ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMATIAN YANG DISEBABKAN BENCANA ALAM DI SEPULUH NEGARA ASIA
WIDY PURNAMA PUTRA
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kematian yang Disebabkan Bencana Alam di Sepuluh Negara Asia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2013 Widy Purnama Putra NIM H14090089
ABSTRAK WIDY PURNAMA PUTRA. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kematian yang Disebabkan Bencana Alam di Sepuluh Negara Asia. Dibimbing oleh SRI HARTOYO. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi yang dilihat melalui variabel pendapatan perkapita, angka partisipasi pendidikan, luas area dan populasi terhadap tingkat kematian yang disebabkan bencana alam dengan menggunakan panel data sepuluh negara Asia selama periode 1980-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan perkapita dapat mengurangi angka kematian; angka partisipasi pendidikan tidak mengurangi angka kematian; populasi yang lebih besar akan meningkatkan angka kematian dan luas lahan yang lebih besar akan mengurangi angka kematian. Kata kunci: bencana alam, data panel, kematian
ABSTRACT WIDY PURNAMA PUTRA. Analysis of Socio-Economic Factors Affecting Mortality Caused Natural Disasters in Ten Asian Countries. Supervised by SRI HARTOYO. The purpose of the present study is to investigate the relationship between socio economic factors as seen through the variable such as percapita income, years of schooling, land area and population for a panel of ten Asian countries over the sample period over 1980 to 2011. The results showed that the percapita income can reduce mortality; school enrollment rates did not reduce mortality; a larger population will increase mortality and greater land area will reduce mortality. . Keywords : natural disaster, panel data, mortality
ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMATIAN YANG DISEBABKAN BENCANA ALAM DI SEPULUH NEGARA ASIA
WIDY PURNAMA PUTRA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi Nama NIM
: Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kematian yang Disebabkan Bencana Alam di Sepuluh Negara Asia : Widy Purnama Putra : H14090089
Disetujui oleh
Dr. Ir. Sri Hartoyo Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga berhasil ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni 2013 ini ialah mengenai bencana alam dan tingkat kematian, dengan judul Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Kematian yang Disebabkan Bencana Alam di Sepuluh Negara Asia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Sri Hartoyo selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis, kepada Ibu Dr. Ir. Wiwiek Rindayanti, M.Si selaku dosen penguji utama dan kepada Ibu Ranti Wiliasih, M.Si selaku komisi pendidikan, atas kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat yang diberikan kepada penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu serta adik tercinta atas segala doa dan kasih sayangnya. Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada teman satu bimbingan Vini, Iren dan Siska. Terakhir penulis sampaikan terima kasih kepada sahabat sehati rekan berbagi suka dan duka Friska Zehan Phalupy yang selalu memberikan dukungan, semangat dan banyak membantu penulis selama proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih kepada KAREMATA FEM IPB Ari, Tiara, Lia, Trisa, Nia, Tazkiya, Erlinda, Deswantari, Nurul dan temanteman lainnya sebagai keluarga kedua tempat berbagi suka dan duka. Terakhir penulis ucapkan terimakasih kepada para sahabat terdekat Pakuan Regency Adrian Prama, Jajang Arif, Ardhi Harry, Bronson Marpaung, Bram Agustian Zahro, Fauzi Mauludin Fahmi, Taufik Imandana, Rahmat Prabowo, Farhana Zahrotunnisa, Meiyora Averiana, dan Puspita Mega yang selalu memberikan berbagai macam dukungan, HIPOTESA FEM IPB 2011, teman asrama Gema Noor, Andri Setiawan dan Widyatmoko Purbo, M. Taufik Hidayat serta temanteman Ilmu Ekonomi angkatan 46 lainnya atas segala dukungan yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2013
Widy Purnama Putra
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
4
Tujuan Penelitian
4
Manfaat Penelitian
5
Ruang Lingkup Penelitian
5
METODE PENELITIAN
5
Jenis dan Sumber Data
5
Definisi Variabel
5
Metode Pengolahan dan Analisis Data
6
Spesifikasi Model
7
Metode Analisis Regresi Panel Data
7
Pengujian Kriteria Ekonomi dan Statistik
8
Uji Asumsi
9
GAMBARAN UMUM
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
SIMPULAN DAN SARAN
18
Simpulan
18
Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
19
RIWAYAT HIDUP
36
DAFTAR TABEL 1 2 3 4
Jumlah Kematian Akibat Bencana Alam Tahun 2011 Persentase Bencana Menurut Kelompok Benua Tahun 2011 Persentase Korban Bencana Menurut Kelompok Benua Tahun 2011 Persentase Kerusakan Ekonomi Akibat Bencana Menurut Kelompok Benua Tahun 2011 5 Variabel dan Sumber Data 6 Hasil Estimasi Model Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Jumlah Angka Kematian
1 2 2 3 6 14
DAFTAR GAMBAR 1 Grafik Angka Kematian di Sepuluh Negara Asia Periode 1980-2011
12
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Data Penelitian Uji Normalitas Output Eviews Pooled Least Square (PLS) Output Eviews Fixed Effect Output Eviews Random Effect
22 32 33 34 35
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Banyak faktor yang dapat mengganggu perekonomian suatu negara, salah satunya adalah bencana alam. WHO mendefinisikan bencana sebagai setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, merosotnya pelayanan kesehatan dan kesehatan 1. Benson dan Clay (1997) menyatakan bahwa bencana alam adalah kejadian abnormal yang memengaruhi wilayah geografis serta masyarakat, sehingga menyebabkan kerusakan yang besar, gangguan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan perspektif ekonomi bencana alam menyiratkan beberapa kombinasi dari kerugian pada manusia, seperti kerugian fisik yaitu tanah dan bangunan, serta kerugian keuangan. Selain itu bencana alam juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi seperti pendapatan, investasi, konsumsi, dan produksi, serta memungkinkan beberapa dampak pada arus keuangan seperti penerimaan dan pengeluaran pemerintah dan swasta. Tabel 1 Jumlah Kematian Akibat Bencana Alam Tahun 2011 Peristiwa
Negara
Jumlah Kematian (jiwa)
Gempa Bumi/ Tsunami
Jepang
Angin Topan/ Badai
Philipina
Banjir
Brazil
900
Banjir
Thailand
813
Gempa Bumi
Turki
604
Banjir
Pakistan
509
Banjir
Cina
467
Angin Topan/ Badai
Amerika
354
Banjir
Kamboja
247
Banjir
India
204
Total Sumber: Annual Disaster Statistical Review, 2011
19.846 1.439
25.383
Berdasarkan Tabel 1, selama tahun 2011 total kematian akibat bencana alam sebesar 25.383 jiwa. Angka kematian paling banyak terdapat di Jepang sebesar 19.846 jiwa, hal ini disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 8,9 SR yang terjadi di wilayah timur laut Jepang yang disusul dengan terjadinya tsunami. Gempa bumi merupakan hal yang biasa terjadi di Jepang, yang merupakan salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Wilayah Asia masuk dalam daftar teratas sebagai kawasan rawan bencana. Menurut EM-DAT: The International Disaster Database pada tahun 2011, wilayah Asia paling sering dilanda bencana alam (44%), diikuti oleh Amerika (28%), Afrika (19,3%), Eropa (5,4%) dan Oseania (3,3%). Jumlah korban 1
http://www.icm.tn.gov.in/dengue/disaster.htm diakses pada tanggal 15 Mei 2013 pukul 15:15
2
bencana Wilayah Asia pada tahun 2011 mencapai 86,3% dari korban bencana seluruh dunia, Afrika menyumbang 9,2%, sementara 4,5% disumbang oleh Amerika, Eropa serta Oseania. Tabel 2 Persentase Bencana Menurut Kelompok Benua Tahun 2011 Negara
Jenis Bencana (%) Geofisik
Klimatologi
Hidrologi
Meteorologi
Asia
78
28
44
37
Eropa
3
5
6
6
14
33
24
39
0
28
25
11
Oseania 6 5 Sumber: Annual Disaster Statistical Review, 2011
1
7
Amerika Afrika
Berdasarkan Tabel 2, selama tahun 2011 persentase bencana menurut jenisnya terbagi menjadi 4 jenis, yaitu: geofisik, klimatologi, hidrologi, serta meteorologi. Di Asia bencana di dominasi oleh bencana geofisik sebesar 78%, bencana klimatologi sebesar 28%, bencana hidrologi sebesar 44%, dan bencana Meteorologi sebesar 37%. Menurut World Bank (2011) dari 302 bencana yang terjadi di seluruh dunia, 137 diantaranya di negara-negara Asia. Bencana yang terjadi sepanjang tahun 2011 diantaranya terjadi pada bulan Maret, gempa yang disertai tsunami menerjang Jepang. Gempa berkekuatan 8,9 skala richter menjadi salah satu dari lima gempa yang ada di dunia. Selanjutnya pada bulan Oktober banjir melanda Thailand yang merusak lahan pertanian hingga empat juta hektar, pada bulan yang sama gempa dengan kekuatan 7,2 skala richter mengguncang Turki. Demikian beberapa bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2011 di wilayah Asia. Urutan kedua benua yang sering mengalami bencana setelah Asia adalah Amerika yang didominasi oleh bencana meteorologi sebesar 39%, lalu Afrika yang didominasi oleh bencana klimatologi sebesar 28%, kemudian Eropa yang didominasi oleh bencana hidrologi dan meteorologi sebesar 6%, diikuti oleh Oseania yang didominasi oleh bencana meteorologi sebesar 7%. Tabel 3 Persentase Korban Bencana Menurut Kelompok Benua Tahun 2011 Negara
Jenis Bencana (%) Geofisik
Klimatologi
Hidrologi
Meteorologi
Asia
82
63
94
97
Eropa
0.9
0
0
0
Amerika
0.4
4
5
3
0
32
1
0.3
0
0
0
Afrika
Oseania 17 Sumber: Annual Disaster Statistical Review, 2011
Berdasarkan Tabel 3, selama tahun 2011 persentase jumlah korban di Asia sebesar 82% diakibatkan oleh bencana geofisik, 63% akibat bencana klimatologi, 94% akibat bencana hidrologi, dan 97% akibat bencana meteorologi. Pada tahun
3
2011 bencana alam yang paling banyak menimbulkan korban adalah gempa bumi yang melanda Jepang yang disusul oleh terjadinya tsunami. Bencana yang melanda Jepang tersebut menimbulkan korban meninggal hampir dua puluh ribu jiwa. Selain gempa bencana lainya yang sering terjadi di tahun 2011 adalah banjir, hampir di beberapa negara seperti di Thailand, Cina, Kamboja, India dan Turki terjadi bencana banjir yang banyak menimbulkan korban jiwa. Urutan kedua benua yang memiliki persentase korban bencana tertinggi setelah Asia adalah Afrika sebesar 32% yang diakibatkan oleh bencana klimatologi, lalu Oseania sebesar 17% yang diakibatkan oleh bencana geofisik, kemudian Amerika sebesar 5% yang diakibatkan oleh bencana hidrologi, diikuti oleh Eropa sebesar 0,9% yang diakibatkan oleh bencana geofisik. Tabel 4 Persentase Kerusakan Ekonomi Akibat Bencana Menurut Kelompok Benua 2011 Negara
Jenis Bencana (%) Geofisik
Klimatologi
Hidrologi
Meteorologi
Asia
92
20
81
8
Eropa
0.1
0
1
0.2
Amerika
0
80
17
87
Afrika
0
0
1
0
Oseania 8 0.4 Sumber: Annual Disaster Statistical Review, 2011
0
5
Berdasarkan Tabel 4, selama tahun 2011 persentase kerusakan ekonomi akibat bencana paling besar terjadi di Asia yang di akibatkan bencana geofisik sebesar 92%, bencana hidrologi sebesar 81%, bencana klimatologi sebesar 20% dan bencana meteorologi sebesar 8%. Amerika menempati urutan kedua dalam persentase kerusakan ekonomi akibat bencana yaitu sebesar 80% akibat bencana geofisik, sebesar 87% akibat bencana meteorologi, dan sebesar 17% akibat bencana hidrologi, kemudian kerusakan ekonomi Oseania sebesar 8% yang diakibatkan bencana geofisik, kemudian diikuti Eropa dan Afrika yang mengalami kerugian ekonomi sebesar 1% yang diakibatkan oleh bencana hidrologi . Menurut Guha-Sapir (2011) Jepang, Thailand, Selandia Baru, Amerika dan Tiongkok termasuk diantara 10 teratas negara yang mengalami kerugian ekonomi terbesar tahun 2011. Dampak kerusakan bencana terbesar terjadi di wilayah Asia dengan nilai kerusakan mencapai 280 miliar dollar AS (World Bank, 2011). Menurut Benson dan Clay (2004) bencana alam dapat memengaruhi perekonomian jangka panjang. Perlunya mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kerusakan akibat bencana alam akan membantu para pembuat kebijakan khususnya pemerintah untuk mempersiapkan ketahanan suatu negara dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Raschky (2008) menyatakan bahwa faktorβ faktor sosial ekonomi yang dapat memengaruhi dalam menghadapi bencana adalah pembangunan ekonomi yang merupakan faktor penting dalam menentukan kerentanan masyarakat terhadap bencana alam dilihat berdasarkan PDB perkapita. Pendapatan negara yang semakin tinggi akan memengaruhi tingkat kematian yang diakibatkan oleh bencana alam, dilihat dari
4
stabilitas iklim perekonomian pemerintah yang akan mengurangi angka kematian serta kerugian ekonomi akibat bencana alam. Howrich (2000) berpendapat bahwa faktor terpenting yang mendasari respon terhadap tingkat bencana alam dalam perekonomian adalah tingkat kesejahteraan. Sebuah negara yang sejahtera atau memiliki kekayaan yang cukup akan merasa lebih aman dalam menghadapi bencana yang terjadi. Menurut Rasmussen (2004) terdapat hubungan negatif antara pendapatan dengan jumlah orang-orang yang terkena bencana alam. Suatu bangsa yang memiliki pendapatan perkapita yang baik akan mampu memberikan tingkat keselamatan secara menyeluruh terhadap berbagai ancaman bencana alam. Menurut penelitian yang dilakukan Kahn (2005) dilihat dari jumlah bencana alam yang terjadi negaranegara dengan pendapatan perkapita yang lebih tinggi akan mengalami tingkat kematian yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita akan semakin memperkecil tingkat cidera serta kerugian materi yang terjadi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Toya dan Skidmore ( 2007) menggunakan data tahunan dari 151 negara selama periode 1960-2003 menguji beberapa variabel infrastruktur sosial ekonomi yang mencakup pendapatan, pendidikan, dan transparansi anggaran belanja pemerintah. Pembangunan ekonomi dan kerugian ekonomi yang disebabkan bencana berbanding terbalik. Negara dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan pemerintahan yang transparan lebih memiliki ketahanan terhadap guncangan yang di akibatkan bencana. Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa negara-negara dengan cadangan devisa yang lebih banyak lebih mampu bertahan dalam menghadapi bencana yang terjadi di negara tersebut. Menurut sebuah studi yang dilakukan Noy (2008) menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat pendapatan perkapita yang lebih tinggi, keterbukaan terhadap perdagangan yg lebih luas, serta tingginya pembelanjaan pemerintah akan mampu menahan guncangan awal dari bencana dan mencegah terganggunya perekonomian negara tersebut untuk kedepannya. Perumusan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian suatu negara akibat bencana yang dilihat melalui pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari besarnya pendapatan perkapita, populasi, luas area, angka partisipasi pendidikan, dan krisis ekonomi di 10 negara Asia menggunakan data tahunan untuk periode 1980 hingga 2011. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini terkait dengan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya adalah untuk menganalisis pengaruh dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari besarnya pendapatan perkapita, populasi, luas area, angka partisipasi pendidikan, dan krisis ekonomi yang terjadi terhadap jumlah angka kematian di 10 negara Asia selama periode 1980 sampai dengan tahun 2011.
5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi mengenai dampak dari faktor-faktor sosial ekonomi terhadap bencana alam serta menjadi bahan masukan bagi pemerintah sebagai upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim dalam program pembangunan nasional serta menjadi literatur bagi penelitian selanjutnya. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada 10 negara di Asia yaitu Indonesia, Cina, Israel, Jepang, Malaysia, Nepal, Philipina, Syirian Arab, Thailand, dan Turki dengan menggunakan data sekunder berupa time series tahunan dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2011. Analisis pada penelitian ini difokuskan pada pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian di 10 negara Asia.
METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data panel dikarenakan dalam penelitian ini terdapat data time series dan cross section. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data publikasi atau data sekunder berupa time series dari tahun 1980 sampai 2011 dan data cross section sepuluh negara Asia yaitu Cina, Indonesia, Israel, Jepang, Malaysia, Nepal, Filippina, Suriah, Thailand, Turki yang terdiri dari jumlah angka kematian, pendapatan perkapita, populasi, luas area, angka partisipasi pendidikan, dan krisis ekonomi. Alasan pemilihan sepuluh negara di atas adalah berdasarkan tingkat angka kematian yang paling tinggi dan kelengkapan data dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Perangkat lunak yang dipergunakan untuk menganalisis data-data di atas adalah Eviews 6.0 dan Microsoft Office 2007. Definisi Variabel Variabel jumlah angka kematian yang dimaksud pada penelitian ini adalah jumlah orang yang mati pada periode waktu tertentu yang menimpa penduduk dalam waktu satu tahun yang diakibatkan oleh bencana alam yang terjadi (The International Disaster Database, 2000). Variabel Gross Domestic Product per capita (pendapatan perkapita) yang digunakan pada penelitian ini adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk disuatu negara dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Pada umumnya pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapita maka negara tersebut semakin makmur (World Bank, 2000).
6
Variabel populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah kumpulan individu-individu sejenis dalam hal ini berarti manusia yang berada pada suatu wilayah tertentu (World Bank, 2000). Variabel luas area yang digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan wilayah dari suatu negara baik itu daratan maupun lautan (World Bank, 2000). Variabel angka partisipasi pendidikan pada penelitian ini adalah jumlah yang diperoleh berdasarkan jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA) (World Bank, 2000). Variabel krisis ekonomi (dummy) yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun terjadinya peristiwa pergolakan pada sektor perekonomian sehingga mempengaruhi sektor lain yang mengakibatkan turunnya nilai mata uang dan naiknya harga barang dan jasa. Dummy bernilai nol ketika tidak terjadi krisis ekonomi di negara tersebut pada tahun tertentu, dan bernilai satu ketika terjadi krisis ekonomi di tahun tertentu (World Bank, 2000). Tabel 5 Variabel dan Sumber Data No
Jenis Variabel
Sumber Data The International Disaster Database
1
Jumlah Angka Kematian
2
Gross Domestic Product per Capita (US$ constant 2000)
World Development Indicator (World Bank,)
3
Populasi
World Development Indicator (World Bank)
4
Luas Area
World Development Indicator (World Bank)
5
Angka Partisipasi Pendidikan
World Development Indicator (World Bank)
6
Krisis Ekonomi (Dummy)
World Development Indicator (World Bank)
Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang memengaruhi jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia yang menjadi objek observasi. Proses deskripsi pada data pada dasarnya meliputi upaya penelusuran dan pengungkapan informasi yang lebih relevan yang terkandung di dalam data dan penyajian hasilnya dalam bentuk yang lebih ringkas dan sederhana, sehingga pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan penafsiran. Metode penelitian ini juga mengandalkan proses kuantitatif untuk mendapatkan gambaran yang terstruktur dan jelas mengenai fenomena
7
perekonomian yang terjadi. Penelitian kuantitatif berlandaskan interpretasi terhadap hasil olahan model dengan metode analisis panel data. Spesifikasi Model Berdasarkan data-data yang diperoleh dan tinjuauan terhadap penelitian terdahulu yang berkaitan dengan jumlah angka kematian dan faktor-faktor sosial ekonomi. Variabel yang digunakan adalah jumlah angka kematian sebagai variabel dependen dan variabel GDP perkapita, populasi, luas area, angka partisipasi pendidikan dan dummy krisis sebagai variabel independen. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode panel data statis. πππ·πΈπ΄ππ»ππ‘ = πΌ + π½1 πππΊπ·πππ‘ + π½2 πππΏππ·ππ‘ + π½3 πππππΏππ‘ + π½3 ππππΆπ»ππ‘ + π½4 π·1ππ‘ + πππ‘ Keterangan : πΌ π½ π ππDEATH ππGDP ππLND ππPPL ππSCH D1
: Intersep : Slope : Error : Jumlah angka kematian (jiwa) : Pendapatan Perkapita (US$) : Luas Area (km2) : Populasi (jiwa) : Angka Partisipasi Pendidikan (jiwa) : Dummy Krisis Negara Metode Analisis Regresi Panel Data
Ketersediaan data untuk mewakili variabel yang akan digunakan dimana kondisinya yaitu data time series pendek dan unit cross-section terbatas dapat diatasi dengan menggunakan metode panel data (pooled data). Penggunaan model panel data tersebut digunakan dengan tujuan agar diperoleh hasil estimasi yang lebih baik (efisien) dengan meningkatnya jumlah observasi yang berimplikasi pada meningkatnya derajat kebebasan (degree of freedom). Penggunaan data panel telah memberikan banyak keuntungan secara statistik maupun teori ekonomi. Manfaat penggunaan panel data adalah sebagai berikut: 1 Mampu mengontrol heterogenitas individu 2 Mengurangi kolinearitas antar variabel, meningkatnya degree of freedom, lebih bervariasi dan lebih efisien 3 Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diperoleh dari data cross-section murni atau time series murni 4 Dapat menguji dan membangun model prilaku yang lebih kompleks 5 Lebih baik untuk study of dynamic adjusment Model analisis data panel memiliki tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan kuadrat terkecil (pooled least square), pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak ( random effect). Selain itu itu di dalam melakukan pengolahan data panel terdapat juga kriteria pembobotan yang
8
berbeda-beda yaitu no weighting (semua observasi diberi bobot sama), crosssection weight (GLS dengan menggunakan estimasi varians residual cross-section digunakan apabla ada asumsi terdapat cross-section heteroskedasticity), dan SUR (GLS dengan menggunakan covariance matrix cross-section). Metode ini mengoreksi baik heteroskedastisitas maupun autokorelasi antar unit cross-section. Berdasarkan hasil dari ketiga pendekatan tersebut akan ditentukan model mana yang lebih tepat menjelaskan dampak dari faktor-faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian yang disebabkan bencana alam Pengujian Kriteria Ekonomi dan Statistik Setelah mendapatkan parameter estimasi, langkah selanjutnya adalah melakukan berbagai macam pengujian terhadap parameter estimasi tersebut serta pengujian terkait model terbaik mana yg akan dipilih diantara fixed dan random. Pengujian tersebut bisa berupa pengujian ekonomi, statistik, dan ekonometrik. Pengujian dapat dilakukan dengan kriteria ekonomi dan statistik. Pengujian ekonomi digunakan untuk melihat besaran dan tanda parameter yang akan di estimasi apakah sesuai dengan teori atau tidak, sedangkan uji kriteria statistik dilakukan dengan uji koefisien determinasi (R2).
Uji Koefisien Regresi Secara Individual (Uji t) Uji t-statistik dilakukan untuk menguji apakah variabel independen secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini dilakukan uji dua arah dengan hipotesis: H 0 : Ξ²i = 0 (tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen) H 1 : Ξ²i β 0 ( ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya) Kriteria pengujian: 1 H 0 diterima dan H 1 ditolak apabila t tabel > t hitung < t tabel, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2 H 0 ditolak dan H 1 diterima apabila t tabel< t hitung > t tabel, artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan t hitung adalah: π½π T hitung= ππ(π½π) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F-statistik digunakan untuk menguji apakah keseluruhan variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis: H 0 : Ξ²1= Ξ²2= Ξ²3= Ξ²4= 0 H 1 : Minimal ada satu nilai Ξ² yang tidak sama dengan nol.
9
Atau dengan kata lain, dalam penelitian ini bila hasil F hitung menunjukan hasil yang signifikan berarti variabel yang menjadi faktor-faktor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk menghitung F hitung digunakan rumus (Gujarati, 1995) π
2 /(πβ1)
F hitung = (1βπ
2 )/(πβπ)
Dimana: R2 = Koefisien determinasi n = jumlah observasi k = jumlah variabel independen termasuk konstanta Kriteria Pengujian: 1 H 0 diterima dan H 1 ditolak apabila F hitung < F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2 H 0 ditolak dan H 1 diterima apabila F hitung > F tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya daya menerangkan dari variabel independen terhadap variabel dependen pada model tersebut. Nilai R2 berkisar antara nol sampai satu (0
10
mempunyai varian s minimum atau efisien. Dengan perkataan lain, sehingga tidak lagi memenuhi asumsi BLUE. Untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran ini dengan menggunakan White Heterocedasticity Test (Gujarati, 2006) Nilai probabilitas Obs*R-squared dijadikan sebagai acuan untuk menolak atau menerima H 0 . Hipotesis yang akan diuji: H 0 : homoskedastisitas H 1 : heteroskedastisitas Kriteria pengujiannya adalah: 1 Probabilitas Obs*R-squared < taraf nyata Ξ±, maka tolak H 0 2 Probabilitas Obs*R-squared > taraf nyata Ξ±, maka terima H 0 Uji Autokorelasi Istilah Autokorelasi bisa di definisikan sebagai kolerasi antara anggota observasi yang diurut menurut waktu (seperti data deret berkala) atau ruang (seperti data lintas sektoral). Autokorelasi biasanya berhubungan dengan data deret berkala (time series) walaupun memungkinkan terdapat pada data crosssection. Uji yang paling dikenal untuk pendeteksian autokorelasi adalah uji yang dikembangkan oleh Durbin dan Watson, yang populer dikenal sebagai statistik d Durbin-Watson (DW Test). Pengujian dengan DW Test hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya konstanta (intercept) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dilakukan dengan membandingkan DW statistiknya dengan DW-tabel. Sebuah model dapat dikatakan terbebas dari autokorelasi jika nilai DW statistiknya terletak di area non negatif autokorelasi. Hipotesis yang akan diuji adalah: H 0 : tidak ada autokorelasi (Ο=0) H 1 : ada autokorelasi (Οβ 0) Maka aturan pengujiannya adalah sebagai berikut: 0 < DW < D L : tolak H 0 , ada autokorelasi positif D L β€ DW β€ D U : daerah ragu-ragu, tidak ada keputusan DU < DW< 4-DU : terima H 0 , tidak ada autokorelasi 4-DU β€ DW β€ 4-DL : daerah ragu-ragu, tidak ada keputusan 4-DL < DW < 4 : tolak H 0 , ada autokorelasi Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu penyimpangan asumsi akibat adanya keterkaitan atau hubungan linier antar variabel bebas penyusun model. Indikasi adanya multikolinearitas dapat dilihat jika dalam model yang dihasilkan terbukti signifikan secara keseluruhan (uji-F) dan memiliki nilai R-Squared yang tinggi namun banyak variabel yang tidak signifikan (uji-t). Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan menggabungkan data cross section dengan data time series (Juanda 2009).
11
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah error term menyebar normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah: H 0 : error term menyebar normal H 1 : error term tidak menyebar normal Uji normalitas diaplikasikan dengan melakukan tes Jarque Bera, jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka terima H 0 , yang berarti error term dalam model sudah menyebar normal.
GAMBARAN UMUM Bencana Alam di Asia Beberapa Tahun Terakhir Sebagai wilayah yang rawan bencana, Asia sering dilanda peristiwa peristiwa seperti gempa bumi, tanah longsor, badai, banjir, angin topan, letusan gunung berapi dan pandemi penyakit. Bencana yang terjadi sering diperparah dengan efek beruntun sehingga mengakibatkan meningkatnya kerugian yang dialami. Pertumbuhan penduduk yang tinggi selama beberapa dekade terakhir ini memusatkan manusia dan kegiatan perekonomian di daerah-daerah yang rentan menghadapi risiko bencana dan infrastruktur yang sudah tidak berfungsi optimal. Negara-negara di Asia mendominasi daftar negara yang terkena dampak bencana yang paling tinggi di dunia. Dari total 302 bencana besar pada tahun 2011, 137 bencana terjadi di asia dan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari USD 294 miliar dari total estimasi USD 366 miliar (Nugroho et al. 2012). World Bank (2012) menyebutkan dampak kerusakan bencana terbesar terjadi pada 2011, dengan nilai kerusakan USD 380 miliar. Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana alam, dan pernah mengalami tsunami pada 2004 lalu yang menyebabkan lebih dari 200 ribu orang di Indonesia dan beberapa negara di Asia menjadi korban. Sementara tsunami yang terjadi di Jepang pada 2011 lalu menyebabkan ribuan orang meninggal. Pada tahun 2013 Philipina sudah mengalami 17 kali bencana alam, kali ini bencana alam yang terjadi adalah angin topan Bopha yang telah merenggut lebih dari 600 jiwa dan lebih dari 300.000 orang mengungsi, kerugian ekonomi akan terus melambung tinggi terutama di dorong oleh meningkatnya aktivitas manusia dan ekonomi di wilayah-wilayah rawan banjir dan badai. Jumlah orang yang tinggal di wilayah rawan banjir Asia naik lebih dari dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir menjadi sekitar 60 juta orang, dan 120 juta orang tinggal di daerah rawan badai (EM-DAT: The International Database, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affair (2013) gempa yang terjadi pada 2 Juli di Indonesia yang melanda provinsi Aceh menyebabkan 39 kematian, 2.500 orang luka-luka dan lebih dari 50.000 orang kehilangan tempat tinggal. Bencana angin topan soulik melanda China pada 13 Juli yang mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang hilang di Taiwan. Hujan deras yang terjadi di provinsi Sichuan dan Yunnan mengakibatkan 69 orang meninggal dunia.
12
Secara umum, bila dilihat grafik angka kematian di sepuluh negara Asia berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa tingkat angka kematian di negara Indonesia, China, Jepang, Malaysia, Nepal, Philipina, Thailand, dan Turki periode tahun 1980 β 2011 terlihat fluktuatif. Akan tetapi Negara Israel dan Syrian Arab memiliki tingkat angka kematian yang tidak fluktuatif seperti 8 negara Asia lainya.
Sumber: The International Disaster Database, 2013 (Diolah)
Gambar 1 Grafik Angka Kematian di Sepuluh Negara Asia Periode 1980-2011
13
Negara Indonesia memiliki jumlah angka kematian diatas 100 jiwa hampir setiap tahun. Jumlah angka kematian terbesar terjadi pada tahun 2004, hal ini disebabkan oleh bencana gempa bumi yang disusul dengan terjadinya tsunami di Aceh. Akibat bencana tersebut 166.691 jiwa meninggal dunia. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah gempa bumi dan banjir. Negara China memiliki jumlah angka kematian diatas 1.000 jiwa hampir setiap tahun. Jumlah angka kematian terbesar terjadi pada tahun 2008, hal ini disebabkan beberapa bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, cuaca ekstim, dan badai tropis. Akibat bencana tersebut 88.450 jiwa meninggal dunia, bencana yang menimbulkan korban jiwa paling besar pada tahun tersebut adalah gempa bumi. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah gempa bumi, banjir, dan badai tropis. Negara Israel memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 2010, hal ini disebabkan oleh bencana kebakaran hutan dan banjir bandang. Akibat bencana tersebut 46 jiwa meninggal dunia. Bencana alam yang sering terjadi di Israel adalah kebakaran hutan, banjir, serta cuaca ekstrim. Namun bencana yang terjadi hampir tidak selalu menimbulkan korban jiwa. Negara Jepang memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 2011, hal ini disebabkan oleh bencana tsunami, longsor, cuaca ekstrim, dan badai tropis. Akibat bencana tersebut 19.975 jiwa meninggal dunia, bencana yang menimbulkan korban jiwa paling besar pada tahun tersebut adalah tsunami. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah gempa bumi, tanah longsor, dan badai tropis. Negara Malaysia memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 1996, hal ini disebabkan oleh bencana badai tropis dan tanah longsor. Akibat bencana tersebut 333 jiwa meninggal dunia, bencana yang menimbulkan korban jiwa paling besar pada tahun tersebut adalah badai tropis. Bencana alam yang sering terjadi setiap tahun adalah banjir, badai tropis, dan tanah longsor. Negara Nepal memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 1991, hal ini disebabkan oleh bencana cuaca ekstrim sehingga timbulnya infeksi bakteri. Akibat bencana tersebut 1.391 jiwa meninggal dunia. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah gempa bumi, dan banjir. Negara Philipina memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 1991, hal ini disebabkan oleh beberapa bencana, seperti banjir, badai tropis, dan erupsi gunung merapi. Akibat bencana tersebut 6.793 jiwa meninggal dunia, bencana yang menimbulkan korban jiwa paling besar pada tahun tersebut adalah badai tropis. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah badai tropis, banjir, dan gempa bumi. Negara Syrian Arab memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 2002, hal ini disebabkan oleh bencana tanah longsor. Akibat bencana tersebut 80 jiwa meninggal dunia. Selama periode 1980 hingga 2011 tidak banyak bencana yang terjadi di negara ini. Tercatat hanya 6 kali bencana yang terjadi yaitu pada tahun 1999, 2001, 2002, 2004, 2006, dan 2008. (International Disaster Database, 2013) Negara Thailand memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 2004, hal ini disebabkan oleh bencana banjir, badai tropis, tanah longsor dan tsunami. Akibat bencana tersebut 8.389 jiwa meninggal dunia, bencana yang menimbulkan
14
korban jiwa paling besar pada tahun tersebut adalah tsunami. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah banjir dan badai tropis. Negara Turki memiliki jumlah angka kematian terbesar pada tahun 1999, hal ini disebabkan oleh bencana gempa bumi. Akibat bencana tersebut 17.982 jiwa meninggal dunia. Bencana yang paling sering terjadi setiap tahun adalah banjir dan gempa bumi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil estimasi dan pembahasan dalam penelitian ini akan dilakukan secara statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared. Kemudian akan dijabarkan mengenai hasil uji ekonometrika yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan normalitas serta pemaparan hasil secara ekonomi mengenai pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian yang dibandingkan dengan fakta yang terjadi di sepuluh negara Asia. Analisis faktor-faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif melalui analisis panel data. Sebagai komponen cross-section, dalam penelitian ini digunakan sepuluh negara Asia, yaitu Indonesia, China, Israel, Jepang, Malaysia, Nepal, Philipina, Syirian Arab, Thailand dan Turki. Hasil Estimasi Faktor Sosial Ekonomi terhadap Jumlah Angka Kematian Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengujian hubungan lima faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia periode 1980 sampai 2011 dengan pendekatan pooled least square (PLS). Model yang disajikan berdasarkan tujuan studi terdahulu serta berbagai alternatif spesifikasi model yang telah dicoba. Melalui analisis regresi panel data dan serangkaian uji ekonometrika, didapatkan pooled least square sebagai model terbaik yang akan digunakan untuk estimasi. Berikut spesifikasi yang didapatkan dengan menggunakan Tabel 6 Hasil Estimasi Model Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Jumlah Angka Kematian Variabel
Koefisien Std. Error t-Statistik -0.821750 0.097181 -8.455835 -1.376523 0.162598 -8.465824 2.547280 0.168092 15.15410 0.584699 0.338007 1.729840 0.179952 0.269058 0.668822 -19.79752 1.360344 -14.55332 Statistik Terboboti R-squared 0.810467 Mean dependent var F-statistic 268.5408 Sum squared resid Prob (F-statistic) 0.000000 Durbin Watson stat Sumber: hasil pengolahan dengan Eviews 6.0 Keterangan: *) signifikan pada taraf 5%, **) signifikan pada taraf 10% GDP LND PPL SCH D1 C
Probabilitas 0.0000* 0.0000* 0.0000* 0.0846** 0.5041 0.0000* 2.503879 317.7188 1.805327
15
Kriteria Ekonometrika Sebuah model dikatakan baik jika memenuhi kebaikan uji statistik maupun dalam pengujian ekonometrika. Uji ekonometrika dikatakan baik jika terbebas dari masalah heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan normalitas. Berdasarkan tabel pada lampiran 1 diketahui bahwa nilai sum square resid pada weighted statistic (317.718) lebih kecil dari pada nilai sum square resid pada unweighted statistic (932.844) sehingga diindikasikan terjadi masalah heteroskedastisitas. Model dalam penelitian menggunakan cross-section, sehingga model tersebut sudah bisa mengatasi masalah heteroskedastisitas dan masalah autokorelasi. Uji ekonometrika selanjutnya adalah ingin melihat ada atau tidaknya masalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan melihat nilai korelasi antar variabel yang terdapat di dalam model. Model tersebut dikatakan terbebas dari masalah multikoleniaritas apabila nilai korelasi antar variabel yang dimutlakkan tidak lebih besar dari nilai R-squared. Uji selanjutnya adalah uji normalitas yang dilakukan untuk mendeteksi apakah error term mendekati distribusi normal atau tidak. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas Jarque Bera dengan Ξ±=5%. Berdasarkan uji normalitas maka dihasilkan nilai probabilitas Jarque Bera sebesar 0.000001 lebih kecil Ξ±=5%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa model yang digunakan belum memiliki error yang telah terdistribusi secara normal. Tahapan Evaluasi Model Berdasarkan Kriteria Statistika Model estimasi analisis data panel yang terbaik pada penelitian ini menggunakan pendekatan PLS dengan metode pembobotan GLS cross-section SUR. Dengan nilai R2 model sebesar 0.810 menandakan bahwa variabel pendapatan perkapita, luas area, populasi, dan angka partisipasi pendidikan mampu menjelaskan keragaman dalam jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia sebesar 81.42% dan sisanya sebesar 18.58% keragaman dalam jumlah angka kematian dijelaskan oleh variabel lain di luar model (Lampiran 1). Berdasarkan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0.000000 yang berarti masingmasing variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas. Kemudian secara parsial dengan melihat nilai Prob(t-statistic) dari masing-masing variabel yang lebih kecil dari Ξ±=5% (variabel pendapatan perkapita, luas area, populasi) serta signifikan pada Ξ±=10% (variabel angka partisipasi pendidikan), maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan perkapita, luas area, populasi, dan angka partisipasi pendidikan berpengaruh signifikan terhadap jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia, sementara variabel dummy krisis di masing-masing negara tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap jumlah angka kematian. Tahapan Evaluasi Model Berdasarkan Kriteria Ekonomi Hasil estimasi diatas menunjukan bahwa jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia pada periode 1980-2011 dipengaruhi secara nyata oleh pendapatan perkapita, luas area, populasi dan angka partisipasi pendidikan. Variabel pendapatan perkapita, luas area, populasi signifikan pada Ξ±=5%, sedangkan variabel angka partisipasi pendidikan signifikan pada Ξ±=10%(Tabel 6).
16
Variabel Pendapatan Perkapita (GDP) Hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel pendapatan perkapita dan jumlah angka kematian mempunyai hubungan negatif ditinjau dari tanda koefisiennya dalam model. Hal ini menandakan bahwa kenaikan 1% pada pendapatan perkapita akan mengurangi jumlah angka kematian sebesar 0.821% dan berpengaruh signifikan pada Ξ±=5%, cateris paribus. Pada kenyataanya hasil penelitian ini sesuai dengan teori. Bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di setiap negara dapat mempengaruhi jumlah angka kematian yang diakibatkan bencana alam. Pendapatan perkapita digunakan sebagai indikator pembangunan untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi, semakin tinggi pendapatan perkapita penduduk maka dinilai akan semakin sejahtera kehidupannya. Kesejahteraan inilah yang dapat membuat pemikiran rasional tentang kebutuhan tingkat keamanan dalam hidup. Pemikiran rasional serta melakukan tindak pencegahan seperti melengkapi rumah dengan atap rangka baja, membuat pondasi cakar ayam, ataupun melakukan usaha lain seperti asuransi jiwa maupun tindakan lain yang dapat meningkatkan tingkat keamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan lebih siap dan mampu mengurangi risiko dampak bencana alam ketika sewaktu waktu bencana itu terjadi. BAPPENAS (2009) menyatakan bahwa variabel pendapatan atau kesejahteraan akan mempengaruhi tingkat mortalitas melalui berbagai macam jasa dan aset pada tingkat rumah tangga. Variabel Luas Area (LND) Hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel luas area dan jumlah angka kematian mempunyai hubungan negatif ditinjau dari tanda koefisiennya dalam model. Hal ini menandakan bahwa kenaikan 1% pada luas area akan mengurangi jumlah angka kematian sebesarw 1.376% dan berpengaruh signifikan pada Ξ±=5%, cateris paribus. Pada kenyataanya hasil penelitian ini sesuai dengan teori. Bahwa luas area disetiap negara akan mempengaruhi jumlah angka kematian yang terjadi akibat bencana alam. Semakin luas wilayah suatu negara semakin banyak pilihan tempat aman yang dapat dihuni atau dijadikan tempat tinggal. Penduduk di setiap negara akan dapat memilih tempat tinggal yang dirasa aman untuk dirinya sndiri maupun orang-orang terdekatnya. Dengan demikian semakin luas wilayah suatu negara akan semakin banyak alternatif pilihan tempat yang layak dan aman sehingga dapat mengurangi jumlah angka kematian akibat bencana alam. Variabel Populasi (PPL) Hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel populasi dan jumlah angka angka kematian mempunyai hubungan positif ditinjau dari tanda koefisiennya dalam model. Hal ini menandakan bahwa kenaikan 1% pada populasi akan meningkatkan jumlah angka kematian sebesar 2.547% dan berpengaruh signifikan pada Ξ±=5%, cateris paribus. Pada kenyataanya hasil penelitian ini sesuai dengan teori. Bahwa jumlah populasi disetiap negara akan mempengaruhi jumlah angka kematian yang terjadi akibat bencana alam. Pertumbuhan populasi memiliki banyak pengaruh, seperti perkembangan kesejahteraan sosial. Perkembangan sosial terjadi karena pesatnya pertumbuhan penduduk tanpa diikuti kualitas dan kuantitas dari sumber daya manusia itu sendiri. Menurut Malthus (1798) ledakan penduduk akibat tingginya
17
pertumbuhan populasi akan memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan akibat ledakan populasi, antara lain: 1 Jumlah pengangguran semakin meningkat 2 Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah 3 Kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal sukar diperoleh 4 Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan 5 Tingkat kemiskinan semakin meningkat Semakin meningkat jumlah populasi maka semakin banyak pula sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi kebutuhan, sehingga cepat atau lambat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem (Deny, 2011). Akhir dari ledakan populasi itu adalah kerusakan lingkungan hidup dengan segala dampak yang mengikuti lainya, seperti menurunya tingkat kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka yang dapat menimbulkan bencana. Maka dari itu dikatakan semakin tinggi jumlah populasi suatu negara maka akan meningkatkan jumlah angka kematian. Variabel Angka Partisipasi Pendidikan (SCH) Hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel angka partisipasi pendidikan dan jumlah angka kematian mempunyai hubungan positif ditinjau dari tanda koefisiennya dalam model. Hal ini menandakan bahwa kenaikan 1% pada angka partisipasi pendidikan akan meningkatkan jumlah angka kematian sebesar 0.584% dan berpengaruh signifikan pada Ξ±=10%, cateris paribus. Pada kenyataanya hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori. Bahwa angka partisipasi pendidikan akan mempengaruhi tingkat kematian akibat bencana alam. Semakin tinggi tingkat partisipasi pendidikan seseorang maka akan mengurangi jumlah angka kematian. Namun hasil dari penelitian yang dilakukan justru sebaliknya. Dimana angka partisipasi pendidikan akan menambah jumlah angka kematian. Pada dasarnya tingkat pendidikan berperan penting dalam penurunan jumlah angka kematian, dengan tingginya angka partisipasi pendidikan maka akan meningkatkan pengetahuan, cara pandang, serta pemikiran yang lebih terbuka akan pengetahuan serta mitigasi terhadap bencana. Ketidak sesuaian teori ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: 1 Angka partisipasi pendidikan yang jauh lebih rendah dari jumlah populasi yang ada disuatu negara. 2 Akses pendidikan yang tidak merata di berbagai wilayah di setiap negara dapat menyebabkan timbulnya ketimpangan informasi dan pengetahuan. 3 Kurangnya perhatian dan upaya pemerintah terhadap ketimpangan pendidikan di berbagai wilayah, serta alokasi dana yang belum dapat menunjang sektor pendidikan. 4 Mengembangkan budaya siaga merupakan proses yang panjang dan sulit serta melibatkan pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat atas. 5 Program pendidikan berupa Early Warning System yang di upayakan oleh PBB untuk mendidik penduduk di setiap negara tidak berjalan sebagaimana mestinya, akibat kurangnya kerjasama dari berbagai institusi terkait dalam pendistribusian program pendidikan tersebut.
18
Tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya menghadapi bencana dapat menyebabkan beberapa hal, diantaranya: 1 Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan untuk segera melakukan tindakan. 2 Terlambat mencapai fasilitas pelayanan publik yang mampu menunjang pertolongan gawat darurat.. 3 Tidak mementingkan keselamatan dalam melakukan tindakan, seperti membuat tempat tinggal di pinggir sungai, merusak lahan hijau, menebang pohon dan lain-lain. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan penduduk suatu negara itu sendiri, sehingga jumlah angka kematian akan semakin besar ketika bencana alam terjadi. Variabel Krisis Ekonomi (dummy) Hasil analisis regresi diperoleh hasil koefisien untuk variabel krisis ekonomi dan jumlah angka angka kematian mempunyai hubungan positif ditinjau dari tanda koefisiennya dalam model. Hal ini menandakan bahwa kenaikan 1% pada krisis ekonomi akan meningkatkan jumlah angka kematian sebesar 0.179% tapi tidak berpengaruh signifikan pada Ξ±=5% ataupun Ξ±=10%. Waktu terjadinya bencana sebagian besar tidak dapat diprediksi dengan tepat. Namun, studi ilmiah yang cermat, kesejahteraan penduduk, pemerataan pendidikan, distribusi informasi, luas wilayah, serta pertumbuhan populasi yang terkontrol dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bahaya dan eksposur sebuah bencana, dan seringkali dapat memberikan peringatan dini yang dapat mengurangi dampak fatal bencana alam. Dengan demikian kerugian yang ditimbulkan bencana alam baik itu materi dan non-materi dapat dikurangi, terutama jumlah angka kematian yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia periode 1980 sampai 2011 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Pengujian variabel pada penelitian ini menggunakan metode data panel Pooled Least Square (PLS). Variabel pendapatan perkapita, populasi, luas area berpengaruh signifikan pada taraf nyata lima persen, sementara variabel angka partisipasi pendidikan berpengaruh signifikan pada taraf nyata sepuluh persen. Sedangkan variabel krisis pada masing-masing negara tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah angka kematian di sepuluh negara Asia. 2 Variabel-variabel sosial ekonomi merupakan faktor penting yang memengaruhi jumlah angka kematian. Pentingnya meningkatkan pemahaman mengenai kesejahteraan penduduk, pemerataan pendidikan, distribusi informasi, luas wilayah, serta pertumbuhan populasi sedikitnya
19
dapat memberikan informasi sebagai upaya mengurangi dampak fatal dari bencana alam baik itu materi dan non-materi, terutama jumlah angka kematian. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka disarankan kebijakan sebagai berikut: 1 Bagi pemerintah diharapkan alokasi dana APBN untuk menanggulangi bencana dapat lebih dioptimalkan untuk membangun sistem peringatan dini dan meningkatkan kesiapan penduduknya dengan lebih baik. Dengan demikian ketahanan dan upaya dalam menghadapi bencana akan lebih maksimal guna mengurangi dampak kerugian materi dan non materi yang diakibatkan oleh bencana alam. 2 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis faktor lain yang dapat memengaruhi jumlah angka kematian, sehingga dapat memperkaya hasil penelitian dan diperoleh hasil yang lebih baik dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA [BKNPB] Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana. 2007. Data Bencana Indonesia. Edisi Publikasi BKNPB. Jakarta. BAPPENAS. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Anak. Jakarta (ID). Benson, C. 1997. The Economic Impac of Natural Disasters in Philippines. London: Overseas Development Institute. Benson, C. dan Clay, E . 2004. Understanding the Economic and Financial Impacts of Natural Disaster. Washington: World Bank. Coburn, A dan Pomonis. 1994. Disaster Mitigation.Cambridge, UK: UNDP EMDAT. 2000. The OFDA/CRED International Disaster Database. Belgia. EMDAT. 2013. The OFDA/CRED International Disaster Database. Belgia. Guha-Sapir, D. 2008. EM-DATβs New Disaster Classification. Creed Crunch Gujarati DN. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika edisi ketiga jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. Hingmadi, D. 2011. Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Pemenuhan Sumber Daya Alam. Kupang (ID) Hochrainer, Stefan. 2010. Assessing the Macroeconomic Impacts of Natural Disasters. International Institute of Applied System Analysis. Howrich, G. 2000. Economic Lessons From the Kobe Earthquake. New Brunswick: N.J, Transaction. Juanda Bambang. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor : IPB Press. Kahn, ME. 2005. The Death Toll from Natural Disasters: The Role of Income, Geography and institutions. The Review of Economics and Statistics. 87(2), 271- 284.
20
Maltus, TR. 1798. Essay on The Principle of Population. London: J. Johnson Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Noy, Ilan. 2008. The Macroeconomics Concequences of Disasters. SCCIE Working Paper. 07-15. Nugroho Y, Putri DA, Laksmi S. 2012. Mapping The Landscape of The Media Industry in Contemporary. Jakarta: Centre for Innovation Policy and Govermenance. Padli, J dan Habibullah. 2008. Natural Disaster Death and Socio-Economic Factors in Selected Asia Countries: A Panel Data Analysis. Malaysia. Raschky, PA. 2008. Institutions and The Losses from Natural Disasters. Natural Hazards and Earth System Sciences. 8, 627-634. Raschky, PA. 2013. Searching for Safety. Science Daily. [diakses pada: 2013 Agustus 29]. Bogor. Rasmussen, TN. 2004. Macroeconomic Implication of Natural Disasters Promote Long-run Growth. Economic Inquiry. 40(4), 664- 687. Toya, H dan Skidmore, M. 2007. Economic Development and The Impacts of Natural Disasters. Economic letters. 94, 20-25. OCHA. 2013. United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affair. Colombia
21
LAMPIRAN
22
Lampiran 1 Data Penelitian
Negara
Tahun
Indonesia
1980
Population*
GDPPC*
LandArea*
18.83159792
5.966171487
14.40970443
18.85425006
6.021851586
18.87657556
School Enrollment*
TotalKilled*
Dummy
3.377587516
5.533389489
0
14.40970443
3.322319745
6.914730893
0
6.010506322
14.40970443
3.396860658
6.464588304
0
18.89843975
6.069760335
14.40970443
3.506278758
5.081404365
0
18.9196782
6.117788131
14.40970443
3.51417154
5.894402834
0
18.94018386
6.131466859
14.40970443
3.591817741
3.951243719
0
18.95993256
6.169652265
14.40970443
3.714608602
5.762051383
0
18.97896638
6.202261701
14.40970443
3.838253745
6.12905021
1
18.99733231
6.245514527
14.40970443
3.879105108
5.433722004
0
19.01510025
6.314701181
14.40970443
3.876396657
4.9698133
0
19.03232465
6.383668903
14.40970443
3.822534745
5.634789603
0
19.0490323
6.452476309
14.40970443
3.784154179
6.261491684
0
19.06522806
6.505997846
14.40970443
3.768314747
7.875499292
0
19.08092061
6.560335664
14.40970443
3.761774834
4.8978398
0
19.09611419
6.61783539
14.40970443
3.786058568
6.411818268
0
19.11082512
6.683748768
14.40970443
3.848460648
5.476463552
0
19.12504992
6.743171992
14.40970443
3.905999702
5.996452089
0
19.13883009
6.775319534
14.40970443
3.978375568
7.029972912
0
19.15227568
6.621154217
14.40970443
3.998200702
7.306531399
1
19.16552232
6.615787741
14.40970443
4.02356438
5.087596335
0
19.17865739
6.650681257
14.40970443
3.966756615
6.335054251
0
19.19173065
6.673394619
14.40970443
4.006918008
6.37502482
0
19.20470267
6.704434462
14.40970443
4.032565253
5.669880923
0
19.21746351
6.738369871
14.40970443
4.086273243
6.280395839
0
19.22986068
6.775056862
14.40970443
4.122419578
12.02389708
0
19.24179526
6.818486707
14.40970443
4.104959194
7.121252453
0
19.25323566
6.860596092
14.40970443
4.157159724
8.912069098
0
19.26423624
6.911114066
14.40970443
4.26968682
6.886531643
0
19.2748882
6.958860275
14.40970443
4.251120792
4.9698133
0
1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
23
19.2853181
6.993679745
14.40970443
4.318252621
7.303170051
0
19.29561157
7.043496483
14.40970443
4.345786834
7.165493475
0
19.30579299
7.095885819
14.40970443
4.286341385
4.859812404
0
20.70432254
5.228107651
16.04847008
3.83049815
8.778171881
0
20.71713206
5.265991242
16.04847008
3.717939346
7.809947086
0
20.73185881
5.338359202
16.04846901
3.543789518
6.311734809
0
20.74630831
5.427368413
16.04846901
3.444227816
6.825460036
0
20.759429
5.555747288
16.04846901
3.418719633
4.9698133
0
20.77304599
5.668762947
16.04846901
3.45557003
7.415776975
0
20.78791998
5.738230107
16.04846901
3.501680522
6.52649486
0
20.80395603
5.83194492
16.04846901
3.563879565
6.781057626
1
20.82005674
5.922903281
16.04846901
3.607582627
8.286269453
0
20.83538844
5.947753371
16.04846901
3.615908412
8.058643712
0
20.85006147
5.970376123
16.04846901
3.628358718
7.188412736
0
20.86370581
6.044742661
16.04846901
3.698547319
8.592671653
0
20.87596117
6.16526841
16.04846901
3.781552979
7.278628942
0
20.88745737
6.284800478
16.04846901
3.851760556
7.355641103
0
20.89875997
6.396600068
16.04846901
3.886729813
8.07184315
0
20.90962506
6.489193685
16.04847544
3.955785122
7.798112629
0
20.92010648
6.57402245
16.04847544
4.025393654
8.632662441
0
20.93034098
6.652714159
16.04847544
4.06304961
7.398174093
0
20.93993648
6.718226127
16.04847544
4.063713519
8.412054873
0
20.948595
6.782818075
16.04847544
4.117378401
7.454141078
0
20.95647456
6.855596412
16.04847544
4.128745506
6.519147288
0
20.96373837
6.928067574
16.04847608
4.147593343
6.826545224
0
20.97043837
7.008462285
16.04847619
4.165872507
7.492760301
0
20.97666698
7.097543856
16.04847619
4.202055863
6.995766156
0
20.9826063
7.187823385
16.0484763
4.226103552
6.712956201
0
20.98848755
7.289001208
16.0484763
4.250778348
6.964135612
0
20.9940713
7.402976699
16.04847636
4.292530446
7.65396918
0
20.99929402
7.530535091
16.04847643
4.332620243
7.057036982
0
21.00441789
7.617078411
16.04847643
4.362977853
11.3901927
0
2009 2010 2011 China
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
24
21.0093917
7.700115474
16.04847646
4.382683669
6.354370041
0
21.0142213
7.794225825
16.04847648
4.396639347
8.879889968
0
21.0190128
7.87836053
16.0484765
4.398935004
6.6147256
0
15.17083011
9.461621744
9.982298733
4.40541486
0
0
15.19074397
9.491905235
9.982298733
4.421959954
0
0
15.20952504
9.491050881
9.982298733
4.451889278
0
0
15.2277163
9.507365594
9.982298733
4.479314517
0
0
15.24078522
9.503293629
9.982298733
4.494584711
0
0
15.25842152
9.519554498
9.982298733
4.504444137
0
0
15.273893
9.55088486
9.982298733
4.485218626
0
0
15.29004471
9.604144346
9.982298733
4.488857244
0
0
15.30661528
9.607613048
9.982298733
4.493333747
0
0
15.32357998
9.599302184
9.982298733
4.498842759
0
0
15.35452601
9.634475953
9.982298733
4.48546652
0
0
15.41469609
9.648479498
9.982298733
4.502168774
1.609437912
0
15.44925076
9.668676191
9.982298733
4.51935137
0
0
15.47583168
9.696174967
9.982298733
4.513183507
0
0
15.50172431
9.737303642
9.982298733
4.503722229
0
0
15.52840718
9.77385734
9.982298733
4.499881779
0
0
15.55457224
9.801138656
9.982298733
4.494735597
0
0
15.57955619
9.809314022
9.982298733
4.569978147
2.708050201
0
15.60242498
9.826794254
9.982298733
4.577912035
0
0
15.62788931
9.83433782
9.982298733
4.608171278
0
0
15.65431263
9.896427798
9.982298733
4.634711027
2.708050201
0
15.67788381
9.870620528
9.982298733
4.643892794
0
0
15.69802439
9.844707976
9.982298733
4.663505507
0
1
15.71607959
9.841661431
9.982298733
4.65768863
0
0
15.73375582
9.871291571
9.982298733
4.648923496
0
0
15.7513848
9.901885314
9.982298733
4.651188894
0
0
15.76906286
9.938640776
9.982298733
4.652837816
0
0
15.78682387
9.97439021
9.982298733
4.647079205
0
0
15.80458966
9.99611713
9.982298733
4.633994058
0
0
2009 2010 2011 Israel
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
25
15.82849173
9.980550904
9.982298733
4.625570674
0
1
15.84675926
10.00960509
9.982298733
4.62610668
3.828641396
0
15.86525291
10.03710401
9.982298733
4.675703204
0
0
18.57581951
10.04419364
12.81120795
4.526696513
3.36729583
0
18.58320767
10.07772517
12.81148091
4.543554642
5.313205979
0
18.58999305
10.10414832
12.81093491
4.5538171
6.333279628
0
18.59680816
10.12748153
12.81093491
4.555692506
6.142037406
0
18.60315229
10.16480876
12.80683038
4.550579144
3.526360525
0
18.60926598
10.22010392
12.80655614
4.552854896
3.891820298
0
18.61535897
10.24192834
12.80683038
4.562193476
4.158883083
0
18.62027723
10.27726322
12.80655614
4.55873371
2.302585093
0
18.62454361
10.34202552
12.80655614
4.557490355
3.295836866
0
18.62863756
10.3902408
12.80655614
4.558145453
3.761200116
0
18.63205126
10.44105386
12.80655614
4.560416096
4.204692619
0
18.63515482
10.4706531
12.80655614
4.581727747
4.9698133
0
18.63763719
10.47632767
12.80655614
4.588912036
2.397895273
0
18.64010539
10.47556864
12.80655614
4.586915885
6.08221891
0
18.64351225
10.48076049
12.80655614
4.615734685
2.302585093
0
18.64733014
10.4961798
12.80655614
4.613887579
8.5754621
0
18.64989384
10.51938184
12.80628183
4.616207945
2.995732274
0
18.65251443
10.53259158
12.80628183
4.599473993
3.33220451
0
18.65504115
10.50983003
12.80628183
4.614978527
4.043051268
1
18.65693793
10.50593788
12.80628183
4.616614845
4.454347296
0
18.6586735
10.52652623
12.80628183
4.623092517
3.465735903
0
18.66087019
10.52787785
12.80628183
4.630231414
3.218875825
0
18.66319546
10.52844388
12.80628183
4.632945068
1.945910149
1
18.66533527
10.54301478
12.80628183
4.627202287
3.828641396
0
18.66567189
10.56601112
12.80628183
4.621473856
5.883322388
0
18.66576581
10.57886036
12.80628183
4.61981197
4.912654886
0
18.66563275
10.59578076
12.80628183
4.619891001
4.127134385
0
18.6657482
10.61735034
12.80628183
4.61630704
4.465908119
1
18.66522596
10.60740159
12.80628183
4.618383603
3.36729583
0
2009 2010 2011 Jepang
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
26
18.66408139
10.5516903
12.80628183
4.620365254
4.110873864
0
18.66323829
10.59592917
12.80628183
4.626921991
5.192956851
0
18.66611228
10.58603057
12.80628183
4.644083159
9.902236771
0
16.44253767
7.554658536
12.70244431
3.820757136
0
0
16.46725415
7.597058059
12.70244431
3.859924334
0
0
16.4925623
7.629461366
12.70244431
3.862620134
0
0
16.51858473
7.664065922
12.70244431
3.926270427
2.302585093
0
16.5454486
7.71195627
12.70244431
3.96955636
0
0
16.57316684
7.67295209
12.70244431
3.983115751
0
0
16.60176603
7.655812089
12.70244431
4.038496877
2.397895273
1
16.63102376
7.679039066
12.70244431
4.071574105
1.098612289
0
16.66042384
7.744382868
12.70244431
4.048576502
3.295836866
0
16.68934855
7.802172231
12.70244431
4.034401333
0
0
16.71740248
7.860384518
12.70244431
4.001019477
0
0
16.74444972
7.924506763
12.70244431
4.01396081
5.572154032
0
16.77063368
7.983445959
12.70244431
4.027373218
0
0
16.7961933
8.05224103
12.70244431
4.008839323
4.624972813
0
16.82146273
8.115092756
12.70244431
4.011011684
0
0
16.84664907
8.183661591
12.70244431
4.010465547
2.995732274
0
16.87173107
8.253914326
12.70244431
4.035428782
5.80814249
0
16.8965715
8.299744294
12.70244431
4.04444223
4.574710979
0
16.92110337
8.198769563
12.70244431
4.204546788
4.65396035
1
16.94523591
8.234203297
12.70244431
4.195625367
0
0
16.96888351
8.295437757
12.70244431
4.192097816
2.772588722
0
16.99208918
8.277395496
12.70244431
4.194083104
2.397895273
0
17.01480891
8.307182709
12.70244431
4.203315552
2.63905733
0
17.03679085
8.341472393
12.70244431
4.282411665
2.079441542
0
17.05772991
8.386165984
12.70244431
4.298459003
4.574710979
0
17.07745511
8.41838919
12.70244431
4.252757432
2.564949357
0
17.09590611
8.45430232
12.70244431
4.252471896
1.791759469
0
17.11323978
8.498035116
12.70244431
4.233415541
4.624972813
0
17.12976958
8.528692157
12.70244431
4.234948758
0
0
2009 2010 2011 Malaysia
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
27
17.14590611
8.497306168
12.70244431
4.223837729
0
1
17.16193551
8.55037378
12.70244431
4.235489316
0
0
17.1779378
8.583956751
12.70244431
4.295160702
2.890371758
0
16.52657814
4.951024956
11.87059991
3.043764055
4.605170186
0
16.55023229
5.007493267
11.87059991
2.893224352
6.620073207
0
16.5739073
5.02091532
11.87059991
3.033095012
4.521788577
0
16.59759146
4.967004852
11.87059991
3.129112155
5.332718793
0
16.62127302
5.035730445
11.87059991
3.18756347
5.298317367
0
16.64495245
5.071686025
11.87059991
3.246927861
3.828641396
0
16.66860773
5.092675669
11.87059991
3.302334967
3.135494216
0
16.69226277
5.085834658
11.87059991
3.34878346
5.236441963
0
16.71601184
5.136235353
11.87059991
3.379865466
6.81563999
0
16.73997167
5.154660914
11.87059991
3.434083006
3.891820298
0
16.76420699
5.175733862
11.87059991
3.472639828
5.192956851
0
16.78869912
5.212977736
11.87059991
3.5338737
7.237778192
0
16.81338084
5.228539343
11.87059991
3.611200575
6.54534966
1
16.8381983
5.241497811
11.87059991
3.649424754
6.981005741
0
16.8630831
5.295572075
11.87059991
3.661023042
0
0
16.88796644
5.304785307
11.87059991
3.707740707
6.100318952
0
16.91279639
5.331867157
11.87059991
3.778821615
6.830874235
0
16.93751365
5.356402925
11.87059991
3.629182527
4.644390899
0
16.9620327
5.361601792
11.87059991
3.654055063
6.204557763
0
16.98626162
5.380552786
11.87059991
3.517058869
5.863631176
0
17.01011853
5.416849804
11.87304447
3.554990855
6.137727054
0
17.03359343
5.440258487
11.87304447
3.637416408
5.135798437
0
17.05663985
5.418409487
11.87304447
3.732435468
6.335054251
0
17.0791123
5.434631388
11.87304447
3.757892092
5.659482216
0
17.10084338
5.458663072
11.87304447
3.791548852
5.220355825
0
17.12173569
5.46852352
11.87304447
3.83065285
3.931825633
0
17.14175682
5.484991851
11.87304447
3.772811512
5.056245805
0
17.16097808
5.499367695
11.87304447
3.853800496
5.365976015
0
17.17953753
5.540063826
11.87304447
3.873718672
4.744932128
0
2009 2010 2011 Nepal
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
28
17.19761832
5.566316418
11.87304447
3.89324785
6.12905021
0
17.21535249
5.595622452
11.87304447
3.912402933
5.407171771
0
17.23277149
5.616308671
11.87304447
3.931197985
5.204006687
0
17.6670173
7.001608304
12.60541907
4.191055125
5.575949103
0
17.69499207
7.007293329
12.60541907
4.172279358
7.347299701
0
17.72286788
7.014971205
12.60541907
4.154348913
6.390240667
0
17.75060463
7.005807074
12.60541907
4.185150218
5.062595033
0
17.77815616
6.902198319
12.60541907
4.199687728
7.89319887
0
17.80547281
6.799008661
12.60541907
4.215398243
6.340359304
0
17.832562
6.80551654
12.60541907
4.161882643
5.187385806
1
17.85937779
6.820913475
12.60541907
4.203800132
6.997595983
0
17.88576854
6.859866031
12.60541907
4.202957084
6.735780014
0
17.91155599
6.89428251
12.60541907
4.245795601
6.255750042
0
17.93663771
6.899118424
12.60541907
4.277705995
8.117014088
0
17.96097394
6.868982063
12.60541907
4.26776019
8.823647949
0
17.98464134
6.848684998
12.60541907
4.283844735
5.521460918
0
18.00779629
6.846472297
12.60541907
4.308075689
6.508769137
0
18.03064183
6.866567686
12.60541907
4.321900365
6.035481433
0
18.05331148
6.889623441
12.60541907
4.337263289
7.452982329
0
18.07581323
6.923935512
12.60541907
4.327148765
4.727387819
0
18.09809151
6.952211196
12.60541907
4.324652521
4.204692619
0
18.12012736
6.924391426
12.60541907
4.310483237
6.692083743
1
18.14188688
6.932985801
12.60541907
4.308151732
5.940171253
0
18.16333342
6.954706146
12.60541907
4.356016279
6.617402978
0
18.18450754
6.9620611
12.60541907
4.318173479
6.445719819
0
18.20538651
6.976992209
12.60541907
4.377788291
5.774551546
0
18.22580864
7.005077952
12.60541907
4.404952077
5.857933154
0
18.24557348
7.050141932
12.60541907
4.430354787
7.575584652
0
18.26456979
7.077816046
12.60541907
4.425301738
3.663561646
0
18.28275428
7.110732889
12.60541907
4.405651238
8.001019961
0
18.30023627
7.157320578
12.60541907
4.40550302
4.859812404
0
18.31724215
7.181003154
12.60541907
4.415407009
6.865891075
0
2009 2010 2011 Philipina
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
29
18.33406663
7.175596538
12.60541907
4.440558716
7.175489714
1
18.35091041
7.232303033
12.60541907
4.445071854
7.014814351
0
18.36782866
7.253729663
12.60541907
4.453556286
7.595387279
0
16.00229673
6.97031091
12.12149467
3.861458288
0
0
16.03685197
7.026580458
12.12149467
3.851705961
0
0
16.07181011
7.012621791
12.12149467
3.867918755
0
0
16.1066938
6.991928683
12.12149467
3.910315148
0
0
16.14092878
6.916124115
12.12149467
3.965810187
0
0
16.17415382
6.942252965
12.12149467
4.002724399
0
0
16.20626769
6.859417182
12.12149467
4.028349514
0
0
16.23740996
6.847170721
12.12149467
4.037099909
0
0
16.26776849
6.941383589
12.12149467
4.013491638
0
0
16.29760275
6.817697731
12.12149467
3.984921175
0
0
16.32706855
6.861861246
12.12149467
3.93717951
0
0
16.35633926
6.908637
12.12149467
3.89103019
0
0
16.38532675
7.006020755
12.12149467
3.84470687
0
0
16.41365653
7.028184323
12.12149467
3.826911858
0
0
16.44085638
7.074726789
12.12149467
3.801309968
0
1
16.46671735
7.104773596
12.12149467
3.777298673
0
0
16.49095788
7.123592559
12.12149467
3.75588906
0
0
16.51394561
7.118444743
12.12149467
3.755095474
0
0
16.5368273
7.157008649
12.12149467
3.777123592
0
0
16.56103848
7.096614109
12.12149467
3.78567739
0
0
16.5873824
7.097329341
12.12149467
3.803205187
0
0
16.61613544
7.119278372
12.12149467
3.835065284
3.295836866
0
16.64654023
7.146198656
12.12149467
3.860942951
4.382026635
0
16.67714579
7.12157516
12.12046029
4.132726141
0
0
16.70614878
7.159295805
12.12035135
4.179866539
1.609437912
0
16.73242265
7.193175857
12.12035135
4.232661548
0
0
16.75260362
7.221785051
12.12067814
4.256523642
1.791759469
0
16.7727846
7.257038776
12.1207326
4.275521158
0
0
16.79296562
7.280874649
12.1207326
4.28560535
0
0
2009 2010 2011 Syirian Arab
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
30
16.81314662
7.318962555
12.1207326
4.278258878
0
0
16.83332761
7.330280232
12.12067814
4.282040954
0
0
16.85143956
7.35953303
12.12067814
4.296196106
0
1
17.67587479
6.665713555
13.14390958
3.315978216
4.043051268
0
17.69625524
6.702723051
13.14390958
3.345284662
4.007333185
0
17.71591673
6.735201809
13.14390958
3.354670953
0
0
17.73510062
6.770356485
13.14390958
3.192942443
3.912023005
0
17.75410157
6.807286123
13.14390958
3.404985863
2.833213344
0
17.77305483
6.833757729
13.14390958
3.414584375
2.890371758
1
17.79219261
6.868481309
13.14390958
3.399231784
3.737669618
0
17.81129703
6.940304305
13.14390958
3.37041166
3.17805383
0
17.82955799
7.046807402
13.14390958
3.333747605
6.498282149
0
17.84593815
7.145455421
13.14390958
3.324905437
6.126869184
0
17.8598252
7.237433209
13.14390958
3.346891836
3.583518938
0
17.87096735
7.308407878
13.14390958
3.407013104
4.007333185
0
17.87984202
7.377266069
13.14390958
3.50854602
1.791759469
0
17.88745914
7.44893178
13.14390958
3.625543676
3.80666249
0
17.89519299
7.527258052
13.14390958
3.750017121
4.86753445
0
17.90400734
7.606797747
13.14390958
3.865802088
5.552959585
0
17.91414778
7.653995074
13.14390958
3.989813702
4.605170186
0
17.9252978
7.629036415
13.14390958
4.048011577
5.356586275
1
17.93715219
7.506139028
13.14390958
4.108079636
0
0
17.94921427
7.537592622
13.14390958
4.028916757
3.091042453
0
17.96110304
7.572110896
13.14390958
4.063713519
5.288267031
0
17.97281238
7.581842689
13.14390958
4.130464801
5.402677382
1
17.98438931
7.622075862
13.14390958
4.157591781
5.257495372
0
17.99557823
7.679852918
13.14390958
4.161379964
2.772588722
0
18.00607978
7.730861003
13.14390958
4.193985804
9.034676603
0
18.01569277
7.766266299
13.14390958
4.26124561
4.454347296
0
18.02431981
7.807313777
13.14390958
4.262874647
5.634789603
0
18.03202041
7.848825316
13.14390958
4.323982446
3.970291914
0
18.03895143
7.866433727
13.14390958
4.317179266
3.663561646
0
2009 2010 2011 Thailand
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
31
18.04534887
7.836462105
13.14390958
4.331970995
2.708050201
1
18.051387
7.905628953
13.14390958
4.34676351
5.560681631
0
18.05710425
7.900682274
13.14390958
4.372050791
6.827629235
0
17.60208861
7.840062325
13.55366516
3.589029008
4.744932128
0
17.62505795
7.864516967
13.55366516
3.579232264
2.302585093
0
17.64844765
7.876139403
13.55366516
3.614494751
0
0
17.67171916
7.9013826
13.55366516
3.639245046
7.20489251
0
17.69419762
7.943867713
13.55366516
3.684019162
1.791759469
0
17.71545349
7.964150404
13.55366516
3.75044481
2.564949357
0
17.73537351
8.012001469
13.55366516
3.785506267
2.708050201
0
17.75415902
8.083838249
13.55366516
3.818262065
3.713572067
0
17.77209574
8.088843705
13.55366516
3.859769461
4.343805422
0
17.78958403
8.074253647
13.55366516
3.904197667
0
0
17.80690407
8.14555004
13.55366516
3.91369341
4.234106505
0
17.82409532
8.13553576
13.55366516
3.943904739
3.761200116
0
17.84107846
8.167682113
13.55366516
3.970243988
6.817830571
0
17.85785961
8.224627747
13.55366516
4.028191583
4.905274778
0
17.87442262
8.160258544
13.55366516
4.052010835
3.401197382
1
17.89075128
8.219763131
13.55366516
4.090597718
5.442417711
0
17.90688368
8.27483137
13.55366516
4.157006323
0
0
17.92282427
8.331933627
13.55366516
4.08130559
0
0
17.93848589
8.339091797
13.55366516
4.21597205
5.476463552
0
17.95375423
8.289590692
13.55366516
4.234609566
9.797126537
1
17.96856201
8.340331438
13.55366516
4.268774646
2.772588722
0
17.98287188
8.267359332
13.55366516
4.406709369
3.912023005
1
17.99673845
8.313306131
13.55366516
4.463920052
4.49980967
0
18.01029504
8.351062849
13.55366516
4.485728663
5.225746674
0
18.02371829
8.427140294
13.55366516
4.44726132
4.48863637
0
18.03712173
8.494409683
13.55366516
4.406940198
3.713572067
0
18.05053748
8.547656652
13.55366516
4.445698491
4.369447852
0
18.06390228
8.579920634
13.55366516
4.468433892
2.944438979
0
18.07711563
8.573274064
13.55366516
4.44825915
0.693147181
0
2009 2010 2011 Turki
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
32
18.09003845
8.510889167
13.55366516
4.351017405
4.127134385
1
18.10257142
8.585972789
13.55366516
4.408022544
4.158883083
0
18.11469343
8.655460173
13.55366516
4.532384416
6.484635236
0
2009 2010 2011
Sumber: World Bank dan International Disaster Database, 2013 Keterangan: *) Data sudah di ln
Lampiran 2 Uji Normalitas 40
Series: Standardized Residuals Sample 1980 2011 Observations 320
35 30 25 20 15 10 5 0 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
0.013685 -0.006320 4.132623 -3.149104 0.997896 0.371775 4.243598
Jarque-Bera Probability
27.99206 0.000001
33
Lampiran 3 Output Eviews Pooled Least Square (PLS) Hasil pengujian dengan metode PLS (Pooled Least Square) Dependent Variable: TOTALKILLED Method: Panel EGLS (Cross-section SUR) Date: 07/10/13 Time: 13:35 Sample: 1980 2011 Periods included: 32 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 320 Linear estimation after one-step weighting matrix Cross-section SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDP LND PPL SCH D1 C
-0.821750 -1.376523 2.547280 0.584699 0.179952 -19.79752
0.097181 0.162598 0.168092 0.338007 0.269058 1.360344
-8.455835 -8.465824 15.15410 1.729840 0.668822 -14.55332
0.0000 0.0000 0.0000 0.0846 0.5041 0.0000
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.810467 0.807449 1.005904 268.5408 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
2.503879 2.613923 317.7188 1.805327
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.630749 932.8441
Mean dependent var Durbin-Watson stat
4.051326 1.584628
34
Lampiran 4 Output Eviews Fixed Effect Hasil pengujian dengan metode Fixed Effect Dependent Variable: TOTALKILLED Method: Panel EGLS (Cross-section SUR) Date: 07/10/13 Time: 13:36 Sample: 1980 2011 Periods included: 32 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 320 Linear estimation after one-step weighting matrix Cross-section SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDP LND PPL SCH D1 C
0.603742 297.8015 0.850395 -0.339819 0.177787 -3863.290
0.310667 109.6504 0.437631 0.486422 0.232235 1418.752
1.943371 2.715917 1.943179 -0.698610 0.765549 -2.723020
0.0529 0.0070 0.0529 0.4853 0.4445 0.0068
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.874843 0.869098 1.018777 152.2814 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
2.466605 2.895300 316.5616 2.041083
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.718249 711.7925
Mean dependent var Durbin-Watson stat
4.051326 2.057221
35
Lampiran 5 Output Eviews Random Effect Hasil pengujian dengan metode Random Effect Dependent Variable: TOTALKILLED Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/10/13 Time: 13:36 Sample: 1980 2011 Periods included: 32 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 320 Swamy and Arora estimator of component variances Cross-section SUR (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDP LND PPL SCH D1 C
-0.507242 -0.643397 1.848850 0.614523 0.031843 -19.21973
0.244035 0.466205 0.455674 0.558430 0.335436 3.390687
-2.078565 -1.380073 4.057400 1.100448 0.094932 -5.668388
0.0385 0.1685 0.0001 0.2720 0.9244 0.0000
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
0.919970 1.522149
Rho 0.2676 0.7324
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.153625 0.140148 1.537312 11.39878 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
1.137315 1.657869 742.0852 1.996241
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.606902 993.0905
Mean dependent var Durbin-Watson stat
4.051326 1.491688
36
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Widy Purnama Putra, lahir pada tanggal 12 Mei 1991 di Bogor. Penulis adalah anak sulung dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak H. Dindin Nazmudin dan Ibu Wiwi Witarsih. Jenjang pendidikan penulis dimulai pada tahun 1995 di bangku Taman Kanak-Kanak Islam Karya Mukti. Kemudian pada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Islam Karya Mukti. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMP Puspanegara dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima di SMA Negeri 3 Bogor dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI dan berhasil diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Penulis pernah mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Merpati Putih IPB pada tahun 2009-2010. Dalam organisasi Fakultas penulis pernah menjabat sebagai Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEM IPB pada tahun 2010-2011. Dalam organisasi departemen pernah menjadi anggota staff Coorporation External Relationship (CER) HIPOTESA (Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEM IPB pada tahun 2011-2012, pada tahun yang sama penulis juga menjadi anggota Keluarga Ekonomi dan Manajemen Pecinta Alam (KAREMATA) FEM IPB. Pada periode selanjutnya 2012 β 2013 penulis menjabat sebagai Ketua Umum KAREMATA FEM IPB. Selain itu penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan kemanusiaan dan lingkungan seperti menjadi anggota SAR apabila terjadi bencana alam, selain itu penulis menjadi salah satu anggota formatur Forum Relawan Peduli Bencana (FOREPNA) IPB. Selain aktif dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa, penulis pernah beberapa mengikuti kegiatan lomba karya tulis, dan Program Kreatifitas Mahasiswa.