ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Oleh: Nama: Butet Ika Fitrina Siregar No. Mahasiswa: 11312031
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014 i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII
Oleh: Nama: Butet Ika Fitrina Siregar No. Mahasiswa: 11312031
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014 ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME “Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh prang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta,
Januari 2015
Penulis,
(Butet Ika Fitrina Siregar)
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
Nama: Butet Ika Fitrina Siregar Nomor Mahasiswa: 11312031
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Pada Tanggal ………………….. Dosen Pembimbing,
Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang berdasarkan iman untuk melihat kebesaran Allah SWT. Penyusunan Berpengaruh
skripsi
Terhadap
yang
berjudul
Konservatisme
“Analisis Akuntansi
Faktor-Faktor Pada
yang
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana (S-1) pada program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
vi
1.
Allah SWT yang telah melancarkan dan memudahkan seluruh kehidupan peneliti. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, terima kasih atas segala berkah, rejeki, kesehatan, ilmu dan segalanya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga dapat melewati semua proses kehidupan.
2.
Nabi Besar Muhammad SAW yang memberikan banyak ilmu dan ajaran untuk memahami kehidupan. Sungguh peneliti menjadi orang yang beruntung menjadi salah satu dari keturunan beliau.
3.
Asli Siregar dan Prapti Wening sebagai kedua orangtua peneliti yang telah memberikan banyak dukungan baik material maupun non-material dari kecil hingga sekarang. Terima kasih atas segala do’a, pengalaman, ilmu, bimbingan dan pelajaran yang telah diberikan. Semoga peneliti mampu memberikan yang terbaik kepada keduanya.
4.
Ibu Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing terima kasih atas segala waktu, bimbingan, kesabaran dan arahan yang telah diberikan sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
5.
Bapak Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Peneliti merasa beruntung pernah mengikuti beberapa kelas dengan beliau sehingga mendapatkan banyak motivasi dan cerita pengalaman beliau yang dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti.
vii
6.
Bapak Drs. Dekar Urumsyah, S.Si, M.Com.(SI), Ph.D. selaku Ketua Prodi Akuntansi serta segenap jajaran staff pengajar Prodi Akuntansi yang telah memberikan banyak ilmu baik akademis maupun makna kehidupan serta keagamaan.
7.
Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak bantuan, pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan masa kuliah ini dengan bekal ilmu yang didapat.
8.
Sahabat-sahabat seperjuangan, Vita Elisa, Atika Asokawati dan Prasida Raraswati terima kasih atas semua bantuan, dukungan, serta waktu yang telah diberikan kepada peneliti.
9.
Alwi Muchtar Siregar selaku saudara (adik) peneliti, terima kasih atas dukungan kepada peneliti.
10. Arief Satria Ardhiansyah terima kasih atas semua pengalaman, pelajaran, dukungan, waktu, serta kesediaannya untuk menemani dan membimbing peneliti. 11. Sahabat KKN GK-14 Achmad Irfan Baehaqi, Diaz Hanif Satrio, Derry Rantanu, Dwiyant Muhammad, Prasda Arfin Hambara, Rini Hanriani, Mutiara Andriani, dan Isti Rahayu yang telah memberikan banyak kesan dan pengalaman. 12. Mahasiswa akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung, terima kasih.
viii
Akhirnya kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya bagi Bapak, Ibu dan Saudara yang telah membantu peneliti dalam segala hal. Dalam hal ini, peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena itu saran dan kritik masih diperlukan dalam penyempurnaan skripsi ini.
Wassalamualaikum wr.wb Peneliti,
(Butet Ika Fitrina Siregar)
ix
MOTTO
“Prepare for the worst, but still do and pray for the best.”
“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al Ankabut [29]:6)
“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.” –Evelyn Underhill
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” –Thomas Alva Edison
x
ABSTRACT This research aims to analyze the factors that have impact to accounting conservatism. Independent variables used in this study consisted of Leverage Ratio, Size of the Company, Capital Intensity, Managerial Ownership, and Growth Opportunities. While the dependent variable is Accounting Conservatism. The sample on this research is manufacturing company listings in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2010-2013. Sampling method using purposive sampling with different criteria set by the researchers. Research data are secondary data in the form of financial statements. Sample of companies that meet the criteria as much as 16 companies. Methods of data analysis using multiple regression and use software assisted SSPS. The results of this research are the Size of the Company and Growth Opportunities has positive and significant effect to the accounting conservatism. The Capital Intensity has negative and significant effect on the accounting conservatism. While the Leverage Ratio and Managerial Ownership doesn’t influence significantly to the accounting conservatism. Keynote: Accounting Conservatism, Leverage Ratio, Size of the Company, Capital Intensity, Managerial Ownership, and Growth Opportunities. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Modal, Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh. Sedangkan variabel dependennya adalah Konservatisme Akuntansi. sampel pada penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan berbagai kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Data penelitian adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan. Sampel perusahaan yang memenuhi kriteria sebanyak 16 perusahaan. Metode analisis data menggunakan regresi berganda dan dibantu menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan dan Kesempatan Tumbuh berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Intensitas Modal berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan Rasio Leverage dan Kepemilikan Manajerial tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Kara kunci : Konservatisme Akuntansi, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Modal, Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh. xi
DAFTAR ISI Halaman Sampul ........................................................................................................... i Halaman Judul.............................................................................................................. ii Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme..................................................................... iii Halaman Pengesahan .................................................................................................. iv Kata Pengantar ............................................................................................................. v Motto ........................................................................................................................... ix Abstrak ......................................................................................................................... x Daftar Isi...................................................................................................................... xi Daftar Tabel ............................................................................................................... xv Daftar Gambar........................................................................................................... xvi Daftar Lampiran ....................................................................................................... xvii BAB I ........................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7 BAB II.......................................................................................................................... 8 KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................... 8 2.1. Landasan Teori............................................................................................... 8 2.1.1. Konservatisme Akuntansi ...................................................................... 8 2.1.2. Pengukuran Konservatisme.................................................................. 10 2.1.3. Rasio Leverage ..................................................................................... 14 2.1.4. Ukuran Perusahaan............................................................................... 16 2.1.5. Intensitas Modal ................................................................................... 18 xii
2.1.6. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 19 2.1.7. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 20 2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 20 2.3. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 22 2.4. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 24 2.4.1. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 24 2.4.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 25 2.4.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 26 2.4.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi ...................................................................................................... 27 2.4.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi . 29 BAB III ...................................................................................................................... 31 METODE PENELITIAN........................................................................................... 31 3.1. Populasi dan Sampel .................................................................................... 31 3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31 3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel ............................................................... 32 3.3.1. Variabel Dependen ............................................................................... 32 a. Konservatisme Akuntansi ........................................................................ 32 3.3.2. Variabel Independen............................................................................. 36 a. Rasio Leverage......................................................................................... 36 b. Ukuran Perusahaan .................................................................................. 36 c. Intensitas Modal ....................................................................................... 37 d. Kepemilikan Manajerial........................................................................... 37 e. Kesempatan Tumbuh ............................................................................... 38 3.4. Hipotesis Operasional .................................................................................. 38 3.4.1. Rasio Leverage ..................................................................................... 38 3.4.2. Ukuran Perusahaan............................................................................... 39 3.4.3. Intensitas Modal ................................................................................... 39 xiii
3.4.4. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 39 3.4.5. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 40 3.5. Metode Analisis Data................................................................................... 40 3.5.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 40 3.5.1.1. Uji Normalitas................................................................................. 41 3.5.1.2. Uji Multikolinerisitas ...................................................................... 41 3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 42 3.5.2. Uji Hipotesis......................................................................................... 43 3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 44 3.5.2.2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t).................................... 44 BAB IV ...................................................................................................................... 46 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN................................................................... 46 4.1. Sampel.......................................................................................................... 46 4.2. Data .............................................................................................................. 47 4.3. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 49 4.4. Uji Asumsi Klasik........................................................................................ 52 a. Uji Normalitas ............................................................................................ 53 b. Uji Multikolinieritas................................................................................... 54 c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 56 4.5. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 57 4.6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)............................................... 60 a. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi ................ 60 b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 61 c. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi............... 61 d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi .. 61 e. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi ....... 62 4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 62 4.7.1. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 63 xiv
4.7.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 64 4.7.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 66 4.7.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi .............................................................................................. 67 4.7.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi . 68 BAB V........................................................................................................................ 71 PENUTUP.................................................................................................................. 71 5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 71 5.2. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 72 5.3. Saran ............................................................................................................ 73 5.4. Implikasi ......................................................................................................73
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 .................................................................................................................... 46 Tabel 4.2 .................................................................................................................... 50 Tabel 4.3 .................................................................................................................... 54 Tabel 4.4 .................................................................................................................... 55 Tabel 4.5 .................................................................................................................... 58 Tabel 4.6 .................................................................................................................... 63
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ................................................................................................................ 23 Gambar 4.1 ................................................................................................................ 57
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Perhitungan Konservatisme; Total Accruals ................................. 76 Lampiran 2 Data Perhitungan Konservatisme; Operating Accruals ......................... 77 Lampiran 3 Data Perhitungan Konservatisme; Non Operating Accruals ................. 81 Lampiran 4 Perhitungan Rasio Leverage .................................................................. 85 Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Perusanaan ............................................................ 87 Lampiran 6 Perhitungan Intensitas Modal ................................................................ 89 Lampiran 7 Perhitungan Kesempatan Tumbuh ......................................................... 91 Lampiran 8 Daftar Sampel ........................................................................................ 95 Lampiran 9 Lampiran Data Penelitian ...................................................................... 96 Lampiran 10 Statistik Deskriptif ............................................................................. 100 Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 101 Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 102 Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................103
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan adalah salah satu informasi yang menggambarkan kinerja manajemen yang telah dipercaya untuk mengelola sumber daya perusahaan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal. Menurut Sari dan Adhariani (2009), laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi tujuan, aturan dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat dipertanggungjawabkan serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan. Menurut Rahmawati (2010), fokus utama dalam laporan keuangan adalah informasi laba, karena menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan selama satu periode. Bagi kreditur dan investor, informasi laba membantu mereka dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, memprediksi laba di masa yang akan datang, dan juga memperhitungkan risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan. Salah satu prinsip yang berhubungan dengan informasi laba dan laporan keuangan adalah konservatisme akuntansi, yaitu suatu tindakan kehati-hatian dalam menentukan jumlah laba. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui
1
pendapatan dan laba lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Menurut Sari dan Adhariani (2009), para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme. Maksut utama mereka adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil usahanya. Kasus PT. Kimia Farma merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam penyajian laporan keuangan yang overstated yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2002, terungkap kasus mark-up laporan PT. Kimis Farma yang lebih saji (overstated) laba yaitu penggelembungan laba bersih tahun 2001 senilai Rp 36,668 miliar, seharusnya laba bersih pada laporan keuangan tersebut sebesar Rp 99,594 miliar tetapi ditulis senilai Rp 132 miliar. Kasus tersebut menunjukkan kurangnya kebijakan konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan (Rahmawati, 2010). Kurangnya konservatisme dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan. Kasus lainnya yang terjadi di Indonesia yaitu seperti kasus yang terjadi di PT. Indosat, Tbk. Manajemen PT. Indosat, Tbk diduga secara sengaja membuat laba perusahaan turun dalam dua tahun terakhir guna menghindari pembayaran pajak secara benar. Manajernya menjelaskan PT. Indosat, Tbk dan anak perusahaannya mengalami penurunan laba bersih 13,12% dari Rp 1,623 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp 1,41 triliun pada tahun 2006. Laba bersih akibat peningkatan beban operasi sekitar 11,38% dari Rp 7,937 triliun menjadi Rp 3,398 triliun dari Rp 3,651 2
triliun. Kasus ini menunjukkan adanya rekayasa laporan keuangan terhadap praktik akuntansi konservatif yang dilakukan PT. Indosat, Tbk. Hal ini dapat menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan melalui laporan keuangan. Aturan tentang konservatisme di Indonesia belum dapat diimplementasikan secara menyeluruh, hal tersebut dapat dilihat dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan, PSAK No. 16 mengenai aktiva tetap dan pilihan dalam menghitung biaya penyusutannya, PSAK No. 19 mengenai aktiva tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangannya. Pilihan metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip konservatisme ini mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut (Sari dan Adhariani, 2009). Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan laba yang fluktuatif, di mana laba yang berfluktuatif tersebut akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang. Konservatisme tetap digunakan dalam praktik akuntansi dan disarankan untuk tetap digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmed (2002) membuktikan bahwa konservatisme dapat berperan mengurangi konflik yang terjadi antara manajemen dan 3
pemegang saham akibat kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan. Untuk menghindari konflik, manajemen cenderung menggunakan akuntansi yang lebih konservatif. Sari (2004) telah melakukan penelitian tentang peran akuntansi konservatif dalam mengurangi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi pada saat pengumuman dividen. Hasil penelitian tersebut mendukung hipotesis penelitian dan menyimpulkan bahwa konservatisme berperan dalam perusahaan yang menghadapi konflik antara pemegang saham dengan pemegang obligasi. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) yang menguji pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan,intensitas modal dan rasio konsentrasi. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variable ukuran perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan, sedangkan variable lainnya tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Deslatu dan Susanto (2009) yang melakukan penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial, debt covenant, litigation, tax and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Pada kesimpulannya terbukti bahwa variable litigation adalah satu-satunya variable yang berpengaruh terhadap variable konservatisme akuntansi, sementara variable lainnya tidak berpengaruh.
4
Nugroho dan Indriana (2012) meneliti pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah variable ukuran perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Brilianti (2013) telah meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, leverage dan komite audit. Hasil dari penelitian tersebut adalah variable kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, sementara variable kepemilikan institusional, leverage, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Alfian dan Sabeni (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan kesempatan tumbuh. Dari enam variable yang diteliti, terbukti bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi perusahaan. Dari paparan latar belakang dan dari penelitian-penelitian di atas terdapat berbagai macam faltor yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh yang akan diuji pengaruhnya terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengambil judul
penelitian
“Analisis
Faktor-Faktor
yang
Berpengaruh
Terhadap
5
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah rasio leverage mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 2. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 3. Apakah intensitas modal mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 4. Apakah kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi? 5. Apakah kesempatan tumbuh mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan antara lain: 1. Untuk menganalisis pengaruh rasio leverage terhadap konservatisme akuntansi. 6
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. 3. Untuk menganalisis pengaruh intensitas modal terhadap konservatisme akuntansi. 4. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi. 5. Untuk menganalisis pengaruh kesempatan tumbuh terhadap konservatisme akuntansi.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi para akademisi untuk memperoleh bukti serta menambahkan kajian dan teori mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konservatisme akuntansi. 2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya mengenai konservatisme akuntansi.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konservatisme Akuntansi Menurut Lara, et al (2005) menyatakan bahwa konservatisme biasanya didefinisikan sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian, ditujukan
untuk
melindungi
hak-hak
dan
kepentingan
pemegang
saham
(shareholders) dan pemberi pinjaman (debtholders) yang menentukan sebuah verifikasi standar yang lebih tinggi untuk mengakui good news daripada bad news. Sama dengan Basu (1997) menyatakan bahwa akuntansi konservatif sebagai praktik akuntansi yang mengurangi laba (menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad news, tetapi tidak meningkatkan laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon good news. Richardson dan Tinaikar (2003) dalam Kiryanto dan Edy (2006), menunjukkan bahwa ada dua jenis laba konservatisme, yaitu: (1) ex-ante conservatism atau news independen conservatism dan (2) ex-post conservatism atau news dependen conservatism. Ex-ante conservatism atau news independen conservatism berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang mengurangi laba secara independen dari kejadian-kejadian 8
ekonomi saat ini, bahkan apabila pengeluaran-pengeluaran teersebut berkaitan secara positif dengan harapan aliran kas di masa yang akan datang. Ex-post conservatism atau news dependen conservatism menggambarkan lebih tepat waktu untuk pengakuan laba terhadap bad news daripada good news. Secara umum, prinsip akuntansi ini menghendaki pengakuan bad news dengan segera terhadap persediaan, goodwill, ketidakpastian kerugian dan sebaliknya. Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan. Dilihat dari sudut pandang prinsip akuntansi berterima umum (Generally Accepted of Accounting Principles atau GAAP) maka konservatisme mempunyai 2 prinsip. Pertama, penjualan, pendapatan dan penghasilan tidak diantisipasikan. Pengakuan penjualan, pendapatan, dan penghasilan terjadi setelah ada transaksi dan pengiriman barang atau pemberian jasa. Kedua, semua kewajiban atau kerugian yang diketahui seharusnya dicatat tanpa memperhatikan apakah jumlah yang pasti dapat ditentukan atau tidak. Hal itu perlu dilakukan untuk membatasi manajer dalam melakukan windows dressing atas penyusunan laporan keuangan sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi ekonomi yang buruk yang dapat berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan (Deslatu dan Susanto, 2009). Panman dan Zhang (2002) menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan akuntansi konservatif dan pertumbuhan investasi temporer akan menghasilkan tingkat pengembalian yang temporer atau laba yang berfluktuasi. Praktik akuntansi yang 9
konservatif akan membebankan biaya yang mengakui rugi pada saat periode terjadinya, sebaliknya mengakui pendapatan dan keuntungan apabila memang benarbenar terealisasi, sehingga laba yang dihasilkan akan lebih rendah pada beriode bersangkutan dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme akuntansi ini. Tetapi jika periode berikutnya tidak terjadi penurunan biaya, atau pendapatan telah terealisasi maka laba pada periode berikutnya akan dilaporkan lebih tinggi. Sehingga laba yang dilaporkan untuk perusahaan yang menganut prinsip konservatisme cenderung lebih fluktuatif daripada perusahaan yang tidak menganut prinsip konservatisme. Sama seperti yang dikemukakan oleh Panman dan Zhang (2002) bahwa prinsip konservatisme akuntansi cenderung membuat laba fluktuatif. Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi muncul dari insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi pembayaran yang berlebihan kepada pihak-pihak seperti manajer, pemegang saham, pengaadilan dan pemerintah.
2.1.2 Pengukuran Konservatisme Watts (2003) membagi konservatisme menjadi 3 pengukuran, yaitu: 1. Earning/Stock Return Relation Measure 2. Earning/Accrual Measures 3. Net Asset Measure 10
Berbagai peneliti telah mengajukan berbagai metode untuk mengukur konservatisme. Berikut beberapa pengukuran konservatisme jika dikelompokkan sesuai dengan pendekatan Watt (2003).
1. Earning/Stock Return Relation Measure Stock market price berusaha untuk merefleksikan perubahan nilai aset pada saat terjadinya perubahan, baik perubahan atas rugi ataupun laba dalam nilai assetstock return tetap berusaha dilaporkan sesuai dengan waktunya. Basu (1997) menyatakan bahwa konservatisme menyebabkan kejadian-kejadian yang merupakan kabar buruk atau kabar baik terefleksi dalam laba yang tidak sama (asimetri waktu pengakuan). Hal ini disebabkan karena kejadian yang diperkirakan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan harus segera diakui sehingga mengakibatkan bad news lebih cepat terefleksi dalam laba dibandingkan good news.
2. Earning/Accrual Measures Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun. Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat 11
penggunaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual yang dihasilkan adalah positif. Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC karena depresiasi merupakan alokasi biaya dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net income tidak berhubungan dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari perhitungan. Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan. a. Operating Accruals Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.
12
b. Non Operating Accruals Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan noncurrent liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak dan postretirement benefits yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset, pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain – lain). Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut: 13
Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation) – Operating accruals. Dimana: 1. Total Accrual (before depreciation) = Net income – Cash flow from operational. 2. Operating Accrual = Δ Account Receivable + Δ Inventories + Δ Prepaid Expense – Δ Account Payable – Δ Accrued Expense – Δ Tax Payable. 3. Net Asset Measure Ukuran ketiga yang digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme dalam laporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatement dan kewajiban yang overstatement. Salah satu model pengukurannya adalah proksi pengukuran yang digunakan oleh Beaver dan Ryan (2000) yaitu dengan mengunakan market to book ratio yang mencerminkan nilai pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio yang bernilai lebih dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya.
2.1.3 Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio leverage juga dapat menjadi suatu indikasi bagi
14
pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013). Leverage dapat diartikan sebagai gambaran kemampuan suatu perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed asset fund) untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi para pemilik perusahaan. Rasio ini juga menyangkut struktur keuangan perusahaan, struktur keuangan adalah bagaimana perusahaan mendanai aktivitasnya. Menurut Alfian dan Sabeni (2013), perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan adalah terjamin. Oleh karena itu perusahaan akan melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif yaitu dengan cara menaikkan nilai asset dan laba setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban. Hal ini dilakukan agar pemberi pinjaman dapat merasa yakin dan dapat memberikan dana pinjaman kepada perusahaan. Menurut Brigham (2006:101) seberapa jauh perusahaan menggunakan utang (financial leverage) akan memiliki tiga implikasi penting, yaitu: a. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.
15
b. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang dihadapi kreditor. c. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau diungkit (leverage). Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned. Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total asset ratio).
2.1.4 Ukuran Perusahaan Ukuran
perusahaan
adalah
suatu
skala
dimana
perusahaan
dapat
diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi ke dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan kecil. Penentuan perusahaan ini menurut besarnya total asset perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Seperti yang telah disampaikan di atas, ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan 16
Sabeni (2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Zmijewski dan Hagerman (1981) menyatakan bahwa size hypoyhesis berdasar pada asumsi bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara politis san memiliki beban transfer kesejahteraan (biaya politis) yang lebih besar daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar mungkin memiliki tariff pajak yang lebih tinggi, tetapi perusahaan besar kemungkinan juga memperoleh manfaat politis yang lebih besar (perjanjian dengan pemerintah yang menguntungkan dan pembatasan impor) sebagai kompensasi tariff pajak yang tinggi. Size hypothesis yakin pada pengujian asumsi oleh Zimmerman (1983) yang menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara politis daripada perusahaan yang lebih kecil. Salah satu hal yang dapat memicu manajer untuk melakukan penurunan laba (laporan keuangan disajikan cenderung konservatif) adalah keinginan untuk meminimalkan risiko politik (Scott, 1997: 2003). Rekayasa laba dilakukan dengan meminimalkan risiko politik yang dikenal dengan istilah political cost hypothesis atau size hypothesis. Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan yang berhadapan dengan biaya politik, cenderung untuk melakukan rekayasa penurunan laba dengan tujuan untuk meminimalkan biaya politik yang harus mereka tanggung (Scott, 1997). Biaya politik mencakup semua biaya (transfer kekayaan) yang harus ditanggung oleh perusahaan terkait dengan tindakan-tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif, tuntutan buruh dan lain sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978). 17
Begitu juga halnya penelitian yang dilakukan oleh Zmijewski dan Hagerman (1981) mendukung size hypothesis, yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar akan memilih prosedur akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan periode sekarang atau laporan keuangan yang disajikan cenderung konservatif.
2.1.5 Intensitas Modal Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis, karena semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013). Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan dalam memperebutkan pasar. Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Menurut Syamsudin (2000) rasio intensitas modal ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan di dalam menghasilkan 18
volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio intensitas modal ini berarti semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.
2.1.6 Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah, 2013). Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009) Shleifer dan Vishny (1986) dalam Ardhiansyah (2013), menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jansen dan Meckling, 1976; dalam Ardhiansyah 2013).
19
2.1.7 Kesempatan Tumbuh Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kesempatan bertumbuh (growth opportunities). Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Alfian dan Sabeni (2013), perusahaan yang menggunakan konservatisme akuntansi dalam laporan keuangannya identik dengan perusahaan yang tumbuh. Hal tersebut dinyatakan karena terdapat cadangan tersembunyi pada perusahaan tersebut yang digunakan untuk investasi atau untuk memperbesar perusahaan. Pertumbuhan ini akan direspon positif oleh para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu dan Sabeni, 2009). Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang lebih besar (Baskin, 1989).
2.2 Penelitian Terdahulu
20
Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya telah membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi perusahaan. Antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) menguji rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel ukuran perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan. Sementara rasio leverage berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap konservatisme perusahaan. Deslatu dan Susanto (2009) meneliti pengaruh kepemilikan Managerial, debt covenant, litigation, tax and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut adalah hanya variable litigation yang berpengaruh terhadap konservatisma akuntansi. Sementara variabel kepemilikan managerial, debt covenant, tax and political costs, dan kesempatan bertumbuh tidak berpengaruh terhadap variabel konservatisma akuntansi. Hasil dari penelitian Nugroho dan Indriana (2012) variabel ukuran perusahaan, intensitaas modal, dan rasio konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sementara variabel risiko perusahaan tidak berpengaruh yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Brilianti (2013) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. 21
Sedangkan kepemilikan institusional, leverage dan komite audit tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Alfian dan Sabeni (2013) meneliti tentang pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan kesempatan tumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Dari enam faktor yang diteliti, terbukti bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini menunjukan bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh yang tinggi mendorong perusahaan menggunakan prinsip konservatisme akuntansi pada laporan keuangan.
2.3 Kerangka Penelitian Berdasarkan hubungan antara variabel independen yang terdiri dari rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan kesempatan tumbuh terhadap variabel dependen konservatisme akuntansi maka kerangka pemikiran pada penelitian ini tampak sebagai berikut (Gambar 2.1):
22
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Rasio Leverage (x1) H1 Ukuran Perusahaan (x2)
Intensitas Modal
H2 H3 Konservatisme
(x3)
Akuntansi (y) Kepemilikan Manajerial (x4)
H4
Kesempatan Tumbuh (x5)
H5
23
2.4 Hipotesis Penelitian 2.4.1 Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi Rasio leverage digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya, dinilai dari utang yang dibandingkan dengan asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut ataupun dengan modal sendiri. Rasio ini juga digunakan oleh kreditor sebagai pertimbangan jika ingin memberikan pinjaman
kepada
perusahaan,
karena
dengan
rasio
ini
kreditor
dapat
memperhitungkan risiko jika akan memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan dan dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Kreditor akan berpikir ulang untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut jika kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya rendah, karena risiko yang dimiliki oleh kreditor juga akan semakin besar terkait dengan pengembalian piutang dari pihak kreditor. Jika rasio leverage suatu perusahaan tinggi, biasanya perusahaan akan meningkatkan laba agar rasio leverage terlihat rendah dan kreditor mau memberikan pinjaman kepada perusahaan. Perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan akan melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif dengan cara menaikkan nilai asset dan lab setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban (Alfian dan Sabeni, 2013) 24
Sari dan Adhariani (2009) menyatakan bahwa semakin besar rasio leverage, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang meningkatkan laba yang dilaporkan periode sekarang, atau laporan keuangan disajikan cenderung tidak konservatif (optimis). H1: Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi Menurut Watts dan Zimmerman (1978) dalam Sari dan Adhariani (2009), para peneliti akuntansi menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive daripada perusahaan kecil karena terkait dengan biaya politis dan oleh karenanya perusahaan tersebut menghadapi insentif yang berbeda dalam pemilihan prosedur metode akuntansi. Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Biaya politis sendiri timbul dari konflik kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku seperti antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tariff tuntutan buruh, dan sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978 dalam Sari dan Adhariani, 2009). Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986 25
dalam Sari dan Adhariani, 2009). Semakin besar biaya politis yang dihadapi perusahaan, maka semakin cenderung manajer memilih prosedur akuntansi yang melaporkan laba yang lebih rendah (Scott, 2000: 207, dalam Sari dan Adhariani, 2009). Berdasarkan Jensen dan Meckling (1976) serta Watts dan Zimmerman (1978) dalam Sari dan Adhariani, (2009), Zmijewski dan Hagerman menghipotesiskan bahwa biaya politis akan meningkat seiring dengan ukuran perusahaan. Makanjer pada perusahaan besar lebih menyukai untuk memilih pengurangan laba portofolio pada prosedur akuntansinya. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi telah didukung penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) dan Nugroho dan KIndriana T. L. (2012). H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi
2.4.3 Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis yang menggambarkan seberapa besar modal perusahaan dalam bentuk asset. Menurut Commanor dan Wilson (1972), intensitas modal menggambarkan seberapa besar modal perusahaan dalam bentuk asset. Semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013). 26
Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan dalam memperebutkan pasar. Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Sari dan Adhariani (2009), menyatakan bahwa perusahaan yang padat modal dihipotesiskan mempunyai biaya politik yang lebih besar dan lebih mungkin untuk mengurangi laba atau laporan keuangan cenderung konservatif. Pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sari & Adhariani (2009), Nugroho & Indriana T. L. (2012), dan Alfian & Sabeni (2013) yang menyatakan bahwa intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme. H3: Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah, 2013). Wardhani (2008) dalam Brilianti (2013) berpendapat bahwa kepemilikan manajerial yang tinggi akan mendorong dilakukannya eksproriasi terhadap 27
perusahaan, sehingga akan lebih cenderung untuk menggunakan prinsip akuntansi yang lebih liberal (agresif). Menurut Lafond dan Roychowdhury (2007) dalam Brilianti (2013), dalam penelitiannya menghipotesiskan bahwa semakin kecil kepemilikan manajerial maka permasalahan agensi yang muncul akan semakin besar sehingga permintaan atas laporan yang bersifat konservatif akan semakin meningkat. Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009). Seperti yang diungkapkan Anggraini dan Trisnawati (2008) dalam Deslatu dan Susanto (2009), menyatakan bahwa bonus plas hypothesis juga sangat berpengaruh kepada metode akuntansi yang akan dipilih oleh pihak manajemen. Manajemen akan cenderung memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan utilitasnya sehingga mereka mendapatkan bonus yang tinggi. Penelitian Widya (2005), Lafond dan Roychowdhury (2007) dan Brilianti (2013) mempunyai hasil yang mendukung bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
28
H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.5 Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Deslatu dan Susanto (2009), pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh. Pertumbuhan ini akan direspon positif oleh para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu dan Sabeni, 2009). Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang lebih besar (Baskin, 1989). Pernyataan di atas sesuai dengan yang diungkapkan oleh Deslatu dan Sabeni (2009) perusahaan untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan kesempatan atau peluang, selain kesempatan bertumbuh, perusahaan juga membutuhkan dana dimana 29
terdapat tantangan bagi manajer untuk menyeimbangkan antara pendapatan dan penggunaan uang kas. Semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan maka semakin besar pula kebutuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Besarnya dana yang
dibutuhkan
perusahaan
menyebabkan
manajer
menerapkan
prinsip
konservatisme agar pembiaaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan meminimalkan laba. Penelitian Widya (2005) dan Alfian & Sabeni (2013) mempunyai hasil yang mendukung bahwa kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. H5: Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 dan tidak delisting selama periode penelitian. Teknik pengambilan sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dimana sampel perusahaan yang dijadikan bahan penelitian mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten lengkap dari tahun 2010-2013 dan laporan keuangan tersebut berakhir pada 31 Desember. 2. Memiliki laba selama periode penelitian. 3. Perusahaan yang net incomenya lebih rendah dari cash flow operationnya. 4. Perusahaan yang memberikan informasi tentang kepemilikan manajerial selama periode 2010-2013.
3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
31
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data diperoleh di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 (Enam) variabel yang diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi. 2. Variabel independen, yang terdiri dari: rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan kesempatan tumbuh.
3.3.1 Variabel Dependen a. Konservatisme Akuntansi Konservatisme akuntansi adalah praktik akuntansi yang mengurangi laba (menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad news, tetapi tidak meningkatkan laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon good news Basu (1997). Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan. Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun. Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus 32
menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat pengguanaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual yang dihasilkan adalah positif. Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC karena depresiasi merupakan alokasi biaya dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net income tidak berhubungan dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari perhitungan. CONNACC = NI – CFO Keterangan: CONNACC
= Tingkat konservatisme
NI
= Net income sebelum depresiasi dan amortisasi
CFO
= Cash Flow dari kegiatan operasi
Keterangan: 1. Apabila net income < cash flow operation, maka perusahaan ini konservatif. 33
2. Apabila net income > cash flow operation, maka perusahaan ini tidak konservatif. Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan. 1. Operating Accruals Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.
2. Non Operating Accruals Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan noncurrent liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating 34
accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak dan postretirement benefits yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset, pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain – lain). Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut: Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation) – Operating accruals. Dimana: a. Total Accrual (before depreciation) = Net income – Cash flow from operational. 35
b. Operating Accrual = Δ Account Receivable + Δ Inventories + Δ Prepaid Expense – Δ Account Payable – Δ Accrued Expense – Δ Tax Payable.
3.3.2 Variabel Independen a. Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio leverage juga dapat menjadi suatu indikasi bagi pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013). Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned. Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total asset ratio). = b. Ukuran Perusahaan Ukuran
perusahaan
adalah
suatu
skala
dimana
perusahaan
dapat
diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. 36
Seperti yang dikatakan Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan Sabeni (2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan cara: Natural Logaritma (Ln) nilai total asset perusahaan c. Intensitas Modal Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan dalam memperebutkan pasar. Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu.
= d. Kepemilikan Manajerial
37
Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah, 2013). Kepemilikan manajerial diukur dengan perbandingan antara kepemilikan saham oleh pihak manajemen dengan jumlah keseluruhan saham perusahaan.
Kepemilikan Manajerial =
e. Kesempatan Tumbuh
Kepemilikan Saham oleh Manajemen Jumlah Saham
Kesempatan tumbuh dalam variable ini diukur berdasarkan market to book value of equity. Rumus perhitungan growth menurut Collins dan Kothari (1989) yaitu: =
ℎ
3.4 Hipotesis Operasional 3.4.1 Rasio Leverage H1
: Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi. H01 ; β1 ≥ 0 : Rasio leverage tidak berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi Ha1 ; β1 < 0 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi 38
3.4.2 Ukuran Perusahaan H2
: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi H02 ; β2 ≤ 0 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi Ha2 ; β2 > 0 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi
3.4.3 Intensitas Modal H3
: Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi. H03 ; β3 ≤ 0 : Intensitas modal tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi Ha3 ; β3 > 0 : Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi
3.4.4 Kepemilikan Manajerial H4
: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi. H04 ; β4 ≥ 0 : Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi
39
Ha4 ; β4 < 0 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi
3.4.5 Kesempatan Tumbuh H5
: Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi. H05 ; β5 ≤ 0 : Kesempatan tumbuh tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi Ha5 ; β5 > 0 : Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi
3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Uji Asumsi Klasik Menurut Gujarati (1997) persamaan yang diperoleh dari sebuah estimasi dapat dikorelasikan secara statistik apabila memenuhi asumsi klasik, yaitu uji multikolinieritas, uji heterokesdastisitas, dan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai kaidah Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Pengujian ini dibantu dengan software SPSS.
40
Setelah data memenuhi kriteria pengujian asumsi klasik, pengujian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji individual (uji t) dan uji koefisien determinasi (R2).
3.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikatnya mempunyai distribusi data yang normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). Salah satu cara untuk melihat distribusi normal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2009). Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis grafik yang dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Apabila data (titik) menyebar di sekitar garis normal dan mengikuti arah garis diagonal grafik, maka hal ini menunjukkan bahwa data berada pada distribusi normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan apabila data (titik) jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal grafik maka hal ini menunjukkan bahwa data tidak terddistribusi secara normal. Pengujian normalitas dapat menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansinya. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi normal apabila nilai signifikansi Kolomogorof-Smirnov > 0,05.
3.5.1.2. Uji Multikolinieritas 41
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2009). Untuk mengetahui apakah ada multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolernance dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,1 mengindikasikan bahwa model regresi bebas mengalami miltikolinieritas. Begitu sebaliknya, apabila model regresi mempunyai nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka model regresi terbebas dari multikolinieritas.
3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas atau model regresi yang homoskedastisitas (Ghozali, 2009). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar analisisnya sebagai berikut : 42
1. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.2. Uji Hipotesis Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression). Program yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis adalah SPSS 17. Adapun model penelitian untuk menguji hipotesis 1 sampai 3 adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β 2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + є Keterangan: Y
: Konservatisme akuntansi
X1
: Rasio leverage
X2
: Ukuran perusahaan
X3
: Intensitas modal
X4
: Kepemilikan manajerial
X5
: Kesempatan tumbuh
α
: Konstanta
β1-5
: Koefisien Regresi 43
є
: Error
3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila hasil R2 mendekati 1 (satu), maka hasil tersebut mengindikasikan korelasi antara yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Namun, apabila hasil R2 mendekati 0 (nol), maka terdapat korelasi yang lemah antara variabel bebas dengan variabel terikat (Ghozali, 2009).
3.5.2.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria hipotesis :
Ho : bi = 0, berarti tidak ada pengaruh secara individu yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha : bi ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan secara individu antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria penerimaan hipotesis:
Jika nilai p value < α, Ho ditolak dan Ha gagal ditolak hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 44
Jika nilai p value > α, Ho gagal ditolak dan Ha ditolak hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
45
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Sampel Penarikan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak, tetapi dengan menggunakan pertimbangan dan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berikut ini kriteria pemilihan sampel penelitian:
Tabel 4.1
Prosedur Penarikan Sampel
No.
Keterangan
Tahun 2010-2013
Perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.
yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap
144
dan konsisten dari tahun 2010-2013. Perusahaan 2.
manufaktur
yang
tidak
menerapkan
konservatisme akuntansi pada tahun 2010-2013.
(128)
(Perusahaan yang memiliki Net Income lebih tinggi
46
dari Cash Flow Operation) 3.
Jumlah observasi
16
4.
Jumlah observasi (16 x 4 tahun)
64
4.2 Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu 2010-2013. Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif didasarkan pada nilai rata-rata dan standar deviasi yang bertujuan untuk menggambarkan data-data variabel penelitian. Sedangkan analisis statistik digunakan untuk membuktikan signifikansi dalam pembuktian hipotesis penelitian melalui pengujian secara statistik dengan model Analisis Regresi Linier Berganda. Salah satu contoh perhitungan: a. Konservatisme pada perusahaan ADMG:
47
Rumus:
Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation) – Operating accruals. *Total Accrual (before depreciation) = Net income – Cash flow from operational. *Operating Accrual = Δ Account Receivable + Δ Inventories + Δ Prepaid Expense – Δ Account Payable – Δ Accrued Expense – Δ Tax Payable. Perhitungan:
Nama Perusahaan
Net Income
Cash Flow Operation
Total Accruals (NI-CFO)
37,586
170,451
(132,865)
Piutang
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Hutang Usaha
Accrued Expense
Hutang Pajak
Δ
Δ
Δ
Δ
Δ
Δ
ADMG
Nama Perusahaan ADMG
-58499
Nama Perusahaan
ADMG
107456
Total Accruals
-132865
-2382
Operating Accruals
-40761
69999
-3376
17337
Non Operating Accruals
KONSERVATISME
TA-OA
LN(NOA)
-92104
Operating Accruals -40761
11.43067365
48
b. Rasio Leverage pada perusahaan ADMG: DAR = Total Utang : Total Aset DAR = 2.516.788 : 3.766.135 DAR = 0,67 c. Intensitas Modal pada perusahaan ADMG: TATO = Total Aset : Total Penjualan TATO = 3.766.135 : 3.627.172 d. Kesempatan Tumbuh pada perusahaan ADMG:
=
ℎ
= (3.889 x 215) : 1.249.299 = 0,6693
4.3 Analisis Deskriptif Berikut akan dijelaskan statistik deskpriptif yiatu menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. Variabel dalam 49
penelitian ini terdiri dari variabel dependen konservatisme akuntansi sedangkan variabel independen adalah rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Analisis Deskriptif N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
DAR
64
0.1332
0.7281
0.4392
0.1666
Size
64
11.6177
18.1734
14.6526
1.7865
TATO
64
0.4340
4.5062
1.2385
0.8047
Kepemilikan Manajerial
64
0.0000
0.2334
0.0163
0.0497
Kesempatan Tumbuh
64
0.0019
46.6264
4.2331
9.5027
Konservatisme
64
8.2690
15.2636
11.7480
1.8056
Sumber : Hasil olah data SPSS, 2014
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat dijelaskan beberapa hal berikut: a. Nilai minimum variabel Konservatisme sebesar 8,2690 yaitu Rp 3.901 juta (pada perusahaan UNIT), sedangkan nilai maksimum sebesar 15,2636 yaitu Rp 4.255.181 juta (pada perusahaan INDF). Rata-rata variabel Konservatisme adalah 11,7480 yaitu sebesar Rp 559.757 juta dengan standar deviasi sebesar 50
1,8056 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 1,8056 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. Artinya, data di antara anggota elemen adalah homogen. b. Nilai minimum Rasio Leverage sebesar 0,1332 (pada perusahaan INTP), sedangkan nilai maksimum sebesar 0,7281 (pada perusahaan BRNA). Nilai rata-rata Rasio Leverage (DAR) sebesar 0,4392 dengan standar deviasi sebesar 0,1666 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 0,1666 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. c. Nilai minimum Ukuran Perusahaan (Size) adalah LN 11,6177 yaitu sebesar Rp 111.048 juta (pada perusahaan GDYR), sedangkan nilai maksimum sebesar LN 18,1734 yaitu sebesar Rp 78.092.789 juta (pada perusahaan INDF). Nilai rata-rata Ukuran Perusahaan (Size) sebesar LN 14,6526 yaitu sebesar Rp 2.309.634,8 juta dengan standar deviasi sebesar 1,7865 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 1,7865 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. d. Nilai minimum Intensitas Modal (TATO) sebesar 0,4340 (pada perusahaan UNVR), sedangkan nilai maksimumnya sebesar 4,5062 (pada perusahaan UNIT). Nilai rata-rata Intensitas Modal (TATO) sebesar 1,2385 dengan 51
standar deviasi sebesar 0,8047 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 0,8047 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. e. Nilai minimum Kepemilikan Manajerial sebesar 0, sedangkan nilai maksimum Kepemilikan Manajerial sebesar 0,2334 (pada perusahaan BRNA). Nilai rata-rata Kepemilikan Manajerial sebesar 0,0163 dengan standar deviasi sebesar 0,0497 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 0,0497 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. f. Nilai minimum Kesempatan Tumbuh sebesar 0,0019 (pada perusahaan INKP), sedangkan nilai maksimum Kesempatan Tumbuh sebesar 46,6264 (pada perusahaan UNVR). Nilai rata-rata Kesempatan Tumbuh sebesar 4,2331 dengan standar deviasi sebesar 9,5027 dengan jumlah observasi (n) sebesar 64. Nilai standar deviasi yang rendah yaitu sebesar 9,5027 menunjukkan rendahnya penyimpangan data dari rata-rata hitungnya.
4.4 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk menguji validitas dari hasil analisis regresi linier berganda, agar hasil kesimpulan yang diperoleh tidak bias. Adapun 52
pengujian yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Untuk menguji data berdistribusi normal atau digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian normalitas dapat menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansinya. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi normal apabila nilai signifikansi Kolomogorof-Smirnov > 0,05. Hasil uji normalitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov seperti pada Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah sebesar 0,965 lebih tinggi daripada = 5%. Dengan demikian data penelitian dalam model penelitian ini dapat dinyatakan normal.
53
Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N
64
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Differences
Extreme Absolute
.0000000 .95949722 .062
Positive
.045
Negative
-.062
Kolmogorov-Smirnov Z
.498
Asymp. Sig. (2-tailed)
.965
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Multikolinieritas Pengujian terhadap multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel itu saling berkorelasi. Untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti menggunakan metode (variance inflation factor) VIF. 54
Jika nilai VIF lebih kecil dari 10, maka diindikasikan bahwa persamaan regresi tidak mengalami gejala multikolinearitas. (Santoso, 2000).
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Multikolinearitas Unstandardized Coefficients
Model 1
Std. Error
B (Constant)
Standardized Coefficients
-1.413
.714
DAR
-.178
.483
Size
.924
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig. Tolerance VIF
-1.979
.053
-.368
.714
.794 1.260
.044
.914 21.143
.000
.845 1.184
-.317
.096
-.141 -3.318
.002
.869 1.151
Manaj Own
.431
1.553
.012
.278
.782
.864 1.157
Kesempatan Tumbuh
.020
.009
.103
2.241
.029
.750 1.333
TATO
-.016
Sumber : Data sekunder Pojok BEI, diolah 2014
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam model penelitian ini.
55
c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas tujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varian dan variabel dari satu pengamatan kepengamatan yang lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Gejala heterokedastisitas terjadi bila distrurbance term untuk setiap observasi tidak lagi konstan, tetapi bervariasi. Perhitungan heterokedastisistas dapat dilakukan dalam banyak model, salah satunya adalah dengan metode Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Apabila terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas, dan apabila tidak ada pola penyebaran maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006) Hasil Uji Heteroskedastisitas tersebut dapat di ditunjukkan pada Gambar berikut:
56
Gambar 4.1
Gambar 4.1. Uji Heteroskedastisitas Dari Gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebaran data residual menyebar secara acak di atas dan di bawah sumbu 0 Y dan tidak ada pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.
4.5 Pengujian Hipotesis Analisis dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh terhadap konservatisme 57
akuntansi pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2010 - 2013. Hasil uji regresi linier berganda dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Estimasi Regresi Koefisien Varaibel Independen
b
Beta
Uji t t
sig
-1.979
0.053
(Constant)
-1.413
DAR
-0.178
-0.016
-0.368
0.714
Size
0.924
0.914
21.143
0.000
TATO
-0.317
-0.141
-3.318
0.002
Manaj Own
0.431
0.012
0.278
0.782
Kesempatan Tumbuh
0.020
0.103
2.241
0.029
R2
: 0.953
Adjusted R2 : 0.900 Dependen Variable: konservatisme Sumber : Data sekunder Pojok BEI, diolah 2014
Berdasarkan hasil estimasi regresi dapat ditulis persamaan sebagai berikut : 58
Y1 = -1,413 - 0,178 X1 + 0,924 X2 – 0,317X3 + 0,431 X4 + 0,020 X5 Konstanta = -1,413 berarti jika variabel rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh sama dengan nol maka konservatisme akuntansi akan sebesar -1,413. Koefisien regresi leverage = -0,178, berarti apabila leverage mengalami peningkatan 1 satuan, maka konservatisme akuntansi akan menurun sebesar 0,178, dengan asumsi ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh dalam kondisi konstan. Koefisien regresi Ukuran perusahaan = 0,924, berarti apabila ukuran perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 persen, maka konservatisme akuntansi akan meningkat sebesar 0,924, dengan asumsi rasio leverage, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh dalam kondisi konstan. Koefisien regresi intensitas modal = -0,317, berarti apabila intensitas modal perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka konservatisme akuntansi akan menurun sebesar -0,317, dengan asumsi rasio leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh dalam kondisi konstan. Koefisien regresi kepemilikan manajerial sebesar 0,431 yang berarti semakin besar kepemilikan manajerial semakin besar kemungkinan perusahaan melakukan 59
konservatisme akuntansi dengan peningkatan sebesar 0,431, jika diasumsikan variabel rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, dan kesempatan tumbuh dalam kondisi konstan. Koefisien regresi kesempatan tumbuh sebesar 0,020 berarti setiap peningkatan kesempatan tumbuh perusahaan sebesar 1% menyebabkan peningkatan konservatisme akuntansi sebesar 0,020 dengan asumsi rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, dan kepemilikan manajerial dalam kondisi konstan.
4.6 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh terhadap konservatisme secara individual (uji t) dengan asumsi bahwa variabel yang lain tetap atau konstan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program statistic computer SPSS for Windows Release 17.00 diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Sig = 0,714 > Level of Significant = 0,05, Ho gagal ditolak dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh antara Rasio Leverage (DAR) terhadap Konservatisme Akuntansi. 60
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme akuntansi Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Sig = 0,000 < Level of Significant = 0,05, Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Konservatisme Akuntansi. Karena t hitung sebesar 21,143 maka Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh positif terhadap Konservatisme Akuntansi.
c. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Konservatisme akuntansi Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Sig = 0,002 < Level of Significant = 0,05, Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara Intensitas Modal (TATO) terhadap Konservatisme Akuntansi. Karena t hitung sebesar -3,318 maka Intensitas Modal (TATO) berpengaruh negative terhadap Konservatisme Akuntansi. Sementara hipotesis ketiga menyatakan bahwa “Intensitas Modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi”, sehingga hasil penelitian ini menolak hipotesis ketiga.
d. Pengaruh Variabel Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme Akuntansi Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Sig = 0,782 > Level of Significant = 0,05, Ho gagal ditolak dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh antara Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme 61
Akuntansi.
e. Pengaruh Variabel Kesempatan Tumbuh terhadap Konservatisme Akuntansi Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Sig = 0,029 < Level of Significant = 0,05, Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara Kesempatan Tumbuh terhadap Konservatisme Akuntansi. Karena t hitung sebesar 2,241 maka Kesempatan Tumbuh berpengaruh positif terhadap Konservatisme Akuntansi.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan kesempatan tumbuh berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi dan intensitas modal berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan leverage dan kepemilikan manajerial tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
62
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis No.
Hipotesis
B
Hasil Uji Sig
Kesimpulan
1
Rasio Leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
-0,178
0,714
0,05
Ditolak
2
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
0,924
0,000
0,05
Diterima
3
Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
-0,317
0,002
0,05
Ditolak
4
Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadpap konservatisme akuntansi.
0,431
0,782
0,05
Ditolak
0,020
0,029
0,05
Diterima
5
Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
4.7.1 Pembahasan pada Variabel Leverage Leverage dalam penelitian ini tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti besar kecilnya leverage perusahaan tidak mempengaruhi keputusan manajemen untuk melakukan konservatisma akuntansi. Tidak
berpengaruhnya
variabel
leverage
terhadap
konservatisme
akuntansi dikarenakan nilai leverage yang rendah pada perusahaan sampel, dimana hal tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan hubungan 63
negatif antara leverage dan konservatisme akuntansi. Penulis menduga bahwa perusahaan ingin membuat investor percaya terhadap perusahaan karena investor tidak peduli dengan besar atau kecilnya hutang yang dimiliki perusahaan karena yang investor pedulikan hanyalah laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme, supaya perusahaan tidak memiliki optimisme yang terlalu berlebihan dalam melaporkan usahanya. Perusahaan menginginkan supaya investor mau berinvestasi dengan perusahaan dan percaya dengan perusahaan karena lapora keuangan disusun berdasarkan konsep konservatisme. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sari dan Brilianti (2013) yang tidak dapat membuktikan pengaruh signifikan variabel leverage terhadap konservatisme akuntansi. Namun tidak konsisten dengan penelitian Indrayati (2010) yang dapat membuktikan pengaruh leverage terhadap konservatisme akuntansi.
4.7.2 Pembahasan pada Variabel Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dalam penelitian ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan
semakin
besar
perusahaan
berpeluang
untuk
melakukan
konservatisme akuntansi. Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator 64
untuk mengamati besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Biaya politis sendiri timbul dari konflik kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku seperti antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif tuntutan buruh, dan sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978 dalam Sari dan Adhariani, 2009). Hipotesis
biaya
politis
memprediksikan
bahwa
manajer
ingin
mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam Sari dan Adhariani, 2009). Ukuran perusahaan atau firm size digunakan untuk menjelaskan political cost hypothesis dalam possitive accounting theory. Semakin besar perusahaan akan menyebabkan perusahaan cenderung bertindak konservatif, sehingga terdapathubungan positif antara firm size terhadap accounting conservatism. Semakin besar biaya politis yang dihadapi perusahaan, maka semakin cenderung manajer memilih prosedur akuntansi yang melaporkan laba yang lebih rendah (Scott, 2000: 207, dalam Sari dan Adhariani, 2009). Hasil penelitian mendukung penelitian Sari dan Adhariani (2009) dan Nugroho dan KIndriana T. L. (2012) yang menemukan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 65
4.7.3 Pembahasan pada Variabel Intensitas Modal Intensitas
modal
tidak
terbukti
berpengaruh
positif
terhadap
konservatisme akuntansi, tetapi hasil yang bertentangan dimana intensitas modal berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin rendah intensitas modalnya maka perusahaan akan semakin tinggi melakukan konservatisme akuntansi. Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan bahwa Intensitas modal merupakan salah satu indikator dari political cost hypothesis, karena semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka dapat dipastikan bahwa perusaahan tersebut besar. Karena perusahaan yang besar akan lebih disoroti pemerintah, maka perusahaan dengan keadaan yang padat modal akan melakukan pelaporan secara konservatif untuk menghindari biaya politis yang besar. Bertentangan hasil penelitian ini dengan teori, penulis menduga bahwa rasio intensitas modal yang baik adalah semakin kecil perbandingan antara total aktiva terhadap total penjualan. Rasio ini menunjukkan berapa besar nilai aktiva yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu unit angka penjualan. Semakin kecil rasio ini menggambarkan kinerja perusahaan yang baik. Karena tidak perusahaan tidak memerlukan nilai aktiva yang tinggi hanya untuk mendapatkan satu unit angka penjualan. Semakin kecil rasio ini akan menarik calon investor. Hal inilah 66
yang membuat pengujian intensitas modal sebagai proksi biaya politis tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sari dan Adhariani (2009) yang mengungkapkan bahwa intensitas modal sebagai proksi biaya politis tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
4.7.4 Pembahasan pada Variabel Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin besar kecilnya kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi keputusan manajer untuk melakukan konservatisme akuntansi. Tidak semua perusahaan di dalamnya terdapat pemegang saham managerial, beberapa perusahaan sahamnya hanya dipegang oleh publik atau publik dan institusi. Kalaupun terdapat pemegang saham managerial, pemegang saham managerial tersebut tidak memiliki saham dalam jumlah yang banyak sehingga keputusan mereka tidak terlalu mempengaruhi
keputusan
perusahaan
dalam
menerapkan
akuntansi
konservatisme. Karena pemegang saham managerial hanyalah pemegang saham minoritas, sehingga manajemen tidak punya kendali atas perusahaan. Manajemen hanya berfungsi sebagai perpanjangan tangan yang dikendalikan oleh pemegang saham mayoritas. Sebagai pemegang saham minoritas, manajemen tidak begitu peduli dengan perusahaan akan mencatat dengan metode akuntansi yang 67
konservatif atau tidak, karena manajemen sudah senang dan merasa puas dengan gaji yang diterimanya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alfian dan Sabeni (2013), yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian juga mendukung penelitian Nugroho (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dilihat dapat menyelaraskan perbedaan antara manajemen dengan pemegang saham dari luar. Oleh karena itu di saat seorang manajer adalah seorang pemilik saham, maka masalah keagenan akan diasumsikan hilang. Selain itu semakin besar kepemilikan oleh manajer justru akan
dimanfaatkan
oleh
manajer
dengan
melakukan
tindakan
yang
menguntungkan diri sendiri dengan cara menyatakan laba saat ini secara overstate yang menjadikan terjadinya transfer untuk kepentingan pribadi.
4.7.5 Pembahasan pada Variabel Kesempatan Tumbuh Perusahaan Kesempatan tumbuh dalam penelitian ini terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin besar kesempatan tumbuh perusahaan semakin besar perusahaan berpeluang untuk melakukan konservatisme akuntansi. Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Deslatu dan Susanto (2009), pada perusahaan yang menggunakan prinsip 68
konservatisme terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh. Pertumbuhan ini akan direspon positif oleh para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu dan Sabeni, 2009). Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang lebih besar (Baskin, 1989). Pernyataan di atas sesuai dengan yang diungkapkan oleh Deslatu dan Sabeni (2009) perusahaan untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan kesempatan atau peluang, selain kesempatan bertumbuh, perusahaan juga membutuhkan dana dimana terdapat tantangan bagi manajer untuk menyeimbangkan antara pendapatan dan penggunaan uang kas. Semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan maka semakin besar pula kebutuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Besarnya dana yang dibutuhkan perusahaan menyebabkan manajer menerapkan prinsip 69
konservatisme agar pembiaaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan meminimalkan laba. Hasil penelitian mendukung penelitian Widya (2005) dan Alfian & Sabeni (2013) mempunyai hasil yang mendukung bahwa kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas, maka penelitian ini berhasil menemukan bahwa : 1. Rasio leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti besar kecilnya leverage perusahaan tidak mempengaruhi
keputusan
manajemen
untuk
melakukan
tindakan
konservatisme akuntansi. 2. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin tinggi ukuran perusahaan semakin besar peluang perusahaan untuk melakukan konservatisme akuntansi. 3. Intensitas modal berpengaruh negatif dan signisikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin besar intensitas modal justru akan menurunkan tindakan konservatisme akuntansi. 4. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini berarti besar kecilnya kepemilikan saham manajer tidak
71
mempengaruhi
keputusan
manajemen
untuk
melakukan
tindakan
signifikan
terhadap
konservatisme akuntansi. 5. Kesempatan
tumbuh
berpengaruh
positif
dan
konservatisme akuntansi. Hal ini berarti semakin besar kesempatan tumbuh perusahaan semakin besar peluang perusahaan untuk melakukan tindakan konservatisme akuntansi.
5.2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan dalam
menginterpretasikan
hasil
penelitian.
Adapun
keterbatasan
tersebut
diantaranya: 1. Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu model pengukuran saja yaitu NOA, sementara banyak sekali model perhitungan konservatisme akuntansi. 2. Masih banyaknya variabel yang tidak terbukti berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi menunjukkan bahwa model ini perlu adanya penambahan variabel lain untuk menemukan variabel yang tepat yang mempengaruhi tindakan konservatisme akuntansi.
72
5.3. Saran 1.
Peneliti yang akan datang hendaknya mengukur konservatisme akuntansi dengan model atau metode yang lain seperti instrumental konservatisma akuntansi (VIKV2_23) yang dikembangkan oleh Lo (2005) dan Fala (2007) dalam Jurnal SNA X.
2.
Peneliti yang akan datang hendaknya menambahkan variabel lain seperti ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, struktur kepemilikan saham dan lainnya.
5.4. Implikasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi investor bahwa itensitas modal yang besar rawan akan tindakan manajemen untuk menyajikan laba secara overstate. Oleh karena itu intensitas modal yang besar harus diimbangi monitoring yang ketat dari pemegang saham serta tuntutan kepada
manajer
akan menerapkan akuntansi yang konservatif. Untuk memilih
perusahaan yang lebih keservatif, hendaknya mempertimbangkan ukuran perusahaan dan kesempatan yang besar.
73
Daftar Pustaka Ahmed, et al. (2000). Accounting Conservatism & Cost of Debt: An Empirical Test of Efficient Contracting. SSRN Working Paper. Alfian, Angga. dan Sabeni, Arifin. (2013). Analisis Faktor-Faktpr yang Berpengaruh Terhadap PemilihanKonservatisme Akuntansi. Almilia, Luciana Spica. (2004). Pengujian Size Hypothesis dan Debt/Equity Hypothesis yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisme Laporan Keuangan Perusahaan dengan Teknik Analisa Multinomial Logit. Jurnal Bisnis Akuntansi. Hal 4-10. Brilianti, Dinny Prastiwi. (2013). Faktor-Faltpr yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi Perusahaan. Accounting Analysis Journal. P 268275. Deslatu, Shella. dan Susanto, Yulius Kurnia. (2009). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Debt Covenant, Litigation, Tax and Political Cost, dan Kesempatan bertumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi. Fala, Dwi Yana Amalia. (2007) Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X. Juli. Mayangsari, Sekar. Dan Wilopo. (2002). Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan Discretionary Accruals: Implikasi Empiris Model Feltham Ohlson (1996). Simposium Nasional Akuntansi IV. Hal 685-708.
74
Nugroho, Okta Dwi. Dan T.L. Dian Indriana. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Konservatisme
Akuntansi
(Studi
Empiris
Perusahaan
Manufaktur di BEI Tahun 2007-2009). Sari, C. dan Adhariani, D. (2009). Konservatisme Perusahaan di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang, November.
75
Lampiran 1 Data Perhitungan Konservatisme Total Accruals No.
Nama Perusahaan
Net Income
Cash Flow Operation
2010
2010
Total Accruals
No.
Nama Perusahaan
Net Income
Cash Flow Operation
2011
2011
Total Accruals
1 ADMG
37586
170451
-132865
1 ADMG
284062
347091
-63029
2 AMFG
330973
481895
-150922
2 AMFG
336995
465707
-128712
3 ARNA
80114
115491
-35377
3 ARNA
95949
143852
-47903
4 BRNA
34761
60349
-25588
4 BRNA
47463
96770
-49307
5 GDYR
7415
19524
-12109
5 GDYR
2156
16295
-14139
6 INDF
3934808
6989734
-3054926
6 INDF
4891673
4968991
-77318
7 INDR
25877
57129
-31252
7 INDR
9417
48969
-39552
8 INKP
12999
160890
-147891
8 INKP
16056
161794
-145738
9 INTP
3224681
3390048
-165367
9 INTP
3601516
3883711
-282195
10 ROTI
99775
113568
-13793
10 ROTI
115933
147562
-31629
11 SKLT
4834
8089
-3255
11 SKLT
5977
17709
-11732
12 SMCB
830382
1061234
-230852
12 SMCB
1063560
2086236
-1022676
13 SMGR
3378416
3633219
-254803
13 SMGR
3955272
4415753
-460481
14 SMSM
150420
151302
-882
14 SMSM
219260
229766
-10506
1599
15213
-13614
15 UNIT
2332
28348
-26016
3384648
3619189
-234541
16 UNVR
4164304
5461876
-1297572
15 UNIT 16 UNVR
No.
Nama Perusahaan
Net Income
Cash Flow Operation
Total Accruals
No.
Nama Perusahaan
Net Income
Cash Flow Operation
Total Accruals
2012
2012
2013
2013
1 ADMG
8401
23151
-14750
1 ADMG
1977
38623
-36646
2 AMFG
346609
411135
-64526
2 AMFG
338358
551871
-213513
3 ARNA
158684
237695
-79011
3 ARNA
237698
278878
-41180
4 BRNA
60643
101096
-40453
4 BRNA
21632
103087
-81455
5 GDYR
6674
13993
-7319
5 GDYR
4634
18862
-14228
4779446
7407134
-2627688
6 INDF
3416635
6928790
-3512155
6 INDF 7 INDR
4585
26074
-21489
7 INDR
4088
37599
-33511
8 INKP
49693
160138
-110445
8 INKP
221202
364046
-142844
9 INTP
4763388
5674822
-911434
9 INTP
5012294
5419268
-406974
10 ROTI
149150
189082
-39932
10 ROTI
158015
314588
-156573
11 SKLT
7962
15261
-7299
11 SKLT
11440
26894
-15454
12 SMCB
1350791
1692112
-341321
12 SMCB
952305
2262247
-1309942
13 SMGR
4926640
5591865
-665225
13 SMGR
5354299
6047147
-692848
14 SMSM
268543
353111
-84568
14 SMSM
338223
449577
-111354
353
10862
-10509
15 UNIT
831
2051
-1220
4839145
5191646
-352501
16 UNVR
5352625
6241679
-889054
15 UNIT 16 UNVR
76
Lampiran 2 Data Perhitungan Konservatisme
Operating Accruals (2010)
No.
Nama Perusahaan
Piutang
Persediaan
Biaya Dibayar Di muka
2010
2009
2010
2009
1 ADMG
316759
375258
-58499
649984
542528 107456
2 AMFG
224362
185223
39139
490140
413088
3 ARNA
195999
144002
51997
56760
37509
4 BRNA
136491
139859
-3368
78682
17063
11756
5307
23631
5 GDYR 6 INDF
Δ
2009
72927
57438
15489
85268
8 INKP
330530
261583
68947
568668
Δ
2010
2009
Δ
2009
Δ
2010
5455
-2382
179450
109451
69999
98080
101456
-3376
20751
6790
20713
-40761
77052
10762
7709
3053
209442
157881
51561
57194
43993
13201
46784
12490
34294
20188
19251
1210
426
784
96697
83402
13295
51577
37504
14073
11977
11767
210
44454
67052
11630
4163
4806
-643
70986
70185
801
6827
6427
400
60080
52635
7445
-1027
19183
4448
162
555
-393
23036
13767
9269
3283
3452
-169
195
2041
-1846
2108
72214
2010
Operatin g Accruals
Hutang Pajak
16562 1739963 2043503 -303540 1683353 1326468
2009
Δ
356885 466793 629569 -162776 1096967
13054
613
741
-128
183083
156405
26678
4430
4357
73
3439
223
3216
-1552
423338 145330
93018
80476
12542
176771
189879
-13108
193032
224667
-31635
24413
12330
12083
259209
-87079 197089 436542 -239453
278774
30123
12733
16930
-4197
252870
148995
103875
281901
368980
10 ROTI
73793
52135
21658
9602
9074
528
335
314
21
27346
42986
-15640
12893
7542
5351
15605
12162
3443
29053
11 SKLT
36573
29464
7109
49619
45384
4235
626
431
195
20361
22760
-2399
4067
1197
2870
689
931
-242
11310
591531
604020
-12489
499926
382132 117794
39694
50267
-10573
455687
221256
234431
248106
342174
-94068
76675 165547
-88872
43241
1716582 1425303 291279 1624219 1407578 216641
13744
20017
-6273
892022
789419
102603
801897
788687
13210 222697 538533 -315836
701670
1842
947
895
124834
182946
-58112
46357
24215
22142
12564
13005
-441
121839
360
1564
21585
-20021
110155
221548 -111393
920
18
902
2258
-20853 208778 317931 -109153
387782
12 SMCB 13 SMGR 14 SMSM 15 UNIT 16 UNVR
1290899 1260708
Accrued Expense
3073
Δ
2400483 1956166 444317 5644141 5117484 526657 125818 109256
7 INDR
9 INTP
2010
Hutang Usaha
30191 1299548 1269425
239134
206716
32418
307044
26772
31027
-4255
38904
254929
52115
51870 -12966
666
306
1445450 1133460 311990 1574060 1340036 234024
52145
41781
10364 1816593 1408838
407755 1460974 1481827
77
Data Perhitungan Konservatisme
Operating Accruals (2011) No.
Nama Perusahaan
Piutang
2011
2010
1 ADMG
469889
2 AMFG
256979
3 ARNA 4 BRNA 5 GDYR 6 INDF 7 INDR 8 INKP 9 INTP
Persediaan
Biaya Dibayar Di muka
2011
2010
297874 172015
892803
649984 242819
1943
224362
32617
594380
490140 104240
16219
190205
195999
-5794
35614
56760 -21146
895
132973
136491
-3518
93563
78682
14881
3976
13970
17063
-3093
25606
23631
1975
679
Δ
Δ
2011
2010
Hutang Usaha
Δ
2011
2010
3073
-1130
286811
179450
107361
116965
10762
5457
240139
209442
30697
62330
1210
-315
90436
96697
-6261
52313
4163
-187
98778
70986
27792
11923
162
517
24817
23036
1781
2580
2911803 2400483 511320 6536343 5644141 892202 100310 125818 -25508 1799736 1739963 83701
72927
10774
104638
343437
330530
12907
687023
85268
1230
613
617
236801
183083
568668 118355 136227
1908525 1290899 617626 1327720 1299548
19370
Accrued Expense
Δ
2011
2010
Operatin g Accruals
Hutang Pajak
Δ
2011
2010
98080
18885
74274
20751
53523
233935
57194
5136
18605
46784
-28179
139796
51577
736
11847
11977
-130
-20864
6827
5096
10490
9118
1372
-17988
3283
-703
203
195
8
-2390
59773 1534014 1683353 -149339 417870 466793
Δ
-48923 1367164
53718
6683
4430
2253
381
3439
-3058
-19899
9962
93018
43209
153549
176771
-23222
228586
193032
35554
24413
-14451
212144
28172
22746
12733
10013
576933
396397
180536
293320
281901
11419 247006 197089
49917
425358
10 ROTI
103388
73793
29595
16306
9602
6704
2891
335
2556
65554
27346
38208
10325
12893
-2568
6454
15605
-9151
9798
11 SKLT
44898
36573
8325
47260
49619
-2359
604
626
-22
22708
20361
2347
4793
4067
726
1913
689
1224
2373
651035
591531
59504
570459
499926
70533
65212
39694
25518
517954
455687
62267
331477
248106
83371 236816
76675
160141
-66853
1828478 1716582 111896 2006660 1624219 382441
26178
13744
12434 1182562
970812
211750
220278
801897 -581619 290108 222697
67411
227610
12 SMCB 13 SMGR 14 SMSM
210155
239134
-28979
324506
307044
17462
2536
1842
694
86469
124834
-38365
52432
46357
6075
19400
12564
6836
20706
15 UNIT
25827
26772
-945
31824
38904
-7080
400
666
-266
1385
1564
-179
36
110
-74
465
920
-455
-7657
1877699 1445450 432249 1812821 1574060 238761
60848
52145
8703
275730
203921
748429 451630 208778
242852
365052
16 UNVR
71809 2209403 1460974
78
Data Perhitungan Konservatisme
Operating Accruals (2012) Nama No. Perusahaan
Piutang
2012
2011
Persediaan
2012
Δ
2011
Biaya Dibayar Di muka
Δ
2012
2011
Hutang Usaha
2012
Δ
2011
1 ADMG
55648
51818
3830
99039
99950
-911
367
220
147
27282
31629
2 AMFG
287845
256979
30866
671664
594380
77284
19926
16219
3707
239008
3 ARNA
207200
190205
16995
52092
35614
16478
770
895
-125
107884
4 BRNA
137091
132973
4118
115736
93563
22173
1724
3976
-2252
14909
13970
939
25501
25606
-105
448
679
-231
5 GDYR 6 INDF
2012
Δ
12898
240139
-1131
63635
90436
17448
67373
122674
98778
23896
24853
24817
36
2011
-10226
1703
8191
62330
1305
27454
52313
-42980
30284
9333
11923
-2590
3921
2580
1341
Δ -6488
13901
18605
8849
104139
11847
18437
-2537
6260
10490
-4230
4373
292
203
89
478
637281 1252665 1534014 -281349 317360 417870 -100510
960014
90108
83701
6407
111737
104638
399
233263
236801
-3538
5975
6683
-708
510
381
129
17314
8 INKP
310043
343437
-33394
885118
687023 198095 112230 136227 -23997
183595
153549
30046
260116
228586
31530
5886
9962
-4076
114734
127925 470058 247006
223052
70988
2462006 1908525 553481 1470305 1327720 142585
1230
2011
2672
Operatin g Accruals
Hutang Pajak
7 INDR
9 INTP
1629
2012
Δ -4347
3044727 2911803 132924 7782594 6536343 1246251 217920 100310 117610 2437017 1799736 7099
Accrued Expense
18783
22746
-3963
974996
576933
398063
421245
293320
10 ROTI
136203
103388
32815
22599
16306
6293
4313
2891
1422
79033
65554
13479
17142
10325
6817
6775
6454
321
26730
11 SKLT
54210
48318
5892
60792
47260
13532
687
604
83
38026
22708
15318
5263
4793
470
1975
1913
62
4127
651035 159134
687087
570459 116628
46123
39264
6859
706881
517954
188927
228299
331477 -103178 149014 236816
-87802
181496
2466060 1828478 637582 2284905 2006660 278245
26266
26178
88 2173254 1182562
990692
398252
220278
214297 -289074
3813
2536
106401
-225
47067
52432
1385
-313
22
36
12 SMCB 13 SMGR 14 SMSM 15 UNIT 16 UNVR
810169
121856
75437
46419
381657
324506
57151
1277
106176
16831
25827
-8996
35385
31824
3561
434
400
34
1072
2430766 2079444 351322 2061899 1812821 249078
73940
60848
13092
124609
275730 -151121 2239481 2209403
177974 504405 290108 -5365
31237
19400
-14
1985
465
1520
-6608
30078 519274 451630
67644
696969
79
11837
93235
Data Perhitungan Konservatisme
Operating Accruals (2013) No.
Nama Perusahaan
Piutang
2013
Δ
2013 110442
99039
11403
469
367
102
41290
27282
14008
1327
2672
-1345
707
1703
-996
-5859
2 AMFG
378342
287845
90497
689093
671664
17429
15661
19926
-4265
281500
239008
42492
93349
63635
29714
35657
27454
8203
52966
3 ARNA
288363
207200
81163
56151
52092
4059
1078
770
308
142435
107884
34551
89854
67373
22481
43792
30284
13508
37471
4 BRNA
158115
137091
21024
148582
115736
32846
4366
1724
2642
168261
122674
45587
28780
9333
19447
7389
6260
1129
9796
5 GDYR
10139
14909
-4770
23796
25501
-1705
351
448
-97
23108
24853
-1745
3603
3921
-318
193
292
-99
-4728
3677850 2437017 1240833 1513147
1252665
260482 305536 317360
-11824
743026
94
-12511
94789
8 INKP
204918
9 INTP 10 ROTI
90108
182707
119596
111737
310043 -105125
906512
885118
41907 1473645
1470305
3340
31600
22599
13925
1569
136203
46504
36524
Δ
7782594 377945 355291 217920 137371
4681
2503913 2462006
2013
7859
1199
2012
Δ
2013
2012
Operatin g Accruals
Hutang Pajak
-4352
4501446 3044727 1456719 8160539
2012
Accrued Expense
55648
Δ
2013
Hutang Usaha
51296
7 INDR
2012
Biaya Dibayar Di muka
1 ADMG
6 INDF
2012
Persediaan
2013
Δ
1629
-430
257790
233263
24527
6572
5975
21394 149204 112230
36974
239317
183595
55722
40492
18783
12817
1007808
974996
32812
642428
421245
4313
-2744
159316
79033
80283
37018
17142
2012
597
604
510
260116 -219624
3713
5886
221183 436850 470058 19876
5303
6775
2342
1975
90694 149014
Δ
-2173 -100306 -33208
58460
-1472
-21126
11 SKLT
74611
54210
20401
70557
60792
9765
651
687
-36
54290
38026
16264
9725
5263
4462
367
13499
12 SMCB
957856
810169
147687
591057
687087
-96030
47711
46123
1588
886165
706881
179284
303914
228299
75615
-58320
-67719
2284905 360988
2501734 2173254
39953 198536 504405 -305869
719782
13 SMGR
48622
26266
22356
328480
438205
398252
14 SMSM
558147
121856
436291
397738
381657
16081
4253
3813
440
163970
106176
57794
46127
47067
-940
52803
31237
21566
15 UNIT
22260
16831
5429
44238
35385
8853
1152
434
718
908
1072
-164
50
22
28
2964
1985
979
14185
838928 2084331
2061899
22432
66170
73940
-7770
2239481 -398369 438920 519274
-80354
-66531
16 UNVR
2825109 2466060
3269694 2430766
359049 2645893
3764544 2764069 1000475 1841112
80
373452
Lampiran 3 Data Perhitungan Konservatisme Non Operating Accruals 2010 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Accruals -132865 -150922 -35377 -25588 -12109 -3054926 -31252 -147891 -165367 -13793 -3255 -230852 -254803 -882 -13614 -234541
Operating Accruals -40761 20188 44454 -1027 2108 1096967 -1552 259209 278774 29053 11310 43241 701670 121839 2258 2658956
Non Operating Accruals TA-OA -92104 -171110 -79831 -24561 -14217 -4151893 -29700 -407100 -444141 -42846 -14565 -274093 -956473 -122721 -15872 -2893497
KONSERVATISME LN(NOA) 11.43067365 12.0500619 11.28766718 10.1089151 9.562193711 15.23907493 10.29890232 12.91681413 13.00389736 10.66536757 9.586376669 12.52122274 13.77100784 11.71766877 9.67231183 14.87797636
81
2011 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Accruals -63029 -128712 -47903 -49307 -14139 -77318 -39552 -145738 -282195 -31629 -11732 -1022676 -460481 -10506 -26016 -1297572
Operating Accruals 233935 139796 -20864 -17988 -2390 1367164 -19899 212144 425358 9798 2373 -66853 227610 20706 -7657 365052
Non Operating Accruals TA-OA -296964 -268508 -27039 -31319 -11749 -1444482 -19653 -357882 -707553 -41427 -14105 -955823 -688091 -31212 -18359 -1662624
KONSERVATISME LN(NOA) 12.6013662 12.50063599 10.20503555 10.35198022 9.37152341 14.18326134 9.885985277 12.7879586 13.46956782 10.63168812 9.554284623 13.77032803 13.44167638 10.34855792 9.817875196 14.32390764
82
2012 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Accruals -14750 -64526 -79011 -40453 -7319 -2627688 -21489 -110445 -911434 -39932 -7299 -341321 -665225 -84568 -10509 -352501
Operating Accruals 13901 104139 -2537 4373 478 960014 17314 114734 70988 26730 4127 181496 -289074 93235 -6608 696969
Non Operating Accruals TA-OA -28651 -168665 -76474 -44826 -7797 -3587702 -38803 -225179 -982422 -66662 -11426 -522817 -376151 -177803 -3901 -1049470
KONSERVATISME LN(NOA) 10.26294363 12.03566978 11.24470609 10.71054361 8.961494323 15.09302244 10.56625284 12.32465092 13.79777623 11.10739035 9.343646739 13.16698678 12.83774594 12.08843147 8.26898821 13.86379583
83
2013 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Accruals -36646 -213513 -41180 -81455 -14228 -3512155 -33511 -142844 -406974 -156573 -15454 -1309942 -692848 -111354 -1220 -889054
Operating Accruals -5859 52966 37471 9796 -4728 743026 -12511 -100306 58460 -21126 13499 -67719 719782 373452 14185 -66531
Non Operating Accruals TA-OA -30787 -266479 -78651 -91251 -9500 -4255181 -21000 -42538 -465434 -135447 -28953 -1242223 -1412630 -484806 -15405 -822523
KONSERVATISME LN(NOA) 10.3348478 12.49305072 11.27277562 11.42136923 9.159047078 15.26364786 9.952277717 10.65815307 13.05072558 11.8163357 10.2734291 14.03241307 14.16096377 13.09150409 9.642447411 13.62013172
84
Lampiran 4 Perhitungan Rasio Leverage Total Utang No.
Nama Perusahaan
2010
Total Aset 2010
DAR Total utang / Total aset
No.
Nama Perusahaan
Total Utang
Total Aset
2011
2011
DAR Total utang / Total aset
1
ADMG
2,516,788
3,766,135
0.6683
1
ADMG
2,674,991
5,247,204
0.5098
2
AMFG
529,732
2,372,657
0.2233
2
AMFG
545,395
2,690,595
0.2027
3
ARNA
458,094
873,154
0.5246
3
ARNA
348,334
831,508
0.4189
4
BRNA
349,554
550,907
0.6345
4
BRNA
389,457
643,964
0.6048
5
GDYR
81,461
127,685
0.6380
5
GDYR
83,627
130,802
0.6393
6
INDF
22,423,117
47,275,955
0.4743
6
INDF
21,975,708
53,585,933
0.4101
7
INDR
277,094
565,667
0.4899
7
INDR
377,811
673,491
0.5610
8
INKP
3,918,065
5,925,112
0.6613
8
INKP
4,295,732
6,318,835
0.6798
9
INTP
2,245,548
15,346,146
0.1463
9
INTP
2,417,380
18,151,331
0.1332
10
ROTI
112,813
568,265
0.1985
10
ROTI
212,696
759,137
0.2802
11
SKLT
81,070
199,375
0.4066
11
SKLT
91,338
214,238
0.4263
12
SMCB
3,611,246
10,437,249
0.3460
12
SMCB
3,423,241
10,950,501
0.3126
13
SMGR
3,423,246
15,562,999
0.2200
13
SMGR
5,046,506
19,661,603
0.2567
14
SMSM
498,628
1,067,103
0.4673
14
SMSM
466,246
1,136,858
0.4101
15
UNIT
72,052
309,792
0.2326
15
UNIT
64,730
304,803
0.2124
16
UNVR
4,652,409
8,701,262
0.5347
16
UNVR
6,801,375
10,482,312
0.6488
85
Perhitungan Rasio Leverage Total Utang No.
Total Aset
Nama Perusahaan 2012
2012
DAR Total utang / Total aset
Total Utang No.
Total Aset
DAR
2013
2013
Total utang / Total aset
Nama Perusahaan
1
ADMG
278,808
598,838
0.4656
1
ADMG
241,318
560,736
0.4304
2
AMFG
658,332
3,115,421
0.2113
2
AMFG
778,666
3,539,393
0.2200
3
ARNA
332,552
937,360
0.3548
3
ARNA
366,755
1,135,245
0.3231
4
BRNA
468,554
770,384
0.6082
4
BRNA
819,252
1,125,133
0.7281
5
GDYR
71,185
123,915
0.5745
5
GDYR
54,822
111,048
0.4937
6
INDF
25,181,533
59,324,207
0.4245
6
INDF
39,719,660
78,092,789
0.5086
7
INDR
391,661
688,006
0.5693
7
INDR
437,130
734,921
0.5948
8
INKP
4,574,704
6,647,500
0.6882
8
INKP
4,483,196
6,777,194
0.6615
9
INTP
3,336,422
22,755,160
0.1466
9
INTP
3,629,554
26,607,241
0.1364
10
ROTI
538,337
1,204,945
0.4468
10
ROTI
1,035,351
1,822,689
0.5680
11
SKLT
120,264
249,746
0.4815
11
SKLT
162,339
301,989
0.5376
12
SMCB
3,750,461
12,168,517
0.3082
12
SMCB
6,122,043
14,809,935
0.4134
13
SMGR
8,414,229
26,579,084
0.3166
13
SMGR
8,988,908
30,792,884
0.2919
14
SMSM
620,876
1,441,204
0.4308
14
SMSM
694,304
1,701,103
0.4081
15
UNIT
139,475
379,901
0.3671
15
UNIT
217,862
459,119
0.4745
16
UNVR
8,016,614
11,984,979
0.6689
16
UNVR
9,093,518
13,348,188
0.6813
86
Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Perusahaan 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Aset 3766135 2372657 873154 550907 127685 47275955 565667 5925112 15346146 568265 199375 10437249 15562999 1067103 309792 8701262
2011 LN(TA) 15.14156 14.67952 13.67987 13.21932 11.75732 17.67151 13.24576 15.59471 16.54637 13.25034 12.20294 16.16089 16.56041 13.88046 12.64366 15.97898
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Total Aset
LN(TA)
5247204 2690595 831508 643964 130802 53585933 673491 6318835 18151331 759137 214238 10950501 19661603 1136858 304803 10482312
15.47321 14.80527 13.631 13.3754 11.78144 17.7968 13.42023 15.65905 16.71425 13.53994 12.27484 16.2089 16.79418 13.94378 12.62742 16.1652
87
2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2013
Nama Perusahaan
Total Aset
LN(TA)
ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
598838 3115421 937360 770384 123915 59324207 688006 6647500 22755160 1204945 249746 12168517 26579084 1441204 379901 11984979
13.30275 14.95187 13.75082 13.55464 11.72735 17.89853 13.44155 15.70975 16.9403 14.00194 12.4282 16.31436 17.09564 14.18099 12.84767 16.29916
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan
Total Aset
LN(TA)
ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
560736 3539393 1135245 1125133 111048 78092789 734921 6777194 26607241 1822689 301989 14809935 30792884 1701103 459119 13348188
13.23701 15.07947 13.94236 13.93341 11.61772 18.17341 13.50752 15.72907 17.09669 14.41582 12.61815 16.51081 17.24279 14.34679 13.03706 16.40689
88
Lampiran 6 Perhitungan Intensitas Modal Nama No. Perusahaan
Total Aset
Total Penjualan
TATO
1 ADMG
3,766,135
Total Aset/ Total penj 3,627,172 1.0383
2 AMFG
2,372,657
2,426,138
3 ARNA
873,154
4 BRNA
Nama No. Perusahaan
Total Aset
Total Penjualan
TATO
1 ADMG
5,247,204
Total Aset/ Total penj 4,861,469 1.0793
0.9780
2 AMFG
2,690,595
2,596,271
1.0363
830,184
1.0518
3 ARNA
831,508
922,685
0.9012
550,907
568,328
0.9693
4 BRNA
643,964
679,335
0.9479
5 GDYR
127,685
193,371
0.6603
5 GDYR
130,802
207,310
0.6309
6 INDF
47,275,955
38,403,360
1.2310
6 INDF
53,585,933
45,332,256
1.1821
7 INDR
565,667
616,938
0.9169
7 INDR
673,491
780,555
0.8628
8 INKP
5,925,112
2,509,631
2.3609
8 INKP
6,318,835
2,559,942
2.4684
9 INTP
15,346,146
11,137,805
1.3778
9 INTP
18,151,331
13,887,892
1.3070
10 ROTI
568,265
612,192
0.9282
10 ROTI
759,137
813,342
0.9334
11 SKLT
199,375
314,145
0.6347
11 SKLT
214,238
344,435
0.6220
12 SMCB
10,437,249
5,960,589
1.7510
12 SMCB
10,950,501
7,523,964
1.4554
13 SMGR
15,562,999
14,344,189
1.0850
13 SMGR
19,661,603
16,378,794
1.2004
14 SMSM
1,067,103
1,561,786
0.6833
14 SMSM
1,136,858
1,807,891
0.6288
15 UNIT
309,792
113,353
2.7330
15 UNIT
304,803
103,226
2.9528
16 UNVR
8,701,262
19,690,239
0.4419
16 UNVR
10,482,312
23,469,218
0.4466
2010
2010
2011
2011
89
Perhitungan Intensitas Modal Total Aset
Total Penjualan
TATO
Total Aset
Total Penjualan
TATO
2012
2012
Total Aset/ Total penj
2013
2013
Total Aset/ Total penj
1 ADMG
598,838
487,866
1.2275
1 ADMG
560,736
505,319
1.1097
2 AMFG
3,115,421
2,857,310
1.0903
2 AMFG
3,539,393
3,216,480
1.1004
3 ARNA
937,360
1,113,663
0.8417
3 ARNA
1,135,245
1,417,640
0.8008
4 BRNA
770,384
836,986
0.9204
4 BRNA
1,125,133
960,999
1.1708
5 GDYR
123,915
203,402
0.6092
5 GDYR
111,048
184,380
0.6023
6 INDF
59,324,207
50,059,427
1.1851
6 INDF
78,092,789
57,731,998
1.3527
7 INDR
688,006
745,018
0.9235
7 INDR
734,921
758,439
0.9690
8 INKP
6,647,500
2,518,091
2.6399
8 INKP
6,777,194
2,651,473
2.5560
9 INTP
22,755,160
17,290,337
1.3161
9 INTP
26,607,241
18,691,286
1.4235
10 ROTI
1,204,945
1,190,825
1.0119
10 ROTI
1,822,689
1,505,519
1.2107
11 SKLT
249,746
401,724
0.6217
11 SKLT
301,989
567,049
0.5326
12 SMCB
12,168,517
9,011,076
1.3504
12 SMCB
14,809,935
9,686,262
1.5290
13 SMGR
26,579,084
19,598,248
1.3562
13 SMGR
30,792,884
24,501,240
1.2568
14 SMSM
1,441,204
2,163,842
0.6660
14 SMSM
1,701,103
2,372,983
0.7169
15 UNIT
379,901
88,466
4.2943
15 UNIT
459,119
101,886
4.5062
16 UNVR
11,984,979
27,303,248
0.4390
16 UNVR
13,348,188
30,757,435
0.4340
Nama No. Perusahaan
Nama No. Perusahaan
90
Lampiran 7 Perhitungan Kesempatan Tumbuh = No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Outstanding Share 3889.180 434.000 1835.358 138.000 41.000 8780.427 654.352 5.471 3681.232 1012.360 690.741 7662.900 5.932 1439.669 75.422 7630.000
2010 Closing Price 215 5800 290 1600 12500 4875 1700 1640 15950 2650 140 2250 9450 1070 139 16500
ℎ
Total Ekuitas 1,249,299 1,842,925 408,714 201,353 46,224 24,852,838 288,573 2,007,047 13,077,390 455,452 118,301 6,822,608 12,006,439 519,375 237,740 4,048,853
Kesempatan Tumbuh 0.6693 1.3659 1.3023 1.0966 11.0873 1.7223 3.8548 0.0045 4.4899 5.8903 0.8174 2.5271 0.0047 2.9660 0.0441 31.0940
91
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
2011 Outstanding Closing Share Price 3889.180 580 434 6550 1835.358 365 138 1770 41 9550 8780.4265 4600 654.3517 1980 5.471 1230 3681.232 17050 1012.36 3325 690.741 140 7662.9 2175 5.932 11450 1439.67 1360 75.4222 300 7630 18800
Total Ekuitas 2,572,213 2,145,200 483,173 254,507 47,176 31,610,225 295,679 2,023,103 15,733,951 546,441 122,900 7,527,260 14,615,097 670,612 240,073 3,680,937
Kesempatan Tumbuh 0.8770 1.3251 1.3865 0.9597 8.2998 1.2777 4.3818 0.0033 3.9891 6.1600 0.7868 2.2142 0.0046 2.9196 0.0942 38.9694
92
2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Outstanding Share 3889.180 434 1835.358 690 41 8780.4265 654.3517 5.4710 3681.231699 1012.36 690.7405 7662.9 5.93152 1439.66886 75.4222 7630
Closing Price 365 8300 1640 690 12300 5850 1400 710 22650 6900 180 2900 15700 2425 345 21200
Total Ekuitas 320,030 2,457,089 604,808 301,830 52,730 34,142,674 296,345 2,072,796 19,418,738 666,608 129,483 8,418,056 18,164,855 820,329 240,425 3,968,365
Kesempatan Tumbuh 4.4357 1.4660 4.9768 1.5774 9.5638 1.5044 3.0913 0.0019 4.2938 10.4788 0.9602 2.6399 0.0051 4.2558 0.1082 40.7614
93
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
Outstanding Share 3889.180 434 7341.4310 690 41 8780.4265 654.3517 5.4710 3681.2317 5061.8 690.7405 7662.9 5.93152 1439.669 75.4222 7630
2013 Closing Price 220 7000 820 455 19000 6600 1000 1400 20000 1020 180 2275 14150 3450 250 26000
Total Ekuitas 319,418 2,760,727 768,490 305,881 56,226 38,373,129 297,791 2,293,998 22,977,687 787,337 139,650 8,772,947 21,803,976 1,006,799 241,257 4,254,670
Kesempatan Tumbuh 2.6787 1.1004 7.8335 1.0264 13.8548 1.5102 2.1974 0.0033 3.2042 6.5576 0.8903 1.9871 0.0038 4.9333 0.0782 46.6264
94
Lampiran 8 Sampel dan Data Penelitian Daftar Sampel No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
95
Lampiran 9 Lampiran Data Penelitian
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
DAR
TATO
Manaj Own
2010 Kesempatan Tumbuh
0.6683 0.2233 0.5246 0.6345 0.6380 0.4743 0.4899 0.6613 0.1463 0.1985 0.4066 0.3460 0.2200 0.4673 0.2326 0.5347
1.0383 0.9780 1.0518 0.9693 0.6603 1.2310 0.9169 2.3609 1.3778 0.9282 0.6347 1.7510 1.0850 0.6833 2.7330 0.4419
0.00000 0.00000 0.00000 0.23335 0.00000 0.00052 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00125 0.00000 0.00000 0.06043 0.00000 0.00001
0.6693 1.3659 1.3023 1.0966 0.0111 1.7223 0.0039 0.0045 4.4899 5.8903 0.8174 2.5271 0.0047 2.9660 0.0441 31.0940
Size
KONSERVATISME
15.1416 14.6795 13.6799 13.2193 11.7573 17.6715 13.2458 15.5947 16.5464 13.2503 12.2029 16.1609 16.5604 13.8805 12.6437 15.9790
11.4307 12.0501 11.2877 10.1089 9.5622 15.2391 10.2989 12.9168 13.0039 10.6654 9.5864 12.5212 13.7710 11.7177 9.6723 14.8780
96
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
DAR
TATO
Manaj Own
2011 Kesempatan Tumbuh
0.5098 0.2027 0.4189 0.6048 0.6393 0.4101 0.5610 0.6798 0.1332 0.2802 0.4263 0.3126 0.2567 0.4101 0.2124 0.6488
1.0793 1.0363 0.9012 0.9479 0.6309 1.1821 0.8628 2.4684 1.3070 0.9334 0.6220 1.4554 1.2004 0.6288 2.9528 0.4466
0.00000 0.00000 0.00000 0.23335 0.00000 0.00052 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00125 0.00000 0.00000 0.06043 0.00000 0.00001
0.8770 1.3251 1.3865 0.9597 0.0083 1.2777 0.0044 0.0033 3.9891 6.1600 0.7868 2.2142 0.0046 2.9196 0.0942 38.9694
Size
KONSERVATISME
15.4732 14.8053 13.6310 13.3754 11.7814 17.7968 13.4202 15.6590 16.7143 13.5399 12.2748 16.2089 16.7942 13.9438 12.6274 16.1652
12.6014 12.5006 10.2050 10.3520 9.3715 14.1833 9.8860 12.7880 13.4696 10.6317 9.5543 13.7703 13.4417 10.3486 9.8179 14.3239
97
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
DAR
TATO
Manaj Own
2012 Kesempatan Tumbuh
0.4656 0.2113 0.3548 0.6082 0.5745 0.4245 0.5693 0.6882 0.1466 0.4468 0.4815 0.3082 0.3166 0.4308 0.3671 0.6689
1.2275 1.0903 0.8417 0.9204 0.6092 1.1851 0.9235 2.6399 1.3161 1.0119 0.6217 1.3504 1.3562 0.6660 4.2943 0.4390
0.00000 0.00000 0.00000 0.15885 0.00000 0.00016 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00125 0.00000 0.00000 0.06043 0.00000 0.00001
4.4357 1.4660 4.9768 1.5774 0.0096 1.5044 0.0031 0.0019 4.2938 10.4788 0.9602 2.6399 0.0051 4.2558 0.1082 40.7614
Size
KONSERVATISME
13.3027 14.9519 13.7508 13.5546 11.7274 17.8985 13.4416 15.7098 16.9403 14.0019 12.4282 16.3144 17.0956 14.1810 12.8477 16.2992
10.2629 12.0357 11.2447 10.7105 8.9615 15.0930 10.5663 12.3247 13.7978 11.1074 9.3436 13.1670 12.8377 12.0884 8.2690 13.8638
98
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Perusahaan ADMG AMFG ARNA BRNA GDYR INDF INDR INKP INTP ROTI SKLT SMCB SMGR SMSM UNIT UNVR
DAR
TATO
Manaj Own
2013 Kesempatan Tumbuh
0.4304 0.2200 0.3231 0.7281 0.4937 0.5086 0.5948 0.6615 0.1364 0.5680 0.5376 0.4134 0.2919 0.4081 0.4745 0.6813
1.1097 1.1004 0.8008 1.1708 0.6023 1.3527 0.9690 2.5560 1.4235 1.2107 0.5326 1.5290 1.2568 0.7169 4.5062 0.4340
0.00000 0.00005 0.00000 0.14345 0.00000 0.00016 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00125 0.00000 0.00000 0.08342 0.00000 0.00001
2.6787 1.1004 7.8335 1.0264 0.0139 1.5102 0.0022 0.0033 3.2042 6.5576 0.8903 1.9871 0.0038 4.9333 0.0782 46.6264
Size
KONSERVATISME
13.2370 15.0795 13.9424 13.9334 11.6177 18.1734 13.5075 15.7291 17.0967 14.4158 12.6181 16.5108 17.2428 14.3468 13.0371 16.4069
10.3348 12.4931 11.2728 11.4214 9.1590 15.2636 9.9523 10.6582 13.0507 11.8163 10.2734 14.0324 14.1610 13.0915 9.6424 13.6201
99
Lampiran 10 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N DAR Size TATO Manaj Own Kesempatan Tumbuh konservatisme Valid N (listwise)
Minimum 64 64 64 64 64 64
0.1332 11.6177 0.4340 0.0000 0.0019 8.2690
Maximum 0.7281 18.1734 4.5062 0.2334 46.6264 15.2636
Mean 0.4392 14.6526 1.2385 0.0163 4.2331 11.7480
Std. Deviation 0.1666 1.7865 0.8047 0.0497 9.5027 1.8056
64
100
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas
101
Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
102
Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Berganda Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
Kesempatan Tumbuh, Manaj Own, Size, TATO, a DAR
b
Variables Removed
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: konservatisme
b
Model Summary Model
R
1
R Square .953
a
Adjusted R Square
.908
Std. Error of the Estimate
.900
Durbin-Watson
.56966
1.810
a. Predictors: (Constant), Kesempatan Tumbuh, Manaj Own, Size, TATO, DAR b. Dependent Variable: konservatisme
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
186.580
5
37.316
18.822
58
.325
205.402
63
F 114.992
Sig. .000
a. Predictors: (Constant), Kesempatan Tumbuh, Manaj Own, Size, TATO, DAR b. Dependent Variable: konservatisme
103
a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
a
Standardized Coefficients
Std. Error
-1.413
.714
DAR
-.178
.483
Size
.924
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-1.979
.053
-.016
-.368
.714
.794
1.260
.044
.914
21.143
.000
.845
1.184
-.317
.096
-.141
-3.318
.002
.869
1.151
Manaj Own
.431
1.553
.012
.278
.782
.864
1.157
Kesempatan Tumbuh
.020
.009
.103
2.241
.029
.750
1.333
TATO
a. Dependent Variable: konservatisme
104