ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT Ina Marina Pardede Bina Nusantara University, Jakarta Barat, DKI Jakarta,11480, Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen yang terdiri dari Time Pressure, Risiko Audit, Kompetensi Auditor, Auditee Pressure serta Prosedur review dan Quality Control oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) apakah mempengaruhi variabel dependen yaitu Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Premature Sign-Off of Audit Procedures). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan kuesioner pada auditor yang bekerja di KAP Afiliasi di wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian sebanyak 110 responden yang bekerja di 11 KAP Afiliasi. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji kualitas data yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji friedman dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Uji validitas dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dapat dikatakan valid dan reliable sehingga variabel layak digunakan sebagai alat ukur. Uji friedman menunjukkan terdapat urutan prioritas prosedur audit yang cenderung ditinggalkan. Pemahaman terhadap bisnis klien merupakan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan sedangkan pertimbangan internal auditor merupakan prosedur audit yang paling sering ditinggalkan. Uji regresi logistik menunjukkan variabel prosedur review dan quality control berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Pengujian secara simultan variabel time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kata Kunci: Penghentian prematur atas prosedur audit (premature sign-off of audit procedures), time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure, prosedur review dan quality control.
1. Pendahuluan Perkembangan ekonomi saat ini semakin maju ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri dalam berbagai bentuk usaha. Persaingan antar perusahaan pun meningkat. Untuk mempertahankan keberadaannya, perusahaan membutuhkan dana dari pihak luar. Pihak-pihak luar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam pemberian dana kepada perusahaan. Sehingga mengharuskan perusahaan bersifat transparan yaitu dengan mempublikasikan laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penjaminan atas kepercayaan publik pada perusahaan tersebut. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan haruslah wajar, dapat dipercaya, dan tidak menyesatkan bagi pemakainya. Oleh karena itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan objektif yaitu Akuntan Publik.
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat kehandalan laporan keuangan perusahaan sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan hasil audit (audit report) bukan hanya untuk kepentingan klien, melainkan juga untuk kepentingan masyarakat awam, bankir, analis laporan keuangan, pemerintah, organisasi nirlaba, kreditor dan pemegang saham yang akan membuat keputusan mengenai pinjaman dan investasinya berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik. Mulyadi (2002) menggolongkan jasa yang dihasilkan profesi akuntan publik ke
dalam dua kelompok yaitu: 1. Jasa assurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan, pengambil keputusan memerlukan informasi yang handal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. 2. Jasa nonassurance. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Weningtyas, et al. (2006) menyatakan proses audit merupakan salah satu assurance service, maka jelaslah bahwa proses audit melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Walaupun secara teori dinyatakan bahwa audit yang baik adalah audit yang dapat meningkatkan kualitas informasi namun dalam kenyataannya banyak terjadi penyimpangan. Banyak skandal-skandal audit yang terjadi melibatkan akuntan publik seperti terdapatnya kasus keuangan dan manajerial perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan perusahaan didenda oleh Bapepam. Skandal- skandal tersebut banyak terjadi karena perilaku auditor yang menyimpang yang berakibat pada berkurangnya kualitas audit. Malone dan Roberts dalam Weningtyas, et al. (2006) mengartikan perilaku pengurangan kualitas audit (reduced audit quality behaviours) sebagai tindakan yang dilakukan oleh auditor selama melakukan audit yang dapat menurunkan keefektifan dan ketepatan dalam pengumpulan bukti audit. Tindakan pengurangan mutu ini seperti
mengurangi jumlah sampel dalam audit, tidak memahami bisnis klien dengan benar, melakukan review dangkal, tidak menggali lebih dalam ketika terdapat item yang dipertanyakan dan memberikan opini saat semua prosedur audit yang disyaratkan belum dilaksanakan dengan lengkap. Sedangkan menurut Coram dalam Weningtyas, et al. (2006) sebagai suatu perilaku pengurangan mutu yang dilakukan dengan sengaja oleh auditor dalam suatu proses audit. Malone dan Roberts dalam Weningtyas, et al. (2006) menyebutkan bahwa penghentian prematur atas prosedur audit merupakan salah satu perilaku pengurangan kualitas audit (RAQ behaviours). Penghentian prematur atas prosedur audit sangat berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan audit, jika salah satu langkah atau beberapa langkah dalam prosedur audit dihilangkan maka kemungkinan auditor membuat judgment yang salah akan semakin tinggi. Perilaku penghentian prematur atas prosedur audit kemungkinan dilakukan dalam kondisi tekanan waktu (time pressure) karena pada kondisi tersebut auditor mendapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk menyelesaikan audit sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya dengan klien. Anggaran waktu digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam perencanaan audit, auditor juga harus mempertimbangkan risiko audit, dalam penelitian ini risiko yang dimaksud adalah risiko deteksi yang ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Proses audit melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan, maka untuk mendapatkan informasi yang handal dan relevan diperlukan independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit (auditor). Serta prosedur review dan quality control oleh KAP yang dapat menjaga kualitas audit yang dihasilkan
oleh auditornya. Hal inilah yang menarik untuk diperhatikan bahwa profesi akuntan publik ibarat dua sisi mata uang. Disatu sisi auditor harus memenuhi standar profesional yaitu dengan menghasilkan kualitas audit pada level tinggi namun di sisi lain, auditor juga harus menghadapi berbagai tekanan dalam proses pengambilan keputusan. Dari alasan-alasan diatas maka penelitian ini akan membahas pengaruh time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control oleh KAP terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Maka penulis memilih judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT”.
2. Panduan Umum Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat anatara dua variabel atau lebih. Periode waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu sebagai fakta sesaat berupa data yang hanya dapat digunakan sekali dalam suatu periode pengamatan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu, data yang diperoleh langsung. Data tersebut berasal dari jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan atau dikirimkan sebelumnya. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data subjek, yaitu data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakterisktik dari seseorang atau kelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden).
3. Kesimpulan Ringkasan menunjukkan hasil akhir dari pengujian hipotesis dalam bentuk yang lebih dipadatkan. Ringkasan akan membantu pembaca untuk lebih mudah memahami hasil pengujian yang telah dilakukan secara lebih praktis. Adapun ringkasan hasil akhir dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Item-item pertanyaan diatas memiliki p-value < 0,05 yang berarti item-item yang digunakan adalah valid. Artinya item-item pertanyaan yang digunakan dalam instrumen penelitian dapat membentuk konstruk dari prosedur audit, time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control. 2. Koefisien Cronbach’s Alpha untuk prosedur Audit, time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha > 0,60, yang berarti Cronbach’s Alpha dapat diterima (acceptable) atau variabel-variabel tersebut adalah reliable. 3. Analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa telah terjadi penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) sebanyak 47 responden atau sebesar 43% dari 110 responden. 4. Prosedur audit yang paling sering ditinggalkan oleh auditor adalah pertimbangan internal auditor dan prosedur audit yang paling jarang ditinggalkan adalah pemahaman bisnis klien yang ditunjukkan dari uji friedman. 5. Hasil pengujian hipotesis hanya variabel prosedur review dan quality control berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
6. Prosedur audit, time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure, serta prosedur review dan quality control berpengaruh secara simultan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 7. Solusi terbaik untuk mengatasi kegiatan penghentian prematur atas prosedur audit, sebanyak 40 responden atau sebesar 36,4% menjawab dengan supervisi yang ketat terhadap semua auditor.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan variabel time pressure tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan variabel risiko audit tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan variabel kompetensi auditor tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan variabel auditee pressure tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 5. Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan variabel prosedur review dan quality control yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 6. Pengujian secara serentak menghasilkan nilai chi square sebesar 20,767 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Yang berarti bahwa time pressure, risiko audit, kompetensi auditor, auditee pressure serta prosedur review dan quality control berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
DAFTAR ACUAN Boynton, C., Johnson, N., Kell, G. (2002). Modern Auditing 1 (edisi 7). Jakarta: Penerbit Erlangga. Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif (edisi 3). Jakarta: Penerbit Kencana. Elen, Ilha, & Sabarudin. (2001). Metodologi Auditing (Pendekatan Prosedur Audit). Paper dimuat pada Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.3 No. 3 Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (edisi 3). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harhinto, T. (2004). Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi: Universitas Diponegoro. Herningsih, S. (2002). Penghentian prematur atas prosedur audit : Studi empiris pada kantor akuntan publik. Tesis Maksi: UGM. http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/1e4c54f546cf85f469fc36 4165bb306bf42d016dd.pdf. Diakses pada November 2011. Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. International Accounting Bulletin. (2011). Emerging markets boost global growth. www.InternationalAccountingBulletin.com Kusharyati (2003). Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Mayangsari, S. (2003). Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat audit:
Sebuah kuasieksperimen. Paper dimuat dalam Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.1 (Januari). Meutia, Intan. (2004). Independensi auditor terhadap Manajemen Laba Untuk KAP Big 5 dan non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 2 No. 1 (Januari). Pp37-52 Mulyadi. (2002). Auditing 1 (edisi enam). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Raghunathan, Bhanu. (1991). Premature Signing-Off Audit Procedures: An Analysis. Accounting Horizons. Setyorini, I. A. (2011). Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap istem Informasi (Studi Empiris pada KAP di semarang). Skripsi Akuntansi: Universitas Dipenogoro Sugiyono, DR. (2003). Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suraida, I. (2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Terhadap Risiko Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor Dan Ketetapan Pemberian Opini Akuntan Publik. Dimuat dalam Sosiohumaniora, Volume 7 No. 3. Soobaroyen, Teeroven, & Chengabroyan. (2005). Auditors’Perception of Time Budget Pressure, Premature Sign Offs and Under-reporting of Chargeable Time: Exidence From a Developing Country. http://www.aber.ac.uk Ulum, A.S. (2005). Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Hubungan Antara Time Pressure dengan Perilaku Prematur Sign-Off Prosedur Audit. Paper dimuat pada Jurnal Maksi. Vol.5 No.2. Weningtyas, S., Setiawan, D., & Triatmoko, H. (2006). Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Paper dimuat pada Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.10 No.1.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT Ina Marina Pardede Bina Nusantara University, Jakarta Barat, DKI Jakarta,11480, Indonesia,
ABSTRAK This study is intended to examine the independent variables consisting of Time Pressure, Audit Risk, Auditor Competence, auditees Pressure as well as review procedures and Quality Control by Public Accountant Firms (KAP) whether it affects the dependent variable which is the Premature Sign-Off of Audit Procedures. Research is conducted by using a questionnaire survey on auditors who work at affiliated Public Accountant Firms in the Jakarta area. Sampel penelitian sebanyak 110 responden yang bekerja di 11 KAP Afiliasi. The research sample consist of 110 respondents who work in 11 affiliated Public Accountant Firms. Methods of data analysis used to test the quality of data includes test validity, test reliability, Friedman test and test hypotheses using logistic regression. Validity and reliability tests showed that all variables can be said to be valid and reliable so that the appropriate variables are used as a measuring tool. Friedman test shows there is a sequence of priority audit procedures that tends to be abandoned. Understanding of the client's business is the audit procedure that is most often left behind while the internal auditor's consideration of an audit procedure is most often left behind. Logistic regression test showed variable quality control review procedures and significant effect on premature termination of the audit procedures. Simultaneous testing of a variable time pressure, audit risk, auditor competence, as well as auditees pressure and quality control review procedures significantly affected the premature termination of the audit procedures. Keywords: Premature sign-off of audit procedures, time pressure, audit risk, auditor competence, auditee pressure, prosedur review dan quality control.
1. Pendahuluan Development of more advanced economies today is characterized by many companies who stand in various forms of business. This has resulted in increased competition among companies. To maintain its existence, the company needs funds from outside parties. These parties need for information about the company for decisionmaking in providing funds to the company. This requires companies be transparent which is done by publishing the company's financial statements. This is done as a form of security for the public's confidence in the company. The information presented in financial statements must be reasonable, credible, and not misleading to whoever uses it. Therefore we need an independent professional service and advice which are Certified Public Accountants.
The Public Accountant profession is a profession of public trust. Society expects the assessment of independent and impartial information presented by the company management in the financial statements. Public accountants are responsible for raising the level of reliability of a company's financial statements so the public can obtain financial information which is reliable as a basis for decision making. The audit reports is not only beneficial to clients, but also to the interests of ordinary people, bankers, financial analysts, governments, nonprofit organizations, creditors and shareholders who will make decisions on loans and investments based on financial statements audited by public accountants.
Mulyadi (2002) classified services produced by the public accounting profession into two groups:
1. Assurance Services. Assurance services are independent professional services that improve the quality of information for decision makers. Decision makers need reliable and relevant information as a basis for decision making. 2. Nonassurance Services. Nonassurance services are services produced by a public accountant which does not give an opinion, negative assurance, a summary of findings, or other forms of assurance.
Weningtyas, et al. (2006) stated the audit process is one of the assurance service, it is clear that the audit process involves efforts to improve the quality of information for decision makers. Although in theory it is stated that a good audit is an audit that can improve the quality of the information but in reality there are many irregularities. Many audit scandals that occurred involves a public accountant such as the presence of financial and managerial case of public companies that can not be detected by a public accountant who led the company was fined by the BAPEPAM. The scandals are the result of aberrant behavior of auditors that result in reduced audit quality. Malone and Roberts in Weningtyas, et al. (2006) defines reduced audit quality behaviour as actions taken by the of auditors during the audit that may decrease the effectiveness and accuracy in gathering audit evidence. This quality reduction measures such as reducing the number of samples in the audit, not properly understanding the client's business, to review the shallow, not digging deeper when there is an item in question and give an opinion when all the required audit procedures have not been completely implemented. Meanwhile, according to Coram in Weningtyas, et al. (2006)
as a reduction in the quality of behavior that was done deliberately by the of auditors in an audit process. Malone and Roberts in Weningtyas, et al. (2006) mentions that the premature termination of the audit procedure is one of the audit quality reduction behaviors. Premature termination of the audit procedures severely and directly affects the quality of audit reports, if one or several steps in the audit procedure are removed the possibility of of auditors to make the wrong judgment will be higher. Behavior of the premature termination of audit procedures may be performed in conditions of time pressure due to the condition of the of auditors working under pressure to complete the audit in accordance with the agreed time prior with the client. Time budget is used to measure the level of efficiency in carrying out the work an auditor. In planning the audit, auditor should consider audit the risk, in this study the risk which is meant is the risk of detection that is determined by the effectiveness of audit procedures and their application by the auditor. Audit process involves efforts to improve the quality of information for decision makers, to obtain reliable and relevant information, there is a need for independency and competence of the parties conducting the audit. As well as review procedures and quality control by Certified Public Accountants which can maintain the quality of the audit done by the auditors. It is interesting to note that the public accountant profession are like two sides of a coin. On one side auditors must meet professional standards that is by producing high level qualities of audit. But on the other hand, the auditor also has to face many pressures in the decision making process. Of the reasons above, this study will discuss the influence of time pressure, audit risk, auditor competence, auditees pressure and review procedures and quality control by premature termination of the KAP of audit
procedures. Thus the author chose the title “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT”.
2. General Guidelines The design of this study is a quantitative research to test the hypothesis. While the type of research conducted is a causal associative research aimed to determine the causal relationship between two or more variables. The time period used is the cross sectional which are momentary facts in a form of data that can only be used once within a period of observation. This type of data used in this study is primary data, which is data that is obtained directly. The data comes from respondents' answers to questionnaires that were distributed or sent in advance. The source data used in this study is the data subject, namely the data in the form of opinions, attitudes, experiences, or characteristic of a person or group of people who become research subjects (respondents).
3. Conclusion Summary shows the final results of hypothesis testing in a more compacted state. Summaries will help readers to more easily understand the results of tests that have been conducted in more practically. The summary of the final results of hypothesis testing in this study are as follows: 1. The items above question has a p-value <0.05, which means the items used are valid. This means that the question items used in the research instrument can form constructs of audit procedures, time pressure, audit risk, auditor competence, auditees pressure and review procedures and quality control.
2. Cronbach's Alpha coefficient for audit procedures, time pressure, audit risk, auditor competence, auditees pressure and review procedures and quality control have a Cronbach's alpha coefficient of > 0.60, which means Cronbach's Alpha is acceptable or the variables are reliable. 3. Descriptive statistical analysis shows that there has been a premature termination of the audit procedures performed by auditors working in the Public Accounting Firm as many as 47 respondents or 43% of 110 respondents. 4. Audit procedures are most often left behind by the auditors are judgement of internal auditors and audit procedures that are most often left out are understanding the client's business is evident from the friedman test. 5. The results of hypothesis testing are that only the review procedures and quality control variables affect the premature termination of the audit procedures. 6. Audit procedures, time pressure, audit risk, auditor competence, auditees pressure, as well as quality control and review procedures simultaneously effect the premature termination of the audit procedures. 7. The best solution to overcome the premature termination of the audit procedures, a total of 40 respondents or 36.4% responded by strict supervision to all auditors.
Conclusions obtained from this study are as follows: 1. The results of the first hypothesis test show that the time pressure variable does not affect the premature termination of the audit procedures. 2. The results testing the second hypothesis suggests that the audit risk variable had no effect on premature termination of the audit procedures.
3. The third hypothesis testing results demonstrated auditor competence variables do not affect the premature termination of the audit procedures. 4. The fourth hypothesis testing results shows that the auditees pressure variable has no effect on premature termination of the audit procedures. 5. The fifth hypothesis testing results showed the variable of quality control and review procedures conducted by the Public Accounting Firm affect the premature termination of the audit procedures. 6. Simultaneous testing of chi square value of 20.767 with a significance level of 0.001 which is smaller than 0.05. Which means that the time pressure, audit risk, auditor competence, auditees pressure and quality control and review procedures significantly influence premature termination of the audit procedures.
DAFTAR ACUAN Boynton, C., Johnson, N., Kell, G. (2002). Modern Auditing 1 (edisi 7). Jakarta: Penerbit Erlangga. Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif (edisi 3). Jakarta: Penerbit Kencana. Elen, Ilha, & Sabarudin. (2001). Metodologi Auditing (Pendekatan Prosedur Audit). Paper dimuat pada Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.3 No. 3 Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (edisi 3). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harhinto, T. (2004). Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi: Universitas Diponegoro. Herningsih, S. (2002). Penghentian prematur atas prosedur audit : Studi empiris pada kantor akuntan publik. Tesis Maksi: UGM. http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/1e4c54f546cf85f469fc36 4165bb306bf42d016dd.pdf. Diakses pada November 2011. Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. International Accounting Bulletin. (2011). Emerging markets boost global growth. www.InternationalAccountingBulletin.com Kusharyati (2003). Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Mayangsari, S. (2003). Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat audit:
Sebuah kuasieksperimen. Paper dimuat dalam Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.1 (Januari). Meutia, Intan. (2004). Independensi auditor terhadap Manajemen Laba Untuk KAP Big 5 dan non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 2 No. 1 (Januari). Pp37-52 Mulyadi. (2002). Auditing 1 (edisi enam). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Raghunathan, Bhanu. (1991). Premature Signing-Off Audit Procedures: An Analysis. Accounting Horizons. Setyorini, I. A. (2011). Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap istem Informasi (Studi Empiris pada KAP di semarang). Skripsi Akuntansi: Universitas Dipenogoro Sugiyono, DR. (2003). Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suraida, I. (2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Terhadap Risiko Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor Dan Ketetapan Pemberian Opini Akuntan Publik. Dimuat dalam Sosiohumaniora, Volume 7 No. 3. Soobaroyen, Teeroven, & Chengabroyan. (2005). Auditors’Perception of Time Budget Pressure, Premature Sign Offs and Under-reporting of Chargeable Time: Exidence From a Developing Country. http://www.aber.ac.uk Ulum, A.S. (2005). Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Hubungan Antara Time Pressure dengan Perilaku Prematur Sign-Off Prosedur Audit. Paper dimuat pada Jurnal Maksi. Vol.5 No.2. Weningtyas, S., Setiawan, D., & Triatmoko, H. (2006). Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Paper dimuat pada Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.10 No.1.