e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN BULELENG ¹Kadek Rilly Widhi Antari, ¹I Putu Gede Diatmika, ²I Made Pradana Adiputra Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada BPR di Kabupaten Buleleng. Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Sampel penelitian ini sejumlah 70 pegawai yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menjalankan tugasnya di BPR. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 4) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dan 5) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kata Kunci: Kinerja, Sistem Informasi Akuntansi, Perkreditan Abstract This study was aimed at analyzing the effect of the users in SIA development, users’ training and education, support from top management, formulation of SIA development on accounting information system performance. This study was done in BPRs in Buleleng regency. The technique of sampling used was purposive sampling. The sample consisted of 70 workers using accounting system in operating their tasks in BPR. The data were collected by distributing questionnaires. The data were analyzed using validity testing and reliability testing, normality testing, multicolinearity testing, heterocedasticity testing. The hypothesis testing used multiple regression analysis. The results showed that: 1) there is a positive and significant effect of users’ involvement in SIA development on accounting information system performance 2) there is a positive and significant effect of users’ training and education on accounting information system performance 3) there is a positive and significant effect of support from top management on accounting information system performance, 4) there is a positive and significant effect of formulation of SIA development on accounting information system performance, and 5) there is a positive and significant effect of users’ involvement, users’ training and education , support from top management and formulation of SIA development on accounting information system performance. Keywords: Performance, Accounting Information System, Lending
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015) PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini sudah berkembang pesat teknologi informasi dengan sistem komputerisasi sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Peran teknologi informasi menjadi salah satu fasilitas utama perusahaan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yang sekaligus menjadi salah satu strategi bisnis bagi perusahaan (Hendarti dan Gui, 2008). Hongjiang (2009) mengungkapkan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai salah satu sistem paling penting yang dimiliki organisasi telah mengubah cara menangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Menurut A.Hall (2007) sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari suatu sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh rutin atas transaksi keuangan. BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersa-makan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sesuai dengan fungsi BPR dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, maka perlu adanya perbaikan kinerja, salah satunya kinerja pada sistem informasi akuntansi. Karena sistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi-informasi keuangan pada bank dalam menentukan target atau tujuan yang ingin dicapai. Dengan kinerja SIA yang baik, maka informasi yang didapat akan relevan dan akurat. Kinerja SIA yang baik dapat membawa dampak yang positif pada bank, dan bank dapat mencapai tujuannya. Informasi mengenai keuangan pada BPR harus akurat dan relevan, karena bank bergerak di bidang keuangan yang menyalurkan dana pada masyarakat. Diperlukannya informasi yang akurat dalam pengolahan datanya, sistem informasi yang ada pada bank juga digunakan untuk memudahkan nasabah dalam melakukan
transaksi, pengambilan uang, pengecekan saldo dan lain-lain. Dari sistem informasi yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa manajemen dari organisasi tersebut bagus atau tidak. Penelitian terdahulu dari Perbarini dan Juliarsa (2012) menyatakan bahwa secara parsial Keterlibatan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Program Pelatihan dan Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA yang diproksikan pada Kepuasan Pemakai SIA dan Pemakaian SIA. Kemampuan Teknik Personal memiliki pengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja SIA yang diproksikan dengan Kepuasan Pemakai SIA dan Pemakaian SIA. Formalisasi Pengembangan Sistem berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA yang diproksikan pada Kepuasan Pemakai SIA, dan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja SIA yang diproksikan pada Pemakaian SIA. Dalam penelitian Wildoms Sahusilawane (2014) Variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). Variabel dukungan atasan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi. Masih adanya penyelewengan yang terjadi, sehingga dapat mempengaruhi kinerja SIA dalam menghasilkan informasi keuangan di BPR. Dengan adanya penyelewengan maka informasi keuangan yang dihasilkan tidak akurat. Menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan berkualitas, diperlukan juga faktor-faktor yang mendukungnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA juga dapat diprediksikan faktor-faktor tersebut yang menyebabkan penyelewengan informasi keuangan. Faktor-faktor yang paling kuat mempengaruhi kinerja SIA, maka hal tersebut yang paling mudah digunakan untuk membantu memanipulasi informasi keuangan. Sistem informasi dalam bank sangat penting, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi di Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Buleleng agar menghasilkan informasi yang relevan, efektif dan berguna
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
bagi bank dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya, sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dapat dirumuskan: H₁ : keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Program pendidikan dan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi sehingga pemakai akan dapat menggunakan sistem informasi dengan baik dan dapat meningkatkan rasa kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan. Brady dalam Soegiharto (2001) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi. Jadi dengan adanya program pelatihan dan pendidikan bagi pemakai dapat meningkatkan pengetahuan pemakai mengenai sistem tersebut dan pemakai menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dapat dirumuskan: H₂ : pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dukungan tersebut penting tidak hanya untuk alokasi sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan tersebut, namun yang terpenting memberikan strong signal bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting (Muntoro, 1994 dalam Santoso 2005). Menurut Ikhsan (2005) dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menentukan efektifitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Berdasarkan
uraian diatas, maka hipotesis ketiga dapat dirumuskan: H₃ : dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Lee dan Kim (1992), formalisasi pengembangan sistem informasi adalah berarti penugasan dalam proses pengembangan sistem yang didokumentasi secara sistematik dan dikonfirmasi dengan dokumen yang ada, dan akan mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA. Kegagalan dalam pengembangan sistem informasi baru diakibatkan karena suatu perusahaan tidak memperhatikan aspek organisasional. Sehingga dalam pengembangan sistem informasi diperlukannya suatu perencanaan dan pelaksanaan yang harus berhati-hati agar tidak terjadinya suatu penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis keempat dapat dirumuskan: H₄ : formalisasi pengembangan SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan hipotesis pertama, kedua, ketiga dan keempat, maka hipotesis kelima dapat dirumuskan: H₅ : keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1) untuk mengetahui keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. 2) untuk mengetahui pelatihan dan pendidikan pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. 3) untuk mengetahui dukungan manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. 4) untuk mengetahui formalisasi pengembangan SIA mempengaruhi kinerja
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
sistem informasi akuntansi. 5) untuk mengetahui keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan SIA secara simultan berpengaruh terhadap kinerja SIA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. METODE Penelitian ini dilakukan di BPR Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau gambaran umum organisasi.Subjek penelitian ini adalah karyawan Bank Perkreditan Rakyat yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan tugasnya. Objek penelitian adalah masalah bagaimana
pengaruh antara variabel (X₁) keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, (X₂) pelatihan dan pendidikan pemakai, (X₃) dukungan manajemen puncak, (X₄) formalisasi pengembangan SIA dan variabel Y (kinerja sistem informasi akuntansi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPR di Kabupaten Buleleng. Pada penelitian ini menggunakan 7 Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. Pola pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dalam penelitian ini terdapat 70 sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan dokumentasi.
Tabel 1. Daftar Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Bank Perkreditan Rakyat PD. BPR Bank Buleleng Empat Lima PT. BPR Cahaya Bina Putra PT. BPR Indra Candra d/h MAI BP Indra PT. BPR Kanaya PT. BPR Nur Abadi PT. BPR Nusamba Kubutambahan PT. BPR Suryajaya Kubutambahan
Alamat Jl. Diponegoro No. 18, Singaraja Jl. R.Suprapto No. 07 Seririt, Singaraja Jl. Pramuka No. 10,Singaraja Jl. A. Yani 199 Singaraja Desa Sangsit, Kecamatan Sawan Jl. Raya Air Sanih, Dusun Kajekangin, Desa Kubutambahan Jl. Raya Kubutambahan
(Sumber: www.mediabpr.com)
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen dalam kuesioner harus diuji kualitas datanya atau syarat yang penting yang berlaku dalam kuesioner. Uji kualitas data meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau reliabilitas untuk variabel yang akan diukur, sehingga penelitian ini bisa mendukung hipotesis. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid. Instrumen dikatakan valid, jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data yang
diteliti secara tepat. Sedangkan uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengukur sejauh mana hasil suatu pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran lebih dari satu terhadap gejala yang diukur dengan alat ukur yang sama. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlations), dengan r tabel pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Jika angka korelasi berada di atas nilai kritis atau angka probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan (P<0,05 ; P=0,05), maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid. Sedangkan pengukuran reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha (α). Suatu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α >0,60 (Ghozali, 2006). Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk pengolahan data. Sebelum melakukan analisis linear berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil regresi yang baik (Ghozali, 2006). Dalam pengujian ini dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10, atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2006). Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya. Pengujian heterokedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel (ZPRED) dengan residual (SRESID). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokesdatisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2005). Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dengan statistik dapat digunakan melalui uji KolmogorovSmirnov (KS test), yaitu dengan melihat angka profitabilitas signifikan dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05. Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya (Ghozali, 2006). Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari
nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Pengujian analisis regresi sederhana dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5%. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kebenaran menggunakan model regresi.Jika nilai (R2) mendekati angka 1, maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan variabel terikat atau dapat dikatakan bahwa pengguna model tersebut dapat dibenarkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuisioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 2 minggu. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendidikan dan masa kerja. Pengukuran karakteristik responden dilakukan melalui perolehan hasil kuesioner yang telah disebar. Kuesioner yang disebarkan sesuai dengan perhitungan sampel sebanyak 70 kuesioner, setelah batas waktu pengembalian berakhir, kuesioner yang kembali sebanyak 55 kuesioner dengan kondisi kuesioner layak untuk dianalisis karena seluruh butir soal telah diisi oleh responden. Bank Perkreditan Rakyat dalam penelitian ini, didominasi oleh karyawan yang berpendidikan paling banyak pada tingkat Sarjana (S1). Dilihat dari segi masa kerja, responden pada penelitian ini
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
didominasi dengan yang sudah bekerja selama 1 sampai 5 tahun. Untuk menguji kualitas data digunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Dasar estimasi untuk valid atau tidak valid tiap butir instrumen adalah dengan menggunakan indeks korelasi validitas soal, di mana jika korelasi product moment ( ) lebih besar dari , maka tiap butir instrumen dikatakan valid. Jumlah responden kuesioner sebanyak 55 responden sehingga diperoleh harga sebesar 0,266 dan koefisien korelasi product moment tiap butir instrumen lebih besar dari . Jadi, setiap butir kuesioner pada setiap instrumen adalah valid. Reliabilitas instrumen penelitian dinilai melalui besaran koefisien Alpha Cronbach, yang menunjukan konsistensi internal itemitem yang mendasari sebuah variabel. Hasil Uji Reliabilitas menyatakan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA (X₁) sebesar 0,797, variabel pelatihan dan pendidikan pemakai (X₂) sebesar 0,787, variabel dukungan manajemen puncak (X₃) sebesar 0,794, variabel formalisasi pengembangan SIA (X₄) sebesar 0,794, dan variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) sebesar 0,679. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,600 (Sugiyono, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen instrumen keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan kinerja sistem informasi akuntansi adalah reliabel. Setelah data dianalisis dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, selanjutnya data diuji dengan Uji Asumsi Klasik yaitu dengan Uji Normalitas, Uji Multikolenearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Hasil Uji Normalitas menunjukkan bahwa angka-angka signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk statistik Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan
kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada semua unit analisis berdistribusi normal. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Hasil uji ini menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Uji hiteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser. Hasil uji ini menunjukkan nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot. Grafik scatterplot bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi gejala heteroskesdastisitas pada regresi ini, sehingga model regresi yang dilakukan layak dipakai. Setelah data diuji dengan Uji Kualitatif dan Uji Asumsi Klasik, maka selanjutnya adalah Uji Hipotesis. Tabel 2, diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b₁ sebesar 0,666 konstanta a sebesar 41,798. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Berdasarkan persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Model
1
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
41,798
1,873
X1
0,666
0,106
Standardized Coefficients
T
Sig.
22,312
0,000
6,290
0,000
Beta
0,654
(Sumber: Data diolah, SPSS 17)
Keterangan: X1 adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil b1 apakah antara keterlibatan pemakai dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan SIA berpengaruh terdapat pengaruh yang signifikan antara secara signifikan atau tidak terhadap kinerja keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dengan uji t. SIA terhadap kinerja sistem informasi Hasil uji t, diperoleh harga thitung sebesar akuntansi. Jadi, terdapat pengaruh yang 6,290 dengan taraf signifikansi lebih kecil positif dan signifikan antara keterlibatan dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 pemakai dalam pengembangan SIA = 54 adalah 2,021. Karena thitung lebih besar terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Model 1
(Constant) X2
Unstandardized Coefficients B Std. Error 38,675 2,166 0,774 0,113
Standardized Coefficients Beta 0,687
t
Sig.
17,855 6,875
0,000 0,000
(Sumber: Data diolah, SPSS 17)
Keterangan: X2 adalah pelatihan dan pendidikan pemakai. Berdasarkan Tabel 3, diketahui dengan uji t. Hasil uji t, diperoleh harga bahwa hasil perhitungan regresi b₂ sebesar sebesar 6,875 dengan taraf 0,774 konstanta a sebesar 38,675. Dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai demikian, dapat digambarkan hubungan (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021. variabel dengan persamaan regresi Karena lebih besar dari dan Berdasarkan persamaan regresi diperoleh taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka arah koefisien positif, yang menunjukan dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai pengaruh yang signifikan antara pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem dan pendidikan pemakai terhadap kinerja informasi akuntansi. Untuk menguji sistem informasi akuntansi. Jadi, terdapat signifikansi koefisien regresi b₂ apakah pengaruh yang positif dan signifikan antara antara pelatihan dan pendidikan pemakai pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap berpengaruh secara signifikan atau tidak kinerja sistem informasi akuntansi. terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Model 1
(Constant) X3
Unstandardized Coefficients B Std. Error 39,586 1,925 0,725 0,100
Standardized Coefficients Beta 0,707
(Sumber: Data diolah, SPSS 17)
Keterangan: X3 adalah dukungan manajemen puncak.
t
Sig.
20,561 7,268
0,000 0,000
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b3 sebesar 0,725 konstanta a sebesar 39,586. Dengan demikian, dapat digambarkan hubungan variabel dengan persamaan regresi Y = 39,586 + 0,725X₃. Berdasarkan persamaan regresi diperoleh arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi b3 apakah antara dukungan manajemen
puncak berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan uji t. Hasil uji t, diperoleh harga thitung sebesar 7,268 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021. Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Model 1
(Constant) X4
Unstandardized Coefficients B Std. Error 46,766 2,418 0,394 0,141
Standardized Coefficients Beta 0,359
t
Sig.
19,337 2,797
0,000 0,007
(Sumber: Data diolah, SPSS 17)
Keterangan: X4 adalah formalisasi pengembangan SIA. Berdasarkan Tabel 5, diketahui diperoleh harga thitung sebesar 2,797 bahwa hasil perhitungan regresi b4 sebesar dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,394 konstanta a sebesar 46,766. Dengan 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = demikian, dapat digambarkan hubungan 54 adalah 2,021. Karena thitung lebih besar variabel dengan persamaan regresi Y = dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa 46,766 + 0,394X₄. Berdasarkan persamaan terdapat pengaruh yang signifikan antara regresi diperoleh arah koefisien positif, formalisasi pengembangan SIA terhadap yang menunjukan bahwa formalisasi kinerja sistem informasi akuntansi. Jadi, pengembangan SIA berpengaruh positif terdapat pengaruh yang positif dan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. signifikan antara formalisasi Untuk menguji signifikansi koefisien pengembangan SIA terhadap kinerja sistem regresi b4 apakah antara formalisasi informasi akuntansi. pengembangan SIA berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan uji t. Hasil uji t, Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Ganda Model 1
Regressio n Residual Total
Sum of Squares 262,748 64,961 327,709
df 4 50 54
Mean Square 65,687
F
Sig.
50,559
0,000
1,299
(Sumber: Data diolah, SPSS 17)
Pengujian ketepatan model persamaan regresi menggunakan uji F. Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis regresi linier ganda yang disajikan pada Tabel 6, tampak bahwa nilai statistik F sebesar 50,559 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai Ftabel pada
dkpembilang = 4 dan dkpenyebut = 55-4-1 = 50 adalah 2,56. Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Jadi, model persamaan regresi ˆ 29,011 0,297 X 0,459 X 0,406 X Y 1 2 3 sudah tepat dan dapat 0,158 X 4 digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Terdapat pengaruh yang signifikan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, ditunjukkan dengan nilai thitung 6,290 > ttabel 2,021 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara teoritis, sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pemakai dalam tahap pengembangan sistem informasi. Karena keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dapat menunjukkan pemakai Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng mampu menjalankan sistem yang ada, mampu mengekspresikan kebutuhan sistem informasi, mampu mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan mampu menyelaraskan pekerjaan dengan tugas.
Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem tinggi apabila keinginan-keinginan pemakai tersebut dapat menjadi masukan dan dilaksanakan dalam proses pengembangan sistem informasi. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem dan kinerja sistem informasi akuntansi memiliki hubungan berbanding lurus, jika semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, maka semakin tinggi pula kinerja sistem informasi akuntansi. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Perbarini dan Juliarsa (2012), yang memberikan bukti bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier sederhana punya arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 6,875 > ttabel 2,021 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara teori, sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Perbarini dan Juliarsa (2012), yang menunjukkan bahwa pelatihan dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier sederhana punya arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 7,268 > ttabel 2,021 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara teoritis, sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem informasi akuntansi berbanding lurus, jika semakin tinggi dukungan manajemen puncak, maka semakin tinggi pula kinerja sistem informasi akuntansi. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Perbarini dan Juliarsa (2012), yang menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Pengaruh Formalisasi Pengembangan SIA terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier sederhana punya arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Terdapat pengaruh yang signifikan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang
ditunjukkan dengan nilai thitung 2,797 > ttabel 2,021 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara teoritis, sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Teknologi informasi memegang peranan penting dalam menghasilkan informasi yang berkualitas. Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan adalah laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Amri (2009), yang menunjukkan bahwa formalisasi pengembangan SIA mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Formalisasi Pengembangan SIA tehadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier ganda punya arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 50,559 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 3,884, 5,821, 5,355, 2,149 > ttabel 2,021 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teori, sistem informasi akuntansi sebagai salah satu instrumen pengolahan data merupakan susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan. Fungsi sistem informasi adalah bertanggungjawab atas pemrosesan data (Bodnar dan Hopwood, 2006). Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Perbarini dan Juliarsa (2012), yang menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, maka kesimpulan dari penelitian ini, antara lain: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, 4) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, dan 5) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. SARAN Bank Perkreditan Rakyat yang berada di wilayah Buleleng sebaiknya lebih meningkatkan keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA untuk mencapai kinerja yang baik dalam pemakaian SIA. Kinerja SIA perlu ditingkatkan agar karyawan lebih tertarik untuk menggunakan sistem yang ada. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambah jumlah pegawai yang bekerja pada Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya yang berada di wilayah Buleleng saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi. Pada penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, seperti kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dan keberadaan dewan pengarah sistem informasi.
DAFTAR PUSTAKA Amri, Faisal. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia. Skripsi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan Bodnar, George H dan William S Hopwood. 2006. Accounting Information
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No 1 Tahun 2015)
System diterjemahkan oleh Julianto Agung Saputra., SE., S.Kom., M.Si. dan Lilis Setiawati. Yogyakarta: ANDI Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang _____________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta Hendarti, Henny dan Anderes Gui. 2008. Korelasi Antara Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan Kinerja User. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022. Yogyakarta Hongjiang Xu. 2009. Data Quality Issues for Accounting Information Systems, Implementation: Systems, Stakeholders, and Organizational Factor. Journal of Technology Research Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat Lee, J.J., and Kim, S.H. 1992. “The Relationship Between Procedural Formalization in MIS Development and MIS Success”. Information and Management. 22 (2) pp. 89-111 Perbarini, Ayu dan Juliarsa. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Sahusilawane, Wildoms. 2014. Pengaruh Partisipasi Pengguna dan Dukungan Atasan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank
Umum Pemerintah. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka Santoso, Carnelia. 2005. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi PemakaiPengembang, Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, Pengaruh Pemakai Sebagai Variabel Moderating. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Semarang). Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-12. CV Alfabeta: Bandung Soegiharto. 2001. “Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System”. Gajah Mada International Journal of Business Volume III No. 2 Tjhai Fung Jen. 2002. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2