ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PORSI PEMBIAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH YANG DISALURKAN OLEH BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Penulis: Gina Rhamdina AKbar
Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRAK Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peran besar dan memiliki potensi sebagai alat penunjang dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Perbankan masih dianggap kurang dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Bank Syariah dapat dijadikan sebagai alternatif bagi perkembangan UMKM untuk memecahkan masalah akses pembiayaan karena saat ini pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah didominasi oleh pembiayaan kepada UMKM. Dengan pertimbangan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia. Data Penelitian ini diolah menggunakan program Eviews 6.0 dengan metode data panel dan hasil penelitian menjelaskan ROA, NPF, dan PDB tidak mempengaruhi porsi pembiayaan mikro, kecil, dan menengah yang disalurkan sedangkan ukuran bank (size) signifikan mempengaruhi dengan prob. sebesar 0.0002. . Kata kunci : Bank Syariah, Pembiayaan UMKM, Size, ROA, NPF, PDB. 1. PENDAHULUAN
Di Indonesia, seperti negara berkembang lainnya, usaha mikro, kecil dan menengah memiliki peranan yang signifikan dalam menyelesaikan masalah perekonomian. Secara umum sektor usaha mikro, kecil, dan menengah dinilai memiliki kontribusi yang cukup dominan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satu alasan dan yang menjadi kelebihannya adalah, sektor UMKM mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan/padat karya (lapangan usaha dan lapangan kerja) berorientasi ekspor dan substitusi impor.
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
UMKM masih dihadapkan dengan beberapa masalah antara lain masih sulitnya pasar untuk produk yang dihasilkan, masih lemahnya SDM dalam kewirausahaan dan manajerial, keterbatasan keuangan dan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dari lembaga-lembaga keuangan formal, khususnya dari perbankan. (Hubeis, 2009). Pembiayaan mikro, kecil, dan menengah dinilai dapat membantu
penduduk yang
berpendapatan rendah untuk keluar dari lingkaran kemiskinan di beberapa negara berkembang. Sebagai salah satu instrumen perekonomian yang telah berkembang, dalam prakteknya orang yang memiliki pendapatan rendah sangat disayangkan masih sulit untuk mengakses layanan pembiayaan dari bank komersial karena mereka dinilai sebagai klien yang tidak mempunyai potensi. Sebuah alasan dari pernyataan di atas bahwa orang yang berpendapatan rendah tidak memliki atau kurang dalam hal agunan yang merupakan salah satu alat bagi bank untuk mengurangi risiko gagal bayar atas pembiayaan yang diberikan. Bank syariah saat ini diharapkan dapat menjadi alternatif pembiayaan bagi perekonomian Indonesia karena pembiayaan bank syariah fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Krisis ekonomi juga memberi momentum bagi perbankan syariah. Pada masa krisis ekonomi, kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan bank konvensional, sekalipun bukan tanpa masalah. Tidak mengherankan bila kemudian muncul harapan bahwa penguatan bank syariah dapat dijadikan solusi atas permasalahan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dalam mengakses sumber pembiayaan. Dari hal tersebut, penulis menduga ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM di Indonesia. Karena itu, penulis tertarik ingin melakukan penelitian berupa skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PORSI PEMBIAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH YANG DISALURKAN OLEH BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA”.
2. LANDASAN TEORI
Pengertian Pembiayaan Syariah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah memberikan pengertian mengenai pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah yaitu penyediaan
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istishna; transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah dan/atau unit usaha syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan berupa ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.
Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berdasarkan aspek manajemen, kriteria UMKM dapat dibedakan menjadi: 1.
Usaha Mikro Usaha mikro belum memiliki pencatatan kauangan yang baik, belum mempunyai izin mendirikan usaha yang tetap, dan produk yang diperjual belikan dapat berubahubah sewaktu-waktu.
2.
Usaha Kecil Usaha kecil sudah mempunyai system pembukuan yng sederhana, sudah memiliki legalitas usaha dan perizinan legal lainnya, lokasi usaha menetap, dan jenis udaha yang dijalankan tidak mudah berubah-ubah.
3.
Usaha Menengah Usaha menengah sudah memiliki manajemen dan organisasi yang teratur, pembagian kerja yang jelas, sudah memiliki system administrasi keuangan, dan sudah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah dan persyaratan legal yang lengkap.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja, kriteria dibedakan menjadi: (BPS, 2012) 1. Usaha mikro mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 4 orang termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar. 2. Usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang. Usaha menengah memiliki jumlah tenaga kerja 20-99 orang.
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
Ukuran bank Firm size (Widjaja, 2009) adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan, antara lain total penjualan, rata-rata tingka penjualan, dan total aktiva. Pada umumnya perusahaan besar mampu menghasilkan laba yang besar.
Return on Assets (ROA) Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran Id, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aset.
Non Performing Financing (NPF) Rasio non performing financing (NPF) menunjukkan seberapa besar pembiayaan non lancar yang muncul dari jumlah total pembiayaan UMKM yang disalurkan oleh bank dan merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) PDB merupakan ukuran terbaik dalam menunjukkan seberapa baik pertumbuhan ekonomi nasional berjalan. Guo dan Stepanyan (2011) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat, yang diukur dengan nilai produk domestik bruto (PDB) riil pada periode sebelumnya akan meningkatkan permintaan terhadap kredit. Dengan demikian pertumbuhan kredit semakin meningkat.
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
karena datanya berbentuk angka dan
berbentuk analisis deskriptif karena dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mampu menjelaskan karakteristik dari variabel disebabkan oleh ketertarikan pada suatu keadaan (Sekaran, 2010). Penelitian ini juga bersifat explanatory analysis karena penelitian ini
bertujuan untuk
mencari pengaruh antara porsi pembiayaan UMKM yang disalurkan oleh bank umum syariah di
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
Indonesia
sebagai variabel terikatnya dan faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu jenis
kepemilikan, ukuran bank, NPF, ROA, dan PDB sebagai variabel bebasnya.
3.2 Model Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis mengacu pada jurnal ilmiah yang ditulis oleh Clarke et.al (2005) dan Guo Stepanyan (2011). Dari penelitian tersebut penulis merancang model penelitian. Berikut gambar model penelitian yang dijelaskan pada gambar 3.1 :
Variabel Bebas Faktor Internal : 1. Ukuran Bank 2. ROA 3. NPF
Variabel Terikat Porsi Pembiayaan UMKM yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia
Faktor Eksternal : 1. PDB
Gambar 3.1. Skema Operasionalisasi Variabel Sumber : Hasil Olahan Penulis (2012)
Penelitian ini menggunakan jenis data yaitu data panel. Bentuk model data panel dapat digambarkan secara umum sebagai berikut : ϒit = α +βXit +εit
(3.5)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh beberapa faktor terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM. Model yang digunakan adalah sebagai berikut : Propumkmit = α +β1 Lnassetit-1 +β2 Roait-1 +β3 Npfit-1 +β4 pdbit-1 +εit
(3.6)
Keterangan : Propumkmit
= Porsi pembiayaan UMKM bank umum syariah i pada tahun t
Lnassetit-1
= Nilai logaritma natural (ln) jumlah asset dari bank syariah i pada tahun t-1
Roait-1
= Rasio ROA bank syariah bank i pada tahun t-1
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
npfit-1
= Rasio NPF bank syariah i pada tahun t-1
pdbt-1
= Nilai produk domestik bruto pada tahun t-1
εit
= eror pada bank syariah i pada tahun t
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank syariah yang sudah berdiri sejak tahun 2009, awal periode penelitian. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah judgment sampling. Metode sampling ini merupakan bagian dari purposive sampling dimana penarikan sampel menggunakan kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti sesuai tujuan penelitian yang dilakukan. Pada judgement sampling, pemilihan individu untuk dijadikan sampel tidak berdasarkan probabilita sehingga jenis penarikan sampel ini disebut dengan non probability sampling.
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Independen Terhadap Variabel Dependen Hasil analisis regresi yang dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh yang dapat diukur dari variabel pada porsi pembiayaan UMKM. Tabel 4.5 menunjukkan hasil akhir dari regresi panel data menggunakan white heteroscedasticity. Pada tabel, dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah 0.9901 yang berarti pada model regresi ini variabel independen dapat menjelaskan porsi pembiayaan UMKM sebagai variabel dependen Bank Umum Syariah di indonesia sebesar 99.01%. F-statisik pada output regresi menunjukkan validitas atas model yang diestimasi, karena nilai probabilitas dari f-stat bernilai 0.0000 yang mengindikasikan signifikansi dengan tingkat kepercayaan 5%. Berikut tabel yang merangkum pengaruh yang terjadi pada variabel indpenden terhadap variabel dependennya. Tabel 4.7 Pengaruh Variabel Independen Terhadap Varibabel Dependen Variabel Pengaruh Signifikansi Negatif (-) Tidak Signifikan C Positif (+) Signifikan LNSIZE Positif (+) Tidak Signifikan ROA Positif (+) Tidak Signifikan NPF Positif (+) Tidak Signifikan PDB Sumber : Olahan Sendiri, 2012
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
Hasil Pembahasan
Tabel 4.8 Analisa Rangkuman Hasil Olahan Model Variabel yang Hasil Penelitian diteliti Pengaruh Penjelasan Ukuran Bank Positif (+) Semakin besar jumlah total aset bank syariah (LNSIZE) maka semakin besar pula porsi pembiayaan UMKM yang disalurkan Return on Asset Tidak (ROA) Berpengaruh Non Performing Tidak Financing (NPF) Berpengaruh Pendapatan Tidak Domestik Bruto Berpengaruh (PDB) Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2012.
Dari tabel diatas terlihat jelas pengaruh yang terdapat pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya yaitu variabel porsi pembiayaan UMKM bank syariah. Penelitian ini memberikan hasil satu variabel yang secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (PROPUMKM), yaitu ukuran bank (LNSIZE). Sementara itu rasio ROA, NPF dan PDB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah di Indonesia. Sesuai dengan beberapa tujuan bank syariah (Sumitro, 2004), selain untuk memperoleh profit, bank syariah juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang usaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin yang diarahkan kepada kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya kemandirian berwira usaha. Selain itu bank syariah juga memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank islam dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan
nasabah yang lebih menonjol sifat dan
kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja, dan program pengembangan usaha bersama. Berdasarkan tujuan yang telah dijabarkan di atas, hasil regresi yang menunjukkan beberapa variabel independen tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dipenden dapat terjawab. Berbeda dengan Bank Umum Konvensional dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sebagian
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
besar menemukan hasil bahwa beberapa rasio seperti ROA, NPF, dan pertumbuhan PDB berpengaruh signifikan terhadap porsi kredit yang disalurkan, bank umum syariah dalam menyalurkan pembiayaan terhadap UMKM tidak dipengaruhi oleh rasio ROA, NPF, dan Pertumbuhan PDB. Dapat disimpulkan bahwa walaupun memiliki ROA yang rendah, atau NPF yang tinggi, bank syariah tetap menjalankan usahanya sesuai dengan tujuannya diatas sehingga bank syariah memiliki tanggung jawab untuk tetap mencapai tujuannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Rincian dari faktor-faktor yang mempengaruhi (variabel independen) adalah ukuran bank yang diukur dari total aset, rasio ROA, NPF, dan pertumbuhan domestik bruto tahun sebelumnya Variabel dependen yang digunakan adalah porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah kepada UMKM. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Ukuran bank (size) mempengaruhi porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM. Jumlah total aset bank umum syariah, yang menggambarkan ukuran (size) suatu bank umum syariah mempunyai pengaruh yang signifikan dan berpengaruh positif terhadap porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah di Indonesia kepada UMKM. 2. Rasio Return on Assets (ROA) tidak mempengaruhi porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM. Hal ini tidak mendukung hipotesis yang menduga bahwa rasio ROA berhubungan positif signifikan terhadap porsi pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan oleh bank syariah. Tidak seperti bank konvensional, bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan tidak mengikuti kenaikan atau penurunan rasio ROA. Sehingga dapat disimpulkan, bank syariah akan terus menyalurkan pembiayaan kepada UMKM walaupun laba yang dihasilkan atas aset menurun. 3. Seperti rasio ROA, Rasio Non Performing Financing (NPF) juga tidak berpengaruh signifikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan sampel dan kurang panjangnya periode penelitian. Hasil ini tidak mendukung hipotesis yang menduga bahwa NPF
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
berhubungan negatif dengan pembiayaan. Semakin besar NPF mengindikasikan semakin besar pembiayaan bermasalah maka diduga akan mengurangi pembiayaan karena prinsip kehati-hatian. Namun, kehati-hatian bank syariah tampaknya tidak dicerminkan dengan penurunan porsi pembiayaan UMKM yang disalurkan. Hal tersebut mungkin karena ratarata NPF bank syariah masih dalam kondisi cukup baik. Dengan demikian, seiring kenaikan NPF, bank syariah akan terus meningkatkan porsi pembiayaan yang disalurkan untuk UMKM. 4. Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) tidak mempengaruhi
porsi pembiayaan yang
disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM karena pembiayaan syariah berkaitan langsung dengan sektor riil sehingga pembiayaan syariah yang akan mempengaruhi pertumbuhan PDB, bukan sebaliknya.
Saran Saran Manajerial Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan oleh beberapa pihak, antara lain: 1. Terkait kesimpulan pertama dimana terdapat temuan bahwa ukuran bank (size) mempengaruhi porsi pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah kepada UMKM. Maka saran manajerial yang dapat diberikan adalah untuk bank syariah (dalam hal ini bank syariah yang berfokus pada retail banking) sebagai pihak yang dapat membantu berkembangnya UMKM, sebaiknya dapat terus meningkatkan funding mereka melalui dana pihak ketiga yang dihimpun dengan menonjolkan benefit yang ditawarkan oleh bank syariah tetapi tidak ada pada bank konvensional. Dengan bertambahnya DPK maka aset bank juga akan meningkat sehingga porsi yang dialokasikan bank syariah untuk pembiayaan UMKM juga akan lebih besar paling tidak mengikuti himbauan dari Bank Indonesia selaku regulator yaitu minimal 20% dari total pembiayaan yang disalurkan selain itu bank syariah juga dapat mensosialisasikan langsung kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah terkait pembiayaan yang tersedia di bank syariah khusus untuk UMKM. 2. Terkait kesimpulan kedua, ketiga dan keempat dimana terdapat temuan bahwa ROA, NPF dan PDB ternyata tidak mempengaruhi porsi pembiayaan yang disalurkan oleh
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
bank syariah kepada UMKM. Maka saran manajerial yang dapat diberikan adalah terfokus pada individual UMKM yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan kondisi internal (mikro) perusahaan seperti rasio keuangan terkait (dalam hal ini ROA dan NPF) tidak menjadi faktor pengaruh porsi pembiayaan. Kondisi makro seperti PDB pun bukan indikator representatif yang mempengaruhi pembiayaan. Oleh karena itu, saran lebih diarahkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah sebagai pemilik usaha agar dapat lebih banyak mencari informasi untuk memperoleh pembiayaan dari bank khususnya bank syariah yang menawarkan sistem bagi hasil sehingga akan lebih meringankan dan memudahkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah. 3. Regulator, sebagai pihak yang dapat menetapkan peraturan, diharapkan dapat membuat kebijakan tertentu untuk bank syariah sehingga lebih memudahkan dan menyesuaikan dengan kondisi UMKM pada saat ini. Regulator juga seharusnya dapat mengatur secara proporsional jumlah pembiayaan yang seharusnya disalurkan oleh bank umum syariah kepada UMKM sesuai dengan ukuran banknya.
Saran Penelitian Selanjutnya Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan dalam pengerjaannya sehingga masih banyak hal yang dapat disempurnakan untuk penelitian selanjutnya, antara lain : 1. Mencari lebih banyak lagi jurnal-jurnal bank syariah khususnya terkait dengan pembiayaan UMKM. 2. Dapat memasukkan jumlah bank umum syariah yang lebih banyak sehingga dapat lebih memberikan hasil yang dapat mewakili bank syariah di Indonesia. 3. Dapat memperpanjang periode penelitian sehingga dapat lebih mewakili hasil yang sebenarnya. 1. Dapat memasukkan variabel lain yang dinilai dapat lebih mempengaruhi porsi pembiayaan bank syariah kepada UMKM di Indonesia
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Desti. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri). Jakarta, Tesis PSKTTI Universitas Indonesia Ascarya; Yumanita, Diana. 2005. Bank Syariah- Gambaran Umum, seri kebanksentralan nomor 14. Jakarta : Bank Indonesia Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksetralan Anindita, Anggayasti Hayu. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja dan Karakteristik Bank Terhadap Porsi Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang Disalurkan Bank Umum Konvensional di Indonesia Periode 2005 – 2009. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Bank Indonesia (2008). Booklet Perbankan Indonesia, vol 5, ISSNm 1858-4233. Jakarta : Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (2012). Statistik Perbankan Syariah September 2012. Jakarta : Bank Indonesia Clarke et al. 2005. “Bank Lending to Small Business in Latin America : Does Bank Origin Matter?” Journal of Money, Credit, and Banking, Vol.37, No.1, pp.83 – 118 Caludia. 2010. Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri kepada Usaha Kecil. Jakarta : Skripsi Universitas Indonesia Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. 2010. Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2011. Oleh Tim Penyusun 3 November 2011 Fauzi, Yuslam. 2013. Bank Syariah Diminta Mengerem Pembiayaan. Koran Jakarta. http://koran-jakarta.com/ Guo, Kai, Vahram Stepanyan. 2011. “Determinants of Bank Credit in Emerging Market Economies”. International Monetary Fund Working Paper, WP/11/51 Haron. 1997. Islamic Banking Rules and Ragulation. Pelanduk Publications (M) Sdn Bhd, Kuala Lumpur Indra Kurnia, Wisnu Mawardi. 2012. “Analisis Pengaruh BOPO, EAR, dan FIRM SIZE terhadap Kinerja Keuangan”. Diponegoro Journal of Management, Vol.1, No.2, Tahun 2012, Hal. 49-57 Karim. 2004. Bank Islam-Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013
Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mujahid, Ahmad. 2004. Analisis Proses Penyaluran Pembiayaan Usaha Kecil Menengah Pada Perbankan Syariah (studi Kasus Bank BRI Unit Usaha Syariah). Jakarta, Tesis PSKTTI Universitas Indonesia. Nachrowi. 2006. Ekonometrika. Jakarta : lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Hendranastiti, Nur Dhani. 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Bank Umum, Kondisi Makroekonomi, dan Kesehatan Bank Umum terhadap Proporsi Penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia kepada UMKM periode 2006-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Hurirah, Ali Hasan. 2006. Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank dan Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Penyaluran Kredit BPR X di Sulawesi Selatan. Thesis Program Pasca Sarjana FEUI. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. 2008 Razif, Badrul Khaeroni. 2011. Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Penawaran Kredit Modal Kerja di Sektor UMKM Berdasarkan Jenis Kepemilikan Bank Umum. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga terkait Bamui, Takaful dan Pasar Modal Syariah di Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Syafi’I Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syriah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Wirdyaningsih, Et al., 2006. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Analisis faktor..., Gina Rhamdina Akbar, FE UI, 2013