krisis finansial global yang terjadi di tahun 2008 dan awal 2009 berpengaruh terhadap harga saham ASRI, BKSL dan BSDE yang ditutup melemah. Lain halnya dengan LPKR dan SSIA yang tidak terkena dampak dari krisis finansial global tersebut. Harga saham ASRI, BKSL dan BSDE terus menguat seiring dengan berakhirnya dampak krisis global dan perekonomian yang mulai membaik. Kelima perusahaan yang termasuk dalam sektor properti Indeks LQ 45 tersebut juga berada pada tahap growth ditandai dengan pertumbuhan laba yang masih tinggi. Berdasarkan analisis present valued selama periode 2008 hingga 2012 perbandingan harga pasar dengan nilai intrinsiknyamenghasilkan posisi saham dari perusahaan sektor properti Indeks LQ45 yaitu, PT Alam Sutera Realty Tbk seluruhnya berada pada posisi undervalued. Begitu pula dengan PT Sentul City Tbk dan juga PT Bumi Serpong Damai Tbk yang juga secara keseluruhan berada pada posisi undervalued. Sedangkan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk pada periode 2008 hingga 2012 lebih banyak berada pada posisi overvalued. Selama periode 2008 hingga 2012 saham yang paling murah berdasarkan perhitungan PER adalah saham dari PT Surya Semesta Internusa Tbk sedangkan
18
saham yang paling mahal menurut perhitungan PER adalah saham PT Sentul City Tbk. Saran Berdasarkan simpulan dari penelitian ini ada beberapa hal yang disarankan baik bagi investor maupun untuk pihak yang tertarik meneliti lebih lanjut masalah ini, beberapa hal tersebut yaitu: 1. Investor yang sedang maupun akan berinvestasi pada instrumen keuangan saham sebaiknya tidak hanya melihat dari harga wajar sahamnya saja tetapi juga harus memperhatikan fundamental perusahaan. Terlebih lagi jika tujuan investor adalah untuk berinvestasi jangka panjang. 2. Penelitian ini masih dapat dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan dividend discount model (DDM) untuk analisis fundamental atau dapat juga dilengkapi dengan analisis teknikal sebagai tambahan informasi bagi investor untuk pengambilan keputusan melakukan jual atau beli saham.
DAFTAR PUSTAKA Alamsyah Ayuningtyas. 2010. Penilaian harga saham pertambangan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Alexander H. 2013. Ciputra salip pakuwon dan summarecon. http://properti.kompas.com/read/2013/05/08/13383351/Ciputra.Salip.Pakuw on.dan.Summarecon, (17 Mei 2013). BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Ringkasan Saham. [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Maret 21]. Tersedia pada http://www.idx.co.id. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Pengumuman saham yang masuk dan keluar dalam perhitungan indeks LQ 45. . [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Maret 21]. Tersedia pada http://www.idx.co.id [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Indeks. . [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Mei 17]. Tersedia pada http://www.idx.co.id[BI] Bank Indonesia. 2008. Laporan Perekonomian Indonesia 2008 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Alam Sutera Realty Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Bumi Serpong Damai Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Lippo Karawaci Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id.
19
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Sentul City Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id. [BEI] Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan 2008-2012 PT Surya Semesta Internusa Tbk [Internet]. Jakarta (ID): Bursa Efek Indonesia. [diunduh 2013 Juni 7]. Tersedia pada http://www.idx.co.id. [BI] Bank Indonesia. 2008-2012. Laporan Perekonomian Indonesia 2008-2012 [Internet]. Jakarta(ID): Bank Indonesia. [diunduh 2013 Juni 21]. Tersedia pada http://www.bi.go.id. Denny. 2010. Analisis harga saham perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan analisis fundamental dan teknikal [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Fahmi I dan Lavianti Hadi Y. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Frensidy. B 2006. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Hartono J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. http://www.imq21.com/news/read/121937/20130128/083025/Prospek-CerahProperti-BSDE.html\, (17 Mei 2013). http://m.inilah.com/read/detail/1990270/analis-pun-kepincut-dengan-alam-suterarealty, (17 Mei 2013). http://nasional.sindonews.com/read/2013/04/30/16/743338/kredit-propertimengalir-deras, (17 Mei 2013). Husnan S. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Joel G Siegel dan Jae K Shim. 2011 dalam Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Latief M. 2012. Baru 25 persen kebutuhan perumahan terpenuhi. http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/25/13582769/Baru.25.P ersen.Kebutuhan.Perumahan.Terpenuhi, (17 Mei 2013). Meryana E. 2012. Harga properti bisa naik 10-15%. http://swa.co.id/businessresearch/harga-properti-bisa-naik-10-15, (20 Maret 2013). Meryana E. 2013. Jumlah individu super kaya indonesia bakal tumbuh 400%. http://swa.co.id/business-research/jumlah-individu-super-kaya-indonesiabakal-tumbuh-400, (20 Maret 2013). Mudzakir I. 2013. Apersi genjot properti 2013. http://www.investor.co.id/home/apersi-genjot-properti-2013/53726, (6 Mei 2013). R.J. Shook. 2002. Kamus Lengkap Wall Street. Simbel R, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Wall Street Dictionary. Suhartono dan Qudsi Fadillah. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Susilo B. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Susanto D dan Sabardi A. 2012 dalam Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Tryfino. 2010. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: TransMedia. Warsini S. 2009. Manajemen Investasi. Jakarta: Semesta Media.
20
LAMPIRAN
21
Lampiran 1. Indeks Harga Saham Gabungan per bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Des-2008 Nov-2008 Okt-2008 Sept-2008 Agust-2008 Juli-2008 Juni-2008 Mei-2008 Apr-2008 Mar-2008 Feb-2008 Jan-2008
Bulan Tahun Des-2011 Nov-2011 Okt-2011 Sept-2011 Agust-2011 Juli-2011 Juni-2011 Mei-2011 Apr-2011 Mar-2011 Feb-2011 Jan-2011
Harga Penutupan (Rp) 1355.41 1241.54 1256.7 1832.51 2165.94 2304.51 2349.1 2444.35 2304.52 2447.3 2721.94 2627.25
Harga Penutupan (Rp) 3821.99 3715.08 3790.85 3549.03 3841.73 4130.8 3888.57 3836.97 3819.62 3678.67 3470.35 3409.17
Bulan Tahun Des-2009 Nov-2009 Okt-2009 Sept-2009 Agust-2009 Juli-2009 Juni-2009 Mei-2009 Apr-2009 Mar-2009 Feb-2009 Jan-2009
Bulan Tahun Des-2012 Nov-2012 Okt-2012 Sept-2012 Agust-2012 Juli-2012 Juni-2012 Mei-2012 Apr-2012 Mar-2012 Feb-2012 Jan-2012
Harga Penutupan (Rp) 2534.36 2415.84 2367.7 2467.59 2341.54 2323.24 2026.78 1916.83 1722.77 1434.07 1285.48 1332.67
Harga Penutupan (Rp) 4316.69 4276.14 4350.29 4262.56 4060.33 4142.34 3955.58 3832.82 4180.73 4121.55 3985.21 3941.69
Bulan Tahun Des-2010 Nov-2010 Okt-2010 Sept-2010 Agust-2010 Juli-2010 Juni-2010 Mei-2010 Apr-2010 Mar-2010 Feb-2010 Jan-2010
Harga Penutupan (Rp) 3703.51 3531.21 3635.32 3501.3 3081.88 3069.28 2913.68 2796.96 2971.25 2777.3 2549.03 2610.8
22
Lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012 2008
Bulan
2009
IHSGt
IHSGt-1
Rmt
IHSGt
IHSGt-1
Rmt
Januari
2,627.25
2,745.83
-0.0432
1,332.67
1,355.41
-0.0168
Februari
2,721.94
2,627.25
0.0360
1,285.48
1,332.67
-0.0354
Maret
2,447.30
2,721.94
-0.1009
1,434.07
1,285.48
0.1156
April
2,304.52
2,447.30
-0.0583
1,722.77
1,434.07
0.2013
Mei
2,444.35
2,304.52
0.0607
1,916.83
1,722.77
0.1126
Juni
2,349.10
2,444.35
-0.0390
2,026.78
1,916.83
0.0574
Juli
2,304.51
2,349.10
-0.0190
2,323.24
2,026.78
0.1463
Agustus
2,165.94
2,304.51
-0.0601
2,341.54
2,323.24
0.0079
September
1,832.51
2,165.94
-0.1539
2,467.59
2,341.54
0.0538
Oktober
1,256.70
1,832.51
-0.3142
2,367.70
2,467.59
-0.0405
Nopember
1,241.54
1,256.70
-0.0121
2,415.84
2,367.70
0.0203
Desember
1,355.41
1,241.54
0.0917
2,534.36
2,415.84
0.0491
E(Rm)
-0.0510
0.0560
2010
Bulan IHSGt
IHSGt-1
Januari
2,610.80
Februari
2,549.03
Maret
2011 Rmt
IHSGt
IHSGt-1
Rmt
2,534.36
0.0302
3,409.17
3,703.51
-0.0795
2,610.80
-0.0237
3,470.35
3,409.17
0.0179
2,777.30
2,549.03
0.0896
3,678.67
3,470.35
0.0600
April
2,971.25
2,777.30
0.0698
3,819.62
3,678.67
0.0383
Mei
2,796.96
2,971.25
-0.0587
3,836.97
3,819.62
0.0045
Juni
2,913.68
2,796.96
0.0417
3,888.57
3,836.97
0.0134
Juli
3,069.28
2,913.68
0.0534
4,130.80
3,888.57
0.0623
Agustus
3,081.88
3,069.28
0.0041
3,841.73
4,130.80
-0.0700
September
3,501.30
3,081.88
0.1361
3,549.03
3,841.73
-0.0762
Oktober
3,635.32
3,501.30
0.0383
3,790.85
3,549.03
0.0681
Nopember
3,531.21
3,635.32
-0.0286
3,715.08
3,790.85
-0.0200
Desember
3,703.51
3,531.21
0.0488
3,821.99
3,715.08
0.0288
E(Rm)
0.0334
0.0040
23
Lanjutan lampiran 2. Tingkat pengembalian pasar periode 2008-2012 2012
Bulan IHSGt
IHSGt-1
Rmt
Januari
3,941.69
3,821.99
0.03132
Februari
3,985.21
3,941.69
0.01104
Maret
4,121.55
3,985.21
0.03421
April
4,180.73
4,121.55
0.01436
Mei
3,832.82
4,180.73
-0.08322
Juni
3,955.58
3,832.82
0.03203
Juli
4,142.34
3,955.58
0.04721
Agustus
4,060.33
4,142.34
-0.01980
September
4,262.56
4,060.33
0.04981
Oktober
4,350.29
4,262.56
0.02058
Nopember
4,276.14
4,350.29
-0.01704
Desember
4,316.69
4,276.14
0.00948
E(Rm)
0.01083
24
Lampiran 3. Harga penutupan saham PT Alam Sutera Realty Tbk per bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Jan-2008 Feb-2008 Mar-2008 Apr-2008 Mei-2008 Jun-2008 Jul-2008 Agust-2008 Sept-2008 Okt-2008 Nov-2008 Des-2008
Bulan Tahun Jan-2011 Feb-2011 Mar-2011 Apr-2011 Mei-2011 Jun-2011 Jul-2011 Agust-2011 Sept-2011 Okt-2011 Nov-2011 Des-2011
Harga Penutupan (Rp) 205 210 165 114 125 119 122 115 78 53 50 50
Harga Penutupan (Rp) 245 245 285 295 310 325 420 420 385 435 425 460
Bulan Tahun Jan-2009 Feb-2009 Mar-2009 Apr-2009 Mei-2009 Jun-2009 Jul-2009 Agust-2009 Sept-2009 Okt-2009 Nov-2009 Des-2009
Bulan Tahun Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Jun-2012 Jul-2012 Agust-2012 Sept-2012 Okt-2012 Nov-2012 Des-2012
Harga Penutupan (Rp) 50 50 50 72 114 109 114 112 114 109 103 105
Harga Penutupan (Rp) 485 570 620 600 540 490 460 440 495 580 610 600
Bulan Tahun Jan-2010 Feb-2010 Mar-2010 Apr-2010 Mei-2010 Jun-2010 Jul-2010 Agust-2010 Sept-2010 Okt-2010 Nov-2010 Des-2010
Harga Penutupan (Rp) 109 136 164 215 170 183 205 178 205 265 280 295
Lampiran 4. Tingkat pengembalian saham (R) PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Kov 0.011839 0.008997 0.0041 0.005021 0.001262
E(Rm) -0.05102 0.055968 0.033416 0.003988 0.010832
Varian 0.011425 0.005694 0.002928 0.002925 0.001357
Rf % 8.67% 7.15% 6.50% 6.58% 5.77%
Beta (ß) 1.0362258 1.58013744 1.4003437 1.71658905 0.9300809
MRP -0.14 -0.02 -0.03 -0.06 -0.05
R -5.6% 4.7% 2.1% -4.0% 1.4%
25
Lampiran 5. Nilai intrinsik saham PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
CF Operation (juta Rp) a 56,686 228,732 879,700 1,419,007 2,030,764
Capital Expenditure (juta Rp) b -22,897 -18,564 -99,755 -199,221 -173,300
FCF (juta Rp)
r
c 33,789 210,168 779,945 1,219,786 1,857,464
d -0.056 0.047 0.021 -0.040 0.014
FCF Per Share (Rp) e 1.9726 11.7655 43.6623 68.2852 94.5303
Harga Pasar (Rp) f 50 105 295 460 600
Nilai Intrinsik (Rp) g 55 112 332 550 685
Keterangan c:a+b e : c / lembar saham g : (f/(1+d)) + (e/(1+d))
26
27
Lampiran 6. Harga penutupan saham PT Sentul City Tbkper bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Jan-2008 Feb-2008 Mar-2008 Apr-2008 Mei-2008 Jun-2008 Jul-2008 Agust-2008 Sept-2008 Okt-2008 Nov-2008 Des-2008
Bulan Tahun Jan-2011 Feb-2011 Mar-2011 Apr-2011 Mei-2011 Jun-2011 Jul-2011 Agust-2011 Sept-2011 Okt-2011 Nov-2011 Des-2011
Harga Penutupan (Rp) 720 750 570 600 590 570 540 440 300 200 85 66
Harga Penutupan (Rp) 99 104 101 106 116 119 192 295 250 285 250 265
Bulan Tahun Jan-2009 Feb-2009 Mar-2009 Apr-2009 Mei-2009 Jun-2009 Jul-2009 Agust-2009 Sept-2009 Okt-2009 Nov-2009 Des-2009
Bulan Tahun Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Jun-2012 Jul-2012 Agust-2012 Sept-2012 Okt-2012 Nov-2012 Des-2012
Harga Penutupan (Rp) 50 50 50 82 127 153 166 129 122 97 93 97
Harga Penutupan (Rp) 245 240 250 315 250 230 220 191 210 193 190 191
Bulan Tahun Jan-2010 Feb-2010 Mar-2010 Apr-2010 Mei-2010 Jun-2010 Jul-2010 Agust-2010 Sept-2010 Okt-2010 Nov-2010 Des-2010
Harga Penutupan (Rp) 89 88 100 163 130 131 119 104 116 117 105 109
Lampiran 7. Tingkat pengembalian saham (R) PT Sentul City Tbk periode 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Kov 0.006652 0.015124 0.00591 0.002539 0.002002
E(Rm) -0.05102 0.055968 0.033416 0.003988 0.010832
Varian 0.011425 0.005694 0.002928 0.002925 0.001357
Rf % 8.67% 7.15% 6.50% 6.58% 5.77%
Beta (ß) 0.58223903 2.65637762 2.0185513 0.86818569 1.47504699
MRP -0.14 -0.02 -0.03 -0.06 -0.05
R 0.6% 3.0% 0.1% 1.2% -1.1%
28
Lampiran 8. Nilai intrinsik saham PT Sentul City Tbk periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
CF Operation (juta Rp) a 190,722 119,801 145,916 466,727 437,470
Capital Expenditure (juta Rp) b -1,228 -1,098 -1,801 -25,125 -89,529
FCF (juta Rp)
r
c 189,494 118,703 144,115 441,602 347,941
d 0.006 0.030 0.001 0.012 -0.011
FCF Per Share (Rp) e 19.9268 11.8501 5.0491 14.0651 11.0820
Harga Pasar (Rp) f 66 97 109 265 191
Nilai Intrinsik (Rp) g 85 106 114 276 204
Keterangan c:a+b e : c / lembar saham g : (f/(1+d)) + (e/(1+d))
29
30
Lampiran 9. Harga penutupan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk per bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Jan-2008 Feb-2008 Mar-2008 Apr-2008 Mei-2008 Jun-2008 Jul-2008 Agust-2008 Sept-2008 Okt-2008 Nov-2008 Des-2008
Bulan Tahun Jan-2011 Feb-2011 Mar-2011 Apr-2011 Mei-2011 Jun-2011 Jul-2011 Agust-2011 Sept-2011 Okt-2011 Nov-2011 Des-2011
Harga Penutupan (Rp)
420 445 385 300 118 105 95
Harga Penutupan (Rp) 720 670 840 920 910 900 1020 1040 870 920 850 980
Bulan Tahun Jan-2009 Feb-2009 Mar-2009 Apr-2009 Mei-2009 Jun-2009 Jul-2009 Agust-2009 Sept-2009 Okt-2009 Nov-2009 Des-2009
Bulan Tahun Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Jun-2012 Jul-2012 Agust-2012 Sept-2012 Okt-2012 Nov-2012 Des-2012
Harga Penutupan (Rp) 89 76 99 150 355 540 640 670 640 740 820 880
Harga Penutupan (Rp) 1050 1150 1290 1430 1200 1180 1150 1000 1130 1240 1210 1100
Bulan Tahun Jan-2010 Feb-2010 Mar-2010 Apr-2010 Mei-2010 Jun-2010 Jul-2010 Agust-2010 Sept-2010 Okt-2010 Nov-2010 Des-2010
Harga Penutupan (Rp) 840 610 610 840 690 720 810 820 960 840 990 900
Lampiran 10. Tingkat pengembalian saham (R) PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Kov 0.02297 0.015348 0.004419 0.00518 0.002469
E(Rm) -0.05102 0.055968 0.033416 0.003988 0.010832
Varian 0.011425 0.005694 0.002928 0.002925 0.001357
Rf % 8.67% 7.15% 6.50% 6.58% 5.77%
Beta (ß) 2.01054089 2.69576827 1.50950026 1.77115986 1.81947943
MRP -0.14 -0.02 -0.03 -0.06 -0.05
R -19.0% 3.0% 1.7% -4.4% -2.8%
31
Lampiran 11. Nilai intrinsik saham PT Bumi Serpong Damai Tbk periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
CF Operation (juta Rp) a 582,845 517,314 759,666 984,957 222,678
Capital Expenditure (juta Rp) b -37,052 -46,556 -32,668 -171,869 -55,354
FCF (juta Rp)
r
c 545,793 470,758 726,998 813,088 167,324
d -0.190 0.030 0.017 -0.044 -0.028
FCF Per Share (Rp) e 49.9096 43.0481 41.5499 46.4701 9.5630
Harga Pasar (Rp) f 95 880 900 980 1,100
Nilai Intrinsik (Rp) g 179 896 926 1,073 1,141
Keterangan c:a+b e : c / lembar saham g : (f/(1+d)) + (e/(1+d))
32
33
Lampiran 12. Harga penutupan saham PT Lippo Karawaci per bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Jan-2008 Feb-2008 Mar-2008 Apr-2008 Mei-2008 Jun-2008 Jul-2008 Agust-2008 Sept-2008 Okt-2008 Nov-2008 Des-2008
Bulan Tahun Jan-2011 Feb-2011 Mar-2011 Apr-2011 Mei-2011 Jun-2011 Jul-2011 Agust-2011 Sept-2011 Okt-2011 Nov-2011 Des-2011
Harga Penutupan (Rp) 630 730 800 690 700 730 780 770 700 610 910 800
Harga Penutupan (Rp) 570 540 610 780 680 650 780 740 680 640 630 660
Bulan Tahun Jan-2009 Feb-2009 Mar-2009 Apr-2009 Mei-2009 Jun-2009 Jul-2009 Agust-2009 Sept-2009 Okt-2009 Nov-2009 Des-2009
Bulan Tahun Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Jun-2012 Jul-2012 Agust-2012 Sept-2012 Okt-2012 Nov-2012 Des-2012
Harga Penutupan (Rp) 830 820 840 810 750 670 710 640 670 650 530 510
Harga Penutupan (Rp) 670 700 800 830 790 800 890 870 990 930 1070 1000
Bulan Tahun Jan-2010 Feb-2010 Mar-2010 Apr-2010 Mei-2010 Jun-2010 Jul-2010 Agust-2010 Sept-2010 Okt-2010 Nov-2010 Des-2010
Harga Penutupan (Rp) 530 500 600 580 425 500 485 500 560 620 680 680
Lampiran 13. Tingkat pengembalian saham (R) PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Kov 0.004909 0.000837 0.00369 0.004099 0.001152
E(Rm) -0.05102 0.055968 0.033416 0.003988 0.010832
Varian 0.011425 0.005694 0.002928 0.002925 0.001357
Rf % 8.67% 7.15% 6.50% 6.58% 5.77%
Beta (ß) 0.42970796 0.1469606 1.26025173 1.40160134 0.84879035
MRP -0.14 -0.02 -0.03 -0.06 -0.05
R 2.7% 6.9% 2.5% -2.1% 1.8%
34
Lampiran 14. Nilai intrinsik saham PT Lippo Karawaci Tbk periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
CF Operation (juta Rp) a 239,042 115,734 689,996 374,527 1,288,793
Capital Expenditure (juta Rp) b -267,016 -164,967 -330,627 -424,456 -951,713
FCF (juta Rp)
r
c -27,974 -49,233 359,369 -49,929 337,080
d 0.027 0.069 0.025 -0.021 0.018
FCF Per Share (Rp) e -1.2934 -2.2764 16.6162 -2.1635 14.6063
Harga Pasar (Rp) f 800 510 680 660 1,000
Nilai Intrinsik (Rp) g 777 475 679 672 997
Keterangan c:a+b e : c / lembar saham g : (f/(1+d)) + (e/(1+d))
35
36
Lampiran 15. Harga penutupan saham PT Surya Semesta Internusa Tbk per bulan periode 2008-2012 Bulan Tahun Jan-2008 Feb-2008 Mar-2008 Apr-2008 Mei-2008 Jun-2008 Jul-2008 Agust-2008 Sept-2008 Okt-2008 Nov-2008 Des-2008
Bulan Tahun Jan-2011 Feb-2011 Mar-2011 Apr-2011 Mei-2011 Jun-2011 Jul-2011 Agust-2011 Sept-2011 Okt-2011 Nov-2011 Des-2011
Harga Penutupan (Rp) 225 195 152.5 185 175 170 162.5 137.5 117.5 92.5 83.75 100
Harga Penutupan (Rp) 242.5 275 275 282.5 332.5 340 425 420 360 395 375 720
Bulan Tahun Jan-2009 Feb-2009 Mar-2009 Apr-2009 Mei-2009 Jun-2009 Jul-2009 Agust-2009 Sept-2009 Okt-2009 Nov-2009 Des-2009
Bulan Tahun Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Apr-2012 Mei-2012 Jun-2012 Jul-2012 Agust-2012 Sept-2012 Okt-2012 Nov-2012 Des-2012
Harga Penutupan (Rp) 78.75 62.5 75 71.25 85 90 92.5 115 97.5 85 80 70
Harga Penutupan (Rp) 900 910 1020 1200 910 980 1150 1170 1320 1180 1120 1060
Bulan Tahun Jan-2010 Feb-2010 Mar-2010 Apr-2010 Mei-2010 Jun-2010 Jul-2010 Agust-2010 Sept-2010 Okt-2010 Nov-2010 Des-2010
Harga Penutupan (Rp) 76.25 76.25 95 102.5 97.5 97.5 110 111.25 123.75 140 157.5 232.5
Lampiran 16. Tingkat pengembalian saham (R) PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Kov 0.007114 0.004704 0.002904 0.004704 0.003691
E(Rm) -0.05102 0.055968 0.033416 0.003988 0.010832
Varian 0.011425 0.005694 0.002928 0.002925 0.001357
Rf % 8.67% 7.15% 6.50% 6.58% 5.77%
Beta (ß) 0.62265379 0.82625324 0.99196659 1.60845328 2.71969637
MRP -0.14 -0.02 -0.03 -0.06 -0.05
R 0.1% 5.9% 3.4% -3.4% -7.0%
37
Lampiran 17. Nilai intrinsik Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk periode 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
CF Operation (juta Rp) a 43,989 67,756 87,662 591,510 1,236,481
Capital Expenditure (juta Rp) b -80,174 -72,270 -106,044 -85,003 -192,190
FCF (juta Rp)
r
c -36,185 -4,514 -18,382 506,507 1,044,291
d 0.001 0.059 0.034 -0.034 -0.070
FCF Per Share (Rp) e -30.7614 -3.8374 -15.6268 107.6472 221.9417
Harga Pasar (Rp) f 100 70 233 720 1,060
Nilai Intrinsik (Rp) g 69 62 210 856 1,378
Keterangan c:a+b e : c / lembar saham g : (f/(1+d)) + (e/(1+d))
38
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon pada 11 Juni 1990. Merupakan puteri sulung dari tiga bersaudara dari bapak H. Amin Mulyadi dengan Hj. Yoyom Romiyati Sa’diah. Awal jenjang pendidikan dimulai pada tahun 1994 sampai 1996 bersekolah di Taman kanak-kanak Aria Putri, Ciputat. Pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Dasar. Di jenjang Sekolah Dasar tersebut penyusun beberapa kali pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sekolah Dasar Waskito, Ciputat merupakan Sekolah Dasar pertama dari penyusun, tahun 1998 pindah ke MI Manbaul Hikmah Cirebon sampai tahun 1999, ditahun yang sama penulis pindah ke MIN 1 Ciputat dan lulus pada tahun 2002. Jenjang pendidikan selanjutnya di tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Lemahabang Cirebon dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama juga penulis melanjutkan sekolah ke SMAN 2 Cirebon dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Keahlian Akuntansi Program Diploma Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama menempuh pendidikan perkuliahan, penulis telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan tahun 2011 pada Divisi Akuntansi PT Media Nusantara Informasi dan lulus tahun 2011. Di tahun yang sama penulis diterima di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (Ekstensi), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.