Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK P. Edi Suswandi Staf Pengajar Jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Jember Ahmad Jazuli Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Abstract
Together income catch fish , working capital , number of workers , work mileage , has a significant effect on the income of fishermen , in the District of Ujung Pangkah Gresik regency . From the results of multiple regression analysis obtained Fcount Fhitung 13.556 with a probability of 0.001 means that this analysis . Partially a significant difference between the fish catch ( X1 ) , the fishermen's income level ( Y ) ; Variable Working capital ( X2 ) , has a probability value of 0,013 t , this value indicates the probability that the value of t is smaller than the level of significance ( α = 0.05 that is partially a significant difference between working capital ( X2 ) , the fishermen's income level ( Y ) ; partially a significant difference between working capital ( X3 ) to the fishermen's income level ( Y ) ; partially contained significant relationship between distance ( X4 ) to the fishermen's income level ( Y ) ; income households ( X1 ) has a probability value of 0.032 t this value indicates that the value of t ≤ probability level of significance ( α = 0.05 ) , education chief families ( X2 ) has a probability value of 0.044 t this value indicates that the probability value ≤ level of significance ( α = 0.05 ) , and number of dependents ( X3 ) has a probability value of 0.017 t this value indicates that the probability value t ≤ level of significance ( α = 0,05 ). Keywords : fishing income
1. Pendahuluan Fluktuasi pendapatan dari hasil tangkapan nelayan di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa disebabkan oleh adanya faktor musim, terutama saat musim paceklik yang biasanya ditandai dengan penurunan jumlah hasil tangkapan. Hal ini mengakibatkan fluktuasi harga sehingga berdampak pada penurunan pendapatan nelayan. Produksi tangkapan nelayan yang didaratkan saat musim paceklik dapat pula terjadi penurunan volume produksi (berdasarkan kuantitas yang didaratkan) akibat telah dibeli pedagang di tengah laut dan didaratkan ke wilayah lain, ataupun didaratkan ke wilayah lain oleh nelayan tersebut. Hal ini pula yang membedakan pendapatan nelayan di setiap wilayah pesisir pantai yang ada di kawasan Jawa Timur.
261
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
Menurut Wahyono et. al (2001) dan Kusnadi (2007), pendapatan usaha tangkap nelayan sangat berbeda dengan jenis usaha lainnya, seperti pedagang atau bahkan petani. Jika pedagang dapat mengkalkulasikan keuntungan yang diperolehnya setiap bulannya, begitu pula petani dapat memprediksi hasil panennya, maka tidak demikian dengan nelayan yang kegiatannya penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) serta bersifat spekulatif dan fluktuatif Secara umum, pada musim paceklik produksi hasil tangkapan ikan menurun sehingga harga ikan naik karena di sisi lain permintaan atau konsumsi relatif tetap atau meningkat (Fauzi, 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan nelayan dari kegiatan penangkapan adalah faktor fisik berupa kondisi lingkungan pesisir, teknologi penangkapan, lokasi penangkapan, dan modal, serta dan faktor non fisik berkaitan dengan kondisi iklim (musim), umur nelayan, pendidikan nelayan, dan pengalaman melaut (Ismail, 2004). Masyarakat pesisir merupakan segmen masyarakat yang paling tertinggal tingkat kesejahteraannya dibandingkan dengan masyarakat lainnya yang bergelut di sektor non perikanan. Betapa tidak, nelayan kecil yang jumlahnya cukup banyak mendiami wilayah pesisir mempunyai pendapatan hanya sekitar Rp 300.000,-/bulan/keluarga. Sungguh ironis, padahal wilayah pesisir sangat kaya sumberdaya kelautan dan perikanan serta jasa kelautan lainnya. Tetapi kenapa Masalah kesejahteraan masyarakat nelayan masih sangat rendah sekali. Permasalahan yang menyebabkan ketertinggalan masyarakat pesisir, antara lain keadaan sumber daya alam yang semakin menipis, kurangnya budaya menabung dan lemahnya pengelolaan keuangan keluarga, serta struktur ekonomi atau tata niaga yang belum kondusif bagi kemajuaan dan kemakmuran nelayan, (Rokhmin Dahuri dan Rais Ginting, 2011). Selain itu permasalahan yang dihadapi masyarakat pesisir di Indonesia tidak berbeda dengan persoalan yang dijumpai pada kegiatan ekonomi skala kecil lainya. Mereka hidup dalam segala keterbatasan. Keterbatasan ekonomi tampak pada tingkat pendapatan nelayan yang rendah. Sebagian besar nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan kurang dari US$ 10 perkapita setiap bulan. Keterbatasan sosial dimana nelayan tidak mampu mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi pasar yang menguntungkan dan kelembagaan sosial lainya. Selain keterbatasan ekonomi dan sosial juga ada keterbatasan lainya seperti keterbatasan sarana pendidikan, kesehatan, akses modal, jaringan informasi dan transportasi, (Ary Wahyono, 2001). Perikanan laut merupakan salah satu sektor yang memegang peran penting dalam menopang sektor perekonomian kabupaten gresik. Kecamatan Ujung pangkah Kabupaten Gresik Selain industri pengalengan ikan di daerah ujung pangkah juga terdapat Usaha nelayan ikan ini sudah di mulai sejak berpuluh tahun yang lalu yang diwariskan secara turun menurun, oleh karena itu Usaha nelayan ikan ini menjadi mata pencaharian yang pokok bagi masyarakat dipesisir pantai khususnya didaerah kecamatan Ujung Pangkah kabupaten Gresik Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh: a) Hasil tangkapan ikan terhadap pendapatan nelayan ikan di Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. b) Modal kerja terhadap pendapatan nelayan ikan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.
262
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
c) Tenaga kerja terhadap pendapatan nelayan ikan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. d) Jarak tempuh kerja terhadap pendapatan nelayan ikan Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.
2.Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian exsplanatory yaitu penelitian yang menggunakan suatu metode yang menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti dan bertujuan untuk mencari ada tidaknya pola hubungan dan sifat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta untuk menguji hipotesis bahkan menemukan teori baru, (Nazir, 1998 :16). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan, di Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gersik yang berjumlah 74 nelayan ikan (Badan Pengelola Pendaratan Ikan Pelabuhan, Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik 2012). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara simple random sederhana (sampel romdom sampling), yaitu pemilihn nelayan secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama terhadap masing-masing nelayan untuk menjadi sampel. Apabila sebuah sampel yang besarnya n ditarik dari sebuah populasi yang besarnya N, maka tiap unit dalam sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilh . untuk jumlah sampel yang akan diambil sesui kebutuhan/ditentukan berapa persen yang akan diambil dan dapat mewakili jumlah populasi yang ada (Nazir,1999:334). Perhitungan sampel menurut Slovin, maka diperoleh jumlah sampel yang digunakan sebagai responden dalam penlitian ini sebayak 62 responden. Analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda serta uji asumsi klasik, sedangkan untuk menjawab tujuan yang kedua yaitu anlisis deskriptif. model ekonometrika dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Y = bo + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 +e Dimana : Y = pendapatan nelayan Bo = Besarnya Hasil tangkapan ikan, modal kerja,jumlah tenaga kerja,pengalaman kerja,jarak tempuh kerja sama dengan nol (tidak berubah) b1 = Besarnya pengaruh hasil tangkapan ikan terhadap pendapatan nelayan b2 = Besarnya pengaruh modal kerja terhadap pendapatan nelayan b3 = Besarnya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan nelayan b4 = Besarnya pengaruh jarak tempuh kerja terhadap nelayan x1 = Hasil tangkapan ikan x2 = modal kerja x3 = jumlah tenaga kerja x4 = Jarak tempuh kerja e = Variabel pengganggu
263
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
Selanjutanya hasil penelitian tersebut dilakukan uji statistic yang meliputi : uji-F, uji-t dan R2. Sedangkan Uji model dilakukan uji ekonemterika yang meliputi: uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Uji multikolinearitas merupakan uji yang digunakan untuk menentukan apakah dalam suatu model terdapat dua atau lebih variabel yang saling berkaitan atau berhubungan linear erat yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen. Sedangkan uji heterokedastisitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari pendapatan nelayan (X1),Hasil tangkapan ikan (X2) Modal kerja (X3)Jumlah tenaga kerja (X4) Jarak tempuhkerja (Y) Pendapatan nelayan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dependent Variable: PENDAPATAN Method: Least Squares Date: 07/03/13 Time: 17:53 Sample: 1 62 Included observations: 62 Variable C X1 X2 X3 X4
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
7732471.800 - 4.352086 0.348409 0.275305 0.235135 1.724349 0.267344 0.276214 0.119233 0.015432
3.675135 4.237300 2.871495 0.289241 2.326242
0.0020 0.0000 0.0138 0.0373 0.0285
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Sumber: data primer diolah, 2013
264
0.820473 0.758917 4.961320 407.9935 79.48657 1.793432
Mean dependentvar var S.D. dependent Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
885.2414 12.09975 5.688729 5.830173 13.55924 0.001000
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
Berdasarkan tabel 1 dapat diformulasikan dalam model yaitu sebagai berikut: Y = -7732471.800 + 0.348409X1 + 0.235135X2 + 0.267344X3+ 0.119233X4 + e Hasil persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: a) nilai konstanta b0 = -7732471.800, artinya pada saat Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3), Jarak tempuh kerja (X4), tidak berubah/konstan, maka tingkat pendapatan nelayan ikan sebesar -7732471.800, b) Hasil tangkapan ikan (X1), mempunyai koefisien regresi sebesar 0.348. Hal ini menujukkan bahwa apabila hasil tangkapan ikan bertambah sebesar 1 Kg maka akan diikuti kenaikan tingkat pendapatn nelayan ikan sebesar 0.348 % c) Modal kerja (X2), mempunyai koefisien regresi (b0) sebesar 0.235. Hal ini menujukkan bahwa apabila Modal kerja mengalami peningkatan sebesar satu juta maka akan diikuti peningkatan pendapatan sebesar 0.235%. d) Jumlah tenaga kerja (X3), mempunyai koefisien regresi (b0) sebesar 0.267. Hal ini menujukkan bahwa apabila jumlah tenaga kerja bertambah sebesar satu orang maka akan diikuti peningkatan tingkat pendapatan sebesar 0.267%. Hasil analisis menunjukkan bahwa ( X3), mempunyai pengaruh searah terhadap Y. e) Jarak tempuh kerja (X4), mempunyai koefisien sebesar 0.119. Hal ini menujukkan bahwa apabila jarak tempuh kerja bertambah sebesar 1 Km maka akan diikuti peningkatan tingkat pendapatan sebesar 0.119 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa X3 mempunyai pengaruh searah terhadap Y. 4.2 Koefisien Determinasi Berganda (R2) Hasil analisis diperoleh nila R sebesar 0,820 maka ada pengarauh antara variable Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3) Jarak tempuh kerja (X4) pendapatan nelayan ikan (Y). Nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,758 atau 75,8%. Sesuai dengan kriteria pengujian bahwa nilai R2 = 0,758 mendekati 1, maka ada pengaruh antara variabel Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3) Jarak tempuh kerja (X4) pendapatan nelayan ikan (Y) Sisanya sebesar 0,242 atau 24,2% disebabkan faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
4.3 Hasil Pengujian Statistik Uji Fhitung dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama antara Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3) Jarak tempuh kerja (X4) pendapatan nelayan ikan (Y) secara bersama-sama. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3) Jarak tempuh kerja (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pendapatan nelayan (Y). Hasil analisis regresi berganda diperoleh Fhitung sebesar 13,559 dengan probabilitas Fhitung sebesar 0,001 artinya bahwa analisis ini signifikan dengan tingkat signifikan kurang dari 5%.
265
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
Hasil pengujian apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3) Jarak tempuh kerja (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu tingkat pendapatan nelayan ikan(Y), dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C -7732471.800 X1 0.348409 X2 0.235135 X3 0.267344 X4 0.119233 Sumber: data primer diolah, 2013
4.352086 0.275305 1.724349 0.276214 0.015432
3.675135 4.237300 2.871495 0.289241 2.326242
0.0020 0.0000 0.0138 0.0373 0.0285
1) Variabel Hasil tangkapan ikan (X1) Hasil estimasi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa p-valueHasil tangkapan ikan adalah sebesar 0,0000. Dengan demikian, p-value 0,0000
266
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
4.4 Analisis Uji Ekonometrik Untuk lebih memperkuat hasil analisis, maka diperlukan asumsi – asumsi klasik yang ada dalam model analisis regresi agar pengujian tersebut bersifat BLUE (Best Linier Unbias Estimator). Agar terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variable bebas dengan variable terikat digunakan uji Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas pada tebel 3 dan 4. Tabel 3.
Perbandingan R2 regresi antaraHasil tangkapan ikan, Modal kerja, Jumlah tenaga kerja, Jarak tempuh kerja Denganregresi awal Variabel R2 regresi antar variabel R2 regresi awal
Variabel Hasil tangkapan ikan Variabel Modal kerja
0.077 0.009
0,75 0.75
Variabel Jumlah tenaga kerja
0.053
0,75
Variabel Jarak tempuh kerja
0.047
0,75
Sumber: data primer diolah, 2013 Dari Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh R2 hasil dari regresi antar variabel bebas lebih kecil dari R2 regresi awal sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji White. Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji heterokedastisitas White Heteroskedasticity Test:
F-statistic
1.424562
Prob. F(4,24)
0.256214
Obs*R-squared
5.564273
Prob. Chi-Square(4)
0.234137
Sumber: Lampiran B
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa p-value untuk Obs*R-squared adalah 0.234137. Oleh karena probabilitas Obs*R-squared0.234137>level of significant α = 0,05 maka dapat dikatakan dalam model tidak terjadi heterokedastisitas.
267
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
c. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan uji JarqueBerra LM. Uji normalitas ini dilakukan apabila sampel yang digunakan kurang dari 30 (Ghozali, 2006:110). B e r d a s a r k a n h a s i l p e r h i t u n g a n dapat dilihat bahwa pvalueJarque-Berra adalah sebesar 0,743169. Oleh karena probabilitas Jarque-Berra 0,743169 >level of significantα = 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data telah terdistribusi dengan normal.
4.5 Pembahasan Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayah pesisir. Wilayah pesisir adalah wilayah transisi, yang menandai tempat perpindahan antara wilayah daratan dan laut.baik nelayan penangkapan ikan ,nelayan pemindang ikan dan nelayan pengasin ikan.dengan adanya berbagai macam nelayan berarti menujukan bahwa ada perbedaan pendapatan antara nelayan satu dengan nelayan lainnya. Adapun Masyarakat pesisir pada umumnya berpencaharian sebagai nelayan dan merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial Ekonomi, bila dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain. Nelayan merupakan salah satu nelayan yang mempunyai pekerjaan dalam mencari ikanuntuk memenuhi kehidupan sehari hari. kebanyakan nelayan di Kecamatan Ujung Pangkah cara mendapatkan ikannya dengan mengunakan alat tradisioanal dan masi menggantungkan pada alam ,seperti halnya ilmu perbintangan dan lain lainnya. apabila jika pada musim ikan tiba jumlah ikan pun sangat berlimpah dan nelayan pun dengan mudah mendapatkan ikan juga penghasilannya juga berlimpah atau pendapatannya bertambah, juga sebaliknya jika pada musim peceklik ikan jumlah ikan pun berkurang atau sedikit dan nelayan sangat sulit mendapatkan ikan atau pun banyak yg tidak melaut dan nelayan pun harus mengurangi biaya kehidupannya atau mengalikan pekerjaan bukan lagi sebagai nelayan agar pengusaha nelayan bisa bertahan hidup sampai musim peceklik ikan sudah normal . oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahuai Hasil tangkapan ikan ,modal kerja, jumlah tenaga kerja, jarak tempuh kerja.apakah variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang siknifikan terhadap pendapatan nelayan ikan Hasil analisis regresi secara bersama–sama (uji F), dan uji secara parsial (uji t), menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3), Jarak tempuh kerja (X4), terhadap pendapatan nelayan ikan(Y). Hal ini dijelaskan dari hasil uji secara bersama-sama (uji F) dan uji secara parsial (uji t) serta nilai koefisien regresi dari Hasil tangkapan ikan (X1), Modal kerja (X2), Jumlah tenaga kerja (X3), Jarak tempuh kerja (X4), terhadap pendapatan nelayan ikan (Y), adalah signifikan. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Heru tiyono (1999), Sasmita (2005), dan Salim (1999), terhadap pendapatan nelayan ikan. Hasil tangkapan ikan (X1), mempunyai koefisien regresi sebesar 0.348dan pengaruhnya positif, sehingga apabila Hasil tangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 1 Kg maka akan menyebabkan meningkatkan Pendapatan nelayan ikan sebesar 0.348%. Modal kerja (X2), mempunyai koefisien regresi (b0) sebesar0.235. Hal ini menujukkan bahwa apabila Modal kerja mengalami peningkatan sebesar satu juta maka akan diikuti peningkatan pendapatan sebesar 0.235%. 268
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
Hasil penelitian ini sesuai dengan studi Sasmita(2005) bahwa Modal kerja berpengaruh secara positif terhadap tingkat pendapatan. Anggraini (2001) juga menyatakan dalam penelitiannya bahwa Modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usaha pembutan gula merah. Jumlah tenaga kerja (X3), mempunyai koefisien regresi (b0) sebesar 0.267. Hal ini menujukkan bahwa apabila jumlah tenaga kerja bertambah sebesar satu orang maka akan diikuti peningkatan tingkat pendapatan sebesar 0.267%.Hasil analisis menunjukkan bahwa (X3), mempunyai pengaruh searah terhadap (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Sasmita (2005), yang mempunyai jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat Pendapatan nelayan, Sama halnya dengan penelitian Salim (1999) yang menyatakan jumlah tenaga kerja yang signifikan terhadap pendapatan nelayan dikecamatan syah kula banda aceh Dalam penelitianya Harahap(2003) jumlah tenaga kerja positif artinya semakin banyak jumlah tenaga kerja maka pendapatan nelayan semakin meningkat, besar kecilnya jumlah tenaga kerja akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan nelayan ikan Jarak tempuh kerja (X4), mempunyai koefisien sebesar 0.119. Hal ini menujukkan bahwa apabila jarak tempuh kerja bertambah sebesar 1 Km maka akan diikuti peningkatan tingkat pendapatan sebesar 0.119 %.Hasil analisis menunjukkan bahwa X4 mempunyai pengaruh searah terhadap Y. Hasil peniltian ini didukung oleh penelitian Salim (1999) yang menyatakan Jarak tempuh kerja yang signifikan terhadap pendapatan nelayan dikecamatan syah kula banda aceh. Nilai koefisien dari hasil regresi linier berganda yang memiliki nilai tertinggi adalah Hasil tangkapan ikan (X1), yaitu sebesar 0.348% artinya perubahan yang terjadi pada Hasil tangkapan ikan baik yang berupa kenaikan maupun penurunan akan diikuti oleh perubahan yang sangat besar pada kenaikan maupun penurunan tingkat pendapatan nelayan ikan Nilai dari koefisien regresi berganda yang memiliki nilai terendah adalah Jarak tempuh kerja (X4), yaitu sebesar 0.119 %.artinya perubahan yang terjadi pada Jarak tempuh kerja baik yang berupa kenaikan maupun penurunan akan diikuti oleh rendahnya perubahan pada kenaikan maupun penurunan tingkat Pendapatan nelayan. Hal ini sesuai dengan keadaan responden dalam penelitian ini di mana sebagian besar Nelayan ikan mencari tambahan pendapatan atau pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan hidup seharihari.
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Secara bersama-sama pendapatan Hasil tangkapan ikan, Modal kerja, Jumlah tenaga kerja, Jarak tempuh kerja, mempunyai pengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan, di Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Sedangkan Variabel Hasil tangkapan ikan (X1), memiliki nilai probabilitas thitung sebesar 0,000, nilai ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas thitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), maka H0 ditolak dan Hi diterima, artinya bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil tangkapan ikan (X1), terhadap tingkat pendapatan nelayan (Y). 269
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
b) Variabel Modal kerja (X2), memiliki nilai probabilitas thitung sebesar 0,013 pada derajat kebebasan df = 62-(4+1) = 57, nilai ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas thitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), sehingga H0 ditolak dan Hi diterima, artinya bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Modal kerja (X2), terhadap tingkat pendapatan nelayan (Y). c) Variabel Jumlah tenaga kerja (X3) memiliki nilai probabilitas thitung sebesar 0,037, nilai ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas thitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), sehingga H0 ditolak dan Hi diterima, artinya bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Modal kerja (X3) terhadap tingkat pendapatan nelayan (Y). d) Variabel Jarak tempuh kerja (X4) memiliki nilai probabilitas thitung sebesar 0,028, nilai ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas thitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), sehingga H0 ditolak dan Hi diterima, artinya bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh (X4) terhadap tingkat pendapatan nelayan (Y). Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : a) untuk meningkatkan pendapatan nelayan ikan perlu ditingkatkan pengetahuan tentang penggunaan teknologi yang berhubungan dengan kegiatan melaut untuk mencari ikan. contoh perahu, mesin.jaring, GPS, dan teknologi lain yang mendukung jumlah tangkapan ikan nelayan sehingga pendapatan nelayan meningkat b) adanya keterlibatan langsung dari pemerintah daerah Kabupaten Gresik agar lebih banyak memberikan Modal kerja, fasilitas-fasilitas sarana pendidikan formal untuk masyarakat Nelayan ikan, agar masyarakat nelayan dapat mengalami peningkatan kesajahtraan c) Bagi pemerintah untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan pada usaha kecil dan menengah terutama pada usaha nelayan ikan mengenai manejemennya dalam pemasaran ikan guna meningkatkan pendapatan nelayan ikan.
Daftar pustaka Ary Wahyono, dll, 2001, Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Media Presindo, Yogyakarta Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Boediono, 1986. Ekonomi Mikro : BPFE-UGM. Yogyakarta ------------, 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.. Fauzi, 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 270
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 2, Mei 2013
Gujarati, D. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Harahab. 2003. Analisis masalah kemiskinan dan tingkat pendapatan nelayan tradisional di kelurahan nelayan indah Kecamatan Medan Kota Medan. Jurnal Ekonomi . Vol. VI, No. 6. Heru, Tiyono. 1999. Pengaruh lama bekerja dan jenis perahu terhadap pendapatan nelayan tradisional di Desa Bletok, Kecematan Bungatan, Situbondo. Jurnal Ekonomi. Vol. IV, No. 4. Hidayat. 1990. Sektor Informal Dalam Struktu Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES Irawan. 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE-UGM Irawan dan Soeparmoko, 1996. Ekonomi pembangunan edisi kelima. BPFE.Yogyakarta Kamaluddin, R. 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan: Dilengkapi Dengan Analisis Beberapa Aspek Pembangunan Ekonomi Nasional. Jakarta: LPFE UI Kusnadi, 2006. Strategi hidup masyarakat nelayan. LKIS. Ogyakarta Mosher. 1978. Menggerakan Dan Membangun Pertanian. Jakarta : CV Daya Guna Murbiyarto. 1989. Pengantar ekonomi pertanian. LP3ES: Jakarta --------------. 1990. Peluang Kerja Dan Peluang Dipedesaan. BPFE - UI . Jakarta Rokhim, Dahuri (dkk.). 2001. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Seacara Terpadu. Jakarta : Pradnya Paramita
271
P. Edi Suswandi dan Ahmad Jazuli, Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
272