Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol.1, No.2. Juni 2015
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS REHABILITASI HUTAN, LAHAN DAN MANFAATNYA TERHADAP MASYARAKAT DI KABUPATEN YAHUKIMO Thobby Wakarmamu Semuel Tande Bura Arung Lamba* Abstract The current research aimed to study, analyze and find out (1) the sffect of profile, institution, fund, economy, andpolicy on forest and land rehabilitation productivity; (2) the effect of forest and land productivity and use on community income, work force absorption, community forest value added; (3) community perception on use of forest and land rehabilitation in Yahukimo Regency. The population of this research was all the people who were residents of the regency, 680 community groups who had received funds for rehabilitation of their critical lands, and with the 5% (0.005) probability of significance, the minimal sample taken was 250 respondents. The data was analyzed to answer the problems and to prove the hypotheses by using descriptive analysis and SEM (Structural Equation Mode). The result os the study showed that: (1) The five variables: profile, institution, funds, economy, and policy which were tested to find out their effect on the forest and land rehabilitation productivity in Yahukimo Regency had positive and significant effect on forest and land productivity in Yahukimo Regency. When it was ranked according to their effect institution, policy, profile gave considerable effect while funding variable gave little effect; (2) the three indicators of usage tested (increase, income, work force absorption and value added increase) that were tested for their use concerning forest and land rehabilitation productivity gave positive and significant effect; (3) the community showed positive perception on the use of forest and land rehabilitation in Yahukimo Regency as been by 3 (Three) indicators of use. Keywords : Forest and Land Rehabilitation
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara yang mempunyai kawasan hutan tropis terluas di dunia. Luas kawasan hutannya mencapai 120,4 juta Ha atau sekitar 68% dari total luas wilayah daratan (Baplan 2002). Secara ekonomi, sejak tahun 1980-an, sumber daya hutan telah banyak memberi sumbangan terhadap peningkatan. Produk Nasional Bruto (PNB) Indonesia yang cukup pesat. Sayangnya, penebangan liar, kebakaran hutan, konversi lahan hutan, perluasan lahan pertanian yang tak terencana, reformasi politik dan kesenjangan
sosial menjadi penyebab utama terjadinya deg-radasi kawasan hutan yang diperkirakan telah mencapai 54,6 juta Ha, yang mencakup kawa-san hutan produksi, hutan lindung dan kon-servasi, dan 41,7 juta Ha lahan terdegradasi di luar kawasan hutan (Departemen Kehutanan, 2002). Mata pencaharian dari sekitar 10-20 juta masyarakat desa hutan yang mempunyai tingkat ketergantungan tinggi terhadap sum-berdaya hutan juga terkena dampak dari degradasi tersebut (Forest Watch Indonesia /Global Forest Watch, FWI/GFW, 2002; Sumardi et al. 2000). Tanggung jawab untuk merehabilitasi 96,3
128
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... juta Ha lahan yang rusak itu tidak hanya terletak di pundak Departemen Kehutanan, melainkan seluruh pemangku ke-pentingan, termasuk masyarakat desa yang bermukim di sekitar hutan. Luas lahan kritis di Indonesia pada tahun 2010 (data s/d tahun 2006) tanpa DKI Jakarta seluas ± 81.664.294,90 Ha yang terdiri atas sangat kritis 5.449.299,30 Ha, kritis 23.955.162,70 Ha dan agak kritis 52.259.832,90 Ha. Kegiatan rehabilitasi lahan kritis telah dilaksanakan sejak tahun 2005 s/d tahun 2010, pada tahun 2010 telah dilaksanakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan seluas 157.588 Ha di dalam kawasan hutan dan seluas 966.924 Ha di luar kawasan hutan. Data ini tidak termasuk kegiatan rehabilitasi di kawa-san pantai Dalam periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2006 s/d tahun 2010. Kegiatan reboisasi hutan pada tahun 2010 adalah 149.422,75 Ha. Pada tahun 2002, Departemen Kehutanan juga telah mengeluarkan kebijakan di bawah naungan perhutanan sosial (Social Forestry) untuk mempromosikan program rehabilitasi berbasis masyarakat. Rencana teknis untuk program ini dirancang berdasarkan rencana lima tahun Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL–5 tahun), dan menggunakan daerah aliran sungai (DAS) sebagai unit pengelolaan. Kategori prioritas pertama yang akan direhabilitasi mencakup 60 DAS. Namun, karena adanya kendala keuangan, program difokuskan untuk merehabilitasi 17 DAS dalam jangka waktu 5 tahun ke depan dengan total biaya US$ 1,6 Milyar (Baplan, 2003). Pada tahun 2005, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, tersebar pada 184 daerah aliran sungai (DAS) di 33 Provinsi yang meliputi 420 Kabupaten/Kota. Luas lahan Negara dan hutan milik yang direhabilitasi adalah masing-masing 284.920 Hektar dan 315.080 Ha. Salah satu wilayah Indonesia yang terus menggalakkan program rehabilitasi hutan dan lahan adalah Provinsi Papua. Berdasarkan laporan Dinas Kehutanan Provinsi Papua bahwa selama 10 tahun (2000
sampai 2010) luas lahan kritis di luar hutan negara di Papua meningkat dengan angka yang tinggi dibandingkan dengan luas hutan yang direhablitasi. Kegiatan rehablitasi yang dilaku-kan di provinsi Papua pada tahun 1995 adalah seluas 41.242 Ha dan pada tahun 2004 adalah seluas 63.318 Ha (Pemerintah Provinsi Papua, 2005). Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu kabupaten di provinsi Papua yang mendapatkan program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Berdasarkan peta pemantapan kawasan hutan (BPKH) Wilayah X Papua (2006) jumlah lahan kritis di kabupaten Yahukimo provinsi Papua adalah 413.660 Ha. Sejak dimulainya program rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Yahukimo total realisasinya berkisar 1.515 Ha. Disamping program RHL diharapkan dapat memperbaiki kualias hutan dan lahan tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hutan dan pendapatan masyarakat. Meskipun demikian, tingkat produktivitas hutan dan pendapatan masyarakat sebagai implikasi dari program RHL ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; faktor sosial, ekonomi, kelembagaan (institusi), pendanaan, dan kebijakan. Sehubungan dengan semua latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentan “Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan, serta manfaatnya terhadap masyarakat di kabupaten Yahukimo, provinsi Papua”. 1.2.
Masalah Penelitian Di kabupaten Yahukimo, evaluasi tentang kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang terkait dengan perbaikan ekonomi masyarakat, serta dampak terhadap partumbuhan sektor lainnya termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya belum pernah dilakukan sehingga sering mengalami kesulitan dalam penyempurnaan kebijakan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat. Oleh karena itu, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut;
129
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... 1. Bagaimanakah pengaruh profil, institusi (lembaga), dana, ekonomi dan policy (kebijakan) terhadap produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo ? 2. Bagaimanakah pengaruh produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan (manfaat) terhadap pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah hutan rakyat di kabupaten Yahukimo ? BAB II. PENELITIAN TERDAHULU 1. Adam Soli (2001), dengan penelitiannya yang berjudul; Pengaruh rehabilitasi hutan terhadap perekonomian daerah di Sulawesi Tengah. Variabel-variabel yang ditelitih dalam penelitian ini adalah; Penyerapan tenaga kerja, pendapatan bagi petani hutan, dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah. Hasil penelitiannya adalah; semua variable yang di uji dipengaruhi secara signifikan, tetapi yang paling dipengaruhi adalah variabel pendapatan, kemudian penyerapan tenaga kerja. 2. Akbar Halim (2010), dalam penelitiannya yang berjudul; Kajian pengaruh rehabilitasi irigasi terhadap perekonomian masyarakat di kawasan Luwu Utara. Variabel-variabel yang ditelitih adalah; penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat tani, ekonomi, peningkatan nilai lahan, ketersedian bahan makanan. Hasilnya menyimpulkan bahwa; Semua variabel mengalami peningkatan secara signifikan, tetapi yang paling meningkat adalah pendapatan dan nilai lahan. 3. Arung Lamba’ (2010), dengan penelitiannya yang berjudul; Fleksibilitas dan produktivitas sektor informal perkotaan di kota Jayapura – provinsi Papua, Hasil penelitiannya menemukan bahwa; Bahwa dari 3 (tiga) variabel (lokasi, sumberdaya manusia (profil), dan permintaan) yang diuji sebagai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi produk-
4.
5.
6.
7.
130
tivitas usaha sektor informal perkotaan yang ada di kota Jayapura, maka hanya sumberdaya manusia (profil), dan permintaan yang mempunyai pengaruh postif dan signifikan, sedang lokasi walaupun pengaruhnya positif tetapi sangat kecil (tidak signifikan). Hardjasoemantri, dkk (1985), dengan penelitiannya yang berjudul; Potensi dan peluang pengembangan sumberdaya alam (hutan) di Kalimantan Selatan. Hasil menemukan bahwa; Faktor-faktor yang penting dibutukan adalah dana dan dan institusi. Lembaga Penelitian Ekonomi UGM (1983), dengan penelitiannya yang berjudul; Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi petani sayur-sayuran di dipedesaan yang ada disekitrar kota Jogyakarta. Dengan hasil penelitiannya bahwa; Modal (dana) dan tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan kedua duanya dapat bersifat saling mengganti. Hal ini dibentuk dalam persamaan Q = (L,K,N), dimana Q = Output, L = Labour, K = Kapital dan N = Sumber Daya. Yang dimaksud dengan modal adalah dana yang digunakan dalam proses produksi saja, tidak termasuk nilai tanah dan bangunan yang ditempati atau biasa disebut dengan modal kerja. Lisa (2000), dalam penelitiannya dengan judul; Sejarah panjang dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan produksi Industri-industri besar di Surabaya dan sekitarnya. Variabelvariabel yang diteliti adalah; Bahan baku, pasar, dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitiannya memberikan infor-masi bahwa: Ketiga variabel tersebut mempengaruhi, tetapi variable yang paling mempengaruhi terhadap perkem-bangan industri adalah kebijakan Maxseal Suharto (1998), dengan penelitiannya yang berjudul; Faktor-faktor yang mendorong perubahan penggunaan
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... lahan adalah politik, ekonomi, demografi dan budaya. Hasil penelitiannya menemukan bahwa; Aspek politik adalah adanya kebijakan yang dilakukan oleh pengambil keputusan yang mempengaruhi terhadap pola perubahan penggunaan lahan. Selanjutnya partumbuhan ekonomi, perubahan pendapatan dan konsumsi juga merupakan faktor penyebab perubahan penggunaan lahan. Sebagai contoh, meningkatnya kebutuhan akan ruang tempat hidup, transportasi dan tempat rekreasi akan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Teknologi juga berperan dalam menggeser fungsi lahan. 8. Halamoan Hutajulu (2013), dengan penelitiannya yang berjudul; Penebangan liar di Pengunungan Cycloops (Cagar Alam), dampak dan kerugian ekonomi terhadap masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa; jumlah biaya operasi pengamanan dan perlindungan hutan Cycloops tahun 2007 hanya Rp. 121.870.000 sementara kerugian kehilangan pendapatan Negara akibat penebangan liar sebesar Rp. 1.942.866.894.272. 9. Handoko, dkk (2005), dengan penelitiannya yang berjudul; Model dan strategis pengembangan usaha-usaha kerajinan rumah tangga di kabupaten Solo, Stranas UGM. Jogyakarta. Variabel-variabel di teliti adalah; dana (modal), profil individu, pasar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa; Dari ketiga variabel ini yang paling berperan adalah dana kemudian profil atau karakteristik individu. 10. Hulmat Hutosoit (2006), dengan penelitiannya yang berjudul; Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pengusaha hasil hutan (kayu) di Sumatra Utara. Variabel-variabel diteliti adalah : karakteristik pengusaha, permintaan, institusi usaha, dan kebijakan pemerintah. Sementara variabel produktivitas adalah kualitas produksi dan kuantitas produksi. Dengan menggunakan alat
analisa Structural Equation Modelling (SEM), maka penelitian ini menghasilkan: Semua variabel yang diuji berpengaruh, tetapi variabel intitusi usaha pengaruhnya tidak signifkan. 11. Mursidin (1997), yang meneliti tentang; Pengaruh karakteristik (profil) individu terhadap pengusaha lokal di kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Variabel-variabel yang diteliti adalah; Karakter pemilik, karakter tenaga kerja, karakter lingkungan eksternal, lingkungan Internal keuangan dan kebijakan pemerintah. Dengan menggunakan alat analisa kuantitatif regressi berganda cobb-doglass, maka penelitian ini dapat menghasilkan berapa kesimpulan yaitu: a. Semua variabel mempunyai pengaruh; b. Ada 3 (tiga) variabel yang perpengaruh signfikan, yaitu; Karakter pemilik, karakter tenaga kerja, dan lingkungan internal. c. Tiga variabel lainnya pengaruhnya tidak signifikan. 12. Suratmo (2002), yang meneliti tentang; Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi petani kecil di Jawa Barat. Dalam penelitian ini variabelvariabel yang diteliti adalah : Profil individu para petani, kondisi lahan, ekonomi/ modal dan lingkungan institusi. Dengan menggunakan alat analisa kuantitatif regresi berganda, maka penelitian ini dapat menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu: a. Semua variabel yang diuji mempunyai pengaruh, baik itu secara bersamasama (simultan) maupun secara sendiri-sendiri (parsial). b. Variabel yang paling kuat pengaruhnya secara berturut-turut adalah : variabel ekonomi/modal, profil individu, dan kondisi lahan. 13. Mikkelsen (2006), dengan judul penelitiannya; Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas rehabilitas
131
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... hutan di Banjarmasin. Variabel-variabel yang dianalisa adalah : pengaruh institusi (lembaga), jumlah dana, policy (kebijakan), pengaruh kesadaran masyarakat, dan ekonomi masyarakat. Dengan menggunakan alat analisa yang digunakan adalah; dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), maka penelitian ini menghasilkan: bahwa dari kelima variabel yang diuji ada empat (pengaruh institusi (lembaga), jumlah dana, policy (kebijakan) dan pengaruh kesadaran masyarakat) berpengaruh positif dan sangat signifikan baik terhadap produktivitas rehabilitas hutan di Banjarmasin, dan hanya satu yaitu variabel ekonomi masyaraka berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kuantitas produksi produktivitas rehabilitas hutan. 14. Kartasapoetra (2007), meneliti tentang; Studi tentang dampak dari peningkatan produktifitas usaha wisata alam di Bandung. Dalam penelitian ini variabelvariabel yang diteliti adalah : pendapatan, modal, tenaga kerja yang digunakan dan kedudukan sosial dalam masyarakat. Indikator yang digunakan untuk mengukur produktivits adalah: Motivasi kerja, kualitas kerja dan efektifitas kerja. Dengan menggunakan alat analisa kuantitatif kontribusi, maka penelitian ini dapat menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu : a. Semua variabel yang diuji memperoleh dampak positip dari adanya peningkatan produktifitas usaha, tetapi dengan tingkat yang berbedabeda. b. Variabel yang memperoleh dampak yang lebih tinggi adalah meningkatnya pendapatan, kemudian meningkatnya kedudukan sosial dalam masyarakat, modal/aset yang digunakan, dan yang paling rendah jumlah tenaga kerja yang digunakan.
BAB
III. KONSEPTUAL TENTANG HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN HIPOTESA 1.1. Kerangka Konseptual Persamaan dalam SEM menggambarkan semua hubungan antar konstruk (variable dependen dan independen) yang terlibat dalam suatu analisis. Dalam penelitian ini variable laten eksogennya adalah profil penelitian, institusi/ kelembagaan, dana, ekonomi dan kebijakan (policy) sedangkan variable endogennya adalah produktivitas dan nilai manfaat. Kerangka Konseptual Penelitian (Pengembangan Path Diagram)
132
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... Keterangan: Variabel Laten Eksogen dan Indikatornya: Profil (ξ1) : Faktor Profil Petani X1 : Pendidikan Petani X2 : Pengalaman Mengelolah Lahan X3 : Jumlah Anggota Rumah Tangga Institusi (ξ2) : Faktor Institusi/ Kelembagaan Petani X4 : Kelas Kelompok Tani X5 : Partsisipasi dalam pertemuan/ pelatihan/ penyuluhan X6 : Persepsi atas materi pertemuan/ pelatihan/ penyuluhan Ekonomi (ξ3) : Faktor Ekonomi X7 : Pendapatan Petani X8 : Tingkat Ketergantungan Hutan rakyat X9 : Jumlah anggota keluarga yang bekerja Dana (ξ4) : Faktor Pendanaan X10 : Jumlah Pendanaan Sarana Produksi X11 : Jumlah Pendanaan Penanaman dan Pemeliharaan Kebijakan (ξ5) : Faktor Kebijakan/ Policy X12 : Kebijakan Bantuan/ Dana Sarana Produksi X13 : Kebijakan Bantuan/Dana Penanaman & Pemeliharaan X14 : Frekuensi Pelatihan/ Penyuluhan Variabel Laten Endogem dan Indikatornya: Produktivitas (ε1): Produktivitas Rehabilitasi Lahan Y1 : Produktivitas Lahan Y2 : Produktivitas Tenaga Kerja Y3 : Produktivitas Modal Manfaat (ε2) : Manfaat yang Diperoleh Y4 : Pendapatan Y5 : Penyerapan Tenaga Kerja Y6 : Nilai Tambah e : Error term variabel endogen dan eksogen Model persamaan structural yang dapat disusun adalah sebagai berikut: ε1 = γ11ξ1 + γ12ξ2 + γ13ξ3 + γ14ξ4 + δ1 ε2 = β1ε1+ δ1 Dimana: ξ1 = Profil Petani ξ2 = Institusi ξ3 = Ekonomi ξ4 = Dana ξ5 = Kebijakan ε1 = Produktivitas Rehabilitasi Lahan ε2 = Manfaat yang diterima oleh masyarakat petani
133
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... terhadap produktivitas hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo. 1.4. Diduga bahwa; Faktor ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo. 1.5. Diduga bahwa; Faktor policy (kebijakan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo. 2. Hipotesa untuk masalah kedua. 3. Kelompok masyarakat yang memiliki lahan milik minimal 0,25 Ha. Dengan demikian, besarnya populasi dalam penelitian ini adalah 630 petani lahan milik sebagai kepala keluarga. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin
1.2. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesa untuk masalah pertama. 1.1. Diduga bahwa; Faktor profil berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo. 1.2. Diduga bahwa; Faktor institusi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo. 1.3. Diduga bahwa; Faktor dana, berpengaruh positif dan signifikan 2.1 Diduga bahwa; Faktor produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan masyarakat di kabupaten Yahukimo. 2.2 Diduga bahwa; Faktor produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di kabupaten Yahukimo. 2.3 Diduga bahwa; Faktor produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tambah hutan rakyat di kabupaten Yahukimo.
Dimana: n = Jumlah sampel minimal N = Banyaknya Populasi d = Galat pendugaan…...…. (Bungin 2005) Berdasarkan rumus tersebut, jika digunakan galat pendugaan 5 % (0.05), maka sampel minimal yang akan dipilih adalah sebagai berikut :
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua masyarakat yang menetap di wilayah lahan kritis dan pernah mendapat bantuan dana rehabilitasi lahan milik. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Yahukimo (2013), terdapat 420 kelompok masyarakat yang pernah menerima bantuan dana rehabilitasi bantuan dana rehabilitasi lahan milik yang kritis tersebut. Pengambilan responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada dua criteria yaitu: 1. Kelompok masyarakat yang pernah memperoleh hasil hutan milik berupa kayu dan non kayu
Berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal di atas, diperoleh jumlah sampel sebanyak 250 petani lahan milik atau kepala keluarga. 4.2.Jenis Dan Metode Pegumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini secara umum terdiri atas dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data-data kualitatif akan diukur dengan menggunakan skala likert. Data kuantitatif dalam pene-litian ini adalah data yang berwujud numeric, baik itu berskala interval maupun ratio.
134
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... 2. Motode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data ini digunakan beberapa teknik yaitu penyebaran kuisioner, wawancara, dan diskusi dengan responden. Data sekunder diperoleh dari data-data institusi pemerintah terkait, sawasta, pelaku usaha, maupun lembaga swadaya masyarakat.
5.
6.
4.3.
Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam mengolah data dan untuk menguji semua hipotesis-hipotesis adalah analisa regresi dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model) yang dioperasikan melalui program AMOS (Analysis of Moment Structure). 4.4. Defenisi Operasional 1. Profil Petani, adalah merupakan faktor internal rumah tangga pelaku keluarga petani hutan rakyat yang melekat pada penerima bantuan dana rehabilitasi lahan milik, yang ada di kabupaten Yahokimo. Kemudian indikator-indikator yang diguna-kan untuk mengukur profil petani terdiri atas; Tingkat pendidikan, Tingkat pengalaman mengelola hutan dan lahan, dan Jumlah anggota keluarga 2. Institusi/ Kelembagaan, adalah faktor kelembagaan petani penerima bantuan rehabilitasi lahan milik di kabupaten Yahokimo. Dengan indikator-indikator ukurannya adalah kelas kelompok tani, Partisipasi dalam pertemuan, dan Persepsi atas pertemuan. 3. Ekonomi, merupakan keberadaan ekonomi penerima bantuan dana rehabilitasi lahan milik di kabupaten Yahokimo. Dan indikator-indikator untuk mengukur ekonomi tersebut adalah: Pendapatan rumah tangga petani, Tingkat ketergantungan hutan rakyat, dan Jumlah anggota keluarga yang bekerja 4. Dana, merupakan keberadaan dana bagi penerima bantuan dana rehabilitasi lahan milik rakyat yang ada di kabupaten
7.
8.
Yahokimo, dan indikator-Indikator pengukurannya adalah; Jumlah pendanaan sarana produksi, Jumlah biaya penanaman dan pemeliharaan Kebijakan Bantuan, adalah kebijakan penggunaan bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan milik yang ada di kabupaten Yahokimo. Kemudian indikator-Indikator yang digunakan untuk mengukur kebijakan tersebut, terdiri dari: Kebijakan bantuan dana sarana produksi, Kebijakan bantuan dana penanaman-pemeliharaan, dan Kebijakan bantuan pelatihan dan penyuluhan Produktivitas Rehabilitasi Lahan, adalah merupakan tingkat keberhasilan rehabilitasi lahan milik masyarakat dengan adanya kegiatan rehabilitasi lahan milik yang ada di kabupaten Yahokimo. Indikator- indikator yang digunakan untuk mengukur produktivitas rehabilitasi hutan lahan sebagai berikut: Produktivitas lahan, Produktivitas tenaga kerja, dan Produktivitas modal Manfaat, merupakan hasil yang dapat diperoleh dan dirasakan petani terkait dengan kebijakan rehabilitasi lahan milik yang ada di kabupaten Yahokimo. Kemudian indikator-Indikator yang digunakan untuk mengukur manfaat tersebut, terdiri dari; Peningkatan pendapatan, Penyerapan tenaga kerja, dan Peningkatan nilai tambah
BAB V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Structural Equation Model (SEM)
135
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang...
Tabel 1. Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Program RHLTerhadap Hutan Dan Lahan Dan Nilai Manfaat Dari Produktivitas Variabel Laten Variabel laten Hubungan Loading Factor Endogen Eksogen produktivitas <--Profil 0.570 produktivitas
<---
Institusi
0.722
produktivitas produktivitas
<--<---
Ekonomi Dana
0.629 0.561
produktivitas
<---
Kebijakan
0.690
Produktivitas
1.000
manfaat <--Sumber: hasil penelitian,,2015 bura model3fin1.amw Page 1 of 5
136
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang...
Terdapat hubungan linear yang kuat (loading faktor >0.5) antara variabel laten eksogen (profil, institusi, ekonomi, dana, dan kebijakan) terhadap produktivitas lahan yang selanjunya berpengaruh pada nilai manfaat lahan. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap hubungan linear antara faktor profil petani, institusi (kelembagaan), ekonomi, pendanaan dan kebijakan terhadap produktivitas hutan dan lahan yang selanjutnya berkontribusi terhadap nilai manfaat lahan. Semakin tinggi faktor profil petani, institusi (kelembagaan), ekonomi, pendanaan dan kebijakan maka produktivitas lahan juga meningkat dan
selanjutnya nilai manfaat lahan juga bertambah sehingga pendapatan masyarakat meningkat. 5.2.1.Tingkat Signifikansi Pangaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen dan Indikator Terhadap Variabelnya. Bagian ini akan memibahas tentang variabel independen (Profil, institusi, ekonomi, dana dan kebijakan) mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Produktivitas, dan indikator mana yang mempunyai pengaruh terhadap variabelnya.
Tabel 2. Regression Weights: (Group number 1 - Default model) variabel
Hubungan
variabel
Estimate
S.E.
C.R.
P
Label
produktivitas
<---
profil
.141
.207
.685 .049 par_14
produktivitas
<---
institusi
.262
.251
1.045 .029 par_15
produktivitas
<---
ekonomi
.054
.210
.255 .048 par_16
produktivitas
<---
dana
.395
.151
2.611 .009 par_17
produktivitas
<---
kebijakan
.389
.125
3.102 .002 par_18
Manfaat
<---
produktivitas
1.048
.044
23.648
x3
<---
profil
1.000
x2
<---
profil
-.550
.279
-1.973 .048 par_1
x1
<---
profil
.760
.355
2.137 .033 par_2
x6
<---
institusi
1.000
x5
<---
institusi
.714
.081
8.836
x4
<---
institusi
.132
.064
2.066 .039 par_4
x9
<---
ekonomi
1.000
x8
<---
ekonomi
1.309
.133
9.830
*** par_5
x7
<---
ekonomi
1.417
.135
10.495
*** par_6
x11
<---
dana
1.000
x10
<---
dana
1.140
.074
15.453
*** par_7
x14
<---
kebijakan
1.000
x13
<---
kebijakan
.572
.050
11.408
*** par_8
x12
<---
kebijakan
.364
.052
7.016
*** par_9
y3
<---
produktivitas
1.000
y2
<---
produktivitas
.953
.045
21.083
*** par_10
y1
<---
produktivitas
.829
.042
19.570
*** par_11
y6
<---
manfaat
1.000
137
*** par_19
*** par_3
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang...
variabel
Hubungan
variabel
Estimate
S.E.
C.R.
P
Label
y5
<---
manfaat
.839
.041
20.275
*** par_12
y4
<---
manfaat
.710
.036
19.563
*** par_13
Sumber: hasil penelitian,,2014 bura model3fin1.amw Page 2 of 5 Dari hasil analisa structural equation modeling (SEM) tentang pengujian pengaruh antara variabel dalam tabel di atas, maka dengan menggunakan standar probabilitas signifikansi pada taraf (ά) = 0,10), maka diketemukanlah beberapa hal, antara lain bahwa; 1. Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas (Dependen) Dari sebanyak 5 (lima) variabel independen yang diuji (Profil, institusi, ekonomi, dana dan kebijakan), maka semuanya mempunyai pengaruh yang signi-fikan terhadap produktivitaskat signifikansi yang berbeda-beda, sesuai tingkat proba-bilitasnya masing-masing variabel sebagai berikut: a. Profil, karena nilai probabilitasnya cukup kecil yaitu 0,049, sehingga pengaruhnya cukup signifikan b. Institus, dengan nilai probabilitasnya cukup kecil yaitu 0,029, sehingga pengaruhnya cukup signifikan c. Ekonomi, dengan nilai probabilitasnya cukup kecil yaitu 0,048, sehingga pengaruhnya cukup signifikan d. Dana, dengan nilai probabilitasnya sangat kecil yaitu 0,009, sehingga pengaruhnya sangat signifikan e. Kebijakan dengan nilai probabilitasnya sangat kecil yaitu 0,002, sehingga pengaruhnya sangat signifikan 2. Variabel Produktivitas Mempengaruhi Manfaat Karena probabilitasnya mendekati nol (***), sehingga pengaruhnya sangat signifikan
3. Peranan Indikator-Indikator Dalam Setiap Variabel a. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Profil Dalam penelitian ini variabel profil mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Pendidikan, Pengalamam, dan Anggota rumah tangga, dengan nilai peranannya masingmasing indikator sebagai berikut; - Untuk indikator pendidkan (x1), karena probabilitasnya cukup kecil (0,048) , maka peranannya adalah cukup signifikan - Untuk indikator pengalamam (x2), dengan nilai probabilitasnya cukup kecil (0,033), sehingga peranannya adalah cukup signifikan - Untuk indikator anggota Rumah Tangga (x3), dengan nilai probabilitasnya 0 , sehingga peranannya adalah sangat signifikan b. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Institusi. Untuk variabel Institusi juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Kelas kelompok tani, Pertisipasi dalam pertemuan atau pelatihan, dan Persepsi atas materi pertemuan atau pelatihan dengan nilai peranan masing masing indikator sebagai berikut : - Untuk indikator kelas kelompok tani (x4), karena probabilitasnya cukup kecil (0,039), maka peranannya adalah cukup signifikan - Untuk indikator pertisipasi dalam pertemuan atau pelatihan (x5), dengan nilai probabilitasnya menekati 0 (***), sehingga peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator persepsi atas materi pertemuan atau pelatihan (x6), dengan nilai probabilitasnya 0, sehingga peranannya adalah sangat signifikan
138
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... c. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Ekonomi. Untuk variabel ekonomi juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Pendapatan petani, Tingkat ketergantungan hutan rakyat, dan Jumlah anggota keluarga yang bekerja, dengan nilai peranan masing-masing indikator sebagai berikut : - Untuk indikator Pendapatan petani (x7), karena probabilitasnya mendekati 0 (***), maka peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Tingkat ketergantungan hutan Rakyat (x8), dengan nilai probabilitasnya menekati 0 (***), sehingga peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Jumlah anggota keluarga yang bekerja, (x9), dengan nilai probabilitasnya 0, sehingga peranannya adalah sangat signifikan d. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Dana Untuk variabel dana mempunyai 2 (dua) indikator yaitu; Jumlah pendanaan sarana prasarana, dan Jumlah pendanaan penanaman dan pemeliharaan, dengan nilai peranan masing-masing indikator sebagai berikut: - Untuk indikator pendanaan sarana prasarana (x10), karena probabilitasnya adalah 0, maka peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator pendanaan penanaman dan pemeliharaan (x11), dengan nilai probabilitasnya menekati 0 (***), sehingga peranannya adalah sangat signifikan e. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Kebijaksaan (policy) Untuk variabel Kebijaksaan (policy) juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Kebijakan bantuan dana sarana produksi, Kebijakan bantuan dana sarana penanaman dan pemeliharaan, dan Frekuensi pelatihan penyuluhan, den-
139
gan nilai peranan masing-masing indikator sebagai berikut; - Untuk indikator Kebijakan bantuan dana sarana produksi (x12), karena probabilitasnya sama dengan 0, maka peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Kebijakan bantuan dana sarana penanaman dan pemeliharaan (x13), dengan nilai probabilitasnya menekati 0 (***), sehingga peranannya sangat signifikan - Untuk indikator Frekuensi pelatihan penyuluhan (x14), dengan nilai probabilitasnya 0, sehingga peranannya adalah sangat signifikan f. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Produktivitas Rehabilitas Lahan Untuk variabel Produktivitas rehabilitas lahan, yang juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Produktivitas lahan, Produktivitas tenaga kerja, dan Produktivitas modal, dengan nilai peranan masing-masing indikator sebagai berikut; - Untuk indikator Produktivitas lahan (y1), karena probabilitasnya menekati 0 (***), maka peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Produktivitas tenaga kerja (y2), dengan nilai probabilitasnya juga menekati 0 (***), sehingga peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Produktivitas modal (y3), dengan nilai probabilitasnya 0, sehingga peranannya adalah sangat signifikan g. Peranan Indikator-Indikator Dari Variabel Manfaat Yang Diperoleh Untuk variabel Variabel Kebijaksaan (policy) juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Pendapatan, Penyerapan tenaga kerja, dan Nilai tambah lahan, dengan nilai peranan masing-masing indikator sebagai berikut;
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... - Untuk indikator Pendapatan (y4), karena probabilitasnya sama dengan menekati 0 (***), maka peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Penyerapan tenaga kerja (y5), dengan nilai probabilitasnya menekati 0 (***), sehingga peranannya adalah sangat signifikan - Untuk indikator Nilai tambah lahan, (y6), dengan nilai probabilitasnya 0, sehingga peranannya adalah sangat signifikan Berdasarkan hasil dari analisis structural equation modeling (SEM) di atas maka dapat ditarik disimpulkan, bahwa; 1. Dari 5 (lima) variabel independen (Profil, Institusi, Ekonomi, Dana, dan Variabel Kebijaksaan (policy), maka sesuai dengan
analisa SEM diatas semuanya mempunyai pengaruh yang signifikan dengan tingkat yang berbeda-beda. Untuk Profil dan Institus, dengan nilai probabilitasnya cukup kecil, dan sangat kecil, sehingga pengaruhnya juga antara cukup signifikan dan sangat signifiksn. Kemudian untuk variabel Ekonomi, Dana dan Kebijakan karena nilai probabilitasnya semuanya sangat kecil, sehingga pengaruhnya sangat signifikan. 2. Variabel independen produktivitas yang diduga berpengaruh kepada manfaat, juga mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. 3. Peranan semua indikator dalam setiap variabelnya mempunyai peranan sangat signifikan
5.2.2. Besarnya Pengaruh Variabel Independen Terhadap Dependen, Dan Peranan Setiap Indikator Terhadap Variabelnya Tabel 3. Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Variable Hubungan variabel Estiimate Produktivitas <--Profil 0.570 Produktivitas Produktivitas
<--<---
Institusi Ekonomi
0.722 0.629
Produktivitas
<---
Dana
0.561
Produktivitas Manfaat
<--<---
kebijakan produktivitas
0.690 1.000
x3
<---
profil
0.546
x2
<---
profil
0.736
x1 x6
<--<---
profil institusi
0.680 0.575
x5
<---
institusi
0.579
x4
<---
institusi
0.514
x9 x8
<--<---
ekonomi ekonomi
0.778 0.772
x7
<---
ekonomi
0.861
x11
<---
dana
0.756
x10 x14
<--<---
dana kebijakan
0.868 0.928
x13
<---
kebijakan
0.648
140
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang...
Variable x12 y3
Hubungan <--<---
variabel kebijakan produktivitas
Estiimate 0.436 0.917
y2
<---
produktivitas
0.867
y1
<---
produktivitas
0.840
y6 y5
<--<---
manfaat manfaat
0.912 0.857
y4 <--Sumber: hasil penelitian,,2014 bura model3fin1.amw Page 3 of 5
manfaat
0.844
Melihat angka hasil pengujian analisa structural equation modeling (SEM) tentang pengaruh antara variabel dari Tabel di atas, maka analisanya adalah sebagai berikut; 1. Besarnya Pengaruh Variabel Independen Terhadap Dependen. Dari 5 (lima) variabel independen yang diuji, yaitu: Profil, Institusi, Ekonomi, Dana, dan Variabel Kebijaksaan (policy), maka kesemuanya mempunyai pengaruh yang positif dengan perbandingan besarnya pengaruh, sebagai berikut: - Yang paling besar pengaruhnya adalah variabel Institus, dengan nilai istmatenya 0,722. - Kemudian menyusul paling besar ke 2 adalah variabel Kebijakani, dengan nilai estimatenya sebesar 0,690, - Kemudian menyusul besar (kuat) ke 3 adalah variabel Ekonomi, dengan nilai estimatenya sebesar 0,629, - Menyusul variabel Profil, dengan nilai estimatenya sebesar 0,570 - Dan yang paling kecil pengaruhnya adalah variabel dana, dengan nilai estimatenya sebesar 0,561 2. Besarnya Pengaruh Variabel Produktivitas Terhadap Manfaat Besarnya pengaruh produkstivitas sebagai variabel Independen terhadap Manfaat sebagai variabel dependen adalah sangat besar dengan nilai estimatenya adalah 1,00
3. Peranan setiap Indikator Terhadap Variabelnya a. Untuk variabel Profil yang mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Pendidikan petani (x1), Pengalamaan pengelolaan lahan (x2), dan Jumlah anggota rumah tangga (x3), semua indikator tersebut mempunyai peran positif dalam variabel Profil dengan nilai estimate masingmasing diurut sesuai yang paling besar (kuat) adalah sebagai berikut; - Indikator yang paling kuat peranannya terhadap variabel Profil, adalah indikator Pengalamaan pengelolaan lahan (x2), dengan nilai estimatenya sebesar 0,736 - Kemudian Pendidikan petani (x1) dengan nilai estimasinya sebesar 0,680 - Dan yang kecil peranannya adalah Jumlah anggota rumah tangga (x3), dengan nilai estimatenya sebesar 0,546. b. Untuk variabel Institusi yang juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Kelas kelompok tani (x4), Partisivasi dalam pertemuan atau pelatihan (x5), dan Persepsi atas materi pertemuan atau pelatihan (x6), maka ketiganya mempunyai peranan yang positif dan hampir sama terhadap variabel produktivitas dengan besar estimasinya masing-masing sebagai berikut:
141
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... - Indikator Partisivasi dalam pertemuan atau pelatihan (x5), yang paling besar (kuat) peranannya, terhadap variabel Institusi dengan nilai estimatenya sebesar 0,579 - Kemudian indikator Partisivasi dalam pertemuan atau pelatihan, (x6) dengan nilai istimatenya hanya 0,575. - Dan untuk indikator Kelas kelompok tani (x4), dengan nilai istimaten 0,514. c. Untuk variabel Ekonomi yang mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; Pendapatan petani (x7), Tingkat ketergantungan hutan lahan (x8), dan Jumlah anggota keluarga yang bekerja (x9), semua indikator tersebut mempunyai peran positif dalam variabel ekonomi sebagai berikut; - Indikator yang paling kuat peranannya dalam variabel Ekonomi adalah indikator Pendapatan petani (x7, dengan nilai estimatenya sebesar 0,861 - Kemudian menyusul indikator Jumlah anggota keluarga yang bekerja (x9), dengan nilai estimasinya sebesar 0,778 - Dan yang kecil peranannya dalam variabel Ekonomi adalah indikator Tingkat ketergantungan hutan lahan (x8), dengan nilai estimatenya sebesar 0,772. d. Untuk variabel Dana yang juga mempunyai 2 indikator yaitu; indikator Jumlah pendanaan sarana produksi (x10) dan indikator Jumlah pendanaan biaya penanaman dan pemeliharaan (x11), maka keduanya mempunyai peranan yang positip terhadap variabel produktivitas dengan besar estimasinya masing-masing sebagai berikut: - Indikator Jumlah pendanaan sarana produksi (x10), yang paling besar (kuat) peranannya dalam variabel
142
Dana dengan nilai estimatenya sebesar 0,868 - Kemudian indikator Jumlah pendanaan biaya penanaman dan pemeliharaan (x11), dengan nilai istimatenya hanya 0,756. e. Untuk variabel Kebijakan yang mempunyai 3 indikator yaitu; Bantuan dana sarana produksi (x12), Bantuan dana penanaman/pemeliharaan (x13), Frekuensi pelatihan atau penyuluhan (x14), semua indikator tersebut mempunyai peran positif dalam variabel Profil dengan nilai estimate masingmasing sebagai berikut; - Indikator yang paling kuat peranannya terhadap variabel Kebijakan, adalah Frekuensi pelatihan/ penyuluhan (x14), dengan nilai estimatenya sebesar 0,928 - Kemudian menyusul indikator Kebijakan bantuan dana penanaman dan pemeliharaan (x13), dengan nilai estimasinya sebesar 0,648 - Dan yang kecil (lemah) peranannya adalah indikator Kebijakan bantuan dana sarana produksi (x12), dengan nilai estimatenya sebesar 0,546 f. Untuk variabel Produktivitas yang mempunyai 3 indikator yaitu; indikator Produktivitas lahan (y1) Produktivitas tenaga kerja (y2) Produktivitas modal (y3), ketiganya mempunyai peranan yang positif dengan estimasinya masing-masing: - Indikator Produktivitas modal (y3), adalah yang paling besar peranannya terhadap produktivitas dengan nilai estimatenya sebesar 0,917 - Kemudian menyusul indikator Produktivitas tenaga kerja (y2, dengan nilai istimatenya hanya 0,867. - Dan yang palin kecil (lemah) adalah Produktivitas lahan (y1), dengan nilai istimaten 0,840
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... g. Untuk variabel Manfaat yang juga mempunyai 3 (tiga) indikator yaitu; indikator Pendapatan (y4), Penyerapan tenaga kerja (y5), dan Nilai tambah (y6), maka ketiganya mempunyai peranan yang positif terhadap variabel Manfaat dengan besar estimasinya masing-masing sebagai berikut: - Indikator Nilai tambah (y6), yang paling besar (kuat) peranan nya terhadap variabel Manfaat dengan nilai estimatenya sebesar 0,912 - Kemudian indikator Tenaga kerja (y5), dengan nilai istimatenya hanya 0,857. - Dan terakhir Indikator Pendapat (y6), yang paling kecil peranannya terhadap variabel Manfaat dengan nilai estimatenya sebesar 0,844 5.2. Temuan Dari bagian pembahasan diatas, yang merupakan hasil dari analisa diskriptif dan analisa structural equation modeling (SEM), maka diperolehlah beberapa temuan, sebagai berikut: 1. Faktor Profil berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 1.1 (hipotesa 1.1 diterimah) . Dengan demikian hasil penelitian ini, mendukung hasil penelitian terdahulu, dari: Arung Lamba, (2010), Hulmat Hutasoit (2006), Mursidi (1997), Suratmo (2002) dan Nawir dkk (2008) Sementara indikator dari Profil (tingkat pendidikan, Tingkat pengalaman mengelola lahan, dan Jumlah anggota keluarga) semuanya masih pada posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah, artinya indikator-indikator dari variable profil masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan
produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. 2. Faktor Institusi (lembaga), berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 1.2 (hipotesa 1.2 diterimah) . Dengan demikian hasil penelitian ini, memperkuat hasil penelitian terdahulu dari; Hulmat Hutasoit (2006), Suratmo (2002) dan Mikkelsen (2006). Sementara indikator dari Institusi (lembaga) yaitu; Kelas kelompok tani, Partisivasi dalam pertemuan atau pelatihan, dan Persepsii atas materi pertemuan atau pelatihan ini semuanya masih pada posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah. Artinya indikator-indikator tersebut masih punya kesempatan untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. 3. Faktor Ekonomi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 1.3 (hipotesa 1.3 diterimah). Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu, dari: Alkari, (2005), Akbar Halim (2010), Tambelani dan Darius A (2009), dan Sumarsono (2003) Sementara indikator dari Ekonomi, yaitu; indikator pendapatan para pelaku petani hutan rakyat, tingkat ketergantungan pada sumberdaya hutan rakyat, dan indikator Jumlah anggota keluarga yang bekerja, ini semuanya masih menunjukkan posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah. Artinya: Indikator-indikator tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas reha-bilitas hutan dan lahan yang ada.
143
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... 4. Faktor Dana berngaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 1.4 (hipotesa 1.4 diterimah). Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu, dari: Hardjasoemantri (1985), Lembaga penelitian UGM (1983), Halamoan, (2013), Handoko dkk (2005), dan Kartasapoetra (2007). Sementara indikator dari Dana (Pendanaan sarana Produksi, dan Pendanaan biaya penanaman dan pemeliharaan) semuanya masih pada posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah. Artinya indikator-indikator tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. 5. Faktor Kebijakan (policy), berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 1.5 (hipotesa 1.5 diterimah). Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu, dari: Lisa, (2000), Ronald Tambela dan Darius (2009), Hulmat Hutosoit (2006), Mursidin (1997), dan Mikkelsen (2006). Sementara indikator dari Kebijakan (policy) yaitu indikator Kebijakan bantuan sarana produksi, bantuan biaya tanam, dan bantuan pemerintah dalam pertemuan, pelatihan dan penyuluhan, yang semuanya masih menunjukkan posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah. Artinya indikator-indikator tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada.
6. Faktor produktivitas rehabilitas hutan dan lahan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani hutan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 2.1 (hipotesa 2.1 diterimah). Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu dari: Wahyunto (2001), Kartasapotra, (2007), Sumarsono S, (2003), Akbar Halim (2010), Adam Soli (2001). Sementara indikator dari manfaat, yaitu; indikator peningkatan pendapatan petani masih menunjukkan posisi yang belum maksimal. Artinya pendapatan petani hutan rakyat tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. 7. Faktor produktivitas rehabilitas hutan dan lahan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyerapan tenaga kerja petani hutan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 2.2 (hipotesa 2.2 diterima). Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu dari: Adam Soli, (2001), Sumarsono S. (2003), Kartasapotra, (2007), dan Wahyunto (2001). Sementara Penyerapan tenaga kerja masih menunjukkan posisi yang belum maksimal. Artinya Penyerapan tenaga kerja tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada dapat ditingkatkan. 8. Faktor produktivitas rehabilitas hutan dan lahan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan nilai tambah hutan yang ada di kabupaten Yahukimo, artinya penelitian ini berhasil membuktikan kebenaran dari hipotesa 2.3 (hipotesa 2.3 diterima).
144
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... Dengan demikian penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu dari: Akbar Halim, (2010), Maxseal Suharto (1998), Suratmo, (2002) Sementara kondisi peningkatan nilai tambah itu sendiri masih menunjukkan posisi yang belum maksimal. Artinya Peningkatan nilai tambah hutan rakyat tersebut masih punya kesempatan yang luas untuk di tingkatkan jika mau meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari profil, institusi (lembaga), dana, ekonomi dan policy (kebijakan) terhadap produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten Yahukimo 2. Bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari produktivitas rehabilitasi hutan dan lahan (manfaat) terhadap pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah hutan rakyat di kabupaten Yahukimo 6.2. Saran. Berdasarkan temuan-temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka ada 2 (dua) saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini, antara lain; 1. Oleh karena variabel profil, institusi (lembaga), ekonomi, dana dan kebijakan (policy), semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada di kabupaten Yahukimo, sementara indikator-indikator dari setiap variabel semuanya masih menunjukkan posisi yang belum maksimal, bahkan ada kecenderungannya masih rendah, maka disarankan untuk meningkatkan indikator-indikator yang ada di setiap variable tersebut, agar dapat meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada. Dengan urut-uru-
tan perioritas sesuai dengan besarnya pengaruh sebagai berikut; perioritas pertama menambah dana, kemudian memperbaiki kebijakan (Policy), seterusnya menata Institusi (lembaga), kemudian meningkatkan profil, dan kemudian memperbaiki ekonomi 2. Oleh karena faktor produktivitas rehabilitas hutan dan lahan, berngaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani hutan, Penyerapan tenaga kerja petani hutan, dan peningkatan nilai tambah hutan yang ada di kabupaten Yahukimo, sementara kondisi Pendapatan masyarakat, Penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan nilai tambah, semuanya masih menunjukkan posisi yang belum maksimal, maka disarankan untuk meningkatkan produktivitas rehabilitas hutan dan lahan yang ada agar dapat meningkatkan Pendapatan masyarakat, Penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah hutan rakyat. DAFTAR PUSTAKA Adam Soli, 2001; Studi tentang pengaruh rehabilitasi hutan terhadap perekonomian daerah di Sulawesi Tengah.. Kerjasama Univ Tallulako & Pemda Sulteng, Palu Alkatiri,2005; . Demokratisasi pemerintahan dan penanggulangan kemiskinan di Sulawesi Selatan Disertasi pasca sarjana Universitas Hasanuddin Akbar Halim, 2010; Kajian pengaruh rehabiitasi irigasi terhadap perekonomian masyarakat di kawasan Luwu Utara Kerjasama Univ UKIP Makassar dengan Pemda Luwu, Palopo Arief, 2001; . Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta Arung Lamba, 2010; Flesibilitas dan Produktivitas Sektro Informal
145
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... perkotaan Di Kota Jayapura, Uncen Press, Jayapura Ananta, 1993; A . 1993, Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Lembaga Demografi FE UI, Jakarta Awang, 2000; S.A. Hutan Desa : Peluang, Strategi dan Tantangan. Jurnal Hutan Rakyat, Volume 3 (November). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta : 19-32. Baplan, 2002;. Kebijakan penyusunan MPRHL. Dipresentasekan oleh Dr. Dwi Sudarharto di CIFOR, Bogor, 30 Agustus 2002. Departement Kehutanan. Darusman dan Sukarjito, 1998; D dan D Suharjito. 1998. Buku Panduan Kehutanan Indonesia. Departement dalam Pengelolaan Hutan dan Perkebunan Darmayanti, 2008;R.E.Sistem Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat di Kawasan Hutan oleh Masyarakat di kawasan Hutan Adat Karampuang Sinjai; Program Pasca,Sarajana Unhas, Makassar Departemen Kehutanan dan perkebunan, 1998; Buku panduan Kehutanan Indonesi. Departemen Kehutanan dan perkebunan, Badan Pengebangan dan Penelitian Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta Dephutbun, 1999. Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, Departement Kehutanan,Jakarta. Departemen Kehutanan, 1999; UndangUndang Pokok Kehutanan Republik Indonesia Nomor 41/ U/ 1999 Tentang Kehutanan Di Indonesia, Jakarta; Dephut. Departemen Kehutanan, 2002;. Informasi Umum Kehutanan 2002. Jakarta.
Effendi, 2002; Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Desa Harapan jaya, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Thesis Program PascaSarjana,Universitas Sumatra Utara Halamoan Hutajulu, 2013; Penebangan liar di Pengunungan Cycloops (Cagar Alam), dampak dan kerugian ekonomi terhadap masyarakat, Uncen Press, Jayapura Handoko dkk, 2005; Model dan strategis pengembangan usaha-usaha kerajinan rumah tangga di kabupaten Solo, Stranas Dikti, UGM. Jogyakarta Hardjasoemantri, 1995; Potensi dan peluang pengembangan sumber daya alam (hutan) di Kalimantan Selatan, Kerjasama Univ Indonesia dengan Pemda Kalteng, UI Jakarta Hulmat Hutosoit, (2006); Analisa faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas pengusaha hasil hutan (kayu) di Sumatra Utara, Disertasi UI, Jakarta Jogiyanto, 2001; H.M 2001. Ananlsis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstrutur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Andi Offset, Yogyakarta. Kartasapoetra, 2007; meneliti tentang: Studi tentang dampak dari peningkatan produktifitas usaha wisata alam di Bandung, ITB Bandung Lembaga Penelitian Ekonomi UGM, 1983; Luas dan penyusunan tenaga kerja pada berbagai kegiatan di Jawa Tengah dan DIY. BPFE, Yogyakarta.
146
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... Lisa, 2000, Sejarah panjang dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Industri-industri besar di Surabaya dan sekitarnya, Lembaga Penelitian ITS, Surabaya Maxseal Suharto (1998), dengan penelitiannya yang berjudul; Faktorfaktor yang mendorong perubahan penggunaan lahan adalah politik, ekonomi, demografi dan budaya, Disertasi universitas Indonesia, Jakarta Mikkelsen, 2006; Analisis faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas rehabilitas hutan di Banjarmasin, Disertasi UGM, Jogyakarta Mursidin. 1997;. yang meneliti tentang: pengaruh karakteristik (frofil) individu terhap pengusaha lokal di kabupaten Mamuju, provinsi Sulawesi Barat, Disertasi, Unhas, Makassar Nawir, dkk. 2008; Kajian tantang perkembangan dan keberhasilan usaha-usaha koperasi di Jawa Timur (Sudi kasus koperasi kerajinan kulit). Kerjasama ITS dan Pemda Jawa Timur, Surabaya Njurumana, 2006;N.D. 2006 Nilai Penting Kerifan Lokal Dalam Reha bilitasi Lahan. http:// www.dephut.go.id/IINFORMAS IH/MKI/06VNilai %20 Penting. htm (Diaks 17 April 2014) . Nugraha dan Nutujo, 2000; Quo Vadis Kehutan Indonesia (Bunga Rampai Perenungan Seseorang Rimbawan). BIGRAF Publising, Yogyakarta. Pracoyo, 2006; A. 2006; Aspek dasar Ekonomi mocro. Pt Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Rahmawati, 2006; Y.I Analisis factor-faktor yang mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur (skripsi). Departement Ilmu Ilmu Sosial Ekonomi, Falkultas Pertanian, IPB, Bogor. Ronald Tambelani dan Darius Arkwright, 2009; Strategi program pemberdayaan masyarakat di desa Koloray Kecamatan Morotai, Distertasi, Unhas Makassar Saefulhakim, dkk, 2002; Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis (Strategis Development Regions). IPB dan Bapens, Bogor. Salim, 2006; Dasar-dasar Hukum Kehutanan. PT. Sinar Grafiks, Jakarta. Setiati, 1996; Pengaruh Penggunaan Variable Demografi dalam model 4 (2) : 7-17. Setiawan 2006; Analisis akses desa-desa di Kabupaten Bandung Terhadap sumber-sumber produktifitas. Laporan Penelitian. Universitas Padjajaran Bandung. Soemarwoto, O. dkk. 1992. Melestarikan Hutan Tropika : Permasalahan, Manfaat, dan Kebijakannya. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Soerianegara, Indrawan A. 2005, Ekologi Hutan Indonesia, Fakultas Kehutanan, Bogor Sony, 2001; yang meneliti tentang: Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi petani kecil di Jawa Barat Suhardi, S. dkk, 2002;. Hutan dan Kebun sebagai Sumber Pangan Nasional. Kanisius Yogyakarta, Yogyakarta Suratmo, 2002; yang meneliti tentang: Analisa faktor - faktor yang mempengaruhi produksi petani
147
Thobby Wakarmamu, Semuel Tande Bura, Arung Lamba-Analisis Faktor-Faktor Yang... kecil di Jawa Barat, Disertasi, UI, Jakarta Sumardi et al, 1997; Peranan Nilai Budaya Daerah dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditjen Kebudayaan, Yogyakarta Suparlan, P. 1993. Kemiskinan Di Perkotaan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Sumarsono, S. 2003; Upah Minimum bagi Buruh dan Strategi Perjuangan Serikat Pekerja atau Serikat Buruh. Jurnal Analisis Sosial. 7 (1): 77-86 Tjiptoherijanto, Prijono, M. dkk. 1997; Sumber Daya Manusia Kesempatan Kerja dan Pembangunan Ekonomi. PFEUI, Jakarta UNDP, KLH, 1998; Laporan kebakaran hutan dan lahan Di Indonesia Jilijd I Dampak , Faktor dan Evaluasi, UNDP-KLH Jakarta
Warta Gerhan. 2006; Optimalisasi Peran Stakeholder dalam Implementasi Gerhan di Lapangan. Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta. Wahyunto, 2001; yang meneliti tentang; ,Analisa pengukuran tingkat manfaat dari produktivitas usaha kopra di Sulut. Kerjasama Pemda Sulut dan Unsrat Winardi, J. 2001; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
148