Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Taqdirul Alim Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Ahmad Dahlan
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada industri farmasi yang listing di bursa efek Indonesia. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah struktur modal dan variabel independennya adalah leverage operasi, pajak dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 6 (enam) perusahaan, dengan metode purposive sampling atau pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Data penelitian diambil dari situs resmi BEI yaitu di IDX.co.id. dan website masing-masing perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan, leverage operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Pajak secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.Sedangkan Leverage Operasi, Pajak dan Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Keywords: Leverage Operasi, Pajak, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal. PENDAHULUAN Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat dengan pasar yang terus berkembang. Menurut Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pertumbuhaan industri farmasi indonesia rata-rata mencapai 13 persen per tahun selama tahun 2006-2011. Total angka penjualan sektor farmasi tahun 2010 sebesar Rp 38,5 triliun meningkat menjadi Rp 43,1 triliun pada 2011. Kondisi tersebut memacu trend investasi sektor industri farmasi indonesia. kementerian kesehatan Republik Indonesia mencatat pada tahun 2011 beberapa perusahaan industri farmasi memiliki pertumbuhan usaha, pendapatan dan harga saham tertinggi yaitu PT Tempo Scan Pasifik Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk dan PT Merck Tbk. Hal itu tidak lepas dari para investor yang menanamkan modalnaya di perusahaan – perusahaan farmasi di Indonesia (www.pom.go.id). Salah satu permasalahan mendasar dari sebuah perusahaan adalah mengenai struktur modal (capital structure). Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-
494
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal secara keseluruha atau biaya modal rata-rata (Martono dan Harjito, 2005:240). Perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal yang lebih besar dan modal tersebut diperoleh dari hutang (debt) dan ekuitas (equity). Suatu perusahaan mengelola struktur modalnya sangat hati – hati. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal suatu perusahaan. Faktor–faktor tersebut antara lain asset structure, nondebt tax shield, financial distress, age, signaling and uniqueness (Bhaduri dalam Margareta dan Sari, 2004:239). Selain itu banyak lagi faktor–faktor lain dari berbagai peneliti yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan. Kali ini saya ingin meneliti dengan faktor ukuran perusahaan (firm size), pajak (tax factor), dan leverage operasi (operating leverage). Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah 1) Apakah leverage operasi memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 2) Apakah pajak yang dikenakan pada perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 3) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh pada struktur modal perusahaan? 4) Apakah leverage operasi, pajak, dan ukuran perusahaan berpengaruh pada struktur modal perusahaan? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Apakah leverage operasi, Pajak, dan ukuran perusahaan secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan farmasi periode 2010-2014.
KAJIAN PUSTAKA Struktur Modal Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan ca dangan. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah struktur modal yaitu perbandingan antara Utang Jangka Panjang dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan rumus sebagai berikut (Riyanto 1997:282):
Leverage operasi Sawir (2004:15) Leverage Operasi merupakan kepekaan EBIT terhadap penjualan perusahaan . Weston dan Brigham menyatakan bahwa Leverage Operasi menujukan seberapa besar biaya tetap operasi perusahaan merupakan bagian dari biaya total operasi suatu perusahaan seperti biaya 495
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
pabrikasi, biaya administrasi dan biaya penjualan. Perubahan EBIT dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah leverage operasi, misalkan faktor lain dianggap sama maka leverage operasi berarti juga merupakan tolak ukur sesitivitas (perubahan) EBIT sebagai akibat perubahan penjualan. Dengan demikian semakin besar leverage operasi berarti semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap EBIT. Yang berarti bahwa semakin besar leverage operasi maka semakin besar tingkat risiko (Weston dan Brigham, 1994:87)
Pajak Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak sedangkan deviden tidak mengurangi pembayaran pajak. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat pajak perusahaan semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin besar daya tarik penggunaan utang (Atmaja, 1999:274). Pajak dapat dihitung dengan rumus (Weston and Brighman, 1994:174) : Pajak = EBIT – EAT Prosentase pajak terhadap EAT =
Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan oleh logaritma natural dari total aktiva. Total aktiva sebagai indikator ukuran perusahaan karena semakin besar perusahaan maka asset yang dibutuhkan akan semakin besar. Variabel ini diperoleh dalam bagian laporan keuangan. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural total aktiva perusahaan yaitu: Size = Ln (Total aktiva) Rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: H1 = Leverage Operasi, Pajak, dan Ukuran Perusahaan secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi di Indonesia.
METODE PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah 6 Perusahaan Farmasi di Indonesia, waktu pengamatan dilakukan selama 5 tahun pengamatan yaitu periode 2010-2014. Sedangkan teknik sampling menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria bahwa perusahaan Farmasi yang telah menyampaikan
496
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
laporan keuangan dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia secra berturut-turut pada kurun waktu 2010-2014. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 Perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen dan independen yang dianalisis sebelumnya dapat diproksikan sebagai berikut: Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah struktur modal yaitu perbandingan antara Utang Jangka Panjang dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan rumus sebagai berikut (Riyanto 1997:282):
Struktur Modal :
Perubahan EBIT dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah leverage operasi, misalkan faktor lain dianggap sama maka leverage operasi berarti juga merupakan tolak ukur sesitivitas (perubahan) EBIT sebagai akibat perubahan penjualan. Dengan demikian semakin besar leverage operasi berarti semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap EBIT. Yang berarti bahwa semakin besar leverage operasi maka semakin besar tingkat risiko (Weston dan Brigham, 1994:87)
Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak sedangkan deviden tidak mengurangi pembayaran pajak. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat pajak perusahaan semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin besar daya tarik penggunaan utang (Atmaja, 1999:274). Pajak dapat dihitung dengan rumus (Weston and Brighman, 1994:174) : Pajak = EBIT – EAT Prosentase pajak terhadap EAT = Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan oleh logaritma natural dari total aktiva. Total aktiva sebagai indikator ukuran perusahaan karena semakin besar perusahaan maka asset yang dibutuhkan akan semakin besar. Variabel ini diperoleh dalam bagian laporan keuangan. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural total aktiva perusahaan yaitu: Size = Ln (Total aktiva)
497
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas Berdasarkan hasil dari Uji Jarque-Bera diatas, diketahui bahwa nilai probability J-B dari keempat variabel tersebut lebih besar daripada α 5% (0,05) dalam hal ini data dikatakanberdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas Dari hasil pengujian korelasi independen diatas terlihat nilai korelasi (derajat keeratan) yang menunjukkan kurang dari 90% ( < 0.90). Jika korelasi antar variabel independen kurang dari 90% maka tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas Dari hasil pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas dengan menggunakan uji White,diketahui nilai Prob.Chi-Square pada Obs*RSquared lebih besar daripada α 5%. Jadi, dalam kasus ini tidak ditemukannya gejala heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Dari hasil pengujian autokorelasi diatas, diketahui nilai DurbinWatson stat adalah 1,407485. Selanjutnya, untuk nilai tabel D-W yaitu dengan n = 30 dan K = 3 diperoleh nilai dL = 1,2138 dan dU = 1,6498. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut : dL < d < dU 1,2138 < 1,407485 < 1,6498 Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada kesimpulan. Meskipun data sudah diperbaiki melalui transformasi data, namun tetap hasil menunjukkan tidak ada kesimpulan
UJI HIPOTESIS Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi berganda yang terdiri dari satu variabel independen dan tiga variabel dependen. Hasil analisis data dapat dijelaskan pada Tabel berikut ini: Tabel 1. Uji Signifikansi Variabel Nilai Probabilitas Signifikansi Leverage .002 Operasi Pajak .390 Ukuran .413 Perusahaan
498
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
F-Statistic .014 R-Square .329 Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil olah data tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Leverage Operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Listing di BEI periode 2010-2014. 2. Pajak secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Listing di BEI periode 2010-2014. 3. Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Listing di BEI periode 2010-2014. 4. Secara simultan Leverage Operasi, Pajak dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal di BEI periode 2010-2014. 5. Nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,329 atau 32,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 32,9% Struktur Modal dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Leverage Operasi, Pajak dan Ukuran Perusahaan. Sisanya sebesar 67,1% (100% - 32,9%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian.
PEMBAHASAN Leverage operasi merupakan kepekaan EBIT terhadap penjualan perusahaan (Sawir, 2004:15). Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa leverage operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 20102014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansi pada uji-t sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α 5% (0,002 < 0,05). Hasil penenlitian ini sesuai dengan penelitian Irbani (2015) yang menyatakan bahwa leverage operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pajak adalah iuran pajak kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat disahkan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan juga digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Soemitro dalam Waluyo, 1999:5). Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansi pada uji-t sebesar 0,390 yang lebih besar dari α 5% (0,390 > 0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Irbani (2015) yang menyatakan bahwa tax factor (faktor pajak) tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Menurut teori pecking order ukuran perusahaan diprediksi mempunyai hubungan negatif terhadap struktur modal. Perusahaan besar dapat membiayai investasinya dengan mudah lewat pasar
499
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
modal karena kecilnya informasi asimetri yang terjadi (Smith dan Warner, 1979:118). Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansi pada uji-t sebesar 0,413 yang lebih besar dari α 5% (0,413>0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Irbani (2015) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahan.
KESIMPULAN Leverage operasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pajak secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Secara simultan Leverage Operasi, Pajak dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Daftar Pustaka Asakdiyah, Salamatun. 2011. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia” Jurnal Fokus Manajemen Bisnis (September), hal. 84 – 96. Atmaja, L.S.(1999). Manajemen Keuangan Edisi Revisi, Yogyakarta: Penerbit Andi. Brigham, Eugene., dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta. Erlangga. Dewi, Ni Kadek Sugiani Merta dan Ida Bagus Badjra. 2013. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Tangibility, Assets, Ukuran Perusahaan dan Pajak” Jurnal. Bali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Data Pertumbuhan Industri Farmasi Di Indonesia, Didapatkan: http://www.pom.go.id [ 27 Desember 2015]. Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad (2001). Pembelajaran Perusahaan (Dasar-dasar Manajemen Keuangan). Yogyakarta: Liberty. Irbani, Sitti Nadzifah. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia Periode 2009-2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
500
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei
2017
Jantu, Sukmaningtyas (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia Periode 2005-2009, Skripsi, Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. Jumlah Perusahaan Farmasi Yang Listing di Bursa Efek Indonesia, Didapatkan :
27 Desember 2015]. Kusuma, Desta Rizky., dan Deny Ismanto. 2012. Modul Praktikum Eviews. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Univeritas Ahmad Dahlan. Laporan Keuangan Perusahaan Farmasi, Didapatkan :<www.idx.co.id [ > 27 Desember 2015]. Martono, S.U, dan Agus Harjito (2005). Manajemen keuangan, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia Margareta, Farah dan Lina Sari. (2005). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Multinasional di Indonesia”. Jurnal Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 5: 231251, Jakarta: Universitas Trisakti. Riyanto, B (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan (4th). Yogyakarta: Yayasan badan Penerbit Yogyakarta. Sawir, Agnes (2004). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Smith, C.W, and Warner J.B (1979). “On Financial Contracting, an Analysis of Bond Covenant” Journal of financial Economics. Vol. 7:117-161. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung. Alfabeta. Susanti, Depi (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada PT Semen Gresik Persero 1998-2007, Skripsi, Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Titman, Sheridan, and Roberto Wessels (1988). “The Determinants of Capital Strukture Choice”. Jeournal of Finance. Pp. 1-19. Wimelda Linda dan Aan Marlinah. 2013. “Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Non Keuangan” Jurnal Media Bisnis (November), hal. 1-13. Weston, J.F dan Brigham (1994). Dasar-dasar manajemen Keuangan Jakarta: Erlangga. Waluyo, Ilyas. (1999). Perpajakan Indonesia, Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonisia. Yuliati, Sri Handaru., dan Handoyo Prasetyo. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta. Andi Offset. 501