ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARGIN MURABAHAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, TBK
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
Nama
: Siti Barokah
NIM
: 43206010-129
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2010
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARGIN MURABAHAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, TBK
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi – Strata 1
Nama
: Siti Barokah
NIM
: 43206010-129
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2010
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Siti Barokah
NIM
: 43206010129
Program Studi
: Akuntansi S1
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta,……………..
(Siti Barokah) NIM : 43206010129
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Siti Barokah
NIM
: 43206010129
Program Studi
: S1 Akuntansi
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Murabahah Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk
Tanggal Ujian Skripsi
: 23 April 2010 Disahkan oleh, Pembimbing,
Drs. Suharmadi, SE, Ak, M.Si Tanggal :
Dekan,
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dra. Yuli Harwani R., MM
Nurul Hidayah, SE, Ak, M.Si
Tanggal :
Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Skripsi Berjudul
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARGIN MURABAHAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk Dipersiapkan dan Disusun oleh :
Siti Barokah NIM : 43206010129
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 23April 2010 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Susunan Dewan Penguji Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi
Drs. Suharmadi, SE, Ak, M.Si Anggota Dewan Penguji
Drs. Hadri Mulya, SE, Ak, M.si Anggota Dewan Penguji
Fitri Indriawati, SE, M.si
KATA PENGANTAR Alhamdullahirabbi’alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya yang dilimpahkan kepada penulis serta junjungan baginda Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis faktor yang mempengaruhi margin murabahah pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk”. Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi (S1) Universitas MercuBuana. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari pihak baik yang langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Drs. Suharmadi, SE, Ak, M.Si., selaku Dosen Pembimbing dan Penguji yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan, semangat, pengetahuan, dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis.
2.
Ibu Dra. Yuli Harwani, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana
3.
Ibu Nurul Hidayah, SE, Ak, M.Si, selaku Ketua program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
4.
Ibu Nurlis SE, AK, M.Si, yang sudah banyak memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
5.
Seluruh dosen dan Staf Program Studi Akuntansi Universitas Mercu Buana, atas segala ilmu yang telah diberikan
6.
Kedua orang tuaku (Mama, Bapak) serta keluargaku ( mas mamud, mas mamur, mas jelani, adeku fatmah ) yang telah memberikan perhatian moril dan materil, serta dukungan .
7.
Untuk mbah kakung dan mbah putri yang aku sayang , terima kasih atas doa dan dukungannya .
8.
Untuk pamanku Muhaemin dan Bulek Bariyah yang sudah memberikan fasilitas serta memberikan bantuan dan tempat kepada penulis untuk tinggal selama di Jakarta .
9.
Untuk sodaraku wawa, ipan, ibal, riza, lutfi, ardi, Wulan yang telah memberikan bantuan baik materil maupun moril, serta dukunganya kepada penulis makaseh iaaa.
10. Temen- temen ku yang tersayang Bule (Rike Hanisa), Bundo ( Retno ardiani), Dd( Linda Astuti), ai (Fery Susilowati), nDud (Ririn Desmalina), Ester samosir (thanks ia atas pinjaman SPSSnya), Lusi triana, diaaahhh PW yang selalu sama-sama di kampus baik susah maupun senang. Semoga kalian sukses dan jangan lupa kita hunting bakso lagi .. 11. Semua teman-teman seperjuangan Akuntansi S1 angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaan selama menuntut ilmu dikampus tercinta. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin ya Rabbal a’lamin
Jakarta.…..…………..
Siti Barokah
ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE MARGIN MURABAHAH. SHARIA ON PT BANK MANDIRI, Tbk By: SITI BAROKAH 43206010-129 ABSTRACT This research is about the factors that affect the margin murabaha in PT BSM. The purpose of this research is how to determine the value of the variable between the volume of financing, profit sharing DPK, and operational expenses at PT BSM from year 2006-2008. This study uses causal research. This study will show that. BSM volume murabahah each year increases with the value of the percentage in the year 2008-2007 amounted to 23.76%, and the years 2007-2006 amounted to 19.14%. while the value for the TPF increased from the year 2008-2007 sebesar35, 45% and the year 2007-2006 amounted to 11.02%. while the load operation every year from 2008-2006 increased by including labor, general and administrative expenses, provision for losses on earning assets and expense bonus wadiah.
Keywords: Factor, Margin Murabaha, PT BSM
DAFTAR ISI Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………
iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
iv
ABSTRAK ……………………………………………………………….
viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
iix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..
iiix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..
vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………… 1 B. Perumusan Masalah…………………………………………………… 4 C. Tujuan dan Kegunaan penelitian…………………………..................... 5
BAB II
LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah …………………………………………..............
6
1.
Pengertian Perbankan Syariah ………………………………………. 6
2.
Fungsi dan Peran Bank Syariah……………………………………… 7
3.
Tujuan Perbankan Syariah…………………………………………... 8
B. Pembiyaan dengan prinsip Jual Beli ………………………………… 10 1. Definisi dan Landasan Teori……………………………………… 10
2. Macam-macam Jual Beli………………………………………….. 11 C. Pembiayaan Murabahah……………………………………………… 12 1. Definisi Murabahah ……………………………………………… 12 2. Landasan Syariah ………………………………………………… 14 3. Rukun dan Syarat ………………………………………………… 14 4. Ketentuan Umum Murabahah dalam Fatwa Syariah ……………. 15 5. Penetapan Margin Keuntungan ………………………………….. 19 D. Penentuan Harga Jual Murabahah yang Efisien ……………………. 24 E. Penelitian Terdahulu …………………………………………………. 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum ……………………………………………………. 28 1. Lokasi Penelitian …………………………………………………. 28 2. Sejarah Perusahaan ………………………………………………. 28 3. Visi dan Misi ……………………………………………………. 31 4.
Produk dan Jasa ………………………………………………….. 31
B. Metode Penelitian……………………………………………………. 35 C. Variabel dan Hipotesis Penelitian …………………………………… 35 D. Populasi dan Sampel ………………………………………………… 36 E. Definisi Operasional Variabel ………………………………………. 37 F.
Metode Pengumpulan Data …………………………………………. 38
G. Analisis Data ………………………………………………………… 38 a. Uji Normalitas……………………………………………………. 40 b. Uji Asumsi Klasik………………………………………………… 41 c. Uji Koefisien Determinasi Berganda ……………………………. 43
d. Uji t……………………………………………………………….. 43 e. Uji F………………………………………………………………. 44
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif …………………………………………. 45 B. Analisis Regresi Linier Berganda …………………………………… 49 C. Pembahasan…………………………………………………………... 54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 57 B. Saran…………………………………………………………………. 58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1 Tabel Hasil uji Statistik Deskriptif …………………………………………………
45
1.2 Tabel Hasil uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ……………
47
1.3 Uji Autokorelasi (Model Summary(b) ) ……………………………………………
49
1.4 Tabel Analisis Uji T (Coefficients(a) ) ……………………………………………..
51
1.5 Tabel Analisis uji F (ANOVA(b)) …………………………………………………..
52
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1
Grafik Normal Probability Plot ……………………………………………
50
4.2
Grafik scatterplot ………………………………………………………….
52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Laporan Keuangan Tahun 2006-2008………………………………….........
54
2. Data Keuangan Murabahah Bank Syariah Mandiri Periode Januari 2006-Desember 2008……………………………………….
56
3. Tabel T ………………………………………………………………………
57
4. Tabel F ……………………………………………………………………….
58
Tabel penilaian analisis statistik…………………………………………
59
…..
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Krisis ekonomi dan moneter telah melanda belahan dunia, khususnya Asia, ditandai dengan tingginya laju inflasi, laju pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya, dibarengi dengan laju suku bunga riil yang tinggi dan fluktuasi valuta asing yang tidak sehat. Krisis ini juga diperburuk oleh adanya kemiskinan ditengah orang-orang kaya disemua Negara, berbagai bentuk ketidakadilan sosioekonomi, defisit neraca pembayaran yang besar, dan ketidak mampuan sebagai Negara-negara berkembang untuk mencicil hutang mereka. Permasalahan mendasar yang melatar belakangi krisis keuangan di Asia ini diduga disebabkan adanya krisis kualitas lembaga-lembaga keuangan yang menggunakan system bunga. Kebijakan dengan dasar suku bunga akan menimbulkan alokasi sumber dana tidak efektif da efisien (misallocation of resources)
yang
pada
gilirannya
cenderung
akan
mengakibatkan
ketidakstabilan dalam system ekonomi. Karena hal tersebut di atas, muncul berbagai upaya untuk merumuskan suatu system ekonomi baru yang mampu memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang ada. Banyak para ekonomi yang melirik pada dunia Islam
2
khususnya sistem ekonomi Islam, dengan berbagai tatanan yang ada di dalamnya. Sistem ekonomi Islam dengan konsep profit & loss sharing, mampu memberi warna tersendiri bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu bentuk dari system ekonomi Islam adalah terbentuknya Bank Islam atau yang lebih dikenal dengan Bank Syariah. Bank Syariah telah diatur dan diposisikan sebagai institusi keuangan yang tidak hanya bermain pada pentingnya peran dalam mobilisasi sumber dana, sumber daya alokasi dan kemanfaatan tetapi juga aktif melibatkan proses implementasi kebijakan moneter pemerintah. Sebagian fasilitas yang ditawarkan Bank Konvensional, Bank Syariah menawarkan fasilitas dengan konsepnya yang islami Sebagai pendatang baru dalam dunia ekonomi, Bank Syariah dihadapkan pada kompetitor yang sudah berpengalaman dan telah dikenal oleh khalayak umum, sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh manajemen bisa akan langsung diperbandingkan dengan kebijakan competitor yakni Bank Konvensional. Berdasarkan statistik perbankan syariah, pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah, pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah dapat dilihat dari peningkatan jumlah satu bank umum syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia dan 78 BPRS, pada tahun 1998 menjadi 3 bank umum syariah dengan 87 kantor cabang, 30 kantor cabang pembantu, dan 120 kantor kas. Selain daripada itu terdapat 25 bank konvensional yang membuka Unit Usaha
3
Syariah dengan 109 kantor cabang, dan 55 kantor cabang pembantu, serta ada 114 BPRS pada Desember 2007 Menurut Heri Sudarsono (2003 : 27 ), pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah “lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah”. Sampai saat ini pembiayaan yang disalurkan bank syariah masih didominasi oleh pembiayaan non bagi hasil yaitu akad yang berdasarkan jual beli yaitu murabahah. Data statistik perbankan syariah pada Direktorat Bank Syariah Bank Indonesia perDesember 2007 menunjukan pembiayaan dengan akad murabahah mencapai Rp 16.552.869 juta, sementara pembiayaan mudharabah (bagi hasil) Rp 5.577.912 juta dan pembiayaan musyarakah hanya Rp 4.406.360 juta. Rata pembiayaan murabahah berkisar 59,24% dan total pembiayaan, sementara pembiyaan mudharabah 19,96% dan musyarakah 15,77% dari total pembiayaan Salah satu skim yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tersebut dapat dinyatakan nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk presentase dari harga pembelinya.
4
Dilihat dari peran penting murabahah yang mendominasi pendapatan bank syariah, maka perlu diteliti lebih lanjut bagaimana mekanisme pembiayaan murabahah. Untuk itu penulis mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARGIN MURABAHAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI,Tbk”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan menguji tentang analisis faktor yang mempengaruhi margin murabahah. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dikemukakan pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Secara parsial, apakah jumlah beban operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil DPK (Dana Pihak Ketiga) berpengaruh terhadap margin murabahah pada PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk? 2. Secara simultan, apakah jumlah beban operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil DPK (Dana Pihak Ketiga) bersama-sama berpengaruh terhadap margin murabahah pada PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk?
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Secara parsial, untuk mengetahui pengaruh jumlah beban operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil DPK (Dana Pihak Ketiga) terhadap margin murabahah pada PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk 2. Secara simultan, untuk mengetahui pengaruh jumlah beban operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil DPK (Dana Pihak Ketiga) secara bersama-sama terhadap margin murabahah pada PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Bank, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Bank Syariah Mandiri dalam menetapkan margin murabahah. 2. Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Mercu Buana program study Akuntansi S1. 3. Bagi pembaca yang berminat terhadap mekanisme penetapan margin murabahah, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi.
6
BAB II LANDASAN TORITIS
A. Perbankan Syariah 1. Pengertian Perbankan Syariah Pengertian Bank Syariah menurut Muhammad (2002 : 1) adalah “ Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasajasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoprasiannya disesuaikan dengan prinsip Syariah Islam. Menurut Adiwarman (2003), Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah di tentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh). Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk presentase dari harga pembelinya, misalnya 10% atau 20%. Perbankan syariah atau perbankan islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum islam). Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan agama islam untuk memungut
7
atau meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram. Salah satu fungsi dari perbankan syariah sebagai lembaga keuangan adalah mengimpun dana masyarakat. system perbankan syariah merupakan system perbankan yang paling baik untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang berkeadilan karena system syariah dilaksanakan atas prinsip kebersamaan.
2. Fungsi dan Peran Bank Syariah Menurut Heri (2003:39), fungsi dan peran perbankan syariah uang diantaranya tercantum dalam pembukuan standar akutansi yang dikeluarkan AAOFI ( Acounting and Auditing Organization Financial for Islamic institution), sebagai berikut: a. Manajer investasi bank syariah yang mengelola investasi dana nasabah yang dipercayakan padanya b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa layanan perbankan sebagai mana lazimnya d. Pelaksanaan kegiatan soial, sebagai ciri yang melekat entitas keuangan syariah, bank islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan
8
mengelola ( menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana sosial lainnya.
3. Tujuan Bank Syariah Menurut zainul (2003), dalam perbankan konvensional terdapat kegiatan-kagiatan yang dilarang oleh syariah islam seperti menerima dan membayar bunga (riba) membiayai kegiatan produksi dan perdaganagan barang-barang dilarang menurut syariat Islam seperti minuman keras. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait dengan prinsip utama berupa : a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah. c. Memberikan Zakat Sedangkan menurut Warkum (2004 : 17), Bank Syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut : a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur grarar (tipuan), dimana
9
jenis-jenis usaha
tersebut dilarang dalam
Islam,
juga
telah
menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi kuat. b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal (orang kaya) dengan pihak yang membutuhkan dana (orang miskin) c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirianya berusaha (berwirausaha) d. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah kemiskinan yang pada umumnya merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang. e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter, dengan aktifitas-aktifitas bank Islam yang diharapkan mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan system bunga, menghindarkan persaingan yang tidak sehat antar
lembaga
keuangan,khususnya
bank
dan
menanggulangi
kemandirian lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun luar negri. f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank nonsyariah (konvensional) yang menyebabkan umat Islam tidak bisa
10
melaksanakan ajaran agamanya secara penuh, terutama di bidang kegitan bisnis dan perekonomian. B. Pembiayaan Dengan Prinsip Jual Beli (Ba’i) 1. Definisi dan Landasan Syariah Menurut Zainul (2003:21), Pengertian Jual Beli meliputi Akad pertukaran (Exchange Contract) antara suatu barang dan jasa dalam jumlah tertentu dengan barang dan jasa lainnya. Penyerahan jumlah atau harga barang dan jasa tersebut dapat dilakukan dengan cara segera (cash and carry) ataupun secara tangguh (deferred). Perjanjian jual beli termasuk dalam hukum muamalah yang hukumnya adalah mubah atau kebolehan. Dalam asasnya bahwa semua bidang muamalah itu boleh dikerjakan asal tidak dilakukan dalam Al Qur’an dan Hadist, dengan demikian hukum jual beli dalam Islam hukum asalnya adalah mubah. Mubah artinya suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang tidak mendapat pahala, tetapi jika ditinggalkan maka tidak mendapat pahala, tetapi jika ditinggalkan maka tidak berdosa. Namun hukum yang mubah ini ada kemungkinan menjadi wajib, sunnah, ataupun haram. Berikut beberapa Ayat dan Hadist yang berkaitan dengan jual beli antara lain : “….. Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…….”(AlBaqarah :275)
11
Selanjutnya dalam ayat ini dikatakan bahwa jual beli adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap muslim. “…..Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka (QS 4:29) Hadist Rasullah SAW : Dari Syuaib ar-Rumi r.a Bahwa Rasullah SAW bersabda, “ tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah) Dalam hal jual beli diharapkan adanya unsur suka sama suka, seperti yang tercantum dalam hadist : “ Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka” (HR. Al-Baihaqi, Ibnu Majah) 2. Macam-macam Jual Beli Menurut Slamet (2005:39-43), Jenis Jual Beli antara lain : a. Ba’I al-murabahah yaitu jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual. b. Ba’I as-salam yaitu transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli yang harga jualnya terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkannya yang telah disepakati,
12
dimana waktu penyerahan barangnya dilakukan kemudian, tetapi pembayarannya/penyerahan uangnya dapat dilakukan secara cicilan atau ditangguhkan. C. Pembiayaan Murabahah 1. Definisi Murabahah Menurut Muhammad Syafi’I (2001:101), Bai’I al-murabahah adalah Jual Beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. dalam ba’I al-murabahah, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. “ Murabahah adalah menjual barang dagangan dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli” (IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan No. 102 paragraf 11, 12, 13, 14) Dari segi bahasa, murabahah berasal dari kata ridhu (keuntungan), yaitu transaksi jual beli dimana bank tersebut menyebutkan
jumlah
keuntungan. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual beli adalah harga beli bank ditambah dengan keuntungan (margin). Dalam bermurabahah kedua belah pihak hrus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati, tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Apabila terjadi perubahan masa, akad
13
tersebut menjadi batal. Cara pembayaran dan jangka waktunya desepakati bersama bisa secara lumpsum ataupun secara angsuran.
Menurut (Salman 2007) Dalam teknis perbankan, murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang (penjual) dengan nasabah yang memesan untuk bersama. Rukun dan syarat murabahah sama dengan yang terdapat dalam fiqih, sedangkan syarat-syarat lain seperti barang, harga, dan cara pembayaran sesuai kebijakan bank yang bersangkutan. Harga jual bank adalah harga beli dari pemasok ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama. Jadi nasabah mengetahui keuntungan yang diambil oleh bank. Murabahah sesuai jenisnya dapat dikategorikan dalam : a. Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang b. Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru akan melakukan transaksi jual beli apabila ada yang pesan. Murabaha berdasarkan pesanan dapat dikategorikan dalam : 1) Sifatnya mengikat artinya Murabahah berdasarkan pesanan tersebut mengikat untuk dibeli oleh nasabah sebagau pemesan. 2) Sifatnya tidak mengikat artinya walapun nasabah telah melakukan pemesanan barang, namun nasabah tidak terikat untuk membeli barang tersebut.
14
2. Landasan Syariah Dalam Fatwa Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 tentang Murabahah, sebagai landasan transaksi murabahah adalah sebagai berikut: a. AL-QURAN : surat Al-Baqarah : 275, An-Nisa : 29, Al-maidah : 1 b. Al-Hadist Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasullah SAW bersabda, “ Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual,” (HR.Ibnu Majah) c. Ijma : (Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, 11/161 ; al-Kasami, Bada’I as-Sana’I V/220-222) d. Kaidah Fiqih : “pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” 3. Rukun dan Syarat Rukun-rukun dalam murabahah a. Bai
: Penjual (Pihak yang memiliki barang)
b. Musytari
: Pembeli (pihak yang akan membeli barang)
c. Mabi
: Pembeli yang akan diperjualbelikan
d. Tsaman
: Harga Barang
e. Ijab Qabul
: Pernyataan Serah Terima
15
Sedangan Syarat-syaratnya adalah : a. Penjual member tahu biaya kepada nasabah b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan c. Kontrak harus bebas dari riba d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 4. Ketentuan Umum Murabahah dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Dewan Syariah Nasional menetapkan aturan tentang murabahah sebagaimana tercantum dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 1 April 2000 ( Himpunan Fatwa, Edisi Kedua, hal 25-29) sebagai berikut: a. Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syariah : 1. Bank dan Nasabah harus melakukan yang bebas riba 2. Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam 3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. 4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
16
5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang. 6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan
harga
jual
senilai
harga
beli
plus
keuntungannya. Dalam keuntuangan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu yang telah disepakati. 8. Untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 9. Jika bank hendak mewakili kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. b. Ketentuan Murabahah kepada nasabah : 1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank. 2. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu asset yang dipesanya secara sah dengan pedagang 3. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai perjanjian yang
17
telah disepakati, karena secara hokum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. 4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. 5. Jika kemudian nasabah menolak membeli barang tersebut, biaya rill bank harus dibayar dari uang muka tersebut. 6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah 7. Jika uang muka memakai kontrak “urbun” sebagai alternatif dari uang muka, maka : -
Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga
-
Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut, dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekuranganya.
18
c. Jaminan dan Murabahah 1. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. 2. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang d. Hutang dan Murabahah Dalam prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan hutangnya kepada bank 1. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, Ia tidak wajib segera melunasi seluruhnya. 2. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembiayaan angsuran atau meminta kerugian tersebut diperhitungkan e. Penundaan Pembayaran dalam Murabahah 1. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian hutangnya 2. Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja atau jika salah
satu
pihak
tidak
menunaikan
kewajibannya,
maka
19
penyelesaian dilakukan melaui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah Rasulullah SAW pernah mengingatkan nasabah yang mampu tetapi lalai dalam salah satu hadistnya, “Yang melalaikan pembayaran utang (padahal ia mampu) maka dapat dikenakan sanksi dan dicemarkan nama baiknya (semacam black-list pen)”. f. Bangkrut dalam Murabahah Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan hutangnya, bank harus menunda tagihan hutang sampai ia sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan. Hal ini sesuai dengan firman ALLAH SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 280.
5. Penetapan Margin Keuntungan Menurut Adiwarman (2006), Bank syariah menetapkan margin keuntungan terhadap produk-produk yang berbasis natural certainty contracts, yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti pembiayaan murabahah, ijarah, salam dan istishna. Yang dimaksud dengan referensi margin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO bank syariah. Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usul dan saran dari tim ALCO
bank
diantaranya:
syariah,
dengan
mempertimbangkan
beberapa
hal
20
a. Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) Yang dimaksud dengan Direct Competitor’s Market Rate adalah tingkat margin keuntungan rata-rata perbankan syariah atau tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO (asset and Loss Committee) sebagai suatu kelompok Competitor langsung atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO (asset and Loss Committee) sebagai competitor langsung terdekat. b. Indirect Competitor’s market Rate (ICMR) Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s market Rate adalah suku bunga rata-rata perbankan konvesional atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvesional yang dalam ALCO (asset and Loss Committee) ditetapkan sebagai kelompok competitor tidak langsung atau tingkat rata-rata suku bunga bank konvesional tertentu yang dalam rapat ALCO (asset and Loss Committee) ditetapkan sebagai competitor tidak langsung terdekat c. Expected Competitive Return for Investors (ECRI) Yang dimaksud dengan Expected Competitive Return for Investors adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga
21
d. Acquiring Cost (AC) Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga e. Overhead Cost (OC) Yang dimaksud dengan Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga Beban operasional merupakan beban yang dapat dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional bank baik secara langsung maupun tidak langsung. Beban operasional itu terdiri dari beban tenaga kerja, beban umum administrasi, beban penyisihan kerugian aktiva produktif, beban bonus giro wadiah, dan lain sebagainya. Piutang murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad murabahah, dengan kata lain piutang murabahah menunjukan jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank syariah.
22
Menurut Muhammad (2002-73) Dana yang telah dikumpulkan oleh Bank Islam dari titipan dana pihak ketiga atau titipan lainnya, perlu dikelola dengan penuh amanah dan istiqomah. Dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan besar, baik untuk nasabah maupun Bank Islam. Prinsip utama yang harus dikembangkan Bank Islam dalam kaitan dengan manajemen dana adalah bahwa Bank Islam harus mampu memberikan bagi hasil kepada penyimpan dana minimal sama dengan atau lebih besar dari suku bunga yang berlaku di Bank Konvensional, dan mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih rendah dari pada bunga yang berlaku di Bank Konvensional. Menurut Muhammad (2002), bagi hasil menurut terminology Inggris dikenal dengan profit sharing, dalam kamus Ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitive, profit sharing diartikan “distribusi beberapa dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Hal ini dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. Menurut Adiwarman (2003), Bank Syariah menetapkan nisbah bagi hasil terhadap produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Uncertainty Contracts (NUC), yakni akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti mudharabah dan musyarakah. Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan mempertimbangkan : a. Referensi tingkat Margin keuntungan b. Praktikan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai Transaksi yang sifat akadnya tergolong pada Natural Uncertainty Contracts, return usaha dibagikan sesuai dengan
23
pendapatan yang diperoleh dengan porsi atau nisbah yang disepakati dimuka. Nisabah adaah rasio pembagian keuntungan antara bank dan nasabah. Ada dua dasar yang digunakan dalam metode perhitungan bagi hasil yaitu : a. Profit & Loss Sharing Profit distribution jenis ini adalah besarnya pendapatan yang akan dibagikan dikurangi biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana terlebih dahulu. b. Revenue Sharing Profit distribution jenis ini, tidak ada pengurangan biaya, artinya seluruh pendapatan yang diperolehan atas pengelolaan dana dibagikan kepada pemilik dana. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terkait merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip mudharabah mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang diterima (cast basic). Sistem bagi hasil dengan pemilik dana menggunakan revenue sharing. Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dari bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan bank yang dipakai dalam pembiayaan yang
24
diberikan. Dari jumlah pendapatan margin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. D. Penentuan Harga Jual Murabahah yang Efisien Bank syariah pada umumnya menggunakan murabahah sebagai model pembiayaan yang utama.Praktik pada bank syariah di Indonesia, potofolio pembiayaan murabahah mencapai 70-80%. Kondisi demikian ini tidak hanya di Indonesia, namun juga terjadi pada bank-bank syariah lainnya, seperti di Malaysia dan Pakistan. Sejumlah alasan diajukan untuk menjelaskan popularitas murabahah dalam operasi investasi perbankan syariah : 1. Murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan system bagi hasil (musyarakah dan murabahah), cukup memudahkan 2. Mark-up dalam murabahah dapat diterapkan sedemikian rupa hingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank yang berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank syariah 3. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan system bagi hasil
25
4. Murabahah tidak memungkinkan bank-bank syariah untuk mencampuri manajemen bisnis, karena bank bukanlah mitra si nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur Bank syariah harus tidak hanya menjadikan tingkat suku bunga sebagai rujukan dalam penentuan harga jual (pokok+margin) produk murabahah. Cara penetapan margin yang hanya mengacu pada suku bunga merupakan langkah sesat sekaligus menyesatkan dan lebih berat lagi dapat merusak reputasi bank syariah. Dalam pratiknya, barang kali tingginya margin yang diambil oleh pihak bank syariah adalah untuk mengantisipasi naiknya suku bunga di pasar atau inflasi. Sehingga kalau terjadi kenaikan suku bunga yang besar, maka bank syariah tidak mengalami kerugian secara rill, namun demikian apabila suku bunga dipasar tetap stabil atau bahkan turun, maka margin murabahah akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga pada bunga konvensional. Dengan
menetapkan
margin
keuntungan
margin
keuntungan
murabahah yang tinggi ini, secara tidak langsung bahkan akan dapat menyebabkan inflasi yang lebih besar daripada yang disebabkan oleh suku bunga. Oleh sebab itu, perlu dicari format atau formula yang tetap, agar nilai penjualan dengan murabahah tidak mengacu pada sikap mengantisipasi kenaikan suku bunga selama masa pembayaran cicilan, karena mengkaitkan
26
margin keuntungan murabahah dengan bunga perbankan konvensional, baik diatasnya maupun dibawahnya, tetaplah bukan cara yang baik. Sebaiknya, penetapan harga jual murabahah, dapat dilakukan dengan cara Rasullah ketika berdagang. Dalam menentukan harga penjualan, Rasul secara transparan menjelaskan berapa harga belinya, berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk setiap komoditas dan berapa keuntungan wajar yang diinginkan. Cara yang telah dilakukan Rasullah ini dapat dipakai sebagai salah satu metode bank syariah dalam menentukan harga jual barang oleh bank kepada calon nasabah pembiayaan murabahah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Muhammad (2002) Harga Jual
: Harga Beli Bank+Cost Recovery+Keuntungan
Cost Recocery
: Proyeksi Biaya Operasi Target Volume Pembiayaan
Margin Murabahah
: Cost Recovery + Keuntungan
Dari rumusan diatas yang dikatakan margin adalah penjumlahan antara Cost Recovery dengan keuntungan. Rumusan diatas juga memberikan petunjuk bahwa semakin efisien biaya operasi bank, maka semakin murah harga jual bank atau semakin tinggi peluang memperoleh keuntungan. Demikian juga semakin besar target volume pembiayaan, maka semakin tinggi peluang memperoleh keuntungan. Hal penting yang perlu diingat dan dicatat, hasil perhitungan margin yang dicantumkan dalam kontak murabahah dinyatakan dalam angka nominal, bukan bentuk presentasinya.
27
Apabila margin harga jual bank syariah lebih tinggi dari bunga pinjaman bank konvensional maka dapat dilakukan beberapa penijauan, yaitu pertama, terhadap tingkat keuntungan, kedua terhadap proyeksi biaya operasi, dan ketiga terhadap target volume pembiayaan. Dengan kata lain margin harta jual bank syariah harus selalu bersaing (lebih murah) dari bunga pinjaman bank konvensional. Semakin murah harga jual yang ditawarkan bank syariah dapat melakukan suatu petunjuk bahwa bank syariah tersebut beropersai dengan efisien. Dengan harga jual pembiayaan murabahah yang realatif murah akan mendorong sector rill untuk lebih berkembang lagi. E. Penelitian Terdahulu Salman (2007), menganalisis variabel-variabel independent yang diduga mempengaruhi margin pembiayaan murabahah, yaitu volume pembiayaan murabahah, bagi hasil DPK, dan biaya overhead, menemukan ketiga variabel independent tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap margin pembiayaan murabahah. Penelitian yang dilakukan oleh Salman Alfarindi merupakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasikannya. Sedangkan metode kuantitatif ialah suatu penyelidikan tetang masalah berdasarkan teori yang terdiri dari variabel-variabel diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Lokasi Peneitian Objek penelitian yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk yang beralamat di Jalan M.H Thamrin no.5 Jakarta 10340 2. Sejarah Bank Syariah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah member peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan
29
bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger samapi pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank Syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti Menjadi Bank Syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani M.S.SH, No.29 pada tanggal 19 Mei 1999.
30
Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 september 1999 Notaris : Sutjpto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Pada Tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional manjadi kegiatan uasaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero) PT
Bank
Syariah
Mandiri
hadir
sebagai
bank
yang
mengkombinasikan idealism usaha dengan nilai-nilai rohani yang menlandasi operasinya. Harmoni antara idealism usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternative jasa perbankan di Indonesia.
31
3. Visi dan Misi Visi yang dimiliki oleh PT. Bank Syariah Mandiri adalah “ Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan b. Mengutamakan
penghimpunan
dana
consumer
dan
penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM c. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat d. Mengembangkan nilai-nilai Universal e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
4. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri a. Pendanaan 1) Tabungan - Tabungan Berencana BSM - Tabungan Simpatik BSM - Tabungan BSM - Tabungan BSM Dollar - Tabungan Mabrur BSM - Tabungan Kurban BSM - Tabungan BSM Investasi Cendekia
32
2) Deposito - Deposito BSM - Deposito BSM Valas 3) Giro - Giro BSM EURO - Giro BSM - Giro BSM Valas - Giro BSM Singapore Dollar 4) Obligasi - Obligasi BSM
b. Pembiayaan - BSM Customer Network Financing - Pembiayaan Resi Gudang - PKPA - Pembiayaan Edukasi BSM - BSM Impaln - Pembiayaan Dana Berputar - Pembiayaan Griya BSM - Pembiayaan Griya BSM Optima - Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
33
- Pembiayaan Umroh - Pembiayaan Griya BSM DP 0% - Gadai Emas Syariah Mandiri - Pembiayaan Mudharabah BSM - Pembiayaan Musyarakah BSM - Pembiayaan Murabahah BSM - Pembiayaan Talangan Haji BSM - Pembiayaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM - Pembiayaan Kepada Pensiun - Pembiayaan Peralatan Kedokteran - Pembiayaan Istishna BSM - Qardh - Ijarah Muntahiyah Bittamlik - Hawalah - Salam
c. Jasa 1) Jasa Produk - BSM Card - Sentra Bayar BSM - BSM SMS Banking - BSM Mobile Banking GPRS
34
- BSM Net Banking - Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA) - Jual Beli Valas BSM - Bank Garansi BSM - BSM Electronic Payroll - SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negri) - BSM Letter of Credit - BSM SUHC (Saudi Umrah & Haji Card) 2) Jasa Operasional - Transfer Lintas Negara BSM Western Union - Kliring BSM - Inkaso BSM - BSM Intercity Clearing - BSM RTGS ( Real Time Gross Settlement) - Transfer Dalam Kota (LLG) - Transfer Valas BSM - Pajak Online BSM - Pajak Import BSM - BSM Standing Order 3) Jasa Investasi - Reksadana
35
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel (Independent Variabel) terhadap variabel tertentu (Dependent Variabel) dan memerlukan pengujian hipotesis dengan statistik.
C. Variabel dan Hipotesis Penelitian Gambar 3.1 Variabel yang diteliti Variabel Bebas
Variabel Terikat
( Independent Variable )
(Dependent Variables )
Biaya Operasional
Volume Pembiayaan
Bagi Hasil DPK
Margin Murabahah
36
Hipotesis Penelitian :
H01
: Beban operasional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin Murabahah
Ha1
: Beban operasional berpengaruh secara signifikan terhadap margin Murabahah
H02
: Volume pembiayaan yang dibayarkan oleh bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin Murabahah
Ha2
: Volume pembiayaan yang dibayarkan oleh bank berpengaruh secara signifikan terhadap margin Murabahah
H03
: Tingkat keuntungan Biaya Bagi hasil DPK yang diinginkan tidak berpengaruh secara sugnifikan terhadap margin Murabahah
Ha4
: Tingkat keuntungan Biaya bagi hasil DPK yang diinginkan berpengaruh secara signifikan terhadap margin Murabahah
D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. Data sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan urutan waktu (Time series). Adapun data yang dibutuhkan dala penelitian ini adalah data bulanan biaya overhead, bagi hasil DPK, tingkat keuntungan yang diinginkan (profit target) dan pendapatan murabahah dari tahun 2006-2008.
37
E. Definisi Operasional Variabel Operasional variabel yang digunakan pada penelitian ini, meliputi : 1. Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel terikat atau variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Margin murabahah diakui pada saat terjadinya akad, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama, atau selama akad secara proporsional apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan. 2. Variabel Bebas ( Independent Variable) Variabel bebas atau variabel X adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pendapatan murabahah, diantaranya : a. Biaya Operasional Biaya Overhead adalah biaya-biaya yang dikeluarkan bank dalam kegiatan penghimpunan dana dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi laba. b. Bagi Hasil DPK Bagi hasil DPK adalah nilai distribusi bagi hasil bagi pemilik Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun yang berasal dari pinjaman serta ekuitas.
38
c. Volume Pembiayaan Volume pembiayaan adalah tingkat keuntungan dari seluruh pembiayaan murabahah yang telah ditargetkan bank
F. Metode Pengumpulan Data Dalam mencari data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan teknis penelitian kepustakaan (Library research), penulis lakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari dasar-dasar teori melalui literature, buku-buku, atau referensi lainnya yang berhubungan dengan perumusan masalah dan memperoleh data laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri tahun 2006-2008 yang telah dipublikasikan.
G. Metode Analisis Data Pengujian terhadap data-data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Statistik Deskriftif Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskrifsikan/menggambarkan
data
yang
telah
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum/generalisasi
39
2. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Sugiono (2008:213) Analisi regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variable independent dinaikan atau diturunkan. Analisi regresi ganda digunakan oleh peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunkan nilainnya), jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal 2. independennya minimal 2. persamaan regresi untuk 3 prediktor yaitu : Y = a+b¹x¹xb²x²+b³x³+e Dimana : Y
: Pendapatan Murabahah
a
: Konstanta
b
: Koefisien Regresi (Nilai Peningkatan / penurunan)
x¹
: Beban Operasional
x²
: Volume pembiayaan murabahah
x³
: Bagi hasil DPK
e
: error
40
a. Uji Normalitas Bertujuan untuk apakah dalam sebuah model regresi, variable bebas, variable terikat, atau keduannya mempunyai distribusi normal / tidak model regresi yang baik adalah distribusi data normal / mendekati normal salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat probability plot yang menggunakan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yang melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Singgih (2000) Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji one sample kolmogorov-smirnov dengan menggunakan trafsignifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05
41
b. Uji Asumsi Klasik 1. Mulitikolinieritas Uji Mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya hubungan linear antar variable bebas dalam model regresi, Mulitikolinieritas akan menyebabkan koefisien regresi bernilai kecil dan standar error regresi bernilai besar sehingga pengujian variable bebas secara individu akan menjadi tidak signifikan. Prasyarat yang harus terpenuhi model regresi adalah tidak adanya Mulitikolinieritas. Cara mendeteksinya yaitu melihat VIF dan tolerancenya pada table Coefficient. jika VIF lebih besar dari 5, maka variable tersebut mempunyai persoalan Mulitikolinieritas dengan variable bebas yang lainnya hipotesis yang digunakan dalam pengujian adalah : Ho : VIF < 5( tidak terdapat Mulitikolinieritas ) Ha : VIF > 5( terdapat Mulitikolinieritas )
1. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual/pengamatan yang lain tetap, jika disebut Homoskedastisitas / tidak terjadi Heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
42
grafik scatterplot antara SRESID (residual) dan ZPRED (variable tidak bebas) Dasar Analisinya adalah sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
1. Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Tidak ada autokorelasi Ha : Ada autokorelasi Kriteria Pengambilan keputusan : a) Jika DW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
43
b) jika DW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi c) Jika DW terletak antara dL dan dU atau dL antara (4-dU) dan (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pa
c. Uji Koefisien Determinasi Berganda Koefisien determinasi berganda (R²) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi / pengaruh variable bebas terhadap variasi naik turunya variable tidak pernah (terikat). Untuk regresi dengan lebih dari dua variable bebas, digunakan adjusted R² sebagai koefisien determinasi nilai adjusted R² lebih rendah dari nilai R².
d. Uji t Uji t digunakan untuk menentukan apakah koefisien dari variable bebas secara individual berpengaruh terhadap variable terikat. Hipotesis Ho : Koefisien regresi tidak signifikan Ha : Koefisien regresi signifikan Kritera Penguji membandingkan statistic t hitung dengan t table α = 0,05 (t tabel)
44
1. Jika t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima 2. Jika t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
e. Uji F Uji F digukan untuk melihat apakah semua variable bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat Hipotesis : Ho : Koefisien regresi tidak signifikan Ha : Koefisien regresi signifikan
Kriteria penguji : membaningkan statistic F hitung dengan F tabel α = 0,05 (F tabel) 1. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat. 2. Jika F dihitung < F tabel, Maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variable bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
45
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Statistik Deskriptif Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah terlebih dahulu agar dapat dianalisa dan dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Langkahlangkah pengolahan data yang penulis lakukan dengan mengolah data dari margin Murabahah, beban Operasional, Pembiayaan murabahah, dan Bagi hasil DPK yang sudah ada dan mengolah data pada awal sampai akhir periode terkait untuk mendapatkan rata-rata Variabel dari januari 2006 sampai desember 2008. Di bawah ini tabel 4.1 hasil Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Hasil uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N margin murabahah Beban operasional Volume pembiayaan Murabahah bagi hasil DPK
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
36
36764
88483
51934,50
13969,710
36
27251
95394
61554,83
18033,829
36
3849463
7122976
4982106,8 9
1037273,567
36 Valid N 36 (listwise) Sumber : Hasil Output SPSS
34482
86830
49014,69
14274,595
46
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : a. Nilai rata-rata Variabel pendapatan Murabahah sebesar Rp.519.345.000 b. Nilai rata-rata Variabel beban operasional sebesar Rp.615.548.300 c. Nilai rata-rata Variabel volume pembiayaan Murabahah sebesar Rp 4.982.106.890 d. Nilai rata-rata Variabel bagi hasil DPK sebesar Rp. 490.146.900
B. Analisis Regresi Linier Berganda a. Analisis uji Normalitas Untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan terikatnya dalam bentuk grafik dapat dilihat dari grafik normal probability plot di bawah ini : Gambar 4. 1 Grafik Normal Probability Plot Observed Cum Prob 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
0.0
borP muC detcepxE
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Normal P-P Plot of margin murabahah
1.0
47
Dari grafik yang ada diatas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan diantara variabel terikat dengan variabel bebasnya. Hal ini terlihat dari grafiknya yang berbentuk pertama tidak lurus namun berujung lurus menggambarkan adanya hubungan tersebut. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keempat variabel tersebut dengan variabel dependen bersifat garis tidak lurus namun berujung lurus. Hasil uji Normalitas juga dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.2 Hasil uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
margin murabahah N Normal Parameter s(a,b)
Most Extreme Difference s
Beban operasional
Volume pembiayaan Murabahah
bagi hasil DPK
36
36
36
36
51934,50
61554,83
4982106,89
49014,69
13969,710
18033,829
1037273,567
14274,595
,211
,126
,209
,209
,211
,086
,209
,209
Mean
Std. Deviation Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber hasil output SPSS
-,139
-,126
-,137
-,154
1,266
,757
1,254
1,255
,081
,615
,086
,085
48
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) variabel margin murabahah, beban operasional, volume pembiayaan Murabahah, bagi hasil DPK sudah terdistribusi secara normal.
b. analisis uji asumsi klasik 1) uji multikolinieritas Sebuah model di katakan BLUE ( best linier unbiased Estimator), apabila tidak terdapat multikolineritas diantara sesama variabel bebas. Tampak VIF masing-masing variabel bebas sebesar 3, 146, 3,039 dan 11,026 dimana nilai VIF lebih kecil dari 5, oleh karenanya tidak terdapat Multikolinieritas persamaan model ini 2) uji heteroskedatisitas Gambar 4.2 Grafik scatterplot menujukan Berikut ini : Regression Standardized Predicted Value -1
0
1
2
laudiseR dezitnedutS noissergeR
-2
-1
0
1
2
3
Dependent Variable: margin murabahah
Scatterplot
Sumber: hasil output SPSS
49
Dari Grafik Scatterplot diatas menunjukan tidak ada pola yang jelas , serta titik-titik menyebar diatas, tengah dan bawah , angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastitas
3) Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson yang terlihat pada tabel dibawah ini, hasil uji Autokorelasi dibawah ini sebesar 2,258 Tabel 4.3 Hasil Uji Model Summary
Model Summary(b)
Model 1
R ,970(a)
R Square ,940
Adjusted R Square ,935
Std. Error of the Estimate 3567,983
Durbin-Watson 2,258
a Predictors: (Constant), bagi hasil DPK, Beban operasional, Volume pembiayaan Murabahah b Dependent Variable: margin murabahah
Sumber : Hasil output SPSS c. Analisis Koefisien Determinasi berganda Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Adjusted R square pada penelitian adalah 0, 935 hal ini berarti variabel independen pada penelitian ini dapat menerangkan variabel dependenya sebesar 93,5% sedangkan sisanya 6,5% dapat di terangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini .
50
d. Analisis uji T Hasil pengujian Hipotesis 1 Berdasarkan uji t pada α = 5%, terlihat bahwa nilai t b1 = 1,357> nilai t tabel 2,037 (bersumber dari t tabel) dengan tingkat signifikansi untuk b1 adalah 0,184 >0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa beban operasional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah. Hasil pengujian Hipotesis 2 Berdasarkan uji t pada α = 5% terlihat bahwa nilai t b2 = 2,491> nilai t tabel 2,037 (bersumber dari t tabel ) dengan tingkat signifikan untuk b2 adalah 0,018 > 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa volume pembiayaan murabahah secara signifikan tidak berpengaruh terhadap margin murabahah. Hasil pengujian Hipotesis 3 Berdasarkan uji t pada α = 5% terlihat bahwa nilai t b3 = 3,532> nilai t tabel 2,037 ( bersumber dari t tabel) dengan tingkat signifikan untuk b3 adalah 0,001 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa bagi hasil DPK berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah
51
Tabel 4.4 Hasil Uji Analisis Uji t
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Model
1 (Constant) Beban operasional Volume pembiayaan Murabahah bagi hasil DPK
Standardi zed Coefficien ts
T
Sig.
-,873
,389
Beta
Collinearity Statistics Tolera nce VIF
B
Std. Error
3304,714
3785,059
,080
,059
,104
1,357
,184
,318
3,14 6
,005
,002
,388
2,491
,018
,077
13,0 39
,494
,140
,505
3,523
,001
,091
11,0 26
a Dependent Variable: margin murabahah
Sumber : hasil output SPSS
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel bagi hasil DPK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah. Sedangkan beban operasional dan volume pembiayaan murabahah secara signifikan mempengaruhi margin murabahah.
52
e. Analisi uji F Uji F pada dasarnya untuk menujukan apakah semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat, hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Uji F
ANOVA(b)
model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares
Df
Mean Square
6422972020,228
3
2140990673,409
407376162,772
32
12730505,087
6830348183,000
35
F 168,178
Sig. ,000(a)
a Predictors: (Constant), bagi hasil DPK, Beban operasional, Volume pembiayaan Murabahah b Dependent Variable: margin murabahah
Hasil pengujian hipotesis 4 Berdasarkan uji F pada α =5% terlihat bahwa nilai F b4 = 168,178>nilai F tabel 2,901(bersumber dari F tabel) dengan tingkat signifikan 0,000<0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel beban operasional , volume pembiayaan murabahah dan bagi hasil DPK secara bersama-sama signifikan mempengaruhi margin murabahah. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat diketahui model persamaan yang berbentuk pada penelitian ini sebagai berikut : margin Murabahah : - 3304,714+0,080bbnOperasional+0,005VolMrbh : 0,494 bagi hasil DPK
53
Konstanta sebesar -3304,714 menyatakan bahwa jika variabel independen (beban operasional, Volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil DPK) sama dengan 0, maka nilai margin Murabahah sebesar -3304,714. Variabel beban operasional mempunyai pengaruh positif terhadap variabel pendapatan murabahah sebesar 0,080. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan beban operasional sebesar Rp 1000, maka menyebabkan terjadinya kenaikan margin murabahah sebesar Rp 80 Variabel volume pembiayaan murabahah mempunyai pengaruh positif terhadap variabel margin murabahah sebesar 0,005. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan
volume
pembiayaan
murabahah
sebesar
Rp
1000,
maka
menyebabkan terjadinya kenaikan margin murabahah sebesar Rp 5. Variabel bagi hasil DPK mempunyai pengaruh positif terhadap margin murabahah sebesar 0,494. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan bagi hasil DPK sebesar Rp. 1000, maka akan menyebabkan terjadinya kenaikan margin murabahah sebesar Rp 494.
54
C. Pembahasan Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan statistik diatas , terlihat bahwa dari variabel bagi hasil Dana pihak ketiga, volume pembiayaan
murabahah
dan
beban
operasional,
hanya
satu
yang
mempengaruhi secara signifikan yakni bagi hasil DPK berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah . Sedangkan volume pembiayaan murabahah, dan beban operasional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah. Beban Operasional tidak berpengaruh secara signifikan dari analisa data yang telah dibuat penulis, karena dalam operasionalnya dalam pembiayaan beban operasional tidak dikeluarkan untuk mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Volume pembiayaan. Dari analisa data yang dibuat oleh penulis diatas terlihat bahwa volume pembiayaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah. Karena dalam operasionalnya tidak dikeluarkan untuk mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan Bagi hasil DPK Dari analisa data yang dibuat terlihat bahwa volume pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah. Hal ini cukup masuk akal karena sangat wajar sekali bila biaya yang dikeluarkan dibebankan kedalam salah satu unsur penjualan dan pembelian di dalam suatu transaksi bisnis.
55
Karena dalam operasional bank secara prinsip adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan pembiayaan, maka semua biaya yang dikeluarkan untuk mendukung operasionalnya baik langsung maupun tidak langsung dapat digolongkan sebagai volume pembiayaan murabahah.
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji t bahwa bagi hasil DPK adalah 0,001 < 0,05. Hal ini dapat diartikan berpengaruh terhadap margin murabahah, meskipun tingkat signifikansinya tidak terlalu berpengaruh 2. Berdasarkan uji F bahwa beban operasional pada 0,000<0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah 3. Berdasarkan uji F bahwa volume pembiayaan dengan tingkat signifikan 0,000<0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah
Sedangkan secara keseluruhan, dilihat dari teori yang telah dibahas di bab II, menunjukan bahwa ketiga variabel bebas berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh secara signifikan dengan margin murabahah yang dikeluarkan oleh PT Bank Syariah Mandiri.
57
B. Saran Pada bagian akhir skripsi ini, penulis bermaksud untuk mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahsan yang telah dilakukan sebelumnya, saran yang diajukan sebagai berikut :
1. Untuk pihak bank Meskipun penelitian yang dilakukan penulis mampu membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel margin murabahah, bagi hasil DPK, beban operasional dan volume pembiayaan terhadap bank mandiri syariah , bukan berarti tidak lagi memfokuskan perhatian pada variabel tersebut. Sebaiknya, pihak bank harus lebih meningkatkan kualitas pengelolaan mengingat keempat jenis variabel yang ada di bank syariah mandiri saling membutuhkan di dalam pengelolaan data yang telah dilakukan peneliti .
2. Untuk penelitian selanjutnya a. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada jangka waktu yang lebih panjang dan perluasan sampel dalam pengolahan data maupun analisis laporan keuangan pada bank mandiri syariah mengingat penulis dalam penelitian ini menggunkana waktu dan sampel yang terbatas pada satu unit analisis dan metode penelitian dapat diarahkan pada metode survei
58
sehingga
hasil
penelitian
dapat
mencerminkan
keadaan
yang
sebenarnya. b. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada sistem pengendalian intern bank mandiri syariah dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini dipandang cukup penting mengingat pembiayaan dipengaruhi oleh kelayakan pemberian pembiayaan oleh pihak bank mandiri syariah tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Azwar Karim. 2006. Bank Islam : Analisis Fiqih keuangan , Edisi ketiga, Cetakan ketiga, Raja Grafindo Persada , Jakarta Ahmad Nugroho. 2006. Tesis : Faktor-faktor yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah (Study Kasus pada PT . Bank Muamalat Indonesia), PSKTTI-UI, Jakarta Duwi Priyatno. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS, Andi, Yogyakarta Ety Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid Latief. 2007. Metode Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Heri Sudarsono. 2003. Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskriptif dan IIustrasi , Edisi Kedua , Cetakan Pertama Ekonomi , FE UI , Yogyakarta. Iis. 2006. Perspektif Penerapan Sistem Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Muhammad Heykal. 2008. Jurnal : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah (Studi Kasus : PT. Bank Syariah Mandiri), EKSIS (Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami vol. 4 no. 1. PSKTTI-UI, Jakarta Muhammad. 2002. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah . UPP AMP YKPN, Yogyakarta Muhammad Syafi’I Antoni. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek , Gema Insani , Jakarta. Salman Alfarindi. 2007. Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi Murabahah pada Bank “X” Syariah, UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang