e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017)
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI HOTEL DI KABUPATEN BULELENG 1
Putu Sukma Dewi,1Gede Adi Yuniarta, 2I Ananta Wikrama Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi hotel di Kabupaten Buleleng secara parsial maupun secara simultan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Penentuan sampel dilakukan dengan tekni purposive sampling sehingga terpilih orangorang yang bertanggungjawab di departemen akuntansi dan pemeliharaan di hotel bintang 1 sampai 5 di Kabupaten Buleleng sejumlah 63 orang. Pengukuran menggunakan skala likert. Data yang diperoleh berupa jawaban dari responden di tabulasi dan diolah dengan menggunakan software SPSS version 18.0. Hasil penelitian ini membuktikan secara parsial, variabel sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Secara simultan, variabel sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Kata Kunci: sistem informasi akuntansi, budaya organisasi, kinerja organisasi
Abstract This study aimed at determining how the effects of the variable of accounting information systems and organizational culture on hotels’ organization performance in Buleleng district both partially and simultaneously. This type of research was a quantitative research, using a questionnaire as the research instrument. The samples were determined through a purposive sampling technique so that those people responsible in accounting and maintenance departments from 1 to 5-star hotels in Buleleng district as many as 63 people were elected. The measurement used was a Likert scale. The data obtained were in the form of answers from respondents, tabulated and processed through SPSS software version 18.0. The results of this study proved partially, the variable of accounting information system did not positively and significantly affect organization performance, cultural organization did not significantly affect organization performance. Simultaneously, the variable of accounting information system did not affect organization performance. Keywords: accounting information systems, organizational culture, organization performance
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017)
PENDAHULUAN Era globalisasi mengakibatkan perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini tentu saja juga berakibat semakin ketatnya persaingan dunia bisnis. Sejalan dengan perkembangan tekonologi, perkembangan industri jasa saat ini juga semakin meningkat. Hotel adalah salah satu usaha jasa yang menyediakan akomodasi berupa jasa persewaan kamar, ruang meeting, dan Ballroom untuk keperluan pernikahan maupun acara besar lainnya. Selain itu, banyak hotel yang menyediakan fasilitas tambahan untuk memanjakan para pengunjungnya seperti kolam renang, fitness center, restaurant, maupun coffee shop. Semua fasilitas tersebut disediakan untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjungnya. Jumlah hotel berbintang di kabupaten Buleleng sebanyak 14 hotel, sedangkan hotel melati sebanyak 216 hotel. Dengan banyaknya hotel di kabupaten Buleleng, maka setiap hotel/perusahaan harus bisa bersaing. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Keberhasilan karyawan untuk menjalankan tugastugasnya ini akan sangat mendukung perusahaan tersebut untuk mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan dalam jangka panjang akan memberikan sumbangsih terhadap pengembangan dan kemajuan perusahaan, sehingga peningkatan kinerja karyawan sangat dibutuhkan. Pada kenyataannya tidak mudah untuk mendapatkan kinerja organisasi yang optimal. Pihak pimpinan perusahaan seringkali dipusingkan dan harus berpikir keras untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengarahkan para karyawan agar mereka dapat memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Masalah ini akan bertambah rumit
manakala suatu ketika kinerja karyawan tidak hanya statis bahkan cenderung mengalami kemerosotan yang menyebabkan gagalnya perusahaan dalam mencapai keberhasilan yang diharapkan. Untuk meningkatkan kualitas perusahaan, maka perusahaan dituntut lebih meningkatkan kinerja organisasi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan program yang telah ditetapkan, maka perusahaan perlu menerapkan sistem informasi akuntansi kuat. Sistem informasi akuntansi yang handal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja organisasi. Karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan penting didalam suatu perusahaan atau organsasi. Pelaksanaan sistem yang handal harus di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas agar sistem tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Romney dan Steinbart (2011:52), penerapan sistem informasi akuntansi di perusahaan dapat memberi nilai tambah bagi pengguna dalam bentuk penyediaan berbagai informasi keuangan untuk kegiatan perencanaa, pengendalian, dan pengambilan keputusan perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Selain sistem informasi akuntansi, budaya organisasi juga diyakini sebagai salah satu faktor penting yang membentuk karakter suatu perusahaan dan perlu ditelusuri dalam kaitannya dengan kinerja organisasi. Budaya yang kuat dapat menghasilkan keunggulan bersaing dan pada akhirnya berhubungan dengan kinerja organisasi. Menurut penelitian Abdullah dan arisanti (2010) dalam Rahayuni (2013) budaya organisasi merupakan pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradapsi dengan lingkungan dan persatuan anggota-angota organisasi. Budaya organisasi yang baik adalah
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) kebiasaan yang memungkinkan setiap anggota maupun menjadi manusia yang produktif, kreatif, bekerja dengan antusias sesuai dengan permintaan dan mampu mengubah produk asing menjadi produk yang mempunyai nilai tambah dengan inovasi yang baru. Dalam organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuannya, sedangkan jalannya organisasi dipengaruhi oleh perilaku banyak individu yang memiliki kepentingan masingmasing. Oleh sebab itu, budaya organisasi sangat penting, karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi. Kebiasaan tersebut mengatur tentang norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh para anggota organisasi, sehingga menghasilkan budaya yang produktif. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi memiliki hubungan yang erat dalam meningkatkan kinerja organisasi. Dimana dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi, maka perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan bisa menjaga eksistensi perusahaan itu sendiri. Semakin efektifnya penggunaan sistem informasi akuntansi dan pengimplementasian budaya organisasi, maka kinerja organisasi akan lebih cepat meningkat dalam suatu perusahaan. Penelitian tentang pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja pernah dilakukan oleh Marlita dan Dharmadiaksa (2014) dengan lokasi penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Di Gianyar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya Dina dan Hariswanto (2014) dengan lokasi di Pekanbaru, meneliti tentang pengaruh sistem informasi akuntansi dan motivasi terhadap kinerja, hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Namun penelitian Fasihat
Dian Urua (2015) dengan lokasi di Bank Pembangunan Daerah Yogyakarta. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut Rahayuni (2013), meneliti tentang pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, dan akuntabilitas terhadap kinerja organisasi, dimana hasilnya menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Serupa dengan Andiza (2014), juga meneliti tentang pengaruh budaya organisasi dan akuntabilitas publik terhadap kinerja organisais publik, yang menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Tri Widodo (2010) meneliti terkait dengan pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaru terhadap kinerja. Namun dalam penelitian Sukaryanti Dhani (2016), dengan lokasi di Badan Pusat Statistik Lampung. Hasil penelitian menyatakan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Penelitian Aryanti (2014), lokasi di PT. Mandalatama Armada Motor Semarang, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Berdasarkan atas latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka dapat dikemukakan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap kinerja organisasi hotel di Kabupaten Buleleng? (2) Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja orgnisasi hotel di Kabupaten Buleleng? (3) Apakah Sitem Informasi Akuntansi dan Budaya Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi hotel di Kabupaten Buleleng? METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat asosiatif kausalitas yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) antara dua variabel atau lebih atau lebih singkatnya penelitian ini merupakan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari skor kuisioner. Untuk sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer. Penelitian ini akan dilakukan di 14 Hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. Dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik pengambilan sample dengan pertimbangan tertentu (Ikhsan,2008). Adapun karakteristik dari sampel dalam penelitian ini adalah (1) Manajer (2) akuntan (3) Karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi (4) Hotel berbintang. Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang kemudian diolah dengan
menggunakan bebrapa uji statistik yaitu (1) Uji Validitas dan Reliabilitas, (2) Uji Statistik Descriptif, (3) uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas, (4) analisis regresi linier berganda dan (5) uji hipotesis : Uji t, uji F dan koefisien determinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji asumsi klasi yang pertama yaitu: uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untu menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independen dan dependen harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikan variabel, jika Asymp Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5%, maka menunjukkan distribusi data normal.
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data Berdasarkan tabel 1 diatas, KolmogorovSmirnov sebesar 0,354 dan tidak signifikan pada 0,05 (p = 1,000 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai koefisien Asymp. Sig (2tailed) adalah 1,000 lebih besar dari tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 0,050. Uji asumsi klasik selanjutnya adalah: iji multikolonearitas. Ketentuan untuk
63 0,0000000 2,64687330 0,045 0,040 -0,045 0,354 1,000
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu : Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan nilai Toleransi tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 atau 0,1. Semakin tinggi VIF maka semkin rendah Tolerance.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) Tabel 2 Hasil Uji Multikolineritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients 1
Standar dized Coefficie nts
Collinearity Statistics
Beta
(Constant)
B Std. Error 20,348 4,513
SIA
-0,010
0,045
-0,029
-0,217
0,829
0,912 1,097
0,065
0,057
0,153
1,143
0,258
0,912 1,097
BUDAYA ORGANISASI
t 4,509
Sig. Tolerance 0,000
VIF
a. Dependent Variable: KINERJA ORGANISASI Sumber: Lampiran 5 (2017) Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk variabel bebas lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdeteksi masalah multikolinearitas dan tidak terjadi multikolinearitas. Uji asumsi klasik terakhir yang dilakukan adalah uji heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glester. Pengambilan keputusan dengan menggunakan Uji Glister adalah apabila nila probabilitas signifikan diatas derajat kepercayaan 5% atau 0,05 maka mengindikasikan bahwa terjadi heteroskedastisitas. adapun hasil uji dari uji heteroskedastisitas dalam tabel 2.
Tabel 3. Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas
Model
1
Coefficientsa Standard ized Unstandardized Coefficie Coefficients nts
(Constant)
B Std. Error 20,348 4,513
SIA
-0,010
0,045
Beta
T Sig. Tolerance 4,509 0,000
-0,029 -0,217 0,829
BUDAYA 0,065 0,057 0,153 ORGANISASI a. Dependent Variable: KINERJA ORGANISASI Sumber: Lampiran 5 (2017) Berdasarkan Tabel 3, dapat ditunjukkan bahwa nilai signifikan yang terdapat pada tabel diatas lebih besar dari α = 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa
Collinearity Statistics
1,143 0,258
VIF
0,912
1,097
0,912
1,097
model regresi ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau dapat dikatakan tidak ada heteroskedastisitas.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) Untuk menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan maka digunakan uji parsial dan uji simultan. Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
yang digunakan dalam model penelitian secara individu mampu menjelaskan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan regresi parsial (t–test) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05).
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Parsial Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
(Constant)
B 20,348
Std. Error 4,513
SIA
-0,010
0,045
BUDAYA 0,065 ORGANISASI a. Dependent Variable: KINERJA ORGANISASI
0,057
Dari tabel 4, pada hasil uji statistik t disimpulkan bahwa variabel sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi, dilihat dari nilai t hitung yang lebih kecil dari pada nilai t tabel. Selain itu hasil signifikan lebih besar dari tingkat signifikan yang sudah ditentukan yaitu 5% (0,05).
apakah terdapat pengaruh sistem informasi, budaya organisasi terhadap kinerja organisasi secara simultan. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusan adalah: 1) Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. 2) Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima.
1
Beta
T 4,509
Sig. 0,000
-0,029
-0,217
0,829
0,153
1,143
0,258
Uji selanjutnya adalah uji regresi simultan. Pengujian ini menunjukkan Tabel 5 Uji Hipotesis Secara Simultan ANOVAb Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 9.568 434.368
Df
Mean Square 2 4.784 60
F .661
Sig. .520a
7.239
Total 443.937 62 a. Predictors: (Constant), BUDAYA ORGANISASI, SIA b. Dependent Variable: KINERJA ORGANISASI Berdasarkan hasil uji F pada tabel 5, nilai F-hitung lebih kecil dari nilai Ftabel yakni 0,661 < 3,15 dan nilai sig. F lebih besar dari nilai probabilitas yakni 0,520 < 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak. Ini menunjukkan bahwa variabel
sistem informasi akuntansi (SIA), budaya organisasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi (Y). Selanjutnya dilakukan uji koefisien determiansi (R2). Koefisien determinasi (R2)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) pada intinya digunakan untuk mengukur besarnya koefisien determinasi (R2) yang seberapa jauh kemampuan model regresi merupakan koefisien yang menunjukkan dalam menerangkan variasi variabel besarnya persentase pengaruh variabel dependen. Pada pengujian ini dihitung independen terhadap variabel dependen. Tabel 6 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted Std. Error R Squer of the Estimate 1 0,147a 0,022 -0,001 2,691 a. Predictors: (Constan) Budaya organisasi, SIA Berdasarkan tabel diatas, nilai organisasi dapat menerangkan variabel 2 koefisien determinasi (R ) sebesar -0,011. dependen yaitu kinerja organisasi sebesar Hal ini berarti variabel independen yaitu 11% sisanya sebesar 89% dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi, budaya variabel lain yang belum diteliti. Pembahasan Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Organisasi Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Koefisien regresi variabel sistem informasi akuntansi (X1) sebesar -0,010, artinya jika X1 berubah satu satuan, maka Y akan berubah sebesar 0,010 dengan anggapan X2 adalah tetap. Tanda negatif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang tidak searah antaran X1 dan Y, artinya apabila sistem informasi akuntansi semakin meningkat, maka kinerja organisasi mengalami penurunan. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk sistem informasi akuntansi (X1) adalah 0,829, dimana angka signifikan lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan H1 ditolak. Hasil peneltian ini tidak mendukung penelitian Marlita Dharmadiaksa (2014) dengan lokasi penelitian di koperasi simpan pinjam Gianyar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak mendukung penelitian Dina dan Hariswanto (2014). Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem
informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Fasihat Dian Urna (2015) berlokasi di Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana hasil penelitian menyatakan bahwa sistem informasi tidak perpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pengaruh Budaya Orgnaisasi Terhadap Kinerja Organisasi Tujuan penelitian kedua adalah untuk menguji pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi budaya organisasi (X2) sebesar 0,065. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja organisasi. Jika budaya organisasi rendah, maka kinerja organisasi juga rendah. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja organisasi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk budaya organisasi (X2) adalah 0,258, dimana angka signifikan lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan H1 ditolak. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Rahayuni (2013), meneliti tentang pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, dan akuntabilitas terhadap kinerja organisasi, dimana hasilnya menunjukkan bahwa budaya
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Serupa dengan Andiza (2014), juga meneliti tentang pengaruh budaya organisasi dan akuntabilitas publik terhadap kinerja organisais publik, yang menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian ini juga, tidak mendukung penelitian Tri Widodo (2010, meneliti terkait dengan pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja. Hasil penellitian ini serupa dengan penelitian Sukaryanti Dhani (2016), dengan lokasi di Badan Statika Lampung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kemudian penelitian Aryanti (2014) juga menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja dengan lokasi di PT. Mandalatama Armada Motor Semarang. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Tujuan penelitian ketiga adalah untuk menguji pengaruh sistem informasi akuntansi dan budaya oragnisasi terhadap kinerja organisasi secara simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan hasil uji F, nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel yakni 0,661 < 3,15 dan nilai sig. F lebih besar dari nilai probabilitas yakni 0,520 < 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak. Jadi secara simultan tidak terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Fasihat Dian Urna (2015) tentang sistem informasi akuntansi yang berlokasi di Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana hasil penelitian menyatakan bahwa sistem informasi tidak
perpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penellitian ini serupa dengan penelitian Sukaryanti Dhani (2016), dengan lokasi di Badan Statika Lampung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kemudian penelitian Aryanti (2014) juga menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja dengan lokasi di PT. Mandalatama Armada Motor Semarang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : (1) Sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial, (2) budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi secara parsial , (3) sistem indormasi akuntansi dan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi secara simultan Saran Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti sebaiknya terlibat langsung dan tidak memberikan waktu dalam pengisian kuesioner untuk responden dan perlu juga metode lain dalam pengambilan data seperti metode wawancara, agar responden bisa memberikan jawaban yang seharusnya dan hasil penelitian tidak bersifat bias. 2. Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya mendapat data semua hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pada hotel diluar Kabupaten Buleleng, agar bisa mengetahui hasil yang berbeda dengan dihotel Kabupaten Buleleng.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih akurat dan kesimpulannya dapat digeneralisasikan. 5. Dalam penelitian selanjutnya juga diharapkan menggunakan variabel yang lebih bervariasi dengan menambah variabel lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi agar hasil penelitian lebih lengkap dan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Rokhmaloka Habsoro, 2011. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Motivasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Andiza. 2014. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi Publik. Skripsi. Universitas Hasannudin. Makasar. Bagus, Dhani. 2014. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Plaza Semarang. Skripsi. Diponegoro. Semarang. Damayanthi, IGA Eka dan Ni Luh Made Sierrawati. 2012. “Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual pada Koperasi Simpan Pinjam di Kec. Denpasar Barat”. Jurnal Riset Akuntansi. Eny. 2014. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, Dan Kompleksitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Universitas Islam Batik. Surakarta. Fasihat, Dian Urna. 2015. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan di Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Syariah. Skripsi.
Universitas Sunan Yogyakarta. Yogyakarta
Kalijaga
Ghozali, Imam.2011. Aplikasi Analisis Multivariet dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hall,
James A. 2007. Accounting Information Systems. Buku 1, Edisi 4. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hidayat, Dina dan Hariswanto. 2014. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Retail Di Pekanbaru. Skripsi. Fakultas Ekonomi Unversitas Riau. Riau. Ikhsan, Arfan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikhsan, A. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H. M, 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta. Marlita dan Darmadhiaksa. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Bali. Mas’ud, 2004, “Survey Diagnosis Organizational”, Undip, Semarang. Mulyadi, 2010. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Risky.
2011. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Peraturan Mentri. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Fokusmedia. Bandung. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:7 No. 1 Tahun 2017) Purnami, NI L.E.D.2014. Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD Mente Bali Sejahtera. Skripsi. Tersedia. Unniversitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA). Putra,
Putra,
Indra. 2015. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Amaravathy Resort. Skripsi. Tersedia pada : Unviversitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA). Sukma dan Tungga Atmadja, Anantawikrama dan Surya Darmawan, Ari. 2014. Pengaruh Pengetahuan Karyawan Bagian Akuntansi Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Akuntansi Akuntansi Program S1 Vol. 2 No 1, Hal 2.
Fakultas Udayana.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2009. Accounting Information System. Buku 1. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta. Romney, M. B. dan Steinbart. 2011. Accounting Information System. Buku I. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta. Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Terminasi Penumpang Umum Di Surabaya. Skripsi. STIESIA. Surabaya. Schein, Edgar H. 1997. Organizational Culture and Leadership. San Fransisco: Jossey-Bass. Srihati,
Ayu. 2012. Analisis Kinerja Karyawan di The Villas Bali Hotel and Spa Kuta Badung. Skripsi
Universitas
Sugiyono, Dr, 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung.ALPABETA. Sugiyono, Dr, 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung.ALPABETA. Sukaryanti, Dhani. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Badan Pusat Statistik Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Wibono. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada. Widodo, Tri. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan Terhadap Kinerja. Skripsi. STIE AMA Salatiga. Sidoarjo. Yusuf,
Rahayuni. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Ekonomi
M., Paranoan, D.B. & Margono.2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pada Kantor Dinas Kesehatan Sangkata Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administratif Reforf. 2(3). 1587-1598. Tersedia pada:ar.mian.fisip-unmul.ac.id. Diakses 22 Mei 2015.
Zwell, Michael. 2008. Creating a Culture of Competence. New York: John Wiley Sons, Inc.