ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INITIALRETURN SETELAH PENAWARAN SAHAM PERDANA (IPO) DIBURSA EFEK INDONESIA
Oleh : Ronny Setiawan, Sarsiti ABSTRACT In this research a imed to know the influence of factors in finance are return on assets,financial leverage and non-finance are namely, the percentage of public offering, company age, under writer reputation and the reputation of auditors affect the initial return after the IPO. Population used in the companies that go public on the Indonesia Stock Exchange which listing in the year 2010-2013. There are 64 companies that listed in Indonesia Stock Exchange during year if 2010 to 2013. This research was conducted with a purposive sampling technique. Type of data used are secondary data. Analys istoolused is multiple linear regression using thet test, F test and test the coefficient of determination. There sults of the data analys is in this study it can be concluded that the financial variables are only financial leverage that significantly affectthe initial return. The financial variables and nonfinancial variables are not affect the initial return simultaneously. And significant of the Adjusted RSquare only have 0.068. That’s 6.8% initial returns can be explained by the factor in finance and non- finance in this study, while other 93.2% can beex plained by other factors outside of this research. Keywords : intialreturen, retunonassets, financialleverage, percentage of public offering, company age, underwriieputation, andauditor repulation.
PENDAHULUAN Semakin bertumbuhan dirinya pendirian perusahan di tengah globalisasi, persaingan dan tantangan dihadapi bagi masing – masing perusahaan juga akan semakin dan beragam kebutuhan modal akan semakin bertambah sejalan dan beragam perusahan, suatu usaha dalam menjalankan pembiayaan perusahaan. Kebutuhan pembiayaan tesebut dapat di penuhi dari berbagai sumber , yaitu antara lain pendanan dari pengeluaran hutang ( obligasi ) modal, sendiri hutang dari bank atau dari emisi saham. Perusahaan yang belum go publicawalnyasaham – saham perusahaan tersebut dimiliki oleh manajernya, sebagian oleh pegawai –pegawai kunci dan hanya sebagian dimiliki investor. (Jogiyanto, 2000). Hal ini tentu menjadi suatu persoalan bagian suatu perusahan dan menentut manajemen perusahan untuk memilih mendapatkan modal dengan cara menambah jumlah kepemilikan saham dengan penerbit saham baru. Jika dengan internatif menambah jumlah kepemilikan saham
yang dipilih, maka beberapa cara dapat dilakukan perusahaan untuk memperolehnya, diantaranya dengan tujuan yang sudah menjualan kepada karyawan lewat ESOP. Salah satu cara untuk mendapatkan untuk mendapatkan tambahan dalam rangkah mengembangkan usaha yanga sedang berkembang adalah dengan melakukan go public, Go public artinya perusahan terebut telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada public dan siap dinilai public secara terbuka. Adapun menurut Tandelilin , go pubic sekuritas umum merupakan kegiatan yang dilakukan emit untuk menjual kepada masyarakat, Berdasarkan tata cara diatur undang – undang dan peraturan pelaksanakan saat pertama kali perusahaan go public di sebut dengan intitial public offering (IPO). (Fahmi, 2012). Mengenai go public perusahan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengna persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi dengan persyaratan ditetapkan beberapa LK. Perusahaan yang mencari sumber pendanan yang berasal dari saham pada umumnya perusahaan menawarkan sahamnya dengan beredar kepada public, maka menunjukan bahwa perusahan tersebut telah berubah dari perusahaan menjadi perusahaan public yang sering disebut dengan go public. Bapapam – LK (Badan pegawai pasar modal dan lembaga keuangan) merupakan lembaga atau autoritas tinggi si saham modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan pasar modal. Bapepam di harapkan dapt mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan modal yang teratur, wajar, transparan, efisiemsi penegakan peraturan (laweforcement) dan melindungi kepentingan, investor dan pengendalian menteri keuangan. Sesuai keputusan menteri keuangan republic Indonesia nomor 503/kmk.01/1997, badan pengawaan pasar modal adalah pelaksanaan tugas di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan pasar modal yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada menteri keuangan dan dipimpin oleh seorang ketua.( Darmadji dan Fakruddin, 2012).
Mengapa Perusahan go public? Go public merupakan sarana pendanaan usaha melalui pasar modal, yaitu dapat berupa penawaran umum usaha maupun penawaran umum obligasi. Masing – masing pilihan memiliki keuntungan ganda karakteristik yang di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. Sebagai contoh perusahan yang memiliki banyak utang akan relative untuk menerbitkan obligasi karena menambah beban utang/leverage dengan menjadi perusahan go public, kemampuan perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan usaha jauh lebih baik dan terarah di banding dengan perusahan yang masih tertutup. Menurut peraturan Bapepan, Prospektur Umum dengan tujuan Pihak lain membeli Efek. Penyusunan Prospektur harus mencakup kepada hal berikut. 1. Prospektus harus memuat seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten. 2. Prosepekturs harus dibuat sedimikian rupa sehingga jelas dan komunikatif. 3. Fakta – fakta dan pertimbangan – pertimbangan yang aling penting harus dibuat ringkasan di ungkapkan pada bagian walprospektur. 4. Emita penjaminan pelaksanaan Emisi lembaga penunjang serta profesi pepnunjang pasar modal bertangggung jawab menentukan dan mengungkapan fakta secara jelas dan mudah di baca. Suatu perusahan dalam melkukan penawaran saham perdanaan IPO sering kali timbul masalh seperti Under princing adalah suatu keadaan harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandiing ketika perdagangan di pasar di sekunder. Sebaiknya apabila harga saat IPO secara signifikasi di bandingkan dengan terjadi di pasar sekunder padahal lebih tinggi dibanding dengan yang terjadi di pasar sekunder pada hari pertama, gejala disebut dengan gayang terjadi over princing. Kondisi Under princing padahal tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public karena dana yang di peroleh go
public tidak maksimal merugikan, karena mereka tidak menerima Intial alreturern. (IR) adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan dan harga dibeliakn di pasar perdana saat IPO dengan harga yang berasangkutan di harapkan pertama sekunder. Para pemiliki persahaan menginginkan dapt meminimalisir under princcing, karena terjadinya under princing akan menyebakan transfer kemakmuran (wealth) dari pemilik kepada parainvestor. (Bealtti 1989 dalam Daljono, 2000). Dengan menciptakan harga saham yang balance. Maka perlu di pelajari faktor –faktor yang mempengaruhi under princing tersebut. Kegunaan dalam mengetahui fakor- faktor yang mempengaruhi underprincing perusahaan yang akan go public.dapat mengantisipasi terhadap kerugian. Berdsarkan uraian di atas makapenelitian tertarik untuk melakukan penelitihan mengenai faktor –faktor mengerahui intialreturs setelah IPO. Untuk itu dalam penelitihan berjudul “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTTIAL RETUREN SETELAH PENAWARAN SAHAM PERDANA (ipo) DI BURSA EFEK INDONESIA. (Studi pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI pada Tahun2010-2013)
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalahdiatas,maka permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini diantaranya yaitu: 1. Apakah variabel keuangan yaitu return onasset dan
financial leverage Berpengaruh
terhadap initial return setelah IPO? 2. Apakah variabel nonkeuangan yaitu persentase penawaran saham,umur perusahaan, reputasi underwriter IPO?
dan reputasi auditor berpengaruh terhadap initial return setelah
3. Apakah variabel keuangan yaitu return on asses dan finalcial leverrage serta variabel non keuangna ayaitu persentase penawaran saham, umur, perusahaan, reputasi underwrite dan reputsi auditor berpengaruh terhadap initial setelah IPO?
LANDASAN TEORI 1. Bursa Efek Indonesia Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau untuk pertemukan
penawaran
jual
dan
beli
Efek
pihak-pihak
lain
dengan
tujuan
memperdagangkan Efek diantara mereka (Darmad dan Fakhruddin, 2012). Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange ( IDX) merupakkan bursa hasil Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Eek Surabaya (BES) Struktur Organisasi Efek Indonesia .perusahan EFek , penjamin Emisi Efek pedagangna Eek lembaga Kliring dan Penjamin Efek, Kustodian wali amanat lembaga kliring dan penjamin (LKP) lembaga penyelesaian (LPP). Proses go public di Bursa Efek Indonesia Menurut Darnadki dan Fahruddin (2010) dalam proses intial public offiering dapat di kelompokan menjadi 4 tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan
pengajuan peryataan pendaftaran, penawaran umum, tahapan
pencacatan saham di Bursa Efek . 2. InitialPublicOffering (IPO) Dalam pasar fianalsial Intiaal public offering (IPO) dalam bahasa Indonesia penawaran – peanawaran umum perdana adalah penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan kepadain vestorumum. Sebelumanya perusahaan go public awalnya saham-sahamnya perusahaan tersebut dimiliki oleh manajer, sebagai lagi oleh pegawai-pegawai kunci dan hanya kecil yang oleh investor (Jogiyanto, 2003:30).
3. Prospektus Menurut buku pedoman panduan pedodalan 2008 prospectus adalah merupakan dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Informasi kepada pertama kali dilakukan di mana sebelumnya perusahan bersatu perusahaan tertutup (private company) yang nilai perusahaan yang belum (Chandra dewi). 4. Initial return Initial return adalah keuntungan yang di peroleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang di beli di pasar (saat IPO) dengan harga saham bersangkutan di hari pertama sekunder ( Daljono, 2000) .
=
100%
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi initialreturn a. Return On Asset Adalah ukuran profil perusahaan. Profitabilitas menurut Munawir (1995) adalah menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba periode tertentu. b. Financial leverage Adalah kemampuan perusahaan dalam membahayakan dengan equity yang dimiliki semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin tinggi pula faktor tidak pasti tingkat akan perusahaan sehingga negatif terhadap intial return (Sulistio, 2005) 6. Persentase penawaran saham Semakin besar tingkat kepemilikikan yang di tahankan atau semakin kecil persentase saham yang di tawarkan akan memperkecil tingkat ketidak pastian si masa kan datang (Novita, 2005 )
7. Umur Perusahaan Variabel ini menunjukan seberapa lama perusahaan mampu bertrahan dan bersaing dalam perekonomian,. Semakin lama umur perusahaan maka semakin yakin formasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan 8. Reputasi Underwrite Underwriter yang berpengalaman dan bereputasi baik akan dapat mengorganisasi penawaran umum perdana secara fesional dan memberikan pelayanan terbaik kepada investor. 9. Rutasi Audit Reputasi audit berpengaruhi pada kredibilitas laporan keuangan ketika suatu perusahaan go public. Pentingnya kredibilitas laporan keuanganinime memungkinkan memilih audit yang reputasinya baik.
KERANGKA PEMIKIRAN Variabel Keuangan ReturnOnAsset/ ROA (X1) Financial Leverage/ DER (X2)
Variabel Non keuangan INITIAL RETURN (Y)
Presentase Penawaran Saham/PPS (X3) Umur Perusahaan/AGE (X4) Reputasi Underwrite/UND (X5) Reputasi Auditor/AUD (X6)
Gambar 1 Kerangka penelitian
HIPOTESIS 1. Diduga variabel keuangan yaitu return on asset dan financial leverage berpengaruh terhadap initialreturn setelah IPO. 2. Diduga variabel keuangan yaitu persentase penawaran saham umur perusahaan, reputasi underwriter dan reputasi berpengaruh terhadap initial return setelah IPO. 3. Diduga
variabel
elnonkeuangan
yaitu
persentase
penawaran
saham,umur
perusahaan,reputasi underwriter dan reputasi auditor berpengaruh terhadap initial return setelah IPO.
METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian 1. Di dalam penelitian ini terbatas pada pengaruh variabel keuangan yaitu return on aset dan finasial leverage beserta variabel non keuangan meliputi persentase penawaran saham, umur perusahaan, reputasi underwriter dan reputasi auditor. 2. Jenis Penelitian Penelitan ini merupakan jenis penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan melukis, dan merupakan sebuah laporan keuangan yang di pakai mengunakan pengujian regresi linier berganda. 3. Populasi Sampel dan teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populaasi dalam penelitian ini tercantum 64 perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2010-2013. Dalam penelitian ada 100 perusahaan yang banyak 19 perusahaan di keluarkan dari penelitiaan karena over pricing dan initialreturnnya nol. sedangakan 17 perusahaan dikeluarkan dari penelitian karena datanya. Tidak lengkap dan mengalami kerugian. Teknik sampai dalam penelitian ini menggunakan metode purporsive sampling.
4. Jenis – jenis dan Sumber Data Jenis data yang di
gunakan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu berupa
prosepektus dan keuangan periode 2020-2013. Data sekunder dalam penelitian di peroleh secara online. 5. Definisi Operasional Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah initial return. Variabel ini dependen terdiri variabel keuangan yaitu return on asest (ROA) dan finalcial leverage (DER) serta variabel non keuangan yaitu persentase penawaraa saham (PPS) umur perusahaan (AGE) reputasi underwriter (UND) dan reputasi audit (AUD). 6. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis mengunakan uji statistik kemudian dilakukan pengujian model dan terakhir dilakukan pengujian hipotesis. Meliputi uji statistik, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis t, uji hipotesis simultan dengan Ftest( UJi F), Koefisien Determinasi (adjusted R2).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji multikolineraritas menunjukan tidak terjadi muktikolineartas sebab variableVaribel bebas memilki angka VIF di bawah 10 dan nilai tolerance diatas 0.1. hasil uji autokorelasi angka DW (Durbin-Watson) sebesar 1.803. angka tersebut berada di atas 1.55 dan di bawah 2.46. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokerasi. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan pela menyebarkan yang di maknai bahwa uji tersebut data tidak menunjukan pola menyebar yang di maknai bahwa dalam uji tersebut data tidak terjadi heteoskedastitas. Dalam pengujian secara parsai (uji) disimpulkan bahwa variabel keuangan yaitu finalcial leverage yang berpengaruh signifikan terhadap initialreturn yang di tunjukan dengan nilai signifikasi 0.077 yang artinya di bawah ini 10 persen. Sedangkan variabel non
keuangan ada yang berperan terhadap initialreturn. Dalam pengajian secara simulltan dapat disimpulkan bahwa variabel keuangan dan non keuangan tidak secara bersama-sama berpengaruh dengan signifikan 0.122 atau di atas 0.010. Uji normalitas menunjukan bahwa distribusi duel sudah distribusi normal karena nilai 22.1%>5%.
KESIMPULAN 1. Hasil analisis menunjukan secara parsial dalam variabel keuangan yaitu hanya financialleverage yang secara signifikan berpengaruh trhadap initial return (α=10%). 2. Hasil F menunjukan bahwa keuangaan yaitu returnon asset, finalcial leverage dan variabel non keuangaan yaitu persentase saham, umur perusahaan, reputasi underwriter dan reputasi auditor secara simultan bersama-sama tidak mempengaruhi inntialreturn. (α=10%). 3. Hasil bersama-sama yang menghasilkan Adjusted Rsquare memiliki nilai 0,068 yang dapat di maknai bahwa 6.8% dari variasi intialreturn dapat dijelaskan oleh Return OnAsset, finalcial Leverage persentse Penawaran saham, Reputasi Underwriter dan Reputasi auditor. Sedangkan sisanya sebesar 93.2% di pengaruhi oleh variabel lain diluar peneliti ini.
SARAN 1. Jumlah sampel penelitian henaknya di perbanyak dengan cara memperpanjang periode penelitian guna memperoleh distribusi data yang lebih baik. 2. Penelitian yang akan datang di harapkan mengambil jangka waktu penelitian yang lebih panjang dapat sehingga dapat diliat pengaruhi variabel keuangan maupun non keuangan terhadap initial return secara rinci.
3. Untuk penelitian selanjutnya perlu menambah variabel keuangan ataupun nonkeuangaan yang lain serta memperhatiakan faktor-faktor.
REFERENSI Chanradewi, susanna 2000 Pengaruh Variabel Keuangaan Terhadap Pnentuan Harga Pasar Saham Perusahaan. Perdana Perspektif. Vol 5, No, 1 : 9 – 14. Daljono, 2000 Analisis faktor – faktor mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing SIBEJTH 1990-1997, Kumpulan makalah sSimposium Nasional akutansi III. Darmaji, Tjiptono, dan Hendri M. Fakhrudidin.2011. pasar modal Di Indonesia Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat. Fahmi, Irham 2012,manajemen Investasi: Teoridan Soal Jawaban Jakarta Salemba Empat. Jogiyanto, Harotno 2003 Teor Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta :BPFEUGM Mubnawir 1996, Analisis Laporan keuangan Edis Empat Yogyakarta : Liberti. Novita Indrawat 20005 Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Underprincing pada penawaran Umum Perdana Jurnal akutansi dan Bisnis. Sulistio Helen 2005 Pengaruh Informasi akutansi dan non akutansi terhadap Initial Return: studi pada perusahaan yang melakukan Initial public Offering di Bursa Efek Jakarta, Simposium nasional VIII,IAI, hal 87,99.
.