ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi KasusTerhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta)
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : NUR AKHMAD SUBHIONO F0298099
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2003
HALAMAN PENGESAHAN Telah diterima dan disetujui dengan baik oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Hari
: Sabtu
Tanggal : 6 Desember 2003
Tim Penguji Skripsi
Tanda Tangan
1. Drs. Muh. Amin Gunadi, MP NIP. 131 569 233
Ketua
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA NIP. 131 472 193
Pembimbing
3. Drs. Wiyono, MM NIP. 131 472 199
Anggota
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Pandanglah ke atas dalam hal ilmu, tetapi jangan segan-segan memandang ke bawah dalam hal harta.”
“Kesuksesan adalah milik orang-orang yang bisa menerima kegagalan dengan besar hati.”
Karya ini kupersembahkan untuk: Allah dan Rasulnya Bapak dan Ibuku untuk doa, kasih sayang dan kepercayaan yang telah diberikan. Kakakku beserta keluarga (Mbak Nurul, Mas Anton & Keponakan-keponakankuNuha, Bila dan Afa), dan adikku Een. Mbak Dewi beserta keluarga Seluruh saudara dan kerabatku.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang karena rahmat dan anugerah-Nya semata-mata, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI
SWASTA
(STUDI
KASUS
TERHADAP
MAHASISWA
BALIKPAPAN YANG KULIAH DI YOGYAKARTA)”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang setingi-tingginya, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin untuk peneltian ini. 2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, seaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu dan untuk semua pengertian, kesabaran, dan ketelitiannya dalam memberikan bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat dan mendukung terselesaikannya skripsi ini. 3. Bapak Drs. Imam Mahdi, selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS dan Bapak Drs. Yong Dirgiatmo, MSc, selaku Sekretaris Jurusan Manajeme FE UNS. 4. Ibu Dra. Sri Suwarsi, MM, sebagai Pembimbing Akademis.
5. Semua staf dosen yang telah mengasuh dan membimbing penulis selama belajar di Fakultas Ekonomi UNS 6. Semua staf pegawai Fakultas Ekonomi UNS yang telah membantu dalam kelancaran urusan administrasi, baik selama proses skripsi maupun selama penulis belajar di Fakultas Ekonomi UNS. 7. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, Kakak dan adikku yang selalu memberikan dukungan moril serta perhatian yang lebih dari cukup hingga penulis menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi ini. 8. Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Balikpapan di Yogyakarta (KPMB-Yogya) beserta seluruh pengurus dan anggotanya, yang telah membantu penulis dalam penyediaan data dan kerjasamanya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat dan teman-temanku di FE UNS: Fatwa, Tian, Kriting, Choiri, Anton, Galih dan lainnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 10. Untuk Adi, terima kasih untuk pinjaman literatur dan sumber materi penelitiannya. 11. Untuk teman-teman di Dewantoro, diantaranya Robert (terima kasih untuk pinjaman printer-nya), Heri, Hasan, Le’ Thono, Broto, Mas Cucuk, Pe’i, Ma’nan, Onggo, Mas PNS, Muji dan lainnya (terima kasih untuk dukungan dan bantuannya). 12. Teman-teman Kelas E dan angkatan 1998, terima kasih atas kebersamaan yang menyenagkan.
vi
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Penulis menyadari usaha terbaik dalam menyusun karya skripsi ini sangat jauh dari hasil yang sempurna.. Kritik dan saran membangun sangat diharapkan agar karya ini dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat, akademisi dan semua pihak yang memerlukan.
Surakarta, 20 November 2003
Nur Akhmad Subhiono
vii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….….
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………
iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………..
v
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1 B. Perumusan Masalah ………………………………………………. 4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5 II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………….. 6 1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa ……………………… 6 2. Konsep Pemasaran …………………………………………… 8 3. Karakteristik dan Sifat-sifat Khusus Jasa ……………………. 10
viii
4. Bauran Pemasaran Jasa ………………………………………. 13 5. Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen ………………………………………… 14 6. Perilaku Konsumen …………………………………………… 16 7. Keputusan Pembelian. ………………………………………… 17 B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ……………………………… 18 C. Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 19 D. Hipotesis…………………………………………………………… 22 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………….... 23 B. Lokasi penelitian ………………………………………………….. 23 C. Populasi …………………………………………………………… 24 D. Sampel Penelitian …………………………………………………. 24 E. Sumber Data ………………………………………………………. 26 F. Variabel Penelitian …………………………………………………26 G. Definisi Operasional Variabel …………………………………….. 28 H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... 32 I. Teknik Penilaian Kuesioner ………………………………………. 33 J. Instrumen Penelitian ………………………………………………. 34 1. Uji Validitas …………………………………………………… 34 2. Uji Reliabilitas ………………………………………………… 35 K. Teknik Penganalisaan Data ……………………………………….. 36 1. Analisis Deskriptif ……………………………………………. 36
ix
2. Analisis Faktor ………………………………………………… 36 IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif …………………………………………………. 42 B. Uji Instrumen Penelitian …………………………………………… 55 1. Uji Validitas …………………………………………………… 55 2. Uji Reliabilitas ………………………………………………… 56 C. Analisis Faktor……………………………………………………… 57 D. Pembuktian Hipotesis……………………………………………… 67 V. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………. 68 B. Saran…………………………………………………………………70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……………………… 43 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan Tinggi………. 44 4.3 Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih……………….. 45 4.4 Distribusi Frekuensi Faktor Product………………………………………..46 4.5 Distribusi Frekuensi Faktor Price…………………………………………...49 4.6 Distribusi Frekuensi FaktorPromotion…...…………………………………50 4.7 Distribusi Frekuensi Faktor Place…………………………………………...51 4.8 Distribusi Frekuensi Faktor Personal Traits………………………………...52 4.9 Distribusi Frekuensi Faktor Process………………………………………...53 4.10 Distribusi Frekuensi Faktor Physical Evidence……………………………. 54 4.11 Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSA……………………………...57 4.12 Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative Percentage Of Variance……………………………………………………. 59 4.13 Hasil Rotasi Faktor Varimax………………………………………………..60 4.14 Pengelompokkan Variabel…………………………………………………. 61 4.15 Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta..………………………... 62
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Model Keputusan Pembelian.................................................................
17
2.2
Kerangka Pemikiran.............................................................................
21
3.1 Tahapan Analisis Faktor........................................................................
37
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dari 30 propinsi yang ada di Indonesia saat ini dengan ibu kota Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat predikat sebagai kota pelajar, dan dengan sebutan sebagai kota pelajar ini Yogyakarta merupakan salah satu daerah pusat pendidikan di Indonesia. Di Yogyakarta terdapat Universitas Gajah Mada (UGM) yang mana merupakan perguruan tinggi tertua di Indonesia yang lahir di Zaman kemerdekaan. Pada waktu-waktu selanjutnya berbagai jenis lembaga pendidikan tinggi negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta, sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai salah satu kota pelajar dan pusat pendidikan di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dari seluruh Indonesia yang datang dan menuntut ilmu di kota Yogyakarta. Dari sekian banyaknya mahasiswa tersebut terdapat 369 orang mahasiswa asal BalikpapanKalimantan Timur yang kuliah diberbagai Perguruan Tinggi yang ada di Yogyakarta (KPMB:2002). Pendidikan merupakan suatu kelembagaan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia dengan kualifikasi tertentu. Kualifikasi ini mencakup sejak persyaratan yang paling mendasar agar seseorang bisa hidup dan berkehidupan dalam suatu masyarakat tertentu sampai tujuan yang sangat rinci
1
2
yang mempersiapkan sesorang untuk suatu tugas tertentu dalam masyarakat tersebut. Di dalam era globalisasi yang melanda dunia pada abad ke-20 dan memasuki abad ke-21 atau dengan kata lain era milenium ke-3 merupakan fenomena yang harus diperhatikan sebagai akibat kemajuan teknologi yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada hampir semua aspek kehidupan manusia yang ditandai dengan perubahan tatanan masyarakat dunia di mana batas negara, apalagi batas daerah seolah-olah semakin kabur akibat dari perkembangan transportasi, telekomunikasi dan tourisme, yang dipercepat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi juga merubah kebutuhan sumber daya manusia di seluruh dunia, terutama tuntutan kualitas sumber daya manusia tersebut. Oleh karena itu sejalan dengan perkembangan yang terjadi di segala sektor kehidupan manusia, maka bermunculan perguruan tinggi-perguruan tinggi sebagai salah satu tempat atau sarana pencetakan sumber daya manusia yang diharapkan pada nantinya dapat mencetak sumber daya manusia seperti yang diinginkan. Pada satu sisi, bemunculannya banyak perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat memenuhi semua permintaan dari masyarakat akan suatu lembaga pendidikan yang dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul. Namun di sisi lain, banyak bermunculannya perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut membuat persaingan di antara perguruan tinggi tersebut kian ketat. Perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar
3
keuntungan finansial, tetapi bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin. Layaknya sebuah perusahaan yang sedang menghadapi sebuah persaingan, maka perguruan tinggi harus benar-benar memikirkan dan mempersiapkan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan agar dapat setidaknya bertahan atau bahkan unggul dalam persaingan tersebut. Oleh karena itu pada masa sekarang ini, banyak sekali perguruan tinggi yang berusaha merebut pasar yang ada, dengan menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi. Selanjutnya masyarakat atau calon konsumen dibiarkan untuk memilih dan memutuskan perguruan tinggi mana yang akan dipilihnya. Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan sesuatu yang komplek karena dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Seperti halnya produk atau jasa lainnya, ketika konsumen akan memilih jasa pendidikan mereka juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa pendapat mengatakan bahwa faktor-faktor yang melandasi pertimbangan seorang konsumen dalam menentukan pilihan perguruan tinggi yang akan dimasukinya terkait dengan bauran pemasaran yang melekat pada suatu perguruan tinggi itu sendiri antara lain: a) program/jurusan yang ditawarkan, b) citra/reputasi perguruan tinggi, c) citra lokasi atau tempt perguruan tinggi itu berada, d) dana/biaya yang dikeluarkan.
4
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis berkeinginan untuk mengkaji faktor-faktor bauran pemasaran apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi merupakan
faktor-faktor
yang
dipertimbangkan
mahasiswa
asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta? 2. Faktor-faktor apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut, yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1. Mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakrata.
5
2. Mengetahui faktor-faktor
apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut
yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat bermanfaat bagi: 1. Perguruan Tinggi Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyempurnaan bagi peningkatan pengelolaan/pembinaan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Pemerintah dan Masyarakat Sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan strategi bagi Pemerintah Kota Balikpapan dan pengusaha yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam mengembangkan perguruan tinggi yang ada di Balikpapan. 3. Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya kajian-kajian yang terkait dengan perilaku konsumen dan pemasaran khususnya pemasaran jasa pendidikan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa Perguruan Tinggi adalah organisasi yang bergerak dalam usaha pendidikan yang menghasilkan produk berupa jasa pendidikan dan harus dipasarkan kepada konsumen. Produk dari Perguruan Tinggi adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu : pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi dapat dipandang sebagai suatu proses produksi. Menurut Taliziduhu (1988) setidak-tidaknya ada dua macam produk dari perguruan tinggi yaitu: a. Nilai tambah manusiawi yang diperoleh mahasiswa yang bersangkutan, sehingga ia diharapkan siap memasuki dunia nyata dalam masyarakat. Termasuk di dalam kategori ini pembentukan dan transformasi nilai. Inilah produk perguruan tinggi sebagai proses edukatif dan proses pertimbangan (value judgement). b. Temuan ilmiah (scientific discoveries) dan inovasi teknologi (technological innovation). Inilah produk perguruan tinggi sebagai proses riset.
6
7
Sebagai sebuah industri, perguruan tinggi harus dikelola menurut azas-azas ekonomi perusahaan. Memang benar, perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu pengelolaannya harus memperhatikan manajemen bisnis, dalam hal ini manajemen profesional. Dilihat dari segi pertanggungjawaban sosial, manajemen seperti ini semakin penting, lebih-lebih jika perguruan tinggi yang bersangkutan, dalam hal keuangan sedikit banyak tergantung pada masyarakat. Dalam mengelola perguruan tinggi harus diingat satu hal yang unik dan khas oleh lembaga pendidikan, yaitu mahasisiwa berkedudukan sebagai bahan baku yang hendak dibentuk (yang diproses) sekaligus sebagai konsumen yang berkepentingan. Bukan hanya itu mahasiswa juga merupaan modal utama (yang membiayai) proses tersebut dan pada gilirannya ia mungkin akan menjadi produsen pada lembaga yang sama (regenerasi). Komoditi yang dipasarkan ke masyarakat oleh perguruan tinggi bermacammacam, menurut Taliziduhu (1988) jenis komoditi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi antara lain: tenaga ahli, sarjana, ilmu dan teknologi, tempat (lokasi), informasi ilmiah (seminar, diskusi, workshop), terutama di bidang teknologi, kursi kemahasiswaan tetap paling banyak diperebutkan, status, nama atau merk, kursi yang populer dan gelar. Upaya-upaya perguruan tinggi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab semua pihak, sebab investasi
8
SDM
kepentingannya
tidak
hanya
berdimensi
mendatang,
makna
pendidikan makin terasa kepentingannya tatkala antar negara semakin mengglobal. Namun demikian ketika seseorang akan memilih menempuh pendidikan mereka dihadapkan pada persoalan pelik, satu sisi pendidikan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di sisi lain karena biaya pendidikan juga semakin mahal. Orang pada umumnya mempertimbangkan pilihan pendidikan atas dasar (a) harapan tentang peluang kerja, (b) pengembangan karir yang dipilih di masa datang, (c) harapan pendapatan yang diperoleh dari pengetahuan yang dimiliki. Dari penjelasan di atas tampak bahwa lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi, memerlukan analisis pasar, persaingan, analisis perilaku konsumen maupun hal-hal yang dapat memuaskan konsumen
2. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep inti pemasaran bersandar pada kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands), produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar serta pemasar dan prospek (Kotler, 1997). Dalam
melakukan
kegiatan-kegiatan
pemasarannya
suatu
organisasi harus didasari filosofi yang matang untuk pemasaran yang efisien,
9
efektif dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Kotler 1995), yaitu: (a) konsep produksi (the production concept), (b) konsep produk (the product concept), (c) konsep penjualan (the selling concept), (d) konsep pemasaran masyarakat (society marketing concept), (c) konsep pemasaran (the marketing concept). Untuk
organisasi
nirlaba
(non-profit
organization)
dalam
melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut konsep pemasaran (the marketing concept). Perguruan tinggi yang merupakan organisasi nirlaba dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut fasafah konsep pemasaran. Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Apabila perguruan tinggi akan melaksanakan kegiatan konsep pemasaran (marketing concept), yang berorientasi ke konsumen, maka seluruh personil baik dosen maupun tenaga administrasi harus menghayati apa misi mereka dan apa bisnis mereka. Dengan pendekatan marketing konsep memaksa dosen dan personil yang terlibat di perguruan tinggi, untuk menganalisis intra dan ekstra kurikuler, fasilitas pendidikan, proses belajar mengajar dan sebagainya sehingga kegiatan selalu terpusat pada perbaikan mutu pelayanan.
10
3. Karakteristik dan Sifat-sifat Khusus Jasa Jika barang merupakan suatu obyek, alat atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Oleh karena itu esensi dari apa yang dibeli pelanggan adalah performance (kinerja) yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Menurut Kotler (1997) pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat kepemilikan apapun. Produk jasa mungkin tidak berkaitan dengan produk fisik. Tjiptono (1997) mengemukakan ada empat karakteristik utama untuk jasa, yaitu: a. Intangibility, tidak nyata, tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. b. Inseparability, tidak terpisah antara penyedia jasa dengan pelanggan, kedua pihak mempengaruhi hasil jasa tersebut. c. Variability, banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. d. Perishability, jasa merupakan komoditas yang tidak dapat disimpan.
11
Selanjutnya sifat-sifat khusus jasa dari pemasaran jasa menurut Alma (1992) ada lima, yaitu: a. Menyesuaikan dengan selera konsumen Pemasaran jasa pada saat ini adalah apa yang disebut dengan gejala
buyer’s
market
dimana
pembeli
berkuasa
memperlihatkan suasana pasaran jasa. Pengusaha jasa harus memperhatikan servis dan selea konsumen, jika tidak diperhatikan maka konsumen akan beralih pada yang lain. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Pada usaha jasa yang memakai banyak tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus terhadap mutu penampilan orang tersebut. Apa yang dilakukan oleh pegawai tersebut adalah merupakan produk perusahaan, para pegawai harus menawarkan jasa yang lebih baik mutunya, pekerjaan lebih memuaskan, tingkat kemampuan lebih tinggi, dan pelayanan lebih efektf, inilah yang disebut dengan istilah internal marketing. b. Keberhasilan
pemasaran
jasa
dipengaruhi
oleh
jumlah
pendapatan penduduk. Kenyataannya makin maju sebuah negara, makin banyak permintaan akan jasa. Hal ini sehubungan dengan hirarki kebutuhan manusia yang mula-mula hanya membutuhkan terpenuhinya kebutuhan, kemudian menginjak pada kebutuhan
12
yang lebih abstrak, yaitu kebutuhan akan jasa. Engel mengatakan, semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin banyak persentase yang dibelanjakannya untuk keperluan akan jasa. c. Pada
pemasaran
jasa
tidak
ada
pelaksanaan
fungsi
penyimpanan. Telah dikemukakan di atas, bahwa jasa diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang dapat disimpan. d. Mutu
jasa
dipengaruhi
oleh
benda
berwujud
(perlengkapannya). Jasa sifatnya tidak berwujud, oleh sebab itu konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberi pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan. e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak merupakan hal yang penting, karena pada umumnya dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan, kecuali untuk jasa-jasa tertentu dimana agen-agen, perantara-perantara dapat digunakan. Misalnya dalam perdagangan saham obligasi dan jasa angkutan. Kotler (1997), juga mengatakan bahwa jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program
13
pemasaran jasa, yaitu : jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud (intangble), tidak dapat dipisahkan (inseparable), jasa sangat bervariasi (variability) dan jasa tidak tahan lama dan jasa tidak bisa disimpan (perishable).
4. Bauran Pemasaran Jasa Elemen-elemen bauran pemasaran jasa dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran sebagaimana sudah kita kenal dengan sebutan 4P yaitu: product, price, promotin dan place, adalah bauran pemasaran untuk produk barang, sedangkan untuk bauran pemasaran jasa telah dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik jasa itu sendiri. Menurut Alma (1992) menegaskan bahwa elemen bauran pemasaran lembaga pendidikan terdiri atas 4P ditambah dengan P kelima yaitu : P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = Personal Traits. Sedangkan, dalam pemasaran jasa oleh Boom dan Bitner (Kotler, 1997), menegaskan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri dari 4P ditambah 3P. Elemen-elemen yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dalam memuaskan konsumen jasa tersebut adalah: P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = People (orang), P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik).
14
Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa jasa diproduksi secara simultan dengan konsumsinya dan jasa lebih banyak unsur intangible-nya, maka konsumen sering mencari tanda-tanda yang tangible untuk membantu memahami karakteristik jasa. Maka dalam penelitian ini, bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang digunakan penulis adalah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari 7P, sebagai berikut: : P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik). Meskipun ada variabel lain yang tidak diteliti karena dianggap sudah diwakili oleh variabel di atas.
5. Faktor-faktor
Bauran
Pemasaran
Jasa
yang
Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Kotler (1997) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasarannya dalam pasar sasaran. Kiat itu ada empat faktor yaitu: (1) produk, (2) harga, (3) tempat, dan (4) promosi. Dalam rencana penelitian ini yang berkenaan dengan lembaga pendidikan, elemen-elemen bauran pemasaran yang akan digunakan adalah 4P+3P yaitu: a. P1 = Product Produk merupakan hal yang paling mendasar (the most crucial determinant) yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi mahasiswa. Bauran produk dalam strategi ini dapat
15
berupa diferensiasi produk yang akan memberikan dampak terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra terhadap nama universitas (perguruan tinggi), dan terhadap mutu produk itu sendiri. Misalnya jurusan apa saja yang tersedia pada suatu perguruan tinggi, ada jurusan favorit atau tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan tersebut ikut mempengaruhi. b. P2 = Price Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka konsumen berani “membayar” lebih tinggi. c. P3 = Place Pada umumnya pimpinan perguruan tinggi sependapat bahwa lokasi, letak perguruan tinggi yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi tersebut. d. P4 = Promotion Promosi
adalah
informasi
mengenai
keberadaan
suatu
perguruan tinggi, merupakan bahan pertimbangan untuk mahasiswa memilih perguruan tinggi yang dicita-citakan. e. P5 = Personal Traits Hal ini menyangkut perilaku unsur pimpinan perguruan tinggi baik dosen maupun pelayanan yang diberikan oleh karyawan
16
perguruan tinggi tersebut. Figur seorang pimpinan perguruan tinggi dapat membawa perkembangan perguruan tinggi. 6. P6 = Process Proses
adalah
kegiatan-kegiatan
yang
ditawarkan
oleh
perguruan tinggi terhadap warga belajarnya, sehingga dengan melalui proses ini mahasiswa akan lebih memahami suatu misi yang diemban oleh suatu perguruan tinggi. 7. P7 = Phyical Evidence Yaitu adalah lingkungan fisik dari suatu perguruan tinggi yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa pendidikan yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut.
6. Perilaku Konsumen Dalam Dharmmesta dan Handoko (1997) terdapat dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu: (1) Proses pengambilan keputusan dan (2) kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Sedangkan menurut Engel (1994) didefinisikan sebagai “tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang atau jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut”. Perilaku manusia dapat dikatakan merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun
17
sosial. Peramalan tentang perilaku atau pilihan konsumen di masa mendatang dapat berdasarkan apa yang telah mereka katakan tentang minat untuk mengambil pilihan atau membeli.
7. Keputusan Pembelian Dalam mempelajari perilaku konsumen, salah satu pendekatan yang digunakan
adalah
proses pengambilan keputusan
konsumen.
Pendekatan ini menitikberatkan pada pandangan bahwa dalam mencapai suatu keputusan pembelian seorang konsumen akan melalui suatu proses tahap-tahap tertentu. Pendekatan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen menurut Engel (1994) ada lima tahapan penting yaitu : .
Problem recognition
Purchase decision
Information search
Evaluation of alternative
Postpurchase behavior
Gambar 2.1. Model Keputusan Pembelian Menurut Engel Black Well (1994)
18
B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Untuk memberikan gambaran dan kerangka berpikir dalam peneltian ini maka perlu kiranya untuk membahas mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu dimaksudkan untuk mendapatkan bahan acuan mengenai faktor-faktor yang mempngaruhi perilaku konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi. Silalahi (1997) meneliti tentang analisis faktor-faktor bauran pemasaran jasa yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta (studi kasus pemilihan jurusan teknik mesin pada perguruan tinggi swasta di Malang) diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa adalah: (1) proses dan promosi, (2) lokasi, (3) produk, (4) physical evidence, (5) syarat pembayaran, (6) personal traits, (7) administrasi, (8) diskon dan (9) harga. Jamaluddin.
AR
(2001)
meneliti
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi pada mahasiswa asal Kalimantan Barat yang kuliah di Yogyakarta. Diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi para mahasiswa asal Kalimantan Barat dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, adalah: (1) faktor product, place dan physical evidence, (2) faktor promotion dan process, (3) faktor pengaruh lingkungan, (4) faktor kelompok referensi, (5) faktor individual, (6) faktor personal traits, (7) faktor sikap dan persepsi. Adrianus Soa Meo (2002) meneliti tentang faktor-faktor bauran pemasaran, pengaruh lingkungan dan faktor individial konsumen merupakan
19
faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa memilih kuliah di D-3 Ekonomi UNS. Diperoleh hasil akhir, bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih kuliah di D-3 Ekonomi UNS adalah: (1) ekstra kurikuler dan personal traits, (2) physical evidence, (3) program studi dan promosi, (4) produk, (5), motivasi, (6) lokasi dan kelas sosial, (7) peraturan dan pengaruh teman, (8) pengaruh keluaga, (9) harapan, (10) harga.
C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang melandasi pembuatan model kajian adalah bahwa setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian bagus, sehingga organisasi berhasil menyelesaikan seluruh sasaran yang ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dari landasan teori yang telah diuraikan, faktor-faktor bauran pemasaran memiliki pengaruh kuat bagi konsumen dalam mempertimbangkan keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor bauran pemasaran sebagai faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi. Faktor-faktor bauran pemasaran yang diambil oleh penulis disini adalah faktor-faktor bauran pemasaran jasa, khususnya jasa pendidikan. Telah dijelaskan diatas bahwa faktor-faktor bauran pemasarn jasa yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pemasaran jasa yang terdiri dari 4P+3P, dimana P itu sendiri adalah; P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik). Setiap faktor
20
bauran pemasran yang ada, di dalamnya terdiri lagi dari beberapa variabel. Dan dalam penelitian kali ini penulis menggunakan sebanyak 25 variabel dari 7 faktor bauran pemasaran yang dipakai. Selanjutnya dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis faktor, dimana tujuan dari analisis faktor sendiri adalah mereduksi variabelvariabel yang ada dalam semua faktor menjadi sekumpulan faktor yang baru. Selanjutnya faktor-faktor baru hasil analisis tersebut adalah merupakan faktorfaktor dominan sebagai faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran berikut:
21
Faktor-faktor bauran Pemasaran Product - Jurusan/Program Studi - Kurikulum dan silabus - Status Jurusan/Program Studi - Laboratorium - Perpustakaan - Teknologi/Media Pendidikan - Staf Pengajar - Merk - UKM - Performance lulusan
Price - SPP - DPP - Dana SKS per semester - Persyaratan pembayaran
Promotion - Publikasi - Komunikasi - Pameran
Place - Lokasi
KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA
Personal Traits - Pimpinan/Yayasan - Layanan karyawan
Process - Mekanisme pelayanan - Peraturan-peraturan
Physical Evidence - Gedung megah - Desain fasilitas - Keadaan lingkungan
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
22
D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, perumusan permasalahan, landasan teori dan penelitian terdahluu yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga faktor-faktor bauran pemasaran pada perguruan tinggi merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta 2. Diduga bahwa faktor product, place, promotion dan physical evidence dalam bauran pemasaran tersebut merupakan faktor-faktor dominan yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diulas tentang metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Hal-hal yang dijelaskan antara lain; ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, sumber data, variabel penelitian, definisi variable, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan sampel survei sehingga hasil yang diperoleh bertujuan untuk menggeneralisasikan bagi populasi yang diteliti. Perbedaan karakteristik tiap populasi akan memberikan hasil yang tidak sesuai meskipun penelitian yang dilakukan sama. Untuk itu populasi yang diteliti harus memiliki sekurang-kurangnya satu persamaan karakteristik. Penelitian ini menggunakan populasi yang memiliki persamaan yaitu mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di perguruan-perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.
B. Lokasi penelitian Lokasi penelitian diadakan di kota Yogyakarta, dan alasan Yogyakarta dijadikan lokasi penelitian adalah: -
Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia
-
Jumlah perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sekitar 81 perguruan tinggi.
23
24
-
Terdapat sebanyak 369 orang mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di Yogyakarta (yang terdaftar dalam KPMB-Yogyakarta).
-
Lokasi peneltian dekat dengan kota domisili penulis.
C. Populasi Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target berjumlah 369 orang, dimana merupakan mahasiswa asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
D. Sampel Penelitian Dari populasi target diperoleh kerangka sampel daftar jumlah mahasiswa asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta sampai semester gasal tahun ajaran 2003/2004 ini. Dan selanjutnya, dalam penelitian ini metode pemilihan sampel yang akan digunakan adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan atau convenience sampling. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah adanya pertimbangan akan waktu dan biaya yang akan lebih kecil dibandingkan apabila menggunakan metode lain.
25
Selanjutnya besarnya sampel dari populasi yang ada ditentukan dengan menggunakan rumus Solvin dalam Consuela G. Sevila (1993) sebagai berikut : n
N 1 Ne
2
Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir dalam pengambilan sampel. Dalam penelitian ini e ditetapkan adalah 10%, sedangkan N adalah 369. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil peneliti sebesar :
n
369 1 369. 0,12
n = 78,68 dibulatkan menjadi sebesar 79. Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 79 mahasiswa, namun untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih valid, maka dalam penelitian ini diambil 125 sampel. Besarnya sampel ini sesuai dengan yang ditetapkan Maholtra (1996) yang menyatakan jumlah responden paling sedikit empat atau lima kali dari jumlah variabel yang digunakan. Dalam penelitian variabel yang digunakan adalah 25 variabel. Dengan demikian jumlah sampel sebanyak 125 mahasiswa dianggap telah mencukupi dan memenuhi syarat yang ada.
26
E. Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah merupakan: 1. Data primer, yaitu data yang akan diperoleh dengan cara peneliti melakukan wawancara dengan responden dan kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari KPMB-Yogyakarta dan data yang terkait dengan penelitian
F. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi: 1 Variabel yang terkait dengan faktor product Kurikulum dan silabus (X1) Jurusan/program studi (X2) Status Jurusan/Program Studi (X3) Laboratorium (X4) Perpustakaan (X5) Teknologi/media pendidikan (X6) Staf pengajar (X7) Merek (X8) Unit kegiatan mahasiswa (X9) Performance lulusan (X10)
27
2. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor price Besarnya biaya SPP (X11) Besarnya biaya DPP (X12) Besarnya dana SKS per semester (X13) Persyaratan pembayaran (X14) 3. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor promotion Publikasi (X15) Komunikasi (X16) Pameran (X17) 4. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor place Lokasi/tempat dimana perguruan tinggi berada (X18) 5. Variabel-variabel yang terkait dengan personal traits Pimpinan/Yayasan (X19) Layanan karyawan (X20) 6. Variabel-variabel yang terkait dengan process Mekanisme pelayanan (X21) Peraturan-peraturan (X22) 7. Variabel-variabel yang terkait dengan physical evidence Gedung megah (X23) Desain fasilitas (X24) Keadaan lingkungan (X25)
28
G. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional masing-masing variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Product Product disini merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa atau masyarakat, diamana yang ditawarkan berupa jasa dari perguruan tinggi tersebut yang dijadikan pedoman bagi konsumen untuk mendaftar atau masuk pada perguruan tinggi tersebut, meliputi: a.. Kurikulum dan silabus (X1), yaitu jumlah beban mata kuliah berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori seta aplikasinya di lapangan yang dikenal dengan istilah link and match b. Jurusan/program studi (X2), yaitu jurusan/program studi yang ada di perguruan tinggi yang relevan dengan pembangunan nasional dan dibutuhkan masyarakat c. Status jurusan/program studi (X3), yaitu menunjukkan hasil akreditasi yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi tersebut, yang menjamin standar minimal. Semakin tinggi status akreditasi yang disandang, semakin tinggi mutu dari jurusan/program studi tersebut. d. Laboratorium (X4), adalah aplikasi teori dari jurusan/program studi untuk meningkatkan kualitas lulusan. e. Perpustakaan (X5), yaitu yang meliputi kelengkapan dari jumlah buku, judul buku, majalah, jurnal dan buku-buku ilmiah lainnya.
29
f. Teknologi/media pendidikan (X6), yaitu dalam hal ini adalah cara-cara mengajar dan pemanfaatan media pendidikan dari tenaga edukatif serta tersedianya peralatan pendukung yang memadai. g. Staf pengajar (X7), yaitu tingkat pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi atas mutu dosen yang dilihat dari latar belakang pendidikannya (S1, S2, S3), lulusan dalam dan luar negeri, seta jabatan akademik yang dimiliknya. h. Merek (X8), yaitu nama perguruan tinggi yang menunjukkan identitas serta kualitas yang dapat memberikan citra atau brand image terhadap mahasiswa. j. Unit kegiatan mahasiswa (X9), yaitu semua bentuk kegiatan mahasiswa baik kegiatan olah raga, kesenian, keagamaan, serta keorganisasian yang dapat menampung bakat mahasiswa. h. Performance lulusan (X10), yaitu merupakan unjuk kerja atau keberhasilan alumni di masyarakat 2. Price Price adalah dana atau biaya pengembangan dan pembinaan pendidikan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa atau masyarakat kepada perguruan tinggi yang bersangkutan. Dana atau biaya tersebut adalah untuk kelancaran kegiatan-kegiatan akademik, dalam hal ini: a. SPP (X11), yaitu besarnya biaya SPP yang harus dibayar mahasiswa atau masyarakat.
30
b. DPP (X12), yaitu besarnya biaya DPP yang harus ditanggung mahasiswa atau masyarakat. c. SKS per semester (X13), yaitu besarnya biaya SKS per semester yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa. d. Persyaratan pembayaran (X14), yaitu tata cara pembayaran, waktu pembayaran dan persyratan lainnya. 3. Promotion Promotion adalah informasi mengenai keberadaan perguruan tinggi kepada mahasiswa atau masyarakat yang merupakan bahan pertimbangan untuk menentukan pilihannya, dalam hal ini: a.
Publikasi (X15), yaitu memperoleh informasi dari surat kabar, radio dan brosur-brosur.
b. Komunikasi (X16), yaitu informasi yang diterima dari mulut ke mulut melalui mahasiswa yang masih kuliah maupun dari alumni. c. Pameran (X17), yaitu suatu kegiatan yang digelar bersama perguruan tinggi dari suatu daerah tertentu yang disebut dengan campus expo. 4. Place Place adalah lokasi dimana perguruan tinggi tersebut berada atau dalam arti tempat perguruan tinggi tersebut berdiri dan beroperasi, dalam hal ini: a. Daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada (X18), yaitu apakah
dalam
memilih
perguruan
tinggi
mahasiswa
mempertimbangkan daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada.
31
5. Personal Traits Personal traits adalah orang atau personil dari lembaga yang langsung turut serta dalam proses kegiatan-kegiatan akademik, meliputi: a. Pimpinan perguruan tinggi atau yayasan (X19), yaitu reputasi pimpinan/yayasan yang mempunyai prestasi dan reputasi baik di mata masyarakat serta aktif di kampus, bukan hanya nama.. b. Layanan karyawan (X20), yaitu pelayanan yang penuh perhatian dan ramah kepada mahasiswa, yang diberikan oleh para karyawan. 6. Process Process adalah kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bagaimana kegiatan akademik diberikan kepada mahasiswa selama mengikuti pendidikan yang meliputi: a. Mekanisme pelayanan (X21), yaitu cara kerja pelayanan, yang meliputi kegiatan
perkiliahan,
kegiatan
praktikum,
kegiatan
pelayanan
akademik lainnya serta administrasi non akademik. b. Peraturan-peraturan (X22), yaitu dalam hal ini merupakan ketentuanketentuan dan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan untuk kegiatan-kegiatan akademik, kegiatan-kegiatan administrasi maupun kegiatan non akademik.
32
7. Physical Evidence Physical evidence adalah lingkungan fisik dari perguruan tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan jasa, dalam hal ini: a. Gedung megah (X23), adalah menyangkut kemegahan bangunan fisik kampus baik dari sisi luas bangunan maupun bentuknya. b. Desain fasilitas (X24), yaitu pengaturan/penataan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam peggunaannya. c.. Keadaaan lingkungan (X25), yaitu menyangkut kebersihan kampus dan pengaturan taman sehingga dapat memberikan kenyamanan warga belajarnya..
H. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: 1. Kuisioner Dilakukan dengan menyebar daftar pertanyaan kepada mahasiswa yang menjadi sampel dari populasi penelitian, metode ini untuk menggali data primer dan memperoleh informasi secara tertulis dari responden sebagai objek penelitian. 2. Interview atau wawancara Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan bidang yang diteliti dengan harapan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
33
Informasi yang diperoleh memperjelas atau mendukung jawaban yang disampaikan melalui kuisioner. 3. Dokumentasi Yaitu suatu cara memperoleh informasi melalui dokumen dan literatur ataupun jurnal-jurnal yang relevan dengan data penelitian.
I. Teknik Penilaian Kuesioner Data yang terkumpul kemudian dilakukan pengukuran dan pemberian skor dengan menggunakan skala Likert. Skala ini berhubungan dengan sikap, pendapat dan persepsi terhadap suatu obyek. Dan karena merupakan pengukuran terhadap seseorang maka digunakan skala pengukuran menurut skala Likert (Donald R. Cooper dan C. William Emory, 1999 : 194). Dalam penentuan skor pada penelitian ini dibuat dalam bentuk positif dengan skala 1 sampai 5 sebagai berikut: 1. Sangat setuju, diberi skor
=5
2. Setuju, diberi skor
=4
3. Ragu-ragu, diberi skor
=3
4. Tidak setuju, diberi skor
=2
5. Sangat tidak setuju, diberi skor = 1
34
J. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner dan daftar pengamatan. Pertanyaan dalam kuisioner disusun secara terstruktur sehingga diperoleh target yang ingin dicapai dari tiap pengukuran. Selanjutnya kuisioner akan disebar kepada responden. Agar instrumen yang akan dipakai dalam penelitian dapat difungsikan dengan baik, maka instrumen tersebut-dalam hal ini kuisioner-harus valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan Emory, 1999:160). Dan untuk menguji tingkat validitas data, dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas konstruk (construct validity) dengan teknik korelasi “product moment”. Untuk menguji valid atau tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson, yaitu:
R xy
xy x y / n x x / ny y / n 2
2
2
2
Dimana: Rxy= koefisiensi korelasi product moment Pearson. X = skor setiap item Y = skor total N = jumlah sampel
35
2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi hasil instrumen tersebut apabila dilakukan pengukuran pada waktu dan tempat yang berbeda (Sekaran, 2000:308). Dalam penelitian ini nantinya peneliti akan melakukan uji reliabilitas data dengan menggunakan pendekatan “alpha cronbach”, dengan rumus:
K 1 K 1
S S X2
2 J
dimana: = koefisien alpha
K = banyaknya belahan tes Sj2 = varians belahan j ; j = 1,2,3,4,5,…,k Sx2 = varians skor tes
36
J. Teknik Penganalisaan Data Dalam penelitian ini nantinya akan digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik, dan dalam penelitian kali ini analisis statistik yang digunakan adalah analisis faktor. 1. Analisis Deskriptif Penggunaan analisis ini dimaksudkan untuk mengungkap gambaran data lapangan secara deskriptif dengan cara menginterpretasikan hasil olahan melalui tabulasi frekeunsi guna mengungkap kecenderungan data nominal empirik dan diskripsi data seperti tabulasi frekeunsi, berdasarkan hasil penelitian lapangan. Data deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi terhadap hasil analisis teknik lainnya. Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.
2. Analisis Faktor Analisis faktor adalah suatu teknik menggambarkan struktur data dari suatu penelitian dengan jalan menganalisis saling ketergantungan (interdependence) antar variabel secara simultan. Di sini semua variabel saling berhubungan satu dengan lain, sehingga tidak ada variabel dependen atau independen. Untuk memudahkan analisis tanpa menghilangkan informasi dari variabel asli yang diteliti, dilakukan dengan cara menyederhanakan interdependence tersebut menjadi sejumlah faktor tertentu.
37
Menurut Malhotra (1996) analisis faktor tidak menentukan nama dan konsep untuk faktor-faktor yang dihasilkan. Nama dan konsep (makna) tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel-variabel yang tercakup di dalamnya. Analisis faktor adalah serangkaian prosedur yang digunakan untuk mengurangi dan meringkas data melalui tahapan-tahapan seperti gambar berikut Merumuskan Masalah
Menyusun Matrik Korelasi
Menentukan Jumlah Faktor
Merotasi Faktor-faktor
Menginterpretasi Faktor-faktor
Menghitung Skor Faktor
Memilih Variabel yang Mewakili
Menentukan Ketepatan Model Gambar 3.1. Tahapan Analisis Faktor Menurut Maholtra (1996).
38
Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat bahwa penggunaan analisis faktor ada beberapa tahap, yaitu: a. Merumuskan masalah Dalam merumuskan masalah nantinya akan digunakan model analisis faktor sebagai berikut: Maholtra (1996) Xi = Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+… … … …AimFm+ViUi dimana: Xi
= Variabel standart ke I
Aij
= Koefisien regresi berganda dari variabel i pada faktor umum (common faktor j ).
F
= Faktor umum
Vi
=
Koefisien standar regresi dari variabel I pada faktor
khusus i Ui
= Faktor khusus bagi variabel I
m
= Jumlah dari faktor-faktor umum
Faktor-faktor khusus berkolerasi satu dengan lainnya, juga tidak ada korelasinya dengan faktor umum. Faktor-faktor umum dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang akan diamati dengan formula sebagai berikut (Maholtra 1996): Fi = Wi1X1+Wi2X2+Wi3X3+… … … …WmXm Dimana: Fi
= Estimasi faktor ke I
Wi
= Bobot atau koefisien nilai faktor
39
X
= Jumlah variabel
b. Membuat matrik korelasi Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan matrik korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Pada tahap ini dilakukan uji Measure of Sampiling Adequacy (MSA) yaitu digunakan
untuk
mengetahui
variabel-variabel
yang
tidak
memenuhi syarat kecukupan untuk analisis faktor. Bartletts test of sphericity
digunakan
untuk menguji
hipotesis (Ho)
yang
menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama lainnya. Dan kemudian uji Kaiser-Meyer-Olkin digunakan untuk mengukur kedekatan antar variabel. c. Menentukan jumlah faktor Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkah butir ”b” untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima, secara empirik dapat dilakukan berdasarkan besarnya eigen value setiap faktor yang muncul. Semakin besar eigen value setiap faktor, semakin representatif faktor tersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor-faktor ini yang dipilih adalah faktor yang mempunyai eigen value sama dengan atau lebih dari 1 (satu).
40
d. Rotasi faktor Hasil penyerderhanaan faktor dalam matrik faktor memperlihatkan hubungan antara faktor dengan variabel, tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel yang berkolerasi sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan menggunakan rotasi faktor matrik, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Dalam penelitian ini digunakan metode rotasi varimax. e. Interpretasi faktor Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel yang mempunyai faktor loading tinggi ke dalam faktor tersebut. Untuk interpretasi hasil perilaku ini, faktor loading minimal adalah 0,5. variabel yang mempunyai faktor loading kurang dari 0,5, dikeluarkan dari model. -
Perhitungan skor faktor Perhitungan skor faktor dan pemilihan surrogate variabel dimaksudkan untuk keperluan analisis multivariat selanjutnya. Perhitungan skor faktor didasarkan pada nilai tiap-tiap variabel yang ada pada tiap faktor-faktor baru yang terbentuk.
-
Penyeleksian surrogate variabel Penyeleksian surrogate variabel adalah mencari salah satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-masing
41
faktor. Pemilihan ini berdasarkan nilai pada faktor loading tertinggi. f. Menentukan ketepatan model Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui apakah model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada, perlu diuji dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Apabila nilai prosentase semakin tinggi
maka
semakin
rendah
menjelaskan fenomena yang ada.
kemampuan
model
dalam
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Setelah penelitian yang dilakukan, maka pada bab ini akan disajikan hasil yang telah diperoleh beserta interprestasi data. Analisis data ini merupakan bagian yang terpenting dalam penyusunan skripsi, karena dalam analisis ini diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari masalah yang disajikan dan pengujian terhadap hipotesis yang dikemukakan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Kemudian seluruh output dari perhitungan komputer dalam bab ini akan dilampirkan pada halaman lampiran Dalam bab ini akan dibahas tentang beberapa analilis yang digunakan, antara lain: analisis deskriptif, uji instrumen analisis, analasis faktor dan analisis regresi berganda. A. Analisis Deskriptif Untuk lebih mendukung analisis kuantitatif yang akan dilakukan, maka perlu dilakukan analisis kulitatif, dalam hal ini akan dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam menganalisis data yang tak berwujud angka-angka. Inti dari analisis deskriptif disini adalah untuk menggambarkan secara umum hasil penelitian yang diperoleh dari sumber data primer-dalam hal ini kuesioner. Supaya data tersebut tidak bias maka memerlukan penjabaran melalui uraian-uraian.
42
43
1. Deskripsi Umum Berdasarkan Karakteristik Responden Selanjutnya, data dalam analisis ini akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, dengan bantuan tabel frekuensi dapat dilihat gambaran mengenai objek penelitian yang diperoleh. Dari kuesioner yang disampaikan kepada responden, diperoleh data umum tentang karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, latar belakang pendidikan di SLTA, jurusan di perguruan tinggi, nama perguruan tinggi, tingkat pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua. Tabel 4.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1.
Laki-laki
78
62,4%
2.
Perempuan
47
37,6%
125
100%
Jumlah Sumber. Data Primer (2003)
Dari pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 78 orang (62,4%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 47 orang (37,6%). Terlihat bahwa jumlah mahasiswa laki-laki lebih banyak daripada yang perempuan.
44
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan Tinggi Jurusan di perguruan Tinggi Frekeunsi Persentase No. 1. Teknik Pertambangan/Perminyakan 15 12% 2. Teknik Industri 9 7,2% 3. Teknik Sipil 7 5,6% 4. Teknik Elektro 9 7,2% 5 Teknik Mesin 6 4,8% 6. Teknik Arsitektur 3 2,4% 7. Teknik & Manajemen Informatika 12 9,6% 8. Teknik Kimia 5 4% 9. Bahasa/Sastra Asing 8 6,4% 10. Psikologi 8 6,4% 11. Pertanian 3 2,4% 12. Akuntansi/Manajemen/IESP 25 20% 13. Komunikasi/Jurnalistik/Hub.Inter 7 5,6% 14. Hukum 8 6,4% Jumlah 125 100% Sumber: Data Primer (2003) Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat minat mahasiswa terhadap jurusan di perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.. Pada jurusan teknik Pertambangan terdapat mahasiswa asal Balikpapan sebanyak 15 orang (12%), kemudian jurusan teknik Industri sebanyak 9 orang mahasiswa (7,2%), jurusan teknik Sipil sebanyak 7 orang (5,6%), jurusan teknik Elektro sebanyak 9 orang (7,2%), jurusan teknik Mesin sebanyak 6 orang (4,8%), teknik Arsitektur sebanyak 3 orang (2,4%), teknik dan manajemen Informatika sebanyak 12 orang (9,6%), jurusan teknik Kimia sebanyak 5 orang (4%), jurusan bahasa/sastra asing sebanyak 8 orang (6,4%),
jurusan Psikologi
sebanyak 8 orang (6,4%), jurusan Pertanian sebanyak 3 orang (2,4%), jurusan Akuntansi/Manajemen/IESP
sebanyak
25
orang
(20%),
jurusan
Komunikasi/Jurnalistik/Hubungan Internasional sebanyak 7 orang (5,6%) dan jurusan Hukum sebanyak 8 orang (6,4%).
45
Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih No. Nama Perguruan Tinggi
Frekuensi
Persentase
1.
Universitas Pembangunan Nasional
22
17,6%
2.
STMIK AKAKOM
4
3,2%
3.
STIE YKPN
10
8%
4.
Universitas Islam Indonesia
17
13,6%
5.
Institut Perindustrian “AKPRIND”
8
6,4%
6.
Universitas Dharma Bangsa
2
1,6%
7.
Universitas Ahmad Dahlan
6
4,8%
8.
STIE Kerjasama
3
2,4%
9.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
6
4,8%
10.
Universitas Sanata Dharma
6
4,8%
11.
STIE Yogyakarta
3
2,4%
12.
Universitas Atma Jaya
7
5,6%
13.
Universitas Janabadra
3
2,4%
14.
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL)
4
3,2%
15.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
7
5,6%
16.
AMIKOM
5
4%
17.
Akademi Bahasa Asing Yogyakarta
4
3,2%
18.
Universitas Proklamasi
5
4%
19.
Institut Pertanian
3
2,4%
125
100%
Jumlah Sumber: Data Primer (2003)
46
Dalam tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa terdapat 19 perguruan tinggi yang menjadi tempat kuliah dari para responden. Selanjutnya sebanyak 22 orang responden (17,6%) kuliah di Universitas Pembangunan Nasional, kemudian sebanyak 17 orang responden (13,6%) kuliah di Universitas Islam Indonesia, selanjutnya sebanyak 10 orang responden (8%) kuliah di STIE YKPN dan sisanya sebanyak 76 orang responden (60,8%) tersebar di 16 perguruan tinggi lainnya di Yogyakarta. 2. Deskripsi Berdasarkan Distribusi Jawaban Item Angket Distribusi frekuensi jawaban setiap angket pada dasarnya untuk melihat jumlah responden yang menjawab setiap alternatif pertanyaan. Dari hasil jawaban yang diperoleh penulis dapat mengetahui masing-masing jawaban yang diberikan responden, disamping itu diketahui jawaban yang pada umumnya dipilih responden. Hasil dari distribusi frekuensi masingmasing jawaban dikelompokkan sesuai dengan kelompok variabel yang diteliti seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Faktor Product No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Isi Item Pertanyaan Kurik./ silabus Jur./prog. studi Status jurusan Laboratorium Perpustakaan Tek.& m.pend. Staf pengajar Merek UKM Performance lulusan
1 F 3 1 0 0 0 0 0 6 12 2
% 2,4 0,8 0 0 0 0 0 4,8 9,6 1,6
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 4,8 47 37,6 46 36,8 23 18,4 8,8 14 11,2 61 48,8 38 30,4 1,6 19 15,2 55 44 49 39,2 3,2 23 18,4 55 44 43 34,4 6,4 19 15,2 69 55,2 29 23,2 8 16 12,8 58 46,4 41 32,8 10,4 25 20 48 38,4 39 31,2 24,8 28 22,4 40 32 20 16 22,4 30 24 33 26,4 22 17,6 9,6 22 17,6 64 51,2 25 20 2
F 6 11 2 4 8 10 13 31 28 12
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
47
Dari data yang terdapat dalam tabel 4.4, dapat diketahui dari faktor product sebanyak 55,2% responden menyatakan bahwa variabel kurikulum dan silabus berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sedangkan 37,6% menyatakan ragu-ragu dan sekitar 7,2% menyatakan bahwa variabel kurikulum dan silabus tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka. Dari variabel jurusan/program studi, diperoleh data bahwa sebanyak 79,2% responden menyatakan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 11,2 % responden menyatakan ragu-ragu dan sekitar 9,6 % menyatakan bahwa variabel juusan/program studi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi. Selanjutunya dari variabel status jurusan/program studi, didapat bahwa sebanyak 83,2% responden
menyatakan bahwa variabel
status jurusan/program studi
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 15,2% menyatakan ragu-ragu dan hanya 1,6% responden yang menyatakan bahwa variabel status jurusan/pogram studi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Pada variabel laboratorium, sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa variabel laboratorium berpengaruh terhadap keputusan mereka, sedangkan 18,4% responden menjawab ragu-ragu dan hanya 3,2% responden menyatakan bahwa variabel laboratorium tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
48
Dari indikator perpustakaan, terlihat bahwa sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa variabel perpustakaan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 15,2% responden menjawab ragu-ragu, dan 6,4% responden menyatakan bahwa variabel perpustakaan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memililih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel teknologi dan media pendidikan, sebanyak 79,2% responden menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12,8% menjawab ragu-ragu, dan 8% responden menyatakan bahwa variabel teknologi dan media pendidikan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk variabel staf pengajar, sebanyak 69,6% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20% responden menjawab ragu-ragu, dan 10,4% menyatakan bahwa variabel staf pengajar tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Pada variabel merek, didapat bahwa sebanyak 48% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, dan sebanyak 22,4% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 29,6% menyatakan bahwa variabel merek tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
49
Untuk indikator UKM, sebanyak 44% responden menjawab bahwa variabel UKM berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab raguragu, dan sebanyak 32% responden menyatakan bahwa variabel UKM tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk variabel performance lulusan, sebanyak 71,2% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 17,6% menjawab raguragu, dan sebanyak 10,2% responden menjawab bahwa variabel performance lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Faktor Price No. 1. 2. 3. 4.
Isi Item Pertanyaan Besar SPP Besar DPP Biaya/SKS Persy. Pembayaran
1 F 22 2 3 1
% 17,6 1,6 2,4 0,8
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 28 5 4 29 23,2 34 27,2 26,4 30 24 41 32,8 19 15,2 4,8 15 12 75 60 26 20,8 8,8 26 20,8 72 57,6 15 12 2
F 35 33 6 11
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Price adalah besarnya biaya atau dana pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa atau masyarakat yang harus dipenuhi kepada perguruan tinggi yang bersangkutan. Dari tabel 4.5. dapat dilihat pada variabel SPP, bahwa sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa besarnya SPP berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 4% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 45,6%
50
responden yang menjawab bahwa variabel besarnya SPP tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator besarnya DPP, sebanyak 48% responden menjawab bahwa besarnya DPP mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 28% resonden menjawab bahwa besarnya DPP tidak berpengaruh terhadapb keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Kemudian untuk variabel besarnya biaya per SKS, sebanyak 80,8% responden menjawab bahwabiaya per SKS berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12% menjawab ragu-ragu, dan sisanya 7,2% responden menyatakan bahwa biaya per SKS berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk variabel persyaratan pembayaran, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa persyaratan pembayaran berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8% menjawab ragu-ragu, dan siasanya 9,6% menyatakan bahwa persyaratan pembayaran tidak berpengaruh terhadap keputusan meeka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Faktor Promotion No. 1. 2. 3.
Isi Item Pertanyaan Publikasi Komunikasi Pameran
1 F % 4 3,2 11 8,8 6 4,8
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 14,4 16 12,8 71 56,8 16 12,8 36 24 19,2 35 28 10 8 18,4 9 7,52 59 47,2 28 22,4 2
F 18 45 23
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
51
Selanjutnya, untuk faktor promotion distribusi jawabannya terlihat dalam tabel 4.6. Pada tabel 4.6 terlihat bahwa untuk variabel publikasi, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa publikasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12,8% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 17,6% responden menjawab bahwa publikasi yang dilakukan perguruan tinggi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk variabel komunikasi, sebanyak 36% responden menjawab bahwa variabel komunikasi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 19,2% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 44,8% responden menjawab bahwa variabel komunikasi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk variabel pameran, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa variabel pameran berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 7,52% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 23,2% responden menyatakan bahwa variabel pameran tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Faktor Place No.
Isi Item Pertanyaan
1 F
1.
Lokasi PT
8
% 6,4
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 27,2 21 16,8 48 38,4 14 11,2 2
F 34
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
52
Pada tabel 4.7 didapat distribusi jawaban untuk faktor place, dimana yang termasuk di dalamnya adalah lokasi perguruan tinggi itu sendiri dan kelancaran akses dari dan ke perguruan tinggi itu sendiri. Untuk variabel lokasi perguruan tinggi didapat, sebanyak 49,6% responden menjawab bahwa lokasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 16,8% menjawab raguragu, dan sebanyak 33,6% responden menyatakan bahwa lokasi perguruan tinggi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Faktor Personal Traits No.
Isi Item Pertanyaan
2.
% 2,4
F 17
17,6
26
20,8
1 F
1.
Jawaban Responden 2 3 4 5 % F % F % F % 13,6 26 20,8 51 40,8 28 22,4
3 Reputasi pimpinan/yaya san Layanan 22 Karyawan
29
23,2
37
29,6 11
8,8
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Personal Traits adalah orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses kegiatan akademik. Pada tabel 4.8 di atas ditunjukkan distribusi jawaban dari faktor ini. Pada variabel reputasi pimpinan/yayasan, sebanyak 63,2% responden menjawab bahwa reputasi pimpinan/yayasan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 16% menyatakan bahwa variabel reputasi pimpinan/yayasan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator layanan karyawan, sebanyak 38,4% responden
53
menjawab bahwa layanan karyawan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 23,2% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 38,4% responden menjawab bahwa layanan karyawan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Faktor Process No. 1. 2.
Isi Item Pertanyaan Mekanisme pelayanan Peraturan
F 6
% 4,8
F 21
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 16,8 31 24,8 54 43,2 13 10,4
24
19,2
38
30,4
1
2
11
8,8
44
35,2 8
6,4
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Tabel 4.9 menunjukkan distribusi jawaban untuk faktor process. Dapat dilihat, untuk indikator mekanisme pelayanan, sebanyak 53,6% menjawab bahwa mekanisme pelayanan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 21,6% responden menjawab bahwa mekanisme pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk indikator peraturanperaturan, sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa peraturan-peraturan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 8,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 49,6% menjawab bahwa peraturan-peraturan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
54
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Faktor Physical Evidence No. 1. 2. 3.
Isi Item Pertanyaan
1
F % Gedung megah 13 10,4 Desain fasiitas 1 0,8 Keadaan 2 1,6 Lingkungan
Jawaban Responden 3 4 5 % F % F % F % 32,8 23 18,4 38 30,4 10 8 1,6 24 19,2 80 64 18 14,4 19,2 24 19,2 55 44 20 16 2
F 41 2 24
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Dalam tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa, sebanyak 38,4% responden menjawab bahwa gedung yang megah berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 18,4% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 43,2% responden menjawab bahwa gedung megah tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator desain fasilitas, sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa desain fasilitas berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 19,2% menjawab ragu-ragu, dan hanya 2,4% menjawb bahwa desain fasilitas tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel keadaan lingkungan, sebanyak 60% responden menjawab bahwa keadaan lingkungan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, 19,2% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 20,8% responden menyatakan bahwa keadaan lingkungan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
55
B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Hasil akhir dari suatu penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam penelitian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna apabila alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut tidak memiliki validitas dan realibilitas yang baik. Oleh sebab itu sebelum dilakukan analisis terhadap data, perlu diadakan analisis validitas dan reliabilitas untuk mengukur kesahihan dan keandalan alat ukurnya. Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan Emory, 1999:160). Untuk menguji valid atau tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson-formulanya sudah dijabarkan pada bab sebelumnya-. Selanjutnya, Angka yang diperoleh dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai kritisnya pada tingkat signifikansi 0,05 dengan pengujian dua sisi. Apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritisnya maka instrumen yang digunakan teruji validitasnya. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (lihat lampiran), didapatkan bahwa ketiga puluh variabel penelitian semuanya mempunyai koefisien lebih besar dari 0,195 yang merupakan critical value. Kevalidan juga dapat dilihat dari angka signifikansi tiap-tiap variabel (p), apabila p < 0,05 maka variabel dapat dikatakan valid. Dari hasil uji validitas dalam penelitian ini, dapat dilihat semua variabel
56
memiliki angka signifiikansi di bawah 0,05. Dari indikator tersebut, maka alat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formulasi koefisien alpha dari cronbach, yang menyebutkan bahwa apabila reliabilitas instrumen memiliki alpha 0,5 atau lebih, maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal. Untuk lebih jelasnya, berikut hasil analisis reliablitas terhadap variabel independen dan variabel dependen: Hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan angka 0,8575 (lihat lampiran) . Maka dengan dengan demikian, instrumen penelitian dalam penelitian ini dapat dikatakan handal (reliabel).
57
C. Analisis Faktor Selanjutnya analisis data masuk ke bagian utama dari anaisis yang dipakai dala penelitian ini, yaitu analisis faktor. Adapun dalam analisis faktor terdiri dari beberapa langkah. 1. Variabel-variabel Yang Tidak Memenuhi MSA Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah suatu pedoman untuk mengukur apakah suatu variabel itu memenuhi syarat kecukupan atau tidak sebagai syarat analisis faktor. Batas kecukupan MSA adalah >0,5 (Maholtra, 1996). Dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang tidak memenuhi syarat MSA dari 25 variabel. Kedua variabel itu dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSA MSA No. Nama Variabel 1. Besarnya SPP (X11) 0,403 2. Peraturan-peraturan (X22) 0,457 Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Dari tabel di atas didapat bahwa dari 25 variabel yang ada, ternyata setelah dilakukan analisis faktor terdapat dua faktor yang tidak mencukupi syarat MSA. Maka 23 faktor yang tersisa, selanjutnya akan disertakan dalam tahapan analisis faktor berikutnya.
58
2. Uji Bartletts dan Kaiser Meyer Olkin KMO (KMO) Uji Bartletts digunakan untuk menguji hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama lainnya. Pada lampiran terlihat bahwa nilai Bartletts test of sphercity = 954,958 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa peluang kesalahan dukungan data untuk menolak Ho sebesar 0% atau dengan kata lain hubungan antar variabel terdapat korelasi. Sedangkan uji KMO merupakan uji untuk mengukur tingkat kesalahan antara variabel yang dijelaskan oleh korelasi antar variabel, Maholtra (1996) menjelaskan bahwa jika KMO lebih besar dari 0,5 maka analisis faktor tepat untuk digunakan. Pada lampiran dapat dilihat bahwa nilai KMO = 0,826, ini berarti menunjukkan bahwa antar variabel terdapat hubungan satu sama lainnya, sehingga analisis faktor tepat digunakan dalam penelitian ini.
3. Penentuan Jumlah Faktor Penentuan pemilihan teknik analisis faktor yang akan digunakan didasarkan pada kemampuan teknik tersebut dalam menjelaskan data yang ada, serta tingkat keakuratan model analisis. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis faktor dan menggunakan teknik principal component analysis (PCA) yang dikenal memerikan persentase komulatif yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lain. Penentuan jumlah faktor didasarkan pada nilai eigenvalue > 1,0 (Maholtra, 1996).
59
Dari hasil analisis (lampiran) jumlah faktor yang didasarkan pada kriteria tersebut di atas adalah sebanyak 6 faktor. Secara lengkap, faktor, eigenvalue, dan cummulative percentage of variance dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12. Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative Percentage Of Variance No. Faktor Eigenvalue Percentage Of Variance Cummulative Percentage Of Variance 1. F1 6,088 26,471 26,471 2. F2 2,502 10,880 37,352 3. F3 1,610 7,000 44,352 4. F4 1,310 5,694 50,046 5. F5 1,176 5,112 55,158 6. F6 1,033 4,492 59,649 Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Keenam faktor tersebut dapat dikatakan sebagai faktor-faktor bauran pemasaran pada perguruan tinggi yang mempengaruhi keputusan konsumen (Mahasiswa Balikpapan) dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
4. Rotasi Faktor Rotasi faktor yang digunakan adalah rotasi varimax, rotasi varimax diilih karena memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik rotasi yang lain. Dengan rotasi varimax ini, keenam faktor dapat dicerminkan oleh variabel analisis. Lebih lanjut dalam analisis ini, variabel yang akan ditahan untuk analisis adalah variabel yang mempunyai faktor loading yang tidak melewati “cut off point” atau dengan kata lain minimal memiliki faktor loading 0,5, dan variabel yang memiliki faktor loading di bawah angka
60
tersebut akan dikeluarkan dari model (Singgih, 2002). Hasil rotasi dari matrik faktor yang ada, dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13. Hasil Rotasi Faktor Varimax Rotated Component Matrixa
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X23 X24 X25
1 7,807E-02 ,155 ,248 ,186 ,210 5,805E-02 ,201 ,786 9,847E-02 ,228 -,116 9,539E-02 5,257E-03 ,788 ,740 ,637 ,117 ,402 ,209 ,739 ,700 -1,37E-02 ,731
2 8,430E-02 ,783 ,505 ,688 ,738 ,747 ,504 8,214E-02 5,013E-02 ,389 ,119 -2,72E-02 ,262 9,708E-02 ,123 ,171 ,127 8,362E-02 7,459E-03 ,111 7,414E-02 ,598 ,218
Component 4 ,195 -9,85E-02 1,578E-02 -,104 ,173 ,307 ,106 ,282 9,737E-02 -8,85E-03 -8,46E-02 ,205 -,334 -2,98E-02 -6,57E-02 ,183 ,826 2,994E-02 3,643E-03 ,633 ,337 ,265 9,960E-02 3,179E-03 5,577E-03 2,300E-02 2,014E-02 ,120 7,089E-02 ,168 3,349E-02 -,158 5,991E-03 ,485 -1,19E-02 ,536 ,746 -6,68E-02 6,467E-02 -8,36E-02 ,158 ,278 ,101 ,402 8,300E-02 ,112 3
5 -,174 ,113 -,200 -6,73E-02 7,692E-02 ,122 ,160 -4,31E-02 ,209 -1,70E-02 9,545E-02 ,786 ,601 ,106 8,243E-02 -,107 ,301 -6,58E-02 -,120 ,154 ,174 ,179 -,183
6 ,785 -,101 9,332E-02 ,138 ,146 4,406E-02 ,400 -,165 2,628E-02 1,256E-02 ,109 -1,67E-02 -1,67E-02 ,127 8,413E-02 ,192 ,589 -,130 7,434E-02 7,502E-02 ,131 -8,23E-03 -,105
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 9 iterations.
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Tabel 4.13 di atas menunjukkan matrik faktor yang telah dirotasi. Dan angka-angka yang ada pada tabel tersebut menunjukkan besarnya faktor loading untuk tiap-tiap variabel terhadap 6 faktor yang terbentuk. Ke 23 faktor yang ada selanjutnya akan dikelompokkan ke dalam 6 faktor yang terbentuk, pengelompokkan ini didasarkan pada nilai faktor
61
loading terbesar ≥ 0,5 tiap-tiap variabel terhadap 6 faktor tersebut. Terlihat pada tabel di atas, bahwa tidak semua variabel memiliki faktor loading diatas 0,5 terhadap salah satu faktor yang terbentuk. Variabel besarnya DPP (X12) memiliki faktor loading kurang dari 0,5 terhadap keenam faktor yang terbentuk, selanjutnya variabel X12 ini dikeluarkan dari model. Variabelvariabel yang memenuhi syarat faktor loading tidak kurang dari 0,5 dikelompokkan menurut faktor-faktor yang ada. Tabel 4.14. Pengelompokkan Variabel No. Nomer Nama Variabel Faktor 1. F1 X.8 = Merek 2. X.15 = Publikasi 3. X.16 = Komunikasi 4. X.17 = Pameran 5. X.21 = Mekanisme Pelayanan 6 X.23 = Gedung Megah 7 X.25 = Keadaan Lingkungan 8 F2 X.2 = Jurusan/Program Studi 9 X.3 = Status Jurusan/Program Studi 10 X.4 = Laboratorium 11 X.5 = Perpustakaan 12 X.6 = Teknologi dan Media Pendidikan 13 X.7 = Staf Pengajar 14 X.24 = Desain Fasilitas 15 F3. X.9 = UKM 16 X.20 = Layanan Karyawan 17 F4 X.10 = Performance Lulusan 18 X.19 = Pimpinan/yayasan 19 F5 X.13 = Biaya per SKS 20 X.14 = Persyaratan Pembayaran 21 F6 X.1 = Kurikulum/Silabus 22 X.18 = Lokasi Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) 5. Interpretasi Faktor
Faktor Loading 0,748 0,539 0,789 0,689 0,641 0,712 0,745 0,727 0,710 0,660 0,777 0,695 0,750 0,616 0,625 0,765 0,821 0,796 0,787 0,611 0,523 0,768
62
Untuk melakukan interpretasi, terlebih dahulu dapat dilihat hasil lengkap dari variabel-variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta pada tabel berikut: Tabel 4.15. Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta No. Variabel
Loading Factor
1. 2. 3. 4. 5.
0,748 0,539 0,789 0,689 0,641
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
X.8 = Merek X.15 = Publikasi X.16 = Komunikasi X.17 = Pameran X.21 = Mekanisme Pelayanan X.23 = Gedung Megah X.25 = Keadaan Ling. X.2 = Jur/Prog. Studi X.3 = Status Jurusan/ Program Studi X.4 = Laboratorium X.5 = Perpustakaan X.6 = Tek.& Med Pend. X.7 = Staf Pengajar X.24 = Desain Fasilitas X.9 = UKM X.20 = Layanan Kary. X.10 = Performance Lulusan X.19 = Pimpinan/yayasan X.13 = Biaya per SKS X.14 = Persyaratan Pembayaran X.1 = Kurik./Silabus X.18 = Lokasi
0,712 0,745 0,727 0,710 0,660 0,777 0,695 0,750 0,616 0,625 0,765 0,821 0,796 0,787 0,611 0,523 0,768
Eigenvalue Perc, of Cum. Faktor Nama Faktor Var Perc. Baru Of Var 6,088 26,471 26,471 F1 Promotion dan Physical Evidence
2,502
10,880 37,352 F2
Product
1,610
7,000 44,352 F3.
1,310
5,694 50,046 F4
Organisasi dan Process Personal Traits
1,176
5,112 55,158 F5
Price
1,033
4,492 59,649 F6
Kurikulum dan Place
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran) Dari tabel di atas dapat dilihat ada 22 variabel yang tersebar ke dalam 6 faktor yang merupakan faktor-faktor bauran pemasaran yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Keenam faktor tersebut selanjutnya diberi nama baru sesuai dengan variabel terukur yang berkelompok pada faktor tersebut. Pemberian
63
nama setiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel-variabel yang tercakup di dalamnya. Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel-variabel yang mempunyai faktor loading minnimal 0,5. Dari tabel di atas, variabel yang mempunyai faktor loading ≥ 0,5 tersebar pada 6 faktor dengan persentase varian 59,649%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta sebesar 59,649%, sedangkan sisanya 40,351% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini. Interpretasi hasil berdasarkan eigenvalue dari setiap faktor, berikutnya akan dijelaskan secara lebih rinci. 1. Faktor 1; Promotion dan Physical Evidence Variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta dalam faktor 1 ini adalah merek (X8), publikasi (X15), komunikasi (X16), pameran (17), , mekanisme pelayanan (X21), gedung megah (X23), keadaan lingkungan (X25). Ketujuh variabel ini mampu memberikan sumbangan terhadap varian sebesar 26,471% dengan eigenvalue sebesar 6,088. Faktor loading dari kedelapan variabel ini mempunyai nilai terkecil 0,539 untuk variabel publikasi (X15) dan nilai teringgi sebesar 0,789 untuk variabel komunikasi (X16). Dengan demikian nilai loading ini mengindikasikan bahwa korelasi antar ketujuh variabel dengan faktor 1 mempunyai rentang interval antara
64
53,9% hingga 78,9% dan merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 2. Faktor 2; Product Variabel-variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta yang termasuk dalam faktor 2 adalah: jurusan/program studi (X2), status jurusan/program studi (X3), laboratorium (4), perpustakaan (5), teknologi dan media penidikan (6), staf pengajar (X7), dan desain fasilitas (X24). Ketujuh variabel ini mampu memberikan sumbangan terhadap varian sebesar 10,880% dengan eigen value sebesar 2,502. Faktor loading terkecil dari variabel-variabel yang ada dalam faktor ini nilainya 0,616 untuk variabel desain fasilitas dan yang terbesar nilainya 0,777 untuk variabel perpustakaan. Sehingga nilai korelasi di antara keenam variabel dengan faktor 2 mempunyai rentang interval antara 61,6% sampai 77,7%. 3. Faktor 3; Organisasi dan Process Pada faktor 3 ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel reputasi UKM (X9) dan variabel layanan karyawan (X20). Kedua variabel ini mampu memberi sumbangan kepada varian sebesar 7% dengan eigenvalue sebesar 1,610. Faktor loading dari kedua variabel masing-masing adalah 0,625 untuk variabel UKM (X9) dan 0,765 untuk layanan karyawan (X20), sehingga nilai korelasi dari kedua variabel dengan faktor 3 adalah 62,5% untuk UKM dan 76,5% untuk layanan karyawan.
65
4. Faktor 4; Personal Traits Yang termasuk dalam faktor 4 ini adalah variabel performance lulusan (X10) dan pimpinan/yayasan (X19). Kedua variabel ini mampu memberikan sumbangan sebesar 5,694% terhadap varian, dengan nilai eigenvalue = 1,310. Faktor loading dari kedua variabel ini masing-masing adalah 0,821 untuk variabel performance lulusan dan 0,796 untuk variabel pimpinan/yayasan, sehingga nilai korelasi dari kedua variabel ini dengan faktor 4 adalah 82,1% untuk performance lulusan dan 79,6% untuk pimpinan/yayasan. 5. Faktor 5; Price Variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta dari faktor 5 adalah biaya per SKS (X13) dan persyaratan pembayaran (X14). Kedua variabel ini mampu memberikan sumbangan terhadap varian sebesar 5,112% dengan eigenvalue sebesar 1,176. Faktor loading dari kedua variabel masingmasing, biaya per SKS (X13) senilai 0,787 dan persyaratan pembayaran (X14) senilai 0,611, sehingga nilai korelasi antara kedua variabel dengan faktor 5 mempunyai nilai masing-masing 7,87% untuk variabel biaya per SKS dan 6,11% untuk variabel persyaratan pembayaran. 6. Faktor 6; Kurikulum dan Place Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu kurikulum/silabus (X1) dan lokasi (X18). Kedua variabel ini mampu memberi sumbangan terhadap varian sebesar 4,492% dengan nilai eigenvalue sebesar 1,033.
66
Faktor loading untuk kedua variabel tersebut masing-masing adalah 0,523 untuk kurikulum/silabus dan 0,768 untuk lokasi, ini berarti korelasi dari kedua variabel tersebut dengan faktor 6 adalah sebesar 52,3%.
6. Uji Ketetapan Model (Model Fit) Untuk menentukan ketepatan model (model fit) dapat dilakukan dengan menentukan banyaknya residual di atas 0,05 (Maholtra,1996). Bila matrik korelasi awal dibandingkan dengan matrik korelasi pada bentukan baru memiliki nilai perbedaan (residual) di atas 5%, maka dilakukan perhitungan berapa banyak nilai korelasi yang telah mengalami perubahan (di atas 5%) setelah pembentukan matrik korelasi baru dengan adanya beberapa ekstraksi. Dari hasil perhitungan (lihat lampiran) diperoleh nilai residual di antara absolut 0,05 sebanyak 100 (39%) yang berarti bahwa 100 (39%) korelasi terjadi perubahan lebih dari 5%, dan 61% korelasi mengalami perubahan tidak lebih dari 5% seprti pada matrik korelasi awal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Principal Component Analysis (PCA) dalam analisis faktor ini tepat untuk digunakan, karena korelasi yang berubah lebih dari 5% hanya 39%, sedangkan korelasi yang berubah kurang dari 5% sebanyak 61%.
67
D. Pembuktian Hipotesis Seperti yang telah disebutkan pada bab-2 sebelumya, bahwa dalam penelitian kali ini penulis mengajukan dua hipotesis. Dan pada bagian ini, selanjutnya hipotesis tersebut akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan. 1. Hipotesis Pertama Pada hipotesis pertama disebutkan bahwa diduga faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi (product, price, promotion, place, personal traits, process dan physical evidence) merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan analisis faktor terhadap ke 25 variabel yang ada, terjadi pengelompokkan ke dalam 6 faktor yaitu: (1) faktor promotion dan physical evidence, (2) faktor product, (3) faktor organisasi dan process, (4) faktor personal traits, (5) faktor price, (6) faktor kurikulum dan place. Dari hasil analisis faktor juga dapat dilihat bahwa keenam faktor ini memiliki nilai Cummulative Percentage Of Variance sebesar 59,649% yang berarti bahwa keputusan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebesar 59,649%-nya dipengaruhi oleh faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi. Dengan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama dapat diterima.
68
2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa diduga faktor product, place, promotion dan physical evidence dalam bauran pemasaran tersebut merupakan faktor-faktor penting yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Hipotesis kedua ini sebenarnya diajukan berdasarkan pada hasil beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa keempat faktor dari bauran pemasaran tersebut merupakan faktor-faktor penting yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih perguruan tinggi. Pada penelitian kali ini, didapatkan hasil bahwa faktor promotion dan physical evidence merupakan faktor-faktor penting dari bauran pemasaran perguruan tinggi yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Faktor ini memiliki nilai persentase varian sebesar 26,471%, yang berarti sebesar 26,471% dari total varian yang ada berasal dari faktor ini. Nilai persentase varian yang dimiliki faktor ini lebih besar daripada nilai persentase varian faktor-faktor lainnya. Ini berarti bahwa dalam penelitian kali ini, faktor promotion dan physical evidence merupakan faktor penting yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima, karena ternyata faktor promotion dan physical evidence yang merupakan faktor penting dalam penelitian ini.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan pada bab terdahulu, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi (studi kasus terhadap mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di Yogyakarta) adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis faktor, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta antara lain: faktor promotion dan physical evidence yang meliputi: merk, publikasi, komunikasi, pameran, mekanisme pelayanan, gedung megah dan keadaan lingkungan; faktor product yang meliputi: kurikulum dan silabus, status jurusan/program studi, laboratorium, perpustakaan, teknologi dan media pendidikan, staf pengajar dan desain fasilitas; faktor organisasi dan process yang meliputi: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan layanan karyawan; faktor personal traits yang meliputi: performance lulusan dan reputasi pimpinan/yayasan; faktor price yang meliputi biaya per SKS dan persyaratan pembayaran; dan faktor kurikulum dan place yang meliputi: kurikulum/silabus dan lokasi.
68
69
2. Pada analisis faktor tahap pertama ada dua variabel yang dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat kecukupan analisis faktor dalam nilai MSA-nya, kedua variabel tersebut adalah variabel besar SPP (X11) dan variabel peraturanperaturan (X22). Selanjutnya kedua variabel tersebut dikeluarkan dari model lalu dilakukan analisis faktor tahap berikutnya. Setelah dilakukan rotasi faktor varimax melalui iterasi konvergen sebanyak 9 kali, didapat enam faktor yang terbentuk. Kemudian variabel-variabel yang ada dikelompokkan ke dalam tiap-tiap faktor sesuai dengan nilai faktor loading-nya, dan ternyata ada satu variabel yang faktor loading-nya < 0,5 yaitu variabel besar DPP (X12), selanjutnya variabel ini dikeluarkan dari model. Akhirnya dari 25 variabel yang dipakai dalam penelitian kali ini, setelah dilakukan analisis faktor ternyata pada hasil akhir hanya ada 22 variabel yang terkelompok dalam 6 faktor. 3. Dari 6 faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, faktor promotion dan physical evidence merupakan faktor dengan peranan penting yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, dengan variabel-variabel: merk, publikasi, komunikasi, pameran, mekanisme pelayanan, gedung megah dan keadaan lingkungan.
70
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perluasan wawasan dan pertimbangan
bagi
pengelola
perguruan
tinggi,
untuk
lebih
dapat
mengembangkan strateginya. Sebagai suatu lembaga profesional setiap perguruan tinggi merupakan satuan dalam konteks sistem penyelenggaran, perguruan tinggi haruslah berorientasi kepada kebutuhan pasar (market oriented). Dalam hal ini perguruan tinggi-perguruan tinggi harus dapat membaca dan memahami faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan calon mahasiswanya dalam memilih perguruan tinggi. 2. Sesuai dengan hasil penelitian, dimana didapatkan hasil bahwa faktor promotion dan physical evidence merupakan faktor-faktor dominan yang dipertimbangkan mahasiswa Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, maka dengan itu diharapkan para pengelola perguruan tinggi di Yogyakarta lebih memperhatikan hal ini dan diharapkan dapat dijadikan acuan untuk lebih menekankan strategi pemasarannya pada dua faktor tersebut, selain juga memperhatikan faktor-faktor lainnya. 3. Bagi pemerintah kota Balikpapan dan pengusaha bidang pendidikan di Balikpapan,
penelitian
ini
dapat
digunakan
sebagi
acuan
untuk
mengembangkan potensi yang ada di daerah dengan menyiapkan sarana pendidikan yang memadai, terutama untuk mulai memikirkan untuk membuka jurusan atau program studi yang belum ada di Balikpapan tetapi sangat
71
dibutuhkan oleh para calon mahasiswa, seperti: teknik pertambangan, geologi dan lainnya. Selain itu, dengan melihat hasi penelitian ini, para pengusaha jasa pendidikan yang ada di Balikpapan dapat menetapkan strategi yang tepat untuk merebut pasar yang ada. 4. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini masih terbatas pada analisis multivariat yaitu analisis faktor, bagi para peneliti yang berminat dapat mengembangkan penelitian ini ke analisis selanjutnya seperti analisis regresi berganda dan atau analisis diskriminan.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari, 1992, ManajemenPemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung : Alfabeta. Cooper, Donald R dan Emory, C William, 1999. Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Erlangga. Dharmmesta, Basu Swastha & Handoko, T Hani, 1997, Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta : BPFE. Djarwanto, 1993, Statistik Induktif . Yogyakarta: BPFE Dharmmesta, Basu Swastha & Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty. Engel, J.F. Blackwell, Roger D. & Paul W. Miniand, 1994, Perilaku Konsumen. Alih bahasa Budiyanto, F.X. Jilid 1, Jakarta. : Bina Aksara. Fakultas Ekonomi UNS, 1999. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta: FE UNS Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntasi & Manajemen, Yogyakarta : BPFE. Jamaluddin, 2001, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Peguruan Tinggi (Studi Kasus Tehadap Mahasiswa Asal Kalimantan Barat yang Kuliah di Yogyakarta), Tesis Tidak Dipublikasikan, Malang : Universitas Brawijaya Kotler, Philip, 1998, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implikasi dan kontrol, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Romly A. Rusli, Jilid 1, Jakarta : Prehalindo. Naresh K. Maholtra, 1996, Marketing Research, Applied Orientation, Second Edition, New Jersey : Prentice Hall, Engglewood Aliffs. Ndraha, Taliziduhu 1998, Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta : Bina Aksara. Silalahi, Perwira, 1997, Analisis Faktor Bauran Pemasaran Jasa Yang Menjadi Pertimbangan Mahasiswa dalam Memilih PTS di Kodya Malang (Studi Kasus Pemilihan Jurusan Teknik Mesin), Tesis Tidak Dipublikasikan, Malang : Universitas Brawijaya.
Soa Meo, Adrianus, 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Mahasiswa Memilih kuliah Di-D3 Ekonomi UNS (Studi Kasus Pada Mahasiswa D-3 Ekonomi UNS Angkatan 2001), Sripsi Tidak Dipublikasikan. Staton, W.J, 1986, Fundamentall of Marketing, Alih Bahasa Yohanes Lamarto, Jilid 1, Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto, 1986, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta Tjiptono, Fandy, 2000, Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Yogyakarta : Andi Offset..
Kepada Yth: Saudara Mahasiswa/Mahasiswi asal Balikpapan di Yogyakarta. Dengan hormat, Disela kesibukan saudara Mahasiswa/Mahasiswi saat ini, perkenankanlah saya memohon kerelaan dan kesediaan Saudara untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) yang terlampir. Saya menyampaikan kuesioner penelitian untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir sya dalam menyelesaikan studi di Program Strata 1 (S-1) Reguler Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saya melakukan penelitian untuk skripsi dengan judul
“ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
BAURAN
PEMASARAN
YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA” (Studi Terhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta). Keberhasilan saya dalam melakukan penelitian ini tidak lepas dari dari kerelaan serta kesediaan Saudara untuk menjawab semua semua pertanyaan dengan lengkap. Oleh karena itu kesediaan serta kerelaan Saudara sangat saya harapkan. Semua informasi dari saudara dijamin kerahasiannya karena semata-mata hanya untuk kepentingan akademis atau keilmuan. Atas bantuan dan kerelaan Saudara Mahasiswa/Mahasiswi dalam mengisi daftar pertanyaan ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
(Nur Akhmad S) NIM. F0298099
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Terhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta) A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
:
2. Tempat tanggal lahir (umur)
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Tahun masuk kuliah
:
5. Nama Perguruan Tinggi
:
6. Jurusan di Perguruan Tinggi
:
: 1. Laki-laki
2. Perempuan
B. Variabel Penelitian Petunjuk Pengisian a. Berilah tanda X atas pilihan jawaban yang ada pada kotak di samping kanan. b. Jawaban yang tersedia teriri dari lima pilihan jawaban antara lain: 1. Sangat Setuju (ST), yaitu berarti saudara sependapat bahwa yang terkandung dalam pernyataan yang diajukan sungguh-sungguh sesuai dengan pemikiran yang saudara rasakan. 2. Setuju (S), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang terkandung dalam pernyataan yang diajukan lebih banyak sesuai dengan pemikiran yang saudara rasakan. 3. Ragu-ragu (R), yaitu berarti saudara tidak mempunyai pendapat tentang apa yang terkandung dalam pernyataan yang diajukan. 4. Tidak Setuju (TS), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang terkandung dalam pernyataan yang diajukan lebih banyak tidak sesuainya daripada sesuainya dengan pemikiran yang anda rasakan. 5. Sangat Tidak Setuju (STS), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang terkandung dalam pernyataan yang diajukan sungguh-sungguh tidak sesuai dengan pemikiran yang anda rasakan.
No
Pertanyaan SS
A. Yang berkaitan dengan faktor Product 1. Dengan banyaknya pilihan jurusan/program studi yang ditawarkan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. 2. Jumlah beban mata kuliah yang berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori serta aplikasinya di lapangan (kurikulum dan silabus) dikenal dengan istilah link and match mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 3. Status jurusan/program studi yang menunjukkan hasil akreditasi yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi yang menjamin standar minimal mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 4. Tersedianya laboratorium yang memadai merupakan salah satu sarana penunjang untuk pengaplikasian teori, mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 5. Tersedianya kelengkapan dari jumlah buku, judul buku, majalah, jurnal, dan buku-buku kuliah lainnya yang ada di dalam perpustakaan, dipertimbangkan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 6. Dengan tersedianya teknologi/media pendidikan dan caracara mengajar serta pemanfaatan media yang ada dari tenaga edukatif (pengajar), dipertimbangkan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 7. Mutu dosen yang dilihat dari latar belakang pendidikan (S1, S2, S3) lulusan dalam atau luar negeri yang dimiliki dosen menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 8. Merek/nama perguruan tinggi yang menunjukkan identitas dan kualitas yang memberikan citra atau brand image terhadap mahasiswa, menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 9. Tersedianya UKM baik kegiatan olahraga, kesenian, keagamaan, serta keorganisasian yang dapat menampung bakat mahasiswa, menjadi pertimbangan an mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 10. Keberhasilan dari alumni (performance) di masyarakat yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. B. Yang berkaitan dengan faktor Price 11. Besarnya biaya SPP yang ditetapkan menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
S
Jawaban R TS
STS
12. Besarnya biaya DPP yang ditanggung menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 13. Besarnya biaya SKS per semester menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 14. Adanya persyaratan pembayaran SPP, DPP, SKS per semester yaitu tata cara pembayaran, waktu pembayaran dan persyaratan lainnya menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. C. Yang berkaitan dengan faktor Promotion 15. Publikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta baik melalui media cetak maupun media elektronik menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 16. Informasi yang diperoleh dari teman maupun alumni menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 17. Informasi tentang perguruan tinggi yang ada melalui pameran yang digelar bersama-sama perguruan tinggi dari suatu daerah tertentu yang disebut campus expo menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. D. Yang bekaitan dengan faktor Place 18. Dalam memilih perguruan tinggi saudara mempertimbangkan daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada. E. Yang berkaitan dengan faktor Personal Traits 19. Dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, reputasi pimpinan/yayasan menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 20. Penampilan dan pelayanan karyawan yang ramah dan perhatian dalam melayani mahasiswa merupakan sesuatu yang menjadi pertimbangan dan mmpengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. F. Yang berkaitan dengan faktor Process 21. Mekanisme pelayanan yang diberikan oleh lembaga yang meliputi kegiatan perkuliahan, paktikum dan lain-lain menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 22. Peraturan-peraturan dan tata tertib kampus untuk kegiatan akademik, kegiatan administrasi maupun non akademik menadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. G. Yang berkaitan dengan faktor Physical Evidence 23. Gedung yang megah dan luas menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
24. Desain fasilitas yaitu pengaturan/penataan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dan keyamanan dalam penggunaannya merupakan suatu hal yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. 25. Keadaan lingkungan yaitu menyangkut kebersihan kampus dan pengaturan taman, sehingga dapat memberikan kenyamanan warga belajarnya, menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
TERIMA KASIH
Lampiran. Skor Item Pertanyaan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
X1 4 4 3 3 2 4 1 2 4 4 5 5 2 2 4 3 5 3 2 3 3 4 4 2 5 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 1 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5
X2 3 3 4 3 3 5 5 4 5 2 5 5 5 4 2 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 5 5
X3 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 5 3 5 4 3 5 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5
X4 5 5 4 3 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 2 3 4 5 4 2 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5
X5 3 5 4 3 2 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5
X6 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5
X7 3 4 5 3 2 2 4 3 5 4 5 5 3 4 4 3 4 2 5 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 5 4 4 2 5 5 5 5 3 4 2 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 2 5 2 5 5 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5
X8 4 3 3 3 1 5 4 2 4 2 2 2 5 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 1 5 5 3 3 3 2 2 3 1 2 4 4 5 3 2 1 4 5 4 2 4 5 4 5 2 2 3 5 2 2 4 4
X9 3 5 4 3 2 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 2 4 4 2 5 3 3 3 1 4 3 5 4 4 2 4 4 5 3 4 1 4 2 5 2 4 4 4 5 3 4 1 5 4 5 4 3 5 2 3 2 5 2 5 2 5 4 3 2 4 3 4 5 4
X10 4 4 4 2 1 5 4 4 5 4 2 2 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 3 2 4 5 4 3 4 2 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 3 4 5 4 4 5
X11 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 2 4 3 2 3 4 4 2 5 2 5 2 2 2 1 1 2 1 3 2 4 1 2 1 5 2 1 1 5 2 5 2 2 1
Responden 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
X1 3 3 4 5 4 3 1 4 5 4 4 4 3 3 3 5 3 4 3 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 3 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4
X2 5 4 4 2 4 5 2 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 4 2 4 5 4 2 5 4 2 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 4 3 4 3 4 2
X3 5 4 5 4 5 3 2 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 5 4 5 3 5 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5
X4 4 4 5 3 5 4 3 4 5 3 4 4 5 3 2 4 3 5 4 5 5 5 3 5 5 2 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 3 4 3
X5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 2 5 4 2 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3
X6 4 4 5 2 5 5 2 4 5 4 5 5 5 2 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 5 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 2 5 5 3 3 2 4 2
X7 4 5 5 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 2 5 4 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 5 5 4
X8 2 2 2 2 2 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 1 4 4 3 3 5 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 5 5 4 4 5 4 4 2 4 3 1 4 4 4 2 3 3 3 3 5 4 4 5 5 5
X9 5 2 2 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 1 1 2 2 1 4 4 3 5 3 2 4 2 2 3 3 1 2 5 3 1 1 3 1 2 2 1 2 3 3 5 3 3 2 5 1 2 3 3 2 4 3
X10 3 4 4 2 4 5 2 4 5 4 4 5 4 1 2 3 3 4 4 4 5 5 3 5 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 5 3 2 3 5 3 4 4 5 4 4
X11 2 2 1 1 5 2 5 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 5 1 4 4 4 1 2 4 3 2 1 4 1 2 2 2 4 1 5 2 4 2 1 1 4 2 5 4 2 5 1 2 2 5 3 2 1 1 2
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
X12 2 4 3 3 2 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 5 5 4 3 3 2 2 3 5 2 4 4 2 3 3 2 4 3 1 5 2 4 4 5 2 4 3 2 5 5 2 4 2 3 3 5 5 2 4
X13 2 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 5 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 1 4 4 4 4 5
X14 3 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 2 4 3 3 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4
X15 5 4 4 5 1 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 5 3 2 4 5 5 3 4 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 2 2 5 5 2 4 4 4 5 4 3 2 5 1 3 4 4
X16 2 4 3 3 1 4 3 2 5 2 4 4 5 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 5 3 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 5 4 3 3 2 1 2 2 1 3 2 4 4 2 1 2 5 4 1 3 4 5 4 2 2 1 5 2 2 2 3
X17 3 2 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 1 3 2 2 4 5 4 4 4 4 3 2 5 5 5 4 5 2 1 4 2 2 4 5 5 5 4 4 4 5 4 2 5 5 4 5 2 3 2 5 2 4 4 4
X18 4 4 2 4 2 4 2 4 5 4 4 4 5 2 4 2 4 2 4 4 5 4 3 3 1 4 4 4 2 3 4 4 2 2 3 2 1 4 2 4 2 2 2 4 2 5 2 2 3 5 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 5
X19 2 3 4 3 3 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 5 4 2 1 3 4 5 2 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5
X20 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 4 3 1 3 4 3 2 5 4 4 4 4 1 4 2 1 1 3 4 4 3 4 4 5 5 4 2 1 1 1 4 4 1 2 3 3 2 1 5 1 3 3 2 2 3 2 1 4 5 1 2 3
X21 2 4 3 3 4 5 4 2 5 2 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 3 1 3 3 1 2 3 4 5 5 3 2 2 4 5 4 4 5 4 5 3 2 4 4 1 1 3 4
X22 1 4 2 2 1 2 2 1 4 5 4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 5 2 4 4 5 2 2 1 2 4 2 4 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 1 4 2 1 5 2 1 3 1 1 2 4 1 2 1 2 2
Responden 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
X12 4 3 3 4 4 2 3 4 3 5 1 4 3 3 2 2 3 5 5 2 4 2 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 5 3 4 5 2 2 4 4 2 5 4 4 5 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2
X13 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 2 3 5 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 3
X14 3 4 5 2 5 4 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 5 2 3 2 4 4 4 5 3
X15 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 4 5 4 4 3 4 3 2 3 1 4 2 4 5 4 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
X16 2 3 4 2 1 2 2 4 4 1 4 3 5 2 4 2 1 2 3 4 4 4 2 2 3 1 2 2 2 4 1 3 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5
X17 4 3 4 2 1 2 4 5 4 2 5 4 5 2 2 5 4 5 3 4 5 4 4 2 4 1 2 4 1 5 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 1 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5
X18 4 2 3 5 4 3 5 4 1 4 4 4 4 1 4 3 2 4 2 5 2 4 1 5 5 1 2 3 3 4 1 2 4 4 2 2 4 3 2 1 5 4 3 4 4 5 3 3 3 4 2 3 4 4 5 3
X19 4 2 2 1 4 4 5 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4 2 4 3 5 5 2 3 4 3 2 4 3 5 5 1 5 5 4 2 3 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4
X20 3 2 2 3 3 4 1 4 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 4 4 3 5 3 2 4 2 2 3 3 1 2 5 3 1 1 3 1 2 2 1 2 3 3 5 3 3 2 5 1 2 4 4 4 4 4
X21 4 2 4 2 3 5 4 4 4 3 5 3 3 2 5 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 2 1 5 4 4 4 4 5 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 5 4 4 3
X22 1 1 2 3 1 2 4 4 3 5 4 4 2 1 2 4 4 4 3 5 4 4 2 4 3 2 1 4 2 5 2 2 1 4 4 4 5 4 2 4 2 4 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4 3 3 3
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
X23 2 3 4 2 1 5 3 2 2 4 4 4 5 4 4 1 3 4 2 4 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 1 3 5 4 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 4 2 1 2 5 4 2 2 4 4 4 4 2 2 5 2 2 4 5
X24 5 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4
X25 5 4 4 3 1 5 4 2 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 5 3 3 4 5 2 2 3 5 4 4 4 2 2 4 2 2 5 4 5 4 3 3 3 5 5 2 4 5 4 5 4 4 3 5 2 1 4 3
Y 86 105 101 87 71 121 106 104 131 113 124 125 127 125 117 114 135 126 128 139 136 145 142 127 141 139 143 143 147 142 162 151 146 156 167 143 141 170 187 183 173 173 157 171 174 167 163 187 188 203 204 186 177 193 195 216 187 209 221 225 224 210 202 198 232 215 211 230 242
Responden 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
X23 1 2 3 1 4 2 4 4 2 2 5 2 3 1 4 2 2 3 2 4 4 3 3 2 4 1 1 2 1 4 1 4 5 3 4 2 4 4 2 4 1 4 3 3 4 2 3 2 3 5 2 5 3 3 4 2
X24 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 1 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 3 4 3 2 3 3
X25 5 4 4 3 5 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 5 4 4 2 4 2 2 4 2 2 3 4 5 4 4 3 5 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 5 4 5 3 4 4
Y 230 222 233 211 241 240 233 253 257 239 261 257 257 225 249 240 251 271 254 281 286 281 258 279 279 253 259 275 263 291 263 288 307 311 290 295 315 302 293 311 301 309 317 321 332 317 319 311 322 331 330 338 341 337 348 335