ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN USAHA TANI PADI ORGANIK (Studi kasus di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo) Oleh : Gijayana Aprilia Kartika Putri*), Sulistyaningsih**) *). Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo **). Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor umur, pendidikan, luas lahan dan kepemilikan lahan dengan pengambilan keputusan petani dalam menerapkan usahatani padi organik. Kegunaan penelitian ini sebagai informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai penentu kebijakan daerah. Responden berjumlah 30 orang, yaitu 11 orang petani organik dan 19 orang petani anorganik. Faktor umur, pendidikan, luas lahan dan kepemilikan lahan diduga berhubungan dengan pengambilan keputusan bagi petani untuk berusahatani padi organik. Untuk menguji hipotesa tersebut digunakan analisa Chi Kuadrat (Chi Square) dengan kriteria pengujian ditetapkan harga – harga yang sebenarnya yang didapat dari sampel yang diambil dengan harga – harga yang diharapkan. Hasil analisa Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, pendidikan, luas lahan dan kepemilikan lahan dengan pengambilan keputusan petani untuk menerapkan usahatani padi organik dengan tingkat kepercayaan 95%. Kata Kunci : Padi Organik
ABSTRACK The research objective was to determine whether there is correlation between age, education, land and land ownership by farmers in implementing the decisions of organic rice farming. The usefulness of this study to inform the development of science and as a determinant of regional policy. Respondents were 30 people, 11 people are organic farmers and 19 farmer anorganic. Factors of age, education, land and land ownership were related to the decision-making of farmers to organic rice trying to farm. To test this hypothesis used Chi square analysis (chi-square) test criteria specified price - the actual price obtained from
samples taken at a price - expected price. Chi Square analysis results indicate that there is a relationship between age, education, and land tenure to farmers' decision to adopt organic rice farming with 95% confidence level. Key word : Organic Rice
yang
I. LATAR BELAKANG
mengharuskan
produk
pertanian memiliki label organik di Pertanian
organik
era perdagangan bebas.
berkembang secara cepat terutama di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia Timur. Di Indonesia, pertanian organik mulai berkembang sejak krisis ekonomi. Akibatnya petani mencari
alternatif
mempertahankan hidupnya
lain
untuk
kelangsungan
yaitu
dengan
sistem
pertanian alami (back to nature) (Rachman
Sutanto,
Perkembangan semakin
2002).
pertanian
dipicu
oleh
organik keinginan
konsumen yang menghendaki produk pertanian sehat dan bersih dimana kandungan
residu
bahan
kimia
Pertanian
organik
akan
banyak
memberikan
keuntungan
ditinjau
dari
peningkatan
gatra
kesuburan tanah dan peningkatan produksi tanaman maupun ternak, serta dari gatra lingkungan dalam mempertahankan
keseimbangan
ekosistem. Di samping itu, dari gatra ekonomi
akan
lebih
menghemat
devisa negara untuk mengimpor pupuk, bahan kimia pertanian, serta memberi
banyak
kesempatan
lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan
petani
(Sutanto,
R.
2002).
rendah dan standar internasional Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, sebagian besar penduduknya dilihat dari lapangan usaha : No.
Lapangan Usaha
Persentase
1.
Pertanian
52,69 %
2.
Perdagangan
17,45 %
3.
Jasa
16,17 %
4.
Industri
6,80 %
5.
Lain – Lain
5,63 %
Sumber : Dinas Pertanian, 2012
Petani mengembangkan
yang usahatani
2.
Apakah ada hubungan antara umur
padi
dengan
pengambilan
organik di Kabupaten Situbondo
keputusan bagi petani untuk
masih sedikit dibandingkan jumlah
berusahatani padi organik?
petani
yang
menanam
padi
3.
Apakah ada hubungan antara
anorganik. Berdasarkan pengamatan
luas lahan dengan pengambilan
yang telah dilakukan, usahatani padi
keputusan bagi petani untuk
anorganik lebih mendapatkan untung
berusahatani padi organik?
yang relatif tinggi dan pemasaran lebih mudah. Oleh karena itu, penelitian
4.
Apakah ada hubungan antara kepemilikan
lahan
dengan
pengambilan
keputusan
bagi
ini perlu dan penting dilakukan untuk
petani untuk berusahatani padi
mendapatkan informasi yang lebih
organik?
akurat terutama mengenai faktorfaktor
yang
mempengaruhi
pengambilan keputusan petani dalam
III. PEMBAHASAN
menerapkan usahatani padi organik
Hubungan
Antara
Pendidikan
dengan Pengambilan Keputusan Petani untuk Berusahatani Padi II. PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang, maka
Organik Sebaran petani berdasarkan
dapat dirumuskan masalah :
tingkat pendidikan dan pengambilan
1.
Apakah ada hubungan antara
keputusan berusahatani padi organik
pendidikan dengan pengambilan
disajikan dalam tabel berikut ini :
keputusan bagi petani untuk berusahatani padi organik?
Sebaran Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pengambilan Keputusan Berusahatani Padi Organik Pendidikan
Usahatani Padi
SD 3 1 4
Organik Anorganik Jumlah
SMP 1 4 5
Jumlah
SMA 4 12 16
S1 3 2 5
11 19 30
lingkungan
dan
memanfaatkan
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari tabel tersebut, untuk mengetahui apakah ada hubungan
kondisi di sekitar lingkungan yang
antara
banyak ternaknya. Untuk di Desa
pendidikan
dengan
pengambilan keputusan bagi petani
Seletreng
untuk berusahatani padi organik
Kabupaten Situbondo, pendidikan
maka dilakukan penghitungan uji
formal petani padi organik yang SD
Chi Square.
dan S1 masing - masing sebanyak 3
Hasil Uji X2,
diperoleh
hasil sebagai berikut :
Kecamatan
Kapongan
orang, SMP 1 orang dan SMA 4 orang. Pendidikan formal para petani
X2 hitung = 15,93
ini bisa dikatakan masih belum
X2 tabel = 7,815
maksimal tetapi para petani sangat
Karena X2 hitung > X2 tabel
aktif mengikuti pendidikan non-
pada tingkat kepercayaan 95% maka
formal
Ho ditolak jadi hipotesis diterima.
SLPTT
Yang berarti ada hubungan antara
Pengelolaan
faktor
dengan
sehingga mendapatkan pengetahuan
untuk
dan informasi tentang padi organik
pendidikan
pengambilan
keputusan
berusahatani padi organik.
yaitu
dengan
(Sekolah Tanaman
mengikuti Lapangan Terpadu)
dari penyuluh. Dengan diadakannya
Hal ini dapat dimengerti
kegiatan SLPTT tersebut, petani
karena petani yang berpendidikan
mampu menerapkan pertanian padi
akan
organik di lahan pertanian masing-
lebih
mudah
menerapkan
pertanian
organik
mengingat
pentingnya
menjaga
kelestarian
masing.
Hubungan Antara Umur dengan
berusahatani padi organik disajikan
Pengambilan
dalam tabel berikut ini :
Keputusan
Petani
untuk Berusahatani Padi Organik Sebaran petani berdasarkan umur dan pengambilan keputusan Sebaran Petani Berdasarkan Umur dan Pengambilan Keputusan Berusahatani Padi Organik Usia Usahatani Jumlah Padi < 21 21 - 30 31 - 39 40 - 49 50 - 59 60> Organik 0 1 1 6 2 1 11 Anorganik 3 6 4 3 3 0 19 Jumlah 3 7 5 9 5 1 30 Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Kelompok diatas
dipilih
umur tersebut
berdasarkan
umur
produktif dalam bekerja.
organik. Untuk petani padi organik di
dominasi
oleh
petani
yang
berumur 40 – 49 tahun, ini terjadi
Untuk mengetahui apakah
karena
sebenarnya
padi
organik
ada hubungan antara umur dan
bukanlah inovasi bagi mereka. Selain
pengambilan keputusan petani untuk
itu, mayoritas pada umur tersebut
berusahatani padi organik, maka
para
dilakukan penghitungan Uji Chi
sehingga keputusan bertanam padi
Square.
organik
merupakan
bersama.
Hal
2
Hasil Uji X ,
diperoleh
hasil sebagai berikut :
petani
sudah
ini
berkeluarga
keputusan juga
dapat
dimengerti karena penambahan umur
X2 hitung = 15,91
terjadi pada semua petani, untuk
X2 tabel = 11,070
petani
Karena X2 hitung > X2 tabel
penambahan
yang
sudah umur
berumur
membuatnya
pada tingkat kepercayaan 95%, maka
tidak
Ho ditolak dan hipotesis diterima,
keuntungan semata tetapi cenderung
berarti ada hubungan antara umur
pada kondisi keadaan tanah dan
petani
pengambilan
lingkungan
keputusan untuk berusahatani padi
mendukung
dengan
terlalu
sekitar adanya
memperhatikan
yang
sangat
ketersediaan
kotoran hewan dan bahan organik
Petani untuk Berusahatani Padi
lain untuk keberlanjutan usahatani
Organik
padi organik.
Sebaran petani berdasarkan luas
lahan
dan
pengambilan
Hubungan Antara Luas Lahan
keputusan berusahatani padi organik
dengan Pengambilan Keputusan
disajikan dalam tabel berikut ini :
Sebaran Petani Berdasarkan Luas Lahan dan Pengambilan Keputusan Berusahatani Padi Organik Luas Lahan (Hektar) Usahatani Jumlah < 0,5 0,5 – 1 >1 Organik 11 0 0 11 Anorganik 16 2 1 19 Jumlah 27 2 1 30 Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dilakukan penghitungan Uji
Mayoritas
petani
yang
Chi Square untuk mengetahui apakah
menanam padi organik dengan luas
ada hubungan antara luasan lahan
lahan < 0,5 Hektar. Hal ini terjadi
dan pengambilan keputusan bagi
karena pertanian organik bisa di
petani
katakan
untuk
berusahatani
padi
organik.
cukup
sulit
dalam
hal
perawatan dan pemberantasan hama Hasil Uji X2,
diperoleh
sebagai berikut :
tenaga kerja. Apabila tenaga kerja
2
X hitung = 15,92 2
X tabel
sehingga dibutuhkan penambahan
bertambah
= 5,991
maka
biaya
yang
dikeluarkan juga akan bertambah
Karena X2 hitung > X2 tabel
untuk
tenaga
kerja.
Dalam
dengan tingkat kepercayaan 95%,
meminimalisir
maka Ho ditolak, hipotesis diterima
semakin besar maka petani lebih
yang berarti ada hubungan antara
memilih
luas
menanam padi organik nya dengan
lahan
keputusan
dengan bagi
pengambilan petani
berusahatani padi organik.
untuk
luas lahan
pengeluaran
mengambil
yang
keputusan
< 0,5 Hektar , karena
apabila dengan luas lahan ≥1 hektar akan menambah biaya.
Sebaran petani berdasarkan Hubungan Antara Kepemilikan dengan Pengambilan Keputusan Petani untuk Berusahatani Padi
kepemilikan lahan dan pengambilan keputusan berusahatani padi organik disajikan dalam tabel berikut ini :
Organik Sebaran Petani Berdasarkan Kepemilikan Lahan dan Pengambilan Keputusan Berusahatani Padi Organik Kepemilikan Lahan Usahatani Jumlah Milik Milik Milik Sewa Tanah Suami Istri Berdua Negara Organik 4 3 3 1 11 Anorganik 8 1 1 3 6 19 Jumlah 12 4 4 4 6 30 Sumber : Data Primer Diolah 2012
Untuk mengetahui apakah kepemilikan terhadap petani
lahan
berpengaruh
karena dengan kepemilikan lahan
keputusan
yang jelas asal usulnya petani bisa
pengambilan dalam
organic
berusahatani
maka
padi
memperkirakan biaya yang akan
dilakukan
dikeluarkan dalam berusahatani padi
penghitungan Uji Chi Square. Hasil Uji X2,
diperoleh
sebagai berikut : X hitung = 15,93 X tabel
organik. Apabila kepemilikan lahan tersebut milik suami, milik istri, atau milik berdua maka petani tidak akan
2 2
Hal ini dapat dimengerti
= 9,488
mengeluarkan biaya sewa tanah dan hal
itu
dapat
menekan
biaya
Karena X2 hitung > X2 tabel
pengeluaran sehingga petani memilih
dengan tingkat kepercayaan 95%,
menerapkan usahatani padi organik.
maka Ho ditolak dan hipotesis
Tetapi apabila lahan yang digunakan
diterima yang berarti ada hubungan
merupakan lahan sewa maka akan
antara kepemilikan lahan dengan
ada biaya tambahan yang akan
pengambilan keputusan bagi petani
dikeluarkan oleh petani sehingga
untuk berusahatani padi organik.
petani yang mempunyai lahan sewa
cenderung
tidak
memilih
berusahatani padi organik.
4.
IV. KESIMPULAN 1. Semakin tinggi
pendidikan
Kepemilikan lahan milik suami, milik istri, milik berdua, sewa,
petani, maka bisa menerapkan
atau
pertanian padi organik. Apalagi
mempengaruhi petani dalam hal
ada
mengambil
keputusan
berusahatani
padi
pendidikan
seperti
2.
untuk
non
SLPTT
formal (Sekolah
tanah
Negara
juga
untuk organik.
Lapangan Pengelolaan Tanaman
Karena apabila lahan tersebut
Terpadu). Jadi, ada hubungan
merupakan lahan yang di sewa,
antara pendidikan petani dengan
maka
pengambilan keputusan.
pengeluaran tambahan.
Dalam
hal
umur,
akan
ada
biaya
semakin
berumur petani maka semakin banyak yang akan menerapkan uahatani padi organik. Sehingga
(Sekolah
Lapangan
dengan
Pengelolaan Tanaman Terpadu)
pengambilan keputusan untuk
yang diikuti oleh petani dan
bertanam
merupakan
antara
3.
V. SARAN 1. SLPTT
umur
padi
organik
pendidikan
mempunyai hubungan.
formal
Luas
mempengaruhi
dipertahankan dan di tingkatkan
petani dalam hal pengambilan
mengingat kondisi kesuburan
keputusan.
tanah yang semakin kritis dan
lahan
Semakin
luas
bagi
keadaan
tidak berusahatani padi organik
Kecamatan
karena akan menambah jumlah
Kabupaten
tenaga
sangat
mendukung
pengeluaran pun akan semakin
kotoran
ternak
bertambah.
organik lain yang dibutuhkan
sehingga
Desa
perlu
lahannya maka petani memilih
kerja
di
petani,
non
Seletreng Kapongan
Situbondo
dan
yang adanya bahan
2.
untuk keberlanjutan pertanian
kisaran umur tersebut saja yang
organik.
perlu mendapatkan pembinaan
Dengan adanya kotoran ternak
melainkan merata pada sebaran
dan bahan organik lainnya yang
umur (<21 tahun) agar pada
mendukung
umur
pertanian
keberlanjutan organik,
maka
menerapkan
juga
bisa
pertanian
padi
petani
yang
diperlukan juga peran penyuluh
organik
yang
menerapkan pertanian organik
lebih
aktif
untuk
memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran ternak dan bahan
organik
pembuatan kepada
3.
tersebut
tersebut
pupuk
masyarakat
dan
organik di
Desa
dan
semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Alternatif
Pertanian dan
Seletreng.
Berkelanjutan.
Umur 40 – 49 tahun memang
KANISIUS. Yogyakarta
cenderung memilih berusahatani padi organik, hal ini sangatlah bagus tetapi tidak hanya pada