ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 Irmayani STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM ABSTRAK Alat Pelindung diri merupakan suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Banyak pekerja pengelasan tidak menggunakan alat pelindung diri disebabkan karena adanya ketidaknyamanan saat menggunakan alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang,dengan jumlah sampel 39 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi Square dan Analisis data multivariat menggunakan uji Regresi Linear Berganda. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pekerja pengelasan dengan penggunaan alat pelindung diri sebanyak 15 (38,5%) orang. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh penggunaan alat pelindung diri terhadap faktor masa kerja (nilai p = 0,013) dan faktor sikap (nilai p = 0,003). Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri yaitu faktor pengetahuan (nilai p = 0,514) dan faktor motivasi (nilai p = 0,437). Bagi pekerja las agar dapat menggunakan Alat Pelindung Diri, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. Bagi pemilik usaha diharapkan mampu menyediakan dan melaksanakan pengawasan kepada pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja menggunakan APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadikan bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri, Pekerja, Pengelasan
PENDAHULUAN Sektor informal saat ini mengalami proses pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan dengan sektor formal, sehingga menjadi salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Sektor informal memiliki pola kegiatan tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan
dan ketentuan yang ditetapkan (Prihantoyo, 2003) dalam (Wahyuni, 2013). Konstruksi las banyak sekali digunakan, pelaksanaan pekerjaan las makin besar sehingga kecelakaankecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan menjadi makin banyak. Kecelakaan umumnya disebabkan kurang kehati-hatian pada pengerjaan las, 68
pemakaian alat pelindung yang kurang benar, pengaturan lingkungan yang tidak tepat (Bahagiarni,2011). Angka kecelakaan kerja berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2011, diseluruh dunia terjadi lebih dari 337 juta kecelakaan dalam pekerjaan per tahun. Setiap hari, 6.300 orang meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan, sekitar 2,3 juta kematian per tahun terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia berdasarkan laporan kasus kecelakaan kerja dari PT. Jamsostek yang sekarang sudah menjadi Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk menyebutkan cenderung meningkat dan data terakhir pada tahun 2011 tercatat sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk, 2013). Dari data yang ada di Kecamatan Galang terdapat 29 desa dan terdiri dari 14 bengkel las serta 47 tenaga kerja yang ada di bengkel las tersebut. Berdasarkan survei pendahuluan dan wawancara singkat kepada pekerja las didapatkan informasi bahwa pekerja las kebanyakan tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja adapun pekerja yang menggunakan alat pelindung diri tetapi tidak lengkap. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang memengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016”. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, pada bulan Juli-Oktober 2016. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 47 pekerja pengelasan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling,sampel sebanyak 39 pekerja pengelasan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kecamatan Galang terletak di Kabupaten Deli Serdang. Letak dan geografis kecamatan Galang 98,89648 LS- 3,43527. Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Galang sebanyak 36.642 jiwa dengan mayoritas agama islam. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Galang mayoritas pada sektor informal. Adapun salah satu mata pencaharian penduduk pada sektor informal yaitu pada bidang perbengkelan. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 39 orang pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 berdasarkan pengetahuan, sikap, motivasi dan masa kerja. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan Masa Kerja Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Pengetahuan f % Baik 37 94,9 Tidak baik 2 5,1 Total 39 100,0 Sikap Baik 6 15,4 Tidak baik 33 84,6 Total 39 100,0 Motivasi Baik 30 76,9 Tidak baik 9 23,1 Total 39 100,0 Masa kerja Baru (≤5 tahun) 27 69,2 Lama (>5 tahun) 12 30,8 Total 39 100,0 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 37 orang (94,9%) sedangkan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 2 orang (5,1%). Teori Green mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tau dan 69
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 6 orang (15,4%) sedangkan yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 33 orang (84,6%). Menurut Triandis, 1971 sikap merupakan suatu pendapat disertai perasaan yang menentukan tindakan terhadap suatu objek. Ada juga yang mengatakan bahwa sikap merupakan suatu kecenderungan untuk secara konsisten memberikan tanggapan menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek kecenderugan ini merupakan hasil belajar bukan pembahwaan atau keturunan (Ajzen dan Fishben, 1970). Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi yang baik sebanyak 30 orang (76,9%), sedangkan responden yang memiliki motivasi tidak baik sebanyak 9 orang (23,1%). Motivasi merupakan proses membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan perilaku ke arah suatu tujuan (Greenberg). Sedangkan menurut Mc.Donald motivasi merupakan sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa kerja lama (> 5 tahun) sebanyak 12 orang (30,8%), sedangkan responden yang memiliki masa kerja baru (≤ 5 tahun) sebanyak 27 orang (69,2%). Menurut Suma’mur, 2013 semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak pekerja telah terpapar bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja.
Tabel 2. Pengaruh Faktor Pengetahuan, Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Penge tahuan
n Baik Tidak Baik Total
Penggunaan APD Tidak Total Mengguna kan n % % n % 38,5 22 56,4 37 100,0
Mengguna kan
15 0
0
2
5,1
2
100,0
15
38.5
22
61.5
39
100,0
Berdasarkan tabel 2 diketahui hasil pengolahan data dengan menggunakan uji Chi-Square yang menunjukkan bahwasannya responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 37 orang dimana sebanyak 15 orang (38,5%) menggunakan APD sedangkan sebanyak 22 orang (56,4%) tidak menggunakan APD, dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,514 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bintoro, 2012, bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pengelas di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,157, ( Bintoro, 2012). Tetapi tidak sejalan dengan penelitian hasil penelitian yang dilakukan oleh Noviandry, 2013, bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,000 (Noviandry, 2013).
70
P.val ue
0,51
Tabel
Sikap
3.
Pengaruh Faktor Sikap, Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
6
Penggunaan APD Tidak Total Mengguna kan n % % n % 15,4 0 0 6 100,0
9
23,1
24
61,5
33
100,0
15
38,5
24
61,5
39
100,0
Mengguna kan n Baik Tidak Baik Total
P.v alu e
0,00 2
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki sikap tidak baik yaitu sebanyak 33 orang dimana dimana sebanyak 9 orang (23,1%) menggunakan APD sedangkan sebanyak 24 orang (61,5%) tidak menggunakan APD. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,002 ≤ α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh sikap terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviandry, bahwa ada hubungan antara sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,003 (Noviandry, 2013). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Kusuma, 2013, dimana ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja las listrik kawasan Simongan Semarang dengan p= 0,00. Dari hasil penelitian diasumsikan bahwa sikap ada hubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang karena pekerja yang memiliki pengetahuan yang baik belum
tentu memiliki sikap yang baik juga. Pekerja merasa Alat pelindung diri tidak begitu penting untuk digunakan dan mereka menganggap hal itu sepele. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pengetahuan yang pekerja las punya tidak di aplikasikan saat mereka bekerja Tabel 4. Pengaruh Faktor Masa Kerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Masa Kerja
n >5 thn <=5 thn Total
Penggunaan APD Tidak Total Mengguna kan N % % n % 15,4 21 53,8 27 100,0 23,1 3 7,7 12 100,0 38.5 24 61.5 39 100,0
Mengguna kan
6 9 15
Tabel 4 menunjukkan bahwa responden memiliki masa kerja > 5 tahun yaitu sebanyak 27 orang dimana sebanyak 6 orang (15,4%) menggunakan APD sedangkan sebanyak 21 orang (53,8%) tidak menggunakan APD. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,004 ≤ α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpulkan ada Pengaruh masa kerja terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khadijah bahwa ada hubungan masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,003 (Khadijah, 2013). Sedangkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Bintoro,2012, menyatakan bahwa tidak ada hubungan masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri pada pengelasan di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,653 > α=0,05.
71
P.v alu e
0,00 4
Tabel 5. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Motivasi
13 2
Penggunaan APD Tidak Total Mengguna kan n % % n % 33.3 17 43.6 30 100,0 5.1 7 17.9 9 100,0
15
38.5
Mengguna kan n Baik Tidak Baik Total
24
61.5
39
P.v alu e
0,43 7
100,0
Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi yang baik yaitu sebanyak 30 orang dimana sebanyak 13 orang (33,3%) menggunakan APD sedangkan sebanyak 17 orang (43,6%) tidak menggunakan APD. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,437 > α=0,05, artinya Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh motivasi terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviandry bahwa tidak ada hubungan motivasi dengan penggunaan alat pelindung diri pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013, dengan p= 0,595. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriyani, 2011 menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Makasar dengan p= 0,002 < (α=0,05).
Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Variabel B Sig CI Sikap 0,227 0,003 3,245 Masa 0,131 0,013 2,601 Kerja 1,061 0,001 3,742 Konstanta Berdasarkan tabel 6 diatas diatas menunjukkan bahwasannya variabel sikap (p=0,003) memiliki pengaruh 0,2 kali lebih besar dibandingkan dengan variabel masa kerja (p=0,013). Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sikap merupakan faktor dominan yang memengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Ini sejalan dengan penelitian Khadijah, 2016, bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri saat bekerja pada petani kelapa sawit didusun Binasari Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan dimana p= 0,005. Begitu juga dengan hasil penelitian Dranica yang menunjukkan bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,058 < 0,25. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian Yesayas, 2011 bahwa tidak ada pengaruh antara sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan Magelang. Menurut asumsi peneliti mengapa sikap memiliki pengaruh lebih dominan pada pekerja pengelasan dikarenakan apabila pengetahuan seseorang sudah baik belum tentu memiliki sikap yang baik 72
pula. Banyak pun pengetahuan si pekerja tentang Alat Pelindung Diri, fungsinya, dampak tidak menggunakan Alat Pelindung Diri, beserta pengalaman mereka dalam bekerja ketika tidak menggunakan Alat Pelindung Diri namun jika mereka tidak mengambil sikap untuk menggunakan Alat Pelindung Diri percuma saja, karena mereka akan rentan untuk mengalami penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja. Ketika pekerja mengambil sikap untuk tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja mereka sedang membuat diri mereka celaka dan menimbulkan penyakit akibat kerja, yang akan merugikan si pekerja dikemudian hari. Pengetahuan yang mereka miliki seharusnya seimbang dengan sikap mereka, karena saat pekerja memiliki banyak pengetahuan tentang akibat tidak menggunakan APD maka pengetahuan itu menjadi sia-sia. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Tidak ada pengaruh antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,345. 2. Ada pengaruh sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,001. 3. Tidak ada pengaruh motivasi dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,254. 4. Ada pengaruh masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,002. 5. Ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan
Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,002. B. SARAN 1. Bagi Pekerja Las Bagi pekerja las agar dapat menggunakan Alat Pelindung Diri, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. 2. Bagi Pemilik Usaha Pengelasan Bagi pemilik usaah diharapkan menyediakan dan melakukan pengawasan secara rutin terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja menggunakan APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadikan bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan.
DAFTAR PUSTAKA Bintoro, Wahyu Adi, 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Alat Pelindung Muka Pada Pengelas Di Bengkel Las Listrik Kawasna Barito Kota Semarang Tahun 2012. http//unnes.co.id Diakses 13 April 2016 International Labour Organization, 2016. Data Kecelakaan Kerja. http//www.ilo.org Diakses 28 Januari 2016 Khadijah, Lasna, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Saat Bekerja Pada Petani Kelapa Sawit Di Dusun Binasari,Kec Angkola Selatan Kab.Tapanuli Selatan Tahun 2016. http://repository.usu.ac.id. Diakses 20 Mei 2016 73
Kusuma, Reza Yuda 2013. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Kenyamanan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Wajah Pada Pekerja Las Listrik Kawasan Simongan Semarang Tahun 2013. http://lib.unnes.ac.id. Diakses 27 Desember 2013 Noviandry, Ilham. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Industri Pengelasan Informal Di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang Tahun 2013. http://repository.uinjkt.ac.id. Diakses 12 Januari 2016 Suma’mur,2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto
74