Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Pada Unit Akuntansi Dinas Pendapatan Daerah di Kota Depok
Hari Supada, SE.
In Information Technology era and communication that expand at full speed bring world enters era just claims quicker information. Much changes that happened at business field and also government like change of production technology, Information Technology and organization structure, that push organization to continue cope improve organization performance in achieving its target. Managers always uses information to execute their duties, until subyek information management is not a new matter. New Matter is amenity getting the accurate information and muktahir, conducive innovation ability this is the electronic computer. Organization becomes growing realize that information is a important strategic resources, and computer can process resources are referred [as]. At this time computer growth in its applying growing wide in various of business applications. First Application relates to accounting transaction handling (data processing), hereinafter expand as an information system for example management information system (management information sytems), supporting system decision (decision support systems), virtual office (virtual office), and knowledge-based system. Applications is referred [as] used by management as [the] supporting function facility that produce relevant information, accurate and timely for planning, pengendaliaan, decision making and performance evaluation.
PENDAHULUAN Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membawa dunia memasuki era baru menuntut informasi yang lebih cepat. Banyak perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis maupun pemerintahan seperti perubahan teknologi produksi, teknologi informasi dan struktur organisasi, yang mendorong organisasi untuk terus berupaya meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuannya.
Para manajer selalu menggunakan informasi untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, sehingga subyek manajemen informasi bukanlah suatu hal yang baru. Hal yang baru adalah kemudahan memperoleh informasi yang akurat dan muktahir, inovasi yang memungkinkan kemampuan ini adalah komputer elektronik. Organisasi menjadi semakin sadar bahwa informasi adalah suatu sumber daya strategis yang penting, dan komputer dapat mengolah sumber daya tersebut. Saat ini perkembangan komputer dalam penerapannya semakin luas di berbagai aplikasi bisnis. Aplikasi pertama berkaitan dengan penanganan transaksi akuntansi (data processing), selanjutnya berkembang sebagai suatu sistem informasi diantaranya sistem informasi manajemen (management information sytems), sistem pendukung keputusan (decision support systems), kantor virtual (virtual office), dan sistem berbasis pengetahuan. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan oleh manajemen sebagai fasilitas fungsi pendukung yang menghasilkan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu untuk perencanaan, pengendaliaan, pembuatan keputusan dan evaluasi kinerja. Atkinson
et
al.
(1995)
mengungkapkan
bahwa
akuntansi
manajemen
menghasilkan informasi yang berguna untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Agbejule (2005) Penyediaan informasi yang layak
meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan dan mengurangi kesenjangan ketidakpastian yang terjadi karena kesenjangan antara informasi yang dibutuhkan dengan yang tersedia dalam pengambilan keputusan. Tuntutan akan penerapan good governance dalam penyelenggaraan negara akhirakhir ini semakin mengemuka seiring dengan semakin tingginya ekspektasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang memadai. Salah satu pilar penting dalam good
governance adalah akuntabilitas. Stanbury, seperti dikutip oleh Mardiasmo (2006) menyatakan bahwa Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Akuntabilitas itu sendiri memiliki berbagai macam dimensi. Salah satu dimensi akuntabilitas adalah akuntabilitas finansial. Untuk memenuhi aspek akuntabilitas finansial ini, pemerintah menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan
atas
laporan
keuangan.
Laporan
keuangan
ini
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pedoman pemerintah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan adalah Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang dikeluarkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Di dalam Undang-undang No.1 tahun 2004 disebutkan bahwa Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya berwenang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya. Karena itu Unit Akuntansi Dinas Pendapatan Daerah Kota Depok, memiliki kewajiban untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kepada unit instansi vertikal di atasnya. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sebagai bagian dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat merupakan sarana untuk menghasilkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan realisasi anggaran, dan catatan atas laporan keuangan.
SAI merupakan hal yang relatif baru bagi Kementerian Negara/lembaga dan sangat mungkin timbul permasalahan yang berkaitan dengan penerapan SAI. Jogiyanto (2007) menyatakan beberapa penelitian menunjukan bahwa penyebab kegagalan penerapan sistem informasi adalah lebih pada aspek keperilakukannya (behavioral) dimana pada beberapa dekade yang lalu banyak sistem informasi yang gagal karena aspek teknisnya, yaitu kualitas sistem informasi yang buruk yang banyak mengandung kesalahan-kesalahan sistak, kesalahan-kesalahan logik dan bahkan kesalahan informasi. Dalam PMK Nomor 171 tahun 2007 disebutkan bahwa SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan (SAK)
pada departemen/lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan dan
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Setiap
departemen/lembaga wajib menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan laporan keuangan.
Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan pemakaian Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dan Tjahai Fung Jen (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sebuah sistem informasi akuntansi, antara lain: keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan
pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi. Dalam rangka tersedianya informasi yang berkualitas dan berguna, terjaganya aset-aset pemerintah, tersedianya laporan keuangan yang andal, relevan, dan tepat waktu yang akan digunakan sebagai bagian dari penilaian kinerja keuangan maupun kinerja operasional dari suatu organisasi pemerintah pusat di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Kota Depok , maka implemetasi SAI tersebut sangat menetukan. Penerapan SAI tersebut salah satu penentunya adalah kepuasan pemakai terhadap sistem informasi yang pada akhirnya menimbukan loyalitas para pemakai dalam penggunaan sisten informasi tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetengahkan topik Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Pada Unit Akuntansi Dinas Pendapatan Daerah di Kota Depok
TINJAUAN PUSTAKA American
Accounting
Association
(AAA),
seperti
dikutip
Belkaoui
(2000),
mendefinisikan akuntansi sebagai “The process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgements and decisions by users of information”.
Definisi lain dari
akuntansi mengaitkan akuntansi dengan
aktivitas jasa. Accounting Principles Boards (APB), seperti dikutip Belkaoui (2000), mendefinisikan akuntansi sebagai berikut : “Accounting is a service activity. Its function is to provide quantitative information, primarily financial in nature about economic entities that is intended to be useful in making economic decisions, in making resolved choices among alternative courses of action.” Sedangkan menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan, Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajian laporan. Dari definisi akuntansi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah proses, dari mulai pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, sampai dengan penyajian laporan keuangan sebuah entitas, yang berguna dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi. Menurut Sugiyanto, et al. (1995), akuntansi pemerintahan meliputi aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu kesatuan dari unit-unitnya, serta penafsiran atas hasil aktivitas ini. Sedangkan Arif, et al. (2002) mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan tersebut.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah satuan-satuan kerja bagian keuangan Unit Akuntansi Dinas Pendapatan Daerah Kota Depok yang telah menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Dalam penerapan akuntansi pemerintah satuan-satuan kerja tersebut dikenal dengan istilah Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 171 tahun 2007.
Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat gambarkan sebagai berikut:
Keterlibatan pemakai ( dalam proses pengembangan sistem dengan kinerja SIA baik itu dari atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem)
Faktor sosial (lingkungan dan budaya di dalam Penerapan SIA) Pelatihan (program pelatihan dan pendidikan pemakai SIA)
Kepuasan Pemakai SIA
Loyalitas Pengguna SIA
Dukungan Manajemen (faktor dukungan manajemen puncak yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja SIA)
Gambar 3.1 Model Penelitian.
Metode Analisis Data Dalam upaya mencapai tujuan penelitian, data penelitian yang terjaring dari kuesioner (terlampir) akan dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda sebagai berikut: Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4
Y2 = α + β1 Y1 Dimana : α = konstanta Y1 = Tingkat kepuasan pengguna sistem akuntansi instansi Y2 = Loyalitas pengguna X1 = Keterlibatan pemakai (keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem dengan kinerja SIA baik itu dari atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem)
X2 = Faktor sosial (lingkungan dan budaya di dalam Penerapan SIA) X3 = Pelatihan program pelatihan dan pendidikan pemakai SIA) X4 = Dukungan Manajemen (faktor dukungan manajemen puncak yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja SIA) Untuk mengetahui pengaruh variabel independen baik bersama sama maupun secara individu terhadap tingkat kepuasan pengguna digunakan uji sbb : a. Uji F Uji F ini digunakan untuk menguji apakah variabel kepuasan pemakai sistem informasi secara bersama sama berpengaruh terhadap loyalitas pemakai. Hipotesis:
Ho:
β1 = β2 = … = βk = 0
Ha :
Satu atau lebih nilai βj ≠ 0
MSR F = MSE Ketentuan:
dimana:
•
Jika F > F ,v1,v2 , maka Ho tidak diterima
•
Jika F ≤ F ,v1,v2 , maka Ho diterima
MSR : Mean Square Due to Regression MSE : Mean Square Due to Error v1
:k
v2
: n – k -1
b. Uji t Uji t ini digunakan untuk menguji apakah variabel struktur kepuasan pemakai sistem informasi secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap loyalitas pemakai. Hipotesis:
Ho:
βj = 0
Ha :
βj ≠ 0
Ketentuan:
t=
•
Jika t < -t /2,v atau t > t /2,v , maka Ho tidak diterima
•
Jika -t /2,v ≤ t ≤ t /2,v , maka Ho diterima
bj Sbj
dimana : bj
: Regression Coefficient
Sbj
: Standard Error of the Sample Regression Coefficient
v
: Degree of Freedom = n – k -1
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan responden satuan kerja bagian keuangan KPA-Kantor Pusat, yaitu satuan kerja yang secara langsung di bawah salah satu Unit Eselon 1 pada Departemen Pendidikan Nasional yang berada di daerah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki diskripsi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik Diskriptif N Total Kepuasan Pengguna Loyalitas Pengguna Keterlibatan Pengguna Faktor Sosial Dukungan Manajemen Pelatihan
Minimum Maksimum
Mean
Std. Deviation
40
23.00
60.00
46.3750
10.48488
40
4.00
12.00
9.2250
2.58683
40
3.00
10.00
6.8750
2.06544
40
11.00
24.00
19.1750
3.58692
40
10.00
29.00
21.1463
5.40167
40
3.00
6.00
4.9750
1.09749
Table 4.1 menjelaskan bahwa variable total kepuasan pengguna memilkiki nilai minimum sebesar 23, nilai maksimum 60, dan rata-rata (mean) sebesar 46,375, serta standar deviasi sebesar 10,48488. Variable loyalitas pengguna memiliki nilai minimum sebesar 4, nilai maksimum 12, dan rata-rata (mean) sebesar 46,375, serta standar deviasi sebesar 10,48488. Variable keterlibatan pengguna memiliki nilai minimum sebesar 3, nilai maksimum 10, dan rata-rata (mean) sebesar 6,875, serta standar deviasi sebesar
2,06544. Variable factor sosial memiliki nilai minimum sebesar 11, nilai maksimum 24, dan rata-rata (mean) sebesar 19,175, serta standar deviasi sebesar 3,58692. Variable dukungan manajemen memiliki nilai minimum sebesar 3, nilai maksimum 6, dan ratarata (mean) sebesar 4,975, serta standar deviasi sebesar 1,09749
Uji Instrumen Penelitian. Uji validitas adalah uji terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur variable penelitian. Uji reliabilitas akan dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian dapat digunakan berulang-ulang selama beberapa periode penelitian. Hasil uji instrument disajikan dalam table berikut ini.
Tabel 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas. Konstruk Item Validitas Sig (2 Status Reliabilitas (Pearson tailed) (Cronbach Correlation) Alpha) 1. Variabel Independen 0,000 0. .887 Demensi 1 1 Valid 0.958 ( Reliabel ) (Keterlibatan 0,000 2 Valid 0.942 Pemakai) 0,000 0.907 Demensi 2 1 0,908 Valid ( Reliabel ) 0,000 (Faktor sosial) 2 0,872 Valid 0,000 3 0,958 Valid 0,000 4 0,870 Valid Demensi 3 Tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena (Pelatihan) indikator pelatihan hanya 1 item Demensi 4 (Dukungan Manajemen)
2. Variabel Dependen
1 2 3 4 5
0,893 0,880 0,964 0,973 0,920
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
0.952 (Reliabel)
Demensi 1 (Total Kepuasan Pengguna)
Demensi 2 (Loyalitas Pengguna)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0.928 0,966 0,925 0,937 0,902 0,967 0,907 0,938 0,956 0,956 0,942 0.983 0.971
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.982 (Reliabel)
0.936 (Reliabel)
Table 4.2 menunjukkan bahwa seluruh indikator untuk variable independen maupun dependen memiliki nilai korelasi yang signifikan dan memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti bahwa seluruh variable tersebut valid dan reliable, sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
Analisis Data Dengan Regresi Berganda. Hasil regresi berganda dengan menggunakan software SPSS untuk mengetahui pengaruh 4 variabel independen terhadap variable dependen baik secara bersama-sama maupun secara individu disajikan dalam table berikut ini. Tabel. 4.3 Ringkasam Model Std. Error of the Model 1
R .992
a
R Square
Adjusted R Square
Estimate
.984
.982
1.40677
a. Predictors: (Constant), Keterlibatan pengguna, factor social, dukungan manajemen, dan pelatihan
Tabel. 4.4 Anova Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
4218.110
4
1054.528
532.860
.000
69.265
35
1.979
4287.375
39
a
a. Predictors: (Constant), Keterlibatan pengguna, factor social, dukungan manajemen, dan pelatihan b. Dependent Variable: Total Kepuasan Pengguna
Tabel. 4.5 Koefisien Regresi Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Keterlibatan Pengguna Faktor Sosial Dukungan Manajemen Pelatihan
B
Std. Error
-2.959
2.090
-.029
.469
1.366
Coefficients Beta
T
Sig.
-1.415
.166
-.006
-.062
.951
.331
.467
4.126
.000
.788
.205
.400
3.842
.000
1.373
.610
.144
2.249
.031
a. Dependent Variable: TOT_KEP_USER
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variable keterlibatan pengguna tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga variable ini dikeluarkan dan dilakukan regres ulang dengan hasil seperti berikut ini.
Tabel. 4.6 Ringkasam Model Std. Error of the Model 1
R .992
a
R Square
Adjusted R Square
Estimate
.984
.982
1.38717
a. Predictors: (Constant), faktor social, dukungan manajemen, dan pelatihan
Tabel. 4.7 Anova Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
4218.103
3
1406.034
730.700
.000
Residual
69.272
36
1.924
Total
4287.375
39
a
a. Predictors: (Constant), faktor social, dukungan manajemen, dan pelatihan b. Dependent Variable: Total Kepuasan Pengguna
Tabel. 4.8 Koefisien Regresi Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-2.886
1.697
Faktor social
1.357
.293
Dukungan Manajemen
.783
Pelatihan
1.377
a. Dependent Variable: TOT_KEP_USER
Beta
t
Sig.
-1.700
.098
.464
4.637
.000
.180
.397
4.348
.000
.597
.144
2.305
.027
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa besar pengaruh variable independen terhadap variable terikat sebesar 98,4 persen. Hal ini berarti bahwa kekuatan prediksi ketiga variable terhadap total kepuasan pengguna sangat besar dan hanya 1,6 persen variable indpenden lainnya yang mempengaruhi total kepuasan pengguna. Hal ini didukung oleh table 4.7 yang menunjukkan tingkat siginifikansi dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa variable faktor sosial, dukungan manajemen dan pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap total kepuasan pengguna.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada bab 4, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Para pengguna program aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) melalui pemberian pelatihan yang memadai, dukungan manajemen dalam pengembangan program aplikasi, dan faktor sosial dapat menjadikan pengguna tersebut merasakan kepuasan dalam menggunakan program aplikasi Sistem Akuntansi Instansi dalam rangka menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien. b. Pengguna yang sudah merasa puas dalam menggunakan program aplikasi system akuntansi pemerintahan menjadikan mereka loyal dalam menggunakan program aplikasi system akuntansi pemerintahan.
Saran Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam bab 4, maka peneliti memberikan saran agar dalam pengembangan sistem pada masa yang akan datang melibatkan para pengguna dari awal, sehingga pengguna merasa turut serta dalam mengembangkan sistem program aplikasi. Hal ini akan menjadikan pengguna mengerti secara mendetail mengenai program aplikasi sistem yang dibangun. Jika ada kesulitan dan masalah berkenaan dengan penggunaan program aplikasi sistem akuntansi instansi, maka pengguna dapat segera mengatasi sendiri. Kondisi ini akan meningkatkan total kepuasan pengguna, sehingga akhirnya pengguna menjadi loyal untuk secara terus menerus menggunakan program aplikasi sistem akuntansi instansi.
DAFTAR PUSTAKA
Agbejule, Adebayo. The Relationship between Management Accounting Systems and Perceived Environmental Uncertainty on Managerial Performance: A Research Note. Accounting and Business, Vol.15, No.4,pp.295-305. 2005 Ahmed Riahi-Belkaoui. Accounting Theory. edisi ke-4. London : Thomson Learning, 2000. Arif, Bahtiar, Muchlis dan Iskandar. Akuntansi Pemerintahan. Edisi Pertama.Jakarta: Salemba Empat, 2002. Atkinson, AA., RJ Banker, RS. Kaplan dan SM. Young. Management Accounting. Englewood Cliftts, New Jersey: Prrentice-Hall.1995. Barry E. Cushing dan Marshall B. Romney. Accounting Information System. edisi ke 5. New York : Addison-Wesley Publishing Company, Inc,. 1990. DeLone, W.H. and E.R.Mc Lean. Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Infomation System Research 3 (Marach), 1992. Freeman, Robert J., Craigh P shoulders, dan Edward S. lynn. Govermental and Non Profit Accounting: Theory and Practice. Edisi ke-7.New Jersey : Prentice Hall, Inc., 2001. Hartwick, J. dan Barki, H. Explaining the Role of Uses Evaluation of Systems and Underlying Systems. Managemen Science, 1994 Jogiyanto H.M. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003. Jogiyanto HM. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2007 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah. Laudon, Kenneth C., and Jane P. Laudon. Organization and Technology in The Networked Enterprise. Management Information System, Six Edition, International Edition. 2000.
Livary, Juhani.. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success. Dataabase for Advance in Information System (DFA). ISSN: 1532-0936 .Volume 36. ProQuest Company. 2005 Luciana S. Almilia dan Irmaya Briliantien. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. 2006. Mardiasmo. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol.2. no.1: 1-17. 2006. Mahmood, M.A., J.M. Burn, L.A. Geomoets, and C. Jacquez.. Variable Affecting Information Technology End-user Satisfaction. A Meta-Analysis of the Empirical of the Empirical Literature. International Journal of Human Computer Studies. 2000. Markus, M.Lynne, and Mark Keil. If We Build It, They Will Come: Designing Information Systems That People Want To Use. Sloan Management Review (Summer), 1994. Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2001. O’Brien, James A. Introduction to Information System, New York: McGraw-Hill, 2005. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan nomor 24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 tahun 2006 tentang Tentang Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Robert N. Anthony, Vijay G. Management Control System. Edisi ke 11. Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Sekaran, Uma. Research, Methods for Business, A Skill – Building Approach, (Third Edition). Singapore: John Wiley & Sons, Inc. 2000. Soegiharto. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System. Gajah Mada International Journal of Business. Volume III No.2. 2001. Sugijanto, Robert Gunadi H, dan Soni Loho. Akuntansi Pemerintahan dan Organisasi Nirlaba. Malang : PPA-FE Universitas Brawijaya, 1995. Thompson. R.L., Higgins and Howell,J.M. Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly (15:1), 2003 Tjhai Fung Jen. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No.2. 2002. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis. User Acceptance of Information Tecnology. Toward a Unified. MIS Quarterly (27:3), 2003.