JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL SEBAGAI BAHAN PENYUSUN STRATEGI PENCEGAHAN FRAUD DANA KAPITASI PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG Tomi Konstantia Setiaji, Sutopo Patria Jati, Septo Pawelas Arso Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email:
[email protected]
Abstract : National Health Insurance Programme (JKN) is part of National Social Insurance System (SJSN) which is held by mandatory social health insurance based on regulation number 40 year 2004. JKN programme in giving service is implementing hierarchy system by using herarchy referral pattern which is started from primary service which consist of community health center (puskesmas), doctor clinic, and primary clinic to tertiary service. JKN fraud projection is 5-10% or equal to Rp 1,8 trillion – Rp 3,6 trillion, based on BPJS premi prediction 2014. Community health center (puskesmas) as gatekeeper has capitation funding based on JKN participatory number in these area. Semarang is one of big city in Indonesia, has Rp 24.884.142.000 total community health centers capitation funding in 2014. This research is purposed to predict the potency of capitation funding fraud in community health center and compose strategy to prevent fraud by using SWOT analysis from internal and external factors of capitation funding organizer of community health centers in Semarang. This research is qualitative research with indepth interview method wich is conducted with stakeholders who are in charge with fraud prevention of capitation funding fraud in community health centers in Semarang. The result shows that potency of capitation funding fraud in community health center is triggered by new implemented program and regulation which is not clearly mention the usage of community health center capitation funding and human resources as capitation funding organizer of community health centers organizer. To solve this problem, Semarang must has strategy based on strength, weakness, opportunity, and threat to prevent fraud of puskesmas funding capital. Keywords
: Fraud, community health center capitation funding, strategy
57
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
hidup yang layak bagi pesertanya. Salah
Latar Belakang
satu
Kebutuhan akan kesehatan yang begitu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
pentingnya maka perlu untuk memberikan
akan mengatur mengenai kebutuhan akan
pelayanan kesehatan secara universal
pelayanan kesehatan.
atau sering disebut dengan Universal
Amerika
program
dari
SJSN
Serikat
ini
adalah
merupakan
Health Coverage (UHC). UHC adalah isu
negara yang pelayanan kesehatannya
penting
dan
bertumpu pada sistem asuransi kesehatan
tersebut,
pemerintah (Medicare dan Medicaid) dan
bagi
berkembang.
negara Menyadari
maju hal
maka pada tahun 2005 negara-negara
askes swasta.(2)
anggota WHO menyetujui sebuah resolusi
merupakan
agar
asuransi
negara
mengembangkan
sistem
salah
Amerika Serikat yang satu
kesehatan
di
kiblat
sistem
dunia
pun
pembiayaan kesehatan dengan tujuan
mengalami kerugian akibat fraud. Besaran
untuk
Fraud kesehatan di USA pada tahun 2006
menyediakan Universal
Health
Coverage. Indonesia
mencapai berusaha
untuk
menjamin
20%
dari
volume
industri
kesehatan USA yang bernilai US$ 2 triliun
penuh kebutuhan pelayanan kesehatan
pertahun, setara dengan
bagi warga negaranya. Disebutkan dalam
Milyar.(3) sistem pengawasan fraud di
UUD 1945 amandemen tahun 2002 Pasal
amerika serikat yang begitu hebatnya
28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup
masih bisa terjadi fraud dengan jumlah
sejahtera
batin,
bertempat
yang tidak sedikit. Di Inggris angka fraud
mendapatkan
lingkungan
adalah sebesar 3 – 8 % dari dana yang
hidup yang baik dan sehat serta berhak
dikelola (Data dari penelitian University of
memperoleh
kesehatan”.
Portsmouth). Fraud juga menimbulkan
Kemudian disebutkan juga dalam Bab XIV
kerugian sebesar 0,5 – 1 juta dollar
pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung
Amerika di Afrika Selatan (data dari
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
lembaga investigasi fraud).(3) Di Indonesia
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
sistem JKN yang baru ini sangat rentan
yang layak”. (1) Jelas sudah bahwa negara
akan kerugian yang diakibatkan oleh
akan
pelayanan
fraud. Dalam Workshop Blanded Learning
adanya
tentang Penyusunan Proposal Penelitian
Undang-Undang nomor 44 tahun 2004
Pencegahan dan Pengurangan Fraud
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang
(SJSN) untuk memenuhi kebutuhan dasar
dilaksanakan pada tanggal 29 maret 2014
tinggal,
lahir dan
dan
US$ 400
pelayanan
menjamin
kesehatan
kebutuhan
terlebih
dengan
58
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
di
Yogyakarta
bahwa
Semarang sejumlah 104.232 jiwa peserta
proyeksi kerugian akibat fraud di indonsia
Non Penerima Bantuan Iur (PBI) dan
adalah sekitar 5 – 10 % atau setara
268.935 jiwa peserta PBI. Dana kapitasi
dengan Rp. 1,8 triliun – Rp. 3,6 triliun dari
total yang dikucurkan kepada puskesmas
prediksi premi BPJS 2014 sekitar Rp.38,5
wilayah kota semarang
triliun.(3)
24.884.142.000,-. Rata-rata dana kapitasi
Dana
menjelaskan
yang
di
dapat
oleh
setiap
puskesmas
di
sejumlah Rp.
kota
semarang
Puskesmas dalam melakukan pelayanan
adalah Rp. 672.544.378,-. Dari dana yang
adalah menggunakan dana kapitasi yang
ada tentusaja memicu terjadinya fraud
diberikan oleh BPJS Kesehatan. Dana
dana
kapitasi merupakan besaran pembayaran
belum
per bulan yang dibayarkan di muka
strategi Kota Semarang dalam mencegah
kepada Puskesmas berdasarkan jumlah
terjadinya fraud dana kapitasi Puskesmas
peserta
dan
JKN
memperhitungkan pelayanan Artinya,
terdaftar, jenis
kesehatan
Puskesmas
tanpa
dan
yang
jumlah
adanya
penelitian
puskesmas,
kemudian
penelitian
mengenai
terkait
hal
tersebut
mempunyai daya ungkit yang besar untuk
diberikan.
menyelamatkan
pemanfaatan
dana
fasilitas
kapitasi yang ada di Puskesmas. Dari
kesehatan tingkat pertama yang dimiliki
latar belakang di atas peneliti memandang
pemerintah daerah akan mendapatkan
sangat perlu bagi Kota Semarang memiliki
transfer dana segar pada awal bulan
strategi untuk mencegah fraud maka
dengan hanya memperhitungkan pada
penelitian yang berjudul “Analisis Faktor
jumlah kepesertaan JKN di wilayahnya.
Internal dan Eksternal Sebagai Bahan
Dana yang telah dikirimkan ke Puskesmas
Penyusun Strategi Pencegahan Fraud
tersebut
oleh
Dana
jasa
Semarang”.
akan
Puskesmas
untuk
sebagai
kapitasi
dimanfaatkan pembayaran
Kapitasi
Puskesmas
di
Kota
pelayanan kesehatan (minimum sebesar METODE PENELITIAN
60% dari total dana kapitasi yang diminta) dan
sisanya
digunakan
untuk
biaya
Jenis penelitian yang digunakan dalam
operasional.(4)
penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Kota Semarang mempunyai 37 puskesmas
yang
menjadi
deskriptif dan rancangan penelitian yang
fasilitas
digunakan adalah dengan pendekatan
kesehatan tingkat pertama pada sistem
cross sectional study.
JKN
informan
ini.
Peserta
JKN
yang
berada
dilingkup wilayah kerja puskesmas kota
utama
dalam
penelitian
ini
adalah Kepala Puskesmas Kedung Mudu, 59
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kepala Puskesmas Karanganyar, satu
Kabupaten/Kota yang mempunyai jumlah
orang
penduduk terbesar di Jawa Tengah.
staf
seksi
Pembiayaan
Pemberdayaan
Kesehatan
Kota
Sarana dan prasarana kesehatan
Semarang, Kepala Sub Bagian Keuangan
yang dimiliki Kota Semarang adalah 32
Dinkes
Sedangkan
Rumah Sakit, 6 Rumah Bersalin, 37
informan triangulasi nya adalah Kepala
Puskesmas, 35 Puskesmas Pembantu, 37
Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Keliling, 1.559 Posyandu, 406
Primer BPJS KCU Semarang, satu orang
Apotik, 32 Labolatorium Swasta, 36 Klinik
staf Litbang KPK, dan Inspektur Pembantu
Spesialis, 7 Klinik 24 Jam, 23 Toko Obat,
Inspektorat Kota Semarang. Selain itu
80 Balai Pengobatan Umum, 25 Balai
penelitian
menggunakan
Pengobatan Gigi, 1.640 Dokter Umum
pandangan kepakaran, yang mengerti
Praktek Perorangan, 730 Dokter Spesialis
mengenai
Praktek, 393 Dokter Gigi Praktek.(5)
Kota
Dinkes
Semarang.
ini
juga
proses
puskesmas
yang
mengawal Puskesmas di Kota Semarang A. Alur Dana Kapitasi Puskesmas di
menuju ke sistem JKN, yaitu Kepala Bidang
Promosi
Kesehatan
Kota Semarang
dan
Pemberdayaan Lingkingan (PKPL) dan
Alur dana berlaku, yaitu Peraturan
Kepala Sub Bagian Keuangan Dinkes
Presiden Republik Indonesia Nomor 32
Kota Semarang.
tahun 2014 tentang pengelolaan dan pemanfaatan kesehatan
dana nasional
kapitasi
jaminan
pada
fasilitas
kesehatan tingkat perta milik pemerintah HASIL DAN PEMBAHASAN
daerah, dan peraturan menteri kesehatan
Jumlah penduduk Kota Semarang menurut
Buku
Estimasi
republik indoensia nomor 19 tentang
Penduduk
penggunaan
dana
kapitasi
jaminan
Menurut Umur Tunggal yang dikeluarkan
kesehatan nasional untuk jasa pelayanan
oleh Pusat Data & Informasi Kemenkes RI
kesehatan
dan
sampai dengan akhir Desember tahun
operasional
pada
2013 sebesar : 1.575.068 jiwa, terdiri dari
tingkat pertama milik pemerintah daerah,
773.764
jiwa
dan
kemudian ada beberapa point dalam
801.304
jiwa
perempuan.
peraturan tersebut yang dikembalikan ke
Dengan
jumlah
penduduk
laki-laki
penduduk sebesar
itu
dukungan fasilitas
biaya
kesehatan
Kota
daerah untuk disesuaikan dengan kondisi
Semarang masih termasuk dalam 5 besar
yang ada maka dari itu kota semarang mengeluarkan keputusan walikota nomor 60
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
900/426/2014
tentang
dana
kepentingan, penyuapan, hadiah tidak sah
kapitasi jaminan kesehatan nasional pada
dan pemerasan ekonomi; kecurangan
pusat kesehatan masyarakat di kota
yang
semarang, sebagai penjelas peraturan
Fraud Triangle Theory mendeskripsikan
yang sudah ada.
bahwa ada tiga kondisi yang umumnya
BPJS KESEHA
alokasi
berkaitan
dengan
komputer.(5)
hadir pada saat fraud terjadi, yaitu Insentif
PUSKESMAS
atau tekanan untuk melakukan fraud DANA KAPITASI
(pressure),
DOKUMEN PELAKSANAAN
Peluang
atau kesempatan
untuk melakukan fraud (opportunity), dan Dalih untuk membenarkan tindakan fraud
PEMANFAATAN DANA KAPITAS
(rationalization).(6)
60 % UNTUK JASA PELAYANAN KESEHATAN
40 % UNTUK DUKUNGAN OPERASIONAL PELAYANAN
a) Insentif
atau
untuk
melakukan fraud (pressure) Pada
75% UNTUK OBAT, ALAT KESEH
tekanan
muncul
25% KEGIATAN OPERASIO NAL PELAYANA
umumnya
karena
tekana
kebutuhan
atau
masalah finansial, kebutuhan yang tidak terduga, tekanan dari lingkungan kerja
LAPORAN BULANAN PENGGUNAAN DANA KAPITASI PUSKESMAS DISUSUN OLEH BENDAHARA
seperti
kurang
dihargainya
prestasi atau kinerja, gaji rendah dan tidak puas dengan pekerjaan. Dalam
PERSETUJUAN KEPALA PUSKESMAS
pelngelolaan PELAPORAN PENGGUNAAN DANA KAPITASI PUSKESMAS KE KEPALA
dana
kapitasi
puskesmas di kota semarang potensi
Gambar : Alur Dana Kapitasi Puskesmas
fraud
di Kota Semarang
melakukan kecurangan antra lain:
B. Analisis
Potensi
Fraud
pendapatan
fraud
terdiri
dan
untuk
&
belanja
dana
2) Meningkatkan poin untuk jumlah jasa pelayanan
pelaporan yang terdiri atas kecurangan keuangan
tenakan
kapitasi puskesmas
atas
empat kelompok besar, yaitu kecurangan
laporan
unsur
1) Meningkatkan anggaran di rencana
Dana
Kapitasi Puskesmas Bentuk-bentuk
dari
b) Peluang
laporan
atau
kesempatan
kecurangan lain ; penyalahgunaan aset
melakukan fraud (opportunity)
yang tediri atas kecurangan kas dan
Kesempatan kecurangan
korupsi
pengendalian internal untuk mencegah
atas
pertentangan 61
karena
melakukan
kecurangan persediaan dan aset lain; terdiri
timbul
untuk
untuk
lemahnya
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dan
mendeteksi
dari
kecurangan
itu
puskesmas
memungkinkan
untuk
sendiri, bisa juga dapat terjadi karena
terjadianya fraud dari unsur rasionalisasi
lemahnya sanksi, dan ketidak mampuan
untuk melakukan kecurangan, antara lain:
untuk menilai kualitas kerja. Dari kondisi-
1) Penambahan
poin
bagi
petugas
kondisi tersebut jika dimasukan ke dalam
puskesmas yang melakukan tugas
sistem
rangkap
pengelolaan
dana
kapitasi
puskesmas maka potensi fraud dana
2) Melakukan
kapitasi puskesmas di kota semarang dari
bantuan
unsur
yang juga didanai oelh dana BOK
peluang
untuk
melakukan
kecurangan antara lain:
operasional
dana
puskesmas
serta APBD.
1) Markup baiaya pembelian barang untuk
penggunakan
mendukung
3) Memanfaatkan sisa dana kapitasi
operasional
masuk
puskesmas
ke
dalam
dana
jasa
pelayanan.
2) Kolusi dengan pihak ketiga terkait
Analisis tersebut didukung oleh IE1
pengadaan aset puskesmas dari
dan IE2. IE1 menyatakan bahwa hasil
dana
analisis
bantuan
operasional
puskesmas
tersebut
secara
pemetaan
identifikasi fraud tersebut sudah relevan.
3) Membeli barang-barang yang tidak
Kemudian IE2
diperlukan
menyatakan hal yang
sama yaitu secara keseluruhan setuju
4) Belanja fiktif untuk aset puskesmas
dengan hasil analisis potensi fraud dana
5) Kecurangan pelaporan penggunaan
kapitasi puskesmas.
dana kapitasi puskesmas 6) Kecurangan
dalam
C. Analisis Faktor Internal
pelaporan
persediaan obat, alat kesehatan dan
Analisis
bahan-bahan medis habis pakai
kapitasi
fraud (rationalization)
bahwa
pelaku
tindaknnya
internal
melihat
pengawasan anti fraud internal dana
c) Dalih untuk membenarkan tindakan
Para
faktor
puskesmas
dengan
melihat:
Pengawasan aktif manajemen (Budaya
fraud
meyanikini
dan
kepedulian;
bukan
merupakan
pengembangan
SDM;
kode tindak
etik; lanjut;
suatau fraud tetapi adalah suatu yang
saluran komunikasi), struktur organisasi
memang
bahkan
dan pertanggungjawaban (Unit anti fraud,
kadang pealku merasa telah berjasa
uraian anti fraud, SDM anti fraud),
karena
Pengendalian
merupakan
telah
berbuat
haknya,
banyak
untuk
organisasi. Pengelolaan dana kapitasi
dan
pemantauan
(Kebijakan dan prosedur; pengendalian 62
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
SDM;
sistem
informasi).
terhadap sistem informasi pelaporan 3. Kurangnya pemahan mengnai pencegahan fraud dari bendahara puskesmas 4. Belum mempunyai kebijakan atau prosedur khusus untuk mencegah fraud dana kapitasi puskesmas 5. Kompetensi SDM pengawasan dana kapitasi belum mendalam untuk mencegah fraud Total
Didapat
kekuatan dan kelemahan pengelola dana kapitasi puskesmas sebagai berikut: Kemudian dari kekuatan dan kelemahan tersebut dilakukan pembobotan dan rating dengan metode IFAS. Tabel IFAS Faktor Internal Strategi Kekuatan 1. Budaya dan kepedulian terhadap anti fraud yang sudah baik di kota semarang 2. Alur komunikasi yang baik di tingkat dinas kesehatan dan puskesmas serta di intern puskesmas 3. Pengawasan internal yang berjenjang yang sudah berjalan 4. kepala puskesmas mempunyai Anti fraud awarenes yang baik 5. Pengendalia n pemanfaatan dana kapitasi secara berkala setiap bulannya Kelemahan 1. Belum
adanyan pembentuk an sistem unit anti fraud 2.
Kecendrunga n kurang terbuka
Bobot
0,15
0,05
Rating
4
2
Nilai ( B x R)
0,60
0,10
0,10
2
0,20
0,05
2
0,10
0,10
3
0,30
1,00
3,00
D. Analisis faktor Eksternal 0,15
4
Analisis faktor eksternal melihat dari
0,60
komponen Politik, pemerintahan, Hukum, Ekonomi, 0,10
3
dan
Dukungan.
Didapat
Peluang dan Ancaman dari pengelola
0,30
dana kapitasi adalah sebagai berikut: Dari
peluang
dilakukan 0,10
3
0,30
0,15
3
0,45
0,05
1
0,05
dan
ancaman
pembobotan
dan
tersebut rating
menggunakan metode EFAS. Faktor Eksternal Strategi Peluang 1. Kemudahan membentuk unit anti fraud dana kapitasi puskesmas 2. Sanksi hukum fraud dana kapitasi puskesmas yang jelas
63
Bobot
Rating
Nilai ( B x R)
0,15
4
0,60
0,15
4
0,60
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Faktor Eksternal Strategi dan tegas 3. Tahap transisi Puskesmas di Kota Semarang menjadi BLUD 4. Adanya pengawasan yang terprogram dari pemerintahan kota semarang 5. Adanya perwal kota semarang yang menjelaskan alokasi dana kapitasi puskesmas Ancaman 1. Sistem JKN yang masih baru sehingga pelaksanaan programnya masih belum Stabil 2. Regulasi yang masih bisa memicu kecurangan 3. Jumlah dana kapitasi Puskesmas yang terus bertambah setiap bulan 4. Sosialisasi Pemerintah mengenai tatalaksana pemanfaatan dana kapitasi yang masih kurang 5. Tupoksi pengawasan eksternal masih belum dijelaskan secara tegas dalam regulasi Total
Bobot
0,10
Rating
3
Kemudian dari IFAS dan EFAS pengelola
Nilai ( B x R)
dana
kapitasi
puskesmas,
untuk
menentukan
digunakan
posisi
organisasi,
didapat sebagai berikut:
0,30
Kekuatan – Kelamahan:1,90 – 1,10 = 0,80 Peluang – Ancaman: 2,1 – 0,95 = 1,15 0,10
3
0,30
0,10
3
0,30
Peluang 1
III
I
-1 Kekuatan
Kelemaha 1
0,10
3
0,30 VI
II
1 Ancaman
0,10
3
0,30
Gambar : posisi organisasi pengelola dan kapitasi puskesmas 0,10
2
0,20
E. Matriks SWOT Dari faktor internal dan eksternal yang 0,05
2
ada
0,10
kemudian
dipadukan
untuk
menetukan alternatif strategi pencegahan fraud dana kapitasi puskesmas. Sebagai berikut: IFAS
0,05
1
0,05
WEAKNESS (W)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
EFAS OPPORTUNITIES (O)
1,00
STRENGTH S (S)
3,05
64
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
THREATS
STRATEGI ST.
(T)
STRATEGI WT.
pemanfaatan
dana
kapitasi
puskesmas 2) Mempublikasikan
Sesuai dengan hasil positioning pengelola
dana
dana kapitasi puskesmas maka strategi
3) Melakukan
strategi tersebut sesuai dengan kuadran I, dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada. Dan
SO.
Berikut
stategi
tiap
pelatihan
terhadap
bendahara
puskesmas
tentang
tatakelola
pemanfaatan
dana
kapitasi puskesmas
strategi yang lain sebagai alternatif dari startegi
puskesmasi
puskesmas melalui online
yang digunkan adalah startegi SO, dimana
fokus memanfaatkan peluang
kapitasi
pemanfaatan
yang
KESIMPULAN
dihasilkan dari matriks SWOT:
1. Alur dana kapitasi puskesmas di Kota Semarang mengacu pada Perpres nomor 32 tahun 2014 dan Permenkes
a) Strategi SO
nomor 19 tahun 2014, serta yang SK
1) Membentuk unit khusus anti fraud
Walikota No. 900 / 426 / 2014.
dana kapitasi puskesmas.
2. Potensi
b) Strategi WO
puskesmas
1) Melakukan sosialisasi lebih intens
diantaranya
mengenai pencegahan fraud dana
kajian
dengan
pengawas
eksternal
mengenai
melakukan
setiap
puskesmas
eksterna
untuk
dana
kapitasi
pengelola
dana
kapitasi
menunjukan
posisi
puskesmas berada di kuadran I 4. Hasil Analisis SWOT didapat alternatif
membebaskan kota semarang dari
strategi untuk mencegah fraud dana
fraud dana kapitasi puskesmas
kapitasi puskesmas di kota semarang,
d) Strategi SW
antara lain sebagai berikut, dengan
selaku
prioritas utama adalah staregi SO.
penanggung jawab penuh dana puskesmas
Peluang,
organisasi peneglola dana kapitasi
1) Mebuat komitmen bersama untuk
kapitasi
dari
rasionalisasi untuk
fraud
puskesmas
c) Strategi ST
puskesmas
adalah
semarang
3. Hasil analisis faktor internal dan
mencegah fraud dana kapitasi
1) Kepala
kota
kapitasi
puskesmas.
kebijakan atau prosedur khusus bagi
dana
di
ancaman dan
kapitasi puskesmas 2) Melakukan
fraud
a) Strategi SO
terus
mengupdate informasi mengenai 65
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
1) Membentuk unit khusus anti fraud
dana
DAFTAR PUSTAKA
kapitasi
puskesmas
1. Undang-Undang
b) Strategi WO
Dasar
Negara
Kesatuan Republik indonesia 1945.
1) Melakukan
sosialisasi
lebih
Amandemen . Jakarta;
intens mengenai pencegahan fraud
dana
2. N [Internet]. National Health Care
kapitasi
Anti-Fraud
puskesmas
Association
(NHCAA).;
Available
2) Melakukan
kajian
from:
http://www.nhcaa.org/resources/healt
dengan
pengawas eksternal mengenai
h-care-anti-fraud-resources/report-
kebijakan
health-care-fraud.aspx
atau
prosedur
3. Workshop
khusus bagi setiap puskesmas
Blended
Learning
Proposal
Penelitian
untuk mencegah fraud dana
Penyusunan
kapitasi
Pencegahan dan Pengurangan Fraud
c) Strategi ST
dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
1) Mebuat
komitmen
untuk
membebaskan
semarang
dari
FK UGM;
bersama
fraud
4. Peraturan
kota
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk
d) Strategi SW puskesmas
penanggung
jawab
kapitasi
puskesmas
selaku
penuh
Jasa
Kesehatan
Dan
Dukungan Biaya Operasional Pada
terus
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. Jakarta;
informasi
mengenai
pemanfaatan
dana
kapitasi
2014.
puskesmas
5. Profil tahun
2) Mempublikasikan pemanfaatan dana
Kesehatan 2013.
Kota
Semarang
semarang:
Dinas
kesehatan kota semarang;
kapitasi puskesmasi tiap puskesmas
6. Karyono. Forensic Fraud. Yogyakarta:
melalui online
bendahara
Pelayanan
dana
mengupdate
3) Melakukan
Kesehehatan
Republik Indonesia no 19 tahun 2014
dana
kapitasi puskesmas
1) Kepala
Menteri
pelatihan
terhadap
puskesmas
tentang
andi; 2013.
tatakelola pemanfaatan dana kapitasi puskesmas.
66