Vol.1, No.2 Mei 2015
ANALISIS FAKTOR PRIBADI dan PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA FITRIA DAMAYANTI, SE., MM Abstract The result that i’ve had in my previous research “ Sikap Konsumen terhadap Penggunaan Sistem Pemasaran B2C di Indonesia”, was there are so many internet user do not wanna make an on-line transaction even though they know about eCommerce with the advantage and they have a credit card as the pay tools of the transaction. This observation purpose is to know the opinion of the internet users about online buying system and what factor that influence their buying behaviour. From the Multiple Regression analysis, this research found that the Personal and Psychology factor from Kotler theory have the significant effect onto the internet users buying decision. And the result from Cross-Tabulation between the statement of dependent variable on the questionare with respondent characteristics is allmost all of internet users in Indonesia can accept the on-line buying system. Key Words Perilaku Konsumen, Komunikasi Pemasaran, E-Commerce berlomba untuk melayani pangsa pasar yang baru ini, dengan membuat perusahaan eCommerce dan menerima pesanan konsumen secara on-line.
PENDAHULUAN Perkembangan tekhnologi juga terjadi di semua aspek perekonomian, salah satunya adalah penggunaan internet sebagai salah satu sarana untuk melakukan promosi produk kepada konsumen. Dan tingginya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan saling
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Gagasan penelitian ini berawal dari data survey pada saat saya melakukan penelitian mengenai Sikap Konsumen terhadap Penggunaan Sistem Pemasaran On-Line B2C di
3
Vol.1, No.2 Mei 2015
Indonesia. Penelitian tersebut didasari atas kasus kegagalan yang menimpa perusahaan on-line B2C pertama di Indonesia yaitu LippoShop.
yang dimiliki oleh perusahaan dalam maupun luar negeri. 3. Responden menyatakan bahwa situs yang mereka kunjungi menarik tetapi mereka tidak berminat untuk melakukan transaksi.
Perusahaan tersebut berdiri pada bulan Juli 2000 dan ditutup satu tahun kemudian, yaitu pada bulan November 2001. Banyak terjadi kontradiksi pernyataan mengenai penyebab terjadinya penutupan perusahaan tersebut dan perusahaan-perusahaan eCommerce sejenis.
4. Responden pada umumnya memiliki kartu kredit lebih dari satu kartu, baik yang diterbitkan oleh bank lokal maupun bank asing. 5. Sebagian besar responden masih menyukai sistem pembayaran tunai dibanding dengan menggunakan kartu kredit.
Pra-survey dilakukan selama 14 hari sejak tanggal 19 Februari – 04 Maret 2012. dengan 30 orang responden. Pra-survey yang diadakan bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut yang dikeluarkan masih relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Dan hasil dari prasurvey menunjukkan bahwa pernyataan tersebut masih relevan dengan kondisi pengguna internet saat ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil olahan kuesioner pra-survey adalah sebagai berikut : 1.
IDENTIFIKASI MASALAH Penelitian lanjutan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar faktor Pribadi dan Psikologis dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen khususnya pengguna internet di Indonesia. Karena berdasarkan latar belakang penelitian, terdapat beberapa masalah yang dapat ditemukan, antara lain :
Para responden mengetahui keberadaan dan keunggulan dari sistem pemasaran on-line atau eCommerce.
1. Lajunya pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia sesuai dengan data yang disampaikan Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII) tidak dibarengi
2. Para responden pernah mengunjungi situs eCommerce
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
4
Vol.1, No.2 Mei 2015
dengan lajunya pertumbuhan penggunaan eCommerce di Indonesia.
2. Apakah terjadi hubungan antar variabel bebas dan terikat serta adakah pengaruh yang signifikan antara faktor pribadi dan psikologis secara bersama-sama terhadap perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia ?
2. Beberapa pendapat dari praktisi internet menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia masih lebih menyukai berbelanja secara langsung.
3. Apakah kedua faktor tersebut secara parsial signifikan mempengaruhi perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia ?
3. Hasil pra-survey memperkuat asumsi bahwa pengguna internet di Indonesia lebih menyukai berbelanja secara langsung dibandingkan menggunakan fasilitas eCommerce.
HIPOTESIS 1. Pengguna internet di Indonesia sudah bisa menerima sistem pemasaran on-line atau eCommerce dilihat dari karakteristiknya.
PEMBATASAN MASALAH Dari berbagai permasalahan yang dapat diidentifikasi, penulis hanya memprioritaskan untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang membuat pengguna internet enggan untuk melakukan transaksi on-line.
2. Terjadi pengaruh dan hubungan yang signifikan antara faktor Pribadi dan Psikologis secara bersamaan dalam membentuk perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
RUMUSAN MASALAH
3. Faktor Pribadi dan Psikologis secara parsial signifikan mempengaruhi perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
1. Bagaimana tanggapan responden atas perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia dalam menerima penggunaan eCommerce dilihat dari karakteristik responden (faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, dan lama penggunaan internet) ?
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui tanggapan responden dalam menerima sistem pemasaran on-line atau
5
Vol.1, No.2 Mei 2015
eCommerce dilihat karakteristiknya. 2.
dari
pembentukkan perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
Menguji kuatnya hubungan serta besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor Pribadi dan Psikologis terhadap perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
LANDASAN TEORI Perubahan dalam bidang perekonomian khususnya di bidang komunikasi pemasaran telah mengharuskan perusahaan mengadaptasi teknologi terbaru yang dapat membentu mereka untuk menggapai pangsa pasar yang lebih luas. Karena pemasaran modern memerlukan nilai lebih dari sekedar bagaimana cara mengembangkan produk yang berkualitas, kemasan yang baik dan harga yang menarik sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen tetapi lebih kepada kepada kenyamanan yang diperoleh konsumen dalam melakukan transaksi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam membentuk perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
MANFAAT PENELITIAN 1. Salah satu upaya untuk menjelaskan kepada perusahaan eCommerce di Indonesia mengenai perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia dalam menerima penggunaan eCommerce.
Pemasar pada saat ini lebih berorientasi pada konsumen, dan salah satu cara komunikasi pemasaran yang paling diminati saat ini adalah pemasaran melalui internet, yaitu sebuah sistem pemasaran on-line yang menggunakan jaringan komputer untuk melakukan transaksi pembelian produk. Menurut Kotler (2000), komunikasi pemasaran secara umum terbagi atas 5 (lima) bagian, yaitu : Periklanan, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat, Penjualan Pribadi, dan Pemasaran Langsung.
2. Menerangkan bahwa faktor-faktor yang terdapat dalam teori perilaku pembelian konsumen yang dikemukakan oleh Philip Kotler berlaku juga dalam pembentukan perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia. 3. Menerangkan faktor apa saja yang paling dominan dalam
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
6
Vol.1, No.2 Mei 2015
Pernyataan diatas juga didukung dengan data-data yang dikeluarkan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tentang pesatnya
angka pertumbuhan pelanggan dan pengguna internet pertahunnya seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tahun
Pelanggan
Pengguna
2009
581.000
4.200.000
2010
667.002
4.500.000
2011
865.706
8.080.534
2012
1.087.428
11.226.143
Tabel 1. Jumlah Pelanggan dan Pengguna Internet (Sumber : APJII-Jakarta) Onno W. Purbo juga menegaskan bahwa kekuatan sebuah perusahaan yang akan melakukan migrasi ke eCommerce terletak pada usaha perusahaan tersebut dalam memenuhi ekspektasi pelanggan yang sudah ada. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan memberikan penanganan yang lebih spesial untuk menjamin agar pelanggan yang sudah ada dapat dengan mudah mengakses produk-produk yang sudah familiar bagi mereka. (Artikel : Migrasi ke Internet, 2002). Goldman Sach (Riyeke Ustadiyanto, 2000) menjelaskan bahwa model bisnis dalam layanan bisnis di
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
internet terbagi atas 6 (enam) jenis, antara lain : 1. Connectivity Bisnis yang berbasis layanan akses internet kepada pelanggannya. 2. Context Bisnis yang memberikan layanan berupa informasi dan hiburan. 3. Content Bisnis yang memberikan layanan dengan basis berupa teks atau gambar sebagai inti bisnisnya 4. Communication Layanan komunikasi berbasis internet dengan menggunakan media interaktif.
7
Vol.1, No.2 Mei 2015
5. Community Bisnis yang membangun komunitas digital dengan media massage board, web chat, maupun penyedia webmail.
memilih, membeli, menggunakan serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
6. Commerce Model bisnis yang melakukan aktivtas bisnis berbasis internet.
Kotler (2000) juga menyatakan bahwa jika dilihat dari perilaku sebelum memutuskan melakukan pembelian serta dikaitkan dengan proses pemilihan transaksi jual-beli, umumnya konsumen dibagi atas 3 (tiga) sifat, antara lain : 1. Kognitif ( Cognitive ) Konsumen yang berbelanja suatu produk lebih berdasarkan keuntungan atau kerugian, serta pemahaman mengenai produk tersebut.
Kotler (2000) juga menambahkan bahwa layanan pemasaran on-line memberikan 3 (tiga) manfaat utama bagi konsumen, antara lain : 1. Kemudahan Para pelanggan dapat melakukan pemesanan kapanpun dan dimanapun. 2. Informasi Para pelanggan dapat memperoleh informasi produk yang diinginkan dengan mudah kapanpun dan dimanapun
2. Pengaruh ( Affective )
Konsumen yang berbelanja suatu produk lebih berdasarkan faktor emosi 3. Perilaku ( Conative )
3. Rongrongan yang lebih sedikit Para pelanggan tidak terganggu oleh bujukan-bujukan sales person pada saat memilih produk.
Konsumen yang berbelanja secara konsumtif, tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya.
Tujuan utama dari pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan, maka pemasar sebaiknya menguasai bidang ilmu perilaku konsumen yang mempelajari tentang perilaku invidu, kelompok dan organisasi dalam
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Sedangkan untuk perilaku konsumen sendiri teerdapat bermacammacam teori yang menerangkan mengenai definisi dari perilaku konsumen , antara lain :
8
Vol.1, No.2 Mei 2015
1.
James F. Engel (1994) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut (Husein Umar, 2000).
2.
Loudon dan Bitta (1988) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas indivudu untuk mengevaluasi, menggunakan atau mengarut barang dan jasa (Bilson Simamora, 2004)
3.
Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir , baik individu maupun rumah tangga, yang membeli prosuk untuk dikonsumsi personal. (Bilson Simamora, 2004)
4.
The American Marketing Association menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan, pertukaran dalam hidup mereka. (Nugroho J, Setiadi 2003)
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
5.
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk pelayanan dan sumber-sumber lainnya. (Bilson Simamora, 2004)
Kemudian terdapat juga beberapa teori yang lebih terperinci dan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, tetapi teori terlengkap mengenai faktor-faktor tersebut adalah teori yang diungkapkan oleh Kotler (2000) dan sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia. Beberapa faktor tersebut antara lain : 1. Faktor Budaya Faktor ini memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Dan beberapa bagian yang terkandung dalam faktor budaya adalah : budaya (kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku), sub-budaya (sekelompok orang yang memiliki sistem nilai sama) dan kelas sosial. 2. Faktor Sosial Tingkah laku konsumen yang dipengaruhi oleh kelompok (primer,
9
Vol.1, No.2 Mei 2015
sekunder, acuan dan aspirasional), keluarga serta peran dan status.
Kelompok ini berjumlah 8,1 % dari seluruh penduduk di Indonesia. 2. Kelompok Gaul Glam ( Pleasureseeking Networker ) Tipikal konsumen yang sangat terbuka, suka bergaul dan penuh gairah. Umumnya didominasi wanita usia matang, sangat materialistis, tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat sosial A+ dan kelompok ini berjumlah 11%b dari jumlah konsumen di Indonesia.
3. Faktor Pribadi Keputusan membeli yang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti : usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, keperibadian dan konsep diri. 4. Faktor Psikologis Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yang penting, antara lain : motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan serta sikap.
3. Kelompok Orang Alim ( Confident Establish ) Memiliki porsentase demografis 5,2%. Umumnya adalah pria usia matang, berpendidikan tinggi, sangat percaya diri, berkarakter kuat, menyuaki perdamaian dalam kehidupan sosialnya, suka menolong dan tinggal di daerah perkotaan.
Pada tahun 2004 Lowe Indonesia bekerjasama dengan Prompt telah mengadakan penelitian untuk mengetahui Tipe Konsumen di Indonesia, wawancara dilakukan di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan berhasil menjaring 2.086 responden.Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa konsumen Indonesia terdiri dari 8 (delapan) kelompok, antara lain : 1. Kelompok Pasrah ( Introvert Wallflower ) Tipikal wanita berpendidikan rendah, cenderung tertutup, sangat loyal dan tinggal di daerah.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
4. Kelompok Ibu PKK ( The OptimisticFamily Person ) Jumlahnya cukup besar yaitu 13,5% dari jumlah penduduk di Indonesia, pada umumnya terdiri dari wanita usia matang dari daerah prural dengan sosial-ekonomi yang rendah, tidak materialistis serta hanya ingin menjalankan kehidupan yang bersahaja dan realistis. 5. Kelompok Anak Nongkrong ( The Change Expect Lad )
10
Vol.1, No.2 Mei 2015
Kelompok ini terdiri dari anak muda, laki-laki, tinggal di daerah urban, tingkat sosaial menengah – ke bawah, sangat loyal terhadap sesama dan berjumlah 10,5 % dari jumlah penduduk di Indonesia.
lugas, dan sangat ambisius, cenderung dominan dalam pergaulan. Kelompok konsumen atraktif ini secara demografis sangat besar yaitu 16 % dari jumlah penduduk di Indonesia..
6. Kelompok Lembut Hati ( Cheerfull Humanist ) Secara demografis berjumlah 12,1 % dari jumlah penduduk di Indonesia, kebanyakkan terdiri dari wanita muda dari daerah pedesaan dengan tingkat sosial-ekonomi rendah, cenderung tidak suka menjadi pusat perhatian , walaupun di terima di lingkungannya.
8. Kelompok Bintang Panggung ( The Spontanius Fun Loving ) Persentase kelompok ini cukup besar yaitu 13,6 % dari jumlah penduduk di Indonesia.Kelompok ini sebagian besar terdiri dari wanita dari daerah perkotaan dengan sosialekonomi tinggi dan sangat suka jadi pusat perhatian serta sangat matrealistis.
7. Kelompok Main untuk Menang (The Savvy Conquer) Merupakan kelompok konsumen pria yang sangat atraktif, sangat METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Sistem Pemasaran On-line Faktor Pribadi dan Psikologis
Konsumen melakukan transaksi
Perilaku Pembelian Konsumen Evaluasi
Konsumen TIDAK melakukan transaksi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
11
Vol.1, No.2 Mei 2015
pernyataan mengenai perilaku pembelian konsumen on-line di Indonesia yang diperoleh dari majalah dan internet.
Hipotesis 1. Pengguna internet di Indonesia sudah dapat menerima penggunaan sistem eCommerce, dilihat dari karakteristiknya (faktot usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan lama penggunaan internet)
Populasi dan Sampel Karena tidak ada jumlah pasti pengguna yang melakukan pembelian secara on-line, maka yang dianggap sebagai populasi adalah seluruh pengguna internet sebesar 12 juta pengguna sesuai data APJII (2012). Dan sampel yang digunakan adalah pengguna yang mengisi kuesioner dengan benar pada kurun waktu penelitian. Jumlah minimal sampel valid yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 99,99 ~ 100 responden. Nilai tersebut diperoleh dari perhitungan rumus Slovin dengan tingkat α = 10% (Husein Umar, 2003) Pengumpulan data sekunder prasurvey dilakukan dalam kurun waktu 2 (dua) minggu terhitung tanggal 19 Februari – 04 Maret 2012 melalui internet. Dan untuk data sekunder lainnya selain diambil dari hasil olahan pra-survey juga diperoleh beberapa artikel dan statement mengenai perilaku pembelian konsumen on-line di Indonesia. Data tambahan tersebut diperoleh dari majalah dan internet.
2. Terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan secara bersamasama antara faktor Pribadi dan Psikologis terhadap perilaku pembelian konsumen on-line di Indonesia. 3. Faktor Pribadi dan Psikologis signifikan secara parsial mempengaruhi perilaku pembelian konsumen on-line di Indonesia. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data-data yang bersumber dari data olahan kuesioner yang disebarkan melalui internet dalam kurun waktu penelitian selama 30 (tigapuluh) hari mulai tanggal 28 Maret – 26 April 2012. 2. Data Sekunder Hasil pra-survey yang dilakukan melalui internet sebelum penelitian dilakukan yaitu tanggal 19 Februari – 04 Maret 2012, serta beberapa
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Sedangkan untuk data primer adalah data dalam kurun waktu penelitian, dan
12
Vol.1, No.2 Mei 2015
untuk pengamanan agar tidak terjadi pengisian ulang oleh responden, maka seluruh kusioner yang masuk akan melalui 3 (tiga) tahap penyaringan, antara lain : cookies ( komputer yang sama), email address (alamat email yang sama), dan no protokol ID.
eCommerce dan keunggulannya, pernah mengunjungi situs eCommerce, memiliki kartu kredit tetapi tidak pernah melakukan transaksi jual-beli produk secara on-line. Responden yang valid sebanyak 128 responden dibagi menjadi 2 bagian : 30 responden digunakan sebagai sampel penghitungan validitas dan realibilitas dari kuesioner, sedangkan sisanya (98 responden) digunakan sebagai sampel penelitian.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang diawali dengan menyebarkan kuesioner selama 30 (tigapuluh) hari ini dapat menjaring 228 responden yang menjawab benar, tetapi setelah melalui penyaringan maka diketahui bahwa jumlah responden yang valid hanya 128 responden. Jawaban responden kemudian dioleh dengan menggunakan program komputer SPSS ( Statistical Program for Social Science ) versi.13.0. Pada penelitian ini responden yang dianggap valid adalah responden yang memenuhi 4 (empat) kriteria : responden harus mengetahui mengenai Faktor
Usia
Kategori < 20 tahun 21 - 25 tahun 26 - 30 tahun 31 - 35 tahun 36 - 40 tahun 41 - 45 tahun 46 - 50 tahun
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Penyelesaian Pemasalahan Pertama Semua data yang diperoleh sebagai identitas responden disajikan dalam bentuk tabel agar memudahkan penguraian dan penjelasan pembuktian hipotesis pertama. Proses yang digunakan adalah Tabulasi Silang antara pernyataan kuesioner dengan karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan lamanya penggunaan internet) Jumlah 1 16 37 23 10 8 1
13
% 1,0% 16,3% 37,8% 23,5% 10,2% 8,2% 1,0%
Hasil Tabulasi
Secara umum semua usia dapat menerima sistem belanja on-line
Vol.1, No.2 Mei 2015
> 50 tahun TOTAL Laki-laki Jenis Perempuan Kelamin TOTAL < SLTA Diploma Sarjana (S1) Pendidikan Magister (S2) Doctor atau PhD (S3) TOTAL < 1 Juta Rupiah 1.000.000 - 3 juta rupiah Pendapatan 3.000.001 - 5 juta rupiah > 5 juta rupiah TOTAL < 1 Juta Rupiah 1.000.000 - 3 juta rupiah Pengeluaran 3.000.001 - 5 juta rupiah > 5 juta rupiah TOTAL < 1 tahun 1 < pengguna < 2 tahun Lama 2 < pengguna < 3 Penggunaan tahun Internet 3 < pengguna < 4 tahun 4 < pengguna < 5 tahun
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
2 98 69 29 98 5 14 55 23 1 98 7
2,0% 100,0% 70,4% 29,6% 100,0% 5,1% 14,3% 56,1% 23,5% 1,0% 100,0% 7,1%
24
24,5%
32
32,7%
35 98 9
35,7% 100,0% 9,2%
52
53,1%
22
22,4%
15 98 3
15,3% 100,0% 3,1%
3
3,1%
3
3,1%
6
6,1%
9
9,2%
14
Seluruhnya menerima sistem belanja online Secara umum semua tingkat pendidikan dapat menerima sistem belanja online Secara umum seluruh tingkat pendapatan dapat menerima sistem belanja online Secara umum seluruh tingkat pengeluaran dapat menerima sistem belanja online Secara umum penerima sistem belanja online tidak ada pengaruhnya dengan lama penggunaan internet
Vol.1, No.2 Mei 2015
> 5 tahun 74 75,5% TOTAL 98 100,0% Tabel 2. Hasil Tabulasi Silang Kesimpulan : Hipotesis pertama TERBUKTI, bahwa pengguna internet di Indonesia pada umumnya sudah dapat menerima penggunaan sistem eCommerce dilihat dari karakteristiknya. 1. Dilakukan uji One-Sample Kolmogorov-Sminov Test, dan hasil pengujian menunjukkan bahwa distribusi normal (nilai setiap Asymp. Sig (2-tailed) = 0.00) dan terlihat pada grafik distribusi normal bahwa penyebaran data terdapat disekitar dan mengikuti garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi memenuhi asumsi Normalitas. (Singgih Santoso, 2004)
Uji Asumsi Klasik Sebelum menjawab permasalahan kedua, terlebih dahulu seluruh data diuji dengan uji asumsi klasik (distribusi data normal, bebas multikolinieritas bebas autokorelasi dan melihat ada tidaknya heterokedastisitas) dari gambar plot penyebaran hasil data olahan kuesioner. Dan dengan menggunakan program SPSS versi 22, diperoleh hasil sebagai berikut :
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Perilaku pembelian konsumen 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 2. Grafik Normalitas Data 2. Dari hasil olahan data menggunakan SPSS versi 13.o
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
15
dapat dilihat penyebaran pola data pada Gambar 3. Grafik
Vol.1, No.2 Mei 2015
Heteroskedastisitas, dimana tidak terdapat pola tertentu yang teratur dari penyebaran data yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat Heteroskedastisitas. 3. Pada pengujian berikutnya yaitu Multikolinieritas, hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa tidak terjadi keterkaitas erat antara X1 dan X2 karena nilai VIF yang diperoleh berkisar antara 1 – 5 (Mark Benson & David M, 1989). Dan nilai jumlah dari VIF variabel yang diteliti tidak lebih dari 10, yaitu 6,241 (Allen L. Webster, 1999)
Scatterplot
Dependent Variable: Perilaku pembelian konsumen
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 3. Grafik Heteroskedastisitas 4. Pada pengujian Autokorelasi, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson yang diperoleh adalah 2,157. Dan karena nilai D-W berada diantara 2 dan 4, maka hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi ( David R. Anderson, 1996)
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Penyelesaian Permasalahan Kedua Dalam menjawab permasalahan kedua digunakan metode Korelasi dan Regresi Linier Berganda dengan menggunakan program SPSS versi 13.0. Dan hasil pengolahan data, disebutkan bahwa nilai R adalah 0,601 yang menunjukkan bahwa tingkat korelasi antar Y dan X1, X2 terikat cukup kuat karena nilainya berada
16
Vol.1, No.2 Mei 2015
diatas 0,5. Sedangkan persamaan regresi linier berganda yang diperoleh, adalah :
masing-masing variabel bebas, yaitu X1 dan X2 untuk mengetahui mana yang paling signifikan berpengaruh terhadap Y. 1. Uji parsial dengan tabel t untuk variabel bebas X1, yaitu Faktor Budaya Dari hasil olah kuesioner dengan program SPSS versi 13.0 diperoleh nilai t hitung = 3,113, sedangkan nilai pada t tabel = 1,658. Karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa faktor pribadi secara signifikan ikut berperan dalam mempengaruhi perilaku pembelian pengguna internet di Indonedia
Y = 2,187 + 0, 280 X1 + 0,019 X2 Dimana : Y = Perilaku Pembelian Pengguna Internet secara Umum X1 = Faktor Pribadi X2 = Faktor Psikologis Dan pada hasil uji F pada model persamaan regresi berganda yang diperoleh menunjukkan bahwa F hitung = 13,123 > F tabel ( α 0.05, dk 4, 95) = 2,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 secara bersamaan berpengaruh signifikan dalam membentuk Y Kesimpulan
2. Uji parsial dengan tabel t untuk variabel bebas X2, yaitu Faktor Sosial Dari hasil olah kuesioner dengan program SPSS versi 13.0 diperoleh nilai t hitung = 0,227, sedangkan nilai pada t tabel = 1,658. Karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa faktor sosial TIDAK secara signifikan berperan dalam mempengaruhi perilaku pembelian pengguna internet di Indonedia
: Hipotesis Kedua TERBUKTI, bahwa ada hubungan yang kuat antara Y, X1 dan X2 dimana variabel X1 dan X2 secara bersamaan berpengaruh signifikan dalam membentuk perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
Kesimpulan :
Penyelesaian Permasalahan Ketiga Untuk penyelesaian permaslahan ketiga maka dilakukan uji parsial untuk
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
17
Vol.1, No.2 Mei 2015
Hipotesis Ketiga TIDAK TERBUKTI, karena hanya X1 saja yang berpengaruh signifikan dalam membentuk perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia.
), ternyata hanya faktor pribadi saja yang signifikan berpengaruh terhadap Y ( perilaku pembelian pengguna intenet secara umum ) 4. Untuk faktor pribadi, keadaan ekonomi dan jumlah anggota keluarga masih sangat berpengaruh pada pemilihan dan pembelian produk yang akan digunakan.
KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan 1. Hasil tabulasi silang antata karakteristik responden dengan pernyataan-pernyataan pada variabel terikat menunjukkan bahwa pada umumnya pengguna internet sudah dapat menerima penggunaan sistem pemasaran online atau eCommerce.
5. Berikut pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam kuesioner tentang penggunaan sistem permasaran on-line dan hasil yang diperoleh, antara lain : a. Pengguna internet MENYETUJUI pernyataan bahwa penggunaan sistem pembelian barang melalui internet atau eCommerce sangat mudah ( 63.3% dari total responden ) b. Pengguna internet SETUJU dengan pernyataan bahwa kegiatan berbelanja menggunakan internet sangat efisien dari segi waktu ( 80,7% dari total responden ) c. Pengguna internet SETUJU dengan pernyataan bahwa kegiatan berbelanja menggunakan internet lebih tenang dan lebih santai karena tanpa gangguan dalam proses
2. Model yang terbentuk berdasarkan teori Kotler mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku pembelian konsumen on-line di Indonesia. Karena setelah dilakukan uji tabel F diketahui bahwa model regresi berganda tersebut signifikan. Atau dengan kata lain bahwa variabel bebas X1 ( faktor pribadi ) dan X2 ( faktor psikologis ) secara bersamaan signifikan berpengaruh pada variabel terikat Y ( perilaku pembelian pengguna intenet secara umum ). 3. Dari dua variabel bebas X1 ( faktor pribadi ) dan X2 ( faktor psikologis
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
18
Vol.1, No.2 Mei 2015
d.
e.
f.
g.
pemilihan produk ( 57,2 % dari total responden ) Pengguna internet SETUJU dengan pernyataan bahwa proses loading tiap halaman pada situs eCommerce sangat cepat ( 56,1 % dari total responden ) Pengguna internet SETUJU dengan pernyataan bahwa pemilahan produk tiap kategori pada situs internet sangat teratur daripada pemilahan produk tiap kategori pada tempat berbelanjan langsung ( 63,7% dari total responden ) Pengguna internet MENOLAK pernyataan bahwa ragam produk yang ditawarkan pada situs eCommerce sama lengkapnya dengan ragam produk yang ditawarkan pada tempat berbelanja langsung ( 42,9 % dari total responden sedangkan 25,5% lainnya tidak menolak ataupun menerima pernyataan tersebut) Pengguna internet SETUJU dengan pernyataan bahwa sistem pembayaran dengan menggunakan kartu kredit pada transaksi eCommerce sangat mudah ( 57,2 % dari total responden )
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
6. Penelitian ini hanya menjawab 36,1% dari kondisi yang membentuk perilaku pembelian pengguna internet di Indonesia secara keseluruhan. Sebanyak 63,9% lagi kemungkinan besar dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya diluar variabel yang diteliti, misalnya : pelayanan perusahaan. 7. Para pengguna internet ternyata tidak terlalu mempermasalahkan masalah warna dan desain produk dalam memilih produk, karena pernyataan bahwa kedua faktor tersebut sangat penting dalam memilih produk sebelum dibeli tidak valid. 8. Di Indonesia, sistem pambayaran transaksi eCommerce ternyata tidak hanya menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran tetapi juga menggunakan fasilitas transfer antar rekening dan tunai. Saran 1. Dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui variabelvariabel bebas lainnya yang mempengaruhi Y, karena variabelvariabel bebas pada persamaan regresi ini hanya menggambarkan 36,1% dari kondisi sesungguhnya.
19
Vol.1, No.2 Mei 2015
2. Kemudahan persyaratan pengajuan fasilitas kartu kredit dari Bank untuk lebih mengembangkan penggunaan sistem eCommerce di Indonesia
Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004. David R. Anderson, Dennis J. Sweeney, and Thomas A. Williams, Statistics For Business and th Economics 6 e., International Edition, St. Paul : West Publishing Co., 1996.
DAFTAR PUSTAKA A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Bandung : Refika Aditama, 2010.
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
A. De Vito, Joseph. Human Communication 5e. Edisi Bahasa Indonesia, alih bahasa oleh Agus Maulana. New York : HarperCollins Publishers Inc., 1996.
Dermawan Wibisono. Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE, 2000.
Allen L. Webster. Applied Statistics for Business and Economics : An Essential Versions, 3/E. International Edition. Singapore : McGraww-Hill Co., 1998.
Dyah Hasto Palupi. Panggung untuk Delapan Peran dan Adegan. Internet. Kamis, 17 Maret 2005. Freddy Rangkuti. Riset Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Anto Dajan. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia , 2000. __________. Pengantar Metode Statistik Jilid II. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia , 2000.
Husein Umar. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Jakarta Business Research Center (JBRC), 2011.
APJII. Laporan Tahunan Pengguna dan Pelanggan Internet di Indonesia. Internet. Januari 2012
__________. Metodologi Penelitian : Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
20
Vol.1, No.2 Mei 2015
__________. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Ketujuh. Edisi Bahasa Indonesia, alih bahasa oleh Zoelkifli Kasip. New Jersey : Prentice-Hall, Inc., 2000.
J. Supranto. Statistik : Teori dan Aplikasi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga, 1994.
Majalah IT bulanan Info Komputer tanggal 11 Desember 2011. Majalah Warta Ekonomi No. 44/XIII/5 Novermber 2001.
_________. Ekonometrik Buku Dua. Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, 1995.
Mark L. Berenson and David M. Levine. Basic Business Statistics, Concepts and Applications 7e. International Edition. New Jersey : Prentice-Hall International, Inc., 1999.
Kili. Konsumen Online Kian Cerdas. Internet. Jumat, 22 Oktober 2004. Kincaid, Lawrence & Wilbur Schramm. Asas-asas Komunikasi Antar Manusia. Edisi Bahasa Indonesia, alih bahasa oleh Agus Setiadi. Jakarta : LP3ES bekerjasama dengan East – West Communication Institute (EWCI) - Hawaii., 1987
M. Budyatna dan Nina Mutmainah. Komunikasi Antar Pribadi., Jakarta : Universitas Terbuka, 1994. Moh. Muzammil. Pengaruh Penurunan Daya Beli Konsumen Terhadap Kebiasaan Berbelanja. Internet. Agustus, 2000.
Kotler, Philip. Marketing Management 10e. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2, alih bahasa oleh Benyamin Molan. New Jersey : Prentice-Hall, Inc., 2000.
Moh. Nasir., Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999. Nugroho J. Setiadi., Perilaku Konsumen., Jakarta : Prenada Media, 2003.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. Principles of Marketing 7e. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, alih bahasa oleh Aexander Sindoro. New Jersey : Prentice-Hall, Inc., 1996.
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia., Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Leon G. Schiffman & Leslie Lazar Kanuk. Perilaku Konsumen Edisi
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
21
Vol.1, No.2 Mei 2015
Riyeke Ustadiyanto., e-Business Plan : Perencanaan, Pembangunan dan Strategi di Internet., Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2000.
S. Muharam. Trend Industri Retail Indonesia di Millenium Baru bagian 3 : Pengeruh Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Komputer. Internet. Desember 2001.
Sihono Dwi Waluyo. Statistika Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2001.
Tabloid mingguan Kontan Edisi 12/V tanggal 11 Desember 2000.
Singgih Santoso & Fandi Tjiptono. Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2001.
Teguh Poeradisastra. Menyibak Perilaku Konsumen Indonesia. Internet. Kamis, 17 Maret 2005. Wahana Komputer dan Penerbit Andi. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12. Yogyakarta : Kerjasama antara Penerbit Andi – Yogyakarta dengan Wahana Komputer – Semarang, 2008.
Singgih Santoso. Buku Latihan SPSS : Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2004. Sudarwan Danim., Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Prilaku., Jakarta : Bumi Aksara, 2004. Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta : ROSDA, 2000.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
22