ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SEMARANG PERIODE 1996-2015
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh : MULYADI B 300 130 126
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
i
ii
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SEMARANG PERIODE 1996-2015 Abstrak Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Peranan pemerintah dalam upaya mencapai keberhasilan pembangunan adalah dengan menentukan arah kebijakan pembangunan dan untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut diperlukan adanya perencanaan pembangunan yang baik untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah penduduk, dan Investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Pendapatan asli daerah (PAD), jumlah penduduk dan investasi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di kota Semarang. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) dengan kurun waktu 1996-2015. data sekunder diperoleh dari Badan pusat stastistik (BPS) kota Semarang. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan metode estimasi Ordinari Least Square (OLS). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan asli daerah (PAD), jumlah penduduk dan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestic regional bruto (PDRB) di kota Semarang. Kata kuncu: Produk domestic regional bruto (PDRB), pendapatan asli daerah (PAD), jumlah penduduk dan investasi
Abstrak One of the important benchmark in determining the success of economic development is economic growth. The government have role to achieve the development with determining the policy of development and to achieve the goals. It’s necessary a good plan of development to realize stable economic growth in order to improve the welfare of society is to District Own Source Revenue ( DOSR ), number of people, and Investment. This study aimed to analyze the District Own Source Revenue ( DOSR ), the number of people and investment on Gross Regional Domestic Product ( GRDP ) in the city of Semarang. In this study using secondary data (time series) with the period 1996-2015. Secondary data were obtained from the Central Statistics Agency (BPS) Semarang. This study uses a model of multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square estimation method (OLS). Results from this study District Own Source Revenue ( DOSR ), population and the influence of investment and significant impact on Gross Regional Domestic Product ( GRDP ) in the city of Semarang. Keywords: Gross Regional Domestic Product ( GRDP ), District Own Source Revenue ( DOSR ), number of people and investment 1
1. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan (Todaro dan Smith, 2006). Pembangunan ekonomi tersebut mencakup berbagai aspek-aspek pembentuk seperti ekonomi, sosial, politik dan lainnya di mana aspek-aspek tersebut saling bersinergi untuk mencapai keberhasilan pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah. Oleh karena itu, diperlukan peran serta baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk mencapai program tersebut. Pembangunan ekonomi daerah sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan nasional. Menurut Arsyad (2010), pembangunan ekonomi daerah diartikan sebagai suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi di daerah tersebut.Sebagaimana tujuan dari pembangunan nasional, pembangunan daerah juga bertujuan menyejahterakan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan apabila seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah pada periode tertentu adalah tingkat pertumbuhan Produk regional domestik bruto (PDRB) rill. 2
Kegiatan pembangunan nasional tidak lepas dari peran seluruh Pemerintah Daerah yang berperan penting dalam menyukseskan perekonomian daerahnya melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan peran dan kemampuan daerah dalam pembangunan nasional, maka pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam membiayai kegiatan operasionalnya terutama dalam era otonomi luas sekarang ini. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah jumlah penduduk, pendapatan asli daerah, dan investasi. Jumlah penduduk adalah salah satu elemen pembangunan ekonomi dengan perannya sebagai tenaga kerja. Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang berasal dari sumber-sumber pendapatan daerah yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba BUMD, penerimaan dari dinas-dinas, dan penerimaan lain-lain. investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis tentang produk domestik regional bruto (PDRB), jumlah penduduk, pendapatan asli daerah, dan investasi di kota semaramg. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder (time series) dengan kurun waktu 1996-2015, Sumber Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik kota semarang (BPS) berbagai terbitan. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan metode estimasi Ordinari Least Square (OLS). Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Gujarati, 2012). Adapun model dalam penelitian ini sebagai berikut: log Y t 0 1 log X 1 t 2 log X
2t
3 log X
3t
Ut
Keterangan: Y = Produk domestik regional bruto (PDRB) (Persen per tahun)
3
0 = Intercept atau konstanta 1 = Koefisien regresi pendapatan asli daerah 2 = Koefisien regresi jumlah penduduk 3 = Koefisien Investasi X1t = Pendapatan asli daerah (Juta Rupiah per tahun) X2t = Jumlah penduduk (Orang) X3t = Investasi (Juta Rupian per tahun) Log
= operator logaritma berbasis elastisitas
Ut = Variabel pengganggu 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil analisis pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), jumlah penduduk dan investasi terhadap produk regional bruto (PDRB) dapat dijelaskan sebagai berikut : 3.1 Uji Asumsi Klasik, meliputi: 3.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitin ini adalah uji Jarque Berra dengan formulasi hipotesis Ho : distribusi ui normal, HA : distribusi ui tidak normal. Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,05 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila JB < 0,05, Ho ditolak bila JB > 0,05. Dapat dilihat bahwa besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah 0,322922 > 0,05 maka Ho diterima. Maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah residual distribusi normal. 3.1.2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji White dengan formulasi hipotesis Ho : tidak terdapat masalah heterokedastisitas
dalam
model
dan
HA
:
terdapat
masalah
heterokedastisitas dalam model. Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,05 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila χ² hitung atau
4
statistik χ² < 0,05 , Ho ditolak bila χ² hitung atau statistik χ² > 0,05. Nilai probabilitas dari hasil uji sebesar 0,6421 > 0,05 maka Ho diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model. 3.1.3. Uji Multikolineritas Uji mutikolineritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji VIF. Apabila nilai VIF suatu variabel > 10 maka terdapat masalah multikolineritas pada variabel. Berdasarkan hasil analisis data Pada tabel menunjukan bahwa dari hasil analisis tidak terjadi masalah multikolinieritas baik pada variabel jumlah penduduk, pendapatan asli daerah dan variabel pengeluaran pemerintah. No
Variabel
VIF
Kesimpulan
1
logX1
9,681344< 10
Tidak Multikolineritas
2 logX2 8,979664< 10 3 logX3 1,417884< 10 3.1.4. Uji Autokorelasi
Tidak Multikolineritas Tidak Multikolineritas
Uji Autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Breusch Godfrey, yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut Menentukan kriteria pengujian H0 diterima bila probabilitas dari nilai Obs*R-Squared > α H0 diterima bila probabilitas dari nilai Obs*R-Squared < α Nilai probabilitas chi-square dari nilai Obs*R-Squared sebesar 0,9879. Prob chi-square 0,9879 > 0,05. Ho diterima maka tidak ada masalah otokorelasi dalam model. 3.1.5. Uji Linearitas Model Uji linieritas ialah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Disini akan digunakan uji Ramsey Reset, yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specificationerror, yang 5
memiliki langkah-langkah sebagai berikut (Gujarati, 2012). Tingkat signifikansi α = 0,05 Menentukan kriteria pengujianH0 diterima bila probabilitas atau signifiansi F > α, H0 diterima bila probabilitas atau signifiansi F < α. Nilai Probability F-statistic sebesar 0,9273. Prob Fstatistic 0.9273 > 0,05. Ho diterima maka model yang dipakai linier. 3.2 Uji Statistik, meliputi: 3.2.1
Uji Eksistensi Model (Uji F) Uji eksistensi model dalam penelitian ini menggunakan uji F
dengan formulasi hipotesis Ho : β1 = β2 = β3 = 0; model yang dipakai tidak eksis, HA : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; model yang dipakai eksis. Tingkat signifikansi yang digunakan (α) sebesar 0,05 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila F hitung atau statistik F < 0,05 , Ho ditolak bila F hitung atau statistik F > 0,10. Nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000000 < 0,05 maka Ho ditolak maka dapat ditarik kesimpulan model yang dipakai eksis. 3.2.2
Interpretasi R2 Pada tabel uji interpretasi terlihat nilai R2 = 0,979539 artinya,
variasi variabel ketersediaan pangan dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independen (tenaga kerja, luas lahan dan pupuk) sebesar 88,01 persen, sisanya 2,05 persen dijelaskan olek faktor lain yang tidak disertakan dalam model. 3.2.3
Uji Validitas Pengaruh (Uji t) Uji validitas pengaruh yang digunakan adalah uji t dengan
formulasi hipotesis Ho : βi = 0; variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan dan HA : βi ≠ 0; variabel independen memiliki pengaruh signifikan. Ho diterima bila nilai signifikansi α < α dan Ho ditolak bila nilai signifikansi α > α. Nilai α yang digunakan adalah 0,01; 0,05; atau 0,10. Pendapatan asli daerah (PAD) (X1) = 0.0000 < 0,05 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel PAD memiliki pengaruh 6
signifikan. Jumlah penduduk (X2) = 0.0191 < 0,05 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa jumlah penduduk memiliki pengaruh signifikan. Investasi (X3) = 0.0076 < 05 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel investasi memiliki pengaruh signifikan. 4. PENUTUP Mengenai hasil penelitian mengenai pendapatan asli daerah, jumlah penduduk, investasi terhadap pendapatan domestik regional bruto kota semarang tahun 1996-2015 dapat diambil simpulan sebagai berikut: Hasil perhitungan uji normalitas data dengan Jarque Bera pada taraf signifikan α=0,05, maka data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal. Hasil uji Linearitas dengan model Ramsey Riset pada taraf signifikan α=0,05, maka hasil regresi berbentuk linier (spesifikasi model benar). Berdasarkan hasil analisis terhadap penyimpangan asumsi klasik paada taraf signifikan α=0,05 menunjukan bahwa pada uji multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi tidak terjadi masalah. Hasil Uji t dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh signifikan terhadap produk domestik regional bruto adalah sebagai berikut:; Jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap produk domestik regional bruto kota semarang pada α=0,05; Pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto kota semarang pada α=0,05; Investasi tidak berpengaruh pada produk domestik regional bruto kota semarang pada α=0,05. Hasil uji F secara bersama-sama variabel jumlah penduduk, pendapatan asli daerah, Investasi dan produk domestik regional bruto tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap produk domestik regional bruto kota semarang pada α=0,05. Determinasi (R2) memperoleh nilai sebesar 0,979539 yang berati bahwa 69,14% variasi variabel produk domestik regional bruto kota semarang dapat 7
dijelaskan oleh variabel jumlah penduduk, pendapatan asli daerah, dan investasi. Sedangkan sisanya yaitu 2,05% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain di luar model yang diestimasi. Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pemerintah daerah kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut: Penting dilakukan pembangunan infrastruktur dalam upaya memacu pertumbuhan dan mencapai pembangunan ekonomi regional. Selain itu perlu juga dilakukan perbaikan kelembagaan. Pendapatan asli daerah mempunyai peran yang penting dalam mendukung berjalannya pembangunan daerah, maka perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan daerah melalui sekor-sektor yang potensial. Namun demikian perlu diingat bahwa pengoptimalan pendapatan daerah harus dilakukan secara adil dan tepat sasaran. Penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui lembaga-lembaga pelatihan kerja agar mempunyai ketrampilan dan daya saing untuk memperoleh pekerjaan, jika perlu mampu menciptakan lapangan pekerjaan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain sehingga membuka kesempatan-kesempatan kerja yang dapat mengurangi jumlah pengangguran. Dianggap perlu untuk mengkaji kembali penelitian ini (atas masalah yang sama) denga menggunakan metode pendekatan yang berbeda guna sempurnanya hasil penelitian . DAFTAR PUSTAKA Kuncoro, Mudrajat. 2004. “Teori Ekonomi Pembangunan”, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo Persada Prasetyo ,Eko P. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Yoyakarta Suroto, 1992. Strategi pembangunan dan perencanaan kesempatan kerja. Yongyakarta 8
Utomo, Yuni P.,2013, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS, Cetakan IV, Muhammadiyah University Press. Eko Wicaksono Pambudi, Miyast. 2013. Analisis pertumbuhan ekonomi dan faktorfaktor yang mempengaruhi ( kabupaten/kota di provinsi jawa tengah. Jurnal Volume 2, Nomor 2 Desyana Eka Pramasty Lydia Rosintan S, 2014. analisis faktor penentu pertumbuhan ekonomi di tujuh negara asean periode tahun 1996-2013. Volume. 1 Nomor. 2 Chairul Nizar, Abubakar Hamzah, Sofyan Syahnur. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia. Vol 1, No. 2, Mei 2013 Maramis N. J Christie. 2013. Analisis Pertumbuhan ekonomi, Konsumsi, Investasi, dan Ekspor Neto Di Indonesia dan Sulawesi Utara sebelum dan Sesudah Krisis Finansial Global Tahun 2008.Vol.1 No 1. 4 Desember 2013, Hal. 1431-1443 Ni Luh Putu Yuni Adipuryanti, Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk Yang Bekerja dan Investasi Terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan Melalui Pertumbuha Ekonomi kabupaten Bali. Vol. XI No.1 : 20-28 Kuncoro, muderajad. 2010. Dasar-dasar ekonomika pembangunan. Arsyad, lincolin. 2010. Ekonomi pembangunan. Boediono. 2008. Seri synopsis Pengantar Ilmu Ekonomi: Ekonomi Makro. BPFE. Yogyakarta. Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPN. Badan Pusat Statistik. 2015. Jawa Tengah Dalam Angka 1996-2015. Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik. 2015. Semarang Dalam Angka. Kota Semarang.
9
Badan Pusat Statistik. 2015. PDRB Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Berbagai Tahun Terbitan. Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik. 2015. Nilai Tukar Rupiah Berbagai Tahun Terbitan. Indonesia. Todaro, Michael P. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerjemah: Haris Munandar. Jakarta. Erlangga. Wiratno Bagus Suryono, Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Tingkat Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Jawa Tengah, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Gujarati, Damodar N., and Porter, Dawn C., 2012, Dasar-Dasar Ekonometrika. Edition, Salemba Empat, South Jakarta. Makdalena F Asmuruf, Vikie A. Rumate, dan George M.V. Kawung, Pengaruh pendapatan dan jumlah penduduk terhadap pendapatan asli daerah ( pad ) di kota sorong, Volume 15 No. 05 Tahun 2015 Yesika Resianna Barimbing, Ni Luh Karmini, pengaruh PAD, tenaga Kerja, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi bali, Volume 04 No. 434450 Tahun 2013. Eko Wicaksono Pambudi, Miyasto, Analisis pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ( kabupaten/kota di provinsi jawa tengah, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Liyasmi Ika Harjana, Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Belanja Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Pada 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur), Volume 3 Nomor, Tahun 2015
10
Sakita dan Ida Bagu, Pengaruh PAD,PMA dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali, Volume 2 No 11, Tahun 2013 Sandhika dan Ardyan Wahyu, Analisis Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk dan Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Kendal, Volume 4 No 2, Tahun 2012
11