eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MENGAMBIL KPR PADA BANK MANDIRI CABANG UTAMA SAMARINDA DINA SARIPATUL RADIAH1
ABSTRAK1 Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif analitik dan sifat penelitian ini adalah menerangkan (explanation) yang bertujuan menguji berbagai variabel penelitian yang terkait dengan hipotesis penelitian yang diajukan. Dalam penyusunan skripsi ini penelitian dilakukan di Kota Samarinda, populasi dalam penelitian ini adalah jumlah konsumen yang telah membeli rumah dengan menggunakan fasilitas KPR Bank Mandiri sejak tahun 2009 sampai 2011. Yaitu kurang lebih 834 unit rumah yang dihuni yang mencakup seluruh tipe rumah yang dibangun di Kota Samarinda.Adapun pengambilan sampel yang dilakukan dengan Metode Random Sampling. Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel independen dalam hal ini adalah Product, Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical Evidence secara simultan berpengaruh nyata terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Mandiri, maka hipotesis pertama dapat diterima. Hanya variabel Product, Price dan Process yang memiliki thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu, sementara variabel lainnya memiliki thitung lebih kecil dari pada ttabel dengan demikian bahwa variabel Product, Price dan Process berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Mandiri sementara variabel lainnya berpengaruh secara tidak segnifikan. Demikian pula Harga (Price) merupakan variabel dominan dengan melihat Standardized Coefficients terbesar, yaitu sebesar 0,392, maka hipotesis kedua dapat diterima.
Kata Kunci : Product, Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical Evidence
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email :
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
Pendahuluan Rumah merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan akan rumah maka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta akan terciptanya suasana kerukunan hidup keluarga dan masyarakat dalam membentuk lingkungan serta sebagai tempat persemaian nilai budaya bangsa. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan, negara (dalam hal ini adalah pemerintah) meyediakan dan menyelenggarakan program yang ditujukan untuk tercapainya tujuan tersebut melalui program kredit perumahan bagi masyarakat. Program kredit perumahan ini dilaksanakan oleh Bank yang mempunyai fungsi dan kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk KPR. Hal tersebut sesuai dengan isi pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Menurut (Sutarno, 2003) Bank Mandiri sebagai salah satu Bank Negara yang ditunjuk untuk melaksanakan program kredit perumahan dengan fasilitas kreditnya yang disebut dengan Kredit Pemilikan Rumah atau sering dikenal dengan KPR-MANDIRI sebagai program dibidang perumahan rakyat. Bank ini telah membuktikan ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan Negara, turut mensejahterakan warga negaranya dengan menyediakan Kredit Pemilikan Rumah untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok dalam hidup seseorang, sehingga masyarakat indonesia dapat memiliki rumah yang memadai dan layak sehingga hidupnya menjadi lebih tentram dan sejahtera. Masyarakat yang ingin memiliki rumah namun tidak mempunyai biaya dapat memanfaatkan fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri dengan mengadakan perjanjian kredit (Kredit Pemilikan Rumah) dan tentunya telah memenuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P: product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Salah satu daya tarik dari KPR Bank Mandiri adalah pasarnya yang senantiasa tumbuh berkelanjutan. Tumbuhnya pasar ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan pemenuhan tempat tinggal yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Ini berarti pertumbuhan KPR Mandiri akan sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan pendapatan masyarakat di Kota Samarinda. Disamping itu, faktor lain yang mempengaruhi perkembangan pasar KPR Mandiri adalah inisiatif bisnis dari para pelaku pasar itu sendiri yang saling beradu program penjualan untuk menarik calon pembeli. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor – faktor nasabah mengambil KPR pada Bank Mandiri dengan diketahui pengaruh nasabah mengambil KPR ini maka diharapkan perusahaan dapat
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
meningkatkan pemasarannya agar banyak nasabah lagi yang tertarik akan KPR ini.
Kerangka Dasar Teori Keputusan Pembelian Perilaku konsumen secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor utama kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler, 2001). Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2004). Menurut Kotler (2004) kelima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Pengenalan masalah proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. (2) Pencarian informasi seorang konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya dapat atau tidak dapat mencari informasi lebih lanjut jika dorongan keinginan kuat, jika tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan belaka. Konsumen mungkin melakukan pencarian lebih banyak atau segera aktif mencari informasi yang mendasari kebutuhan. (3) Penilaian alternatif setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberapa merek alternatif dalam satu susunan pilihan. (4) Keputusan pembelian jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-benar membeli produk. (5) Perilaku setelah membeli setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan, ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya, dan lain sebagainya. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu (Hahn, 2002) : (1) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
(2) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian. (3) Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti keputusan yang sudah biasa di beli dengan produk pesaing. Pemasaran Jasa Pemasaran terdiri dari semua aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen (Kotler, 2002 yang dikutif Tjiptono, 2004:54). (Kotler,2002) yang dikutif (Tjiptono,2004:56) juga mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu. Mix Marketing (Bauran Pemasaran 7 P) Menurut Buchari Alma (2007), ada empat komponen yang tercakup dalam kegiatan marketing mix ini yang terkenal dengan sebutan 4 P yang terdiri dari: Product, Price, Place dan Promotion. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. 1) Product (Produk) Produk (Kotler, 2001) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. 2) Place (Tempat) Lokasi atau tempat seringkali ikut menentukan kesuksesan perusahaan, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial sebuah perusahaan (Fandy Tjiptono, 1996). 3) Price (Harga) Definisi harga oleh (Engel,2004) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. 4) Promotion (Promosi) Konsep yang dipakai untuk mengenalkan produk yaitu promotion mix, kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk dan menunjuk konsumen untuk membeli (Swasta, 2003). 5) People (Orang) Orang menurut (Umar, 2003) adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu ril jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
6)
Process Proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen (Umar, 2003). 7) Physical Evidence (Umar, 2003) mendefenisikan bukti fisik sebagai suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Sedangkan menurut Rambat yang dikutif (Nirwana, 2004), bukti fisik merupakan lingkungan fisik dimana jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi. Metode Penelitian Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang dapat diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang berwujud angka yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh (Husein Umar, 1997). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis apakah variabel independen (jenis produk, suku bunga, harga, lokasi, dan lingkungan) mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan nasabah mengambil KPR Bank Mandiri. Rumus regresi linear berganda : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e Dimana: Y = Keputusan Nasabah X1 = Produk X2 = Price X3 = Place X4 = Promotion X5 = People X6 = Process X7 = Physical Evidence b = koefisien regresi Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji F, yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata α = 5 persen, dengan kriteria sebagai berikut: H0: b = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) H1 : b ≠ 0 (ada pengaruh positif antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara: 1) Dengan membandingkan t hitung dan t tabel.
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
a) Apabila F hitung > F tabel, maka ada pengaruh antara variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y. (H0 ditolak dan H1 diterima) b) Apabila F hitung < F tabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel X secara bersama-sama dengan variabel Y. (H0 diterima dan H1 ditolak) 2) Dengan menggunakan angka signifikasi a) Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H1 diterima. Apabila angka signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Pengujian Hipotesis kedua menggunakan Uji t yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2007). Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata α = 5 persen, dengan kriteria sebagai berikut: H0: b = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) H1 : b ≠ 0 (ada pengaruh positif antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara: 1) Dengan membandingkan t hitung dan t tabel. a) Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 ditolak dan H1 diterima) b) Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 diterima dan H1 ditolak) 2) Dengan menggunakan angka signifikasi a) Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H1 diterima. b) Apabila angka signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil Penelitian Adapun data penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah mengambil KPR pada KPR Bank Mandiri Cabang Samarinda adalah sebagai berikut : 1) Produk Tanggapan Responden tentang produk Indikator
SS
S
N
TS
STS
Jlh
Indeks
Variasi Produk
39
32
19
0
0
380
76,0
Kualitas 30 47 13 0 0 377 75,4 Layanan KPR Kualitas 32 40 18 0 0 374 74,8 Layanan Bank Sumber: data primer diolah, 2013 Tabel diatas menunjukkan bahwa tanggapan responden tentang varian produk tinggi dengan angka indeks sebesar 76. Hal ini memberikan indikasi bahwa kualitas bangunan atau variasi produk KPR Bank Mandiri yang baik merupakan faktor penting yang dicari konsumen dalam memilih
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
rumah yang akan dibeli. Tanggapan responden mengenai kualitas layanan KPR yang baik adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 75,4 dan kualitas layanan Bank memiliki indeks 74,8. Hal ini memberikan indikasi bahwa kualitas layanan bank yang baik merupakan faktor penting dalam keputusan pemilihan KPR. 2) Lokasi (Place) Tanggapan Responden tentang Lokasi SS S N TS STS Jlh Indeks Indikator Lokasi Bank dekat 43 39 8 0 0 395 79,0 dengan jalan raya Lokasi Bank dengan sarana 40 44 6 0 0 394 78,8 transportasi Tempat parkir 52 31 7 0 0 405 81,0 Bank Sumber: data primer diolah, 2013 Tabel diatas menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai kedekatan lokasi bank mandiri dengan jalan umum adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 79 dan kedekatan Bank dengan sarana transportasi 78,9. Hal ini memberikan indikasi bahwa lokasi bank mandiri dengan jalan umum menjadi salah satu daya tarik konsumen dalam memutuskan mengambil layanan KPR Bank Mandiri. Begitu pula dengan tempat parkir memiliki indeks tinggi yaitu 81. 3) Harga (Price) Tanggapan Responden tentang harga Indikator
SS
S
N
TS
STS
Jlh
Indeks
Harga rumah
22
47
21
0
0
361
72,2
Bunga Kredit
23
52
15
0
0
368
73,6
Biaya Provisi 26 46 18 0 0 368 73,6 dan Adm Sumber: data primer diolah, 2013 Tabel diatas menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai kesesuaian harga rumah dengan daya beli adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 72,2. Hal ini memberikan indikasi bahwa untuk menentukan harga rumah dapat didukung dengan kesesuaian harga dengan daya beli konsumen yang baik. Kesesuaian harga dengan daya beli yang tepat akan dilirik oleh banyak konsumen dikarenakan harga merupakan faktor yang sensitif akan minat beli konsumen. Untuk tanggapan responden mengenai kesesuain bunga kredit dengan, nilai indeks yang dihasilkan adalah 73,6 (tinggi). Hal itu memberikan indikasi bahwa konsumen juga memperhatikan suku bunga kredit, tidak hanya sekedar memprioritaskan harga murah yang dipilih
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
terutama untuk konsumen yang mempunyai penghasilan tinggi, tetapi juga suku bunga kredit. Tanggapan responden mengenai Biaya Provisi dan Administrasi, nilai indeks yang dihasilkan adalah 73,6 (tinggi). Hal ini memberikan indikasi bahwa suatu kemudahan yang ditawarkan oleh Bank Mandiri menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah, yaitu keringanan Biaya Provisi dan Administrasi . 4) Promosi (Promotion) Tanggapan Responden tentang Promosi Indikator
5
4
3
2
1
Jlh
Indeks
Publikasi Brosur
31
38
21
0
0
370
74,0
Publikasi Baliho
11
57
22
0
0
349
69,8
Publikasi mulut 43 36 11 0 0 392 78,4 ke mulut Sumber: data primer diolah, 2013 Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen sepakat dan sering mendapat informasi tentang KPR berasal dari publikasi brosur, publikasi melalui baliho sebesar 69,8 masuk dalam kategori sedang, karena jarang Bank Mandiri mempromosikan produknya melalui baliho, bahkan lebih banyak promosi hanya secara langsung dari orang per orang secara personal dengan indeks tinggi sebesar 78,4. 5) Tenaga Penjual (People) Tanggapan Responden tentang Promosi Indikator
5
4
3
2
1
Jlh
Indeks
Penguasaan produk 46 40 4 0 0 402 80,4 Hubungan sales dengan konsumen 52 33 5 0 0 407 81,4 Hubungan karyawan dengan 25 38 27 0 0 358 71,6 konsumen Sumber: data primer diolah, 2013 Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen sepakat dan sering mendapat informasi tentang KPR berasal dari kemampuan tenaga penjual dalam menguasai produk, hubungan sales dengan konsumen sebesar 81,4 masuk dalam kategori tinggi, karena konsumen harus bisa berbaur dengan konsumen, hubungan karyawan dengan konsumen dengan indeks tinggi sebesar 71,6. 6) Process (Proses) Tanggapan Responden tentang Promosi Indikator
5
4
3
2
1
Jlh
Indeks
Ketepatan Waktu
23
40
27
0
0
356
71,2
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
32 33 25 0 0 367 73,4 Proses Pelayanan Sumber: data primer diolah, 2013 Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen butuh ketepatan waktu dalam realisasi kredit, Proses Pelayanan sebesar 73,4 masuk dalam kategori tinggi, karena konsumen sangat mengingikan proses pelayanan yang sempurna dan prima. 7) Bukti Fisik (physical evidence) Tanggapan Responden tentang Promosi 5
4
3
2
1
Jlh
Indeks
Interior Bank
54
33
3
0
0
411
82,2
Fasilitas Pelayanan
56
32
2
0
0
414
82,8
Indikator
Kenyamanan Ruang 52 31 7 0 0 405 81,0 Bank Sumber: data primer diolah, 2013 Tabel diatas memberikan indikasi bahwa konsumen merasa nyaman dengan interior ruang kantor Bank mandiri, Fasilitas Pelayanan sebesar 82,8 masuk dalam kategori tinggi, konsumen merasa nyaman terhadap fasilitas layanan yang disediakan bank mandiri, dan begitu pula dengan Kenyamanan Ruang Bank masuk kategori tinggi 81. 8) Keputusan keputusan nasabah mengambil KPR Tanggapan Responden tentang keputusan nasabah 5 4 3 2 1 Jlh Indeks Indikator Product (Produk)
32
47
11
0
0
381
76,2
Price (Harga)
56
27
7
0
0
409
81,8
Place (Lokasi)
21
34
35
0
0
346
69,2
Promotion (Promosi)
33
35
22
0
0
371
74,2
People (Orang)
21
47
22
0
0
359
71,8
Process (Proses)
32
35
23
0
0
369
73,8
Physical Evidence (Bukti 23 35 32 0 0 351 70,2 Fisik) Sumber: data primer diolah, 2013 Tabel diatas menunjukkan tentang keputusan nasabah mengambil KPR bank Mandiri, tanggapan responden menunjukkan dari masing-masing 7 item pertanyaan yang diajukan adalah tinggi, kecuali untuk item lokasi, dengan nilai indeks rata-rata 73,88. Jadi masing-masing variabel berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah dengan nilai indeks yang tinggi.
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
Analisis Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ringkasan Hasil Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients T Sig. Statistics B Std. Beta Tole- VIF Error rance (Constant) 1,365 ,309 4,412 ,000 Produk ,422 ,116 ,103 3,631 ,020 ,282 3,551 Price ,367 ,128 ,392 2,875 ,026 ,216 4,629 Place ,122 ,092 ,169 1,331 ,187 ,416 2,403 1 Promotion ,167 ,133 ,195 1,252 ,214 ,277 3,610 People ,122 ,121 ,158 1,008 ,316 ,276 3,624 Process ,401 ,117 ,052 3,419 ,023 ,295 3,387 Physical ,174 ,109 ,218 1,595 ,114 ,361 2,770 Evd. a. Dependent Variable: Kep. Nasabah Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: Nilai t hitung: - Product 3,631 sig 0,020 - Price 2,875 sig 0,026 - Place 1,331 sig 0, 187 - Promotion 1,252 sig 0,214 - People 1,008 sig 0, 316 - Process 3,419 sig 0,023 - Physical Evidence 1,595 sig 0,114 - T tabel sampel besar > 30 1,960 Berdasarkan hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 1,365 + 0,422X1 + 0,367X2 + 0,122X3 + 0,167X4 + 0,122X5 + 0,401X6 + 0,174X7 + e Dimana: Y = Keputusan Nasabah X1 = Produk X2 = Price X3 = Place X4 = Promotion X5 = People X6 = Process X7 = Physical Evidence
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan keputusan nasabah mengambil KPR Mandiri secara simultan dilakukan dengan uji F. Adapun hipotesis gunakan untuk keperluan uji F dan uji t, adapun untuk Uji F adalah sebagai berikut: Ho : Variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan nasabah untuk mengambil KPR Mandiri. Ha : Variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap penerimaan keputusan nasabah untuk mengambil KPR Mandiri: Jika F hitung > F tabel ( = 0,10 ; df N – K) maka Ho ditolak Ha diterima. Jika F hitung < F tabel ( = 0,10 ; df N – K) maka Ho diterima Ha ditolak. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh F hitung sebesar 9,487 dengan sig 0,000 sedangkan Ftabel (df1=7 dan df2=82) diperoleh sebesar 2,134, dengan demikian diketahui F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain variabel-variabel independen dalam hal ini adalah Product, Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical Evidence secara simultan berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian KPR Mandiri, maka hipotesis pertama dapat diterima. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian KPR Mandiri dilakukan uji t. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho : Variabel-variabel independen masing-masing berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan nasabah mengambil KPR Mandiri. Ha : Variabel-variabel independen masing-masing berpengaruh nyata terhadap keputusan nasabah mengambil KPR Mandiri: Jika t hitung > t tabel ( = 0,10 ; df N – K) maka Ho ditolak Ha diterima Jika t hitung < t tabel ( = 0,10 ; df N – K) maka Ho diterima Ha ditolak. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh: Nilai t hitung: - Product 3,631 sig 0,020 - Price 2,875 sig 0,026 - Place 1,331 sig 0,187 - Promotion 1,252 sig 0,214 - People 1,008 sig 0,316 - Process 3,419 sig 0,023 - Physical Evidence 1,595 sig 0,114 Dengan demikian, hanya variabel Product, Price dan Process yang memiliki thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu, sementara variabel lainnya memiliki thitung lebih kecil dari pada ttabel dengan demikian bahwa variabel Product, Price dan Process berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian KPR Mandiri sementara variabel lainnya berpengaruh secara tidak segnifikan. Demikian pula Harga (Price) merupakan variabel
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
dominan dengan melihat Standardized Coefficients terbesar, yaitu sebesar 0,392, maka hipotesis kedua dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis Berdasarkan hasil analisis dan uji signifikansi, diperoleh bahwa hanya variabel Product, Price dan Process yang memiliki thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu, sementara variabel lainnya memiliki thitung lebih kecil dari pada ttabel dengan demikian bahwa variabel Product, Price dan Process berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian KPR Mandiri sementara variabel lainnya berpengaruh secara tidak segnifikan. 1) Pengaruh produk (product) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pengaruh produk terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,422. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 3,631 dengan tingkat signifikansi 0,020. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 3,631 > t tabel sebesar 1,960. Maka produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) Pengaruh harga (price) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi variabel harga dengan koefisien sebesar 0,367. Sedangkan hasil uji t dengan SPSS diperoleh nilai t hitung = 2,875 dengan tingkat signifikansi 0,026. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 2,875 > t tabel sebesar 1,960. Maka harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 3) Pengaruh tempat (place) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Pengaruh tempat (place) terhadap Keputusan Pembelian KPR Bank Mandiri memiliki koefisien sebesar 0,122 dengan hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 1,331 dengan tingkat signifikansi 0,187. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 1,331 < t tabel sebesar 1,960. Maka place tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 4) Pengaruh promosi (promition) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Pengaruh promosi (promition) terhadap Keputusan Pembelian KPR Bank Mandiri memiliki koefisien sebesar 0,167 dengan hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 1,252 dengan tingkat signifikansi 0,214. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 1,252 < t tabel sebesar 1,960. Maka promosi (promition) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 5) Pengaruh orang (people) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi variabel orang (people) dengan koefisien sebesar 0,122 dengan hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 1,008 dengan tingkat signifikansi 0,316. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 1,008 < t tabel sebesar 1,960. Maka orang (people) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 6) Pengaruh proses (process) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pengaruh proses terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,422. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 3,419 dengan tingkat signifikansi 0,023. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 3,419 > t tabel sebesar 1,960. Maka proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 7) Pengaruh bukti fisik (physical evidence) terhadap Keputusan Nasabah Mengambil KPR Bank Mandiri Pengaruh bukti fisik (physical evidence) terhadap Keputusan Pembelian KPR Bank Mandiri memiliki koefisien sebesar 0,174 dengan hasil uji t diperoleh nilai t hitung = 1,595 dengan tingkat signifikansi 0,114. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% dan t hitung sebesar 1,595 < t tabel sebesar 1,960. Maka bukti fisik (physical evidence) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penutup Penelitian ini menganalisis bagaimana keinginan nasabah dalam mengambil produk Bank Mandiri beruapa KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di Kota Samarinda. Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah ini. Faktor-faktor ini akan menjadi rekomendasi bagi bank dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil analisis di peroleh persamaan regresi Y = 1,365 + 0,422X1 + 0,367X2 + 0,122X3 + 0,167X4 + 0,122X5 + 0,401X6 + 0,174X7 + e dimana Y = Keputusan Nasabah, X1= Produk, X2= Price, X3= Place, X4 = Promotion, X5=People, X6= Process, X7 = Physical Evidence. Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa product, prices, dan process berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah Mandiri mengambil KPR pada Bank Mandiri dimana product dengan koefisien 0,422 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,631 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi 0,020 dan batas signifikansi 0,05 atau berada di bawah taraf 5%, prices (harga) dengan koefisien 0,367 diperoleh nilai t hitung = 2,875 > t tabel 1,960 dengan tingkat signifikansi 0,026 dan batas signifikansi 0,05 berada di bawah taraf 5%, dan process koefisien sebesar 0,422 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,419 > t tabel sebesar 1,960 dengan tingkat signifikansi 0,023 dan batas signifikansi 0,05, nilai tersebut berada di bawah taraf 5% sedangkan place (tempat), promotion (promosi), people (orang),
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis
dan physical evidence (bukti fisik) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah mengambil KPR pada Bank Mandiri. Dari hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai kualitas bangunan rumah yang baik adalah tinggi. Hal ini memberikan indikasi bahwa kualitas bangunan atau variasi produk KPR Bank Mandiri yang baik merupakan faktor penting yang dicari konsumen dalam memilih rumah yang akan dibeli. Tanggapan responden mengenai kualitas layanan KPR yang baik adalah juga tinggi. Hal ini memberikan indikasi bahwa kualitas layanan bank yang baik merupakan faktor penting dalam keputusan pemilihan KPR. Berdasarkan dari hasil analisis dan penelitian ini diharapkan perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen atau nasabah sehingga konsumen atau nasabah tersebut tertarik untuk membeli rumah melalui KPR pada Bank Mandiri ini dan juga untuk lebih meningkatkan lagi pemasaran tentang produk – produk KPR. Daftar Pustaka Abadi, Adib. 2001, Menuju Lingkungan Perumahan Perkotaan yang Berkualitas.” Augusty, Ferdinand. 2006, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitianuntuk Penilisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Berry, Leonard L & Zeithami Vaiarie A; 1994; "Improving service quality in America : Lessons Learned"; Academy of Management Executive. Edy Putra Tje’Aman, 1985, Kredit Perbankan (Suatu Tinjauan Yuridis), Yogyakarta: Liberty, hal 31. Efendi. 1996, “Analisa Lima Faktor Terhadap Pembelian Rumah Sederhana dan Sangat Sederhana.”, Benefit Volume 8 No.2 Hal.151-159. Ferdinant, Augusty. 1994. Modul Manajemen Pemasaran. BP Undip, Semarang. Ghozali, Imam. 2001, Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harjati, Lily. 2003, “Tidak Cukup Hanya Kepuasan Pelanggan Diperlukan Nilai Pelanggan Untuk Survival ”, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 10, No. 1, Maret 2003. Janch, Lawrence. R and Glueck.W, 1995,Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. 1994. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta. _________, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 3, Penerbit Prenhallindo: Jakarta. _________, 2004, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid4, Penerbit Prenhallindo: Jakarta. Kurniasih, Sri. 1987, ”Usaha Perbaikan Pemukiman Kumuh di Petukangan Utara-Jakarta Selatan.”
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil KPR Pada Bank Mandiri Cabang Samarinda (Dina Saripatul Radiah)
Lukito, Enggartiasto. 1997. Rumah Masa Depan. Seminar Sehari Semarang. Majluf & Hax. 1986,Strategic Management John Willey, USA. Porter, E. Michael, 1992, Keunggulan Bersaing. Erlangga, Jakarta. Reksohadiprodjo, Sukanto. 1993.Manaiemen Strategis. BPFE, Yogyakarta. Santoso, Singgih. 2001, Mengolah Data Statistik Secara Profesional, SPSS versi 10, Penerbit PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Subagyo, Slamet. 1997, Kredit Properti. Suara Merdeka, Semarang. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit CV Alpha Betha, Bandung. Susanti, Eri. 2003, ”Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Produk Keramik Milan Di Surabaya.”, Fakultas Ekonomi Unika Widya Mandala Surabaya. Sutarno, 2003, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Bandung: Alfabeta. Swastha, Basu DH dan Hani Handoko. 2002, Manajemen Pemasaran :Analisa Perilaku Konsumen, Edisi I, BPFE Yogyakarta. Swastha, Basu DH dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty: Yogyakarta. Taufiq, Muhammad & Eduardus Tandelilin, 2007, ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transaksi Rumah Sederhana Tipe 36 di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Tjiptono, Fandy. 1997, S trategi Pemasaran. 2nd ed. Yogyakarta: ANDI