ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGGUNAKAN JASA KERETA API KOMUTER TUJUAN LAMONGAN- SURABAYA
Ambar Isti Fatma dan Saino Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] Abstract Marketing has the aim to meeting the need, desires and cunsomer expectations. Expected with studying the behavior of consumer, entrepreneur are able to know abaout the need, desire and the expectations of consumer who intended to able so that give statisfaction to consumer. This research was done for knows the factors which influence the consumer decisions to use the services of komuter’s train transportation with destination from Lamongan- Surabaya. This research use the observation, quesioner, interview, study of literature and internet acces methods. Quisioner’s method consist of 213 respondent from passanger of komuter’s train with destination from Lamongan- Surabaya. The testing is use factor analysis which a in to looking for the dominant factors. Mean while, the technic of data analysis using factor analysis. Factors had been influence the consumer (passager of komuter’s train) choose the komuter’s train with destination from Lamongan- Surabaya are comfortable, safety, price, times accurancy, services and activity. Mean while, the factor are must dominant is confortable’s factor with PTC of varians 27,127%. Keyword : factor analysis, consumer decision, komuter’s train Abstrak Pemasaran memiliki tujuan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Diharapkan dengan mempelajari perilaku konsumen, pengusaha mampu mengetahui kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen yang dituju sehingga mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa transportasi kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode observasi, angket, wawancara, studi kepustakaan dan akses internet. Metode angket menyertakan 213 responden dari penumpang kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya. Pengujiannya menggunakan analisis faktor yang bertujuan untuk mencari faktor dominan. Sedangkan dalam teknik analisis data menggunakan analisis faktor. Faktor- faktor yang telah mempengaruhi konsumen (penumpang kereta api komuter) dalam memilih menggunakan kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya adalah kenyamanan, keamanan, harga, ketepatan waktu, pelayanan dan pekerjaan. Sedangkan faktor yang paling dominan yaitu faktor kenyamanan dengan nilai total varian sebesar 27, 127%. Kata Kunci : analisis faktor, keputusan pembelian, kereta api komuter
Untuk menyeimbangi dan menekan laju
PENDAHULUAN
peningkatan pengguna angkutan pribadi di Perubahan jaman dan perkembangan tingkat aktifitas masyarakat yang serba cepat saat ini diakui maupun tidak ternyata telah membawa perubahan dan tatanan baru dalam segala bidang, termasuk diantaranya adalah perubahan tingkat kebutuhan dan aktifitas ekonomi masyarakat, kondisi ini menuntut masyarakat untuk bekerja dan melakukan segala aktifitasnya secara cepat, tepat dan cermat
agar
mampu
kebutuhannya.
memenuhi
Untuk
segala
menunjang
terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi
segala
aktifitasnya
tersebut,
keberadaan alat transportasi dirasa sangat penting sekali, khususnya alat transportasi umum yang murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia saat ini. Gerbang daerah
Kertosusila
Gresik,
meliputi Mojokerto,
Surabaya, Sidoarjo, Lamongan merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jabodetabek. Sehingga masalah transportasi di Gerbang Kertosusila menjadi masalah yang penting. Sebagian besar masyarakat menggunakan transportasi jalan raya sebagai pilihan kendaraan
utama,
sehingga
pribadi
angkutan umum berdasarkan kemampuan angkut yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan kenyamanan perjalanan yang memadai. Karena digunakan masyarakat umum, maka idealnya alat transportasi dengan biaya yang terjangkau oleh pengguna angkutan tersebut. Oleh karena itu harus ada sistem transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi persyaratan itu. Permasalahan transportasi dipengaruhi oleh
pertumbuhan
ekonomi
dimana
menyebabkan mobilitas seseorang meningkat sehingga
kebutuhan
pergerakannyapun
meningkat, melebihi kapasitas prasarana transportasi
yang
ada
(Tamin,
Ozyar
1997:381)
yang
Bangkalan,
jalan raya, harus dilakukan perbaikan sistem
penggunaan
meningkat
secara
signifikan dan pada akhirnya menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan raya.
Kereta
api
merupakan
jenis
moda
transportasi yang berkapasitas besar, tarif yang murah, dan waktu tempuh yang lebih cepat dibanding dengan moda transportasi jalan raya. Hal tersebutlah yang menjadi salah
satu
alasan
PT
KAI
(persero)
mengeluarkan model pengangkutan baru yaitu kereta api komuter. Karena komuter adalah alat transportasi bersama melalui jalur rel kereta api, sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas jalan raya. Selain itu kereta api komuter adalah kereta penumpang
yang membawa penumpang di dalam wilayah perkotaan.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul “Analisis
Kereta api kelas ekonomi sebagai salah satu penyedia jasa transportasi darat yang menurut persepsi masyarakat tarifnya relatif lebih murah jika
dibandingkan
dengan
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Transportasi Kereta Api (studi pada kereta
api
komuter
tujuan
Lamongan-
Surabaya)
transportasi lain, ternyata mampu menjadi salah satu alternatif alat transportasi yang
Rumusan Masalah
banyak diminati masyarakat. Setiap tahun jumlah penumpang kereta api mengalami peningkatan. Pada saat hari libur panjang/ hari
raya
orang
berebut
naik
kereta,
mengantri tiket sampai berhari- hari. Hal ini terjadi karena jenis sarana transportasi darat yang mampu mengangkut penumpang maupun barang dalam jumlah besar
tersebut
mempunyai
keunggulan
Dari
uraian
latar
belakang
dan
identifikasi masalah diatas, dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : Faktor
apakah
konsumen
untuk
transportasi
kereta
yang
mempengaruhi
menggunakan api
komuter
jasa tujuan
Lamongan- Surabaya? Tujuan
tersendiri yang tidak dimiliki alat transportasi lain disatu sisi, meskipun di sisi lain banyak sekali kelemahannya seperti adanya copet baik di stasiun maupun selama perjalanan, penumpang yang berdesak- desakan, jumlah tempat
duduk
yang
terbatas
sehingga
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: Menemukan faktor yang mempengaruhi konsumen
untuk
mengakibatkan calon penumpang berebut
transportasi
kereta
untuk mendahului masuk kereta untuk bisa
Lamongan- Surabaya.
menggunakan api
komuter
jasa tujuan
mendapatkan tempat duduk, kereta terkadang datang terlambat dan sebagainya, ternyata hal tersebut tidaklah berpengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat untuk tetap
KAJIAN PUSTAKA 1. Perilaku Konsumen Dalam
Sumarwan
(2004:
25)
memilih menggunakan jasa angkut kereta api
Schiffman dan Kanuk mendefinisikan
komuter tujuan Lamongan- Surabaya.
perilaku konsumen sebagai berikut: “The
term customer behavior refers to the
dapat disimpulkan perilaku konsumen
behavior that consumers display in
adalah semua kegiatan yang dilakukan
searching
pada
for,
purchasing,
using,
evaluating, and disposing of product and services that they expect will satisfy their needs.
Istilah
diartikan
perilaku
sebagai
konsumen
perilaku
yang
saat
akan
melakukan
proses
pembelian atas barang dan jasa. 2. Model Perilaku Konsumen Menurut model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Henry Assael
diperlihatkan konsumen dalam mencari,
terdapat
membeli, menggunakan, mengevaluasi,
mempengaruhi
dan menghabiskan produk dan jasa yang
Dengan model perilaku konsumen yang
mereka
sederhana Henry Assael menunjukkan
harapkan
akan
memuaskan
kebutuhan mereka.
beberapa
faktor
perilaku
yang
konsumen.
bahwa interaksi antara pemasar dengan
Menurut Lamb, Hair & McDaniel
konsumen perlu dilakukan karena dapat
(2001: 188) perilaku konsumen adalah
menimbulkan
proses
merasakan dan mengevaluasi informasi
seorang
pelanggan
dalam
adanya
untuk
membuat keputusan membeli, juga untuk
merek
menggunakan dan membuang barang-
berbagaai
barang dan jasa yang dibeli, juga
memenuhi kebutuhan konsumen an pada
termasuk
akhirnya memutuskan merek apa yang
faktor-
faktor
yang
mempengaruhi kegiatan pembelian dan
produk,
proses
mempertimbangkan
alternative
merek
dapat
akan dibeli konsumen.
penggunaan produk. Beberapa definisi
Model perilaku konsumen menurut
lainnya dalam Sumarwan (2004: 25) dan
Kotler (2007:183) yang dimaksud adalah
perilaku konsumen dikemukakan oleh
model
penulis
Rangsangan tanggapan ini dilakukan
berikut:
Proses
pengambilan
rangsangan
keputusan dan aktivitas fisik dalam
untuk
mengevaluasi,
memperoleh,
terhadap berbagai bentuk rangsangan
menggunakan dan menghabiskan barang
pemasaran (marketing mix) yang terdiri
atau jasa (Loundon dan Della-Bitta,
dari ekonomi, teknologi, politik dan
1984),
kebudayaan.
sebelum
tindakan
tersebut
membeli,
ketika
pada
saat
membeli,
mengetahui
tanggapan.
Seluruh
reaksi
konsumen
rangsangan
ini
melewati kotak hitam pembeli yang
menggunakan, menghabiskan produk dan
mencakup
karakteristik pembeli
jasa setelah mereka melakukan hal- hal di
proses
atas atau kegiatan mengevaluasi. Maka
selanjutnya menghasilkan keputusan dari
kebutuhan
pembeli
dan yang
pembeli yang meliputi: pilihan produk,
semua masyarakat memiliki strata
pilihan harga, pilihan penyalur, waktu
sosial yang berbeda- beda, yaitu
pembelian dan jumlah pembelian
golongan bawah, golongan menengah
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
dan golongan atas. b) Faktor Sosial
Konsumen Faktor- faktor yang dikemukakan
Perilaku
oleh Philip Kotler (2002) masih terdiri
dipengaruhi
dari faktor internal dan eksternal. Faktor-
seperti kelompok acuan, keluarga,
faktor tersebut adalah:
peran dan status sosial. Kelompok
a) Faktor Kebudayaan
acuan terdiri dari semua kelompok
Faktor
budaya
pengaruh
memiliki nilai,
faktor- faktor
sosial
yang memiliki pengaruh langsung
terhadap
perilaku
atau tidak langsung terhadap sikap
Kebudayaan
sendiri
atau perilaku seseorang. Kelompok
seperangkat
referensi dibagi menjadi 2 (dua)
pengertian
persepsi,
perilaku
konsumen
memiliki
luas
konsumen.
seorang
keinginan,
dasar
yang
dan
dipelajari
kelompok yaitu kelompok primer dan kelompok
sekunder.
Kelompok
seorang anggota masyarakat dari
primer meliputi keluarga, teman,
keluarga
dan
kemasyarakatan Kebudayaan penentu
lembaga-
lembaga
tetangga, rekan kerja. Kelompok
penting
lainnya.
sekunder
merupakan
keinginan
dan
faktor
keagamaan,
perilaku
sebagainya.
seseorang yang paling mendasar. Perilaku
manusia
akan
sangat
meliputi
kelompok
profesional
dan
pembelian
juga
c) Faktor Pribadi Keputusan
dipengaruhi oleh kebudayaan dimana
dipengaruhi
ia bertempat tinggal dan pengaruh
pribadi.
tersebut akan terus ada dan terus
meliputi usia dan tahap siklus hidup,
berubah
pekerjaan dan keadaan ekonomi,
mengikuti
perkembangan
oleh
karakteristik
Karakteristik
zaman. Dalam faktor kebudayaan ini
gaya
terdapat sub budaya dan kelas sosial.
kepribadian dan konsep diri.
Sub
budaya
dapat
terdiri
dari
hidup
dan
tersebut
nilai,
serta
4. Keputusan Pembelian
kebangsaan, agama, kelompok ras
Amirullah
dan daerah geografis. Kemudian
mengemukakan
untuk kelas sosial pada dasarnya
keputusan dapat diartikan sebagai proses
(2002:61) bahwa
pengambilan
penilaian dan pemilihan dari berbagai
6. Kereta Komuter
alternatif sesuai dengan kepentingan-
Kereta
komuter
adalah
sistem
kepentingan tertentu dengan menetapkan
transportasi berbasis kereta api yang
suatu pilihan yang dianggap paling
menghubungkan
menguntungkan.
(central business district) di perkotaan
daerah
bisnis
pusat
J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
dengan kawasan- kawasan pinggiran kota
(dalam Amirullah,2002:61) menyatakan
(Lloyd Wright and Karl Fjellstrom,
bahwa pengambilan keputusan konsumen
2003).
adalah suatu proses pengintegrasian yang
Berikut beberapa keunggulan dan
mengkombinasikan pengetahuan untuk
kelemahan dari kereta komuter (Lloyd
mengevaluasi dua atau lebih perilaku
Wright and Fjellstrom, 2003)
alternatif
a. Keunggulan kereta komuter:
dan
memilih
salah
satu
diantaranya.
1) Memiliki kapasitas angkut yang lebih besar dibandingkan dengan angkutan
5. Transportasi Transportasi sebagai
dapat
usaha
menggerakkan,
didefinisikan memindahkan,
mengangkut
atau
mengalihkan suatu objek dari suatu
umum
lainnya,
sehingga
dapat
misalnya
bus
memindahkan
penumpang dalam jumlah besar dari suatu tempat ke tempat lain.
tempat ke tempat yang lain, dimana di
2) Memiliki jalur khusus, sehingga tidak
tempat lain ini objek tersebut lebih
mengganggu pengguna jalan lain
bermanfaat atau berguna untuk tujuan-
3) Waktu tempuh relatif lebih cepat
tujuan tertentu. (Miro, Fidel 2004:4) Transportasi
merupakan
kegiatan
dibandingkan dengan angkutan lain untuk tujuan yang sama.
perpindahan barang dari satu tempat
b. Kelemahan kereta komuter:
(asal) dan tempat lain (tujuan) dengan
1) Daerah jangkauannya kurang luas,
menggunakan sarana (kendaraan) yang
tidak
harus diperhatikan adalah keseimbangan
daerah pelosok karena kereta ini
antara kapasitas moda angkutan (armada)
hanya
dengan jumlah (volume) barang maupun
menjangkau daerah- daerah tertentu
orang tidak terangkut atau keduannya
saja.
dijelaskan kedalam kendaraan yang ada. (Warpani, 2002:19)
dapat
menjangkau
diperuntukkan
daerah-
untuk
2) Jadwal kereta, penumpang harus mau menyesuaikan diri dengan jadwal yang ada
dan
harus menunggu
dengan sabar jika kereta tersebut
mana memiliki karakteristik tertentu, jelas
mengalami keterlambatan
dan
Karakteristik komuter:
lengkap.
Kriteria
populasi
dalam
penelitian ini adalah semua pengguna jasa
Berdasarkan teori yang ada, sebuah
transportasi
kereta
api
komuter
tujuan
kereta komuter mempunyai beberapa
Lamongan- Surabaya minimal 1 kali. Jumlah
persyaratan atau kriteria, antara lain
populasi dalam penelitian ini dapat dilihat
(Rapid Transit Commuter & Intercity
dari rata- rata jumlah tiket yang terjual pada
Rail, & High Speed Rail Systems) (Lloyd
setiap jadwal keberangkatan kereta yakni
Wright and Karl Fjellstrom,2003):
sebanyak 270 tiket. Karena kereta api
a. Stasiun antara yang satu dengan yang
komuter
tujuan
Lamongan-
Surabaya
lain berjarak antara 3-20 miles (4,8-
berangkat 2 kali dalam sehari yakni pagi dan
32,2 km)
sore sehingga dapat diperkirakan jumlah
b. Fasilitas toilet di dalam kereta untuk mengantisipasi
perjalanan
yang
cukup jauh c. Kapasitas
dan 3.780 penumpang per minggu Sampel merupakan bagian dari populasi
tempat
mencukupi adanya
populasi sebanyak 540 penumpang per hari
untuk
penumpang
duduk
yang
yang diambil melalui cara- cara tertentu yang
menghindari
juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
yang
berdiri
lengkap
yang
dianggap
bisa
mewakili
karena tidak mendapatkan tempat
populasi. Sampel yang akan digunakan dalam
duduk.
penelitian ini diambil dari populasi orang-
d. Kecepatan berjalannya lebih dari 80 miles/ hour (128,7 km/jam)
orang yang pernah menggunakan jasa Kereta Api Komuter tujuan Lamongan- Surabaya. Jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada jumlah penentuan besarnya sampel yang
METODE PENELITIAN
dikemukakan dalam Sugiyono. Penelitian ini Dalam
penelitian
ini
metode
yang
digunakan adalah metode analisis faktor. Menurut Malhotra (2006:288), analisis faktor adalah nama umum yang menyatakan sebuah kelas prosedur yang digunakan terutama untuk reduksi data dan perangkuman data. Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang
merupakan
penelitian
sosial
sehingga
menggunakan tingkat kesalahan 5%, dari jumlah populasi sebesar 540 maka jumlah sampel sebesar 213 penumpang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara
dokumentasi
wawancara, yang
angket
diberikan
dan
kepada
responden. Teknik analisis data (a) Uji
validitas
adalah
suatu
yang
Ekstraksi dalam Analisis Faktor. Menentukan
menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau
bahwa banyaknya faktor harus minimum
kesahan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dengan memperhitungkan varian maksimum
dikatakan valid apabila mampu mengukur
dalam data yang dipergunakan didalam
apa yang di inginkan. setelah pengujian
analisis faktor maka metode yang digunakan
validitas maka akan di uji validitas butir dari
adalah principle component dan maximum
angket. Dalam penelitian ini menggunakan
likehood. (d) Menentukan Jumlah Faktor.
program SPSS 16 for Windows. (b) Uji
Dari sejumlah variabel yang direduksi,
Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui
terdapat
adanya
dalam
digunakan untuk menentukan jumlah faktor.
penggunaannya atau dengan kata lain alat
Yaitu dengan: Penentuan apriori (apriori
ukur
yang
determination). Peneliti telah mengetahui
konsisten apabila digunakan berkali- kali
atau mempunyai banyak pengetahuan tentang
pada waktu yang berbeda. (c) Analisis Faktor
jumlah
yang meliputi : (1) Merumuskan Masalah.
demikian peneliti dalam melakukan ekstraksi
Tujuan analisis faktor harus diidentifikasi.
sudah dapat menentukan berapa faktor yang
Variabel
akan dibentuk dari hasil reduksi. Penentuan
konsistensi
tersebut
ukuran
alat
ukur
mempunyai
yang
hasil
digunakan
harus
beberapa
faktor
prosedur
yang
yang
dianalisis.
Dengan
dipertimbangkan dan dispesifikasikan oleh
berdasarkan
peneliti
Based On Eigenvalues). Pada pendekatan ini
melalui
teori
atau
peneliti
hanya
Proses
pada
Eigenvalues > 1 yang dipakai dalam model.
korelasi antar variabel atau objek faktor yang
Apabila Eigenvalues < dari 1 maka tidak
dibentuk adalah variabel- variabel yang
diikutsertakan
berkorelasi signifikan. Untuk menguji faktor
berdasarkan Scree Plot Determination (Based
yang dibentuk berdasarkan korelasi antar
On Scree Plot). Berguna bagi peneliti untuk
variabel, maka digunakan KMO (Kaiser
menentukan jumlah banyaknya faktor dalam
Meyer Olkin) atau Barlett’s Test. Untuk
model. (e) Rotasi Faktor. Setelah menentukan
mengukur kecukupan sampling ( sampling
jumlah faktor dilakukan rotasi faktor untuk
adequency).
memperjelas posisi variabel. Agar variabel
besarnya
faktor
Indeks
koefisien
ini
didasarkan
membandingkan
korelasi
yang
(Determination
sebelumnya. (2) Menyusun Matriks Korelasi. analisis
faktor
Eigenvalues
bisa
dalam
mempunyai
model.
nilai
Penentuan
terobservasi
tidak di reduksi haruslah memiliki faktor
dengan besarnya koefisien parsial. Bila nilai
loading lebih besar atau sama dengan 0,5. (f)
KMO > 0,5 maka penelitian tersebut tepat
Interpretasi Faktor. Interpretasi dipermudah
menggunakan analisis faktor. (3) Metode
dengan mengenali
dan mengidentifikasi
variabel yang muatannya (loadingnya) besar
sebagai
pada faktor yang sama. Faktor tersebut
kelaminnya sebagian besar responden dalam
kemudian bisa diinterpretasikan, dinyatakan
penelitian ini berjenis kelamin laki- laki
dalam variabel yang mempunyai high loading
terlihat dari hasil distribusi frekuensi yang
padanya. (g) Menentukan Ketepatan Model
menunjukkan
Analisis Faktor. Langkah selanjutnya adalah
responden yang berjenis kelamin perempuan
mereduksi apakah faktor yang dibentuk sudah
sebanyak 104 orang (48,83%). Sedangkan
sesuai dengan melihat Reproduce Corelation
berdasarkan usia sebagian besar responden
disebut
residu
berusia > 30 Tahun sebanyak 106 orang
mengandung banyak nilai lebih kecil dari
(49,77%), responden yang berusia 21 – 30
0,05 (<0,05) maka model faktor tidak fit atau
tahun sebanyak 83 orang (38,97%), dan yang
tidak sesuai.
berusia 16- 20 sebanyak 24 orang (11,27%).
Residu.
Jika
dalam
berikut.
Berdasarkan
Berdasarkan
109 orang (51,17%)
frekuensi
naik
kereta
jenis
dan
api
komuter > 5 kali sebanyak 159 orang
HASIL DAN PEMBAHASAN
(74,65%), 2 – 5 kali sebanyak 38 orang Faktor- faktor yang digunakan untuk mengetahui
keputusan
konsumen
untuk
(17,84%), dan 1 kali sebanyak 16 orang (7,5%).
menggunakan jasa transportasi kereta api adalah faktor keadaan ekonomi, pekerjaan, harga,
ketepatan
pelayanan,
proses analisis faktor akan penelitili sajikan
Setelah
secara sistematis sesuai dengan tahapan-
dilakukan pengujian dengan menggunakan
tahapan dalam proses analisis faktor sebagai
cronbach
berikut:
kenyamanan
waktu,
Analisis hasil penelitian dan pembahasan
dan
alpha
keseluruhan
keamanan.
menunjukkan
variabel
dinyatakan
bahwa reliable
1. Merumuskan Masalah
dengan nilai sebesar 0,892, dimana batas
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
suatu variabel dapat dinyatakan reliabel
menemukan
adalah
mempengaruhi
lebih
demikian
besar
dari
keseluruhan
0,60. variabel
Dengan layak
digunakan dalam penelitian ini.
faktor-
faktor
keputusan
yang
konsumen
dalam menggunakan jasa transportasi kereta api komuter tujuan LamonganSurabaya. Dalam penelitian ini terdapat
Hasil identifikasi karakteristik responden yang dapat diidentifikasi melalui beberapa faktor antara lain jenis kelamin, usia dan frekuensi naik kereta api
dapat dijelaskan
20 sub- variabel yang diturunkan dari kajian
teori
mempengaruhi
faktor-
faktor
keputusan
yang
pembelian
menurut beberapa ahli seperti Henry
3. Menentukan Jumlah Faktor
Assael, Simamora, Philip Kotler maupun
Berdasarkan hasil dari langkah pertama
dari
(merumuskan
pendapat
peneliti,
kemudian
masalah)
dan
kedua
dimasukkan dalam butir- butir pernyataan
(membuat matrik korelasi atas semua
yang diukur dengan skala likert. Untuk
variabel atau faktor serta melakukan uji
dapat menjawab rumusan masalah dalam
Bartlett’s Test of Sphericity dan Kaiser-
bab 1 dapat dapat dihasilkan dari
Meyer-Olkin) diatas, selanjutnya variabel
perhitungan
yaitu
atau faktor disusun kembali menurut
analisis faktor dengan bantuan software
korelasinya dan program komputer akan
computer
menentukan
analisis
program
statistik
SPSS
16.0
for
Windows.
jumlah
faktor
yang
diperlukan untuk mewakili data. Dari
2. Membuat matriks korelasi atas semua
hasil tersebut akan diketahui sejumlah
faktor serta melakukan uji Bartett Test of
kelompok
faktor
Sphericity (BTO) dan Kaiser-Meyer-
mewakili
seperangkat
Olkin (KMO).
faktor.
dapat
variabel
atau
menentukan
beberapa
faktor yang dapat diterima, maka dapat
signifikan,
dilihat dari besarnya nilai eigenvalue
dengan Approxiate Chi-Square sebesar
suatu faktor yang besarnya sama dengan
1.480E3
Significance-nya
atau lebih dari satu. Kemudian akan
sebesar 0,000. Sedangkan jika dilihat dari
diproses kembali dan berdasarkan hasil
uji KMO of Sampling Adequacy yaitu
analisis faktor dengan menggunakan
sebesar 0,732 yang berarti ketepatan
prinsip
penggunaan analisis faktor ini dapat
(Principal
dipertanggungjawabkan,
dapat
hasil
uji
Sphericity-nya
KMO-nya
dan
besar
dan
nilai
sudah
Test
layak
of
Dari
Bartlett’s
Untuk
yang
karena
diatas
nilai
0,5
dan
ekstraksi
Component
dihasilkan
Memperhatikan
0,05)
(Total
bahwa
analisis
komponen
Analysis/PCA)
Total
Variance
Explained.
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000 < menunjukkan
analisa
hasil
Variance
analisis
Explained),
faktor dari
tersebut tepat. Sementara jika KMO
pernyataan 1 sampai 20 yang termasuk
rendah, yaitu dibawah 0,5 maka beraarti
dalam penelitian ini terdapat 6 faktor inti
menunjukkan bahwa analisis tersebut
(pekerjaan, sesuai dengan jam kerja,
tidak tepat.
pendapatan, harga, adanya jadwal yang mengatur, dan ketepatan waktu) yang mewakili nilai eigenvalue lebih besar dari
satu. Berdasarkan pada nilai eigenvalue
Dari hasil rotasi matrik faktor yang
di atas, dapat diartikan bahwa 20
dilakukan terdapat faktor yang tidak
pernyataan
dalam
memenuhi syarat yakni kondisi lampu
menggunakan
sehingga diperlukan metode rotasi untuk
penelitian
yang ini
termasuk
dengan
metode Principal Component Analysis
kedua
(PCA) dapat dikelompokkan menjadi 6
pengelompokkan faktor- faktor tersebut
faktor inti yang mewakili total variabel
yaitu
yang diuji.
loading yang mempunyai nilai paling
4. Melakukan Rotasi Matrik Faktor
kalinya.
dengan
Dasar
memperhatikan
dari
factor
besar diantara 6 komponen inti tersebut.
Setelah mengetahui hasil dari penentuan
Maka
faktor atau variabel, seringkali masih
tersebut dapat diperhatikan pada tabel
sulit
berikut ini:
untuk
menentukan
pengelompokkan
pola
variabel-
atau
variabel
matriks
diharapkan
dapat
meringkas data yang ada, sehingga dapat
jelas
pengelompokkan
Tabel
secara bermakna. Dengan menggunakan rotasi
secara
Pengelompokkan Faktor Inti Fakt
Variabel
or
Masuk
yang
Loading
Dalam
Faktor
PCT of
Comulat
Varianc
ive
e
Percenta
diidentifikasikan faktor- faktor baru yang lebih
muda
untuk
diinterpretasikan
ge I
dengan memilih nilai factor loading yang
Ketepatan Waktu
0,529
Kondisi
0,596
Luar
Maka untuk menentukannya diperlukan II
Kondisi Pintu
0,739
Kondisi Jendela
0,798
Harga
0,669
metode rotasi (Rotation Method) dengan
Adanya
rotasi varimax (Varimax with Keiser
yang Mengatur Sikap
Normalization) melalui rotasi konvergen Convergen)
menghasilkan
6
memudahkan
faktor
sehingga inti
peneliti
III
untuk
menginterpretasikannya. Rotasi matrik
yang
digunakan
variabeltersebut.
variabel
untuk baku
menyatakan dari
faktor
10,459%
37,585%
Jadwal
Petugas
7,976%
45,561%
6,782%
52,343%
0,638
0,590
Loket
yang
faktor ini berisikan koefisien- koefisien
27,127%
Kereta
lebih besar atau sama dengan 0,5.
(Rotasi
27,127%
Ruang Tunggu
0,532
Sikap Kondektur
0,737
Kondisi Tempat
0,744
Duduk
0,509
Keselamatan IV
Kondisi
0,574
Pegangan Tidak
Ada
0,725
Pencopet Tingkat Kecelakaan
0,816
V
VI
Sesuai Jam Kerja
0,683
Kebersihan
0,644
Ketertiban
0,736
Pekerjaan
0,799
Pendapatan
0,777
6,147%
58,490%
varian terbesar dibandingkan dengan faktor lain, yaitu sebesar 27,127%.
5,318%
Faktor- faktor tersebut adalah faktor
63,809%
kondisi kereta , antara lain:
Sumber: Data diolah dari program analisis faktor, 2013.
a. Ketepatan
faktor
dilakukan
dengan
sebuah
faktor.
Dengan
loading sebesar 0,596 c. Kondisi Pintu dengan nilai loading sebesar 0,739
mengidentifikasi variabel yang memiliki nilai loading terbesar pada faktor yang
nilai
b. Kondisi Luar Kereta dengan nilai
pendekatan nilai loading satu variabel terhadap
dengan
loading sebesar 0,529
5. Interpretasi Faktor (Menafsirkan Faktor) Penafsiran
Waktu
d. Kondisi Jendela dengan nilai loading sebesar 0,798
sama, berikut ini uraiannya. Dari hasil rotasi faktor dapat dilihat
2) Kelompok Faktor II Faktor
bahwa dengan analisis faktor yang
yang
termasuk
dalam
20
kelompok II adalah faktor harga. Faktor
pernyataan, setelah diekstra selama 6
ini merupakan faktor yang menjadi
kali, maka dapat disederhanakan dan
pertimbangan
disusun menjadi 6 faktor inti, dengan
memutuskan untuk menggunakan jasa
Persentage Comulative sebesar 63,809%.
transportasi kereta api komuter tujuan
Untuk melihat peran masing- masing
Lamongan- Surabaya dengan nilai total
faktor yang mempengaruhi keputusan
varian sebesar 10,459%.
konsumen untuk menggunakan kereta api
Faktor- faktor tersebut antara lain:
komuter tujuan Lamongan- Surabaya
a. Harga dengan nilai loading 0,669
dapat dilihat berdasarkan total varian
b. Adanya
mempunyai
7
variabel
dari
yang
Mengatur
c. Sikap Petugas Loket dengan nilai loading 0,590
1) Kelompok Faktor I Pada kelompok faktor urutan pertama
Jadwal
didalam
dengan nilai loading 0,638
(PCT of variance) masing- masing faktor yang urutan dominannya sebagai berikut:
seseorang
3) Kelompok Faktor III Faktor
artinya faktor- faktor itulah yang paling
yang
termasuk
dalam
utama dapat mempengaruhi konsumen
kelompok III adalah kenyamanan. Faktor
menggunakan kereta api komuter tujuan
ini
Lamongan- Surabaya dengan nilai total
mempengaruhi
merupakan
faktor
keputusan
yang seseorang
untuk menggunakan kereta api komuter
tujuan Lamongan- Surabaya dengan nilai
kereta api komuter tujuan Lamongan-
total varian sebesar 7,976%
Surabaya dengan nilai loading sebesar
Faktor- faktor tersebut antara lain:
6,147%
a. Ruang Tunggu dengan nilai loading
Faktor- faktor tersebut antara lain:
sebesar 0,532 b. Sikap
a. Sesuai
Kondektur
dengan
nilai
loading sebesar 0,737
dengan
nilai
loading sebesar 0,683 b. Kebersihan nilai loading sebesar
c. Kondisi Tempat Duduk dengan nilai loading sebesar 0,744
0,644 c. Ketertiban
d. Keselamatan dengan nilai loading sebesar 0,509
dengan
nilai
loading
termasuk
dalam
sebesar 0,736 6) Kelompok Faktor VI
4) Kelompok Faktor IV Faktor
Jam Kerja
yang
Faktor dalam
kelompok VI adalah faktor pekerjaan dan
kelompok IV adalah faktor keamanan.
Keadaan Ekonomi. Faktor ini merupakan
Faktor
faktor yang mempengaruhi keputusan
ini
termasuk
yang
merupakan
mempengaruhi
faktor
keputusan
yang
seseorang
seseorang
untuk
menggunakan
jasa
untuk menggunakan jasa transportasi
transportasi kereta api komuter tujuan
kereta api komuter tujuan Lamongan-
Lamongan- Surabaya dengan nilai total
Surabaya
varian sebesar 5,318%
dengan
nilai
total
varian
sebesar 6,782%
Faktor- faktor tersebut antara lain:
Faktor- faktor tersebut antara lain:
a. Pekerjaan
a. Kondisi
Pegangan
dengan
nilai
loading sebesar 0,574
loading sebesar 0,725
loading
sebesar 0,799
sebesar 0,777 6. Menentukan Ketepatan Model
c. Tingkat Kecelakaan dengan nilai loading sebesar 0,816
Tujuan dari penggunaan teknik PCA (Principal Component Analysis) untuk
5) Kelompok Faktor V
mengetahui bahwa teknik ini mampu dalam
menjelaskan data sebesar 0,63809 artinya
kelompok V adalah faktor pelayanan.
data mampu dijelaskan oleh teknik ini
Faktor
yang
sebesar 63,809%. Sedangkan sisanya
seseorang
sebesar 36,191% tidak mampu dijelaskan
untuk menggunakan jasa transportasi
oleh teknik ini. Namun demikian nilai
ini
yang
nilai
b. Pendapatan dengan nilai loading
b. Tidak Ada Pencopet dengan nilai
Faktor
dengan
termasuk
merupakan
mempengaruhi
faktor
keputusan
63,809% dapat dipandang representatif
waktu yang merupakan persyaratan pengguna
karena lebih dari 50%.
jasa transportasi sehingga mereka mampu merencanakan
aktivitas
yang
berkaitan
Memperhatikan hasil pengolahan data
dengan kegiatan yang akan dilakukan pada
penelitian, tampak bahwa terdapat 7 (tujuh)
lokasi tujuan. Pengguna kereta api komuter
faktor
tujuan Lamongan- Surabaya sebagian besar
yang
konsumen
mempengaruhi untuk
keputusan
menggunakan
jasa
adalah
seorang
pekerja,
mereka
transportasi kereta api komuter yaitu faktor
menggunakan kereta api komuter karena
pekerjaan,
harga,
jadwal kedatangan maupun keberangkatan
ketepatan waktu, pelayanan, kenyamanan,
kereta api komuter sesuai dengan jam masuk
dan keamanan. Namun setelah dilakukan
dan jam pulang kerja karyawan. Sehingga
rotasi selama 2 kali maka terdapat 6 (enam)
apabila terjadi keterlambatan kedatangan
faktor yang terbentuk yaitu faktor kondisi
maupun keberangkatan kereta maka akan
kereta, faktor harga, faktor kenyamanan,
membuat para penumpang kereta api komuter
faktor keamanan, faktor pelayanan, serta
yang mayoritas adalah pekerja menjadi
faktor pekerjaan dan keadaan ekonomi.
terlambat masuk kerja.
Secara rinci faktor- faktor tersebut akan
2. Faktor Harga
keadaan
ekonomi,
dibahas dalam penelitian ini.
Harga
1. Faktor Kondisi Kereta
adalah
sejumlah
uang
yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
Kondisi Kereta sangatlah berpengaruh
barang beserta jasa- jasa tertentu atau
terhadap keputusan konsumen dalam memilih
kombinasi
menggunakan jasa transportasi. Kualitas dan
1999:
manfaat suatu produk sangat mempengaruhi
membantah bahwa harga tiket kereta api
keputusan
komuter
konsumen
(Alma,
2009:140).
dari
228).
keduanya
Hampir
tujuan
(Gitosudarmo,
tidak
ada
Lamongan-
yang
Surabaya
Dalam faktor ini kondisi jendela mempunyai
termasuk murah. Dari hasil penelitian yang
nilai faktor loading paling tinggi yakni
dilakukan, harga memiliki nilai loading
sebesar 0,798. Hal ini berarti ada sekelompok
sebesar 0,669. Yang berarti bahwa nilai
konsumen yang memilih menggunakan kereta
loading faktor harga cukup tinggi. Menurut
api komuter disebabkan karena kondisi
Hadi
jendela kereta api yang bisa berfungsi dengan
ditetapkan perusahaan juga berperan bagi
baik. Selain kondisi jendela, keputusan
konsumen dalam menentukan keputusan
konsumen juga dipengaruhi oleh kondisi
pembeliannya. Apabila dibandingkan, harga
pintu, kondisi luar kereta dan Ketepatan
tiket kereta api komuter tujuan Lamongan-
(2007:156),
tingkat
harga
yang
Surabaya adalah Rp 2.000,00 sedangkan tarif
menunggu dengan berdiri. Sedangkan kondisi
bus ataupun angkutan kota dari Lamongan ke
tempat duduk yang masih bagus membuat
Surabaya > Rp 5.000,00 (diatas lima ribu
konsumen merasa nyaman saat perjalanan.
rupiah). Bagi para pengguna kereta api
4. Faktor Keamanan
komuter yang mayoritas adalah pekerja
Kereta api merupakan moda transportasi
pabrik, tarif kereta api komuter yang murah
umum yang memiliki kapasitas angkut paling
inilah yang menjadi alasan mereka untuk
besar
menggunakan kereta api sebagai sarana
lainnya. Sehingga keamanan saat dalam
transportasi untuk berangkat ataupun pulang
perjalanan, baik keamanan dari kejahatan
kerja. Karena mereka harus menyesuaikan
ataupun kecelakaan dari kereta api komuter
dengan pendapatan yang mereka dapatkan.
itu sendiri harus diperhatikan. Pada faktor ini,
3. Faktor Kenyamanan
rendahnya tingkat kecelakaan yang terjadi
dibandingkan
transportasi
umum
Sarana dan prasarana merupakan salah
pada kereta api komuter memiliki nilai
satu upaya untuk memberikan kenyamanan
loading paling tinggi yakni sebesar 0,816.
pada para penumpang kereta api komuter
Para responden berpendapat bahwa mereka
pada saat akan menggunakan ataupun sedang
memilih menggunakan kereta api komuter
menggunakan kereta api komuter. Semakin
karena tingkat kecelakaan yang dialami
lengkap
yang
kereta api komuter rendah atau hampir tidak
disediakan oleh PT. KAI maka semakin
pernah mengalami kecelakaan. Selain itu
membuat penumpang merasa nyaman. Dalam
responden juga setuju bahwa tidak ada
faktor kenyamanan kondisi tempat duduk
gangguan pencopet ataupun perampok di
memiliki nilai loading paling besar yakni
dalam gerbong kereta api komuter.
0,744. Hal ini berarti ada sekelompok
5. Faktor Pelayanan
sarana
dan
prasarana
konsumen yang memilih menggunakan kereta
Menurut Kotler dan Amstrong (2004:
api komuter karena kondisi tempat duduk
337) pelayanan adalah berbagai kegiatan atau
yang masih bagus. Selain itu sikap kondektur,
manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu
ketersediaan ruang tunggu yang memadai dan
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
keselamatan sampai sampai tujuan membuat
tidak berwujud dan tidak menghasilkan
konsumen merasa nyaman menggunakan
perpindahan
kereta api komuter. Ketersediaan ruang
komuter merupakan bagian dari transportasi
tunggu dapat digunakan calon penumpang
publik
saat
api
memberikan layanan yang lebih cepat untuk
komuter sehingga mereka tidak akan capek
pinggiran kota atau kota- kota kecil. Ditinjau
menunggu
kedatangan
kereta
di
kepemilikan.
wilayah
perkotaan,
Kereta
tetapi
dari segi pelayanan, sebagian besar responden
Mereka
memilih menggunakan kereta api komuter
menggunakan
karena
dibandingkan
mereka
merasa
senang
dengan
pelayanan yang diberikan oleh para petugas
merasa
lebih kereta
sesuai api
menggunakan
jika
komuter transportasi
umum yang lainnya.
PT.KAI. Pada faktor ini ketertiban memiliki nilai faktor loading sebesar 0,736. Terdapat petugas yang melarang pedagang asongan, pengamen, ataupun pengemis masuk kedalam
PENUTUP Simpulan
kereta api komuter sehingga kondisi didalam gerbong kereta lebih tertib. Selain itu, para responden setuju bahwa di dalam gerbong kereta api komuter tidak ada sampah yang berserakan karena saat kereta api komuter berhenti di stasiun terakhir dan sebelum melanjutkan perjalanan kembali, selalu ada petugas yang membersihkan gerbong kereta. 6. Faktor Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi Pada faktor ini indikator pekerjaan memiliki
nilai
loading
sebesar
0,799.
Pengguna kereta api komuter mayoritas adalah pekerja, mereka menggunakan jasa transportasi
ini
karena
sesuai
dengan
pekerjaan mereka, baik itu dari segi kegunaan kereta api untuk kebutuhan transportasi saat berangkat
dan
pulang
kerja.
Menurut
Warpani (1990: 85) fungsi dasar dari transportasi
adalah
sebagai
penunjang,
pemacu dan pemicu. Transportasi sebagai penunjang aktifitas manusia seperti aktifitas ekonomi, sosial, pendidikan, rekreasi dan kebudayaan.
Selain
pekerjaan,
keadaan
perekonomian juga mempengaruhi mereka dalam menggunakan kereta api komuter.
Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa transportasi kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa transportasi kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya, menunjukkan bahwa pengambilan
keputusan seseorang untuk
menggunakan jasa transportasi kereta api komuter
tujuan
Lamongan-
Surabaya
dipengaruhi oleh faktor kondisi kereta, faktor harga, faktor kenyamanan, faktor keamanan, faktor pelayanan, serta faktor pekerjaan dan keadaan
ekonomi.
dominan
atau
mempengaruhi
Faktor faktor
yang
paling
utama
yang
konsumen
untuk
menggunakan kereta api komuter tujuan Lamongan- Surabaya adalah faktor kondisi kereta.
Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, adapun saran yang dapat diberikan adalah (1) Dari kesimpulan yang diperoleh
Alimuddin, Akhyar. 2007. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Transportasi Kereta Api Panataran Tujuan MalangBlitar. (http://www.kumpulanjurnal.com, diakses 20 Desember 2012)
bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah kondisi kereta api. Sehingga indikator- indikator di dalamnya yakni kondisi jendela, kondisi pintu dan kondisi luar kereta api yang dianggap konsumen sudah baik harus dipertahankan,
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
apabila perlu ditingkatkan. (2) Dari faktor harga
diharapkan
PT.
KAI
tetap
mempertahankan harga tiketnya yang murah sehingga
konsumen
tetap
memilih
menggunakan jasa transportasi kereta api komuter. (3) Hal yang harus mendapat perhatian untuk ditingkatkan adalah faktor pelayanan terutama mengenai kebersihan di dalam gerbong kereta api komuter. Karena dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
konsumen berpendapat bahwa kondisi di dalam gerbong kereta api komuter masih kurang bersih.
Assael, Henry. 1998. Customer Behavior and Marketing Action. Sixth Edition, Massachusetts: PWS-Kent Publishing Co. Fitriani, Nur Wahyu. 2011. Pengaruh Harga, Motivasi, Kemudahan Dan Keamanan Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Kereta Api. Jurnal Keputusan Konsumen (Online). (http://www.kumpulanjurnal.com, diakses 20 Desember 2012) Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Kepala Stasiun Lamongan. 2013. Data Penjualan Tiket Bulanan Kereta Api Komuter LamonganSurabaya Tahun 2011- 2012. Lamongan.
DAFTAR PUSTAKA Alfiana, Nawang. 2006. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen ITB.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua belas. Jilid 1. Terjemahan oleh Benyamin Molan, 2007. Jakarta:PT Indeks. Kotler, dan Amstrong, 2004. Manajemen Pemasaran Analsis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian jilid 1. Terjemahan Jaka Wasana, Jakarta: Erlangga.
Malhotra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran Jilid 2, Edisi 4. Jakarta : PT Indeks. Miro, Fidel SE,M.Str, (2004). Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa Perencanaan Dan Produksi, penerbit Erlangga Maret. Mowen, J dan Minor. 1998. Customer Behavior (5th Ed). Prentice-Hall, Inc. New Jersey. USA. Prabu Mangkunegara, Anwar. 2009. Perilaku Konsumen. Bandung: Rafika Aditama. Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Schiffman, L dan Kanuk. 1994. Customer Behavior (7th Ed). Prentice-Hall, Inc. New Jersey. USA. Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kedelapan. Bandung : CV. Alfabeta. _______. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedelapan. Bandung : CV. Alfabeta. Sujoko,
2007. “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet di Kota Jember”. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 2, No.1, April 2007: 9-20.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia, Jakarta. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Tamin,
OZ (1997). Perencanaan dan permodelan transportasi, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Negeri Surabaya. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : University Press UNESA. Warpani, Sudjarwok. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan (Tinjauan Regional dan Lokal), Bandung ITB. Wright, Lloyd and Fjellstrom,Karl (2003). Modul 3a Sustainable Urban Transport Sourcebook for PolicyMaker in Developing Cities. Germany: TZ Verlagsgesellschaft, June.