ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS BERITA KOMPAS.COM (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Semarang) Yusuf Wibisono Drs. Ec. Ibnu Widiyanto, MA, Ph.D
ABSTRACT Along with the significant growth of internet using, news site comes to society to give a lot of advantages such as news and information. News site gets a positive response from the society because of its ability to serve an up to date information and can be accessed easily compares with printed media such as newspaper, magazine, etc. The purpose of this research is to analyze the effect of internet self efficacy and news actuality towards attitude of news site and the impact to acceptence of using KOMPAS.com news site in Semarang. There are two independent variables in this research; internet self efficacy and news actuality; one intervening variable; attitude of news site; and one dependent variable, acceptance of using a news site. The function of these variables are to explain how big the attitude of society towards KOMPAS.com news site and how big the impact towards acceptance of using KOMPAS.com news site. Based on this research towards 100 respondents who use/read KOMPAS.com news site, shows that internet self efficacy and news actuality give a positive effect towards attitude of a news site. Adjusted R2 score is 0,438, shows that 43,8% attitude of news site can be explained by both of independent variables and the rest 56,2% expalained by another factors outside this research. Then, attitude of news site gives a positive effect to acceptance of using a news site with 56,7% adjusted R2 score and the rest 43,3% explained by another factors.
Key words :
internet self efficacy, news actuality, attitude of news site, and acceptance of using a news site.
1
1.
PENDAHULUAN Seiring dengan semakin canggih dan modernnya berbagai macam teknologi
informasi, penggunaan internet pun semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Bandura setiap orang secara tidak langsung dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan internet dikarenakan banyaknya manfaat yang dapat ditemukan didalamnya (dalam Psychemate, 2007). Jumlah pengguna internet yang sangat besar dan terus-menerus berkembang telah mewujudkan budaya internet. Internet mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu pengetahuan dan cara pandang dunia. Hanya dengan menggunakan mesin pencari seperti Google atau Yahoo, pengguna di seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah untuk mengetahui bermacam-macam informasi. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Persentase Populasi
Sumber : www.google.com Berdasarkan data yang diperoleh dari google.com, terjadi peningkatan jumlah pengguna internet yang sangat signifikan selama sepuluh tahun belakangan ini. Bahkan, berdasarkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika; Tifatul Sembiring; yang dikutip dari detiknet.com, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2010 sudah menembus angka 45 juta pengguna. Angka ini didapat dari pengguna internet melalui komputer maupun juga ponsel. 2
Dalam hal penggunaan internet untuk mengakses informasi/berita, hasil penelitian sebuah lembaga survei yang pernah dikutip detik.com menyebutkan adanya kecenderungan semakin banyaknya orang yang mencari berita melalui situs online daripada melalui media cetak. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan website/portal berita dalam hal kemampuan menyajikan berita-berita hangat yang lebih cepat tersaji dan mudah diakses daripada yang dapat dilakukan media cetak. Tabel 1.2 Top Sites Situs Berita di Indonesia Tahun 2010 Page Views (dalam ribuan) Situs Berita Kuartal I Kuartal II Kuartal III detik.com
899.000
910.000
916.000
KOMPAS.com
821.000
858.000
870.000
VIVAnews.com
637.000
670.000
596.000
okezone.com
659.000
630.000
623.000
kapanlagi.com
353.000
371.000
370.000
Sumber : www.alexa.com Berdasarkan data situs berita yang paling sering diakses tahun 2010 diatas, KOMPAS.com berada di posisi kedua dalam jumlah page views-nya. KOMPAS.com berada di posisi kedua dibawah situs berita detik.com. Walaupun terjadi peningkatan jumlah page views pada kuartal I sampai kuartal III, namun posisi KOMPAS.com masih berada di peringkat kedua dibawah pemimpin pasar detik.com. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pemimpin pasar bisnis jasa penyedia informasi situs berita detik.com merupakan pelopor media berita dalam bentuk online (Arif, 2008). Sehingga kepekaan pembaca terhadap situs berita masih melekat pada situs berita detik.com. Disini terdapat tantangan yang sangat besar bagi KOMPAS.com dalam merebut pangsa pasar. KOMPAS.com harus semakin 3
mempertajam aktualitas berita sebagai senjata untuk meningkatkan jumlah pembacanya. Menurut Effendy (dalam Yuningsih, 2004) tekanan pada unsur waktu pada situs berita adalah penting karena masyarakat pada umumnya menyadari tentang eksistensi alam yang bersifat sementara. Segala hal selalu berubah, dan konsumen berita atau pembaca biasanya menginginkan informasi paling baru, paling aktual, mengenai pokok berita yang berhubungan dengan perubahan tersebut. Berdasarkan penjelasan dan fenomena data bisnis diatas, masalah yang ditemukan adalah jumlah page views/pembaca KOMPAS.com masih berada dibawah detik.com sebagai pemimpin pasar penyedia jasa informasi dalam tiga kuartal terakhir. Walaupun terjadi peningkatan jumlah page views/pembaca situs berita KOMPAS.com pada tiga kuartal terakhir, belum cukup bagi KOMPAS.com untuk menyaingi pemimpin pasar penyedia jasa informasi situs berita detik.com. Oleh karena itu, masalah penelitian yang bisa dirumuskan untuk mencari solusi atas masalah tersebut adalah: apa sajakah faktor-faktor yang dapat lebih meningkatkan jumlah page views/pembaca KOMPAS.com? Selanjutnya, untuk menjawab masalah penelitian tersebut, akan digunakan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh antara kemampuan menggunakan internet terhadap sikap atas situs berita? 2. Apakah terdapat pengaruh antara aktualitas berita terhadap sikap atas situs berita? 3. Apakah terdapat pengaruh antara sikap atas situs berita terhadap keputusan menggunakan situs berita?
4
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pemasaran Tjiptono (2008) memberikan definisi pemasaran sebagai proses sosial dan
manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain. Dengan kata lain pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan jalan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 2.2
Perilaku Konsumen Menurut Shciffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) menjelaskan
bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2006) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut: 1 Faktor Sosial a. Group (Kelompok Acuan) Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang. b. Family Influence Keluarga
memberikan
pengaruh
yang
besar dalam perilaku
pembelian. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. c. Roles and Status 5
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang itu dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. 2. Faktor Personal a. Economic Situation Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang akan digunakan, seperti
jam tangan rolex
diposisikan untuk para
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk para konsumen kelas menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu b. Lifestyle Pola
kehidupan
seseorang
yang
diekspresikan dalam aktivitas,
ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda c. Personality and Self Concept Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya:
orang yang percaya diri, dominan, suka
bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi dan agresif. Tiap individu memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut d. Age and Life Cycle Orang-orang mengubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, peralatan rumah tangga dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian juga dibentuk oleh
family
life 6
cycle.
Faktor-faktor penting
yang
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan karena adanya perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau jasa. e. Occupation Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Para eksekutif membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat 3. Faktor Psyhological a.
Motivation Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Semuel dkk, 2007) adalah “the driving force within individual that impulse to action‘‘. Definisi tersebut mengandung arti bahwa
motivasi
merupakan
kekuatan
penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindak atau b.
melakukan kegiatan.
Perception Persepsi menurut Kotler (2005) adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya.
c.
Learning Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (didapatkan dari membaca, diskusi, observasi dan berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama 7
d.
Beliefs and Attitude Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada
pengetahuan asli, opini dan
iman (Kotler dan Amstrong, 2004). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan
suka
atau
tidak
suka,
dan kecenderungan yang relatif
konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide 4.
Faktor Cultural
a.
Subculture Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan dan pengalaman
hidup serta keadaan, seperti kebangsaan, agama dan
daerah (Kotler dan Amstrong, 2004). b.
Social Class Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi juga ditentukan oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan lainnya.
2.3
Sikap Konsumen
2.3.1 Pengertian Sikap Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006). 2.3.2 Komponen Sikap Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu sebagai berikut (Azwar, 2000): 1. Komponen kognitif Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. 2. Komponen afektif Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. . 8
3. Komponen konatif Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. 2.4
Keputusan Pembelian Lima
tahap pengambilan keputusan yang telah diidentifikasi antara
lain
pengenalan masalah, pencarian, evaluasi alternatif, pilihan dan evaluasi pascaakusisi (postacquisision). Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H1
: Semakin baik sikap atas produk/jasa, maka semakin tinggi keputusan
pembelian 2.5
Berita Definisi berita menurut Williard C. Blayer (dalam Yuningsih, 2004) adalah
suatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar atau karena ia dapat menarik pembaca–pembaca tersebut, dalam pengertian ini dapat menekankan unsur kebaruan dari suatu peristiwa, hanya saja menambah unsur kebenaran yang sifatnya menarik dan bermanfaat. 2.5.1 Karakteristik Berita Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat dilihat bahwa terdapat unsurunsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita dimana sekaligus merupakan karakteristik utama. Sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat). Unsur-unsur tersebut dikenal pula dengan sebutan nilai-nilai berita (news value) Menurut M. Romli (dalam Yuningsih, 2004) nilai-nilai berita itu terdiri dari sebagai berikut: 1. Cepat Cepat berarti aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makana harfiah berita, yakni sesuatu yang baru atau terkini. 9
2. Nyata (Faktual) Nyata berarti informasi yang disampaikan merupakan fakta, bukan fiksi atau karangan. Sedangkan fakta dalam jurnalistik berupa: kejadian nyata, pendapat seseorang dan pernyataan yang merupakan sumber berita. 3. Penting Penting berarti berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Misalnya suatu peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai perlu untuk di ketahui dan di informasikan kepada orang banyak. 4. Menarik Menarik berarti mengundang orang untuk membaca berita yang di muat di surat kabar. Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H3
: Semakin tinggi aktualitas berita, maka semakin tinggi sikap atas
situs berita 2.6
Kemampuan Menggunakan Internet Kemampuan menggunakan, dalam bahasa Inggris disebut juga dengan self
efficacy. Menurut Bandura (dalam Psychemate, 2007) self efficacy adalah belief atau keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes) yang positif. Konsep kemampuan menggunakan (self efficacy) dalam penelitian ini dikembangkan menjadi kemampuan menggunakan internet. Berdasarkan uraianuraian tersebut diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H2
: Semakin tinggi kemampuan menggunakan internet, maka semakin
tinggi sikap atas situs berita
10
3.
METODE PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian Tabel 3.1 Variabel Independen, Variabel Intervening dan Variabel Dependen
No.
1.
Variabel Independen (X)
Variabel Intervening (Y1)
Variabel Dependen (Y2)
Kemampuan Menggunakan Internet
2.
Aktualitas Berita
3.2
Sikap Atas Situs
Keputusan Menggunakan
Berita
Situs Berita
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pada usia 17 – 60 tahun yang
pada umumnya sering menggunakan situs berita untuk memperoleh informasi ataupun berita. Target populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Semarang, Jawa Tengah, yang pernah menggunakan situs berita KOMPAS.com. Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Dalam menentukan sampel yang akan diambil, peneliti melakukannya secara accidental. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan (Widiyanto, 2008) apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus sebagai berikut: n
4 11
96,04
97 (atau dibulatkan 100 agar penelitian lebih fit)
Dimana
n
=
Jumlah sampel
Z
=
Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
Moe
=
Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi,
ditentukan
sebesar10% Dari hasil penghitungan sampel diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan sebanyak 100 responden agar penelitian lebih fit karena jumlah populasi yang terwakili semakin banyak sehingga kekuataan statistik akan semakin baik. 3.3
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Data primer Menurut Sugiyono (1999), sumber primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner. 2. Data Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan materi kajian. 3.4
Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
wawancara. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dengan menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Contoh
12
untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju adalah sebagai berikut: STS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SS
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999 3.5
Metode Analisis Data Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat, maka harus diolah
dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.5.1 Analisis Data Kualitatif Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif. 3.5.2 Analisis Data Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan mertode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Uji data: uji validitas dan reliabilitas. Uji model: uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, dan uji goodness of fit.
13
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Indeks Jawaban Responden per Variabel
Tabel 4.1 Persepsi Responden Atas Variabel Kemampuan Menggunakan Internet (X1) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan 0 0 0 2 1 2 5 26 26 38 Pemahaman Atas 88,2 Tinggi Persepsi akan pemahaman Internet (X1.1) atas internet tinggi 0 0 0 0 0 0 7 16 39 38 Yakin Akan 90,8 Tinggi Persepsi atas keyakinan Manfaat (X1.2) akan manfaat tinggi Terampil (X1.3) 0 0 1 1 2 9 16 29 23 19 81,2 Tinggi Persepsi atas keterampilan tinggi Rata-rata nilai indeks kemampuan menggunakan internet 86,7 Tinggi Persepsi atas kemampuan menggunakan internet tinggi Tabel 4.2 Persepsi Responden Atas Variabel Aktualitas Berita (X2) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan Cepat (X2.1) 0 1 0 2 7 8 22 37 16 7 75,7 Tinggi Persepsi atas kecepatan berita tinggi Tepat (X2.2) 0 0 1 2 10 18 23 31 12 3 71,6 Tinggi Persepsi atas ketepatan berita tinggi Penting (X2.3) 0 0 1 3 8 13 23 31 18 3 73,4 Tinggi Persepsi atas kepentingan berita tinggi Rata-rata nilai indeks aktualitas berita 73,5 Tinggi Persepsi atas aktualitas berita tinggi 14
Indikator Kesan Positif (Y1.1)
1 0
Tabel 4.3 Persepsi Responden Pada Variabel Sikap Atas Situs Berita (Y1) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 2 3 11 15 21 30 13 5
Percaya (Y1.2)
0
1
0
2
7
17
15 30 23
5
Tertarik (Y1.3)
0
0
4
2
16
23
14 22 13
6
Rata-rata nilai indeks sikap atas situs berita
Indeks Kategori Keterangan 71,7 Tinggi Persepsi atas kesan positif situs berita tinggi 80,3 Tinggi Persepsi atas kepercayaan situs tinggi 69,9 Sedang Persepsi atas ketertarikan situs sedang 73,9 Tinggi Persepsi akan sikap atas situs berita tinggi
Tabel 4.4 Persepsi Responden Atas Variabel Keputusan Menggunakan Situs Berita (Y2) Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indeks Kategori Keterangan 0 0 0 1 10 18 24 23 19 5 Yakin Keputusan 73,5 Tinggi Persepsi keyakinan Benar (Y2.1) keputusan benar tinggi Merasa 0 0 2 4 10 13 24 24 19 4 72,1 Tinggi Persepsi atas Puas (Y2.2) perasaan puas tinggi 0 1 1 7 10 11 25 21 19 5 Merasa Mantap 71,3 Tinggi Persepsi atas perasaan (Y2.3) mantap tinggi Rata-rata nilai indeks keputusan menggunakan situs berita 72,3 Tinggi Persepsi atas keputusan menggunakan situs berita tinggi
15
4.2
Uji Validitas Menurut Ghozali (2006), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tabel 4.5 Uji Validitas Indikator
rhitung
rtabel
Keterangan
Kemampuan
X1.1
0,840
0,198
Valid
Menggunakan
X1.2
0,742
0,198
Valid
Internet (X1)
X1.3
0,816
0,198
Valid
Aktualitas Berita
X2.1
0,803
0,198
Valid
(X2)
X2.2
0,871
0,198
Valid
X2.3
0,852
0,198
Valid
Sikap Atas Situs
Y1.1
0,871
0,198
Valid
Berita (Y1)
Y1.2
0,847
0,198
Valid
Y1.3
0,904
0,198
Valid
Keputusan
Y2.1
0,896
0,198
Valid
Menggunakan
Y2.2
0,915
0,198
Valid
Situs Berita (Y2)
Y2.3
0,880
0,198
Valid
Variabel
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011 Dari tabel 4.8 terlihat bahwa rhitung > rtabel untuk masing-masing indikator dengan alpha 5% maka dapat dikatakan setiap indikator masing-masing variabel pertanyaan adalah valid. 4.3
Uji Reliabilitas Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut: 16
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel
Indikator
Cronbach
Cronbach
Keterangan
Cronbach
Alpha per
Minimum
per Indikator
Alpha per
Indicator
Variable
Kemampuan
X1.1
0,513
0,6
Tdk. Reliabel
Menggunakan
X1.2
0,632
0,6
Reliabel
Internet (X1)
X1.3
0,687
0,6
Reliabel
Aktualitas Berita
X2.1
0,802
0,6
Reliabel
(X2)
X2.2
0,651
0,6
Reliabel
X2.3
0,698
0,6
Reliabel
Sikap Atas Situs
Y1.1
0,783
0,6
Reliabel
Berita (Y1)
Y1.2
0,820
0,6
Reliabel
Y1.3
0,742
0,6
Reliabel
Keputusan
Y2.1
0,807
0,6
Reliabel
Menggunakan
Y2.2
0,782
0,6
Reliabel
Situs Berita (Y2)
Y2.3
0,878
0,6
Reliabel
0,726 RELIABEL
0,795 RELIABEL
0,845 RELIABEL
0,879 RELIABEL
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011 4.4
Hasil Uji Model (Uji Asumsi Klasik)
4.4.1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara independennya. Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Persamaan Pertama Variabel Tolerance VIF Kemampuan menggunakan internet
0,942
1,061
Aktualitas berita
0,942
1,061
17
Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas, yaitu kemampuan menggunakan internet dan aktualitas berita yang mempunyai VIF < 10 dan TOLERANCE > 0,1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas. 4.4.2 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan VARIANCE dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika VARIANCE dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastis dan jika berbeda maka disebut heterokedastis. Model regresi yang baik adalah bersifat homokedastis. Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas Persamaan Pertama dan Kedua
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011 Berdasarkan uji heterokedastisitas pertama di atas diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berdasarkan uji heterokedastisitas kedua pada gambar di atas diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 18
4.4.3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu, atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data distribusi yang normal. Gambar 4.2 Uji Normalitas Persamaan Pertama dan Kedua
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011 Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data pada kedua model regresi tersebut menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 4.5
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda yang telah dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows versi 17.0 memperoleh koefisien regresi, nilai thitung, dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel di bawah ini sebagai berikut:
19
Tabel 4.8 Uji Model Regresi Persamaan Pertama Model Unstandardized Coefficients B 1
(Constant)
Std. Error 5.846
3.112
Kemampuan Menggunakan Internet (X1)
.068
.111
Aktualitas Berita (X2)
.792
.090
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.878
.063
.047
.609
.544
.680
8.764
.000
a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari tabel 4.8 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y1 = 0,047 X1+ 0,680 X2 Keterangan: Y1
: Sikap atas situs berita
X1
: Kemampuan menggunakan internet
X2
: Aktualitas berita Adapun ringkasan hasil pengolahan data persamaan regresi kedua dapat
dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Model Regresi Persamaan Kedua Model Unstandardized Coefficients B 1
Std. Error
(Constant)
-2.796
2.159
Sikap atas situs berita (Y1)
1.136
.099
Standardized Coefficients Beta
t
.756
Sig.
-1.295
.198
11.437
.000
a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2)
Dari tabel 4.9 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: 20
Y2 = 0,756 Y1 Keterangan: Y2
: Keputusan menggunakan situs berita
Y1
: Sikap atas situs berita
4.6
Uji Goodness of Fit
4.6.1 Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel Independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006). Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Pertama b
Model Summary Model dimension0
R
R Square
.670a
1
Adjusted R Square
.449
Std. Error of the Estimate
.438
3.16116
a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2) b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari tabel 4.10 berarti kedua variabel independen mampu menjelaskan 43,8% variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Persamaan Kedua b
Model Summary Model R 1
a
.756
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Square
Estimate
.572
.567
dimension0
a. Predictors: (Constant), sikap atas situs berita (Y1)
21
2.79500
Sedangkan dari tabel 4.11 terlihat bahwa variabel sikap atas situs berita mampu menjelaskan variasi variabel keputusan menggunakan situs berita sebesar 56,7% dan selebihnya dijelaskan oleh faktor lainnya (100% - 56,7% = 43,3%). 4.6.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji
F ini
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Adapun kriteria pengujian hipotesis antara lain sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji F Model
Sum of Squares
1 Regression
791.434
Residual Total
Df
Mean Square
2
395.717
969.316 97
9.993
F 39.600
Sig. a
.000
1760.750 99
a. Predictors: (Constant), kemampuan menggunakan internet (X1), aktualitas berita (X2) b. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Dari hasil uji ANOVA atau uji F pada tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar 39,600 sedangkan Ftabel sebesar 3,09. Hal ini mempunyai arti bahwa Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut kurang dari 0,05 dan Fhitung > Ftabel, sehingga disimpulkan bahwa model baik dan signifikan. 4.6.3 Uji Statistik Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
22
Tabel 4.13 Hasil Uji t Persamaan Pertama Model Unstandardized Coefficients B 1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error 5.846
3.112
Kemampuan Menggunakan Internet (X1)
.068
.111
Aktualitas Berita (X2)
.792
.090
Beta
t
Sig.
1.878
.063
.047
.609
.544
.680
8.764
.000
a. Dependent Variable: sikap atas situs berita (Y1)
Kesimpulan 1 : variabel kemampuan menggunakan internet (X1) secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel terikat sikap atas situs berita (Y1). Dengan demikian, hipotesis kedua ditolak. Kesimpulan 2 : variabel aktualitas berita (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat sikap atas situs berita (Y1). Dengan demikian, hipotesis ketiga diterima. Tabel 4.14 Hasil Uji t Persamaan Kedua a
Coefficients
Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
-2.796
2.159
Sikap atas
1.136
.099
Coefficients Beta
t
.756
Sig.
-1.295
.198
11.437
.000
situs berita (Y1) a. Dependent Variable: keputusan menggunakan situs berita (Y2)
Kesimpulan 3 : variabel sikap atas situs berita (Y1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat keputusan menggunakan situs berita (Y2). Dengan demikian, hipotesis pertama diterima. 23
5.
Simpulan Berdasarkan hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya,
maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1. Hipotesis pertama diterima. Keputusan menggunakan situs berita (Y2) dipengaruhi oleh sikap atas situs berita (Y1) dengan diperoleh koefisien sebesar 0,756 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden mendapatkan kesan yang positif dan percaya terhadap situs berita KOMPAS.com sehingga responden memutuskan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com. Dengan kata lain, sikap atas situs berita KOMPAS.com yang tinggi akan meningkatkan keputusan untuk menggunakan situs berita KOMPAS.com. 2. Hipotesis kedua ditolak. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh variabel kemampuan menggunakan internet (X1) dengan diperoleh koefisien variabel sebesar 0,047 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar 0,544. Karena tingkat signifikansi diatas 0,05, maka pengaruh variabel ini tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan internet merupakan salah satu faktor yang menentukan sikap atas situs berita KOMPAS.com, walaupun pengaruhnya tidak signifikan. Berdasarkan analisis data kualitatif responden, hal ini dikarenakan situs berita bukanlah preferensi utama untuk diakses oleh responden. Sehingga responden cenderung lebih sering mengakses situs yang lainnya seperti: situs jejaring sosial, situs pencari informasi, situs forum, dan lain-lain. 3. Hipotesis ketiga diterima. Sikap atas situs berita (Y1) dipengaruhi oleh variabel aktualitas berita (X2) dengan koefisien variabel sebesar 0,680 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai aktualitas berita situs berita KOMPAS.com memiliki aktualitas yang tinggi karena KOMPAS.com selalu menyajikan berita-berita terkini dengan cepat dan tepat serta berita24
berita yang disajikan oleh KOMPAS.com penting dan perlu untuk dibaca. Hal ini menunjukkan aktualitas berita merupakan salah satu faktor yang menentukan sikap terhadap situs berita KOMPAS.com, sehingga semakin tinggi aktualitas berita maka akan semakin meningkatkan sikap atas situs berita KOMPAS.com. 5.1
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Berdasarkan hasil
penelitian model pertama, menunjukkan bahwa sikap atas situs berita dipengaruhi oleh kedua variabel independen sebesar 43,8% dan sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Begitu juga dengan hasil pada model kedua yang menunjukkan bahwa keputusan menggunakan situs berita dipengaruhi oleh variabel sikap atas situs berita sebesar 56,7% dan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 5.2
Saran 1. KOMPAS.com sebagai media berita online terkemuka di Indonesia dalam menyajikan berita dan informasi harus benar-benar mengedepankan keaktualitasan berita seperti yang telah diteliti dalam penelitian ini. KOMPAS.com harus dapat meningkatkan performa menyajikan berita-berita terkini dengan cepat karena pembaca menginginkan berita-berita yang segar dan up-to-date. 2. KOMPAS.com dalam menyajikan berita dan informasi sebaiknya tidak hanya terpaku melalui situs KOMPAS.com saja. Berdasarkan analisis data secara kualitatif, kebanyakan responden lebih sering mengakses situs jejaring sosial daripada situs portal berita, misalnya Facebook dan Twitter. KOMPAS.com harus dapat melihat peluang dan lebih dapat mendekatkan diri dengan pembaca melalui situs jejaring sosial ini.
25
DAFTAR PUSTAKA Akbar, Yan Januar. 2010. “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Arif, Damayanti Permata. 2008. “Kredibilitas Dua Situs Berita di Indonesia di Mata Khalayak (Studi Terhadap Pengakses Situs Kompas Cyber Media dan Detikcom)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Budiati, Penta Lestarini. 2010. “Analisis Sikap Pembaca Terhadap Atribut Surat Kabar Harian Banjarmasin Post di Kota Banjarmasin”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No. 2,pp.133-143 Christiyanti, Marieta. 2010. “Analysis Technology Acceptance Model (TAM) on Application E-Banking (Empirical Study of Bank Customers in Bekasi)”. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana, Universitas Gunadarma. Engel, dkk. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 6. Jakarta: Binarupa Aksara. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Griselda, Gratel. 2007. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Pulau Dua”. DeReMa Jurnal Manajemen, Vol.2, No.1, Januari, h. 39-62. Indriantono, Nur dan B. Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE Kaihatu, Thomas Stefanu. 2008. “Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza Tunjangan Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No.1, Maret, h. 66-83. 26
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi 11. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Edisi 9. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Indeks Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga Prasetio, Meditama Yudy. 2004. “Analisis Sikap Konsumen Terhadap AtributAtribut Surat Kabar Harian Pagi Surya Berdasarkan Ciri Demografis Konsumen di Surabaya”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga. Psychemate. 2007. “Self Efficacy”. http://psychemate.blogspot.com/2007/12/selfefficacy.html, diakses 17 Maret 2011 Rangkuti, Fredy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Semuel, Hellen Novia, Annette V. Kosasih. 2007. “Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.2, Oktober, h. 73-80. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Suryadhi, Ardhi. 2010. “Pengguna Internet Capai 45 Juta”.http://www.detikinet.com, diakses 14 Maret 2011. Tjiptono, dkk. 2008. Pemasaran Strategik. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Triyani. 2009. ”Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: CV Dikalia
27
Yuningsih, Cucu. 2004. “Hubungan Antara Berita Kekalahan Persib di Harian Galamedia Dengan Sikap Pembaca Sebagai Anggota Viking Persib Club”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. www.alexa.com www.detik.com www.google.com www.kompas.com
28